PENGEMBANGAN MODEL PERHITUNGAN BIAYA GARANSI PADA PRODUK MULTI KOMPONEN DENGAN PENDEKATAN SIMULASI Moh Hilmi Firmansyah, Maria Anityasari, Effi Latiffianti Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email:
[email protected];
[email protected];
[email protected]
ABSTRAK Garansi merupakan sebuah kesepakatan dimana produsen bersedia melakukan perbaikan atau penggantian sebuah produk yang mengalami kerusakan dalam masa garansi sehingga biaya garansi harus dikelola dengan baik. Namun selama banyak produsen tidak melakukannya,mereka hanya meniru kebijakan garansi produsen lain. Sebenarnya telah banyak analisa dan formulasi yang dikembangkan dalam menentukan biaya garansi produk namun kebanyakan kurang aplikatif dan masih menganggap produk sebagai single item sehingga tidak bisa mengetahui komponen yang paling berkontribusi terhadap biaya garansi produk. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dikembangkan model perhitungan biaya garansi untuk multi komponen dengan menggunakan pendekatan simulasi agar lebih aplikatif dan bisa melihat kecenderungan kerusakan pada komponen. Objek penelitian ini adalah produk kulkas. Hasil dari penelitian ini yaitu kompetisi garansi kulkas masih terbatas pada garansi kompresor. Kelompok komponen yang paling banyak berkontribusi terhadap peningkatan biaya garansi adalah kelompok availability. Hasil dari pengembangan skenario yang dilakukan yaitu pada kulkas keluaran 2000 ke bawah, berkompetisi pada masa garansi sparepart-service lebih menguntungkan namun pada kulkas keluaran 2000 ke atas, berkompetisi pada masa garansi kompresor yang jauh lebih menguntungkan. Kata Kunci: Garansi, Produk kulkas, Multi komponen, Simulasi, ABSTRACT Warranty is an agreement in which manufacturer will repair or replace a failed product under the warranty period. So, the warrant cost must be managed properly. But many manufacturers don’t do that and they just imitate the other manufacturers warranty policy. Actually there were a lot of analysis and formulation that developed in determining the cost of product warranty, but most are less applicable and still considers the product as a single item so it can not know the components that most contribute to the cost of product warranty. Therefore, this study develop a warranty cost calculation model for multi-component using a simulation approach to make it more applicable and can determine the trend of component’s damage. The object of this study is refrigerator. The Results from this study that the warranty competition is still limited on the compressor warranty. The group of components that most contribute to the increase warranty costs is the availability group. And the results of the development scenarios that competition in the spare parts warranty is more profitable for refrigerator which is launched in year 2000 or less, but for refrigerator which is launched in year 2000 or more, competition in compressor warranty is more profitable for manufacturer. Keywords: Warranty, Product refrigerator, Multi-component, Simulation
1.
Pendahuluan Kemajuan dunia industri pada saat ini semakin pesat. Salah satu industri yang semakin berkembang adalah industri manufaktur untuk produk rumah tangga seperti kulkas, AC , TV dan lain-lain. Kompetisi antar produsen tidak hanya dalam kualitas produk namun juga dalam service, salah satunya dalah garansi. Garansi adalah kesepakatan kontraktual antara produsen dan konsumen, dimana produsen bersedia melakukan perbaikan atau
penggantian terhadap produk yang mengalami kerusakan selama satu periode garansi yang telah ditentukan (Blischke dan Murthy (1990)). Oleh karena itu, produsen seharusnya menentukan kebijakan garansi dengan mempertimbangkan kondisi produknya. Namun sekarang ini banyak produsen yang tidak seperti itu dalam menentukan kebijakan garansinya. Mereka hanya mengikuti kebijakan garansi dari produsen lain yang sejenis. Hal ini terlihat dari hasil observasi dilapangan mengenai masa
garansi kulkas yang ada pada Tabel 1. Sikap produsen yang seperti ini tidaklah tepat karena bila kebijakan yang diambil salah maka produsen akan menanggung biaya garansi sangat besar dan berujung pada kerugian perusahaan. Tabel 1 Masa Garansi Kulkas Dari Beberapa Merk
No
Merk
1 2 3 4 5 6
Toshiba LG Panasonic Electrolux Sharp Sanyo
Garansi (Tahun) SparepartKompresor Service 1 3 1 5 1 3 1 5 1 5 1 5
Penelitian mengenai permasalahan garansi sebenarnya sudah banyak. Murthy (1990) dengan menggunakan model matematis menyatakan bahwa biaya garansi akan bergantung pada reliability produk yang berdistribusi dengan pola tertentu. Selain itu, biaya garansi juga akan bergantung pada skenario garansi. Blischke (1990) mengembangan model simulasi komputer untuk menganalisa biaya garansi. Input model tersebut adalah life distribution produk, panjang periode garansi dan jenis skenario garansi yang digunakan. Chukova (2003) menganalisa mengenai biaya garansi dengan pertimbangan imperfect repairs. Namun penelitian-penelitian itu selalu menganggap bahwa produk merupakan single item sehingga tidak bisa melihat kecenderungan kerusakan komponen dan komponen mana yang paling berkontribusi pada biaya garansi. Jun Bai (2004) mengembangkan suatu model untuk menghitung biaya garansi dengan menggunakan pendekatan kerusakan komponen (multi component approach). Model dalam jurnal ini merupakan matematis sehingga kurang aplikatif dalam dunia industri. Model matematis juga tidak bisa menangkap kerandoman dari suatu kejadian kerusakan. Oleh karena itum penelitian ini Oleh karena itu, pada penelitian ini dikembangkan suatu model perhitungan biaya garansi yang berbasis pada produk multi komponen dengan pendekatan simulasi agar model yang dikembangkan lebih aplikatif, bisa menagkap kerandoman event dan bisa melihat komponen mana yang paling berpengaruh terhadap biaya garansi produk.
