1 PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN PERUNDANG- UNDANGAN MENGGUNAKAN MODEL PENCARIAN EXTENDED BOOLEAN (Studi Kasus : Kementrian Lingkungan Hidup RI) Skrips...
PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN PERUNDANGUNDANGAN MENGGUNAKAN MODEL PENCARIAN EXTENDED BOOLEAN (Studi Kasus : Kementrian Lingkungan Hidup RI) Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh : Dodi 106091002922
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/ 1432 H
PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN PERUNDANGUNDANGAN MENGGUNAKAN MODEL PENCARIAN EXTENDED BOOLEAN (Studi Kasus : Kementrian Lingkungan Hidup RI)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh : Dodi 106091002922
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/ 1432 H
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta,
September 2011
Dodi
ABSTRAK DODI, Pengembangan Sistem Manajemen Perundang-Undangan Menggunakan Model Pencarian Extended Boolean (Studi Kasus : Kementrian Lingkungan Hidup RI), dibimbing Oleh Herlino Nanang, MT, CCNA. dan Joko adiyanto, M.InfSys.
Di setiap kementrian di negara ini mempunyai berbagai macam peraturan perundang-undangan sesuai dengan bidangnya. Begitu juga kementrian Lingkungan Hidup mempunyai tugas menganalisa, menyusun dan mendokumentasikan perundang-undangan yang telah dibuat. Dalam menganalisa peraturan perundang-undangan mempunyai salah satu tujuan agar tidak terjadinya hal-hal yang bertentangan antara peraturan yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dibutuhkan informasi peraturan perundangan yang lebih tinggi yang dijadikan sebagai landasan. Selain itu juga kementrian lingkungan hidup mempunnyai tugas untuk mensosialisasikan perundang-undangan yang ada kepada masyarakat bedasarkan kategori peraturan. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud untuk merancang sistem manajemen perundang-undangan berbasis web. Sistem ini diharapkan dapat membantu Kementrian Lingkungan Hidup dalam mensosialisaikan Perundang-undangan dan membantu masyarakat dalam mencari informasi undang-undang yang dicari. Dalam perancangan sistem ini,penulis menggunakan bahasa PHP, database MySQL, dan Rapid Application Development sebagai metode pengembangan sistem dan menggunakan model pencarian extended boolean dalam pencarian data undang-undang. Perancangan sistem ini pada akhirnya diharapkan memudahkan Asisten Deputi Pengembangan peraturan dan perundang-undangan Kementrian Lingkungan Hidup dalam mendokumentasikan perundang-undangan dan memsosialisasikannya kepada masyarakat dan diharapkan sistem ini dapat memudahkan masyarakat. Untuk ke depannya diharapkan sistem ini dapat dikembangkan lagi dengan menambah modul kajian dan evaluasi pada setiap peraturan.
Kata Kunci: Perundang-undangan, Development, Extended Boolean.
Web
Based,
Rapid
Application
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim……… Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat dan kekuatan, juga segala petunjuk dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Sistem Manajemen PerundangUndangan Menggunakan Model Pencarian Extended Boolean”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Mereka yang berdedikasi tinggi diantaranya: 1.
Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc., M.I.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Ibu Viva Arifin, MMSI., selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Herlino Nanang, MT. CCNA., Joko Adianto, M.infSys., selaku dosen pembimbing yang senantiasa sabar dan selalu meluangkan waktunya
di
tengah-tengah
berbagai
kesibukannya
untuk
membimbing penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. 5.
Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
6.
Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.
Jakarta,
September 2011 Penulis
Dodi
Teruntuk Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah mendukung, baik moril maupun materiil, baik melalui doa ataupun sua dalam menyelesaikan skripsi ini. 1. Teruntuk Mamah dan Bapak tercinta. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan ampunan-Nya kepada mereka. Amin. 2. Teruntuk kakak-kakakku, Teteh Lenny, Dini dan Pujiwati. Dukungan kalianlah yang selalu memberikan penulis motivasi untuk terus maju dan bertahan. Semoga kalian tidak pernah lelah untuk terus memberi penulis motivasi untuk menjadi yang lebih baik. Amin. 3. Teruntuk keponakanku tersayang, Alfin, Syakira, dan Tasya. Senyum kalianlah yang selalu memberikan penulis semangat. Semoga penulis dapat menjadi contoh yang baik untuk kalian. Amin. 4. Teruntuk teman-teman satu perjuangan, Zikra Auliya, Yudha, Akmal, Chery Dia Putra dan Iche Berlianti. Terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya. 5. Teruntuk Wahyudianto, Widarto, Widodo, Selvi Arini, Devinta dan teman-teman seperjuangan TI UIN 2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu, dan semua kenangan terindahnya. 6. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul .................................................................................................... ii Lembar Persetujuan Pembimbing ....................................................................... iii Lembar Persetujuan Penguji ............................................................................... iv Lembar Pernyataan ............................................................................................. v Abstrak ................................................................................................................ vi Kata Pengantar .................................................................................................... vii Lembar Persembahan .......................................................................................... ix Daftar Isi ............................................................................................................. xi Daftar Gambar..................................................................................................... xvi Daftar Tabel ........................................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 3 1.3 Batasan Masalah .............................................................................. 4 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 5 1.4.1 Tujuan ............................................................................. 5 1.4.2 Manfaat ............................................................................ 5 1.5 Metodologi Penelitian ...................................................................... 7 1.5.1 Metode Pengumpulan Data ............................................. 7 1. Studi Kepustakaan .................................................... 7
2. Studi Lapangan ......................................................... 7 a. Observasi ............................................................. 7 b. Interview .............................................................. 8 3. Studi Literatur .......................................................... 8 1.5.2 Metode Pengembangan Sistem........................................ 8 1.6 Sistematika Penulisan ...................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 11 2.1 Pengembangan Sistem................................................................. 11 2.2 Pengertian Sistem Perundang-undangan ..................................... 14 2.3 Hirarki Peraturan Perundang-undangan ...................................... 15 2.4 Sistem Temu Kembali Informasi ................................................ 17 2.5 Objek Teks............... ................................................................... 20 2.6 Proses Indexing............................................................ ............... 20 2.7 Pencarian............. ........................................................................ 22 2.8 Model Pencarian Extended Boolean ........................................... 22 2.9 Konsep Rapid Application Development .................................... 23 2.10 Tools Pengembangan Sistem .................................................... 28 2.9.1 Flowchart ........................................................................ 29 2.9.2 Data Flow Diagram ........................................................ 33 2.9.3 Entity Relationship Diagram ........................................... 37 2.9.4 Normalisasi....................................................................... 39 2.9.5 Database Design Language(DBDL)................................ 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 48 3.1 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 48 1.
Studi Lapangan ..................................................................... 48 a. Observasi (Pengamatan) .................................................. 48 b. Interview (Wawancara) ................................................... 49
2.
Studi Kepustakaan ................................................................ 49
3.
Studi Literatur ...................................................................... 50
3.2 Tahapan Pengembangan Sistem .................................................. 51 1. Fase Perancanaan Syarat-Syarat ............................................. 52 2. Fase Perancangan.. ................................................................. 53 3. Fase Konstruksi... ................................................................... 54 4. Fase Pelaksanaan .................................................................... 55 3.3 Kerangka Berfikir ........................................................................ 55
BAB IV PEMBAHASAN....................... ......................................................... 57 4.1 Fase Perancanaan Syarat-syarat....... ........................................... 57
4.1.1 Gambaran
Umum
Asisten
Deputi
Urusan
Pengembangan Peraturan dan Perundang-undangan dan Perjanjian Internasional ................................................... 57 4.1.1.1 Bidang-bidang
dalam
Asisten
Deputi
pengembangan Peraturan Undang-Undang......... 58 4.1.1.2 Struktur Organisasi .............................................. 61 4.1.2 Identifikasi Masalah ........................................................ 62 4.1.3 Uraian Singkat Sistem Yang Diusulkan .......................... 63 4.1.4 Study Feasibilitas............................................................. 65 a. Feasibilitas Waktu....................................................... 65 b. Feasibilitas Teknis ...................................................... 66 c. Legalitas............... ....................................................... 66 4.2 Fase perancangan....... ................................................................. 67 4.2.1 Perancangan Sistem .......................................... .................67 4.2.1.1 Perancangan Diagram Contex......................... ....... 67 4.2.1.2 Perancangan Diagram Zero .................................... 69 4.2.1.3 Perancangan Diagram Rinci................................... 72 a. Proses Login Admin ......................... ................ 72 b. Proses Input Berita ........................... ................ 72 c. Proses Update Berita......................... ................ 75 d. Proses Input Peraturan ...................... ................ 74 e. Proses Update Peraturan .................. ................ 75 f. Proses Pencarian Peraturan ............... ................ 76
g. Proses Update Admin ....................... ................ 77 h. Proses Input Agenda ........................ ................ 77 i. Proses Hubungi Kami ...................... ................ 78 4.2.1.4. Peracangan Database.......................... ................ 79 1. Normalisasi Tabel Peraturan .......... ................ 79 2. Perancangan ERD ........................... ................ 87 3. Konversi ERD ke LRS ................... ................ 88 4. Relational Logical Data Model ...... ................ 88 5. Database Design Language(DBDL) ................ 89 6. Database Tabel ............................... ................ 92 4.2.1.5. Perancangan State Transition Diagram(STD) .... 96 4.2.2 Desain Arsitektur Sistem ................................................. 99 4.2.3 Spesifikasi Proses Yang Diusulkan ................................. 100 4.2.4 Perancangan Antarmuka Aplikasi................................... 103 4.3.Fase Konstruksi ..................... ...................................................... 111 4.4. Fase Pelaksanaan .................. ...................................................... 112 4.4.1 Pengujian Mandiri ...... ...................................................... 112 a. Hasil Pengujian Halaman Untuk User ........................... 112 b. Hasil Pengujian Halaman Untuk Admin ....................... 114 4.4.2. Pengujian Oleh User ......................... ................................ 115 4.4.3. Pengujian Pencarian Extended Boolean ............................ 116
BAB V PENUTUP............................................................................................. 120 5.1 Kesimpulan .................................................................................. 120 5.2 Saran ............................................................................................ 121 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 122 LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Pengembangan Sistem .................................................................... 12 Gambar 2.2 Tahapan RAD.................................................................................. 25 Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 56 Gambar 4.1. Struktur Organisasi ........................................................................ 61 Gambar 4.2. Flowchart System yang diusulkan ................................................. 65 Gambar 4.3. Diagram Contex ............................................................................. 67 Gambar 4.4. Diagram Zero ................................................................................. 69 Gambar 4.5. Diagram Rinci Proses Login Admin .............................................. 72 Gambar 4.6. Diagram Rinci Proses Input Berita ................................................ 72 Gambar 4.7. Diagram Rinci Proses Update Berita ............................................. 73 Gambar 4.8. Diagram Rinci Proses Input Peraturan ........................................... 74 Gambar 4.9. Diagram Rinci Proses Update Peraturan ........................................ 75 Gambar 4.10. Diagram Rinci Proses Pencarian Peraturan ................................. 76 Gambar 4.11. Diagram Rinci Proses Update Admin .......................................... 77 Gambar 4.12. Diagram Rinci Proses Input Agenda ............................................ 77 Gambar 4.13. Diagram Rinci Proses Hubungi Kami .......................................... 78 Gambar 4.14. Bentuk Unnormalized .................................................................. 79 Gambar 4.15. Bentuk First Normal .................................................................... 80 Gambar 4.16. Bentuk Second Normal ................................................................ 81 Gambar 4.17. Proses 2.a ..................................................................................... 82
Gambar 4.18. Proses 2.b ..................................................................................... 82 Gambar 4.19. Bentuk Proses 2.c ......................................................................... 83 Gambar 4.20. Bentuk Proses 2.d ......................................................................... 83 Gambar 4.21. Bentuk Third Normal Form ......................................................... 84 Gambar 4.22. Bentuk Normal BCNF .................................................................. 85 Gambar 4.23. Bentuk Normal Keempat.............................................................. 86 Gambar 4.24. Bentuk Normal Kelima ................................................................ 86 Gambar 4.25. ERD .............................................................................................. 87 Gambar 4.26. Konversi ERD ke LRS ................................................................. 88 Gambar 4.27. DBDL Tabel Peraturan ................................................................. 89 Gambar 4.28. DBDL Tabel Kategori .................................................................. 90 Gambar 4.29. DBDL Tabel Arsip ....................................................................... 90 Gambar 4.30. DBDL Tabel Index ....................................................................... 91 Gambar 4.31. DBDL Tabel Terkait..................................................................... 91 Gambar 4.32. State Transition Diagram User .................................................... 97 Gambar 4.33. State Transition Diagram Admin ................................................. 98 Gambar 4.34. State Transition Diagram Tabel Peraturan .................................. 99 Gambar 4.35. Arsitektur Aplikasi ....................................................................... 100 Gambar 4.36. Struktur Aplikasi Halaman User .................................................. 103 Gambar 4.37. Struktur Aplikasi Halaman Admin .............................................. 104 Gambar 4.38. Halaman Utama User ................................................................... 104 Gambar 4.39. Halaman Profil User..................................................................... 105 Gambar 4.40. Halaman Agenda User ................................................................. 105
Gambar 4.41. Halaman Berita User .................................................................... 106 Gambar 4.42. Halaman Peraturan User .............................................................. 106 Gambar 4.43. Halaman Pencarian....................................................................... 107 Gambar 4.44. Halaman Hubungi Kami .............................................................. 107 Gambar 4.45. Halaman Login admin .................................................................. 108 Gambar 4.46. Halaman Manajemen Account Admin .......................................... 108 Gambar 4.47. Halaman Admin Manajemen Kategori ........................................ 109 Gambar 4.48. Halaman Admin Peraturan ........................................................... 109 Gambar 4.49. Halaman Admin Berita ................................................................ 110 Gambar 4.50. Halaman Hubungi Kami .............................................................. 110 Gambar 4.51. Halaman Admin Sekilas Info ....................................................... 111
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Simbol Penghubung ........................................................................... 30 Tabel 2.2 Simbol Proses Flowchart ................................................................... 31 Tabel 2.3 Simbol input output flowchart ........................................................... 32 Tabel 2.4. Simbol Data Flow Diagram .............................................................. 35 Tabel 3.1. Studi Literatur ................................................................................... 50 Tabel 4.1. Proses Login ..................................................................................... 70 Tabel 4.2. Mengelolah Modul Berita ................................................................. 70 Tabel 4.3. Proses Mengelolah Modul Peraturan ................................................ 70 Tabel 4.4. Proses mengelolah Modul Manajemen Admin ................................. 71 Tabel 4.5. Proses Mengelolah Modul Agenda ................................................... 71 Tabel 4.6. Proses mengelolah Modul Hubungi Kami ........................................ 71 Tabel 4.7. Diagram Rinci Proses Login Admin ................................................ 72 Tabel 4.8. Diagram Rinci Proses Input Berita ................................................... 73 Tabel 4.9. Diagram Rinci Proses Update Berita................................................ 73 Tabel 4.10. Diagram Proses Input Peraturan ..................................................... 74 Tabel 4.11. Diagram Rinci Proses Indexing ...................................................... 74 Tabel 4.12. Diagram Rinci Proses Update Peraturan ........................................ 75 Tabel 4.13. Diagram Rinci Proses Update index............................................... 75 Tabel 4.14. Diagram Rinci Proses Pencarian Peraturan .................................... 76 Tabel 4.15. Diagram Rinci Proses Extended Boolean....................................... 76 Tabel 4.16. Diagram Rinci Proses Update Admin............................................. 77
peraturan perundang-undangan yang mengatur segenap rakyat indonesia. Undang-undang dasar negara republik indonesia merupakan bentuk perundang-undangan yang tertinggi, sehingga peraturan undang-undang dibawahnya tidak boleh bertentangan dengannya. Sesuai dengan prinsip negara hukum,maka setiap peraturan perundangan harus berdasar dan bersumber dengan tegas pada peraturan perundangan yang berlaku dan yang lebih tinggi tingkatanya. Peraturan perundangan dari tingkat peraturan yang lebih rendah, merupakan penjabaran atau perumusan lebih rinci dari peraturan perundangan yang lebih tinggi tingkatannya. Ini berarti peraturan yang tingkatanya lebih rendah harus patuh dan tunduk pada peraturan yang lebih tinggi. Di setiap Kementrian di negara ini mempunyai berbagai macam peraturan perundang-undangan sesuai dengan bidangnya. Masing - masing Kementrian
mempunyai
mendokumentasikan
tugas
peraturan
menganalisa,
perundang-undagan
bidangnya. Dalam hal mendokumentasikan
menyusun sesuai
dan dengan
perundang-undangan yang
begitu banyak masih dilakukan secara manual dan dalam bentuk hardcopy. Dari undang-undang yang dimiliki pada setiap kementrian hanya sebagian orang saja yang mengetahuinya. Hal ini disebabkan karena miniminya publikasi dan akses yang sangat terbatas. Dan hal ini dapat menyebabkan meningkatnya tingkat pelanggaran akan peraturan perundang-undangan tersebut. Dari pengamatan dan wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa orang yang membutuhkan informasi perundang-undangan atau orang awam dan pegawai dari bagian asisten deputi urusan pengembangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian internasional, penulis menjumpai beberapa permasalahan di pihak orang yang membutuhkan informasi perundang-undangan. Permasalahan yang dialami anatara lain: data yang disimpan hanya berbentuk hardcopy, memerlukan waktu yang lama dalam mencari peraturan perundangan yang dibutuhkan, kesulitan bagi orang awam dalam menganalisa perundang-undangan yang saling berkaitan. Akses yang terbatas, yang hanya bisa dilakukan dengan mendatangi kantor deputi urusan pengembangan peraturan perundangundangan pada kementrian lingkungan hidup. Sedangkan permasalahan yang dihadapi staf bagian kepegawaian antara lain: belum adanya sistem manajemen perundanga-undangan karena penyimpanan data hukum masih menggunakan Ms-Excel, staff bagian kepegawaian tidak mempunyai data softcopy, kesulitan dalam mencari peraturan perundanga-undangan dengan cepat.
