e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)
PENGEMBANGAN PORTAL E-LEARNING BERBASIS MOODLE PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X DI SMA DWIJENDRA DENPASAR I Komang Agus Hartawan1, I Dewa Kade Tastra2, Ketut Pudjawan3 1,2,3
Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} Abstrak Penelitian ini dilakukan karena belum adanya media yang relevan khusunya mengenai mata pelajaran Fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain pengembangan Portal e-learning berbasis Moodle pada mata pelajaran Fisika; hasil validitas produk; dan uji efektivitas produk terhadap hasil belajar. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang disertai dengan pre- eksperimen. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Adapun subyek validasi terdiri dari ahli isi mata pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran, tiga siswa untuk uji coba perorangan, duabelas siswa untuk uji coba kelompok kecil, dan empatpuluh tiga siswa untuk uji coba lapangan. Kemudian satu kelas digunakan untuk uji efektivitas produk. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu pencatatan dokumen, angket dan pretest-posttest. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif, analisis deskriptif kualitatif, dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sebuah media e-learning berbasis Moodle yang dikembangkan berdasarkan desain yang dirancang, (2) hasil validitas produk menunjukkan media tidak perlu direvisi, hal tersebut dilihat dari: menurut uji ahli isi mata pelajaran menunjukkan kategori sangat baik (97,3%), menurut uji ahli desain pembelajaran berada pada kategori sangat baik (90,7%), menurut uji ahli media pembelajaran menunjukkan kategori sangat baik (91,6%), berdasarkan uji coba perorangan menunjukkan kategori sangat baik (90%), berdasarkan uji coba kelompok kecil berada pada kategori baik (89,4%), dan berdasarkan uji coba lapangan menunjukkan kategori sangat baik (90,88%), dan (3) hasil uji efektivitas produk terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan Portal e-learning berbasis Moodle, skor rata-rata pretest lebih kecil dari skor rata-rata posttest, yaitu 63,90 berbanding 92,39. Kata kunci: Pengembangan, Media E-Learning, Moodle, Model ADDIE, Hasil Belajar Abstract This research was carried out since no relevant media was available especially relating to Physics. This research aimed at understanding the development design of elaborated Moodle-based e-learning Portal; product validity result; product effectiveness test to the students’ learning results. This is a development research completed with preexperiment. The development model applied is ADDIE model. The validation subjects consisted of an expert in the lesson content, an expert in learning design, an expert learning media, three students for individual test, twelve students for small group test and forty three students for field test. One class was used for testing the effectiveness of the product. The applied method of collecting data is the recording of document, questionnaires, pre-test as well as post-test. The techniques of analysing data were descriptive-quantitative, descriptive-qualitative and inferential statistic analysis. The results shows that: (1) this produces development product in the form of applicable Moodle-based e-learning portal; (2) validity of the product indicates that the media needs no revisions: this can be seen from the expert on lesson content review showing excellent category (97.3%), based on the expert on learning design review, it is also on
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) excellent category (90.7%); then according to the review of the expert on learning media, it shows excellent category as well (91.6%); in addition, based on the result of individual test, it reaches excellent category (90%); however, based on the small group test, it is only reached good category (89.4%); and according to field test, the result shows excellent category (90.88%). (3) In terms of the result of the product effectiveness test, there are slight differences amongst students’ learning results before and after using Moodle-based e-learning portal i.e. the average pre-test grades are smaller than those of post-test that is to say 63.90 in accordance with 92.39. Keywords: development, e-learning media, moodle, ADDIE model, learning results.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit untuk berkembang dan bahkan akan sangat terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki budi perkerti yang luhur serta moral baik. Hal ini sesuai diungkap Suma (2009:3) yang menyatakan bahwa "kemampuan beradaptasi, fleksibel, dan belajar sepanjang hayat merupakan kebutuhan kunci dunia kerja abad 21". Sehingga pendidikan benar-benar harus menjadi hal yang paling prioritas masa sekarang ini. Belum lagi kompleksitas tuntutan peserta didik agar menjadi manusia yang kompetitif, selalu mengalami peningkatan dalam rangka menapak tujuan membentuk kualitas lulusan yang benar-benar bermutu. Merujuk pada hal di atas, maka sebagai bangsa berperadaban, mesti menjadikan pendidikan sebagai barometer dan indikator majunya sebuah negara di era pengetahuan ini, serta nyaris tidak bisa disangkal. Jatuh bangunnya sebuah negara bergantung pada kesuksesan pelaksanaan pendidikan yang dibuktikan dengan produkproduk/output pendidikan berkualitas. Arifin (2007:71) menyatakan, Pendidikan yang bermutu merupakan sebuah proses pendidikan yang mampu menjadikan siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadiaan, kecerdasan akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara yang dilakukan secara sadar dan bermakna. Dalam menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas, tentu terdapat beberapa aspek yang turut mempengaruhi yaitu: pengajaran, penggunaan metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi, prilaku belajar peserta didik, kondisi dan suasana belajar yang kondusif serta penggunaan media pembelajaran yang inovatif dalam menunjang proses belajar mengajar itu sendiri. Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang memegang peran penting dalam proses pembelajaran selain metode yang digunakan dalam mengajar. Hamalik (dalam Winarno, 2009:15) mengemukakan bahwa “pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik”. Paradigma pendidikan saat ini menuntut proses belajar-mengajar tentunya ada subjek dan objek yang berperan secara aktif, dinamik dan interaktif di dalam ruang belajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Pada realitanya, sampai sekarang ini para pendidik dalam praktiknya sering kali mengajar dengan menggunakan media yang sudah tersedia, yaitu textbook. Kurangnya kreativitas dan motivasi dari para pendidik dalam mengembangkan dan menciptakan media pembelajarn yang inovatif, membuat proses pembelajaran di kelas membosankan bagi siswa. Keadaan ini diperparah lagi dengan penggunaan strategi pembelajaran yang kurang menarik,
