PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA Iwan Setya Budi Pembimbing: (1) Drs. Purbo Swasono, M.Si, (2) Drs. Agus Suyudi, M.Pd. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang E-mail:
[email protected]
ABSTRACT: This instructional media development is conducted based on the instability of internet connection in Department of Physics which is one of the students’ learning facilities. The aims of this development to produces an instructional media in the form of offline website which can be used by physics students in Physical Optics subject. This instructional media development refers to Borg and Gall development scheme, but was scoped until the fifth step, which is the main product version. The final product of this development produces an interactive offline website which is packaged in CD. Keywords: interactive website offline, Fundamental Physics ability, Physical Optics ABSTRAK: Pengembangan media ini didasari oleh ketidakstabilan koneksi internet di Jurusan Fisika yang merupakan salah satu sarana belajar mahasiswa. pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah media pembelajaran berbentuk website offline yang dapat digunakan oleh mahasiswa fisika pada materi Optika Fisik. Rancangan pengembangan yang digunakan adalah rancangan pengembangan Borg dan Gall, akan tetapi dibatasi hingga langkah kelima yaitu main product revision. Produk akhir pengembangan media ini berupa website offline interaktif yang dikemas dalam bentuk CD. Kata kunci: website offline interaktif, kemampuan Fisika Dasar, Optika Fisik
Menurut Seels & Richey (dalam Asri Budiningsih, 2004), karakteristik mahasiswa merupakan bagian-bagian pengalaman mahasiswa yang berpengaruh pada keefektifan proses belajar. Pujianto dan Suyoso (2011) menyatakan kualitas proses pembelajaran di perkuliahan akan semakin meningkat jika strategi pembelajaran yang diterapkan dosen sesuai dengan karakteristik belajar
mahasiswa. Lebih lanjut, Gunawan (2003) menyatakan gaya belajar adalah cara yang lebih disukai seseorang dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan memahami suatu informasi. Namun, pada kenyataannya berdasarkan Penelitian Koes, dkk (2012) pada Mahasiswa Fisika UM didapatkan hasil persentase pencapaian kemampuan Fisika Dasar sebesar 53,21 % dengan nilai terendah pada materi Gelombang. Terjadi kekurangsesuaian strategi pembelajaran di perkuliahan dengan karakteristik belajar mahasiswa sehingga didapatkan hasil pencapaian tersebut. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi gaya belajar mahasiswa adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di lingkungan mahasiswa. TIK yang tidak asing lagi bagi mahasiswa adalah internet. Internet telah digunakan sebagai alat pembelajaran oleh banyak pengajar. Salah satunya melalui model pembelajaran hybrid learning. Model pembelajaran ini menggabungkan pembelajaran online dengan pembelajaran si kelas seperti biasa. Model pembelajaran ini membutuhkan fasilitas koneksi internet, akan tetapi koneksi internet Jurusan Fisika kurang stabil sehingga pembelajaran dipastikan akan terhambat. Solusinya adalah mengganti akses online tersebut menjadi akses offline. Hal ini dapat diterapkan dengan menggunakan fasilitas wi-fi di kampus atau dengan menggunakan acces point sendiri yang harganya terjangkau. Pengembangan media ini bertujuan untuk (1) Mengembangkan media pembelajaran website offline interaktif berbasis claroline pada matakuliah Gelombang Optik di Jurusan Fisika UM, (2) Mengukur Kelayakan media pembelajaran website offline interaktif berbasis claroline pada matakuliah Gelombang Optik di Jurusan Fisika UM.
