PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI MUSIK DI TKIT ALHAMDULILLAH BANTUL YOGYAKARTA
Oleh: Jamilah NIM: 1320431020
TESIS
Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru Raudlatul Athfal
YOGYAKARTA 2015
MOTTO
Impian adalah pikiran yang murni, sebuah kesempatan untuk menemukan jati diri, impian adalah tujuan terbaik bagi pribadi dan karir. Tapi, sebuah impian tidak bisa disebut tujuan bila tidak diikuti oleh tindakan nyata untuk mencapainya.
viii
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan Tesis ini untuk Almamaterku tercinta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
ABSTRAK Jamilah: Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Musik Di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta. Tesis. Program Studi Pendidikan Guru Raudlatul Athfal Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya nilai-nilai kreativitas didalam pembelajaran musik, anak memerlukan pemahaman tentang unsur-unsur musik, diawali dengan pengajaran yang dinamakan teori musik dasar. Pengajaran teori musik dasar ini dapat memberikan pemahaman yang bermakna bagi seseorang jika ia telah mengalami serta menghayati. Fungsi unsur-unsur musik harus diberikan melalui pengalaman musik yaitu penghayatan suatu lagu melalui kegiatan mendengarkan, bernyanyi, bermain musik, bergerak mengikuti musik, membaca musik, sehingga peserta didik mendapat gambaran menyeluruh tentang ungkapan lagu tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara umum tentang pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik, dan implikasi dari pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang diarahkan pada field research. Teknik pengumpulan data bersumber dari observasi, wawancara, dokumentasi dan trianggulasi data. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran musik yang mempunyai karakter kreatif di intrakurikuler sudah dilaksanakan, seperti mengucapkan syair diiringi senandung lagunya, bergerak bebas sesuai irama musik, dan mengekspresikan gerakan bervariasi dengan lentur dan lincah. Sedangkan pengembangan kreativitas melalui ekstra menyanyi masih menggunakan metode klasikal dengan memberikan pengalaman musik yaitu penghayatan lagu melalui kegiatan mendengarkan, bernyanyi, menyesuaikan lagu dengan instrument musik, dan bergerak mengikuti musik. Pengembangan kreativitas melalui musik ekstra drumband secara umum sudah baik dengan strategi dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan anak, tanpa harus membaca partitur musik yang rumit. Implikasi dari pengembangan kreativitas melalui musik intra adalah sebagian besar anak berkembang sesuai harapan, dengan indikator anak dapat mengucapkan syair lagu diiringi senandung lagunya, bebas bergerak sesuai musik, mengekspresikan diri dengan gerakan bervariasi. Melalui musik ekstra menyanyi anak mengenal bermacam-macam lagu dengan melodi, irama, birama, harmoni, dan tempo yang beragam sehingga pengalaman musik yang kaya ini nantinya akan mendorong anak untuk menciptakan irama-irama dan melodi-melodi baru mulai dari tingkat yang paling sederhana dengan kreatif. Melalui musik ekstra drumband anak dapat mengaktualisasikan dan mengembangkan bakat, intuisi, insting, musikalitas, skill bermain musik secara individu dan team work atau secara bersama-sama. Kata kunci : Pengembangan Kreativitas, Anak Usia Dini, Musik
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan
transliterasi
Arab-Latin
dalam
penyusunan
tesis
ini
menggunakan pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut: A. Konsonan Tunggal Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
أ
Alif
ب
Ba’
B
Be
ت
Ta’
T
Te
ث
Sa’
Ṡ
Es (dengan titik di atas)
ج
Jim
J
Je
ح
Ṡa’
Ṡ
Ha (dengan titik di bawah)
خ
Kha’
Kh
Ka dan ha
د
Dal
D
De
ذ
Żal
Ż
Zet (dengan titik di atas)
ر
Ra’
R
Er
ز
Zai
Z
Zet
س
Sin
S
Es
ش
Syin
Sy
Es dan ye
ص
Ṡād
Ṡ
Es (dengan titik di bawah)
ض
ṠāṠ
Ṡ
De (dengan titik di bawah)
ط
Ṡa’
Ṡ
Te (dengan titik di bawah)
ظ
Ṡa’
Ṡ
Zet (dengan titik di bawah)
ع
‘ain
ʻ
Koma terbalik di atas
Tidak dilambangkan
xi
غ
Gain
G
Ge
ف
Fa’
F
Ef
ق
Qāf
Q
Qi
ك
Kaf
K
Ka
ل
Lam
L
El
م
Mim
M
Em
ن
Nun
N
En
و
Wawu
W
We
Ha’
H
Ha
Hamzah
`
Apostrof
Ya’
Y
Ye
ي
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap
"ة#
Ditulis
‘iddah
C. Ta’ Marbutah Di Akhir Kata 1.Bila dimatikan ditulis h
$%ه
Ditulis
Hibah
$'(ز
Ditulis
Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
xii
2. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h.
ْ *َ'ِ-ْ./ْا$َ1آَرَا
Ditulis
Karâmah al-auliyâ’
3. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammahditulis t atau h.
ِ3ْ4ِ5ْ-زَآَ*ةُا
Ditulis
Zakâh al-fiţri
D. Vokal Pendek Fathah
Ditulis
fa’ala
َ89َ :َ kasrah
ditulis
َ3ِ<ُﮐ ُ='َ<ْ َه
A
i żukira
dammah
ditulis
u yażhabu
E. Vokal Panjang 1
2
3
Fathah + alif
Ditulis
Â
$َّ'ِ-ِ(َ*ه
ditulis
jâhiliyyah
ditulis
â
ditulis
tansâ
ditulis
î
fathah + ya’ mati
@َAْBَC kasrah + ya’ mati
xiii
Dْ'ِ3َE 4
dammah + wawu mati
ُوْض3ُ:
ditulis
karîm
ditulis
û
ditulis
furûd
F. Vokal Rangkap 1
2
fathah + ya’ mati
ditulis
Ai
ْDُEَBْ'َF
ditulis
bainakum
ditulis
au
ditulis
qaul
fathah + wawu mati
َوْلG
xiv
KATA PENGANTAR
َ@Iَ# K J ِن ا َ ُ"ْوَا#K َ َ َوLْ'Mِ JNOُ ْI-ِ $ُ َFGِ *َ9ْ- وَا.َLِOَ-*َ9ْ-ب ا ِّ َ رQ ِ ِ ُ"ْOR َ -ْ َأ .ْSُ-ْ.T ُ َْ"ُ ُ وَرFَ# "ًاOJ َRُ1 J"ُ أَنVَ ْWِ وََأQ اJKِ اSَ َ- ِاK َ َْ ُ" َانVْW َأ.َLْ'ِO-ِ*َX-ا Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Nikmat-Nya yang tak terhitung banyaknya. Atas izin-Nya, telah memperkenankan penulis hingga dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada kekasih-Nya Nabi penutup zaman, Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun manusia dengan warisan petunjuknya untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan penelitian berjudul “Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Musik Di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta” ini, penulis berharap mampu menghadirkan sebuah wacana alternatif mengenai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dimana masa emas anak usia dini memerlukan stimulus-stimulus untuk mengaktualkan potensi yang ada pada diri anak, melalui musik ini diharapkan kretivitas anak dapat berkembang secara maksimal. Selanjutnya, dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi kontribusi aktif serta bantuan atas terselesainya tesis ini : 1. Prof. Dr. H. Akh. Minhaji, MA. Ph.D, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga beserta jajarannya. 2. Bapak Prof. Noorhaidi, M.A. M.Phil, Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana beserta jajarannya. xv
3. Bapak
Dr. Mahmud Arif, M.Ag, selaku Ketua Prodi PGRA sekaligus
pembimbing dan Ibu Dr. Hj.Siti Fathonah, M.Pd.I selaku Sekretaris Prodi PGRA beserta staf-stafnya. 4. Para dosen Pascasarjana Bapak. Dr. H. Sumedi M.Ag, Prof. Dr. Abdurrahman Assegaf M.Ag., Prof. Dr. H. Hamruni M.Si., Prof. Dr. H. Anik Ghufran M.Pd., Dr. Ahmad Arifi, M.Ag., Dr. Ahmad Baedowi, Dr. Nurul Haq M.Ag., Dr. Sabarudin M.Si., M. Agus Nuryatno Ph.D., Dr. H. Hariyanto M.Pd., Dr. H. Hamim Zarkasi Putro M.Si., Dr. Machali M.Pd., Dr. Sukiman M.Pd., Dr. Muqawim M.Ag., Dr. Kun Setyoningastuti dan para ibu dosen Dr. Hj. Juwairiyah M.Ag., Dr. Nurunnajwa M.Ag., Dr. Siti Fathonah M. Pd., Ro’fah S.Ag, MA. Ph.D yang telah memberikan banyak pembelajaran serta motivasi untuk terus berjuang di Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. 5. Bapak Tumijan dan Ibu Almh. Rasimah yang tak henti-hentinya memanjatkan do’a dalam setiap sujud kepada Allah SWT untuk kesehatan dan keselamatan anaknya. Terima kasih Bapak, Ibu, kalian adalah pemompa motivasi hingga anakmu bisa menyelesaikan karya luar biasa ini. 6. Anakku tercinta, Fahmi syadid Syah Putra, yang telah dengan segenap kesabarannya memberikan dukungan penuh kepadaku, menjadi penguatku dan penyemangatku dalam terselesainya karya ini. Dan adik-adikku (Pramuji, Andriani, Kholiluddin, Umu Tartilah) yang selalu mewarnai kehidupan dan hari-hariku. 7. Sahabat-sahabat (Siti Kamilah, Rita Sriayu, Muhsinatun, Suherman, Andri Yunarko, Randi Muhammad Gumilang, Parluhutan Siregar, Ishak Harianto)
