PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN VIDEO UNTUK MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR MEMPELAJARI MAGNET DENGAN PERCOBAAN
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh: Ineke Ika Puspita Putri NIM : 091424037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN VIDEO UNTUK MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR MEMPELAJARI MAGNET DENGAN PERCOBAAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh: Ineke Ika Puspita Putri NIM : 091424037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji dan Syukur kehadirat ALLAH S.W.T
Karya kecil ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku Susilo Raharto dan Istriniyati serta adikku tercinta Edwin Fitriansyah dan Sita Septiana Devi Wujud rasa syukur danterimakasih tak terhingga atas doa, cinta, perhatian, kasih sayang, dukungan serta kehidupan yang layak hinggasaat ini...
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Ineke Ika Puspita Putri. 2016. Pengembangandan Penggunaan Videountuk Membantu Siswa Sekolah Dasar Mempelajari Magnetdengan Percobaan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk: (1) mengembangkanvideo pokok bahasan magnet; (2) mengetahui sejauh mana keaktifan belajar siswa melalui pemanfaatan videodalam pembelajaran pokok bahasan magnetpada jenjang SD; (3) mengetahui hasil belajar siswa melalui pemanfaatan video pembelajaran; (4) mengetahui tanggapan siswa mengenai videoyang dikembangkan pada pokok bahasan magnet dalam pembelajaran. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d Juli2015 di DesaMrican dan di Pringwulung. Subyek penelitian ini adalah siswa SD yang berjumlah sembilan siswa. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen pembelajaran
berupa
videomagnet
yang
dikembangkan
dan
instrumen
pengumpulan data berupa soal pre – test, post – test, dan wawancara tertulis. Penelitian ini menghasilkan: (1) Video sebagai fasilitas penguatan pemahaman konsep magnet; (2) Pemanfaatanvideo dalam pembelajaran pokok bahasan magnet memiliki efek dalam proses belajar siswa SDyaitu pemahaman siswa meningkat. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan rata-rata tingkat pemahaman siswa SD dari rendah menjadi tinggi;(3) Pemanfaatan video meningkatkan keaktifan belajar siswa yang terlihat berdasarkan presentase keaktifan siswa yang terukur melalui pengamatan; (4)Siswa merasa video yang dikembangkan pada pokok bahasan magnet baik digunakan dalam pembelajaran.
Kata kunci: keaktifan belajar, video pembelajaran, magnet
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Ineke Ika Puspita Putri. 2016. Development and Utilization of Video to Help Elementary Students Learn about Magnet with Eksperiment. Thesis. Physics Education Study Program, Departement of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research is a research and development which purpose to: (1) to developvideo than can be used to teach magnetism; (2) to measure thebeing active of video utilization in learning the topic of magnetic in elementary school; (3) to understandthe result of video utilization in learning the topic of magnetic in elementary school level; (4) to find out the students’ respones about videowas developed on the topic of magnetic in learning. The research was carried out on March until July 2015 in Mrican Village and Pringwulung. The subjects of the research were nine students complaint which each of instruments of this research consists of
learning instrument
formmagneticvideo was developed and data collecting instruments form pre – test, post – test, and questionnaire. This results produce: (1) Video as facilities magnetic of strengthening understand the concept of magnetic; (2) The utilization of videowas developed on the topic of magnetic have effect in the learning process of elementary school that increased student understanding. This can be seen from the level of understanding average of elementary school students from low to high;(3) The utilization of videoincreasing being active learning of student which can be seen from the precentage being active of student which can be meassure on the research;(4) Students feel the video developed on the topic of magnetic is good to be used in the learning.
Keyword:active learning, video of learning, magnetic
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada Alloh S.W.T atas limpahanrahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama proses pengerjaan skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah berkontribusi besar. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis secara khusus mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.
Bapak T.Sarkim M.Ed.,Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, serta saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
3.
Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, dan semua dosen penguji atas saran dan masukan yang berguna demi menyempurnakan skripsi ini.
4.
Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membimbing, mendidik, membagikan ilmu, pengalaman hidup kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
5.
Bapak Ngadiono selaku asisten laboratorium yang telah membantu menyediakan alat serta membantu bertukar pikiran mengenai konsep magnet.
6.
Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu memperlancar studi penulis, atas keramahan dan kesabarannya selama penulis menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7.
Naufal, Yudis, Zahra, Nova, Bima, Tara, Nisa, Juven dan Prima yang telah bersedia menjadi subyek penelitian sehingga membantu dalam kelancaran penelitian.
8.
Bapak, ibu, Edwin, Sita, dan mas Dagmaratas segala dukungan baik materiil, spiritual, atas kasih sayang dan doa yang tiada henti kepada penulis, terlebih untuk masDagmar tersayang yang selalu memantau dan membantupembuatan video.
9.
Sahabatku Yudis, Alexs, Santi, Sandra, Prada, Lendi dan Prian atas supportnya dan nasehat serta semangatnya.Love you guys..
10.
Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2009 atas kebersamaan dalam suka maupun duka.
11.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
Ineke Ika Puspita Putri
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ............................... vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3 C. Rumusan Masalah .............................................................................. 3 D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3 E. Hipotesis ............................................................................................ 3 F. Batasan Masalah ............................................................................... 4 G. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II
LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaran .......................................................................... 6 B. Media Pembelajaran Video ................................................................ 8 1. Karakteristik Video........................................................................ 8 2. Kelebihan dan Kekurangan Video................................................. 9 C. Merancang Video ..............................................................................11 D. Keaktifan Belajar ..............................................................................12
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Hasil Belajar Siswa ...........................................................................14 F. Pokok Bahasan Magnet ....................................................................17 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................................26 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................26 C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................26 D. Desain Penelitian ..............................................................................27 E. Instrumen Penelitian .........................................................................33 F. Validitas ...........................................................................................34 G. Teknik Analisis Data ........................................................................35 1. Penggunaan video pembelajaran magnet .....................................35 2. Tanggapan siswa mengenai videomagnet dalam pembelajaran ...40 BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................41 1. Pembuatan video .........................................................................41 2. Pelaksanaan uji coba instrumen ..................................................43 3. Pengambilan data dan evaluasi ...................................................45 B. Data dan Analisis ..............................................................................48 1. Analisis dan deskripsi setiap butir soal pre – testdanpost – test ..48 2. Penskoran hasil analisis pre – test dan post – test ........................77 3. Analisis keaktifan belajar siswa ..................................................80 C. Pembahasan .....................................................................................81 1. Keaktifan dan hasil belajar siswa dengan penggunaan videomagnet ................................................................................81 2. Tanggapan siswa mengenaivideomagnet dalam pembelajaran ....85 D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................86 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................................87 B. Saran ..............................................................................................88
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................89 LAMPIRAN – LAMPIRAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Format perubahan pemahaman siswa SD dilihat dari jawaban pre – test dan post – test .............................................................35
Tabel 3.2
Format kategori penilaian pemahaman siswa SD terkait konsep magnet .................................................................................36
Tabel 3.3
Format pengelompokkan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman siswa SD...........................................................37
Tabel 3.4
Format skor pre – test dan post – test siswa SD kelas IV setiap butir soal ......................................................................................38
Tabel 3.5
Format kenaikan pre – test dan post – test untuk siswa SD kelas IV........................................................................................38
Tabel 3.6
Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor ..........................39
Tabel 3.7
Format tingkat pemahaman siswa ................................................39
Tabel 3.8
Formatpenilaian keaktifan siswa ..................................................40
Tabel 4.1
Skor pre – test sampel uji coba ....................................................44
Tabel 4.2
Skor post – test sampel uji coba ...................................................44
Tabel 4.3
Kenaikanpre – test dan post – test sampel uji coba .....................44
Tabel 4.4
Perubahan pemahaman siswa SD dilihat dari jawaban pre – test danpost –test.................................................................................52
Tabel 4.5
Kategori
penilaian
pemahaman
siswa
SD
terkait
konsepmagnet...............................................................................63 Tabel 4.6
Pengelompokkan jumlah siswa SD yang mengalami dan tidak mengalami perubahan pemahaman konsep..................................76
Tabel 4.7
Skor pre – test siswa pada setiap butir soal .................................77
Tabel 4.8
Skor post – test siswa pada setiap butir soal ...............................78
Tabel 4.9
Kenaikan pre – test dan post – test siswa.....................................78
Tabel 4.10
Tingkat pemahaman siswa ...........................................................79
Tabel 4.11
Keaktifan belajar siswa ................................................................80
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Hubungan tiga unsur dalam proses belajar – mengajar .............15
Gambar 2.2
Macam – macam magnet yang digunakan dalam penelitian .....18
Gambar 2.3
Cara menentukan kutub – kutub magnet dengan percobaan sederhana ...................................................................................19
Gambar 2.4
Hubungan antar kutub – kutub magnet .....................................20
Gambar 2.5
Garis gaya magnet dapat menembus benda ...............................20
Gambar 2.6
Pembuatan magnet dengan cara menggosok ............................21
Gambar 2.7
Pembuatan magnet dengan cara induksi ...................................22
Gambar 2.8
Pembuatan magnet dengan arus listrik .....................................23
Gambar 3.1
Desain Penelitian .......................................................................29
Gambar 4.1
Diagram Batang Hasil Pre – test dan Post – test siswa ............48
Gambar 4.2
Diagram Batang Kenaikan Pre – test dan Post – test.................48
Gambar 4.3
Diagram Batang Keaktifan Belajar Siswa .................................49
Gambar 4.4
Diagram Batang Presentase Siswa yang Mengalami Perubahan Pemahaman ................................................................................51
Gambar 4.5
Foto fokus belajar siswa SD kelas IV ketika belajar dengan video ..........................................................................................84
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Validasi ........................................................................92
Lampiran 2
Tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria penilaian, dan skor untuk Pre – test dan Post – test ................ 93
Lampiran 3
Lembar Soal Pre – test dan Post – test ................................... 96
Lampiran 4
Lembar Wawancara Tertulis................................................... 100
Lampiran 5
Sampel Lembar Validasi ........................................................ 101
Lampiran 6
Sampel Hasil Pre – test Siswa ................................................ 102
Lampiran 7
Sampel Hasil Post – test Siswa............................................... 106
Lampiran 8
Sampel Hasil Wawancara Tertulis Siswa ............................... 110
Lampiran 9
Skenario Video Magnet .......................................................... 111
Lampiran 10
Dokumentasi Penelitian .......................................................... 118
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan IPTEK dewasa ini mulai dirasakan dari berbagai aspek. Hal ini terlihat dari hampir semua kegiatan, pekerjaan maupun profesi memanfaatkan teknologi sebagai sarana pemenuh kebutuhan informasi dan komunikasi yang dinamis dan fleksibel. Kegiatan pembelajaran di luar sekolah juga dapat dicapai dengan berbagai media demi mendukung perkembangan informasi, salah satu media pendukung yang baik dengan menggunakan media audio visual, yang dalam hal ini adalah video. Menurut Suparno (2007:36), teknologi informasi dan komunikasi mau tidak mau perlu digunakan dalam proses pembelajaran sains sehingga pembelajaran sains lebih menarik, bervariasi, dan siswa dapat belajar dari mana pun. Model pembelajaran dengan simulasi komputer, lewat internet, lewat jaringat web, bahkan video dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran sains. Salah satu keuntungan pembelajaran dengan komputer adalah siswa dapat mempelajari dan mengulangi sendiri, tanpa harus ditunggui guru dan juga dalam waktu yang tidak terbatas di luar kelas maka, proses pembelajaran dapat lebih banyak waktu sehingga siswa lebih mudah mengerti bahan. Media ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman baru kepada siswa untuk belajar dengan lebih menyenangkan. Proses belajar sering kali dihadapkan pada materi yang abstrak dan diluar pengalaman siswa sehari – hari, sehingga materi menjadi sulit 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
dipahami siswa. Menurut Sudarmawan (2007:39), belajar adalah salah satu upaya untuk meningkatkan memori jangka panjang. Setelah mempelajari sesuatu, secara bertahap informasi yang didapatkan akan disimpan dalam memori jangka panjang. Pelajaran IPA pada jenjang sekolah dasar banyak melakukan kegiatan praktek serta pengamatan – pengamatan, sedangkan kemauan bermain siswa lebih besar daripada belajar. Tidak heran apabila materi pelajaran terkadang banyak yang terlewatkan dan kurang waktu sehingga berpengaruh juga terhadap pemahaman siswa, dalam hal ini media pembelajaran dapat membantumemfasilitasi masalah tersebut. Pendidikan tidak hanya terpaku pada kegiatan formal dengan sistem yang telah ditetapkan dan berlaku didalamnya, namun pendidikan juga dapat diterapkan dimana saja bahkan diluar sekolah dengan tetap memperhatikan aturan – aturan yang telah disepakati. Menurut Daryanto (2013:4), pada era perkembangan IPTEK yang begitu pesat, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan mengandalkan kemampuan membelajarkan siswa, namun juga harus mampu mengelola informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Definisi media pembelajaran sendiri merupakan satu komponen komunikasi, yaitu sebagai alat dan bahan pembawa pesan dari komunikator (guru) menuju komunikan (siswa). Mengacu pada berbagai hal yang telah diuraikan di dalam latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangandan Penggunaan Video untuk Membantu Siswa Sekolah Dasar Mempelajari Magnet dengan Percobaan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
B. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dalam penelitian tersebut : 1. Media pembelajaran berbasis video meningkatkanpemahaman siswa yang diukur dari pre – test dan post-test. 2. Media pembelajaran berbasis videomengaktifkan belajar siswa.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sejauh mana video dapat meningkatkan pemahaman siswa yang diukur dari pre – test dan post – test ? 2. Sejauh mana video dapat mengaktifkan belajar siswa ?
D. Tujuan Penelitian Dengan melihat rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui sejauh manavideo dapat meningkatkan pemahaman siswa yang diukur dari pre – test dan post – test. 2. Mengetahui sejauh mana video dapat mengaktifkan belajar siswa.
E. Hipotesis Dari tujuan yang diangkat, peneliti membuat hipotesis yaitu, “Bahwa dengan media pembelajaran berbasis Video dapat melihat adakah peningkatan pemahaman dan keaktifan belajar siswa”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
F. Batasan Masalah Pembatasan masalah dimaksudkan agar penelitian tetap terfokuskan pada permasalahan yang akan dibahas dan tidak menyimpang dari tujuan awal. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian menitik beratkan pada penggunaan media pembelajaran video terhadap pemahaman dan keaktifan belajar siswa. 2. Penelitian ditujukan untuk kelas 4 sekolah dasar. 3. Mengenai pokok bahasan pelajaran IPA yang akan diberikan, yaitu pokok bahasan magnet.
G. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Guru -
Penggunaan media pembelajaran berbasis video dapat dijadikan referensi yang mudah dan sederhana dalam mengajar IPA pada jenjang sekolah dasar.
-
Sebagai media yang menumbuhkan rasa keingin tahuan dalam belajar IPA yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
-
Sebagai pengetahuan dan wacana yang nantinya diharapkan dapat membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar.
2. Bagi Siswa -
Memberikan pengalaman belajar bermediakan video sehingga siswa dapat mengalami pembelajaran yang bervariasi.
-
Membantu siswa untuk lebih memahami konsep IPA dengan penggunaan media yang menarik.
3. Bagi Peneliti -
Sebagai sarana untuk mencoba menerapkan penggunaan media pembelajaran berbasis video di dalam pembelajaran nyata.
-
Sebagaipenerapan ilmu yang penulis peroleh selama belajar di bangku kuliah sekaligus mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai permasalahan yang diteliti. Sehingga tidak hanya pengetahuan teoritis saja yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II DASAR TEORI
A. Media Pembelajaran Dalam bahasa Latin, media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang artinya komponen komunikasi sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos dalam Daryanto, 2013:4). Menurut Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2006:161), media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan. Derek Rowntree (dalam Latuheru, 1988:21) mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar anak didik. Dengan menggunakan media pembelajaran, anak didik dapat mengulangi apa yang telah mereka pelajari. Selain itu penggunaan media pembalajaran dapat merangsang belajar dengan penuh semangat dan dapat lebih mengaktifkan adanya respon dari anak didik. Dengan menggunakan media pembelajaran, dapat diharapkan adanya umpan balik dengan segera. Dengan demikian secara umum, media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang
dapat
digunakan
untuk
menyalurkan
pesan
(bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, motivasi, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Adapun kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton (dalam Daryanto, 2013:6), antara lain : 1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. 2. Pembelajaran dapat lebih menarik.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar. 4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. 5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. 6. Proses
pembelajaran
dapat
berlangsung
kapan
dan
dimanapun
diperlukan. 7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. 8. Peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif.
