PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGELOLA KARTU RENCANA STUDI (KRS) DAN KARTU HASIL STUDI (KHS) MENGGUNAKAN RFID
Syarif Hidayat Alumni Angkatan 2010 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta Widodo Dosen Jurusan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta Yuliatri Sastra Wijaya Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta Monica Dewi Ratnasari Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika 2011 5235111828
This research aims to develop software managers of KRS and KHS. The software will serve KRS management processes and KHS students. Management processes of KRS and KHS utilizing identification technology Radio Frequency Identification (RFID), which consists of the components of an RFID tag and RFID reader. The research process consists of two phases, namely research on hardware and software. The research concludes that the software can be used to manage data of KRS and KHS student, and if possible can be implemented in the Department of Electrical Engineering.
Kata kunci : software, KRS, KHS, and RFID.
melibatkan
satu kekurangan akses informasi menggunakan
komputer, namun sistem informasi saat ini
nomor registrasi dan kata kunci (password)
banyak
Sistem
adalah jika nomor registrasi dan password dari
informasi yang menggunakan komputer, biasanya
mahasiswa yang bersangkutan diketahui oleh
disebut
berbasis
mahasiswa lain, maka data dapat dilihat atau
komputer (Computer-Based Information System /
diubah oleh keduanya. Dari berbagai teknologi
CBIS). Terdapat kelebihan dan kekurangan pada
identifikasi yang ada, RFID merupakan salah satu
setiap sistem informasi dan hal itu tidak bisa
teknologi identifikasi yang menarik, beberapa
dihindari. Pada sistem informasi akademik, salah
keunggulan
Sistem
informasi
tidak
menggunakan
dengan
sistem
harus
komputer.
informasi
RFID
dibanding
Pengembangan Perangkat Lunak Pengelola KRS dan KHS (Syarif H.)
teknologi 1
identifikasi yang lain adalah identifikasi suatu
Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil
objek tanpa menggunakan kontak fisik, proses
Studi (KHS) menggunakan RFID ?”
pengiriman dan penerimaan data bisa dilakukan tanpa tegak lurus, jumlah data yang banyak
Tujuan
(typical data quantity), tidak terpengaruh kotor
mengembangkan
(impossible influence of dirt), kecepatan baca
Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil
tinggi,
Studi (KHS) menggunakan RFID, serta membuat
jarak baca yang cukup jauh, dan
sebagainya.
Pada
pemakaiannya,
RFID
membutuhkan perangkat lunak untuk menyimpan data yang akan diidentifikasi kemudian diolah.
dari
penelitian perangkat
ini lunak
adalah pengelola
sebuah prototipe yang dapat didemonstrasikan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka kegunaan penelitian ini diantaranya :
Penentuan perangkat lunak akan menentukan optimalisasi
sistem
identifikasi,
pemilihan
perangkat lunak yang baik harus memenuhi kriteria,
diantaranya
adalah
memudahkan
perancang dalam pembuatan script (simple scripting language) dan popular yang berarti bahwa bahasa pemrograman tersebut banyak digunakan saat ini salah satunya pada bidang teknologi informasi. Informasi akademik untuk mahasiswa yang ada di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terdiri dari Kartu Hasil Studi (KHS), Kartu Rencana Studi (KRS), biodata
1. Mengembangkan perangkat
lunak untuk
mengelola bagian dari Sistem Informasi Akademik yaitu Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS). 2. Sebagai bahan demonstrasi pada kuliah Pemrograman Komputer atau Teknik Antar Muka. 3. Referensi awal bagi peneliti yang akan datang dalam mengembangkan perangkat lunak
untuk
menampilkan
informasi
menggunakan RFID.
mahasiswa, daftar kelas dari sebuah mata kuliah, dan sebagainya. Dengan menggunakan kartu
A. METODE PENELITIAN
RFID, mahasiswa dapat akses KRS dan KHS
Penelitian dilakukan di Laboratorium Komputer
tanpa perlu khawatir data yang dimilikinya
Jurusan Teknik Elektro sejak November 2009
diketahui oleh mahasiswa lain, begitu pula
sampai dengan Februari 2010. Metode penelitian
sebaliknya.
yang digunakan adalah eksperimen dengan pengembangan software menggunakan model
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka
waterfall.
perumusan masalah yang dapat disimpulkan
dilakukan :
adalah
1. Analisis
sebagai
mengembangkan
berikut perangkat
: lunak
“Bagaimana
Berikut
langkah
penelitian
yang
pengelola Haelka, Vol.? No. ?, Juni 2012: 1-10
2
Analisis bertujuan untuk menentukan hal-hal
Pengujian Tegangan Pada Rangkaian
rinci yang akan dikerjakan oleh perangkat lunak.
