ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
Pengembangan Aplikasi Text to Speech untuk Bahasa Bali Pande Made Mahendri Pramadewi1, Made Windu Antara Kesiman2, I Gede Mahendra Darmawiguna3 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak—Text to Speech sebagai aplikasi yang dapat mengonversi teks menjadi ucapan akan sangat bermanfaat bagi orang yang memiliki gangguan penglihatan dan orang yang ingin mempelajari suatu bahasa, tetapi aplikasi-aplikasi Text to Speech yang telah dikembangkan oleh peneliti lain sebelumnya tidak dapat digunakan untuk bahasa Bali, padahal keberadaan aplikasi Text to Speech untuk bahasa Bali tergolong penting sebagai suatu upaya untuk mempertahankan budaya daerah di tengah maraknya isu kepunahan budaya daerah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan (1) merancang aplikasi Text to Speech untuk bahasa Bali; (2) mengimplementasikan rancangan aplikasi Text to Speech untuk bahasa Bali.Proses konversi teks ke ucapan, dirancang dan diimplementasikan memiliki dua tahapan proses yaitu: (1) proses konversi teks ke fonem; (2) proses konversi fonem ke ucapan yang menggunakan metode diphone concatenation dengan memanfaatkan MBROLA dan diphone database id1 yang dibangkitkan oleh eSpeak. Hasil penelitian ini adalah aplikasi Text to Speech untuk bahasa Bali yang dapat mengonversi teks dalam format bahasa Bali dengan huruf latin, menjadi ucapan sesuai dengan pembacaan teks dalam bahasa Bali dan menyimpan ucapan yang dihasilkan ke dalam bentuk file keluaran berupa audio file berekstensi *.wav dan phoneme filedengan format input MBROLAberekstensi *.pho. Aplikasi tersebut diberi nama “Bali Text to Speech” yang disingkat sebagai “BaliTTS” dan diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Java. Hasil uji coba menunjukkan bahwa aplikasi BaliTTS telah dapat melakukan fungsinya dengan baik. Aplikasi BaliTTS diharapkan dapat mempermudah seseorang mempelajari karakteristik ucapan dalam bahasa Bali dan membantu orang-orang dengan gangguan penglihatan, seperti tunanetra untuk membaca teks-teks dalam format bahasa Bali dengan huruf latin. Kata Kunci—Text to Speech, Speech, Bahasa Bali. Abstract—Textto Speechas ansoftwarethatcanconvert written textintospoken wordwill bevery useful for peoplewhohave weak eyesightandpeoplewhowant to learna spesificlanguage, butexist Text to Speechsoftwarethathas been developedbyother researcherscan not be appliedforthe Balinese language,where existanceof Balinese languageTextto Speechsoftwareisimportantasaculturalpreservationeffo
rtsin the midst ofculturalextinctionissueinIndonesia. This researchaimed to(1) design aBalinese language Textto Speechsoftware; (2) implement the design of Balineselanguage Text toSpeechsoftware. The process oftext-to-speech conversion, designedandimplementedwith two stage process: (1) the process of text-to-phonemes conversion;(2) the process ofphonemes-to-speech conversionthat usesdiphoneconcatenationmethodby utilizingMBROLAanddiphonedatabase ID1generatedbyeSpeak. The results ofthisresearchis the Balinese language Textto Speechsoftware that canconvert written text inlatin letters of Balinese language to spoken words and alsosavethe voices tooutput filessuch as audio file with *.wav extension and MBROLA phoneme data file with *.pho extension. Thesoftwareis named"Bali Textto Speech" thatabbreviatedas"BaliTTS" andimplementedwiththe Java programming language. Experimental results showthat theBaliTTS softwarecanperform its function. BaliTTSsoftwareis expected to facilitatea personto learnthe characteristics ofspeechinBalineselanguageandhelp peoplewith weak eyesight, such asblind people toread written textinBalineselanguagerules. Keywords—Text to Speech, Speech, Balinese Language.