2.
Metodologi Pada penelitian ini dibuat model simulasi dengan menggunakan pendekatan multi komponen produk. Sebelumnya, semua komponen dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar terlebih dahulu, yaitu: availability, dependability dan capability (Pech;2006). Kerusakan yang dapat terjadi pada kulkas juga dicari, baik yang minor yang tidak begitu berpengaruh terhadap sistem kulkas sampai kerusakan yang bersifat mayor yang dapat membuat kulkas tidak dapat berfungsi sama sekali. Setelah itu model simulasi dirancang. Model yang dirancang adalah model reliability produk. Perancangan model menggunakan software Arena 5.0. Hubungan antar komponen dan logika kerja digambarkan dalam model simulasi. Penghitungan biaya garansi menggunakan formulasi. .........1 dimana : = biaya total garansi per komponen per unit produk yang disediakan oleh produsen = biaya garansi per failure komponen = failure komponen yang terjadi selama masa garansi = reliability komponen selama masa garansi Dalam penelitian ini juga dilakukan pengembangan skenario garansi lebih lanjut dengan mengkombinasikan masa garansi kompresor dan masa garansi sparepart –service. Lama masa garansi kompresor yang dikombinasikan 3-5 tahun sedangkan sparepartservice 1-3 tahun. 3.
Pengumpulan dan Pengolahan Data Bagian ini menguraikan data yang diperlukan dalam penelitian ini. 3.1 Sistem Kerja Kulkas Sistem kerja kulkas terbagi menjadi 4 sub sistem, yaitu : a. Sub sistem Cooling (Pendingin) Komponen dalam sub sistem ini adalah: Thermostat, Defrost Timer, OLP, PTC Starter, Kompresor, Condensor, Pipa Kapiler, Evaporator. Gambar kerja sistem ini adalah:
Listrik PLN
Kabel Power
OLP
Thermostat
Pipa Kapiler, PTC Starter, Thermostat, Heater. Lampu, Saluran Pembuangan. b. Kelompok Capability: Door switch, Fan motor, Gasket, c. Kelompok Dependability: Bak Pengumpul, Rak-Rak
Defrost timer
PTC Starter
Kompresor
Pipa Kapiler
Evaporator
Freon
Condensor
3.2
Aliran Listrik Aliran Refrigerant
Gambar 1. Kerja Sub Sisitem Cooling
b. Sub sistem Defrost (Pencair) Komponen dalam sub sistem ini adalah: Thermostat, Defrost Timer, Defrost Thermo, Heater, Fuse, Saluran Pembuangan. Gambar kerja sistem ini adalah:
Litrik PLN
Kabel Power
Defrost thermo
Thermostat
Defrost timer
Heater
Fuse
Es cair
Fault Tree Analysis (FTA) Fault Tree Analysis (FTA) merupakan salah satu teknik keandalan dalam menganalisa kegagalan yang sering diaplikasikan pada sistem yang kompleks. Analisa fault tree menyediakan analisa desain sistem, analisa model kerusakan sesuai keperluan keamanan dan penyelesaiannya. Untuk produk kulkas, ada beberapa kerusakan yang dapat terjadi, baik yang minor yang tidak begitu berpengaruh terhadap sistem kulkas sampai kerusakan yang bersifat mayor yang dapat membuat kulkas tidak dapat berfungsi sama sekali. Beberapa kerusakan mayor dan membuat kulkas dikatakan rusak serta penyebab-penyebab kerusakannya disajikan oleh gambar berikut. Kerusakan kulkas
Saluran pembuangan
Evaporator
Or
Gambar 2. Kerja Sub Sistem Defrosting Kulkas mati total
c. Sub Sistem Sirkulasi dan Penerangan Komponen dalam sub sistem ini adalah: Door switch, Fan motor, Lampu. Gambar kerja sistem ini sebagai berikut:
Kulkas Hidup Tapi Mesin Mati
Kulkas Tidak Dingin
Kabel Power
Door Switch
Pintu Buka
Tidak
Fan Motor
Gambar 3. Kerja Sub Sisitem Defrosting
d.