Parameter-parameter pengujian dari rangkaian
Pada penelitian ini, studi kelayakan diukur
ini adalah nilai tegangan masukan sebelum IC
dengan memperhatikan aspek teknologi dan
7805, tegangan keluaran dari IC 7805 dan
operasional. Setelah melakukan studi kelayakan,
tegangan pada pin Vcc pada IC ID-12.
kemudian analisis kebutuhan dilakukan dengan observasi
lapangan
yaitu
tempat
dimana
mahasiswa
mengakses
data
akademik
dan
pengamatan
terhadap
sistem
serupa
yaitu
perangkat lunak yang telah dijalankan saat ini.
Pengujian Output Rangkaian Pengujian output reader dilakukan menggunakan program Hyperterminal untuk melihat nilai ril dari output rangkaian.
2. Desain Pengujian Jarak Baca Reader Terhadap Tag Tahap desain pada penelitian ini adalah membuat desain database dan desain proses. Desain database menggunakan ERD (Entity Relationship
Jarak baca merupakan hal yang penting dalam karakteristik pembaca RFID.
Diagram) yang kemudian akan membentuk Model Relasional, sedangkan desain proses
Pengujian Lebih Dari Satu Tag
menggunakan DFD (Data Flow Diagram).
Pada pembaca yang hanya dapat membaca satu tag dalam satu waktu, ketika ada tag kedua saat pembaca masih membaca tag pertama, akan
3. Pengkodean Setelah desain dilakukan, tahap selanjutnya adalah membuat kode program. Pembuatan kode program dilakukan di Visual Basic. Tahapan membuat
kode
program
adalah
penulisan
program, running program, dan debugging. Kode program dibangun dengan menggunakan bahasa
menyebabkan terjadinya tabrakan data. Hal yang sama terjadi jika lebih dari satu tag didekatkan ke reader
RFID
pada
saat
yang
bersamaan.
Sehingga, bisa jadi mengirimkan data yang sudah rusak karena terjadinya tabrakan data, reader memilih tidak mengeluarkan output sama sekali.
Basic dan SQL. Pengujian software : Langkah awal yang harus berhasil dilakukan
4. Pengujian Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian pada hardware dan software. Pengujian hardware, yaitu :
software adalah dapat membaca nomor tag RFID. Bila
pada
langkah
ini
terjadi
kesalahan
pembacaan, maka dapat dipastikan proses tidak berjalan. Setelah nomor tag berhasil dibaca
Pengembangan Perangkat Lunak Pengelola KRS dan KHS (Syarif H.)
3
dengan benar oleh software, pengujian akan dilanjutkan
dengan
kemampuan
1) Masalah
melindungi
data
personal
software
mahasiswa dijawab dengan adanya akses
membaca data di database dengan benar. Nomor
KRS dan KHS yang hanya bisa dilakukan
tag akan dibandingan dengan data pada database,
oleh tag RFID, akses dengan cara lain
jika sesuai referensi maka data akan diambil dan
tidak bisa dilakukan kecuali admin.
ditampilkan pada User Interface. Jika software,
2) Otomasi akses KRS dan KHS dilakukan
hardware, dan GUI berhasil dibangun maka
dengan mereferensikan data mahasiswa
pengujian selanjutnya adalah KRS dan KHS
dengan nomor tag RFID tertentu. Pada
mahasiswa. Jika semua proses yang telah
saat tag terdeteksi oleh reader, maka
dilakukan berjalan dengan baik dan benar maka
software akan memeriksa mahasiswa yang
dapat
diferensikan menggunakan tag
dinyatakan
bahwa
Perangkat
Lunak
RFID
Pengelola KRS dan KHS Menggunakan RFID
tersebut. Sehingga mahasiswa tidak perlu
telah
melakukan hal lain saat ingin masuk pada
berhasil
dikembangkan
dengan
menggunakan model waterfall.
halaman
KRS
dan
KHS
selain
mendekatkan tag RFID ke reader. Dari hasil pengujian di tabel 1 maka masalah
B. HASIL PENELITIAN
ini telah terjawab.
