Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS PADA MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
Dewi Widiana Rahayu Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengembangan perangkat pembelajaran mata kuliah konsep dasar IPS berorientasikan model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw untuk melatihkan keterampilan berpikir pada mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar agar dapat mencapai ketuntasan tujuan pembelajaran, serta mendeskripsikan efektivitas perangkat pembelajaran pada mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada ujicoba kelas terbatas dan ujicoba kelas klasikal, dengan menggunakan Model of the Instructional Development Cycle, yang terdiri dari 5 fase pengembangan, yaitu: analysis, planning, design, development, implementation, evaluation and revision, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan pembelajaran di kelas menggunakan rencana pretest-post test design. Data hasil penelitian yang diperoleh dari kepraktisan perangkat pembelajaran ini dilihat dari keterlaksanaan RPP selama proses pembelajaran yang dapat terlaksana dengan baik sesuai sintaks model cooperative jigsaw, aktivitas mahasiswa yang paling dominan yakni menyimak penjelasan dosen, aktivitas dosen yang paling dominan adalah menyampaikan informasi, respons mahasiswa terhadap pembelajaran terhadap model pembelajaran cooperative type Jigsaw menyatakan sangat tertarik dan cukup tertarik terhadap perangkat pembelajaran, suasana belajar, cara dosen mengajar, serta contoh-contoh soal, dan hambatan selama proses pembelajaran dapat teratasi Kata Kunci: Konsep Dasar IPS, Model Cooperative type Jigsaw, Keterampilan Berpikir.
mengintergasikannya
PENDAHULUAN Manusia makhluk
yang
merupakan paling
melalui
pendidikan.
sempurna
Pendidikan merupakan daya
karena dianugrahi akal untuk berpikir
upaya
guna
tantangan
pertumbuhan budi pekerti (kekuatan
begitu
batin, karakter), pikiran (intellect),
menghadapi
kehidupan
nyata
yang
kompleks.
Selain
itu
manusia
dan
untuk
tumbuh
anak
mewujudkan
(Dewantara,
memiliki keunikan potensi sendiri-
1977:14). Ketiga bagian itu tidak
sendiri yang berbeda antara manusia
boleh dipisahkan satu sama lain agar
yang satu dengan yang lainnya.
kita dapat memajukan kesempurnaan
Dalam
hidup
potensi
mengembangkan tersebut
mereka
potensiakan
anak
yang
unggul
yang
mampu bersaing dengan beragam
Page | 103
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
kompetensi
sesuai
tuntutan
perubahan peradapan manusia.
keterampilan
berpikir
mendapat
Berdasarkan
hasil
kurang
perhatian.
Padahal
keterampilan-keterampilan
berpikir
pengamatan di Prodi S1 PGSD
memegang peranan besar di dalam
Unusa,
peningkatan kualitas individu untuk
keterampilan
berpikir
mahasiswa pada mata kuliah konsep
lebih maju.
dasar IPS masih belum dilatihkan pada
saat
proses
Keterampilan berpikir pada
pembelajaran
dasarnya merupakan keterampilan
berlangsung, pembelajaran dikelas
menggunakan pikiran secara optimal.
masih
pada
Keterampilan berpikir terdiri atas
di
berpikir rasional yang diperlukan
untuk
untuk memecahkan masalah secara
pemberdayaan keterampilan berpikir
ilmiah dan berpikir lateral atau
mahasiswa. Akibatnya berdampak
kreatif
pada rendahnya nilai ujian akhir
Keterampilan
semester
berorientasikan
pemahaman rancang
konsep,
secara
belum
sengaja
(Samani,
2007:78a).
berpikir
mencakup
dikarenakan
proses
antara lain menggali dan menemukan
konsep
belum
informasi (information searching),
pemahaman
kecakapan mengolah informasi dan
mahasiswa secara utuh. Selain itu
mengambil keputusan secara cerdas
sering kali dosen tidak melibatkan
(information processing and decision
mahasiswa
dalam
aktivitas
making
pengamatan,
dosen
cenderung
memecahkan masalah secara arif dan
mendominasi pembelajaran(teacher
kreatif (creative problem solving
centered). Dan yang terakhir masalah
skill) (Sodiq, 2010:41a).
penyampaian menghasilkan
yang dihadapi dalam pembelajaran dikelas
yaitu
mahasiswa
kurang
skill),
serta
kecakapan
Berdasarkan uraian di atas maka keterampilan berpikir
antisipatif selama proses konsep
dilatihkan
dasar
akibatnya
dikelas. Dengan demikian peneliti
mahasiswa menemui kesulitan dalam
mengajukan judul ”Pengembangan
melatihkan keterampilan berpikir.
