PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM MEMBUAT ANIMASI MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT Niken Wahyu Utami FKIP, Universitas PGRI Yogyakarta email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berbasis web yang layak (valid, praktis, dan efektif) untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam membuat animasi materi pembelajaran yang berbasis ICT. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development), yang mengembangkan bahan ajar menggunakan model pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. yang dilakukan dengan 4 tahap utama yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran) yang telah dimodifikasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi bahan ajar, angket, dan tes. Data yang dikumpulkan berupa data tentang kualitas produk yang dikembangkan yaitu kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya Penelitian ini menghasilkan bahan ajar pada mata kuliah “Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT” yang valid, sangat praktis, dan efektif digunakan dalam pembelajaran. Kata Kunci: bahan ajar, web, ICT dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI
1. PENDAHULUAN Kurikulum Perguruan Tinggi menurut Peraturan
Pemerintah
2010 Pasal
97
No. 17
Tahun
dikembangkan
dan
Yogyakarta, perlu dilakukan pengembangan bahan ajar sehingga capaian pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.
dilaksanakan dengan berbasis kompetensi. Implementasi Kompetensi
Kurikulum dalam
ada
di
Program
Studi
Pendidikan
melakukan
matematika yaitu mampu mengembangkan
kualifikasi terhadap lulusan perguruan tinggi
media dan sumber pembelajaran matematika
mengacu
pembelajaran
berbasis ICT. Capain pembelajaran tersebut
(learning outcomes). Hal ini diatur dalam
salah satunya tercermin dalam mata kuliah
Perpres No. 08 tahun 2012 tentang Kerangka
Pengembangan
Kualifikasi Nasional Inodnesia (KKNI).
Matematika Berbasis ICT. Tujuan dari mata
pada
upaya
Berbasis
Salah satu capaian pembelajaran yang
capaian
Media
Pembelajaran
Dalam rangka implementasi Kurikulum
kuliah ini adalah menghasilkan lulusan yang
Berbasis Kompetensi di Program Studi
berkompeten dalam menghasilkan media
Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan
pembelajaran berbasis ICT.
Salah satu hal yang berperan dalam
Bahan ajar yang disusun akan lebih
menghasilkan lulusan yang berkompeten
maksimal apabila tersedia dalam bentuk
dalam menghasilkan media pembelajaran
web. Mahasiswa dapat mengakses materi
berbasis ICT adalah tersedianya bahan ajar
kapan saja dan dimana saja, tidak terkendala
yang berbasis kompetensi. Akan tetapi,
waktu
bahan ajar yang berbasis kompetensi pada
dipublish di web, tidak hanya dapat diakses
mata
mahasiswa
kuliah
Pengembangan
Media
dan
tempat.
melalui
Bahan
laptop
ajar
yang
ataupun
Pembelajaran Matematika Berbasis ICT
komputer, akan tetapi dapat diakses dari HP,
belum tersedia.
sehingga
Penyusunan bahan ajar yang layak digunakan mudah.
dalam
perkuliahan
Penyusunan
bahan
berbasis
kompetensi
tidaklah
ajar
tidak
lebih fleksibel
untuk belajar
mahsiswa. Berdasarkan berbagai uraian di atas,
yang
diperlukan perancangan materi yang berupa
sekedar
bahan ajar berbasis web dalam pembuatan
menyusun bahan ajar saja, tetapi melihat
media
kompetensi-kompetensi
yang
berbasis ICT. Perancangan bahan ajar
capaian
tersebut perlu dilakukan melalui suatu
pembelajaran yang diharapkan. Selain itu,
penelitian pengembangan agar dihasilkan
terdapat
bahan ajar yang layak (valid, praktis, dan
diperlukan
untuk
beberapa
apa
saja
mencapai
hal
yang
harus
pembelajaran
matematika
diperhatikan dalam menyusun bahan ajar.
efektif).