1. Hasil Analisis dan Pembahasan Berikut adalah beberapa analisis masalah pada
Nomor Tag
Identitas
Tertulis
Mahasiswa
1
82001D44AB70
Alfi Syahrin
2
12001A593A6B
3
12001A919A03
4
150046B00AE9
No.
Bab III yang harus dijawab oleh software : 1) Cara
melindungi
data
Benar
Putri Debby
Terbaca
Pratiwi, S.Pd.
Benar
2) Cara mengotomasi process akses KRS dan KHS. 3) Cara menyimpan KRS mahasiswa. 4) Cara menampilkan KHS.
terbatas
Richard Amri
Terbaca Benar
Septi Ratnawati,
Terbaca
S.Pd.
Benar
Tabel 1 Kriteria Pengujian Ketepatan Referensi
5) Cara memasukkan nilai mata kuliah. akses
Terbaca
personal
mahasiswa.
6) Menyediakan
Keterangan
Database
yaitu
administrator untuk mengelola sistem. 7) Software diharapkan dapat menampilkan
Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah
GUI yang menarik dam memudahkan
software berhasil membaca nomor tag
penggunanya.
RFID kemudian sistem dapat mengenali
Berikut adalah hasil dari pengujian software atas permasalahan tadi :
identitas yang dimiliki referensi dari nomor tag tersebut dalam database.
Haelka, Vol.? No. ?, Juni 2012: 1-10
4
3) Software pengelola KRS dan KHS harus
database dan desain process. Pengujian terhadap
dapat menyimpan data KRS mahasiswa.
database KRS dan KHS dilakukan melalui
Hal ini dilakukan dengan mengenali
software yang dibuat. Perubahan yang dilakukan
nomor registrasi dan nomor tag RFID
melalui
kemudian memindahkan data mata kuliah
perubahan
yang dipilih ke dalam database KRS dan
pengguna mendaftar lima (5) mata kuliah pada
KHS.
KRS maka pada database harus tambah lima (5)
software pula
secara pada
otomatis
memberi
database,
misalnya
4) Software pengelola KRS dan KHS harus
mata kuliah juga, begitu pula dengan yang lain.
dapat menampilkan KHS mahasiswa. Hal
Pengujian terhadap database KRS dan KHS telah
ini dilakukan dengan mengenali dan
dilakukan, dan hasilnya berjalan dengan benar.
menyeleksi nomor registrasi, nomor tag
Selain desain database, dibuat pula desain
RFID,
process yang menggunakan DFD. Implementasi
dan
kode
semester
yang
ditampilkan.
dari desain process adalah pembuatan kode
5) Software harus dapat menerima input berupa
nilai
mata
kuliah
kemudian
menyimpannya ke dalam database KRS dan KHS. Hal ini dilakukan dengan menyeleksi mata kuliah berdasarkan kode mata kuliah dan semester kemudian menampilkannnya pada sebuah tabel yang dapat diisi. Process memasukkan nilai dilakukan oleh admin.
dilakukan dengan memberikan password untuk menuju form input nilai.
juga
Program utama yang dibangun adalah program antarmuka (interface) antara reader RFID dengan VB, program koneksi dengan database KRS dan KHS,
harus
program
pembanding
untuk
membandingkan nomor tag dengan database program
penghitungan,
dan
seterusnya. Sofware ini menggunakan bahasa Basic dan SQL. Untuk mengetahui keberhasilan suatu program yaitu dengan menguji fungsi
7) Selain dapat melakukan keenam hal di software
3. Pengkodean
mahasiswa,
6) Akses terbatas hanya untuk admin. Hal ini
atas,
program dan database.
dapat
menyediakan GUI yang menarik dan memudahkan penggunanya.
software secara keseluruhan. Jika tidak ada bug maupun error, maka program berjalan dengan baik, dan jika ada kesalahan maka kemungkinan ada masalah pada program. Sampai saat ini, software dapat berjalan dengan lancar, dengan
2. Hasil Desain dan Pembahasan
kata lain program yang dibuat telah berhasil
Seperti yang telah disampaikan pada Bab III
mengelola KRS dan KHS.
bahwa desain terdiri dari dua hal yaitu desain Pengembangan Perangkat Lunak Pengelola KRS dan KHS (Syarif H.)
