Jendela Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Fahimatul Anis* *Program Studi Administrasi Pendidikan, FKIP, Universitas Gresik
ABSTRAK
Jenis ketrampilan dasar yang dibutuhkan manusia Indonesia untuk dapat hidup dalam masyarakat ekonomi asean (MEA) diantaranya adalah berpikir dan berbuat secara kritis sehingga diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas SDM tidak terlepas dari pendidikan. Pendidikan yang berkualitas terkait dari unsur-unsur pendukungnya antara lain perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran sebagai salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan suatu pendidikan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah desain penelitian pengembangan (development research). Acuan yang digunakan sebagai landasan penelitian dari modifikasi Four-D Model gagasan Thiagarajan, dkk (1974). Model ini terdiri dari empat langkah, yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran). Pengumpulan data terkait tingkat kemampuan berpikir kritis mahasiswa dilakukan melalui metode tes. Instrumen yang digunakan ialah berupa lembar soal tes yang terdiri atas soal uraian objektif. Soal tes uraian objektif yang disusun disertai pula dengan pedoman penskoran berbentuk skala antara 0 sampai 5 dan diberikan sistem konversinya di dalam kunci pembahasannya. Untuk menghitung ada tidaknya peningkatan berpikir kritis mahasiswa dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16 melalui Paired Corelation dengan syarat bahwa distribusi variabel adalah normal (melalui uji normalitas) dan kedua variabel mempunyai variasi yang sama (melalui uji homogenitas).
1
Jendela Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
pendukungnya
antara
lain
pembelajaran.
Perangkat
perangkat
pembelajaran
Bangsa Indonesia mulai memasuki
sebagai salah satu sarana untuk menunjang
era masyarakat ekonomi Asean (MEA), di
keberhasilan suatu pendidikan. Oleh karena
mana MEA ini mengintegrasikan seluruh
itu
negara-negara
dalam
“pengembangan perangkat pembelajaran
berbagai bidang. Salah satu aspek penting
pada mata kuliah pendidikan masyarakat
yang perlu dipersiapkan bangsa ini adalah
untuk meningkatkan daya berpikir secara
sumber daya manusia (SDM)
kritis
Asia
Tenggara
yang
perlu
dalam
dilakukan
penelitian
menghadapi
MEA
kompeten. Kualitas SDM merupakan faktor
(Masyarakat Ekonomi Asean)”
penentu keberhasilan pembangunan dan
RUMUSAN MASALAH
kemajuan suatu bangsa.
1. Bagaimanakah tingkat kelayakan perangkat pembelajaran pada mata kuliah pendidikan masyarakat untuk meningkatkan daya berpikir secara kritis?
Kesejahteraan bangsa
Indonesia
bukan lagi bersumber pada kekayaan alam dan modal yang bersifat fisik, melainkan bersumber pada sumber daya manusia
2. Bagaimanakah respon mahasiswa terhadap perangkat pembelajaran pada mata kuliah pendidikan masyarakat untuk meningkatkan daya berpikir secara kritis?
berupa modal intelektual dan modal sosial. Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan baik eksternal maupun internal dalam penyelenggaraan MEA. Tantangan eksternal
berupa
perdagangan
yang
tingkat
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan
persaingan
semakin
ketat.
Tantangan Internal berupa kondisi sumber dalam penelitian ini ialah desain penelitian
daya manusia masih bermasalah berkaitan
pengembangan (development
dengan kompetensi dan mentalitas. Jenis
ketrampilan
dasar
yang
research).
Acuan yang digunakan sebagai landasan
dibutuhkan manusia Indonesia untuk dapat penelitian dari modifikasi Four-D Model
hidup dalam masyarakat ekonomi asean (MEA) diantaranya adalah berpikir dan
gagasan Thiagarajan, dkk (1974). Model ini
berbuat secara kritis sehingga diperlukan
terdiri dari empat langkah, yaitu Define
peningkatan kualitas sumber daya manusia. (pendefinisian),
Peningkatan kualitas SDM tidak terlepas dari
pendidikan.
