Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita) 1
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) DI DESA WISATA LIMBASARI KECAMATAN BOBOTSARI, KABUPATEN PURBALINGGA
THE
DEVELOPMENT
OF
TOURISM THROUGH COMMUNITY BASED TOURISM (CBT)
IN
THE TOURIST VILLAGE OF THE SUBDISTRICT LIMBASARI BOBOTSARI, PURBALINGGA
Oleh : Elina Elfianita, Pendidikan Luar Sekolah Email :
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) strategi pengembangan pariwisata berbasis Community Based Tourism (CBT) di Desa wisata Limbasari; (2) usaha yang dilakukan oleh pemerintah desa, masyarakat dan kelompok sadar wisata dalam melakukan pengembangan pariwisata berbasis CBT di Desa wisata Limbasari; (3) faktor penghambat dan faktor pendukung dari CBT pada pengembangan wisata di Desa wisata Limbasari. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Pengelola Kelompok Sadar Wisata, Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa Limbasari. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah display data, reduksi, dan penerikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk keabsahan data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai nara sumber dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Triangulasi metode dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan berbagai metode dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Strategi pengembangan pariwisata berbasis CBT di Desa Limbasari yaitu dengan promosi, pembangunan fisik, penerapan sapta pesona wisata, penambahan sarana dan prasarana serta kegiatan – kegiatan kepariwisataan. (2) Usaha – usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Desa, masyarakat dan Kelompok Sadar Wisata dalam Pengembangan Desa Wisata adalah dengan menjadikan Desa Limbasari sebagai Desa Wisata Terpadu, memberikan bentuk – bentuk pelatihan untuk masyarakat dan menerapkan sapta pesona wisata di Desa wisata Limbasari. (3) Faktor penghambat dalam pengembangan desa wisata di Limbasari adalah masyarakat, izin dari perhutani serta persaingan obyek dan daya tarik wisata antar wilayah di Limbasari Kabupaten Purbalingga. (4) Faktor pendukung dalam pengembangan desa wisata adalah SDM, alam, sejarah dan budaya, keuangan, kemitraan, sarana dan prasarana serta transportasi.
2
Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita)
Kata Kunci : desa wisata, strategi pariwisata.
Abstract
This research aims to describe: (1) the strategy of the development of tourism based Community Based Tourism (CBT) in the tourist village of Limbasari; (2) the efforts undertaken by the Government of
the
village, community
and tourism-conscious in
doing the
CBT-based tourism
development in tourist village Limbasari; (3) restricting factor and factor endowments of CBT on the development of tourism in the tourist village of Limbasari. This
research uses descriptive research with qualitative approach. The
subject
of this
research is the Manager of the group is aware, the Government of the village and the community of the village of Limbasari. Data collection is done using the method of observation, documentation, and interviews. The
main instrument is
a researcher in
doing research
that aided
by guidelines
of observation, interview guidelines, and guidelines documentation. The techniques used in the analysis of data is a
data display, reduction, and penerikan conclusion. Techniques
of the data in
this
study was the
source
used for the
validity
and triangulation triangulation method. Triangulationof
sources was conducted to clarify the validity of the data by a variety of resource in finding the needed information. Method triangulation was done to clarify the validity of the data by a variety of methods in seeking needed information. The
results
showed
that:
(1) CBT-based tourism development
strategy in
the
village
of Limbasari with promotion, physical development, the implementation of the sapta pesona wisata, the addition
of facilities
effort undertaken
and
by the
infrastructure and Government of
the Conscious Villages is by
making the
–
providing forms
forms
the
activities – activities village, community
village
of
effort –
and Tourism development
Limbasari as an
of training
tourism. (2) the
for the
integrated tourist community
of
villages, and apply
the sapta pesona wisata di Desa Limbasari tour. (3) the factors restricting the development of tourist villages in Limbasari is
the
the competition object and
community, tourist
permission from the
attraction in
Forestry
Department and
the region Limbasari Purbalingga. (4) the
supporting Factors in the development of Human Resources is a tourist village, nature, history and culture, finance, partnerships, infrastructure and transport.