5
4. Pengujian
1
-
82001D44AB70
Terbaca
Langkah awal adalah melakukan perakitan pada
2
-
12001A593A6B
Terbaca
RFID reader dengan catu daya, hingga dapat
3
-
12001A919A03
Terbaca
dipastikan rangkaian terhubung dengan benar.
4
-
150046B00AE9
Terbaca
Pemeriksaan
data
berikutnya
menggunakan
program
dilakukan
hyperterminal
Tabel 3 Hasil Pengujian Pembacaan Tag RFID pada Hyperterminal
pada
komputer. Bila sampai langkah ini berjalan dengan benar maka dapat diperkirakan bahwa
Pada tabel 3 kolom dua yaitu nomor tag tertulis
perangkat hardware tidak bermasalah atau dapat
tidak terisi, hal ini terjadi karena nomor tag tidak
berfungsi dengan baik. Jika ada masalah maka
dituliskan pada fisik tag yang dibeli oleh penulis.
dilakukan
Jika
maupun
pemeriksaan program
pada
reader
hyperterminal,
RFID
kemudian
hasil
pembacaan
hyperterminal
nomor
berubah-ubah,
tag
maka
pada dapat
dilanjutkan dengan perbaikan. Hasil pengujian
dipastikan bahwa otomasi akses KRS dan KHS
hardware :
tidak akan berjalan sesuai dengan rencana. Hasil
Hasil Pengujian Tegangan Pada Rangkaian
pada tabel 3 merupakan hasil setelah dilakukan
No.
Titik
Hasil
Hasil
Pengukuran/Perhitungan
Pengukuran
Perhitungan
8V
-
1
Input IC 7805
2
Output IC 7805
4.9 V
5V
3
Pin Vcc IC ID-12
4.9 V
5V
Tabel 2 Hasil Pengujian Tegangan Pada Rangkaian
Antara hasil pengukuran dengan perhitungan tidak boleh ada perbedaan yang jauh, perbedaan sebesar 0.1 volt masih dapat ditoleransi. Jika pada output IC hasil pengukuran berbeda 1 volt dengan perhitungan maka perlu ada perbaikan rangkaian, hal ini dilakukan agar tegangan tidak merusak IC.
pengujian beberapa kali, dan hasilnya adalah nomor tag konsisten.
Hasil Pengujian Jarak Baca Reader No.
Jarak Baca
Terbaca (Ya/Tidak)
1
8 cm
Tidak
2
7 cm
Tidak
3
6 cm
Tidak
4
5 cm
Ya
5
4 cm
Ya
6
3 cm
Ya
Tabel 4 Hasil Pengujian Jarak Baca Reader
Dari hasil pengujian jarak baca RFID reader, Hasil Pengujian Pembacaan Tag RFID pada Hyperterminal No.
dapat disimpulkan bahwa jarak baca RFID reader paling jauh (maksimal) adalah 5 cm. Jarak baca
Nomor Tag
Nomor Tag
Tertulis
Terbaca
Keterangan
di bawah 5 cm dirasa sudah cukup untuk mendukung software yang dikembangkan, karena
Haelka, Vol.? No. ?, Juni 2012: 1-10
6
media penampil KRS dan KHS (monitor)
Diawali
dengan menguji koneksi database
berjarak dekat dengan reader. Dengan hasil
dengan komponen software. Langkah pertama
pengujian pada tabel 4 dapat disimpulkan bahwa
adalah membuka form utama atau halaman
reader dan tag berjalan dengan baik.
uatama
kemudian
pilih
komponen
Data
Connector yaitu ADO Data Control (ADODC), Hasil Pengujian Pembacaan Lebih Dari Satu
pada property ADODC pilih Connection String. Komponen ADODC merupakan bagian dari
Tag
komponen
Juml No.
ah
Nomor-nomor Tag
Data Terbaca
150046B00AE9
150046B00AE9
Keteran
2
1 2
150046B00AE9 dan 12001A919A03
3
12001A593A6B
koneksi dengan database.
Terbaca Tidak
-
Terbaca
150046B00AE9, 3
yang digunakan untuk
gan
Tag 1
software
Tidak
-
Terbaca
dan 12001A919A03
Pengujian koneksi komponen software dengan database telah berhasil dan dapat difungsikan, kemudian
dilanjutkan
dengan
pengujian
pembacaan tag oleh software. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 5 dan tabel 1.
