Pengembangan Media Pembelajaran “Konsep Gerak” Dengan Menggunakan Macromedia Flash Pada Pembelajaran Fisika Wiradi Duwila, Prof.Yoseph Paramata, Supartin Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo EMAIL :
[email protected] ABSTRAK
Wiradi Duwila, NIM. 421407098. “Pengembangan
Media Pembelajaran “Konsep
Gerak” Dengan Menggunakan Macromedia Flash Pada PembelajaranFisika”. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam, Universitas NegeriGorontalo. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo. Mulaibulanjuli 2013. Topik yang digunakan dalam media pembelajaran adalah berbasis animasi flash slide presentation gerak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengembangan media pembelajaran animasi slide gerak. Hasil penelitian menunjukan semua aspek respon peserta didik memperoleh presentase lebih dari 80%, maka menurut kriteria yang telah ditetapkan respon peserta didik terhadap media pembelajaran animasi slide adalah positif. Ini berarti media pembelajaran ditinjau dari respon peserta didik adalah efektif.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Animasi Flash, Konsep Gerak
Proses pembelajaran pada SMA Negeri 4 Gorontalo hasil observasi dan wawancara, ditemukan beberapa masalah yang dialami oleh peserta didik diantaranya, sering merasa kesulitan dalam mempelajari materi yang disampaikan. Proses pembelajaran bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan pengajar untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung hanya didominasi oleh beberapa pembelajar yang cepat tanggap. Mata pelajaran fisika yang ada dikurikulum, diajarkan disekolah menengah atas selalu saja menghadapi masalah, para peneliti telah banyak memberikan solusi dengan membuat penelitian dalam penyaluran ilmu ini, masalah yang sering muncul yaitu, siswa sulit dalam pemahaman konsep, metode atau model yang selalu mendominankan guru dalam kelas, kurangnya media pembelajaran yang memadai disekolah, bahkan sebagian besar siswa menganggap fisika merupakan ilmu yang sulit untuk dipelajari, dan membosankan, siswa
enggan mebawa buku paket pembelajaran fisika.kasus seperti ini harus segera diberikan solusi, dengan cara membuat media pembelajaran yang efisien dan menyenangkan, metode atau model yang lebih melibatkan siswa di kelas. Dalam penelitian software multimedia pembelajaran berbasis komputer ini dikembangkan dengan adanya beberapa asumsi yaitu : Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu interaksi denganJURUSAN lingkungan (Hamalik, 2008:28).STUDI WIRADI melalui DUWILA, 421407078, FISIKA, PROGRAM PENDIDIKAN FISIKA, FAKULTAS MIPA, PROF.DR. YOSEPH PARAMATA, M.Pd, SUPARTIN, S.Pd, M.Pdyang terjadi di dalam kelas, sudah seharusnya harus di baringi dengan Kegiatan pembelajaran kemampuan guru dalam menggunakan model dan perangkat media pembelajaran yang lebih efisien, bahkan guru harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi sebagai solusi menarik minat belajar siswa, guru harus mampu menggunakan internet sebagai sarana untuk media pembelajaran yang dapat mengantikan buku. Pada Sekolah Standar Nasional (SSN) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) salah satu yang disyaratkannya adalah menerapkan proses pembelajaran berbantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan menggunakan bahan ajar dari internet sesuai analisis kebutuhan pada semua mata pelajaran. Strategi pembelajaran ini dipilih karena sesuai dengan standar internasional dan perkembangan teknologi komputer serta metode-metode pembelajaran yang memudahkan dalam memahami suatu materi dan juga dibutuhkan untuk memahami dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Dirjen PMPTK, 2006). Pembelajaran (instruction) menurut Gagne dan Briggs (1979) adalah proses membuat orang belajar . Pembelajaran berbantuan komputer adalah suatu proses pengajaran secara langsung yang melibatkan komputer dalam menyampaikan materi pembelajaran pada satu model pembelajaran interaktif untuk menyediakan dan mengontrol lingkungan belajar mandiri untuk masing-masing murid (Noviyanti, 2012: 22). Untuk itu dibuatlah Media pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash yang mampu memberikan kebutuhan akan materi-materi fisika berdasarkan semester, media Fisika Dan Dunia ini memiliki catalog dan kememampuan mengakses materi di websiteonline bila terhubung dengan jaringan internet, dapat dibaca dan digunakan dengan mudah, memiliki soal tes dan video dan contoh bergambar, dan jika terhubung dengan internet siswa dapat mengakses website online yang berhubungan dengan judul materi yang di pelajari. Media fisika dan dunia dibuat dengan menggunakan macromedia flash, namun format file tersebut di ubah dalam bentuk aplikasi (format file “exe”) meskipun tanpa terinstallnya program macromedia flash di laptop atau computer desktopdapat di akses dengan mudah.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti bermaksud melakukan penelitian pengembangan kelayakan media pembelajaran dengan judul “Mengembangkan Media Pembelajaran kosep gerak dengan menggunakan macromedia flash pada pembelajaran fisika.
