perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PRO 8 PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR
Sk
Skripsi Oleh : Eka Reny Viajayani K 2307025
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2013
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PRO 8 PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR
Oleh: Eka Reny Viajayani K2307025
Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2013 ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Eka Reny Viajayani
NIM
: K2307025
Jurusan/Program Studi
: P.MIPA/P.FISIKA
Fakultas
: FKIP
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa Skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Surakarta, Yang Membuat Peryataan,
Eka Reny Viajayani
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hari
:
Tanggal :
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Eka Reny Viajayani. K2307025. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PRO 8 PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Februari. 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media pembelajaran Fisika. Media pembelajaran ini dibuat menggunakan software Macromedia Flash Pro 8. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif yang menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran. Data diperoleh melalui angket, tes dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran Fisika ini termasuk dalam kriteria sangat baik. Media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran (dari penilaian ahli materi, ahli media, dan siswa memberikan rata-rata penilaian 83,62%). Kata kunci: Pengembangan media pembelajaran, suhu dan kalor, Macromedia Flash Pro 8
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Eka Reny Viajayani. K2307025. PHYSICS LEARNING MEDIA DEVELOPMENT USING MACROMEDIA FLASH PRO 8 ON SUBJECT OF TEMPERATURE AND HEAT. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, February. 2013. The purpose of this research is to produce learning physics media. This learning media using Macromedia Flash Pro 8 software. Development model used in this research is the procedural model that a descriptive model that shows the steps to be followed to produce a product of learning media. Data obtained through the questionnaires, tests and interviews. The data analysis technique that used is descriptive qualitative analysis. Based on research result, learning media was concluded in good criteria. This learning media can to be used as a learning media (assessment results from matter experts, media experts, and students gave an average rating 83,62% ). Keywords: Learning Media Development, Temperature and Heat, Macromedia Flash Pro 8
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Hanya orang – orang yang berani yang mengambil tindakan berani (Saladin)
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada: Kedua orang tuaku tercinta
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,
taufik
dan
hidayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan Skripsi ini. Penyusunan Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian. 2. Bapak Sukarmin, S.Pd. M.Si. Ph.D., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin menyusun Skripsi. 3. Bapak Drs. Supurwoko, M.Si., Ketua Program Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin menyusun Skripsi. 4. Ibu Dra. Rini Budiharti, M.Pd., Koordinator Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin menyusun Skripsi. 5. Bapak Drs. Radiyono, Pembimbing I atas kesabaran dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan dorongan yang luar biasa sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Bapak Dwi Teguh Rahardjo, S. Si, M. Si., Pembimbing II atas kesabaran dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan dorongan yang luar biasa sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Kepala SMA Negeri 2 Karanganyar, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian. commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Bapak Giyono dan Ibu Yayuk Rahayu, yang senantiasa mendoakan dan mendukung. 9. Adibya Yogi Wijaya dan Rindiazafa Alvynajayani, yang memberi senyum, semangat dan dukungan 10. Dinno Hafidz Ramadhan, yang selalu meronakan hatiku. 11. Dyah Puspitasari, sahabat dalam suka dan duka 12. Christin Elin Wulandari, Dyah Arum Arimurti, dan Rani Wijaya, bidadaribidadari cantik yang selalu mendukungku. 13. Sahabat-sahabat yang selalu bersama dan menyemangatiku. 14. Teman-teman P. Fisika yang selalu mendukung dalam doa dan membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini. 15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan. Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Surakarta, Februari 2013 Penulis
Eka Reny Viajayani K2307025
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN.........................................................................
ii
HALAMAN KEASLIAN.............................................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
v
ABSTRAK.....................................................................................................
vi
ABSTRACT..................................................................................................
vii
MOTTO.........................................................................................................
viii
PERSEMBAHAN.........................................................................................
ix
KATA PENGANTAR..................................................................................
xi
DAFTAR ISI.................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL.........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
xvi
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah..............................................................
1
B. Identifikasi Masalah....................................................................
3
C. Pembatasan Masalah...................................................................
4
D. Rumusan Masalah ......................................................................
4
E. Tujuan Penelitian.........................................................................
4
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan......................................
5
G. Manfaat Penelitian......................................................................
5
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan...................................
6
BAB II. LANDASAN TEORI......................................................................
7
A. Tinjauan Pustaka........................................................................
7
1. Media Pembelajaran …………………………………….....
7
2. Macromedia Flash Pro 8 ………….…………………........ commit to user 3. Konsep Suhu dan Kalor…………………………................
23
xii
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Penelitian yang Relevan……………………………................
24
C. Kerangka Berfikir……………………………………………..
25
D. Pertanyaan Penelitian……………………………………….....
27
BAB III. METODE PENELITIAN............................................................ A. Metode Pengembangan..............................................................
28
1. Model Pengembangan...........................................................
28
2. Prosedur Pengembangan.......................................................
28
B. Uji Coba Produk........................................................................
33
1. Desain Uji Coba....................................................................
33
2. Subjek Coba.........................................................................
34
3. Jenis Data..............................................................................
34
4. Instrumen Pengambilan Data................................................
34
5. Teknik Analisi Data..............................................................
37
BAB IV. HASIL PENELITIAN...................................................................
40
A. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Macromedia Flash Pro 8...........................................................
40
B. Validasi Media...........................................................................
53
C. Revisi Produk.............................................................................
59
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................
62
A. Simpulan Tentang Produk.......................................................
62
B. Keterbatasan Penelitian...........................................................
62
C. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut......................................................................................
63
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
64
LAMPIRAN...................................................................................................
66
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Komponen Angket Media ……………………………......................
commit to user
xiv
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Area Kerja Macromedia Flash.................................................
Gambar 2.2
Grafik Hubungan antara Suhu, Perubahan Wujud Air
Gambar 2.3
Terhadap Kalor pada Tekanan 1 Atmosfer
25
32
Kerangka Berpikir.................................................................... 37 Gambar 3.1
Bagan Alur Prosedur Pengembangan......................................
39
Gambar 3.2
Diagram Alir Desain Program.................................................
41
Gambar 3.3
Alur Desain Uji Coba Media Pembelajaran............................. 43
Gambar 3.4
Interval Kriteria Penilaian........................................................ 48
Gambar 4.1
Diagram Frekuensi Siswa yang Suka Melihat Animasi..........
Gambar 4.2
Diagram Frekuensi Siswa yang Pernah Melihat Animasi
50
Fisika........................................................................................ 51 Gambar 4.3
Diagram Respon Siswa terhadap Pelajaran Fisika................... 51
Gambar 4.4
Diagram Respon Siswa terhadap Pembelajaran
Fisika di
Kelas........................................................................................
52
Gambar 4.5
File-file yang Dibuat dalam Media Pembelajaran...................
56
Gambar 4.6
Membuka Macromedia Flash Pro 8........................................ 56
Gambar 4.7
Halaman Depan Macromedia Flash......................................... 57
Gambar 4.8
Membuka Flash Document...................................................... 57
Gambar 4.9
Dokumen Flash yang Baru......................................................
57
Gambar 4.10
Publish Setting.........................................................................
58
Gambar 4.11
Kotak Dialog Publish Setting.................................................
59
Gambar 4.12
Shortcut Nero..........................................................................
60
Gambar 4.13
Tampilan Nero........................................................................
60
Gambar 4.15
Make Data CD........................................................................
61
Gambar 4.16
Menambahkan File yang Akan Diburning..............................
61
Gambar 4.17
Mengganti Nama File..............................................................
62
Gambar 4.18
Proses Burning......................................................................... commit to user
62
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Jadwal Penyusunan Skripsi ………………………………
66
Lampiran 2
PERMENDIKNAS…………………………....................
67
Lampiran 3
Angket Analisis Potensi dan Masalah ……………………
73
Lampiran 4
Analisis Potensi dan Masalah ……………………………
74
Lampiran 5
Tabel Spesifikasi Tryout …………………………............
78
Lampiran 6
Instrumen Test Tryout ……………………………….…...
79
Lampiran 7
Lembar Jawab Soal Tryout ……………………………....
88
Lampiran 8
Tabel Spesifikasi Test .…………………………………...
89
Lampiran 9
Instrumen Test .……….......................……………………
90
Lampiran 10
Lembar Jawab Soal Test ........……………………………
108
Lampiran 11
Analisis Butir Soal Try…………………………………....
109
Lampiran 12
Kisi – kisi Angket..................................................…….….
114
Lampiran 13
Instrumen Angket Siswa ..........................................……..
117
Lampiran 14
Hasil Angket .............................................................……..
120
Lampiran 15
Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa.................................
135
Lampiran 16
Storyboard..............................................................................
136
Lampiran 17
Langkah Pembuatan Media...................................................
155
Lampiran 18
Hasil Pembuatan Media.........................................................
195
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan pembangunan nasional, bangsa Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar di setiap jenjang dan tingkat pendidikan. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan siap bersaing di dunia global. Seperti dijelaskan dalam UUD 1945, di sebutkan bahwa tujuan pembangunan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru sebagai barisan paling depan dalam rangka mencetak sumberdaya manusia berkualitas, harus mampu menciptakan suasana belajar mengajar di sekolah
dengan
sebaik-baiknya.