Hasil identifikasi masalah yang penulis berhasil kumpulkan di atas mendorong penulis untuk membuat sebuah sistem manajemen perundangundangan. Arsitektur yang penulis gunakan adalah arsitektur sistem dengan teknologi web,sehingga penulis memutuskan untuk membangun sebuah sistem dengan judul penelitian “Aplikasi Sistem Manajemen Perundang-Undangan Menggunakan Pencarian Model Extended Boolean (studi kasus : Kementrian Linkungan Hidup RI)”
1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dari latar belakang tersebut di atas,penulis merumuskan beberapa rumusan,antara lain : 1.
Bagaimana sistem dapat menciptakana efesiensi waktu kerja dan pelayanan, sehingga dapat meminimalisir interaksi langsung antara pegawai dan orang yang membutuhkan informasi akan perundangundangan pada kementrian lingkungan hidup.
2. Bagaimana sistem dapat menampilkan informasi setiap peraturan perundang-undangan
disertai
dengan
hardcopy
undang-undang
tersebut. 3. Bagaimana sistem dapat menampilkan referensi hukum perundangundangan yang telah dibuat.
4. Bagaimana sistem dapat menyediakan fungsi search dokumen yang dapat membantu user dalam mencari dokumen dengan cepat dan akurat bedasarkan keyword yang dimasukan oleh user. 5. Bagaimana sistem dapat diakses oleh pegawai dan orang yang membutuhkan informasi perundang-undangan dimana saja dan kapan saja. 1.3.
Batasan Masalah Agar pembahasan pada penelitian ini tidak terlalu luas namun dapat mencapai hasil yang optimal ,maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut : 1. Sistem ini ditujukan untuk pegawai dan orang yang membutuhkan informasi perundang-undagan 2. Sistem ini hanya menyediakan informasi akan peraturan perundangundagan beserta softcopy dari undang-undang tersebut. 3. Sistem ini memberikan informasi tentang keterkaitan antara undangundang yang ada. 4. Sistem ini menyediakan fungsi searching untuk pencarian dokumen menggunakan model Extended Boolean. 5. Database pada sistem ini menggunakan MySQL versi 5.0.21 dan phpMyAdmin versi 2.8.1 sebagai tools-nya.
6. Pengembangan sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP versi 5.1.4 dan apache server. 7. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah RAD(Rapid Aplication Development).
1.4.
Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Aplikasi sistem manajemen perundang-undangan kementrian lingkungan hidup diharap dapat mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Memperbanyak data perundang-undangan kedalam bentuk data digital. 2. Memperbaiki dan mempercepat birokrasi dalam mencari informasi tentang perundang-undangan. 3. Memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat akan semua undang-undang yang berlaku di Kementrian Lingkungan Hidup 4. Menampilkan undang-undang yang tepat sesuai dengan keyword yang dimasukan oleh masyarakat. 5. Mempermudah untuk menganalisa peraturan yang tidak sesuai satu dengan yang lainnya. 1.4.2. Manfaat Penelitian 1. Bagi Kementrian Lingkungan hidup
Manfaat yang dipetik oleh kementerian lingkungan hidup dari penelitian ini antara lain : a. Tersedianya sistem informasi manajemen perundang-undangan sesuai dengan kebutuhan b. Dapat mengurangi interaksi antara pegawai dan masyarakat dalam mempublikasikan undang-undang terbaru. 2. Bagi Masyarakat Manfaat yang bisa diambil oleh masyarakat dengan adanya sistem manajemen perundang-undangan ini antara lain : a. Masyarakat dengan cepat dapat mengetahui undang-undang yang akan dibuat dan undang-undang yang baru dibuat. b. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan softcopy dan informasi yang terkait dengan undang-undang yang dicari. c. Masyarakat dapat mengakses dimana dan kapan saja. 3. Bagi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Manfaat yang dapat diambil oleh universitas dari penelitian ini antara lain : a. Menambah bahan referensi perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya tentang sistem informasi manajemen perundangundangan.
4. Bagi Penulis Manfaat yang dapat diambil penulis dari penelitian ini antara lain : a. Menerapkan ilmu dalam merancang sebuah sistem yang telah diperoleh selama kuliah b. Memahami akan metode fuzzy dalam mesin pencarian kata. c. Lebih mengerti dan memahami tentang bahasa pemograman yang digunakan penulis, yaitu PHP,Javascript,ajax dan Mysql.
1.5. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang penulis lakukan terdiri dari metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. 1.5.1. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Kepustakaan Mengumpulkan data dan informasi dengan mencari dan memperoleh data-data yang diperlukan dari berbagai buku, jurnal, literatur, dan website yang berhubungan dengan materi skripsi ini. 2. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan secara langsung ke tempat penelitian dengan mengadakan : a. Observasi (Pengamatan) Pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan.
b. Interview (Wawancara) Memungkinkan
penulis
sebagai
pewawancara
untuk
mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai. Hal ini membuat penulis dapat menggali permasalahan secara lebih mendalam. Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara (interview) langsung dengan deputi bagian pengembangan undang-undang 3. Studi Literatur Mengumpulkan data melalui jurnal‐jurnal, maupun penelitian sebelumnya yang sejenis dengan penelitian skripsi ini.
1.5.2. Metode Pengembangan Sistem Untuk metode pengembangan sistem informasi ini penulis menggunakan metode Rapid Application Development (RAD), yang memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2008: 183): 1. Fase Perencanaan Syarat-syarat Dalam tahap ini menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi. Orientasi dalam tahap ini adalah menyelesaikan masalah-masalah, melakukan analisa terhadap sistem yang sedang
berjalan dan melakukan pendekatan terhadap kebutuhan sistem yang baru. 2. Fase Perancangan Dalam tahap ini dilakukan desain untuk sistem yang diusulkan yang mana tahapnya meliputi: perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem, perancangan DFD, Diagram contex,diagram rinci yang akan digunakan, dan perancangan antar muka keluaran. 3. Fase Konstruksi Pada tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancanganrancangan yang telah didefinisikan. 4. Fase Pelaksanaan Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan melakukan pengenalan terhadap sistem.
1.6. Sistematika Penulisan Dalam skripsi ini, penulis menjabarkan penelitian dalam rancang bangun sistem informasi manajemen perundang-undangan pada Kementrian Lingkungan Hidup ini dalam 5 (lima) Bab, yaitu : BAB I
LANDASAN TEORI Bab ini berisi pembahasan teori-teori yang digunakan sebagai panduan dasar dalam pengembangan sistem ini.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan serta langkah-langkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi analisis terhadap kebutuhan sistem, serta implementasi pengembangannya secara konkrit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan serta saran yang dapat membantu pengembangan sistem informasi ini di masa yang akan datang.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengembangan Sistem Berdasarkan definisi yang diberikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengembangan yang berasal dari kata dasar “kembang” berarti proses, cara, atau perbuatan mengembangkan. Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2005): 1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa: a. Ketidakberesan Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. b. Pertumbuhan organisasi Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi, misalnya kebutuhan informasi yang semakin luas dan meningkat. 2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities)
Teknologi semakin berkembang dengan cepatnya, perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. 3. Adanya instruksi-instruksi (directives) Penyusunan sistem yang baru dapat terjadi karena adanya instruksiinstruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya
peraturan
pemerintah
karena
adanya
permasalahan,
kesempatan dan instruksi, maka sistem yang baru perlu dikembangkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul, meraih kesempatan-kesempatan yang ada atau memenuhi instruksi yang diberikan.
Gambar 2.1 Pengembangan Sistem
Dengan adanya sistem baru diharapkan dapat memperoleh peningkatan-peningkatan yang berguna. Peningkatan-peningkatan ini
berhubungan dengan Performance, Information, Economy, Control, Efficiency dan Service atau sering disebut PIECES. a. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang di dapat saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan di tambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut. b. Information (informasi), peningkatan terhadap informasi yang disajikan. c. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi. d. Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi
dan
memperbaiki
kesalahan-kesalahan
serta
kecurangan-kecurangan yang ada dan akan terjadi. e. Efficency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan sumber daya yang digunakan sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.
f. Service (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
2.2 Pengertian Sistem Perundang-Undangan Menurut Davis 1985 (Ladjamudin, 2005:3), sistem adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Menurut Mc Leod (Ladjamudin, 2005:3), sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat memahami bahwa Suatu sistem adalah seperangkat komponen, elemen, unsure atau sub sistem dengan segala atributnya yang satu sama lain saling berkaitan, pengaruh mempengaruhi dan saling tergantung, sehingga keseluruhannya merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi serta mempunyai peranan atau tujuan tertentu. Dari pengertian diatas, maka sistem peraturan perundang-undangan adalah satu kesatuan dari seluruh peraturan perundang-undangan yang satu sama lain saling berhubungan dan merupakan sub-sub sistem yang terintergrasi dalam satu kesatuan yang bulat dan tidak bertentangan antara satu dengan yang lainnya.
2.3 Hirarki Peraturan Perundang-Undangan Mengenai tata urutan peraturan perundang-undangan diatur dalam UU No. 10 Tahun 2004 dan sekaligus merupakan koreksi terhadap pengaturan hirarki peraturan perundang-undangan yang selama ini pernah berlaku yaitu TAP MPR No. XX Tahun 1966 dan TAP MPR No. III Tahun 2000. Untuk lebih jelasnya Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan tersebut adalah : 1. TAP MPR No. XX Tahun 1966 1. UUD RI 1945 2. TAP MPR 3. UU/Perpu 4. Peraturan Pemerintah 5. Keputusan Presiden 6. Peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya, seperti : - Peraturan Menteri - Instruksi Menteri - Dal lain-lainnya 2. TAP MPR No. III Tahun 2000 1. UUD RI 1945 2. TAP MPR RI 3. UU 4. Perpu 5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden 7. Peraturan Daerah
3. Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 1. UUD RI 1945 2. UU/Perpu 3. Peraturan Pemerintah 4. Peraturan Presiden 5. Peraturan Daerah a. Perda Provinsi dibuat DPRD Provinsi dengan Gubernur b. Perda Kabupaten/ Kota dibuat oleh DPRD Kabupaten/ Kota bersama Bupati/Walikota c. Praturan Desa/ Peraturan yang setingkat dibuat oleh BPD atau nama lainnya bersama dengan Kepala Desa atau nama lainnya. Dengan Undang-Undang No.10 Tahun 2004 ini, maka TAP MPR No. XX Tahun 1966 dan TAP MPR No. III Tahun 2000 dicabut dan tidak berlaku lagi, karena tidak sesuai dengan prinsip demokrasi dan prinsip-prinsip Negara hukum yang antara lain : 1. Soal Ketetapan MPR/MPRS, karena Ketetapan MPR/MPRS tidak tepat dikategorikan sebagai peraturan perundang-undangan. 2. Soal Perpu, karena kedudukannya dibawah Undang-Undang, menurut TAP MPR No. III Tahun 2000, soal ini tidak tepat dan menempatkan
kedudukannya sama dengan Undang-Undang dalam UU No. 10 Tahun 2004. 3. Keputusan Menteri yang diatur dalam TAP MPRS No. XX Tahun 1966. Keputusan Menteri tersebut tidak mempunyai dasar yuridis. 4. Kata “ dan lain-lain “ yang tersebut dalam dalam TAP MPRS No. XX Tahun 1966 sempat membingungkan karena dapat menimbulkan berbagai penafsiran. 5. Soal “ Instruksi “ yang dimasukkan dalam golongan peraturan perundangundangan adalah soal yang tidak tepat. 6. Menempatkan UUD 1945 sebagai peraturan perundang-undangan adalah suatu hal yang tidak tepat, karena UUD 1945 merupakan norma dasar atau kaidah-kaidah dasar bagi pengaturan Negara dan merupakan landasan filosofis dari Negara yang memuat aturan-aturan pokok Negara, sedangkan yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan adaalah dimulai dari Undang-Undang ke bawah sampai dengan Perda yang merupakan peraturan-peraturan pelaksanaan.
