Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
CULTURE DEVELOPMENT ORGANIZATION TO INCREASE SELF LECTURER IN FACULTY OF TEACHING AND EDUCATION UNIVERSITY TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or Abstract Nuruddin Priya Budi Santoso. Culture devolepment organization to increase self teacher in the Faculty of Teaching and Education University Tunas Pembangunan Surakarta. This study aims (1). To find a variety of organizational culture that has built up in FKIP UTP. (2). To find cultures that increase the independence in lecturer FKIP UTP. The method used in this study is a qualitative research, with research and development, with a model of the development of conceptual and procedural. The three stages of the research as follows: a preliminary study and design of a hypothetical model of the design through a survey and literature review, development and testing of the initial model rationally by the team. The subjects of the study is a lecturer within the Faculty of Teaching and Devolepment University Tunas Pembangunan Surakarta. While data collection techniques using interviews, observation, documentation, questionnaires and tests. Techniques analisia interactive data analysis by Miles and Hiberman (1984) (in Lexy J. Moleong, 2001: 50). The analytical model has three components, namely data reduction, data analysis and conclusion. The study concluded: 1 organizational culture has been awakened in Faculty of Teaching and Devolepment University Tunas Pembangunan Surakarta , it can be seen that the lecturers have to know and understand the organization's management system is based on the vision, mission, goals and objectives and strategies to achieve within the Faculty of Teaching and Devolepment University Tunas Pembangunan Surakarta. 2 Independence of lecturers working in the organizational culture within the Faculty of Teaching and Devolepment University Tunas Pembangunan category based on criteria including a high score is an average of 191.46 Key wards: organizational culture and independence lecturer.
1 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
PENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DOSEN DI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA A. Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi (PT) sebagai penyelenggara pendidikan formal sebagai pendidik
calon
professional
di
bidangnya,
perguruan
tinggi
dapat
menyelenggarakan pendidikan, akademik, profesi dan vokasi dengan program pendidikan. Peran serta perguruan tinggi sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mengutip dari Undang-undang Sistem Keolaragaan Nasional (UUSKN) Bab XIII pasal 74 telah mengamanatkan bahwa Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Keolahragaan: Ayat (1) Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat melakukan pengembangan Iptek secara berkelanjutan untuk memajukan keolahragaan nasional; ayat (3) Pengembangan Iptek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan melalui penelitian, pengkajian, alih teknologi, sosialisasi, pertemuan ilmiah, dan kerja sama antarlembaga penelitian, baik nasional maupun internasional yang memiliki spesialisasi Iptek keolahragaan; (4) Hasil pengembangan Iptek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disosialisasikan dan diterapkan untuk kemajuan olahraga.
PT yang memiliki program keolahragaan diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap kemajuan keolahragaan baik itu sebagai innovator pembuat media dan alat olah raga, memperbaiki rencana, kinerja pelatihan olah raga, meningkatkan dan memperbaiki kinerja kualitas dan evaluasi pelatihan olah raga, 2 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
dimana tujuan yang ingin di raih adalah peningkatan prestasi di bidang olah raga. Perwujudan nyata kegiatan tersebut bila di lingkup perguruan tinggi dapat kita lihat dari kegiatan pembelajaran pada program studi keolahragaan. Budaya dan organisasi memainkan peranan yang penting dalam kehidupan kita. Organisasi dalam pelaksanaan memperlukan struktur dan layanan sebagai bagian penting untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan. Budaya berpengaruh terhadap organisasi, semakin beragamnya latar belakang budaya yang dimiliki oleh anggota akan membuat organisasi hidup dengan dinamis. Organisasi yang dinamis apabila mampu meletakkan multibudaya anggotanya sebagai pendukung dan saling menghormati. Tetapi di sisi lain organisasi dengan anggota yang berasal dari budaya yang berbeda rawan akan konfik dan perpecahan. Budaya organisasi yang terbangun secara positif akan mempengaruhi pola berpikir anggota untuk memiliki visi, misi, tujuan dan keinginan membangun organisasi agar tetap kuat dan kokoh serta memiliki keberlangsungan hidup. Jika kemandirian
merupakan
potensi
yang
dimiliki
oleh
seseorang
untuk
mengorganisir dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Kemandirian berdasar pada kebenaran, terbuka untuk menerima pandangan-pandangan lain dari diwujudkan dengan adanya pola dan perilaku yang bertumpu pada kemampuan menggunakan potensi yang dimiliki secara mandiri.