KAJIAN TEORI Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti’ tengah’, ‘perantara’ atau ‘penghatar’. Dalam bahasa Acrab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan(Arsyad, 2011 : 3). ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis, dan mudah dipelajari sehingga model ini cocok digunakan dalam pembelajaran yang berbabis animasi. Model ini terdiri dari 5 fase/ tahap utama, yaitu : 1. Analysis, 2. Design 3. Developmen, 4.Implementation, 5. Evaluation Sejak di perkenalkan pada tahun 2004, Macromedia Flash menjadi sangat populer dan langsung mendapat tempat di hati masyarakat dunia website karena dapat membuat dan menampilkan animasi di website. Gerak merupakan perubahan posisi (kedudukan) suatu benda terhadap sebuah acuan tertentu. Perubahan letak benda dilihat dengan membandingkan letak benda tersebut terhadap suatu titik yang dianggap tidak ber-gerak (titik acuan), sehingga gerak memiliki pengertian yang relatif atau nisbi. Studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya, dan energi yang berhubungan, membentuk suatu bidang, yang disebut mekanika. Mekanika dibagi menjadi dua bagian, yaitu kinematika dan dinamika. Kinematikaadalahilmu yang mempelajari gerak benda tanpa meninjau gaya penyebabnya. Adapun dalam dinamikamempelajari tentang gerak dan gaya penyebabnya. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ADDIE, Istilah yang umum untuk limatahap instruksional desain model yang dikutib dari Robert (2009) terdiri dari Analisis, Desain,Pembangunan, Pelaksanaan, dan Evaluasi. Pengembangan media pembelajaran fisika interktif didisain dengan melalui tahap proses metode pengembangan ADDIE, dari perancangan sampai evaluasi di lapangan, yang berupa respon angket siswa, media yang dihasilkan di uji dan dievaluasi oleh para ahli dibidangnya, yaitu guru dan dosen pembimbing maka di hasilkan peta konsep media pembelajaran sebagai berikut:
Gambar 1. Peta Konsep Rancangan Media Pembelajaran Flash
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilaksanakan tahap-tahap dalam perancangan yang telahditetapkan, maka telah dihasilkan
media
pembelajaranberbasis
multimedia
dengan
judul
Gerak,
dengan
tampilanberpedoman pada tampilan desain web. Dimana dalam tampilan media ini terdiri atas sub-sub menu yang dapat dipilih masing-masing dengan memilih menu yang tersedia. Sebagai pembuka dari media pembelajaran ini akan ada halaman pembuka (splash screen), sekaligus sebagai menu judul media. Tampilan dari menu pembuka media ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Halaman judul Multimedia pembelajaran fisika Combiner, ini kemudian diujicobakan pada 25siswa kelas 10 SMA N 4 Gorontalo lalu siswa diminta untuk mengisi angket sebagai penilaian untuk Multimedia ini. multimediajuga dinilai oleh pakar media, berupa instrument kelayakan media. Kualitas instrument sangat menentukan kualitas data yang terkumpul nantinya. Instrument yang baik adalah instrument yang memiliki reliabilitas dan validitas yang baik. Untuk mendapatkan instrument yang baik maka peneliti menempuh langkah sebagai berikut: Pembuatan tabel spesifikasi (kisi-kisi instrumen). Mengkonsultasikan kisi-kisi instrumen kepada dosen pembimbing. Konsultasi dengan ahli materi. Menyusun butir-butir instrumen berdasarkan kisi-kisi yang telah dikonsultasikan. Mengkonsultasikan