Sub Sistem Pendukung Komponen dalam sub sistem ini adalah: Bak pengumpul, Gasket, Rak-rak.
3.1 Pengelompokan Komponen Pengelompokan komponen kulkas yang dilakukan sebagai berikut: a. Kelompok Availability: Kompresor, Condensor, Defrost Thermo, Defrost Timer, Evaporator, Fuse, Kabel Power, OLP (Over Load Protector),
Kulkas Tidak Bisa Menutup Rapat
Fan motor rusak
Karet Gasket Aus
Or Or
Or
Freon habis Pipa kapiler tersumbat
Thermostat Rusak
OLP Putus
Or
Kompresor rusak
Kompresor rusak
Heater Rusak
Fuse rusak
Condensor bocor
Gambar 4. Fault Tree Analysis
Lampu
Litrik PLN
Kulkas Dingin Tidak Merata
Kabel power rusak
Evaporator bocor
Ya
Tidak Bisa Defrost
Dari gambar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tidak semua komponen yang ada dikulkas menjadi penyebab utama kerusakan yang ada di kulkas dan membut konsumen melakukan klaim garansi. Komponen-komponen yang sering menjadi penyebab utama kerusakan tersebut selanjutnya akan dinamakan komponen kunci, yaitu komponen yang apabila komponen tersebut rusak maka konsumen dipastikan akan melakukan klaim garansi. Tabel berikut ini menyajikan komponen apa saja yang menjadi komponen kunci. Tabel 2. Komponen Kunci
No 2 1 1
Komponen Kunci Kabel Power Sub Sistem Cooling Thermostat
No Komponen Kunci 2 OLP 3 Kompressor 4 Komponen Kunci 5 Pipa Kapiler 6 Evaporator 7 Condensor Sub Sistem Defrosting 1 Heater 2 Fuse Sub Sistem Sirkulasi 1 Fan motor Sub Sistem Pendukung 1 Karet Gasket 3.3 Umur Rata-Rata Komponen Umur rata-rata komponen kulkas dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Kulkas keluaran tahun 2000 ke bawah berdistribusi weibull dengan parameter seperti tabel berikut: Tabel 3. Distribusi Kerusakan Komponen Dari Data Sekunder
No 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Tabel 5. Harga Komponen
Komponen
(Sumber: Anityasari:2008)
b. Data umur rata-rata komponen kulkas keluaran tahun 2000 didapat dari hasil observasi ke 7 orang expert. Data berdistribusi exponensial dengan parameter seperti tabel berikut: Tabel 4. Penaksiran Distribusi MTTF Komponen
No Komponen 1 Kompresor
λ (Tahun) 1042.86
λ (Tahun) 1095 1003.75 949 1022 1095 990.714 851.667 1241 938.571 1642.5 906.417 933.357 1095 1277.5 1095
3.4 Harga Komponen dan Service Harga komponen dan service didapat dari survey yang dilakukan. Tabel berikut ini memperlihatkan besaranbesaran harga komponen dan service tersebut:
Parameter β η 1 Thermo 1.6772 24796 2 Lampu 1.1589 7244 3 Defrost Timer 2.8585 4759 4 Heater 1.727 220650 5 Evaporator 1.2807 15011 6 Condensor 1.5062 220610 7 Fuse 5.7239 28956 8 Saluran pembuangan 1.7939 11288 9 Door switch 1.1135 39387 10 Kompresor 3.1611 4141 11 Fan motor 1.4425 16320 12 Defrost Thermo 4.3929 30467 13 Kabel 2.055 32151 14 Pipa Kapiler 1.0017 153050 15 OLP 6.0542 2526 16 Gasket 1.2619 33408
No
Komponen Kondensor Defrost thermostat Defrost Timer (Timer) Door switch/switch pintu Evaporator Fan motor / Kipas Fuse Karet Gasket Heater/Pemanas Kabel power Lampu OLP Pipa kapiler Saluran pembuangan Thermostat
No 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 4.