2.4 Sistem Temu Kembali Informasi (Informtion Retrieval) Information retrieval system adalah sistem yang mampu melakukan penyimpanan, pengambilan informasi dan pemeliharaan informasi (Gerald J.Kowalski, 2002). Informasi dalam konteks ini bisa berupa teks yang berisi data dan numerik, gambar, audio, video dan objek multimedia lainnya. Sistem temu kembali informasi pada prinsipnya adalah suatu sistem yang sederhana.
Misalkan ada sebuah kumpulan dokumen dan seorang user yang menformulasikan sebuah pertanyaan (request or query). Jawaban dari pertanyaan tersebut
adalah sekumpulan dokumen yang relevan dan
membuang dokumen yang tidak relevan. Secara matematis hal tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
Q
2n
⎯⎯ ⎯→
D
dimana Q = pertanyaan (queri), D = dokumen, n = jumlah dokumen, 2n = jumlah kemungkinan himpunan bagian dari dokumen yang ditemukan. Sistem temu-kembali akan mengambil salah satu dari kemungkinan tersebut. Information retreival saat ini dijadikan sebuah alternatif penyimpanan
dan
pencarian
dokumen.
Berbeda
dengan
untuk
Database
Management System(DBMS), information retrieval ditujukan kepada dokumen yang bersifat tidak mempunyai struktur yang baik, seperti data perudang-undangan maupun koleksi literature. Karena itu information retreival ditunjukan untuk kepentingan penyimpanan dan temu kembali dokumen yang ada dalam perpustakaan. Information
retreival
pengoperasianya, yaitu proses
mempunyai
dua
proses
utama
dalam
pembuatan indeks dan proses pemberian
peringkat. Pada awalnya proses information retrieval dikembangkan dengan metode dasar atau algoritma Boolean: AND,OR dan NOT. Namun,metode dasar boolean ini memiliki beberapa kelemahan,yaitu : dokumen yang didapat melalui pencarian dengan metode Boolean,tidak dapat memperkirakan
dokumen mana yang paling dekat atau mirip dengan pencarian yang dilakukan oleh user. Hal ini melandasi berkembangnya metode baru untuk information retrieval, dimana information retrieval membuat suatu sistem peringkat untuk hasil yang akan ditampilkan kepada user dan lebih memperluas hasil pencarian dibandingkan hasil pencarian dengan metode boolean dasar. Proses pembuatan
indeks dalam information retreival ini
menggunakan metode inverted file. Adapun konsep dari inverted file adalah sebagai berikut, asumsikan pada setiap dokumen diberi daftar keyword atau atribut dengan bobot relevansi opsional yang terkait dengan setiap kata kunci. Kemudian diurutkan keyword tersebut, dengan setiap keyword memiliki link ke dokumen yang berisi keyword tersebut. Ini adalah jenis teknik indexing yang ditemukan di sebagian besar sistem perpustakaan komersial. Penggunaan inverted file ini meningkatkan efesiensi beberapa kali lipat. Sistem temu-kembali informasi pada dasarnya dibagi dalam dua komponen utama yaitu sistem pengindeksan (indexing) yang menghasilkan basis data sistem dan temukembali yang merupakan gabungan dari user interface dan look-up-table. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan berbagai macam sistem pengindeksan dan teknik-teknik temu-kembali informasi yang telah dikembangkan.
2.5 Objek Teks Objek teks yang dimaksud di sini adalah sekumpulan korpus yang merupakan perihal dan pertimbangan dari undang-undang yang berlaku pada Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
2.6 Proses Indexing Indexing merupakan sebuah proses untuk melakukan pengindeksan terhadap kumpulan dokumen yang akan disediakan sebagai informasi kepada pemakai. Proses pengindeksan bisa secara manual ataupun otomatis. Dewasa ini, sistem pengindeksan secara manual mulai digantikan oleh sistem pengindeksan otomatis. Adapun tahap dari pengindeksan adalah sebagai berikut : 1.
Parsing dokumen yaitu proses pengambilan kata-kata dari sekumpulan dokumen.
2.
Stoplist
yaitu
proses
pembuangan
kata
buang
seperti
:
tetapi,yaitu,sedangkan dan sebagainya. 3.
Stemming yaitu proses penghilangan /pemotongan dari suatu kata menjadi bentuk dasar. Kata “diadaptasikan” atau “beradaptasi” menjadi kata “adaptasi” sebagai istilah.
4.
Term weighting dan inverted file yaitu proses pemberian bobot pada istilah.
Didalam pemberian bobot sebuah istilah, terdapat berbagai macam teknik antara lain:
1.
Teknik pembobotan berdasarkan frekuensi kemunculan istilah pada suatu dokumen(fitriyanti, 1997). Teknik pembobotan ini cukup sederhana dimana bobot suatu istilah pada sebuah dokumen berdasarkan jumlah kemunculan pada dokumen tersebut.
2.
Teknik pembobotan berdasarkan rumus savoy(1993),yaitu:
Dimana : •
Wik
•
tfik merupakan frekuensi istilah k dalam dokumen i
•
n adalah jumlah dokumen dalam kumpulan dokumen
•
dfk jumla dokumen yang mengandung istilah k
•
maxj tfij adalah frekuensi istilah terbesar pada suatu dokumen.
adalah bobot istilah k pada dokumen i
Pada teknik pembobotan ini,bobot istilah telah dinormalisasi. Dalam menentukan bobot suatu istilah tidak hanya berdasarkan frekuensi kemunculan suatu istilah di satu dokumen, tetapi juga memperhatikan frekuensi terbesar pada suatu istilah yang dimiliki oleh dokumen bersangkutan. Hal ini untuk menentukan posisi relatif bobot dari istilah dibanding istilah-istilah lain di dokumen yang sama.
2.7 Pencarian (Searching) Pencarian (Searching) merupakan tindakan untuk mendapatkan suatu dalam kumpulan data. Dalam kehidupan sehari-hari,seringkali kita berurusan dalam masalah pencarian. Misalnya untuk menemukan nomor telepon seseorang pada buku telpon atau meencari suatu istilah dalam kamus. Pada aplikasi komputer pencarian kerap dilakukan ; misalnya untuk mendapatkan data dari seorang mahasiswa, mendapatkan nomor telepon dalam suatu alamat atau perusahaan(Abdul Kadir, 2005 : 384)
2.8 Model Pencarian Extended Bolean Model Extended boolean merupakan pengembangan dari model boolean. Model Extended Boolean ini pertama kali dikenalkan oleh Salton, Fox dan Wu. Strategi dari model Extended boolean ini adalah menggabungkan boolean query dengan model ruang vektor sehingga bisa memudahkan pengguna untuk memperluas query. Adapun dasar-dasar operator model Boolean yaitu AND,OR, dan NOT. Perbedaan model Boolean dengan Model Extended Boolean adalah model Boolean tidak menggunakan bobot query dan mungkin hasilnya terlalu besar ataupun terlalu kecil. Sedangkan model Extended Boolean menggunakan bobot query seperti halnya model ruang vektor. Dalam mengambil dokumen yang relevan dengan query yang diberikan, kita perlu menghitung kesamaan query pada inputan yang kita masukan dengan dokumen dalam koleksi. Extended boolean memiliki 3 model dalam
menghitung kesamaan query-dokumen dengan dokumen dalam koleksi yaitu MMM model, Paice model dan P-norm model. Extended boolean di sini memakai p-norm model untuk menghitung persamaan query pada dokumen. Model p-norm merupakan gabungan dari teknik model boolean dan model ruang vektor. Berikut formula untuk istilah ke m, bedasarkan pparameter(Garcia,2006). Qor = k1 vp k2 vp......vp km
Keterangan : W= weight of term(bobot istilah) pada query ke m P= nilai p-norm yang dimasukan pada kueri
Ketika p = 1 maka dipakai model ruang vektor yang simpel. Perbedaan OR dan AND menghilang serta persamaan kueri dan dokumen dapat dihitung dengan inner produk diantara bobotnya, yang bisa dilakukan formula kesamaan istilah pada vektor. Jika p = infinity(tak terbatas),kueri AND seperti Boolean AND dan kueri OR layaknya Boolean OR.
2.9 Konsep Rapid Application Development Rapid Application Development adalah metode pengembangan perangkat lunak incremental yang menekankan pada jangka waktu
pengembangan yang pendek. Model RAD ini merupakan adaptasi “berkecepatan tinggi” dari model waterfall, dimana kecepatan pengembangan dicapai melalui pendekatan berbasis komponen. Jika kebutuhan dan cakupan sistem dapat dimengerti pada awal pengembangan, model RAD ini memungkinkan pengembang untuk membuat sistem yang fungsional dalam jangka waktu yang pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari) (pressman, 2005 : 82).
RAD juga dapat didefinisikan sebagai model proses pembangunan
perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental. RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif dalam mengembangkan sistem dimana working model sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan user dan selanjutnya disingkirkan. Working model digunakan kadang-kadang saja sebagai basis desain dan implementasi sistem final (Britton, 2001 : 28-29). Tujuan utama dari semua metode pengembangan sistem adalah memberikan suatu sistem yang dapat memenuhi harapan dari para pemakai. Tapi terkadang para pemakai tidak dilibatkan langsung dalam melakukan pengembangan sistem sehingga hal ini menyebabkan sistem informasi yang dibuat jauh dari yang diharapkan. Sistem tersebut walaupun dapat diterima tetapi para pemakai enggan untuk menggunakannya atau bahkan para pemakai
menolak
untuk
menggunakannya.
Pada
saat
RAD
diimplementasikan, maka para pemakai bisa menjadi bagian dari keseluruhan
proses pengembangan sistem dengan bertindak sebagai pengambil keputusan pada setiap tahapan pengembangan. RAD bisa menghasilkan suatu sistem dengan cepat karena sistem yang dikembangkan dapat memenuhi keinginan dari para pemakai sehingga dapat mengurangi waktu untuk pengembangan ulang setelah tahap implementasi. Metode RAD mempunyai 4 tahapan utama seperti yang terlihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2. Tahapan RAD (Kendall & Kendall, 2008: 183) Model Pengembangan RAD memiliki empat fase yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Berikut adalah penjelasan masing-masing fase dalam penelitian ini. 1. Fase Perencanaan Syarat-Syarat Pada tahap ini dilakukan analisis untuk mengidentifikasi tujuantujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasikan syaratsyarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan aplikasi atau sistem. Pada fase ini memerlukan peran aktif mendalam dari user dan
penganalisis agar sistem sesuai dengan tujuan-tujuan aplikasi. (Kendall & Kendall, 2008: 185)
2. Fase Perancangan Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. Apabila memungkinkan, maka masing masing user diberikan satu komputer yang terhubung satu dengan yang lain, sehingga masingmasing bisa melihat desain yang dibuat dan langsung memberikan komentar. Hal ini sering kali disebut dengan Group Decision Support System (GDSS). Pada beberapa kasus, GDSS ini merupakan suatu langkah yang ideal, karena user dan analyst dapat menyetujui desain yang dibuat untuk kemudian dilanjutkan oleh programmer dalam pembuatan prototype dari aplikasi yang dimaksud dengan langsung menampilkan kepada user hasilnya dengan cepat. Pada tahap desain ini membutuhkan waktu beberapa hari, akan tetapi bisa semakin lebih lama, tergantung dari besar kecilnya sistem yang dibuat. Pada selang waktu tersebut, user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dikembangkan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan. Dengan demikian proses pengembangan suatu sistem membutuhkan waktu yang cepat.
3. Fase Konstruksi Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh
user
dan
analyst,
maka
pada
tahap
ini
programmer
mengembangkan desain menjadi suatu program. Hal terpenting adalah keterlibatan user sangat diperlukan supaya sistem yang dikembangkan dapat memberi kepuasan kepada user. 4. Fase Pelaksanaan Setelah program selesai baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi. Pada saat ini maka user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat serta persetujuan mengenai sistem tersebut. Adapun hal terpenting adalah bahwa keterlibatan user sangat diperlukan supaya sistem yang dikembangkan dapat memberikan kepuasan kepada user, dan di samping itu, sistem yang lama tidak perlu dijalankan secara paralel dengan sistem yang baru. Dalam menggunakan RAD ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terutama berkaitan dengan keuntungan dan kerugian. 1. Kerugian RAD a. dalam proyek yang besar RAD membutuhkan sumber daya manusia yang banyak untuk menciptakan team-team.
b. apabila pengembang dan user tidak komitmen pada percepatan aktivitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sistem dengan waktu yang singkat maka proyek bisa dinyatakan gagal. c. Lebih banyak kesalahan apabila hanya mengutamakan kecepatan dibandingkan dengan biaya dan kualitas. d. RAD tidak akan di aplikasikan apabila mempunyai resiko yang tinggi. 2. Keuntungan RAD a. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan. b. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan. c. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas. d. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan softwaresoftware pendukung.
2.10
Tools Pengembangan Sistem Tools dan pemodelan pengembangan sistem merupakan alat atau metode dalam pengembangan sistem yang akan dirancang dan dibuat.
2.10.1
Flowchart Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan
langkah-langkah
penyelesaian
suatu
masalah.
Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Ladjamudin, 2005). Menurut Ladjamudin (2005), ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu: 1.
System Flowchart Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.
2.
Program Flowchart Bagan
yang
memperlihatkan
urutan
instruksi
yang
digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.
3. Simbol-Simbol Flowchart Flowchart disusun dengan symbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :
a. Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung atau Alur) Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line, simbol-simbol tersebut adalah : Tabel 2.1. Simbol Penghubung (Ladjamudin, 2005 : 266)
No
Symbol
Nama dan Keterangan Symbol arus /flow
1.
Untuk menyatakan jalannya arus suatu proses
2.
Simbol communication link Untuk menyatakan bahwa ada suatutransisi suatu data / informasi dari satulokasi kelokasi lainnya
3.
Simbol connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar yang sama
4.
Simbol offline connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman / lembar yang berbeda
b.
Processing Symbols (Simbol Proses) Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses / prosedur, simbol-simbol tersebut adalah :
Tabel 2.2. Simbol Proses Flowchart (Ladjamudin, 2005 : 267).
No
Symbol
Nama dan Keterangan Simbol Offline Connector
1.
2.
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya kedalam halaman/lembar yang berbeda Simbol Manual Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh computer(manual)
3.
Simbol Decision/logika Untuk menunjukan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak
4.