METODE Metode pengembangan media ini memuat tiga komponen utama yaitu: (1) model pengembangan, (2) prosedur pengembangan, dan (3) uji coba produk. Model pengembangan ini diadaptasi dari model pengembangan dari Borg & Gall. Langkah-langkah pengembangan ini (dalam Sukmadinata, 2005) sebagai berikut. (1) penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting), (2) perencanaan (planning), (3) pengembangan draf produk
(develop preliminary form of product) , (4) uji coba lapangan awal (preliminary field testing), (5) revisi hasil uji coba (main product revision), (6) uji coba lapangan (main field testing), (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangn (operasional product revision), (8) uji coba lapangn (operasional field testing), (9) penyempurnaan produk akhir (final
product
revision)
(10)
diseminasi
dan
implementasi
(dissemination and implementation). Adapun dalam pengembangan media ini, rancangan model di atas akan dimodifikasi dalam bentuk yang lebih sederhana yaitu hanya dilakukan sampai langkah 5 (main product revision), langkah ini bertujuan untuk mendapatkan evaluasi kualitatif awal tentang produk pendidikan yang baru. Prosedur pengembangan media pembelajaran ini memiliki beberapa tahapan, yaitu (1) analisis kebutuhan data, (2) pengembangan materi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) Tahap revisi. Agar uji coba produk tercapai dengan baik, perlu ketepatan dalam pemilihan desain uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknis analisis data. Uji coba produk dilakukan terhadap dua ahli (ahli media dan ahli materi) serta mahasiswa Jurusan Fisika UM. Jenis data dalam pengembangan ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Kedua data ini didapatkan dari instrumen pengumpulan data yang berupa angket. angket diberikan saat uji coba produk terhadap ahli dan responden. Masing-masing angket dibuat sesuai peruntukkannya sehingga ada tiga jenis angket. Angket untuk ahli materi, ahli media dan responden. Data kualitatif didapatkan dari kritik dan saran, sedangkan data kuantitatif didapatkan dari nilai rata-rata angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan ini adalah teknik analisa data persentase yang diadopsi dari Sudjana (2005), rumus yang digunakan untuk mengolah data hasil uji coba terbatas kepada ahli media, ahli materi, dan mahasiswa adalah sebagai berikut.
P
X X
i
100%
Keterangan: P
: Prosentase jawaban responden
X X
: Total skor jaaban tiap responden dari tiap item : Jumlah total skor jawaban jika seluruh responden menjawab sama
i
Untuk menentukan kesimpulan dari data yang diperoleh digunakan kriteria uji terbatas modifikasi dalam Sudjana (2005), kriteria tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel Kriteria Kelayakan Media Prosentase
Kriteria Validasi
Keterangan
80 % - 100%
Valid/ Layak
Baik, tidak perlu direvisi
60 % - 79 %
Cukup Valid/ Cukup
Baik, Perlu revisi sebagian
layak 50 % - 59 %
Kurang Valid
Kurang baik, revisi sebagian, dan kaji ulang isi
< 50 %
Tidak Valid
Tidak baik, Revisi total bahkan diganti
Diadaptasi dari Sudjana (2005)
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan media pembelajaran ini menghasilkan sebuah website offline interaktif yang dikemas di dalam CD yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang menempuh matakuliah Fisika Dasar II pada materi Optika Fisik. Media ini berisi materi optika fisik dan evaluasi pembelajaran yang dibuat sepaket dengan sistem pembelajaran berbasis website. Media ini didukung beberapa fiture yang membuat mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi aktif. Fiture ini meliputi latihan & tes, forum-forum dan diskusi. Media ini dapat digunakan untuk membantu dosen dalam membelajarkan materi optika fisik di kelas secara interaktif. Media pembelajaran ini dilengkapi dengan tutorial website yang memudahkan pengguna untuk mempelajarinya. Sajian dan analisis data pada pengembangan media ini dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu (1) analisis data ahli media, (2) analisis data ahli materi, (3) analisis data hasil uji coba terbatas.
Analisis Data Ahli Materi Berikut ini merupakan hasil analisis data ahli materi yang telah dianalisis menggunakan teknik persentase. Persentase Rata-rata Penilaian Validator Ahli Materi No 1.
2.