Guru
hendaknya
mempunyai
berbagai
ketrampilan intelektual yang memadai. Ketrampilan intelektual tersebut meliputi, ketrampilan penguasaan konsep dari materi yang akan disampaikan serta senantiasa menyiapkan diri untuk menjawab setiap perkembangan masyarakat dengan berbagai penguasaan informasi dan teknologi. Seiring dengan kemajuan sistem Teknologi Informasi (TI), dunia pendidikan senantiasa bergerak maju secara dinamis, khususnya untuk menciptakan media, metode dan materi pendidikan yang semakin menarik, interaktif dan komprehensif. Oleh karena itu sektor pendidikan harus mampu memanfaatkan Teknologi Informasi (TI), untuk mengembangkan sistem pendidikan. Dalam
bidang
pengajaran,
komputer
memungkinkan
untuk
terselenggaranya proses belajar mengajar jarak jauh, atau pembelajaran tanpa tatap muka. Namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang dibayangkan. “Pengajar dalam hal ini, guru yang menguasai materi pelajaran, sebagian besar tidak mampu menghadirkan bentuk pembelajaran dalam komputer. Sedangkan ahli komputer yang mampu merealisasikan segala hal dalam komputer biasanya tidak menguasai materi pelajaran” (Ouda Teda Ena. 2001:2). Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya dibutuhkan suatu software yang memungkinkan to user Software yang sudah lazim pendidik untuk membuat mediacommit pembelajaran. 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 digunakan adalah Macromedia Flash Pro 8. Dengan perangkat lunak ini, akan memudahkan pendidik merealisasikan ide-idenya sesuai dengan materi pelajaran yang dikuasainya ke dalam komputer. Bashar (2004: 2) mengatakan bahwa pengajar Fisika di sekolah lebih sering membahas teori dari buku pegangan yang digunakan, kemudian memberikan rumus-rumusnya lalu memberikan contoh soal. Akibatnya ilmu Fisika terreduksi menjadi bacaan dan siswa hanya dapat membayangkan. Jika fenomena fisis yang sedang dibahas telah pernah dialami oleh siswa mungkin siswa akan dapat merekonstruksinya kembali menjadi pemahaman yang lebih baik. Salah satu penyebabnya Fisika kurang diminati, dalam materi Fisika banyak terdapat konsep yang bersifat abstrak sehingga sukar membayangkannya. Oleh sebab itu, banyak siswa yang langsung saja bekerja dengan rumus-rumus Fisika, tanpa mencoba berusaha untuk mempelajari latar belakang falsafah yang mendasarinya. Bila saja konsep-konsep yang bersifat abstrak itu dapat dibuat divisualisasikan sehingga mudah ditangkap oleh pancaindra, maka masalahnya akan sangat berbeda. Dalam usaha ke arah itu, maka mata pelajaran Fisika didampingi dengan praktikum Fisika. Namun, tidak semua masalah Fisika dapat disimulasikan di laboratorium. Lebih lagi penggunaan laboratorium terbatas hanya di sekolah. Kekhususan Fisika dibanding dengan ilmu lainnya adalah sifatnya yang kuantitatif, yaitu penggunaan konsep-konsep dan hubungan antara konsep yang banyak menggunakan perhitungan matematis. Ketiga sifat ini, yaitu abstraksi, empiris dan matematis membuat komputer banyak berperan dalam Fisika untuk berbagai keperluan, karena tidak semua konsep Fisika dapat dieksperimenkan di laboratorium. Komputer dapat membuat konsep-konsep yang abstrak menjadi konkret dengan visualisasi statis maupun dengan visualisasi dinamis (animasi). Selain itu, komputer dapat membuat suatu konsep lebih menarik sehingga menambah motivasi untuk mempelajari dan memahaminya. Dalam Fisika ada dua gejala yang dapat divisualisasikan, yaitu (1) yang berkaitan dengan gerak seperti mekanika, gelombang, gerak elektron dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 sebagainya; (2) yang tidak berkaitan dengan gerak seperti garis gaya listrik, pola interferensi, difraksi, dan lain sebagainya. Visualisasi yang berkaitan dengan gerak disebut animasi, sedangkan yang tidak bergerak dinamakan visualisasi. Mengingat Fisika merupakan konsepkonsep yang relatif abstrak, maka animasi terhadap konsep yang abstrak akan dapat membantu memudahkan penyerapan materi Fisika oleh pengguna. Karena pentingnya pengertian suatu konsep dalam pembelajaran Fisika, maka animasi yang dapat menunjukkan gejala fisis perlu diutamakan tanpa mengabaikan proses lainnya. Guru dapat memanfaatkan program Macromedia Flash Pro 8 untuk membuat media pembelajaran Fisika. Media pembelajaran Fisika menggunakan Macromedia Flash Pro 8 yang ideal harus mampu berfungsi sebagai media presentasi informasi dalam bentuk teks, grafik, simulasi, animasi, latihan - latihan, analisis kuantitatif, dan umpan balik langsung. Salah satu materi yang memerlukan visualisasi dalam pembelajarannya adalah Suhu dan Kalor. Berdasarkan dari uraian di atas maka dilakukan penelitian yang berjudul “PENGEMBANGAN
MEDIA
PEMBELAJARAN
FISIKA
MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PRO 8 PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, ada beberapa permasalahan yang muncul. Permasalahan tersebut, antara lain: 1. Kurangnya menggunakan media pembelajaran yang lebih canggih
dan
menarik untuk memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru kurang dapat memanfaatkan komputer dalam pembelajaran. 3. Guru yang menguasai materi pelajaran, sebagian besar tidak mampu menghadirkan bentuk pembelajaran dalam komputer, sedangkan ahli komputer yang mampu merealisasikan segala hal dalam komputer biasanya tidak menguasai materi pelajaran. 4. Siswa kurang dapat membayangkan poses fisis yang tejadi dalam Fisika. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 5. Fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati siswa karena banyak memuat konsep yang abstrak. 6. Perlu pengembangan media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah yang muncul, maka dalam penelitian ini dibatasi masalah agar tujuan dalam penelitian ini dapat tercapai secara optimal dan terfokus. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Materi pelajaran dalam media pembelajaran yang akan dikembangkan hanya menyangkut pokok bahasan Suhu dan Kalor, meliputi Suhu dan pemuaian, Kalor dan perubahan wujud, perpindahan Kalor. 2. Software yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran adalah Macromedia Flash Pro 8.
D. Rumusan Masalah Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah mengembangkan media pembelajaran Fisika menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada materi pokok Suhu dan Kalor yang memenuhi kriteria baik?”
E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di depan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran Fisika menggunakan Macromedia Flash Pro 8 materi pada pokok Suhu dan Kalor yang memenuhi kriteria baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan Penelitian ini mengembangkan produk berupa media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada pokok bahasan Suhu dan Kalor, meliputi Suhu dan pemuaian, Kalor dan perubahan wujud dan perpindahan Kalor. Bentuk file utama berekstensi .exe dan file pendukung berekstensi .swf. Media pembelajaran ini dapat digunakan guru pada saat kegiatan belajar mengajar.
G. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Bagi Peneliti : Untuk menambah khazanah keilmuan.
2.
Bagi Guru: a. Untuk membantu guru menyampaikan materi. b. Membangkitkan kinerja guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. c. Memotivasi Guru agar lebih inovatif dalam mengajar.
3. Bagi Siswa Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar. 4. Bagi sekolah a. Menyusun program peningkatan kualitas pembelajaran Fisika pada tahap berikutnya. a. Hasil penelitian yang didapatkan dapat digunakan untuk perbaikan pada kualitas pembelajaran. b. Sebagai bahan referensi untuk program pelajaran selanjutnya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan pengembangan antara lain: 1. Dimungkinkan belum terinstallnya software pendukung yang digunakan untuk menampilkan bahan ajar di kelas. 2. Media Pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 dapat digunakan sebagai media pembelajaran Fisika pada Suhu dan Kalor.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Media pembelajaran a. Pengertian media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (wassail) atau penghantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa: Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat – alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual verbal (Arsyad, 2005: 3). Assosiation for Educational Communications and Technology (AECT, 1977) mendefinisikan “media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi” (Anitah, 2009: 123). Briggs (1985) menyatakan bahwa “media pembelajaran pada hakekatnya adalah peralatan
fisik
untuk
membawakan
atau
menyempurnakan
isi
pembelajaran” (Anitah, 2009: 123). Bretz (1977) mengatakan media adalah sesuatu yang terletak ditengah – tengah, jadi suatu perantara yang menghubungkan semua pihak yang membutuhkan terjadinya suatu hubungan, dan membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi (Anitah, 2008: 1). Pendapat lain dikemukakan oleh Gerlach dan Ely (1980) yang menyatakan “media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat – alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual“ commit to user dkk (2005) menyatakan “media (Anitah, 2008: 2). Sedangkan Smaldino, 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi” (Anitah, 2009: 2). Dari beberapa pengertian media yang dikemukakan, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala alat pembelajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan–bahan instruksional dalam proses belajar–mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. b. Ciri - ciri Media Pendidikan Ciri umum media menurut Azyar Arsyad (2005) adalah: 1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindra. 2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa. 3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio. 4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun diluar kelas. 5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 6) Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/ kaset, video recorder). 7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu (hlm. 6 – 7). Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya (Arsyad, 2005: 12). 1) Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, meyimpan, melestarikan dan merekonstruksikan suatu peristiwa atau obyek. Suatu peristiwa dan objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket computer, dan film. commit Suatu to obyek user yang telah diambil gambarnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 (direkam) dengan kamera atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan cara fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. 2) Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari – hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time lapse recording. Di samping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh – sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian – bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja akan membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikapmereka ke arah yang tidak diinginkan. 3) Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah – sekolah didalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, audio, disket computer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 c. Fungsi Media Pembelajaran Dirangkum dari Sudirdjo dan Siregar (2007) dapat disebutkan dua fungsi/ peran pokok media pembelajaran, yaitu: 1) Fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching Aids) berfungsi untuk memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa.
Bahasa
(lambang verbal) pada dasarnya bersifat abstrak (most abstract symbol), maka guru perlu menggunakan alat bantu berupa gambar, model, benda sebenarnya dalam menyajikan suatu pelajaran tertentu. 2) Fungsi komunikasi. Dengan meletakkan pesan yang hendak disampaikan ke dalam suatu format media tertentu (buku, film, slide, CAI, dan sebagainya) yang dinamakan kegiatan encoding, maka komunikator tidak perlu lagi behadapan langsung dengan penerima. Komunikasi masih dapat berlang melalui media tersebut. Penerima perlu melakukan kegiatan decoding terhadap media yang dihadapkan kepadanya (dengan jalan membaca, melihat, membuka komputer, dan sebagainya), sehingga dapat menerima, memahami, atau mengerti isi pesan yang telah disampaikan dan terdapat dalam media tersebut. Selain untuk menyajikan pesan, sebenarnya ada beberapa fungsi lain yang dapat dilakukan media. Namun jarang sekali ditemukan seluruh fungsi tersebut dipenuhi oleh media komunikasi dalam suatu sistem pembelajaran. Sebaliknya suatu program media tunggal sering kali dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus secara simultan. Fungsi –fungsi tersebut antara lain: 1) Memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar 2) Memotivasi siswa 3) Menyajikan informasi 4) Merangsang diskusi 5) Mengarahkan kegiatan siswa 6) Melaksanakan kegiatan ulangan 7) Menguatkan belajar commit to user 8) Memberikan pengalaman simulasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 d. Manfaat Penggunaan Media Menurut Asyar Arsyad (2006: 26 – 27) manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar–mengajar adalah sebagai berikut: 1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri–sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu; a) obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model; b) obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera yang dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar; c) kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disampaikan secara verbal; d) objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer; e) kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti kompoter, film, dan video; f) peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti kepompong menjadi kupu – kupu dapat disajikan dengan teknik – teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer. 4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa – peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, lingkungan misalnya melalui karyawisata, kunjungan – kunjungan ke museum atau kebun binatang (hlm. 26 – 27). e. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran Dirangkum dari Daryanto (2011: 11-12), ada beberapa landasan tentang landasan penggunaan media pembelajaran antara lain landasan commit to user filosofis, psikologis, teknologis dan empiris.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 1) Landasan Filosofis Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Tetapi dengan adanya berbagai media pembelajaran siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk menggunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan demikian penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain maka baik menggunakan media hasil teknologi baru maupun tidak, proses pembelajaran yang dilakukan harus tetap menggunakan pendekatan humanis. 2) Landasan Psikologis Dengan memperhatikan keberagaman dan keunikan proses belajar, ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, di samping memperhatikan keberagaman dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi faktor – faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi, hendaknya diupayakan secara optimal agarproses pembelajaran dapat berlangsung efektif. Untuk maksud tersebut, perlu diperhatikan hal berikut: a) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa dan memberikan kejelasan obyek yang diamatinya; b) bahan
pembelajaran
yang
diajarkan
disesuaikan
dengan
pemahaman siswa. Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit daripada yang abstrak. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 3) Landasan Teknologis Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktik perancangan pengembangan, penerapan, pengelolaan, serta penilaian proses dan sumber belajar. Jadi teknologi pembelajaran merupakan proses kompeks dan terpadu yang melibatkan proses, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah – masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam
teknologi
pembelajaran,
pemecahan
masalah
dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen – kompenen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap. 4) Landasan Empiris Temuan – temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pengguna media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya siswa akan mendapat
keuntungan
yang signifikan jika ia belajar
menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan jika pembelajaran menggunakan media visual seperti gambar, diagram, video atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif akan lebih suka belajar dengan media audio seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio – visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru. Akan tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, materi pelajaran, dan media itu sendiri. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 f. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran cukup banyak, baik yang berupa fisik maupun nonfisik. Masing – masing media pembelajaran juga memiliki karakteristik yang melekat pada setiap jenis media tersebut. Ada media tradisional ada juga yang modern, ada media proyeksi ada juga media non proyeksi, ada media visual, media audio, media kinestetik, serta jenis lainnya. 1) Jenis Media ditinjau dari Tampilan Bretz (1977) dalam membagi media menjadi tiga macam, yaitu suara (audio), media bentuk visual, dan media gerak (kenestetik) (Musfiqon, 2012: 70). a) Media Visual. Disarikan dari Musfiqon media visual memegang peran sangat penting. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat representative,
ingatan.