xvi
yang telah memberikan support dan sumbangsih saran dalam menyelesaikan karya ini. 8. Keluarga besar lembaga TKIT Alhamdulillah yang telah dengan senang hati menerima penulis dengan tangan terbuka. 9. Teman-teman mahasiswa S2 PGRA dan PGMI khususnya angkatan 2014 yang selalu memberi banyak ide yang inspiratif. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam karya ini. Saran yang membangun penulis harapkan demi penyempurnaan karya ini agar lebih baik lagi. Penulis berharap karya tulis ini dapat memberi manfaat khususnya pada diri penulis dan umumnya pada dunia PAUD dalam perkembanganya. Yogyakarta, 18 Maret 2015 Penulis,
Jamilah
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................ PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................. PENGESAHAN .................................................................................... PERSETUJUAN TIM PENGUJI ....................................................... NOTA DINAS PEMBIMBING............................................................ MOTTO ................................................................................................ PERSEMBAHAN.................................................................................. ABSTRAK ............................................................................................ PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................... KATA PENGANTAR .......................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................ DAFTAR GAMBAR ............................................................................ DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
Halaman i ii iii iv v vi vii viii ix x xiv xvii xix xxi xxii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................ A. Latar Belakang ................................................................. B. Rumusan Masalah ............................................................ C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 1. Tujuan penelitian ....................................................... 2. Manfaat penelitian ..................................................... D. Kajian Pustaka ................................................................. E. Metode Penelitian ............................................................ 1. Sumber data ............................................................... 2. Metode Pengumpulan Data ....................................... F. Sistematika Pembahasan ..................................................
1 1 11 11 11 11 12 14 15 16 24
BAB II : KAJIAN TEORI PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI MUSIK .......................................... 27 A. Pengembangan Kreativitas ............................................... 28 1. Pengertian kreativitas ................................................. 28 2. Mekanisme kreativitas ................................................ 36 3. Ciri-ciri anak kreatif……………………………….. . 39 4. Strategi 4P................................................................... 44 5. Faktor pendukung dan penghambat ............................ 47 6. Prinsip-prinsip Pembelajaran Anak Usia Dini .......... 52 B. Musik ................................................................................ 57 1. Pengertian musik ....................................................... 57 2. Unsur-unsur musik ..................................................... 62
xviii
3. Bermain melalui gerak dan lagu ................................ 4. Tujuan pengembangan kreativitas ..............................
72 78
BAB III: GAMBARAN UMUM TKIT ALHAMDULILLAH BANTUL YOGYAKARTA ................................................................... A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan……… ...................... B. Visi Misi dan Tujuan ........................................................ 1. Visi ............................................................................. 2. Misi ............................................................................ 3. Tujuan ........................................................................ C. Sarana dan Prasarana ........................................................ D. Keadaan Pendidik, Kependidikan..................................... E. Kemitraan dan Prestasi ..................................................... F. Struktur dan Organisasi Lembaga .................................... G. Struktur Kurikulum dan Muatan Kurikulum .................... H. Silabus .............................................................................. I. Model Pembelajaran….. ................................................... J. Penilaian ...........................................................................
80 80 82 82 83 83 84 86 88 89 90 94 99 101
BAB VI : PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI MUSIK A. Pengembangan Kreativitas ................................................ 1. Pengembangan melalui musik intra……………….... 2. Pengembangan melalui musik ekstra ......................... B. Implikasi Pengembangan Kreativitas ................................ 1. Implikasi melalui musik intra ..................................... 2. Implikasi melalui musik ekstra menyanyi .................. 3. Implikasi melalui musik drumband…………………
106 108 140 160 160 171 174
BAB V : PENUTUP ............................................................................ A. Kesimpulan ...................................................................... B. Saran ................................................................................ C. Keterbatasan Penelitian ....................................................
181 181 182 183
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
184
DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xix
DAFTAR TABEL Tabel 1
Gedung dan kondisi bangunan TKIT Alhamdulillah, .....
86.
Tabel 2
Daftar Alat Permainan Luar/outdoor TKIT Alhamdulillah,
86.
Tabel 3
Data Pendidik, ................................................................
87.
Tabel 4
Data Kependidikan, ........................................................
88.
Tabel 5
Data Peserta Didik Tahun ajaran 2014-2015, ................
88.
Tabel 6
Pembagian Kelompok Masing-Masing Kelas, ...............
88.
Tabel 7
Bidang Pengembangan, ..................................................
91.
Tabel 8
Tema Semester 1, ...........................................................
96.
Tabel 9
Tema Semester II, ..........................................................
96.
Tabel 10
Pengaturan Bahan Mengajar, ..........................................
97.
Tabel 11
Jadwal Kegiatan Belajar,.................................................
97.
Tabel 12
Jadwal kegiatan ekstrakurikuler, ....................................
98.
Tabel 13
Cuplikan RKH kelompok B, ..........................................
118.
Tabel 14
Cuplikan RKH kelompok B, ..........................................
122.
Tabel 15
Cuplikan RKH kelompok B,
....................... ………
124.
Tabel 16
Cuplikan RKH kelompok B,
.........................
Tabel 17
Cuplikan RKH kelompok B,
............................
Tabel 18
Cuplikan RKH kelompok B, 129.
Tabel 19
Cuplikan RKH kelompok B, 1131.
Tabel 20
Cuplikan RKH kelompok B, 132.
Tabel 21
Cuplikan RKH kelompok B, 133.
Tabel 22
Cuplikan RKH kelompok B, 135.
xx
126. 128.
Tebel 23
Cuplikan RKH kelompok B, 137.
Tabel 24
Cuplikan RKH kelompok B, 139.
