1
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERCERITA BAGI GURU TK DI BANDAR LAMPUNG Oleh: Amna Hasnawati, Adelina Hasyim, Abdurrahman FKIP Unila Jl.Prof.Sumantri Brodjonegoro No 1 Bandar Lampung e-mail :
[email protected] 085783058201
Abstract : The Development Of Video Learning Of Story Teeling Skill For Kindergarten Teacher In Bandar Lampung. This research aims to : 1) describe the condition and beginning potential of kindergarten teacher’s ability to tell stories in Bandar Lampung, 2) produce learning video to increase knowledge and story-telling skill of kindergarten teachers, 3) analyze the effectiveness of video learning increase knowledge and story-telling skill of kindergarten teachers, 4) analyze the efficiency of video learning increase knowledge and story-telling skill of kindergarten teachers and 5) analyze the interest of video learning to increase knowledge and story-telling skill of kindergarten teachers.This research was the development research. The place of research was in Islamic Integrated Kindergarten Rabbani, Kartika II-27 Kindergarten and Kuntum Mekar-2 Kindergarten. The data collecting technique were gained from worksheet test and questionnaire. The data analysis was tested by using gain-test and qualitativedescriptive.The research result arrived to the conclusions as follows : 1) the beginning condition of story-telling ability of today’s kindergarten teachers is categorized good enough but it still needs video learning, 2) the learning video produced must be validated by media, design, and content experts, 3) the learning video produced is very effective that it is proved by the score gaining 0,85, 4) the learning video produced is very interesting with mean score 3,31. Key words : kindergarten , story-telling technique, video learning Abstrak: Pengembangan Video Pembelajaran Keterampilan Bercerita Bagi Guru Tk Di Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah : 1) mendeskripsikan kondisi dan potensi awal kemampuan guru TK bercerita di Bandar Lampung, 2) menghasilkan produk video pembelajaran untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan bercerita guru TK, 3) menganalisis efektifitas video pembelajaran untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan bercerita guru TK, 4) menganalisis efisiensi video pembelajaran untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan bercerita guru TK dan 5) menganalisis daya tarik video pembelajaran untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan bercerita guru TK. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Tempat penelitian di TKIT Rabbani, TK Kartika II-27 dan TK Kuntum Mekar-2. Teknik pengumpulan data menggunakan tes unjuk kerja dan angket. Data dianalisis dengan uji gain uji efisiensi dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan : 1) kondisi awal kemampuan bercerita guru TK selama ini sudah
2
cukup baik tapi masih memerlukan video pembelajaran, 2) Video pembelajaran yang dihasilkan di validasi oleh ahli media, ahli desain dan ahli konten, 3) Video pembelajaran sangat efektif dibuktikan dengan nilai gain 0,85, 4) video pembelajaran yang dihasilkan sangat efesien dengan rata-rata skor 24, dan 5) video pembelajaran yang dihasilkan sangat menarik dengan skor rata-rata 3,31. Kata kunci: TK , teknik bercerita, video pembelajaran
PENDAHULUAN
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
Anak
usia
berkembang
dini
tumbuh
dan
dengan
usia
lebih
pesat
dan
dilakukan
enam
tahun
melalui
pemberian
fundamental pada awal-awal tahun
rangsangan
pendidikan
kehidupannya.
membantu
pertumbuhan
Kualitas
yang
untuk dan
perkembangan anak dimasa depannya
perkembangan jasmani dan rohani
sangat ditentukan oleh stimulasi yang
agar anak memiliki kesiapan dalam
diperolehnya sejak dini. Dan tentu
memasuki pendidikan lebih lanjut.
saja bentuk stimulasi yang diberikan
Kemampuan kemampuan yang harus
dengan cara yang tepat sesuai dengan
dikuasai anak TK merupakan tugas
tingkat perkembangan anak usia dini.
perkembangan tahap masa kanak-
Stimulasi
yang
orang
kanak awal yang harus diselesaikan
dewasa
disekelilingnya
akan
agar dapat hidup dengan baik dan
dilakukan
membekas dengan kuat dalam benak
dapat
mereka sedikit saja kesalahan dalam
perkembangan
memberikan stimulasi maka akan
menyiapkan
memberikan dampak negatif yang
dewasa yang baik dan berguna bagi
sulit diperbaiki.