I. PENDAHULUAN Penggunaan komputer yang semakin luas dan perkembangan teknologi yang pesat membuka tahap baru pertukaran informasi antara pengguna komputer dengan komputer. Memasukkan informasi ke komputer melalui ucapan dan mengonversi informasi berupa teks yang tersimpan di komputer, ke dalam bentuk suara sangatlah mungkin untuk dilakukan. TTS (Text to Speech)yangmerupakan suatu aplikasi dalam bidang teknologi bahasa, dapat mengonversi teks dalam format suatu bahasa menjadi ucapan sesuai dengan pembacaan teks dalam bahasa yang digunakan. TTSdapat diterapkan di berbagai bidang, terutama akan sangat bermanfaat untuk orang yang memiliki gangguan penglihatan [1].TTS juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
219
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
pembelajaran suatu bahasa bagi orang asing. Suara yang merupakan keluaran dari TTS akan mempermudah seseorang mempelajari pengucapan suatu kata dalam bahasa tertentu, karena setiap bahasa memiliki keunikan dan aturan pengucapan kata yang berbeda dari bahasa lainnya. Setiap TTS dikembangkan untuk satu bahasa dan tidak dapat digunakan dalam bahasa yang berbeda [2]. Keberadaan TTS untuk bahasa Inggris telah tersedia sejak lama dan TTS untuk bahasa Indonesia belum ada yang bisa mengakomodir karakteristik ucapan dalam bahasa Bali. Kondisi tersebut mendorong inisiatif peneliti untuk mengembangkan suatu aplikasi TTS untuk bahasa Bali yang dapat mengonversi teks bahasa Bali dengan huruf latin menjadi ucapan dalam bahasa Bali, di tengah meningkatnya wacana kekhawatiran akan punahnya bahasa daerah. Bahasa Bali yang tergolong sebagai bahasa daerah di Indonesia terancam mengalami kepunahan, yang ditandai dengan mulai merosotnya jumlah penutur, adanya persaingan bahasa (desakan bahasa Indonesia dan bahasa asing) dan semakin berkurangnya loyalitas penutur terhadap pemakaian bahasa daerah sebagai bahasa ibu dan sekaligus sebagai simbol budaya [3]. II. KAJIAN TEORI A. Pemrosesan Bahasa Alami Pada prinsipnya bahasa alami adalah suatu bentuk representasi dari suatu pesan yang ingin dikomunikasikan antar manusia. Bentuk utama representasinya adalah berupa suara/ ucapan (spoken language), tetapi sering pula dinyatakan dalam bentuk tulisan [2]. Suatu sistem pemrosesan bahasa alami secara lisan dapat dibentuk dari tiga sub sistem, yaitu pertama, sub sistem Natural Language Processing (NLP), berfungsi untuk melakukan pemrosesan secara simbolik terhadap bahasa tulisan. Beberapa bentuk aplikasi sub sistem ini adalah translator bahasa alami (misalnya dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia), sistem pemeriksa sintaks bahasa, sistem yang dapat “menyimpulkan” suatu narasi, dan sebagainya. Kedua, sub sistem Text to Speech (TTS), berfungsi untuk mengubah teks (bahasa tulisan) menjadi ucapan (bahasa lisan). Ketiga, sub sistem Speech Recognition (SR), merupakan kebalikan teknologi Text to Speech, yaitu sistem yang berfungsi untuk mengubah atau mengenali suatu ucapan (bahasa lisan) menjadi teks (bahasa tulisan) [2]. B. Text to Speech (TTS) TTS (Text to Speech) dapat didefinisikan sebagai sistem yang dapat mengubah suatu teks
menjadi ucapan secara otomatis, dengan cara fonetisasi yaitu penyusunan fonem-fonem untuk membentuk ucapan. Sistem Text to Speech pada prinsipnya terdiri dari dua sub sistem, yaitu bagian Konverter Teks ke Fonem (Text to Phoneme) dan bagian Konverter Fonem ke Ucapan (Phoneme to Speech) [4]. Bagian konverter teks ke fonem berfungsi untuk mengubah kalimat masukan dalam suatu bahasa tertentu yang berbentuk teks menjadi rangkaian kode-kode bunyi yang biasanya direpresentasikan dengan kode fonem, durasi serta pitch-nya. Untuk suatu bahasa baru, bagian ini harus dikembangkan secara lengkap khusus untuk bahasa tersebut [4]. Fonem merupakan unit bunyi terkecil yang dapat dibedakan oleh manusia, dan suatu ucapan kata