pengembangan kapasitas tenaga peneliti terus dilakukan dilakukan bersamaan dengan pengembangan kegiatan penelitian. Hasil
penelitian Badan Litbang Pertanian mulai mewarnai
pembangunan pertanian di Indonesia dan mencapai puncaknya dengan dibentuknya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di tingkat provinsi. Pada akhir masa perintisan dan pematangan ini, keberadaan Badan Litbang Pertanian di lingkup Departemen Pertanian sudah mencapai puncaknya. Hampir semua keputusan penting tentang proses pembangunan pertanian lahir dari pemikiran peneliti Badan Litbang Pertanian atau melalui proses iterasi yag intensif dengan peneliti Badan Litbang Pertanian. 1.2. Manajemen Korporasi Badan Litbang Pertanian Setelah melewati beberapa puncak keberhasilan, Badan Litbang Pertanian mulai memasuki fase kritis dari perkembangannya, yang ditandai dengan pelandaian laju perkembangannya (Gambar 1). Bila kecenderungan ini terus dibiarkan, maka dikuatirkan akan terjadi stagnasi dan bahkan penurunan kinerja dalam berbagai hal pada beberapa aspek Belajar dari pola pengembangan Badan Litbang Pertanian selama masa perintisan yang telah banyak menghasilkan 4
Badan Litbang Pertanian
PANDUAN UMUM MANAJEMEN KORPORASI BADAN LITBANG PERTANIAN
berbagai output penelitian serta memperhatikan berbagai tantangan ke depan, maka untuk mengantisipasinya diperlukan berbagai perubahan dalam pengelolaannya ke depan. Perubahan ini harus dapat menjawab upaya peningkatan efisiensi dan efektivitas program, serta melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia dalam menghadapi persaingan di tingkat regional dan global. Menghadapi kondisi ini, maka pengelolaan Badan Litbang harus dilakukan secara professional melalui pendekatan manajemen korporasi. Pada masa pengembangan dan Invansi ini (2005-2035), Badan Litbang Pertanian harus menyusun sejumlah target bersama secara sistematis untuk dapat membawa Badan Litbang Pertanian tidak saja disegani di tingkat nasional, namun juga di tingkat regional dan global.
Badan Litbang Pertanian
5
Gambar 1. Kurva hipotetif perkembangan badan litbang pertanian selama tahun 1974-2035
Pada masa mendatang Badan Litbang Pertanian harus ditopang oleh kepemimpinan kewirausahaan pada semua lini, dengan dukungan anggaran yang memadai untuk digunakan dan dapat memberikan manfaat yang maksimal dalam pengembangan litkajibang-diklatluhrap. Penerapan manajemen korporasi juga harus dapat memfasilitasi pengembangan network di internal Badan Litbang maupun dengan para pihak terkait di dalam dan di luar negeri, karena Badan Litbang Pertanian tidak dapat bekerja sendiri atau berpretensi menyelesaikan semua masalah yang dihadapi petani. 6
Badan Litbang Pertanian
PANDUAN UMUM MANAJEMEN KORPORASI BADAN LITBANG PERTANIAN
Pengembangan manajemen korporasi harus dapat menyatukan dan menyamakan langkah gerak organisasi Badan Litbang Pertanian, yang dipandu melalui pemantapan minimal 7 manajemen penelitian pengembangan, yang meliputi: (1) Manajemen program dan alokasi anggaran; (2) manajemen sumberdaya manusia untuk dapat mengelola 1.690 peneliti, 254 penyuluh, 39 perekayasa serta 58 pustakawan; (3) manajemen sarana dan prasarana yang meliputi laboratorium, kebun percobaan dan UPBS; (4) tertib administrasi dalam segala aspek termasuk dalam proses pengadaan barang dan jasa; (5) manajemen waktu, sehingga semua pihak dapat memanfaatkan waktu secara lebih baik, serta dapat menghasilkan produk atau rekomendasi hasil penelitian tepat pada saat dibutuhkan; (6) manajemen pola pikir atau mind set, sehingga mind set peneliti, perekayasa, penyuluh dan pustakawan dapat sejalan dengan mind set lembaga tempatnya bekerja dan terakhir (7) manajemen konflik, yang dapat mensinkronkan berbagai kepentingan yang beragam dengan tetap melihat kepentingan pencapaian tujuan di atas segalanya. Untuk dua yang terakhir ini mutlak dilakukan, karena Badan Litbang memiliki peneliti, perekayasa, penyuluh dan pustakawan yang kreatif dan bila tidak dipagari dalam koridor mind set yang sama, Badan Litbang Pertanian
7
dikuatirkan apa yang dilakukan belum sepenuhnya sejalan dengan apa yang
ingin
dicapai
Kementerian
Pertanian
pada
umumnya.
Manajemen korporasi ini diharapkan tidak memasung kreativitas peneliti dalam berkarya di bidangnya masing-masing. Terkait dengan upaya penyamaan mind set ini juga penting agar kerjasama antar UK/UPT sebagaimana yang dikonsepkan dalam pengembangan manajemen korporasi dapat diwujudkan. Manajemen korporasi Badan Litbang Pertanian juga tidak terlepas dari Tagline Badan Litbang Pertanian,
yakni
science,
innovation,
networks.
Pemahamannya adalah bahwa inovasi harus dihasilkan melalui kegiatan ilmiah (Sains) dan pengembangannya dilakukan dengan membangun kemitraan maupun kerjasama (Networks). Penyusunan panduan manajemen korporasi untuk menjadi acuan semua pihak di lingkup Badan Litbang Pertanian, untuk mulai menyamakan persepsinya tentang tantangan masa depan yang dihadapi Badan Litbang Pertanian. Secara spesifik tujuan penyusunan panduan ini adalah untuk menyamakan persepsi dan implementasinya terkait manajemen korporasi identitas, organisasi, program, IT, dan manajemen korporasi diseminasi.
8
Badan Litbang Pertanian