Komponen Harga (Rp) Thermo 30,000 Lampu 4,500 Defrost Timer 193,750 Heater 51,250 Evaporator 216,250 Condensor 110,000 Fuse 10,500 Saluran pembuangan 35,000 Door switch 17,500 Kompresor 562,500 Fan motor 70,000 Defrost Thermo 20,000 Kabel 10,000 Pipa Kapiler 22,250 OLP 15,500 Gasket 206,250
Perancangan Model Arena Pada bagian dipaparkan mengenai perancangan model simulasi Arena. 4.1 Model Konseptual Sebelum merancang model simulasi, terlebih dahulu dibuat model konseptualnya. Model konseptual ini berguna untuk mempermudah menerjemahkan block diagram menjadi model simulasi. Gambaran model konseptual yang dibuat sebagai berikut.
Sub Sistem Sirkulasi dan Penerangan
Kabel Power
yes
Sub Sistem Cooling
Cooling Berjalan? No Sub Sistem Defrosting Sub sistem Pendukung
Gambar 5. Model Konseptual
Sub sistem sirkulasi dan penerangan, sub sistem cooling dan sub sistem defrosting semuanya saling berhubungan satu sama lain dengan kabel power kulkas. sedangkan untuk sub sistem pendukung merupakan sub sistem
yang terpisah dengan ketiga sub sistem yang lain. 4.2 Model Arena Dalam model simulasi, komponen dijadikan sebagai resource dari suatu proses dan juga menjadi nama dari modul proses tersebut. Hubungan antara komponen yang ada di model simulasi mengikuti block diagram dan sirkuit diagram kulkas sedangkan yang menjadi entitas dalam model adalah arus listrik serta refrigerant yang ada pada kulkas. Gambar model simulasi seluruh sistem pada kulkas tamapk seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 6. Model Simulasi Arena
Untuk mengecek status komponen ditiap jamnya dibuat beberapa model yang khusus yang disebut model checking. Tiap komponen akan mempunyai model checking-nya yang akan memberitahukan apakah pada jam tersebut komponen dalam kondisi failure atau tidak. Distribusi failure tiap komponen dimasukkan dalam tabel failure pada bagian advance proses. Sedangkan logika yang digunakan dalam mengecek status tiap komponen tiap jamnya adalah sebagai berikut: STATE(komponen)== FAILED_RES Contoh dari model checking komponen sebagai tampak pada gambar disamping:
Gambar 7. Model Cecking Status Komponen
4.1 Validasi Model Validasi model dilakukan untuk meyakinkan bahwa model telah secara menyeluruh memenuhi tujuan pembuatan model
dan dapat merepresentasikan sistem nyata. Proses validasi dalam model ini dilakukan menggunakan dua metode, yaitu metode white box dan black box. a. Validasi white box. Validasi white box dilakukan dengan Uji struktur model. Uji struktur model dilakukan dengan membandingkan apakah struktur model sudah menyerupai struktur sistem sebenarnya. Dalam hal ini, sirkuit diagram dan block diagram yaitu gambar 4.4 dan 4.5 yang digunakan sebagai pembanding. Struktur yang diuji pertama adalah keterkaitan komponen dan jalannya entitas model. Entitas yang ada pada model menggambarkan arus listrik dan cairan refrigerant yang mengalir pada kulkas. Berdasarkan perilaku entitas model dan hubungan antar komponen yang di gambarkan oleh model, maka model sudah dianggap valid karena hubungan antar komponen sudah tergambarkan dengan benar dan aliran entitas juga berjalan sesuai dengan sistem sebenarnya. Selain hubungan secara struktur, uji validasi juga dilakukan terhadap hubungan kerja antar komponen. Hubungan antar komponen digambarkan dengan formulasi yang digunakan dalam model. Dari pengecekan hubungan kerja pada model, model sudah bisa dikatakan valid karena hubungan seluruh komponen sudah digambarkan oleh model melalui logika yang digunakan dalam model. b. Validasi black box Validasi black box dilakukan dengan membandingkan hasil dari model simulasi dengan hasil perhitungan secara matematis. Bila hasil simulasi tidak berbeda signifikan, maka model dikatakan valid. Pengujian yang dilakukan untuk meyakinkan apakah hasil dari simulasi dan perhitungan matematis berbeda signifikan atau tidak, adalah dengan uji variansi error. Rumus untuk menghitung variansi error adalah sebagai berikut:
Dimana: A = Data perhitungan matematis. S = Data hasil simulasi. e = Variansi error antara data matematis dan data simulasi, dimana jika e < 0,1 maka model valid.