atau kalimat pada prinsipnya dapat dilihat sebagai urutan fonem. Durasi adalah lama waktu pengucapan untuk setiap fonem dan pitch atau nada merupakan nilai frekuensi dasar pada pengucapan fonem untuk menghasilkan intonasi yang diinginkan [5]. Proses konversi dari teks ke fonem terdiri dari beberapa tahap, yaitu normalisasi teks, konversi setiap fonem menjadi kode fonem dan penetapan durasi dan pitch untuk setiap fonem. Normalisasi teks merupakan suatu proses yang merepresentasikan teks tertulis menjadi teks yang sesuai dengan pengucapan oleh manusia. Konverter fonem ke ucapan berfungsi untuk membangkitkan sinyal ucapan berdasarkan kodekode fonem yang dihasilkan dari proses sebelumnya [4]. Pembentukan ucapan pada pensintesa ucapan menggunakan metode diphone concatenation pada prinsipnya dilakukan dengan cara menyusun sejumlah diphone yang bersesuaian sehingga diperoleh ucapan yang diinginkan. Diphone adalah unit suara yang terdiri atas gabungan dua fonem. MBROLA adalah perangkat pensintesa ucapan (speech synthesizer) yang bekerja menggunakan metode diphone concatenation. MBROLA menerima masukan berupa file PHO yang bentuknya bisa berupa file berekstensi *.pho atau informasi langsung yang diberikan kepada blok program berikutnya (bukan file). Format penulisan parameter input yang dibutuhkan oleh MBROLA berupa [6]:
Durasi merupakan lamanya pengucapan fonem yang bersangkutan. Pitchpattern merupakan
220
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
rangkaian intonasi yang memberikan nada pada pengucapan fonem.
No.
Fonem
MBROLA membutuhkan diphone database yang berbeda untuk dapat menghasilkan pengucapan yang sesuai bagi setiap bahasa. Diphone database untuk bahasa Indonesia bernama id1.
31. 32.
z [spasi]
eSpeak adalah perangkat lunak pensintesa ucapan (speech synthesizer) yang dapat digunakan sebagai front-end untuk MBROLA. eSpeak dilengkapi dengan modul penerjemah teks ke fonem dan intonasi yang dapat digunakan oleh MBROLA dalam menghasilkan ucapan. Untuk menggunakan MBROLA voice, eSpeak membutuhkan informasi untuk menerjemahkan fonem yang berlaku pada eSpeak ke fonem yang berlaku pada MBROLA [7]. Fonem serta kode fonem dalam format MBROLA dan eSpeak adalah sebagai berikut. Tabel 1. Fonem dan Kode Fonem
No.
Fonem
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
a i u è e o ai au b c d f g h j k l m n ng ny p q r s t v w x y
Kode Fonem eSpeak a i u e @ o aI aU b tS d f g h dZ k l m n N n^ p k r s t v w ks j
Kode Fonem MBROLA V I U e @ Q aI aU b tS d f g h dZ k l m n N nY p k r s t f w z j
Kode Fonem eSpeak z
Kode Fonem MBROLA z _
C. Bahasa Bali Bahasa Bali adalah bahasa daerah yang digunakan oleh orang Bali dan penutur lainnya, yang dipelihara dan dikembangkan sebagai pengemban kebudayaan Bali dan tata kemasyarakatan Bali. Huruf latin yang digunakan untuk menuliskan bahasa Bali ditunjukkan oleh tabel berikut. Tabel 2. Huruf Latin dalam Bahasa Bali
Huruf Aa Bb Cc Dd Ee Éé Ff Gg Hh
Nama Huruf a bé cé dé e é éf gé ha
Huruf Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq
Nama Huruf i jé ka él ém én o pé ki
Huruf Rr Ss Tt Uu Pp Ww Xx Yy Zz
Nama Huruf ér és té u pé w éks yé zét
Fonem vokal bahasa Bali berjumlah enam buah yaitu : /a, i, u, e, e (pepet) dan o/. Fonem konsonan sebanyak delapan belas buah yaitu: /p, b, m, t, d, n, c, j, ng, s, l, r, y, k, g, ny, w, h/ [8]. Ucapan bahasa Bali dikenal dengan Legena adalah ucapan yang bersuara e namun dalam penulisannya tidak boleh pepet.Aturan legena antara lain adalah berikut [9].
legena. (pepet), disertai sebagai
1.
Yang terletak di akhir kata atau kalimat bersuara e (pepet), namun dalam penulisannya tidak boleh menggunakan pepet.
2.
Jika terdapat dua vokal a kembar pada akhir suatu kata, maka vokal a yang kedua diucapkan sebagai “e (pepet)”.
3.
Awalan satu suku kata ( “ka-”, “ma-”, “pa-”, “sa-”) diucapkan atau bersuara “e (pepet)”.