Fungsi penggunaan media pembelajaran menurut Sanjaya (2006:167), antara lain : 1. Menangkap suatu objek atau peristiwa – peristiwa tertentu Peristiwa – peristiwa penting atau objek yang langka dapat di abadikan dengan foto, film, atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan mana kala diperlukan. 2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Untuk menampilkan objek – objek pembelajaran, guru dapat memanfaatkan film slide, foto – foto, atau gambar. 3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
B. Media PembelajaranVideo Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran massal, individual, maupun berkelompok. Juga merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan tuntas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. Media pembelajaran video adalah media pembelajaran yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial (Daryanto, 2013:86). 1. Karakteristik Video Dalam pembelajaran formal, video dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media pembelajaran yang menarik karena dapat memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada siswa dimana pada media tersebut dapat dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan kecepatan untuk mendemonstrasikan materi ajar sehingga siswa dapat tertarik untuk belajar. Berk (2001:2) mengemukakan bahwa kemampuan video dalam memvisualisasikan materi, efektif untuk membantu guru dalam menyampaikan materi yang bersifat dinamis. Pengaruh penggunaan video pada otak menurut Gazzaniga (1992) dan Sperry (1973) dalam Berk (2001:3), manusia memiliki otak kanan dan kiri dimana otak kiri didominasi sisi logis dan analisis yang memproses informasi secara beruntun, sisi verbal yang berstruktur, faktual, terkontrol, rasional, teratur, terencana dan bertujuan. Sedangkan pada otak kanan lebih mendominasi sisi non verbal, kreatif yang spontan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
emosional, tidak teratur, eksperimental, empati, subyektif dan intuitif. Penggunaan video diproses dalam otak siswa untuk memfasilitasi belajar dengan merangsang kecerdasan verbal/linguistik, visual/spasial, dan musik berirama. Ketiga kecerdasan tersebut merupakan bagian dari profil unik kuat dan lemahnya kecerdasan yang dimiliki setiap siswa. Disisi lain, musik yang terdapat dalam video dapat menimbulkan reaksi emosional siswa, menyukai atau tidak materi yang disajikan dalam bentuk video diiringi musik dan menunjukkan gairahnya dalam belajar. Video dapat lebih membantu siswa dalam mengimajinasikan materi ajar sehinga dapat membantu siswa dalam memahami materi yang nantinya dapat diaplikasikan dalam persoalan. 2. Kelebihan dan Kekurangan Video Berk (2001:2) mengemukakan bahwa media pembelajaran video memiliki beberapa kelebihan, yaitu (1) menarik perhatian siswa, (2) memusatkan konsentrasi siswa, (3) membangkitkan minat di kelas, (4) menciptakan rasa antisipasi, (5) memberi energi rileks atau bersantai siswa untuk latihan pembelajaran, (6) menggambarkan imajinasi pada siswa, (7) meningkatkan sikap terhadap konten dan pembelajaran, (8) membangun hubungan dengan siswa lain dan guru, (9) meningkatkan memori konten, (10) meningkatkan pemahaman, (11) menumbuhkan kreativitas, (12) merangsang aliran ide, (13) mendorong pembelajaran lebih mendalam, (14) memberikan kesempatan bagi kebebasan berekspresi, (15) menginspirasi dan memotivasi siswa, (16) membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
belajar menjadi menyenangkan, (17) mengurangi kecemasan dan ketegangan pada topik yang menakutkan. Mayer dalam Berk (2001:4) mengemukakan bahwa efek dan strategi multimedia pada pembelajaran berbasis multimedia biasanya mengacu penyajian materi dalam dua bentuk,
yaitu auditori/verbal dan
visual/bergambar dimana pembelajaran diaktifkan melalui lima langkah, antara lain : a. Memilih kata yang relevan untuk diproses dalam memori kerja verbal b. Memilih gambar yang relevan untuk diproses dalam memori kerja visual c. Mengatur kata- kata yang dipilih menjadi lisan mental model d. Mengorganisir gambar yang dipilih ke dalam mentalmodel visual e. Mengintegrasi representasi verbal dan visual serta pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian Mayer menunjukkan bahwa penggunaan video paling efektif untuk pemula dan pelajar visual. Penggunaan video dalam mengajar memang paling tepat sebagai pengantar dimana dapat dengan mudah memperkenalkan topik yang kompleks pada siswa dalam kondisi apapun termasuk pada siswa yang berprestasi rendah. Namun ada pula kekurangan penggunaan media audio visual menurut Suleiman (1981:19-20) yaitu alat-alat audio visual lebih mahal jika dibandingkan dengan kata-kata, lebih eksak dalam penggunaannya, alatalat harus diseleksi dengan seksama, jika alat dibuat sendiri akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
memakan
waktu,
menuntut
pikiran
untuk
membuatnya
atau
mempersiapkannya, dan menuntut keterampilan dalam menggunakannya. Dengan demikian penggunaan video pembelajaran dalam penelitian ini diharapkan mampu merangsang logika serta mengolah perasaan siswa dan menimbulkan gairah dalam belajar bahkan dengan materi yang sulit.
C. Merancang Video Videopembelajaran
dikembangkan
guna
memfasilitasi
siswa
membangun pemahaman mengenai konsep magnet. Pengembangan video dilakukan dengan cara: (1) menyajikan materi magnetdengan konsep yang sederhana sesuai untuk jenjang sekolah dasar, (2) disertai dengan percobaan – percobaan sederhana mengenai sifat – sifat magnet, (3) siswa diberi pertanyaan-pertanyaan terkait konsep magnet yang diulas dalam video. Videopembelajaran tersebut banyak memiliki kelebihan dibandingkan dengan ceramah guru, maka sebagai penyampai informasi kepada siswa bisa secara efektif berpengaruh terhadap pemahaman siswa dan memungkinkan konsep tersampaikan secara cepat dan efisien. Secara
teknis,
pembuatan
video
pembelajaran
sebaiknya
mempertunjukkan sesuatu yang menarik sehingga siswa tertarik untuk memperhatikan. Kemudian diruntutkan secara logis yang mengarah kepada suatu kesimpulan dan rangkuman. Menurut Suparno (2007:115), dalam pembuatan video terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain: (1) video tidak terlalu panjang karena dapat membosankan kecuali yang diulas tentang suatu sejarah atau penemuan fisika, (2) diberi pertanyaan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
refleksi dan mengambil maknanya, (3) video sebaiknya berwarna dan disiapkan yang menarik, gambar harus jelas dan tidak kabur waktu ditayangkan, (4) sebaiknya dalam satu program hanya satu konsep yang mau ditekankan. Rancangan
pembuatan
video
pembelajaran
magnetsebelumnya
dituangkan ke dalam konsep materi yang akan diulas dan kemudian dijabarkan ke dalam skenario, sehingga akan mempermudah peneliti dalam membuat video magnet.
D. Keaktifan Belajar Trinandinata dalam Winarti (2011:20), Harumning Tyas (2012:19) menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Herman Hudojo dalam Endarwati (2009:12), mengemukakan bahwa keaktifan adalah suatu proses yang mengikutsertakan setiap siswa secara serempak dalam proses belajar (guru dan siswa) untuk mencapai tujuan belajar. Kartika Budi (2001:46) mengatakan hahwa ukuran dari kualitas pembalajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Jadi untuk merangsang keaktifan belajar pada siswa, diperlukan suatu aktivitas yang membuat siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Usman (1997:21) mengatakan bahwa aktivitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswalah yang seharusnya banyak aktif, sebab siswa yang sebagai subyek didik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
merencanakan
dan
melaksanakan
belajar.
Aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran sangat diperlukan untuk merangsang keaktifan siswa karena pada dasarnya tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Tentang pembelajaran yang memuat aktivitas siswa, Hamalik (2007:171) mengatakan pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Setiap proses pembelajaran pasti menampakkan keaktifan orang yang belajar atau siswa. Keaktifan siswa dalam peristiwa pembelajaran mengambil beraneka bentuk kegiatan, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati di antaranya dalam bentuk kegiatan membaca, mendengarkan, menulis, meragakan, dan mengukur. Sedangkan contoh kegiatan psikis seperti mengingat kembali isi pertemuan sebelumnya, menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep dengan konsep yang lain, dan kegiatan psikis lainnya (Dimyati, 2006:114). Menurut Nana Sudjana (1992:61), keaktifan belajar siswa dapat dilihat dalam hal : 1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2. Terlibat dalam pemecahan masalah 3. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah 5. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru 6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil – hasil yang diperolehnya 7. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis 8. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi Proses belajar dikatakan aktif apabila ditandai dengan adanya aktivitas siswa, dimana lebih menekankan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan yang timbul dari siswa mengakibatkan terbentuknya pengetahuan serta keterampilan yang mengarah pada peningkatan hasil belajar.
E. Hasil Belajar Siswa Dimyati (2006:3) mengatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar, serta merupakan suatu puncak proses belajar. Menurut Nana Sudjana (1992:3), hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku mencakup ranah kognitif (berkenaan dengan pengetahuan), afektif (berkenaan dengan sikap), dan psikomotoris (berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak). Belajar dan mengajar sebagai suatu proses yang mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional), pengalaman (proses) belajar – mengajar, dan hasil belajar. Hubungan ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
unsur tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut (Nana Sudjana, 1992:2) : Tujuan Instruksional
Pengalaman
(a)
belajar (proses
(b) Hasil
belajar belajar – (c) Gambar 2.1. Hubungan tiga unsur dalam proses belajar – mengajar mengajar)
Garis (a) menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan pengalaman belajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman belajar dengan hasil belajar, dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan instruksional dengan hasil belajar. Berdasarkan bagan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan penilaian dinyatakan oleh garis (c), yakni suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan – tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil – hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajarnya (proses belajar – mengajar). Sedangkan garis (b) merupakan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan pengalaman belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Tujuan instruksional pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa. Oleh sebab itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah terjadi melalui proses belajarnya. Penilaian hasil belajar menurut Nana Sudjana (1992:3) adalah proses pemberian nilai terhadap hasil – hasil belajar yang dicapai siswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian. Dalam proses pembelajaran, pada umumnya ranah kognitiflah yang cenderung dinilai oleh guru karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Maka dalam penelitian ini hasil belajar yang digunakan adalah ranah kognitif berupa nilai tes. Penggolongan ranah kognitif menurut Bloom dalam Dimyati (2006:202), terbagi dalam enam tingkatan, antara lain : 1. Pengetahuan (knowledge) Merupakan tingkat terendah tujuan ranah kognitif berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip – prinsip dalam bentuk seperti mempelajari. 2. Pemahaman (comprehension) Merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif berupa kemampuan memahami/mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan isi pelajaran lainnya. 3. Penerapan (aplication) Merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi konkret dan/atau situasi baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
4. Analisis (analysis) Merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian – bagian yang menjadi unsur pokok. 5. Sintesis (synthesis) Merupakan kemampuan menggabungkan unsur – unsur pokok ke dalam struktur yang baru. 6. Evaluasi (evaluation) Merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud dan tujuan tertentu. Berdasarkan uraian mengenai beberapa tingkatan dalam ranah kognitif di atas, maka dalam penelitian ini soal – soal yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dibuat mengacu keenam tingkatan tersebut dalam ranah kognitif.
F. Pokok Bahasan Magnet 1. Pengertian Magnet Magnet adalah suatu benda yang memiliki sifat dapat menarik partikel besi/logam yang ada disekitarnya (KBBI, 1988:542). Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam lainnya. Berdasarkan asalnya, magnet dibagi menjadi dua kelompok, yaitu magnet alam dan magnet buatan. a. Magnet alam adalah magnet magnet yang ditemukan di alam dan terbentuk secara alami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
b. Magnet buatan adalah magnet yang sengaja dibuat manusia. Magnet buatan selanjutnya terbagi menjadi : 1) Magnet tetap (permanen) Merupakan magnet yang sifat kemagnetannya tetap dan terjadi dalam waktu yang relatif lama. 2) Magnet sementara Merupakan magnet yang sifat kemagnetannya tidak tetap atau sementara dan terjadi dalam waktu yang singkat. Beberapa contoh magnet yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :
Magnet Batang
Magnet Lingkaran
Magnet U
Kompas
Gambar 2.2. Macam – macam magnet yang digunakan dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
2. Sifat – sifat Magnet Setiap magnet memiliki sifat – sifat sebagai berikut : a. Magnet menarik benda – benda tertentu Magnet memiliki gaya tarik terhadap benda – benda yang memiliki unsur logam, namun tidak semua jenis logam dapat ditarik magnet (tergantung bahan). b. Magnet memiliki dua kutub Gaya tarik terbesar dalam magnet berada pada kutub magnet. Ada dua kutub magnet, yaitu utara (U) dan selatan (S). Untuk mengetahui kutub utara dan selatan dapat dengan mudah menggunakan kompas, selain itu juga dapat melakukan percobaan sederhana dengan menggunakan silet yang diletakkan diatas air atau dengan mengantung magnet menggunakan benang tipis.
Gambar 2.3. Cara menentukan kutub – kutub magnet dengan percobaan sederhana
c. Kutub magnet sejenis akan tolak menolak, dan yang berbeda jenis akan tarik menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Pada gambar di bawah ini memperlihatkan adanya hubungan antar kutub – kutub magnet. Pada nomor 1 dan 2 menunjukkan adanya gaya tarik antara kutub selatan dan utara, sedangkan nomor 3 dan 4 menunjukkan adanya gaya tolak menolak dari kutub yang sejenis baik dari kutub selatan – selatan maupun utara – utara. 1) 2) 3) 4)
Gambar 2.4. Hubungan antar kutub – kutub magnet
d. Garis gaya magnet dapat menembus benda Garis gaya magnet dapat menembus benda – benda tertentu, semakin tebal benda yang ditembus maka kekuatan magnet juga harus semakin besar.
Gambar 2.5. Garis gaya magnet dapat menembus benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
3. Cara Pembuatan Magnet Seperti yang telah diutarakan diatas, terdapat dua jenis magnet yaitu magnet alam dan buatan. Magnet buatan dapat dibuat dengan tiga cara, yaitu secara : a. Menggosok Besi yang semula bukan magnet, dapat dijadikan magnet dengan cara menggosok ujung magnet tetap pada besi. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah. Apabila magnet elementer besi telah teratur dan mengarah pada satu arah, dapat dikatakan besi telah menjadi magnet. Ujung – ujung besi yang digosok akan terbentuk kutub – kutub magnet, sedangkan kutub – kutub magnet yang terbentuk tergantung pada kutub magnet yang digunakan untuk menggosok. Sedangkan pada ujung terakhir besi yang digosok, akan mempunyai kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet penggosoknya.
Gambar 2.6. Pembuatan magnet dengan cara menggosok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
b. Induksi Membuat magnet dengan cara induksi dengan meletakkan besi di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi akan terpengaruh atau tereduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang ada di dekatnya. Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan membentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi.
Gambar 2.7. Pembuatan magnet dengan cara induksi
c. Dialiri arus listrik (Elektromagnetik) Besi juga dapat dijadikan magnet dengan cara dialiri arus listrik. Besi dililiti kawat yang kemudian dihubungkan dengan baterai yang dalam hal ini adalah sebagai sumber arus. Magnet elementer yang terdapat pada besi akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi atau benda feromagnetik yang berada di dekatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Gambar 2.8. Pembuatan magnet dengan arus listrik
Dalam penelitian ini pada pokok bahasan cara pembuatan magnet, penulis hanya memfokuskan pada pemahaman siswa mengenai pembuatan magnet dengan cara mengalirkan arus listrik (elektromagnetik). Dengan demikian penilaian yang digunakan juga khusus mengenai cara pembuatan magnet dengan aliran listrik.