Simbol Predefined Proses Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk member harga awal
5.
Simbol Terminal Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program
6.
Simbol Keying Operation Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard
7.
Simbol off-line storage Untuk menunjukkan bahwa data dalam symbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu
8.
Simbol Manual Input Untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard
c. Input-output Symbols Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output, simbol-simbol tersebut adalah Tabel 2.3. Simbol input output flowchart (Ladjamudin, 2005 : 268). No
1.
Symbol
Nama dan Keterangan Simbol Input-output Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya
2.
Simbol Punched Card Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu
3.
Simbol Magnetic-tape unit Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita
4.
Simbol Disk Storage Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk
5.
Simbol document Untuk mencetak laporan ke printer
6.
2.10.2
Simbol display Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar (video, komputer)
Data Flow Diagram (DFD) DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang
kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan (Ladjamudin, 2005). DFD merupakan salah satu tool yang penting bagi seorang analisis sistem. Penggunaan DFD sebagai modeling tool dipopulerkan oleh Demarco dan Yordan selain itu juga oleh gane dan sarson pada tahun 1979 dengan menggunakan pendekatan metode analisa sistem terstruktur. Untuk memudahkan pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu (Ladjamudin, 2005): 1. Diagram Konteks (Context Diagram Level 0) Model dasar dari sebuah sistem meliputi diagram konteks level 0 dari DFD dan informasi pendukung. Tetapi pada kenyataannya, langkah pembuatan design sistem dimulai dengan mengevaluasi spesifikasi sistem dan persyaratan atau permintaan spesifikasi software. Kedua hal ini dapat menggambarkan aliran informasim dan struktu interface. Adapun yang dimaksud dengan diagram konteks tersebut adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
2. Diagram Nol/Zero (Overview Diagram) Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari dataflow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya simbol ‘*’ atau ’P’ (functional primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara. 3.
Diagram Rinci (Level Diagram) Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level di atasnya (Ladjamuddin, 2005). Elemen-elemen data yang digunakan dalam proses DFD adalah sebagai berikut: Tabel 2.4. Simbol Data Flow Diagram Simbol
Nama Kesatuan Luar (External Entity)
Keterangan Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan masukan ke dalam sistem atau menerima data dari sistem. External entity tidak
termasuk bagian dari sistem. Arus Data (Data Flow)
Tempat mengalir informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan
komponen
dari
sistem. Arus data ini mengalir diantara proses, data store, dan menunjukkan arus data dari data berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem. Proses
Apa yang dikerjakan oleh sistem.
(Proccess)
Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data
keluar.
Proses
mentranformasikan
berfungsi
satu
atau
beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang dihasilkan. Simpanan Data (Data Store)
Tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem, yang disimbolkan dengan
sepasang
garis
dengan sisi samping terbuka.
sejajar
2.10.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Dalam Fathansyah (1999) menyebutkan bahwa ERD yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan relasi masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” yang kita tinjau dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan ERD. ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak (Ladjamudin, 2005). Elemen-elemen dalam ERD yaitu: 1. Entitas Merupakan representasi dari sebuah objek tempat dimana sistem menyimpan data. Entitas digambarkan dengan empat persegi panjang. 2. Atribut Atribut adalah data yang dihubungkan dengan entitas. Atribut berguna
menjelaskan,
mengedintifikasi
dan
mengepresikan
hubungan antar entitas. Simbol atribut digambarkan dengan lingkaran/elips. 3.
Relasi Himpunan relasi adalah perantara yang menghubungkan antara dua atau lebih entitas. Simbol untuk relasi digambarkan dengan belah ketupat. Dengan mengasumsikan bahwa terdapat dua buah tipe
entitas bernama A dan B, penjelasan masing-masing jenis hubungan tersebut adalah sebagai berikut : a. Relasi one to one (1:1) Menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B. Begitu juga sebaliknya b. Relasi one to many (1:M) Menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B, sedangkan setiap entitas pada B hanya bisa berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B. c. Relasi many to one (M:1) Menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B dan setiap entitas pada tipe entitas B bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas A. d. Relasi many to many Menyatakan bahwa setiap entitas pada suatu tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B dan begittu juga pula sebaliknya. 4. Garis Merupakan
penghubung
antara
relasi
penghubung antara entitas dengan atribut.
dengan
entitas
dan
5. Kardinalitas relasi Dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 dan N untuk relasi satu-ke-banyak atau N dan N untuk relasi banyak-kebanyak).
2.10.4
Normalisasi Normalisasi adalah transformasi tinjauan pemakai yang
kompleks dan data tersimpan ke sekumpulan bagian-bagian struktur data yang kecil dan stabil. Disamping menjadi lebih sederhana dan lebih stabil, struktur data yang dinormalisasikan lebih mudah diatur daripada struktur data lainnya (Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall, 2003). Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut : 1. mengandung redudansi sedikit mungkin 2. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan,dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidak konsistenan Normalisasi sendiri dilakukan melalui sejumlah bentuk dan tahapan dalam normalisasi adalah sebagai berikut : 1. Bentuk tidak normal (Unnormalized)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan sesuai dengan kedatangannya. 2. Bentuk normal kesatu (1 NF/First Normal Form) Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file-file (file data), data dibentuk dalam satu record dan nilai fieldnya berupa anatomic value atau tunggal. Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya mengandung satu pengertian, bukan merupakan kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan dari beberapa kata. 3. Bentuk normal kedua (2 NF/Second Normal Form) Ketentuan bentuk normal kedua adalah harus berbentuk normal pertama dan semua atribut bukan utama harus bergantung fungsional penuh pada kunci relasi. Pada bentuk normal kedua (2NF), relasi harus tidak menyimpan fakta-fakta mengenai bagian kunci relasi. Bentuk normal kedua pun masih memiliki anomalianomali yang secara praktis masih belum dapat diterima. 4. Bentuk Normal Ketiga (3 NF/Third Normal Form) Ketentuan bentuk normal ketiga adalah harus berbentuk normal kedua dan relasi tidak boleh memuat kebergantungan fungsional di
antara atribut-atribut bukan utama. Bentuk normal ketiga (3NF) menghilangkan kebergantungan transitif. 5. Bentuk Normal Boyce-Codd(BCNF) BCNF adalah suatu keadaan yang menyaratkan bahwa setiap determinan dalam suatu relasi berkedudukan sebagai kunci kandidat. Oleh karena itu untuk mengetahui suatu relasi memenuhi BCNF atau tidak perlu dilakuakan identifikasi guna memastikan bahwa semua determinan dalam relasi berkedudukan sebagai kunci kandidat. Agar relasi yang memenuhi bentuk normal ketiga berada pada bentuk BCNF, depedensi yang melibatkan determinan bukan kunci kandidat harus dinyatakan dalam relasi tersendiri dan attribut yang berkedudukan sebagai dependen dikeluarkan dari relasi semula.
6. Bentuk Normal Keempat(4NF) Bentuk normal keempat adalah suatu keadaan yang menyaratkan relasi berada pada BCNF dan tidak mengandung lebih dari suatu depedensi berilai-banyak yang bersifat indepeden. Suatu relasi yang mengandung depedensi bernilai banyak dapat dikonversi agar memnuhi bentuk normal keempat dengan menggunaka teorema Fagin(Date,1995). Teorema tersebut berbunyi sebagai berikut:”Bila R(A,B,C) merupakan suatu relasi dengan A,B, dan C adalah
atribut-atributnya,maka R dapat dipecah menjadi (A,B) dan (A,C) jika R memenuhi MVD->> B|C” . 7. Bentuk Normal kelima (5NF) Seperti halnya bentuk normal keempat, bentuk normal kelima juga berhubungan dengan depedensi nilai banyak. Namun secara lebih khusus bentuk normal kelima menangani rekonstruksi informasi dari beberapa penggalan informasi yang lebih kecil dan sedikit redudansi data. Secara praktis bentuk normal kelima adalah suatu keadaaan yang membuat relasi yang memenuhi bentuk normal keempat tidak dapat didekomposisi menjadi relasi-relasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relalsi-relasi pecahannya tersebut tidak sama dengan kunci kandidat relasi.
2.10.5 Database Design Language(DBDL) Dalam perancangan physical database, hal yang pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan dan memahami akan relasirelasi yang dihasilkan dari logical database design. Informasiinformasi yang dibutuhkan dalam kamus data dan definisi dari sebuah relasi dapat dideskripsikan dengan menggunakan Database Design Language(DBDL). Ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam DBDL yaitu: 1. Nama dari sebuah relasi 2. Daftar attribut sederhana dari sebuah tabel
3. Primary key yang sesuai dengan alternatif key(AK) dan Foreign Key(FK) 4. Referensial intergritas dari foreign key yang telah diinditifikasi. Sedangkan dari kamus data, ada beberapa hal yang harus didefinisikan : 1. Domain yang terdiri dari tipe,luas, dan keterangan lainnya. 2. Nilai default dalam attribute, yang mana dalam sebuah attribute dapat bernilai null ,dan juga bisa ditentukan sesuai kebutuhan.
2.9.6 State Transition Diagram (STD) Menurut
(Pressman
2001),
STD
mengindikasikan
bagaimana perangkat lunak berlaku sebagai konsekuensi dari kejadian eksternal yang menyebabkan perubahan suatu kondisi. Untuk merealisasikannya, STD menghadirkan model dari suatu kejadian yang disebut dengan state. Dalam STD, proses yang terjadi digambarkan dengan transisi antar state. Ada dua macam simbol yang menggambarkan proses dalam STD, yaitu: 1. Gambar persegi panjang yang menunjukan kondisi (state) dari sistem.
2. Gambar panah yang menunjukan transisi antar state. Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan. Label yang diatas menunjukan kejadian yang menyebabkan transisi terjadi. Label yang bawah menunjukan aksi yang terjadi akibat dari kejadian tadi.
2.10 Database MySQL Database adalah sekumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. User mempunyai wewenang untuk mengakses data tersebut, baik untuk menambah, mengubah, atau menghapus data yang ada dalam tabel tersebut. (Andi, 2005). Dalam aplikasi pembuatan program ini menggunakan MySQL. SQL (Structured Query Language) adalah bahasa standard yang digunakan untuk mengakses server database. Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih user friendly. SQL Server adalah program yang berfungsi untuk melayani permintaan query database, misalnya : MySQL, Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Infomix, PostgresSQL. MySQL
adalah
database
yang
paling
umum
digunakan
dilingkungan web. Banyak aplikasi-aplikasi pihak ketiga, gratis atau komersil yang menggunakan MySQL sebagai back-endnya, disamping itu MySQL merupakan free software yang dapat diperoleh langsung dari situs webnya di http://www.mysql.com.
2.11 PHP Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP (Hypertext Prepocessor). Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, anda bisa menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun perlu diketahui bahwa PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line. Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser. Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya, yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang disebut “Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI Versi 2. Pada versi inilah pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur didalam tag HTML. Yang menarik, kode PHP juga bisa berkomunikasi dengan database dan melakukan perhitungan-perhitungan yang kompleks sambil jalan.
Pada awalnya, PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web Server Apache. Namun, belakangan PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server), dan Xitami (Kadir, 2008). Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP antara lain yaitu : a. PHP mudah dibuat dan kecepatan akses yang tinggi. b. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula. PHP dapat berjalan di sistem operasi UNIX, Windows 98, Windows NT, dan Macintosh. c. PHP diterbitkan secara gratis. d. PHP juga dapat berjalan pada web server Microsoft Personal Web Server, Apache, IIS, Xitami, dan sebagainya. PHP juga termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML). e. PHP termasuk server-side programming.
2.12 Penelitian Sebelumnya Berdasarkan pengamatan penulis, pada penelitian sebelumnya terdapat beberapa penelitian yang hampir serupa dengan judul aplikasi sistem manajemen perundang-undangan dengan pencarian model extended boolean, diantaranya adalah:
1. Perancangan Search Engine Menggunakan Algoritma Extended Boolean Pada Situs Perpustakaan Universitas Bina Nusantara(Agung,Ivan,Lina Hartaty,2006) Pada
penelitian
ini,search
Engine
tidak
meliputi
pada
pencarian
gambar,audio, ebook dan lain-lain, selain itu juga terdapat kelemahan dalam proses searching peneliti tidak dilengkapi dengan proses stemming.
2. Pengembagan Sistem Informasi Manajemen Data Hukum Dan PerundangUndangan Pada Departemen Hukum Dan Ham(Nadia Aryanti,2008) Pada penelitian ini, terdapat beberapa kelemahan diantaranya,Pencarian hanya menggunakan Boolean AND, dan juga peneliti tidak mengikutsertakan hukum yang terkait pada undang-undang yang dicari.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian terhadap sistem manajemen perundangundangan dengan pencarian model extended boolean, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut: 3.1 Tahapan Pengumpulan Data 1. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan secara langsung ke tempat penelitian dengan mengadakan : a. Observasi (Pengamatan) Dalam
menganalisa
kebutuhan
sistem
(system
requirements), penulis melakukan observasi langsung ke asisten Deputi Urusan pengembangan peraturan perundang-undangan kementrian lingkungan hidup RI. Penulis melakukan pengamatan langsung bagaimana mekanisme sistem di lapangan untuk menyimpan sebuah dokumen perundang-undangan dan tatacara pencariannya secara manual Pada tahap ini, penulis juga mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat sistem yang baru dengan mesin pencari
yang tepat seperti buku perundang-undangan, sampel data pegawai sebagai admin b. Interview (Wawancara) Selain melakukan pengumpulan data penelitian lapangan dengan metode observasi, penulis juga melakukan pertemuan dan wawancara kepada pihak yang berhubungan dengan sistem yang akan dirancang ini. Pihak yang dimaksud adalah bapak Zaid Ibnu Awal. Adapun hasil wawancara akan penulis sajikan pada bagian Lampiran A. 2. Studi Kepustakaan Pada
tahapan
pengumpulan
data
dengan
cara
penelitian
kepustakaan, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi tersebut. Informasi yang didapatkan digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan sistem secara langsung. Pustaka-pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat di Daftar Pustaka.
3. Studi Literatur Untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai perancangan sistem manajemen perundang-undangan, maka penulis juga melakukan pengumpulan data dengan membaca dan mengkaji studi literatur yang ada. Berikut merupakan tabel yang menunjukan kelebihan dan kekurangan dari studi literatur yang penulis kaji: Tabel 3.1. Studi literatur No 1.
Penelitian Sebelumnya
Kelebihan
Perancangan Search Engine Pada penelitian ini Menggunakan Extended
Algoritma telah disediakan
Boolean
Situs Universitas
Pada fasilitas web
Kekurangan Pada penelitian ini dalam proses indexing tidak
Perpustakaan search,advance search
dilengkapi dengan
Bina dan halaman
proses stemming.
Nusantara(Agung,Ivan,Lina administrator untuk Hartaty,2006)
2.
