TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
ISS 33
Pengembangan Sistem Informasi Rekam Medis Berbasis Web pada RSU Muhammadiyah SUMUT DEVELOPMENT OF MEDICAL RECORD INFORMATION SYSTEM WEB BASED IN MUHAMMADIYAH HOSPITAL Djoni1, Rin Rin Meilani Salim2, Ayundari 3, Miftahurrahmi 4 Jurusan Sistem Informasi, STMIK Mikroskil, Medan e-mail:
[email protected] , 2
[email protected] 3
[email protected] [email protected] Abstrak Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet yang mendukung banyak kegiatan dalam berbagai bidang terutama dalam pengolahan data, dimana data dapat diakses dan disampaikan secara cepat dan terintegrasi. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah pengembangan sistem informasi rekam medis berbasis web pada RSU Muhammadiyah Sumut yang bertujuan untuk mempermudah pihak –pihak yang berkepentingan dalam mengakses informasi rekam medis pasien. Sistem yang dikembangkan dapat digunakan melalui pc dan juga smartphone sehingga data rekam medis pasien dapat diakses dimana saja dan kapan saja terutama saat dokter dan perawat melakukan pengecekan pasien rawat inap. Sistem yang dikembangkan antara lain dapat mengelola data visite dokter, visite perawat, resep obat, pemberian obat, dan dapat menghasilkan laporan – laporan yang di butuhkan perperiode. Kata kunci—Rekam medis, Web, Sistem Informasi, RSU Muhammadiyah Sumut Abstract Along with the development of technology and the Internet that supports many activities in various fields, especially in the processing of data, where data can be accessed and delivered quickly and integrated. Based on that, we perform system development of web-based medical record information on Sumatra Muhammadiyah Hospital which aims to simplify the parties interested in accessing patient medical record information. The system developed can be used through the pc and smartphone so that the patient's medical record data can be accessed anywhere and anytime, especially when the doctor and nurse checking inpatients. The system developed can manage data doctor visite, visite nurses, medical prescription, medical prescription delivery, and can produce reports required by the period. Keywords—Medical records, Web, Information Systems, Muhammadiyah General Hospital Sumut 1. PENDAHULUAN
D
ata rekam medis pasien terdiri dari berbagai catatan medis dan tindakan medis yang dilakukan oleh petugas medis terhadap pasien. Data rekam medis pasien sangat mempengaruhi petugas kesehatan dalam mengambil keputusan untuk tindakan – tindakan selanjutnya yang akan dilakukan kepada pasien. Dalam mengelolah data – data rekam medis pasien, petugas medis RSU Muhammadiyah Sumut akan mengalami kesulitan dan membutuhkan waktu yang cukup banyak dikarenakan data yang tersaji dalam bentuk lembaran – lembaran fisik yang tidak terintegrasi sehingga pembuatan laporan dilakukan secara manual. Data rekam medis pasien disimpan oleh petugas rekam medis pada penyimpanan fisik yang mengakibatkan dokter tidak dapat langsung mengakses data rekam medis pasien saat dokter
34
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
membutuhkannya. Data rekam medis pasien yang berupa lembaran – lebaran tersebut memiliki peluang besar untuk mengalami kerusakan ataupun hilang. Berdasarkan sistem rekam medis yang berjalan pada RSU Muhammadiyah, maka penulis tertarik untuk melakukan pengembangan sistem informasi rekam medis berbasis web pada RSU Muhammadiyah yang dapat digunakan dalam pengolahan data pasien, data status pasien masuk, data visite dokter, visite perawat, data resep obat, data pemberian obat, resume akhir pasien dimana data – data tersebut dapat menghasilkan laporan - laporan yang diperlukan. Pengembangan sistem ini mengacu kepada metodologi System Development Life Cycle (SDLC). Adapun tujuan dari pengembangan sistem ini adalah untuk menyajikan data – data yang berhubungan dengan rekam medis pasien secara terintgrasi sehingga dapat menghasilkan laporan – laporan yang diperlukan dan juga sebuah laporan rekam medis pasien, memberi kemudahan kepada dokter dan pihak – pihak yang berkepentingan dalam meng-akses data rekam medis pasien, dan memberi kemudahan dalam melakukan pencarian data yang berhubungan rekam medis pasien. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Sistem Informasi Rekam Medis Sistem informasi rekam medis merupakan perangkatlunak yang biasa digunakan untuk merekam riwayat kesehatan pasien dalam bentuk basis data (database). Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyedian informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Pada sistem informasi rekam medis terdapat berbagai aturan yang cukup kompleks tentang data-data pasien dan bagaimana menjamin keamanannya. Sistem data yang penting pada sistem ini perlu dilindungi semaksimal mungkin, terutama untuk menjamin kebenaran data dan ketersediaan data [1]. 2.2 System Development Life Cycle (SDLC) System Development Life Cycle (SDLC) adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik. Berikut adalah gambar siklus pengembangan sistem [2] :
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
ISS 35
Gambar 1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
2.3 Bagan Alir Data / Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu gambaran sistem secara logika. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sesuatu sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD dapat digunakan untuk mempresentasikan suatu sistem yang otomatis atau melalui gambar yang terbentuk jaringan grafik[2]. 2.4 Diagram Fishbone Diagram tulang ikan, juga disebut diagram Ishikawa. Diagram berbentuk tulang ikan merupakan buah pikiran dari Kaoru Ishikawa, yang memprakarsai proses manajemen kualitas di perusahaan Kawasaki, Jepang, dan dalam proses selanjutnya menjadi salah satu bapak pendiri manajemen modern. Diagram fishbone terdiri dari garis horizontal utama dimana garis kecil bercabang garis diagonal utama. Hal ini membuat tampilan grafik seperti kerangka ikan. Konsep dasar dari diagram fishbone adalah nama masalah yang mendapat perhatian dicantumkan di sebelah kanan diagram (atau pada kepala ikan) dan penyebab masalah yang mungkin digambarkan sebagai tulang-tulang dari tulang utama. Sebab-sebab yang mungkin digambarkan sebagai tulang-tulang cabang dari tulang utama yang dikelompokkan dengan: 1. 4M (materials, machines, manpower (people), dan methods) 2. 4P (places, procedures, policy, people) 3. 4S (surrounding, supplier, system, skill), atau kategori lainnya yang sesuai [3]. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan sistem mengacu pada 5 tahapan metodologi System Development Life Cycle (SDLC) yang diuraikan sebagai berikut : 3.1 Identifikasi Masalah Peluang dan Tujuan Pada tahapan ini penulis mengidentifikasi masalah yang terdapat pada masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Selanjutnya penulis mengidentifikasi sistem yang berjalan pada RSU Muhammadiyah SUMUT untuk mempelajari sistem rekam medis dan pengolahan data rekam
36
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
medis pasien yang diterapkan oleh rumah sakit tersebut. Dengan dilakukanya identifikasi masalah tersebut munculah peluang yang diyakini oleh penulis dengan mengembangkan sistem informasi rekam medis berbasis web dapat memberikan solusi sehingga tercapainya tujuan. Adapun permasalahan yang teridentifikasi dapat dilihat pada diagram berikut: 1. Kesulitan dalam melakukan pencarian dokumen pasien pada saat dokter melakukan proses pemeriksaan. Hal-hal yang menyebabkan kesulitan tersebut dapat dilihat dari segi material yaitu membutuhkan banyak lemari sebagai penyimpanan berkas rekam medis dan berkas akan bertambah setiap ada pasien baru. Dan dari segi sistem yaitu rekam medis pasien ditulis di lembar kertas rekam medis lalu di-input oleh petugas rekam medis ke sistem.
Gambar 2 Diagram Fishbone Permasalahan(1) pada RSU Muhammadiyah Sumut 2. Petugas Rekam medis mengalami kesulitan dalam mengakses rekam medis pasien. Hal-hal yang menyebabkan keterbatasan hak akses dapat dilihat dari: a. Segi sistem yaitu sistem hanya dapat diakses pada PC yang sudah terinstal sistem dan sistem hanya dapat diinstal pada PC saja. b. Segi material yaitu data rekam medis pasien pada sistem hanya dapat diakses oleh petugas rekam medis. c. Segi people yaitu harus melakukan pencarian lembar rekam medis pasien.