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) kurang bervariasi, monoton dan cenderung ekspositori sehingga interaksi antara pendidik dengan peserta didik tidak dinamis. Hal ini mengakibatkan rendahnya kesempatan peserta didik untuk berinteraksi secara aktif dalam pembelajaran. Salah satu contoh yaitu pada mata pelajaran Fisika. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru Fisika di SMA Dwijendra Denpasar yaitu Bapak Ir. I Putu Iriantono, M.Pd., dalam mengembangkan proses mengajar di kelas, cenderung para pendidik (guru) kurang kreatif dan inovatif dalam menerapkan media pembelajaran saat mengajar. Selama ini media pembelajaran yang sering digunakan dalam menyampaikan materi yaitu textbook, sedangkan dalam mengunakan powerpoint masih jarang diterapkan. Walaupun telah menggunakan beberapa media dalam menunjang proses pembelajaran akan tetapi hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran Fisika semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 masih banyak yang belum tuntas yaitu 70 dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu 75. Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran Fisika di SMA Dwijendra Denpasar misalnya kurangnya motivasi dari peserta didik untuk mempelajari Fisika karena mata pelajaran fisika dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan dan menjadi momok yang menakutkan, sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Faktor eksternalnya seperti pembelajaran konvensional yang masih sering dilakukan oleh pendidik membuat pelajaran ini kurang begitu menarik. Berbagai alternatif untuk memperbaiki kelemahan penerapan pembelajaran Fisika harus dilakukan dengan pemanfaatan media pembelajaran yang inovatif. Dengan adanya media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, diharapkan dapat membuat pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efesien. Salah satu contoh media pembelajaran pendidikan modern saat ini adalah pengembangan Portal e-learning.
Pemanfaatan Portal e-learning sebagai media pembelajaran menjadi sebuah trend masa kini dibandingkan dengan pembelajaran konvensional secara tatap muka (face to face). Karena dengan Portal e-learning, pembelajaran dapat lebih terbuka dan fleksibel dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. Pada intinya perkembangan ini mendorong perubahan paradigma pendidikan dari teacher centered learning menjadi student centered learning. Dalam mengarah pada pelaksanaan e-learning di SMA Dwijendra Denpasar khususnya telah dilengkapi sarana dan prasarana yang mendukung, terutama ketersediaan jaringan internet. Akan tetapi dalam penerapannya e-learning juga memiliki kelemahan yaitu lemahnya kualitas dan kontrol terhadap pendidikan elearning, seperti belum mampunya siswa mengelola waktu dan memproses informasi secara mandiri sehingga menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi penyelenggara pendidikan e-learning. Oleh karena itu salah satu alternatif metode dalam pengembangan e-learning yang tepat digunakan saat ini adalah metode Blended learning. Metode ini merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan sistem pembelajaran berbasis kelas (face to face) dan pembelajaran berbasis e-learning yaitu dengan memanfaatkan media elektronik. Artinya, proses pembelajaran metode face to face di support dengan e-learning sehingga interaktif dan manfaat pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Pengembangan e-learning dengan metode Blended learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Tentunya dalam pengembangan Portal e-learning ini memberikan dampak baru yang akan sangat membantu dalam upaya meningkatkan motivasi siswa, eksplorasi dan peningkatan materi pelajaran di sekolah ataupun kurikulum. Pengembangan Portal e-learning yang akan dikembangkan untuk mata pelajaran Fisika di Sekolah Menegah Atas dikemas dengan menggunakan perangkat lunak Moodle sebagai perantara e-learning. Moodle dapat
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) diartikan sebuah jalan menuju pendidikan tanpa batas. Dimana Moodle (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment) digunakan sebagai perangkat lunak utama bagi pengembangan elearning. Penggunaan Moodle ini di dasari adanya fasilitas-fasilitas penunjang elearning seperti kemampuan Moodle untuk menyediakan fitur yang lengkap bagi elemen-elemen pembelajaran serta tingkat kemudahannya (user friendly) fleksibilitas ketika digunakan. Beberapa fasilitas yang disediakan oleh Moodle antara lain: menu bacaan, menu penugasan, menu chat, menu forum, menu pilihan, menu kuis dan sebagainya (Prakoso, 2005). Sejalan dengan kebutuhan guru dalam mengatasi permasalah proses pembelajaran pada mata pelajaran Fisika, maka dirasa perlu adanya suatu inovasi baru dalam pengembangan media pembelajaran yang mampu dikemas agar pembelajaran lebih menarik, interaktif dan efektif serta efesien dalam pemanfaatnya. Kemudian berdasarkan kenyataan seperti tersedianya kemudahan akses internet untuk menerapkan e-learning. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini tertarik untuk mengembangkan tentang Pengembangan Portal E-Learning Berbasis Moodle Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 di SMA Dwijendra Denpasar. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan warna baru dalam media pembelajaran untuk peserta didik. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka secara lebih spesifik rumusan masalah dalam pengembangan Portal elearning berbasis Moodle ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah desain pengembangan Portal e-learning berbasis Moodle pada mata pelajaran Fisika kelas X semester genap di SMA Dwijendra Denpasar; (2) Bagaimanakah hasil validitas pengembangan Portal e-learning berbasis Moodle pada mata pelajaran Fisika kelas X semester genap di SMA Dwijendra Denpasar, menurut review ahli, uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji lapangan; dan (3) Bagaimanakah efektivitas pengembangan Portal e-learning berbasis Moodle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika kelas X