Analisis
2. METODE PENELITIAN
karakteristik
mahasiswa,
yang
lingkungan, dan lain-lain diperlukan dalam
Penelitian ini merupakan penelitian
perancangannya. Kaidah-kaidah penulisan
pengembangan dalam bidang pendidikan.
bahan ajar juga perlu diteliti oleh ahli yang
Model penelitian pengembangan dalam
terkait. Selain itu, belum tentu bahan ajar
penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
yang disusun sesuai teori pengkonstruksian
bahan ajar yang layak (valid, praktis, dan
bahan ajar mudah dimengerti oleh pemakai,
efektif)
dengan
dalam
tahapan
penelitian
hal
ini
mahasiswa
perserta
menggunakan
tahapan-
pengembangan
4-D
perkuliahan. Lebih lanjut, dampak atau hasil
(Thiagarajan & Semmel, 1974: 6-9) yang
penggunaan bahan ajar yang disusun juga
digambarkan dalam sebuah bagan pada
perlu
Gambar 1. berikut.
diperhatikan.
berkualitas
efektif
Bahan untuk
ajar
yang
meningkatkan
suatu kompetensi yang diharapkan.
Analisis awal-akhir Analisis mahasiswa Analisis konsep Analisis tugas Analisis indikator Mengkonstruksi beracuan kriteria: Kevalidan Kepraktisan Keefektifan
mahasiswa
:Analisis karakteristik mahasiswa :Analisis latar belakang pengalaman mahasiswa : Analisis konsep-konsep utama yang akan diajarkan : Analisis ketrampilan yang diperlukan : Analisis tugas dan konsep dalam tujuan-tujuan tes
experiences). 3) Analisis konsep (consept analysis)
Pemilihan Media Pemilihan Format
Desain awal (Penyusunan bahan ajar)
Mengidentifikasi utama Define
Draft I
Validasi Ahli Revisi kecil
tidak
Ya
Revisi besar
Valid?
Design
Uji kepraktisan dan Uji keefektifan
tidak
Praktis? Efektif?
Ya
Revisi besar
Develop
Gambar 1. Gambar 1. Prosedur Prosedur Penelitian Penelitian Tahapan-tahapan dalam penelitian ini
yang disajikan dalam Gambar 1 di atas,
Tujuan tahap ini adalah menentukan permasalahan
sebagai
patokan dalam penyusunan bahan ajar. awal-akhir
(front-end
analysis)
Desimination
a. Define (Tahap Pendefinisian)
Analisis
mengatur dalam urutan hierarkhi, dan memerinci konsep-konsep ke
membantu
untuk
memperoleh
sekumpulan
contoh
dan
Menganalisis yang
bukan
ketrampilan
memadai
Analisis
diuraikan lebih rinci sebagai berikut.
1) Analisis
diajarkan,
4) Analisis tugas (task analysis)
Kelas lain/Dosen lain
dan
akan
contoh.
Draft Final
tujuan
yang
konsep-konsep
dalam atribut-atribut. Analisis ini
Draft II
Revisi kecil
(background
ini
dan
utama
diperlukan.
untuk
memastikan
pemenuhan
menyeluruh
tugas
terkandung
dalam
bahan
pembelajaran
(material
instructional). 5) Analisis
indikator
pembelajaran
(specifying instructional objectives) Mengubah hasil analisis tugas dan
yang
dilakukan
untuk
menganalisis dasar permasalahan yang dihadapi. 2) Analisis
(learner
analysis)
tujuan
ini
menjadi
dasar untuk mengkonstruksi tes dan desain instruksional yang kemudian
perkembangan
psikologi mahasiswa, kompetensi yang dimiliki mahasiswa (entering competencies), dan latar belakang pengalaman
berhubungan dengan tingkah laku. Sekumpulan
pembelajar
Menganalisis
konsep dalam tujuan-tujuan yang
yang
dimiliki
diintegrasikan dalam bahan ajar. b. Design (Tahap Perancangan). Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe evaluasinya.
bahan
ajar
dan
alat
1) Mengkonstruksi kriteria
tes
beracuan
Berbasis
(constructing
criterion-
(feedback),
pada
umpan
bahan
balik
dimodifikasi
referenced test)
supaya menjadi lebih memadai,
Tes yang disusun merupakan tes
dapat digunakan, dan secara tehnik
yang digunakan dalam mengevaluasi
berkualitas tinggi.
bahan ajar yang dikembangkan yaitu
6) Uji pengembangan (developmental
mengenai: kevalidan, kepraktisan,
testing)
dan keefektifannya.
