PENGEMBANGAN MINAT BACA PEMUSTAKA Studi Kasus pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh
:
Reza Fauzi NIM. 1110025000025
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M
i
ii
iii
ABSTRAK Reza Fauzi (NIM: 1110025000025). Pengembangan Minat Baca Pemustaka Studi Kasus Pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Di bawah bimbingan Amir Fadillah, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015. Ringkasan dari penelitian ini membahas tentang menganalisa dan memahami kondisi minat baca pemustaka, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka, dan pengembangan layanan pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan minat baca pemustaka. Informan pada penelitian ini berjumlah 6 orang informan yang mencakup staff perpustakaan/pustakawan dan para pengunjung/pemustaka Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yang kiranya mereka mengetahui informasi yang peneliti butuhkan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa layanan yang ada di Perpustakaan Daerang Tangerang Selatan ini sudah cukup bagus diantaranya layanan koleksi, layanan sirkulasi, layanan kunjung, layanan pemutaran film, dan layanan perpustakaan keliling. Namun dari banyaknya layanan tersebut minat baca pemustaka pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan masih belum berkembang hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya terbatasnya ruangan dan perabot perpustakaan, kurangnya pembinaan minat baca, lokasi perpustakaan yang kurang strategis, serta kurangnya promosi yang dilakukan oleh perpustakaan yang menyebabkan minat baca pemustaka kurang berkembang.
Kata Kunci: Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, Pengembangan minat baca pemustaka, Faktor-faktor pengembangan minat baca, upaya pengembangan minat baca.
iv
ABSTRACT
Reza Fauzi (NIM: 1110025000025). Development of Reading Interest pemustaka Case Study in South Tangerang City Regional Library. Under the guidance of Amir Fadilah, S. Sos., M.Sc. Science Program Faculty of Adab and Humanities Library Syarif Hidayatullah State Islamic University in Jakarta. 2015. Summary of this study discusses analyze and understand the interest in reading the visitors, the factors that affect interest in reading the visitors, and the development of library services in South Tangerang City Regional to increase interest in reading pemustaka. Informants in this study amounted to 6 people informants include staff of the library / librarian and the visitors / pemustaka South Tangerang Regional Library presumably they know the information that researchers need. This research uses descriptive research with a qualitative approach. These results indicate that existing services in South Tangerang daerang Library is already pretty good collection of such services, circulation services, service visits, screening services, and the mobile library service. But of the many services that reading the visitors in South Tangerang Regional Library is still developing it is because of several factors, including the limited room and library furniture, lack of interest in reading guidance, library less strategic location, as well as lack of promotion by the library which caused interest read pemustaka less developed.
Keywords: South Tangerang Regional Library, Develop interest in reading the visitors, Factors development of reading, and efforts to develop interest in reading.
v
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt sang pencipta yang maha kaya atas berkat, rahmat, taufik, hidayah, dan limpahkan petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pengembangan Minat Baca Pemustaka Studi Kasus Pada Perpustakan Daerah Tangerang Selatan. Shalawat serta salam selalu senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia. Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa terima kasih kepada orang-orang yang tidak penulis sebutkan namanya. Penulis perlu menyampaikan terima kash khususnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag selaku dekan Fakultas Adab dan Humaniora. 2. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku dekan Fakultas Adab dan Humaniora (2014 – 2015). 3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan. Terima kasih atas perhatian dan ilmu yang telah bapak berikan. 4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan. Terima kasih atas perhatian dan ilmu yang telah bapak berikan. 5. Bapak Amir Fadhilah, S.Sos., M.Si, selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
vi
6. Seluruh Staf Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan terima kasih telah memperbolehkan penulis untuk melakukan penelitian di perpustakaan serta memberikan informasi mengenai Perpustakaan. 7. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Ilmu Perpustakaan untuk setiap ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis selama kuliah. 8. Kepada para sahabatku Ade Zulharmain, Sapari, Agung Sanjaya, Satria Adhi W, Fadilah Ariansyah serta seluruh teman-teman IPI A 2010, IPI B 2010 dan IPI C 2010, Remaja Islam Al Istiqomah terimakasih atas informasi dan motivasi serta bertukar pikiran baik dalam hal akademis maupun non akademis dan Febriyanti PuspitaSari yang selalu memberikan semangat kepada penulis selama ini. 9. Bapak dan Ibu yang selalu setia memberikan segalanya demi kebaikanku. Terima kasih atas setiap doa yang engkau lantunkan untukku dan dukungan yang tiada henti-hentinya. Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyususnan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Jakarta, Maret 2015 Penulis vii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................ i SURAT PERNYATAAN.............................................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................. ABSTRAK .................................................................................................................. iv ABTRACT ................................................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ........................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................................. 5 C. Manfaat dan Tujuan Penelitian .......................................................................... 6 D. Definisi Istilah ................................................................................................... 7 E. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Teori Minat Baca 1. Definisi Membaca ....................................................................................... 10 2. Tujuan Membaca ........................................................................................ 11 3. Minat dan Kebiasaan Membaca................................................................... 12 4. Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca ...................................................... 13 5. Usaha Untuk Menarik Minat Baca .............................................................. 16
viii
B. Perpustakaan Umum 1. Pengertian Perpustakaan Umum .................................................................. 18 2. Tujuan, Fungsi, dan Tugas Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota ............... 20 3. Koleksi dan Layanan Perpustakaan ............................................................. 23 4. Sarana dan Pra Sarana Perpustakaan ........................................................... 26 C. Pengembangan Layanan Perpustakaan............................................................. 28 D. Penelitian Terdahulu........................................................................................ 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...................................................................... 33 B. Sumber Data.................................................................................................... 34 C. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 34 D. Pemilihan Informan ......................................................................................... 35 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 36 F. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan.................................................. 39 2. Sejarah Berdirinya Perpustakaan ................................................................. 39 3. Visi dan Misi Perpustakaan ......................................................................... 40 4. Tujuan Perpustakaan ................................................................................... 41 5. Sumber Daya Manusia ................................................................................ 43 6. Struktur Organisasi ..................................................................................... 44 7. Program Kegiatan Perpustakaan .................................................................. 44 8. Dasar Hukum Berdirinya ............................................................................ 46 ix
B. Hasil Penelitian 1. Bentuk-Bentuk Pengembangan Layanan ................................................... 48 2. Kondisi Minat Baca Pemustaka ................................................................ 51 3. Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca ................................................... 52 C. Pembahasan 1. Bentuk-bentuk pengembangan layanan ...................................................... 55 2. Kondisi minat baca pemustaka .................................................................... 64 3. Faktor yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka ......................... 67 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................................... 76 B. Saran ............................................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 80 LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ....................... 43 Tabel 2. Jumlah Koleksi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan .................................. 56 Tabel 3. Data Pengunjung Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Tahun 2013 ............ 65 Tabel 4. Data Pengunjung Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Tahun 2014 ............ 66 Tabel 5. Perbandingan antara standar nasional perpustakaan dengan kondisi perpustakaan daerah Tangerang Selatan dalam hal perabotan dan alat perpustakaan ..................................................................................................... 72
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Konseptual ............................................................................... 37 Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ........................................... 44
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya umat manusia. Tinggi rendahnya peradaban dan budaya suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki. Hal itu karena ketika manusia purba mulai menggores dinding gua tempat mereka tinggal, sebenarnya mereka mulai merekam pengetahuan mereka untuk diingat dan disampaikan kepada pihak lain. Mereka menggunakan tanda atau gambar untuk mengekspresikan pikiran dan/atau apa yang dirasakan serta menggunakan tanda-tanda dan gambar tersebut untuk mengomunikasikannya kepada orang lain. Waktu itulah eksistensi dan fungsi perpustakaan mulai disemai. Penemuan mesin cetak, pengembangan teknik rekam, dan pengembangan teknologi digital yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi mempercepat tumbuh-kembangnya perpustakaan. Pengelolaan perpustakaan menjadi semakin kompleks. Dari sini awal mulai berkembang ilmu dan teknik mengelola perpustakaan.1 Perpustakaan
sebagai
sistem
pengelolaan
rekaman
gagasan,
pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat manusia, mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya umat manusia tersebut, khususnya yang berbentuk dokumen karya
cetak dan
karya rekam
lainnya,
serta
menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat 1
Presiden Republik Indonesia, Undang – undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, (Jakarta: Pemerintah RI, 2007), hal 28
1
manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya. Sasaran dari pelaksanaan fungsi ini adalah terbentuknya masyarakat yang mempunyai budaya membaca dan belajar sepanjang hayat.2 Belajar sejarah hidup Rasulullah SAW, tentang turunya wahyu pertama yang diberikan oleh Allah SWT melalui malaikat Jibril AS kepada Rasulullah SAW yaitu kalimat perintah yang jelas, ringkas, dan mengandung arti sebagai pedoman hidup manusia yakni kata-kata “bacalah”.
Jadi
bukankah hal itu sebagai isyarat yang ditunjukan kepada kita semua oleh Allah SWT yang memerintahkan kita untuk membaca, meskipun ada banyak sarana seperti dengan mendengar, melihat, latihan, dan dari pengalaman untuk kita belajar tetapi sarana yang paling agung tetaplah “membaca”.
3
Dengan demikian, membaca merupakan kebutuhan yang sangat pokok dan prinsip dalam kehidupan kita pada zaman modern sekarang ini peran minat baca sangat penting bagi semua lapisan masyarakat karena dengan membaca seseorang dapat memperoleh pengetahuan tentang suatu hal, mengembangkan berbagai keterampilan yang dapat berguna untuk kelak mencapai kesuksesan dalam hidup. Hal ini sudah merupakan tuntutan kehidupan modern yang terasa semakin mendesak, kehidupan modern yang salah satu ciri pokoknya adalah perkembangan ilmu dan teknologinya yang semakin menuntut sikap seseorang mempunyai keahlian dalam bidang tersebut. Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan (Perpusda) merupakan salah satu perpustakaan yang belum lama ini didirikan berdasarkan peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan no. 6 tahun 2010, tentang organisasi 2
Presiden Republik Indonesia., hal 28 Raghib As-Sirjani dan Amir Al-Madari, Spiritual Reading. Penerjemah Sarwedi Hasibuan, (Solo: Aqwam, 2007), h. 17 – 18 3
2
perangkat
daerah.
Perpustakaan
Daerah
Kota
Tangerang
Selatan
diserahterimakan dari Dinas Pendidikan ke Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Perpustakaan ini terletak di Jl. Raya Siliwangi No.3 Rt 001/06 Pondok Benda 15416 Tangerang Selatan – Banten.4 Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini menyediakan berbagai layanan untuk para pemustakanya, mulai dari layanan sirkulasi (layanan peminjaman), layanan membaca, layanan anak, layanan keanggotaan, serta layanan perpustakaan keliling untuk masyarakat yang jauh dari jangkauan perpustakaan. Koleksi yang disediakan di perpustakaan ini juga cukup beragam mulai dari koleksi anak seperti buku dongeng, buku bergambar, hingga buku ensiklopedia anak. Tidak hanya koleksi anak yang disediakan, koleksi untuk remaja dan dewasa juga terdapat di perpustakaan ini mulai dari buku pengetahuan umum, buku agama, novel, serta koleksi referensi lainnya seperti koran dan majalah. Koleksi yang disediakan di sini memang cukup beragam tetapi jumlah buku yang dimiliki bisa dikatakan belum terlalu banyak jika dibandingkan dengan perpustakaan daerah lain yang sepadan. Gedung perpustakaan ini menempati 1 buah ruko dan terdapat dua lantai dengan luas 32.2 m2, lantai satu diisi untuk layanan sirkulasi, ruang baca anak, ruang kerja dan lantai dua diisi untuk ruang koleksi untuk umum, ruang baca, toilet, dan tempat shalat. Oleh sebab itu perpustakaan ini bisa dibilang mempunyai ruangan yang tidak terlalu besar untuk memberikan layanan yang maksimal kepada pemustaka dikarnakan tempatnya yang sempit untuk melayani berbagai layanan perpustakaan. 4
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan,Sejarah Singkat Perpusda Tangsel, artikel di akses Jum’at, 21 Desember 2012 dari http://perpusdatangsel.com/index.php.htm
3
Tentu saja dengan suasana
gedung
yang seperti ini akan
mempengaruhi minta baca masyarakat dan terbukti dari data pengunjung pada tahun 2013 saja terdapat 1673 pengujung umum yang datang ke perpustakaan, dari 1.443.407 penduduk Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013.5 Tentu setiap pemustaka yang berkunjung ini mempunyai kebutuhan yang beragam baik untuk mencari informasi atau buku, memenuhi tugas sekolah, untuk rekreasi, serta untuk tujuan penelitian. Bentuk – bentuk layanan
yang dilakukan perpustakaan terdahulu
awal terbentuknya diantaranya: layanan kunjungan perpustakaan, layanan sirkulasi, serta layanan mobil perpustakaan keliling yang beroperasi hanya ke sekolah-sekolah. Adapun bentuk layanan yang saat ini dilakukan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dalam meningkatkan minat baca meliputi: layanan kunjung, layanan sirkulasi, layanan anak, layanan pemutaran film, layanan mobil perpustakaan keliling yang beroperasi ke berbagai instansi
yang ada di Tangerang Selatan.
Kegiatan jambore perpustakaan yang dilaksanakan setiap tahun dengan berbagai kegiatan acara. Mengacu pada pemaparan tersebut, kita dapat melihat masih rendahnya
minat
baca
masyarakat
(pemustaka)
khususnya
dalam
memanfaatkan perpustakaan daerah sebagai salah satu lembaga yang ikut berperan dalam membentuk masyarakat yang mempunyai budaya membaca dan belajar sepanjang hayat. Fenomena ini sangat menarik untuk dikaji lebih 5
Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, “Penduduk,” artikel diakses pada 21 Januari 2015 dari http://tangselkota.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=132
4
mendalam melalui suatu penelitian oleh sebab itu alasan penulis memilih Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan karena perpustakaan mempunyai banyak staf yang mempuni dan sarana yang dimiliki perpustakaan sudah hampir memenuhi standar nasional perpustakaan daerah. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk mengangkat masalah minat baca pemustaka dalam penelitian yang berjudul Pengembangan Minat Baca Pemustaka Studi Kasus pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan pada pemaparan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah pada kajian pengembangan minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Mengacu pada pembatasan masalah tersebut, fokus pertanyaan penelitian ini adalah : “bagaimana eksistensi pengembangan minat baca pemustaka pada perpustakaan daerah?”. Fokus pertanyaan penelitian yang akan dikaji secara mendalam adalah : 1. Bagaimana bentuk-bentuk pengembangan layanan pemustaka pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan minat baca pemustaka ? 2. Bagaimana kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ? 3. Faktor-faktor yang yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ?
5
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian Signifikansi penelitian ini adalah sebagai salah satu langkah untuk menggali berbagai bahan yang dapat disumbangkan dalam penentuan kebijakan pengembangan perpustakaan daerah di Kota Tangerang Selatan. Selain itu penelitian ini memiliki manfaat , yaitu : 1. Manfaat Akademis a. Melalui penelitian ini diharapkan akan menambah khazanah kajian ilmu perpustakaan, khususnya dalam kajian pengembangan minat baca sebagai bagian dari budaya membaca masyarakat. b. Melalui penelitian ini juga bermanfaat sebagai media untuk pengembangan referensi dan peningkatan wawasan akademis serta sebagai bahan pijakan untuk melaksanakan penelitian lanjutan tentang tema yang relevan. 2). Manfaat Praktis : Sebagai salah satu langkah untuk menggali berbagai bahan yang dapat
disumbangkan
dalam
pengembangan
minat
baca
pada
perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menganalisa dan memahami bentuk-bentuk pengembangan
layanan
pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan minat baca pemustaka 2. Menganalisa dan memahami kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan.
6
3. Menganalisa dan memahami Faktor-faktor yang yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan.
D. Definisi Istilah Definisi istilah yang penulis ajukan dalam penelitian ini, antara lain : Pengembangan adalah suatu proses, cara, atau perbuatan untuk mengembangkan / menjadikan lebih sempurna apa yang sudah ada secara bertahap. Minat baca adalah keinginan membaca atas dorongan dari dalam diri sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain. Pustakawan adalah orang yang sangat berperan dan bertangung jawab untuk memastikan bahwa koleksi perpustakaan yang ada dapat berfungsi optimal.6 Pemustaka / User adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi buku maupun fasilitas lainya.7 Perpustakaan daerah ialah perpustakaan yang berkedudukan di ibukota provinsi yang diberi tugas untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan didaerah. 8
6
Pungki Purnomo dan Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi (Jakarta: Lembaga Penelitian, UIN Syarif Hidayatullah) h. 24 7 Wiji Suwarno, “Perpustakaan dan Buku: wacana Penulis dan Penerbit”, (Jogjakarta: ar Ruzz Media, 2011 )h. 37 8 Presiden Republik Indonesia, Undang – undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1990 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam, (Jakarta: Perpusnas, 2002), h. 6
7
E. Sistematika Penulisan Untuk
memudahkan
penulisan
maka
penulis
menggunakan
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan Berisikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, manfaat dan
tujuan penelitian,
definisi istilah dan sistematika penulisan. Bab II
Tinjauan Literatur Bab ini memuat teori-teori meliputi: Kepustakaan yang penulis gunakan sebagai landasan teoritis yang berkaitan dengan penelitian mengenai pengembangan minat baca seperti
teori
minat
baca,
perpustakaan
daerah,
pengembangan layanan perpustakaan, penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual. Bab III
Metode Penelitian Bab ini terdiri dari: Metode penelitia yang digunakan meliputi jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, penentual lokasi dan waktu, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
8
Bab IV
Pembahasan Pembahasan bab ini membahas hasil dari penelitian mengenai
pengembangan minat baca pemustaka pada
perpustakaan daerah Tangerang Selatan. Bab V
Penutup Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran yang dibuat oleh penulis setelah melakukan penelitian di perpustakaan tersebut.