Keywords: village tourism, the tourism strategy
kunjungan dan lama tinggal wisatawan,
PENDAHULUAN Pariwisata
saat
ini
mengalami
dimana
jumlah
kunjungan
wisatawan
perkembangan yang begitu pesat. Hal ini
mancanegara selama tahun 2014 mencapai
ditandai
9,44 juta kunjungan, naik 7,19 persen
oleh
peningkatan
jumlah
Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita) 3
dibanding kunjungan selama tahun 2013
dalam pengembangan pariwisata berbasis
(www.bps.go.id), sudah sewajarnya apabila
Community Based Tourism ini belum
pemerintah mulai menggalakkan program
optimal
pembangunan pariwisata di berbagai daerah
menggunakan pendekatan pembangunan
sekaligus
Top – down approach, dimana pendekatan
menempatkannya
sebagai
pembangunan
alternatif
pendekatan
yang
dilakukan,
lebih
karena
masih
menitikberatkan
pada
(alternative development) yang bertujuan
keseragaman biasanya diwujudkan dalam
untuk
pertumbuhan
bentuk program – program pembangunan
kesejahteraan
masyarakat yang dirancang pada tingkat
masyarakat serta sebagai solusi dalam
pusat, kemudian diterapkan di seluruh
mengatasi penggangguran. Semua ini tidak
masyarakat
terlepas dari peran serta masyarakat sebagai
memerhatikan
salah satu stakeholders pembangunan yang
masing – masing desa. Pendekatan ini
pada prinsipnya memiliki wewenang dan
dirasa kurang memberdayakan masyarakat
tanggung
atau komunitas yang ada di desa karena
meningkatkan
ekonomi,
meningkatkan
jawab
terhadap
pengelolaan
desa
yang
perbedaan
ada
tanpa
karakteristik
pariwisata di daerahnya masing – masing.
tidak
Keterlibatan peran serta masyarakat dalam
dalam
pengembangan dan pengelolaan pariwisata
mayarakatlah yang lebih mengerti akan
menjadi
potensi dan sumber daya alam wilayahnya.
satu
masyarakatlah
faktor
penting,
karena
yang
memahami
dan
menguasai wilayahnya.
melibatkan melakukan
Purbalingga
masyarakat managerial
adalah
setempat wisata,
salah
satu
kabupaten di Jawa Tengah yang letaknya
Community based tourism adalah
dibawah kaki gunung slamet, sehingga
pariwisata yang berbasis komunitas, dimana
memiliki potensi alam seperti air terjun,
masyarakat yang memiliki wewenang dan
hulu sungai, tebing dan bukit – bukit yang
penentu
aspek
kini mulai dikembangkan lagi potensinya
pembangunan pariwisata itu sendiri. (Rara
agar memiliki daya tarik wisatawan lokal
Sugiarti, 2009 : 20) Masyarakat diposisikan
maupun asing dengan kebudayaan dan
sebagai
keterlibatan
tradisi yang berbeda – beda tiap daerahnya
masyarakat mulai dari proses perencanaan
sehingga dapat meningkatkan pendapatan
sampai kepada pelaksanaannya. Masyarakat
daerah melalui obyek yang ditawarkan.
berhak
ternyata
Semua itu tidak lepas dari peran semua
pengembangan yang dilakukan tidaklah
pihak dan yang terpenting adalah dengan
sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan
melibatkan peran serta masyarakat dengan
masyarakat
tujuan untuk meningkatkan pembangunan,
dalam
berbagai
penentu,
menolak
itu
serta
jika
sendiri.
Kenyataannya
4
Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita)
kesejahteraan masyarakat serta mengurangi
pada bulan November 2015 sampai bulan
pengangguran.
Februari 2016.