semester genap di SMA Dwijendra Denpasar. Dalam mengembangkan Portal elearning berbasis Moodle ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan desain pengembangan Portal e-learning berbasis Moodle pada mata pelajaran Fisika kelas X semester genap di SMA Dwijendra Denpasar; (2) Untuk menguji validitas pengembangan Portal e-learning berbasis Moodle pada mata pelajaran Fisika kelas X semester genap di SMA Dwijendra Denpasar, menurut review ahli, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan; dan (3) Untuk mengetahui efektivitas pengembangan Portal e-learning berbasis Moodle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika kelas X semester genap di SMA Dwijendra Denpasar. METODE Penelitian ini mengunakan model penelitian dan pengembangan (research and development) yang berarti berorientasi pada produk. Pengembangan produk ini juga disertai dengan pre-eksperimen untuk mengetahui uji efektivitas produk yang dikembangkan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan adalah media pembelajaran berupa Portal elearning berbasis Moodle. Dalam pengembangan portal e-learning berbasis Moodle pada mata pelajaran Fisika kelas X semester genap di SMA Dwijendra Denpasar ini diadaptasi menggunakan model ADDIE. Anglada (dalam Tegeh & Kirna, 2010) menyatakan tahapan penelitian pengembangan pada model ADDIE yaitu (1) Analisis (Analysis), (2) Desain/perencanaan (Design), (3) Pengembangan (Development), (4) Implementasi eksekusi (Implementation), dan (5) Evaluasi/ umpan balik (Evaluation). Model pembelajaran ADDIE ini disusun secara terprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Uji coba produk dalam penelitian pengembangan ini terdiri atas : 1) rancangan uji coba produk, dan 2) subyek
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) uji coba produk. Produk media pembelajaran berupa pengembangan portal e-learning berbasis Moodle sebagai hasil dari penelitian pengembangan di uji tingkat validitas dan keefektifannya. Adapun uji coba produk dilakukan dengan rancangan uji coba seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Rancangan Uji Coba Pengembangan Produk (Diadaptasi dari Santyasa, 2009) Subjek uji coba produk pada penelitian ini adalah satu orang ahli isi mata pelajaran, satu orang ahli desain pembelajaran, satu orang ahli media pembelajaran, tiga orang untuk uji perorangan, dua belas orang untuk uji kelompok kecil dan empat puluh tiga untuk uji lapangan. Ahli isi mata pelajaran Ahli desain pembelajaran dan ahli media pembelajaran merupakan dosen di Jurusan Teknologi Pendidikan Undiksha, Subjek coba pada uji perorangan, dan uji kelompok kecil adalah siswa kelas X IPA 3 sedangkan uji lapangan menggunakan kelas X. IPA 4 di SMA Dwijendra Denpasar. Uji efektivitas produk dalam penelitian pengembangan ini merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan, karena digunakan untuk mengetahui apakah produk yang dikembangkan efektif atau tidak dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang akan digunakan di lapangan. Rancangan penelitian yang digunakan dalam uji
efektifitas produk adalah one group pretest postest design. Dengan tahapan: (1) pemberian test awal (pretest), (2) perlakuan dengan menggunakan media, (3) pemberian test akhir (posttest). Subyek uji efektivitas produk pengembangan ini menggunakan seluruh siswa X IPA 6 di SMA Dwijendra Denpasar yang berjumlah 41 satu siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampel (sampel bertujuan), yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan guru dan peneliti. Pengambilan sampel dilihat dari segi penghematan dana, waktu dan tenaga, serta kelas X IPA 6 belum mendapatkan materi suhu dan kalor. Jenis data yang didapat dari penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah metode observasi, wawancara, pencatatan dokumen, angket atau kuesioner dan tes. Metode observasi, wawancara dan pencatatan dokumen digunakan untuk mengetahui rancangan produk yang akan dikembangkan. Metode angket atau kuesioner digunakan untuk mengetahui kualitas atau validitas produk menurut hasil review dan uji lapangan. Sedangkan, metode test digunakan untuk mengetahui efektivitas produk dengan memberi pretest dan posttest. Arikunto (2003) mengemukakan bahwa, suatu instrumen penelitian dikatakan baik jika sudah memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas dan reliabilitas. Sebelum tes disebarkan kepada siswa, maka tes yang dibuat diuji terlebih dahulu melalui validasi pakar. Setelah direvisi, instrumen diujicobakan di lapangan. Data yang diperoleh dari uji coba instrumen dianalisis menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, daya pembeda soal, dan tingkat kesukaran soal. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif, dan analisis statistif inferensial (uji-t). Analisis Analisis deskriptif kualitatif ini ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat tanggapan
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) dan pandangan dari hasil review para ahli dan uji coba lapangan. Kemudian teknik analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk deskriptif persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari masing-masing subyek adalah
Selanjutnya untuk menghitung persentase keseluruhan subyek coba digunakan rumus: Persentase =
(2)
Sumber: Tegeh dan Kirna (2010:101) Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan dalam penelitian, digunakan ketetapan seperti pada tabel 1.