9
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Teori Minat Baca 1. Definisi Membaca Membaca adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan sebuah informasi dari sesuatu yang ditulis, dari huruf menjadi kata kemudian menjadi kalimat dan si pembaca akan mendapatkan sebuah pesan yang dapat menambah pengetahuan pembaca. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca ialah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan bersuara atau didalam hati) selain itu membaca dapat diartikan juga sebagai mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.9 Sedangkan menurut Mudjito membaca merupakan alat bagi orang yang melek huruf untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang telah tersimpan dalam bentuk tulisan.10 Tanpa bisa membaca, manusia dapat dikatakan tidak bisa hidup di zaman sekarang ini. Sebab hidup manusia sangat bergantung pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu, salah satunya dengan cara membaca. Suatu hasil penelitian membuktikan bahwa membaca merupakan sebuah proses untuk mengasah dan meningkatkan intelektualitas
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia elektronik, (Jakarta: Balai Pustaka, 2010) Mudjito, “Pembinaan Minat Baca”, (jakarta: Universitas Terbuka, 2001) h. 61
10
10
seseorang. Itupun telah dibuktikan oleh para cendikiawan dan sastrawan yang terkenal berkat prestasi mereka.11
2. Tujuan dan Manfaat Membaca Perlunya upaya peningkatan minat baca masyarakat dengan tujuan:12 a. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat. b. Mencerdaskan kecerdasan bangsa. c. Mendorong terciptanya masyarakat literasi informasi d. Mendorong peningkatan kualitas pendidikan. Dengan membaca kita dapat memperoleh berbagai manfaat diantaranya: a. Meningkatkan pengembangan diri b. Meningkatkan minat terhadap suatu bidang c. Mengetahui hal-hal yang aktual d. Memenuhi tuntutat intelektual e. Memenuhi kepentingan hidup13 Dari uraian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa tujuan dan manfaat membaca yang paling utama adalah memperoleh informasi. Setelah informasi diperoleh pembaca akan melakukan tindak lanjut yang dapat berupa kegiatan menyimpulkan, menilai, dan membandingkan isi bacaan.
11
Savvino Alfrido, “Menghadirkan Home Library dalam Hunian”, (Jogjakarta, Laksana, 2013) 12 Lasa Hs, Peran Perpustakaan dan Penulis dalam Peningkatan Minat Baca Masyarakat, Visi Pustaka Vol. 11 No 2 (Agustus 2009): h. 7-8 13 Supriyono, “Kontribusi Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat Baca,” Media Pustakawan Vol. V No. 3, (1998).
11
3. Minat dan kebiasaan membaca Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang diperoleh
setelah
seseorang
dilahirkan
dan
bukan
merupakan
keterampilan bawaan. Oleh karena itu minat dan kebiasaan membaca perlu dipupuk, dibina, dan dikembangkan.14 Memaknai "minat baca" perlu dilakukan setidaknya untuk keperluan praktis: sebagai landasan dalam melancarkan upaya promosi kebiasaan membaca. Definisi minat adalah dorongan hati yang tinggi untuk melakukan sesuatu, maka "minat baca" adalah dorongan hati yang tinggi untuk membaca. Keinginan membaca bukan karena faktor eksternal sebagai pemaksa untuk membaca, melainkan karena ada faktor internal sebagai pendorong untuk membaca. Faktor internalnya adalah keinginan untuk mendapat pengalaman yang mengasyikkan dari kegiatan membaca. Minat baca (reading interest) tidak sama dengan kebiasaan membaca (reading habits) dan berbeda pula dari budaya membaca (reading culture). Minat baca akan menjadi kebiasaan membaca jika tersedia bahan bacaan yang sesuai untuk dibaca dan ada cukup waktu untuk membaca.15 Sedangkan minat dan kebiasaan membaca merupakan perilaku dimana kegiatan membaca menjadi bagian dari aktifitas sehari-hari. Meskipun demikian, antara kemampuan membaca dan minat atau kebiasaan membaca tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainya. 16
14
Idris Kamah, dkk., Pedoman Pembinaan Minat baca, (Jakarta: PNRI, 2002) h. 31 Melling Simanjuntak, “Memaknai Hakikat Membaca Untuk Tujuan Praktis,” Visi Pustaka Vol. 13 No. 3 (Desember 2011): h. 47. 16 Sudarnoto Abdul Hakim, dkk., Perpustakaan Sebagai Center for Lerning Society, (Jakarta: Fak Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2005) hal 34 15
12
Pada kebiasaan membaca, motifnya bukan lagi hanya untuk mendapat pengalaman emosional yang mengasyikan tetapi juga untuk mendapat informasi atau pengetahuan baru. Motif kebiasaan membaca ada dua, pertama pengalaman mengasyikkan dari membaca itu sendiri dan kedua
pengetahuan dan pembelajaran untuk memenuhi tuntutan
pendidikan, tuntutan pekerjaan dan tuntutan hidup. Jika motif dominannya adalah untuk pemenuhan tuntutan pendidikan, maka kebiasaan membaca akan berkurang drastis kuantitasnya sesaat setelah tamat sekolah atau ujian skripsi. 4. Faktor yang mempengaruhi minat baca Menurut Kosam Rimbarawa dalam tulisanya berpendapat bahwa, Minat baca jika dikaitkan dengan perpustakaan maka akan terlihat beberapa faktor yang akan mempengaruhinya antara lain: a. Koleksi yang sesuai dengan pemakai (pembaca). b. Tingkat pelayanan dari petugas perpustakaan. c. Sikap petugas perpustakaan (keramahan). d. Pengaturan tata letak yang nyaman. e. Tentu saja faktor dana juga mempengaruhi. 17 Sedangkan menurut Mudjito dalam bukunya pembinaan minat baca menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat baca diantaranya:
17
Sudarnoto Abdul Hakim, dkk., Perpustakaan Sebagai Center for Lerning Society, h.
27.
13
Faktor internal yang dapat mempengaruhi minat baca diperpustakaan antara lain: a.
Kurangnya tenaga pengelola perpustakaan. Jumlah tenaga pengelola perpustakaan, baik yang berpredikat pustakawan, yang berpendidikan jurusan ilmu perpustakaan, maupun tenaga struktural yang masih jauh dari yang diharapkan.
b.
Kurangnya dana pembinaan minat baca. Meskipun para pengelola perpustakaan menyadari bahwa pembinaan minat baca merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab, namun banyak diantaranya yang terbentur pada keterbatasan dana.
c.
Terbatasnya bahan pustaka. Keterbatasan bahan pustaka ini bukan hanya sekedar jumlah dan varianya
yang
belum
memenuhi
kebutuhan
pengguna
jasa
perpustakaan, tetapi juga terbatasnya mutu bahan pustaka ynag dilayankan diperpustakaan. d.
Kurang berfariasinya jenis layanan perpustakaan. Kebanyakan perpustakaan menyediakan layanan baru pada tingkah pemberian layanan peminjaman. Layanan-layanan lainya sepert layanan referensi, layanan pemutaran film, layanan bercerita, layanan penelusuran informasi, dan lain-lain banyak yna belum disajikan di perpustakaan.
e.
Terbatasnya ruangan perpustakaan Banyak perpustakaan yang ruangannya belum dilengkapi dengan ruangan seperti: raung baca, ruang pemutaran film (audio-visual),
14
ruang cerita, ruang serbaguna, ruangan anak/remaja/dewasa, serta lainya. Bahkan banyak perpustakaan yang menempati ruangan sempit, khusus hanya menyimpan koleksi bahan pustaka. f.
Terbatasnya perabotan dan peralatan perpustakaan. Banyak perpustakaan yang belum memiliki peralatan mendukung pembinaan minat baca, seperti berbagai macam proyektor, mesin fotocopy, komputer, mesin pembaca micro film (micro reader), dan lain-lain.
g.
Kurang sentralnya lokasi perpustakaan. Banyak perpustakaan yang kurang menarik pengunjung karena letaknya yang tidak strategis.
h.
Kurangnya promosi / pemasyarakatan perpustakaan. Kurangnya promosi / pemasyarakatan perpustakaan menyebabkan tidak
banyak
anggota
masyarakat
memanfaatkan
layanan
perpustakaan.18 Faktor Eksternal yang dapat mempengaruhi minat baca di perpustakaan antara lain: a.
Kurangnya partisipasi dari pihak-pihak terkait dengan pembinaan minat baca, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, demikian juga lingkungan kantor yang kurang memperhatikan pengembangan minat baca.
18
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001) h.87-89
15
b.
Kurang terbinanya jaringan kerjasama pembinaan minat baca antar perpustakaan.
c.
Sektor swasta belum banyak menunjang pembinaan minat baca. seperti industri, perusahaan serta bisnis lainya belum banyak berpartisipasi dan melibatkan diri dalam pembinaan minat baca.
d.
Belum semua penerbit berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.
e.
Belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.19
5. Usaha Untuk Menarik Minat Baca Ada beberapa cara untuk menarik minat baca pada umumnya diantaranya: 5.1. Mengadakan acara yang tidak berkaitan langsung dengan buku. Karna diadakanya di perpustakaan diharapkan anak-anak akan tertarik melihat-lihat dan akhirnya membaca buku, misalnya: a. Pemutaran film / video untuk remaja di perpustakaan. b. Menyelenggarakan lomba, permainan catur, kuis dan lainya. c. Menyelenggarakan
kelas
kerajinan
tangan,
membuat
berbagai prakarya. d. Menyelenggarakan kelas seni: musik, tari, drama, dan nyanyi. e. Menyelenggarakan kelas lukis, pameran dan lain-lain.
19
Mudjito,Pembinaan Minat Baca, h. 94
16
5.2. Menyelengarakan acara yang langsung berhubungan dengan buku. a.
Mengumumkan
kepada
siswa
buku-buku
yang
memungkinkan menarik perhatian mereka. b.
Buat daftar buku-buku yang dianjurkan kepada siswa untuk daftar bacaaan.
c.
Membaca cerita, dimulai dari guru atau kita undang ahli cerita (pendongeng) untuk bercerita yang asal sumber cerita tersebut bersumber dari buku.
d.
Kegiatan membicarakan buku yang menyangkut buku pelajaran.
e.
Belajar bersama.
f.
Mengadakan
kegiatan
penelitian
kecil-kecilan
untuk
meningkatkan rasa ingin tahu dan menyalurkan kreatifitas mereka. g.
Mengundang ahli untuk berceramah ringan dengan topik yang menarik tentang kehidupan para tokoh misalnya.
h.
Mengadakan pameran buku secara teratur misalnya bila ada buku-buku baru.
i.
Mengadakan lomba membuat buku sendiri mengenai suatu topik tertentu yang bersumber dari koran, majalah, buku, sejenis kliping, dan sebagainya.
17
j.
Kegiatan mengadakan darmawisata, misalnya ke kebun binatang, untuk melihat binatang yang pernah dibaca dari buku.20
B. Perpustakaan Umum 1. Pengertian Perpustakaan Umum Kata perpustakaan berasal dari kata Pustaka, yang berarti: kitab / buku-buku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi Perpustakaan. Kata perpustakaan mempunyai pengertian yang lebih umum dan luas yaitu mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung / bangunan, atau gedung tersendiri, yang berisi bukubuku koleksi, yang disusun dan diatur demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca.21 Di indonesia sekarang ini terdapat bebagai jenis perpustakaan meliputi: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Badan Perpustakaan Provinsi,
Perpustakaan
Khusus/Kedinasan,
Perguruan
Perpustakaan
Sekolah,
Tinggi,
Perpustakaan
Perpustakaan
Keliling,
Perpustakaan Lembaga Keagamaan, dan Taman Baca Masyarakat. 22 Sedangkan pengertian Perpustakaan umum ialah perpustakaan yang diselenggarakan dipemukiman penduduk (desa/kota) diperuntukan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman 20
Murti bunanta, “Peningkatan Minat Dan Budaya Baca Anak Remaja; Sebuah Tantangan Untuk Perpustakaan Dan Pustakawan Menyongsong Abad XXI”, (Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia 13 (1-4) Januari – Desember 1991) h. 3-10 21 Sutarno NS, Perpustakaan dan masyarakat, (Jakarta: Sagung Seto, 2006) h. 11-12 22 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006) h. 32- 43
18
tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan. 23 Jadi dapat disimpulkan perpustakaan umum ialah
tempat yang
menyediakan buku-buku cetak maupun non cetak untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat umum tanpa membedakan status sosial, suku, agama dan sebagainya. Di Indonesia
perpustakaan umum mencakup perpustakaan
kabupaten, kota, kecamatan, desa serta perpustakaan yang didirikan oleh komunitas maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM). Berdasarkan koleksi, penganggaran serta jasa layanan, maka Badan Perpustakaan Provinsi ataupun nama lainnya, dapat dimasukkan ke kelompok perpustakaan umum.24 Perpustakaan umum Kabupaten/kota adalah perpustakaan yang lazimnya didirikan oleh pemerintah daerah (ada juga yang mula-mula didirikan oleh pihak swasta, kemudian diserahkan kepada pemerintah) serta dikelola oleh pemerintah daerah. Dalam hal ini adalah pemerintah kabupaten/kota. Karena dikelola oleh pemerintah daerah, maka perangkat personalia, gedung, koleksi, serta anggaran lainya dimasukan kedalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).25 Pengertian
Perpustakaan
Daerah
yaitu
perpustakaan
yang
berkedudukan di ibukota provinsi yang diberi tugas untuk menghimpun,
23
Sukarman dan Natajumena, Pedoman umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000) h. 4 24 Sulistyo Basuki, “Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital,” Visi Pustaka Vol. 9 No. 2 (Agustus 2007) 25 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (jakarta: Universitas Terbukadepdikbud,1993) h. 9
19
menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan didaerah.26
2. Tujuan, Fungsi, dan Tugas Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota Tujuan perpustakaan Daerah pada dasarnya untuk membina dan mendidik masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkan bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Disamping itu perpustakaan
Daerah
juga
berperan
untuk
meningkatkan
dan
mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar dengan mempergunakan bahan pustaka yang tersedia. Sedangkan
menurut
Sulistyo
Basuki
perpustakaan
umum
mempunyai empat tujuan utama, yaitu: Pertama, memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca materi perpustakaan yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik. Kedua, menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat. Ketiga, membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan materi perpustakaan. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan
umum,
lebih
tepat
disebut
sebagai
pendidikan
berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan sejenis ini 26
Presiden Republik Indonesia, Undang – undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1990 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam, (Jakarta: Perpusnas, 2002), h. 6
20
hanya dapat dilakukan oleh perpustakaan umum, karena perpustakaan umum merupakan satu-satunya pranata kepustakawanan yang terbuka bagi umum. Perpustakaan Nasional juga terbuka bagi umum, namum untuk memanfaatkannya tidak selalu terbuka langsung bagi perorangan, ada kalanya harus melalui agen perpustakaan lain. Keempat, bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya. 27 Keberadaan perpustakaan ini menjadi begitu penting dengan dikeluarkanya undang-undang no. 43 tahun 2007, dalam pasal 3 dikatakan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Fungsi Perpustakaan Umum kabupaten/kota adalah:28 a. Mengembangkan koleksi. b. Menghimpun koleksi muatan lokal. c. Mengorganisasi materi perpustakaan. d. Mendayagunakan koleksi. e. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.
27 Sulistyo Basuki, Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital. h. 7 28 Badan Standarisasi Nasional (BSN), Perpustakaan umum kabupaten/kota (Jakarta: BSN, 2009) h. 3
21
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. g. Melestarikan materi perpustakaan. h. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya. Tugas pokok Perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara, dan mendayagunakan, semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatanya, dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan. 29 Berikut tugas perpustakaan umum kabupaten/kota menurut Badan Standarisasi Nasional adalah: a. Menyediakan sarana pengembangan kebiasaan membaca sejak usia dini. b. Menyediakan sarana pendidikan seumur hidup. c. Menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal. d. Menyediakan sarana pengembangan kreativitas diri anggota masyarakat. e. Menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat sehingga aspirasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang dengan baik. f. Mendayagunakan koleksi termasuk akases informasi koleksi perpustakaan lain serta berbagai situs web. g. Menyelenggarakan kerja sama dan membentuk jaringan informasi. h. Menyediakan fasilitas belajar dan membaca. 29
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan; Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006) h. 53
22
i. Memfasilitasi pengembangan literasi informasi dan komputer. j. Menyelenggarakan
perluasan
layanan
antara
lain
melalui
perpustakaan keliling. 30
3. Koleksi dan Layanan Perpustakaan
Koleksi menjadi salah satu elemen penting dalam eksistensi sebuah perpustakaan. Koleksi dapat menjadi motivasi bagi pemustaka untuk datang ke perpustakaan. Kualitas koleksi menjadi salah faktor penentu apakah perpustakaan akan diakses oleh banyak pemustaka atau tidak. Perpustakaan nasional sebagai rujukan tertinggi perpustakaan di Indonesia memiliki sebuah ketetapan standar koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan daerah sekurang kurangnya 0,025 per kapita dikalikan jumlah penduduk diwilayah kabupaten/kota yang bersangkutan.31
Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. 32 Sedangkan menurut kamus istilah perpustakaan Koleksi adalah sejumlah buku atau bahan lain mengenai satu subjek atau merupakan satu jenis yang dihimpun oleh seseorang atau satu badan.33 Perpustakaan umum, koleksinya bersifat umum, artinya mencakup semua ilmu pengetahuan yang sesuai 30
Badan Standarisasi Nasional, h. 7 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan, (Jakarta: Perpusnas RI, 2011) h. 33 32 Presiden Republik Indonesia, Undang – undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, (Jakarta: Pemerintah RI, 2007), h. 2 33 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Kamus Istilah Perpustakaan, di akses pada hari selasa tanggal 17 Juni 2014 dari http://www.pnri.go.id/IstilahPerpustakaanAdd.aspx?id=709 31
23
dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat34. Koleksi yang terdapat pada perpustakaan terbagi menjadi dua yaitu: a. Buku Fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan rekaan atau khayalan pengarang walaupun kadang-kadang cerita tersebut ditulis dengan fakta-fakta yang nyata dan logis. b. Buku non fiksi merupakan buku yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Topik pada buku non fiksi mencakup ilmu yang diajarkan dimadrasah yaitu; ilmu biologi, ilmu alam, ilmu sosial, ilmu terapan, dan humaniora.35
Layanan perpustakaan
merupakan suatu kegiatan melayani para
pemustaka dengan cara memberikan apa yang dimiliki oleh perpustakaan baik itu koleksi ataupun fasilitas yang dimiliki. Selanjutnya sistem layanan perpustakaan terbagi menjadi dua yaitu Sistem Layanan Terbuka (open access) dan Sistem Layanan Tertutup (closed access).
Sistem terbuka (open access) adalah layanan yang memungkinkan pengguna masuk keruangan koleksi untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan. Sedangkan Sistem tertutup (closed access) adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan,
34 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan; Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto, 2006) h. 85 35 Pungki Purnomo dan Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010) h. 18
24
pengguna bisa memilih koleksi melalui katalog dan selanjutnya petugas perpustakaan yang akan mengambilkan.36
Berikut ini beberapa jenis layanan yang disedikan oleh Perpustakaan Daerah diataranya:
a.
Pelayanan
sirkulasi
atau
peminjaman
merupakan
kegiatan
peminjaman bahan pustaka kepada anggota perpustakaan yang memang sudah diizinkan meminjam. b.
Pelayanan
Referensi
merupakan
kesatuan
dari
pelayanan
perpustakaan secarqa keseluruhan di perpustakaan. c.
Layanan membaca bagi pengunjung yang tidak bermaksud untuk meminjam buku namun hanya ingin membaca saja.
d.