4.
Jika terdapat awalan dua suku kata (“pra”, “kuma-”, “maka-”, “mapa-”, “saka-”), maka suku kata kedua kembali bersuara “e (pepet)”.
221
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
5.
Jika ada kata yang mendapat akhiran seperti akhiran “-ang” (alomorf “-yang”) dan “-ne” maka akan kembali bersuara “a”.
6.
Untuk kata yang direduplikasi, suku kata pertama bersuara “e (pepet)” dan suku kedua jika bersuara “a” tetap bersuara “a”.
7.
Mulai
Baca teks yang akan diucapkan
Kata depan (“ba”, “ka”) disuarakan sebagai “e (pepet)”. III. METODOLOGI
A. Usulan Solusi Solusi yang peneliti usulkan guna mengatasi permasalahan tersebut adalah mengembangkan suatu aplikasi TTS untuk bahasa Bali yang dapat mengonversi teks dalam format bahasa Bali menjadi ucapan sesuai dengan pembacaan teks dalam bahasa Bali. Aplikasi TTS untuk bahasa Bali nantinya akan diberi nama “Bali Text to Speech” dan disingkat sebagai “BaliTTS”. Gambaran mengenai langkah-langkah dari proses konversi teks ke ucapan pada aplikasi BaliTTS disajikan dalam bentuk flowchart logika program pada Gambar 1 dan Gambar 2. Pada Gambar 1 terlihat bahwa aplikasi BaliTTS memiliki dua proses utama yaitu proses konversi teks ke fonem yang rincian prosesnya dijabarkan dalam Gambar 2 dan proses konversi fonem ke ucapan dengan memanfaatkan MBROLA dan diphone database id1 yang dibangkitkan oleh eSpeak. Proses sintesis ucapan yang dilakukan oleh MBROLA dan diphone database id1 menggunakan metode diphone concatenation. Pemanfaatan MBROLA dan diphone database id1 sangatlah mungkin karena semua fonem yang berlaku dalam bahasa Bali terdapat juga pada fonem-fonem yang berlaku dalam bahasa Indonesia yang digunakan dalam diphone database id1 seperti terlihat pada Tabel 3.
Ya
Apakah teks kosong?
Tidak
Konversi tek ke ucapan Teks masukan
Konversi teks ke fonem
Konversi fonem ke ucapan Konversi fonem dan tekanan nada ke format MBROLA eSpeak
Sintesis Ucapan
MBROLA
id1
Ucapan
Selesai
Gambar 1. Flowchart Aplikasi BaliTTS
222
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
No.
Konversi teks ke fonem Normalisasi teks
Konversi teks ke fonem yang sesuai
Mengambil satu kata
Menghilangkan karakter yang tidak berguna
Kata
Apakah kata mengandung karakter ‘e’?
Mengambil satu kata
Tidak
Ya Kata
Normalisasi bilangan dengan aturan dan basis data bilangan
Mengecek kata dengan aturan dan basis data pengecualian
Apakah kata diawali oleh bilangan atau diawali Rp?
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Memisahkan kata per karakter
Ya
Apakah pengucapan kata ditemukan’?
Apakah kata diawali dengan ka-, ma-, pa-, sa-, ngan-, ngany, ngam-, pra-, upa-, swa-, braatau kuma-?
Apakah kata diawali oleh *?
Tidak
Ya Tidak
Mengecek kata dengan aturan dan basis data kata tanpa awalan
Mengecek kata pada basis data singkatan
Ya
Tidak
Contoh proses konversi teks ke ucapan dengan aplikasi BaliTTS ditunjukkan oleh Tabel 4.
Apakah pengucapan kata ditemukan’?
Tidak
Ya
Mengganti kata dengan pengucapan kata
Konversi kata ke fonem yang sesuai berdasarkan aturan
Ya
Apakah kata diakhiri tanda titik atau merupakan akhir teks?
Memberikan tanda tekanan nada
Tidak
Normalisasi teks
Ya
Apakah masih ada kata?
Proses Input teks
Ya
Tidak Tidak Teks normal
Fonem dengan tekanan nada
Gambar 2.Flowchart Konversi Teks ke Fonem Tabel 3. Fonem Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Fonem Bahasa Indonesia b c d g h j k l m n ng ny p r s t w y ai, au, f, q, z dan fonem lainnya.
Tabel 4. Proses Konversi Teks ke Ucapan Aplikasi BaliTTS
Apakah kata ditemukan?
