1
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG Zuhrina Salmi*), Rahmi**), Merina Pratiwi**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
ABSTRACT
The background of the research is a textbook teaching material which has not been able to train the students to solve the problems. The learning stages of solving problem-based math module of the research follow the problem solving strategy steps, i.e, (1) understanding the problem, (2) planning the solution, (3) solving the problem based on the planning and (4) doing the recheck. The development model referenced is the model of 4D development consisting 4 stages. They are defining stage, desingning stage, developing stage and disseminating stage. The result of module validity test by validator show that the module is very valid criteria, i.e,3.32. It is reviewed from the aspects of content, presentation, language, readability and graph. The teacher practical test result show that the module is in the practical criteria, i.e,73.33% and the student practical test result show that the module is in the very practical criteria, i.e, 81.06%. Key Words: Problem Solving, Module, Development PENDAHULUAN
Model
matematika
Pertidaksamaan
Linear
Variabel.
ini
Materi
Satu
merupakan
merupakan suatu cara sederhana
konsep untuk memahami persamaan
untuk menerjemahkan suatu masalah
dan
ke dalam bahasa matematika dengan
variabel dan juga tiga variabel. Siswa
menggunakan persamaan, pertidaksa
perlu dilatih dalam menganalisis
maan
suatu permasalahan agar mereka
atau
fungsi.
Untuk
pertidaksamaan
linear
dua
menerjemahkan suatu masalah ke
paham
dalam bahasa matematika
bentuk/model matematika. Dengan
siswa
dalam
membuat
perlu mengenal variabel, koefisien
menyajikan
dan konstanta. Pengenalan variabel,
berkaitan dengan kehidupan sehari-
koefisien serta konstanta ini terdapat
hari maka siswa akan terpancing
di dalam materi Persamaan dan
untuk
1
permasalahan
bernalar
dan
yang
mampu
2
memecahkan suatu masalah. Oleh
Menurut
Wena
masalah
(2011:52)
karena itu, perlu suatu bahan ajar
pemecahan
yang dapat melatih siswa dalam
sebagai
memecahkan masalah.
menemukan kombinasi dari sejumlah
suatu
dipandang
proses
untuk
Modul berbasis pemecahan
aturan yang dapat diterapkan dalam
masalah adalah suatu modul yang
upaya mengatasi situasi yang baru.
berlandaskan
pendekatan
Dalam hal ini, pemecahan masalah
pemecahan masalah dimana masalah
tidak hanya sekedar menerapkan
yang disajikan di dalam modul bukan
pengetahuan yang telah dikuasai,
merupakan
namun juga mampu menemukan
pada
masalah
yang
rutin
namun masalah yang tidak rutin, artinya
masalah
tersebut
sesuatu yang baru.
perlu
Bahan
ajar
yang
dibuat
penyelesaian dengan analisis yang
diharapkan
lebih mendalam dan tidak bisa
karakteristik siswa sehingga dapat
langsung diketahui jawabannya. Jadi,
meningkatkan pemahaman siswa dan
modul berbasis pemecahan masalah
membuat
merupakan bahan ajar yang tepat
Pembelajaran secara mandiri dapat
untuk
membangun
melatih
siswa
dalam
memecahkan suatu permasalahan.
terhadap
sesuai
siswa
dengan
belajar
mandiri.
pemahaman pengetahuan
siswa yang
Menurut Asyhar (2012:155)
diperoleh, karena siswa mencoba
“Modul adalah satu bentuk bahan
untuk menyelesaikan masalah yang
ajar berbasis cetakan yang dirancang
muncul
untuk belajar secara mandiri oleh
berpartisipasi secara aktif. Dalam hal
peserta
ini,
pembelajaran
karena
itu
siswa
sebagaimana
sendiri
yang
mereka
harus
modul dilengkapi dengan petunjuk
menemukan sebuah konsep terhadap
untuk belajar sendiri”. Agar modul
apa yang dipelajari.
dapat
melatih
dalam
Berdasarkan observasi pada
memecahkan suatu masalah dengan
tanggal 07 Februari 2014 di kelas VII
menganalisis permasalahan secara
SMPN 12 Padang, bahan ajar yang
mendalam
digunakan siswa dalam pembelajaran
maka
siswa
modul
diberi
pendekatan pemecahan masalah.