Uji
2) Pemilihan media (media selection)
pengembangan
dilakukan
melalui ujicoba bahan ajar yang
Memilih media yang cocok untuk
dikembangkan
mempresentasikan isi pengajaran.
sesungguhnya untuk memperoleh
3) Pemilihan format (format selection)
pada
bagian-bagian
kelas
yang
yang
direvisi
Seperti halnya dengan pemilihan
berdasarkan temuan-temuan yang
media, pemilihan format juga dipilih
ada saat ujicoba.
dari berbagai format bahan ajar yang
Selain untuk keperluan modifikasi,
paling
juga dilakukan uji kepraktisan dan
sesuai
bergantung
pada
berbagai faktor yang ditentukan. 4) Desain awal (initial design) Desain
awal
keefektifan
bahan
ajar
untuk
mengetahui kualitas bahan ajar yang
dilakukan
untuk
mendesain bahan ajar dari hasil
dikembangkan. d. Disseminate (Tahap penyebaran).
analisis yang telah dilakukan pada
Bahan ajar sampai pada tahap
tahap define dan berdasarkan kriteria
produksi akhir jika uji pengembangan
yang ditentukan dengan media dan
menunjukkan bahan ajar praktis dan
format yang sesuai.
efektif
c. Develop (Tahap Pengembangan).
dalam
proses
pembelajaran.
Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan
digunakan
perangkat
1) Pengujian
validitas
(validating
testing)
pembelajaran yang valid, praktis dan
Setelah bahan ajar dilakukan ujicoba
efektif.
dan menghasilkan perangkat yang
5) Penilaian ahli (expert appraisal) Sejumlah
ahli
mengevaluasi dikembangkan
diminta
bahan
ajar
secara
untuk yang tehnik.
praktis dan efektif, perlu dilakukan penyebaran di kelas lain. 2) Pengemasan (packaging), difusi dan adopsi (diffusion and adoption)
Pengemasan final, difusi dan adopsi
diimplementasikan
merupakan bagian penting untuk
pembelajaran. Instrumen tersebut, diuraikan
mengemas bahan dalam bentuk yang
sebagai berikut.
diterima pengguna.
a. Instrumen untuk Memvalidasi Bahan ajar Instrumen
Variabel Penelitian
dalam
yang
proses
digunakan
untuk
Variabel yang diamati atau diukur dalam
memvalidasi bahan ajar disusun disesuaikan
penelitian ini berupa bahan ajar berbasis
dengan konstruksi penyusunan bahan ajar
web pada mata kuliah PMPM Berbasis ICT.
yang berbasis kompetensi. Untuk keperluan
Subyek Penelitian
itu pengukuran dilakukan dengan angket
Diambil
sampel
mahasiswa
dari
yang berupa rating dan saran secara
populasi untuk dijadikan kelas kontrol dan
kualitatif
kelas eksperimen, yang kemudian diberi
pertimbangan revisi bahan ajar.
perlakuan yang berbeda. kelas kontrol tetap
dari
ahli
untuk
keperluan
Kevalidan bahan ajar adalah skor yang
dengan perlakuan biasa yaitu pembelajaran
diperoleh
dari
hasil
pengisian
lembar
konvensional dan kelas eksperimen diberi
kevalidan bahan ajar oleh ahli. Skala
perlakuan khusus dengan menggunakan
pengukuran menggunakan model skala likert
pengembangan bahan ajar berbasis web.
dengan 5 titik, yakni 1, 2, 3, 4, dan 5.