Pengembagan
maintenanance
Sistem Pada penelitian ini
Kelemahan
Informasi Manajemen Data data hukum dan data
penelitian ini antara
Hukum Dan Perundang- perundang lainnya
lain adalah
Undangan
penelitian ini hanya
Pada sudah dalam segmen
Departemen Hukum Dan atau kelompok-
menggunakan
Ham(Nadia Aryanti,2008)
pencarian dengan
kelompok.
boolean AND,dan
juga tidak mengikutsertakan hukum yang terkait pada undang-undang yang dicari.
Pada literature diatas terdapat beberapa kelemahaan dari penelitianpenelitian yang telah ada dan penulis menjadikan kelemahan tersebut menjadi kelebihan pada penelitian penulis. Adapun kelebihan dari sistem pada penelitian ini yaitu : 1. pada proses indexing telah dilengkapi dengan stemming. 2. penelitian ini telah dilengkapi dengan pencarian extended boolean dengan operator AND dan OR yang dapat dipilih sesuai keinginan user.
3.2 Tahapan Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode Rapid Application Development (RAD). Metode ini memiliki empat tahap siklus pengembangan, yaitu fase perencanaan syaratsyarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Pemilihan metode ini juga dikarenakan sistem ini diharapkan mempunyai suatu desain yang dapat diterima oleh konsumen dan dapat
dikembangkan dengan mudah karena perancangan sistem sekarang ini masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Pemilihan metode ini dilakukan dengan alasan user terlibat dalam keseluruhan proses pengembangan sistem dengan bertindak sebagai pengambil keputusan pada setiap tahapan pengembangan. Alasan lain pemilihan metode ini adalah adanya batasanbatasan sistem yang dibutuhkan yang bertujuan agar sistem tidak mengalami perubahan. Selain itu, Rapid Application Development (RAD) dipilih karena aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi yang sederhana. Di bawah ini fase-fase yang dilakukan dalam pembangunan aplikasi ini sesuai dengan fase-fase RAD yang telah digambarkan pada gambar 2.9. 1. Fase perencanaan syarat-syarat Menggabungkan laporan hasil metode studi lapangan berupa kebijakan
pemakai
menjadi
spesifikasi
yang
terstruktur
dengan
menggunakan pemodelan yang berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kekurangan yang terdapat pada dokumen lama seperti pengumpulan data yang masih manual sehingga data menjadi tidak teratur. Dari analisis sistem tersebut dapat ditetapkan tujuan perancangan, pengajuan usulan otomasi yang layak dapat diterima. Tahap yang dilakukan antara lain : a. Gambaran Umum Organisasi, yang bertujuan untuk mempelajari uraian dari tugas-tugas masing-masing jabatan yang berkaitan dengan sistem yang akan diusulkan.
b. Identifikasi Masalah atau analisa masalah. Identifikasi masalah atau analisa masalah bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang ada, yang berkaitan dengan sistem yang diusulkan. c. Pemecahan
Masalah.
Merupakan
permasalahan-permasalahan
yang
usulan
penyelesaian
ditemukan
pada
dari
Kementrian
Lingkungan Hidup 2.
Fase Perancangan Setelah disusun sistem yang ada termasuk penyelesaian kendalakendala atau permasalahan-permasalahan yang ada, tahap selanjutnya adalah mendesain sistem yang diusulkan agar dapat berjalan lebih baik dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. Menerapkan model yang diinginkan pemakai, tahapan yang dilakukan yaitu: 1. Perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem menggunakan alat bantu DFD (Data Flow Diagram) dan STD(State Transition Diagram). Sedangkan perancangan sistem yang penulis lakukan menggunakan tools DFD antara lain: a. Perancangan Diagram Konteks b. Perancangan Diagram Zero c. Perancangan Diagram Rinci/Level Diagram
2. Perancangan Basis Data, dilakukan dengan merancang tabel-tabel atau record store yang digunakan untuk menyimpan data berupa daftar
undang-undang,admin dan hubungan antar undang-undang. Setelah merancang tabel-tabel penulis melakukan normalisasi terhadap rancangan database, menggunakan tools ERD (Entity Relational Diagram) untuk merancang relasi antar tabel dalam database, penulis juga melakukan konversi dari ERD ke LRS dan menampilkan tabeltabel
yang
ada
dalam
database
dan
penulis
menggunakan
DBDL(Database Design Language) untuk mendeskripsikan setiap entitas dan relasi. 3. Perancangan
spesifikasi
proses
yang
dibutuhkan,
dengan
menerjemahkan proses-proses yang terjadi di dalam sistem ini ke dalam bentuk algoritma sederhana yang akan diimplementasikan dalam bentuk program. 4. Perancangan interface, dengan membuat rancangan layar tampilan yang berupa input-output yang bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi antara user dengan sistem. Setelah rancangan layar tampilan terbentuk maka dilakukan tahap konstruksi.
3. Fase konstruksi Pada tahapan ini merupakan presentasi dari hasil perancangan ke dalam program. Dalam tahap ini penulis menggunakan PHP(Hypertext Preprocessor) sebagai bahasa pemrograman, serta MySQL Server sebagai database.
4. Fase Pelaksanaan Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem dengan melakukan dua tahapan pengujian, yaitu pengujian mandiri yang akan dilakukan penulis dan pengujian yang akan dilakukan oleh user yang nantinya akan menggunakan sistem ini. Tahap ini memfokuskan suatu pengujian pada persyaratan fungsional perangkat lunak, yaitu memastikan bahwa input akan diproses menjadi output yang sesuai dengan kebutuhan. 3.3 Kerangka Berfikir Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis melaksanakan tahapantahapan kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang ada dalam kerangka berfikir yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Gambar 3.1 merupakan kerangka berfikir yang penulis lakukan.
Merumuskan masalah
Observasi, wawancara, studi pustaka, studi literatur
Fase perencanaan syarat-syarat
Microsoft Visio
Analisa kebutuhan, tujuan, syarat, sistem yang berjalan
Context Diagram
Fase perancangan
Perancangan Proses dengan DFD
Zero Diagram Level Diagram
Perancangan Basis Data
Normalisasi ERD STD
PHP, SQL server
Fase konstruksi
WEB
Baik
Tanggapan User
Kurang
Perbaikan atau Tambahan
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
Perancangan Interface
Pengujian Mandiri dan Pengujian oleh User
Fase pelaksanaan
Pembuatan Kesimpulan dan Saran Pengembangan Sistem
Perancangan Spesifikasi Proses yang Dibutuhkan
BABIV PEMBAHASAN Pada analisis dan perancangan sistem ini, penulis menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD) yang terdiri atas fase perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. 4.1. Fase Perencanaan Syarat-syarat 4.1.1. Gambaran Umum Asisten Deputi Urusan Pengembangan Peraturan perundang-undangan dan Perjanjian internasional Kementrian Lingkungan Hidup RI
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Peraturan Perundangundangan
dan
Perjanjian
Internasional
mempunyai
tugas
melaksanakan analisis, koordinasi penyusunan, evaluasi, dokumentasi dan diseminasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian internasional di bidang lingkungan hidup.
Dalam melaksanakan tugasnya Asisten Deputi Urusan Pengembangan Peraturan
Perundang-undangan
dan
Perjanjian
Internasional
menyelenggarakan fungsi sbb :
a. pelaksanaan analisis, pemantauan dan evaluasi pengembangan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup
b. penyiapan
koordinasi
dan
pelaksanaan
perumusan
serta
penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. c. penyiapan koordinasi harmonisasi peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup baik pusat maupun daerah d. pelaksanaan dokumentasi dan diseminasi peraturan perundangundangan di bidang lingkungan hidup dan perjanjian internasional e. pelaksanaan
analisis
dan
evaluasi
perjanjian
lingkungan
internasional f. penyiapan koordinasi, perumusan dan penyusunan ratifikasi perjanjian lingkungan internasional
4.1.1.1
Bidang-Bidang
dalam
Asisten
Deputi
Pengembangan
Perundang-undangan.
Asisten Deputi Perundang-undangan mempunyai beberapa bidang-bidang dan fungsi-fungsi yang lebih spesifik dalam melaksanakan tugasnya. Antara lain :
1. Bidang
Perencanaan
dan
pengembangan
peraturan
perundang-undangan Bidang Perencanaan dan Pengembangan PUU mempunyai tugas melaksanakan penyusunan berbagai peraturan perundang-
undangan atas inisiatif Kementerian Negara Lingkungan Hidup baik revisi maupun pengembangan yang baru.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Perencanaan dan Pengembangan PUU menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan perencanaan peraturan perundang-undangan atas inisiatif Kementerian Negara Lingkungan Hidup. b. pelaksanaan
inventarisasi
perundang-undangan
atas
dan
pengembangan
inisiatif
Kementerian
peraturan Negara
Lingkungan Hidup. 2. Bidang Harmonisasi Dan Evaluasi PUU
Bidang Harmonisasi & Evaluasi Pelaksanaan PUU mempunyai tugas
a. melaksanakan penyelesaian PUU atas prakarsa sektor & daerah yang perlu dikaji dan diharmonisasikan dengan prinsip lingkungan hidup. b. melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas penerapan PUU di bidang LH di pusat maupun daerah c. melaksanakan dokumentasi & diseminasi PUU dan PI di bidang LH.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Harmonisasi & Evaluasi Pelaksanaan PUU menyelenggarakan fungsi :
a. pengkajian harmonisasi PUU pusat dan daerah yang berkaitan dengan lingkungan hidup. b. penyiapan koordinasi permintaan saran masukan, paraf persetujuan PUU atas prakarsa sektor yang berkaitan dengan lingkungan hidup. c. pelaksanaan inventarisasi dan evaluasi efektifitas PUU di bidang LH tingkat pusat dan daerah. d. pelaksanaan dokumentasi dan diseminasi PUU dan PI di bidang LH.
3.
Bidang Analisis Perjanjian Dan Ratifikasi PUU
Bidang Analisis Perjanjian dan Ratifikasi mempunyai tugas melaksanakan
analisis
koordinasi
dan
evaluasi
perjanjian
lingkungan internasional serta melaksanakan penyiapan bahan, perumusan naskah, koordinasi dan pelaksanaan ratifikasi perjanjian lingkungan internasional.
Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Analisis Perjanjian dan Ratifikasi menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan
kajian
penaatan
perjanjian
lingkungan
internasional yang telah disahkan dan belum disahkan. b. penyiapan pemikiran pendapat hukum (legal opinion) terhadap pelaksanaan perjanjian internasional.
c. penyiapan perumusan naskah ratifikasi perjanjian lingkungan internasional. d. Penyiapan koordinasi dan ratifikasi perjanjian lingkungan internasional 4.1.1.2 Struktur Organisasi Berikut merupakan pejabat struktural Asisten Deputi Urusan
pengembangan
peraturan
perundang-undangan
pada
Kemetrian Lingkungan Hidup RI
Gambar 4.1. Struktur organisasi
4.1.2. Identifikasi Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah penulis melakukan wawancara pada staf terkait(Asisten Deputi Pengembangan Undang-undang) tentang permasalahan
yang timbul dari pengaksesan dan pencarian
dokumen undang-undang. Wawancara yang penulis lakukan dengan pihak terkait secara detail dapat dilihat pada lampiran.
Setelah melaukan pengamatan dan observasi, penulis menemukan beberapa permasalah sehingga penulis dapat mengidentifikasikan masalah tersebut sebagai beriukt :
1. Informasi mengenai undang-undang hanya di dokumentasikan menggunakan
microsoft
excell
yang
rentan
terhadap
kehilangan data. 2. Dalam
melakukan
sebuah
pencarian
uundang-undang
membutuhkan waktu yang tidak singkat, hal ini dikarenakan data fisik dan sinopsis dari undang-undang terpisah. 3. Proses publikasi dan pengaksesan informasi terhadap undangundang yang telah dibuat sangat minim. Karena hanya orangorang yang tertentu yang dapat meihat,hal ini karena ditakutkan dari kerusakan dan kehilangan dokumen.
4. Tidak tersedianya informasi langsung tentang hal keterkaitan undang-undang satu dengan yang lainnya. Agar tidak terjadi pertentangan antara undang-undang. 4.1.3. Uraian Singkat Sistem Yang Diusulkan
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pendokumentasian data yang masih manual tersebut, penulis bermaksud mengusulkan sebuah sistem untuk pengorganisasian data hukum. Usulan sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Admin mempunyai peran dalam sistem ini sebagai pengatur data hukum dan perundang-undangan. Admin juga berperan sebagai pengontrol terhadap user-user yang terdaftar di dalam sistem, dalam hal ini adalah Asisten Deputi Urusan Pengembangan perundang-undangan dan perjanjian internasional lainnya. Admin memiliki hak dalam membuat user account baru dan juga berperan dalam mengisi content berita,agenda dan infoterkini. Admin juga mempunyai hak dalam memasukan data perundang-undangan,berita,agenda dan informasi terkini dan merubah data-data tersebut apabila terjadi kesalahan dan menghapusnya bila tidak diperlukan. 2. Staff asisten deputi pengembangan peraturan dan perundang-undangan memiliki user account didalam sistem ini yang ditentukan oleh admin. Staf ini memiliki hak untuk mengisi dan mengubah data hukum dan
perundang-undangan. Selain itu juga staff dapat mengupdate content berita agenda dan informasi terkini. 3. User
berada pada tingkatan terbawah dalam system. Setelah data
dimasukan oleh staff maupun admin,maka user dapat mengakses informasi yang dia butuhkan mengenai peraturan dan perundangundangan dalam Kementrian Lingkungan Hidup RI. 4. Data hukum dan perundang-undangan yang ada dalam sistem telah dilengkapi dengan data hukum berupa file PDF yang bisa langsung di download dan juga telah dilengkapi dengan peraturan terkait dari hukum tersebut. 5. Sistem pencarian dalam sistem ini menggunakan model extended boolean yang merupakan pengembagan dari pencarian boolean biasa dalam extended boolean ini setiap data hukum dan perundangundangan harus di indexing untuk mendapatkan bobot yang akan menjadi perhitungan dalam pencarian model extended boolean.