berkualitas
terkait
Pendidikan dari
Design
(perancangan),
Develop (pengembangan), dan Disseminate
yang
unsur-unsur 2
Jendela Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(penyebaran). Meskipun demikian dalam 1. Uji Validitas Perangkat (RPP dan SILABUS) Penilaian kualitas perangkat
penelitian ini hanya akan digunakan tiga tahapan, yaitu sampai tahap Develop
pembelajaran secara kualitatif dengan (pengembangan)
untuk
kemudian meminta bantuan dari dua validator, terdiri
dimodifikasi ke dalam empat tahapan baru. atas dua dosen. Acuan validasi dengan HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN menggunakan skala 0-5, yaitu jika tidak ada
A. Hasil Uji Kelayakan Perangkat Pembelajaran Hasil penelitian yang diperoleh
komponen sama sekali skornya 0, ada
untuk
tingkat
skor 1 (sangat kurang), ada komponen
kualitas perangkat pembelajaran yang
namun kurang sesuai skornya 2 (kurang),
disusun dalam penelitian dilakukan melalui
ada komponen dan cukup sesuai skor 3
tiga hal, yaitu melalui uji validitas
(cukup), ada komponen dan sudah sesuai
perangkat (RPP dan SILABUS) secara
skornya 4 (baik), serta jika ada komponen
kualitatif,
dan sudah sangat sesuai skornya 5 (sangat
mengetahui
melalui
bagaimana
uji
validitas
komponen namun sangat kurang sesuai
dan
reliabilitas. serta dengan memperhatikan terkait
hasil
terhadap perangkat
data
respon
keberadaan
dan
pembelajaran
baik).
mahasiswa
Berdasarkan hasil
penerapan yang
uji
validitas
secara kualitatif perangkat pembelajaran
telah
(RPP dan SILABUS) yang telah disusun
dikembangkan.
dapat ditunjukkan pada tabel berikut ini.
3
Jendela Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Tabel 4.1 Hasil data validitas kualitatif RPP Aspek dan rincian indicator SAP
Total rata-rata
Kategori
4,3
Baik/ layak
4,7
Baik/ layak
4,15
Baik/ layak
3,64
Cukup baik/ cukup layak
3,87
Cukup baik/ cukup layak
4,06
Baik/ layak
4,2
Baik/ layak
4,13
Baik/ layak
KELENGKAPAN FORMAT IDENTITAS RPP SK-KD INDIKATOR RPP TUJUAN PEMBELAJARAN LANGKAH PEMBELAJARAN SUMBER BELAJAR SISTEM PENILAIAN TOTAL SKOR Sumber: Data primer validasi
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat
keseluruhan dapat diketahui pula bahwa
ditunjukkan bahwa komponen RPP yang
perangkat RPP yang disusun mendapatkan
disusun diperoleh lima hal dalam penilaian
penilaian akhir dengan kategori baik
baik
(layak),
Kelengkapan
yaitu
pada
aspek
a).
(layak) dengan skor total 4,13.
format
(skor
4,3),
b).
Berdasarkan hasil kegiatan penelitian yang
Kelengkapan identitas (skor 4,7), c).
dilakukan
Penjabaran
sebagai berikut ini.
SK-KD
(skor
4,15),
d).
menunjukkan
kesimpulan
Penjabaran langkah-langkah pembelajaran
1. Tingkat kualitas perangkat pembelajaran
RPP (skor 4,06), serta e). Penentuan sumber
yang dikembangkan dapat diukur dari
belajar (skor 4,2). Sedangkan dua aspek
hasil
RPP mendapatkan kategori cukup baik
mahasiswa. Berdasarkan hasil proses
(cukup layak), yaitu pada aspek penjabaran
validasi oleh para ahli menunjukkan
indikator pembelajaran (skor 3,64) dan
bahwa perangkat pembelajaran yang
penjabaran tujuan pembelajaran (skor
dikembangkan secara rata-rata telah
3,84).
memenuhi kriteria yang baik dan layak
Sejalan
hal
tersebut,
secara 4
proses
validasi
dan
respon
Jendela Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
digunakan. Skor yang diperoleh dari
berpikir kreatif (96,75% mahasiswa),
perangkat RPP skor akhir totalnya 4,13
membangkitkan
kategori baik (layak). Hasil ini didukung
(90,62%
pula oleh hasil uji validitas dan
kegiatan belajar (100% mahasiswa),
reliabiilitas soal-soal tes yang disusun.