Setelah pembelajaran dilaksanakan, kedua
Lembar kevalidan bahan ajar disusun
kelas selanjutnya diberi tes akhir yang
berdasarkan kisi-kisi instrumen sebagai
nantinya untuk mengetahui apakah ada
berikut.
perbedaan antara kedua kelas tersebut
Tabel 1. Kisi-kisi Angket Kevalidan Bahan Ajar
Lokasi Penelitian
Aspek
Lokasi penelitian dalam penelitian ini di Prodi Pendidikan Matematika FKIP UPY Instrumen Pengumpulan Data
Konstruksi Bahan Ajar
Instrumen penelitian diarahkan untuk melihat kelayakan bahan ajar jika digunakan dalam
proses
pembelajaran.
Konstruksi Web
Bahan ajar
instrumen untuk melihat kepraktisan bahan
Instrumen
keefektifan
instrumen bahan
Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kalimat dapat dipahami dengan mudah Sesuai dengan tingkat pembelajaran bagi pemula Kesesuaian kalimat dengan Ejaan yang Disempurnakan interaktivitas
1
multimedia
6
aksesibilitas
7
2 3 4 5
b. Instrumen untuk Mengukur Kepraktisan
instrumen untuk memvalidasi bahan ajar,
dan
No Butir
Instrumen
penelitian dalam penelitian ini berupa
ajar,
Indikator
yang
digunakan
untuk
untuk
melihat
menilai kepraktisan bahan ajar dilakukan
ajar
jika
dengan angket yang diberikan mahasiswa
untuk setiap sub bab materi dari bahan ajar
Tehnik Analisis Data
yang dihasilkan. Angket yang diberikan
a. Analisis Deskriptif
berupa rating yang akan diolah secara
Data yang diperoleh dianalisis dan
kuantitatif, dan saran-saran untuk keperluan
diarahkan
pertimbangan revisi bahan ajar.
penelitian yaitu menghasilkan bahan ajar
Angket mengetahui
yang
digunakan
kepraktisan
menggunakan
skala
untuk
menjawab
tujuan
untuk
matematika yang layak. Kriteria layak
ajar
dalam penelitian ini adalah memenuhi
pengukuran
kriteria kevalidan, kepraktisan, serta
bahan
menggunakan model skala likert dengan 5
keefektifan
titik, yakni sangat setuju (SS), setuju (S),
kompetensi mahasiswa dalam menyusun
biasa saja/ragu (R), tidak setuju (TS), sangat
animasi materi berbasis ICT.
tidak setuju (STS) dengan pembobotan berturut-turut 5, 4, 3, 2, dan 1.
dalam
Data yang berupa komentar, dan saran dianalisis secara kualitatif, yag
Lembar kepraktisan bahan ajar disusun
selanjutnya digunakan sebagai masukan
berdasarkan kisi-kisi instrumen sebagai
untuk
berikut.
dikembangkan.
Tabel 2. Kisi-kisi Angket Kepraktisan Bahan Ajar No
Aspek Kepraktisan
No Butir
1
Kemudahan dalam menggunakan
1,4,6
2 3
Kejelasan bahan ajar Kemenarikan
2,3,5,8 7
merevisi
Kriteria
c. Instrumen untuk Mengukur Keefektifan Bahan ajar bahan
ajar
yang
dikembangkan dilihat berdasarkan hasil
produk
kevalidan
bahan
yang
ajar,
yang disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4. Kriteria Kevalidan Bahan Ajar Rata-rata Skor 4
Kefektifan
meningkatkan
X
3,33
Sangat Valid
5
X
4
2,67 X 3,33 2 X 2,67 1
X
Kategori
2
Valid Sedang Rendah Sangat Rendah
Kriteria kepraktisan bahan ajar,
pekerjaan mahasiswa, mengenai kebaruan
yang disajikan dalam tabel berikut.
ide dan kelancaran dalam menyelesaikan
Tabel 5. Kriteria Kepraktisan Bahan Ajar
media pembelajaran berbasis ICT yang dihasilkan.