Perangkat
Menuju kehidupan yang berjangka
Dasar
waktu yang lama upaya perbaikkan
Pendidikan Guru
IPS.
Sebagai
pada
akan
pembelajaran
Pembelajaran
IPS
Pada
Konsep
Mahasiswa
Sekolah Dasar
Page | 104
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
Universitas
Nahdlatul
Ulama
perangkat
Surabaya”.
yang
dikembangkan? a. Bagaimana
berpikir mahasiswa setelah
A. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah keterlaksanaan RPS
keterampilan
selama
melaksanakan
proses
pembelajaranmelalui model
pembelajaranyang melatihkan
pemaknaan?
keterampilan berpikir? a. Bagaimanakah
proses
b. Bagimana aktivitas
pemahaman
konsep mahasiswa setelah
mahasiswa selama proses
melaksanakan
pembelajaran
pembelajaranmelalui model
yang
melatihkan
keterampilan
proses
pemaknaan?
berpikir? b. Bagaimana aktivitas dosen
METODE PENELITIAN
selama proses pembelajaran yang
melatihkan
keterampilan berpikir?
Penelitian
ini
penelitian
termasuk
pengembangan
(developmental
research)
c. Bagaimana
respons
mengembangkan
mahasiswa
setelah
pembelajaran
melaksanakan
proses
untuk
karena
perangkat
model
melatihkan
pemaknaan keterampilan
pembelajaran melalui model
berpikir mahasiswa Pendidikan Guru
pemaknaan?
Sekolah Dasar Universitas Nahdlatul
d. Hambatan-hambatan saja
selama
proses
pembelajaran
yang
melatihkan berpikir
apa
keterampilan dan
bagaimana
Ulama Surabaya. Perangkat yang dikembangkan RencanaPelaksanaan
efektivitas
Konsep. Model
pengembangan
yang
digunakan pada penelitian ini adalah
rencana pembelajaran semester
model
mata kuliah konsep dasar IPS
instruksional
mahasiswa
oleh
menggunakan
Pembelajan
(RPP), RPS, dan Tes Pemahaman
alternatif solusinya? 2. Bagaimanakah
adalah
siklus
Fenrich.
pengembangan
yang
dikembangkan
Menurut
Fenrich
Page | 105
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
(1997:56)
langkah-langkah
pengembangan pembelajaran
perangkat tersebut
dapat
dan
revisi
merupakan
kegiatan
berkelanjutan yang dilakukan pada tiap
fase
di
sepanjang
divisualisasikan seperti pada Gambar
pengembangan
3.1.
setiap fase, seharusnya dilakukan
Perancangan
pembelajaran proses
merupakan
sistematik
kegiatan
perangkat
yang
dari
evaluasi atas hasil kegiatan tersebut,
kegiatan-
melakukan revisi, dan melanjutan ke
diarahkan
terkait
Setelah
suatu
pada
fase berikutnya (Fenrich, 1997:57).
penciptaaan suatu solusi untuk suatu masalah
tersebut.
siklus
perangkat
pembelajaran.
Desain
dalam
kegiatan
penelitian ini, pada saat ujicoba di kelas menggunakan model OneGroup
Pretes-Postest
Design.
Sebelum melaksanakan pembelajaran
Analysis
dilaksanakan tes awal (pretest) × setelah
dan Evaluation and Revision
Impleme ntation
Plannin g
pembelajaran
,
melaksanakan
model
pemaknaan
dilakukan tes akhir (posttest) (Sugiono, 2008:415). Keterangan:
Design
Develop ment
X
=
perlakuan(pengajaran
keterampilan berpikir siswa Gambar Model of the Instructional
dengan menggunakan model
Development Cycle (Fenrich,
pemaknaan)
1997:56).
O1 Siklus
analysis
(analisis),
pemberian uji awal
(pretest)
pengembangan
instruksional tersebut meliputi fase
=
O2
= pemberian uji akhir (post test)
planning
(perencanaan), design (perancangan), development
(pengembangan),
implementation evaluation
(implementasi), and
(evaluasidanrevisi).