Bentuk
diagram,
peta
visual dan
bisa
berupa
grafik.
gambar
Pemilihan
dan
penggunaan media visual perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut: (1)
visualisasi mencerminkan kenyataan Apa yang digambarkan merupakan miniaturisasi dari kenyataan atau benda sesungguhnya. Sehingga anak didik saat melihat visual yang ditampilkan serasa mengalami dan melihat wujud asli benda yang divisualisasikan tersebut.
(2)
mempertimbangkan mutu teknis Visualisasi yang kurang jelas, baik dari sisi warna, isi, serta layout akan menimbulkan bias dalam proses pembelajaran. Anak didik tidak bisa menerima pesan secara utuh dan komprehensif karena kualitas visual yang ditampilkan tidak sempurna. Untuk itu warna harus terang, bentuk materi yang divisualisasikan sesuai dengan kenyataan, dan menjangkau commit user penglihatan seluruh anaktodidik.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 (3)
keterampilan guru dan ketersediaan Benda visual biasanya menuntut keterampilan tertentu untuk menyajikan dan mengoperasionalkannya. Guru dituntut bisa mengoperasionalkan visual secara baik dan benar. Selain itu guru juga perlu mempertimbangkan aspek ketersediaan visual tersebut. Tidak semua materi bisa divisualisasikan, terutama materi yang bersifat abstrak tentang keyakinan.
b) Media Audio Menurut Angkowo (2007) “dalam penggunaan media audio , pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang – lambang auditif baik verbal (ke dalam kata – kata/bahasa lisan) maupun non verbal” (Musfiqon, 2012: 89). Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan laboratorium bahasa. c) Media Kinestetik Musfiqon (2012) menyatakan: Media kinestetik adalah media yang penggunaan dan pemfungsiannya memerlukan sentuhan (touching) antara guru dan siswa atau perlu perasaan mendalam agar pesan pembelajaran bisa diterima dengan baik. Biasanya media jenis ini lebih menekankan pengalaman dan analisis suasana dalam penerapannya. Sebab media tidak bersifat fisik saja, tetapi lingkungan dan suasana juga bagian dari media pembelajaran (hlm. 94). Jenis – jenis media yang dapat dikategorikan media kinestetik adalah dramatisasi, demonstrasi, permainan dan simulasi, karya
wisata,
kemping
atau
perkemahan
sekolah,
survey
masyarakat. 2) Jenis Media ditinjau dari Penggunaan Ditinjau dari penggunaannya media dapat dibagi menjadi dua, yaitu media proyeksi dan nonproyeksi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 a)
Media Proyeksi Menurut Sabri (2005) “media proyeksi adalah media yang menggunakan proyektor sehingga gambar nampak pada layar” (Musfiqon, 2012: 102). Artinya penggunaan media ini tergantung pada alat bantu proyektor untuk menghubungkan dan menyampaikan kepada penerima pesan. Media proyeksi cukup banyak jenisnya antara lain, Proyektor transparansi/Over Head Proyektor (OHP), film, film bingkai (slide), film rangkai (film strip), dan proyektor tidak tembus pandang (opaque projector).
b) Media Nonproyeksi “Media visual nonproyeksi (non projected media) adalah media yang penggunaannya tidak memerlukan alat proyektor. Media ini sudah bisa digunakan secara mendiri tanpa memerlukan alat atau sarana lain” (Musfiqon, 2012: 111). Media pembelajaran nonproyeksi ini antara lain, wallsheets, buku cetak, papan tulis. g. Analisis dan Evaluasi Media pembelajaran 1) Proses Analisis Media Proses analisis media ini dilakukan dengan berbagai tahapan dan pertimbangan. Mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga merumuskan hasil analisis. Menurut Lee (2000) “pendekatan analisis media dibagi menjadi dua tahapan, yaitu analisis kebutuhan dan analisis awal dan akhir media setelah digunakan” (Musfiqon 2012: 146). Analisis
kebutuhan
adalah
cara
sistematis
untuk
mengekplorasi dan membangun tipe solusi yang dibutuhkan. Sedangkan analisis awal dan akhir media adalah kumpulan teknik yang dapat digunakan dalam berbagai kombinasi untuk membantu mempersempit tipe dan tingkatan solusi yang diperlukan. Musfiqon (2012) mengatakan: Proses analisis pembelajaran ini dilakukan dengan mengacu pada langkah – langkah yang ditentukan. Ada empat langkah untuk melakukan analisis media, commitkesesuaian to user yaitu: a) identifikasi antara tujuan dengan media
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 yang dipilih, b) identifikasi keuntungan dan kelemahan media yang dipilih, c) membandingkan hasil penggunaan media, dan d) mendokumentasikan hasil penggunaan media, baik berupa data fisik maupun nonfisik (hlm. 147). 2) Proses dan Langkah Evaluasi media Pembelajaran a) Pengertian Evaluasi Untuk memahami evaluasi media pendidikan perlu dikaji dahulu makna evaluasi, baik dari sisi bahasa maupun istilah. Evaluasi adalah proses penentuan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Dalam proses tersebut tercakup usaha mencari dan mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan sebagai dasar dalam menentukan nilai sesuatu yang menjadi objek evaluasi, seperti program, prosedur, usul, cara, pendekatan, model kerja, hasil program, dan lain – lain (Musfiqon, 2012:148). Ahmad Sabri (2005) mengartikan “evaluasi sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, obyek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian” (Musfiqon, 2012:148). b) Proses Evaluasi Media Pembelajaran Evaluasi merupakan bagian integral dari suatu proses pembelajaran. Penerapan media pembelajaran pun juga perlu dievaluasi agar diketahui efektifitas dan efisiensi media yang diterapkan. Musfiqon (2012: 152) menjelaskan bahwa evaluasi media pembelajaran dapat difokuskan pada tiga hal, yaitu: (1)
Ketepatan media yang dipilih guru. Evaluasi ini difokuskan pada usaha mencari informasi tentang ketepatan guru dalam memilih media. Ukuran ketepatan ini dianalisis dengan kesesuaian isi dan tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, serta desain media yang digunakan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 (2)
Keterampilan guru dalam penggunaan media. Evaluasi ini difokuskan pada kemampuan guru dalam menggunakan media yang telah dipilih untuk pembelajaran.
(3)
Ketersampaian pesan pembelajaran melalui media yang dipilih. Evaluasi ini difokuskan pada analisis tentang ketersampaian
pesan
atau
materi
pembelajaran
yang
disalurkan melalui media yang dipilih dan digunakan tersebut. c) Langkah – langkah Evaluasi Media Pembelajaran Usman dalam Musfiqon (2012: 153) mengatakan bahwa: Evaluasi media pembelajaran yang dimaksud adalah unuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat mencapai tujuan. Penilaian yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media adalah evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Sadiman, Rahardjo, Haryono, dan Rahardjito (2007: 182) mengatakan “ada tiga tahapan dalam evaluasi formatif, yaitu: evaluasi satu lawan satu (one to one), evaluasi kelompok kecil (small group evaluation), evaluasi lapangan (field evaluation)”. Dirangkum dari Sadiman, dkk (2007) pada evaluasi satu lawan satu (one to one), dipilih dua orang atau lebih yang dapat mewakili populasi dari target media yang dibuat kemudian media disajikan kepada siswa secara individual. Setelah prosedur tersebut telah dilakukan, maka akan diperoleh beberapa informasi seperti kesalahan pemilihan kata, atau uraian yang kurang jelas, kesalahan memilih lambang – lambang visual, pertanyaan atau petunjuk yang kurang jelas dan sebagainya. Selanjutnya evaluasi kelompok kecil (small group evaluation) dilakukan kepada 10 – 20 orang siswa yang dapat user mewakili populasicommit target.to Berikutnya evaluasi lapangan (field
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 evaluation) merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif. Untuk itu, situasi pelaksanaannya diusahakan mirip dengan situasi yang sebenarnya. Dalam pelaksanaannya dipilih 30 orang siswa atau lebih. h. Pengembangan Media Pembelajaran Disarikan
dari
Sadiman,
dkk
(2007)
urutan
dalam
mengembangkan media pembelajaran dapat diutarakan sebagai berikut: 1) Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa Sebagai perancang program media maka harus mengetahui pengetahuan atau keterampilan awal siswa. Suatu progrm media akan dikatakan terlalu mudah jika siswa tersebut memiliki sebagian besar pengetahuan / keterampilan yang disajikan program media tersebut. Sebaliknya program akan dipandang terlalu sulit apabila siswa belum memiliki keterampilan/ pengetahuan prasyarat yang diperlukan siswa sebelum menggunakan program media tersebut. 2) Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas Untuk dapat menentukan tujuan instruksional dengan baik ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan: a) Tujuan instruksional harus berorientasi pada siswa bukan pada guru. b) Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja. 3) Merumuskan butir – butir materi secara terperinsci yang mendukung tercapainya tujuan. Untuk dapat mengembangkan bahan instruksional yang mendukung tercapainya tujuan, tujuan yang telah dirumuskan tadi harus dianalisis lebih lanjut. 4) Mengembangkan alat pengukur keberhasilan Alat pengukur keberhasilan siswa ini perlu dirancang dengan seksama sebaiknya dikembangkan sebelum naskah program media ditulis atau sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Alat ini commitataupun to user daftar cek perilaku. dapat berupa tes, penugasan,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 5) Menulis naskah media Pada tahap ini pokok – pokok materi instruksional yang telah diuraikan pada bab terdahuluperlu diuraikan lebih lanjut untuk kemudian disajikan kepada siswa. 6) Mengadakan tes dan revisi Ada dua bentuk pengujicobaan media yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. i. Aplikasi Media Pembelajaran Media pembelajaran yang dibuat dan dikembangkan tentu tidak memiliki nilai dan manfaat jika belum difungsikan. Aplikasi media pembelajaran adalah penerapan media dengan mengoptimalkan fungsi dan karakteristiknya
dalam
proses
pembelajaran
.