(1) Sumber: Tegeh dan Kirna (2010:101) Tabel 1. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5 Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan 90% - 100% Sangat baik Tidak perlu direvisi 75% - 89% Baik Tidak perlu direvisi 65% - 74% Cukup Direvisi 55% - 64% Kurang Direvisi 0 - 54% Sangat Kurang Direvisi Sumber: Tegeh dan Kirna (2010:101) Teknik analisis statistif inferensial (ujit) digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa, sebelum dan sesudah menggunakan media dalam pembelajaran. Uji ini menggunakan aturan keputusan untuk “menerima” atau “menolak” hipotesis yang diajukan, dengan menyatakan taraf signifikansi yang digunakan. Sebelum melakukan uji hipotesis (uji-t berkorelasi) dilakukan uji prasyarat (normalitas dan homogenitas). T-test yang digunakan adalah dengan rumus uji-t berkorelasi adalah sebagai berikut.
t
X1 X 2 s s s1 s 2 2r 1 2 n n n1 n2 1 2 2
2
(3)
Sumber: Koyan (2012:29) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dalam penelitian pengembangan ini produk yang dihasilkan adalah Portal Elearning berbasis Moodle Pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X Semester Genap di SMA Dwijendra Denpasar.Rancangan dalam pengembangan media e-learning ini menggunakan model ADDIE.
Tahap 1 Analisis (Analysis), berdasarkan hasil wawancara dan oberservasi yang dilakukan di SMA Dwijendra Denpasar, maka dapat dilakukan beberapa analisis yaitu: (1) analisis kurikulum, analisis lingkungan dan (3) analisis kebutuhan/karakteristik siswa, sehingga media pembelajaran yang akan dikembangkan di SMA Dwijendra Denpasar, dapat digunakan secara optimal. Dari hasil analisis lingkungan, diperoleh hasil temuan, yaitu (1) terdapat jaringan internet yang aktif; (2) ruang kelas telah dilengkapi sebuah LCD lengkap dengan layar; (3) terdapat meja dan kursi yang nyaman dipakai dalam pembelajaran, dan terdapat ruang ICT dengan fasilitas komputer jaringan internet yang memadai. Kemudian tahapan selanjutnya yaitu hasil analisis siswa, secara umum siswa di SMA Dwijendra Denpasar sangat bermacammacam, ditinjau dari latar belakang ekonomi, tingkat intelegence dan sebagainya. Kemampuan awal yang dimiliki siswa sangat bervariatif di lihat dari gaya belajar anak itu sendiri. Pada analisis kurikulum ini diambil satu kompetensi dasar dari standar kompetensi yang ada. Adapun kompetensi dasar yang digunakan sebagai bahan materi untuk media pembelajaran Portal e-learning berbasis Moodle ini adalah
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Menganalisis pengaruh kalor da perpindahan kalor pada kehidupan seharihari. Tahap 2 Desain/perancangan, tahap ini yang dilakukan yaitu merancang materi yang akan disajikan pada media e-learning. Sesuai dengan analisis kurikulum yang telah dilakukan, dipilih materi suhu dan kalor. Kemudian dilakukan pembuatan rancangan tampilan antar muka atau interface Portal e-learning berbasis moodle berbasis moodle dengan menggunakan salah satu LMS (Learning Management System) yang ada yaitu moodle. Tahap 3 Pengembangan (Development), tahap ini dalah menyusun atau mengembangkan produk yang sudah dirancang sebelumnya, berdasarkan rancangan yang telah dilakukan maka produk ini akan dikembangkan agar menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik serta inovatif. Tahap awal yang akan dilakukan dalam pengembangan produk e-learning ini adalah menganalisis penggunaan sistem dan hal-hal yang dapat dilakukan oleh pengguna dalam sistem elearning ini. Setelah memilih tools pengembangan, langkah selanjutnya yaitu pengembangan perangkat lunak e-learningnya. Pada tahapan pengembangan perangkat lunak e-learning ini, pengembang akan menyisipkan menu-menu yang bervariasi agar lebih interaktif seperti pada setiap pertemuan pada e-learning akan ditambahkan bahan pendukung seperti gambar, animasi, dan video serta materi. Tahap IV implementasi (implementation), pada tahap ini hasil dari media yang dikembangkan, selanjutnya di uji coba kepada guru dan siswa untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran ini dapat diakses melalui internet dengan alamat situs: http://www.djsmart-learning.com. Dengan mengakses situs tersebut maka siswa dapat belajar secara mandiri dan bersifat interaktif. Tahap 5 evaluasi (evaluation), pada tahap evaluasi merupakan tahap yang dilakukan untuk mengevaluasi proses implementasi produk sesuai dengan model yang digunakan. Pada tahap ini dilakukan revisi terhadap produk agar produk tersebut layak digunakan sebagai media