Fase
Pengumpulan menggunakan
data
dilakukan
teknik
validasi,
revision
observasi, angket, dan tes. Dimana
evaluasi
instrumen
penelitiannya
berupa
Page | 106
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
lembar validasi perangkat, lembar
pakar (ujian komprehensif), validasi
observasi, lembar angket , dan
oleh pakar dan
lembar soal tes.
kelas
praktisi, uji coba
terbatas,
implementation
(implementasi), merupakan kegiatan B. Hasil
Proses
Pengembangan
Perang-kat Pembelajaran Proses
pengembangan
dimana
perangkat
pembelajaran
model
pemaknaan
diujicobakan
secara klasikal, yakni di mahasiswa
perangkat pembelajaran ini dimulai
kelas
dari bulan Januari 2013 sampai April
Universitas
2013,
proses
Surabaya. Fase Implemetasitasi ini
yang
sudah
mempunyai dua tujuan utama, yaitu
(1)
analysis
menguji tingkat kepraktisan dan
(analisis) meliputi empat kegiatan
efektivitas perangkat pembelajaran
utama, yaitu: analisis kurikulum,
mahasiswa
dengan
analisis siswa, analisis materi, dan
perangkat
yang
tantangan dan tuntutan masa depan;
evaluation and revision (evaluasi dan
(2) planning (perencanaan) kegiatan
revisi)
perencanaan meliputi empat kegiatan
berkelanjutan yang dilakukan pada
utama, yaitu: menentukan instrumen
tiap
yang akan digunakan, menentukan
pengembangan tersebut.
dimana
ada
pengembangan dilaksanakan
tempat
yaitu
lima
pelaksanaan
identifikasi
alat
A
PGSD
Nahdlatul
di
menggunakan
kegiatan
sepanjang
siklus
penelitian, dan
sarana
C. Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran
pelaksanaan
dikembangkan
kegiatan,
design
(perancangan) kegiatan ini meliputi, tujuan
Ulama
merupakan
fase
2015
dikembangkan,
penunjang, dan menentukan jadwal
penyusunan
Tahun
pembelajaran,
yang
Hasil analisis yang dilakukan terhadap kevalidan, kepraktisan, dan
penyusunan kisi-kisi tes pemahaman
keefektivan
konsep, dan kisi-kisi keterampilan
pembelajaran yang dikembangkan
berpikir,
dapat dilihat dari hasil berikut.
penyusunan
prototipe
dari
perangkat
perangkat pembelajaran (Draf 1), development
(pengembangan)
kegiatan ini meliputi, penelaahan
Page | 107
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
1.
Validitas Pembelajaran IPS
Validas
Perangkat Konsep
Berorientasikan
Dasar
dilakukan oleh para validator
Model
terhadap kebenaran isi LP meliputi
Pemaknaan Validitas
yang
perangkat
beberapa
yaitu, validitas isi
aspek sebesar
didasarkan pada hasil penilian
3,46
dari para validator.
bahasa dan penulisan soal
a. Kebenaran isi RPS
3,46
1) Kebenaran isi RPS
berkategori
berkatergori
Reliabilitas
Penilaian
dari
baik,
baik. kedua
yang
komponen tersebut sebesar
dilakukan oleh para validator
99,0%. Atas dasar penilaian
akan kebenaran isi RPP yang
yang
meliputi komponen tujuan
validator maka LP layak
pembelajaran dengan skor
untuk digunakan.
dilakukan
oleh
4,32 (baik), fase kegiatanp embelajaran
dengan
skor
2.
Kepraktisan
4,65 (sangat baik), waktu
Pembelajaran
dengan skor 4,50 (baik)
IPS
perangkat
Pemaknaan
pembelajaran
dengan skor 4,73 (sangat baik),
dan
bahasa
4,40
Perangkat
Konsep
Berorientasika
Dasar Model
a. Keterlaksanaan RPS Lembar
pengamatan
(baik). Nilai rata-rata dari
keterlaksaan RPP digunakan
keseluruhan
untuk melakukan pengamatan
kompnen
kebenaran isi RPP seberasr
terhadap
4,63
sintaks model pembelajaaran
(baik)
dengan
keterlaksaan
dari
reliabilitas sebesar 98,0%.
pemaknaan.