Apakah masih ada kata?
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Bahasa Bali b c d g h j k l m n ng ny p r s t w y tidak ada lagi fonem lainnya.
Fonem Bahasa Bali Bahasa Indonesia a a i i u u è è e e o o
Normalisasi teks Konversi teks ke fonem (kode fonem eSpeak) Konversi fonem ke ucapan dilakukan oleh MBROLA dan id1 yang dibangkitkan oleh eSpeak
Hasil Proses I Md. Belog meli bebek aji Rp5.000 di peken i made belog meli bebek aji limang tali rupiah i peken i madE b@log m@li bEbEk adZi limaN tali rupiah di p@k@n Suara/ Ucapan
B. Analisis Perangkat Lunak Pada bagian analisis perangkat lunak ini akan dipaparkan tahap awal dalam pengembangan perangkat lunak yang meliputi hal-hal sebagai berikut.
223
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
1 ) Kebutuhan Perangkat Lunak Aplikasi BaliTTS dikembangkan untuk mampu melakukan beberapa proses yang meliputi proses melakukan pengaturan terhadap nilai parameter ucapan, proses mengolah data yang berhubungan dengan kata-kata bahasa Bali, proses menerima teks yang dimasukkan pengguna dalam format huruf latin bahasa Bali serta mengonversi teks tersebut menjadi keluaran, proses menampilkan informasi mengenai petunjuk penggunaan aplikasi, dan proses menampilkan informasi tentang aplikasi. 2) Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak Tujuan dari pengembangan perangkat lunak aplikasi BaliTTS adalah untuk melakukan pengaturan terhadap nilai parameter ucapan, mengolah data yang berhubungan dengan kata-kata bahasa Bali, menerima teks yang dimasukkan pengguna dalam format huruf latin bahasa Bali serta mengonversi teks tersebut menjadi keluaran, menampilkan informasi mengenai petunjuk penggunaan aplikasi dan menampilkan informasi tentang aplikasi. 3) Masukan dan Keluaran Perangkat Lunak Masukan untuk aplikasi BaliTTS adalah teks, data file keluaran, data nilai parameter ucapan, data kata tanpa awalan, data pengecualian, data singkatan, data bilangan, data tampilkan petunjuk dan data tampilkan tentang aplikasi. Keluaran dari aplikasi BaliTTS adalah ucapan sesuai teks, file keluaran, informasi nilai parameter ucapan, informasi kata tanpa awalan, informasi pengecualian, informasi singkatan, informasi bilangan, informasi petunjuk dan informasi tentang aplikasi. Kata tanpa awalan merupakan istilah yang digunakan peneliti untuk kata dalam bahasa Bali yang diawali ka-, ma-, pa-, sa-, nga-, pra-, upa-, swa-, bra- atau kuma- , yang mana vokal terakhir a dari tiap-tiap suku kata tersebut tetap diucapkan sebagai a, serta kata yang diawali a-, ba- atau ga- yang vokal a-nya akan tetap dibaca sebagai a ketika dibubuhi awalan sehingga awalan atau kata mengalami peluluhan, dan kata yang diawali ha- yang vokal a-nya akan tetap dibaca sebagai a ketika dibubuhi awalan ma-. Kata pengecualian merupakan merupakan istilah yang digunakan peneliti untuk kata yang memiliki setidaknya satu karakter e
yang mungkin diucapkan sebagai e, misalnya pengucapan e pada kata “tembok” atau sebagai e (pepet), misalnya pengucapan e pada kata “kelapa”. C. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak merupakan tahap kedua dalam pengembangan perangkat lunak setelah analisis perangkat lunak. Bagian-bagian dari tahap perancangan perangkat lunak dapat dijabarkan sebagai berikut. 