matematika adalah buku teks. Tujuan
3
yang terkandung di dalam suatu buku teks adalah mampu melatih siswa
menganalisis,
sendiri
suatu
menemukan
konsep
METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan
(research
and
dan
development). Dalam penelitian ini
dalam
produk yang dikembangkan adalah
memecahkan masalah. Namun, buku
Modul berbasis pemecahan masalah
teks yang digunakan belum memuat
untuk
tujuan
Pertidaksamaan
mengeksplorasi
dalam
siswa
suatu
buku
teks
tersebut.
materi
Persamaan
dan
Linear
Satu
Variabel. Waktu pelaksanakan mulai
Pembahasan
materi
yang
dari persiapan penelitian sampai
terdapat di dalam modul memerlukan
pelaporan hasil penelitian ini adalah
keterlibatan siswa untuk menemukan
pada tanggal 07 Februari 2014
sebuah konsep, adanya contoh soal
sampai tanggal 26 September 2014.
dan latihan mandiri yang dikerjakan
Tempat
siswa juga penting untuk dipahami.
adalah di SMPN 12 Padang.
Selain itu modul itu juga dapat membantu
siswa
dalam
hal
dilaksanakan
penelitian
Desain penelitian menggunakan model 4-D yang dikemukakan oleh
menumbuhkan sikap kemandirian.
Thiagarajan
Hal ini sangat dibutuhkan untuk
(2012: 93). Prosedur Penelitian yang
mengatasi
dilakukan terdiri dari 4 tahap yaitu
permasalahan
yang
terlihat saat observasi.
atas
dkk
dalam
Trianto
pendefinisian (define), perancangan
Berdasarkan latar belakang di
(design), pengembangan (develop),
maka
dan penyebaran (desseminate). Pada
penelitian
peneliti yang
melakukan berjudul
penelitian
ini
hanya
dilakukan
“Pengembangan Modul Berbasis
sampai tahap 3 yaitu tahap develop.
Pemecahan Masalah Pada Materi
Pada tahap define yang dilakukan
Persamaan dan Pertidaksamaan
adalah analisis silabus, analisis buku
Linear Satu Variabel Untuk Siswa
teks, analisis literatur dan analisis
Kelas VII SMPN 12 Padang”.
karakteristik siswa. Tahap design yang dilakukan adalah merancang modul berbasis pemecahan masalah
4
pada
materi
persamaan
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pertidaksamaan linear satu variabel. Tahap
Develop
dilakukan
penelitian,
dilakukan
diperoleh modul berbasis pemecahan
adalah validasi dan praktikalitas
masalah untuk materi persamaan dan
modul yang telah selesai dirancang.
pertidaksamaan linear satu variabel.
Instrumen adalah
yang
Setelah
yang
angket
digunakan
validitas,
Kegiatan untuk mendapatkan modul
angket
berbasis pemecahan masalah yang
pedoman
valid diawali dengan melewati tahap
wawancara. Data yang diperoleh
pendefinisian. Secara garis besar
dianalisis
dan
materi yang dibahas pada modul ini
kuantitatif. Teknik analisis data dari
memiliki dua kompetensi dasar yang
instrumen
hasil
ada pada silabus. Kedua kompetensi
terhadap
dasar tersebut terbagi atas empat
praktikalitas
validasi
dan
secara
kualitatif
validasi dari
adalah
validator
seluruh aspek yang dinilai dan
kegiatan
disajikan
tabel.
belajar 1 persamaan linear satu
skor
variabel, kegiatan belajar 2 bentuk
dalam
Selanjutnya
bentuk
dicari
rerata
rumus
seperti
dikemukakan
oleh
analisis
data
dari
instrumen praktikalitas adalah hasil angket
dengan
persentase dan dengan
hasil wawancara
menggunakan
teknik
kualitatif terdiri dari tiga tahap, yaitu mereduksi data, penyajian data dan
2009:16).
satu variabel, kegiatan belajar 3
dan kegiatan belajar 4 menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel. Hasil validasi modul berbasis
menggunakan
deskriptif. Cara menganalisis data
penarikan
kegiatan
pertidaksamaan linear satu variabel
Muliyardi (2006: 82). Teknik
yaitu:
setara (ekuivalen) persamaan linear
menggunakan yang
belajar
kesimpulan
(Miles,
pemecahan
masalah
secara
keseluruhan oleh validator adalah 3,32.
