PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPS PADA KURIKULUM 2013 DI JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Oleh Safrudin Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Rokania
[email protected] Article History Received : Maret 2016 Accepted : Mei 2016 Published : Juni 2016 Keywords curriculum 2013, learning model, social science
Abstract Implementation of curriculum 2013 that applied to school and madrassa has its own characteristics. Likewise the learning model is applied to the new curriculum. Learning model as a conceptual framework that describes a systematic procedure in organizing learning experiences to achieve specific learning objectives, and serves as a guideline for the designers of learning and teachers in planning and implementing learning activities. The learning model is a very important thing to be noticed by implementing learning. Teachersare the spearhead ofimplementinglearning in the classroom. Learning success or failure is entirely in the hands of teachers, especially in social science learning. On the Elementry / Islamic Elementary social studies contain material geography, history, sociology, and economics. Social science subjects are arranged in a systematic, comprehensive, and integrated in the learning process towards maturity and success in life in society. By studying the social science is expected to learners will gain a wider understanding and depth in science-related fields.
Abstrak Penelitian ini penerapan kurikulum 2013 yang diterapkan pada sekolah maupun madarasah mempunyai karakteristik tersendiri. Demikian juga pada model pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum baru tersebut. Guru merupakan ujung tombak pelaksana pembelajaran di kelas. Berhasil tidaknya pembelajaran sepenuhnya ada di tangan guru, terutama dalam pembelajaran IPS. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran yang menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan mempelajari IPS diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang terkait.
ISSN. 2527-6018 92
Pengembangan Model Pembelajaran IPS Pada Kurikulum Jurnal 2013 Pendidikan Di Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar
Rokania Vol. I (No. 1/2016) 92 - 97 | 93
A. Pendahuluan
Terbitnya Kurikulum
Keberhasilan
pembangunan
semua
satuan
2013
pendidikan
untuk
dasar
dan
pendidikan yang berkualitas dipengaruhi
menengah, merupakan salah satu langkah
oleh ketersediaan
sentral
berbagai
komponen
dan
strategis
dalam
pendukungnya. Salah satu di antaranya
penguatan
adalah kurikulum yang di kembangkan
Indonesia yang madani. Kurikulum 2013
dan
dikembangkan
digunakan
pada
tataran
satuan
karakter
kerangka
menuju
secara
komprehensif,
pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum
integratif,
harus dikembangkan dari waktu ke waktu
antisipatif terhadap berbagai tantangan pada
seiring
masa yang akan datang. Kurikulum 2013
dengan
perkembangan
ilmu
dinamis,
bangsa
akomodatif,
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
didesain berdasarkan
perkembangan
karakter bangsa, berbasis peradaban, dan
berbagai
tantangan
dan
budaya
berbasis
pembangunan peradaban manusia Indonesia
demikian, Kurikulum 2013 diyakini mampu
yang dicita -citakan pada masa mendatang.
mendorong
Dalam
Indonesia
yang
IPTEKS, tantangan masa depan, serta
berbudaya,
berkarakter,
untuk mewujudkan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
perkembangan
tercapainya
pendidikan
nasional,
dirumuskan
dalam
tujuan
seperti pasal
yang
Dengan
terwujudnya
manusia
bermartabat, beradab,
mulia,sehat,
beriman
berilmu,
dan
cakap,
UU
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
No.20/2003 yaitu berkembangnya potensi
yang demokratis, bertanggung jawab, serta
peserta didik agar menjadi manusia yang
mampu menghadapi berbagai tantangan
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
yang muncul di masa depan(Kemdikbud,
Maha Esa,
2013).
berakhlak
mulia,
cakap,
dan
Kurikulum 2013 sudah mulai diterapkan
menjadi
warga negara yang demokratis
pada sekolah maupun madarasah. Setiap
melalui
bertanggung
mandiri,
sehat,
berilmu,
serta
kreatif,
3
berakhlak
kompetensi.
dan
tuntutan kompetensi yang diperlukan dalam
menghadapi
pada
pada
dan
jawab,
Kemdikbud,
pemerintah
mengembangkan
Kurikulum 2013 secara nasional.
perubahan
kurikulum
tentu
membawa
karakteristik tersendiri. Demikian juga pada model pembelajaran yang diterapkan pada ISSN. 2527-6018
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 1/2016) 92 - 97 | 94
kurikulum baru tersebut. Guru mengenal beberapa model pembelajaran yang telah terbiasa
mereka
terapkan
pada
proses
pembelajaran. Namun pada kurikulum baru ini, model pembelajaran yang diterapkan berbeda dengan model pembelajaran pada kurikulum
sebelumnya.
pelaksana
utama
Guru
pembelajaran
sebagai harus
memahami dan menguasai penerapan model pembelajaran, melakukan perubahan dan melakukan
pengembangan
keterampilan
mengajar.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Menurut Kemdikbud (2013), kurikulum tahun
2013 adalah
pembelajaran
yang
mengembangkan bertujuan bangsa
rancang bangun didesain
potensi
untuk
peserta
mewujudkan
Indonesia
untuk
yang
didik, generasi
bermartabat,
beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung
jawab
(Kemdikbud, 2013).