Gambar flowchart dari sistem yang penulis usulkan ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2. Flowchart System yang diusulkan
4.1.4. Study Feasibilitas a. Feasibilitas waktu
Ditinjau dari sisi waktu, pengembangan sistem ini dapat
menjadi salah satu faktor penghematan waktu bagi pihak yang terkait. Karena sistem ini dirancang agar semua pihak mempunyai hak akses dalam sistem sehingga mengurangi ketergantungan antar
pihak. Maka dengan adanya sistem ini dapat mengemat waktu user dalam mengakses sistem untuk mendapatkan informasi akan perundang-undangan di dalam kementrian lingkungan hidup RI. b. Feasibilitas Teknis Dari sisi teknis, kinerja sistem yang penulis kembangkan telah
dapat
dibuktikan
kestabilannya
karena
sistem
ini
dikembangkan dengan berbasis web, maka dapat diakses oleh client dengan berbagai macam tipe web browser, seperti misalnya Mozilla Firefox, Opera, dan Internet Explorer. Sedangkan dari sisi server, aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Sistem ini juga dapat dibuktikan kestabilannya dalam menangani banyak data yang dapat dilihat pada lampiran. c. Feasibilitas Legal
Pada perancangan sistem ini, penulis melakukan penelitian
pada divisi Asisten Deputi Pengembangan Peraturan dan Perundang-undangan
Pada
Kementrian
Lingkungan
Hidup
Republik Indonesia sebagai studi kasusnya. Oleh karena itu, legalitas sistem ini sendiri telah teruji di divisi yang bersangkutan.
4.2. Fase Perancangan 4.2.1. Perancangan Sistem 4.2.1.1. Perancangan Diagram contex
Gambar 4.3. Diagram Contex Dalam diagram context sistem yang diusulkan terdapat dua aktor yang menunjang dalam proses sistem
manajemen perundang-
undangan, yaitu bagian admin yang merupakan staff dari asisten deputi pengembangan perundang-undangan dan user atau masyarakat umum. Kedua aktor ini memiliki hak akes berbeda-beda, keterangan mengenai hak akses yang diperoleh dari masing-masing actor adalah sebagai berikut:
a. Admin Hak akses tertinggi pada sistem diberikan pada admin dengan level 1, dimana dalam hal ini admin dapat melakukan create, read, update, dan delete data master yang berhubungan dengan peraturan,berita dan account users. Selain itu, admin juga mempunyai kewenangan untuk mereset account users maupun password dalam sistem. b. User Dalam pengembangan sistem ini,level 2 merupakan level yang diberikan kepada user,dalam hal ini masyarakt luas. Hak akses yang diberikan user memungkinkan user untuk melihat seluruh data peraturan perundang-undangan,berita,agenda dan info terkini. User juga dapat mencari peraturan yang dibutuhkan dan juga dapat mengetahui peraturan terkait dalam sebuah peraturan. Selain itu juga user dapat mendownload file arsip dari setiap peraturan berupa file pdf.
Gambar 4.5. Proses Login Admin Tabel 4.7. Proses Login Admin No Proses
1.1
Nama Proses
Proses otentikasi
Masukan
Username,password
Keluaran
Halaman utama admin
Deskripsi Proses
Proses Autentikasi
b. Proses Input Berita
Gambar 4.6. Proses Input Berita
Tabel 4.8. Proses Input Berita No Proses
2.1
Nama Proses
Proses input berita
Masukan
Judul,isi_berita,tanggal,jam
Keluaran
List Berita pada halaman admin
Deskripsi Proses
Proses Input Berita
c.
Proses update Berita
Gambar 4.7. Proses Update Berita
Tabel 4.9. Proses Update Berita No Proses
2.2
Nama Proses
Proses update berita
Masukan
Judul,isi_berita
Keluaran
List Berita pada halaman admin
Deskripsi Proses
Proses update Berita
d. Proses Input Peraturan
Gambar 4.8. Proses Input Peraturan Tabel 4.10. Proses Input Peraturan No Proses
3.1
Nama Proses
Proses input peraturan
Masukan
Nama peraturan,kategori,tentang,tgl_disahkan,peraturan terkait,upload
Keluaran
List Peraturan pada halaman admin
Deskripsi Proses
Proses Input Peraturan
Tabel 4.11. Proses Indexing No Proses
3.2
Nama Proses
Proses indexing
Masukan
Id_peraturan,term,tf,idf,weight
Keluaran Deskripsi Proses
Proses Indexing
e. Proses Update Peraturan
Gambar 4.9. Proses Update Peraturan Tabel 4.12. Proses Update Peraturan No Proses
3.3
Nama Proses
Proses update peraturan
Masukan
Nama,tentang,kategori,tgl_disahkan,terkait
Keluaran
List peraturan pada halaman admin.
Deskripsi Proses
Proses Update Peraturan
Tabel 4.13. Proses Update index No Proses
3.4
Nama Proses
Proses update index
Masukan
Id_peraturan,term,tf,idf,weight
Keluaran
Deskripsi Proses
Proses Update index
f. Proses Pencarian Peraturan
Gambar 4.10. Proses Pencarian Peraturan Tabel 4.14. Proses Pencarian Peraturan No Proses
3.3
Nama Proses
Proses pencarian peraturan
Masukan
Query
Keluaran
List hasil pencarian
Deskripsi Proses
Proses Pencarian Peraturan
Tabel 4.15. Proses Extended Boolean No Proses
3.4
Nama Proses
Proses extended boolean
Masukan
Query
Keluaran
Lihat hasil pecarian
Deskripsi Proses
Proses Extended Boolean
g. Proses Update Admin
Gamabar 4.11. Proses Update Admin Tabel 4.16. Proses Update Admin No Proses
4.1
Nama Proses
Proses update admin
Masukan
Username,password,email,telpon
Keluaran
Tampilan account admin
Deskripsi Proses
Proses Update Admin
h. Proses Input Agenda
Gambar 4.12. Proses input Agenda Tabel 4.17. Proses Input Agenda No Proses
5.1
Nama Proses
Proses input Agenda
Masukan
Tema,Isi_agenda,tempat,pukul,tgl_mulai,tgl_selesai dan pengirimin
Keluaran
List Agenda pada halaman admin
Deskripsi Proses
Proses Input
i. Proses Hubungi Kami
Gambar 4.13. Proses Hubungi kami Tabel 4.18. Proses Hubungi Kami No Proses
6.1
Nama Proses
Proses hubungi kami
Masukan
Nama,email,subjek,pesan
Keluaran
List hubungi kami pada halaman admin
Deskripsi Proses
Proses Hubungi Kami
4.2.1.4 Perancangan Database 1. Normalisasi Tabel Peraturan a. Unnormalized Form(UNF)
Gambar 4.14. Bentuk Unnormalized Data dalam tabel ini tidak mempunyai format tertentu dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi, karena bentuk ini hanya rekaman data. Data dikumpulkan sesuai dengan kedatangan.
b. First Normal Form
Gambar 4.15. Bentuk First Normal Bentuk ini merupakan normal pertama karena tidak ada attribut yang bernilai ganda. Hal ini diatasi dengan membentuk sejumlah baris sehingga setiap sel berisi satu nilai. c. Second Normal Form
Bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang mensyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal pertama dan tidak mengandung depedensi parsial.
Gambar 4.16. Bentuk Second Normal Dalam tabel diatas sudah memenuhi bentuk normal kedua. Karena dalam tabel diatas tidak ada depedensi partial. Dalam depedensi 2.a,2.b, dan 2.c ini merupakan depedensi transitif. Untuk mencapai normal 3nf maka syarat utamanya yaitu tidak ada depedensi transitif. Adapun proses
dekomposisi
untuk menghilangkan depedensi
transitif sebagai berikut :
- Proses 2.a
Gambar 4.17. Proses 2.a Dalam
proses
2.a
terlihat
sebelumnya
bahwa
nama_kategori berdepedensi transitif pada id_peraturan, hal ini
Gambar 4.18. Bentuk proses 2.b Dalam tabel peraturan id_arsip dan nama_arsip berdependensi transitif yang mana id_arsip->nama_arsip dan id_peraturan->id_peraturan.arsip. Dalam proses ini merupakan
dekomposisi
tabel
peraturan
untuk
menghilangkan depedensi transitif. -
Proses 2.c
Gambar 4.19. Bentuk Proses 2.c Dalam proses ini ferq,tf,idf,weight berdependensi transitif hal ini terbukti bahwa id_peraturan-> term dan freq->term,tf>term,idf->term,weight->term. Agar tidak terjadi depedensi transitif maka dibuatlah tabel my_index.
-
Proses 2.d
Gambar 4.20. Bentuk Proses 2.d
Dalam proses ini id_terkait dan nam_terkait pada tabel peraturan terbukti berdepedesi transitif. Hal ini disababkan id_peraturan->id_kategori
dan
id_kategori->nama_kategori.
Agar tidak terjadi depedensi transitif, maka dibuatlah tabel terkait
d. Third Normal Form
Gambar 4.21. Bentuk Third Normal Form
Tabel diatas sudah memenuhi bentuk normal 3nf, karena dalam tabel diatas tidak ditemukan depedensi transitif. e.
Bentuk Normal Boyce-Codd(BCNF) Tabel yang bentuk BCNF sudah pasti memenuhi bentuk normal 3NF, akan tetapi tabel berbentuk 3NF belum pasti dia berbentuk BCNF. Untuk memastikan tabel 3NF dilakukan identifikasi sebagai berikut :
Gambar 4.22. Bentuk BCNF 1.{id_peraturan}>nama,id_kategori,tentang,tgl_disahkan, dibaca,tanggal Dari identikasi tersebut terbukti bahwa depedensi dalam tabel tersebut menyatakan bahwa setiap determinan berkedudukan sebagai kunci kandidat. Maka tabel peraturan diatas sudah memenuhi syarat BCNF. f. Bentuk Normal Keempat.
Dalam bentuk normal keempat menyaratkan tidak mengandung lebih dari satu depedensi bernilai banyak yang bersifat indepeden.
Gambar 4.23. Bentuk Normal Keempat Pada tabel diatas tidak ditemukan lebih dari satu depedensi bernilai banyak. Oleh karena itu tabel diatas sudah memenuhi syarat bentuk normal Keempat. g. Bentuk Normal Kelima normal kelima menyaratkan suatu keadaan yang membuat relasi yang telah memenuhi bentuk normal keempat tidak dapat didekomposisi menjadi relasi yang lebih kecil dengan kunci kandidat relasi-relasi pecahanya tersbut tidak sama dengan kunci kandidat relasi.
Gambar 4.24. Bentuk Normal Kelima Untuk menguji tabel diatas termasuk bentuk 5NF maka kita pecah tabel menjadi beberapa relasi. Relasinya bisa berupa seperti berikut : R1(id_peraturan, nama,id_kategori,tentang) R2(id_peraturan,tgl_disahkan,terkait,dibaca,tanggal) Terlihat bahwa kunci primer hasil dekomposisi R1 dan R2 sama dengan kunci primer peraturan. Hal ini menyatakan bahwa relasi Peraturan telah memenuhi bentuk normal kelima.
2. Perancangan ERD
Gambar 4.25. ERD
Tabel 4.19. Deskripsi Relationship Entity Name
Multiplicity
Relationship
Multiplicity
Entity name
Peraturan
1..1 1..1 1..1 1..1
Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki
1..1 0..* 1..* 0..*
Kategori Arsip Index terkait
3. Konversi ERD ke LRS
Gambar 4.26. Konversi ERD ke LRS 4. Relation Logical Data Model For sistem perundang-undangan Tabel 4.20. Relation Logical Data Model Peraturan(id_peraturan,nama,id_kategori,tentang,tgl_disahkan,tanggal,di baca) Primary key id_peraturan Foreign Key id_kategori references kategori(id) Kategori(id,nama_kategori,keterangan) Primary key id_kategori Arsip(id_arsip,id_peraturan,nama_arsip) Primary key id_arsip Foreign key id_peraturan Index(id_index,id_peraturan,term,tf,idf,weight) Primary key id_index Foreign key id_peraturan Terkait(id_terkait,id_peraturan,nama_terkait) Primary key id_terkait Foreign key id_peraturan
5. Database Design Language (DBDL)
a. Tabel Peraturan
Domain id_peraturan Domain nama Domain id_kategori Domain tentang Domain tgl_disahkan Domain tanggal Domain dibaca Peraturan( Id_peraturan Nama Id_kategori Tgl_disahkan Tanggal Dibaca
integer, in the range 1-10 Variabel length character string,lenght 300 integer, in the range 1-10 text date date integer,in the range 1-10
Id Peraturan NOT NULL, nama peraturan NOT NULL, id kategori NOT NULL, tanggal disahkan NOT NULL, tanggal Posting NOT NULL, dibaca NOT NULL,DEFAULT 1,
PRIMARY KEY (id_peraturan), FOREIGN KEY(id_kategori) REFERENCES kategori(id_kategori) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION; Gambar 4.27. DBDL Tabel Peraturan
b. Tabel Kategori
Domain id integer, in the range 1-10 Domain nama Variabel length character string,lenght 300 Domain keterangan Variabel length character string,lenght 90 kategori( Id Id kategori NOT NULL, Nama nama peraturan NOT NULL, keterangan keterangan NOT NULL, PRIMARY KEY (id); Gambar 4.28. DBDL Tabel Kategori
c. Tabel Arsip
Domain id_arsip Domain id_peraturan Domain nama_arsip Arsip( Id_arsip Id arsip Id_peraturan id peraturan Nama_arsip nama arsip
integer, in the range 1-10 integer, in the range 1-10 Variabel length character string,lenght 300 NOT NULL, NOT NULL, NOT NULL,
PRIMARY KEY (id_arsip), FOREIGN KEY(id_peraturan) REFERENCES peraturan(id_peraturan) ON UPDATE CASCADE ON DELETE SET NULL; Gambar 4.29. DBDL Tabel Arsip
d. Tabel index
Domain id_index integer, in the range 1-10 Domain id_peraturan integer, in the range 1-10 Domain term Variabel length character string,lenght 150 Domain tf Variabel length character string,lenght 90 Domain idf Variabel length character string,lenght 90 Domain weight Variabel length character string,lenght 70 index( Id_index Id arsip NOT NULL, Id_peraturan id peraturan NOT NULL, Term istilah NOT NULL, Tf termFrequecy NOT NULL, Idf inverseDocument NOT NULL, Weight weight NOT NULL, PRIMARY KEY (id_index), FOREIGN KEY(id_peraturan) REFERENCES peraturan(id_peraturan) ON UPDATE CASCADE ON DELETE SET NULL; Gambar 4.30. DBDL Tabel Index e. Tabel terkait
Domain id_terkait Domain id_peraturan Domain nama_terkait terkait( Id_terkait IdTerkait Id_peraturan id peraturan Nama_terkait nama terkait
integer, in the range 1-10 integer, in the range 1-10 Variabel length character string,lenght 300 NOT NULL, NOT NULL, NOT NULL,
PRIMARY KEY (id_terkait), FOREIGN KEY(id_peraturan) REFERENCES peraturan(id_peraturan) ON UPDATE CASCADE ON DELETE SET NULL; Gambar 4.31. DBDL Tabel Terkait
6. Database Tabel
Nama Basis data : uu - Tabel Kategori Nama tabel : Kategori Primay key : id_kategori Tabel 4.21. Tabel Kategori No. 1.