Layanan bercerita bermaksud untuk mengenalkan bahan pustaka yang ada di perpustakaan dengan menyajikan cerita.
e.
Layanan pemutaran film berupa pemutaran film atau slide atau filmstrip yang berupa film-film cerita, film ilmu pengetahuan, maupun film hiburan.
f.
Layanan jasa dokumentasi berupa penyediaan bahan-bahan dokumentasi
seperti peraturan
pemerintah,
serta
peraturan
perundang undangan. g.
Layanan jasa informasi disedikan untuk pengunjung yang ingin mengetahui berbagai informasi yang dibutuhkan ini dapat dilakukan secara tatap muka maupun dengan media lain
36
F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) h. 93-
94
25
h.
Layanan jasa terjemah disediakan bagi para pengunjung yang membutuhkan jasa penerjemah.
i.
Layanan pembuat sari karangan dapat pula disediakan oleh perpustakaan bagi pengunjung ang memerlukan dan nantinya sari karangan tersebut dapat dibuat dalam berbentuk buku.
j.
Layanan silang layan layanan ini berguna agar pengunjung yang tidak memiliki izin meminjam buku pada perpustakaan lain dapat dibantu oleh perpustakaan yang bersangkutan.
k.
Layanan ekstensi berupa penyajian layanan bahan pustaka kepada masyarakat terpencil, para pasien rumah sakit, orang yang berada dilembaga pemasyarakatan atau sekolah-sekolah terpencil. Dapat melalui perpustakaan keliling
l.
Layanan bentuk paket layanan ini berupa peminjaman satu set buku perpustakaan untuki periode waktu tertentu.37
4. Sarana dan Pra Sarana Perpustakaan
Sebagai sebuah instansi perpustakaan tidak berbeda dengan instansi yang lain tentu saja membutuhkan sebuah sarana dan pra sarana untuk menunjang keberlangsungan perpustakaan. Yang membedakan perpustakaan dengan instansi lainya yaitu bahwa perpustakaan harus memiliki fungsi pendidikan, pelestarian, informasi, dan rekreasi bagi pemustaka. Pra sarana adalah fasilitas yang mendasar/penunjang utama terselengaranya perpustakaan antara lain berupa bangunan atau ruang 37
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001) h. 40-41
26
perpustakaan. Sedangkan sarana perpustakaan adalah peralatan dan perabotan yang diperlukan untuk mempermudah pelaksanaan tugas perpustakaan antara lain ruang pengolahan, peralatan ruang koleksi, peralatan ruang pelayanan, akses informasi, dll. 38
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebuah perpustakaan dalam menyediakan sarana dan pra sarana berdasarkan Standarisasi Nasional Perpustakaan diantaranya:39
4.1 Gedung a. Luas gedung sekurang-kurangnya 0,008 m2 per kapita dikalikan jumlah penduduk. b. Memenuhi standar kesehatan, keselamatan, kenyamanan, ketenangan, keindahan, pencahayaan, keamanan, dan sirkulasi udara. c. Perencanaan gedung memungkinkan pengembangan fisik. d. Memenuhi aspek teknologi, ergonomik, konstruksi, lingkungan, efektifitas, efisiensi dan kecukupan. e. Berbentuk permanen. f. Memperhatikan kekuatan dan memenuhi persyaratan konstruksi lantai untuk ruang koleksi perpustakaan (minimal 400 kg/m²). g. Dilengkapi atau difasilitasi sarana kepentingan umum seperti toilet, dan area parkir.
38
Tulus Widodo, “Sarana dan Pra Sarana Perpustakaan,” artikel diakses pada 22 Januari 2015 dari https://semasajogja.wordpress.com/2009/10/10/sarana-dan-prasarana-perpustakaan/ 39 Perpustakaan Nasional RI, h. 34 - 35
27
4.2 Lokasi Perpustakaan.
a. Berada pada lokasi yang mudah dilihat, dikenal, dan di jangkau masyarakat. b. Di bawah kepemilikan atau kekuasaan pihak pemerintah daerah. c. Memiliki status hukum yang jelas. d. Jauh dari lokasi rawan bencana.
4.3 Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan sekurang-kurangnya terdiri dari ruang koleksi, ruang baca, ruang kepala,ruang staf, ruang pengolahan, ruang serba guna, area publik (mushola dan toilet tidak berada didalam ruang koleksi).
4.4 Sarana Layanan dan Sarana Kerja
a. Setiap 10.000 jumlah penduduk, sekurang-kurangnya disediakan 1 unit komputer yang terkoneksi dengan internet. b. Perpustakaan memanfaatkan dan mendayagunakan sarana komputer untuk
mengembangkan
e-library
(perpustakaan
digital)
dan
kepentingan pelayanan akses informasi.
C.
Pengembangan Layanan Perpustakaan.
Melihat begitu pentingnya fungsi dari perpustakaan oleh sebab itu diperlukan perhatian yang lebih dari Pustakawan ataupun pemustakanya sendiri bahwa perpustakaan harus mampu mengimbangi perkembangan
28
ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, serta berbagai aspek lainya. Oleh karnanya perpustakaan perlu membangun diri untuk menciptakan layanan yang berorientasi pengguna.
Layanan perpustakaan secara teknis terbagi menjadi 3 kategori:
1. Layanan teknis, layanan ini biasanya berupa pengadaan, dan pengolahan bahan pustaka. 2. Layanan pemakai, layanan ini biasanya yang berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan, yaitu; sirkulasi, referensi, reserve, OPAC, internet, multi media dan sebagainya. 3. Layanan administrasi, layanan administrasi ini terdiri dari dua kategori, yaitu Layanan administrasi perpustakaan dan administrasi pengguna. Jenis layananya berupa surat menyurat dan pengarsipan dokumen.40
D.
Penelitian Terdahulu
1. Andrea Dorea Masa, (Minat dan kebiasaan membaca mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia), (Skripsi: Universitas Indonesia, 1994). Penelitian ini membahas jenis bahan bacaan yang paling banyak dibaca meliputi buku, koran, majalah, dan tabloid, waktu dan alasan membaca bahan bacaan. Skripsi ini memiliki persamaan dengan yang akan diteliti oleh penulis dalam hal minat dan kebiasaan membaca tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan pada objek dan tempat yang akan diteliti. 40
Universitas Lambung Mangkurat, “Pelayanan Perpustakaan Berorientasi Pengguna,” diakses pada 21 Januari 2015 dari http://si.unlam.ac.id:81/gtsdm/fo/index.php?mod=berita&sub=berita&act=view&typ=html&id=19
29
2. Ujiani Windy Lestari, (Minat baca siswa Sekolah Dasar swasta suatu tinjauan di SDN 12 Pondok Pinang dan SD Pembangunan Jaya ), (Skripsi: Universitas Indonesia, 2002). Penelitian ini membahas mengenai apa yang membedakan minat baca antara SD 12 Pondok pinang dengan SD Pembangunan Jaya. Skripsi ini memiliki persamaan dengan yang akan diteliti oleh penulis dalam hal minat baca tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan pada sasaran yang dituju dan tempat yang akan diteliti. 3. Susiana Hutagalung, (Unsur-unsur yang menarik minat baca anak pada seri Snelle Jelle), (Skripsi: Universitas Indonesia, 2005). Penelitian ini membahas mengenai unsur – unsur yang menarik minat baca anak lakilaki pada buku serial yang diterbitkan pada tahun 1984 yang berjudul Snelle Jelle. Skripsi ini memiliki persamaan dengan yang akan diteliti oleh penulis dalam hal minat baca tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan pada objek yang akan diteliti. 4. Mia Larasati, (Peranan perpustakaan sekolah dalam membina minat dan kebiasaan membaca siswa sd Al Azhar Pondok Labu Jakarta), (Skripsi: Universitas Indonesia, 2002). Penelitian ini membahas minat dan kebiasaan
membaca
siswa,
faktor
yang
mempengaruhi
dan
menghambat upaya perpustakaan membina minat baca siswa. Skripsi ini memiliki persamaan dengan yang akan diteliti oleh penulis dalam hal minat baca tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan pada sasaran yang dituju dan tempat yang akan diteliti.
30
5. Dewi Handayani Riastuti, (Peran rumah cahaya sebagai media pengembangan minat baca anak). (Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010) Penelitian ini membahas bagaimana rumah cahaya dalam mengembangkan minat baca anak melalui dua aspek yaitu koleksi dan kegiatan apa saja yang dilakukan rumah cahaya yang terletak di daerah Depok Timur. Penelitian ini mempunyai kesamaan dalam hal topik yang diteliti tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan dalam hal topik dan tempat yang dituju. 6. Kinan, (Pengaruh layanan perpustakaan umum kabupaten bekasi terhadap minat baca pemakainya). (Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005). Penelitian ini membahasa tentang layanan apa saja yang dapat mempengaruhi minat baca para pemakainya serta layanan seperti apa yang pemakai inginkan. Penelitian ini mempunyai kesamaan dalam hal topik yang akan dibahas dalam hal minat baca tetapi penelitian ini mempunyai perbedaan dengan peneliti lakukan dalam hal lokasi yang dijadikan penelitian. 7. Putri Yulianti, (Peran storytelling terhadap pembinaan minat baca di taman bacaan yayasan wakaf khadijah isyah kampung gagak tangerang). (Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008). Penelitian ini membahas bagaimana taman baca yayasan Khadijah Aisyah dalam memanfaatkan Storytelling untuk membina minat baca anak-anak. Penelitian ini mempunyai kesamaan dalam hal topik yang akan dibahasa yaitu dalam hal minat baca. Tetapi penelitian ini mempunyai
31
perbedaan dengan yang akan peneliti lakukan dalam hal objek yang akan ditelitinya serta lokasi yang dijadikan penelitian. 8. Nur Al Karim, (Kelayakan Gedung Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan). (Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013). Penelitian
ini
membahas
mengenai
kelayakan
fisik
gedung
Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan sebagai perpustakaan umum setingkat kabupaten/kota. Adapun standar yang digunakan dalam penilaian pada penelitian ini adalah SNP 2011 (Standar Nasional Perpustakaan) tentang perpustakaan umum kabupaten/kota yang diterbitkan oleh Perpusnas RI tahun 2011. Penelitian ini mempunyai kesamaan dalam hal tempat / lokasi yang menjadi objek penelitian yaitu Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
32
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam rangka mengkaji permasalahan penelitian pengembangan minat baca pemustaka Pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan, maka dalam bab ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini dari mulai jenis dan pedekatan penelitian, sumber data, penentuan lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data hingga menganalisis data. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif, yakni penulis menjelaskan sesuatu seperti apa adanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian dengan menganalisis objek alamiah dimana peneliti sebagai instrumen kunci dan menyajikan apa adanya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk mengetahui lebih mendalam bagaimana Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dalam mengembangkan minat baca pemustaka. Dengan Pendekatan Kualitatif ini peneliti diharapkan mampu menggali fakta-fakta yang ada dilapangan secara apa adanya / alamiah. Melalui penelitian model ini, peneliti nantinya akan melakukan eksploratif terhadap suatu objek yang dituju dengan memahami makna dibalik data yang tampak sehingga nantinya dapat langsung berinteraksi sosial serta memahami perasaan informan untuk dapat mengembangkan teori dan memastikan kebenaran data.41
41
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2009), h. 22
33
B. Sumber Data B.1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data atau dari hasil penelitian lapangan. Guna mendapat data primer, penulis mengadakan observasi (pengamatan) di lapangan serta melakukan wawancara kepada pengelola perpustakaan dan para pemustaka. B.2. Data Sekunder, yakni data yang diperoleh melalui literatur yang memiliki hubungan dengan materi skripsi ini. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan (Library Research) yaitu dengan mempelajari buku kepustakaan, literatur-literatur, yang berkaitan dengan dengan pengembangan minat baca, Perpustakaan Daerah, dan Kota tangerang Selatan.
C. Penentuan Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kota Tangerang Selatan, kegiatan penelitian ini sudah dilakukan sejak penyusunan proposal penelitian dan pra survei pada paruh waktu sekitar bulan Juni tahap penjajakan serta revisi draf proposal. Studi lapangan tahap pertama pada minggu pertama bulan Juli hingga menjelang Agustus 2014. Penelitian ini tepatnya berlokasi di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yang beralamat di jalan Raya Siliwangi No.3 Rt 001/06 Pondok Benda 15416 Tangerang Selatan – Banten. Alasan penulis memilih Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini, karena perpustakaan ini telah mempunyai berbagai sarana yang memadai serta pustakawan yang mempuni. Tetapi entah kenapa pengunjung
34
perpustakaan masih sangat minim sekali, disamping itu juga lokasi tempat berada perpustakaan itu sendiri sulit untuk ditemukan dikarenakan tidak adanya informasi yang memberitahukan adanya perpustakaan didepan perkomplekan ruko tersebut.
D. Pemilihan Informan Dalam penelitian ini yang menjadi informan penelitian yaitu staf fungsional, pustakawan bagian pelayanan dan 2 orang pemustaka. Informan yang penulis pilih untuk memenuhi data penelitian ini merupakan mereka yang telah benar memahami dan mengetahui situasi serta kondisi perpustakaan dalam pengembangan minat baca pemustaka. Adapun informasi yang akan penulis galih lebih dalam disini yaitu: Menggali informasi sedalam mungkin mengenai latar belakang perpustakaan ke kantor perpustakaan, Menggali informasi mengenai upaya dan faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan minat baca pemustaka, Menggali informasi mengenai pendapat dan pengalaman pemustaka
terhadap
perpustakaan.
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu proses yang teramat penting dalam suatu penelitian, karena suatu hasil penelitian nantinya akan dilihat bagaiman peneliti memperoleh data tersebut. Dengan pengumpulan data setiap permasalahan dalam penelitian nantinya akan diarahkan melalui
35
pertanyaan – pertanyaan dan mempengaruhi penentuan metode pengumpulan data yang akan dilakukan. Pengumpulan data ini sengaja dilakukan dengan cara memilih informan yang nantinnya dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan peneliti. 1. Observasi Observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. 42 Observasi dilakukan secara langsung ke lapangan untuk mengetahui keadaan sebenarnya serta untuk memperoleh sebuah bukti terhadapat informasi yang telah diperoleh sebelumnya. 2.
Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada reponden baik bersifat terstruktur, semi terstruktur, ataupun terbuka (bebas).43 Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia wawancara merupakan sebuah aktifitas tanya jawab kepada seseorang yang dimintai keterangan atau pendapat.44 Wawancara yang dilakukan disini peneliti meminta waktu khusus dengan para informan untuk diajukan pertanyaan – pertanyaan mengenai permasalahan minat baca dan upaya yang telah dilakukan.
F. Teknik Analisis Data Data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dari hasil penelitian akan dianalisa dengan menggunakan metode data kualitatif, dimulai dari 42
Prasetya Irawan, hal 63 Prasetya Irawan, hal 299 44 Layla, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (T.tp.: Palanta, t.t), h. 634 43
36
wawancara, observasi, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif melalui tiga tahap yang dapat digambarka sebagaiberikut :
Gambar 1 Kerangka Konseptual Tahap pertama adalah reduksi data yang diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi data ‘kasar’ yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.45 Dari lokasi penelitian, data lapangan dituangkan dalam uraian laporan yang lengkap dan terinci. Data dan laporan lapangan kemudian direduksi, dirangkum, dan kemudian dipilah-pilah hal yang pokok, difokuskan untuk dipilih yang terpenting kemudian dicari tema atau polanya ( melalui proses penyuntingan, pemberian kode dan pentabelan ). Reduksi data dilakukan terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Pada tahapan ini setelah data dipilah kemudian disederhanakan, data yang tidak diperlukan disortir agar memberi kemudahan dalam penampilan, penyajian, serta untuk menarik kesimpulan sementara.
45
Matthew B.A Miles, Michael Huberman. Analisa data kualitatif, Penerjemah Tjetjep Rorendi Rohidi (Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1992). h. 174
37
Tahap kedua adalah penyajian data. Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk teks naratif yang telah diseleksi dan disederhanakan kemudian disatukan kedalam bentuk yang mudah dipahami. Dalam konteks ini penyajian data (display data) dimasudkan agar lebih mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Hal ini merupakan pengorganisasian data kedalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. Data-data tersebut kemudian dipilah-pilah dan disisikan untuk disortir menurut kelompoknya dan disusun sesuai dengan katagori yang sejenis untuk ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang dihadapi, termasuk kesimpulan-kesimpulan sementara diperoleh pada waktu data direduksi. Tahap ketiga, menarik kesimpulan melalui verivikasi dengan cara memikir ulang selama penulisan, meninjau ulang catatan lapangan, kemudian menarik kesimpulan.
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia
pada
29
Oktober
merupakan pemekaran dari Kabupaten
2008.
Tangerang.
Kota Kota
ini
Tangerang
Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106'38' - 106'47’ Bujur Timur dan 06'13'30' - 06'22'30' Lintang Selatan dan secara administratif terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan, 49 (empat puluh sembilan) kelurahan dan 5 (lima) desa dengan luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha. 46 2. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Perpustakaan Daerah (Perpustakaan Daerah) Kota Tangerang Selatan berdiri pada tanggal 17 Januari 2011, dengan kantor pertama di wilayah Bumi Serpong Damai (BSD) yang setahun kemudian berpindah ke kantor di Graha Mitra di Jalan Raya Siliwangi No. 3 Pondok Benda Pamulang dan diawal tahun 2014 ini kantor Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan pindah lagi di daerah Bumi Serpong Damai (BSD) tepatnya di Ruko Boulevard Taman Tekno 2 Blok D5 BSD, namum walaupun kantor perpustakaanya berpindah lokasi di BSD akan tetapi 46
Web Portal Resmi Pemerintah Kota Tangerang Selatan, “ Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan” artikel diakses pada 22 Januari 2015 dari http://tangerangselatankota.go.id/ver3/selayangpandang/gambaran-umum
39
Pelayanan Perpustakaannya masih tetap berada di Pamulang. Berdirinya Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan, berawal dari kebutuhan Pemkot (Pemerintah Kota) Tangerang Selatan akan instansi pemerintah yang mendukung motto Kota Tangerang Selatan yaitu, cerdas, modern dan religious. Cukup jelas, dari ketiga kata tersebut membutuhkan peran perpustakaan yang sangat signifikan. Dengan berlandaskan Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan diperkuat dengan Perda (Peraturan Daerah) No. 6 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat daerah, maka terbentuklah susunan organisasi perpustakaan yang berdiri langsung di bawah Walikota Tangerang Selatan. Setelah lebih dari 4 tahun berjalan, sudah banyak kontribusi yang diberikan oleh Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Mulai dari berperan aktif dalam berbagai kegiatan pemerintahan seperti Bimtek untuk para pustakawan sekolah di daerah Tangerang Selatan, Jambore Perpustakaan yang setiap tahunnya diselenggarakan, hingga kegiatan rutin Pusling (Perpustakaan Keliling) yang dilaksanakan Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan.