instrumen yang telah disusun kepada dosen pembimbing, ahli materi, dan ahli media. Uji validitas dan reliabilitas ke pengguna instrument. Instrument yang disusun adalah kuesioner. Lembar kuesioner digunakan untuk menggali data yang meliputi tiga jenis sesuai dengan peran dan posisi responden dalam pengembangan ini. Lembar kuesioner tersebut adalah : (1) Lembar untuk validator I guru di SMA N 1, (2) Lembar untuk validator I guru di SMA N 2, (3) Lembar untuk validator I guru di SMA N 3, Lembar kuesioner dalam penelitian ini disusun dengan kisi – kisi sebagai berikut : Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Media untuk Aspek Pembelajaran
No
Komponen
Indikator / Unsur Penilaian
1
Kompetensi
Kesesuaian kompetensi dasar dengan indikator
Kesesuaian kompetensi dasar dengan materi program
Kesesuaian kompetensi dasar dengan standar kompetensi
2
Pendahuluan
Kejelasan judul program
Kejelasan sasaran pengguna
Kejelasan petunjuk belajar (petunjuk penggunaan)
3
Proses pembelajaran
Ketepatan penerapan strategi belajar (belajar mandiri)
Variasi penyampaian jenis informasi/data
Ketepatan dalam penjelasan materi konseptual
Ketepatan dalam penjelasan materi praktis
Kemenarikan materi dalam memotivasi pengguna
4
Evaluasi/ penutup
Kejelasan petunjuk pengerjaan soal latihan/tes
Kejelasan rumusan soal/tes
Tingkat kesulitan soal/tes
Ketepatan pemberian feedback atas jawaban pengguna
Tabel 2. Lembar Validasi Media (Arsyad, 2010:177 ) Berdasarkan rumusan kisi-kisi instrumen media di atas, dengan berpadoman pada point tiap kisi, peneliti menentukan lembar validasi kelayakan media, dibawa bimbingan dari dosen pembimbing, adalah sebagai berikut: Rating Skor Komentar/Saran No Kriteria 1 2 3 4 5 I. Kualitas materi Cakupan (keluasan dan 1. kedalaman) isi materi 2.
Kejelasan isi materi Struktur organisasi/urutan
3. isi materi 4.
Aktualisasi isi materi Kejelasan contoh yang
5. disertakan Kecukupan contoh yang 6. disertakan II.
Kualitas bahasa Kejelasan bahasa yang
1. digunakan Kesesuaian bahasa dengan 2. dengan sasaran pengguna III.
Kualitas ilustrasi Kejelasan informasi pada
1. ilustrasi gambar
Kejelasan informasi pada 2. ilustrasi animasi Kejelasan informasi pada 3. ilustrasi video IV.
Kualitas soal latihan/ tes Kesesuaian latihan/tes
1. dengan kompetensi Keseimbangan proporsi 2.
soal latihan/tes dengan materi Runtutan soal yang
3. disajikan V.
Kualitas grafis Proporsional Layout (tata
1. letak teks dan gambar) Kesesuaian pemilihan 2. background 3.
Kesesuaian proporsi warna Kesesuaian pemilihan jenis
4. huruf Kesesuaian pemilihan 5. ukuran huruf VI.
Kualitas animasi
1.
Kemenarikan sajian
animasi Kekesuaian animasi 2. dengan materi VII. 1.
Kualitas video Kemenarikan sajian video Kesesuaian video dengan
2. materi VIII. Kualitas navigasi Kemenarikan bentuk 1. button/navigator Konsistensi tampilan 2. button IX. 1.
Kualitas kemasan Kemenarikan desain cover Kelengkapan informasi
2. pada kemasan luar X. 1.
Efisiensi program Pengaturan isi pelajaran Kemudahan pemakaian
2. program Kemudahan memilih menu 3. program 4.
Kebebasan memilih materi
untuk dipelajari Kemudahan berinteraksi 5. dengan program Kemudahan keluar dari 6. program XI.
Fungsi navigasi Kemudahan memahami
1. struktur navigasi Kecepatan fungsi tombol 2. (kinerja navigasi) Ketepatan reaksi button 3. (tombol navigator) XII.