Aspek Penilaian Kelayakan materi pembelajaran
Kelayakan evaluasi pembelajaran
Rata-rata
Persentase (%) 77,3 %
64,5 %
70,9 %
Kriteria Cukup Valid/ Cukup Layak Cukup Valid/ Cukup Layak Cukup Valid/ Cukup Layak
Pembahasan hasil uji validitas materi dari kedua aspek tersebut jika ditinjau dari data hasil uji validitas adalah sebagai berikut. Aspek Kelayakan Materi Pembelajaran Pada media ini secara garis besar materi dikelompokkan kedalam 3 sub materi, yaitu interferensi, difraksi dan pengayaan. Pada sub materi interferensi dan difraksi terdapat beberapa butir yang memiliki kriteria kurang layak dan cukup layak. Menurut validator, gambar ilustrasi konsep kurang layak. Sedangkan kesesuaian materi yang disajikan, keruntutan materi, kesesuaian gambar pada setiap halaman mendapat skor 3 (cukup layak). Penggunaan simbol pada materi interferensi dinilai cukup layak sedangkan pada materi difraksi dinilai layak. Selain itu kriteria yang terakhir yaitu penggunaan istilah pada materi interferensi dinilai layak sedangkan pada materi difraksi cukup layak. Pada sub materi pengayaan skor yang didapat pada kedua kriteria yaitu 3 yang artinya cukup layak. Pada aspek ini keseluruhan skor yang didapat sebesar 77,3 %. Hasil ini menunjukkan bahwa materi tersebut cukup valid/cukup layak untuk disajikan. Akan tetapi masih dibutuhkan beberapa revisi pada bagian-bagian tertentu sesuai saran dari validator. Aspek Kelayakan Evaluasi Pembelajaran Evaluasi adalah evaluasi pembelajaran dalam ranah kognitif, ini berisikan soal-soal yang sesuai dengan materi pokok optika fisik dan berfungsi sebagai alat penguji kemampuan penyerapan materi mahasiswa. Evaluasi pembelajaran ini terdiri dari latihan soal, tugas essay, dan tes komprehensif. Pada latihan dan tugas
essay masih terdapat kriteria yang kurang layak yaitu tentang kemudahan bahasa untuk mudah dipahami. Dan juga terdapat kriteria dengan skor 3 (cukup layak) pada tingkat kesulitan dan kerumitan soal. Pada latihan soal kriteria tentang kesesuaian materi juga mendapat skor 3 sedangkan pada tugas essay mendapat skor 4 (layak). Kriteria tentang pembahasan kunci jawaban pada latihan mendapat skor 4 sedangkan pada tugas essay mendapat skor 2. Evaluasi pembelajaran yang terakhir yaitu tes komprehensif. Terdapat 4 kriteria yang dinilai yaitu kesesuaian soal, bahasa, tingkat kesulitan soal dan pembahasan kunci jawaban. Keempat kriteria ini mendapat skor kurang layak. Skor yang didapat dari pada aspek ini yaitu sebesar 64,5 %. Hasil ini dinilai cukup layak/cukup valid. Masih dibutuhkan revisi pada bagian-bagian tertentu yang telah dikoreksi oleh ahli materi. Sehingga dapat diperoleh susunan materi optika fisik yang baik dan benar. Analisis Data Ahli Media Berdasarkan hasil isian angket ahli media, diperoleh analisis data kuantitatif sebagai berikut. Persentase Rata-rata Penilaian Validator Media No
Aspek Penilaian
Persentase (%)
Kriteria
1.
Efisiensi
81,2 %
Valid/ Layak
2.
3
Kemudahan untuk dapat dipelajari (learnability) Kemudahan untuk dapat diingat (memorability)
66,7 %
75 %
4
Efektifitas
87,5 %
5
Kepuasan subjektif
71,4 %
Rata-rata
76,4 %
Cukup Valid/ Cukup Layak Cukup Valid/ Cukup Layak Valid/ Layak Cukup Valid/ Cukup Layak Cukup Valid/ Cukup Layak
Pembahasan hasil uji validasi berdasarkan data yang diperoleh adalah sebagai berikut. Aspek Efisiensi Aspek ini menilai efisiensi dari media. Efisien adalah salah satu aspek terpenting dalam pembuatan suatu media. Untuk mengetahui efisiensi media ini
terdapat 8 kriteria yang diujikan kepada validator. Dari kedelapan kriteria ini dua kriteria mendapat nilai sempurna yaitu kecepatan halaman awal dan kecepatan perpindahan antar halaman, sedangkan sisanya mendapat skor 3, yaitu kecepatan unduh materi, kualitas gambar dan video, kelancaran pemutaran video dan keberadaan menu navigasi. Pada aspek ini skor total yang didapat yaitu 81,2 %. Skor menunjukkan bahwa media ini dinilai valid/layak sehingga tidak perlu direvisi atau dengan kata lain media ini sudah efisien. Aspek Learnability Learnability merupakan aspek yang menilai media mengenai kemudahannya untuk dapat dipelajari oleh pengguna. Untuk menguji aspek ini terdapat 6 kriteria yang diujikan kepada validator. 