Tabel 25
Cuplikan RKH kelompok B, 140.
Tabel 26
Cuplikan RKH kelompok B, 151.
Tabel 27
Rumus Kategori Kualitatif, 162.
Tabel 28
Perkembangan Kreativitas Anak Melalui Gerak dan Lagu, 162.
Tabel 29
Cuplikan RKH kelompok B, 164.
Tabel 30
Rumus Kategori Kualitatif, 166.
Tabel 31
Perkembangan Kreativitas Anak Melalui Gerak dan Lagu BI, 166.
Tabel 32
Cuplikan RKH kelompok B, 168.
Tabel 33
Rumus Kategori Kualitatif, 170.
Tabel 34
Perkembangan Kreativitas Anak Melalui Instrumen, 171.
Tabel 35
Rumus Kategori Kualitatif, 173.
Tabel 36
Perkembangan kreativitas anak melalui ekstra menyanyi, 174.
Tabel 37
Hasil tes pengembangan kreativitas anak melaui musik drumband, 178.
xxi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
Trianggulasi Teknik Pengumpulan Data, 21.
Gambar 2
Trianggulasi Sumber Pengumpulan Data, 21.
Gambar 3
Komponen dalam Analisis Data, 23.
Gambar 4
Grafik Peserta Didik TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta, 89.
Gambar 5
Gerak dan Lagu “Aku Bintang, 119.
Gambar 6
Anak-Anak Bergerak Sesuai Musik, 127.
Gambar 7
Proses pengenalan lagu, 144.
Gambar 8
Menyanyi Perkelompok, 145.
Gambar 9
Anak Saat Memukul Alat Musik Melodi, 154.
Gambar 10
Latihan Melodi Bellyra, 155.
Gambar 11
Anak main alat musik kwarto, 156.
Gambar 12
Latihan gabungan, 157.
xxii
DAFTAR LAMPIRAN 1
Instrumen Pengumpulan Data.
2
Transkrip Hasil Wawancara.
3
Catatan Harian Lapangan.
4
Lagu Anak TKIT Alhamdulillah.
5
Kumpulan Foto Kegiatan TKIT Alhamdulillah.
6
Rencana Kegiatan Harian.
7
Catatan Bimbingan Tesis.
8
Surat Keterangan Penelitian.
9
Partitur lagu denpasarmoon
10 Daftar Riwayat Hidup.
xxiii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Secara intelektual, perkembangan anak berbeda-beda, baik intelegensi, bakat, minat, kreativitas, kematangan emosi, kepribadian, kemandirian jasmani dan sosialnya. Setiap anak unik, berbeda dan memiliki kemampuan tak terbatas dalam kreatif dan produktif.1 Mengacu pada undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Dalam penjelasan atas UU. RI. NO. 20 dikemukakan bahwa pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.2 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertaqwa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab.3
1
Martinis Yamin & Jamilah Sabri Sanan, Panduan PAUD, (Ciputat: Gaung Persada Press Group, 2013), hlm. 2. 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, hlm. 2. 3 Martinus Yamin & Maisah, Orientasi Baru Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Referensi, 2012), hlm. 24.
2
Sedangkan menurut peraturan pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan, pada pasal 19 ayat 1 disebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis mereka.4 Hidup adalah proses yang terus menerus dan sebuah ikhtiar untuk mencari kebaikan, keindahan, dan kebenaran, yang tak pernah usai atau final.5 Peran kreativitas semakin terasa dan merupakan keniscayaan tatkala kita memasuki abad 21, yang antara lain ditandai oleh perubahan yang sangat cepat dan tantangan yang semakin kompleks. Kreativitas sebagai potensi yang ada dalam diri manusia belum memberikan manfaat bila hanya merupakan anugerah yang ada pada diri manusia. Kreativitas yang masih berupa potensi ini harus dikembangkan secara sistematis dan terencana sehingga dapat tampil secara optimal, tepat guna dan berdaya guna, pada setiap individu
bahkan bagi
kehidupan manusia.6 Kreativitas dimiliki semua individu walaupun dengan derajat yang berbeda-beda, dapat dipelajari , dimanipulasi dengan sengaja, dan perlu dikembangkan. Hal ini berarti semua orang dapat menjadi kreatif jika dikembangkan dengan cara-cara yang benar. Terkait dengan hal tersebut
4
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Usia Dini, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012),
5
M. Arif Hakim, Mendidik Anak Secara Bijak, (Bandung: Marja, 2008), hlm. 73. Conny Semiawan, Kreativitas Keberbakatan, (Jakarta: PT Indeks, 2010), hlm. Xv.
hlm. 55. 6
3
Parnes seorang tokoh terkemuka kreativitas, menyatakan: …that creativity is a behavior or set of behaviors that can be learned. Creativity is not an inborn, fixed characteristic, but is present to varying degrees in all individuals. It can be deliberately manipulated, and cultivated. … all person can become more creative, and they can apply this creativity in all facets of their lives.7 Dalam kutipan tersebut, Parnes menyatakan bahwa kreativitas bukan potensi yang dibawa sejak lahir (not an born). Artinya bahwa kreativitas bukan semata-mata dari individu tetapi individu dan lingkungannya.8 Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kreativitas, namun, berbagai potensi tersebut tidak akan berkembang dengan baik tanpa lingkungan yang kondusif dan
bantuan dari
orang
dewasa. Dengan demikian
pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Pendidikan
mempunyai
peranan
yang
perkembangan dan perwujudan diri individu,
sangat
penting
untuk
terutama bagi pembangunan
bangsa dan negara. kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan tersebut mengenali, menghargai, dan memanfaatkan sumber daya manusia. Dalam upaya mendidik atau membimbing anak, supaya mereka dapat 7
Parnes, S. (1963). Creative Problem Solving”, dalam Maker, C. J. Teaching Models in Education of The Gifted. Rockville, (Maryland: Am Aspen Publication, 1982), hlm. 178, dalam Masnipal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, (Jakarta: PT Gramedia 2013), hlm. 222-223. 8 Ibid, hlm. 223.
4
mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin, bagi para orang tua, pendidik hendaknya memahami perkembangan anak, karena masa anak merupakan periode perkembangan yang cepat yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan selanjutnya. Salah satu prinsip pendidikan anak adalah pendidikan hendaknya mengarahkan anak untuk menjadi pembelajar yang aktif, pendidikan yang dirancang secara kreatif akan menghasilkan pembelajar yang aktif, anak-anak akan terbiasa belajar dan mempelajari berbagai aspek pengetahuan, keterampilan dan kemampuan melalui berbagai aktivitas mengamati, mencari, menemukan, mendiskusikan, menyimpulkan dan mengemukakan sendiri berbagai hal yang ditemukan pada lingkungan sekitar.9 Pengembangan diri pendidik juga sangat penting, tidak hanya pada aspek fisik semata, seperti peningkatan jenjang pendidikan, banyaknya sertifikat pelatihan, ataupun sertifikat profesi pendidik. Akan tetapi, pengembangan diri mestinya merambah hingga pada ranah nonfisik, meliputi cara pandang, paradigma berpikir, sikap, kebiasaan, profesionalisme, maupun perilaku dalam mengajar. Pengembangan diri yang disebut terakhir inilah, yakni perilaku dalam mengajar yang tampak masih kurang berkembang dalam diri pendidik saat ini.10
9
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Indeks, 2009), hlm 90-94. 10 Andi Prastowo, Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2011), hlm. 13.
