BAB III METODE PENGEMBANGAN
3.1
Model Pengembangan Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan
menggunakan model prosedural. Puslitjaknov (2008) menyatakan bahwa model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Selain itu pada penelitian ini juga dilakukan proses penilaian dan uji kelayakan terhadap produk yang telah dihasilkan. Desain model prosedural yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah model desain ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate).
3.2
Prosedur Pengembangan Penelitian pengembangan dengan model prosedural ini menggunakan desain
model dimana
pembelajaran ada
5
(disain/perancangan),
ADDIE
tahap
(Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate)
pengembangan,
yaitu
analysis(analisis),
development(pengembangan),
design
implementation
(implementasi/eksekusi), evaluation(evaluasi/umpan balik), seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1.
43
44
Tahap desain media pembelajaran
Analysis menganalis is: -kurikulum -KD & indikator -sasaran pengguna -tujuan pembelajar an
Design studi pustaka
Develop Pengumpulan konten
rancangan
Implement Validasi ahli materi dan ahli media
Evaluate evaluasi revisi
pengembangan instalasi software
revisi evaluasi formatif
mengemas multimedia pembelajaran
uji coba produk
Gambar 3.1 Bagan Tahapan desain media pembelajaran
3.2.1 Tahap Analisis Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar. Pada tahap ini, analisis digunakan untuk menentukan sasaran pengguna media yang akan dibuat, analisis kurikulum, menetapkan KD dan indikator yang ingin dicapai apai dari media yang dibuat, menganalisis siswa dan tujuan pembelajaran.
3.2.2 Tahap Desain Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan (blue-print). ( Merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, dan realistic). Melakukan elakukan studi literatur yang berkaitan dengan pengembangan media LKS digital, model pembelajaran PBL ((Problem Problem Based Learning Learning), fluida dinamik,
45
dan Kvisoft Flipbook Maker. Kemudian melakukan pemasangan (install) perangkat lunak yang dibutuhkan.
3.2.3 Tahap Pengembangan Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Pada tahap ini yang dilakukan yaitu: I.
Pengumpulan konten. Adapun langkah yang dilakukan yaitu mengumpulkan isi materi dari buku-buku dan mengambil gambar-gambar serta video dari internet yang akan dimasukkan ke dalam media pembelajaran.
II.
Pengembangan.
Melakukan
pengembangan
atau
pembuatan
media
pembelajaran. Pada tahap ini akan dilakukan import bahan-bahan ke dalam LKS. Pertama membuat desain LKS di word dan membuat soal-soal latihan menggunakan Adobe Flash CS5.5 sehingga didapatkan soal-soal latihan dalam bentuk swf. Selanjutnya melakukan convert file LKS yang yang berbentuk word menjadi PDF dan melakukan convert lagi file LKS dari PDF menjadi Flipbook dengan menggunakan softwareKvisoft Flipbook Maker. Setelah LKS digital berbentuk flipbook, import video pembelajaran, animasi, dan soal-soal latihan ke dalam kolom yang telah disediakan sebelumnya di dalam LKS. III.
Evaluasi formatif. Dilakukan oleh pengembang selama produk dalam proses pengembangan untuk mendukung proses keefektifannya. Pada evaluasi ini yang dilakukan antara lain:
46
• Pengecekan apakah media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan yang direncanakan pada kerangka konseptual seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.2 untuk mengetahui kelengkapan desain yang telah disusun. • Pencocokan apakah materi yang didesain sesuai dengan media yang dibuat dan melihat desain yang ditampilkan apakah sudah menarik seperti yang diinginkan. Cover Kata Pengantar Daftar Isi Petunjuk Penggunaan LKS KI, KD, dan Indikator Pendahuluan I. Fluida Ideal II. Persamaan Kontinuitas III. Hukum Bernoulli IV. Penerapan Hukum Bernoulli Daftar Pustaka Profil Gambar 3.2 Kerangka konseptual LKS digital materi fluida dinamik
3.2.4 Tahap Implementasi Pada tahap ini, peneliti melakukan uji coba produk yang dikembangkan dan melakukan revisi. Langkah-langkah pada tahapan implementasi, yaitu:
47
1) Uji coba yang dilakukan terdiri dari validasi media dan validasi materi. Validasi media dan materi dilakukan oleh ahli untuk mengetahui kelayakan media kesesuaian materi yang terdapat dalam media tersebut. 2) Revisi. Pengembang melakukan revisi terhadap produk berdasarkan data hasil validasi oleh para ahli media dan ahli materi. 3) Uji tanggapan siswa. produk atau media pembelajaran di uji coba terhadap siswa untuk mengetahui bagaimana tanggapan atau respon siswa terhadap media pembelajaran tersebut.