3. Visi dan Misi Perpustakaan Visi Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan adalah: “Terwujudnya kantor perpustakaan daerah sebagai pusat layanan informasi menuju peningkatan mutu pendidikan masyarakat Kota Tangerang Selatan yang cerdas, modern dan religius.”
40
Dan misi Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan yaitu: 1. Meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
penyelenggaraan
perpustakaan 2. Meningkatkan kualitas sumber daya pengelola perpustakaan 3. Meningkatkan
kualitas
layanan
serta
pemasyarakatan
perpustakaan 4. Meningkatkan pengembangan dan pembinaan perpustakaan 5. Meningkatkan jaringan informasi dan kerjasama perpustakaan 6. Meningkatkan minat budaya baca masyarakat 7. Meningkatkan penyelamatan dan pelestarian hasil budaya bangsa berupa karya cetak dan rekam, baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy.47
4. Tujuan Perpustakaan Tujuan Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan antara lain: a. Meningkatkan kemampuan sumber daya aparatur b. Meningkatkan manajemen kelembagaan c. Meningkatkan sistem pengelolaan keuangan perpustakaan d. Meningkatkan sarana dan prasarana kelembagaan e. Meningkatkan pelayanan dan pengaduan masyarakat f. Meningkatkan sistem layanan di gedung perpustakaan g. Meningkatkan pelayanan ekstensi h. Meningkatkan kemampuan sumber daya pengelola diberbagai jenis perpustakaan 47
Chaerudin. Profil Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. h. 6-7
41
i. Meningkatkan manajeman layanan diberbagai jenis perpustakaan j. Meningkatkan pengembangan perpustakaan di daerah k. Meningkatkan
publikasi
dan
pembinaan
diberbagai
perpustakaan l. Penyuluhan perpustakan kepada masyarakat m. Meningkatkan sistem layanan n. Meningkatkan sistem layanan informasi o. Mengembangkan perpustakaan dan taman baca masyarakat p. Memasyarakatkan minat dan budaya baca masyarakat. 48
48
Chaerudin. Profil Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan.. h. 7-8
42
jenis
5. Sumber Daya Manusia Tabel 1. 6.
Sumber Daya Manusia Perpustakaan Daerah 7.
Kota Tangerang Selatan 8.
No. 1 2 3 4 5 6
7 8
Nama
Jabatan
Dr. Chaerudin, MM, M.Si
Jumlah
Kepala Kantor Perpustakaan
Dedi Carwadi
1
Bendahara
1
Jabatan Fungsional
1
Ka. Subag TU
1
Hj. Tri Astuti SE
Sie. Pengolahan dan Pengembangan
1
Bhakti Haribowo, M.Si
Sie. Pembinaan dan Pemberdayaan
1
Sie. Pelayanan dan Sistem Informasi
1
Arif Fadillah S.S, M. Si Nustah
Lilis Atikah, S.IP Staf Perpustakaan
68 TOTAL
75
(Sumber: Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan) Jumlah keseluruhan Sumber Daya Manusia di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan adalah 75 orang dari sekian banyak jumlah SDM hanya terdapat 2 orang staff perpustakaan yang memiliki latar belakang jurusan Ilmu Perpustakaan.
43
6. Struktur Organisasi Berikut ini merupakan struktur organisasi Kantor Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.
Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan 7. Program Kegiatan Perpustakaan Untuk mencapai sasaran sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan maka program yang dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan selama periode 2011-2016, yaitu: a.
Program pelayanan adminsitrasi perkantoran
b.
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
c.
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan di perpustakaan
d.
Peningkatan disiplin aparatur
e.
Penyusunan dokumen perencanaan
44
f.
Program
pengembangan
budaya
baca
dan
pembinaan
perpustakaan. 49 Program di atas akan dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar. 2. Pengembangan Minat budaya baca 3. Supervisi, pembinaan dan stimulasi pada perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarkat. 4. Pelaksanaan koordinasi pengembangan perpustakaan. 5. Penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan di daerah. 6. Penyelanggaraan koordinasi pengembangan budaya baca 7. Perencanaan dan penyusunan program budaya baca 8. Publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca 9. Penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah. 10. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.50
Adapun sasaran dari program-program tersebut adalah: 1. Terwujudnya Layanan Perpustakaan Keliling guna meningkatkan minat baca masyarakat Kota Tangerang Selatan. 2. Meningkatnya pengetahuan tentang Undang-undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. 3. Terlaksananya komparasi teknologi informasi perpustakaan 49
Hadi, Bhakti Haribowo. Rencana dan Strategi Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ( Tangerang Selatan : Perpuda Kota Tangerang Selatan, 2011). h. 40 50
Hadi, Bhakti Haribowo. h. 40-41
45
4. Terlaksananya penyusunan dokumen-dokumen 5. Tersedianya koleksi bahan pustaka, karya cetak dan karya rekam pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan.51
8. Dasar Hukum Berdirinya Perpustakaan Dasar hukum berdirinya Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan antara lain : 1. Undang-undang No. 23 Tahun 2000, tentang Pembentukan Provinsi Banten. 2. Undang-undang No. 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 3. Undang-undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan undang-undang No. 12 Tahun 2008, tentang perubahan kedua atas undang-undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah 4. Undang-undang No. 43 Tahun 2007, tentang Perpustakaan. 5. Undang-undang No. 51 Tahun 2008, tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan. 6. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2010, tentang Organisasi Perangkat Daerah. 7. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
51
Hadi, Bhakti Haribowo. h. 41
46
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 52
B. Hasil Penelitian Dalam peneltian ini digunakan teknik observasi dan wawancara, tentunya peneliti memiliki sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun yang menjadi sumber data primer penelitian ialah staff perpustakaan / pustakawan Perpustakaan Daerah
Tangerang Selatan
berjumlah 3 orang informan dan pengunjung / pemustaka yang berjumlah 3 orang informan. Jadi total informan yang peneliti wawancarai sebanyak 6 orang informan. Sedangkan yang menjadi sumber data sekunder yakni melalui literatur-literatur yang memiliki hubungan dengan pengembangan minat baca, Perpustakaan Daerah dan Kota Tangerang Selatan. Sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah berupa kumpulan kata-kata yang dilengkapi dengan bukti dokumentasi dan yang lainya. Pencatatan sumber utama melalui observasi dan wawancara merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Dalam penelitian ini selain melakukan wawancara pada sumber data primer juga sebagai pengamat yang berperan serta, dimana pada penelitian kualitatif kegiatan-kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah, dan senantiasa bertujuan memperoleh sesuatu informasi yang dibutuhkan.
52
Chaerudin. Profil Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. (Jakarta : Perpuda Kota Tangerang Selatan, 2012). h. 3
47
Observasi dilakukan selama 2 bulan sejak 1 september hingga 30 november 2014. Observasi bukan hanya melihat, mengamati atau memperhatikan saja. Adapun yang peneliti lakukan dalam observasi ini yaitu melihit ruangan koleksi serta tatanannya. Melihat dan mengkaji suasana perpustakaan dan peranannya. Pada akhirnya mencatat semua pengamatan dan mengubahnya menjadi serangkaian kata yang dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam bahasa ilmiah. Wawancara dilakukan baik dengan staff perpustakaan ataupun pengguna / pemustaka terhitung dari tanggal 01- 20
Desember 2014.
Adapun yang ditanyakan kepada staff perpustakaan untuk mendapatkan informasi mendalam sebagai dasar dan latar belakang penelitian penulis. Sedangkan kepada pengguna / pemustaka, untuk mendapatkan sekilas gambaran terhadap efek / pengaruh yang dihasilkan oleh Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan terhadap pengembangan minat baca pemustaka.
1. Bentuk-bentuk pengembangan layanan pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan minat baca. Jenis layanan yang dimiliki perpustakaan dapat mempengaruhi jumlah pengunjung perpustakaan itu, Semakin banyak jenis layanan tentu akan lebih menarik minat pemustaka untuk berkunjung / memanfaatkan perpustakaan tersebut. Berikut layanan yang diberikan Perpustakaan Daerah Tangerang selatan dalam melayani pemustakanya: a. Layanan
koleksi.
Pada layanan ini pengunjung dapat dengan
bebas memanfaatkan koleksi yang dimiliki perpustakaan baik itu tercetak ataupun koleksi audio visual. Koleksi yang dimiliki
48
Perpustakaan Daerah Tangerng Selatan meliputi: Koleksi tercetak berjumlah 5.226 judul, koleksi Referensi berjumlah 15 Judul, koleksi audio visual berjumlah 1.000 keping dengan total keseluruhan berjumlah 6.241 koleksi. Jika dilihat memang koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan pemustaka saat ini yang berkunjung. akan tetapi bila kita merujuk pada standar perpustakaan umum yang menyebutkan bahwa jumlah judul koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya 0.025
perkapita
dikalikan
jumlah
penduduk
di
wilayah
kabupaten/kota yang bersangkutan, dalam hal ini Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013 berjumlah 1.443.407 maka koleksi yang seharusnya dimiliki perpustakaan berjumlah 36.000 judul untuk dapat memenuhi standar perpustakaan daerah. b. Layanan sirkulasi. Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan memberikan layanan sirkulasi yang mencakup pembuatan kartu anggota,
peminjaman
dan
pengembalian.
Batas
maksimal
peminjaman 2 buku dengan waktu peminjaman selama 3 hari, dan jika ingin diperpanjang anggota diharuskan untuk datang ke perpustakaan.
Namun
patut
disayangkan
hingga
saat
ini
perpustakaan belum juga merealisasikan pembuatan kartu anggota sehingga setiap pemustaka yang telah terdaftar harus selalu mengingat nomor anggota yang diberikan perpustakaan jikalau ia ingin meminjam buku. Tentunya hal ini sangat menyulitkan
49
pemustaka yang ingin meminjam buku jikalau ia lupa dengan nomor anggotanya. c. Layanan kunjung. Pada layanan ini perpustakaan beroprasi selama 6 hari kerja dalam seminggu yaitu pada hari senin – sabtu dan muali beroperasi dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00. disini nantinya pemustaka dapat memanfaatkan segala fasilitas yang dimiliki perpustakaan dan kebanyakan yang sering berkunjung ke perpustakaan didomisi oleh para pelajar mulai dari SD, SMP, SMA/SMK, hingga Perguruan Tinggi. d. Layanan pemutaran film. Pada layanan pemutaran film ini perpustakaan tidak mempunyai ruangan khusus untuk pemutaranya maka dari itu perpustakaan memanfaatkan ruangan anak yang ada di lantai 1 ini sebagai ruangan pemutaran film serta ruangan baca anak. mengenai koleksi film yang dimiliki perpustakaan memang cukup banyak mulai dari film pendidikan, film keagamaan, film hiburan dan film mengenai pelajaran sekolah.
Kurangnya
sosialisasi yang diberikan perpustakaan menyebabkan hampir semua pengunjung perpustakaan belum pernah memanfaatkan layanan ini. e. Layanan anak. Pada layanan ini perpustakaan mempunyai ruangan tersendiri untuk memberikan pelayanan kepada anak-anak yang berkunjung diantaranya membaca di tempat, kegiatan menggambar ataupun mewarnai, dan bercerita.
50
f. Layanan Perpustakaan Keliling, Layanan ini beroprasi setiap hari kerja mulai pukul 10.00 – 16.00 WIB, perpustakaan menyediakan 8 unit mobil perpustakaan keliling yang dilengkapi oleh berbagai jenis koleksi buku, aneka permainan anak dan juga terdapat 1 paket alat untuk pemutaran film. Perpustakaan keliling melayani 7 kecamatan yang ada di Tangerang Selatan, dengan tujuan : sekolah, taman baca masyarakat, lingkungan warga, kelurahan, kecamatan, puskesmas, dan lain sebagainya. Layanan ini sangat bermanfaat sekali untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari lokasi perpustakaan berada. Selain layanan di atas yang diberikan, perpustakaan juga telah mengadakan berbagai kegiatan rutin guna untuk menarik minat masyarakat dan juga mendidik guna menjadikan masyarakat Kota Tangerang Selatan melek akan informasi. Berikut kegiatan yang telah dilaksanakan perpustakaan diantaranya: Hari kunjung untuk siswa SD, Bedah Buku, Bimbingan teknis pustakawan sekolah, dan jambore perpustakaan. 2. Kondisi minat baca pemustaka pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Kondisi minat baca pemustaka pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
bisa
dikatakan
masih
cukup
rendah bila
dibandingkan antara jumlah pengunjung perpustakaan sebanyak 6706 pengunjung hingga pertengahan desember 2014 dengan jumlah masyarakat Kota Tangerang Selatan yang jumlahnya mencapai 51
1.443.407 penduduk di tahun 2013. Seharusnya menurut Perpustakaan Nasional menyebutkan bahwa jumlah kunjungan fisik perkapita pertahun sekurang-kurangnya 0,55 dari jumlah kunjungan pertahun dibagi jumlah penduduk,53 dalam hal ini perpustakaan Daerah Tangerang Selatan seharusnya mempunyai pengunjung sekurangkurangnya sebanyak 7.938 pertahun dari jumlah penduduk yang ada. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. a. Terbatasnya Ruangan.
Ruangan yang dimiliki Perpustakaan
Daerah Tangerang Selatan ini memang dapat dikatakan kurang luas untuk menampung banyak pengunjung. Sekarang ini Perpustakaan Daerah menempati 1 dari 6 ruko yang ada, dan tiap rukonya memiliki 2 lantai atau tingkat. Bila dihitung secara keseluruhan luas bangunan untuk Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan adalah 32.2 m2. Jumlah tersebut masih kurang bila mengingat rumus perhitungan Standar Nasional Perpustakaan terbitan Perpusnas RI tahun 2011 yaitu seluas 0,008 m2 per kapita dikalikan jumlah penduduk. Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013 berjumlah 1.443.407 jiwa dan dengan luas wilayah sebesar +147,19 km2, maka seharusnya Perpustakaan Daerah memiliki luas sebesar + 11.547 m2. Dengan luas perpustakaan yang sekarang ini dapat dikatakan perpustakaan tidak dapat memberikan
53
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), h. 35
52
layananya secara maksimal mengingat saat ini jumlah pengunjung perpustakaan yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya. b. Kurangnya pembinaan minat baca, Dalam hal ini perpustakaan daerah tangerang selatan dirasa perlu mempunyai perencanaan tersendiri dalam hal pembinaan minat baca,
dan dari hasil
penelitian dilapangan ternyata Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan hingga kini tidaklah mempunyai kegiatan / program pembinaan minat baca yang bertujuan agar minat baca pemustaka dapat terbina dengan baik. Kenyataannya pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan dibiarkan sendiri dalam mencari informasi, tidak adanya kepedulian dari pustakawan untuk membina ataupun mengarahkan mereka dalam mendapatkan sebuah informasi dengan baik dan benar. c. Terbatasnya perabotan dan peralatan perpustakaan, Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan hingga kini memiliki peralatan dan perabotan meliputi: 25 buah rak buku, 3 rak majalah, 30 bindex sebagai tempat penyimpanan koleksi audio visual, 1 rak referensi, 28 buah meja dan kursi baca, 17 meja kerja, 1 buah katalog online, 7 buah perangkat komputer, 2 buah AC, 1 buah lemari penitipan tas.
Dari berbaga perabotan dan peralatan yang dimiliki
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan saat ini dirasa sudah cukup
dapat
menunjung
kebutuhan
perpustakaan
dalam
memberikan pelayanan kepada pemustaka. Akan tetapi mengingat jumlah pemustaka / pengunjung yang selalu bertambah setiap
53
bulanya oleh sebab itu perlunya peningkatan berbagai perabotan dan peralatan agar dapat memenuhi kebutuhan pengunjung dan menyesuaikan dengan apa yang ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional RI dalam hal sarana layanan dan sarana kerja. d. Lokasi perpustakaan yang kurang strategis,
Tempat lokasi
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini berada dapat dikatakan kurang strategis dikarnakan lokasinya jauh dari pusat keramaian serta lokasi gedungnya tidak mudah terlihat dari jalan raya dikarnakan lokasi perpustakaan tepatnya berada di ruko ke 5 dari 6 ruko yang ada di perkomplekan ruko tersebut. Oleh sebab itu banyak masyarakat yang tidak mengetahui tepatnya dimana lokasi Perpustakaan Daerah itu berada dan ini merupakan salah satu penyebab kurangnya pengunjung perpustakaan. e. Kurangnya promosi perpustakaan,
Salah satu promosi yang
dilakukan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yaitu dengan memanfaatkan perpustakaan
keliling
sebagai
sarana
untuk
memperkenalkan perpustaakan kepada masyarakat luas, dan juga beberapa bulan belakangan ini Perpustakaan Daerah menerbitkan sebuah buletin yang bernama Pustaka Tangerang Selatan nantinya buletin disebar luaskan ke setiap berbagai instansi masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mengetahui apa saja kegiatan dan layanan apa saja yang disediakan perpustaakaan. Namun yang patut disayangkan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan hingga saat ini tidak mempunyai petunjuk informasi mengenai keberadaan
54
perpustakaan baik dalam bentuk plang informasi, ataupun spanduk yang berada di depan komplek ruko untuk memberitahukan bahwa adanya perpustakaan di perkomplekan ruko tersebut. Dan ini merupakan salah satu penyebab banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui
pasti
lokasi
perpustakaan
berada
sehingga
menyebabkan kurangnya pengunjung perpustakaan.
C. Pembahasan 1. Bentuk – bentuk pengembangan layanan pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan minat baca. Kini zaman telah berubah, wajah perpustakaanpun sebagian telah banyak berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan
sosial-ekonomi
masyarakat.
Pemerintah
dan
masyarakatpun memiliki peranan masing-masing dalam menjadikan perpustakaan sebagai pusat pendidikan, pusat rekreasi, dan pusat informasi bagi masyarakat. Sebagai satu usaha dibidang jasa, perpustakaan perlu memberikan layanan kepada pengunjung secara cepat dan tepat. Dalam artian layanan yang diberikan dalam waktu yang cepat, serta memiliki ketepatan dalam memberikan informasi kepada pengunjung perpustakaan seperti yang mereka butuhkan. Tidak hanya itu perpustakaan juga perlu memiliki layanan yang baik seperti: layanan sirkulasi (layanan peminjaman dan pengembalian),layanan
referensi,
layanan
membaca,
layanan
bercerita, layanan pemutaran film, layanan jasa dan dokumentasi, layanan jasa informasi, layanan jasa terjemah, layanan pembuatan
55
sari karangan, layanan silang layan, layanan eksistensi, layanan bentuk paket.54 Jenis
layanan
yang
dimiliki
perpustakaan
dapat
mempengaruhi jumlah pengunjung perpustakaan itu, Semakin banyak jenis layanan tentu akan lebih menarik minat pemustaka untuk berkunjung / memanfaatkan perpustakaan tersebut. Berikut layanan yang diberikan Perpustakaan Daerah Tangerang selatan dalam melayani pemustakanya: a.