4 kriteria mendapat skor 3 yaitu kemudahan dalam memahami fungsi tombol/menu, halaman latihan, halaman tugas, halaman forum-forum, sedangkan 2 kriteria sisanya hanya mendapatkan skor 2 yaitu kemudahan dalam memahami halaman tes dan halaman diskusi. Berdasarkan hal ini maka dua kriteria ini dinilai kurang layak, sehingga perlu dilakukan revisi pada kriteria ini. Pada aspek ini skor total yang didapat sebesar 66,7 %. Skor ini menunjukkan bahwa media cukup valid/cukup layak. Sehingga masih diperlukan revisi sebagian untuk menyempurnakannya. Aspek Memorability Memorability merupakan aspek yang menilai media mengenai kemudahannya untuk dapat diingat oleh pengguna. Dalam pengujian aspek ini terdapat 6 kriteria yang diujikan kepada validator. Terdapat satu kriteria yang mendapat skor 2 (kurang layak) yaitu tata letak layout halaman. Sedangkan sisanya mendapat skor 3 dan satu aspek mendapat skor 4. Pada aspek ini total skor yang didapatkan sebesar 75 %. Skor ini menunjukkan bahwa media cukup valid/cukup layak. Sehingga masih diperlukan revisi sebagian untuk menyempurnakannya. Aspek efektifitas Aspek ini menilai efektifitas dari media. Efektifitas adalah salah satu aspek terpenting dalam pembuatan suatu media. Untuk mengetahui efektifitas media ini terdapat dua kriteria yang diujikan kepada validator yaitu meliputi kemudahan yang diberikan pengguna untuk belajar optika fisik dan kelengkapan media yang
terdiri atas materi dan evaluasi. Pada aspek ini skor yang didapat yaitu 87,5 %. Skor menunjukkan bahwa media ini dinilai valid/layak sehingga tidak perlu direvisi atau dengan kata lain media ini sudah efektif. Aspek Kepuasan Subjektif Aspek yang terakhir adalah aspek yang bersifat subjektif. Subjektif yang dimaksud adalah kepuasan yang bersifat subjektif dari pengguna. Terdapat 7 kriteria yang diujikan kepada validator. 6 kriteria mendapatkan skor 3 yaitu meliputi keterpaduan warna dalam membantu pengguna untuk fokus pada informasi utama, warna-warna yang dipilih dalam media sehubungan dengan mengganggu tidaknya pada penglihatan pengguna, ukuran font dan model font yang dipilih, letak gambar baik di dalam materi maupun di dalam halaman web, letak video pada halaman pengayaan, dan desain tampilan media. Sedangkan 1 kriteria mendapat skor 2 yaitu tentang kemudahan dalam pengoperasian media. Pada aspek ini skor total yang didapat yaitu 71,4 %. Skor menunjukkan bahwa media ini dinilai cukup valid/cukup layak sehingga perlu direvisi sebagian agar lebih memuaskan pengguna. Berdasarkan Tabel di atas diperoleh hasil total rata-rata dari validator ahli media sebesar 76,4 %. Skor persentase menunjukkan bahwa media yang dikembangkan cukup layak untuk digunakan, akan tetapi masih perlu dilakukan revisi sebagian. Berikut ini data kualitatif berupa kritik dan saran dari ahli media. (1) Perlu dibuat panduan penggunaan media, (2) video percobaan laser atau yang lain perlu diikuti dengan narasi. (3) perlu diperbaiki penghitungan skor pada bagian test. Analisis Data Hasil Uji Coba Terbatas Berdasarkan hasil isian angket uji coba terbatas, diperoleh analisis data kuantitatif sebagai berikut.
Persentase Rata-rata Hasil Uji Coba Terbatas No
Aspek Penilaian
Persentase (%)
Kriteria
1.
Efisiensi
92,3 %
Valid/ Layak
83,9 %
Valid/ Layak
83,7 %
Valid/ Layak
2.
3
Kemudahan untuk dapat dipelajari (learnability) Kemudahan untuk dapat diingat (memorability)
4
Efektifitas
83,3 %
Valid/ Layak
5
Kepuasan subjektif
83,3 %
Valid/ Layak
85,3 %
Valid/ Layak
Rata-rata
Pada Tabel di atas diperoleh skor hasil persentase hasil uji coba terbatas adalah 85,3 %. Hasil menunjukkan bahwa media yang dikembangkan layak, menarik, dan mudah dipahami oleh mahasiswa. Jika dilihat secara rinci dari tiap aspek memliki persentase lebih dari 81%. Ini berarti tiap aspek sudah tergolong kategori layak. Berikut ini ada beberapa saran yang dianggap dapat menyempurnakan hasil uji coba produk. (1) Tombol “masuk” warnanya harusnya lebih kelihatan, (2) link “interaktif”, “kolaborasi”, “seru”, “lebih baik”, “baca selengkapnya” dihilangkan saja atau diperbaiki linknya, (3) gambar pada materi ada yang kurang jelas.