3 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
Kemandirian dalam sebuah organisasi dibutuhkan sebagai perwujudan dan kualitas individu. Kemandirian menjadi tolak ukur penilaian objektif pada sisi apa sebenarnya individu menjadi anggota kelompok dalam berorganisasi. Kerjasama yang terjalin karena organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Dari latarbelakang masalah di atas budaya organisasi mampu meningkatkatkan kemandirian dosen sebagai topik yang layak untuk diteliti.
B. Permasalahan : Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1.
Apakah budaya berorganisasi sudah terbangun di FKIP UTP?
2.
Bagaimana budaya berorganisasi meningkatkan kemandirian dosen?
C. Pembahasan 1. Pengertian Budaya Organisasi Kita akan memulai mendefinisikan budaya organisasi (budaya yang berhubungan dengan oganisasi) dan iklim organisasi. Sebelum membahas berbagai penelitian lintas budaya, terlebih dahulu kita akan mendefiniskan budaya organisasi (organizational culture) dan iklim organisasi (organizational climate). Organisasi adalah suatu struktur yang dibuat oleh orang-orang untuk mencapai
4 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
tujuan tertentu. Organisasi terdiri dari orang-orang yang bekerja secara kolektif untuk mencapai tujuan secara keseluruhan organisasi. Budaya organisasi (organizational culture) dapat didefinisikan budaya berorganisasi atau budaya yang berhubungan dengan organisasi sebagai makna dan sistem informasi bersama dalam sebuah organisasi dan ditularkan di generasigenerasi kepada anggota, yang membuat organisasi dapat bertahan hidup dan berkembang. Konsep iklim organisasi adalah kondisi yang sengaja dibentuk berkaitan dengan bidang psikologi industri dan organisasi yaitu perilaku bekerja dalam sebuah organisasi. Penelitian tentang perbedaan budaya dalam nilai kerja menurut Hofstede (dalam David Matsumoto dan Linda Juang, 2008:399) 4 dimensi utama, yaitu : jarak kekuasaan (power distance), menghindari ketidakpastian (uncertainty avoidance), individualism vs collectivism, masculinity vs feminity, Organisasi memiliki hubungan vertikal atau hirarkis yang didasarkan pada status dan kekuasaan. Membedakan orang menurut peran, fungsi, dan posisi mereka sangat penting untuk kesuksesan dari sebuah organisasi. Kekuatan jarak mengacu pada tingkat budaya yang berbeda, mendorong atau mempertahankan perbedaan status dan kekuasaan. PD yang tinggi pada kekuatan jarak mengembangkan aturan, mekanisme, dan ritual yang berfungsi untuk memelihara dan memperkuat status hubungan antara anggota-anggota mereka. Menghindari ketidakpastian (uncertainty avoidance) artinya ketidakpastian adalah kenyataan hidup. Hal ini berlaku untuk individu, tetapi hal ini berlaku juga 5 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
bagi perusahaan. Keuntungan hari ini dapat dengan mudah mengubah ke kerugian pada hari besok, dan sebaliknya. Uncertainty avoidance menunjukkan sejauhmana masyarakat baik itu individu maupun perusahaan menghadapi situasi yang tidak pasti. Penghindaran ketidakpastian menjelaskan derajat yang berbeda masyarakat dan
budaya
yang
berbeda
mengembangkan
cara
untuk
menghadapi
ketidakpastian. Menurut Hofstede dalam Tri D dan Salis Y (2004:279) Masyarakat dengan
budaya tinggi berusaha menciptakan mekanisme untuk