pembelajaran. Setelah itu dilakukan uji efektivitas untuk mengetahui efektivitas produk yaitu seberapa besar produk yang dikembangkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dalam bentuk peningkatan pencapaian hasil belajar peserta didik. Produk hasil pengembangan tersebut kemudian di evaluasi oleh review para ahli, diantaranya ahli isi mata pelajaran dalam penelitian ini yaitu Ir. I Putu Iriantono, M.Pd, ,seorang guru mata pelajaran fisika di SMA Dwijendra Denpasar. Berdasarkan penilaian terhadap produk pengembangan melalui angket yang dilakukan oleh ahli isi mata pelajaran, diketahui bahwa Persentase tingkat pencapaian media pembelajaran Portal elearning berbasis Moodle adalah 97,3% berada pada kategori sangat baik, sehingga dari segi isi/substansi materi media elearning berbasis Moodle ini tidak perlu direvisi. Meskipun produk tidak direvisi akan tetapi berdasarkan masukan, saran, dan komentar yang diberikan oleh ahli isi mata pelajaran terhadap produk pengembangan yang dihasilkan, maka dilakukan perbaikan demi kesempurnaan media yang dikembangkan. Setelah dinilai oleh ahli isi mata pelajaran, kemudian dilanjutkan dengan penilaian dari ahli desain pembelajaran. Penilai dalam hal ini adalah I Kadek Suartama, S.Pd.,M.Pd., seorang dosen di jurusan teknologi pendidikan. Berdasarkan penilaian melalui angket yang dilakukan oleh ahli desain pembelajaran, diketahui bahwa persentase tingkat pencapaian media e-learning berbasis Moodle adalah 90,7% berada pada kategori sangat baik, sehingga dari segi media e-learning berbasis Moodle ini tidak perlu direvisi. Meskipun produk tidak direvisi akan tetapi berdasarkan masukan, saran, dan komentar yang diberikan oleh ahli desain pembelajaran terhadap produk pengembangan yang dihasilkan, maka dilakukan perbaikan demi kesempurnaan media yang dikembangkan. Perbaikan dari segi desain pembelajaran terhadap produk pengebangan meliputi: mencantumkan RPP, Petunjuk belajar diperjelas atau dilengkapi, Kompetensi Dasar No. 2 tidak perlu dicantumkan, menambahkan sematic network, melengkapi petunjuk mengerjakan
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) soal, dan membedakan uji kompetensi dengan latihan yang dicantumkan. Selanjutnya dilakukan penilaian oleh ahli media pembelajaran. Penilai dalam hal ini adalah Dr. I Made Tegeh, M.Pd., seorang dosen di jurusan teknologi pendidikan. Berdasarkan penilaian melalui angket yang dilakukan oleh ahli media pembelajaran, diketahui bahwa persentase tingkat pencapaian 91,6% berada pada kategori sangat baik, sehingga dari segi media pembelajaran dalam Portal elearning berbasis Moodle ini tidak perlu direvisi. Meskipun produk tidak perlu direvisi akan tetapi berdasarkan masukan, saran, dan komentar yang diberikan ahli media pembelajaran terhadap produk pengembangan yang dihasilkan, maka dilakukan perbaikan demi kesempurnaan media yang dikembangkan. Perbaikan dari segi media pembelajaran terhadap produk pengembangan meliputi: (1) Bagan peta konsep gunakan warna yang berbeda untuk segi emapt sesuai dengan bagian atau urutan, 2) Gambar, animasi yang mengambil dari sumber tertentu agar dicantumkan sumbernya, dan (3) Secara umum media sangat baik. Setelah melalui ketiga penilaian dan revisi terhadap pengembangan Portal elearning berbasis Moodle ini, kemudian dilanjutkan dengan uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Pada tahap uji coba perorangan, subyek uji coba perorangan terdiri dari tiga orang siswa X IPA 3 di SMA Dwijendra Denpasar. Ketiga orang siswa tersebut terdiri atas satu orang berprestasi belajar tinggi, satu orang berprestasi belajar sedang, dan satu orang berprestasi belajar rendah. Berdasrkan hasil penilaian dari uji perorangan ini diperoleh bahwa persentase tingkat pencapaian media Portal e-learning berbasis Moodle adalah 90%. Ini berarti, media yang dikembangkan berada pada kategori sangat baik, sehingga media elearning ini tidak perlu direvisi. Selanjutnya dilakukan uji coba kelompok kecil yang dilakukan dengan jumlah responden duabelas orang siswa kelas X IPA 3 di SMA Dwijendra Denpasar. Keduabelas orang siswa tersebut terdiri atas empat orang berprestasi belajar tinggi, empat orang berprestasi belajar sedang, dan empat