Layanan koleksi, disini pemustaka dapat dengan bebas
menggunakan koleksi yang telah disediakan perpustakaan baik itu koleksi tercetak ataupun non cetak (CD/DVD) baik yang berada di ruangan anak maupun yang ada bagian umum. Jenis koleksi yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini sangat beragam mulai dari koleksi buku anak hingga koleksi umum yang mencakup berbagai ilmu terapan. Berikut ini daftar koleksi yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan. Tabel 2. Jumlah Koleksi Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan No. Jenis Koleksi Jumlah 1 Koleksi Tercetak 5.226 Judul 2 Koleksi Referensi 15 Judul 3 Koleksi Audio Visual 1.000 Keping Total 6.241 (Sumber: Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan)
54
Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001)
h. 40-41
56
Koleksi tercetak terdiri dari sepuluh kelas klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) meliputi: karya umum, filsafat dan psikologi, agama, ilmu sosial, bahasa dan linguistik, ilmu murni, teknologi, kesenian hiburan dan olahraga, kesusastraan, geografi dan sejarah. Koleksi referensi ini terdiri dari majalah (anak, remaja, olahraga, dan bisnis), bulettin, dan koran. Sedangkan koleksi Audio Visual terdiri dari berbagai macam judul baik serial ataupun tidak, meliputi: film hiburan, film pelajaran sekolah (IPA, IPS, bahasa inggris, dan matematika), film pelajaran agama, dan film-film mendidik. berikut petikan wawancara dengan bapak Arif Tianto: Koleksi yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tang Selatan ini sangat beragam itu semua mencakup 10 kelas yang ada di DDC (Dewey Decimal Classification). Untuk jumlah keseluruhan koleksi yang dimiliki perpustakaan koleksi tercetak yang dimiliki perpustakaan sebanyak 5.266 judul, majalah / jurnal berjumlah 15 judul, dan 1000 keping cd/vcd/dvd, akan tetapi baru-baru ini ada penambahan koleksi terbaru perpustakaan dan pastinya jumlah tersebut akan semakin bertambah (Arif Tianto / Staff Sirkulasi)
Jika dilihat memang koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan pemustaka saat ini yang berkunjung. akan tetapi bila kita merujuk pada standar perpustakaan umum yang menyebutkan bahwa jumlah judul koleksi
perpustakaan
sekurang-kurangnya
0.025
perkapita
dikalikan jumlah penduduk di wilayah kabupaten/kota yang
57
bersangkutan.55 Maka jumlah tersebut masih jauh dari standar yang ditetapkan oleh perpustakaan nasional. Melihat jumlah penduduk Tangerang Selatan untuk tahun 2013 saja berjumlah 1.443.407 penduduk. Oleh karena itu perpustakaan perlu menambahkan lebih banyak koleksi agar dapat memenuhi kebutuhan para pemustaka. Serta diperlukan pemilihan koleksi bahan pustaka agar koleksi tersebut benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pemustaka dan juga promosi untuk setiap koleksi-koleksi terbaru yang dimiliki perpustakaan agar para pemustaka mengetahui dan dapat memanfaatkannya secara maksimal. Berikut kutipan wawancara dengan salah seorang pemustaka: Menurut aku sih yaa buku disini udah cukup sesuai yaah dan beragam karena disini juga terdapat koleksi buku untuk ibu rumah tangga seperti buku masak ini dan juga buku-buku anak disini lumayan banyak (Shinta / Ibu Rumah Tangga) Menurut saya kalau koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah cukup sesuai dengan kebutuha saya misalnya terdapat buku-buku mengenai sejarah dan sastra. (Murniati / Siswi SMA kelas 12) Menurut saya ni koleksi yang perpustakaan miliki sudah cukup banyak dan beragam terutama buku yang biasa saya baca buku tentang pengetahuan alam. (M. Irzam / Mahasiswa) Dari penjelasan di atas dapat terlihat bahwa koleksi yang dimiliki perpustakaan walaupun belum memenuhi standar yang telah ditetapkan Perpustakaan Nasional namun kebanyakan
55
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), h. 33
58
pengunjung merasa puas dengan koleksi yang disediakan saat ini dan sudah cukup sesuai dengan kebutuhan pemustaka. b.
Layanan sirkulasi, Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan
memberikan layanan sirkulasi yang mencakup pembuatan kartu anggota, peminjaman dan pengembalian untuk para anggotanya yang telah terdaftar sedangkan untuk yang belum menjadi anggota perpustakaan tidak diperkenankan untuk meminjam koleksi yang dimiliki perpustakaan hanya dapat membacanya diruang baca yang telah disediankan perpustakaan. Batas maksimal peminjaman 2 buku dengan waktu peminjaman selama 3 hari, dan jika ingin diperpanjang anggota diharuskan untuk datang ke perpustakaan. Selain itu juga perpustakaan mempunyai peraturan
mengenakan
denda
terhadapa
pemustaka
terlambat mengembalikan buku untuk 1 harinya sebesar
yang Rp.
1000,- namun peraturan tersebut hingga saat ini belum diberlakukan dengan alasan hampir pengunjung yang sering meminjam buku disini ialah anak-anak oleh sebab itu pihak perpustakaan belum
memberlakukan
peraturan
denda
ini
ditakutkan nanti mereka enggan untuk berkunjung kembali keperpustakaan. c.
Layanan
kunjung,
disini
perpustakaan
menyediakan
layanan kunjung untuk setiap masyarakat yang ingin berkunjung untuk kebutuhan membaca, berdiskusi ataupun untuk sekedar berkunjung.
59
Pada layanan kunjung ini perpustakaan beroperasi selama 6 hari dalam seminggu, berikut rinciannya: Hari : Senin – Jum’at
Pukul 08.00 – 16.00 WIB
Sabtu
Pukul 08.00 – 12.00 WIB
Minggu / Libur
Tutup
Disini pemustaka nantinya dapat memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan perpustakaan baik yang ada di ruangan anak ataupun di bagian umum. Hampir kebanyakan yang berkunjung ke perpustakaan setiap harinya didominasi oleh para pelajar mulai dari siswa SD hingga SMA/SMK. Mereka biasanya berkunjung ke perpustakaan pada waktu kegiatan sekolah telah selesai. Dengan berbagai tujuan diantaranya membaca buku, mengerjakan tugas sekolah, meminjam buku, ataupun hanya sekedar berunjung untuk berdiskusi bersama teman mereka. d.
Layanan Pemutaran Film, untuk layanan pemutaran film ini
perpustakaan
tidak
mempunyai
ruangan
khusus
untuk
pemutaranya maka dari itu perpustakaan memanfaatkan ruangan anak yang ada di lantai 1 ini sebagai ruangan pemutaran film serta ruangan baca anak. mengenai koleksi film yang dimiliki perpustakaan memang cukup banyak mulai dari film pendidikan,
60
film keagamaan, film hiburan dan film mengenai pelajaran sekolah. Akan tetapi layanan pemutaran film ini dirasa belum dilayankan secara maksimal oleh pihak perpustakaan terbukti bahwa hampir semua informan yang penulis wawancarai tidak mengetahui tentang layanan ini karena tidak adanya informasi mengenai cara pemakaian / menggunakan koleksi audio visuai ini di perpustakaan. Berikut kutipan wawancara dengan beberapa orang pemustaka: Koleksi cd/dvd yang dimiliki perpustakaan memang sudah cukup banyak jika kita lihat (sambil melihat cd/dvd), akan tetapi disini tidak ada alat memutarnya agar cd/dvd tersebut dapat digunakan.( Shinta/ Ibu Rumah Tangga) Untuk koleksi audio visual sudah cukup banyak tapi saya tidak tahu cara memakainya. (Murniati / siswi SMA kelas 12) Koleksi cd/dvd memang udah banyak tetapi perpustakaan kurang dalam mensosialisasikanya sehinga pengunjung banyak yang tidak mengetahuinya. (M. Irzam seorang / mahasiswa)
Kurangnya sosialisasi perpustakaan terhadap layanan pemutaran film ini menyebabkan hampir semua pengunjung perpustakaan tidak pernah memanfaatkan layanan ini. padahal dengan memanfaatkan layanan pemutaran film ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan minat baca pemustaka. e.
Layanan perpustakaan keliling, pada layanan perpustakaan
keliling ini perpustakaan menyediakan 8 unit mobil perpustakaan
61
keliling yang dilengkapi oleh berbagai jenis koleksi buku, aneka permainan anak dan juga terdapat 1 paket alat untuk pemutaran film.
Perpustakaan keliling melayani 7 kecamatan yang ada di
Tangerang Selatan, dengan tujuan : sekolah, taman baca masyarakat, lingkungan warga, kelurahan, kecamatan, puskesmas, dan lain sebagainya. Layanan ini juga menerima permintaan pangilan kunjungan ke seluruh pelosok Kota Tangerang Selatan. Layanan ini beroprasi setiap hari kerja mulai pukul 10.00 – 16.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan keliling ini meliputi: membaca di tempat, kegiatan mendongeng, mengambar, membuat origami, serta menonton film mendidik. Layanan ini sangat bermanfaat sekali untuk setiap tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh perpustakaan serta sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan minat baca masyarakat. Selama ini Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan telah mengadakan berbagai kegiatan menarik perhatian masyarakat dan juga mendidik guna ingin menjadikan masyarakat yang melek informasi
khususnya
untuk
dapat
meningkatkan
serta
mengembangkan minat baca masyarakat. Berikut acara yang selama ini dilakukan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan:
a. Hari kunjung untuk siswa SD Pada kegiatan ini perpustakaan biasanya mengadakan hari kunjung 3 bulan sekali yang berlangsung selama 1 minggu penuh. Kegiatan ini dihadiri hampir semua sekolah dasar yang
62
ada di sekitar Tangerang Selatan. Dihari kunjung ini perpustakaan
banyak
mengadakan
berbagai
kegiatan
diantaranya: mendongeng, menonton film, dan perlombaanperlombaan. b. Bedah buku Untuk kegiatan bedah buku ini perpustakaan mengadakan hampir setiap tahun satu hingga dua kali kegiatan. Kegiatan ini biasanya diperuntukan untuk siswa SMP hingga SMA dengan cara membahas suatu buku yang sedang naik daun dikalangan remaja. c. Bimbingan Teknis Pustakawan Sekolah Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar para pustakawan sekolah
dapat
perpustakaan
lebih
baik
terampil
dalam
lagi
bidang
dalam
mengolahan
mengelola koleksi,
membuat berbagai kegiatan-kegiatan perpustakaan, mengatur tata ruang perpustakaan, dan yang nantinya dapat menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi untuk para siswa-siswi dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. d. Jambore perpustakaan Kegiatan jambore perpustakaan ini dilaksanakan rutin setiap tahun sekali menjelang hari jadinya Kota Tangerang Selatan. Selama ini perpustakaan telah tiga kali mengadakan kegiatan jambore perpustakaan dengan acara diantaranya: Lomba membuat cerita untuk siswa SD, lomba menggambar
63
dan mewarnai untuk TK, lomba puisi, lomba pameran perpustakaan dan juga Taman Baca Masyarakat (TBM), lomba cerdas cermat untuk pustakawan sekolah / pengurus TBM, Mendongeng, serta hiburan meriah lainya. Dari penjelasan berikut dapat kita pahami bahwa bentukbentuk pengembangan layanan yang disediakan perpustakaan Daerah Tangerang Selatan memang sudah cukup baik, akan tetapi perlunya pemanfaatan layanan dan kegiatan tersebut secara maksimal agar dapat berdampak kepada minat baca masyarakat pada umumnya khususnya pada pemustaka perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Seperti halnya yang perlu dimaksimalkan salah satunya layanan pemutaran film disini perpustakaan telah mempunyai berbagai sarana yang dibutuhkan untuk layanan pemutaran film seperti TV, pengeras suara, dan juga koleksi audio visual hanya saja tidak adanya petugas khusus yang ditugaskan untuk melayani kegiatan tersebut sehingga membuat para pemustaka bingung bahkan tidak mengetahui layanan pemutaran film ini. 2. Kondisi minat baca pemustaka pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Kondisi minat baca pemustaka pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan bisa dikatakan masih cukup rendah bila dibandingkan antara jumlah pengunjung perpustakaan sebanyak 6706 pengunjung hingga pertengahan desember 2014 dengan
64
jumlah masyarakat kota Tangerang Selatan yang jumlahnya mencapai 1.443.407 penduduk di tahun 2013. Akan tetapi setiap tahunnya terdapat peningkatan pengunjung serta peminjaman koleksi perpustakaan jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Pada tabel dibawah ini kita dapat melihat terdapatnya peningkatan minat baca pemustaka dari tahun sebelumnya. Berikut tabel data pengunjung Pertahun : Tabel 3. Data pengunjung Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan tahun 2013
(Sumber: Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan) Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa pengunjung perpustakaan di tahun 2013 berjumlah 5656 pengunjung pertahun. Pengunjung pada tahun 2013 didominasi oleh para karyawan dibandingkan oleh pengunjung umum, ini disebabkan karena waktu itu sering kali diadakan berbagai kegiatan rapat yang dilaksanakan di perpustakaan sehingga menyebabkan lonjakan pengunjung dari pihak karyawan dengan jumlah 3859 pengunjung dibandingkan dari pengunjung umum sebanyak 1673 pengunjung.
65
Tabel 4. Data pengunjung Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan tahun 2014
(Sumber: Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan) Lain halnya pada data pengunjung di tahun 2014 para pengunjung didominasi oleh pengunjung umum dari pada karyawan. Dikarnakan diawal tahun 2014 ini kantor perpustakaan berpindah lokasi yang awalnya bersebelahan dengan perpustakaan di daerah pamulang dan sekarang kantor perpustakaan berlokasi di daerah BSD – Serpong sehingga segala bentuk kegiatan rapat dialihkan disana. Di tahun 2014 ini memang dirasakan lonjakan pengunjung sangat banyak dibandingkan pada tahun 2013 khususnya untuk pengunjung umum hingga mencapai 4 kali lipatnya. Ini semua dikarenakan oleh koleksi yang dimiliki perpustakaan semakin bertambah dan menarik, ruangan perpustakaan sudah diperluas menjadi 2 lantai yang sebelumnya hanya menempati lantai 1 saja, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan perpustakaan selama ini yang dapat menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan. 66
Akan tetapi dari sekian banyak jumlah pengunjung perpustakaan daerah kota tangerang selatan ini masih belum memenuhi standar pengunjung perpustakaan yang ditetapkan oleh perpustakaan
nasional
yang
menyebutkan
bahwa,
jumlah
kunjungan fisik perkapita pertahun sekurang-kurangnya 0,55 (jumlah kunjungan pertahun / jumlah penduduk).56 Maka jika kita hitung mengacu pada standar yang ada jumlah pengujung perpustakaan daerah Kota Tangerang Selatan hanya sebesar 0,46 pengunjung pertahun. Jumlah tersebut dapat kita katakan masih sangat kurang untuk mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional.
3. Faktor – faktor yang mempemgarui kondisi minat baca pemustaka pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Pengembangan minat baca pemustaka di perpustakaan daerah tangerang selatan ini memang tidak semulus apa yang telah direncanakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat baca pemustaka diantaranya: a.
Terbatasnya ruangan perpustakaan Ruangan yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tangerang
Selatan ini memang dapat dikatakan kurang luas untuk menampung banyak pengunjung. Sekarang ini Perpustakaan Daerah menempati 1 dari 6 ruko yang ada, dan tiap rukonya
56
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), h. 35
67
memiliki 2 lantai atau tingkat. Bila dihitung secara keseluruhan luas bangunan untuk Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan adalah 32.2 m2. Jumlah tersebut masih kurang bila mengingat rumus perhitungan Standar Nasional Perpustakaan terbitan Perpusnas RI tahun 2011 yaitu seluas 0,008 m2 per kapita dikalikan jumlah penduduk. 57 Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013 berjumlah 1.443.407 jiwa dan dengan luas wilayah sebesar +147,19 km2, maka seharusnya Perpustakaan Daerah memiliki luas sebesar + 11.547 m2. Dengan perhitungan seperti ini dapat dikatakan luas ruangan / gedung yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan masih belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh Perpusnas RI. Terbukti pada ruang baca yang terdapat di lantai 2 Perpustakaan Daerah saja hanya dapat menampung 18 meja baca serta 18 kursi. Dan untuk ruangan anak terdapat 5 meja baca kecil dan 10 kursi kecil. Dalam artian perpustakaan hanya dapat menampung pemustaka sebanyak 18 orang pemustaka untuk ruang baca umum dan 10 orang untuk ruang baca anak. Berikut kutipan hasil wawancara dengan para informan: Maka dari itu perpustakaan mempunyai rencana membangun gedung perpustakaan yang representatif sesuai dengan fungsinya yang tertuang dalam UUD no. 34 tahun 2007 tentang perpustakaan. (Iif Miftahudin / Staf Pelayanan) 57
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), h. 34
68
Kalau menurut saya pribadi yaah, sarana dan pra sarana yang dimiliki perpustakaan memang belum begitu efektif untuk menunjang
kegiatan
perpustakaan
terutama
dalam
mengembangkan minat baca, seperti halnya koleksi yang dimiliki perpustakaan sebenarnya cukup banyak sekali akan tetapi karena keterbatasan ruangan sehingga banyak koleksi yang belum dapat di display sebab itu perpustakaan mempunyai rencana untuk membangun gedung perpustakaan di sekitar sini (BSD – Serpong). (Arif Fadillah / Staf Fungsional) Dari penjelasan di atas berikut dengan wawancara oleh para informan bahwa memang perpustakaan daerah kota tangerang selatan memang memerlukan sebuah gedung yang layak huni untuk dijadikan perpustakaan daerah agar dapat memanfaatkan setiap layanan yang dimiliki secara maksimal kepada masyarakat ataupun pemustaka. b.