Tabel 5 Hasil Pengujian Pembacaan Lebih Dari Satu Tag Nomor Tag
No.
Tertulis
Dari hasil pengujian pada tabel 5 dapat
Nomor Tag Terbaca Oleh
Keterangan
Software
dinyatakan bahwa reader dapat membaca lebih
1
-
82001D44AB70
Terbaca
dari satu tag akan tetapi tidak mampu membaca
2
-
12001A593A6B
Terbaca
lebih dari dua tag.
3
-
12001A919A03
Terbaca
4
-
150046B00AE9
Terbaca
Setelah melihat hasil pengujian hardware yang
Tabel 5 Hasil Pengujian Pembacaan Tag oleh software
baik dan hardware dalam kondisi baik, maka dapat diputuskan bahwa hardware berjalan
Nomor Tag
Identitas
Tertulis
Mahasiswa
1
82001D44AB70
Alfi Syahrin
2
12001A593A6B
3
12001A919A03
4
150046B00AE9
No.
dengan baik dan dapat difungsikan. Hardware terdiri dari RFID reader beserta catu daya dan komputer. Karena RFID reader telah berfungsi dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan, maka
reader
dapat
diintegrasikan
Hasil pengujian software :
Terbaca Benar
Putri Debby
Terbaca
Pratiwi, S.Pd.
Benar
dengan
perangkat lunak sebagai pembaca tag RFID.
Keterangan
Richard Amri
Terbaca Benar
Septi
Terbaca
Ratnawati,
Benar
Pengembangan Perangkat Lunak Pengelola KRS dan KHS (Syarif H.)
7
S.Pd.
software
ini.
Oleh
karena
itu,
diperlukan
Tabel 1 Kriteria Pengujian Ketepatan Referensi
perbaikan dan pengembangan software lebih
Database
lanjut guna terwujud software yang lebih stabil
Tabel 5 menunjukkan bahwa software berhasil
dan kemungkinan error program yang sedikit
membaca semua nomor tag RFID dengan baik,
bahkan tidak ada.
namun seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa nomor tag tidak tertulis pada fisik tag
C. KESIMPULAN DAN SARAN
sehingga kolom pada tabel 5 tidak terisi. Walau demikian, yang terpenting adalah nomor tag yang dibaca software sama dengan nomor tag dibaca melalui hyperterminal. Tabel 1 menunjukkan bahwa setelah software berhasil membaca nomor tag RFID kemudian sistem dapat mengenali identitas yang memilki referensi dari nomor tag
Perangkat Lunak Pengelola Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS) terbangun dari hardware dan software. Hardware yang digunakan adalah reader RFID, catu daya, dan komputer.
Sedangkan
pembuatan
software
menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan SQL. Software dapat melakukan koneksi ke
tersebut dalam database.
database untuk membaca maupun menyimpan data. Jika nomor tag tidak terbaca oleh software maka perlu adanya pengecekan dan perbaikan pada baris program antarmuka antara software dan hardware. Jika nomor tag tidak sesuai dengan nama mahasiswa yang ada pada database maka perlu pengecekan dan perbaikan pada baris program pembanding nomor tag dengan data mahasiswa yang ada pada database. Tabel 5 dan tabel 1 menunjukkan bahwa software dapat membaca dan mereferensikan nomor tag dengan database.
Berdasarkan
pada
hasil
pengujian,
perangkat lunak dapat melakukan hal sebagai berikut : 1) Melindungi data personal mahasiswa 2) Mengotomasi proses akses KRS dan KHS 3) Menyimpan KRS mahasiswa 4) Menampilkan KHS 5) Memasukkan nilai mata kuliah 6) Menyediakan
akses
terbatas
yaitu
administrator untuk mengelola sistem 7) Software dapat menampilkan GUI yang memudahkan penggunanya
Dengan berbagai ujian yang dilalui oleh software dan hasilnya sesuai dengan harapan, maka dapat dikatakan bahwa software dapat berjalan dengan lancer. Namun akan terus ada kemungkinan terjadinya error program, karena belum stabilnya
Terdapat dua fungsi utama yang harus dilakukan software yaitu melakukan koneksi ke serial port sehingga
memungkinkan
sistem
mampu
membaca data yang dikirim reader dan yang kedua adalah koneksi ke database sehingga
Haelka, Vol.? No. ?, Juni 2012: 1-10
8
memungkinkan sistem untuk mmbaca maupun
2) Sebagai
bahasa
pemrograman
yang
melakukan update data pada database. Setelah
menekankan dapat visualisasi, penulis sangat
dua fungsi utama tadi terpenuhi maka software
berharap
dipastikan dapat menjalankan beberapa tugas
tampilan GUI agar tidak hanya memudahkan
seperti yang disampaikan pada tahap analisis
penggunanya namun juga sesuai dengan
masalah dan desain sebelum masuk pada tahap
keinginan pengguna.