orang berprestasi belajar rendah. Berdasarkan penilaian dari uji coba kempok kecil ini maka dapat diketahui Persentase tingkat pencapaian pengembangan media Portal e-learning berbasis Moodle adalah 89,4%. Ini berarti Portal e-learning berbasis Moodle berada pada kategori baik, sehingga media e-learning ini sedikit direvisi. Media direvisi berdasarkan masukan, saran dan komentar yang sampaikan oleh responden. Uji coba berikutnya yaitu uji coba lapangan. Pada uji coba lapangan dilakukan dengan subjek coba empat puluh dua orang siswa kelas X IPA 4 di SMA Dwijendra Denpasar. Berdasarkan penilaian dari uji coba lapangan ini maka dapat diketahui Persentase pencapaian media Portal e-learning berbasis Moodle adalah 90,88 %. Ini berarti Portal e-learning berbasis Moodle berada pada kategori sangat baik, sehingga media e-learning ini tidak perlu direvisi. Berdasarkan tahap uji coba produk yang telah dilalui tersebut dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan Portal e-learning berbasis Moodle ini berada pada tingkat kualifikasi sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata hasil penilaian dari uji coba produk yang dilakukan tersebut. Dengan demikian produk pengembangan Portal e-learning berbasis Moodle tersebut sudah layak digunakan sebagai media pembelajaran. Setelah media di uji validitas produknya, maka dapat dilanjutkan ketahapan yang paling penting yaitu uji efektivitas produk terhadap hasil belajar. Untuk mengetahui efektivitas produk siswa, maka peneliti melakukan pretest terhadap seluruh siswa kelas X IPA 6 di SMA Dwijendra Denpasar. Selanjutnya diberikan perlakuan berupa penggunaan media Portal e-learning berbasis Moodle, kemudian diteruskan dengan melakukan posttest terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data, maka terdapat perbedaan hasil rata-rata dari nilai pretest dan posttest, nilai rata-rata posttest lebih besar dari pada pretest, yaitu 63,90 berbanding 92,39, sehingga dapat dikatakan pembelajaran dengan menggunakan media Portal e-learning berbasis Moodle pada materi suhu dan
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) kalor dapat meningkatkan hasil belajar tersebut. Dalam uji normalitas perhitungan digunakan uji Liliefors. Uji normalitas data dilakukan terhadap data hasil pre-test dan post-test hasil belajar Fisika pada sampel kelas X IPA 6. Adapun kaidah pengujian jika L0 < Lt pada taraf signifikansi α = 0,05 atau 5% maka data berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas dengan menggunakan uji liliefors didapatkan Lo preteast terbesar = 0,1048 dan Lo post-teast terbesar = 0,1292 sedangkan Ltabel = 0,1373 dengan taraf signifikasni 5%. Dapat disimpulkan Lo < Ltabel sehingga data berdistribusi normal. Selanjutnya, uji Homogenitas data dianalisis dengan uji-F, dengan kriteria data homogen jika Fhit Ftab , dan data tidak
Fhit Ftab . Dari hasil homogen jika pengujian diperoleh Fhitung = 1,36 sedangkan Ftabel = 1,84 dengan taraf signifikansi 5% . Jadi dapat disimpulkan Fhitung < Ftabel sehingga kedua data tersebut memiliki persebaran data yang homogen. Setelah melakukan perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas didapat data berdistribusi normal dan homogen, kemudian dilanjutkan dengan ujit t-Test. Pengujian hipotesis dengan uji t-Test
digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis uji-t sampel berkorelasi dengan rumus product moment. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Kriteria pengujian adalah apabila hasil perhitungan diperoleh nilai thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dari hasil uji-t diperoleh thitung = 19,36 dan ttabel = 2,000 untuk db = 80 dari taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti thitung > ttab, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan kriteria pengujian, H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media pembelajaran berupa Portal e-learning berbasis Moodle dan sesudah menggunakan media pembelajaran berupa Portal e-learning berbasis Moodle pada siswa kelas X IPA 6 di SMA Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2013/2014. Adanya perbedaan menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran Portal e-learning berbasis Moodle berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar Fisika kelas X di SMA Dwijendra Denpasar. Hasil uji-t disajikan pada tabel 2 sebagai berikut
Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji-t Data
N
Rata-rata
Pre-test Post-test
41
63,90 92,39
s2 (Varians) 61,04 44,74
Pembahasan Penelitian ini menghasilkan produk media pembelajaran yang interaktif dan inovatif berupa Portal e-learning berbasis Moodle pada mata pelajaran Fisika kelas X semsester Genap di SMA Dwijendra Denpasar. Dalam membuat rancangan Portal e-learning berbasis Moodle ini menghasilkan flowchart dan storyboard yang digunakan sebagai dasar dalam pengembangan media. Hasil media elearning ini kemudian dikemas berupa portal e-learning yang dapat diakses melalui alamat url: www.djsmartlearning.com. Berdasarkan hasil validitas produk oleh review para ahli dan uji coba lapangan,