5
Fryer11 berpandangan, untuk menjadi guru yang kreatif seringkali harus menghadapi situasi-situasi yang tidak mendukung, serta berbagai hambatan sosial. Tugas-tugas kreatif sering kali dianggap sebagai sesuatu yang kurang penting dari pada membaca, menulis dan tugas-tugas yang berkaitan dengan angka yang merupakan kemampuan dasar disekolah dasar yang mendominasi di kelas selama beberapa dekade. Menurut Gardner yang dikutip oleh Florence Beetlestone memandang kreativitas sebagai salah satu multiple intelligences yang meliputi berbagai macam fungsi otak. Kreativitas merupakan sebuah komponen penting dan memang perlu. Tanpa kreativitas pelajar hanya akan bekerja pada sebuah tingkat kognitif yang sempit. Aspek kreatif otak dapat membantu menjelaskan dan menginterpretasikan konsep-konsep yang abstrak sehingga memungkinkan anak untuk mencapai penguasaan yang lebih baik.12 Menurut Montessori yang dikutip oleh Lesley Britton dalam bukunya bahwa semua anak memiliki pikiran untuk menyerap hal-hal yang terjadi di sekelilingnya, salah satu naluri kreatif yang dimiliki seorang anak adalah kemampuan menyerap secara tanpa sadar saat anak berusia 3-6 tahun. Seorang anak pada dasarnya berbeda dengan orang dewasa pada cara mereka belajar, perbedaan inilah yang disebut sebagai absorbent mind (pikiran yang menyerap) pada satu lingkungan, pada pelajaran dan pada suatu tingkat yang cepat.13
11
Fryer, M. Creative Teaching and Learning, (London: Paul Chapman Publishing, 1996),
hlm. 109. 12
Florence Beetlestone, Creative Learning Strategi Pembelajaran Untuk Melesatkan Kreativitas Siswa, terj. Narulita Yusron, (Bandung: Nusa Media, 2012), hlm. 28. 13 Lesley Britton, Montessori Play and Learn, (Grown Publisher Inc New York, 1992), hlm. 12.
6
Dengan perkembangan zaman, kita wajib bersyukur kepada Tuhan yang Maha kreatif karena telah menciptakan manusia yang sedemikian unik dan kreatif. Kita juga perlu mensyukuri kiprah orang yang senantiasa menjaga kekuatan daya hidup dan kreativitasnya. Karena berkat jasa orang-orang inilah maka kehidupan dapat berkembang. Harus kita akui secara jujur, tidak semua orang mau tetap berkarya meskipun dicerca orang sepeti Mozart, tidak semua orang mau berpikir dan bekerja keras seperti Archimides ataupun Newton, tidak semua orang berani berkhayal dan mewujudkan khayalannya, seperti Wright bersaudara yang ingin terbang seperti burung hingga terciptalah pesawat terbang, tidak setiap orang memerhatikan rengekan anaknya yang berusia 3 tahun seperti yang dilakukan Edwin Land sehingga terciptalah foto langsung jadi, tidak semua orang punya keinginan untuk selalu maju dan meningkatkan diri, punya motivasi, dan jiwa pencari pengetahuan yang besar seperti Aristoteles ataupun Plato.14 Orang-orang kreatif inilah sebenarnya yang banyak memberikan sumbangsih bagi dunia dan kemajuan peradaban dengan penemuan karya mereka dan ilmu pengetahuan. Kita dapat mengambil pelajaran bahwa penemuan-penemuan baru hanya dapat dihasilkan oleh manusia yang berani berpikir “lain daripada yang lain” walupun dianggap “nyeleneh”. Pada akhirnya masyarakat duniapun tidak akan dapat memungkiri manfaat besar yang diperoleh, karena keberanian orang-orang kreatif ini.15
14
Yeni Rachmawati & Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. Ke-1, hlm. 4. 15
Ibid.
7
Kreativitas tidak berkembang bila segala sesuatunya sudah disiapkan dengan fasilitas-fasilitas sebaik-baiknya, dan setepat-tepatnya, dimana tiap langkah yang kita tempuh tidak terlalu sulit dan dapat dicerna oleh rasio, sehingga anak didik kita seakan tinggal menjalani atau sekedar mengalami saja, mengerti dan memahami dengan mudah akan tetapi sulit untuk mencapai penghayatan. Hal seperti ini akan menghasilkan generasi yang apatis karena tidak ada perjuangan atau struggle. Menurut Yeni dan Euis dalam bukunya Strategi Pengembangan Kreativitas pada anak mengungkapkan bahwa terdapat 7 strategi dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini yaitu: pengembangan kreativitas melalui menciptakan produk (hasta karya), imajinasi, eksplorasi, eksperimen, proyek, musik, dan bahasa. 16 Akan tetapi penulis fokus pada pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik. Jika dikaitkan dengan otak, manusia memiliki belahan otak kiri dan kanan, otak kiri umumnya mengurusi tubuh bagian kanan dengan aktivitas analisis seperti kegiatan matematika, logika, kemampuan bahasa, sebaliknya otak kanan mengurusi tubuh bagian kiri dengan aktivitas yang bersifat persepsi seperti imajinasi, melamun, melukis, musik, dan irama/ritme. Sudah banyak tulisan yang menekankan betapa penting dan besarnya pengaruh musik baik terhadap kesehatan tubuh kita atau kemampuan kerja kita. Musik telah akrab pada tahun-tahun awal dari kehidupan ketenangan hati kita mendengarkan deburan ombak, ataupun perasaan cemas kita saat dengar suara
16
Yeni Rachmawati & Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas.., hlm. 52-65.
8
angin yang menderu-deru merupakan suatu bentuk apresiasi pula terhadap irama yang kita dengar dan rasakan.17 Menurut Howard Gardner yang dikutip oleh Shoimatul Ula bahwa inteligensi yang muncul lebih awal pada manusia dibanding inteligensi lain adalah bakat musik. Inteligensi musikal meliputi kepekaan terhadap tangga nada, irama, dan warna bunyi (kualitas suara) serta aspek emosional akan bunyi yang berhubungan dengan bagian fungsional dari apresiasi musik, bernyanyi, dan memainkan alat musik. Howard Gardner mendefinisikan inteligensi
musikal
sebagai
kemampuan
untuk
mengembangkan,
mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik serta suara seperti kepekaan terhadap ritme, melodi dan intonasi, kemampuan menyanyi dan mencipta lagu, bahkan kemampuan untuk menikmati lagu, musik serta nyanyian.18 Orang-orang dengan inteligensi musikal yang menonjol akan sangat peka terhadap suara musik. Mereka akan dengan mudah belajar dan bermain musik dengan baik. Bahkan, mereka sudah dapat menangkap dan mengerti struktur musik sejak kecil.19 Dalam usia 5-6 tahun anak mengalami aspek-aspek perkembangan dan aktivitas yang dapat dilakukannya salah satunya perkembangan seni mengikuti gerakan tari sederhana sesuai irama, bertepuk tangan membentuk irama,
17
Tim Power Brain Indonesia, Latihan Otak Optimlaisasi Fungsi, (Bandung: Nuansa, 2008), hlm. 87-89. 18 Shoimatu Ula, Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan Melalui Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk, (Yogyakarta: Arruz Media, 2013), hlm. 94-95. 19 Ibid, hlm. 95-96.