Penerapan
media
pembelajaran dalam proses pembelajaran dimaksudkan agar belajar menjadi efektif, efisien, dan lebih bermakna bagi siswa. 1) Tahap – tahap Aplikasi Pada
dasarnya
aplikasi
media
merupakan
langkah
memfungsionalkan media. Sebab saat media dibuat kondisinya masih tataran konsep dan kondisi ideal. Aplikasi ini untuk membuktikan apakah idealitas yang disusun pembuat media sesuai dengan kondisi di lapangan atau tidak. Untuk itu, dalam mengaplikasikan media tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Perlu analisis berbagai aspek agar media yang diterapkan benar – benar bermanfaat dan berfungsi sesuai dengan karakteristiknya. Adapun tahapan dan aspek yang perlu dilakukan sebelum mengaplikasikan media menurut Musfiqon (2012: 181): a) b) c) d) e) f) g)
relevansi media dengan isi dan tujuan pembelajaran kesesuaian desainmedia dengan strategi pembelajaran keterampilan guru mengoperasionalkan kesesuaian dengan psikologis dan sosiologis anak didik menarik dan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar praktis dan fleksibel bisa dikembangkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
2) Pola Pemanfaatan Dirangkum dari Sadiman, dkk (2007) ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran a) Pemanfaatan media dalam situasi kelas (classroom setting) b) Pemanfaatan media di luar situasi kelas c) Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok, atau massal j. Pembelajaran Berbasis Multimedia Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi kelengkapan sarana atau media yang digunakan. Sebab semakin bervariasi media yang digunakan pesan atau materi pembelajaran akan semakin optimal diterima peserta didik. Untuk itu, guru perlu mengkombinasikan berbagai jenis media dalam satu pembelajaran. Guru bisa menggabungkan media berbasis visual, audio, dan kinestetik untuk menyampaikan materi belajar agar pesan bisa diserap semua siswa meski modalitasnya beragam. Penggabungan berbagai jenis media inilah yang melatarbelakangi terbentuknya konsep pembelajaran multimedia. Smaldino (2005) berpendapat “istilah multimedia berkenaan dengan penggunaan berbagai jenis/ bentuk media secara berurutan maupun silmutan dalam menyajikan suatu informasi” (Anitah, 2009: 180). Pendapat senada dikemukakan oleh Helzallah (2004) yang mengatakan bahwa “multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran” (Anitah, 2009: 180). Konsep multimedia menurut Duffy, Mc. Donald & Mizell (2003) merupakan kombinasi multiple media dengan satu jenis media sehingga terjadi keterpaduan secara keseluruhan (Anitah, 2009: 180). Menurut Anitah (2009: 180) “ multimedia saat ini sinonim dengan format computer – based yang mengombinasikan teks, grafik, audio, bahkan video ke dalam satu penyajian digital tunggal dan koheren”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 Dalam kamus Oxford – Advance Learner’s Dictionary disebutkan multimedia berarti involving several different methods of communication, yaitu melibatkan atau memasukkan berbagai metode berbeda dalam komunikasi. Menurut Johnson (2002) pembelajaran multimedia memiliki karakteristik lebih sesuai dengan konteks materi yang dipelajari. Selain itu, pembelajaran yang konstektual dapat menstimulus otak anak untuk memahami materi pelajaran (Musfiqon, 2012: 187). Shofan menyatakan bahwa konsep pembelajaran ini juga identik dengan pembelajaran realistis, yaitu pembelajaran yang menggunakan resources atau media yang dekat dengan kehidupan anak didik (Musfiqon, 2012: 187). Dalam konteks komunikasi
pembelajaran,
Hofsteder
(2001)
menyebutkan
bahwa
multimedia dapat dipandang sebagai suatu pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai
untuk
melakukan
navigasi,
berinteraksi,
berkreasi,
dan
berkomunikasi (Darmawan, 2011: 32 ) Pembelajaran berbasis multimedia mempunyai kelebihan dan kelemahan seperti yang diungkap oleh Musfiqon (2012: 189) Kelebihan pembelajaran berbasis multimedia antara lain: 1) lebih menarik siswa, 2) lebih efektif dan efisien, 3) lebih praktis, dan 4) materi lebih banyak diserap siswa karena sesuai modalitas belajarnya. Namun pembelajaran multimedia juga memiliki kelemahan di antaranya: 1) biaya lebih mahal, 2) guru belum terampil mengoperasikan multimedia, dan 3) ketersediaan perangkatnya masih masih terbatas. Menurut Duffy, dkk (2003) dalam Anitah (2008: 91 – 92) beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan multimedia yaitu: 1) Kesesuaian dengan kurikulum. Seluruh komponen dari media yang dipilih, relevan untuk menunjang konsep – konsep kunci kurikulum dan pencapaian tujuan secara signifikan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 2) Interaksi pebelajar. Multimedia yang dipilih, memberi kesempatan yang luas kepada pebelajar untuk berinteraksi dan memberikan motivasi yang signifikan. 3) Mendukung materi pembelajaran. Media yang dipilih menambahkan kualitas materi pembelajaran secara luas, mudah digunakan, dan merupakan kunci untuk pencapaian tujuan. 4) Mudah dimanfaatkan. Semua produk multimedia yang digunakan mudah pemanfaatannya dan memberikan kejelasan kepada pebelajar tentang materi yang dipelajari 5) Kualitas teknis. Cara kerja media tidak mengandung konflik, aytau masalah – masalah teknis, dan mudah dipasang, diperbaiki. Banyak format atau bentuk penyajian yang dapat dikembangkan melalui media pembelajaran komputer untuk proses belajar mengajar. Salah satu yang digunakan adalah dengan format simulasi atau animasi. Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar dinamis, interaktif. dengan simulasi, lingkungan pembelajaran yang kompleks dapat ditata
sehingga
menyerupai
dipengaruhi oleh tiga faktor,
dunia
nyata.
Keberhasilan
simulasi
skenario, model dasar, dan lapisan
pengajaran. Skenario harus mencerminkan kehidupan nyata. model dasar merupakan faktor kedua yang turut mempengaruhi keberhasilan simulasi. Model adalah formula matematis atau aturan “jika-maka” yang mencerminkan hubungan sebab dan akibat dalam dalam pengalaman hidup nyata. Lapisan pembelajaran adalah taktik dan strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengoptimalkan pembelajaran dan motivasi. 2. Macromedia Flash Pro 8 Pengenalan program Macromedia Flash Pro 8 dapat dilihat pada Lampiran 19, 3. Konsep Suhu dan Kalor Materi Suhu dan Kalor dapat dilihat pada Lampiran 20 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 B. Penelitian yang Relevan 1. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Novian Wahyu Setiabudi pada (2005) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia untuk Mata Pelajaran Fisika Bahasan Kinematika Gerak Lurus” telah disimpulkan termasuk kategori baik dengan error program 0,01459 yang berarti tingkat kesalahan kecil (dapat diabaikan), sehingga media pembelajaran ini dapat digunakan dalam pembelajaran. 2. Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Abdur Rahman (2007)
mengenai pengembangan media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash MX
menunjukkan hasil uji coba performance sistem, program
pembelajaran ini dapat dijalankan pada komputer manapun tanpa proses instalasi. Pada pengujian yang dilakukan kepada pakar multimedia, ahli budaya dan bahasa, serta koresponden umum menyebutkan program ini layak dijadikan media pembelajaran. Bagi dunia pendidikan, dapat dijadikan sebagai masukan, referensi media pembelajaran berbentuk multimedia interaktif.
3. Penelitian oleh Arif Rahman Aththibby dan Ishafit (2011) dengan judul “Perancangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Komputer Untuk Sekolah Menengah Atas pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak” menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan, untuk kriteria tampilan program termasuk dalam kategori baik, kesesuaian program terhadap bahan ajar Fisika pokok bahasan Hukum Newton tentang gerak dalam kategori baik, dan kriteria kualitas teknisnya juga temasuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan layak dijadikan sebagai media pembelajaran dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran 4. Penelitian oleh Muhammad Rahmatullah (2011) dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Animasi Terhadap Hasil Belajar” yang menyimpulkan: a. tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan dan tidak menggunakan media pembelajaran commit to film animasi sebelum perlakuan; b. user Ada perbedaan hasil belajar siswa di
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran film animasi sebelum dan sesudah perlakuan; c. Ada perbedaan hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan media pembelajaran film animasi sebelum dan sesudah perlakuan; d. Ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan dan tidak menggunakan media pembelajaran film animasi setelah perlakuan; e Ada perbedaan peningkatan (gain) hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan dan tidak menggunakan media pembelajaran film animasi
C. Kerangka Berfikir Dalam proses belajar mengajar tentunya dibutuhkan suatu alat bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran, agar lebih mudah diterima oleh siswa. Alat Bantu pembelajaran itulah yang banyak disebut sebagai media pembelajaran. Media pembajaran yang digunakan sekarang ini tidak terbatas hanya papan tulis, alat praktikum dan buku-buku pelajaran, tetapi telah berkembang menggunakan sarana yang lebih mudah. Kejadian-kejadian yang dilihat siswa sehari-hari, film, ataupun permainanpermainan komputer sebenarnya banyak mengandung aspek pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Komputer sebagai salah satu media pembelajaran telah banyak dikembangkan oleh para pendidik untuk menjadi media pembelajaran yang efektif. Dengan komputer dapat ditampilkan materi pelajaran dalam bentuk tulisan; gambar; suara; gambar bergerak/film, yang dapat membantu siswa lebih memahami materi pembelajaran tersebut. Akan tetapi
banyak
dijumpai
para
pendidik
yang
menguasai
materi
pembelajaran, tetapi tidak dapat menghadirkan banyak bentuk materi pembelajaran tersebut dengan komputer. Perlunya suatu program atau bentuk media pembelajaran dengan komputer yang mudah digunakan dan dipakai sebagai media pembelajaran yang efektif oleh pendidik dan siswa, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 agar dapat dihadirkan materi pembelajaran dalam bentuk-bentuk tersebut di atas. Media pembelajaran tersebut harus mampu menghadirkan beberapa bentuk materi pembelajaran seperti teks, gambar, animasi, suara, video, dan simulasi kejadian nyata dalam satu bentuk atau satu wadah program, agar lebih mudah digunakan dan membuat materi pembelajaran tersebut mudah dipahami. Salah satu Sofware
yang sering
digunakan untuk membuat
media pembelajaran adalah Macromedia Flash Pro 8 yang dapat menampilkan
presentasi,
animasi,
serta
dapat
mengimpor
dan
memanipulasi berbagai tipe media (audio, video, bitmap, vektor, teks, grafik, dan data). Media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 haruslah mudah digunakan yang memuat navigasi-navigasi sederhana yang memudahkan pengguna. Selain itu harus menarik agar merangsang pengguna tertarik menjelajah seluruh program, sehingga seluruh materi pembelajaran yang terkandung didalamnya dapat terserap dengan baik. Materi pembelajaran yang terkandung didalamnya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sesuai dengan kurikulum dan mengandung banyak manfaat. Media pembelajaran yang digunakan merupakan hasil dari pembuatan produk dari mata kuliah Laboratorium Fisika. Untuk
mengetahui
bahwa
media
pembelajaran
yang
dikembangkan telah memenuhi kriteria baik, maka dilakukan evaluasi terhadap aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikan. Selanjutnya dapat dilihat kerangka berpikir pada Gambar 2.4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
Media Mampu Menggambarkan Hal Abstrak Menjadi Lebih Konkrit
Analisis Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Macromedia Flash Pro 8 Media Pembelajaran Menggunakan Macromedia Flash Pro 8 Uji Coba Media Pembelajaran Produk Media Pembelajaran yang Baik Gambar 2.4 Kerangka Berpikir D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir di atas, maka diajukan beberapa pertanyaan
penelitian berkaitan dengan pengembangan
media
pembelajaran menggunakan Macromedia Flash pro 8 pada pokok bahasan suhu dan kalor, sebagai berikut: 1.