Strategi dalam pembangunan yang berbasis komunitas merupakan strategi
Subjek Penelitian Dalam
penelitian
ini,
peneliti
pembangunan masyarakat yang memberi
mengambil sample menggunakan teknik
peran dominan kepada masyarakat pada
purposive sampling yang artinya teknik
tingkat komunitas untuk mengelola proses
pengambilan sample sumber data dengan
pembangunan,
dalam
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:54).
mengontrol dan mengelola sumber daya
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang
produktif. (Soetomo, 2010: 79) Dengan
tersebut dianggap paling tahu tentang apa
demikian, strategi ini mengarah kepada
yang kita harapkan sehingga memudahkan
penguatan mekanisme dalam pengelolaan
peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial
sumber daya agar lebih efektif terutama
yang diteliti. Maka dalam penelitian ini,
dalam rangka pemenuhan kebutuhan lokal.
peneliti
METODE PENELITIAN
pengelola kelompok sadar wisata , dan
khususnya
Pendekatan
dalam
menggunakan
penelitian
pendekatan
ini
penelitian
kualitatif. Sifat data yang dikumpulkan adalah berupa data kualitatif.
memilih
pemerintah
desa,
masyarakat sebagai subyek penelitian Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ada tiga cara, agar data yang
Metode penelitian kulalitatif adalah
diperoleh merupakan data yang valid dan
metode penelitian yang, digunakan untuk
merupakan gambaran yang sebenarnya dari
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah ,
strategi
dimana peneliti adalah sebagai instrument
pariwisata, usaha yang dilakukan oleh
kunci,
pemerintah desa, kelompok sadar wisata
teknik
trianggulasi bersifat
pengumpulan
(gabungan),
induktif/
penelitian
analisis
kualitatif,
kualitatif
lebih
dengan
–
dan masyarakat serta faktor pendukung dan
hasil
penghambat dari pengembangan pariwisata
menekankan
berbasis CBT. Teknik yang digunakan
dan
meliputi
Lokasi, Waktu dan Lama Penelitian
dokumentasi.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kecamatan
pengembangan
data
makna daripada generalisasi.
Limbasari
strategi
observasi,
Observasi
wawancara,
adalah
dan
teknik
Bobotsari,
pengumpulan data yang dilakukan dengan
Kabupaten Purbalingga. Waktu penelitian
cara mengadakan penelitian secara teliti,
untuk mengumpulkan data dilaksanakan
serta pencatatan secara sistematis. Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk
Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita) 5
megumpulkan data mengenai strategi –
1. Strategi – strategi Pengembangan Desa
strategi pengembangan pariwisata, usaha
wisata. Menurut Suryono (2004: 80)
yang dilakukan serta faktor penghambat
strategi
dan pendukung. Dalam wawancara peneliti
dengan
menggali sedalam mungkin pada subyek
pelaksanaan, penentuan tujuan yang
prinsipnya
berkaitan
persoalan
kebijakan
strategi
hendak dicapai, dan penentuan cara –
yang
cara atau metode pengginaan sarana dan
dilakukan serta faktor pendukung dan
prasarana. Sedangkan menurut Heri
penghambat
(2011:
penelitian
tentang
pengembangan
–
pada
strategi
pariwisata,
dalam
usaha
pengembangan
23)
strategi
pengembangan
pariwisata berbasis CBT. Dokumentasi
pariwisata
digunakan
kegiatan
gambaran strategi untuk pengembangan
penelitian yang dilaksanakan berkaitan
potensi pariwisata yang telah diterapkan
dengan masalah yang diteliti.
di Kabupaten Purbalingga khusunya di
untuk
mendukung
merupakan
berbagai
Desa Wisata Limbasari. Strategi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Desa
Analisis Data Data
yang
dianalisis
yaitu dengan meningkatkan promosi
dengan menggunakan reduksi data, display
obyek wisata Pemasaran atau promosi
data, verifikasi dan pengambilan keputusan
dan
serta keabsahan data. Keabsahan data yang
pariwisata
digunakan
ini
karena hal tersebut dapat menarik
menggunakan teknik triangulasi sumber
wisatawan untuk berkunjung. Dalam
dengan
yang
promosi dan inovasi pariwisata harus
diperoleh dari berbagai narasumber dan
didukung dengan ketersediaan sarana
triangulasi metode dengan membandingkan
dan prasarana yang menarik dalam
data yang diperoleh dari hasil observasi,
obyek
wawancara, dan dokumentasi.
mempengaruhi
dalam
diperoleh
penelitian
membandingkan
data
inovasi
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
penting
wisata,
datang. HASIL
kegiatan
untuk
kegiatan dilakukan
sehingga
mampu
pengunjung
Meningkatkan
prasarana
–
serta
sarana
infrastruktur
untuk dan yang
menunjang seperti membangun wahana
Hasil penelitian dan pembahasan yang
permainan, outbond, dan fasilitas –
dilakukan peneliti tentang Pengembangan
fasilitas penunjang lainnya sehingga
Pariwisata Berbasis CBT Di Desa Wisata
menarik dan memberik kenyamanan
Limbasari yaitu:
bagi
pengunjung.