berpikir
Berdasarkan uji validitas soal pre-test
mahasiswa),
dan soal post-test diperoleh 13 soal yang
percaya diri dalam belajar (87,5%
valid dengan nilai reliabilitas di atas
mahasiswa),
0,344. Soal pre-test nilai reliabilitasnya
pikiran, ide, gagasan, dan pandangan
sebesar
0,35 dan soal post-test nilai
(96,75% mahasiswa), Membuat lebih
reliabilitasnya sebesar 0,50. Kedua nilai
menghargai perbedaan cara berpikir
ini jika dibandingkan dengan harga r
(96,87
tabel maka lebih besar, sehingga r hitung
kesempatan untuk mengali ide dan
> r tabel untuk N 32 dan taraf signifikan
pengetahuan
5%. Hasil validitas di atas juga didukung
mahasiswa), serta membantu diri sendiri
oleh hasil data respon mahasiswa selama
dalam mengukur kemampuan terkait
pembelajaran.
pemahaman
mahasiswa melalui
analisis
mahasiswa),
kritis
dan
belajar
mengaktifkan
logis
(87,49%
menumbuhkan
membantu
mahasiswa),
lebih
dalam
materi
rasa
bertukar
memberi
(100%
(96,87%
mahasiswa).
B. Respon Mahasiswa 1. Berdasarkan
motivasi
data
respon
2. Tingkat kemampuan berpikir kritis
mengungkapkan
bahwa
mahasiswa semester empat berdasarkan
perangkat
pengembangan perangkat pembelajaran
pengembangan
pembelajaran
pendidikan
pendidikan
kemasyarakatan
mampu
kemasyarakatan mampu memberikan
ditingkatkan hingga mencapai 40,63%,
kesempatan bagi para mahasiswa untuk
yaitu dari 17 mahasiswa (53,13%) pada
berpikir
uji pre-test menjadi 28 mahasiswa
kritis
(100%
mahasiswa),
5
Jendela Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(87,50%) pada uji post-test. Tingkat B. Saran korelasi antara hasil Pre-est dan Post-test Berdasarkan hasil penelitian yang juga menunjukkan hubungan yang erat. telah diperoleh ini maka dapat diberikan Berdasarkan hasil uji t rata-rata melalui beberapa saran. Paired
Differences
antara
hasil 1. Pengembangan perangkat pembelajaran
kemampuan berpikir kritis pada uji pendidikan
kemasyarakatan
yang
Pretest dan Posttest dapat diketahui dilakukan pada penelitian ini secara bahwa nilai T-hitung sebesar 15,483. fokus meliputi RPP dan Silabus, sebab Nilai T-hitung ini jika dibandingkan itu maka dalam penelitian-penelitian dengan nilai T-tabel dengan df 31 dan berikutnya para peneliti lain dapat taraf signifikasi 5% diperoleh 1,697. mengambil fokus kajian yang berbeda Dengan demikian harga T-hitung > T– atau
mengembangkan
secara
tabel. Artinya, ada perbedaan pengaruh keseluruhan perangkat antara
sebelum
dan
pembelajaran
setelah menjadi sebuah kesatuan.
dikembangkannya
perangkat DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran
pendidikan Ennis, R.H. 1985. Goals for A Critical Thinking Curriculum. Developing Minds A Resource Book for Teaching Thinking. Virginia: Association for Supervisions an Curriculum Development (ASCD pp. 54-57.
kemasyarakatan untuk meningkatkan daya berpikir secara kritis dalam MEA Selanjutnya, berdasarkan hasil data pada kolom Sig (2-tailled) juga menunjukkan
Jarwanto, Eko. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah melalui Materi Kontraversi Pada Mata Pelajaran IPS. Surabaya PPS Unesa.
bahwa nilai p-value < level of significant (5%), maka hal ini juga diterima Ha yang berarti bahwa ada hubungan yang
Khafid, Saiful. Karakter dan Keterampilan Manusia Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi Asean sebagai Tuntutan Abad
signifikan antara hasil uji Pre-test dengan Post-test.
6
Jendela Pendidikan, JURNAL ILMIAH KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Pengetahuan. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional. 9 Januari 2016.
(MEA). Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional. 9 Januari 2016.
Perkins, D.N. & Weber, R.J. 1992. Inventive Mind: Creative in Technology. New York: University Press.
Thiagarajan, Semmel, Dorothy. S, and Semmel, Mevyn. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Exceptional Children a Sourcebook. Bloomington Indiana. Indiana University.
Suharsimi, 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara. Sukiyat. Peningkatan Sumber Daya Manusia dalam Menyikapi Masyarakat Ekonomi Asean
7