G. Pengguanaan Media Pembelajaran Video pada Pokok Bahasan Magnet Konsep yang terdapat pada pokok bahasan magnet yang akan dibahas dalam penelitian ini, meliputi : jenis – jenis magnet, sifat – sifat magnet, serta cara pembuatan magnet dengan dialiri arus (eleltromagnetik). Konsep – konsep tersebut memerlukan media pembelajaran yang menarik dalam penyampaiannya kepada siswa karena merupakan materi pembelajaran yang kompleks untuk jenjang sekolah dasar, terlebih dalam hal ini siswa memiliki rasa keingintahuan yang kuat dan pengeksplorasian pada hal – hal baru serta membuat keadaan siswa lebih fresh dan termotivasi dalam belajar. Penggunaan media pembelajaran yang menarik sangat mendukung dalam proses belajar mengajar sehingga diharapkan dapat mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
stimulus dan daya ingat siswa dan juga membangkitkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar. Partisipasi siswa yang aktif melalui bimbingan guru dalam pembelajaran akan membangun pengetahuan siswa sehingga pengetahuan tersebut dapat dipahami dan diaplikasikan. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka dibutuhkan media pembelajaran yang menarik agar siswa lebih bersemangat dan aktif dalam belajar. Media pembelajaran video diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan untuk mengatasi persoalan tersebut. Video yang digunakan oleh peneliti dibuat dan dirancang sendiri oleh peneliti. Peneliti tidak menggunakan video yang terdapat dalam internet atau pada media lain karena dengan merancang dan membuat sendiri, peneliti dapat menentukan kebutuhan materi siswa guna mendukung pencapaian hasil belajar. Media pembelajaran video merupakan salah satu sarana agar siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran karena tidak hanya disuguhi dengan tayangan materi semata namun juga dapat melakukan percobaan langsung baik dalam kelompok maupun mandiri. Pembelajaran dengan media video dapat dilakukan dengan atau tanpa tatap muka dengan guru sehingga lebih mempermudah siswa mengulangi materi pelajaran dimanapun dan dengan waktu yang tidak terbatas. Alat bantu lain yang digunakan demi mendukung pembelajaran adalah dengan adanya Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS ini nantinya digunakan sebagai pedoman bagi siswa untuk lebih memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
materi pelajaran yang tersaji dalam video yang berisi langkah – langkah percobaan serta soal latihan yang harus dikerjakan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk sebagai penelitian deskripsi kualitatif, yaitu pendekatan penelitian dengan cara mendiskripsikan dan tanpa menggunakan skor angka sehingga tidak menggunakan analisis statistik (Suparno, 2010).
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Pringwulung dan Mrican Yogyakarta, dilaksanakan pada bulan Juli 2015.
C. Populasi dan Sampel Suparno (2010:43) mengemukakan bahwa unsur penting dalam suatu penelitian adalah bagaimana menentukan sampel dari populasi yang kita ingin teliti. 1. Populasi Populasi adalah semua anggota grup yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas 4 SD yang bertempat tinggal di Mrican dan Pringwulung. 2. Sampel Sampel adalah menunjuk suatu kelompok di mana informasi atau data didapatkan. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas 4 SD
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
di desa Pringwulung dan Mrican Yogyakarta. Pemilihan sampel berdasarkan kedekatan lingkungan rumah peneliti dan kedekatan relasi dengan peneliti. Sample yang digunakan dalam penelitian diambil secara randon tanpa mengetahui tingkatan prestasi setiap siswa.
D. Desain Penelitian Penelitian
yang
digunakan
memanfaatkan
penggunaan
video.
Pembelajaran dengan dukungan video dilaksanakan di sebuah ruang dengan fasilitas laptop yang telah disediakan peneliti. Treatmentdalam penelitian ini berupa pembelajaran denganvideomagnet yang dibuat oleh peneliti. Pada tahap ini peneliti berperan sebagai fasilitator agar pembelajaran berjalan dengan baik, selain itu guna mendukung penelitian, peneliti mengumpulkan dokumen berupa foto. Pelaksanaan pembelajaran dengan video dilaksanakan dengan durasi yang berbeda mengingat subyek penelitian adalah siswa sekolah dasar, dengan rentang waktu antara 3 – 4 jam. Secara teknis pada awal pembelajaran siswa diminta mengerjakan soal pre – test, kemudian
peneliti memberikan treatment pada siswa dengan
melihat materi pada video serta mempraktekkan secara langsung percobaan sifat – sifat magnet dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal post – test. Penelitian ini diahiri dengan melakukan wawancara tertulis pada siswa. Selama proses belajar dengan video magnet, siswa diperbolehkan untuk mengulang kembali, menghentikan, dan memaju mundurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
videoberkali-kali serta diperbolehkan untuk saling berdiskusi. Namun pada pengerjaan soal-soal pre – test dan post – test dikerjakan secara mandiri. Penelitian ini terdiri dari lima tahapan, yaitu : (1) analisis materi dan KD, (2) penyusunan instrumen, (3) pemberian informasi awal mengenai pembelajaran video, pelaksanaan pre – test, (4) pelaksanaan pembelajaran pembelajaran media video, dan (5) post – testdan wawancara tertulis. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan desain penelitian di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Tahap I
Analisis materi dan tujuan
Analisis materi
pembelajaran
dan KD
Analisis KD Video
Tahap II Penyusunan instrumen
Instrumen pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) Instrumen pengumpulan dan pengolahan data
Tahap III Pemberian informasi pembelajaran video, pelaksanaan pre - test
Soal pre test
Soal pos– testdan wawanca ra siswa
Data pre-test Tahap IV Pelaksanaan pembelajaran media video
Tahap V Post – test dan wawancara
ANALISIS
KESIMPULAN Gambar 3.1. Desain Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Berikut ini adalah uaraian dari bagan desain penelitian : 1. Tahap I : Analisis materi dan kompetensi dasar a. Analisis Materi dan Tujuan Pembelajaran Materi yang digunakan dalam pengembangan dan pembuatan video penelitian merupakan materi magnet yang meliputi pengertian, sifat – sifat, serta cara pembuatan magnet secara sederhana.Adapun tujuan pembelajaran dalam penelitian ini, antara lain : 1) siswa dapat mendefinisikan pengertian magnet; 2) siswa dapat menyebutkan contoh – contoh magnet; 3) siswa dapat menyebutkan benda – benda yang dapat dan tidak dapat ditarik magnet; 4) siswa dapat menyebutkan kutub – kutub magnet; 5) siswa dapat memahami peristiwa yang terjadi ketika kutub magnet yang sejenis dan yang berbeda jenis didekatkan; 6) melalui percobaan, siswa dapat menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda dengan benar; 7) siswa memahami dan dapat membuat magnet sederhana melalui percobaan secara mandiri. b. Analisis Kompetensi Dasar Adapun analisis kompetensi dasar yang digunakan dalam penelitian adalah mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). Fokus dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada gaya magnet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2. Tahap II : Penyusunan instrumen a. Video Video dirancang peneliti dibawah bimbingan dosen dengan menggunakan salah satu aplikasi yaitu adobe premiere 8. Video yang digunakan pada penelitian ini berisi beberapa konsep yang terdapat pada pokok bahasan magnet. Desain video disesuaikan dengan soal – soal yang diberikan terhadap siswa sehingga percobaan – percobaan di dalam video dibuat selalu berhubungan dengan soal – soal tersebut. b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa (LKS) pembelajaran dengan media video dirancang oleh peneliti dibawah bimbingan dosen. Lembar ini berisi tentang alat dan bahan yang diperlukan, langkah – langkah eksperimen, serta soal – soal yang harus dijawab siswa. c. Soal Pre – test dan Post – test Soal yang terdapat pada pre – test dan post – test merupakan soal dengan isi dan jumlah yang sama. Pertanyaan yang terdapat pada soal pre – test dan post – test merupakan tes esai yang mengacu pada aspek kognitif. Sukardi (2008 : 94) mengemukakan bahwa tes esai adalah tes dengan menggunakan pertanyaan terbuka, dimana dalam tes tersebut siswa diharuskan menjawab sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
3. Tahap III : Pre – test Pre – test diberikan pada siswa sebelum memulai pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran video. Pre – test digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal siswa mengenai materi magnet sebelum diberikan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran video. 4. Tahap IV : Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Video Pembelajaran
dengan
dukungan
media
pembelajaran
video
dilaksanakan di rumah peneliti. Saat pembelajaran ini, peneliti berperan sebagai fasilitator dan pengamat. Siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai pedoman langkah – langkah percobaan serta berisi tugas mandiri untuk dikerjakan siswa. 5. Tahap V : Post – tes dan Wawancara Siswa Post – testdiberikan pada siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar dengan media pembelajaran video. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan video terhadap hasil belajar siswa pada materi magnet. Jumlah dan isi soal post – test sama dengan soal pada pre – test. Hasil belajar dibatasi pada hasil pre – test dan post – test pada pembelajaran menggunakan media pembelajaran video. Dengan menggunakan tes ini peneliti dapat melihat pengaruh media pembelajaran video terhadap hasil belajar siswa secara kuantitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Pada akhir pembelajaran, peneliti mewawancarai siswa untuk mengetahui kesan, pesan serta saran siswa pada pembelajaran tersebut. Hasil wawancara tersebut kemudian dideskripsikan.
E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini digunakan dua jenis instrumen yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pembelajaran Adapun instrumen pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Media pembelajaran berbasis video untuk pokok bahasan magnet dibuat dan dikembangkan sendiri oleh peneliti. Video
ini berisi
tentang pengertian, contoh – contoh magnet, sifat – sifat magnet, serta cara pembuatan magnet sederhana (CD video terlampir). Pelaku dan narator dalam video tersebut adalah peneliti sendiri. b. Lembar Kerja Siswa (LKS) berisi materi, langkah – langkah percobaan serta soal – soal yang harus dikerjakan siswa baik pre – test maupun post - test. Pre – test diberikan dengan tujuan mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa, sedangkan post – test diberikan dengan tujuan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa setelah belajar dengan media video. Penyusunan pre – test dan post – test menyesuaikan konsep – konsep yang terdapat pada video dengan jumlah dan isi soal yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tersebut ada yang berbentuk tes dan non tes. a. Instrumen berbentuk tes Instrumen penelitian yang berbentuk tes yaitu pada pre – test dan post – test yang dibuat sendiri oleh peneliti dalam bentuk tes esai. b. Instrumen berbentuk non tes Instrumen penelitian yang berbentuk non tes pada penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan keaktifan siswa dalam belajar serta melakukan wawancara tertulis untuk mengetahui kesan, pesan, kritik, serta pengalaman yang diperoleh siswa.
F. Validitas 1. Uji Validasi Video Pada penelitian ini, uji validasi video dilakukan oleh dosen pembimbing. Uji validasi video dimaksudkan untuk memperoleh masukan, serta
penilaian kelayakan video yang dikembangkan oleh
peneliti. 2. Uji Validasi Instrumen Instrument berupa soal pre – test dan post – test, serta wawancara tertulis yang disusun oleh peneliti. Uji validasi instrument dilakukan oleh mahasiswa non pendidikan fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
G. Teknik Analisis Data 1. Penggunaan Video Pembelajaran Magnet Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil pre – test dan post – test yang diujikan pada siswa. Hasil pre – test dan post – test diskoring kemudian dianalisis dan dideskripsikan kemudian dikelompokkan menurut kategori pemahaman, yang meliputi : sudah paham (SP), paham (P), dan belum paham (BP). Selanjutnya hasil diskripsi jawaban dan kategori pemahaman siswa dari pre – test dan post – test dicantumkan ke dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.1. Format perubahan pemahaman siswa SD dilihat dari jawaban pre – test dan post – test Jawaban yang
Nama
Diharapkan
Siswa
Pre – test
Post - test
Kategori
Pengertian magnet adalah . . . Contoh magnet buatan antara lain . . . Dst . . .
Jawaban siswa kemudian dianalisis sesuai pedoman kategori dan skoring penilaian yang terdapat dalam lampiran. Jawaban pre – test dan post – test siswa dibagi ke dalam dua kategori lagi, yaitu (1) siswa mengalami perubahan pemahaman, dan (2) siswa tidak mengalami perubahan pemahaman. Pada kategori saat siswa tidak mengalami perubahan pemahaman, dibagi menjadi dua kemungkinan, yaitu karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
konsep sudah dikuasai siswa atau konsep yang dikuasai siswa salah. Berikut adalah format kategori penilaian pemahaman siswa terkait konsep magnet : Tabel 3.2. Format kategori penilaian pemahaman siswa SD terkait konsep magnet Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai Jawaban Konsep
yang Diharapkan
Nama Sebelum belajar Siswa
Setelah belajar
dengan video
dengan video
magnet
magnet
(pre test)
(post test)
Keterangan
Pengertian magnet Contoh – contoh magnet buatan Dst....
Pada tahap ini setelah menganalisis jawaban siswa, kemudian dilakukan pengelompokan berdasarkan kategori siswa mengalami perubahan pemahaman atau tidak mengalami perubahan pemahaman (mengacu pada konsep yang telah dikuasai atau konsep salah dengan pemberian treatmet pre – test dan post – test). Berikut ini adalah tabel pengelompokan perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman mengenai materi magnet pada siswa Sekolah Dasar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Tabel 3.3. Format pengelompokkan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman siswa SD Jumlah Siswa Tidak Mengalami Konsep dalam Kemagnetan
Mengalami
Perubahan Pemahaman
Perubahan Pemahaman
Konsep salah
Konsep
Total
sudah dikuasai
Pengertian magnet Contoh – contoh magnet buatan Dst....
Penskoran pre – test dan post – test dilakukan dengan menentukan skor masing – masingsoal, menghitung skor total, kemudian menghitung nilai. Pemberian jumlah total skor pada soal pre – test sama dengan pemberian jumlah total skor pada post – test. Penskoran pada setiap jawaban siswa berpedoman pada tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria penilaian, serta skor pre – test dan post – test yang terdapat dalam lampiran. Skor total yang dapat diperoleh siswa apabila menjawab seluruh soal secara sempurna sesuai kriteria yang tepat dalam pedoman adalah 40. Pada setiap soal terdapat skor masimal. Sedangkan skor total adalah jumlah skor keseluruhan yang diperoleh siswa dari masing – masing pre – test dan post – test. Total skor pre – test dan post – test masing – masing siswa SD kelas IV untuk setiap soal dicantumkan ke dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Tabel 3.4. Format skor pre – test dan post– test siswa SD kelas IV setiap butir soal Nama Siswa
Skor untuk Setiap Soal 1
2
3a
3b
4
5a
5b
Total 6a
6b
7
Skor
Untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu mengetahui sejauh mana manfaat penggunaanvideodalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran tentang magnet pada siswa SDkelas IV, maka manfaat penggunaan video dapat dilihat melalui perubahan pemahaman siswa pada konsep pembelajaran magnet. Sedangkan perubahan pemahaman siswa diperoleh dengan mendiskripsikan jawaban siswa per butir soal yang kemudian diberi skor. Hasil skor pre – test dan post – testsiswa kemudian dihitung nilainya dan dicari persentase kenaikannya. Adapun penghitungan nilai akhir pre – test dan post – test siswa untuk setiap soal dapat dihitung menggunakan pedoman sebagai berikut: Nilai =
Skor yang Diperoleh Skor Total
x 100%
Kemudian dicantumkan ke dalam tabel: Tabel 3.5. Format kenaikanpre – test dan post – test siswa SD kelas IV Nama Siswa
Jumlah Nilai Nilai Rata-Rata (%)
Nilai Pre – test (%)
Post – test(%)
Persentase Kenaikan (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, total skor yang diperoleh kemudian di analisis. Analisis pemahaman diadopsi dari Arikunto(2003) dengan interval skor yang dapat dilihat sebagai berikut: -
Skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa 40
-
Skor terendah yang mungkin diperoleh oleh siswa 0
-
Penilaian menggunakan 5 (lima) kategori yaitu “sangat tinggi”, “tinggi”, “cukup”, “rendah”, dan “sangat rendah”.
-
Range = 40 - 0 = 40
-
Pembagian interval Range dibagi dalam 5 interval, maka lebar interval 40 : 5 = 8 Penentuan kriteria pemahaman siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.6. Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor Interval skor 33 – 40 25 – 32 17 – 24 9 – 16 ≤8
Tingkat pemahaman Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Selanjutnya total skor dari pre – test dan post – test diberi keterangan tingkat pemahaman berdasarkan klasifikasi seperti pada tabel diatas. Contoh tabel yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.7. Format tingkat pemahaman siswa Nama Siswa
Pre – test
Tingkat pemahaman
Post – test
Tingkat pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Sedangkan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa ketika belajar dengan media pembelajaran video, maka dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan pada masing – masing siswa kemudian dianalisis pada tabel seperti di bawah ini : Tabel 3.8. Formatpenilaian keaktifan siswa Nama Siswa No
Aspek Keaktifan yang Diamati A
B
C
Dst...