perbaikan
jalan
Disamping yang
rusak
itu, dan
6
Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita)
pelebaran
jalan
memudahkan
tentunya
akses
jalan
dapat
d. Menerapkan sapta pesona pariwisata.
bagi
Penerapan
pengunjung. –
2. Usaha
sapta
pesona
pariwisata
adalah hal yang penting, karena dengan usaha
yang
dilakukan
adanya sapta pesona ini wisatawan
Pemerintah Desa dan Kelompok Sadar
merasa nyaman dan aman di lokasi
Wisata Limbasari adalah :
wisata karena lingkungan bersih dan
a. Melakukan Program – Program yang berkaitan
dengan
pengembangan
sikap masyarakat yang sopan. e. Menjaga lingkungan tetap bersih, asri
pariwisata seperti program pelatihan yang diadakan oleh Kepala Desa dan
dan indah. f. Menjalin
kerjasama
swasta.
Program – program pelatihan yang telah
pihak swasta seperti dengan agen travel
dilaksanakan di Desa Limbasari antara
jawa tengah, sopir angkutan umum
lain
Kabupaten
managerial
organisasi,
hubungan
pihak
Kelompok Sadar Wisata Limbasari.
yaitu
Menjalin
dengan
Purbalingga
pelatihan keselamatan dan kesehatan
Budaya,
kerja, pelatihan standar operasional
Kabupaten Purbalingga.
prosedur
(SOP),
pelatihan
Pariwisata
dengan
dan
dan
Dinas
Olahraga
bahasa
3. Menurut Nyoman S. Pendit (2002 : 67)
inggris, pelatihan kepemanduan, rapat
mengemukakan bahwa persyaratan yang
rutin akhir bulan.
menjadi faktor penentu pengembangan
b. Penyediaan fasilitas akomodasi berupa rumah
–
rumah
daerah tujuan wisata yaitu : faktor alam,
masyarakat
sosial, budaya, sejarah, agama, fasilitas
setempat(home stay). Penetapan harga
rekreasi, kesehatan, hiburan, berbelanja,
home stay tergantung dari permintaan
infrastruktur dan fasilitas pangan dan
wisatawan, untuk tipe home stay biasa
akomodasi.
Berdasarkan
deskripsi
berkisar antara Rp 100.000,00 dan untuk
permasalah
yang
diuraikan
home stay eksklusif berkisar antara Rp
terdapat
300.000,00.
mempengaruhi
c. Melibatkan masyarakat setempat dengan menjadikan pemandu wisata atau guide. Pemandu wisata ini diambil dari anggota
telah
beberapa
faktor
yang
pengembangan
pariwisata di Desa Limbasari yaitu : a.
Faktor pendukung : 1)
Faktor masyarakat
kelompok sadar wisata Limbasari yang
Sikap masyarakat sangat berpengaruh
telah memiliki keahlian dalam memandu
terhadap keamanan dan kenyamanan
wisata.
wisatawan yang berkunjung ke Desa Limbasari.
sikap
tersebut
dapat
Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita) 7
ditunjukkan
melalui
keterbukaan,
sikap
keramahtamahan,
pariwisata tidak dapat dilakukan secara
pengembangan pariwisat tidak dapat
wisata pada dasarnya adalah sama
terlepas dari peranan dan partisipasi
dengan produk industri yang harus
masyarakat di sekitar obyek wisata.
selalu
Bentuk partisipasi masyarakat terhadap
kelangsungannya dapat terjaga.
sebagainya.