pribadi dan masyarakat. Penguasaan guru
menyelesaikan
diri
tentang
tugas-tugas
berikutnya
dan
menjadi
orang
wawasan
tugas
Dalam undang-undang Nomor 20
perkembangan dapat membantu guru
Tahun
Sistem
memilih metode yang sesuai. Metode
Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14
yang digunakan di TK memiliki cara
menyatakan bahwa Pendidikan Anak
yang khas yaitu dengan bermain,
Usia Dini (PAUD) adalah suatu
bercerita,
2003
tentang
dan
kegiatan
yang
3
menyenangkan anak, metode ceramah
sendiri maka tujuan dari cerita itu
bagi anak TK tidak akan berguna
akan tertanam di benak mereka.
samasekali. Dalam Lev
Vigotsky
dalam
Arends
penelitian
ini
dilakukan
wawancara pada bulan November
(2008:47), menekankan pentingnya
2013
aspek sosial belajar, yaitu adanya
mengetahui
kemampuan
dicapai
untuk mendapatkan informasi yang
dengan bantuan orang lain misalnya
lebih mendalam, wawancara tersebut
guru, orang tua dan teman sebaya.
dilakukan di TKIT Robbani, Kartika
Orang dewasa berkontribusi pada
II-27, dan Kuntum Mekar 2 dengan
pengembangan keterampilan anak,
hasil sebagai berikut:
yang
dapat
dan
Maret
2014
kebutuhan
guru
untuk dan
disinilah peran guru sebagai orang dewasa
amat
memberikan
penting stimulasi
untuk tersebut
Di tiga TK tersebut potensi guru untuk
meningkatkan
keterampilan
dengan cara bercerita karena metode
bercerita sangat besar, selama ini guru
bercerita adalah metode yang paling
melatih keterampilan bercerita dengan
banyak dipergunakan di TK untuk
otodidak atau mengikuti pelatihan
mengajarkan
yang
suatu
keterampilan
kepada anak.
diadakan
oleh
pemerintah
maupun swasta. Waktu diadakan pelatihan juga tidak tetap, dan harus
Bercerita pada hakikatnya adalah
menunggu
penyampaian pesan kepada anak,
sedangkan guru yang telah mengikuti
sehingga
pelatihan belum bisa melatih teman-
cara
bercerita
menjadi
undangan
sejawat
pelatihan
sangat penting agar cerita yang
teman
seperti
yang
diberikan dapat benar-benar sampai
didapatkannya karena keterbatasan
kepada anak, tujuan dari cerita itu
waktu.
dapat diulangi dengan memberikan
tersebut maka didapatkan informasi
pertanyaan pada akhir cerita sehingga
bahwa guru memerlukan petunjuk
saat ada seorang anak menjawab atau
praktis
berkomentar dengan kata katanya
bercerita yang dapat digunakan secara
Berdasarkan tanya jawab
untuk
memperbaiki
cara
4
mandiri maupun berkelompok dan
kompetensi
waktu yang fleksibel.
keterampilan mereka yang diperlukan dengan
Tujuan penelitian adalah
sebagai
berikut.
cara
dan
keterampilan-
yang
menyenangkan
santai
dan
(Santrock, 2002:
273).
1. Mendeskripsikan potensi
kondisi
awal
dan
kemampuan
Untuk menjadi guru TK yang pandai bercerita dengan baik
diperlukan
bercerita guru TK di Bandar
persiapan dan latihan. Persiapan yang
Lampung saat ini.
harus dilakukan misalnya menguasai
2. Menghasilkan
produk video
seluruh cerita secara tuntas dan
pembelajaran untuk peningkatan
keterampilan bercerita yang baik dan
keterampilan bercerita guru TK
lancar (Moeslichatoen, 2004:166).
di Bandar Lampung. 3. Menganalisis
efektifitas
video
Perkembangan
teknologi
telah
pembelajaran untuk peningkatan
merambah kepada dunia pendidikan
keterampilan bercerita guru TK
sebagai inovasi media pembelajaran
di Bandar Lampung.
agar
4. Menganalisis
efisiensi
video
pembelajaran
menarik.
Mampu
menjadi
lebih
menggabungkan
pembelajaran untuk peningkatan
visual (gambar bergerak) dengan
keterampilan bercerita guru TK
audio (suara) yang kemudian disebut
di Bandar Lampung.
dengan video.
5. Menganalisis daya tarik video pembelajaran untuk peningkatan
Video merupakan media yang cocok
keterampilan bercerita guru TK
untuk kelas, kelompok kecil, bahkan
di Bandar Lampung.
personal. Kemudian video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua
Metode
bercerita
dikembangkan
topik, tipe pembelajar, dan setiap
sebab anak-anak masih berada pada
ranah: kognitif, afektif, psikomotorik,
tahap
dan
bermain,
bukan
belajar.