db (n1+n2-2)
thit
ttab
80
19,36
2,000
dapat diketahui bahwa kualitas media pembelajaran berupa Portal e-learning berbasis Moodle yang dikembangkan termasuk sangat baik. Hasil pengembangan valditas produk dapat dipaparkan sebagai berikut. (1) hasil penilaian dari ahli isi, terungkap bahwa sebagian besar penilaian terhadap guru mata pelajaran fisika komponen-komponen media pembelajaran ini tersebar pada skor 5 (sangat baik), dan skor 4 (baik). Kualitas aspek materi kriteria sangat baik dengan persentase 97,3 %. Media pembelajaran ini termasuk kriteria sangat baik karena media yang dikembangkan sudah bagus dan dapat memotivasi minat siswa dalam proses pembelajaran dan siswapun sangat
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) merespon materi yang disampaikan. Dengan demikian media tersebut memberi kontribusi yang cukup besar dan hasil yang lebih maksimal dalam pelajaran Fisika khususnya pada materi suhu dan kalor. Atas dasar penilaian dari ahli isi, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan layak dipergunakan untuk siswa dalam membantu pemahaman materi. (2) hasil penilain dari ahli media, terungkap bahwa sebagian besar penilaian tersebar pada skor 5 (sangat baik) dan skor 4 (baik). Kualitas aspek media ditinjau dari media pembelajaran termasuk kriteria sangat baik dengan persentase 91,6 % yang meliputi dua aspek yaitu: aspek tampilan media dan aspek pemrograman. (3) hasil penilaian dari ahli desain pembelajaran, terungkap bahwa sebagian besar penilaian ahli desain berada pada skor 5 (sangat baik) dan skor 4 (baik). Kualitas desain media ditinjau dari aspek desain termasuk kriteria baik dengan persentase 90,7 %. Media pembelajaran ini dikatakan baik karena media pembelajaran ini di desain semenarik mungkin dengan memperhatikan kesesuaian format sajian dengan karakteristik sasaran sehingga dibuatlah pemaparan materi yang jelas dengan memperhatikan kesesuaian evaluasi dengan indikator. Atas dasar penilaian ini, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan layak dipakai sebagai fasilitas belajar di kelas. (4) Bersarakan hasil penilaian uji coba produk dari uji coba perorangan, terungkap bahwa untuk uji perorangan sebagian besar penilaian siswa yang berjumlah 6 orang siswa. Kualitas media pembelajaran ini ditinjau dari uji perorangan termasuk kriteria sangat baik dengan presentase 90 %. Penilaiana siswa terhadap komponen media pembelajaran berupa Portal e-learning berbasis Moodle, pada uji coba kelompok kecil sebanyak 12 orang siswa. Kualitas media pembelajaran ditinjau dari uji coba kelompok kecil termasuk kriteria baik dengan presentase 89,4 %,. Sedangkan penilaian siswa terhadap komponen media pembelajaran pada uji lapangan dengan menggunakan 42 orang siswa tergolong pada pada presentase 90,88 %. Secara keseluruhan media pembelajaran berupa Portal e-
learning berbasis Moodle ini tergolong persentase sangat baik dari hasil uji coba, karena melalui media e-learning ini pengguna bisa memilih menu yang dihendaki serta dapat mengakses kapan saja, dimana saja tanpa membatasi ruang dan waktu. Dalam media pembelajaran ini pengguna dapat menggunakan media pembelajaran ini secara mandiri, karena ada petunjuk penggunaan media pembelajaran. Atas dasar penilaian ini, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan layak dipergunakan sebagai fasilitas belajar siswa. Berdasarkan hasil uji efektivitas penggunaan media pembelajaran berupa Portal e-learning berbasis Moodle didapatkan bahwa pengembangan media pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika khususnya materi suhu dan kalor. Peningkatan tersebut dilihat dari hasil hasil analisis dari data pretest dan posttest, skor rata-rata nilai pretest sebelum diberikan perlakuan dengan nilai posttest setelah diberikan perlakuan terdapat perbedaan, yaitu skor rata-rata pretest lebih kecil dari skor rata-rata posttest, yaitu 63,90 berbanding 92,39 dan diperoleh hasil peningkatan 32 %. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media pembelajaran Portal e-learning berbasis Moodle pada mata pelajaran Fisika khususnya materi suhu dan kalor dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Uji t-Test untuk menjawab hipotesis, berdasarkan kriteria pengujian H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berupa Portal e-learning berbasis Moodle efektif untuk meningkatkan hasil belajar Fiska khusunya materi suhu dan kalor di SMA Dwijendra Denpasar. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. Pertama, desain pengembangan media pembelajaran ini menghasilkan flowchart dan storyboard.
