Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA SEBAGAI PENDUKUNG PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA SIMULASI PhET DAN IMPLEMENTASINYA
Mohammad Taufiq, Tukiran, Muslimin Ibrahim
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa pendukung simulasi PhET guna meningkatkan motivasi belajar siswa.Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest design dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Ujicoba I dilakukan pada 10 siswa dan ujicoba II dilakukan pada 34 siswa kelas XI IPA SMA Sejahtera Surabaya. Berdasarkan hasil validasi oleh dua orang validator dilaporkan bahwa Silabus, RPP, dan LKS pendukung simulasi PhET yang telah dikembangkan berkategori baik, dan hasil validasi Lembar Penilaian berkategori valid. Keterlaksanaan RPP menggunakan media simulasi PhET berkategori baik artinya semua tahapan pembelajaran dilakukan guru dengan baik. Aktivitas guru paling dominan adalah membimbing keterampilan proses. Aktivitas siswa paling dominan adalah mengerjakan LKS pendukung simulasi PhET dan mengoperasikan media simulasi PhET. Ketuntasan hasil belajar produk, proses, psikomotor, dan afektif secara klasikal telah tercapai. Penguasaan keterampilan proses siswa yang telah dilatihkan meliputi mengoperasikan program software PhET, mengerjakan LKS pendukung simulasi PhET memasukkan data ke dalam tabel, dan membuat kesimpulan dapat dikatakan meningkat berdasarkan tes hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai rata-rata pretes dan postes yang dicapai siswa adalah 42 dan 83 pada ujicoba I dan 43,24 dan 85,88 pada ujicoba II. Respon positif siswa terhadap pembelajaran menggunakan media simulasi PhET berkategori baik. Kendala lapangan yang ditemui selama pembelajaran menggunakan media simulasi PhET adalah beberapa siswa mengalami kesulitan karena belum terbiasa menggunakan media simulasi PhET. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa lembar kegiatan siswa pendukung simulasi PhET yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMA.
Kata Kunci: LKS, PhET. kapan saja (sangat fleksibel), serta sikap dan perhatian belajar siswa dapat ditingkatkan dan dipusatkan. Manfaat di atas akan gampang direalisasikan mengingat terdapat keunggulan dari metode multimedia pembelajaran, yaitu: 1). Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron, dan sebagainya. 2). Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dan lain-lain. 3). Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit, dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dan masih banyak lagi. 4). Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang,
A. Latar Belakang Masalah Sistem Pencernaan yang merupakan salah satu materi yang dipelajari bersifat abstrak terjadi di dalam tubuh sehingga siswa sulit belajar langsung untuk media yang memudahkan transformasi abstrak dengan menggunakan multimedia pembelajaran. Multimedia pembelajaran adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara terintegrasi. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajran multimedia jelas lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar (ceramah) dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat lebih termotivasi dan terdongkrak dan belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan
B-208
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 salju, dan lain-lain. 5). Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dan lain-lain. 6). Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa (Niken, 2010). Salah satu dari multimedia pembelajaran adalah PhET. PhET (Physics Education Technology) ialah sebuah situs yang dibuat oleh University of Colorado dengan sponsor utama The William and Flora Hewlett Foundation dan National Science Foundation. Situs ini menyediakan simulasi pembelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi yang gratis untuk diunduh (download) guna kepentingan pengajaran di kelas atau dapat digunakan untuk kepentingan belajar individu. Simulasi yang disediakan PhET sangat interaktif yang mengajak siswa untuk belajar dengan cara mengeksplorasi secara langsung. Simulasi PhET ini membuat suatu animasi sains yang abstrak atau tidak dapat dilihat oleh kasat mata, seperti: Eating & Exercise, Simplified MRI, Stretching DNA, Curve Fitting, dan Plinko Probability. Interaksi yang dilakukan berupa menekan tombol, menggeser benda atau memasukkan suatu data. Kemudian saat itu juga akibat dari interaksi yang dilakukan akan segera terlihat. Untuk eksplorasi secara kuantitatif, simulasi PhET ini memiliki alat-alat ukur di dalamnya seperti penggaris, stop-watch, voltmeter, dan termometer. Siswa tinggal memakainya untuk mengukur suatu besaran. Simulasi PhET ini sendiri mudah digunakan, selain online langsung, dan dapat menggunakannya secara off line di rumah. Hasil angket yang dilakukan di 10 sekolah di daerah Surabaya baik SMA Negeri maupun SMA Swasta diperoleh 96% guru pernah menggunakan media IT dalam kegiatan belajar mengajar, 4% tidak pernah menggunakan media IT dalam kegiatan belajar mengajar. Dari 96% yang menggunakan media IT diperoleh antara lain 32% menggunakan media flash, 48% menggunakan media powerpoint, 0% menggunakan media PhET, 20% menggunakan media e-learning. 68% guru melengkapi pembelajaran IT menggunakan LKS berbasis IT, sedangkan 32% tidak menyertakan LKS berbasis IT. Untuk hasil belajar siswa menggunakan media IT 88%