mengurangi resiko sedangkan masyarakat dengan budaya rendah cenderung lebih toleransi terhadap situasi yang tidak pasti. Implikasi dari budaya organisasi berkaitan dengan kesadaran akan sifat dan fungsi dalam dunia kerja yang berkaitan dengan isu-isu dalam kehidupan nyata. Budaya organisasi dalam kesesuaian antara perusahaan dan karyawan adalah masalah nyata yang memiliki implikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi telah mulai berjuang dengan masalah budaya antara karyawan dan perusahaan, dan cara-cara baru, asimilasi pendatang baru ke dalam organisasi terus-menerus sedang dikembangkan dari perspektif budaya. 2. Pengertian Kemandirian Kemandirian sebagai bentuk perilaku yang sehat Kemandirian merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang untuk mengorganisir dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Perilaku mandiri diartikan pula sebagai perilaku yang dapat berdiri sendiri untuk berbuat sesuatu tanpa tergantung pada orang lain. Kecenderungan aktualisasi diri ini mendorong individu kedepan menuju satu tingkat kedewasaan yang diikuti dengan pertumbuhan dan penyesuaian diri. 6 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
Drost (1995) dalam Dewi Ratnasari (2009: 58) menjelaskan bahwa kemandirian diartikan sebagai kepercayaan kepada diri sendiri yang merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian kaitannya dengan tujuan pembangunan. Setiap orang mempunyai kemampuan yang unik untuk memahami sesuatu sesuai dengan potensi yang dimiliki, bukan hanya memenuhi saja tetapi punya inisiatif untuk mandiri yang terwujud dalam bakat, keinginan-keinginan untuk meyakinkan sendiri, sehingga secara perlahan-lahan dan bertahap kemandirian seseorang akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan dan kedewasaan. Kemandirian kerja sebagai sikap dalam bekerja sesuai dengan identitas diri, percaya diri, memiliki kemampuan untuk berinisiatif, berkreasi dan berinovasi, disiplin pribadi, bertanggungjawab, mampu menyelesaikan tugas rutin secara mandiri, serta mampu mengatasi masalah. D. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian Penelitian dengan judul “Pengembangan budaya organisasi untuk meningkatkan kemandirian dosen di Fakutas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta” dilaksanakan di kampus FKIP UTP Surakarta. Lokasi di Jalan Walanda Maramis 31 Cengklik Surakarta, no telp/ fax 0271- 854188. Nomor dan Tanggal SK Pendirian Fakultas : 0289/O/1986, 22 Mei 1986, Pejabat yang Menerbitkan SK: Mendikbud. Program
studi yang dikelola oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: 7 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
a) PS Bimbingan Konseling (Jenjang pendidikan S1) b) PS Pendidikan Kepelatihan Olah Raga (Jenjang pendidikan S1) c) PS Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Jenjang S 1) d) PS Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Jenjang S1) Sistem organisasi yang diharapkan mampu mengelola dan membangun sistem kepemimpinan yang dilaksanakan untuk menjamin terwujudnya visi, terlaksanakannya misi, serta tujuan tercapai melalui strategi yang digunakan secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil. Menurut dokumen borang fakultas (2009: 9-10) mendapatkan data sebagai berikut : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta memiliki lembaga untuk menciptakan tata pamong yang baik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta sebagai institusi akademik memiliki sistem organisasi kelembagaan yang terwujud dalam tata pamong, dalam mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan, tata pamong Diskripsi data dari dokumen borang fakultas (2009: 10-11) tentang prinsip-prinsip kinerja sistem organisasi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, yaitu: 1.