Panjang simulasi yang digunakan adalah 1 tahun dan 2 tahun. Komponen dan arameter uji yang digunakan ada pada tabel berikut: Tabel 6. Parameter Distribusi Validasi Model
No 1 2 3 4 5
Parameter Weibull β η Kompresor 1.3 400 Fuse 1.1 560 Thermostat 1.3 600 Door switch 1.1 520 OLP 1.2 300 Komponen
Dari perhitungan matematis dan hasil simulasi, didapatkan hasil seperti pada tabel berikut: Tabel 7. Perhitungan Variansi Error
Jumlah kerusakan dengan t = 365 hari (1 tahun) No Komponen Matematis Simulasi Error 1 Kompresor 0.888 0.933 0.0513 2 Fuse 0.624 0.567 0.0925 3 Thermostat 0.524 0.500 0.0459 4 Door switch 0.678 0.700 0.0331 5 OLP 1.265 1.267 0.0010 Jumlah kerusakan dengan t = 730 hari (2 tahun) 1 Kompresor 2.186 2.233 0.0850 2 Fuse 1.339 1.333 0.0039 3 Thermostat 1.290 1.167 0.0958 4 Door switch 1.452 1.433 0.0130 5 OLP 2.907 2.667 0.0826 Dengan melihat nilai error yang ada pada tabel 4.12 diatas, maka bisa disimpulkan bahwa model telah valid karena nilai error yang ada pada semua komponen < 0,1 5.
Analisa Dan Aplikasi Model Bab ini berisi analisa dan implementasi model perhitungan biaya garansi yang telah dibuat dan telah terbukti valid pada bagian sebelumnya. 5.1 Analisan Perancangan Model Dalam perancangan model simulasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Komponen produk Komponen yang ada pada model harus sesuai dengan komponen yang ada pada produk, terutama jumlah dari komponen yang ada pada produk. 2. Hubungan antar komponen Hubungan antar komponen pada model juga harus sesuai dengan yang ada pada produk. Bila hubungannya seri maka model juga harus menggambarkan hubungan itu.
Begitu juga bila hubungan dari komponen paralel. 3. Pola Distribusi kerusakan dari Komponen Distribusi kerusakan komponen akan menentukan berapa banyak kerusakan pada komponen dalam kurun waktu yang ditentukan sehingga perhitungan biaya garansi nantinya bisa lebih mendekati yang sebenarnya. 4. Prinsip kerja dari tiap sistem produk Model merupakan gambaran dari reliability diagram dari produk, untuk itu penting sekali mengetahui cara dan prinsip kerja dari tiap sub sistem produk. 5.2 Analisa Kerusakan Kulkas Kerusakan pada kulkas terbagi menjadi dua jenis, yaitu kerusakan mayor dan kerusakan minor. Keruskaan mayor adalah kerusakan yang membuat kulkas menjadi tidak berfungsi dengan semestinya dan hal itu dirasakan oleh konsumen. Kerusakankerusakan ini disebabkan oleh komponenkomponen kunci yang kebanyakan masuk dalam kelompok komponen availability, hanya sebagain kecil yang kelompok capability. Bila kerusakan-kerusakan mayor terjadi pada masa garansi, produsen harus menyiapkan dana sebagai biaya garansi karena hampir 100% konsumen akan merasakan kerusakan itu dan akan melakukan klaim garansi. Sedangkan untuk kerusakan minor adalah kerusakan yang tidak begitu berpengaruh terhadap fungsi utama produk, sehingga konsumen tidak sadar terhadap kerusakan tersebut atau bila sadar, konsumen menganggap itu bukan suatu kerusakan berarti, sehingga konsumen tidak membawa produknya ke tukang service. Kerusakan ini biasa terjadi pada komponen yang masuk pada kelompok dependability dan sebagian masuk capability. Karena konsumen sangat jarang menyadari dan kemungkinan kecil akan melakukan klaim kerusakan ini, maka kerusakan-keruskan boleh masuk namun juga boleh diabaikan dalam perhitungan biaya garansi. 5.3 Analisa Bentuk Skenario Garansi Bila melihat data yang ada, dari 6 merk besar yang ada dipasaran masa garansi yang dipatok untuk komponen-service seluruhnya sama, yaitu 1 tahun, sedangkan untuk masa garansi kompresor lebih beragam. Masa garansi kompresor paling pendek 3 tahun dan yang paling panjang 5 tahun. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa, produsen sekarang hanya berkompetisi pada masa garansi kompresor saja namun untuk masa garansi komponen yang lain, tidak ada kompetisi sama sekali. Padahal, bila produsen memperhitungkan untuk berkompetisi pada masa garansi komponen, hal itu pasti akan menjadi competitive advantage tersendiri bagia produsen tersebut. Konsumen pun akan mendapatkan lebih banyak pilihan, tidak hanya mempertimbangkan masa garansi kompresor namun juga masa garansi sparepart lainnya karena sparepart lainnya tidak kalah penting dengan kompresor. 5.4 Running Simulasi Dalam running simulasi, digunakan data input umur rata-rata komponen pada bagian 3.3. 5.5 Analisa Perhitungan Biaya Garansi Formulasi yang digunakan untuk menghitung biaya garansi merujuk pada model Anityasari (2008), yaitu sebagai berikut :
Dimana : = biaya total garansi per unit produk yang disediakan oleh produsen = biaya garansi per failure yang disediakan oleh produsen = failure yang terjadi selama masa garansi a. Kulkas Keluaran Tahun 2000 Ke Atas Dengan menggunakan data hasil observasi, hasil running simulasi dan biayabiaya untuk komponen dan service, besar biaya garansi produk kulkas yang tahun keluarnya 2000 ke atas dapat ditentukan. |Running simulasi menggunakan 30 replikasi untuk tiap periode garansi, dari 1 tahun sampai 5 tahun. Hasil dari perhitungan biaya garansi terangkum dalam tabel berikut ini. Tabel 8. Biaya Garansi Dengan Menggunakan Data Observasi