guru memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik, dan 12% guru memperoleh hasil belajar siswa sama saja. Kesimpulan dari hasil angket peneliti didapati tidak ada yang menggunakan media IT dengan simulasi PhET. Dan hasil rata-rata materi sebelum Sistem Pencernaan 54,60 sedangkan KKM 70 maka hasilnya masih di bawah KKM. Hal ini mendasari peneliti untuk menerapkan penggunaan media simulasi PhET pada materi Sistem Pencernaan namun LKS pendukung program simulasi PhET belum tersedia, untuk membantu siswa dalam memahami media simulasi PhET diperlukan lembar kegiatan siswa (LKS) yang melibatkan interaksi siswa sehingga siswa lebih memahami materi yang bersifat abstrak tersebut yaitu Sistem Pencernaan. Berdasarkan teori kode ganda atau dual code theory of memory dari Paivio, Clark dan Paivio (dalam Nur, dkk., 2004:26) PhET cocok digunakan untuk mengadakan konsep abstrak seperti sistem pencernaan. Berdasarkan penelitian Samsuri (2010) pada materi listrik dinamis yang bersifat abstrak dengan menggunakan PhET diperoleh hasil ketuntasan hasil belajar siswa 82% dan siswa termotivasi dalam belajar. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul: “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Sebagai Pendukung Pembelajaran Menggunakan Media Simulasi PhET dan Implementasinya.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kelayakan LKS pendukung program PhET yang dikembangkan? 2. Bagaimana hasil belajar siswa yang belajar menggunakan program PhET yang didukung LKS yang dikembangkan? 3. Bagaimana hambatan-hambatan dari pembelajaran yang menggunakan program PhET yang didukung LKS yang dikembangkan? Untuk menjawab permasalahan di atas dijabarkan sebagai berikut:
B-209
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 1. Bagaimana kelayakan LKS pendukung program PhET yang dikembangkan? a. Bagaimana kebenaran konsep pada LKS pendukung program PhET yang dikembangkan ? b. Bagaimana keterbacaan atau bahasa pada LKS pendukung program PhET yang dikembangkan ? c. Bagaimana kesesuaian pertanyaan dengan tujuan pembelajaran di LKS pendukung program PhET yang dikembangkan ? 2. Bagaimana hasil belajar siswa yang belajar menggunakan program PhET yang didukung LKS yang dikembangkan? a. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar kegiatan siswa program PhET pada pokok bahasan Sistem Pencernaan ? b. Bagaimana respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar kegiatan siswa program PhET pada pokok bahasan Sistem Pencernaan ? 3. Bagaimana hambatan-hambatan dari pembelajaran yang menggunakan program PhET yang didukung LKS yang dikembangkan? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian, antara lain: 1. Mendeskripsikan kelayakan LKS pendukung program PhET yang dikembangkan. a. Mendeskripsikan kebenaran konsep pada LKS pendukung program PhET yang dikembangkan. b. Mendeskripsikan keterbacaan atau bahasa pada LKS pendukung program PhET yang dikembangkan. c. Mendeskripsikan kesesuaian pertanyaan dengan tujuan pembelajaran di LKS pendukung program PhET yang dikembangkan. 2. Mendeskripsikan hasil belajar siswa yang belajar menggunakan program PhET yang didukung LKS yang dikembangkan. a. Mendeskripsikan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar kegiatan siswa
program PhET pada pokok bahasan Sistem Pencernaan. b. Mendeskripsikan respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar kegiatan siswa program PhET pada pokok bahasan Sistem Pencernaan. 3. Mendeskripsikan hambatan-hambatan dari pembelajaran yang menggunakan program PhET yang didukung LKS yang dikembangkan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Pelaksana pendidikan (khususnya guru): Memberikan wawasan tentang tersedianya LKS pendukung program PhET yang akan diterapkan oleh guru saat proses pembelajaran dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan LKS acuan untuk membuat perangkat pembelajaran yang sejenis untuk topik yang lain. 2. Bagi Siswa : Dengan tersedianya LKS pendukung program simulasi PhET diharapkan dapat tercipta suasana belajar yang kreatif, variatif, inovatif dan kondusif, sehingga motivasi belajar siswa di bidang Biologi semakin meningkat, dan adanya LKS pendukung media simulasi PhET yang memberikan gambaran nyata fenomena Sistem Pencernaan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan siswa baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. E. Lembar Kegiatan Siswa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri, di samping itu dalam LKS siswa dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan (Ahmadi dalam Husna, 2004: 21). F. Media Simulasi PhET PhET (Physics Education Technology) adalah sebuah situs yang dibuat oleh University of Colorado dengan sponsor utama The William and Flora Hewlett Foundation dan National Science