Jumlah Rata – rata Presentase (%)
Berdasarkan hasil analisis dari tabel 3.8 dapat terlihat keaktifan siswa dalam kegiatan belajar dengan menggunakan video pembelajaran, sehingga peneliti dapat mengambil kesimpulan video yang digunakan sudah dapat membuat siswa aktif atau belum. Aspek keaktifan yang telah diamati diskor kemudian dianalisis dengan rumus : Presentase Keaktifan =
Skor yang Diperoleh Skor Total
x 100%
2. Tanggapan Siswa Mengenai Video Magnet dalam Pembelajaran Untuk mengetahui pendapat siswa mengenai video pembelajaran yang dibuat peneliti, maka dapat dilihat dari hasil wawancara siswa yang kemudian dideskripsikan melalui uraian singkat. Peneliti hanya memberikan beberapa pertanyaan yang akan dijawab siswa kemudian menyimpulkan bagaimana perasaan siswa ketika belajar dengan video pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahapan, antara lain pembuatan video magnet, uji coba instrumen, serta pengambilan data dan evaluasi. 1.
Pembuatan Video Magnet Awal November 2014 peneliti mulai menganalisis materi serta menyusun konsep materi magnet, mengingat fokus penelitian adalah siswa SD maka konsep tersebut disesuaikan dengan porsi materi siswa jenjang SD. Minggu ke 2 bulan November 2014, peneliti mencari berbagai sumber sebagai panduan dalam menyusun konsep magnet yang akan diulas di dalam video baik dari media literatur maupun melalui bimbingan dari dosen pembimbing. Pada minggu ke 2 bulan Desember 2014 peneliti mulai membuat skenario video untuk mengatur setting pengambilan gambar, perekam video, alur cerita, narasi yang diucapkan oleh narator dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh narator sebagai panduan membuat video agar pesan dapat sampai kepada sasaran belajar dengan baik. Setelah skenario tersusun, pada minggu ke 4 bulan Januari 2015 peneliti melakukan uji coba alat dan bahan yang dipergunakan untuk menjelaskan konsep materi magnet. Uji coba alat dan bahan dilakukan sebanyak 4 kali sampai akhirnya digunakanlah beberapa magnet (batang, lingkaran, kompas, dan U), penjepit kertas, sendok, plastik, karet, kertas,
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
pensil, benang, silet, air, mangkok kecil, mainan bermagnet, baterai, paku, dan kawat email. Setelah alat dan bahan yang diperlukan siap, pada minggu ke 4 Januari 2015 peneliti mulai mengambil gambar mengenai sifat – sifat magnet dan pembuatan magnet dengan dialiri arus melalui percobaan sederhana dan takevideo untuk narasi pembuka maupun penjelasan konsep magnet. Pengambilan gambar dan takevideo dilaksanakan di lab kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Setelah
semua
item
terkumpul,
dilanjutkan
dengan
proses
edittingvideo secara utuh sesuai skenario video magnet. Dengan menggunakan
adobe
premiere
8,
dilakukan
pemotongan
dan
penggabungan semua item kemudian menambahkan title untuk membubuhkan sedikit teks mengenai konsep magnet yang termasuk dalam skenario. Proses selanjutnya, adalah menggabungkan media dalam satu sequence yang kemudian di export kedalam bentuk video berformat “.mp4” sehingga file mentah yang telah melewati proses edittingdapat diputar pada media komputer. Untuk menguji kesiapan video, terlebih dahulu dilakukan uji coba dengan menggunakan “media player clasic” sehingga diperoleh hasil yang diharapkan. Pada penelitian ini media digunakan sebagai fasilitas pendukung tercapainya
tujuan
pembelajaran
yakni
dengan
merancang
dan
mengembangkan video pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa baik dari segi materi maupun intelegensi. Materi video dirancang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
materi dasar pada pokok bahasan magnet, kemudian dikembangkan lagi tingkat kesulitannya sehingga pemikiran siswa dapat terasah seiring bertambahnya informasi yang diberikan. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk melatih daya tangkap siswa ditilik dari materi yang paling sederhana mengingat subyek penelitian yang diteliti adalah siswa SD, sehingga dengan demikian penting bagi peneliti menentukan konsep – konsep yang tepat digunakan dalam media tersebut. Adapun isi materi bahasan magnet yang tertuang dalam video tersebut, antara lain : a. Pengertian/definisi magnet. b. Contoh – contoh magnet yang terdapat dalam kehidupan sehari – hari. c. Sifat – sifat magnet, meliputi : magnet dapat menembus benda, magnet memiliki dua kutub, kutubyang saling tolak – menolak dan tarik – menarik, serta daya magnet yang dapat menembus benda. d. Cara pembuatan magnet secara sederhana dengan dialiri arus listrik. e. Contoh pemanfaatan magnet dalam kehidupan sehari – hari.
2.
Pelaksanaan Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret 2015 di Yogyakarta, dengan sasaran uji pada mahasiswa non pendidikan fisika yaitu pada mahasiswa Teknik Informatika, Akutansi, dan Pendidikan Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Berikut hasil skoring dan total skor pre – test dan post – test pada sampel uji coba: Tabel 4.1 Skor pre – test sampel uji coba Nama
Skor untuk Setiap Soal
Total
Mahasiswa
1
2
3a
3b
4
5a
5b
6a
6b
7
Edwin
5
2,5
1,5
1,5
2,5
2,5
1,5
0,5
0
3
Skor 20,5
Sita
5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
3
3
0
26
Yoga
0,5
2,5
2,5
0,5
2,5
2,5
2,5
5
5
5
28,5
Tabel 4.2 Skor post – test sampel uji coba Nama
Skor untuk Setiap Soal
Total
Mahasiswa
1
2
3a
3b
4
5a
5b
6a
6b
7
Edwin
5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
3
0,5
5
Skor 28,5
Sita
5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
5
5
5
35
Yoga
5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
5
5
7
37
Berikut perhitungan nilai akhir beserta persentase kenaikan nilai pre – test dan post – test pada mahasiswa : Tabel 4.3 Kenaikanpre – test dan post – test sampel uji coba Nilai Nama
Kenaikan
Pre –
Post –
test(%)
test(%)
Edwin
51,25
71,25
20
Sita
65
87,5
22,5
Yoga
71,25
92,5
21,25
Jumlah Nilai
187,5
251,25
63,75
Nilai Rata-Rata (%)
62,5
83,75
21,25
Mahasiswa
(%)
Berdasarkan data hasil pre – test dan post – test sampel yang terlihat dalam tabel diatas, menunjukkan bahwa video yang dibuat beserta instrumen penelitian sudah baik. Dibuktikan dengan adanya peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
dari nilai pre – test sebesar 62,5% menjadi nilaipost – test sebesar 83,75%. Dengan demikian, peningkatan persentase nilai rata – ratapre – test dan post – test sebesar 21,25%. Pada uji instrumen ini mahasiswa memberikan koreksi dan saran mengenai video yang dikembangkan oleh peneliti yaitu: a. Durasi video yang digunakan terlalu lama. b. Sebelum masuk kepercobaan lebih baik mengawali dengan menampilkan konsep atau penjelasan terlebih dahulu. c. Dilengkapi dengan penerapan alat – alat magnet dalam kehidupan sehari – hari. Berdasarkan koreksi dan saran tersebut, peneliti melakukan revisi pada video yang dikembangkan yaitu dengan: a. Mengedit kembali video dengan memotong durasi tayangan. b. Mengedit kembali video dengan memberikan sedikit penjelasan di awal menggunakan power point. c. Mengedit kembali video dengan memberikan contoh – contoh penggunaan magnet pada alat kehidupan sehari – hari.
3.
Pengambilan Data dan Evaluasi Pengambilan data dilaksanakan pada pertengahan bulan Juli 2015 di rumah peneliti yang bertempet di Mrican dan Pringwulung. Pemilihan sample berdasarkan kedekatan lingkungan rumah peneliti dan kedekatan relasi dengan peneliti. Sample yang digunakan berjumlah 9 orang siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
SD kelas IV yang diambil secara randon tanpa mengetahui tingkat prestasi setiap siswa. Proses pembelajaran video sendiri memberikan umpan balik kepada peneliti untuk melihat keaktifan dan hasil belajar yang diperoleh melalui media pembelajaran tersebut. Tercapainya tujuan penelitian tersebut ditunjukkan siswa melalui aspek pemahaman konsep magnet. Untuk mengetahui adanya perubahan pemahaman dan hasil belajar siswa dapat dilihat melalui hasil pre – test dan post – test, sedangkan tanggapan siswa mengenai pemebalajaran dengan video magnetdilihat menggunakan wawancara. a. Pre – test Awal pelaksanaan penelitian, peneliti memberi soal – soal untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal siswa mengenai konsep magnet. Siswa mengerjakan secara mandiri dan tanpa melihat tayangan video terlebih dahulu. b. Pembelajaran Ketika proses pembelajaran berlangsung, peneliti memberikan informasi terkait teknis pembelajaran video yang akan dilakukan, yaitu siswa diperbolehkan untuk mengulang kembali, menghentikan, dan memaju mundurkan video berkali-kali serta diperbolehkan untuk saling berdiskusi dan bertanya - jawab. Siswa juga melakukan percobaan – percobaan sederhana menggunakan magnet guna memperkuat pemahaman mengenai materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
c. Post – test Post – test bertujuan untuk mengetahui perubahan pemahaman siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Post – test dilaksanakan dengan mengerjakan soal – soal yang point – point dan bobot serta jumlah yang sama dengan soal – soal pada pre – test. Post – test dikerjakan secara mandiri tanpa melihat video dan berdiskusi. Penelitian di Pringwulung dilaksanakan pada hari Minggu 12 Juli 2015 dengan 6 siswa SD dari pukul 09.15 – 12.10 WIB, sedangkan penelitian di Mrican dilaksanakan pada hari Selasa 14 Juli 2015 dengan 3 siswa SD dari pukul 18.20 – 20.55 WIB. Dalam proses belajar ini, peneliti berperan sebagai fasilitator dan pengamat yang membantu siswa agar proses belajar dengan video magnet
dapat terlaksana dengan baik. Peneliti
hanya menggunakan satu laptop sebagai fasilitas belajar siswa. Kegiatan belajar yang dilakukan siswa sebagaimana pada informasi awal dimana siswa mengerjakan pre – test terlebih dahulu, kemudian menyimak video yang ditayangkan peneliti, dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal post – test. Penelitian diakhiri dengan wawancaraketika siswa selesai belajar.Peran peneliti dan kegiatan yang dilakukan siswa baik di Pringwulung secara teknik sama seperti penelitian yang dilasanakan di Mrican.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
B. Data dan Analisis Analisis dan deskripsi setiap butir soal pre – test dan post – test Data perbandingan nilai hasil pre – test dan post – test tersaji dalam diagram
di
bawah
ini
:
Hasil Pre - test dan Post - test 100 80 60 40 20 0
96,25 87,5 87,5 78,75 67,5 72,5 63,7571,25 66,25 38,75 45 51,25 50 76,25
82,5
75 50
53,75 Pre - test Post - test
Gambar 4.1. Diagram Batang Hasil Pre – test dan Post – test siswa
Kenaikan Pre - test dan Post - test 24,03 PRESENTASE (%)
1.
25 20 15 10 5 0 SD kelas IV
JENJANG
Gambar 4.2. Diagram Batang Kenaikan Pre – test dan Post - test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Dari gambar 4.1 di atas yang mengacu pada data tabel 4.7 dan 4.8, diperoleh kenaikan pre – test dan post – test sebesar 24,03%. Hasil tersebut merupakan selisih nilai rata – rata pre – test dan post – test dan tertera pada gambar 4.2. Perubahan pemahaman siswa didukung oleh kemauan siswa untuk aktif mengikuti proses belajar. Dibuktikan pada uraian tabel 4.11 dimana semua siswa memiliki keaktifan diatas 50% yang artinya semua siswa melakukan kegiatan ketika proses belajar dengan video berlangsung, meliputi bertanya, mendengarkan, mencatat, berdiskusi, dan lain sebagainya. Analisis presentase keaktifan siswa mengacu pada rumusan tabel 3.8 sehingga diperoleh diagram batang keaktifan siswa ketika belajar dengan menggunakan video magnet sebagai berikut :
Keaktifan Belajar Siswa 100 90
Presentase (%)
80 70 60 50 40 30 20 10 0 Naufal Yudis Zahra Nova Bima Tara
Nisa Juven Prima
Gambar 4.3. Diagram Batang Keaktifan Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Setiap konsep siswa SD jawabannya memiliki kategori pemahaman konsep salah menjadi kurang tepat maupun menjadi konsep yang benar dan tepat atau dari pemahaman yang kurang tepat menjadi pemahaman konsep yang benar dan tepat. Hasil pemahaman diperjelas pada tabel 4.5 walaupun secara keseluruhan
penggunaan
video
magnet
memiliki
efek
dalam
pembelajaran, namun dalam merubah pemahaman siswa SD kelas IV terkait pokok bahasan magnet, terdapat 1 konsep yang sama sekali belum dipahami atau diluar pengalaman siswa yaitu mengenai cara pembuatan magnet secara sederhana dengan dialiri arus listrik sehingga semua siswa mengalami perubahan pemahaman. Sedangkan pada konsep magnet dapat menembus benda, hanya 1 siswa memiliki pemahaman konsep yang salah namun setelah belajar dengan media video konsep yang siswa miliki masih kurang tepat. Pada dasarnya siswa telah menguasai konsep mengenai materi magnet yang terlihat pada tabel 4.5, namun hanya 1 konsep yang sama sekali belum dipahami siswa yaitu mengenai cara pembuatan magnet. Berikut merupakan diagram batang jumlah siswa yang mengalami perubahan pemahaman:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Gambar 4.4. Diagram Batang Jumlah Siswa yang Mengalami PerubahanPemahaman
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa terdapat perubahan pemahaman siswa yang ditunjukkan oleh diagram diatas. Melalui diagram yang tertera dapat dikatakan bahwa terdapat tiga konsep yang sangat mengalami perubahan yaitu pada konsep membuat magnet sederhana dengan dialiri arus sebanyak 9 siswa, konsep magnet dapat menembus benda sebanyak 7 siswa, serta konsep benda – benda yang dapat dan tidak dapat ditarik magnet sebanyak 7 siswa. Sedangkan pada konsep gaya tolak – menolak dan tarik – menarik antar magnet siswa sama sekali tidak mengalami perubahan pemahaman, hal tersebut dikarenakan siswa telah menguasai konsep sehingga tidak berpengaruh terhadap perbedaan nilai pre – test dan post – test. Perubahan pemahaman tersebut merupakan perubahan jawaban tiap item soal yang dijawab siswa. Dalam hal ini salah satu faktor pendukung yang berpengaruh adalah adanya dorongan belajar yang mempengaruhi frekuensi aktivitas siswa dalam memutar ulang video,
mengulang dan meghentikan momen yang masih belum dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Frekuensi memutar video sudah cukup signifikan bagi siswa untuk memahami materi magnet pada siswa SD kelas IV . Dibuktikan dengan adanya hubungan antara aktivitas mengulang video dengan deskripsi tingkat pemahaman siswa setelah belajar dengan video magnet. Untuk memperkuat uraian diagram - diagram diatas maka perlu adanya analisis data yang kemudian dikelompokkan ke dalam tabel. Pemahaman siswa sebelum dan sesudah proses belajar dengan media video magnet akan dijabarkan pada analisis dan deskripsi untuk setiap butir soal pada pre – test dan post – test. Adapun soal yang terdapat pada pre – test dan post – test,dengan penjabaran sebagai berikut : Tabel 4.4. Perubahan pemahaman siswa SD dilihat dari jawaban pre – test dan post – test Jawaban yang
Nama
diharapkan
siswa
Pre – test
Post – test
Magnet adalah suatu besi Naufal
yang memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan
BP -
selatan
Suatu benda
Magnet adalah benda yang
Magnet adalah besi yang
sifat dapat
bisa menggerakkan benda
dapat menarik benda
menarik
Magnet adalah benda yang
Magnet adalah benda
partikel
bisa menarik pertikel benda
yang bisa menarik
lain
partikel benda lain
yang memiliki
besi/logam
Kategori
Yudis
Zahra
yang ada
didekatnya dan memiliki
disekitarnya
kutub
Nova
Magnet adalah benda yang
Magnet adalah benda
bisa menarik partikel benda
yang bisa menarik
disekitarnya
partikel benda lain
BP
SP
SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Jawaban yang
Nama
diharapkan
siswa
Pre – test
Post – test
Kategori
disekitarnya dan memiliki kutub Bima
Tara
Magnet adalah benda yang
Magnet adalah benda
dapat menarik benda
yang dapat menarik besi
Magnet adalah benda yang
Magnet adalah benda
bisa menarik komponen
yang bisa menarik
benda lain didekatnya dan
partikel benda lain
memiliki kutub
didekatnya dan memiliki
BP
SP
kutub
Nisa
Magnet adalah benda yang
Magnet adalah benda
bisa menarik partikel benda
yang bisa menarik
lain didekatnya
partikel benda lain
SP
didekatnya dan memiliki kutub Juven
Magnet adalah benda
BP
yang dapat menarik logam
Prima
Magnet adalah benda yang
Magnet adalah benda
memiliki daya tarik
yang memiliki daya tarik
terhadap partikel/komponen
terhadap partikel benda
benda disekitarnya dan
disekitarnya dan memiliki
memiliki kutub
kutub
SP
SP Naufal
SP Yudis
SP Zahra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Jawaban yang
Nama
diharapkan
siswa
Pre – test
Post – test
Kategori SP
Nova
SP Bima
SP Tara
SP Nisa
SP Juven
SP
Prima
.