Atas dasar penilain para
tersebut dilakukan oleh dua
validator maka perangkat
orang
RPP layak untuk digunakan.
sebelumnya telah mendapatkan
2) Kebenaran
isi
Lembar
Pengamatan
pemangat
yang
arahan dari peneliti.
Penilaian
Page | 108
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
1)
Ujicoba Kelas Terbatas
berorientasikan
Hasil
pengamatan
pemaknaan.
keterlaksaan
RPP pada
c. Respons siswa
ujicoba kelas terbatas pada
Respons siswa terhadap
pertemuan 1 mendapatkan
perangkat
dan
rerata nilai sebesar 3,15
pembelajaran
berorientasikan
(baik), pertemuan 2 sebesar
model
3,28 (baik), pertemuan 3
dilakukan
sebesar 3,52 (sangat baik).
pembelajaran didapatkan data
Dari
sebagai berikut.
ketiga
pertemuan
tersebut mendapatkan rerata sebesar 3,32 dan berkategori
2)
model
1)
proses
pemaknaan
yang
pada
akhir
Ujicoba Kelas Terbatas Analisis respons siswa
baik.
terhadap
Ujicoba Kelas Klasikal
kegiatan
Hasil
pengamatan
berorientasikan
keterlaksaan
RPP pada
pemaknaan mata pelajaran
ujicoba kelas klsikal pada
IPA kelas IV, yakni sebagai
pertemuan 1 mendapatkan
berikut.
rerata nilai sebesar 3,05
perangkat
(baik), pertemuan 2 sebesar
sangat tertarik sebesar 82%,
3,30 (baik), pertemuan 3
cukup sebesar 16%, kurang
sebesar
sebesar
3,40 (baik). Dari
perangkat
dan
pembelajaran
Pada
model
komponen
pembelajaran
2%.
Komponen
ketiga pertemuan tersebut
keterbaharuan
terhadap
mendapatkan rerata sebesar
perangkat
3,25 dan berkategori baik.
sangat baru sebesar 72%,
b. Aktivitas siswa
cukup sebesar 26% kurang
Pengamatan aktivitas untuk
pembelajaran
terhadap
siswa
digunakan
mengetahui
sebesar
2%.
kemudahan
Komponen perangkat
aktivitas
pembelajaran sangat mudah
siswa yang muncul selama
sebesar 64%, cukup sebesar
proses
34%, kurang sebesar 2%.
pembelajaran
Komponen
penggunaan
Page | 109
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
2)
model pemaknaan sangat
sebesar
berminat
sebesar 6,3%, tidak sebesar
sebesar
45%,
25,0%,
cukup sebesar 40%, kurang
3,8%.
sebesar
kemudahan
15%.
Kejelasan
kurang
Komponen perangkat
kegiatan sangat jelas sebesar
pembelajaran sangat mudah
55%, cukup sebesar 45%.
sebesar 65%, cukup sebesar
Keterampilan
25%, kurang sebesar 4%,
berpikir
sangat mudah sebesar 40%,
tidak
cukup sebesar 53%, kurang
Komponen
sebesar 8%. Kemudah untuk
model pemaknaan sangat
menjawab butir soal/ tes
berminat
pemahaman
cukup sebesar 22%, kurang
konsep
dan
sebesar
6%.
penggunaan
sebesar
keterampilan berpikir sangat
sebesar
mudah sebesar 50%, cukup
Kejelasan kegiatan sangat
sebesar 40%, kurang sebesar
jelas
10%.
sebesar 22%, kurang sebesar
Ujicoba Kelas Klasika
3%, tidak
Analisis respons siswa terhadap
perangkat
kegiatan
6%,
69%,
tidak
3%.
sebesar 72%, cukup
sebesar 3%.
Keterampilan
berpikir
dan
sangat mudah sangat mudah
pembelajaran
sebesar 52%, cukup sebesar
berorientasikan
model
30%, kurang sebesar 14%,
pemaknaan mata pelajaran
tidak sebesar 5%. Kemudah
IPA kelas IV, yakni sebagai
untuk menjawab butir soal/
berikut.
komponen
tes pemahaman konsep dan
pembelajaran
keterampilan berpiki sangat
Pada
perangkat sangat
tertarik
sebesar
80,0%,
cukup
sebesar
mudah 75%, cukup 25%. d. Hambatan-hambatan
17,5%, tidak sebesar 2,5%.