4
Tabel 3 Kisi-kisi Tes Keefektifan Bahan Ajar No 1 2
Indikator Soal Mahasiswa dapat membuat animasi motion tween Mahasiswa dapat membuat animasi shape tween
Rata-rata Skor
Aspek penilaian Kebaruan ide Kelancaran Kebaruan ide Kelancaran
No Butir 1 2
3,33
X
Sangat Praktis
5
X
4
2,67 X 3,33 2 X 2,67 1
X
2
Kategori Praktis Sedang Rendah Sangat Rendah
Kriteria keefektifan bahan ajar disajikan dalam tabel berikut.
t
Tabel 6. Kriteria Keefektifan Bahan Ajar Interval (%) 87,50
X
Kategori
100
Sangat Efektif
73,61
X
87,50
Efektif
59,72 45,83
X X
73,61 59,72
Sedang
25
X
45,83
Keterangan : = nilai statistik hasil perhitungan
x = rata-rata nilai 0 = nilai indikator pembanding s n
(kriteria= 73,61) = simpangan baku = banyaknya sampel
Rendah Sangat Rendah
Selanjutnya
b. Uji Statistik Uji statistik yang dipergunakan
hasil
tersebut
dibandingkan
dengan
nilai
t
tabel
menggunakan
dk n 1 dan dalam
dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama
penelitian ini diambil α = 5%. Jika thitung
ialah dengan melakukan uji prasyarat
> ttabel. maka 𝐻0 ditolak akibatnya 𝐻1
analisis guna menentukan jenis analisis
diterima, artinya ketuntasan individual
apakah yang akan digunakan untuk
melebihi kriteria (73,61). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
menguji hipotesis penelitian. Berdasarkan hasil uji persyaratan analisis yang telah dilakukan jika data sampel
berasal
dari
populasi
yang
A. Hasil Penelitian Hasil penelitian dalam penelitian ini disajikan per-tahap untuk setiap tahapan
berdistribusi normal maka hipotesis akan
penelitian
diuji menggunakan uji rata-rata satu
diuraikan sebagai berikut.
pihak. Bentuk hipotesis uji rata-rata satu
1. Define (Tahap Pendefinisian)
(rata-rata
kompetensi
tujuan dan permasalahan sebagai
belum
patokan dalam penyusunan bahan
mahasiswa
ajar. Dalam tahap ini dilakukan
melampaui kriteria) 𝐻1 : 𝜇 > 73,61
(rata-rata
kompetensi
analisis kebutuha, yang dilakukan
telah
untuk menganalisis permasalahan
mahasiswa melampaui kriteria)
Rumus uji statistik yang digunakan (Sudjana 2005:227) adalah:
x 0 t ; S n
yang
Tujuan tahap ini adalah menentukan
pihak adalah sebagai berikut : 𝐻𝑜 : 𝜇 ≤ 73,61
pengembangan,
mendasar
dalam
pembelajaran
matematika, psikologi belajar siswa, analisis konsep, analisis tugas, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sebagai landasan dalam penyusunan
bahan
ajar
yang
dikembangkan.
Analisis
tersebut
c. Analisis konsep
lebih rinci diuraikan sebagai berikut
Mengidentifikasi
a. Analisis awal-akhir
utama
Analisis yang dilakukan digunakan
mengatur dalam urutan hierarkhi,
untuk menganalisis permasalahan
dan memerinci konsep-konsep ke
dasar yang dihadapi. Observasi awal
dalam atribut-atribut. Analisis ini
dilakukan
membantu
untuk
memperoleh
sekumpulan
contoh
dan
terhadap
pembelajaran
media
yang
disusun
konsep-konsep
yang
akan
diajarkan,
bukan
mahasiswa pada tahun sebelumnya.
contoh.
b. Analisis pembelajar
Analisis konsep yang dilakukan
Menganalisis
pada mata kuliah “Pengembangan
perkembangan
psikologi mahasiswa, kompetensi
Media
yang dimiliki mahasiswa, dan latar
Berbasis ICT” ditunjukkan pada
belakang pengalaman yang dimiliki
Gambar 1 berikut.
mahasiswa.