Naufal
Yudis
a.Benda yang dapat ditarik : penjepit kertas, dan sendok.
Zahra
a. Benda yang ditarik magnet : besi. Yang tidak dapat ditarik : kayu b. -
a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : pensil b. Magnet menarik benda
a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas. Yang tidak dapat ditarik : pensil, kertas b. Magnet dapat menarik sesuatu
a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : plastik, karet, kertas, dan pensil kayu b. Magnet dapat menarik benda logam a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : plastik, karet, kertas, dan pensil kayu b. Magnet dapat menarik benda yang terbuat dari logam a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : plastik, karet, kertas, dan pensil kayu b. Magnet dapat menarik besi
a. SP
b. SP
a. SP
b. SP
a. SP b. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Jawaban yang
Nama
diharapkan
siswa
Benda yang tidak dapat ditarik magnet :
Nova
plastik, karet,
Pre – test
Post – test
a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : plastik b. Magnet menarik sendok
a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : plastik, karet, kertas, dan pensil kayu b. Magnet dapat menarik besi a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : plastik, karet, kertas, dan pensil kayu b. Magnet dapat menarik besi a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : plastik, karet, kertas, dan pensil kayu b. Magnet bisa menarik logam/besi a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : plastik, karet, kertas, dan pensil kayu b. Magnet bisa menarik benda logam a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : plastik, karet, kertas, dan pensil kayu b. Magnet dapat menarik logam a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : plastik, karet, kertas, dan pensil kayu b. Magnet bisa menarik besi
kertas, dan pensil kayu
Bima
Tara
a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : karet dan plastik b. Magnet bisa menarik logam/besi
Nisa
a. Benda yang ditarik magnet : penjepit kertas dan sendok. Yang tidak dapat ditarik : karet, kayu, dan plastik b. Magnet bisa menarik benda - benda besi
b.Magnet dapat menarik benda - benda logam
a. Benda yang ditarik magnet : sendok. Yang tidak dapat ditarik : pensil dan karet b. -
Juven
Prima
a. Benda yang ditarik magnet : sendok. Yang tidak dapat ditarik : karet b. Magnet dapat menarik logam
a. Benda yang ditarik magnet : sendok. Yang tidak dapat ditarik : b. -
Naufal
Kategori a. SP b. P
a. SP
b. P
a. SP b. SP
a. SP
b. SP
a. SP
b. SP
a. SP
b. P
SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Jawaban yang
Nama
diharapkan
siswa
Pre – test
Post – test
Kategori SP
Yudis
SP Zahra
SP Nova
SP Bima
SP Tara
-
SP
Nisa
SP Juven
SP
Prima
Naufal
a. Kutub magnet utara dan magnet utara di dekatkan akan mengalami gaya tolak menolak b. Kutub yang saling tarik adalah kutub yang lawan jenis
a. Kutub magnet utara dan magnet utara di dekatkan akan mengalami gaya tolak menolak b. Tarik - menarik : S - U, U - S dan tolak - menolak : U -
a. SP
b. SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Jawaban yang
Nama
diharapkan
siswa
a.Magnet sejenis di dekatkan akan terjadi gaya
Yudis
tolak – menolak
Zahra
b. Tarik -
Nova
menarik : U - S dan tolak menolak : U U, S - S
Bima
Tara
Nisa
Juven
Pre – test
Post – test
Kategori
S–S
dan yang menolak adalah sejenis
U,
a. Jika kutub magnet utara didekatkan dengan kutub utara maka akan saling tolak menolak b. Kutub yang tarik - menarik adalah utara dan selatan, dan yang tolak - menolak adalah utara dan utara, selatan dan selatan a. Kutub utara didekatkan kutub utara akan tolak menolak b. Tarik itu utara dan selatan/ yang beda dan tolak itu utara sama utara, selatan sama selatan/sama a. Kutub utara akan menolak kutub utara b. Tarik : utara dan selatan, tolak : selatan dan selatan/utara dan utara a. Kutub utara tolak - tolakan dengan kutub utara b. Utara dan selatan
a. Jika kutub magnet utara didekatkan dengan kutub utara maka akan saling tolak - menolak b. Yang tarik - menarik : U S, yang tolak - menolak U U dan S – S
a. SP
a. Magnet kutub utara didekatkan dengan kutub utara akan saling tolak b. Magnet tarik menarik : utara dan selatan, dan tolak itu utara dan utara, selatan dan selatan a. Kutub utara saling menolak kutub utara b. Tarik : u - s, tolak : s - s/ u–u
a. SP
a. Kutub utara menolak kutub utara b. Tarik : u – s
a. SP
a. Kutub utara didekatkan dengan kutub utara akan saling tolak - menolak b. Tolak : selatan dan selatan serta utara dan utara. Tarik : utara – selatan
a. Kutub utara yang didekatkan dengan kutub utara akan saling tolak menolak b. Tarik : utara - selatan. Tolak : utara - utara, selatan – selatan a. Kutub utara dan kutub utara akan tolak - menolak b. Tarik : utara - selatan, tolak : selatan - selatan dan utara – utara a. Kutub utara dengan kutub utara akan tolak menolak b. Tolak : kutub yang sama/utara sama utara dan selatan sama selatan, yang tarik : kutub yang beda/utara sama selatan
a. Kutub utara sama kutub utara akan tolak - menolak b. Tarik itu utara - selatan, tolak itu selatan - selatan dan utara – utara a. Kutub utara dekat kutub utara akan saling tolak b. Tolak : utara sama utara dan selatan sama selatan, yang tarik : utara sama selatan
b. SP
b. SP a. SP
b. SP
b. BP a. SP
b. SP
a. SP
b. SP a. SP
b. SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Jawaban yang
Nama
diharapkan
siswa
Prima
Naufal
Yudis
a. Magnet akan menggerakkan mainan bermagnet sesuai arah geraknya
Zahra
Nova
b. Magnet dapat
Bima
menembus benda (benda) yang memiliki
Pre – test
Post – test
a. Kutub utara didekatkan dengan kutub utara maka terjadi tolak - menolak b. Tolak : s - s dan u - u. Tarik :s–u a. Mainan bergerak sama seperti gerakan magnet b. Buku yang tebal dapat ditembus magnet
a. Kutub utara didekatkan dengan kutub utara akan saling tolak - menolak b. Tarik : s - u, yang tolak : u - u dan s - s a. Magnet menembus buku tebal dan mainan dibawahnya ikut bergerak seperti gerakan magnet b. Menembus buku a. Mainan bergerak sama dengan gerakan magnet b. Magnet menembus buku yang tebal
a. Gerakan mainan sama dengan magnet b. Magnet menembus buku a. Mainannya bergerak b. Buku dapat ditembus magnet
a. Gerak mainan sesuai gerak magnet b. Buku tebal dapat ditembus magnet a. Mainan bergerak sama seperti gerakan magnet b. Magnet bisa menembus buku tebal
Nisa
a. Magnet dapat menembus buku dan menggerakkan mainan b. Buku dapat ditembus magnet a. Gerak mainan sama gerak magnet b. Magnet menembus buku
Juven
a. Mainan bergerak kaya magnet b. Magnet menembus buku tebal
Tara
ketebalan tertentu
a. Gerak mainan sama dengan gerak magnet dan magnetnya menembus buku b. Magnet dapat menembus buku dan menggerakkan mainan a.Mainannya bergerak sama dengan gerakan magnet yang menembus buku b. Magnet bisa menembus buku dengan tebal tertentu a.Mainan bergerak sama seperti gerakan magnet, padahal magnet dibawah buku b. a. Mainan bergerak sama dengan gerakan magnet b. Magnet bisa menembus buku a.Mainan diatas buku bergerak sama gerakan magnet b. Magnetnya menembus buku a.Mainan diatas buku bergerak sama seperti gerakan magnet dibawah buku b. Magnet dapat menembus buku yang tebal dan menggerakkan mainan
Kategori a. SP
b. SP a. SP b. BP a. P b. BP a. P
b. P a. P
b. SP a. P b. BP a. P b. BP a. P b. BP a. P
b. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Jawaban yang
Nama
diharapkan
siswa
Prima
Pre – test a. Gerak mainan sama gerak magnet b. -
Cara membuat magnet
Naufal
-
Yudis
Paku dililitkan pada kawat kemudian dikasih baterai dan didekatkan ke peniti
sederhana dengan melilitkan kawat email (kawat penghantar arus listrik) pada paku, kemudian ujung - ujung lilitan kawat
Zahra
-
email tersebut Pakunya dililiti kawat dan dikasih arus dari baterai lalu didekatkan dengan isi staples
dihubungkan pada kutub positif dan
Nova
negatif dari baterai. Tunggu hingga beberapa saat kemudian
Bima
dekatkan ujung
Paku dikasih kawat sama baterai lalu didekatkan dengan peniti Paku awalnya dikasih kawat, lalu kawatnya dicolokkan pada baterai
paku yang terlilit kawat dengan peniti atau isi staples
Tara
untuk melihat hasilnya
Nisa
Membuat magnet dengan paku yang dialiri arus dari baterai
Post – test a. Magnet menembus buku tebal dan mainan dibawahnya ikut bergerak seperti gerakan magnet b. Magnet menembus buku Siapkan dulu paku, kawat email, baterai dan peniti. Untuk membuat magnet paku harus dililiti kawat email. Ujung kawat email dihubungkan dengan masing - masing kutub baterai, lalu tunggu beberapa saat dan dekatkan ujung paku dengan peniti. Jika peniti tertarik paku, maka pakunya jadi magnet Kawat ditempel ke paku dan ditempelkan juga di baterai. Lalu ujung paku didekatkan dengan peniti
Kategori a. SP b. BP SP
BP
Kawat dililitkan di paku, ujungnya ditempel ke baterai dan didekatkan dengan peniti
P
Membuat magnet dengan alat baterai, paku, dan kawat email. Kawat dililitkan pada paku dan ditempelkan diujung - ujung baterai, ditunggu sebentar dan lalu didekatkan dengan isi staples Kawat dililitkan di paku, dan ditempel ke baterai lalu didekatkan dengan peniti
SP
Mula - mula siapkan paku, kawat email, dan beterai. Lilitkan kawat pada paku, ujung - ujung kawat dihubungkan pada kutub negatif dan positif baterai. Tunggu beberapa saat lalu dekatkan ujung paku pada peniti, kalau peniti tertarik ke atas artinya paku itu jadi magnet Paku dikasih lilitan kawat, kemudian pada ujung kawat
SP
P
SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Jawaban yang
Nama
diharapkan
siswa
Pre – test dan didekatkan pada besi
Juven
Pakunya ditempelin kawat dan baterai lalu didekatkan sama peniti
Prima
Paku awalnya dikasih kawat, lalu kawatnya dicolokkan pada baterai
Post – test ditempelkan pada baterai dan ditunggu beberapa saat. Setelah itu dekatkan paku tadi pada isi staples atau peniti dan jadilah magnet Awalnya paku dikasih kawat, lalu ditempel ke baterai. Kemudian ujung paku didekatkan ke peniti Paku dikasih lilitan kawat email kemudian ujung kawat diletakkan pada ujung kutub - kutub baterai lalu paku didekatkan pada isi steples
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat pemahaman siswa kelas IV SD mengenai konsep – konsep magnet sesuai materi yang telah dijelaskan dalam video. Terkait perubahan pemahaman fenomena magnet tersebut dapat dilihat pada kolom kategori, dengan SP adalah sangat paham, P adalah paham, dan BP adalah belum paham. Perubahan pemahaman siswa mengenai pengertian magnet siswa Yudis, Bima, dan Juven cukup baik dalam menjelaskan pengertian dari magnet setelah belajar menggunakan media video. Siswa Zahra, Nova, Tara, Nisa, dan Prima tidak mengalami perubahan pemahaman, hal tersebut dikarenakan kelima siswa tersebut dari awal telah memahami pengertian magnet sehingga ketika belajar menggunakan media video tidak terjadi perubahan pemahaman siswa. Sedangkan siswa Naufal mengalami perubahan pemahaman yang justru menurun karena setelah belajar dengan menggunakan video magnet pun tidak menjawab pertanyaan pada post - test yang diberikan.