Kurangnya pembinaan minat baca Menumbuhkan minat baca atau membudayakan kebiasaan
membaca tidak dapat dicapai secara mendadak haruslah memerlukan sebuah proses dalam bentuk penanaman dan pembiasaan yang berkesinambungan. Karena itu pembinaan minat
baca
merupakan
tanggung
jawab
para
pengelola
perpustakaan. Dalam hal ini perpustakaan daerah tangerang selatan dirasa perlu mempunyai perencanaan tersendiri dalam hal pembinaan minat baca,
dan dari hasil penelitian dilapangan ternyata
69
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan hingga kini tidaklah mempunyai kegiatan / program pembinaan minat baca yang bertujuan agar minat baca pemustaka dapat terbina dengan baik. Kenyataannya pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan dibiarkan sendiri dalam mencari informasi, tidak adanya kepedulian
dari
pustakawan
untuk
membina
ataupun
mengarahkan mereka dalam mendapatkan sebuah informasi dengan baik dan benar. Padahal kebanyakan pengunjung perpustakaan
didominasi
oleh
para
pelajar
seharusnya
perpustakaan dan pustakawan khususnya mempunyai inisiatif untuk membina mereka dalam mendapatkan informasi. Berikut kutipan wawancara dengan salah seorang informan: Kalau saya boleh usul perpustakaan perlu membuat berbagai kegiatan yang sifatnya mendidik seperti halnya kegiatan menonton film mendidik untuk anak-anak atau bisa juga kegiatan lainya
sehingga anak-anak yang berkunjung dapat terbina /
teratur tidak seperti sekang ini seperti taman bermain anak. (shinta / Ibu Rumah Tangga) Sikap pustakawan menurutnya ramah akan tetapi mereka kurang peka terhadap pengunjung apa lagi kalau kita kesulitan mencari buku untuk mengerjakan tugas sekolah. (Murniati / SMA kelas 12). Saya punya usulan agar perpustakaan mempunyai berbagai kegiatan agar dapat menarik minat pengunjung dari berbagai kalangan, seperti: kegiatan mendongeng untuk anak-anak, seminar / bedah buku untuk remaja, dan pelatihan kerja untuk orang dewasa dewasa jadi nantinya mereka dapat terbina dari
70
kegiatan seperti itu dan dapat menambah minat mereka untuk berkunjung ke perpustakaan. (M. Irzam / Mahasiswa)
Dari kutipan di atas dapat kita lihat bahwa kurang pekanya para pustakawan disini dalam membantu para pemustaka untuk mendapatkan
informasi
yang
mereka
butuhkan
padahal
kebanyakan yang berkunjung ke perpustakaan didominas oleh para pelajar sekolah dan semestinya pihak perpustakaan khususnya npustakawan harus lebih peka lagi dalam melihat situasi dan kebutuhan pemustaka. c.
Terbatasnya perabotan dan peralatan perpustakaan Agar memudahkan dalam memahami analisa kelayakan alat
dan parabot pada Perpustakaan Daerah kota Tangerang Selatan, maka penyajian analisa ini berbentuk tabel berbandingan sebagai berikut:
71
Tabel 5. Perbandingan antara standar nasional perpustakaan dengan kondisi perpustakaan daerah Tangerang Selatan dalam hal perabotan dan alat perpustakaan Standar Perpustakaan Nasional 30 buah rak buku 3 buah rak majalah 2 buah rak audio visual 7 buah rak referansi 100 buah meja baca 100 buah kursi baca 20 buah meja kerja 2 buah laci katalog 5 unit perangkat komputer 5 unit alat baca tunanetra 1 buah AC 1 buah rak display buku baru 2 buah rak surat kabar Jaringan internet 2 buah lemari penitipan tas.
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan 25 buah rak buku 3 rak majalah 30 buah tempat penyimpan map 1 buah rak referansi 28 buah meja baca 28 buah kursi baca 17 buah meja kerja 1 buah Katalog Online 7 buah perangkat komputer 2 buah AC 1 buah lemari penitipan tas
(Sumber: Data Lapangan) Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa perabotan dan alat yang ada pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini masih terdapat beberapa kekurangan seperti halnya: Rak buku, rak audio visual, rak referensi, meja-kursi baca, dan juga meja kerja, serta rak surat kabar yang belum memenuhi standar nasional yang ditetapkan oleh perpustakaan nasional RI kekurang ini disebabkan salah satunya karena terbatasnya ruangan perpustakaan. d.
Lokasi perpustakaan yang kurang strategis Lokasi perpustakaan seharusnya berada pada pada lokasi
yang mudah diliat, dikenal, dan mudah dijangau oleh semua
72
lapisan masyarakat. Sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan baik dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun dengan kendaraan umum. Sesuai dengan yang ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional bahwa: 1. perpustakaan harus berada pada lokasi yang mudah dilihat, dikenal, dan dijangkau oleh masyarakat. 2. Dibawah kepemilikan atau kuasa pemerintah daerah. 3. Memiliki status hukum yang jelas. 4. Jauh dari rawan bencana. 58 Tempat lokasi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini berada dapat dikatakan kurang strategis dikarnakan lokasinya jauh dari pusat keramaian serta lokasi gedungnya tidak mudah terlihat dari jalan raya dikarnakan lokasi perpustakaan tepatnya berada di ruko ke 5 dari 6 ruko yang ada di perkomplekan ruko tersebut. Oleh sebab itu banyak masyarakat yang tidak mengetahui tepatnya dimana lokasi Perpustakaan Daerah itu berada dan ini merupakan salah satu penyebab kurangnya pengunjung perpustakaan. Berikut kutipan wawancara dengan salah seorang informan: Lokasi perpustakaan kalau menurut saya sih mungkin belum strategis ya karena kan lokasinya masih jarang sekali orang yang tahu apa lagi ruko yang di tempatkan berada dipojok sekali seharusnya di depan sana perlu adanya papan informasi.(Shinta / Ibu Rumah Tangga) Lokasi perpustakaan saya bilang tidak strategis karena tempatnya sulit untuk ditemukan dan tidak adanya informasi keberadaan perpustakaan. (M. Irzam / Mahasiswa)
58
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), h. 35
73
Lokasi perpustakaan jarang diketahui oleh masyarakat banyak sehingga jarang orang yang tau keberadaan perpustakaan. (Murniati / SMA kelas 12) Dari kutipan di atas dapat kita lihat bahwa kurang strategisnya perpustakaan dalam memilih sebuah lokasi yang jauh dari pusat keramaian ataupun yang mudah dilihat sehingga menyebabkan banyak masyarakat
yang tidak mengetahui
keberadaan perpustakaan. e.
Kurangnya promosi perpustakaan Promosi merupakan salah satu hal terpenting untuk sebuah
perpustakaan agar setiap aktifitas yang berhubungan dengan perpustakaan dapat diketahui oleh masyarakat pada umumnya. Oleh sebab itu Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan perlu melakukan sebuah promosi agar masyarakat luas dapat mengetahui pelayanan apa saja yang diberikan oleh perpustakaan khususnya dalam mengembangkan minat baca masyarakat. Salah satu promosi yang dilakukan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yaitu dengan memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai sarana untuk memperkenalkan perpustaakan kepada masyarakat luas, dan juga beberapa bulan belakangan ini Perpustakaan Daerah menerbitkan sebuah buletin yang bernama Pustaka Tangerang Selatan nantinya buletin disebar luaskan ke setiap berbagai instansi masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mengetahui apa saja kegiatan dan layanan apa saja yang disediakan perpustaakaan.
74
Namun yang patut disayangkan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan hingga saat ini tidak mempunyai petunjuk informasi mengenai keberadaan perpustakaan baik dalam bentuk plang informasi, ataupun spanduk yang berada di depan komplek ruko untuk memberitahukan bahwa adanya perpustakaan di perkomplekan ruko tersebut.
Untuk meminimalisir faktor-fartor tesebut oleh sebab itu perpustakaan mempunyai berbagai upaya agar minat baca masyarakat/pemustaka dapat berkembang diantaranya yaitu menjalin hubungan dengan setiap Taman Baca Masyarakat (TBM) yang ada di Daerah Tangerang Selatan dengan membuat kegiatan bersama antara Perpustakaan Daerah dan TBM seperti manjadwalkan hari kunjung setiap anggota TBM ataupun sebaliknya TBM dapat menjadwalkan layanan perpustakaan keliling untuk mengunjungi TBM setiap bulanya, Menyelenggarakan perlombaan-perlombaan antar setiap sekolah, dan juga upaya lain yang Perpustakaan Daerah miliki yaitu akan membangun sebuah gedung perpustakaan yang sesuai dengan standar nasional perpustakaan umum pada tahun 2015 yang nantinya agar perpustakaan dapat menampung lebih banyak pengunjung,
layanan yang disediakan perpustakaan dapat berjalan maksimal,
serta dapat tecapainya tujuan perpustakaan dalam mengembangkan minat baca masyarakat / pemustaka Daerah Tangerang Selatan.
75
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dan menganalisa data lapangan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagaiberikut: 1.
Bentuk pengembangan layanan yang pada perpustakaan daerah Tangerang Selatan mencakup: (1) Layanan Koleksi, perpustakaan menyediakan berbagai macam koleksi yang dapat digunakan oleh pemustaka diantaranya koleksi tercetak, koleksi CD/DVD, dan koleksi referensi (koran,majalah, buletin). (2) Layanan Sirkulasi, layanan ini memperbolehkan para pemustaka untuk dapat meminjam buku yang ia inginkan dengan batasan 2 buah buku untuk 3 hari peminjaman. (3) Layanan Kunjung, pada layanan kunjung ini perpustakaan beroprasi dari hari Senin – Jum’at dalam seminggu. (4) Layanan Pemutaran Film, pada layanan pemutaran film ini dirasa belum dilayankan secara maksimal oleh perpustakaan dikarnakan banyak dari pemustaka yang tidak pernah menggunakan layanan ini bahkan ia pun juga tidak mengetahuinya. (5) Layanan Perpustakaan Keliling, Pada layanan ini perpustakaan menyediakan 8 unit mobil yang setiap harinya beroperasi untuk melayani 7 kecamatan yang ada di Tangerang Selatan dengan lokasi tujuan meliputi: sekolah, taman baca masyarakat, lingkungan warga, kelurahan, kecamatan, puskesmas, dan lain sebagainya.
Selain menyediakan berbagai macam layanan
76
perpustakaan juga mempunyai berbagai kegiatan diantaranya: hari kunjung, bedah buku, bimbingan teknis pustakawan sekolah, dan jambore perpustakaan. 2. Kondisi minat baca pemustaka di Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan dapat dikatakan masih cukup rendah sebanyak 6706 pengunjung pada tahun 2014 dari 1.443.407 penduduk Tangerang Selatan menurut Badan Statistik di tahun 2013 lalu. Dan ini belum cukup untuk memenuhi standar yang ditetapkan perpustakaan nasional RI yang menyebutkan bahwa jumlah kunjungan fisik perkapita pertahun sekurang-kurangnya 0,55 (jumlah kunjungan pertahun / jumlah penduduk). 3. Faktor yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan diantaranya: (1) Terbatasnya Ruangan Perpustakaan dikarnakan perpustakaan hanya menempati 1 buah ruko berlantai 2 dengan luas sebesar 32.2 m2 untuk melaksanakan berbagai bentuk kigiatan pelayanan. (2) Kurangnya pembinaan minat baca yang dilakukan oleh perpustakaaan dan pustakawan khususnya agar minat baca pemustaka dapat terbina dengan baik. (3)
Terbatasnya perabot dan peralatan perpustakaan
meliputi: rak buku, rak audio visual, rak referensi, meja dan kursi baca, alat baca tunanetra, jaringan internet dan loker penitipan barang. (4)
Lokasi Perpustakaan yang kurang strategis dikarenakan lokasi
perpusda menempati ruko ke 5 dari 6 ruko yang ada ini menyebabkan banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui lokasi perpustakaan
77
berada. (5) Kurangnya promosi yang dilakukan perpustakaan meliputi tidak adanya plang informasi ataupun spanduk yang memberitahukan keberadaan perpustakaan. B. Saran Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan salah satu instansi yang berperanan penting dalam hal pengembangan minat baca masyarakat / pemustaka yang ada di Daerah Kota Tangerang Selatan oleh sebab itu perpustakaan perlu lebih bebenah diri dan meningkatkan pelayanannya lagi secara maksimal agar masyarakat / pemustaka disekitar daerah Tangerang Selatan
dapat
memanfaatkan
perpustakaan
secara
maksimal
dalam
memanfaatkan informasi yang dimiliki perpustakaan baik untuk memenuhi tunutan pendidikan ataupun untuk kebutuhan rekreasi / hiburan semata. Adapun beberapa saran dari penulis untuk perpustakaan
Daerah
Tangerang Selatan dalam hal pengembangan minat baca diantaranya: 1. Layanan perpustakaan, Perpustakaan perlu memanfaatkan layanan yang
dimilikinya
secara
maksimal
seperti
layanan
sirkulasi
perpustakaan harus segera merealisaikan pembuatan kartu anggota agar
dapat
memudahkan
mengembalikan
buku,
pemustaka
layanan
dalam
katalog
meminjam
online
yang
dan perlu
disosialisasikan kepada pengguna agar memudahkan mereka dalam mencari buku, layanan pemutaran film yang perlu disosialisasikan kepada pemustaka agar mereka dapat mengetahui bagaimana cara memanfaatkan / menggunakan layanan ini.
78
2. Sarana dan pra sarana perpustakaan daerah tangerang selatan perlu ditingkatkan kembali hingga nantinya akan membuat para pemustaka merasa nyaman saat mereka berkunjung. Sarana dan pra sarana yang perlu ditingkatkan 1. Sarana yang disediakan perpustakaan perlu ditambah lagi seperti halnya meja dan kursi baca sekitar 50 buah agar nantinya jika pengunjung perpustakaan sedang ramai tidak ada lagi pemustaka yang tidak mendapatkan tempat untuk membaca dan juga loker / tempat penyimpanan barang perlu ditambah lagi agar pengunjung nantinya merasa tenang ketika berkunjung tidak takut barang yang dimilikinya hilang. 2. Jaringan internet perlu disediakan oleh perpustakaan agar memudahkan para pemustaka dalam menelusur informasi dari berbagai sumber.
3. Pemilihan lokasi perpustakaan
diharuskan berada pada tempat yang strategis mudah dilihat, dan dekat dari pusat keramaian. 4. Perlunya pembuatan gedung perpustakaan yang
memenuhi strandar yang telah ditetapkan perpusnas
karena
dengan gedung perpustakaan yang luas nantinya pemustaka yang berkunjung akan lebih leluasa dalam memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan. 3. Pentingnya ketegasan dari pihak perpustakaan yang mengatur setiap staff bagian pelayanan melarang agar tidak membuat gaduh atau berisik, serta makan dan minum di perpustakaan ketika jam kunjung berlangsung.
79
DAFTAR PUSTAKA Alfrido, Savvino. Menghadirkan Home Library dalam Hunian. Jogjakarta: Laksana, 2013 As-Sirjani, Raghib dan Amir Al-Madari. Spiritual Reading. Solo: Aqwam, 2007 Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. Penduduk. Artikel diakses pada 21 Januari 2015 dari http://tangselkota.bps.go.id/index.php?hal=tabel&id=132 Biro Pemerintahan Banten. Data Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota se- provinsi Banten 2013, artikel ini diakses pada 05 Juni 2013 dari http://www.biropemerintahan.bantenprov.go.id/read/downloaddetail/informasi-berkala/1/dat-jumlah-penduduk-kabupatenkota-se-provinsibanten-posisi-juni-2013.html Bunanta, Murti . “Peningkatan Minat Dan Budaya Baca Anak Remaja; Sebuah Tantangan Untuk Perpustakaan Dan Pustakawan Menyongsong Abad XXI”. Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia 13 (1-4 Januari – Desember 1991) h. 3-10 Chaerudin. Profil Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Jakarta: Perpuda Kota Tangerang Selatan, 2012. Hadi, Bhakti Haribowo. Rencana dan Strategi Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Tangsel : Perpuda Kota Tangerang Selatan, 2011. Hakim, Sudarnoto Abdul. dkk. Perpustakaan Sebagai Center for Lerning Society. Jakarta: Fak Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah. 2005 Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999. Kamah, Idris. dkk. Pedoman Pembinaan Minat baca. Jakarta: PNRI, 2002 Miles, Matthew B.A, Michael Huberman. Analisa data kualitatif. Penerjemah Tjetjep Rorendi Rohidi (Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1992) Mudjito. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2001 NS, Sutarno. Manajemen Perpustakaan; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto. 2006 NS, Sutarno. Perpustakaan dan masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006
80
Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan. Sejarah Singkat Perpusda Tangsel. Artikel di akses Jum’at, 21 Desember 2013 dari http://perpusdatangsel.com/index.php.htm. Perpustakaan Nasional RI. Standar Nasional Perpustakaan: Bidang Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpusnas RI, 2011. Presiden Republik Indonesia, Undang – undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, Jakarta: Pemerintah RI, 2007. Purnomo, Pungki dan Farida, Ida. Manajemen Pengembangan Koleksi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. 2010. Rahayuningsih. F, Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007 Simanjuntak, Melling. “Memaknai Hakikat Membaca Untuk Tujuan Praktis.” Vol. 13 No. 3. Visi Pustaka. (Desember 2011): h. 47. Sismanto. Manajemen Perpustakaan Digital. Tangerang: Afifa Pustaka, 2007. Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Cv. Alfabeta, 2010 Sukarman. Pedoman umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. 2000 Sulistyo-Basuki. Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital. Visi Pustaka. Vol. 9 No. 2. T.tp.: Agustus. 2007 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbukadepdikbud. 1993 Supriyono. Kontribusi Pustakawan Dalam Meningkatkan Minat Baca. Media Pustakawan. Vol. V No. 3. 1998. Suwarno, Wiji. Perpustakaan dan Buku: Wacana Penulis dan Penerbit. Jogjakarta: ar Ruzz Media, 2011. Universitas Lambung Mangkurat. Pelayanan Perpustakaan Berorientasi Pengguna. diakses pada 21 Januari 2015 dari http://si.unlam.ac.id:81/gtsdm/fo/index.php?mod=berita&sub=berita&act=vi ew&typ=html&id=19
81
Web Portal Resmi Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Gambaran Umum Kota Tangerang Selatan. Artikel diakses pada 22 Januari 2015 dari http://tangerangselatankota.go.id/ver3/selayangpandang/gambaran-umum Widodo, Tulus. Sarana dan Pra Sarana Perpustakaan. Artikel diakses pada 22 Januari 2015 dari https://semasajogja.wordpress.com/2009/10/10/saranadan-prasarana-perpustakaan/ Yulia, Yuyu dan Sujana Janti Gristinawati. Pengembangan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009
82
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
PENGANTAR PENGUMPULAN DATA LAPANGAN Kepada Yth. Bapak / Ibu Staff Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua,Sehubungan dengan adanya pelaksanaan Penelitian tentang : “Pengembangan Minat Baca Pemustaka Studi Kasus Pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan” oleh Reza Fauzi (1110025000025) Perpustakaan
mahasiswa Prodi Ilmu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini kami memohon bantuan
Bapak/ibu untuk menjadi responden /informan penelitian ini. Kami sangat mengharapkan bantuan Bapak/ibu sebagai responden/informan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian sebagaimana yang tercantum dalam daftar pertanyaan instrumen pengumpulan data di bawah ini. Data yang terkumpul tersebut semata-mata untuk kepentingan penelitian dan tidak memiliki muatan politis yang akan berdampak pada karir dan profesi Bapak/Ibu sekalian. Atas bantuan dan kerjasamanya, kami haturkan terimakasih. Wassalammualaikum Wr. Wb. Hormat Saya,
Reza Fauzi NIM 1110025000025
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENGEMBANGAN MINAT BACA PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN I.