B. Metode Penelitian Metode pembelajaran inkuiri adalah metode yang mampu mengiringi peserta didik untuk menyadari apa yang telah
1. Elemen-elemen Perubahan Kurikulum 2013 SD Elemen perubahan
kurikulum
meliputi
didapatkan selama belajar, inkuiri juga
SD
menempatkan peserta didik sebagai subyek
Kompetensi
belajar yang aktif. Kendatipun metode ini
peningkatan dan keseimbangan soft skill
berpusat pada kegiatan peserta didik, namun
dan hard skill antara aspek kompetensi
guru tetap memegang
peranan penting
sikap, pengetahuan, dan keterampilan; (2)
sebagai pembuat desain pengalaman belajar.
Kedudukan mata pelajaran (isi), yaitu
Dengan demikian, melalui metode ini
mata
peserta didik dibiasakan untuk berpikir
kompetensi ; (3) Pendekatan (isi), antara
analisis, sistematis dan kritis.
lain kompetensi dikembangkan melalui (a)
lulusan,
pelajaran
Tematik pelajaran,
komponen
2013
yaitu
dikembangkan
(1) adanya
dari
Integratif dalam semua mata (b) Holistik
berbasis
sains
(alam, sosial, dan budaya), (c) Jumlah mata ISSN. 2527-6018
Pengembangan Model Pembelajaran IPS Pada Kurikulum Jurnal 2013 Pendidikan Di Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar
Rokania Vol. I (No. 1/2016) 92 - 97 | 95
pelajaran dari 10 menjadi 8, (d) Jumlah jam
SKL,
bertambah
portofolio
akibat
4
Jam Pelajaran /minggu
perubahan
pendekatan
(e)
mendorong yang
instrumen
pembelajaran,
(4)
Proses
dibuat
eksplorasi,
(Kemdikbud, 2013).
dilengkapi
2. Model Pembelajaran
dengan mengamati, menanya, mengolah,
(b) belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di
lingkungan sekolah
dan masyarakat, (c) guru bukan satu-satunya sumber belajar, (d) sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan, (e) tematik dan terpadu;
(5)
Penilaian hasil belajar, antara lain: (a) penilaian
berbasis
pergeseran
dari
[mengukur
kompetensi,
penilaian
kompetensi
melalui
(b) tes
pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik
[mengukur
semua
kompetensi
sikap,
keterampilan,
dan
pengetahuan
dan
hasil],
berdasarkan
proses
memperkuat
PAP
(Penilaian
(c)
Acuan
Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan diperolehnya
pada
posisi
terhadap
skor skor
yang ideal
(maksimal), (d) penilaian tidak hanya pada
(6)
Ekstrakurikuler, antara lain : Pramuka
yang semula terfokus
menyajikan, menyimpulkan dan mencipta,
sebagai
penilaian;
(wajib),
elaborasi, dan konfirmasi
siswa
utama
pembelajaran, antara lain (a) standar proses pada
pemanfaatan
UKS,
PMR,
Bahasa
Inggris
Istilah model pembelajaran sangat dekat
dengan
pembelajaran.
pengertian Meskipun
pengertian
model
dibedakan
dari
pendekatan
dan
stategi demikian,
pembelajaran pengertian
metode
ini
strategi,
pembelajaran.
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada suatu strategi,
metode,
dan
teknik.
Secara
sederhana, pendekatan pembelajaran lebih melihat pembelajaran sebagai proses belajar siswa yang sedang berkembang untuk mencapai perkembangannya. Metode lebih berfokus pada proses belajar mengajar untuk bahan ajar dan tujuan pembelajaran tertentu. Sedangkan
model
pembelajaran
lebih
melihat pembelajaran sebagai suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan
situasi
lingkungan
yang
memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada
level KD, tetapi juga kompetensi inti dan ISSN. 2527-6018
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. I (No. 1/2016) 92 - 97 | 96
diri siswa.