Kategori
P
P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Mengenai contoh – contoh magnet buatan,semua siswa tidak mengalami perubahan pemahaman karena telah dapat menyebutkan contoh – contoh magnet buatan dengan benar dan tepatbaik sebelum maupun setelah belajar dengan video, kecuali siswa Juven yang dapat menjawab pertanyaan contoh magnet buatan dengan benar setelah belajar dengan video. Terkait sifat – sifat magnet yang dapat menarik benda logam, semua siswa
menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat sehingga tidak
mengalami perubahan pemahaman, kecuali siswa Prima yang dapat menjawab pertanyaan dengan lebih lengkap dengan menyebutkan contoh benda yang dapat ditarik magnet berdasarkan percobaan yang ditampilkan dalam video. Kemudian mengenai pendapat siswa pada percobaan tersebut siswa Naufal, Yudis, Zahra, Bima, Tara, dan Prima mengalami perubahan pemahaman yang terlihat dari penjabaran pendapat yang sesuai dengan percobaan sehingga dapat dikatakan juga siswa memiliki pemahaman dan memiliki perubahan pemahaman ketika dapat menjelaskan dengan bahasa sendiri tentang percobaan yang dilakukan. Sedangkan pendapat siswa Nisa dan Juven tidak mengalami perubahan pemahaman pada karena telah mengetahui konsep dari percobaan yang dilakukan sehingga tidak berpengaruh terhadap pre – test maupun post – test yang diberikan. Mengenai kutub – kutub magnet hanya siswa Naufal dan Nisa yang mengalami perubahan pemahaman dimana pada saat sebelum belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
dengan video siswa tersebut tidak memiliki pemahaman mengenai kutub – kutub magnet. Sedangkan siswa yang lain telah dapat menyebutkan kutub magnet dengan benar dan tepat. Mengenai sifat magnet yang saling tarik – menarik dan tolak – menolak pada dasarnya semua siswa tidak mengalami perubahan pemahaman karena telah memahami ketika kutub utara magnet didekatkan dengan kutub utara magnet maka akan saling tolak – menolak sehingga siswa dapat menjawab kutub mana sajakah yang akan mengalami gaya tarik – menarik dan tolak – menolak ketika didekatkan. Mengenai sifat magnet dapat menembus benda,semua siswa mengalami perubahan pemahaman yang terlihat dari penjabaran jawaban pada soal pre – test maupun post – test, namun untuk siswa Tara mengalami perubahan pemahaman yang justru menurun karena setelah belajar dengan menggunakan video magnet pun tidak menjawab pertanyaan soalpost - test yang diberikan.Kemudian mengenai pendapat siswa untuk percobaan tersebut siswa Naufal, Yudis, Zahra, Nova, Juven, dan Prima mengalami perubahan pemahaman yang terlihat dari penjabaran konsepdengan menggunakan bahasa sendiri yang sesuai dengan percobaan sehingga dapat dikatakan juga siswa memiliki pemahaman dan memiliki perubahan pemahaman. Siswa Tara dan Nisa tidak mengalami perubahan pemahaman karena telah mengetahui konsep dari percobaan yang dilakukan sehingga tidak berpengaruh terhadap pre – test maupun post – test yang diberikan namun terlihat masih jauh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
jawaban yang diharapkan. Sedangkan siswa Bima mengalami perubahan pemahaman yang justru menurun karena setelah belajar dengan menggunakan video magnet siswa justru tidak dapat menjelaskan dengan bahasa sendiri mengenai percobaan yang telah dilakukan sehingga dapat dikatakan juga bahwa pemahaman siswa mengenai sifat magnet dapat menembus benda dengan ketebalan tertentu masih sangat lemah. Terkait pembuatan magnet sederhana dengan dialiri arus dari baterai, siswa Naufal, Nova, Tara, Nisa, dan Bima mengalami perubahan pemahaman yang baik dimana pada post – test siswa dapat menjelaskan secara runtut, tepat dan benar mengenai cara pembuatan magnet mulai dari alat dan bahan yang diperlukan, langkah – langkah percobaan hingga perolehan hasil percobaan yang dilakukakan. Sedangkan siswa Yudis, Zahra, Bima, dan Juven mengalami perubahan pemahaman juga yang terlihat pada hasil post – test namun siswa masih belum dapat menjelaskan secara runtut dan lengkap mengenai cara pembuatan magnet sehingga jawaban siswa belum cukup baik mewakili pertanyaan. Adapun analisis perubahan pemahaman siswa dengan kategori penilaian deskripsi setiap butir soal pre – testdan post – test : Tabel 4.5. Kategori penilaian pemahaman siswa SD terkait konsep magnet Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
Konsep salah
Tidak ada
Naufal
Keterangan
Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test) jawaban
Pengertian
Keterangan
perubahan pemahaman yang
magnet
menurun Siswa mengalami Yudis
Konsep salah
Konsep benar
perubahan pemahaman Siswa tidak
Zahra
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
Nova
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa mengalami
Bima
Konsep salah
Konsep benar
perubahan pemahaman Siswa tidak
Tara
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
Nisa
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Juven
Tidak ada
Konsep kurang
Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
jawaban
tepat
Keterangan
perubahan pemahaman
Siswa tidak Prima
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
Naufal
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
Yudis
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
Gambar contoh -
Zahra
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan
contoh
pemahaman
magnet Siswa tidak Nova
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
Bima
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Tara
Konsep benar
Konsep benar
Siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
dan tepat
dan tepat
Keterangan
mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak
Nisa
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Juven
-
Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak
Prima
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
Benda -
a. Konsep benar
a. Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan
benda yang
pemahaman Naufal
dapat dan tidak
b. Tidak ada
b. Konsep benar
dapat
jawaban
dan tepat
Siswa mengalami perubahan pemahaman
ditarik magnet
Siswa tidak
serta pendapat
Yudis
a. Konsep benar
a. Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan
siswa
pemahaman b. Konsep salah
b. Konsep benar
Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test) dan tepat
Keterangan
perubahan pemahaman
Siswa tidak a. Konsep benar
a. Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Zahra Siswa mengalami b. Konsep salah
b. Konsep benar
perubahan pengalaman Siswa tidak
a. Konsep benar
a. Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Nova b. Konsep kurang tepat
Siswa mengalami b. Konsep benar
perubahan pemahaman Siswa tidak
a. Konsep benar
a. Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Bima Siswa mengalami b. Konsep salah
b. Konsep benar
perubahan pemahaman
Tara
a. Konsep benar
a. Konsep benar
Siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
dan tepat
dan tepat
Keterangan
mengalami perubahan pemahaman
b. Konsep benar
b. Konsep benar dan tepat
Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak
a. Konsep benar
a. Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Nisa Siswa tidak b. Konsep benar
b. Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
a. Konsep benar
a. Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Juven Siswa tidak b. Konsep benar
b. Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Prima
a. Konsep kurang
b. Konsep benar
tepat
dan tepat
b. Tidak ada
b. Konsep benar
Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
jawaban
Keterangan
perubahan pemahaman
Naufal
Tidak ada
Konsep benar
jawaban
dan tepat
Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak
Yudis
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
Zahra
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Kutub -
Siswa tidak
kutub magnet
Nova Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
perubahan pemahaman
dan tepat
Siswa tidak Bima
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
Tara
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman
Nisa
Tidak ada
Konsep benar
Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
jawaban
dan tepat
Keterangan
perubahan pemahaman
Siswa tidak Juven
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak
Prima
Konsep benar
Konsep benar
mengalami
dan tepat
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami
Naufal
a. Konsep benar
a. Konsep benar
perubahan
dan tepat
dan tepat
pemahaman
b. Konsep benar
b. Konsep benar
Siswa tidak
dan tepat
dan tepat
mengalami perubahan
Sifat tolak
pemahaman
- menolak
Siswa tidak
dan tarik -
mengalami
menarik magnet
Yudis
a. Konsep benar
a. Konsep benar
perubahan
dan tepat
dan tepat
pemahaman
b. Konsep benar
b. Konsep benar
Siswa tidak
dan tepat
dan tepat
mengalami perubahan pemahaman
Zahra
a. Konsep benar
a. Konsep benar
Siswa tidak
dan tepat
dan tepat
mengalami
b. Konsep benar
b. Konsep benar
perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
dan tepat
dan tepat
Keterangan
pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami
Nova
a. Konsep benar
a. Konsep benar
perubahan
dan tepat
dan tepat
pemahaman
b. Konsep benar
b. Konsep benar
Siswa tidak
dan tepat
dan tepat
mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami
Bima
a. Konsep benar
a. Konsep benar
dan tepat
dan tepat
b. Konsep salah
b. Konsep benar
perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami
Tara
a. Konsep benar
a. Konsep benar
perubahan
dan tepat
dan tepat
pemahaman
b. Konsep benar
b. Konsep benar
Siswa tidak
dan tepat
dan tepat
mengalami perubahan pemahaman
Nisa
a. Konsep benar
a. Konsep benar
Siswa tidak
dan tepat
dan tepat
mengalami
b. Konsep benar
b. Konsep benar
perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
dan tepat
dan tepat
Keterangan
pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami
Juven
a. Konsep benar
a. Konsep benar
perubahan
dan tepat
dan tepat
pemahaman
b. Konsep benar
b. Konsep benar
Siswa tidak
dan tepat
dan tepat
mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami
Prima
a. Konsep benar
a. Konsep benar
perubahan
dan tepat
dan tepat
pemahaman
b. Konsep benar
b. Konsep benar
Siswa tidak
dan tepat
dan tepat
mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan
Magnet dapat menembus benda
Naufal
a. Konsep benar
a. Konsep benar
b. Konsep kurang
dan tepat
tepat
b. Konsep salah
pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman yang menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
Keterangan
Siswa mengalami
Yudis
a. Konsep kurang
a. Konsep benar
tepat
b. Konsep
b. Konsep salah
kurang tepat
perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami
a. Konsep salah Zahra
b. Konsep kurang tepat
perubahan a. Konsep benar
pemahaman
b. Konsep benar
Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami
Nova
a. Konsep kurang
a. Konsep benar
tepat
b. Konsep benar
b. Konsep benar
dan tepat
perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami
Bima
a. Konsep benar b. Konsep benar
a. Konsep benar Tidak ada jawaban
perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan pemahaman yang menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
Keterangan
Siswa mengalami perubahan a. Konsep benar Tara
dan tepat b. Konsep kurang tepat
a. Konsep benar b. Konsep kurang tepat
pemahaman yang menurun Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan
Nisa
a. Konsep benar
a. Konsep benar
pemahaman
b. Konsep salah
b. Konsep salah
Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami perubahan
a. Konsep kurang Juven
tepat b. Konsep benar
a. Konsep benar b. Konsep benar
pemahaman Siswa tidak mengalami perubahan pemahaman Siswa mengalami
a. Konsep benar Prima
b. Tidak ada jawaban
a. Konsep benar
perubahan
dan tepat
pemahaman
b. Konsep
Siswa mengalami
kurang tepat
perubahan pemahaman
Membuat
Naufal
Konsep salah
Konsep benar
Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
magnet
dan tepat
sederhana
Keterangan
perubahan pengetahuan
dengan dialiri arus listrik
Yudis
Zahra
Nova
Bima
Tara
Nisa
Juven
Konsep salah
Konsep salah
Konsep tidak sesuai
Konsep kurang tepat
Konsep kurang
Konsep benar
tepat
dan tepat
Konsep tidak
Konsep kurang
sesuai
tepat
Konsep salah
Konsep benar dan tepat
Konsep kurang
Konsep benar
tepat
dan tepat
Konsep tidak
Konsep kurang
sesuai
tepat
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahana pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan pemahaman
Siswa mengalami perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Kategori Pemahaman Konsep yang Dikuasai
Konsep
Nama
Sebelum belajar
Setelah belajar
Siswa
video magnet
video magnet
(pre - test)
(post - test)
Keterangan
pemahaman
Siswa mengalami Prima
Konsep salah
Konsep benar
perubahan pemahaman
Berdasarkan analisis hasil pre – test dan post – test siswa, kemudian dilakukan pengelompokkan berdasarkan kategori siswa mengalami perubahan pemahaman dan siswa tidak mengalami perubahan pemahaman (karena konsep salah atau konsep sudah dikuasai). Di bawah ini merupakan tabel pengelompokan jumlah siswa SD yang mengalami dan tidak mengalami perubahan pemahaman konsep : Tabel 4.6. Pengelompokkan jumlah siswa SD yang mengalami dan tidak mengalami perubahan pemahaman konsep Jumlah Siswa Konsep Magnet
Pengertian Magnet Gambar contoh - contoh magnet Benda - benda yang dapat dan tidak dapat ditarik magnet serta pendapat siswa Kutub - kutub
Tidak Mengalami Perubahan Pemahaman
Mengalami Perubahan Pemahaman
Konsep Salah
Konsep Sudah Dikuasai
Total
4
0
5
9
1
0
8
9
1
0
8
9
7
0
2
9
2
0
7
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Jumlah Siswa Konsep Magnet
Tidak Mengalami Perubahan Pemahaman
Mengalami Perubahan Pemahaman
Konsep Salah
Konsep Sudah Dikuasai
Total
0
0
9
9
1
0
8
9
7
0
2
9
6
1
2
9
9
0
0
9
magnet Sifat tolak menolak dan tarik - menarik magnet Magnet dapat menembus benda Membuat magnet sederhana dengan dialiri arus
2.
Penskoran hasil analisis pre – test dan post – test Setelah dianalisis dan dideskripsikan setiap butir soal, maka dilakukan skoring dari hasil pre – test dan post – test. Skoring tersebut diberikan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam tabel 3.3 dan 3.4 yang kemudian hasil skoring ditotal. Hasil skoring dijabarkan sebagai berikut: Tabel 4.7. Skor pre – test siswa pada setiap butir soal Nama
Skor untuk Setiap Soal
Siswa
1
2
3a
Naufal
0,5
2,5
2,5
Yudis
0,5
2,5
2,5
Zahra
5
2,5
2,5
Nova
5
2,5
Bima
0,5
2,5
Tara
5
Nisa Juven Prima
3b
4
5a
5b
0
0
2,5
0,5
2,5
2,5
0,5
2,5
2,5
1
2,5
0
2,5
2,5
5 0
2,5 0
5
2,5
Total 6a
6b
7
Skor
2,5
3
2
0
15,5
2,5
1,5
1
2
18
2,5
2,5
0,5
2
0
20,5
2,5
2,5
2,5
2,5
3
5
29
2,5
2,5
0,5
3
3
3
20
2
2,5
2,5
2,5
5
2
2
28,5
2,5 2,5
2,5 2,5
0 2,5
2,5 2,5
2,5 2,5
3 1,5
1 3
5 3
26,5 20
1,5
0
2,5
2,5
2,5
3
0
2
21,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Tabel 4.8. Skor post – test siswa pada setiap butir soal Nama
Skor untuk Setiap Soal
Total
Siswa
1
2
3a
3b
4
5a
5b
6a
6b
7
Skor
Naufal
0
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
5
0,5
10
30,5
Yudis
3
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
3
2
4
27
Zahra
5
2,5
2,5
2
2,5
2,5
2,5
4
3
5
31,5
Nova
5
2,5
2,5
2
2,5
2,5
2,5
4
5
10
38,5
Bima
3
2,5
2,5
2
2,5
2,5
1,5
4
0
5
25,5
Tara
5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
3
2
10
35
Nisa
5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
4
1
10
35
Juven
2
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
4
4
5
30
Prima
5
2,5
2,5
2
2,5
2,5
2,5
5
1,5
7
33
Hasil skor masing-masing siswa ditotalkan kemudian dihitung nilai akhir pre – test dan post – test. Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 terlihat perbedaan total skor dari keduanya dimana pada tabel 4.8 yang merupakan nilai post – test lebih tinggi daripada skor yang tertera pada tabel 4.7 yang merupakan nilai pre – test. Berikut hasil perhitungan nilai akhir serta persentase kenaikan nilai pre – test dan post – test pada siswa: Tabel 4.9. Kenaikanpre – test dan post – test siswa Nama Siswa
Nilai Pre – test(%) Post – test(%)
Kenaikan (%)
Naufal
38,75
76,25
37,5
Yudis
45
67,5
22,5
Zahra
51,25
78,75
27,5
Nova
72,5
96,25
23,75
Bima
50
63,75
13,75
Tara
71,25
87,5
16,25
Nisa
66,25
87,5
21,25
Juven
50
75
25
Prima
53,75
82,5
28,75
Jumlah Nilai
498,75
715
216,25
Nilai Rata – rata (%)
55,42
79,44
24,03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Berdasarkan hasil total skor pada pre – test dan post – test, masingmasing siswa dikelompokkan pada tingkatan pemahaman seperti dalam tabel berikut: Tabel 4.10. Tingkat pemahaman siswa Nama Siswa
Pre - test
Tingkat
Post - test
Pemahaman
Tingkat Pemahaman
Naufal
15,5
Rendah
30,5
Tinggi
Yudis
18
Cukup
27
Tinggi
Zahra
20,5
Cukup
31,5
Tinggi
Nova
29
Tinggi
38,5
Sangat Tinggi
Bima
20
Cukup
25,5
Tinggi
Tara
28,5
Tinggi
35
Sangat Tinggi
Nisa
26,5
Tinggi
35
Sangat Tinggi
Juven
20
Cukup
30
Tinggi
Prima
21,5
Cukup
33
Sangat Tinggi
Pada tabel 4.10 terlihat perbedaan pemahaman hasil pre – test dan post – test dimana siswa Nova, Tara, dan Nisa sebelumnya memiliki tingkat pemahaman
tinggi
dan
setelah
belajar
menggunakan
videomagnetmemiliki tingkat pemahaman sangat tinggi, dan siswa Prima sebelumnya memiliki tingkat pemahaman cukup menjadi sangat tinggi. Siswa Yudis, Zahra, Bima dan Juven sebelumnya memiliki tingkat pemahaman yang cukup namun setelah belajar dengan video magnet tingkat pemahaman siswa menjadi tinggi. Kemudian untuk siswa Naufal yang sebelumnya memiliki tingkat pemahaman rendah setelah belajar dengan video magnet memiliki tingkat pemahaman tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
3.
Analisis keaktifan belajar siswa Peneliti melakukan pengamatan mengenai keaktifan belajar siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dan kemudian dianalisis. Pengamatan keaktifan tersebut diberikan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam tabel 3.8 yang kemudian hasilnya ditotal dan dianalisis. Hasil analisis dijabarkan sebagai berikut : Tabel 4.11. Keaktifan belajar siswa Nama Siswa
No
Aspek Keaktifan yang Diamati
1.