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) Desain ini digunakan untuk mengembangkan sebuah produk pengembangan berupa Portal e-learning berbasis Moodle pada mata pelajaran Fisika Kelas X Semester Genap di SMA Dwijendra Denpasar. Hasil desain media elearning ini dikemas berupa portal elearning yang dapat diakses melalui alamat url: www.djsmart-learning.com. Kedua, hasil validitas produk pengembangan Portal e-learning berbasis Moodle pada mata pelajaran fisika kelas X semeter genap yaitu: (1) menurut review ahli isi mata pelajaran menunjukkan kategori sangat baik dengan presentase 97,3%, (2) menurut review ahli desain pembelajaran berada pada kategori sangat baik dengan presentase 90,7%, (3) menurut review ahli media pembelajaran menunjukkan kategori sangat baik dengan presentase 91,6%, (4) berdasarkan uji coba perorangan menunjukkan kategori sangat baik dengan presentase 90%, (5) berdasarkan uji coba kelompok kecil berada pada kategori baik dengan presentase 89,4%, dan (6) berdasarkan uji coba lapangan menunjukkan kategori sangat baik dengan presentase 90,88%. Dengan demikian media pembelaran berupa Portal e-learning berbasis Moodle ini tidak perlu direvisi dan dapat digunakan untuk melakukan uji efektivitas produk. Ketiga, hasil uji efektivitas produk, ditemukan terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran berupa Portal e-learning berbasis Moodle. Peningkatan tersebut dilihat dari hasil hasil analisis dari data pretest dan posttest, skor rata-rata nilai pretest sebelum diberikan perlakuan dengan nilai posttest setelah diberikan perlakuan terdapat perbedaan, yaitu skor rata-rata pretest lebih kecil dari skor ratarata posttest, yaitu 63,90 berbanding 92,39. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. Bagi Siswa, mengingat media pembelajaran berupa Portal e-learning berbasis Moodle ini telah tervalidasi, disarankan bagi siswa untuk menggunakan media pembelajaran ini
sebagai salah satu sumber belajar. Siswa juga dapat belajar secara mandiri, dengan mengakses media ini kapan saja, dimana saja tanpa membatasi ruang dan waktu. Bagi Guru, agar media pembelajaran berupa Portal e-learnig berbasis Moodle ini telah tervalidasi, dapat diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Bagi Kepala Sekolah, media pembelajaran yang telah teruji validitasnya akan memberikan poin positif jika sewaktuwaktu sekolah didatangi tim monitoring. Saran bagi kepala sekolah agar mengimplementasikan media pembelajaran ini dengan baik, sebagai salah satu koleksi media pembelajaran di sekolah. Untuk keberlanjutannya, dalam jangka waktu yang panjang media e-learning ini dapat hosting melalui server yang dimiliki oleh sekolah, dengan mem-publish kembali database elearning yang telah dikemas dalam bentuk compact disk. Sehingga nantinya media elearning ini tetap dapat di akses dan dijadikan sebagai media dalam pembelajaran. Bagi Teknolog Pembelajaran, penelitian ini telah menghasilkan media pembelajaran berupa Portal e-learning berbasis Moodle dengan model ADDIE dengan kategori baik. Disarankan bagi teknolog pembelajaran agar menggunakan model ADDIE, dalam mengembangkan sumber-sumber belajar dan produksi media pembelajaran sehingga mampu memenuhi tugas pokok Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran. Bagi Peneliti Lain, penelitian ini dilewati dengan lancar, sehingga disarankan bagi peneliti lain agar menggunakan model ADDIE dalam mengembangakan produk sejenis. Setelah penelitian ini menghasilkan sebuah media e-learning yang telah teruji validitas dan efektivitas media pembelajaran ini.
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014) UCAPAN TERIMA KASIH Dalam proses pembuatan jurnal ini, sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini disampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd selaku Rektor Universitas Pendidikan Ganesha. 2. Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya; 3. Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan dan Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; 4. I Kadek Suartama, S.Pd., M.Pd., selaku Sekertaris Jurusan Teknologi Pendidikan dan Ahli Desain Pembelajaran, yang telah dengan sukarela melakukan review terhadap media e-learning yang dihasilkan dari penelitian ini; 5. Dr. I Made Tegeh, M.Pd., selaku Ahli Media Pembelajaran, yang telah dengan sukarela melakukan review terhadap media e-learning yang dihasilkan dari penelitian ini; 6. Bapak serta Ibu dosen di lingkungan Jurusan Teknologi Pendidikan, yang telah banyak memberikan bimbingan selama kuliah sampai selesai skripsi ini; 7. Ida Bagus Alit Bajra Manuaba, S.Pd., selaku Kepala SMA Dwijendra Denpasar yang telah memberi kesempatan dalam pelaksanaan penelitian. 8. Ir. I Putu Iriantono, M.Pd., selaku guru mata pelajaran Fisika kelas X di SMA Dwijendra Denpasar yang telah sabar meluangkan waktu untuk dapat bekerja sama, serta memberikan informasi sehingga penelitian dapat terlaksana dengan baik. 9. Siswa-siswi Kelas X dan XI SMA Dwijendra Denpasar yang telah dengan
tekun berpartisipasi dalam penelitian ini; 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu baik secara moral maupun material selama melaksanakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA Arifin, A. 2007. Profil Baru Guru dan Dosen Indonesia. Jakarta: Pustaka Indonesia Arikunto, S. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Koyan, I W. 2011. Asesmen Dalam Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. -------. 2012. Statistik Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Prakoso, K. S. 2005. Membangun Elearning dengan Moodle. Yogyakarta: ANDI. Santyasa, I W. 2009. Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul. Makalah disajikan dalam Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-guru SMA Negeri Banjar Angkan. Universitas Pendidikan Ganesha. Klungkung 10 Januari 2007 Suma, K. 2009. Pendidikan Guru Abad ke21. Orasi Ilmiah. Disampaikan pada Sidang Terbuka Senat Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, 31 Oktober 2009. Tegeh, I M. dan I M. Kirna. 2010. Metode Penelitian Pengembangan Pendidikan. Singaraja: Undiksha. Winarno,dkk.2009. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. Jakarta: Jenius Prima Media.