TEORI MEDIA PEMBELAJARAN
Observasi awal
yang dilakukan
terhadap
perkuliahan
“Pengembangan
Media
Pembelajaran Matematika Berbasis ICT” diperoleh bahwa sebagian besar mahasiswa belum mengenal software-software
yang
bisa
digunakan dalam menyusun media. Sebagian besar mahasiswa belum pernah
Pembelajaran Matematika
menggunakan
RANCANGAN MATERI & MEDIA
TEORI MEDIA PEMBELAJARAN
SOFTWARE
SOFTWARE TEKNIK PEMBUATAN MEDIA
FLOWCART &
No TUGAS STORYBOARD 1. Mahasiswa diberikan tugas membuat makalah tentang pengembangan media pembelajaran berbasis ICT TEKNIK PEMBUATAN MEDIA - FLOWCART - Mahasiswa berkelompok berdiskusi untuk & mendesain/merancang materi matematika STORYBOARD PRODUK MEDIA - Mahasiswa diberi tugas individu untuk mendesain/merancang materi matematika yang akan
Gambar 1. Alur Konsep
d. Analisis tugas
media
Menganalisis ketrampilan utama
dalam
yang memadai dan diperlukan.
belajar pada jenjang sebelumnya.
Analisis ini untuk memastikan
Berdasarkan
analisis
pemenuhan
menyeluruh
tugas
dikembangkan
bahan
terkandung
dalam
bahan
pembelajaran
sesuai mahasiswa,
matematika
dengan yang
tersebut, ajar
yang
karakteristik disusun
pembelajar tingkat pemula.
bagi
pembelajaran instructional).
(material
Analisis
tugas
dilakukan
yang
disajikan
telah sebagai
berikut.
2.
3.
4.
5.
6.
7. 8. 9.
kepraktisan,
dan
keefektifannya. b. Pemilihan media Pemilihan
Tabel 7. Analisis Tugas No 1.
kevalidan,
TUGAS Mahasiswa diberikan tugas membuat makalah tentang pengembangan media pembelajaran berbasis ICT - Mahasiswa berkelompok berdiskusi untuk mendesain/merancang materi matematika - Mahasiswa diberi tugas individu untuk mendesain/merancang materi matematika yang akan dikumpulkan pertemuan selanjutnya - Mahasiswa berkelompok berdiskusi untuk membuat flowcart dan storyboard - Mahasiswa diberi tugas individu untuk membuat flowcart dan storyboard yang akan dikumpulkan pertemuan selanjutnya - Mahasiswa secara aktif mempelajari dan praktek menggunakan software Flash - Mahasiswa membuat animasi berbantuan computer dengan software Flash - Mahasiswa secara aktif mempelajari dan praktek menggunakan software Movie Maker, Swift 3D, 3D Max - Mahasiswa membuat animasi berbantuan computer dengan software Movie Maker, Swift 3D, 3D Max - Mahasiswa secara aktif mempelajari dan praktek menggunakan software Lectora - Mahasiswa membuat tampilan media berbantuan computer dengan software Lectora - Mahasiswa praktek membuat media berdasarkan rancangan materi, flowcart, dan storyboard yang telah dibuat - Mahasiswa peer teaching menggunakan media yang disusunnya - Mahasiswa melakukan pameran media pembelajaran dalam rangka menawarkan ide nya ke khalayak yang lebih luas
e. Analisis indikator pembelajaran
untuk
media
mencari
cocok
dilakukkan media
yang
digunakan
dalam
mempresentasikan
isi
pengajaran. Berdasarkan hasil penyesuaian
antara
analisis
tugas dan konsep, karakteristik siswa, dan sumber produksi media, media yang digunakan dalam penelitian ini berupa bahan ajar yang disajikan dalam
Mengubah hasil analisis tugas
web
dan konsep dalam tujuan-tujuan
disajikan dalam bentuk cetak.