Kredibel, yaitu kinerja pamong yang dapat dipercaya baik secara kelembagaan maupun perseorangan, setiap penyelenggaraan kegiatan di fakultas maupun di universitas baik kegiatan akademik maupun non akademik mengikuti aturan yang berlaku dan telah disepakati bersama baik yang diputuskan oleh keputusan senat maupun kebijakan pimpinan. Salah satu contoh adalah penentuan pejabat Fakultas Keguruan dan Ilmu 8 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta ditentukan dan dilegalisasi oleh rektor sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti : peraturan pemilihan Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Ketua Laboratorium, Ketua Penjaminan Mutu Fakultas dan Program Studi, Ketua Komisi Sarjana dll. 2.
Transparan, yaitu semua proses/pelaksanakan kebijakan dan hasil kebijakan yang telah dilakukan dapat dibuktikan secara terbuka atau transparan baik internal maupun eksternal (publik). Aturan–aturan pemilihan pejabat sebagai penyelenggara tata pamong setelah dilegalisasi kemudian disampaikan secara terbuka kepada seluruh civitas akademika dan masyarakat. Bentuk transparansi antara lain laporan tertulis, antara lain berupa Laporan Berkala Semesteran dan tahunan, Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED).
3.
Akuntabel, yakni pengelolaan sumberdaya dan pelasanaan kebijakan yang dipercayakan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta dalam mencapai visi, misi, tujuan dapat dipertanggung jawabkan. Akuntabilitas mencakup pula mekanisme/ prosedur pencapaian tujuan yang berupa perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan pertanggungjawaban.
4.
Bertanggung jawab, artinya semua proses dan hasil kinerja universitas serta fakultas ditentukan oleh standar mutu yang ditentukan melalui bukti-bukti adanya pemutakhiran kurikulum (standar 5) peningkatan penyelenggaran 9 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
proses pembelajaran, keterlibatan penyelenggaraan pembelajaran tracer study dan masukan alumni.
Tugas, fungsi, kedudukan dan wewenang fakultas di lingkungan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Fakultas (Dekan) merupakan unit pelaksana akademik universitas yang mengelola satu atau lebih jurusan atau program studi, laboratorium, perpustakaan, dan unit pelaksana akademik lain yang dianggap perlu. 2) Fakultas bertugas untuk menyelenggarakan program sarjana dan program lain yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 3) Dekan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh wakil dekan, ketua jurusan, ketua program studi. 4) Dekan bertanggung jawab secara langsung kepada rektor. 5) Masa jabatan dekan dan wakil dekan adalah 4 (empat) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. 6) Sebagai pejabat teknis Fakultas, Dekan berkewajiban untuk : a) Menyusun rencana kegiatan teknis fakultas. b) Melaksanakan kegiatan teknis menurut rencana. c) Mempertanggungjawabkan kinerja operasional fakultas. 7) Jurusan/ Program studi merupakan satuan akademik yang memelihara sumber daya universitas dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas fakultas dalam bidang akademik. 8) Jurusan/ Program studi dipimpin oleh Kajur/Kaprodi. 9) Penyelenggara kegiatan pendukung kegiatan akademik di Jurusan/ Program studi melalui laboratorium, komisi sarjana dan penjaminan mutu dimana masing-masing memiliki tugas yaitu : 10 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
a) Ketua komisi sarjana: Verifikasi judul skripsi, seminar proposal, penentuan dosen pembimbing, dan mengatur jadwal ujian skripsi. b) Ketua Laboratorium : Pengembangan Program Studi dan pencapaian kompetensi dan keahlian lulusan. c) Ketua Penjaminan Mutu : Pengembangan Kualitas dan Kinerja Program studi.