Petunjuk Pengisian 1. Sebelum mengisi pertanyaan ini, isilah data diri pada bagian Identitas responden / informan. 2. Harap dibaca dan dipahami terlebih dahulu pertanyaannya sebelum mengisi jawaban. 3. Jawablah pertanyaan ini secara singkat dan jelas. 4. Apabila terdapat pertanyaan yang tidak dipahami, dapat ditanyakan kepada peneliti. 5. Terimakasih atas kesediannya memberikan informasi.
II.
Identitas Responden/informan b. Tanggal wawancara: 03 Desember 2014 c. Nama
: Iif Miftahudin
d. Umur
:38 Tahun.
e. Pendidikan
: D3
f. Pekerjaan
: Staf Pelayanan
g. Alamat
: Pondok Benda, Pamulang - Tangerang Selatan
h. Kontak person (no HP , alamat email) III.
: 08128357222
Bagaimana bentuk-bentuk pengembangan
layanan
pada perpustakaan
Daerah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan minat pemustaka? 1. Berapa jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan ? JUMLAH KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN JENIS JUMLAH Buku Teks 5.226 Judul Majalah / Jurnal 15 Judul Audio Visual 1000 Keping
baca
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
2. Apakah dari sekian koleksi tersebut sesuai dengan kebutuhan pemustaka / masyarakat? Jawaban: Memang jika dilihat koleksi yang dimiliki perpustakaan memang sudah cukup banyak, namun ada saja pemustaka yang komplain mengenai koleksi perpustakaan jika ia tidak mendapati buku yang dicarinya.
3. Koleksi apa saja yang sering dipinjam oleh pemustaka ? Jawaban: KOLEKSI FAVORIT (Berilah tanda cheklist () pada kolom kosong, jawaban sesuai dengan pilihan bapak/ibu)
Jenis Koleksi Fiksi Non Fiksi
4. Berapa banyak rata-rata pengunjung perpustakaan setiap bulannya ? Jawaban: Kurang lebih ada 500 orang per bulan
5. Apakah ada peningkatan pengunjung setiap bulannya ? Jawaban: Memang setiap bulanya pengunjung perpustakaan terdapat peningkatan pengunjung salah satunya disebabkan oleh penambahan koleksi terbaru yang dimiliki perpustakaan.
6. Siapa saja yang sering berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: Pandangan Responden / Informan Jenis Usia Anak-anak Remaja Dewasa
(Berilah tanda cheklist () pada kolom jawaban sesuai dengan pilihan bapak/ibu)
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
7. Kegiatan apa saja yang selama ini dilakukan perpustakaan ? Jawaban: PROGRAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN (Berilah tanda cheklist () pada kolom jawaban sesuai dengan pilihan bapak/ibu)
Program Jangka Pendek Kunjungan untuk para siswa SD Cetaka Kartu Anggota
IV.
Program Jangka Panjang Jambore Seminar / bedah buku Perpustakaan keliling Bimbingan teknis pustakawan sekolah
Bagaimana kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ?
8. Bagaimana pandangan bapak/ibu mengenai minat baca pemustaka saat ini ? Jawaban: Minat baca pemustaka hingga saat ini memang dapat saya katakan sudah cukup meningkat dari tahun sebelumnya, namun kalau kita bandingkan antara jumlah penduduk dengan jumlah pengunjung saat ini masih jauh dari harapan.
9. Apakah dari kegiatan tersebut mempunyai maksud untuk mengembangkan minat baca pemustaka / masyarakat ? Jawaban: Yaa sebagian dari kegiatan tersebut guna untuk menarik minat baca masyarakat agar lebih senang berkunjung ke perpustakaan.
V.
Faktor-faktor yang yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ?
10. Apakah ada upaya lain yang dilakukan perpustakaan untuk mengembangkan minat baca ? Jawaban: Dengan memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai sarana promosi perpustakaan yang perlu dimaksimalkan.
11. Apakah upaya yang telah dilakukan itu efektif dalam pengembangan minat baca ? Jawaban: Belum sangat efektif karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadan perpustakaan.
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
12. Jika tidak, apakah perpustakaan mempunyai terobosan lain untuk mengembangan minat baca ? Jawaban: Maka dari itu perpustakaan mempunyai rencana membangun gedung perpustakaan yang representatif sesuai dengan fungsinya yang tertuang dalam UUD no. 34 tahun 2007 tentang perpustakaan.
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
PENGANTAR PENGUMPULAN DATA LAPANGAN Kepada Yth. Bapak / Ibu Staff Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua,Sehubungan dengan adanya pelaksanaan Penelitian tentang : “Pengembangan Minat Baca Pemustaka Studi Kasus Pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan” oleh Reza Fauzi (1110025000025) Perpustakaan
mahasiswa Prodi Ilmu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini kami memohon bantuan
Bapak/ibu untuk menjadi responden /informan penelitian ini. Kami sangat mengharapkan bantuan Bapak/ibu sebagai responden/informan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian sebagaimana yang tercantum dalam daftar pertanyaan instrumen pengumpulan data di bawah ini. Data yang terkumpul tersebut semata-mata untuk kepentingan penelitian dan tidak memiliki muatan politis yang akan berdampak pada karir dan profesi Bapak/Ibu sekalian. Atas bantuan dan kerjasamanya, kami haturkan terimakasih. Wassalammualaikum Wr. Wb. Hormat Saya,
Reza Fauzi NIM 1110025000025
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENGEMBANGAN MINAT BACA PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN I.
Petunjuk Pengisian 1. Sebelum mengisi pertanyaan ini, isilah data diri pada bagian Identitas responden / informan. 2. Harap dibaca dan dipahami terlebih dahulu pertanyaannya sebelum mengisi jawaban. 3. Jawablah pertanyaan ini secara singkat dan jelas. 4. Apabila terdapat pertanyaan yang tidak dipahami, dapat ditanyakan kepada peneliti. 5. Terimakasih atas kesediannya memberikan informasi.
II.
Identitas Responden/informan b. Tanggal wawancara: 08 Desember 2014 c. Nama
: Arif Tianto
d. Umur
:29 Tahun.
e. Pendidikan
: S1
f. Pekerjaan
: Staf sirkulasi
g. Alamat
: Cileduk - Tangerang
h. Kontak person (no HP , alamat email) III.
: 081248636084
Bagaimana bentuk-bentuk pengembangan
layanan
pada perpustakaan
Daerah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan minat
baca
pemustaka? 1. Berapa jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan ? Jawaban: JUMLAH KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN JENIS JUMLAH Buku Teks 5.266 Majalah / Jurnal 15 judul Audio Visual 1000 keping Akan tetapi baru-baru ini terdapat penambahan koleksi terbaru perpustakaan dan pastinya jumlah tersebut semakin bertambah.
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
2. Apakah dari sekian koleksi tersebut sesuai dengan kebutuhan pemustaka / masyarakat? Jawaban: Masih terdapat beberapa kekurangan walaupun kita lihat disini judah banyak sekali buku-buku yang telah disediakan. Seperti: buku penunjang pelajaran sekolah, dan buku teknologi.
3. Koleksi apa saja yang sering dipinjam oleh pemustaka ? Jawaban: KOLEKSI FAVORIT (Berilah tanda cheklist () pada kolom kosong, jawaban sesuai dengan pilihan bapak/ibu)
Jenis Koleksi Fiksi Non Fiksi
4. Berapa banyak rata-rata pengunjung perpustakaan setiap bulannya ? Jawaban: Setiap harinya saja sekitar 20 orang yang berkunung, jika dikalikan dengan hari buka perpustakaan sekitar 26 hari yaa sekitar 520 pengunjung.
5. Apakah ada peningkatan pengunjung setiap bulannya ? Jawaban: Ia memang tahun ini terdapat peningkatan pengunjung yang cukup drastis bila dibangdingkan dengan tahun sebelumnya. 6. Siapa saja yang sering berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: Pandangan Responden / Informan Jenis Usia Anak-anak Remaja Dewasa
(Berilah tanda cheklist () pada kolom jawaban sesuai dengan pilihan bapak/ibu)
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
7. Kegiatan apa saja yang selama ini dilakukan perpustakaan ? Jawaban: PROGRAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN (Berilah tanda cheklist () pada kolom jawaban sesuai dengan pilihan bapak/ibu)
Program Jangka Pendek Kunjungan untuk para siswa SD Cetaka Kartu Anggota
IV.
Program Jangka Panjang Jambore Seminar / bedah buku Perpustakaan keliling Bimbingan teknis pustakawan sekolah Pengadaan alat dan buku Perlombaan
Bagaimana kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ?
8. Bagaimana pandangan bapak/ibu mengenai minat baca pemustaka saat ini ? Jawaban: Menurut pengamatan saya minat baca pemustaka saat ini ada peningkatan semenjak terdapat penambahan koleksi yang dimiliki perpustakaan. 9. Apakah dari kegiatan tersebut mempunyai maksud untuk mengembangkan minat baca pemustaka / masyarakat ? Jawaban: Yaa agar dapat membuat pemustaka untuk lebih sering lagi dalam berkunjung.
V.
Faktor-faktor yang yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ? 10. Apakah ada upaya lain yang dilakukan perpustakaan untuk mengembangkan minat baca ? Jawaban: Upaya lainya dngan memanfaatkan layanan pemutaran film serta perpustakaan keliling.
11. Apakah upaya yang telah dilakukan itu efektif dalam pengembangan minat baca ? Jawaban: Efektif karena belakangan ini pengunjung semakin meningkat. 12. Jika tidak, apakah perpustakaan mempunyai terobosan lain untuk mengembangan minat baca ?
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
PENGANTAR PENGUMPULAN DATA LAPANGAN Kepada Yth. Bapak / Ibu Kepala Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua,Sehubungan dengan adanya pelaksanaan Penelitian tentang : “Pengembangan Minat Baca Pemustaka Studi Kasus Pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan” oleh Reza Fauzi (1110025000025) Perpustakaan
mahasiswa Prodi Ilmu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini kami memohon bantuan
Bapak/ibu untuk menjadi responden /informan penelitian ini. Kami sangat mengharapkan bantuan Bapak/ibu sebagai responden/informan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian sebagaimana yang tercantum dalam daftar pertanyaan instrumen pengumpulan data di bawah ini. Data yang terkumpul tersebut semata-mata untuk kepentingan penelitian dan tidak memiliki muatan politis yang akan berdampak pada karir dan profesi Bapak/Ibu sekalian. Atas bantuan dan kerjasamanya, kami haturkan terimakasih. Wassalammualaikum Wr. Wb. Hormat Saya,
Reza Fauzi NIM 1110025000025
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENGEMBANGAN MINAT BACA PEMUSTAKA STUDI KASUS PADA PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN A. Petunjuk Pengisian 1. Sebelum mengisi pertanyaan ini, isilah data diri pada bagian Identitas responden / informan. 2. Harap dibaca dan dipahami terlebih dahulu pertanyaannya sebelum mengisi jawaban. 3. Jawablah pertanyaan ini secara singkat dan jelas. 4. Apabila terdapat pertanyaan yang tidak dipahami, dapat ditanyakan kepada peneliti. 5. Terimakasih atas kesediannya memberikan informasi. B. Identitas Responden/informan a. Tanggal wawancara: 11 Desember 2014 b. Nama
: Arif Fadillah, S.S., M.Si
c. Umur
: 38 Tahun
d. Pendidikan
: S2
e. Pekerjaan
: Staf Fungsional
f. Alamat
: Komp. Dosen UI No. 23 Situ Gintung - Tangsel
g. Kontak person (no HP , alamat email)
: 081210637961
C. Latar Belakang berdirinya Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ? 1. Sejarah berdirinya Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ? Jawaban: Perpusda Tangerang Selatan Berdiri sejak 17 Januari 2011
2. Dasar hukum terbentuknya Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ? Jawaban: Perda No. 06 th. 2010 tentang pembentukan dan susunan organisasi kerja.
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
3. Visi dan Misi apa yang dimiliki Perpustakaan daerah Tangerang Selatan ? Jawaban: VISI: Terwujudnya kantor perpustakaan daerah sebagai pusat layanan informasi menuju peningkatan mutu pendidikan masyarakat Kota Tangerang Selatan yang cerdas, modern dan religius. MISI: Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan perpustakaan, dan salah satunya Meningkatkan minat budaya baca masyarakat dst. 4. Apa tujuan didirikannya Perpustakaan daerah Tangerang Selatan ? Jawaban: Salah satu Tujuan didirikanya perpustakaan yaitu memasyarakatkan minat dan budaya baca masyarakat, dst. 5. Struktur organisasi perpustakaan ? Jawaban:
6. Berapa banyak jumlah staff petugas perpustakaan daerah tangerang selatan ? Jawaban: Jumlah petugas perpustakaan disini memang cukup banyak sekali sebanyak 75 staf. 7. Apakah dengan jumlah staff segitu menjadikan perpustakaan mempunyai kinerja yang lebih baik ? Jawaban: Menurut saya belum sangat efektif karena seharusnya setiap seksi bagian yang ada haruslah diisi oleh minimal 1 orang staf yang berlatar belakang ilmu perpustakaan.
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
8. Apakah setiap staff memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan ? Jawaban: Hanya terdapat 4 staff yang memiliki latar belakang ilmu perpustakaan salah satunya ya saya ini yang di tempatkan dibagian kantor.
9. Sarana dan Pra sarana apa saja yang disediakan perpustakaan ? Jawaban: Sarana yang dimiliki perpustakaan diantarnya ruang baca, koleksi buku cetak, koleksi audio visual, perpustakaan keliling dan masih banyak lagi nanti kamu langsung lihat saja dibagian pelayanan.
10. Apakah dengan sarana dan pra sarana yang disediakan ini dapat menunjang kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan ? Jawaban: Menurut saya ya belum efektif karena masih banyak hal-hal yang harus kita tingkatkan lagi.
11. Jika tidak, bagaimana solusinya agar setiap kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan dapat terlaksana / berjalan dengan baik ? Jawaban: Kalau menurut saya pribadi yaah, sarana dan pra sarana yang dimiliki perpustakaan memang belum
begitu
efektif
untuk menunjang kegiatan
perpustakaan terutama dalam mengembangkan minat baca, seperti halnya koleksi yang dimiliki perpustakaan sebenarnya cukup banyak sekali akan tetapi karena keterbatasan ruangan sehingga banyak koleksi yang belum dapat di display sebab itu perpustakaan mempunyai rencana untuk membangun gedung perpustakaan di sekitar sini (BSD – Serpong)
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
PENGANTAR PENGUMPULAN DATA LAPANGAN Kepada Yth. Bapak / Ibu Pemustaka/Pengguna Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua,Sehubungan dengan adanya pelaksanaan Penelitian tentang : “Pengembangan Minat Baca Pemustaka Studi Kasus Pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan” oleh Reza Fauzi (1110025000025) Perpustakaan
mahasiswa Prodi Ilmu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini kami memohon bantuan
Bapak/ibu untuk menjadi responden /informan penelitian ini. Kami sangat mengharapkan bantuan Bapak/ibu sebagai responden/informan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian sebagaimana yang tercantum dalam daftar pertanyaan instrumen pengumpulan data di bawah ini. Data yang terkumpul tersebut semata-mata untuk kepentingan penelitian dan tidak memiliki muatan politik yang akan berdampak pada karir dan profesi Bapak/Ibu sekalian. Atas bantuan dan kerjasamanya, kami haturkan terimakasih. Wassalammualaikum Wr. Wb. Hormat Saya,
Reza Fauzi NIM 1110025000025
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENGEMBANGAN MINAT BACA PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN I.
Petunjuk Pengisian 1. Sebelum mengisi pertanyaan ini, isilah data diri pada bagian Identitas responden / informan. 2. Harap dibaca dan dipahami terlebih dahulu pertanyaannya sebelum mengisi jawaban. 3. Jawablah pertanyaan ini secara singkat dan jelas. 4. Apabila terdapat pertanyaan yang tidak dipahami, dapat ditanyakan kepada peneliti. 5. Terimakasih atas kesediannya memberikan informasi.
II.
Identitas Responden/informan 1. Tanggal wawancara: 08 Desember 2014 2. Nama
: Shinta
3. Umur
: 35 Tahun
4. Pendidikan
: S1
5. Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
6. Alamat
: Vila Dago Pamulang - Tangsel
7. Kontak person (no HP , alamat email)
III.
:
[email protected]
Bagaimana bentuk-bentuk pengembangan
layanan
pada perpustakaan
Daerah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan minat baca pemustaka? 1. Apakah anda sering berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: Ya Sering Sambil mengantar anak berkunjung untuk meminjam buku. 2. Jika tidak, apa yang menyebabkan anda jarang ke pepustakaan ? Jawaban:................................................................................
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
3. Berapa kali anda dalam sebulan berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: Biasanya dalam seminggu bisa 2 kali, berarti kalau satu bulan kirakira 8 kali. 4. Berapakah waktu yang anda habiskan untuk berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: Sekitar 1 jam 5. Buku apa yang sering anda baca di perpustakaan ? Jawaban: Yaa buku-buku ibu rumah tangga, seperti buku masak, buku tentang mengurus anak, dan juga buku untuk anak ku juga 6. Apakah anda suka meminjam buku yang anda sukai ? Jawaban: Ya sering sekali, apalagi mereka (anaknya) suka dengan buku ceritacerita. 7. Apakah koleksi yang dimiliki perpustakaan sesuai dengan apa yang anda butuhkan? Jawaban: Menurut aku sih yaa buku disini udah cukup sesuai yaah dan beragam karena disini juga terdapat koleksi buku untuk ibu rumah tangga seperti buku masak ini dan juga buku-buku anak disini lumayan banyak. Untuk Koleksi cd/dvd yang dimiliki perpustakaan memang sudah cukup banyak yaah jika saya lihat (sambil melihat koleksi cd/dvd), akan tetapi tidak ada alat memutarnya agar cd/dvd tersebut dapat digunakan (tidak mengetahuinya) 8. Bagaimana cara anda mencari buku yang anda butuhkan ? Jawaban: Yaa mencarinya sendiri pada rak-rak buku.
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
IV.