B-210
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 Foundation. Situs ini menyediakan simulasi pembelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi yang gratis untuk di unduh (download) guna kepentingan pengajaran di kelas atau dapat digunakan untuk kepentingan belajar individu. Simulasi yang disediakan PhET sangat interaktif yang mengajak siswa untuk belajar dengan cara mengeksplorasi secara langsung. G. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan karena mengembangkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa, dan Instrumen Evaluasi Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai pendukung pembelajaran menggunakan media simulasi PhET. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang artinya mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari kondisi yang ada melalui instrumen. Selanjutnya perangkat pembelajaran terutama Lembar Kegiatan Siswa pendukung media simulasi PhET yang dikembangkan ini diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. H. Sasaran Penelitian Sasaran dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaran Biologi berupa LKS dengan menggunakan media simulasi PhET pada pokok bahasan Sistem Pencernaan yang berupa LKS dikembangkan. Sasaran penelitian dalam ujicoba perangkat yang telah dikembangkan adalah siswa SMA Sejahtera Surabaya Kelas XI IPA tahun pelajaran 2010/2011 yang sedang mengembangkan proses pembelajaran dengan menggunakan ICT. I. Rancangan Penelitian Implementasi ujicoba dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian One Group Pretest-Posttest Design karena hanya menggunakan satu kelompok saja tanpa adanya kelompok pembanding (Tuckman, 1978:42).
(Design), Pengembangan (Develop), dan Penyebaran (Desstimate). Penelitian ini diawali dengan melakukan pengembangan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pendukung simulasi PhET. Dalam penelitian ini pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan hanya sampai pada tahap yang ketiga yaitu dari tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan yang diterapkan di SMA Sejahtera Surabaya. K. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil pretest dan posttest menggambarkan bahwa hasil penguasaan konsep pada materi Sistem Pencernaan nilai rata-rata pretest pada uji coba I sebesar 42 dan uji coba II sebesar 43,24 yang artinya siswa kurang bisa menguasai materi Sistem Pencernaan sesuai lampiran 8, hal: 215. Salah satu upaya yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan media simulasi PhET yang dipadu dengan LKS pendukung media simulasi PhET untuk meningkatkan hasil belajar siswa, ternyata dari hasil perhitungan nilai rata-rata posttest diperoleh bahwa hasil belajar Sistem Penceraan dengan menggunakan media simulasi PhET yang dipadu LKS pendukung media simulasi PhET pada uji coba I diperoleh hasil 83 dan uji coba II diperoleh hasil 85,88, maka dapat dikatakan bahwa media simulasi PhET dipadu dengan LKS pendukung media simulasi PhET dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai pada lampiran 8, hal: 215. Hal ini dikuatkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Samsuri pada materi Listrik Dinamis hasil belajar meningkat. Berdasarkan Teori Kode Ganda, media simulasi PhET yang dipadu dengan LKS pendukung media simulasi PhET yang menyatakan media PhET lebih memotivasi siswa karena dalam media simulasi PhET menggunakan audio visual dan interaktif. Hasil sensivitas pretest dan posttest hasil belajar siswa meningkat dan berkategori baik artinya menggunakan media simulasi
J. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Four-D model yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Sammel, & Semmel (1975), yang meliputi tahap Pendefinisian (Define), Perancangan
B-211
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 PhET berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. L. Temuan
untuk mengoperasikan media simulasi PhET. M. Simpulan Bahwa LKS pendukung simulasi PhET dapat digunakan untuk memotivasi dan menarik siswa dalam pembelajaran Biologi khususnya pada materi sistem pencernaan karena dengan program media simulasi PhET mampu membuat materi yang bersifat abstrak menjadi dimengerti oleh siswa, sehingga siswa termotivasi dalam belajar dan hasil belajar siswa meningkat. N. Saran Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan disarankan sebelum menggunakan media simulasi PhET siswa dijelaskan terlebih dahulu tentang penggunaan dan mengoperasikan media simulasi PhET. Makanan yang ada pada media simulasi PhET tidak berasal dari Indonesia sehingga siswa kurang mengenal makanan itu, aktivitasnya pada media PhET belum disesuaikan dengan Indonesia. Serta tidak diketahui cara menghitung energi pada media simulasi PhET. O. Daftar Pustaka