Konsentrasi dalam mengamati video yang disajikan
Naufal
Yudis
Zahra
Nova
Bima
Tara
Nisa
Juven
Prima
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
Mendengarkan dengan seksama teori yang disampaikan Membaca dengan seksama langkah - langkah percobaan Mengamati dengan seksama percobaan yang dilakukan Menulis poin - poin pokok materi yang disampaikan
0
0
1
0
0
0
1
0
1
6
Aktif dalam bertanya
0
0
0
1
0
1
0
0
0
7
Aktif menjawab pertanyaan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
Aktif dalam melakukan percobaan mandiri
1
1
0
1
0
1
0
1
0
9
Aktif melakukan percobaan dalam kelompok
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Aktif dalam berdiskusi dan memecahkan masalah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
8
7
8
8
6
9
8
7
8
Rata – rata
0,8
0,7
0,8
0,8
0,6
0,9
0,8
0,7
0,8
Presentase (%)
80
70
80
80
60
90
80
70
80
2. 3. 4.
dalam kelompok Jumlah Nilai
Berdasarkan tabel analisis di atas, terlihat bahwa semua siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar IPA dengan materi magnet menggunakan video pembelajaran. Terlihat dari presentase keaktifan belajar yang diatas 50%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
C. Pembahasan 1.
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dengan Penggunaan Video Magnet Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan adanya kegiatan mendengarkan, mengamati, menulis, membaca, tanya – jawab, melakukan percobaan, dan berdiskusi serta ditunjukkan dengan adanya aktivitas berfikir.Dorongan keinginan belajar siswa terlihat dari antusiasme dalam mengikuti kegiatan belajar sehingga mengacu pada keaktifan belajar siswa, hal tersebut terlihat dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti. Penggunaan media video pada penelitian ini sedikit berbeda dari model ceramah karena mereka secara langsung melakukan aktivitas belajar baik dengan praktek sederhana maupun berdiskusi. Pada kegiatan ini siswa memutar ulang video, mengulang bagian yang belum dipahami, maupun menghentikan momen tertentu untuk dipahami sesuai keinginan mereka, maka dapat disimpulkan pula bahwa dalam melakukan aktivitas – aktivitas belajar yang telah diuraikan oleh peneliti siswa memiliki dorongan belajar magnet. Jadi, melalui video magnet siswa menjalani proses belajar. Melalui penelitian ini terlihat banyak kelebihan video dalam menyampaikan informasi pengetahuan yang secara efektif berpengaruh terhadap pemahaman siswa. Kelebihan yang pertama, segala pengertian dapat disampaikan dengan cara yang lebih konkret dari pada yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan, dicetak, atau ditulis (Suleiman. 1981:16 – 18). Kedua, dapat diputar ulang atau dihentikan pada momen tertentu tanpa mengganggu siswa lain. Ketiga mengatasi keterbatasan jarak dan waktu yaitu dapat dipelajari kapan saja di luar jam pelajaran dan keempat, menghasilkan cara yang lebih efektif dalam waktu yang lebih singkat. Faktor
pendorong kebutuhan belajar menyebabkan pemanfaatan
video yang dibuat pada pokok bahasan magnet memiliki efek dalam pembelajaran jenjang SD kelas IV. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian yaitu adanya peningkatan pemahaman siswa SD kelas IV setelah belajar menggunakan video magnet. Peningkatan pemahaman tersebut terlihat dari jawaban siswa yang salah maupun belum sempurna ketika pre – test dan kemudian menjadi jawaban yang mengandung konsep benar dan tepat ketika post – test, melalui peningkatan pemahaman siswa secara deskripsi pada setiap butir soal. Deskripsi perubahan pemahaman siswa terbukti dalam rangkuman tabel 4.4, 4.5, dan 4.10. Dari tabel 4.4 dan 4.5terlihat pemahaman awal siswa SD kelas IV mengenai konsep magnet yang kurang benar bahkan belum diketahui pemahaman siswa menjadi lebih baik (siswa memiliki konsep semakin benar dan yang tepat) walaupun pada beberapa konsep siswa masih kesulitan untuk memahaminya. Pada beberapa konsep yang sama sekali tidak dipahamisiswa, setelah belajar dengan videomagnet menjadi paham dengan benar dan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Berdasarkan tabel 4.10 terlihat adanya perubahan peningkatan pemahaman siswa, yaitu pada satu siswa yang sebelumnya memiliki tingkat pemahaman rendah terhadap konsep magnet, setelah belajar dengan menggunakan video magnet pemahamannya menjadi tinggi. Lima siswa lainnya yang sebelumnya memiliki pemahaman cukup menjadi tinggi, dan tiga siswa lainnya yang sebelumnya sudah memiliki pemahaman tinggi menjadi sangat tinggi. Bukti lain mengenai peningkatanpemahaman siswa SD kelas IV tentang materi magnet setelah belajar dengan video terlihat pada tabel 4.9 dimana diketahui nilai rata – rata pre – test sebesar 55,42% yang meningkat pada nilai post – test menjadi sebesar 79,44% sehingga dapat dikatakan bahwa presentase kenaikan pemahaman siswa SD kelas IV adalah sebesar 24,03%. Penggunaan video pembelajaran melibatkan siswa untuk mandiri dalam belajar dan memahami konsep. Siswa terlibat langsung pada proses pembelajaran karena selain siswa melihat video, mereka juga aktif melakukan percobaan magnet secara langsung. Chikering dalam Pannen (1994:5),
mengemukakan
bahwa
peserta
didik
yang
memiliki
kemandirian belajar adalah peserta didik yang dapat mengontrol dirinya sendiri, mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dan memiliki keyakinan akan dirinya serta memiliki orientasi atau wawasan luas. Kemandirian belajar siswa SD tercermin dari sikap fokus memahami pengetahuan yang dijabarkan baik dalam video magnet maupun praktek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
langsung sebagai bentuk pengontrolan diri. Hal ini ditunjukan melalui kecenderungan tingkah dan pembawaan diri siswa ketika belajar. Berikut dokumen fokus belajar siswa SD :
Gambar 4.5. Foto fokus belajar siswa SD kelas IV ketika belajar dengan video
Konsep magnet bukan hal baru bagi siswa karena telah dipelajari sebelumnya disekolah, namun dengan adanya media pembelajaran yang menarik bagi siswa dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar. Peran guru tidak hanya sebagai fasilitator yang memberikan peneguhan pemahaman semata namun juga sebagai fasilitator yang menuntun mereka mendapatkan pemahaman yang mendalam mengingat siswa SD masih memiliki wawasan yang terbatas. Dapat dikatakan juga guru sebagai pengajar yang mendominasi dalam perubahan pemahaman siswa SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
2. Tanggapan siswa mengenai video magnet dalam pembelajaran Hasil wawancara tertulis (terdapat dalam lampiran) dari siswa menyatakan bahwa pembelajaran video yang dibuat peneliti sudah baik. Siswa terlihat antusias saat mengikuti kegiatan belajar. Menurut siswa dengan adanya pembelajaran dengan media video, mereka lebih semangat dalam belajar karena merupakan pengalaman baru yang mereka dapat sehingga mereka tidak merasa jenuh belajar materi magnet. Selain itu mereka juga lebih paham mengenai materi yang disampaikan karena bisa menerapkan dan mempraktekkan percobaan secara langsung serta dapat mengulang kembali tayangan video pada materi yang masih belum dipahami. Hal tersebut terlihat juga dari pencapaian nilai hasil belajar siswa dimana materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan baik terbukti dengan dapat teraplikasikannya materi ke dalam pemecahan masalah. Siswa dapat dengan mudah menyerap materi magnet serta melakukan percobaan sifat – sifat dan cara pembuatan magnet baik secara mandiri maupun dalam kelompok. Disamping itu, pembelajaran dengan media video mengurangi efek jenuh belajar pada siswa serta mengurangi rasa lelah belajar karena setiap hari siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dengan metode dan media belajar yang monoton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
D. Keterbatasan Penelitian Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Sedikit sulit untuk mengumpulkan siswa SD kelas IV karena kegiatan penelitian tidak dalam ruang lingkup sekolah. Oleh karena itu, upaya dalam mendapatkan data yang lebih baik menjadi sangat terbatas. 2. Pada awal pembelajaran sedikit sulit mengkondisi siswa SD untuk bekerjasama dan fokus dalam proses belajar sehingga sedikit berakibat terhadap hasil yang diperoleh. 3. Kebutuhan belajar siswa dalam penelitian ini dirasa masih kurang, dan peneliti hanya menggunakan LKS sederhana sebagai pendukung aktivitas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini berhasil mengembangkan dan menggunakan video sebagai fasilitas dalam memperkuat pemahaman konsep pokok bahasan magnet. Video yang dikembangkan layak digunakan untuk mempelajari magnet setelah melalui tahap validasi oleh ahli. Setelah selesai tahap validasi maka dilakukan revisi dan uji coba kepada mahasiswa. Setelah itu video diimplementasikan kepada siswamenunjukkan bahwa: 1.
Pemanfaatan videobaik digunakan dalam pembelajaran pada konsep magnet pada jenjang SD. Hal ini terlihat dari hasil pre – test dan post test yang menunjukan adanya peningkatan yaitu nilai rata – ratapost – tes lebih besar dari nilai rata – ratapre – test.
2.
Pemanfaatan videomendorong siswa aktif belajar. Hal ini diukur melalui pengamatan yang dinilai dengan beberapa aspek, terbukti dengan hasil deskripsi rata – rata keaktifan siswa diatas 50%.
3.
Tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan pada pokok bahasan magnet adalah siswa merasa video dalam penelitian ini baik digunakan dalam pembelajaran magnet.
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
B. Saran Agar penelitian berikutnya lebih baik, maka peneliti memberikan beberapa saran, yaitu: a.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mempersiapkan software yang akan digunakan dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan terjadi masalah yang dapat menghambat kelancaran pembuatan video.
b.
Meskipun pembelajaran dengan bantuan video mendorong keaktifan siswa dalam belajar yang nantinya berimplikasi terhadap hasil belajar siswa, diperlukan juga teknik yang menarik dalam menyajikan materi yang dapat dilengkapi dengan percobaan – percobaan sederhana agar lebih menumbuhkan antusiasme siswa dalam belajar.
c.
Dalam penggunaan video pembelajaran diperlukan pula kegiatan instruksi sebagai bentuk dorongan kepada siswa untuk belajar. Contohnya dengan menghadirkan LKS dalam pembelajaran, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang maksimal.
d.
Video yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam pembelajaran magnet di sekolah pada jenjang SD, dengan syarat fasilitas yang mendukung penggunaan media pembelajaran ini tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Berk, R.A. 2001. Multimedia Teaching with Video Clips : TV, Movies, YouTube, and mtvU in the Colleg Classroom. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 5(1), 1 – 21. Budi, Kartika. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektifitasnya dan Sikap Mereka pada Strategi Tersebut. Dalam Widya Dharma, XI (2), April. Hal 43 – 71. Daryanto. 2013. Media Pembelajaran : Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan. Yogyakarta : Gava Media. Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Endarwati, Asteria Arni. 2009. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II dalam Peningkatan Keterlibatan Siswa dalam Peembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar di SMP 3 Godean Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi : USD. Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Harumning Tyas, Fransisca. 2012. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog Terhadap Motivasi, Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa di Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada Pokok Bahasan Lensa. Skripsi : USD. Latuheru, John D. 1988. Media Pembelajaran : Dalam Proses Belajar – Mengajar Masa Kini. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pannen, Paulina. 1994. Belajar Mandiri: Mengejar di Perguruan Tinggi. PAUPPAI. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Sudarmawan, dan Dony Ariyus. 2007. Interaksi Manusia dan Komputer. Yogyakarta : Andi Offset. Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Suleiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio Visual untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia. Sukardi, H.M. 2008. Evaluasi Pendidikan : Prinsip & Operasionalnya. Jakarta : Bumi Aksara. Suparno, Paul. 2007. Kajian dan Pengantar Kurikulum IPA SMP dan MT. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Usman, Moh. Uzer. 1997. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Lampiran 1 Lembar Validasi
Validasi Instrumen
Lembar Validasi Video oleh Mahasiswa Berilah tanda (√) pada kolom dibawah ini ! No 1. 2. 3. 4. 5.
Variabel Tulisan/teks Gambar Suara Warna Durasi video
Baik
Kurang
Kritik dan Saran :
Yogyakarta, 5 Maret 2015 Penvalidasi,
(.................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Lampiran 2 Tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria penilaian, dan skor untuk Pre – test dan Post – test Konsep
Soal
Pengertian magnet
Jelaskan pengertian magnet !
Gambar contoh – contoh magnet
Coba gambarkan contoh – contoh magnet yang kalian temui !
Nomor Soal Pre – Post test test 1 1
2
2
Skoring penilaian Aspek
Jawaban yang diharapkan
Pemahaman
Suatu benda yang memiliki sifat dapat menarik pertikel besi/logam yang ada disekitarnya
Pemahaman
Magnet batang, magnet U, magnet jarum, dan magnet lingkaran
Skor: konsep benar & tepat, skor: 5 konsep kurang tepat, skor: 2 - 3 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 5 Skor : konsep benar & tepat, skor: 2,5 konsep kurang tepat, skor: 1,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Benda yang dapat dan tidak dapat ditarik magnet
Kutub – kutub magnet
Sifat tolak – menolak dan tarik – menarik magnet
a.
Sebutkan benda – benda apa saja yang bisa dan tidak bisa ditarik magnet !
b.
Tuliskan pendapatmu tentang percobaan diatas !
Gambarlah kutub – kutub magnet !
a.
Apa yang terjadi ketika magnet berkutub utara didekatkan dengan magnet berkutub utara ?
b.
Tulislah kutub yang saling tarik – menarik dan tolak – menolak !
3
3
Pemahaman
4
4
Pemahaman
5
5
Pemahaman
a.
Benda yang dapat ditarik magnet (dari percobaan) : penjepit kertas dan sendok besi Benda yang tidak dapat ditarik magnet : plastik, karet, kertas, dan pensil kayu
b.
Magnet dapat menarik partikel benda logam/besi
a.
Magnet sejenis didekatkan akan terjadi gaya tolak – menolak
b.
Tarik – menarik : U – S Tolak – menolak : S – S dan U – U
Skor soal a dan b: konsep benar & tepat, skor: 2,5 konsep kurang tepat, skor: 1,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5 Skor : konsep benar & tepat, skor: 2,5 konsep kurang tepat, skor: 1,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5 Skor soal a dan b: konsep benar & tepat, skor: 2,5 konsep kurang tepat, skor: 1,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Magnet dapat menembus benda
Membuat magnet sederhana dengan arus listrik
a.
Apa yang terjadi ketika kamu melakukan percobaan diatas ?
b.
Tulis pendapatmu tentang percobaan diatas !
Tulislah dengan bahasamu sendiri bagaiman cara membuat magnet dengan cara dialiri arus !
6
7
6
7
Pemahaman
Pemahaman
a.
Magnet akan menggerakkan mainan bermagnet sesuai arah geraknya
b.
Magnet dapat menembus benda (benda yang memiliki ketebalan tertentu)
Cara membuat magnet sederhana dengan melilitkan kawat email (kawat penghantar arus listrik) paa paku, kemudian ujung – ujung lilitan kawat email tersebut dihubungkan pada kutub positif dan negatif dari baterai. Tunggu hingga beberapa saat kemudian dekatkan ujung paku yang terlilit kawat dengan peniti atau isi staples untuk melihat hasilnya.
Skor soal a dan b: konsep benar & tepat, skor: 2,5 konsep kurang tepat, skor: 1,5 konsep tidak sesuai, skor: 0,5 konsep salah/tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 2,5 Skor: konsep benar, tepat & lengkap, skor: 10 konsep benar & tepat, skor : 7-9 konsep kurang tepat, skor: 5-6 konsep tidak sesuai, skor: 3-4 konsep salah, skor: 1-2 tidak ada jawaban, skor: 0 Skor maksimal: 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Lampiran 3 Lembar Soal Pre – test dan Post – test
LEMBAR KERJA SISWA
1. Jelaskan apa arti magnet ! Jawab :
2. Coba gambarkan contoh – contoh magnet yang kalian ketemui ! Jawab :
Lakukan percobaan sifat – sifat magnet di bawah ini ! 3. Magnet menarik benda – benda logam Alat dan Bahan : Magnet, penjepit kertas, sendok, plastik, karet, kertas, dan pensil kayu (kayu).
Langkah Percobaan : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Mendekatkan magnet pada penjepit kertas, sendok, plastik, karet, kertas, dan pensil kayu (kayu). 3. Mengamati apa yang akan terjadi ketika magnet didekatkan pada benda – benda tersebut. 4. Menjawab pertanyaan dan menulis kesimpulannya.
Jawablah pertanyaan di bawah ini ! a. Sebutkan benda – benda apa saja yang bisa dan tidak bisa ditarik magnet ! Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
b. Tuliskan pendapatmu tentang percobaan di atas ! Jawab :
4. Magnet memiliki 2 kutub (Utara dan Selatan) Alat dan Bahan : Magnet dan benang tipis
Langkah Percobaan : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Mengikat magnet dengan benang tipis, kemudian menggantungkannya. 3. Berdiri pada sembarang arah dan mengamati arah yang ditunjuk kutub – kutub magnet. 4. Menggambarkan kutub – kutub magnet.