3.2.5 Tahap evaluasi Pada tahap ini, data yang diperoleh dari kegiatan uji coba dievaluasi. Data dari hasil validasi berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Peneliti memeriksa data hasil evaluasi kemudian melakukan revisi produk berdasarkan hasil dari data evaluasi. Setelah di revisi, produk dapat dikemas dan digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif.
3.3
Uji Coba Produk
3.3.1 Desain Uji Coba Multimedia pembelajaran yang dihasilkan nantinya akan berisi tampilan teks, gambar, dan video pembelajaran. Fasilitas dan isi yang akan dikembangkan dalam ke dalam LKS digital ini. antara lain:
48
a.
Cover. Fasilitas cover ini secara umum di desain seperti cover LKS pada umumnya, tentunya desain cover ini dibuat dengan tampilan yang sederhana dan menarik. Untuk membuka halaman-halaman pada LKS digital ini, dapat meng-click tombol next atau back.
b.
Kata Pengantar. Fasilitas kata pengantar pada LKS digital ini sama seperti pada LKS biasanya.
c.
Petunjuk Penggunaan LKS. Petunjuk ini diberikan agar siswa dapat mengetahui penggunaan tombol-tombol pada LKS digital.
d.
KI, KD dan Indikator, Tujuan Pembelajaran. Fasilitas ini disesuaikan silabus dan RPP pada materi Fluida Dinamik untuk SMA kelas XI dengan menggunakan kurikulum 2013.
e.
Pendahuluan. Fasilitas ini berisi kegiatan pendahuluan seperti yang tertuang pada RPP. Siswa diberikan rangsangan dengan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan penerapan materi fluida dinamik dalam kehidupan.
f.
Materi. Pada bagian ini berisi sub materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Sub materi pembelajaran dalam materi fluida dinamik untuk SMA kelas XI, antara lain fluida ideal, persamaan kontinuitas, hukum bernoulli, penerapan hukum bernoulli dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini disajikan dengan ringkas dan disesuaikan dengan silabus serta model PBL untuk mencapai indikator dan tujuan pembelajaran.
g.
Gambar. Fasilitas ini digunakan untuk membuat LKS digital menjadi menarik dan memudahkan siswa untuk memahami materi yang akan disampaikan.
49
h.
Video pembelajaran dan animasi. fasilitas ini bertujuan untuk memudahkan penyampaian materi dan membuat penyampaian dengan menggunakan LKS menjadi lebih menarik.
i.
Panduan praktikum. Fasilitas ini berisikan langkah kerja, tabel data percobaan, pertanyaan untuk menganalisis data, dan kolom kesimpulan dari praktikum.
j.
Contoh soal. Fasilitas ini diberikan untuk memberikan gambaran bagaimana bentuk latihan dan penyelesaian soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran
k.
Soal latihan. Fasilitas ini berisi soal-soal essay yang bertujuan untuk tingkat pemahaman siswa terhadap materi fluida dinamik setelah menggunakan media pembelajaran LKS digital.
l.