1) Batasan Perancangan Perangkat Lunak Batasan perancangan aplikasi BaliTTS dapat dipaparkan sebagai berikut. • Hanya menerima masukan berupa huruf latin dalam bahasa Bali yang diketikkan langsung ataupun di-copy-kan pada area input teks. • Terbatas pada pengucapan kata yang dituliskan dalam ejaan yang benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin [10]. • Tidak membedakan pola intonasi untuk kalimat tanya dan kalimat perintah, seluruh kalimat dikenali sebagai kalimat pernyataan yang dibaca dengan intonasi yang telah ditetapkan oleh peneliti. 2) Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak Perancangan arsitektur perangkat lunak merupakan tahap pendefinisian rancangan modul-modul yang digunakan dalam pengembangan aplikasi BaliTTS. Rancangan arsitektur aplikasi BaliTTS adalah sebagai berikut. APLIKASI BALITTS
Mengatur nilai parameter ucapan
Mengolah data
Mengonversi teks menjadi keluaran
Menormalisasi teks
Menampilkan petunjuk
Mengonversi teks normal ke fonem
Menampilkan tentang aplikasi
Mengonversi fonem Mengonversi fonem ke ucapan ke file keluaran
Mengolah data kata tanpa awalan
Mengolah data pengecualian
Mengolah data singkatan
Mengolah data bilangan
Mencari data kata tanpa awalan
Mencari data kata tanpa awalan
Mencari data singkatan
Mencari data bilangan
Menambah data kata tanpa awalan
Menambah data pengecualian
Menambah data singkatan
Menambah data bilangan
Mengubah data kata tanpa awalan
Mengubah data pengecualian
Mengubah data singkatan
Mengubah data bilangan
Menghapus data kata tanpa awalan
Menghapus data pengecualian
Menghapus data singkatan
Menghapus data bilangan
Mengucapkan data pengecualian
Gambar 3. Rancangan Arsitektur Aplikasi BaliTTS
224
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
3) Perancangan Struktur Data Perangkat Lunak Basis data yang digunakan dalam proses pengembangan aplikasi BaliTTS ini diberi nama db_balitts, yang berisi empat buah file dalam bentuk tabel, yaitu t_exception, t_abbreviation, t_numeral dan t_unprefixed. Masing-masing tabel merupakan master data, sehingga tidak berelasi satu sama lain.
• Rancangan Form Dialog Penyimpanan
4) Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak Perancangan antarmuka perangkat lunak dibedakan menjadi perancangan struktur menu dan perancangan layar antarmuka. Aplikasi TTS untuk bahasa Bali ini dirancang memiliki delapan menu utama yaitu menu ucapkan, menu simpan, menu hapus, menu pengaturan, menu perbaikan, menu petunjuk, menu tentang dan menu keluar. Menu perbaikan memiliki lima sub menu yaitu sub menu kata tanpa awalan, sub menu pengecualian, sub menu singkatan, sub menu bilangan dan sub menu home.
Gambar 6. Rancangan Form Dialog Penyimpanan
x
Dialog Penyimpanan
Phoneme (*.pho)
Audio (*.wav)
Tipe File Nama File
Pesan kesalahan
Simpan
Home
• Rancangan Form Pengaturan x
Pengaturan Pitch
Volume
Jeda kata
Kata/ menit Perlihatkan Tick Spacing
Tes
Reset
Home
Gambar 7. Rancangan Form Pengaturan
• RancanganForm Perbaikan Basis Data Tab Kata Tanpa Awalan Mode Edit Data
APLIKASI BALITTS
Perbaikan Basis Data
Ucapkan
Manipulasi Data
Pencarian
Kata
Reset
No.
Simpan
x
Data Kata Tanpa Awalan
Simpan
Jumlah Kata
Kata Tanpa Awalan
Batal Hapus
Hapus
Kata Tanpa Awalan
Pengaturan
Pengecualian
Perbaikan
Singkatan
Pesan kesalahan
Petunjuk
Bilangan
Tentang
Home
Pengecualian
Hapus Data
Edit Data
Mode: Kata Tanpa Awalan
Singkatan
Bilangan
Home
Gambar 8. Rancangan Form Perbaikan Basis Data Tab KataTanpa Awalan Mode Edit Data
Keluar
Gambar 4. Rancangan Struktur Menu Aplikasi BaliTTS
Rancangan layar antarmuka aplikasi BaliTTS dapat dipaparkan sebagai berikut. • Rancangan Form Utama
• Rancangan Form Perbaikan Basis Data Tab Kata Tanpa Awalan Mode Hapus Data Perbaikan Basis Data Manipulasi Data
x
Data Kata Tanpa Awalan Pencarian
Kata
No.