Gambar 3 Diagram Fishbone Permasalahan(2) Pada RSU Muhammadiyah Sumut
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
ISS 37
3.2 Menentukan Syarat-Syarat Informasi Sistem yang dikembangkan digunakan oleh petugas rekam medis, dokter dan perawat. Adapun syarat-syarat informasi pada pengembangan ini adalah : 1. Hak akses untuk petugas medis adalah mengelola data pasien, perawat, petugas, dokter, spesialisasi, laboratorium, laporan rekam medis, laporan pasien rawat inap, laporan visite dokter, laporan visite perawat, laporan resep obat, dan laporan laboratorium. 2. Hak akses dokter adalah mengelola data status pasien masuk, visite dokter, resep obat, rekam medis pasien dan resume akhir pasien. 3. Hak akses perawat adalah mengelola data identitas pasien, pasien masuk, analisis keperawatan, visite perawat, data edukasi, pemberian obat dan data kamar. 3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Adapun analisis kebutuhan sistem yang dikembangkan adalah : 1. Sistem Informasi rekam medis yang dirancang adalah untuk mengelolah data-data pasien rawat inap. 2. Input dari sistem informasi adalah data dokter, data perawat, data petugas, data kamar, data pasien yang berisi rekam medis pasien yang meliputi identitas pasien, visite dokter, visite perawat, analisis keperawatan, edukasi, resep obat, daftar pemberian obat , pemeriksaan lab, resume akhir dan lampiran yang berhubungan dengan rawat inap pasien seperti surat persetujuan rawat inap, surat persetujuan tindakan medis, scan foto laboratorium dan lainlain. 3. Proses yang dapat dilakukan oleh sistem adalah proses pemeriksaan pasien baru yang meliputi penyimpanan data identitas dan status pasien, proses pemeriksaan pasien rawat inap oleh dokter, pemeriksaan pasien rawat inap oleh perawat, proses rekam medis pasien, dan proses pemulangan pasien. 4. Output yang dihasilkan berupa laporan pasien rawat inap, laporan visite dokter, laporan visite perawat, laporan pemeriksaan lab, laporan penggunaan obat, dan resume akhir pasien. 3.4 Merancang Sistem Yang Dibutuhkan Rancangan sistem yang direkomendasikan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 4 DFD Konteks Sistem Informasi Rekam Medis Berbasis Web pada RSU Muhammadiyah Sumut 3.5 Mengembangkan Dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak Adapun hasil dari pengembangan sistem informasi rekam medis berbasis web pada RSU Muhammadiyah dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
38
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
1. Halaman awal (Home) : Halaman awal pada sistem dapat diakses oleh semua pengunjung web. Pada halaman ini berisi informasi/ berita seputar RSU Muhammadiyah SUMUT yang perlu diketahui oleh pengunjung web dan juga dapat digunakan oleh pihak RS sebagai tempat promosi.
Gambar 5 Halaman Awal Sistem 2. Menu Status Pasien Masuk : Pada menu ini dokter dapat melihat tanggal dan waktu masuk pasien serta menambah status pasien baru.
Gambar 6 Tampilan Daftar Status Pasien Baru Hak Akses Dokter 3. Menu Status Pasien Masuk (Tambah) : Pada menu ini dokter akan menginput hasil dari pemeriksaan dan diagnosa awal.
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
ISS 39
Gambar 7 Tampilan Status Pasien Masuk Hak Akses Dokter
Gambar 8 Tampilan Status Pasien Masuk Hak Akses Perawat 4. Menu Status Pasien Masuk (Perawat) : Setelah dokter menginput pemeriksaan awal pasien, maka selanjutnya perawat akan melakukan pengisian/ pengecekan identitas pasien baru, penentuan kamar, dan penentuan dokter.