Fungsi pengaturan Kemudahan pengaturan
1. pencarian halaman Kemudahan pengaturan 2. pencarian video Kemudahan pengaturan 3. menjalankan animasi XIII. Sistem operasi Kompatibilitas system 1. operasi Kecepatan akses system 2. operasi
XIV. Kualitas fisik Kapasitas file program 1. untuk kemudahan duplikasi Kekuatan/keawetan 2. kepingan program Jumlah Presentase %
Keterangan : 5 = (sangat baik/sangat layak) 4 = (baik/layak) 3 = (cukup baik/cukup layak) 2 = (tidak baik/kurang layak) 1 = (tidak ada/tidak layak) Setelah data diperoleh dan dianalisis maka diperoleh hasil : 1. Respon pakar media Instruksional
: 85%
Tampilan
: 96%
2. Respon Siswa
Siswa Setuju
: 92%
Siswa Tertarik
: 96%
Kejelasan Konsep
: 92%
Menyatakan Baik
: 96%
Menyatakan Baru
: 92%
Dari hasil yang diperoleh maka, Multimedia Pembelajaran Fisika Interaktif Combineryang dibangun dari aspek instruksional dapatdikategorikan kuat dan dari aspek tampilan dapat dikategorikan kuat. Sedangkan untuk respon siswa, berdasarkan aspek yang di nilai dari semua kriteria di media yang di ujikan pada siswa dan mendapatkan nilai rata ada 90%, maka media pembelajaran ini, layak digunakan dalam proses pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai validasi media yang diberikan oleh validator I dengan kategori baik adalah 15.52 %, kategori cukup baik. Serta dibuktikan oleh lembar angket respon peserta didik rata-rata terhadap media pembelajaran adalah 93.6 %. Peserta didik menyatakan setuju terhadap aspek suasana belajar, adalah : 92 %, peserta didik menyatakan tertarik terhadap aspek daya tarik media yang disajikan, adalah : 96%, peserta didik menyatakan jelas terhadap aspek kejelasan konsep media, adalah : 92 %, peserta didik menyatakan baik terhadap aspek penyajian media, adalah : 96 %, peserta didik menyatakan baru terhadap aspek tampilan media yang disajikan, adalah : 92 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan media animasi flash layak digunakan dalam materi gerak pada siswa SMA kelas 10 untuk proses pembelajaran
Hasil penelitian mengenai pengembangan media pembelajaran yang telah dilakukan, peneliti menyarankan bahwa pengembangan media pembelajaran animasi flash dapat dikembangan pada pokok bahasan yang lain serta dapat mengembangkan media dengan program yang lebih canggih. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada Budiyanto,Joko. 2009. Fisika Untuk SMA Kelas XII IPA. Jakarta : Pusat Brrigs (dalam sadiman, 2010: 6). Profesi kependidikan. Jakarta : Bumi Aksara Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hidayatullah. 2011. Animasi Pendidikan Menggunakan Flahs. Palembang : Maxikom
Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Dasar Edisi 5 Jilid II. Jakarta : Erlangga Jasran. 2011. Pengembangan Media Flashcard Dalam Pembelajaran Gelombang Elektromagnetik. Gorontalo : UNG Noviyani. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Listrik Statis. Gorontalo : UNG Imam Suhendra. 2013Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer Untuk Mata Kuliah Belajar Dan Pembelajaran: Universitas PGRI Banyuwangi Al Husni, Enjang A. Juandadan Ida Hamidah. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Web Pada Materi Fluida Statis Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Sma. Batam : UPI P.N, Ardiansyah Eko, Membuat Animasi Sederhana Macromedia Flash Pro 8.
[email protected] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : CV. Alfabeta Home Page Fisikon (www.Fisikon.com). (diakses tanggal 23 Desember 2012) Arief S. Sadiman, dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Bito, Nursia. 2009. Pembelajaran Berdasarkan Masalah Untuk Sub Materi Prisma dan Limas di kelas VII Negeri 11 Gorontalo. Fakultas Pascasarjana. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya : Tidak Diterbitkan Chandra. 2004. Flash MX 2004 Untuk Orang Awam. Palembang : Maxikom Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Dasar Edisi 5 Jilid II. Jakarta : Erlangga Noah F. Et. Al, 2006. Journal Of Online Learning and Teaching P.N, Ardiansyah Eko, Membuat Animasi Sederhana Macromedia Flash Pro 8.
[email protected] (diakses 14 mei 2013) Sugiono.2010. Statistika Untuk Penelitian.Bandung : CV.Alfabeta
Yusuf, D. 2009.Macromedia Flash Untuk Geografi, Modul Praktikum Komputer Untuk Pengajaran Geografi. Gorontalo : UNG Yusuf, D. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Simulasi Genangan Banjir Menggunakan Aplikasi Swishmax. Gorontalo : UNG Home Page Macromedia (www.macromedia.com). (diakses tanggal 15 Februari)
Daerah