Tugas. Fasilitas ini bertujuan untuk menguji kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran yang dikerjakan di luar jam pelajaran sekolah ataupun dirumah secara mandiri.
m. Daftar pustaka. Fasilitas ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat mengenai sumber-sumber literatur dari isi pada LKS digital yang di ambil oleh pengembang untuk menunjang pengembangan media pembelajaran ini agar lebih optimal. Desain tampilan LKS digital pada materi fluida dinamik ditunjukkan pada gambar berikut:
50
a. Desain tampilan awal (cover)
Judul Gambar
next
back
Gambar 3.3 Desain cover
b. Desain tampilan halaman materi
BAB I 1.Tujuan Pembelajaran 2. Materi
back
next Gambar 3.4 Desain halaman materi
3.3.2 Subjek Uji Coba Uji coba dilakukan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan untuk menilai LKS digital yang dibuat. Subjek uji coba (responden) yang di pilih dalam
51
penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 6 SMA Negeri 3 Kota Jambi. Hal ini karena materi dalam media LKS digital ditujukan untuk siswa SMA kelas XI. Kepada responden ditampilkan media LKS digital yang telah dibuat, kemudian responden diminta mengisi angket penilaian dan memberikan komentar, kritik, serta saran untuk perbaikan media LKS digital. Sebelum angket digunakan untuk menilai kelayakan dari media yang telah didesain maka angket diujicobakan terlebih dahulu dengan tujuan untuk mencari validitas dan reliabilitasnya. Setelah diketahui validitas dan reliabilitasnya, maka angket baru bisa digunakan untuk mengambil data tentang kelayakan dari media yang telah dibuat.
3.3.3 Jenis Data Jenis data yang digunakan pada penelitian pengembangan ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diambil dari persepsi siswa, sedangkan data kualitatif diperoleh dari tim validasi ahli. Data yang diperoleh dari hasil pengembangan produk ini digunakan sebagai dasar dalam menetapkan kelayakan dan daya tarik produk yang dihasilkanterhadap media LKS digital fisika menggunakan Kvisoft Flipbook Maker yang telah dihasilkan. Pengumpulan data dalam pelaksanaan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Tahap Persiapan a. Mempersiapkan media LKS digital fisika materi fluida dinamik dengan menggunakan program Kvisoft Flipbook Maker. b. Menyiapkan surat izin penelitian.
52
c. Mempersiapkan lembar validasi dan angket. d. Menentukan para tim ahli penilaian dan siswa sebagai subjek penelitian. 2) Tahap Pelaksanaan Dalam penelitian pengembangan ini peneliti menampilkan media LKS digital fisika materi fluida dinamik dengan menggunakan program Kvisoft Flipbook Maker Pro yang telah dihasilkan kepada tim ahli dan responden (siswa), sehingga tim ahli dan responden dapat menilai media LKS digital fisika yang dihasilkan. 3) Tahap Akhir a. Menganalisis data yang diperoleh dari kedua sampel. b. Menganalisis data dari hasil analisis yang diperoleh sesuai dengan teknik analisis.
3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen untuk mengumpulkan data pada penelitian pengembangan ini adalah menggunakan metode angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang ingin diketahui. Penelitian ini akan menggunakan angket tertutup. Angket tertutup merupakan suatu angket dimana pertanyaannya disajikan sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya. Bentuk instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu:
53
1.