Bagaimana kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ? 9. Bagaimana menurut anda dengan kondisi minat baca pemustaka / masyarakat saat ini ? Jawaban: Kalau menurut saya sudah cukup baik ya, terlihat setiap harinya banyak anak sekolah yang berkunjung. 10. Apakah dengan layanan yang diberikan perpustakaan minat baca anda berkembang? Jawaban: Ya, terutama anak-anak saya mereka jadi senang membaca karena koleksi buku nya juga cukup beragam. 11. Jika tidak, layanan seperti apa yang anda inginkan agar minat baca anda berkembang ? Jawaban:...................................................................................................... 12. Adakah peningkatan minat baca pada diri anda setelah anda mengunjungi perpustakaan ? Jawaban: Saya kira ada, walaupun saya hanya baca sekilas-sekilas saja
V.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka pada
perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ? 13. Bagaimana tentang suasana perpustakaan ? Jawaban: Suasana disini memang cukup berisik ya oleh anak-anak yang berkunjung dan juga terkadang pustakawanya juga ikut berisik ketika mereka sedang kumpul. 14. Apakah dengan suasana seperti itu membuat anda nyaman saat berkunjung ? Jawaban: Yaa kurang nyaman ya mas, kita kan kesini ingin belajar seharusnya suasananya tenang. 15. Bagaimana sikap pustakawan terhadap pengunjung ? Jawaban: Ramah –ramah,
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
16. Apakah pustakawan suka membantu anda dalam mencari buku ? Jawaban: Ya terkadang, karena jarang sekali ada petugas yang berjaga disini (lantai 2) 17. Apakah anda mempunyai usulan untuk kegiatan perpustakaan dalam mengembangkan minat baca ? Jawaban: Kalau saya boleh usul perpustakaan perlu membuat berbagai kegiatan yang sifatnya mendidik seperti halnya kegiatan menonton film mendidik untuk anak-anak atau bisa juga kegiatan lainya sehingga anak-anak yang berkunjung dapat terbina / teratur tidak seperti sekang ini seperti taman bermain anak. 18. Menurut anda apakah sarana dan pra saran perpustakaan sudah memadai ? Jawaban: SARANA / PRA SARANA PERPUSTAKAAN (Berilah tanda cheklist () pada kolom jawaban sesuai dengan pilihan bapak/ibu)
JENIS Koleksi Tercetak Koleksi Audio Visual Ruang Baca Katalog Perangkat Komputer Jaringan Internet Loker Desain Gedung Suhu Ruangan Lokasi
Layak
Tidak Layak
Keterangan: Koleksi tercetak cukup beragam, koleksi audio visual tidak adanya alat pemutarnya, Ruang bacanya sempit kurang luas, katalognya kurang disosialisasikan jadi banyak yang tidak tahu cara menggunakanya, perangkat komputer memang sudah cukup ya, jaringan internet tidak ada, lokernya tidak
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
aman, desain gedungnya sempit, suhu udara perlu ditambah karna hanya terdapat 2 buah, lokasi perpustakaan kalau menurut saya mungkin ini kurang strategis karena jarang sekali orang yang tau kalau di ruko ini terdapat perpustakaan.
19. Apakah dengan sarana dan pra sarana seperti ini dapat menunjang minat baca anda? Jawaban: Saya kira masih kurang perlu ditingkatkan.
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
PENGANTAR PENGUMPULAN DATA LAPANGAN Kepada Yth. Bapak / Ibu Pemustaka/Pengguna Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua,Sehubungan dengan adanya pelaksanaan Penelitian tentang : “Pengembangan Minat Baca Pemustaka Studi Kasus Pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan” oleh Reza Fauzi (1110025000025) mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini kami memohon bantuan Bapak/ibu untuk menjadi responden /informan penelitian ini. Kami sangat mengharapkan bantuan Bapak/ibu sebagai responden/informan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian sebagaimana yang tercantum dalam daftar pertanyaan instrumen pengumpulan data di bawah ini. Data yang terkumpul tersebut semata-mata untuk kepentingan penelitian dan tidak memiliki muatan politik yang akan berdampak pada karir dan profesi Bapak/Ibu sekalian. Atas bantuan dan kerjasamanya, kami haturkan terimakasih. Wassalammualaikum Wr. Wb. Hormat Saya,
Reza Fauzi NIM 1110025000025
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENGEMBANGAN MINAT BACA PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN I.
Petunjuk Pengisian 1. Sebelum mengisi pertanyaan ini, isilah data diri pada bagian Identitas responden / informan. 2. Harap dibaca dan dipahami terlebih dahulu pertanyaannya sebelum mengisi jawaban. 3. Jawablah pertanyaan ini secara singkat dan jelas. 4. Apabila terdapat pertanyaan yang tidak dipahami, dapat ditanyakan kepada peneliti. 5. Terimakasih atas kesediannya memberikan informasi.
II.
Identitas Responden/informan 1. Tanggal wawancara: 09 Desember 2014 2. Nama
: Murniati
3. Umur
: 16 Tahun
4. Pendidikan
: SMA
5. Pekerjaan
: Siswi
6. Alamat
: Pd. Benda, Pamulang - Tangsel
7. Kontak person (no HP , alamat email)
III.
:
[email protected]
Bagaimana bentuk-bentuk pengembangan
layanan
pada perpustakaan
Daerah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan minat baca pemustaka? 1. Apakah anda sering berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: Ya sering sehabis pulang sekolah.
2. Jika tidak, apa yang menyebabkan anda jarang ke pepustakaan ? Jawaban:........................................................................................
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
3. Berapa kali anda dalam sebulan berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: Yaa sekitar 6 kali kak dalam sebulan. 4. Berapakah waktu yang anda habiskan untuk berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: Sekitar 2 jam palingan. 5. Buku apa yang sering anda baca di perpustakaan ? Jawaban: Buku mengenai sejarah dan sastra. 6. Apakah anda suka meminjam buku yang anda sukai ? Jawaban: Ia kak suka. 7. Apakah koleksi yang dimiliki perpustakaan sesuai dengan apa yang anda butuhkan ? Jawaban: Menurut saya kalau koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah cukup sesuai dengan kebutuha saya misalnya terdapat buku-buku mengenai sejarah dan sastra. Untuk koleksi audio visual sudah banyak tapi saya tidak tahu cara memakainya. 8. Bagaimana cara anda mencari buku yang anda butuhkan ? Jawaban: Saya cari sendiri pada rak-rak buku.
IV.
Bagaimana kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ? 9. Bagaimana menurut anda dengan kondisi minat baca pemustaka / masyarakat saat ini ? Jawaban: Menurut saya minat baca pemustaka saat ini sudah lumaya baik karena ditunjang dengan buku yang memadai.
10. Apakah dengan layanan yang diberikan perpustakaan minat baca anda berkembang ? Jawaban: Ia tentu saja
11. Jika tidak, layanan seperti apa yang anda inginkan agar minat baca anda berkembang ? Jawaban: .............................................................................................................
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
12. Adakah peningkatan minat baca pada diri anda setelah anda mengunjungi perpustakaan ? Jawaban: Ia, setelah saya berkunjung ke perpustakaan ada peninggkatanya jadi lebih senang membaca.
V.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ? 13. Bagaimana tentang suasana perpustakaan ? Jawaban: Suasana perpustakaan terkadang berisik karena banyak petugas yang suka ngobrol di ruangan.
14. Apakah dengan suasana seperti itu membuat anda nyaman saat berkunjung ? Jawaban: Tidak, mengganggu konsentrasi ketika belajar.
15. Bagaimana sikap pustakawan terhadap pengunjung ? Jawaban: Ramah dan baik,
16. Apakah pustakawan suka membantu anda dalam mencari buku ? Jawaban: Jarang, petugasnya kurang peka terhadap pengunjung.
17. Apakah anda mempunyai usulan untuk kegiatan perpustakaan dalam mengembangkan minat baca ? Jawaban: Usulanya mengadakan kegiatan lomba antar sekolah, dan kegiatan pensi.
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
18. Menurut anda apakah sarana dan pra saran perpustakaan sudah memadai ? Jawaban: SARANA / PRA SARANA PERPUSTAKAAN (Berilah tanda cheklist () pada kolom jawaban sesuai dengan pilihan bapak/ibu)
JENIS Koleksi Tercetak Koleksi Audio Visual Ruang Baca Katalog Perangkat Komputer Jaringan Internet Loker Desain Gedung Suhu Ruangan Lokasi
Layak
Tidak Layak
Keterangan: Koleksi tercetak sudah sesuai dengan kebutuhanya, koleksi audio visual memang cukup banyak tetapi tidak dilengkapi dengan alat pemutarnya , Ruang bacanya sempit, katalognya sulit digunakan, perangkat komputer tidak disediakan untuk pengunjung, jaringan internet tidak adanya wifi, lokernya kurang banyak, desain gedungnya kurang rapih masih terdapat tumpukan kardus dipojok ruangan, suhu udara sudah cukup dingin, lokasi perpustakaan jarang diketahui oleh masyarakat luas sehingga jarang orang yang tau keberadaan perpustakaan.
19. Apakah dengan sarana dan pra sarana seperti ini dapat menunjang minat baca anda? Jawaban: Kalau saya dibilang sarana dan pra sarana yang disediakan perpustakaan belum cukup menunjang.
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
PENGANTAR PENGUMPULAN DATA LAPANGAN Kepada Yth. Bapak / Ibu Pemustaka/Pengguna Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua,Sehubungan dengan adanya pelaksanaan Penelitian tentang : “Pengembangan Minat Baca Pemustaka Studi Kasus Pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan” oleh Reza Fauzi (1110025000025) Perpustakaan
mahasiswa Prodi Ilmu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini kami memohon bantuan
Bapak/ibu untuk menjadi responden /informan penelitian ini. Kami sangat mengharapkan bantuan Bapak/ibu sebagai responden/informan untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian sebagaimana yang tercantum dalam daftar pertanyaan instrumen pengumpulan data di bawah ini. Data yang terkumpul tersebut semata-mata untuk kepentingan penelitian dan tidak memiliki muatan politik yang akan berdampak pada karir dan profesi Bapak/Ibu sekalian. Atas bantuan dan kerjasamanya, kami haturkan terimakasih. Wassalammualaikum Wr. Wb. Hormat Saya,
Reza Fauzi NIM 1110025000025
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PENGEMBANGAN MINAT BACA PEMUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN DAERAH TANGERANG SELATAN I.
Petunjuk Pengisian 1. Sebelum mengisi pertanyaan ini, isilah data diri pada bagian Identitas responden / informan. 2. Harap dibaca dan dipahami terlebih dahulu pertanyaannya sebelum mengisi jawaban. 3. Jawablah pertanyaan ini secara singkat dan jelas. 4. Apabila terdapat pertanyaan yang tidak dipahami, dapat ditanyakan kepada peneliti. 5. Terimakasih atas kesediannya memberikan informasi.
II.
Identitas Responden/informan 1. Tanggal wawancara: 08 Desember 2014 2. Nama
: M. Irzam Nurdiansyah
3. Umur
: 18 Tahun
4. Pendidikan
: SMA
5. Pekerjaan
: Mahasiswa
6. Alamat
: Jl. Kihajar Dewantara, Ciputat - Tangsel
7. Kontak person (no HP , alamat email)
III.
: 085697535600
Bagaimana bentuk-bentuk pengembangan
layanan
pada perpustakaan
Daerah Kota Tangerang Selatan dalam meningkatkan minat baca pemustaka? 1. Apakah anda sering berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: Ya sering kalau ada waktu kosong sambil mencari referensi tugas kuliah. 2. Jika tidak, apa yang menyebabkan anda jarang ke pepustakaan ? Jawaban:................................................................................
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
3. Berapa kali anda dalam sebulan berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: kalau satu bulan kira-kira 6 kali. 4. Berapakah waktu yang anda habiskan untuk berkunjung ke perpustakaan ? Jawaban: Sekitar 1-2 jam 5. Buku apa yang sering anda baca di perpustakaan ? Jawaban: Buku mengenai pengetahuan alam, kaya buku-buku tata surya gitu. 6. Apakah anda suka meminjam buku yang anda sukai ? Jawaban: Ia sering. 7. Apakah koleksi yang dimiliki perpustakaan sesuai dengan apa yang anda butuhkan ? Jawaban: Menurut saya ni buku yang perpustakaan miliki sudah cukup banyak dan beragam
terutama buku yang biasa saya baca
tentang
pengetahuan alam. Untuk koleksi cd/dvd memang udah banyak tetapi perpustakaan kurang dalam mensosialisasikanya sehinga pengunjung banyak yang tidak mengetahuinya 8. Bagaimana cara anda mencari buku yang anda butuhkan ? Jawaban: Mencarinya sendiri pada rak-rak buku kadang menggunakan katalok online.
IV.
Bagaimana kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ? 9. Bagaimana menurut anda dengan kondisi minat baca pemustaka / masyarakat saat ini ? Jawaban: Menurut saya sih sudah cukup baik ya, tetapi mungkin perlu tingkatkan lagi agar semua masyarakat jadi gemar membaca tidak hanya pelajar sekolah saja. 10. Apakah dengan layanan yang diberikan perpustakaan minat baca anda berkembang ? Jawaban: Ia ada laah peningkatanya, karena banyak pilihan buku disini
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
11. Jika tidak, layanan seperti apa yang anda inginkan agar minat baca anda berkembang ? Jawaban: ................................................................................................... 12. Adakah peningkatan minat baca pada diri anda setelah anda mengunjungi perpustakaan ? Jawaban: Ia tentu ada walaupun ga setiap waktu membaca. V.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka pada perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan ? 13. Bagaimana tentang suasana perpustakaan ? Jawaban: Terkadang berisik kalau banyak anak-anak yang berkunjung.
14. Apakah dengan suasana seperti itu membuat anda nyaman saat berkunjung ? Jawaban: Yaa saya kira kurang, perlu adanya perhatian pustakawan untuk membina mereka.
15. Bagaimana sikap pustakawan terhadap pengunjung ? Jawaban: Ramah –ramah,
16. Apakah pustakawan suka membantu anda dalam mencari buku ? Jawaban: Ia, ketika saya sedang kesulitan mencari buku saya meminta dicarikan kepada petugas sirkulasi.
17. Apakah anda mempunyai usulan untuk kegiatan perpustakaan dalam mengembangkan minat baca ? Jawaban: Saya punya usulan agar perpustakaan mempunyai berbagai kegiatan agar dapat menarik minat pengunjung dari berbagai kalangan, seperti: kegiatan mendongeng untuk anak-anak, seminar / bedah buku untuk remaja, dan pelatihan kerja untuk orang dewasa dewasa jadi nantinya mereka dapat terbina dari kegiatan seperti itu dan dapat menambah minat mereka untuk berkunjung ke perpustakaan
Instrumen Pengumpulan Data Penelitian UIN Jakarta
18. Menurut anda apakah sarana dan pra saran perpustakaan sudah memadai ? Jawaban: SARANA / PRA SARANA PERPUSTAKAAN (Berilah tanda cheklist () pada kolom jawaban sesuai dengan pilihan bapak/ibu)
JENIS Koleksi Tercetak Koleksi Audio Visual Ruang Baca Katalog Perangkat Komputer Jaringan Internet Loker Desain Gedung Suhu Ruangan Lokasi
Layak
Tidak Layak
Keterangan: Koleksi tercetak sudah cukup banyak, koleksi audio visual sudah cukup banyak koleksinya tetapi perlu adanya sosialisasi oleh pustakawan agar pengunjung tau cara menggunakanya, Ruang bacanya sempit apa lagi kalau banyak pengunjung, katalognya sudah cukup bagus, perangkat komputer masih kurang baru 1 yang disediakan untuk pengunjung, jaringan internet tidak adanya wifi, lokernya kurang banyak, desain gedungnya kurang bagus karena adanya gudang di ruang baca, suhu udara sudah cukup dingin, lokasi perpustakaan bisa dibilang tidak strategis karena tempatnya sulit untuk ditemukan dan tidak adanya informasi keberadaan perpustakaan.
19. Apakah dengan sarana dan pra sarana seperti ini dapat menunjang minat baca anda? Jawaban: Perlu adanya peningkatan mengenai sarana dan pra sarana perpustakaan.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
KONDISI PERPUSTAKAAN
Kantor Perpustakaan (Gambar 1), Komplek Ruko Perpustakaan (Gambar 2), Perpustakaan (Gambar 3)
Rak Sepatu (Gambar 1), Loker Penitipan Barang (Gambar 2 kiri ), Rak Buku (Gambar 3 kanan), Meja Sirkulasi (Gambar 4)
Ruang Pelayanan Anak (Gambar 1), Katalog Online (Gambar 2 ), Meja Baca (Gambar 3)
Rak Buku yang terdapat dilantai 2
Rak Majalah dan Koran (Gambar atas Kiri), Tidak adanya WIFI yang dimiliki perpustakaan (Gambar atas kanan) , Koleksi Audio Visual (Gambar bawah)
Situasi dipojok ruangan lantai 2 perpustakaan (Gambar 1 dan 2)
KEGIATAN PERPUSDA
Kegiatan Jambore Perpustakaan (Gambar 1 dan 2)
Kegiatan Perpustakaan Keliling (Gambar 1,2, dan 3)
INFORMAN PENELITI
Wawancara oleh staff Sirkulasi (Gambar 1), Wawancara dengan bagian pelayanan (Gambar 2), Wawancara dengan staff fungsional (Gambar 3)
Wawancara dengan Para Siswa/i Sekolah (Gambar 1, 2, dan 3)
Wawancara dengan salah seorang Mahasiswa (Gambar 1), Wawancara dengan salah seorang Ibu Rumah Tangga (Gambar 2)
BIODATA PENULIS Reza Fauzi lahir di Daerah Tangerang, Pada tanggal 11 November 1992, penulis merupakan putra pertama dari seorang ayah yang bernama Hotib dan ibundanya bernama Rodiah. Penulis bertempat tinggal di Jalan Sukun Cempaka Putih Kp. Utan, Ciputat Timur - Kota Tangerang Selatan, Banten. Beliau menyelesaikan pendidikan dasarnya pada sekolah MI (Madrasah Idtidaiyah) Jami’atul Khair Ciputat (2004) , kemudian melanjutkan ke jenjang berikutnya di sekolah yang sama pada MTs (Madrasah Tsanawiyah) Jami’atul Khair (2007), selanjutnya beliau menlanjutkan ke jenjang berikutnya pada SMA (Sekolah Menengah Atas) Yayasan Pendidikan Dua Mei Ciputat (2010). Dan kemudian beliau memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi S1 (Strata 1) pada program studi Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (2015). Beliaupun telah menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Minat Baca Pemustaka: Studi Kasus pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan”. Selama kuliah beliau pernah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada Perpustakaan DPR RI selama satu bulan pada tahun 2013. Selama kuliah beliau sangat aktif pada organisasi remaja masjid yang bernama Remaja Islam Al – Istiqomah dan menjabat sebagai ketua Remaja Masjid, selama berorganisasi beliau sering sekali melaksanakan berbagai kegiatan sosial diantaranya Penggalangan dana untuk para korban di Palestine, membantu para korban banjir di babelan bekasi, serta berbagai kegiatan hari-hari besar islam. Demikian cerita singkat kehidupan penulis, semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kita semua.