Biaya Garasi Kenaikan Total Per Unit Biaya Garansi Produk (Rp/Unit) (Rp/unit) 1 610,950 2 1,137,030 526,080 3 1,548,600 411,570 4 2,125,367 576,767 5 2,671,950 546,583 Rata-rata 515,250 Masa Garansi
b. Kulkas Keluaran Tahun 2000 Ke Bawah Dengan menggunakan data sekunder, hasil running simulasi dan biaya-biaya untuk komponen dan service, maka didapatkan hasil perhitungan biaya garansi pada produk kulkas. Running simulasi menggunakan 30 replikasi untuk tiap periode garansi, dari 1 tahun sampai 5 tahun. Hasil dari perhitungan biaya garansi terangkum dalam Tabel berikut ini. Tabel 9. Biaya Garansi Dengan Menggunakan Data Sekunder
Masa Garansi 1 2 3 4 5
Biaya Garasi Total Per Unit Produk (Rp/Unit) 7,175 8,475 17,683 38,433 102,625 Rata-rata
Kenaikan Biaya Garansi (Rp/unit) 1,300 9,208 20,750 64,192 23,863
Dari kedua tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan kualitas dari kulkas keluaran lama ke kulkas keluaran baru karena pada tahun yang sama, jumlah kerusakan komponen kulkas keluaran baru lebih besar daripada jumlah kerusakan komponen kulkas keluaran lama. Hal ini pun tidak dipungkiri oleh 7 orang expert yang menjadi responden saat observasi, mereka mengakui bahwa memang telah terjadi penurunan kualitas dari kulkas keluaran lama dibanding kulkas keluaran baru. Kulkas keluaran lama lebih awet dan lebih berkualitas daripada kulkas keluaran baru. Kualitas kulkas lama juga diikuti dengan harganya yang lebih tingi daripada kulkas sekarang. Sehingga penurunan kualitas yang terjadi pada kulkas keluaran baru bisa jadi merupakan akibat dari penurunan harga kulkas yang terjadi. 5.6 Analisa Sensitifitas Analisa ini dilakukan untuk mengetahui komponen mana yang lebih berpengaruh terhadap peningkatan biaya garansi jika masa garansinya diperpanjang. Untuk memudahkan analisa, maka masa garansi kulkas akan dipecah menjadi 2 seperti skenario garansi kulkas yang ada di pasar yaitu masa garansi sparepart-service dan masa garansi
kompresor. Data yang digunakan adalah data observasi dan data sekunder untuk melihat kecenderungan peningkatan biaya garansi pada kulkas keluaran lama dan baru. a. Data Observasi Dengan menggunakan data observasi yang menggambarkan kulkas keluaran baru, peningkatan biaya garansi yang terjadi dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 10. Analisa Sensitifitas (Data Observasi)
Periode Garansi 1 2 3 4 5
Kenaikan Biaya SparepartService 319,830 261,570 370,517 377,833
Kenaikan Biaya Kompresor 206,250 150,000 206,250 168,750
Dari tabel diatas tampak bahwa untuk kulkas keluaran baru, peningkatan biaya garansi tiap tahun untuk sparepart-service selalu jauh lebih tinggi daripada peningkatan biaya garansi kompresor. Sehingga dapat diambil sebuah simpulan bahwa biaya sparepart-service merupakan biaya yang sangat sensitif mempengaruhi biaya garansi yang ditanggung produsen. Dengan demikian, sikap produsen yang selalu berkompetisi dalam masa garansi kompresor cukup tepat. Dengan meningkatkan masa garansi kompresor, maka kenaikan biaya garansi yang harus ditanggung lebih kecil. b. Data Sekunder Dengan menggunakan data sekunder yang menggambarkan kulkas keluaran lama, peningkatan biaya garansi yang terjadi dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 11. Analisa Sensitifitas Kulkas (Data Sekunder)
Periode Garansi 1 2 3 4 5
Kenaikan Biaya SparepartService 1,300 9,208 2,000 26,692
Kenaikan Biaya Kompresor 0 0 18,750 37,500
Pada Tabel di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa untuk kulkas keluaran lama sparepart-service lah yang sensitif terhadap peningkatan biaya garansi namun hanya sampai
5.7
Pengembangan Skenario Garansi Pengembangan skenario garansi yang dilakukan adalah dengan menggunakan kombinasi masa garansi untuk kompresor dan sparepart lain. Notasi yang digunakan dalam pengkodean skenario terdiri dari huruf dan angka. Huruf merupakan notasi untuk lamanya masa garansi sparepart-service sedangkan angka adalah notasi untuk lamanya masa garansi kompresor. Pengembangan skenario yang dilakukan akan sesuai dengan tabel berikut. Tabel 12. Pengembangan Skenario
No
Skenario
1 2 3 4 5 6
A3 A4 A5 B3 B4 B5
Periode Garansi (tahun) Sparepart dan Kompresor Service 1 3 1 4 1 5 2 3 2 4 2 5
No
Skenario
7 8 9
C3 C4 C5
Periode Garansi (tahun) Sparepart dan Kompresor Service 3 3 3 4 3 5
Biaya yang digunakan pada perhitungan biaya garansi pada bagian ini adalah biaya garansi rata-rata baik biaya garansi sparepartservice maupun biaya garansi kompresor. Untuk perhitungan biaya garansi, dipergunakan data input dua jenis yaitu data sekunder yang didapat dari Anityasari (2008) dan data hasil observasi yang telah dilakukan. 1.