Simpan
Reset Kata Tanpa Awalan
Jumlah Kata Hapus
Batal Hapus
Pesan kesalahan
Bali Text to Speech 1.0
-
x
Input Teks
Mode: Kata Tanpa Awalan
Pengecualian
Hapus Data
Edit Data Singkatan
Bilangan
Home
Gambar 9. Rancangan Form Perbaikan Basis Data Tab Kata Tanpa Awalan Mode Hapus Data
Ucapkan
Simpan
Hapus
Pengaturan
Perbaikan
Petunjuk
Tentang
Gambar 5. Rancangan Form Utama
Keluar
IV. PEMBAHASAN A. Implementasi Perangkat Lunak Bagian implementasi perangkat lunak memaparkan mengenai lingkungan implementasi
225
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
perangkat lunak, batasan implementasi perangkat lunak, implementasi arsitektur perangkat lunak, implementasi struktur data perangkat lunak dan implementasi layar muka perangkat lunak. 1) Lingkungan Implementasi Perangkat Lunak Lingkungan implementasi aplikasi BaliTTS meliputi lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut. • Spesifikasi Perangkat Keras a. Laptop Acer 4739 b. Processor Intel CoreTM i3 M370 2,4 GHz c. Memori DDR3 2 GB, harddisk 320 GB • Spesifikasi Perangkat Lunak a. Sistem Operasi Ubuntu 12.04 LTS b. Netbeans 7.1.2 IDE c. MySQL d. MBROLAdan diphone database id1 e. eSpeak ®
2) Batasan Implementasi Perangkat Lunak Batasan-batasan implementasi aplikasi BaliTTS dapat dipaparkan sebagai berikut. • Hanya menerima masukan berupa huruf latin dalam bahasa Bali yang diketikkan langsung ataupun di-copy-kan pada area input teks.
• Jumlah data pengecualian yang tersimpan pada basis data aplikasi BaliTTS saat ini sebanyak 250 kata. • Jumlah data singkatan yang tersimpan pada basis data aplikasi BaliTTS saat ini sebanyak 20 kata. • Jumlah data bilangan yang tersimpan pada basis data aplikasi BaliTTS saat ini sebanyak 64 kata. • Tidak membedakan pola intonasi untuk kalimat tanya dan kalimat perintah, seluruh kalimat dikenali sebagai kalimat pernyataan yang dibaca dengan intonasi yang telah ditetapkan oleh peneliti. • Aplikasi BaliTTS tidak mengenali homograf dengan tepat sesuai dengan konteks kalimat, pengucapan homograf disesuaikan dengan data yang tersimpan pada basis data. • Mengasilkan keluaran berupa ucapan langsung maupun ucapan dalam bentuk file keluaran yang hanya berupa audio file berekstensi *.wav dan/ atau phoneme file berformat input MBROLAberekstensi *.pho.
• Terbatas pada pengucapan kata yang dituliskan dalam ejaan yang benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin [10].
1) Implementasi Arsitektur Perangkat Lunak Rancangan arsitektur perangkat lunak diimplementsikan menjadi tujuh class utama yang meliputi Speech.java, Translate.java, SaveDialog.java, Setting.java, Correction.java, Help.java dan About.java.
• Dapat melakukan normalisasi angka dalam bahasa Bali yang terbatas, yaitu hanya kruna wilangan janten dengan penulisan yang bernar dan batas maksimal 1.000.000.000. Bilangan diluar ketentuan tersebut dan bilangan yang diawali dengan 0 akan diucapkan per karakter bilangan.
2) Impelentasi Struktur Data Perangkat Lunak Rancangan struktur data perangkat lunak diimplementasikan menggunakan perangkat lunak MySQL. Aplikasi BaliTTS menggunakan sebuah basis data bernama db_balitts yang berisi empat tabel yaitu t_exception, t_abbreviation, t_numeral dan t_unprefixed.
• Pengucapan bilangan tidak memerhatikan tingkatan bahasa dalam bahasa Bali (alus singgih, alus sor, alus mider maupun kepara) yang digunakan pada teks masukan, pengucapan bilangan disesuaikan dengan data bilangan yang tersimpan pada basis data.
3) Implementasi Arsitektur Perangkat Lunak Tampilan-tampilan layar antarmuka aplikasi BaliTTS merupakan hasil implementasi dari rancangan antarmuka perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman Java dengan editor Netbeans 7.1.2.
• Jumlah data kata tanpa awalan yang tersimpan pada basis data aplikasi BaliTTS saat ini sebanyak 1.880 kata.