Jawablah pertanyaan di bawah ini ! a. Gambar kutub – kutub magnet ! Jawab :
5. Magnet yang berkutub sejenis akan tolak menolak, dan yang berbeda jenis akan tarik menarik Alat dan Bahan : Magnet batang, dan magnet U
Langkah Percobaan : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Mendekatkan magnet batang yang telah diketahui kutubnya pada salah satu kutub magnet batang yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
3. Mendekatkan magnet batang yang telah diketahui kutubnya pada magnet U, dan mencari kutub – kutub magnet U. 4. Mengamati bagaimana hasil yang diperoleh. 5. Menjawab pertanyaan.
Jawablah pertanyaan dibawah ini ! a. Apa yang terjadi ketika magnet berkutub utara didekatkan dengan magnet berkutub utara ? Jawab :
b. Tulislah kutub yang saling tarik menarik dan tolak menolak ! Jawab :
6. Magnet dapat menembus benda Alat dan Bahan : Magnet batang, mainan bermagnet, kertas, dan buku.
Langkah Percobaan : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Meletakkan mainan bermagnet diatas kertas dan diatas buku dengan mendekatkan magnet batang dibawahnya. 3. Mengamati bagaimana hasil yang diperoleh dan menuliskan kesimpulannya. 4. Melakukan pada benda/buku lain dengan ketebalan yang berbeda.
Jawablah pertanyaan di bawah ini ! a. Apa yang akan terjadi ketika kamu melakukan percobaan di atas ? Jawab : b. Tulislah pendapatmu tentang percobaan di atas ! Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
7. Percobaan Pembuatan Magnet Sederhana dengan Dialiri Arus Listrik (Elektromagnetik)
Alat dan Bahan : Batu baterai, paku, kawat email (kawat penghantar arus), silet, isi staples
dan kertas.
Langkah Percobaan : 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. 2. Melilitkan kawat email pada paku. 3. Menghubungkan paku yang terliliti kawat email pada batu baterai. 4. Mendekatkan paku pada silet dan isi staples, serta pada kertas. 5. Mengamati apa yang terjadi dan membandingkan hasil percobaan. 6. Menjawab pertanyaan.
Jawablah pertanyaan di bawah ini ! a. Tulislah dengan bahasamu sendiri bagaimana cara membuat magnet dengan cara dialiri arus ! Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Lampiran 4 Lembar Wawancara Tertulis
WAWANCARA TERTULIS
1. Bagaimana perasaan kalian dengan pelajaran IPA yang menggunakan video kemagnetan? 2. Apakah dengan menggunakan video kalian menjadi paham tentang sifat – sifat magnet? 3. Apakah dengan menggunakan video kalian menjadi paham tentang cara pembuatan magnet? 4. Apakah setelah melihat tayangan tersebut kalian dapat membuat magnet sendiri di rumah? 5. Apakah kalian senang belajar IPA dengan melihat video? 6. Apa yang bisa kalian ambil pelajaran tentang pelajaran IPA dengan video? 7. Adakah kesulitan kalian dalam memahami tayangan video tersebut? 8. Adakah kesulitan kalian dalam membuat magnet sendiri di rumah? 9. Apakah kalian tertarik belajar IPA dengan menggunakan video? 10. Tuliskan
pengalaman
yang
menggunakan video tersebut !
kalian
peroleh
setelah
belajar
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Lampiran 5 Sampel Lembar Validasi
Instrumen pada penelitian ini divalidasi oleh Dosen Pembimbing dan mahasiswa non pendidikan fisika. Berikut adalah validasi mahasiswa Prodi Teknik Informatika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 6 Sampel Hasil Pre – test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Lampiran 7 Sampel Hasil Post – test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Lampiran 8 Sampel Hasil Wawancara Tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Lampiran 9 Skenario Video Magnet “MAGNET”
Video : *di ruang laboratorium fisika* *Muncul slide pembukaan betuliskan Magnet, diteruskan dengan slide mengenai pengertian, jenis – jenis, serta contoh magnet disertai musik pengiring* Narator : [Selamat pagi adik – adik, hari ini kita akan belajar mengenai magnet] Narator : [Disini kakak memiliki beberapa magnet, antara lain : magnet lingkaran, magnet U, magnet batang, dan kakak juga punya dua kompas ya yang satu berbentuk jarum dan satunya berbentuk lingkaran seperti ini ya.. Yang sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari adalah yang berbentuk lingkaran karena praktis dan mudah dibawa kemana – mana, jarum kompas merupakan magnet dimana salah satu sisi menunjukkan arah utara dan satu sisinya lagi menunjukkan arah selatan.] Narator : [Sebelum kita belajar lebih jauh mengenai magnet, mari kita mengetahui sifat – sifat magnet terlebih dahulu. Kita akan melakukan beberapa percobaan untuk mengetahui sifat – sifatnya.] [Untuk mengetahui sifat magnet yang pertama kita memerlukan alat – alat seperti : magnet batang, penjepit kertas, sendok, plastik, karet, kertas dan pensil kayu. Kita akan melihat bersama – sama apa yang akan terjadi ketika kita dekatkan magnet ini pada benda – benda di bawah ini?. Yang pertama kita dekatkan magnet dengan penjepit kertas. Adik – adik bisa melihat ya.. Penjepit kertas bila didekatkan dengan magnet, maka ia akan tertarik magnet.
Kemudian bagaimana jika sendok yang kita dekatkan dengan magnet?. Apakah sama dengan penjepit kertas?. Nah.. ternyata, sendok jika didekatkan dengan magnet juga akan tertarik oleh magnet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Lalu apa yang akan terjadi ketika kita mendekatkan plastik dengan magnet? Apakah sama dengan penjepit kertas dan sendok ? Mari kita lakukan, seperti ini ya... Nah plastik disini terbukti tidak dapat tertarik oleh magnet dan plastik tetap dalam posisi diam. Bagaimana jika magnet didekatkan dengan karet? Nahh.. sama seperti plastik, magnet tidak dapat menarik karet. Karet tetap diam, tidak ada perubahan yang terjadi. Lantas bagaimana ketika kita mendekatkan magnet dengan kertas? Mari kita coba.. Ternyata kertas juga tidak dapat ditarik magnet Dan bagaimana ketika kita dekatkan magnet dengan pensil kayu? Apakah magnet dapat menarik kayu?. Mari kita lihat.. Magnet juga tidak dapat menarik kayu, kayu tetap pada posisi semula. Tidak ada perubahan atau tarikan oleh magnet.
Dengan demikian, pada percobaan yang pertama dapat kita simpulkan bahwa magnet hanya dapat menarik benda – benda logam]
*Narator menuliskan kesimpulan percobaan mengenai sifat magnet yang pertama dipapan tulis* Narator : [Untuk mengetahui sifat magnet yang ke-2, kakak akan melakukan percobaan lagi. Disini kakak memerlukan alat, antara lain : kompas, magnet batang, mangkok yang berisi air, silet, dan kakak juga menyiapkan kertas yang sudah diberi tanda arah (barat, timur,selatan, dan utara)] [Pertama – tama kakak akan menaruh kompas ini pada arah yang sembarang. Nah.. kakak akan berputar dan kita akan melihat apa yang akan terjadi pada jarum kompas yang berwarna kehitaman atau biru menunjukkan arah disamping kiri kakak, begitu juga pada kompas yang lingkaran. Anak panah pada jarum menunjukkan arah disebelah kiri kakak, sedangkan arah disebelah kiri kakak adalah arah utara, Seperti ini ya..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Kemudian bila kakak berputar lagi, adik – adik bisa melihat arahnya tetap sama seperti tadi. Yang jarum biru pada kompas menunjukkan arah yang sama, yaitu utara sedangkan anak panah pada kompas lingkaran juga menunujukkan arah utara. -
Nahh.. kakak akan berputar sekali lagi ya.. Apakah jarum kompasnya akan menunjukkan hal yang sama? Magnet jarum pada kompas dan anak panah pada kompas lingkaran ternyata juga menunjukkan arah yang sama. Dengan demikian, dapat disimpulkan pada jarum kompas yang memuliki warna biru merupakan kutub magnet yang berarah utara sedangkan sisi lainnya merupakan arah selatan.]
[Nah.. adik – adik, selain kita menggunakan kompas kita juga dapat menggunakan magnet batang yang sudah diikat dengan tali tipis. Kita juga dapat melihat arahnya dengan cara kita gantung magnet yang sudah diikat dengan tali. Arah utara ada disebelah kanan saya. Coba kalau saya berputar, ternyata sisi magnet yang menunjukkan arah utara disimbolkan dengan warna merah, sedangkan sisi yang menunjukkan arah selatan disimbolkan dengan warna hitam. -
Ketika saya berputar sekali lagi, dapatkah adik – adik melihat apa yang akan terjadi pada magnet? Oke.. saya sudah berputar dan lagi – lagi kutub magnet yang disimbolkan warna merah ini menunjukkan arah utara saya, sedangkan warna yang hitam menunjukkan arah selatan saya. Seperti itu ya.. Oke kita akan berlanjut ke percobaan yang lain untuk mengetahui sifat magnet yang ke-2.]
[Percobaan lain untuk melihat sifat magnet yang ke-2, kita memerlukan alat mangkok berisi air. Kemudian saya menyiapkan silet, dan kertas yang sudah saya beri tanda arahnya (utara, barat, timur, dan selatan). Lalu kita letakkan kertas tersebut sesuai arah geografis kita ya.. Arah utara di belakang saya dan selatan di depan saya. Kemudian saya letakkan kertasnya sedemikian rupa dan mangkoknya saya taruh diatasnya. Ditaruh dengan pas, kemudian silet tersebut kita letakkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
diatas air. Pelan – pelan sekali jangan sampai tenggelam. Bisa dilihat ya.. ternyata silet ini juga menunjukkan arah utara sama seperti kompas, bisa dilihat pada kompasnya juga ya.. Kompas tersebut menunjukkan arah utara, namun disini tidak sepenuhnya menunjuk arah utara melainkan agak melenceng sekitar 22˚ atau yang sering disebut dengan sudut deklinasi. Jadi dengan demikian, sifat magnet yang ke-2 dapat kita simpulkan : magnet memiliki 2 kutub, yaitu kutub utara dan selatan.]
*Narator menuliskan kesimpulan percobaan mengenai sifat magnet yang ke-2 dipapan tulis* Narator : [Kita akan melanjutkan ke percobaan selanjutnya untuk mengetahui sifat magnet lainnya.] [Adik – adik kita sudah mengetahui kutub yang ada pada magnet ini dari percobaan sebelumnya. Untuk sifat magnet yang ke-3, kakak akan dekatkan kutub – kutub ini pada kutub – kutub pada kompas. - Nahh.. apa yang akan terjadi? Adik – adik bisa melihat ketika kakak mendekatkan kutub utara yang disimbolkan dengan warna merah dan kutub selatan yang disimbolkan dengan warna hitam di dekatkan dengan kompas. Sisi kompas yang berwarna gelap menunjukkan arah utara sedangkan sisi yang lain menunjukkan arah selatan. - Apa yang akan terjadi ketika kakak dekatkan magnet batang berkutub utara pada kompas yang menunjukkan arah utara? Ternyata sisi kompas arah utara yang hitam menjauhi arah utara dari magnet batang kakak. Sehingga yang berdekatan yang berdekatan dengan arah utara magnet batang kakak adalah kutub selatan kompas. Dan ketika kakak putar, kakak dekatkan arah selatan magnet batang pada kompas maka akan berdekatan dengan kutub utara pada kompas atau bisa dikatakan juga kutub selatan pada kompas menjauhi kutub selatan magnet batang. - Lantas bagaimana ketika kakak dekatkan magnet yang tidak diketahui kutubnya (karena ditutup isolatip)? Mana yang memiliki arah utara dan mana arah selatan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Dengan percobaan seperti tadi kita dapat menentukan arah kutub – kutub magnet batang ini. Tadi, jika sejenis kakak dekatkan maka akan menjauhi atau tolak – menolak dan ketika berbeda jenis atau berlawanan akan tarik – menarik. Coba ini.. kita belum tahu kutub apa yang kita dekatkan pada kompas. Nah.. disini yang mendekati magnet batang adalah kutub utara pada kompas, sehingga dapat disimpulkan kutub magnet batang di depan kompas ini merupakan kutub selatan. Jadi kutub ini kita beri simbol S (ditulis dengan spidol). Sehingga sisi yang lain kutub magnet batang merupakan kutub utara dan kita beri simbol U (ditulis dengan spidol). Kita dapat menentukan juga kutub U dan S pada magnet yang diisolatip juga, dengan cara yang sama seperti pada magnet batang sebelumnya. Begitupun untuk magnet lingkaran.]
[Dari percobaan yang ke-3, dapat kita simpulkan : kutub sejenis pada magnet akan saling tolak –menolak dan yang berbeda jenis akan saling tarik – menarik. ] *Narator menuliskan kesimpulan percobaan mengenai sifat magnet yang ke-3 dipapan tulis* Narator : [Oke adik – adik sekarang kita akan melihat sifat magnet yang terakhir. Kita dapat mengetahui sifat magnet yang terakhir dengan percobaan juga.] [Disini kita memerlukan magnet, mainan plastik yang tidak ada magnetnya, dan mainan plastik yang bermagnet (biasanya pada mainan untuk tempelan kulkas), kemudian ada kertas, dan buku yang agak tebal.] [Sebelumnya kita akan melihat apa yang akan terjadi ketika mainan yang ada megnetnya kita letakkan diatas kertas, dan dibawah kertas kita beri magnet. Mainan tersebut akan bergerak sesuai arah gerak magnet yang saya gerakkan. -
Bagaimana ketika mainan yang tidak ada magnetnya saya taruh diatas kertas yang dibawahnya saya beri magnet? Apa yang terjadi? Ya betul.. mainan tidak dapat ditarik dan digerakkan oleh magnet seperti pada mainan sebelumnya. Ingat ! Magnet hanya dapat menarik benda logam atau magnet yang berbeda kutub.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Sedangkan ketika saya taruh mainan bermagnet pada buku yang agak tebal, mainan bermagnet tidak dapat bergerak mengikuti magnet yang saya gerakkan. Saat magnetnya saya gerakkan, mainannya tetap diam. Dengan demikian apa yang dapat adik – adik simpulkan berdasarkan sifat magnet ini? Magnet dapat menembus benda dengan ketebalan tertentu. Magnet bisa menembus benda yang besar dengan kekuatan/daya yang besar juga.]
-
*Narator menuliskan kesimpulan percobaan mengenai sifat magnet yang terakhir dipapan tulis* Narator : [Oke adik – adik itu tadi kita telah mempelajari sifat – sifat magnet. Nah sekarang kita akan belajar cara membuat magnet secara sederhana.] [Sebelumnya pembuatan magnet sendiri dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu : 1. dengan cara digosok (magnet digosokkan pada logam) 2. magnet didekatkan pada logam 3. dengan cara dialiri arus atau sering disebut elektromagnetik. Kita disini akan belajar cara pembuatan magnet dengan dialiri arus. Pada percobaan ini kakak memerlukan paku yang dililiti kawat email. Kawat email sendiri adalah kawat yang dilapisi oleh bahan yang dapat dialiri arus listrik. Kemudian isi staples, silet, dan batu baterai. Kawat email dililitkan pada paku, kemudian paku yang telah dililiti kawat email tersebut kita hubungkan dengan batu baterai. Kita tunggu sejenak dan kita lalu kita dekatkan paku tersebut dengan alat – alat ini, yaitu silet dan isi staples. Apa yang terjadi? Coba adik – adik lihat..
Paku bisa menarik silet, paku tersebut juga bisa isi staples. - Namun apakah bisa menarik benda – benda lain, seperti kertas? Tidak ya.. Kertas tidak dapat ditarik paku hanya logam – logam saja yang dapat ditarik paku. Kemudian jika kakak akan lepaskan paku dari sumber arus atau beterai. Ternyata paku masih dapat logam namun lama – lama dayanya semakin melemah kemudian akan menghilang. Sehingga pembuatan magnet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
seperti ini bersifat sementara atau dapat melemah dan kemudian menghilang daya magnetnya.] [Kita dapat menyimpulkan sifat magnet ada 4, yaitu : 1. dapat menarik benda – benda logam 2. memiliki kutub utara dan kutub selatan 3. kutub yang sejenis akan tolak – menolak dan yang berbeda jenis akan tarik – menarik 4. magnet dapat menembus benda Proses pembuatan magnet ada 3 cara seperti yang telah kakak jelaskan di awal.] *Closing* Narator : [Nahh.. adik – adik juga dapat melakukan percobaan sederhana tersebut dirumah. Selamat belajar.] *Muncul slide contoh penggunaan magnet dalam kehidupan sehari – hari* *Penutup*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119