9
melukis dengan alat dan bahan bervariasi, memainkan alat musik, menyanyikan lagu diiringi musik.20 Pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik memerlukan pemahaman tentang unsur-unsur musik, hal itu akan diperoleh melalui pengajaran yang dinamakan teori musik dasar. Pengajaran teori musik dasar ini dapat memberikan pemahaman yang bermakna bagi seseorang jika ia telah mengalami serta menghayati. fungsi unsur-unsur musik harus diberikan melalui pengalaman musik yaitu penghayatan suatu lagu melalui kegiatan mendengarkan, bernyanyi, bermain musik, bergerak mengikuti musik, membaca musik, sehingga peserta didik mendapat gambaran menyeluruh tentang ungkapan lagu tersebut. Pengalaman musik melalui pengamatan yang sadar akan meninggalkan perbendaharaan bermacam-macam unsur musik di dalam ingatan peserta didik. Perbendaharaan unsur-unsur musik yang kaya ini akan mendorong peserta didik untuk menciptakan irama-irama dan melodimelodi baru mulai dari tingkat yang paling sederhana secara kreatif.21 Pengajaran musik adalah pengajaran tentang bunyi. Apapun yang dibahas dalam suatu pengajaran musik haruslah bertitik tolak dari bunyi itu sendiri. Unsur-unsur yang paling dasar dan sangat penting dalam suatu lagu adalah irama dan melodi. Dalam kegiatan bernyanyi atau bermain musik kita harus dapat merasakan gerak irama lagu dan ayunan biramanya, serta dapat membayangkan nada dan melodi lagu tersebut dalam pikiran atau hayalan.
20
Sri Lestari, Aktivitas Cerdas Pengisi Kegiatan PAUD, (PLATINUM, 2012), hlm. 51. Jamalus, Pengajaran Musik Melalui pengalaman Musik, (Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988), hlm. 2. 21
10
Untuk mengajarkan unsur irama haruslah dapat ditanamkan, dipupuk, ditingkatkan, dan dikembangkan Pengertian serta rasa irama. Untuk mengajarkan unsur melodi kita harus dapat menanamkan, memupuk, meningkatkan, dan mengembangkan pengertian serta mempertajam bayangan nada. Kedua hal itu dapat dicapai melalui pengalaman musik. Tanpa mempunyai rasa irama dan bayangan nada, orang hanya akan bernyanyi atau bermain musik seperti robot, tidak merasakan dan menghayati lagu yang dimainkannya.
Jadi,
kemampuan
merasakan
irama
kemampuan
membayangkan nada adalah syarat urutan kemampuan yang harus ditanamkan terlebih dahulu dalam belajar musik.22 Pono
Banoe
dalam
bukunya
mengatakan
bahwa
di
dalam
mengembangkan kreativitas melalui musik juga harus memperhatikan usia mulai dari usia dini sampai dewasa di dalam mengembangkannya tentu harus menggunakan metode yang sesuai dengan usia tersebut.23 Pemilihan lokasi penelitian di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta adalah dengan beberapa pertimbangan diantaranya: TKIT Alhamdulillah sebagaimana TK/RA lain juga telah mengembangkan aspek kreativitas melalui musik di kelas intra yang dilaksanakan secara umum sesuai dengan kurikulum tematik sebagai rujukan pembelajaran. TKIT Alhamdulillah secara khusus juga mengembangkan kreativitas melalui musik di kelas ekstra terdiri dari kelas menyanyi dan kelas drumband. Peneliti fokus pada anak usia 5-6 tahun (kelompok BI) di TKIT Alhamdulillah. 22 23
Ibid., hlm. 3. Pono Banoe, Metode Kelas Musik, (Jakarta: Indeks, 2013), hlm. 5.
11
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, agar
penelitian
ini
menjadi
fokus
dan
terarah
dalam
sistematika
pembahasannya. Maka rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik di TKIT Alhamdulillah? 2. Apa implikasi pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik di TKIT Alhamdulillah? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Mengacu kepada rumusan masalah diatas maka tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. Tujuan penelitian a. Mengetahui dan menganalisis bagaimana pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta. b. Mengetahui implikasi pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta. 2. Manfaat Penelitian Secara umum, tujuan penelitian tersebut diatas akan terjawab nantinya pada setiap bab dalam penelitian ini. Untuk manfaat penelitian ini dapat di jabarkan menjadi dua yaitu: a. Teoritis 1) Memberikan kontribusi pengetahuan bagi praktisi dan pihak yang peduli terhadap pendidikan anak usia dini sebagai rujukan dalam
12
mengembangkan kreativitas anak usia dini melalui musik, sehingga kedepan menjadi lebih baik dengan memperhatikan potensi dari masing-masing anak. 2) Sebagai bahan kajian stimulasi bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih mendalam, lebih lanjut, dan lebih luas lagi dari segi wilayah maupun substansi masalah tentang perkembangan pendidikan anak usia dini di Indonesia. b. Praktis 1) Menambah wawasan penulis tentang pendidikan anak usia dini terutama yang terkait dengan pengembangan kreativitas melalui kjmusik. 2) Memperkaya khazanah keilmuan tentang pendidikan anak usia dini di Indonesia terutama berkaitan dengan pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik. D. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan uraian singkat terkait hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Pendidikan anak usia dini telah banyak dikaji oleh peneliti sebelumnya baik berupa desertasi, tesis atau karya-karya lain yang berupa hasil penelitian. Diantaranya adalah yang terungkap dari beberapa penelitian berikut: 1. Tesis Aushafil Karimah berjudul, “Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini dengan Permainan Bahasa di RA. DPW UIN SUKA Yogyakarta tahun 2011”.
13
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada proses belajar mengajar menggunakan metode klasikal dan pengembangan kreativitas anak terutama kreativitas berpikir anak masih secara umum mengikuti kurikulum yang berlaku yaitu masuk dalam kurikulum tematik. Jadi pengembangan kreativitas belum dilakukan dengan metode-metode khusus. akan tetapi untuk permainan bahasa secara umum sudah di laksanakan seperti menebak nama gambar, bernyanyi, menghubungkan gambar dengan kata dan sebagainya. Sedangkan strategi yang di laksanakan untuk mengembangkan kreativitas berpikir anak dengan permainan bahasa secara umum adalah dengan bercerita, menebak gambar, menebalkan tulisan, menghubungkan kata dengan gambar dan sebagainya yang merupakan kegiatan umum pembelajaran klasikal proses pembelajaran di TK. 2. Tesis Maulidya Ulfah yang berjudul “Pengembangan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di Sekolah Full Day Studi kasus pada TK Aisyiyah Nyai Ahmad Dahlan Yogyakarta tahun 2010”. Hasil penelitian menunjukkan, pengembangan PAKEM dilaksanakan melalui pola hidup Islami yang dituangkan dalam kegiatan bermain dan belajar dari pagi hingga sore (fullday) demi mewujudkan anak didik yang unggul dalam kecerdasan spiritual, emosional dan intelektual untuk membentuk generasi bangsa yang berkualitas, jujur, disiplin, dan penuh tanggung jawab. PAKEM didasarkan pada Al-qur’an dan As-Sunnah, serta peraturan pemerintah, kemudian dalam pelaksaannya mengacu pada buku kurikulum Nasional dan sekolah. Pendekatannya mengutamakan modeling
14
melalui keteladanan, nasihat yang baik dan penuh kasih sayang, melalui pembiasaan dalam pembelajaran kegiatan sehari-hari. Prinsip dalam pengembangan PAKEM yaitu keterampilan bertanya dan mengelola kelas. Metode yang dipergunakan adalah metode cerita, bermain, bernyanyi, bercakap-cakap, Tanya jawab, karya wisata, demonstrasi, sosiodrama dan proyek. Pengembangannya meliputi bidang pembiasaan, kemampuan dasar (bahasa, kognitif, fisik motorik, seni). sedangkan hasil pengembangan PAKEM dipraktikan secara integrasi di lingkungan sekolah dapat dipandang efektif dan berhasil baik dilihat dari penilaian pihak atasan, kegembiraan santri. Faktor pendukungnya antara lain guru yang mempunyai pengabdian mengajar yang tinggi. Faktor penghambatnya diantaranya latar belakang pendidikan guru yang bukan jurusan pendidikan TK atau PAUD. Dari masing-masing pustaka yang penulis telusuri ada perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan. Disini, penulis akan mengangkat tentang hal-hal yang belum tercover dalam penelitian-penelitian tersebut. Penelitian ini fokus pada Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Musik. Tempat penelitian di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta. TK tersebut belum pernah dibuat penelitian fokus untuk materi ini. Sehingga, penelitian tentang Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Musik layak untuk diteliti.