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah LKS pendukung media simulasi PhET. Aktivitas siswa selama KBM dengan LKS pendukung simulasi PhET berkategori baik, karena siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Kegiatan paling menonjol selama KBM adalah menggunakan media simulasi PhET. Respon siswa terhadap KBM dengan LKS pendukung simulasi PhET menyatakan senang, berminat, dan berharap materi pokok yang lain juga dilakukan dengan kegiatan media simulasi PhET. Hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan secara individual maupun klasikal dengan menggunakan media simulasi PhET yang dilihat dari nilai rata-rata pretes dan postes yang dicapai siswa adalah 42 dan postes 83 pada ujicoba I dan 43,24 dan 85,88 pada ujicoba II. Keterlaksanaan pembelajaran dengan LKS pendukung simulasi PhET berdasarkan analisis data berkategori baik yang ditunjukkan dengan antusias siswa dalam mengikuti KBM. Aspek kinerja yang meliputi menyiapkan alat dan bahan, mengoperasikan komputer dan software PhET, mengerjakan LKS 2 dengan menggunakan media PhET, dan menarik kesimpulan telah terpenuhi dengan baik yang artinya siswa mampu melakukan dengan baik saat proses pembelajaran berlangsung. Hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran dengan kegiatan adalah tidak adanya bantuan dari laboran komputer dalam mempersiapkan komputer. Hal ini disiasati dengan guru atau peneliti datang lebih awal untuk mempersiapkan komputer atau laptop terlebih dahulu. Hambatan lain adalah siswa belum terbiasa dengan menggunakan media simulasi PhET sehingga diperlukan banyak waktu
Achsin, A.1996. Media Pendidikan dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Ujung Padang: Penerbit IKIP Ujung Padang. Aiken, L.1997. Psychological Testing and Assessment, Ninth Edition. New York: McGraw .Hill Company. Ariani, N. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif, dan Prospektif. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Arikunto, S. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada. Basri, H.T., 2003. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Melalui Media VCD. Makalah
B-212
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 Komprehensif. Surabaya: PPs Unesa. Borich, G.D.1994. Observative Skill for Effective Teaching. New York: Mc Millan Publishing Company. Brings, L.J.1977. Instructional Design; Principles and Application. Englewood Cliffs: Educational Publication. BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas Biologi. Jakarta: Depdiknas Carin, A, 1993. Teaching Modern Science 3rd Edition . New York. Macmillan Publishing. Campbell, Reece-Mitchell. 2003. Biologi, Edisi Kelima, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Dayton, Kemp, J.E, and Deane, K., 1985. Planning and Producing Intructional Media, New York: Harper & Row Depdiknas. 2006. Sosialisasi KTSP: Contoh Silabus dan Rencana Pelaksanan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2006. Sosialisasi KTSP: Rancangan Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Dewi, I. 2007. Penerapan Multimedia CAI pada Tata Surya. Tesis. Surabaya : PPs Unesa. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Edidas. 2002. Perancangan dan Pembuatan Situs Web untuk Belajar Windows 95 Bagi Siswa SMK Kelompok Teknologi dan Industri. Tesis. Surabaya: PPs ITS. Fathurrohman, N. 2006. Implementasi Model Pembelajaran Langsung pada Pokok Bahasan Listrik
Dinamis. Makalah Komprehensip. Surabaya: PPs Unesa. Gronlund, N. E. 1985. Constructing Achievement Test. 5th Edition. New York: Prentice Hall, Inc. Hamalik,O.1994. Media Pendidikan. Cetakan ke-7 Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Hamzah, B.U. 2008. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Heinich, R., Molenda, M., Russel, J.D. 1999. Instructional Media and Technologies for Learning. New York: Printice-Hall,Inc. Husna, Q. 2004. ”Meningkatkan Kemampuan Siswa untuk Belajar Mandiri Melalui Penggunaan LKS” Skripsi Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Ibrahim, M., Rachmadiati, F., Nur, M., Ismono. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: PSMS Unesa Ibrahim, M., Rachmadiati, F., Nur, M., Ismono. 2005. Pembelajaran Langsung. Surabaya: PSMS Unesa. Junglas, P. 2003. Using Applets for Physics Education Case Study Nonlinier Systems and Chaos. Proc. 7th Vol.9, No. 1, hal.35-42. Kanginan, M. 2007. Fisika SMA X-B. Jakarta: Erlangga. Kardi, S. Dan Nur, M. 2002. Pengajaran Langsung. Surabaya: PSMS Unesa. Kemp, J.E.1985. Instructional Design Process. Alih Bahasa Marjohan,A. Bandung: ITB Bandung. Kemp, J.E. Gary, R.M. and Steven, M.R. 1994. Designing Effective Instruction. New York: Macmillan College Publishing Company.
B-213
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 Madlazim. 2007. Mendesain
Metode Praktis Simulasi Fisika
Interaktif. Surabaya: University Press Unesa
B-214