untuk
meningkatkan
kualitas
pengkodean. Pada tahap pengkodean, penulis
3) Menambahkan fitur pada form, seperti menu
secara tidak langsung sudah memasuki tahap
info dosen, daftar kelas maupun menu cetak
pengujian karena dalam membangun sebuah
dokumen.
program dibutuhkan pengujian sub program. Namun tahap pengujian yang sebenarnya adalah menguji keseluruhan sistem, jadi tidak hanya menguji sub program.
4) Penggunaan versi Visual Basic yang lebih baik yaitu Visual Basic .Net. 5) Software dapat dikembangkan ke dalam sistem jaringan komputer.
Dan bekerjanya hardware maupun software, pada
DAFTAR PUSTAKA
akhirnya penelitian ini menyimpulkan bahwa
Bhatt H, Bill Glover. 2006. RFID Essentials.
Pengembagan Perangkat Lunak Pengelola KRS dan KHS Menggunakan RFID telah berhasil.
Sebastopol : O’Reilly. Davis WS, David C. Yen. 1999. The Information System Consultant’s Handbook : Systems
Berbagai kekurangan pada penelitian ini dapat
Analysis and Design. Boca Raton : CRC
menjadi dasar untuk mengembangkan penelitian
Press.
selanjutnya. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan
memanfaatkan
keunggulan
bahasa
pemrograman Visual Basic dan SQL.
Divisi
Litbang
Madcoms.
2003.
Aplikasi
Database Visual Basic 6.0 dengan Crystal Report.
Yogyakarta
:
Andi
dengan
MADCOM. Dari keunggulan tersebut penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut : 1) Bentuk fisik dari tag RFID dapat diganti jika bentuk kartu dirasa merepotkan atau khawatir mudah hilang. Tag RFID dapat diganti dengan bentuk gantungan kunci, kancing,
Finkenzeller, Klaus. 2003. RFID Handbook. Ed. Ke – 2. West Sussex : Willey. Firdaus. 2006. Visual Basic 6.0 untuk Orang Awam. Palembang : Maxikom. Kadir,
Abdul.
2003.
Pengenalan
Sistem
Informasi. Yogyakarta : Andi.
jam tangan, dan sebagainya. Software tidak perlu mengalami perubahan. Pengembangan Perangkat Lunak Pengelola KRS dan KHS (Syarif H.)
9
Kadir
A,
Terra
CH.
Pengenalan
Triwahyuni.
Teknologi
2005.
Informasi.
Yogyakarta : Andi. Karygiannis, Tom. et. al. 2007. Guidelines for Securing Radio Frequency Identification (RFID) Systems. Gaithersburg : NIST. Kristanto,
Harianto.
1994.
Konsep
dan
Perancangan Database. Yogyakarta : Andi. Lamida JK. 2008. Pengembangan Perangkat Lunak Pengelola Data Kehadiran Pegawai Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta Menggunakan Java dan RFID. Jakarta : Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Mousawi, HA. 2004. Performance and Reability of Radio Frequency Identification (RFID). Grimstad : Hogskolen Agder. Pressman, RS. 2001. Software Engineering : A Practitioner’s Approach. Ed. Ke – 5. New York : McGraw-Hill. Ramez
AE,
Shamkant
B.
Navathe.
2004.
Fundamental of Database Systems. Ed. Ke – 4. Addison Wesley. Thabrani, Suryanto. 2007. Mudah dan Cepat Menguasai
Visual
Basic.
Jakarta
:
Mediakita. Tylee, Lou. 1998. Learn Visual Basic 6.0. Bellevue : Kidware. Whitten JL, Lonnie DB. 2008. Introduction to Systems Analysis and Design. Ed. Ke – 1. New York : McGraw-Hill.
Haelka, Vol.? No. ?, Juni 2012: 1-10
10