Lembar Validasi Lembar validasi pada penelitian pengembangan ini terdiri dari 2 bentuk, yaitu lembar validasi media dan lembar validasi materi. Lembar validasi media dan lembar validasi materi akan diisi oleh ahli. Pada lembar validasi ini terdiri dari indikator dan skor. Adapun indikator pada lembar validasi media dan materi seperti pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Validasi Media dan Materi Pembelajaran Interaktif Aspek Penilaian Format media
Format materi
Indikator
No. Butir
Penilaian jenis (model) huruf dan teks Kejelasan teks/huruf Keselarasan antara warna gambar dan animasi Keselarasan tampilan media
1 2 3 4,5,6, 7,8,9 Kemudahan dalam penggunaan media 10 Kemudahan menggunakan interaktif 11,12 Kesesuaian media dengan materi pembelajaran 13 Kebenaran materi yang terdapat di dalam media 1,2,3,4 Kemudahan bahasa untuk dipahami 5,6,7 Kejelasan gambar dan tabel 8,9 Kualitas soal-soal evaluasi 10,11 (sumber: Darmawan , 2007 dalam Hakim dan Haryudo, 2014)
Sedangkan kisi-kisi kesesuaian penyajian LKS dengan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) seperti pada tabel 3.2. Lembar validasi menunjukkan kriteria pada indikator yang ditunjukkan pada kisi-kisi instrumen lembar validasi. Para ahli dapat mengisi lembar validasi dengan menjawab pertanyaan pada lembar validasi dengan memilih salah satu kategori jawaban “Ya” atau “Tidak” untuk menilai media pembelajaran LKS digital fisika yang telah dibuat dengan memberikan tanda (√) pada kolom penilaian.
54
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kesesuaian Penyajian LKS dengan Problem Based Learning Indikator Penilaian Kesesuaian Petunjuk LKS dengan Problem Based Learning
Kesesuaian dengan Problem Based Learning
No. Butir
Butir Penilaian Kegiatan pembelajaran di arahkan sehingga terjadi diskusi
12
Kesesuaian petunjuk atau informasi pendukung dengan materi yang disajikan Permasalahan dalam LKS mengarahkan terjadinya interaksi dan komunikasi antar siswa Keakuratan data dan fakta
13
Kegiatan pembelajaran di awali dengan permasalahan yang menantang bagi siswa
16
Permasalahan yang di sajikan mendorong terjadinya diskusi
17
Permasalahan yang disajikan dapat mempersiapkan siswa dalam menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari
18
14 15
(Sumber: Nugroho, 2014)
2.
Angket Tangapan Siswa Pada angket tanggapan siswa, data yang diperoleh dinilai dengan skala Likert. Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert untuk keperluan analisis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014), dapat diberi skor sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor Setuju/sering/positif diberi skor Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor Sangat tidak setuju/tidak pernah/diberi skor
5 4 3 2 1
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini, instrumen penelitiannya dibuat dalam bentuk checklist. Adapun indikator penilaian dari siswa seperti pada tabel 3.3.
55
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tanggapan Siswa terhadap Media Pembelajaran LKS Digital Aspek Penilaian
Format Media dan Materi
Respon Belajar Siswa
Indikator
No. Butir
Penilaian jenis model huruf dan teks 1 Kejelasan teks/huruf 2 Keselarasan dan kejelasan antara warna gambar dan animasi 3 Keselarasan tampilan warna media 4 Kemudahan dalam penggunaan media 5 Kemudahan menggunakan interaktif 6 Kesesuaian media dengan materi pembelajaran 7 Kemudahan bahasa untuk dipahami 8 Memotivasi minat belajar siswa 9,10,11,12,13 Mendukung kegiatan belajar dan mengajar 14, 15 (Darmawan, 2007 dalam Hakim dan Haryudo, 2014)
3.3.5 Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam menganalisa data pada penelitian pengembangan ini adalah penilaian terhadap media LKS digital fisika menggunakan Kvisoft Flipbook Maker pada materi fluida dinamik untuk SMA kelas XI yang telah dihasilkan. Setelah data diperoleh selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Penelitian ini lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan LKS digital fisika sehingga data dianalisis dengan sistem deskriptif persentase. 1.
Validasi Produk LKS Digital Fisika Menurut Arikunto (2013), “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
adanya tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid atau sahih mempunyai validitas tinggi”. Ada dua jenis validitas untuk instrumen penelitian, yaitu validitas logis dan empiris. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas empiris. Menurut Arikunto (2013), “validitas logis untuk instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid tersebut
56
dipandang terpenuhi karena instrumen yang bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang telah ada. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa validitas logis tidak perlu diuji kondisinya, tetapi langsung diperoleh sesudah instrumen tersebut selesai disusun.Validitas logis digunakan karena instrumen yang digunakan adalah instrumen non tes. 2.