Permainan memungkinkan anak-anak mempraktekkan
kompetensi-
interpersonal
2011:405).
(Smaldino,
5
Dalam praktek bercerita, hal-hal yang
4. Teknik bercerita, guru harus
perlu diperhatikan adalah sebagai
mengasah
keterampilannya
berikut (Kemendikbud, 2012:1-20):
dalam bercerita, baik dalam olah
1. Pemilihan tema dan judul yang
vocal,
olah
gerak,
tepat, anak anak menyukai hal-
komunikasi,
hal yang fantastis, aneh, yang
Secara garis besar unsur unsur
membuat imajinasinya “ menari-
penyajian
nari”.
dikombinasikan
cerita
porposional 2. Waktu penyajian, anak anak
(terutama
terbatas
visualisasi
dengan
ekspresi.
yang
harus secara
adalah
sebagai
berikut:narasi, dialog, ekspresi
memiliki kemampuan yang masih sehingga
dan
bahasa,
mimik
muka),
gerak/
peragaan
mempertimbangkan daya pikir,
(acting), ilustrasi suara, baik
kemampuan berbahasa, dan daya
suara lazim maupun tak lazim,
tangkap anak, maka para ahli
media/alat
menyimpulkan sebagai berikut:
menggunakan alat bantu, teknik
a. Usia 4 tahun , waktu bercerita
ilustrasi lainnya, misalnya lagu,
hingga 7 menit
music dan sebagainya.
b. Usia
4-8
tahun
8-12
5. Mengkondisikan
tahun
waktu
bercerita hingga 25 menit
dengan
yang
tercapainya
situasi
disesuaikan dan
kondisi,
misalnya ketika menjelang tidur, ulang
tahun,
hari
pengenalan
tujuan
suasana
bercerita, konsentrasi
harus diciptakan sebelum dan selama anak anak mendengarkan cerita.
besar
keagamaan, hari nasional, murid baru,
anak,
konsentrasi merupakan syarat
sehingga 3. Suasana
jika
waktu
bercerita 10-15 menit c. Usia
peraga
profesi,
program sosial dan sebagainya.
6. Tahap membuka cerita, yaitu dengan menimbulkan rasa ingin tahu dan minat anak terhadap cerita.
6
7. Tahapan saat bercerita, saat
pengetahuan
melalui
serangkaian
cerita
berlangsung
anak-anak
latihan yang dilakukan dilakukan dari
harus
terlibat
dalamnya
simulasi bercerita yang terdapat pada
sehingga
di
mereka
dapat
video pembelajaran.
menyimpan pesan dari cerita dalam benak mereka.
Menurut
Reigeluth
(2008:16-21) 8. Mengakhiri cerita dan evaluasi, hal
ini
dilakukan
untuk
mengetahui sejauh mana anak menangkap cerita yang telah diberikan.
orang
dewasa
mencerminkan suatu proses dimana mereka belajar untuk menjadi lebih dan
mengevaluasi
pengalamannya.
Sehingga
pembelajaran orang dewasa tidak dimulai dengan mempelajari materi pelajaran,
3
Uno
variabel
pembelajaran yaitu kondisi, metode dan
hasil
belajar.
Kondisi
pembelajaran didefinisikan sebagai faktor
yang
mempengaruhi
efek
sebuah metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Variabel yang
Pembelajaran
peduli
ada
dalam
tetapi
dimulai
dengan
memberikan perhatian pada masalahmasalah yang terjadi atau ditemukan dalam kehidupannya, misalnya dalam lingkungan pekerjaan dan masyarakat (Uno, 2011:56).
termasuk dalam kondisi pembelajaran adalah (1) tujuan dan karakteristik bidang studi yaitu tentang pernyataan tentang hasil belajar yang diharapkan bisa bersifat sangat umum ataupun sangat
khusus,
karakteristik
(2)
kendala
bidang studi
dan
seperti
keterbatasan sumber, waktu, media, personalia,
dan
uang,
(3)
karakteristik si pembelajar seperti kualitas pembelajar seperti bakat, motivasi dan hasil belajar yang telah dimilikinya. Metode pembelajaran adalah cara-
Belajar dengan menggunakan video
cara
pembelajaran
mencapai hasil pembelajaran yang
sebagai
panduannya
yang berbeda
untuk
untuk
merupakan salah satu contoh belajar
berbeda
mandiri. Guru dapat belajar secara
pembelajaran yang berbeda pula.