Apakah media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria baik pada aspek kelayakan isi/materi?
2.
Apakah media pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria baik pada aspek media?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Pengembangan 1. Model Pengembangan Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (research and development). Yang dimaksud dengan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkahlangkah
dalam
rangka
mengembangkan
suatu
produk
baru
atau
menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian pendidikan dan pengembangan merupakan jenis penelitian yang banyak digunakan untuk memecahkan masalah praktis di dunia pendidikan. Penelitian dan pengembangkan pendidikan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 untuk materi Fisika SMA pokok bahasan Suhu dan Kalor. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkahlangkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran. 2. Prosedur Pengembangan Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang ditempuh oleh peneliti/pengembang dalam membuat produk. Dalam prosedur, peneliti menyebutkan sifat-sifat komponen pada setiap tahapan dalam pengembangan, menjelaskan secara analitis fungsi komponen dalam setiap tahapan pengembangan produk, dan menjelaskan hubungan antar komponen dalam sistem. Untuk memperoleh media pembelajaran yang memenuhi unsur kriteria baik, maka digunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 Development / R&D). Alur desain penelitian ini, dapat dilihat dalam gambar 3.1.
Mulai Analisis Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Pembuatan Desain Media Pembuatan Media
Validasi Ahli Materi
Validasi Ahli Media
Memenuhi kriteria baik
Revisi
Tidak
Ya Draft Final Selesai
Gambar 3.1 Bagan Alur Prosedur Pengembangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 Berikut ini secara lebih terperinci langkah-langkah pengembangan media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8: a. Analisis Potensi dan Masalah Pada tahap ini dilakukan studi literatur dan survei untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada pada peserta didik sebagai sasaran produk media. Dalam tahap ini, pengembang menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan siswa terhadap media yang akan dibuat dan lingkungan dimana program akan diajarkan. b. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan analisis materi, pengkajian perangkat pembuat media, dan penggunaan media yang akan dikembangkan. Isi dari materi yang akan disampaikan dalam media harus relevan dan sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Sehingga harus dilakukan pengkajian terhadap SK dan KD yang sesuai. Proses pengkajian yang meliputi analisis SK/KD, analisis sumber belajar, pemilihan materi, dan penentuan pengguna (user) dilakukan secara bersamaan karena saling berkaitan dan tidak bisa berdiri sendiri. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Suhu dan Kalor untuk siswa SMA. Sehingga materinya disesuaikan dengan mata pelajaran Fisika SMA. Dalam tahap ini juga dilakukan pengumpulan data-data yang berkaitan erat dengan materi, perangkat pembuat media, dan penggunaan media. c. Pembuatan Desain Media Maksud dari tahap desain (perancangan) adalah membuat spesifikasi secara rinci media yang akan dibuat. Desain yang baik dan terencana akan mempermudah pembuatan media selanjutnya. Desain media yang dirancang dalam bentuk naskah kemudian dikembangkan yang terdiri dari
objek-objek
yang
pembelajaran seperti
akan
digunakan
dalam
pembuatan
text, animasi, gambar, dan suara
media
menggunakan
software Macromedia Flash Pro 8. Diagram alir dari desain media ini adalah sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 Mulai
Tampilan depans
Pengantar
Home
Kompetensi
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Petunjuk Penggunaan
Menu
Materi
Contoh Soal
Evaluasi
Petunjuk pengerjaan
Suhu dan Pemuaian
Kalor dan perubahan wujud
Soal
Koreksi
Perpindahan kalor
Pembahasan
Keluar
Gambar 3.2 Diagram Alir Desain Program
commit to user
Daftar Pustaka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 d. Pembuatan Media Dalam pembuatan media pembelajaran, dirancang objek-objek yang akan digunakan dalam media pembelajaran seperti text, animasi, suara, grafis atau gambar. Tahapan perakitan objek yang telah dibuat dengan melakukan pengabungan animasi, text, suara, dan grafis menjadi suatu keselarasan dalam tampilan maupun suara yang disesuaikan dengan naskah. Tahapan perakitan dilakukan
dengan
melakukan
pemrograman
terhadap
susunan
objek
berdasarkan desain yang telah dirancang. Pesan visual yang disajikan harus disusun sebaik mungkin sehingga mudah dimengerti oleh pengguna. Ini merupakan bagian dari penilaian yang menentukan baik tidaknya media yang dibuat sehingga menentukan kelayakan media yang dibuat. Di sini dituntut kreativitas dan keahlian programmer. Kemudian diedit (editing) yang meliputi susunan teks, animasi, gambar, dan komposisi button. Selanjutnya dilakukan proses finishing sehingga dihasilkan media pembelajaran yang dapat digunakan. e. Validasi Pada tahapan ini akan dilakukan validasi terhadap media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada pokok bahasan Suhu dan Kalor. Validasi ini terdiri dari: 1) Validasi materi oleh ahli materi Fisika. 2) Validasi media oleh ahli media pembelajaran. Ahli disini adalah dosen fisika yang berkompeten dibidangnya. Ahli diminta mengisi angket penilaian dan memberikan komentar, kritrik serta saran untuk perbaikan produk. f. Revisi Revisi dilakukan ketika pengembangan media yang dibuat masih terdapat kekurangan. Setelah ahli materi dan ahli media memberi persetujuan bahwa media yang dibuat memiliki kriteria baik, kemudian produk di uji cobakan pada siswa. Dari uji coba terhadap siswa ini, akan diperoleh masukan dan kemudian dilakukan revisi menyempurnakan produk. commit to user
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 B. Uji Coba Produk 1. Desain Uji Coba Produk Awal Validasi Ahli Materi
Memenuhi kriteria baik
Tidak
Ya Validasi Ahli Media
Memenuhi kriteria baik
Tidak
Ya Siswa
Memenuhi kriteria baik
Tidak
Ya Produk Akhir Gambar 3.3 Alur Desain Uji Coba Media Pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 Setelah mendapat validasi dari ahli materi dan ahli media maka dilakukan revisi sampai ahli menyatakan media yang dibuat memiliki kriteria (baik). Selanjutnya media dapat diuji cobakan kepada siswa sebagai user dengan tahapan sebagai berikut: a. Uji Coba One on One Uji coba perorangan melibatkan 2 orang siswa yang telah menyatakan kesediaanya menjadi subyek penelitian. Uji coba dilakukan dengan cara menampilkan media pembelajaran pada responden dan memberi
penjelasan
tentang
media
pembelajaran
yang
sedang
dikembangkan. Kemudian meminta siswa mengisi angket. Selanjutnya siswa diminta pendapatnya mengenai media pembelajaran tersebut dalam wawancara informal. b. Uji Coba Kelompok Kecil Uji coba kelompok kecil dilakukan dengan kelompok yang terdiri atas 6 siswa yang dipilih secara acak. Uji coba dilakukan dengan cara menampilkan media pembelajaran pada responden dan memberi penjelasan tentang media pembelajaran yang sedang dikembangkan. Kemudian meminta siswa mengisi angket. Selanjutnya siswa diminta pendapatnya mengenai media pembelajaran tersebut dalam wawancara informal. c. Uji Coba Kelompok Besar Uji coba kelompok besar dilakukan pada siswa SMA Negeri 2 Karanganyar kelas X yang dipilih sebanyak 1 kelas. Uji coba dilakukan dengan cara menampilkan media pembelajaran pada responden dan memberi
penjelasan
tentang
media
pembelajaran
yang
sedang
dikembangkan. Kemudian meminta siswa mengisi angket. Berdasarkan hasil analisis angket serta masukan-masukan dari responden, media pembelajaran tersebut kemudian dievaluasi dan direvisi. Pada tahap ini dilakukan pre test dan postest untuk menentukan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 2. Subjek Coba Subjek coba dalam penelitian ini yaitu siswa SMA Negeri 2 Karanganyar kelas X 3. Jenis Data Data yang dikumpulkan dari hasil angket ahli media, ahli materi, dan siswa yang merupakan data kualitatif. Data yang bersifat kuantitatif yaitu data tentang evaluasi terhadap kelayakan isi/ materi dan media. 4. Instrumen Pengambilan Data Pengambilan data dalam penelitian dilakukan dengan beberapa teknik sebagai berikut: a. Teknik Angket (Quesioner) Tehnik angket untuk mengukur kelayakan isi/materi dan media dalam pembelajaran pembelajaran. Angket diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan siswa sesuai kebutuhan dan tujuannya. b. Teknik Wawancara Dilakukan terhadap para narasumber yaitu ahli materi dan media dalam bentuk tanya jawab. Hal ini dilakukan selama proses validasi media pembelajaran.Wawancara juga dilakukan kepada siswa-siswa kelas X. Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur dengan kisi-kisinya dapat dilihat pada Lampiran. c. Tes Tes digunakan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep fisika. Tes diberikan dua kali tiap siklus pembelajaran sebagai pre tes dan post tes. 1) Pre Test Pre test dilakukan pada awal penelitian sebagai analisis siswa pre test digunakan untuk mengungkap kemampuan awal siswa dalam pokok bahasan yang akan diajarkan. 2) Post Test Post test dilakukan pada akhir pembelajaran untuk pokok bahasan yang to user telah diberikan kepada commit siswa. Post test digunakan untuk mengungkap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 kemampuan siswa setelah pembelajaran dan juga setelah mengingkuti pembelajaran Fisika. Instrumen dalam penelitian berupa angket, yaitu suatu daftar pernyataan yang harus ditanggapi oleh responden sendiri dengan memilih alternatif jawaban yang sudah ada. a. Kisi-kisi angket Kisi-kisi dibuat disesuaikan dengan tujuan dan sasaran angket. Sehingga angket untuk ahli materi, ahli media, dan siswa akan berbeda. Sebelum menyusun angket, terlebih dahulu dibuat konsep alat ukur yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Konsep alat ukur ini berupa kisi-kisi angket. Konsep ini dijabarkan ke dalam variabel dan indikator yang dijadikan pedoman dalam menyusun item-item angket sebagai instrumen pengukuran. b. Butir angket Penyusunan butir-butir angket sebagai alat ukur disasarkan pada kisikisi yang telah dibuat. Setelah indikator ditetapkan, kemudian dibuat butirbutirnya c. Prosedur penyusunan angket Prosedur yang ditempuh dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan tujuan Untuk menentukan bahwa media yang dibuat telah memenuhi kriteria baik. 2) Menetapkan aspek yang ingin diungkap Untuk memperjelas aspek yang diungkap maka digunakan kisi-kisi angket. 3) Menentukan jenis dan bentuk angket Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup. 4) Menyusun angket Angket tersusun atas item-item terdiri dari pertanyaan atau pernyataan yang dibuat dengan mengacu pada kisi-kisi angket. 5) Menentukan skor Angket menggunakan format respon lima poin dari skala Likert, dimana user (SS), Setuju (S), Kurang Setuju alternatif responnya adalah commit Sangat to Setuju
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 (KS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Kemungkinankemungkinan skor 5 bagi Sangat Setuju (SS), skor 4 bagi Setuju (S), skor 3 bagi Kurang Setuju (KS), skor 2 bagi Tidak Setuju (TS), dan skor 1 bagi Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian dilakukan dengan memberi tanda check (v) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian responden. Penilaian/skorpada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Komponen Angket Media No 1. 1
KOMPONEN
SS
S
KS
TS
STS
2. 2 3. 3 4. 4 5. 5 Sugiyono (2010:136) 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan dan memaknai data yang bersifat kualitatif. Sebelum dianalisis, dilakukan proses kuantifikasi data dari kuesioner selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif. Untuk data hasil wawancara dan dokumentasi dianalisis dengan analisis kualitatif. a. Data Angket Data berdasarkan angket perlu dilakukan perhitungan agar dapat disajikan secara kualitatif. Penentuan kriteria penilaian terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan dilakukan berdasarkan kriteria seperti yang digunakan oleh Sugiyono (2010:141) berdasarkan angket rating scale. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1) Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan jawabannya, kemudian disusun sesuai dengan kode responden. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 2) Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. 3) Membuat tabulasi data. 4) Menghitung persentase dari komponen angket dengan rumus sebagai berikut: P = S/N x 100% (k)
Keterangan: P = persentase komponen (k)
S = jumlah skor komponen hasil penelitian N = jumlah skor maksimum 5) Maka range persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana table 3.2 berikut. Tabel 3.2 Range Persentase dan Kriteria Penilaian No
Interval
Kriteria
1.
