V.3 Pengembangan Pemanfaatan Kulit Batang Gemor ( Alseodaphne spp) Sebagai Alternatif Bahan Krim Anti Nyamuk Alami Arhamsyah, Masyamah, Budi Tri Cahyana, Dwi Harsono dan Saibatul Hamdi BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012
LATAR BELAKANG
• Kulit batang gemor yang cukup potensial di Kalimantan terutama di Kalimantan Selatan dan Tengah dikirim ke luar Pulau dalam bentuk bahan baku • Bahan baku yang tersedia perlu diproses terlebih dahulu menjadi barang jadi/barang siap pakai sehingga meningkatkan nilai tambah • Kulit batang gemor dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan anti nyamuk. Hasil skrining fitokimia pada bagian kulit batang mempunyai kandungan utama metabolit sekunder (Stereoid, flavonoid, alkoloid, saponin, fenolik) yang merupakan insektisida. Dengan metode ekstraksi kulit batang gemor ini dapat menghasilkan minyak esensial yang dapat digunakan sebagai bahan aktif untuk pembuatan krim anti nyamuk. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
Indonesia adalah satu negara tropis yang paling besar di dunia. Iklim tropis menyebabkan adanya berbagai penyakit tropis yang disebabkan oleh nyamuk. Saat ini telah banyak insektisida yang digunakan masyarakat tetapi insektisida tersebut membawa dampak negatif pada lingkungan karena mengandung senyawa-senyawa kimia yang berbahaya baik terhadap manusia maupun sekelilingnya. Oleh karena itu perlu dikembangkan insektisida baru yang tidak menimbulkan bahaya dan lebih ramah lingkungan yaitu insektisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan yang mengandung bahan kimia yang toksik terhadap serangga namun mudah terurai (biodegradable) dialam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai insektisida adalah kulit batang gemor yang cukup potensial di Kalimantan. Kulit batang gemor ini dapat diekstraksi menjadi minyak esensial yang dapat digunakan sebagai zat aktif dalam pembuatan krim anti nyamuk. 2
METODOLOGI •
• • •
•
Ruang Lingkup Kegiatan : ekstraksi kulit batang gemor, pembuatan krim anti nyamuk, pengujian krim anti nyamuk, diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang Fokus Kegiatan: perkayuan Desain Penelitian: penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 faktor yaitu faktor Formula Krim dan Faktor Konsentrasi minyak esensial, setiap parameter dilakukan pengamatan sebanyak 3 kali ulangan Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan : pengambilan contoh, persiapan bahan baku, ekstraksi bahan baku, pembuatan krim anti nyamuk, pengujian krim anti nyamuk, pengujian krim anti nyamuk, evaluasi dan analisa data, pemasyarakatan hasil litbang dan pembuatan laporan Perkembangan dan Hasil Kegiatan Sampai sekarang kegiatan penelitian telah selesai dilaksanakan dan dari pengamatan diperoleh hasil krim yang terbaik yaitu dengan menggunakan formula A (FA) dengan konsentrasi minyak esensial kulit batang gemor sebesar 20%.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI • Lingkup dan bentuk koordinasi yaitu: pengumpulan data dan pengambilan contoh (potensi dan penyebaran gemor, penelitian yang pernah dilakukan, lokasi pengambilan contoh), konsultasi (konsultasi produk yang berhubungan dengan kesehatan), pengujian (pengujian efektivitas krim terhadap nyamuk) dan diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang (pendataan dan rekuitmen peserta pemasyarakatan dan lokasi tempat pemasyarakatan), koordinasi pelaksanaan kegiatan (perkembangan kemajuan kegiatan) • Lembaga yang diajak berkoordinasi yaitu : Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru, Badan POM Banjarmasin, Puslitbang Hasil Hutan Bogor, Balai Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Tanah Bumbu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin, Balitbangda Prov. Kalsel serta Puskajitek dan HKI Jakarta • Agar koordinasi berjalan dengan lancar maka koordinasi bisa dilakukan melalui surat menyurat, tatap muka, telepon, e-mail maupun e-pesan • Dengan adanya koordinasi yang baik dengan pihak terkait maka pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan lancar tanpa mengalami hambatan yang berarti.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
• Agar pemanfaatan hasil litbang lebih optimal dan mencapai sasaran, bersama instansi terkait telah melakukan koordinasi sebagai langkah awal untuk kegiatan diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang. • Adapun wujud – bentuk pemanfaatan kegiatan berupa kegiatan diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang dan tulisan dalam jurnal ilmiah. • Dalam Diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari industri kecil dan menengah hasil hutan, usaha perawatan kulit, pengumpul gemor, serta instansi pemerintah (Disperindag, Dinas kehutanan) dan dunia pendidikan. • Pada kegiatan diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang mendapat respon positif dari peserta dan untuk mencoba mengembangkan dengan dukungan Pemerintah Daerah. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN • Untuk pengembangan ke depan, kulit batang gemor diupayakan untuk tidak dipasarkan ke luar Pulau Kalimantan dalam bentuk bahan baku akan tetapi dipasarkan dalam produk jadi sehingga diharapkan tumbuh kembang industri pengolahan kulit batang gemor untuk anti nyamuk, baik berupa obat nyamuk bakar, mat repellent maupun dalam bentuk sediaan krim anti nyamuk. • Upaya mewujudkan tumbuh kembangnya industri pengolahan kulit batang gemor maka akan dilakukan kerja sama atau bersinergi dengan instansi terkait, terutama Pemerintah Daerah yang mempunyai kewenangan untuk terwujudnya industri pengolahan kulit batang gemor untuk anti nyamuk baik melalui pihak ketiga (pengusaha) maupun dibiayai oleh Pemerintah Daerah sendiri. • Tahapan Pengembangan ke depan: pembuatan krim perawatan kulit yang berfungsi juga sebagai anti nyamuk
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN •Foto Koordinasi dengan pihak terkait
•Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
•Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan – Sosialisasi – Pelatihan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
TERIMA KASIH Arhamsyah Masyamah Budi Tri Cahyana Dwi Harsono Saibatul Hamdi