Pengembangan Skenario Dengan Input Data Observasi Pada Kulkas Tahun Keluaran 2000 ke atas
Tabel berikut merupakan hasil dari perhitungan biaya garansi yang telah dilakukan dengan menggunakan pengembangan skenario yang telah dilakukan. Tabel 13. Biaya Garansi Dari Pengembangan Skenario Dengan Input Data Observasi
Biaya Garansi Total A3 967,200 A4 1,173,450 A5 1,342,200 B3 1,287,030 B4 1,493,280 B5 1,662,030 C3 1,548,600 C4 1,754,850 C5 1,923,600 Bila hasil dalam tabel diubah menjadi bentuk diagram, hasil perhitungan biaya garansi akan seperti gambar berikut. Skenario
2,500,000 2,000,000
Biaya Garansi
pada tahun ketiga. Perubahan masa garansi sparepart-service dari 1 tahun ke 3 tahun akan meningkatan biaya garansi walaupun tidak terlalu besar. Namun pada tahun ke-4 atau lebih, kompresor yang akan labih sensitif terhadap peningkatan biaya garansi kulkas karena pada tahun ke-4 atau lebih, kerusakan-kerusakan kompresor akan banyak terjadi sehingga biaya garansi kompresor akan sangat besar, mengingat kompresor adalah komponen yang paling mahal dibanding komponen lain. Oleh karena itu bila produsen ingin mengeluarkan jenis kulkas dengan susunan sparepart yang mempunyai karakteristik seperti pada data sekunder, kompetisi garansi kompresor akan menguntungkan jika dilakukan sampai tahun ke-3 saja. Sedangkan untuk masa garansi sparepart-service akan aman sampai tahun kedua karena peningkatan pada tahun kedua tidak terlalu besar. Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa, baik kulkas keluaran baru maupun lama, lama masa garansi akan mempengaruhi biaya garansi yang harus disediakan oleh produsen. Namun, ada komponen yang yang sangat sensitif terhadap kenaikan biaya garansi dan ada pula yang tidak. Derajat sensitifitas itu akan dipengaruhi oleh karakteristik distribsui failure yang dimiliki oleh komponen yang membangun produk tersebut serta hubungan antar komponennya
1,500,000 1,000,000 500,000 A3 A4 A5 B3 B4 B5 C3 C4 C5 Skenario Gambar 8. Grafik Biaya Garansi Dengan Pengembagan Skenario Dengan Input Data Observasi
Dari gambar diatas, terlihat bahwa perubahan skenario memberikan dampak pada biaya garansi yang cukup signifikan. Selama ini, masa garansi yang berbeda-beda antara produsen adalah masa garansi kompresor saja, untuk sparepart dan service seluruhnya sama. Hal ini memang tepat karena untuk produk baru, berkompetisi pada garansi kompresor memberikan biaya garansi yang lebih rendah dibandingkan dengan berkompetisi pada masa garansi sparepart-service 2.