5)
dikembangkan
Kualitas
seperti
terutama
rumah
penginapan,
rumah
agar
Faktor SDM
dengan menyediakan sarana wisata
sumber
daya
pengelola
manusia pariwisata
makan serta keramahtamahan serta
merupakan faktor penting dalam usaha
ketersediaan
pengembangan
masyarakat
untuk
pariwisata.
sumber
ke Desa Limbasari.
menghasilkan kualitas kinerja yang
Faktor sejarah
efektif dan efisien serta terciptanya
peninggalan
sejarah
pada
menjadi
daya
tarik
yang
yang
baik
akan
mutu pelayanan yang baik dalam
zaman Neolitikhum di Desa Limbasari dapat
daya
Kualitas
menerima wisatawan yang berkunjung
Adanya
bidang pariwisata. 6)
Kemitraan / kerjasama
potensial untuk dikembangkan, seperti
Kerjasama dengan pihak swasta dapat
bebatuan dan kapak batu, legenda putri
mengenalkan potensi – potensi yang
ayu Limbasari.
dimiliki di Desa Limbasari yang
Faktor alam
mengakibatkan banyak pengunjung /
Desa Limbasari memiliki keindahan
masyarakat ingin mengetahui secara
alam yang indah dan menarik seperti
langsung wisata apa saja yang ada di
berupa kaki bukit, gunung, air terjun,
Desa Limbasari.
sungai, hutan serta iklim yang sejuk.
4)
pengembangan
optimal, karena produk – produk
dan
pengembangan pariwisata antara lain
3)
memadai,
Usaha
kejujuran
2)
yang
7)
Transportasi
Hal ini merupakan daya tarik tersendiri
Jalur
bagi para wisatawan yang berkunjung
dijangkau
karena pada dasarnya pengunjung
angkutan umum serta kondisi jalan
lebih menyukai wisata alami
yang
Faktor keuangan
pengunjung menuju lokasi desa Wisata
Faktor ini merupakan faktor yang
Limbasari.
penting
dalam
pengembangan
pariwisata dengan tersedianya dana
transportasi
baik
yaitu
sehingga
8) Sarana dan prasarana
yang
mudah
ketersediannya
memudahkan
8
Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita)
Sarana dan prasarana yang memadai
dahulu karena jika tidak maka akan
merupakan
dikenai denda.
faktor
penting
dalam
pengembangan pariwisata karena demi keamanan
dan
kenyamanan
3) Persaingan obyek dan daya tarik wisata antar Kabupaten.
pengunjung.
Kelompok Sadar Wisata Limbasari
b. Faktor Penghambat
bersama dengan Pemerintah Desa
1) Faktor Masyarakat
harus lebih mengoptimalkan potensi
Masyarakat selain menjadi fakor
– potensi yang ada yang dimiliki
pendukung
oleh
faktor
juga
dapat
penghambat.
menjadi Hal
ini
Desa
mengingat
Wisata
Limbasari,
bertambahnya
disebabkan karena masyarakat di
wisata
Desa Limbasari masih belum siap
persaingan – persaingan antar obyek
terhadap perubahan yang terjadi
wisata maka obyek wisata di Desa
dalam
Tidak
Limbasari memerlukan inovasi baru
semua masyarakat memiliki tujuan
untuk berkembang yang lebih baik
yang sama dalam pengambangan
dan menjalin kerjasama dengan
pariwisata serta tidak banyak yang
pihak swasta.
dunia
pariwisata.
lain
dan
obyek
bertambahnya
mau berkomitmen dalam upaya pengembangan pariwisata. Persepsi masyarakat masih negatif terhadap bisnis atau industri jasa pariwisata. Padahal perkembangan di bidang pariwisata tidak dapat terlepas dari jasa hiburan yang mempunyai daya
Faktor perhutani dapat menjadi penghambat karena hutan yang ada di Desa Limbasari merupakan aset
Kabupaten
Purbalingga,
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
peneliti
dapat
mengambil
kesimpulan sebagai berikut: a. Strategi yang bisa dilakukan oleh Desa
yaitu
dengan
meningkatkan promosi obyek wisata
2) Faktor Perhutani
pemerintah
Keimpulan
Pemerintah
tarik bagi wisatawan.
milik
KESIMPULAN DAN SARAN
perhutani semua
kegiatan yang berhubungan dengan hutan harus meminta izin terlebih
Pemasaran atau promosi dan inovasi kegiatan – kegiatan pariwisata penting untuk dilakukan karena hal tersebut dapat
menarik
berkunjung.