81% ≤ skor ≤ 100%
Sangat Baik
2.
61% ≤ skor < 80%
Baik
3.
41% ≤ skor < 60%
Cukup
4.
21% ≤ skor < 40%
Kurang baik
5.
0% ≤ skor < 20%
Sangat tidak baik/sesuai
b. Data Tes Sebelum dan setelah proses pembelajaran, dilakukan tes pemahaman konsep untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep Fisika siswa terhadap materi dalam pengembangan yaitu materi Suhu dan Kalor. Pre tes dan post tes dilakukan dengan menggunakan tes. Untuk setiap tahapan uji coba, diadakan evaluasi untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep setelah mengikuti kegiatan. Gain ternormalisasi yaitu dengan mengukur gain nilai sisiwa sebelum dan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan persamaan gain ternormalisasi Hake berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 <𝑔 >=
< sf > −< si > 100−< si >
dengan: g
= gain
Sf
= nilai rata-rata kelas akhir
Si
= nilai rata-rata kelas mula-mula
Keputusan uji: 1) g dikategorikan tinggi jika (
) ≥ 0.7; 2) g dikategorikan sedang jika 0.7 > () ≥ 0.3; 3) g dikategorikan rendah jika () < 0.3. (Sutardi.2008:40) Indikator keberhasilan penelitian pengembangan ini adalah peningkatan perolehan gain hasil analaisis pre test dan post test sekurangkurangnya sedang (medium). Ini berarti apabila gain yang diperoleh lebih dari 0,3 maka penelitian pengembangan ini dikatakan berhasil. Jika tidak demikian maka penelitian pengembangan ini dikatakan belum berhasil.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Macromedia Flash Pro 8 Penelitian ini menghasilkan produk media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada pokok bahasan Suhu dan Kalor. Setelah melalui beberapa tahap pengembangan, maka diperoleh data sebagai berikut: 1. Analisis Potensi dan Masalah Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap potensi dan masalah pada siswa kelas X SMA. Dilakukan pengumpulan data dengan melakukan studi pustaka dan survei terhadap 39 siswa, yaitu kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar. Data yang diperoleh dalam tahap ini sebagai berikut: a. Potensi 1) Dari hasil survei kepada 39 siswa, 84,6% atau sebanyak 33 siswa menyatakan suka melihat animasi. Hal ini menunjukkan adanya potensi yang besar untuk memanfaatkan animasi yang akan dimasukkan ke dalam media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8.
Suka Melihat Animasi Tidak 15.4% Ya 84.6%
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Siswa yang Suka Melihat Animasi 2) Sebanyak 95% siswa menyatakan tidak pernah melihat animasi fisika.
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
Pernah Melihat Animasi Fisika Ya 5% Tidak 95%
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Siswa yang Pernah Melihat Animasi Fisika b. Masalah 1) Dari hasil survei 82% siswa menyatakan sulit membayangkan proses fisis dalam fisika. Didalam pelajaran fisika terdapat pemahaman konsep dan materi-materi di dalamnya cenderung abstrak. Sehingga dibutuhkan sebuah media pembelajaran untuk memudahkan siswa belajar, sehingga siswa tidak kesulitan belajar fisika.
Sulit Membayangkan Proses Fisis dalam Fisika Tidak 12% Ya 82%
Gambar 4.3 Diagram Respon Siswa terhadap Pelajaran Fisika 2) Dari hasil survei 74,4% siswa menyatakan bahwa pempelajaran fisika dikelas tidak menyenangkan. Hal ini karena guru mengajar masih menggunakan metode ceramah. Penggunaan media pembelajaran masih jarang dilakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
Pembelajaran Fisika di Kelas Menyenangkan Ya 25.6% Tidak 74.4%
Gambar 4.4 Diagram Respon Siswa terhadap Pembelajaran Fisika di Kelas Berdasarkan potensi dan masalah yang ada pada siswa, animasi memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Animasi ini akan dibuat menggunakan software Macromedia Flash Pro 8. Media pembelajaran ini diharapkan akan memudahkan siswa mencapai kompetensi dasar materi Suhu dan Kalor serta untuk membuat pembelajaran fisika menjadi lebih menyenangkan. Hasil survei analisis potensi dan masalah secara lebih rinci dijelaskan dalam Lampiran 4. 2. Pengumpulan Data Untuk mengatasi masalah yang telah ditemukan pada tahap sebelumnya, maka perlu dilakukan pengumpulan data dengan melakukan pengkajian terhadap materi dan pengkajian terhadap perangkat pembuatan media sehingga diperoleh data sebagai berikut: a. Pengkajian Materi Pada tahap ini ditentukan materi yang akan disampaikan pada siswa, perangkat media dan penggunaannya. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi Suhu dan Kalor untuk siswa SMA kelas X. Materi disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Tabel 4.1. Analisis SK dan KD Materi Suhu dan Kalor Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
4. Menerapkan
4.1 Menganalisis pengaruh Kalor terhadap
konsep Kalor dan
suatu zat
prinsip konservasi
4.2 Menganalisis cara perpindahan Kalor
energi pada berbagai
4.3 Menerapkan asas Black dalam
perubahan energi
pemecahan masalah
Materi Suhu dan Kalor dipilih karena materi ini banyak mengandung
konsep-konsep
yang
abstrak
sehingga
tepat
untuk
divisualisasikan ke dalam sebuah animasi. Kemudian ditentukan indikator dari materi yang dipilih. Dalam menentukan indikator, perlu dilakukan konsultasi dengan ahli materi agar didapatkan indikator yang tepat untuk nantinya dikembangkan sebagai rambu-rambu dalam pembuatan media pembelajaran. Secara lebih rinci diperoleh indikator sebagai berikut: Tabel 4.2 Indikator Materi Suhu dan Kalor Indikator Sebelum
Indikator Setelah Konsultasi
Konsultasi 1. Mendeskripsikan konsep Kalor
1. Menyebutkan pengaruh Kalor terhadap Suhu dan wujud benda.
2. Membedakan peristiwa
2. Membedakan besar pemuaian (panjang,
perpindahan Kalor secara
luas, volume) pada berbagai zat secara
konduksi, konveksi dan
kuantitatif.
radiasi,
3. Mengaplikasikan konsep asas Black dalam kehidupan sehari – hari.
3. Menentukan faktor-
faktor yang berpengaruh pada peristiwa
4. Membedakan perpindakan Kalor secara
konduksi, konveksi dan radiasi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 perpindahan Kalor
5. Menyebutkan contoh perpindahan Kalor dalam kehidupan sehari – hari.
melalui konduksi, konveksi, dan radiasi,
6. Menerapkan konsep perpindahan Kalor untuk menyelesaikan soal – soal tentang perpindahan Kalor.
b. Perangkat Pembuatan Media Setelah ditetapkan materi yang akan dikemas dalam media media pembelajaran pembelajaran, tahap selanjutnya adalah pengkajian perangkat pembuatan
media.