40
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
Gambar 9 Tampilan Status Pasien Masuk Hak Akses Perawat 5. Menu Status Pasien Masuk (Detail) : Setelah perawat selesai menginput data identitas pasien, maka ketika perawat mengklik nomor rekam medis maka akan muncul detail seperti dibawah ini.
Gambar 10 Tampilan Detail Status Pasien Masuk
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
ISS 41
6. Menu pemberian obat: Perawat akan memberikan obat kepada pasien sesuai dengan instruksi/ resep dari dokter melalui menu ini.
Gambar 11 Tampilan Menu Daftar Pemberian Obat 7. Menu Laboratorium : Orang yang bertugas menginput data hasil laboratorium adalah bagian rekam medis. Data yang diinput kedalam sistem bertujuan untuk mempermudah dokter melihat riwayat pemeriksaan lab pasien.
Gambar 12 Tampilan Menu Hasil Laboratorium
42
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
8. Menu Rekam Medis : Menu ini dapat diakses oleh dokter dan petugas rekam medis. Pada menu ini tercantum semua riwayat medis pasien selama dirawat di RSU Muhammadiyah Sumut.
Gambar 13 Tampilan Menu Rekam Medis Pasien 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah penulis lakukan mengenai pengembangan sistem informasi rekam medis berbasis web, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan adanya sistem informasi rekam medis berbasis web ini, pegawai dan petugas medis dapat dengan mudah melakukan pencarian data rekam medis pasien yang sebelumnya sudah pernah menerima tindakan pelayanan kesehatan melalui komputer, tab, dan smartphone tanpa harus meng-install sistem terlebih dahulu. 2. Sistem informasi rekam medis berbasis web telah dapat menghasilkan laporan rekam medis pasien tentang pemeriksaan dan pengobatan. 3. Sistem informasi rekam medis berbasis web yang dikembangkan telah dapat mengatasi permasalahan yang terjadi pada RSU Muhammadiyah Sumut sehingga pasien dapat menerima pelayanan yang lebih baik dan berkualitas. 5. SARAN Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan oleh penulis agar tugas akhir ini dapat dikembangkan dalam penyempurnaan yang lebih baik adalah sebagai berikut: 1. Sistem diharapkan dapat dikembangkan lagi menjadi sistem yang lebih luas ruang lingkupnya, seperti menambahkan pelayanan rawat jalan, menambahkan pengelolaan data administrasi dan pengelolaan data obat yang langsung terhubung dengan bagian farmasi. 2. Sistem diharapkan dapat dikembangkan lagi menjadi sistem yang lebih besar sehingga pimpinan rumah sakit dapat memantau dan memonitoring segala pelayanan medis kepada pasien melalui website dan pasien juga dapat mengakses sistem untuk mempermudah pasien melihat data riwayat medis dan resume akhirnya. 3. Sistem diharapkan dapat diperbaiki lagi dalam hal pengecekan jumlah pemberian obat kepada pasien sesuai dengan resep yang diberikan dokter.
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 P-ISSN : 2087-9571, E-ISSN : 2541-335X
ISS 43
DAFTAR PUSTAKA [1] M.K.R.I, 2003, “Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 004/Menkes/SK/I/2003” [2] Sukanto., Wahyu, S., and Budi, S., 2012, Sistem Terpadu Rekam Medis Rumah Sakit Dengan Smart Card, Jurnal Informatika vol.6, Semarang [3] G. Susanto dan S. ,2011,“Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit Umum Daerah Pacitan Berbasis Web Base,”Journal Speed, vol. 3, Pacitan [4] E. Munawaroh, D. Destiani dan A. D. Supriatna, 2013, “Perancangan Aplikasi Rekam Medis Klinik Bersalin Baiturrahman Menggunakan Metode Object Oriented,”Jurnal Algoritma,vol. 10, Garut [5] K. E. Kendall dan J. E. Kendall,2010, Sistem Analisis Dan Desain, ed. 5, New Jersey: Pearson Education [6] J. L. Whitten, L. D. Bentley dan K. C. Dittman, 2004, System Analysis And Design Methods, ed. 6, The McGraw-Hill Companies, Inc