4.2.1.5. Perancangan State Transition Diagram State Transition Diagram (STD) dari aplikasi sistem manajemen Perundang-undagan ini, terdiri dari :
h. Halaman User
Gambar 4.32. State Transition Diagram User
i. Halaman Admin
Gambar 4.33. State Transition Diagram Admin
c. Tabel Peraturan
Gambar 4.34. State Transition Diagram Tabel Peraturan 4.2.2. Desain Arsitektur Sistem Desain Aplikasi Manajemen Perundang-Undangan tidak jauh berbeda pada konsep MVC. Dimana bagian model berisi fungsi-fungsi dan query yang berhubungan langsung dengan database dan mengatur tabel. Pada aplikasi ini view dan controler menjadi satu file, ketika data dimanipulasi akan langsung dieksekusi pada file tersebut.
Gambar 4.35. Arsitektur Aplikasi
4.2.3. Spesifikasi Proses Yang Diusulkan Dibawah ini adalah proses-proses yang diusulkan pada sistem. Pada sistem terdapat enam proses inti diantaranya adalah proses login, proses penambahan data, proses pencarian data model extended boolean, proses pengubahan data, proses penampilan data, proses penghapusan data, dan proses indexing.
1. Proses Login Input form login IF input form tidak cocok THEN Login gagal ELSE Login success END IF
2.
Proses penambahan data Input form IF Simpan THEN Data tersimpan ELSE Data tidak disimpan END IF
3. Proses pencarian data model extended boolean Input form pencarian Inisialisasi query dan parameter Explode query berdasarkan tanda baca Inisialisasi sebagai new_query IF new_query > 2 eksekusi dengan boolean AND Else eksekusi dengan boolean OR IF new_query tidak ditemukan THEN Tampilkan konfirmasi data kosong ELSE Tampilkan data hasil pencarian
END IF
4. Proses perubahan data Tampil data GET id Edit form Simpan END IF
5. Proses penghapusan data Tampil data GET id Delete data Tampil konfirmasi hapus data IF Ya THEN Hapus ELSE Data tidak dihapus
6. Proses indexing GET id document Buang kata yang memiliki tanda baca Explode document Stemming kata Penghitungan bobot kata
Simpan kata
4.2.4. Perancangan Antarmuka Aplikasi Pada tahap ini, penulis melakukan aktifitas perancangan tampilan (user interface) yang nantinya pada pengkodean dijadikan sebagai rujukan layout. 1. Struktur Aplikasi Halaman User
Gambar 4.36. Struktur Aplikasi Halaman User 2. Struktur Aplikasi Halaman Admin
Gambar 4.37. Struktur Aplikasi Halaman Admin 2. Halaman Utama User
Gambar 4.38. Halaman Utama User
3. Halaman Profil User
Gambar 4.39. Halaman Profil User 4. Halaman Agenda User
Gambar 4.40. Halaman Agenda User
5. Halaman Berita User
Gambar 4.41. Halaman Berita User 6. Halaman Peraturan User
Gambar 4.42. Halaman Peraturan User
7. Halaman Pencarian
Gambar 4.43. Halaman Pencarian 8. Halaman Hubungi Kami
Gambar 4.44. Halaman Hubungi Kami 9. Halaman Login Admin
Gambar 4.45. Halaman Login admin 10. Halaman manajemen Account Admin
Gambar 4.47. Halaman Admin Manajemen Kategori 12. Halaman Admin Peraturan
Gambar 4.48. Halaman Admin Peraturan 13. Halaman Admin Berita
Gambar 4.49. Halaman Admin Berita 14. Halaman Admin Hubungi Kami
Gambar 4.50. Halaman Hubungi Kami
15. Halaman Admin Sekilas Info
Gambar 4.51. Halaman Admin Sekilas Info
4.3 Fase Konstruksi Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi dari rancanganrancangan basis data, rancangan sistem maupu rancangan tampilan. Bahasa pemograman yang digunakan dalam pengimplementasian pada perancangan sistem ini adalah PHP dan menggunakan database MySql. Untuk pembuatan laporan penulis menggunakan microsoft visio dan case studio. Sedangkan dalam pembuatan database MySql pada sistem ini menggunakan Xampp versi 1.6.1 dan Adobe Dreamweaver CS3 dan eclipse sebagai editor dalam membuat koding. Untuk melakukan pengujian dan melihat tampilan dari program dibutuhkan browser, dan browse yang penulis gunakan adalam mozilla firefox 5.0. untuk hasil kode dapat dilihat pada lampiran akhir penulisan skripsi ini. 4.4. Fase Pelaksanaan Sistem yang akan dirancang haruslah memudahkan tugas-tugas Asisten Deputi Pengembangan Peraturan Undang-Undang dan user dalam hal ini masyarakat dalam penyampaian informasi ke pada masyarakat. Pengujian yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini bertujuan untuk menilai kemampuan teknis suatu sistem, pendayagunaan sistem, dan pelaksanaan operasionalnya sehingga dapat mengetahui seberapa baik sistem ini berjalan. Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sistem ini dapat bekerja dengan baik dan apakah sistem ini dapat memenuhi tujuan yang ingin diperoleh sebelum diserahkan kepada end
user. Pengujian dilakukan dalam tiga tahap yaitu pengujian mandiri, pengujian oleh user dan pengujian kasus dengan metode analisis. 4.4.1. Pengujian Mandiri a. Hasil Pengujian Halaman Untuk User. Tabel 4.27. Hasil Pengujian Mandiri Halaman User No
1.
Modul
Home
Prasyarat
User
Hasil Yang
Hasil Uji
diharapkan
Coba
Memilih Halaman
menu user
menu
OK
utama user/Home/ Index
Lampiran B
2.
Profile Tentang User Kami
menu
memillih Halaman Tentang Tentang kami
Kami pada menu
Profile Struktur User Organisasi
menu
memillih Halaman Struktur
Struktur Organisasi Agenda
User
OK
Tentang Organisasi
Kami pada menu
4.
Lampiran B
Profile 3.
OK
memillih Halaman Agenda
Lampiran B
OK
menu Agenda pada Lampiran
menu
B 5.
Berita
User
memillih Halama Berita
OK
menu Berita pada menu
Lampiran B
6.
Peraturan
User
memillih Halaman
menu
Peraturan Peraturan
OK Lampiran
pada menu
B 7.
Detail Peraturan
User Memilih salah Halaman satu peraturan
OK
Detail
Peraturan Lampiran B
8
Pencarian
User
memillih Halaman
menu
Pencarian Pencarian
OK Lampiran
pada menu
B 9.
Hasil Pencarian
User
memasukan Halaman
keyword,Parameter
OK
Hasil
Pencarian
dan Boolean Pada
Lampiran B
Form Pencarian 10. Hubungi kami
User
memillih Halaman Hubungi
menu
Hubungi Kami
Kami pada menu
OK Lampiran B
b. Hasil Pengujian Halaman Untuk Admin Tabel 4.28. Hasil Pengujian Mandiri Halaman Admin No
Modul
Prasyarat
Hasil yang Diharapkan
Hasil Uji Coba
1
Edit user account
Login sebagai Admin dapat mengubah admin, data sudah ataupun mengganti ada dalam
OK Lampiran B
database
2.
Input Kategori
Login Admin
username atau password sebagai Admin dapat menambah
OK
kategori peraturan Lampiran B
3.
4.
Edit Kategori
Input Peraturan
Login sebagai Admin dapat merubah atau Admin,dan data mengganti kategori. sudah ada dalam database Login Admin
Sebagai Admin dapat menambah
OK Lampiran B
OK
peraturan Lampiran B
5.
6.
7.
Edit Peraturan
Hapus Peraturan
Hapus Kami
8.
Login sebagai Admin dapat merubah atau Admin,dan data mengganti peraturan. sudah ada dalam database Login sebagai Admin dapat menghapus Admin,dan data peraturan sudah ada dalam database
Hubungi Login sebagai Admin dapat menghapus Admin,dan data data yang ada dalam tabel sudah ada dalam hubungi database
Input Sekilas Info
Login admin
Sebagai Admin dapat menambah
OK Lampiran B
OK Lampiran B
OK Lampiran B
OK
sekilas info Lampiran B
9.
10
Edit Sekilas info
Hapus Info
Login sebagai Admin dapat merubah atau Admin,dan data mengganti data sekilas info sudah ada dalam database
Sekilas Login sebagai Admin dapat menghapus Admin,dan data sekilas info sudah ada dalam database
OK Lampiran B
OK Lampiran B
4.4.2. Pengujian Oleh User Pada pengujian kedua dilakukan pengujian oleh user. Bukti terlampir uji coba yang dilakukan dapat dilihat pada bagian lampiran. Secara ringkas, hasil pengujian yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai berikut.
Tabel 4.29. Pengujian Lapangan No.
Pengujian
Penilaian
1.
Fitur sistem secara keseluruhan
Baik
2.
Fitur untuk admin
Baik
3.
Fitur untuk User
Baik
4.
Fitur Pencarian
Baik
5.
Tampilan sistem
Baik
6.
Kesesuaian dengan kebutuhan
Baik
4.4.3. Pengujian Pencarian Extended Boolean Pengujian Ketiga ini dilakukan dengan memberikan sebuah contoh kasus pada sistem dalam menguji perhitungan extended boolean. Misalkan ada sebuah kasus dimana user ingin mencari undang-undang dengan kata “Lingkungan Hidup” dengan Boolean “OR” dan “AND”,
parameter “2” dan jumlah seluruh dokumen berjumlah 16 dokumen. Maka Penghitungan yang digunakan menggunakan formulasi OR dan AND yaitu :
Maka kita mencari nilai weight dari setiap term yang telah dilakukan pembobotan
berdasarkan
rumus
savoy,
yaitu
:
Langkah – Langkah : 1. mencari nilai Tf dan idf dari keyword
“lingkungan Hidup”,
ditemukan pada hasil kata “lingkungan” pada id peraturan 105 mempunyai frekwensi 7, dan nilai frekwensi terbesar dalam id peraturan 105 adalah 7, maka kita dapat nilai tf = 7/7 = 1, sedangkan nilai idf = log(16/10)/log(16) = 0.169517976278, dan untuk weight dari kata lingkungan pada id peraturan 105 = 1 * 0.169517976278 = 0.169517976278. hal ini sesuai dengan perhitungan yang ada pada sistem yang tersimpan dalam database sebagai berikut :
2. setelah kita menemukan weight dari kata “lingkungan”, maka langkah selanjutnya mencari nilai weight dari kata “hidup”. Ditemukan pada kata “hidup” dalam id peraturan 105 mempunyai nilai frekwensi 7 dan nilai frekwensi tertinggi dalam id peraturan 105 adalah 7, maka nilai tf = 7/7 =1 dan idf = log(16/9)/log 16 = 0.207518749639, sedangkan weight = 1 * 0.207518749639 = 0.207518749639. hal ini sesuai dengan perhitungan dalam sistem yang tersimpan pada database sebagai berikut :
2. Setelah kita mendapatkan nilai weight dari kata “lingkungan” = 0.169517976278 dan weight dari kata “hidup” = 0.207518749639, maka pengujian selanjutnya adalah pengujian pencarian extended
bolean dengan formulasi p-norm model. Dimana nilai P = 2, maka untuk Boolean OR adalah : Sim
=((0.169517976278
2
+
0.207518749639
2
)/2)1/2
=
0.189473448975209 Hasil diatas sesuai dengan output pencarian extended Boolean pada sistem dengan id peraturan 105
Gambar 4.52. Halaman Hasil Pencarian Extended Boolean 3. Setelah melakukan pengujian pada Boolean OR maka pengujian selanjutnya yaitu dengan Boolean AND dengan menggunakan keyword yang sama yaitu “Lingkungan Hidup”. Nilai weight dari kata “Lingkungan”
=
0.169517976278
dan
kata
“hidup”
=
0.207518749639. setelah mendapatkan nilai weight maka kita
masukan kedalam formulasi p-norm model dimana nilai p = 2, maka untuk Boolean AND adalah: Sim = 1 – ((1- 0.169517976278)2 + (1 - 0.207518749639)2/2)1/2 = 0.035873572392788. Hasil diatas terbukti sesuai dengan hasil output yang ada pada sistem ketika menggunakan pencarian Boolean dengan operator AND
Gambar 4.53. Halaman Hasil Pencarian Extended Boolean
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari penelitian dan penulisan yang telah penulis uraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. sistem perundang-undagan ini dapat diakses secara online sehingga memudahkan bagi pihak Deputi pengembangan perundang-undangan kementrian lingkungan hidup dalam mesosialisasikan undang-undang yang telah dibuat, sehingga memberikan kemudahan bagi user dalam mengaksesnya. 2. Sistem dapat menampilkan informasi nama peraturan, perihal peraturan dan peraturan terkait yang ada dalam perundang-undangan yang ada dalam bidang kementrian lingkungan hidup. Selain itu juga sistem memberikan informasi akan agenda yang akan direncanakan dan berita-berita mengenai peraturan
perundang-undangan
dalam
ruang
lingkup
Kementrian
Lingkungan Hidup 3. Sistem ini juga dilengkapi dengan data arsip dari peraturan berupa file digital berformat PDF yang bisa didownload oleh masyarakat dimanapun. 4. Dalam pencarian peraturan perundang-undangan, sistem menggunakan Information Retrieval dan menggunakan model Extended boolean dengan model P-Norm dalam menghitung persamaan query pada dokumen.
5. Dalam menentukan pembobotan istilah, sistem ini telah dilengkapi dengan proses pengindeksan yang terdiri dari parsing,stoplist,stemming dan pemberian bobot pada istilah. 6. Dalam pembuatan aplikasi penulis menggunakan metode RAD(Rapid Aplication Development). Dan bahasa pemograman yang digunakan yaitu PHP dan MySql sebagai databasenya. 7. Penulis menggunakan Xampp sebagai web server dalam pembuatan aplikasi dan penulis menggunakan editor eclipse,dreamweaver cs3 dan adobe photosop dalam membangun aplikasi 5.2. Saran Sistem ini tentu saja masih belum sempurna. Masih banyak hal yang dilakukan untuk mengembangkan sistem ini agar menjadi lebih baik, antara lain: 1. Diharapkan pada pengembangan selanjutnya sistem dapat memberikan link url akan peraturan terkait yang ada dalam peraturan. 2. Diharapkan pada pengembangan selanjutnya sistem dapat memberikan simulasi pelanggaran terhadap peraturan undang-undang peraturan dalam kementrian lingkungan hidup 3. Diharapkan pada pengembangan selanjutnya sistem dapat terintergrasi dengan daerah-daerah yang ada di Indonesia dalam mensosialisasikan peraturan daerah yang berkaitan tentang lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data : Pemodelan, Perancangan, dan Terapannya. Bandung: Informatika. Ibrahim, Harmally S.H. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta : Pusat studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Jogianto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi. Kendall, Kenneth E. dan Kendall, Julie E. 2006. System Analysis and System Design. New Jersey: Pearson Education Inc. Ladjamudin, Albahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. M. Connoly, Thomas dan E.Begg, Carolyn.2005.Database Systems : A Pratical Approach
to
Design,
Implementation,
and
management
Fourth
edtion.USA : Pearson Education Limited. Pressman, Roger, 2001, Software Engineering: A practioner’s Approach. Fifth Edition Internasional Edition. Singapore :McGraw-Hill. Pressman, Roger. 2005. Software Engineering: A Practioner’s Approach. Sixth Edition Internasional Edition. Singapore: McGraw-Hill. Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi. Kadir, Abdul.2009. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta : Andi Publisher.