mandiri
Variabel
untuk
memperoleh
dibawah
yang
termasuk
kondisi
dalam
7
metode
pembelajaran
strategi
adalah
pengorganisasian
(1)
adalah
kerja, (c) tingkat alih belajar, (d) tingkat retensi dari apa yang
metode untuk mengorganisasi isi materi
yang telah
dipilih
untuk
pembelajaran seperti pemilihan isi, penataan isi, pembuatan diagram dan
dipelajari. 2. Efesiensi, yang diukur dengan rasio
antara
keefektifan
dan
format lain setingkat, (2) strategi penyampaian adalah metode untuk menyampaikan
materi
pada
pembelajaran, media merupakan hal
jumlah
waktu
yang
dipakai
pembelajar dan/ atau jumlah biaya
pembelajaran
yang
pokok dalam strategi ini , (3) Strategi pengelolaan adalah metode untuk menata interaksi antara pembelajar dengan strategi pengorganisasian dan
digunakan. 3. Daya
Tarik
diukur
dengan
mengamati kecenderungan siswa
penyampaian isi pembelajaran. untuk tetap belajar Hasil pembelajaran merupakan semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator
tentang
nilai
dari
METODE PENELITIAN
penggunaan pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda. Variabel hasil pembelajaran
diklasifikasikan
menjadi tiga yaitu (Uno, 2008:21): 1. Efektifitas yang biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si pembelajar meliputi 4 aspek yaitu (a)
kecermatan
penguasaan
Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan
(Research
and
Development).
Penelitian
dan
Pengembangan
adalah
langkah-
langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Produk tidak selalu berbentuk hardware (buku,
prilaku
yang
sering
disebut
dipelajari “
atau
modul, alat bantu pembelajaran di
tingkat
kelas dan laboratorium), tetapi bisa
kesalahan“, (b) kecepatan unjuk
juga perangkat lunak (software atau video).
8
Instrumen penilaian uji ahli baik oleh Desain penelitian ini adalah Research
ahli desain pembelajaran, ahli media
and
atau
dan ahli isi/materi, mengikuti skala
Desain
penilaian yang memiliki empat skala
ini
penilaian dengan nilai tertinggi 4 dan
Development
penelitian
(R&D)
pengembangan.
penelitian
pengembangan
berdasarkan
langkah-langkah
penelitian
pengembangan
Sugiyono
(2010:408),
potensi
dan
menurut
yaitu
masalah,
terendah 1.
Dari penilaian tersebut
kemudian dilihat skor rata-ratanya
(1)
kemudian
diinterpretasikan
(2)
kelayakannya.
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk dan (10) produksi masal.
TK di Bandar Lampung dengan subjek uji coba yaitu, TKIT Robbani Kartika II-27 Kedaton,
dan TK Kuntum Mekar-2 Sukarame. Penelitian dilaksanakan pada tahun pelajaran 2013/2014.
observasi,
dilakukan
tes
dengan
membandingkan
keterampilan
sesudah menerima perlakukan. Menurut Hake (2007:2) rata-rata gain ternormalisasi didapatkan dari ratarata posttest dikurangi dengan ratarata pretest dibagi dengan nilai maksimum dikurangi dengan rata-rata pretest.
Jika
persamaan,
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
Uji
bercerita guru TK sebelum dan
Penelitian ini dilakukan dibeberapa
Sukabumi,
b. Uji Efektifitas
kita
adalah
buat
dalam
seperti
pada
Persamaan 1 berikut ini.
unjuk
kerja,sa114menyebarkan angket kepada guru TK dan wawancara .
Keterangan: rata-rata gain ternormalisasi
Tenik Analisis Data
a.
Uji Ahli
rata-rata nilai tes akhir (posttest) rata-rata nilai tes awal (pretest)
9
Smax = Nilai skor maksimal
Angket terhadap penggunaan produk dinilai menggunakan skala penilaian
Hasil perhitungan diinterpretasikan
yang
memiliki
empat
pilihan
dengan menggunakan indeks gain
jawaban. Skor penilaian ini dapat
, menurut klasifikasi oleh Hake
dilihat dalam Tabel 3.12.
ditunjukkan pada Tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3.8. Nilai Indeks Gain
Tabel 3.12. Skor Penilaian Terhadap
Ternormalisasi dan Klasifikasinya
Pilihan Jawaban Daya Tarik
Indeks Gain Ternormalisasi
Klasifikasi Tinggi / sangat efektif Sedang/Efektif Rendah / kurang efektif
No. Pilihan Jawaban
Skor
1.