15
E. Metode Penelitian Dilihat dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), karena data yang diperlukan untuk menyusun tesis ini diperoleh dari lapangan, yaitu TKIT Al Hamdulillah Bantul Yogyakarta. Sedangkan penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-fakta yang
ditemukan dilapangan baik bersifat verbal, kalimat, fenomena-fenomena dan tidak berupa angka. Kirk dan Miller menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial (social science) yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berkenaan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.24 Dari sinilah kemudin dimaksudkan nantinya akan ada pengamatan yang berujung pada suatu deskripsi mengenai Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Musik di TKIT Al hamdulillah Bantul Yogyakarta. 1. Sumber data Penentuan sumber data dalam penelitian kualitatif bisa dikatakan hampir sama dengan istilah pengambilan sampel dalam penelitian kuantitatif, akan tetapi, perbedaannya terlihat dengan mengacu kepada apa yang dikutipkan oleh Sugiyono dari pernyataan Lincoln dan Guba. Penentuan sampel dalam penelitian kualitatif tidak didasarkan pada 24
hlm. 3.
Lexy J. Meloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
16
perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum, bukan untuk digeneralisasikan.25 Merujuk kepada apa yang dikemukakan Sugiyono, pengambilan sampel atau penentuan sumber data dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling, disini penulis akan memilih orang yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan. Dengan tema sebagaimana termaktub dimuka, misalnya kepala TK sebagai pengelola dan penentu kebijakan, pendidik sebagai orang yang di anggap mumpuni dalam membantu memberikan data, serta orang tua. Semua sumber data tersebut semata-mata untuk mengetahui Pengembangan Kreativias Anak Usia Dini Melalui Musik di TKIT Al hamdulillah Bantul Yogyakarta. 2. Metode pengumpulan data Pengumpulan data merupakan salah satu bagian terpenting dari penulisan. Dengan beragamnya data dilapangan, perlu sekali seorang penulis menggunakan
beberapa tekhnik atau metode pada saat
pengumpulan data. Hal ini amat urgen karena dimungkinkan sekali adanya suatu metode yang terkadang sulit diterapkan untuk memperoleh data-data tertentu. Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini meliputi:
25
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 301.
17
a. Pengamatan (observation) Melalui observasi, penulis berusaha mengamati objek atau fenomena di lapangan. Praktisnya, penulis mengamati tentang segala hal yang berkaitan dengan Pengembangan Kreativias Anak Usia Dini Melalui Musik di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta. Penulis cenderung menggunakan penggabungan dari overt dan covert observation artinya penulis melakukan observasi secara terangterangan (overt) yaitu dengan menyatakan kepada kepala sekolah, guru-guru, orang tua, penulis melakukan riset tentang Pengembangan Kreativias Anak Usia Dini Melalui Musik di TK-IT Al hamdulillah Yogyakarta. Pada saat-saat tertentu dan lain waktu menggunakan pengamatan secara samar (covert). Hal ini dilakukan untuk menghindari keberadaan data yang tersembunyi, karena bisa jadi data tersebut menjadi data yang paling penting. Untuk kesempatan tertentu, penulis juga memanfaatkan observasi partisipatif agar data yang diperoleh lebih lengkap dan tajam yaitu dengan keikutsertaan penulis mendampingi peserta didik dalam proses pembelajaran. b. Wawancara (interview) Teknik kedua ini juga merupakan aspek terpenting dalam proses pengumpulan data. Di lapangan, ada beberapa partisipan yang akan diwawancarai secara mendalam terkait dengan fenomena yang diteliti. Melalui wawancara dengan pendidik, diharapkan ada temuan data tentang Pengembangan Kreativias Anak Usia Dini Melalui Musik di
18
TK-IT Al hamdulillah Bantul Yogyakarta. Di samping itu, uraian atau informasi mengenai kontribusi pembelajaran dapat diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak seperti kepala TK serta dari orang tua. Melalui teknik kedua ini, penulis mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui pengamatan. Selanjutnya dalam tataran praktis, dalam penulisan ini ada dua macam teknik wawancara yang digunakan. Pada saat-saat tertentu, wawancara terstruktur (structured interview) akan digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika penulis telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa saja yang akan diperoleh. Sementara teknik wawancara semistruktur (in-depth interview) digunakan pada saat ditemui permasalahan yang lebih terbuka, sehingga pihak-pihak yang diwawancarai akan mudah mengungkapkan apa yang terbesit dalam pikirannya. Kedua teknik wawancara tersebut merujuk kepada apa yang diutarakan Esterbeg.26 c. Dokumentasi (documentation) Teknik ketiga ini dimanfaatkan sebagai usaha penguatan terhadap kedua metode sebelumnya. Melalui metode dokumentasi, diharapkan penulis bisa memperoleh data-data penting seperti deskripsi tentang obyek penulisan, uraian pendukung obyek, berikut 26
Nana syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 319-320.
19
keterangan yang lebih detail mengenai kebijakan atau aturan-aturan tertentu diantaranya profil sekolah, struktur organisasi, program kegiatan belajar, buku perkembangan anak didik, program harian, serta pengambilan gambar penting terkait kegiatan pembelajaran dikelas dan diluar. d. Trianggulasi data Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding terhadap data itu.27 Sedangkan Sugiyono
berpendapat,
trianggulasi
diartikan
sebagai
teknik
pengumpulan yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik data dan sumber data yang telah ada.28 Dengan demikian bisa digaris bawahi, menggunakan metode trianggulasi yakni penggabungan metode
dalam satu penelitian
diharapkan mendapatkan hasil yang lebih baik apabila dibandingkan dengan menggunakan satu metode saja dalam suatu penelitian. Terdapat
beberapa
macam
trianggulasi
sebagai
teknik
pemeriksaan keabsahan data diantaranya: sumber, teknik, waktu, dan teori.
Sedangkan
dalam
penulisan
ini
penulis
menggunakan
trianggulasi teknik dan sumber. Dengan trianggulasi ini penulis mengumpulkan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
27
Lexy J. Meloeng, Metode Penelitian Kualitatif,... hlm. 330. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,... hlm. 330. 28
20
tentang Pengembangan Kreativias Anak Usia Dini Melalui Musik di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta. Dengan trianggulasi teknik, penulis menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi. Gambar 1 Trianggulasi Teknik Pengumpulan Data29
Observasi partisipasif Wawancara Mendalam
Sumber data Sama
dokumentasi
Selain trianggulasi teknik, peneliti dalam mengumpulkan data tentang Pengembangan Kreativias Anak Usia Dini Melalui Musik di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta. Juga menggunakan trianggulasi sumber, hal ini peneliti lakukan untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sumber yang penulis maksud adalah kepala sekolah, guru, dan orang tua, dan peserta didik. Gambar 2 Trianggulasi Sumber Pengumpulan Data30 Kepala Sekolah
Wawancara Mendalam
Pendidik
Orang Tua Peserta Didik 29 30
Ibid., hlm. 131 Ibid.