10) Dosen sebagai pengajar dan pembimbing akademik mahasiswa memberikan pelayanan dan pembimbingan akademik kepada mahasiswa agar kegiatan akademik mahasiswa dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien sebagai wujud visi, misi, tujuan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
Dari diskripsi data hasil penelitian melalui instrumen dokumen yang kita dapatkan akan semakin dibuktikan melalui analisis data berdasarkan instrumen wawancara dan angket sebagai gambaran proses pengembangan budaya organisasi untuk meningkatkan kemandirian dosen di Fakutas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
2. Analisis Data Hasil Penelitian a.
Budaya berorganisasi sudah terbangun di FKIP UTP
Budaya berorganisasi yang terbangun di lingkungan FKIP UTP terwujud dalam sistem pengelolaan organisasi berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Dari 28 responden/ informan yang berasal dari dosen di lingkungan FKIP UTP, tentang pengetahuan dan pemahaman budaya berorganisasi, dapat kami jabarkan sebagai berikut: (hasil angket terbuka dan catatan wawancara)
11 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
1) Anggota organisasi (dalam hal ini dosen di lingkup FKIP UTP) dapat mengambarkan struktur organisasi secara tepat sebesar 55 % menjawab sesuai gambar sedangkan 45% kurang lengkap. Hampir 57 % memahami kedudukan dan fungsi dalam organisasi yaitu sebagai dosen/ pengajar dan memenuhi kualifikasi, 43 % memahami kedudukan dan fungsi dalam organisasi namun kualifikasi dalam tahap penyesuaian yaitu proses penyelesaian S2. 2) Pemahaman dosen sebagai anggota organisasi di lingkup FKIP UTP terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian. Dosen yang mampu memahami dan menulis visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian dengan tepat 50 %, sedangkan yang kurang tepat 35 % dan yang tidak sesuai 15 %. 3) Pemahaman dosen dalam melaksanakan tugas pokok tri dharma Perguruan Tinggi beserta tugas tambahan, 79 % dosen memahami tugas tri dharma perguruan tinggi, 21 % dosen hanya memahami tugas pokok mengajar. 4) Penilaian diri terhadap kontribusi positif dalam menjaga keberlangsungan sistem organisasi FKIP UTP. Kekuatan diri (strong point) dan prestasi yang dimiliki untuk mendukung keberlangsungan sistem organisasi FKIP UTP. Dari 28 responden/ informan : 22 dosen memiliki kontribusi meningkatkan prestasi kejuaraan olah raga mahasiswa antara regional dan nasional, 6 dosen berkontribusi di bidang pengajaran. 5) Hal yang harus dipertahankan dalam pelaksanaan pengelolaan organisasi FKIP UTP, yaitu peningkatan kuantitas lulusan secara terus menerus, melengkapi dan memperbarui sarana prasarana KBM, peran fakultas dalam melakukan pembinaan prestasi olah raga mahasiswa. 6) Hal yang harus diperbaiki dalam pelaksanaan pengelolaan organisasi FKIP UTP, yaitu iklim akademik harus semakin di bangun, manajemen organisasi dan sosialisasi program kerja yang kontinue, perbaikan dan pembinaan kompetensi dosen secara terencana, memfasilitasi dosen yang studi lanjut. 12 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
7) Perbedaan yang sering muncul dalam sistem pengelolaan FKIP UTP dalam perbedaan masculinity-femininity, perbedaan yang terjadi diantaranya semangat dalam bekerja, dosen pria memiliki tingkat keaktifan dari pada dosen wanita.
b.
Budaya berorganisasi meningkatkan kemandirian dosen
Kemandirian kerja dosen dalam budaya berorganisasi di lingkungan FKIP UTP akan kami jabarkan berdasarkan hasil angket kemandirian kerja secara berurutan dari kisi-kisi instrumen kemandirian kerja. Tabel 1 : Kisi-kisi kemandirian kerja No Indikator 1 Mampu mengerjakan tugas rutin secara mandiri 2 Bertanggung jawab atas tindakannya 3
4
a. b.
c. a. b. c. Memiliki a. kemampuan b. inisiatif c. Mampu mengatasi a. masalah b. c.