Perhitungan Biaya Garansi Dengan Input Data Sekunder Tabel berikut ini merupakan hasil dari perhitungan biaya garansi dengan input data sekunder dengan menggunakan pengembangan skenario yang dilakukan. Tabel 14. Biaya Garansi Dari Pengembangan Skenario Dengan Input Data Skunder
Skenario A3 A4 A5 B3 B4 B5 C3 C4 C5
Biaya Garansi Total 7,175 25,925 63,425 8,475 27,225 64,725 17,683 36,433 73,933
Bila hasil dalam tabel diubah menjadi bentuk diagram, hasil perhitungan biaya garansi akan seperti Gambar berikut Biaya Garansi
80,000 60,000 40,000 20,000 0 A3 A4 A5 B3 B4 B5 C3 C4 C5 Skenario Gambar 9. Grafik Biaya Garansi Dengan Pengembagan Skenario Dengan Input Data Skunder
Hasil dari perhitungan biaya garansi dengan menggunakan data sekunder memberikan hasil yang tidak begitu berbeda dengan menggunakan data observasi.
Perbedaannya hanyalah pada peningkatan biaya garansi bila menggunakan skenario yang berbeda. Bila melihat Gambar di atas, meningkatkan masa garansi kompresor menjadi 5 tahun akan memberikan biaya yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, bila produsen mempunyai kulkas dengan karakteristik komponen seperti data sekunder, dia harus memikirkan lebih jauh karena biaya garansi yang harus ditanggung akan meningkat signifikan. Dari pengembangan skenario yang telah dilakukan, didapatkan simpulan bahwa akan lebih baik jika produsen memperhitungkan hasil dari pengembangan skenario garansi terlebih dahulu sebelum menentukan untuk berkompetisi dalam hal masa garansi sparepart-service atau kompresor. Tidak selalu berkompetisi dalam masa garansi kompresor akan lebih menguntungkan bagi produsen karena akan mengakibatkan biaya garansi yang ditanggung akan jauh lebih besar. 6.
Kesimpulan Dari serangkaian proses penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut. 1. Dari hasil observasi, kompetisi pemberian masa garansi kulkas selama ini hanya terbatas pada masa garansi kompresor. 2. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat model simulasi: komponen produk, hubungan antar komponen, pola distribusi kerusakan komponen dan prinsip kerja dari tiap sistem produk. 3. Komponen-komponen yang paling berkontribusi terhadap peningkatan biaya garansi adalah komponen-komponen yang masuk dalam kelompok availability 4. Baik kulkas keluaran lama ataupun baru, periode garansi akan mempengaruhi besarnya biaya garansi dan rata-rata kenaikan biaya garansi dengan pada kulkas keluaran baru adalah Rp 515.250/unit, sedangkan pada kulkas keluaran lama adalah Rp 23.863/unit. 5. Dari hasil pengembangan skenario yang dilakukan, pada kulkas keluaran 2000 ke bawah, kompetisi dalam masa garansi sparepart-service akan lebih menguntungkan namun pada kulkas keluaran 2000 ke atas, justru kompetisi masa garansi kompresor yang lebih menguntungkan.
7.
Daftar Pustaka
Abernethy, Robert B. Dr. 1993. “The New Weibull Handbook”, North Palm Beach, Florida. Anityasari, M. Kaebernick,H, and Kara, S.2008. “The Role of Warranty in The Reuse Strategy”, Life Cycle Engineering and Management Research Group. Bai, Jun And Hoang Pham. 2004. “Cost Analysis ON Renewable FullService Warranties For MultiComponent System”. International Journal . Berk, Joseph 2009. “Systems failure Analysis ”, ASM International. Blischke, W. R. And D. N. P. Murthy. 1990. “Mathematical Models For Analysis Of Warranty Policies”. International Journal. Blischke, W. R. 1990. “A simulation model for warranty Analysis ”. International Journal. Chun, Hak. Y. And Kwei Tang. 1993. “ Determining The Optimal Warranty Price Based On The Producer’s ang Costumer’s Risk Preferences”. International Journal. Diks, M.E (2006). “Pengetahuan Praktis Teknik Pendinginan Dan Reparasinya”,Bumi Aksara, Jakarta
Jansen, Finn. 1995. “electronic Component Reliability”,John Willey and Sons Ltd, England. Kelton, W. David, Sadowski, Randall P.et al (2002), “Simulastion Wth Arena. sec. ed” McGraw-Hill , Amerika. Laporan Bulanan BPS, “Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi”, Bulan Oktober 201. M. G. Pecht. 2006. ”Establishing a relationship between warranty and reliability”, IEEE Transactions on Electronics Packaging Manufacturing, Vol 29, pp.184-190, Natans, 2008,”Jenis kerusakan Kulkas”, http://www.natans.wordpress.com// Redaksi, 2011,” Penjualan Produk Elektronik Rumah Tangga”, http://www.kreditmart. com// Rudiansyah,Ahmad dkk.(1995), “ Perancangan Model Simulasi Komputer Sebagai Alat Bantu Analisis Perencanaan Kebutuhan Fasilitas dan Terminal Peti Kemas”, ITS, Surabaya. Saiful, 2011,”Kerusakan Pada Kulkas Satu Pintu”, http://www.zonateknik. com//