21
e. Validitas data Pemeriksaan kevaliditasan data merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti agar data yang telah diperoleh dan berakhir pada kesimpulan atau verivikasi dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Ada 4 kriteria yang digunakan dalam pemeriksaan validitas data yaitu : derajat kepercayaan (credibility), ketertiban/keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). 31 f. Analisis data Analisis data kualitatif pada dasarnya adalah ingin memahami situasi sosial (obyek) menjadi bagian-bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan.32Prosesnya sendiri dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan dan selama di lapangan. Sejak sebelum memasuki lapangan, penulis menganalisa data hasil studi terdahulu, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian akan tetapi fokus tersebut masih bersifat sementara, yang kemudian berkembang setelah peneliti langsung ke lapangan.33 Sementara itu analisis data model Miles dan Huberman akan digunakan selama penulis berada dilapangan. Telah dipahami bersama bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, 31
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsito, 1980), hlm.
139. 32
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,... hlm. 362. 33 Ibid., hlm. 336.
22
sehingga datanya sudah jenuh. aktivitas dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing atau verification. Analisis kualitatif tersebut dapat
dijelaskan kedalam langah
sebagai berikut: Gambar 3 Komponen dalam Analisis Data
Periode Pengumpulan
Reduksi Data Antisipasi
Selama
Setelah
Display Data Selama
Setelah
Kesimpulan/Verifikasi Selama
Setelah
a. Reduksi data (Data Reduction). Reduksi Data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data kasar yang diperoleh dilapangan,34 pada proses reduksi data ini penulis akan menyeleksi data dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi dengan cara menfokuskan pada data yang lebih menarik, penting, berguna, dan baru. Data yang dirasa tidak
34
Agus Salim, Teori dan paradigma Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Toara Wacana, 2006), hlm. 22.
23
penting disingkirkan,35 berdasarkan pertimbangan tersebut, maka data-data tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian. b. Penyajian data (Data Display) Setelah data reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data.
Data
display
merupakan
proses
mendiskripsikan kumpulan informasi secara sistematis dalam bentuk susunan yang jelas untuk membantu penulis menganalisa hasil penelitian.36 Untuk memudahkan penyajian data ini penulis membuat catatan lapangan dalam bentuk teks naratif untuk memudahkan penguasaan informasi atau data yang dimaksud. c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclution Drawing and verification) Penarikan kesimpulan dan verivikasi merupakan kegiatan interpretasi, dengan maksud untuk menemukan makna dari data yang telah disajikan, misalnya dengan menghubung-hubungkan antara data satu dengan yang lain. Kesimpulan data dilakukan secara sementara, kemudian diverifikasikan dengan cara mencari data yang lebih mendalam dengan mempelajari kembali hasil data yang telah terkumpul.
35 36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 92 Agus Salim, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 23
24
Pengecekan informasi atau data yang dapat dilakukan oleh setiap
penulis
selesai
wawancara,
ditempuh
dengan
mengkonfirmasikan hasil wawancara dengan responden. Komponen-komponen analisis data yamg mencakup reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan secara interaktif saling berhubungna selama dan sesudah pengumpulan data, atas dasar tersebut, karakter analisis data kualitatif disebut pula dengan model interaktif. F. Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan pembahasan, sistematika penulisan tesis ini terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah penyajian mengenai penelitian mencakup lima pembahasan penting, di bagi menjadi 3 bagian yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Bagian awal dari tesis terdiri dari: halaman judul, pernyataan keaslian, pengesahan direktur, persetujuan tim penguji, nota dinas pembimbing, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran. Bagian inti dari tesis ini terdiri dari lima bab yang didalamnya terdapat subsub bab. Adapun pembagiannya adalah: BAB I akan diberikan suatu Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
25
BAB II akan menampilkan teori yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu tentang penjelasan kerangka teoritik dari pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik. BAB III berturut-turut akan diberikan suatu gambaran umum tentang objek penelitian di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta, dalam bab ini dijelaskan tentang sejarah berdiri dan perkembangan, visi, misi, dan tujuan lembaga, sarana dan prasarana, keadaan pendidik, kependidikan dan peserta didik, kemitraan dan prestasi, struktur organisasi lembaga, struktur kurikulum dan muatan kurikulum, silabus, model pembelajaran serta penilaian di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta. BAB IV analisis hasil/temuan tentang Pengembangan Kreativitas anak usia dini fokus pada proses pembelajaran musik di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta, serta implikasi Pengembangan Kreativitas anak usia dini melalui musik di TKIT Alhamdulillah baik yang bersifat intrakurikuler dan ekstrakurikuler. BAB V adalah bagian akhir dari inti tesis yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan intisari dari pembahasan sebelumnya dan merupakan jawaban dari rumusan masalah, sedangkan saran merupakan masukan yang dapat dijadikan agenda pembahasan dan tindak lanjut dimasa mendatang, dan yang terakhir penutup meliputi ucapan terimakasih dari penulis serta kritik dan saran yang diharapkan untuk penulisan tesis. Bagian akhir dari tesis ini memuat tentang daftar pustaka sebagai rujukan dalam penulisan tesis, lampiran-lampiran yang diperlukan berupa
26
dokumen lembaga, dan dokumen lain yang dianggap penting sebagai penunjang kelengkapan data dalam penulisan tesis.
180
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan judul Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Musik di TKIT Alhamdulillah Bantul Yogyakarta, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengembangan kreativitas melalui musik intra di TKIT Alhamdulillah secara umum masih mengikuti kurikulum yang berlaku yaitu termasuk kedalam kurikulum tematik. Jadi pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik intra belum dilaksanakan dengan metode-metode khusus. Akan tetapi untuk pembelajaran yang mempunyai karakter kreatif sudah dilaksanakan seperti mengucapkan syair diiringi senandung lagunya, bergerak bebas sesuai irama musik, dan mengekspresikan
gerakan
bervariasi
dengan
lentur
dan
lincah.pengembangan kreativitas melalui ekstra menyanyi masih menggunakan metode klasikal dengan memberikan pengalaman musik yaitu penghayatan lagu melalui kegiatan mendengarkan, bernyanyi, menyesuaikan lagu dengan instrument musik, bergerak mengikuti musik sehingga
anak
mendapat
gambaran
tentang ungkapan
lagu.Sedangkan pengembangan kreativitas melalui musik ekstra drumband secara umum sudah baik dengan strategi dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan anak, tanpa harus membaca partitur musik yang rumit.
181
2. Implikasi dari pengembangan kreativitas melalui musik intra adalah sebagian besar anak berkembang sesuai harapan, dengan indikator anak dapat mengucapkan syair lagu diiringi senandung lagunya, bebas bergerak sesuai musik, dan mengekspresikan diri dengan gerakan bervariasi. Melalui musik ekstra menyanyianak mengenal bermacam-macam lagu dengan melodi, irama, birama, harmoni, dan tempo yang beragam sehingga pengalaman musik yang kaya ini nantinya akan mendorong anak untuk menciptakan irama-irama dan melodi-melodi baru mulai dari tingkat yang paling sederhana. Melalui musik ekstra drumband anak dapat mengaktualisasikan dan mengembangkan bakat, intuisi, insting, musikalitas, skill bermain musik secara individu dan team work atau secara bersama-sama B. Saran Pengembangan kreativitas anak usia dini sangat urgen, sebagai suatu upaya untuk menggali berbagai potensi yang dimiliki anak khususnya dibidang musik. Maka, penggunaan berbagai metode pembelajaran yang kreatif sangat diperlukan, karena guru yang kreatif adalah kunci sukses dari pendidikan anak usia dini. Guru dan pihak yang terlibat perlu mengutamakan indikator mengenai kemampuan unsur-unsur musik seperti penghayatan lagu, penyesuaian gerak dengan lagu, memainkan instrument dan menciptakan alat musik sederhana dalam meningkatkan kreativitas anak di bidang musik. Kepala sekolah juga perlu lebih meningkatkan lagi kompetensi pendidik melalui pelatihan-pelatihan khususnya di bidang
182
musik dan secara terus menerus melakukan evaluasi guna meningkatkan kemampuan dalam mengajar, selain itu pendidik juga harus selalu berinovasi dalam menggunakan metode dan media pembelajaran yang menyenangkan untuk anak didik dan terus berkarya lebih kreatif dan inovatif. C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan
penelitian
ini
adalah
hanya
membahas
atau
mendeskripsikan pengembangan kreativitas anak usia dini melalui musik yang sudah ada atau sudah dikembangkan oleh TKIT Alhamdulillah baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.Oleh karenanya, bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengenalkan
konsep
dan
model-model
permainan
musik
serta
mengintervensi anak dengan menggunakan beberapa strategi yang telah dipersiapkan secara intensif dalam tempo yang telah ditentukan.