Sangat menarik
4
2.
Menarik
3
3.
Kurang menarik
2
4.
Tidak menarik
1
c. Uji Efisiensi HASIL Pengukuran video
efisiensi
pembelajaran
membandingkan disediakan
dengan
penggunaan dengan
waktu waktu
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
cara yang yang
dibutuhkan dalam pembelajaran.
A. Hasil Evaluasi Ahli Materi Skor rata-rata dari angket
yang
diberikan adalah 2,8 dan termasuk pada kriteria baik. Hasil evaluasi ahli materi penyusunan
(Miarso ,2011:255)
menunjukkan
bahwa
materi
video
pada
pembelajaran bercerita untuk guru TK sudah baik.
d.
Uji Daya Tarik B. Hasil Evaluasi Ahli Media
10
Skor
rata-rata dari angket yang
dilakukan dilakukan dari simulasi
diberikan adalah 3,76 dan termasuk
bercerita yang terdapat pada video
pada kriteria sangat baik.
pembelajaran.
C. Hasil Evaluasi Ahli Desain
Video ini berisi langkah-langkah yang harus dipersiapkan guru sebelum
Pembelajaran
memulai cerita, saat bercerita dan saat Skor rata-rata hasil evaluasi ahli
menutup cerita sehingga kegiatan
desain adalah 3,89 dan termasuk pada
bercerita menjadi lebih teratur dan
kriteria sangat baik.
menyenangkan, bercerita
Potensi Video Pembelajaran Bagi
dan
guru
dengan
dapat
mendapatkan
perhatian penuh dari anak TK.
Guru TK Nilai gain ternormalisasi sebesar 0,85 Video pembelajaran bercerita sangat
jika merujuk pada kriteria klasifikasi
membantu guru dalam meningkatkan
gain ternormalisasi seperti pada Tabel
kemampuannya
Video
3.5 didistribusikan pada range nilai g
pembelajaran ini membantu guru
0,70, maka berada dalam klasifikasi
untuk berlatih secara mandiri tanpa
“tinggi” atau tingkat efektifitasnya
harus menunggu pelatihan diadakan,
adalah “sangat efektif”. Sehingga
dan juga saat pelatihan diadakan tidak
dapat
semua
pembelajaran bercerita ini sangat
bercerita.
guru
berkesempatan
dinyatakan
bahwa
video
mengikutinya karena sekolah hanya
efektif
mengirimkan
Pada
keterampilan bercerita guru TK. Hal
yang
ini berarti “H0 ditolak dan H1
prinsipnya didasarkan
perwakilan. belajar
mandiri
pada
kebutuhan
dalam
meningkatkan
diterima”, artinya
pembelajar yang harus dipenuhi dan
bercerita
guru
minimalisasi
video
pembelajaran
dalam
keterlibatan
pelaksanaan
pendidik
pembelajaran.
TK
keterampilan menggunakan bercerita
meningkat
dibandingkan
dengan
Guru dapat belajar secara mandiri
sebelum
menggunakan
video
untuk
pembelajaran bercerita.
memperoleh
pengetahuan
melalui serangkaian latihan yang
11
Uji efisiensi waktu dihitung dengan
hingga
membandingkan
menyimpulkan beberapa hal:
waktu
selama
mengikuti pelatihan bercerita dengan
uji
1. Kondisi
lapangan,
awal
peneliti
kemampuan
waktu yang digunakan untuk berlatih
bercerita guru TK selama ini
menggunakan
video
sudah cukup baik tapi masih
bercerita.
Pelatihan
pembelajaran bercerita
memerlukan
latihan
untuk
diadakan selama dua hari atau 16 jam
meningkatkan
tetapi dengan video pembelajaran
bercerita.
hanya dibutuhkan waktu 45 menit dan
pengembangan
dapat diputar berulangkali sesuai
pembelajaran
dengan kebutuhan belajar masing-
sebagai
masing
dapat
digunakan untuk berlatih secara
digunakan secara mandiri maupun
mandiri tanpa harus menunggu
berkelompok.
pelatihan diadakan.
individu,
diperoleh
Dan adalah
menit/45menit),
juga
hasil 24
yang (1080
keterampilan Sehingga video ini
media
2. Video
berpotensi yang
pembelajaran
dapat
yang
dengan nilai lebih
dihasilkan di validasi oleh ahli
besar dari 1 berarti nilai efisiensinya
desain, ahli materi, dan ahli
“baik” maka, pembelajaran dengan
konten, dapat digunakan dengan
menggunakan
mudah oleh guru TK dan dapat
video
pembelajaran
lebih efisien. Berdasarkan hasil analisis diperoleh skor rata-rata daya tarik produk adalah 3,31 dan termasuk kategori sangat menarik.