yang
berhubungan
dengan
dan
bahan
ajar
yang
c. Pemilihan format Seperti
halnya
dengan
tujuan ini menjadi dasar untuk
pemilihan
media,
pemilihan
mengkonstruksi tes dan desain
format juga dipilih dari berbagai
instruksional
kemudian
format bahan ajar yang paling
diintegrasikan dalam bahan ajar.
sesuai bergantung pada berbagai
tingkah
laku.
Sekumpulan
yang
faktor yang ditentukan. Format
2. Design (Tahap Perancangan). Tujuan tahap ini adalah menyiapkan
bahan ajar dalam penelitian ini
prototipe
dipilih
bahan
ajar
dan
alat
panduan
praktek
evaluasinya.
pembuatan media pembelajaran
a. Mengkonstruksi tes
matematika
menggunakan
Tes yang disusun merupakan tes
software flash, yang didesain
yang
dengan
digunakan
dalam
bahasa
mengevaluasi bahan ajar yang
mungkin.
dikembangkan yaitu mengenai:
d. Desain awal
sesederhana
Desain awal dilakukan untuk mendesain bahan ajar dari hasil
analisis yang telah dilakukan pada
tahap
berdasarkan
define kriteria
dan yang
ditentukan dengan media dan
Tabel 8. Hasil Penilaian Ahli No 1
Indikator Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kalimat dapat dipahami dengan mudah Sesuai dengan tingkat pembelajaran bagi pemula Kesesuaian kalimat dengan Ejaan yang Disempurnakan
2 3 4
Skor 5
Kriteria Sangat Valid
4
Valid
4
Valid
4
Valid
format yang sesuai. Desain awal dalam penelitian ini
Berdasarkan saran dari ahli,
disebut sebagai draft-1.
perbaikan yang dilakukan pada
3. Develop (Tahap Pengembangan). Pada
tahapan
ini,
tahap ini disajikan dalam tabel
hasil
berikut.
penelitian berupa kualitas produk yang
dikembangkan
penilaian
ahli
pengembangan.
berdasarkan dan
uji
Selain
itu,
Tabel 9. Revisi Ahli No
Sebelum
Sesudah
1
penyempurnaan produk dilakukan berdasarkan saran ahli dan uji coba 2
empiris pada mahasiswa. a. Penilaian ahli Sejumlah ahli diminta untuk mengevaluasi bahan ajar yang dikembangkan Berbasis
3
secara tehnik.
pada
umpan
balik
(feedback), bahan dimodifikasi
b. Uji pengembangan
supaya menjadi lebih memadai,
Uji pengembangan dilakukan
dapat digunakan, dan secara
melalui ujicoba bahan ajar yang
tehnik berkualitas tinggi.
dikembangkan pada kelas yang
Berdasarkan penilaian dari ahli,
sesungguhnya
kualitas
memperoleh bagian-bagian yang
bahan
ajar
yang
untuk
dikembangkan disajikan dalam
direvisi
berdasarkan
tabel berikut.
temuan yang ada saat ujicoba. Berdasarkan
temuan-
hasil
uji
pengembangan, perbaikan yang dilakukan
pada
tahap
disajikan dalam tabel berikut.
ini
normalitas data, yang disajikan
Tabel 10. Revisi Hasil Uji Pengembangan No 1
2
Sebelum
sebagai berikut.
Sesudah
Hal 49 (tidak ada catatan Catatan: tambahan. Mahasiswa kesulitan 1. Animasi shape tween ini secara teknis) digunakan untuk animasi yang berupa perubahan bentuk benda, baik itu berubah bentuk ke bentuk lebih kecil dan ke bentuk lebih besar. Animasi ini juga bisa digunakan untuk benda yang berbeda ataupun benda berubah menjadi tulisan. 2. Animasi ini bisa dilakukan untuk benda-benda yang bentuknya sudah berupa noktah-noktah (terlihat titik-titik). Apabila belum, maka bisa dilakukan Modify -> Break Apart berkali kali sampai bentuknya telah menjadi noktah-noktah.