dijelaskan
Dengan
demikian
dengan
logika
atau
aktivitas
penalaran tertentu bukan sebatas kira-kira,
merupakan
khayalan, legenda, atau dongeng semata;
kegiatan bertujuan yang tertata secara
2) Penjelasan guru, respon siswa, dan
sistematis. Pemilihan model pembelajaran
interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
disesuaikan
prasangka
pembelajaran
pelajaran
benar-benar
dengan dan
karakteristik karakteristik
mata
yang
serta-merta,
pemikiran
setiap
subjektif atau penalaran yang menyimpang
kompetensi dasar yang disajikan. Tidak
dari alur berpikir logis; 3) Mendorong
semua model pembelajarn cocok untuk
dan
setiap kompetensi dasar. Guru perlu memilih
kritis,
dan menentukan mosdel pembelajaran yang
mengidentifikasi, memahami, memecahkan
sesuai dengan kemampuan, potensi, minat,
masalah dan mengaplikasikan
bakat, dan kebutuhan peserta didik yang
pembelajaran;
beragam agar terjadi interaksi optimal antara
menginspirasi siswa mampu
guru dengan siswa, serta antara siswa
menerapkan, dan mengembangkan
dengan siswa.
berpikir rasional
menginspirasi analistis,
siswa berpikir secara dan
4)
tepat dalam
materi
Mendorong
dan
dan
memahami,
objektif
pola dalam
merespon materi pembelajaran; 5) Berbasis 3. Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 Berdasarkan pola pikir kurikulum 2013,
maka
pembelajaran
dalam
implementasi kurikulum juga mengalami
pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan; 6) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan
perubahan. Perubahan ini mengakibatkan
jelas. Ada tiga aspek penting yang harus
pendekatan pembelajaran yang digunakan
diperhatikan dalam pembelajaran
adalah
aspek
pendekatan
saintifik,
yaitu
afektif,
aspek psikomotorik, dan
pendekatan yang menggunakan pendekatan
aspek kognitif. Pada
ilmiah. Kriteria dalam pendekatan
sikap
menekankan 1)
Materi
fakta
atau
ini
beberapa aspek antara lain: pembelajaran berbasis fenomena
pada
yang dapat
yaitu
pembelajaran aspek
mengamati transformasi substansi
atau materi ajar agar siswa “tahu mengapa”. Aspek transformasi
psikomotorik substansi
mengamati atau materi ajar ISSN. 2527-6018
Jurnal Pendidikan Pengembangan Model Pembelajaran IPS Pada Kurikulum 2013 Di Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar
agar
“tahu
siswa
Rokania Vol. I (No. 1/2016) 92 - 97 | 97
bagaimana”. Aspek
kognitif menggamit transformasi substansi
D. Kesimpulan dan Saran
atau materi ajar agar siswa “tahu apa”. Hasil
Kurikulum 2013 telah menerapkan
akhir dari kegiatan pembelajaran adalah
model pembelajaran pada pelajaran IPS
diharapkannya
peningkatan
yang
keseimbangan
antara kemampuan untuk
dan
menjadi manusia yang baik (soft dan manusia yang memiliki dan
skills)
dipandang
perkembangan kurikulum
sesuai
dunia
tersebut
dengan
pendidikan.
Pada
dikembangkan
tiga
kecakapan
model pembelajaran. Hal yang penting bagi
pengetahuan untuk hidup secara layak
guru adalah memahami, menerapkan dan
(hard skills) dari siswa
yang
meliputi
mengembangkan
masing-masing
model
aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
pembelajaran sehingga proses pembelajaran
keterampilan.
menjadi efektif dan efesien serta berjalan
Dimensi paedagogik modern yang diterapkan pada kurikulum 2013 adalah pendekatan
ilmiah.
pembelajaran
yang
pendekatan
ini
observing
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Langkah-langkah dilakukan
dalam
adalah 1)kegiatan
Daftar Pustaka Badan
Pengembangan
Sumber
Daya
(mengamati);
2)
kegiatan
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
questioning
(menanya);
3)
kegiatan
dan
associating
(menalar);
4)
kegiatan
Kementerian
Penjaminan
Mutu Pendidikan Pendidikan
dan
experimenting (mencoba) dan 5) kegiatan
Kebudayaan. 2003. Materi Pelatihan
networking
Guru Implementasi
(membentuk
jejaring)
menyimpulkan. Kegiatan
siswa
atau lebih
cenderung untuk mencari tahu tentang prinsip
dan
konsep
ilmu
pengetahuan
2013.
Kurikulum
Jakarta:Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud.2013.Kurikulum
tersebut bukan menunggu diberikan oleh
Kompetensi
guru, pembelajaran ini disebut dengan
Jakarta:
Dasar
2013 SD
/
MI.
Kemdikbud.
discovery learning. ISSN. 2527-6018