SIMPULAN DAN SARAN 5.1
Simpulan
Berdasarkan analisis data dan proses penelitian yang dilakukan dari awal
diulang-ulang
sesuai
dengan
kecepatan belajar masing masing. Dapat
digunakan
secara
berkelompok maupun individu karena peneliti mendesain video ini
menggunakan
konsep
pembelajaran andragogi. 3. Video dihasilkan
pembelajaran sangat
yang efektif
digunakan untuk meningkatkan keterampilan guru TK dalam bercerita. Hal ini terlihat pada nilai gain sebesar 0,85.
12
4. Video
pembelajaran
yang
dihasilkan efesien dengan skor
Berdasarkan
24,
untuk
impilkasi hasil penelitian, saran-saran
berlatih tanpa harus menunggu
yang dapat diberikan sehubungan
pelatihan diadakan oleh instansi
dengan
terkait, waktu yang digunakan
pembelajaran adalah sebagai berikut:
oleh guru untuk berlatih pun
1. Bagi
dapat
digunakan
kesimpulan
pengembangan
dan
video
guru
TK
disarankan
dapat disesuaikan dan video ini
mempelajari
dan
memahami
memiliki tampilan yang baik.
video
Maka bercerita dapat berlangsung
sehingga
dengan
bercerita
sangat
menyenangkan
ini
berulang-ulang
keterampilan
dalam
meningkat.
dan pesan moral yang terdapat
Pemanfaatan video pembelajaran
dalam
bercerita ini dalam pembelajaran
cerita
dapat
tertanam
dengan baik dalam benak anak-
dapat
anak.
ditunjang oleh kemauan guru
5. Daya tarik video pembelajaran termasuk dalam kategori sangat
berjalan
baik
apabila
untuk berlatih. 2. Video pembelajaran ini dapat
menarik. Hal ini ditunjukkan skor
disebarluaskan
rata-rata daya tarik adalah 3,31.
khususnya wali murid sehingga
Daya tarik ini terlihat dari adanya
lebih bermanfaat.
untuk
umum
semangat berlatih guru yang
3. Video pembelajaran ini bukanlah
tinggi. Guru juga sangat antusias
satu-satunya cara yang dapat
dengan
meningkatkan
adanya
video
keterampilan
pembelajaran bercerita ini karena
guru
sebelumnya
belum
pernah
sehingga tetap diperlukan adanya
mendapatkan
panduan
untuk
kajian lebih lanjut mengenai
video
bahan atau media lain yang
berlatih
dalam
bentuk
pembelajaran.
TK
dirancang
dalam
untuk
bercerita
mencapai
efektifitas dan efisisensi berlatih 5.2
Saran Pemanfaatan
yang lebih baik. 4. Bagi
peneliti
yang
akan
melakukan pengembangan video
13
pembelajaran ini agar lebih baik
http://www.physics.indiana.edu/
agar
~hake/DBR-Physics3.pdf
dapat
menggunakan
peralatan dan software yang lebih mendukung dan juga melihat dampaknya pada anak TK.
Kemendikbud. 2012. Tehnik Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Dirjen PAUDNI. Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
DAFTAR PUSTAKA
Moeslichatoen , R. 2004. Metode
Arends, L.Richard. 2008. Learning
Pengajaran di Taman Kanak-
To Teach Seven Edition.
kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.an Diklat Keterampilan komputer dan pengelolaan informasi di sekolah menengah kejuruan karya bhakti Pringsewu. Unila. Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretaris Negara RI. Hake, R.R. 2007. "Design-Based Research in Physics Education
Santrock, John W. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga. Smaldino, Sharon E. 2012. Instructional Technology and Media for Learning. Jakarta: Kencana. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta: Bandung. Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Research: A Review," in A.E. Kelly, R.A. Lesh, & J.Y. Baek, eds. (in press), Handbook of Design Research Methods in Mathematics, Science, and Technology Education. Jurnal.
Uno, Hamzah B. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.