saja
Komponen
pembelajaran
keterbaharuan
terhadap
perangkat
1)
selama
apa proses
Ujicoba Kelas Terbatas
pembelajaran sangat baru
Hambatan selama proses
sebesar
pembelajaran
65,0%,
cukup
IPA
Page | 110
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
berorientasikan
model
dilapangan depan akan
pemaknaan diantaranya,
mengganggu kelas lain
(1) guru kurang bisa
yang sedang pelajaran di
menggunakan
dalam kelas.
waktu
dengan baik, (2) Siswa terkadang ramai sendiri,
D. Efektivitas
Perangkat
(3) Ada salah satu siswa
Pembelajaran Berorientasikan
yang suka minta ijin
Model Pemaknaan
kebelakang,
(4)
LCD
yang akan mempermudah penyampaian
a. Keterampilan berpikir siswa 1) Ujicoba Kelas Terbatas
materi
Tes
tidak dapat digunakan,
berpikir
(5)
dalam bentuk butir soal
Belum
adanya
keterampilan yang
diberikan
ruanngan khusus yang
essay.
Hasil
dari
tes
digunakan
untuk
keterampilan berpikir pada
pembelajaran
yang
ujicoba kelas terbatas yakni
memerlukan
LCD
sebagai berikut.
Melengkapi sarana. 2)
Ujicoba Kelas Klasikal
Skor Keterampilan Berfikir
Hambatan selama proses
Unistru ktural
Multi strukt ural
Rasi onal
50,5 65
60,5 70
40 60
pembelajaran
IPA
berorientasikan
model
Pretest Post test Peningkata n
14,5
9,5
20
pemaknaan diantaranya, (1) Guru kadang kurang
Berdasarkan
memperhatikan siswanya
diatas,
karena
bahwa
sibuk
urusan
dengan
dapat
tabel diketahui
rata-rata
skor
administrasi
peningkatan butir soal dari
kelas. (2) Siswa asyik
unistruktural sebesar 14,5,
bermain sendiri dengan
multistruktural sebesar 9,5,
teman satu kelompoknya,
rasional sebesar 20, abstrak
(3) Ketika pelajaran olah
diperluas sebesar 12,5.
raga
yang
dilakukan
Page | 111
Abstra k diperl uas 57,5 70 12,5
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
2) Ujicoba Kelas Klasika Tes
ketuntasan secara klasikal
keterampilan
berpikir
yang
diberikan
(10%)
siswa
belum
dalam bentuk butir soal
mencapai ketuntasan secara
essay.
klasikal.
Hasil
dari
tes
keterampilan berpikir pada
Pretest Posttes t Peningkata n
sebesar 90% dan terdapat 1
Nilai post test yang
ujicoba kelas klasikal yakni
dihadapi
siswa
sebagai berikut:
menggambarkan
Skor Keterampilan berfikir (% ) Unistruk Multis Rasi Abstra tural truktu onal k ral diperl uas 55,4 55,4 43,1 53,8
pemahaman
67,7
berorientasikan
72,3 12,3
58,5
16,9
15,4
69,2 15,4
setelah
juga tentang
konsep
IPA
mengikuti
model
pembelajaran model
pemaknaan. Adapun hasil dari penelitian ini dianalisis
b. Pemahaman
konsep
dengan
menggunakan
mahasiswa
analisis Normalized Gain
1) Ujicoba Kelas Terbatas
menunjukkan bahwa siswa
Berdasarkan
analisis
mengalami
peningkatan
pemahaman konsep siswa
hasil belajar dan masuk
pada ujicoba kelas terbatas,
dalam
dapat diketahui hasil pretest
sebesar 50% dan kategori
menunjukkan
rendah 50%.
bahwa
kategori
sedang
ketuntasan klasikal pada tes pemahaman konsep sebesar 60% dan terdapat 4 (40%) siswa
belum
mencapai
2) Ujicoba Kelas Klasika Hasil
pretest
menunjukkan bahwa nilai
ketuntasan secara klasikal.
tertinggi
Setelah
dilaksanakan
siswa adalah sebesar 90 dan
dengan
terdapat 8 (50%) mahasiswa
model
belum mencapai ketuntasan.
pembelajaran berorientasikan
yang
pemaknaan, hasil post test
Setelah
menunjukkan
pembelajaran
bahwa
diperoleh
dilaksanakan dengan
Page | 112
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
berorientasikan
model
model
of
the
pemaknaan, hasil posttest
development
menunjukkan
Pengembangan
bahwa
instructional cycle. perangkat
ketuntasan secara klasikal
pembelajaran yang terdiri dari
sebesar 15 (93,75%).
yang
Nilai post test yang dihadapi
siswa
menggambarkan pemahaman setelah
juga tentang
konsep
mengikuti
IPS model
pembelajaran
terdiri
dari
pengembangan
5
yaitu
(analysis),
fase analisis
perencanaan
(planning), perancangan (design), pengembangan implementasi
(development), (implementation),
evaluasi dan revisi (evaluation
berorientasikan
model
and
revision).