183
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Yogyakarta: Rineka Cipta, 1980. Andrianto, Tuhana, Taufiq, Cara Cerdas Melejitkan IQ Kreatif, Jogjakarta, Katahati, 2013. Asmani, Jamal, Ma’mur, Manajemen Strategi Pendidikan Anak Usia Dini, Jogjakarta: Diva Press, 2009. A.,Nurla, Isna, Mencetak karakter Anak Sejak Janin; Plus Kreativitas, Minat, Dan Kecerdasan Emosi, Jogjakarta: DIVA Press, 2012. Beaty, Janice J., Observasi Perkembangan Anak Usia Dini, Terj. Arif Rachman, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013. Ambarjaya, Beni S., Psikologi Pendidikan & Pengajaran Teori & Praktik, Yogyakarta: CAPS, 2012. Beaty, Janice, J., Observasi Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Beetlestone, Florence, Creative Learning Strategi Pembelajaran MelesatkanKreativitas Siswa, Bandung: Nusa Media, 2012.
Untuk
Britton, Lesley, Montessori Play and Learn, Grown Publisher Inc New York, 1992. Banoe, Pono, Metode Kelas Musik, Jakarta: Indeks, 2013. Campbell, Don, Efek Mozart Bagi Anak-anak, Meningkatkan Daya Pikir, Kesehatan, dan Kreativitas Anak Melalui Musik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002. Fryer, M. Creative Teaching and Learning, London: Paul Chapman Publishing, 1996. Fadlillah, M. dkk, Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini Menciptakan Pembelajaran Menarik, Kreatif, dan menyenangkan, Jakarta: Kencana Prenada media Group 2012. Fadlillah,Muhammad, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Jogjakarta: Ar-ruz Media, 2013. Hakim, M. Arif, Mendidik Anak Secara Bijak, Bandung: Marja, 2008.
184
Hurlock, Elizabeth, B., Perkembangan Anak, Judul Asli: Child Development, Terj. Med. Meitasari Tjandrasa, Jakarta: Erlangga, 1978. Juliawati, Desy, Mengembangkan Kreativitas Minat dan Bakat Anak Usia Dini, 2013.http://desyjulia17.blogspot. Di unggah tanggal 27-09-2014. Jamalus, Pengajaran Musik Melalui pengalaman Musik, Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988. Kesuma, Dharma, dkk, Contextual Teaching and Learning, Yogyakarta: Rahayasa Research and Training. Lestari, Sri, Aktivitas Cerdas Pengisi Kegiatan PAUD, PLATINUM, 2012. Lathif, Mukhtar, Rita Zubaidah, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana, 2013. Lathif, Mukhtar, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana, 2013. Langgulung, Hasan, Kreativitas dan Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Alhusna, 1991. Mulyasa, Manajemen PAUD, Bandung: Rosdakarya, 2012. Meloeng, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002. Munandar, Utami, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Mutiah, Diana, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana, 2012. Mayesty, Mary, Creative Activities For Young Children4th Ed: play, development, and Creativity, New York: Delmar Publishers Inc., 1990. Munandar, Utami, Kreativitas dan Keberbakatan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999. Mulyasa, E., Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. Munandar, Utami, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012.
185
Musbikin, Imam, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2006. Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Morrison, George S., Dasar-Dasar pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Jakarta: PT Indeks, 2012. Montello, Lousie, Essential Musical Intelligence: Kecerdasan musik terj: Alexander Sindoro, Batam: 2004. Maktabah Syamilah, Kitab Shahih Bukhari, Bab Pendapat Tentang Anak-Anak Musyrikin, juz 5. Matius, Seni Musik SMA, Jakarta: Erlangga, 2006. Masnipal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, Jakarta: PT Gramedia 2013. Noorlaila, Iva, Panduan Lengkap Mengajar PAUD, Yogyakarta: Pinus Book Publisher Parnes, S. (1963). Creative Problem Solving”. Dalam Maker, C. J. Teaching Models in Education of The Gifted. Rockville, Maryland: Am Aspen Publication, 1982. Prastowo, Andi, Bahan Ajar Inovatif, Jogjakarta: Diva Press, 2011. Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia taman Kanak-Kanak, Jakarta: Kencana, 2010. Semiawan, Conny, Kreativitas Keberbakatan, Jakarta: PT Indeks, 2010. Sujiono, Yuliani, Nurani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks, 2009. Sternberg, Robert, J, Elena L. Grigorenko, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & DBandung: Alfabeta, 2010. Salim, Agus, Teori dan paradigma Penelitian Sosial, Yogyakarta: Toara Wacana, 2006 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.
186
Suhelayati, Ausahfil Karimah, penilaian Otentik dan Kreativitas Berpikir Anak Usia Dini, Yogyakarta: Prodi PAUDI PPs UIN Sunan Kalijaga, 2012. Santrock, John W., Life-Span development, terj. Juda Damanik dan Achmad Chusairi, Jakarta: Erlangga, 2002. Sousa, David A., Bagaimana Otak Belajar, Edisi Keempat, Jakarta: Indeks , 2012. Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014. Sukmadinata Nana syaodih, Metode Penelitian pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1980. Sujiono, Yuliani, Nurani, Bambang Sujiono, Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak, Jakarta: PT Indeks, 2010. Sousa, David A., Bagimana Otak Belajar, Edisi Keempat Jakarta: Indek, 2012. Suyadi, Psikologi Belajar PAUD, (Yogyakarta: Pedagogia, 2010. Seefeldt, Carol, Barbara A. Wasik, Pendidika n Anak Usia Dini, Judul Asli: Early Education, ter. Pius Nasar, Jakarta: Indeks, 2008. Sari, Lena, Yuanita, Terapi Musik Untuk Anak Balita, Panduan Untuk Mengoptimalkan Kecerdasan Anak Melalui Musik, Yogyakarta: Cemerlang Publishing, 2008. Suyadi, Teori Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini,Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014. Suyanto, Slamet, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005. Suyadi, Manajemen PAUD, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2011. Semiawan, Conny, R. dkk, Dimensi Kreatif Dalam Filsafat Ilmu, Bandung: PT Reamaja Rosdakarya, 1991. Soemanto, Wasty, Psikologi PendidikanJakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Tambunan, Marsha, Sejarah Musik Dalam Ilustrasi, Jakarta: Progres, 2004.
187
Tim Power Brain Indonesia, Latihan Otak Optimlaisasi Fungsi, Bandung: Nuansa, 2008. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ula, Shoimatu, Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan Melalui Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk, Yogyakarta: Arruz Media, 2013. Wibowo, Agus, Pendidikan Karakter Usia Dini, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012. Yamin, Martinis, Jamilah Sabri Sanan, Panduan PAUD, Ciputat: Gaung Persada Press Group, 2013. Yamin, Martinus, Maisah, Orientasi Baru Ilmu Pendidikan, Jakarta: Referensi, 2012. Youngsun, Jo, Why? Music, Why? Musik, terj. Endang Nawang Novianti, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.