Analisis Tanggapan Siswa Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan data tanggapan guru dan siswa
terhadap media pembelajaran pada pokok materi Fluida Dinamik menggunakan angket tertutup. Selanjutnya angket dianalisis validitas, reliabilitas dan analisis dengan skala. a.
Analisis Validitas Angket Validasi angket menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang
dari gambaran validasi yang dimaksud. Untuk variasi analisis validasi digunakan rumus korelasi pruduct moment (Arikunto, 2010) sebagai berikut:
rhitung =
( {
(
) }{
)(
) (
) }
(3.1)
Keterangan: rhitung =koefisien validasi tertentu X = skor dari setiap butir angket Y = skor total N = jumlah sampel Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) sebagai berikut:
57
0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup tinggi 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah Adapun harga kritik untuk validitas butir instrumen adalah 0,3. Artinya apabila r lebih besar atau sama dengan 0,3 ( r ≥ 0,3 ), nomor butir tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila r lebih kecil dari 0,3 ( r ≤ 0,3 ), nomor butir tersebut dikatakan tidak valid (Widoyoko, 2015). b.
Analisis Reliabilitas Angket Reliabilitas berhubungan dengan ketepatan suatu alat ukur yang menunjukkan
apakah tes cukup baik untuk dipergunakan sebagai alat pengumpulan data yang dipercaya. Dalam penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan rumus AlphaCronbach menurut Sugiono (2014) sebagai berikut: =(
∑
)(1 − (
)
)
(3.2)
Rumus varians adalah sebagai berikut:
=
∑
Keterangan: α
: Koefisien Alpha Cronbach
n
: Jumlah butir pertanyaan
∑si2
:
Jumlah varian butir
(∑ )
(3.3)
58
st2
: Jumlah varian total
N
: Jumlah responden
X
: Skor-skor pada butir ke-i
∑X
: Jumlah seluruh skor pada butir ke-i
∑X2
: Jumlah hasil kuadrat skor pada butir ke-i
Koefisien reliabilitas tes berkisar antara 0,00 – 1,00 dengan perincian korelasi: Tabel 3.4 Katagori Reliabilitas Katagori Reliabilitas 0,81< r ≤ 1,00 0,61< r ≤ 0,80 0,41< r ≤ 0,60 0,21< r ≤ 0,40 0,00< r ≤ 0,20
Keterangan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah (Sumber : Arikunto,2010)
c.
Analisis Angket dengan Skala Sedangkan untuk menganalisis data dari tanggapan guru dan siswa dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengkuantitatifkan hasil checking dengan memberi skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. 2. Membuat tabulasi data. 3. Menghitung presentasi dari tiap-tiap sub variabel. 4. Persentase untuk tiap-tiap sub variabel dihitung menggunakan rumus: RS = × 100% (3.4) Keterangan: RS = persentase sub variable n
= jumlah nilai tiap sub variable
59
N = jumlah skor maksimum 5. Dari persentase yang telah diperoleh ditransformasikan ke dalam kalimat yang bersifat kualitatif. Tabel 3.5 Range Persentase dan Kriteria Kulitatif No.
Interval Persentase
Kriteria
1.
84,0 % - 100 %
Sangat Baik
2.
68,0 % - 83,9 %
Baik
3.
52,0 % - 67,9 %
Cukup Baik
4.
36,0 % - 51,9 %
Kurang Baik
5.
20,0 % - 35,9 %
Tidak Baik (Sumber: Arikunto, 2010)
3.3.6 Revisi Apabila produk yang dihasilkan telah di validasi oleh dua validator dan diuji cobakan kepada siswa dalam beberapa waktu ternyata masih memiliki beberapa kelemahan, maka media yang telah dikembangkan butuh penyempurnaan dan harus direvisi berdasarkan saran dari validator dan hasil dari uji coba sebelum diproduksi.