Dengan
pemaknaan. Adapun hasil
menggunakan
dari penelitian ini dianalisis
dihasilkan
dengan
pembelajaran IPA berorientasikan
menggunakan
model
ini,
perangkat
analisis Normalized Gain
model
menunjukkan bahwa siswa
berkategori valid, hal ini terlihat
mengalami
dari:
peningkatan
hasil belajar dan masuk dalam
kategori
tinggi
sebesar
18,75%,
sedang
sebesar
56,25%,
dan
kategori rendah 25%.
pemaknaan
yang
a. Kebenaran isi yang meliputi RPS
dikategorikan
Penilaian
RPS
baik.
rerata
4,63
(baik). b. Keberan isi lembar penilaian ditinjau dari validasi isi 3,46
PENUTUP A.
Simpulan Berdasarkan uraian pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Perangkat pembelajaran konsep
(baik) dan validitas lembar penilaian aspek bahasa dan penulisan soal sebesar 3,46 (baik). 2. Pembelajaran Konsep Dasar IPS berorientasikan model pemaknaan
dasar IPS berorientasikan model
berkategori
praktis
untuk
pemaknaan dengan menggunakan
melatihkan keterampilan berpikir
Page | 113
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
pada siswa sekolah dasar pada
dapat digunakan untuk sebagai
materi sumber daya alam. Hal ini
salah
terlihat
hasil
melatihkan keterampilan berfikir
implementasian untuk penilaian
pada mahasiswa pendidikan guru
dar
sekolah dasar.
dari
sisi
data
keterlaksanaan
berkateori
baik
RPS
(3,25);
sisi
satu
2. Diseminasi
referensi
untuk
produk
kepada
aktivitas siswa berkategori baik
sasaran yang lebih luas dalam
(rerata
mengimplementasikan
63,3%
berpusat
pada
siswa); sisi aktivitas dosen paling
pemaknaan
dominan adalah menyampaikan
tujuan
informasi
melatihkan keterampilan berfikir.
(26,70%);
respons
mahasiswa
dari
sisi
untuk
model mencapai
pembelajaran
dan
berkateori
3. Pengembangan penelitian lebih
positif, dan dari sisi kendala
lanjut untuk penelitian sejenis
lapangan
terkaid model pemaknaan untuk
berkategori
dapat
teratasi.
pokok bahasan yang berbeda.
3. Perangkat
pembelajaran
berorientasikan
model
pemaknaan,berkategori Dilihat
dari
keterampilan
efektif.
peningkatan berpikir
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
tes
S.
Revisi.
15.2, dengan rata-rata ketuntasan
Aksara.
pemahaman
konsep
siswa
berkategori tuntas secara klasikal sebesar 93,75%.
Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Edisi
sebesar
post test sebesar 68,0. Untuk
2006.
Asrori,
M.
Jakarta:
Bumi
2007.
Psikologi
Pembelajaran.
Bandung:
CV Wacana Prima. Booker,G.1992.Problem-Solving. Melbourne: The University
B.
of
Saran Berdasarkan
penelitian
pada
yang telah
Melbourne Faculty of
hasil
Education, Department of
dilakukan,
Science and Mathematics
disarankan:
Education.
1. Pemanfaatan produk perangkat
Dewantara, K. H. 1977. Pendidikan.
pembelajaran model pemaknaan
Yogyakarta: Majelis Luhur
Page | 114
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
Persatuan
Taman
Fisher, A. 2008. Bepikir Kritis
Mahasiswa. Depdiknas.
Sebuah Pengantar. Jakarta:
2006b.
Instrumen
Penelitian Tahap II Buku
Djaali.
Erlangga. Hutagalung,
2012.
Teks Pelajaran Kimia SMA.