PENUTUP Produk yang telah direvisi menjadi produk jadi berupa media pembelajaran website offline interaktif yang dikemas dalam bentuk CD pada pokok bahasan optika fisik. Untuk menjalankan website ini dibutuhkan beberapa langkah instalasi. Langkah-langkah ini terlampir pada Lampiran 8 tentang petunjuk instalasi website, sehingga dosen sebagai administrator dapat mengoperasikan dengan baik. Pengoperasian website offline bagi mahasiswa dalam hal ini sebagai user cukup mudah untuk dijalankan, penamaan tombol atau menu cukup mempermudah mahasiswa dalam memahami isi halaman tersebut. Secara garis besar media ini terdiri atas materi dan evaluasi pembelajaran. Di samping itu juga ada beberapa fasilitas interaktif yang dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran, di antaranya fasilitas diskusi, tes, latihan, dan forum-forum.
Media pembelajaran ini juga memiiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan media ini antara lain: a. Dalam prakteknya, fasilitas diskusi di dalam media dapat digunakan oleh peserta tanpa harus meninggalkan posisi duduknya. b. Sistem evaluasi pembelajaran yang interaktif dapat membuat mahasiswa mengukur kemampuannya dan langsung mengetahui hasilnya. c. Evaluasi pembelajaran dapat dengan cepat diketahui oleh dosen, sehingga dosen dapat meningkatkan kemampuan mahasiswanya lebih cepat. d. Mahasiswa dapat mengunduh keseluruhan materi tanpa harus meminjam flashdisk. Sedangkan kekurangannya yaitu jika menggunakan fasilitas wi-fi media akan lambat diakses jika pengguna cukup banyak. Akan tetapi jika menggunakan fasilitas kabel LAN maka media dapat diakses cukup cepat, lebih cepat dari pada menggunakan wi-fi. Beberapa saran yang berkaitan dengan pengembangan website offline interaktif berbasis claroline pokok bahasan Optika Fisik yang dikembangkan, adalah sebagai berikut. a. Pada bagian evaluasi pembelajaran khususnya latihan soal dan tes masih terdapat kekurangan. Format jawaban hanya berupa isian angka, sedangkan proses dalam menjawab soal tersebut tidak dipaparkan. Hal yang dapat dilakukan bagi dosen pengguna media ini adalah dengan mengharuskan mahasiswa untuk mengumpulkan uraian jawabannya secara manual (kertas) atau di-upload kepada admin melalui fasilitas “kumpul tugas” yang ada pada menu tugas. b. Pengembangan website offline interaktif berbasis claroline ini hanya pada tahap uji coba terbatas, belum sampai pada tahap uji coba lebih luas dan tahap validasi. Kepada pemakai produk media pembelajaran ini, disarankan untuk melanjutkan pengembangan ke tahap uji coba lebih luas dan tahap validasi (uji perbedaan hasil pretest dan posttes mahasiswa antara kelompok kontrol dengan eksperimen).
c. Pengembangan media pembelajaran ini hanya terbatas pada materi optika fisik. Pengembang selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan media pembelajaran dengan materi lain dan dibuat semenarik mungkin. Berdasarkan
uraian analisis data ahli media,ahli materi, dan uji coba
terbatas kepada responden dapat diketahui tingkat kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan sebesar 76,4% menurut ahli media, 70,9% menurut ahli materi, dan 85,3% menurut responden. Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria layak dan secara keseluruhan dinyatakan baik serta dapat diujicobakan lebih luas
dan
disempurnakan lagi sesuai rancangan model pengembangan R&D menurut Borg dan Gall agar nantinya bisa digunakan dalam pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN Asri Budiningsih. 2004. Pembelajaran Moral Berpijak pada Karakteristik Siswa dan Budayanya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Budi, Iwan Setya. 2013. Pengembangan Website Offline Interaktif Berbasis Claroline Pokok Bahasan Optika Fisik untuk Meningkatkan Kemampuan Dasar Fisika Mahasiswa Universitas Negeri Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fisika UM. Koes, dkk. 2012. Pengembangan Paket Scaffolding Berbasis Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Fisika Calon Guru SMA. Desain operasional hibah tahun kedua. Malang: Fisika UM. Pujianto & Suyoso. 2011. Analisis Kecenderungan dan Tren Penelitian pada Mahasiswa Pendidikan Fisika sebagai Revitalisasi Bidang Keahlian Penunjang Akreditasi: Studi Kasus Prodi Pendidikan Fisika FMIPA UNY. Prosiding Seminar Nasional Sains 2011, (Online), (http://www.uny.ac.id), diakses 13 Mei 2013. Sudjana, N dan Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Ofset. Sukmadinata, N. S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.