Mcleod, Raymond dan P.schell, george.2007.Management Information Systems. New jersey : Pearson Education Groosman, David A dan Frieder Ophir.2004. Information Retrieval Algorithm and Heuristics. Second Edition.Netherlands : Springer. Gerrad, Salton.1989. Automatic Text Processing : the trasnformation,analysis, and retrieval of information by computer.Addision : Wesley Publishing Company D.Maning,
Christopher
dan
Raghavar,
Prabhakar.2007.Introduction
Information Retrieval.Cambridge : Cambridge University Press. UU No. 10 Tahun 2004 tentang Urutan Peraturan Perundang-undangan. Website Romi Satria Wahono Tersedia: http://RomiSatriaWahono.net Diakses: [25 Juni 2011, 20.38 WIB] Website Mil Islita Tersedia:http://www.miislita.com/term-vector/term-vector-6-booleanmodel.html Diakses: [20 Juli 2011, 11.38 WIB]
to
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. LAMPIRAN A : HASIL WAWANCARA 2. LAMPIRAN B : HASIL TAMPILAN ANTARMUKA 3. LAMPIRAN C : SOURCE CODE 4. LAMPIRAN D : PENGUJIAN PENERIMAAN SISTEM
LAMPIRAN A HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN B HASIL TAMPILAN ANTARMUKA
LAMPIRAN C SOURCE CODE
LAMPIRAN D PENGUJIAN PENERIMAAN SISTEM
ACCEPTANCE TESTING Pengujian Penerimaan Sistem
Nama User Penguji
:
Jabatan
:
1.
Menurut anda, apakah sistem ini mudah dijalankan (user friendly) ? a. Mudah b. Cukup mudah, karena ............................................................................. c. Kurang mudah, karena ...........................................................................
2.
Menurut anda bila dilihat dari segi pemilihan warna Layout, jenis, maupun ukuran Font, bagaimana tampilan sistem ini secara keseluruhan? a. Bagus b. Cukup bagus, karena .............................................................................. c. Kurang bagus, karena .............................................................................
3.
Apa pendapat anda setelah melihat sistem ini secara keseluruhan? a. Bagus b. Cukup bagus, karena ............................................................................. c. Kurang bagus, karena .............................................................................
4.
Menurut anda, apakah sistem ini cukup baik dalam menjawab permasalahan yang ada khususnya Pencarian Dokumen undang-undang? a. Baik b. Cukup baik, karena ................................................................................ c. Kurang baik, karena ...............................................................................
5.
Apakah data dan informasi yang ditampilkan oleh sistem ini mengenai undang-undang sudah lengkap? a. Ya b. Kurang, karena ....................................................................................... c. Tidak, karena ..........................................................................................
6.
Apakah sistem ini dapat membantu dalam penyusunan undang-undang? a. Ya b. Kurang, karena ....................................................................................... c. Tidak, karena ..........................................................................................
7.
Menurut anda, apakah sistem ini bila dikembangkan akan lebih membantu anda? a. Sangat membantu b. Kurang membantu, karena ..................................................................... c. Tidak membantu, karena ........................................................................
8.
Penilaian user:
No.
Pengujian
1.
Fitur sistem secara keseluruhan
2.
Fitur untuk admin
3.
Fitur untuk user
4.
Fitur Pencarian
5.
Tampilan sistem
6.
Kesesuaian dengan kebutuhan
Penilaian
Keterangan Penilaian: Sangat Baik : 80-100 Baik
: 70-80
Cukup
: 60-70
Buruk
: 50-60
Sangat Buruk : <50
Jakarta,
Agustus 2011
(…………………………….)
1. Index.php (halaman Login Admin) Administrator Sistem Manajemen Perundangan‐Undangan <script language="javascript"> function validasi(form){ if (form.username.value == ""){ alert("Anda belum mengisikan Username."); form.username.focus(); return (false);} if (form.password.value == ""){ alert("Anda belum mengisikan Password."); form.password.focus(); return (false);} return (true);} <style type="text/css">
Login
Copyright Dodi. All rights reserved.
2.Cek_login.php
}else{$login=mysql_query("SELECT * FROM users WHERE username='$username' AND password='$pass' "); $ketemu=mysql_num_rows($login); $r=mysql_fetch_array($login); if ($ketemu > 0){ session_start(); $_SESSION[namauser] = $r[username]; $_SESSION[namalengkap] = $r[nama_lengkap]; $_SESSION[passuser] = $r[password]; $_SESSION[leveluser] = $r[level]; $sid_lama = session_id(); session_regenerate_id(); $sid_baru = session_id(); mysql_query("UPDATE users SET id_session='$sid_baru' WHERE username='$username'"); header('location:media.php?module=home');} else{ echo ""; echo "
LOGIN GAGAL! Username atau Password Anda tidak benar. Atau account Anda sedang diblokir. "; echo "ULANGI LAGI
";}} ?>
3.peraturan.php <meta http‐equiv="Content‐Type" content="text/html; charset=iso‐8859‐1" /><script type="text/javascript" src="development‐bundle/jquery‐1.3.2.js"> <script type="text/javascript" src="development‐bundle/ui/ui.core.js"> <script type="text/javascript" src="development‐bundle/ui/ui.datepicker.js"> <script type="text/javascript" src="development‐bundle/ui/i18n/ui.datepicker‐id.js"> <script>$(function() {$( "#datepicker" ).datepicker();}); <script type="text/javascript">$(document).ready(function(){$("#tanggal").datepicker({dateFormat :"dd MM yy ",showOn :"button",buttonImage :"development‐ bundle/demos/datepicker/images/calendar.gif",buttonImageOnly : true});}); <script type="text/javascript"> function show(){var n = document.myform.jumfile.value;var i;var string = ""; for (i=0; i<=n‐1; i++){string = string + "Pilih File: ";} document.getElementById('files').innerHTML = string;document.myform.n.value = n;} <script type="text/javascript"> function field(){var m = document.myform.jumtext.value;var i;var string = ""; for (i=0; i<=m‐1; i++){string = string + " Nama Peraturan :
"; $p = new Paging; $batas = 15;$posisi = $p‐>cariPosisi($batas); if ($_SESSION[leveluser]=='admin'){ $tampil = mysql_query("SELECT * FROM peraturan,kategori WHERE peraturan.id_kategori=kategori.id ORDER BY id_peraturan DESC LIMIT $posisi,$batas"); else{ $tampil=mysql_query("SELECT * FROM peraturan WHERE username='$_SESSION[namauser]' ORDER BY id_peraturan DESC LIMIT $posisi,$batas"); } $arsip=mysql_query("SELECT * FROM arsip,peraturan WHERE peraturan.id_peraturan=arsip.id_peraturan"); $no = $posisi+1;while($r=mysql_fetch_array($tampil)){ echo "
"; return $a_result; } public function goSearch(){return $this‐>db‐>GetAll("SELECT * FROM temp_result_".$_SESSION['search']['name_table']); } private function setSearch(){$this‐>db‐>Execute($this‐>query);} private function arrangeQueryOr($a_keyword,$parameter){$not=''; foreach($a_keyword as $keyword){ if(strstr($keyword,'|')!==FALSE){ $keyword=str_replace('|','',$keyword); $not='NOT ';} $this‐>restrict_or.=$not."result.".$keyword." OR "; $this‐>param.="result.".$keyword."+"; if(!in_array($keyword,$this‐>a_coloumn)){ $this‐>next_query_or.="result.".$keyword.","; $this‐>case_param.="SUM(CASE WHEN term='".$keyword."' THEN POW(weight,".$parameter.") ELSE 0 END) AS ".$keyword.","; $this‐>a_coloumn[]=$keyword; }}} private function arrangeQueryAnd($a_keyword,$parameter){ $param_and='';$not='';$p=count($a_keyword);if(!empty($this‐>restrict_and)) $this‐>restrict_and.=' OR '; foreach($a_keyword as $keyword){ if(strstr($keyword,'|')!==FALSE){ $not='NOT ';} if(empty($keyword)) continue;
$keyword=str_replace('|','',$keyword); $this‐>restrict_and.=$not."result.".$keyword." AND "; $param_and.="POW((1‐result.".$keyword."),".$parameter.")+"; if(!in_array($keyword,$this‐ >a_coloumn)){ $this‐>next_query_and.="result.".$keyword.","; $this‐>case_param.="SUM(CASE WHEN term='".$keyword."' THEN POW(weight,".$parameter.") ELSE 0 END) AS ".$keyword.","; $this‐>a_coloumn[]=$keyword; }} $this‐>restrict_and=substr_replace($this‐>restrict_and,'',strrpos($this‐>restrict_and,'AND'),3); $param_and=substr_replace($param_and,'',strrpos($param_and,'+'),1); $this‐>param.="(1‐POW((".$param_and.")/".$p.",1/".$parameter."))+"; } private function arrangeQuery($p,$parameter){ $param=substr_replace($this‐ >param,'',strrpos($this‐>param,'+'),1); if(!empty($this‐>next_query_or)&&!empty($this‐>next_query_and)){ $this‐>restrict=$this‐>restrict_or."".$this‐>restrict_and; $this‐>restrict=str_replace('OR NOT','AND NOT',$this‐>restrict); $this‐>query.=$this‐>next_query_or."".$this‐>next_query_and; $this‐>query.="POW((".$param.")/".$p.",1/".$parameter.") "; }else if(!empty($this‐>next_query_or)){ $this‐>restrict_or=substr_replace($this‐>restrict_or,'',strripos($this‐>restrict_or,'OR'),2); $this‐>restrict=$this‐>restrict_or; $this‐>restrict=str_replace('OR NOT',') AND NOT',$this‐>restrict); if(strstr($this‐>restrict,'NOT')!==FALSE){ $this‐>restrict="(".$this‐>restrict; } $this‐>query.=$this‐>next_query_or; $this‐>query.="POW((".$param.")/".$p.",1/".$parameter.") ";}else{ $this‐>restrict=$this‐>restrict_and; $this‐>query.=$this‐>next_query_and; $this‐ >query.="(".$param.") ";} $this‐>query.="AS peringkat FROM (SELECT ".$this‐>case_param." id_peraturan ";} function clearKeyword($find){ $a_stopwords=$this‐>db‐>GetCol('SELECT stopwords FROM my_stopwords'); $a_dictionary=$this‐>db‐>GetCol('SELECT root_word FROM my_dictionary'); $a_punct=array("\021","\022","\023","\024","\043","\051","\076","~","!","@","#","$","%","^"," &","*","(",")","_","‐","+","=","\\",":",";","'","<",">",".","?","/","`","\t",",","“","”"); $find=str_replace($a_punct," ",$find); $s_abs=""; $a_abs=explode(" ",$find); foreach($a_abs as $word){ if(empty($word)) continue; if(!in_array($word,$a_dictionary)){ $temp=trim($word); $word=$this‐>index‐>_AfixThrow($this‐>index‐>_InflexionalThrow($word)); if(!in_array($word,$a_dictionary)) $word=$temp; } $s_abs.=" ".$word; } return strtolower(trim(str_replace($a_stopwords," ",str_replace($a_punct," ",$s_abs))));} private function parseWords($text, $minlength = 2){ $result = Array(); if(@preg_match_all('/"(?P<string>[^"\\\\]{' . $minlength . ',}(?:\\\\.[^"\\\\]*)*)"|(?P<words>[^ "]{' . $minlength . ',})/', $text, $regs)){ if(($result = @array_unique(@array_filter($regs['words']) + @array_filter($regs['string']))) !== NULL) {@ksort($result, SORT_NUMERIC); }}return($result); } private function queryFirst(){$this‐>query="CREATE TABLE IF NOT EXISTS temp_result_%s AS SELECT result.id_peraturan,peraturan.nama,peraturan.tentang, "; $this‐>query="SELECT result.id_peraturan,peraturan.nama,peraturan.tentang, ";} private function queryLast(){if((stristr($this‐>restrict,'or')===FALSE)&&(stristr($this‐ >restrict,'and')===FALSE)) $having="HAVING ".$this‐>restrict."<>0";else $having="HAVING ".$this‐>restrict; $this‐>query.="FROM my_index GROUP BY id_peraturan ) result,peraturan peraturan WHERE result.id_peraturan=peraturan.id_peraturan GROUP BY result.id_peraturan ".$having." ORDER BY peringkat DESC";}?>
Dalam pengumpulan data (Collecting Data), penulis melakukan wawancara dengan Bapak Zaid Ibnu Awwal Selaku Staff Deputi Pengembangan Perundang. Berikut beberapa petikan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis: 1. Bagaimana Pengaturan file-file peraturan pada saat ini? File peraturan pada saat ini hanya didata menggunakan microsoft excell dan tidak tersedia file salinan berupa PDF 2. Bagaimana Sosialisasi peraturan yang telah ada pada saat ini kepada masyrakat? Sosialisasi Peraturan pada masyrakat pada saat ini hanya sebatas menggunakan buku kecil, yang diperbanyak dan hanya peraturan tertentu saja yang dibuatkan buku kecil dan dibagikan ke masyarakat. 3. Apakah masyarakat bisa melihat peraturan yang dia inginkan? Hal ini tidak lepas dari namanya birokrasi dalam kementrian Lingkungan Hidup, dan tidak semua masyarakat bisa melihat peraturan-peraturan yang ada dalam kementrian Lingkungan Hidup. Jadi hanya orang-orang yang berkepentingan saja yang dapat melihat peraturan yang ada, hal ini dikarenakan pencarian yang manual dan tidak instan. 4. Adakah kendala dalam penyusunan undang-undang? Kendala yang ada dalam penyusunan undang-undang adalah terjadinya peraturan yang bertentangan antara peraturan daerah dengan peraturan
pusat. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi akan peraturan perundangundangan yang didaerah maupun dipusat. 5. Dari banyaknya kendala di atas, pengembangan sistem seperti apa yang bapak harapkan? Pengembangan sistem yang dilakukan tentu saja diharapkan mampu menjawab berbagai kendala yang selama ini kami hadapi. Terutama kendala sosialisai undang-undang terhadap masyarakat dan juga diharapkan masyarakat dapat melihat dan mendownload file copy dari setiap undang-undang secara online, dan juga tersedianya sistem yang cepat dan tepat dalam melakukan pencarian undang-undang yang ada.