Selain
untuk
keperluan
Setelah dilakukan uji prasyarat,
modifikasi, juga dilakukan uji
sampel berasal dari populasi
kepraktisan
yang
dan
keefektifan
berdistribusi
normal,
bahan ajar untuk mengetahui
selanjutnya
kualitas
yang
Berdasarkan hasil perhitungan,
dikembangkan. Berdasarkan uji
diperoleh t hitung 1,996645
pengembangan,
kepraktisan
lebih besar dari t tabel 1,701,
bahan ajar yang dikembangkan
sehingga Ho ditolak, artinya
disajikan dalam tabel berikut.
rata-rata kompetensi mahasiswa
Tabel 11. Kepraktisan Bahan Ajar
telah melampaui kriteria.
bahan
ajar
dilakukan
uji
t.
4. Disseminate (Tahap penyebaran).
No
Aspek Kepraktisan
Skor
Kriteria
1
Kemudahan dalam menggunakan
4,33
Sangat Praktis
2 3
Kejelasan bahan ajar Kemenarikan
4,67 5
Sangat Praktis Sangat Praktis
Berdasarkan hasil pada tahaptahap
sebelumnya,
bahan
ajar
Selain kepraktisan, keefektifan
menunjukkan bahan ajar praktis dan
bahan
efektif
ajar
diukur
melalui
digunakan
sebuah tes. Hasil tes tersebut,
pembelajaran.
diolah
bahan
secara
statistik
ajar
Oleh yang
dalam proses karena
itu,
dikembangkan
menggunakan uji t. Sebelum uji
disebar pada kelas lain. Akan tetapi
t dilakukan, tentu saja dilakukan
dalam penelitian ini tidak sampai
uji
pada tahap validitas testing.
prasyarat,
yaitu
uji
Bahan ajar yang dikembangkan, selain dikemas dalam web, juga disajikan dalam bentuk cetak.
4. KESIMPULAN Berdasarkan kajian teori yang didukung oleh hasil penelitian serta tujuan penelitian,
B. Pembahasan
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Penelitian ini menghasilkan bahan
bahan
ajar
yang
dikembangkan
layak
ajar dengan kualitas baik, dengan kriteria
digunakan dalam pembelajaran, dengan
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
rician 1) bahan ajar valid ditinjau dari hasil
Kevalidan bahan ajar dihitung melalui
penilaian ahli, 2) bahan ajar sangat praktis
angket penilaian ahli, yang dalam hal ini
ditinjau dari hasil penilaian mahasiswa, 3)
berada dalam kategori valid.
bahan ajar efektif ditinjau dari
Keefektifan
bahan
ajar,
dilihat
berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t hitung 1,996645 lebih besar dari t tabel 1,701. Dengan kata lain Ho ditolak, artinya rata-rata kompetensi mahasiswa telah melampaui criteria. Berdasarkan
hasil-hasil
penelitian
tersebut, diperoleh bahwa bahan ajar yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, sangat praktis, dan efektif digunakan
dalam
perkuliahan
kuliah
“Pengembangan
mata Media
Pembelajaran Matematika Berbasis ICT”. Keefektifan
bahan
ajar
untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa ini,
sesuai
dikemukakan
dengan oleh
(2012: 28) yang
teori
Andi
yang
Prastowo
menyatakan bahwa
salah satu manfaat penggunaan bahan ajar adalah peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
hasil
pekerjaan mahasiswa. 5. REFERENSI Andi Prastowo. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Thiagarajan, S., Semmel, D., & Semmel, M. I. (1974). Instructional development for training teachers of exceptional children: A Sourcebook. Minnesota: Central for Innovation on Teaching the Handicaped