Pengembangan Buku Ajar
Jakarta: BSNP.
Arbeit
2006.
Kurikulum
Dalam
Am
Konteks
Text
Lintas
dalam Budaya.
Konteks Standar Nasional
Disertasi.
Pendidikan. Jakarta: BSNP.
Pascasarjana Program Studi
Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan
19
Tahun
Nasional
2007
tentang
Program
Pendidikan
Bahasa
dan
Sastra. Universitas Negeri
Republik Indonesia Nomor
Surabaya. Hamalik, O. 2003. Perencanaan
Standar Pengelolaan Satuan
Penga-jaran
Pendidikan
Pendekatan Sistem. Jakarta:
Dasar
dan
Menengah. Jakarta. Badan Standar
Nasional
Pendidikan,
Departemen
Pendidikan Indonesia. Eggen, P.D. and Kauchak, D.P.
Fenrich,
S.M.
Berdasarkan
PT Bumi Aksara. Habibi.
2009.
Pengembangan
Perangkat PembelajaranBiologi SMA Berorientasikan
Model
2012. Strategi dan Model
Pemaknaan
PembelajaranMengajarkan
Mengajarkan
Konten dan Keterampilan
Akademik dan Sensitivitas
Berpikir. Jakarta: Indeks.
Moral.
P.
1997.
Guidelines Instructional
for
untuk Kemampuan
Tesis.
Practical
Pendidikan.
Creating
Negeri Surabaya.
Magister Universitas
Multimedia
Hamdani, A.S. 2009. Taksonomi
Applications. Fort Worth:
Bloom Dan Solo Untuk
The Dryden Press Harcourt
Menentukan
Brace College Publishers.
Respon
Kualitas Mahasiswa
Terhadap
Masalah
Matematika.
Tersedia
Page | 115
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
http://www.learningandteac
Ibrahim,
Majid,A.2008.
hing.information/learning/so
Pembelajar-an
lo.htm.
Mengembangkan
M.
2002.
Terintegrasi Kompetensi
Kom-petensi
Dosen.
BerBAMis
Bandung:
Remaja
Dosen
Departemen
Mata
Rosdakarya. Masnur.
Pendidikan
M,
2010b.
Writing
Nasional
Text
Book
Dasar-Dasar
Pemahaman, Penulisan, dan
Ibrahim, M. 2005. SeriPembelajaran Ino-vatif
Pemakaian
Asesmen
Berkelanjutan Dasar,
Standar
Pelatihan
Pelajaran Biologi. Jakarta:
Buku
Jogjakarta:
Konsep
Tahap
Teks.
AR-RUZZ
MEDIA.
pengem-
Nur. M. 2004. Teori Perkembangan
Contohnya.
Kognitif Edisi 2. Surabaya:
Surabaya: Unesa Univesity
UniversitasNegeri Surabaya
Press.
PusatSainsdanMatematikaS
bangandan
Ibrahim, M. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.
Ibrahim,
Perancanaan
ekolah (PSMS). Nur, M. 2008. Pengajaran Berpusat
Surabaya: Unesa University
kepada
Press.
Pendekatan
M.
2008.
Model
Mahasiswa
dalam Surabaya:
Melalui
Pemak-naan.
Negeri
Departemen
Sains
Surabaya: Pendidikan
Nasional
Balitrang-Pusatjaknov. Ibrahim,
M.
dasar.
Universitas Surabaya
dan
Pusat
Matematika
Sekolah (PSMS). Nur,
2012.
Konstruktivis
Konsep
Pembelajar-anInovatif IPA
dan
M.
2011.
Strategi-strategi
Belajar Dilengkapi Contoh
PembelajaranBerdasar-kan
RPS Kete-rampilan Berpikir
Masalah
Kedua.
dan Pendi-dikan Karakter.
Surabaya: Unesa University
Surabaya: Pusat Sains dan
Press.
Matematika Sekolah Unesa.
Edisi
Page | 116
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan : Tema “DESAIN PEMBELAJARAN DI ERA ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) UNTUK PENDIDIKAN INDONESIA BERKEMAJUAN” Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. ISBN 978-602-70216-2-4
Nur, M. 2011. Model Pembelajaran Ber-dasarkan
Masalah
Contoh RPS Keterampilan Berpikir dan Pendi-dikan Karakter. Surabaya: Pusat Sains
dan
Matematika
Sekolah Unesa.
.
Page | 117