5
6
Deskriptor Mampu membuat rencana kerja Mampu mengimplementasikan rencana yang telah dibuat Mampu mengevaluasi hasil kerja Menyusun laporan Bersifat kesatria Menerima kritikan Mempunyai tujuan jelas Mudah bergaul Mempunyai usul Tidak minder ketika menghadapi masalah Mampu mempertimbangkan yang matang Mampu mengidentifikasi masalah
Percaya diri
a. Mantap dalam setiap langkah b. Memiliki identitas diri c. Selalu ingin unggul dari orang lain Dapat mengambil a. Mempunyai kebebasan untuk keputusan dalam kerja bentuk memilih b. Berusaha menepati rencana yang telah dibuat c. Dapat memilih mana yang lebih penting
Jml skor 55
Kriteria Skor 1-83 = rendah 84 – 167 = sedang 168-250 = tinggi
45
40
35
45
30
250 13 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
Dari kisi-kisi instrumen kemandirian kerja, akan kami analisis setiap indikator dan descriptor yang mencerminkan indikator kemandirian kerja, dibawah ini : No 1
Indikator Mampu mengerjakan tugas rutin secara mandiri
Pencapaian skor 0,23 atau 23 %
2
Bertanggung jawab atas tindakannya
0,20 atau 20 %
3
Memiliki kemampuan inisiatif
0,15 atau 15 %
Mampu mengatasi masalah
0,14 atau 14 %
4
5
6
Percaya diri
Dapat mengambil
0,16 atau 16 %
0,12 atau 12 %
Deskriptor
Pencapaian skor
a. Mampu membuat rencana kerja b. Mampu mengimplementasika n rencana yang telah dibuat c. Mampu mengevaluasi hasil kerja a. Menyusun laporan b. Bersifat kesatria c. Menerima kritikan
0,084 atau 8,4 %
a. Mempunyai tujuan jelas b. Mudah bergaul c. Mempunyai usul a. Tidak minder ketika menghadapi masalah b. Mampu mempertimbangkan yang matang c. Mampu mengidentifikasi masalah
0,035 atau 3,5 %
a. Mantap dalam setiap langkah b. Memiliki identitas diri c. Selalu ingin unggul dari orang lain a. Mempunyai kebebasan untuk
0,052 atau 5,2%
0,061 atau 6,1 %
0,085 atau 8,5 %
0,062 atau 6,2 % 0,045 atau 4,5 % 0,091 atau 9,1 %
0,021 atau 2,1 % 0,091 atau 9,1% 0,021 atau 2,1% 0,058 atau 5,8%
0,061 atau 6,1 %
0,077 atau 7,7 % 0,033 atau 3,3% 0,022 atau 2,2%
14 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
keputusan dalam bentuk memilih
kerja b. Berusaha menepati 0,042 atau 4,2% rencana yang telah dibuat c. Dapat memilih mana 0,054 atau 5,4% yang lebih penting
Gambar: Grafik Indikator Kemandirian Kerja :
Dari tabel dan grafik indikator kemandirian kerja dapat kita ketahui bahwa indikator yang memperoleh skor atau presentasi tertinggi adalah indikator 1 tentang mampu mengerjakan tugas rutin secara mandiri, dari sini kita ketahui bahwa dosen di lingkungan FKIP UTP mampu mengerjakan tugas rutin secara mandiri. Indikator yang memperoleh skor atau presentasi terendah adalah indikator 6 tentang dapat mengambil keputusan dalam bentuk memilih, dari sini kita ketahui bahwa dosen di lingkungan FKIP UTP mampu mengambil keputusan dalam bentuk memilih. Setelah penjabaran indikator maka deskriptor yang memiliki skor tertinggi adalah deskriptor tentang menerima kritik 9,1% dan mempunyai usul 9,1%. Deskriptor tentang mudah bergaul dengan skor 2,1 % adalah perolehan skor dalam diskriptor yang terrendah. 15 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
Dari hasil analisis perolehan skor kemandirian kerja kita ketahui bahwa rata-rata skor dosen adalah 191,464 atau berada dalam kriteria skor tinggi (kriteria skor tinggi dari 168-250 = tinggi).
E. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat kita tarik dari analisis data hasil penelitian bahwa: 1.
Budaya berorganisasi sudah terbangun di lingkungan FKIP UTP, hal ini dapat kita ketahui dari dosen di lingkungan FKIP UTP mengetahui dan memahami sistem pengelolaan organisasi berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
2.
Kemandirian kerja dosen dalam budaya berorganisasi di lingkungan FKIP UTP berdasarkan kriteria skor termasuk dalam kategori tinggi yaitu rata-rata 191,464.
F. Daftar Pustaka Corey, Gerald. (1995). Teori dan Praktek Dari Konseling dan Psikoterapi –Edisi ke-4 (Terjemahan Drs.Mulyarto). Semarang : IKIP Semarang Press Doug, H.Han, et.al. (2006). Journal of Sports and Medicine: Influence of temperament and anxiety on athletic performance. Shouth Korea Deddy Mulyana. (2006). Metodologi Penelitianif Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Rosda: Bandung Dewi Ratnasari, S.(2009). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Bermedia VCD dan Media Bagan terhadap Pencapaian Kompetensi Belajar Ekonomi Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa. Tesis : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.Surakarta 16 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
John McLeod. (2001). Qualitative Research in Counselling and Psychotherapy. London: Sage Publications. Masidjo, Ignatius. 1995. Penilaian Penerapan Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius Moleong, L.J. (2001).Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Matsumoto D dan Juang L. (2008). Culture & Psychology. Thomson Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya Offset. Singgih D.G dkk. (1996). Psikologi Olahraga Teori dan Praktek. Jakarta : BPK Gunung Mulia Tim. (2009). Borang Akreditasi Fakultas. Surakarta : FKIP UTP Tim Kemenpora. (2011). Buku Panduan Penelitian Tindakan Olahraga Unggulan Nasional di Daerah, 2011, asisten deputi penerapan iptek keolahragaan deputi bidang peningkatan prestasi olahraga kementerian pemuda dan olahraga republik indonesia. Jakarta Tri Dayakisni dan Salis Yuniardi. (2004). Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press UU SKN (UU Nomor 3 Tahun 2005) http://sport-philosophy.blogspot.com/2011/04/aspek-ontologis-ilmukeolahragaan.html
17 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014
Pengembangan Budaya Organisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Dosen FKIP UTP Surakarta (Drs. Nuruddin Priya BS. M.Or)
BIODATA PENULIS
Nama : Nuruddin Priya Budi Santoso Tempat/Tgl lahir : Klaten / 03 Desember 1962 Pendidikan : S1 Universitas Sebelas Maret Surakarta S2 Universitas Sebelas Maret Surakarta S3 Universitas Negeri Semarang (Studi lanjut) Pekerjaan : Guru SMP Harapan Jaya Cengkareng Jakbar Th 1990-1991 Guru SMP-SMA Muhammadiyah Ceper Klaten Th 1991-1992 Dosen FKIP –UTP Surakarta Th 1991 – sekarang Koordinator PPL 1 FKIP UTP Ska Th 1995-1999 Ketjur POK FKIP UTP Ska Th 1999-2003 Skretaris Pusat Studi IOR Th 2003-2007 Dekan FKIP UTP Ska Th 2007-2010. 2010-2014 Ketjur/KaProdi PGSD FKIP UTP Ska Th 2013- sekarang Alamat Kantor : FKIP UTP Surakarta, Jl M. Walanda Maramis no. 31 Cengklik Surakarta. Telp/Fax. (0271) 854188 Alamat Rumah : Kacangan RT 016 RW 007 Tempursari Ngawen Klaten Telp. (0272) 330069 Hp 085229202069 Email :
[email protected]
18 Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN; 2356 – 3443 Vol. 1 No. 1 Juli 2014