wisatawan
Dalam
promosi
untuk dan
inovasi pariwisata harus didukung dengan
ketersediaan
sarana
dan
prasarana yang menarik dalam obyek
Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita) 9
wisata,
sehingga
mempengaruhi datang.
serta
menunjang wahana
faktor persaingan obyek dan daya tarik
untuk
wisata antar wilayah di Kabupaten
pengunjung
Meningkatkan
prasarana
mampu
sarana
infrastruktur
seperti
dan
Purbalingga.
yang
pendukung
membangun
permainan,
pengembangan
pariwisata di Desa Limbasari adalah faktor masyarakat, faktor SDM, faktor
fasilitas – fasilitas penunjang lainnya
alam, faktor sejarah dan budaya, faktor
sehingga
memberik
keuangan, faktor kemitraan, faktor
pengunjung.
sarana dan prasarana, serta faktor
kenyamanan
dan
bagi
Disamping itu, perbaikan jalan yang rusak dan pelebaran jalan tentunya dapat memudahkan akses jalan bagi pengunjung.
transportasi. Saran Berdasarkan kesimpulan – kesimpulan dan
2. Usaha – Usaha Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Desa dan Kelompok Sadar Wisata. pengembangan
implikasi
diatas,
maka
penulis
mengemukakan saran – saran sebagai berikut : 1.
Upaya
3.
dalam
faktor
dan
menarik
outbond,
Sedangkan
Bagi Pemerintah Desa Limbasari
pariwisata
Saat
ini
telah
terjadi
yang telah dilakukan oleh Pemerintah
perubahan
Desa dan Kelompok Sadar Wisata
behaviours
Limbasari menunjukkan hasil yang
konsumsi wisatawan. Mereka tidak
positif yaitu lingkungan yang bersih
lagi terfokus hanya ingin santai
dan
yang sadar
menikmati obyek wisata, tetapi saat
wisata, menurunnya angka buta huruf
ini pola konsumsi mulai berubah ke
serta
kerja
jenis yang meskipun tetap santai
kepada masyarakat sekitar khususnya
tetapi dengan selera yang lebih
bagi pemuda Desa Limbasari.
meningkat yakni menikmati produk
asri, masyarakat
Faktor
memberikan
Penghambat
peluang
dan
Faktor
Pendukung Pengembangan Pariwisata.
yang
atau
consumerisme pattern
kreasi
pariwisata
Desa
telah
di
menyediakan
Desa
budaya.
pola
Berkaitan
dengan hal tersebut, pemerintah
Pengembangan dilakukan
atau
Limbasari
harus
dan
mampu
mengelola
Limbasari mengalami hambatan dalam
potensi – potensi yang dimiliki
usaha pengembangannya. Hambatan –
seperti potensi alam, kreasi budaya
hambatan tersebut antara lain : faktor
dan peninggalan sejarah. Apabila
masyarakat,
potensi
faktor
perhutani
dan
–
potensi
tersebut
10
Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita)
dikembangkan dan dikelola dengan
DAFTAR PUSTAKA
baik maka akan dapat memenuhi
Happy Marpaung. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : Alfabeta.
kebutuhan
wisatawan
sehingga
jumlah wisatawan meningkat. 2. Bagi Pengelola Obyek Wisata Salah
satu
penghambat
dalam
pengembangan pariwisata adalah kualitas sumber daya manusia atau para pelaku pariwisata, sehingga untuk
mengatasi
permasalah
tersebut perlu adanya peningkatan kualitas
sumber
dengan
daya
manusia
menanamkan
jiwa
enterpleneur dan kompetitif serta peningkatan
kemampuan
dan
keterampilan seperti pelatihan – pelatihan
yang
berkaitan
Nur Djazifah, dkk. 2015. Analisis Implementasi Pendidikan Berbasis Budaya Pada Lembaga Pendidikan Nonformal Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Volume 8. (diunduh melalui http://journal.uny.ac.id/index.ph p/jpip. Pada tanggal 4 april 2016 pukul 16.00 wib)
dengan
Rara Sugiarti. 2009. Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat. Uns Press : Nasional, 2009 Soetomo. 2010. Strategi – Strategi Pembangunan Masyarakat. Pustaka Pelajar : Yogyakarta
pengembangan wisata.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Alfabeta : Bandung.
Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita) 11