Menurut
kriteria
yang
dikemukakan Mulyardi (2006), hal ini
menunjukkan
bahwa
modul
berbasis pemecahan masalah sangat valid.
Artinya
Modul
berbasis
pemecahan
masalah
memiliki
kesesuaian
materi
dengan
5
kompetensi
akan
dicapai
modul dapat mengarahkan siswa
sesuai
dengan
dalam memahami dan menyelesaikan
analisis silabus yang telah dilakukan.
suatu masalah. Aspek waktu yang
Modul memiliki desain tampilan
dibutuhkan untuk mengisi modul
yang dapat menyampaikan pesan
lumayan
secara efektif pada pengguna modul.
penuntun
Penggunaan bahasa dan keterbacaan
menyelesaikan
pada modul mudah dipahami oleh
dipahami.
siswa dan komunikatif. Penggunaan
diinterprestasikan bagi siswa, terlihat
huruf, jenis serta ukurannya sudah
dari modul yang sudah memuat kata
sesuai dan mudah dibaca, ilustrasi
dan kalimat yang jelas serta mudah
yang terdapat di dalam modul juga
dipahami siswa. Aspek ekivalensi
sudah sesuai dengan masalah yang
yang sama bagi siswa, terlihat dari
akan disampaikan.
modul yang dikembangkan dapat
sehingga
yang sudah
Setelah dilakukan
modul uji
coba
valid,
karena
siswa
bahasa dalam
masalah Aspek
mudah mudah
maka
dijadikan pendamping buku teks dan
praktikalitas
menjadi bahan ajar serta dapat
dengan memberikan modul serta angket
singkat
dijadikan sebagai catatan pelajaran.
kepada seorang guru dan
Dapat disimpulkan bahwa modul
enam orang siswa dan pedoman
berbasis pemecahan masalah untuk
wawancara hanya diberikan kepada
materi
enam orang siswa saja. Kriteria
pertidaksamaan linear satu variabel
praktikalitas
sangat
Riduwan praktikalitas
berpedoman (2013:89). oleh
pada
Hasil guru
uji
persamaan
valid
dan
dan
praktis
untuk
digunakan.
adalah
73,33% menunjukkan modul praktis dan hasil uji praktikalitas siswa
KESIMPULAN DAN SARAN Modul
berbasis
pemecahan
menunjukkan bahwa modul pada
masalah yang dikembangkan sudah
kriteria sangat praktis yaitu 81,06%.
sangat
Berdasarkan hasil praktikalitas oleh
matematika dan pakar bahasa, serta
guru dan siswa ditinjau dari aspek
modul
kemudahan
digunakan.
penggunaan
bahwa
valid
ini
menurut
sudah
praktis
Artinya
pakar
untuk modul
6
pembelajaran matematika berbasis pemecahan
masalah
telah
layak
digunakan. Saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut: 1. Modul
berbasis
pemecahan
masalah yang valid dan praktis dapat digunakan sebagai bahan ajar bagi guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajran untuk materi
persamaan
pertidaksamaan
dan
linear
satu
variabel di SMPN 12 Padang. 2. Modul
berbasis
pemecahan
masalah dapat membantu siswa belajar
mandiri
menemukan
konsep matematika berdasarkan data yang disajikan dan melatih siswa
memecahkan
masalah
dengan analisis yang mendalam. 3. Peneliti lainnya dapat melakukan penelitian lanjutan sampai uji efektifitas
sehingga
dapat
diketahui efektifitas modul yang dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Nyimas.(2007). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Asyhar, Rayandra.(2003).Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi Jakarta Daryanto.(2013).Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar.Malang:Gava Media Hamdani.(2011).Strategi Belajar Mengajar.Bandung : Pustaka Setia Mulyardi.(2006).Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Menggunakan Komik di Kelas 1 Sekolah Dasar.Disertasi tidak diterbitkan.Surabaya : Universitas Negeri Surabaya Trianto.(2011).Model Pembelajaran Terpadu.Jakarta : PT Bumi Aksara Wena, Made.(2011).Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer.jakarta : Bumi Aksara
7