Dalam
pembuatan
media
media
pembelajaran
pembelajaran digunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut: 1) Perangkat keras Perangkat keras yang digunakan untuk membuat media ini adalah 1 unit laptop, dengan spesifikasi: a) Processor 1.6 GHz b) 1 GB RAM c) Space harddisk 250 GB d) Resolusi 1024 x 600 e) Perangkat Burning sebuah CD atau DVD burner (CD-R/RW, DVD + R / RW atau DVDR / RW) diperlukan untuk membakar VCD / DVD / SVCD / AVCHD f) Mouse dan Keyboard standar 2) Perangkat lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran ini adalah a) Perangkat lunak untuk sistem operasi: Microsoft Windows 7 Ultimate b) Perangkat lunak utama: Macromedia Flash Pro 8 commit to user c) Perangkat burning VCD: Nero 7 Essential.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 3. Pembuatan Desain Media Dalam tahap ini dilakukan penentuan konsep dari media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8. Media ini didesain sebagai alat bantu pembelajaran. Media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 juga dapat digunakan guru pada saat kegiatan belajar-mengajar. Hasil dari tahap ini adalah desain media berupa storyboard. Naskah
yang
dibuat
menunjukkan
gambaran
kasar
media
pembelajaran yang akan dikembangkan. Dimulai dari intro, kemudian masuk menuju halaman Home setelah itu masuk ke halaman kompetensi. Baru setelah itu mulai masuk materi utama yang meliputi pemahaman konsep, aplikasi dalam kehidupan, rumus-rumus, contoh soal dan diakhiri dengan latihan soal. Untuk menghindari plagiarisme maka di akhir media pembelajaran ditampilkan daftar pustaka atau referensi yang digunakan. Berdasarkan naskah yang telah dibuat, selanjutnya dilakukan pengumpulan objek media yang diperlukan seperti materi, animasi, dan gambar. Objek-objek tersebut dicari melalui berbagai sumber seperti buku dan internet. Apabila tidak ditemukan dalam berbagai sumber, maka objek dibuat sendiri dengan aplikasi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Storyboard hasil pendesainan media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 terdapat pada Lampiran 14. 4. Pembuatan Media Pembuatan media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 dilaksanakan setelah pendesainan karena pembuatan media merupakan pengembangan dari desain yang sudah dibuat sebelumnya. Tahap pembuatan secara teknis dibagi menjadi 2 tahap meliputi tahap produksi dan tahap penyelesaian. a. Tahap Produksi Berdasarkan storyboard yang telah disusun, selanjutnya dibuat beberapa file Macromedia Flash Pro 8. File ini berekstensi .fla yang apabila file tersebut di-movie test maka file tersebut akan langsung tersimpan dengan file berekstensi .swf. Dari beberapa file yang dibuat, satu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 diantaranya merupakan file utama yang akan menggabungkan file – file lainnya yang berekstensi .exe. File macromedia flash yang dibuat terdiri dari 4 file sebagaimana tampak pada gambar berikut:
Gambar 4.5. File-file yang Dibuat dalam Media Pembelajaran Pertama kali yang dilakukan dalam tahap ini adalah membuka Program Macromedia Flash Pro 8 dengan cara: 1) Klik Start yang terletak di sebelah kiri bawah layar monitor, pilih program, pilih all programs, pilih Macromedia, pilih Macromedia Flash Pro 8.
Gambar 4.6. Membuka Macromedia Flash Pro 8 Atau dengan klik shortcut dari program Flash Pro 8 yang biasa ditampilkan dengan gambar
. Maka pada layar komputer akan
muncul tampilan sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
Gambar 4.7. Halaman Depan Macromedia Flash 2) Untuk membuat dokumen flash baru, pada kolom Create New pilih Flash Document.
Gambar 4.8. Membuka Flash Document Sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut:
commit to user Gambar 4.9. Dokumen Flash yang Baru
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
3) Secara rinci pembuatan dari masing – masing file dijelaskan pada Lampiran 15. b. Tahap Penyelesaian Setelah selesai membuat semua file – file berekstensi .swf , file intro.swf diubah menjadi intro.exe. Pilih file kemudian publish settings.
Gambar 4.10. Publish Setting Akan muncul kotak dialog publish setting, pilih windows projector kemudian publish.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
Gambar 5.11. Kotak Dialog Publish Setting Setelah produksi menggunakan Macromedia Flash Pro 8 maka sebagai hasil akhir adalah dalam bentuk softfile dengan format .fla, .swf, .exe. Pada tahap ini kemudian diproduksi ke dalam format CD menggunakan perangkat burning. Cara Burning file – file tersebut menggunakan Nero 7 Essential. Nero adalah sofware yang digunakan untuk menyimpan dokomen / file yang ada di komputer ke dalam Compack Disk (CD)/ DVD. Dalam menyimpan file ada syarat-syarat yang harus di sediakan yaitu harus memiliki CD RW atau DVD R/RW. Berikut ini adalah cara burning dengan Nero Expres: 1) Buka shortcut NERO
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Gambar 4. 12. Shortcut Nero 2) Pilih Data
Gambar 4.13. Tampilan Nero
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 3) Pilih dan klik Make Data CD
Gambar 4. 14 Make Data CD 4) Klik Add untuk memilih dokumen / file yang diinginkan
Gambar 4.15. Menambahkan file yang akan diburning 5) Pilih dokumen/ file, kemudian klik Add close Next 6) Ganti nama dengan nama yang di inginkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
Gambar 4. 16 Mengganti Nama File 7) Kemudian Klik Burn 8) Masukkan CD/DVD, tunggu proses sampai selesai.
Gambar 4. 17. Proses Burning 9) Jika proses telah selesai, Klik OK Next 10) Jika ingin mengulangi proses, pilih New Project 11) Jika ingin meyimpan, pilih save project 12) Jika ingin mengakhiri pilih Close, pada tolbar paling atas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 B. Validasi Media 1. Validasi Oleh Ahli Isi/ Materi Validasi produk media yang pertama dilakukan kepada ahli materi dan memberikan informasi bahwa: a. Ada penulisan yang masih salah pada materi Suhu. b. Perlu adanya penambahan materi mengenai cara membaca Suhu c. Ada animasi yang sebaiknya diubah warna d. Perlu penambahan contoh soal Dari catatan tersebut dilakukan revisi ulang seperti yang disarankan oleh ahli materi. Berdasarkan validasi ahli materi juga diperoleh data kuantitatif yang menunjukkan bahwa media pembelajaran pembelajaran dalam aspek kelayakan isi termasuk dalam kriteria sangat baik (83,3%). Selanjutnya media pembelajaran pembelajaran ini mendapatkan rekomendasi dari ahli materi untuk dapat diujicobakan kepada siswa. Hasil validasi ahli materi secara lebih lengkap diungkapkan pada Lampiran 12. 2. Validasi Ahli Media Validasi produk media selanjutnya dilakukan oleh ahli media dan diperoleh informasi bahwa: a. Pada button perlu diberikan efek b. Animasi konveksi agar diubah menjadi animasi yang lebih realistis Dari validasi oleh ahli media didapati catatan mengenai kekurangan dari media pembelajaran pembelajaran ini. Dari catatan dan informasi tersebut dilakukan revisi ulang terhadap button dan animasi konveksi. Tabel 4.4. Rangkuman Data untuk Aspek Kelayakan Media Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang baik Jumlah
Frekuensi 10 8 0 0 0 commit to18 user
Persentase (%) 56 44 0 0 0 100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
Berdasarkan validasi ahli media juga diperoleh data kuantitatif yang menunjukkan media pembelajaran dalam aspek kelayakan media termasuk dalam kategori sangat baik (90%). Selanjutnya media pembelajaran pembelajaran ini mendapatkan rekomendasi dari ahli media untuk dapat diujicobakan kepada siswa. Hasil validasi ahli media secara lebih lengkap diungkapkan pada Lampiran 12. 3. Uji Coba Media a. Uji Coba One On One Media pembelajaran diujicobakan kepada 2 siswa kemudian diberikan angket berisi 15 item pernyataan yang mengacu kepada aspek kelayakan isi/materi dan aspek media (sajian/tampilan). Pengujian dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran. Dalam pengujian ini dilakukan pre tes diawal pembelajaran dan post tes di akhir pembelajaran. 1) Data Berdasarkan Angket Berdasarkan ujicoba diperoleh data kuantitatif yang menunjukkan bahwa media pembelajaran pembelajaran ini 78,67% dalam aspek kelayakan isi dan aspek media sehingga termasuk dalam kriteria baik. Hasil isian angket terhadap semua aspek yang dinilai disajikan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Rangkuman Data dari Angket Siswa Jumlah Nilai Item Hasil Penilaian 118
Jumlah Total Nilai Item 150
Persentase 78,67%
Secara terperinci untuk masing-masing aspek hasil yang dinilai oleh siswa akan diungkapkan lebih lanjut dalam Lampiran 12. Selanjutnya media pembelajaran pembelajaran ini mendapatkan beberapa catatan penting, yaitu: a) Ada beberapa tulisan pada media pembelajaran kurang besar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 b) Siswa menyatakan media pembelajaran fisika yang dikembangkan menarik. Berdasarkan hasil angket, maka media pembelajaran dilakukan revisi terhadap catatan-catatan yang diperoleh. Kemudian media pembelajaran dipersiapkan untuk diujicobakan kepada kelompok kecil. 2) Data Berdasarkan Tes Berdasarkan pre tes dan pos tes dapat ditemukan adanya peningkatan pemahaman siswa. Hal ini dapat dilihat dari gain yang diperoleh. Secara lebih detail hasil pre tes dan post tes dapat dilihat pada Lampiran 12. Berdasarkan hasil pre tes dan post tes maka dapat ditentukan gain atau peningkatan pemahaman siswa tentang materi Suhu dan Kalor yang disajikan dalam media pembelajaran. Nilai rata-rata pre tes sebesar 56,5 dan nilai post tes sebesar 79. Dengan persamaan gain ternormalisasi Hake maka diperoleh nilai gain sebesar 0,52. Berdasarkan hasil tersebut, maka ada peningkatan tingkat pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain tersebut. Artinya media pembelajaran untuk materi Suhu dan Kalor dalam kategori sedang. b. Uji Kelompok Kecil Pengujian dilakukan dengan cara menyampaikan materi Suhu dan Kalor menggunakan media pembelajaran yang telah dibuat menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada siswa kelas X. Media pembelajaran diujicobakan kepada 6 siswa kemudian diberikan angket yang berisi 15 item pernyataan yang mencakup aspek kelayakan isi/ materi dan aspek media (sajian/tampilan). Pengujian dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran. Dalam pengujian ini dilakukan pre tes di awal pembelajaran dan post tes di akhir pembelajaran. 1) Data Berdasarkan Angket Berdasarkan
ujicoba
diperoleh
data
kuantitatif
yang
menunjukkan bahwa media pembelajaran menggunakan Macromedia commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 Flash Pro 8 mempunyai persentase sebesar 80%. Sehingga media pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kriteria baik. . Hasil isian angket terhadap semua aspek yang dinilai disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Rangkuman Data dari Angket Siswa Jumlah Nilai Item Hasil Penilaian 360
Jumlah Total Nilai Item 450
Persentase 80%
Secara terperinci untuk masing-masing aspek hasil yang dinilai oleh siswa akan diungkapkan lebih lanjut dalam Lampiran 12. Selanjutnya media pembelajaran ini mendapatkan beberapa catatan penting, yaitu: a)
Tulisan dalam media pembelajaran kurang besar
b) Warna yang digunakan kurang bervariasi c)
Animasi yang ada dalam media pembelajaran kurang banyak
d) Media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 dapat digunakan sebagai media untuk belajar. e)
Media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 yang dikembangkan menarik.
2) Data Berdasarkan Tes Berdasarkan pre tes dan pos tes dapat ditemukan adanya peningkatan pemahaman siswa. Hal ini dapat dilihat dari gain yang diperoleh. Secara lebih detail hasil pre tes dan post tes dapat dilihat pada Lampiran 12. Berdasarkan hasil pre tes dan post tes maka dapat ditentukan gain atau peningkatan pemahaman siswa tentang materi Suhu dan Kalor. Nilai rata-rata pre tes sebesar 60 dan nilai rata-rata post tes sebesar 79. Dengan persamaan gain ternormalisasi Hake maka diperoleh nilai gain sebesar 0,475. Berdasarkan hasil tersebut maka, ada peningkatan tingkat pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai commit to user gain. Artinya media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 Pro 8 untuk materi Suhu dan Kalor dalam kategori sedang. Media pembelajaran ini berhasil dikembangkan dan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran yang baik. c. Uji Kelompok Besar Pengujian dilakukan dengan cara menyampaikan materi Suhu dan Kalor menggunakan media pembelajaran yang telah dibuat menggunakan Macromedia Flash Pro 8 pada siswa kelas X. Media ini diujicobakan kepada 40 siswa yaitu kelas X5 kemudian diberikan angket yang berisi 15 item pernyataan yang mencakup aspek kelayakan isi/materi dan aspek media (sajian/tampilan). Selain melalui angket data juga diperoleh dari wawancara kepada siswa. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran. Hasil uji coba angket tanggapan siswa dan hasil pre test dan pos test secara lebih lengkap diungkapkan pada Lampiran 12. 1) Data Berdasarkan Angket Berdasarkan
ujicoba
diperoleh
data
kuantitatif
yang
menunjukkan bahwa media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 memiliki prosentase 86,13% dalam aspek kelayakan isi dan aspek media sehingga termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil isian angket terhadap semua aspek yang dinilai disajikan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Rangkuman Data dari Angket Siswa Jumlah Nilai Item Hasil Penilaian 2484
Jumlah Total Nilai Item 3000
Persentase 86,13%
Selanjutnya media pembelajaran ini mendapatkan beberapa catatan penting, yaitu: a)
Mayoritas siswa menyukai media pembelajaran ini karena terdapat animasi, gambar dan komposisi warna yang menarik.
b) Media pembelajaran menggunakan Macromedia flash dapat commit to user digunakan sebagai media untuk belajar bagi para siswa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 c)
Media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 yang dikembangkan menarik.
2) Data Berdasarkan Wawancara Berdasarkan hasil wawancara terhadap perwakilan siswa, diperoleh beberapa catatan sebagai berikut: a)
Siswa senang melihat animasi.
b) Media pembelajaran Fisika menggunakan Macromedia Flash merupakan sesuatu yang baru bagi siswa. c)
Animasi membantu lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
d) Media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 yang dikembangkan menarik dan dapat digunakan sebagai media untuk belajar. 3) Data Berdasarkan Tes Berdasarkan pre tes dan pos tes dapat ditemukan adanya peningkatan pemahaman siswa. Hal ini dapat dilihat dari gain yang diperoleh. Secara lebih detail hasil pre tes dan post tes dapat dilihat di Lampiran 12. Berdasarkan hasil pre tes dan post tes maka dapat ditentukan gain atau peningkatan pemahaman siswa tentang materi Suhu dan Kalor. Nilai rata-rata pre tes sebesar 63 dan nilai rata-rata pos tes sebesar 81,65. Dengan persamaan gain ternormalisasi Hake maka diperoleh nilai gain sebesar 0,50. Berdasarkan hasil tersebut maka, ada peningkatan tingkat pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain tersebut. Artinya media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 untuk materi Suhu dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 C. Revisi Produk Berdasarkan validasi dari ahli materi dan ahli media, diperoleh beberapa catatan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk revisi terhadap media. Beberapa revisi yang dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Ahli Materi a. Pada materi Suhu 1) Pada materi skala Suhu ditulis C : R : F setelah direvisi ditambahkan Δ sehingga menjadi ΔC: ΔR : ΔF. 2) Sebelumnya tidak ada materi cara membaca Suhu setelah direvisi ditambahkan materi mengenai cara membaca Suhu. 3) Pada animasi pertambahan panjang benda akibat pemanasan sebelumnya warna pertambahan panjang benda sama dengan warna benda semula yaitu warna silver. Setelah dilakukan revisi warna benda diubah menjadi kemerah – merahan. b. Contoh Soal Sebelumnya contoh soal yang diberikan berjumlah 4 butir, setelah di revisi contoh soal ditambah sehingga menjadi 7 butir 2. Ahli Media a.
Efek button Efek pada button perlu diberikan perbedaan warna saat mouse berada diatas button tersebut dan ketika button diklik.
b.
Animasi Animasi konveksi perlu diganti dengan yang lebih realistis. Maka setelah direvisi pada animasi konveksi ditambahkan kata “serbuk kapur”
D. Kajian Produk Akhir Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yaitu penelitian yang berorientasi pada produk baik atau tidak digunakan sebagai media pembelajaran. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa media pembelajaran commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 menggunakan Macromedia Flash Pro 8 yang dikemas dalam CD untuk materi Suhu dan Kalor. Setelah melalui berbagai tahap pengembangan maka dihasilkan sebuah media pembelajaran untuk materi Suhu dan Kalor yang dapat ditayangkan di kelas maupun digunakan untuk belajar dirumah dengan menggunakan perangkat komputer maupun laptop. Dalam media materi disajikan dalam bentuk teks, gambar, grafik, dan animasi. Animasi lebih ditonjolkan dalam media ini dimaksudkan untuk dapat menggambarkan konsep-konsep yang abstrak dalam materi Suhu dan Kalor agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Media ini menjelaskan materi secara urut dari definisi Suhu, Kalor, pengaruh Kalor, dan perpindahan Kalor. Masing-masing pembahasan diberikan gambar ilustrasi maupun animasi yang sesuai yang dapat menggambarkan konsep yang disajikan. Kemudian diberikan contoh soal yang berkaitan dengan materi Suhu dan Kalor dan dibagian akhir diberikan latihan soal. Sesuai desain awal, media ini dikembangkan sebagai alat bantu pembelajaran. Media ini juga dapat digunakan guru pada saat kegiatan belajar mengajar. Produk media pembelajaran yang dihasilkan selanjutnya divalidasi oleh ahli materi dan ahli media yang bertujuan untuk mendapatkan masukan dan saran serta untuk mendapatkan rekomendasi agar media pembelajaran dapat diujicobakan kepada pengguna, yaitu siswa SMA kelas X. Beberapa catatan dihasilkan dari validasi tersebut. Pada tahap uji coba one on one, media pembelajaran diperlihatkan kepada 2 orang siswa. Hasil angket menunjukkan media pembelajaran dalam kategori baik dengan persentase sebesar 78,67% dan media pembelajaran yang dikembangkan menarik. Hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 56,5 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 79. Berdasarkan hasil tersebut maka, ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,51. Nilai gain juga menunjukkan bahwa media media pembelajaran untuk materi Suhu dan Kalor dalam kategori sedang. Selanjutnya pada tahap uji coba kelompok kecil, media pembelajaran diperlihatkan kepada 6 orang siswa. Hasil angket user baik dengan persentase sebesar menunjukkan media pembelajarancommit dalam to kategori
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 80% dan media pembelajaran dinyatakan menarik. Hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 60 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 79. Berdasarkan hasil tersebut maka, ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,47. Nilai gain juga menunjukkan bahwa media media pembelajaran untuk materi Suhu dan Kalor dalam kategori sedang. Ujicoba terakhir yaitu uji coba kelompok besar, media pembelajaran diberikan kepada 40 siswa SMA kelas X dan kemudian diberikan angket dan dilakukan wawancara untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran pembelajaran ini. Mereka menjumpai hal baru dari media ini ternyata materi fisika yang sulit dapat dikemas dalam bentuk media pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan angket dan wawancara diperoleh tanggapan yang baik dari siswa dan catatan penting yang dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut. Siswa menilai media pembelajaran ini dalam kriteria sangat baik dengan persentase 86.13%. Sesuai dengan penilaian siswa ternyata media pembelajaran dapat digunakan sebagai media untuk belajar yang menarik. Dalam ujicoba kelompok besar/lapangan juga dilakukan kegiatan pre tes dan pos tes untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 63 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 81,65. Berdasarkan hasil tersebut maka, ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,5. Nilai gain juga menunjukkan bahwa media media pembelajaran untuk materi Suhu dan Kalor dalam kategori sedang. Media ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Akhirnya diperoleh produk media pembelajaran Fisika yang memenuhi kriteria baik. Produk media pembelajaran pembelajaran dapat dilihat pada Lampiran 18.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Tentang Produk Hasil penelitian adalah mendapatkan produk akhir berupa media pembelajaran Fisika menggunakan Macromedia Flash Pro 8 yang memenuhi kriteria baik. Pembuatan media pembelajaran Fisika menggunakan Macromedia Flash Pro 8 dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: identifikasi masalah, pengumpulan data pendukung, pembuatan desain media, pembuatan media, validasi dan pengujian media. Hasil validasi ahli materi pada aspek kelayakan isi/materi, media yang telah dibuat termasuk dalam kriteria sangat baik dengan penilaian sebesar 83,3%. Hasil validasi ahli media pada aspek kelayakan media, media yang telah dibuat termasuk dalam kriteria sangat baik dengan penilaian sebesar 90%. Pada tahap ujicoba one on one menunjukkan media dalam kategori baik dengan persentase sebesar 78,67%. Hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 56,5 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 79 maka ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,51. Selanjutnya pada tahap ujicoba kelompok kecil menunjukkan media dalam kategori sangat baik dengan persentase sebesar 80%. Hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 60 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 79 maka ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,47. Hasil pengujian terhadap 40 siswa memberikan hasil bahwa media termasuk dalam kriteria sangat baik dengan penilaian sebesar 86,13%. Media ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil pre tes diperoleh nilai rata-rata 63 dan hasil post tes diperoleh nilai rata-rata 81,65 maka ada peningkatan pemahaman siswa yang ditunjukkan dengan nilai gain sebesar 0,5. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran Fisika menggunakan Macromedia Flash Pro 8 untuk pada pokok bahasan Suhu dan Kalor
yang telah
dikembangkan, termasuk dalam kriteria baik untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran (hasil penilaian ahli materi, ahli media, dan siswa memberikan ratacommit to user rata penilaian 83,62%). 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian pengembangan media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8 ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut: 1.
Musik latar hanya dapat satu jenis lagu yang diulang – ulang.
2.
Dalam tahap uji coba hanya diperoleh tanggapan siswa mengenai media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash Pro 8. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pemahaman penulis tentang penelitian pengembangan.
C. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut
1.
Saran Pemanfaatan Saran pemanfaatan media ini adalah : Media Pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk belajar secara mandiri.
2.
Pengembangan Produk Lebih Lanjut Penelitian
pengembangan
media
pembelajaran
menggunakan
Macromedia Flash Pro 8 ini dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai berikut: a. Dikembangkan pembuatan Macromedia Flash Pro 8 untuk materi selain Suhu dan Kalor b. Selain animasi dapat ditambahkan video yang berhubungan dengan materi Fisika.
commit to user