226
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
• Implementasi Form Utama
Gambar 10. Tampilan Implementasi Form Utama
• Ilustrasi Peggunaan Aplikasi BaliTTS
Gambar 14. Tampilan Implementasi Form Perbaikan Basis Data Tab Kata Tanpa Awalan Mode Edit Data
• Implementasi Form Perbaikan Basis Data Tab Kata Tanpa Awalan Mode Hapus Data
Gambar 11. Ilustrasi Penggunaan Aplikasi BaliTTS
• Implementasi Form Dialog Penyimpanan
Gambar 15. Tampilan Implementasi FormPerbaikan BasisData Tab Kata Tanpa Awalan Mode Hapus Data
B. Pengujian Perangkat Lunak Pengujian merupakan tahapan setelah implementasi dalam pengembangan perangkat lunak.
Gambar 12. Tampilan Implementasi Form Dialog Penyimpanan
• Implementasi Form Pengaturan
Gambar 13. Tampilan Implementasi Form Pengaturan
• Implementasi Form Perbaikan Basis Data Tab Kata Tanpa Awalan Mode Edit Data
1) Tujuan Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak aplikasi Text to Speech untuk bahasa Bali ditujukan untuk menguji sistem secara fungsional (black box testing) dan secara konseptual/ struktural (white box texting). 2) Pelaksanaan Pengujian Perangkat Lunak Pelaksanaan pengujian perangkat lunak dilakukan oleh: 1) Peneliti, untuk pengujian fungsionalitas aplikasi BaliTTS dan pengujian kebenaran penerapan algoritma; 2) Empat orang penutur asli yang masingmasing adalah seorang dosen jurusan Pendidikan Bahasa Bali UNDIKSHA, dua orang mahasiswa UNDIKSHA dan seorang masyarakat, untuk mengetahui kualitas ucapan yang dihasilkan aplikasi BaliTTS dari segi kejelasan ucapan. Pengujian dilakukan pada hari Kamis, 20 Juni 2013 dan Jumat, 21 Juni 2013 dengan menggunakan lima instrumen uji dan satu angket uji coba yaitu:
227
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
• Instrumen pengujian aplikasi BaliTTS.
fungsionalitas
• Instrumen pengujian proses normalisasi kata. • Instrumen pengujian proses normalisasi angka. • Instrumen pengujian proses pengenalan kata tanpa awalan.
No.
Bilangan
6.
1200
nem bangsit
7.
1945
siu sangang atus setimaan
8.
1.945
siu sangang atus setimaan
9.
10.000
alaksa
10.
56.708
sèket nem tali pitung atus kutus
11.
100.000
aketi
12.
850600
domas sèket tali telungatak
13.
736.88
pitung atus tigang dasa nem, wolung dasa kutus
14.
1.000.000
ayuta
15.
5.450.000
limang yuta samas sèket tali
16.
6.95.205
nem, sangang dasa lima tali satak lima
• Instrumen pengujian proses pengenalan kata pengecualian. • Angket uji coba penggunaan aplikasi BaliTTS. Ketelitian dan keakuratan algoritma aplikasi BaliTTS untuk mengonversi teks ke ucapan ditunjukkan oleh hasil pengujian proses normalisasi kata, hasil pengujian proses normalisasi angka, hasil pengujian proses pengenalan kata tanpa awalan dan hasil pengujian proses pengenalan kata pengecualian. Hasil pengujian proses normalisasi kata ditunjukkan oleh Tabel 5.
Pengucapan
Tabel 5. Hasil Pengujian Proses Normalisasi Kata
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kata A.A. a.g. dr. Dr. Md. km msll.
8. 9.
*UUD *PGRI
Pengucapan anak agung antuk genah dokter doktor madè kilomèter miwah sanè lian lianan u u dè pè gè èr i
Analisis Normalisasi kata sesuai.
Hasil pengujian proses normalisasi angka ditunjukkan oleh Tabel 6. Tabel 6. Hasil Pengujian Proses Normalisasi Angka No. 1.
4
Bilangan
Pengucapan pat
2.
46
petang nem
3.
75
telung benang
4.
357
tigang sèket pitu
5.
400
samas
dase
atus
Analisis Normalisasi angka satuan sesuai data basis data. Normalisasi angka puluhan sesuai aturan. Normalisasi angka puluhan sesuai data basis data. Normalisasi angka ratusan sesuai aturan. Normalisasi
Analisis angka ratusan sesuai data basis data. Normalisasi angka ribuan sesuai data basis data. Normalisasi angka ribuan sesuai aturan. Penggunaan titik sesuai aturan, normalisasi angka ribuan sesuai aturan. Penggunaan titik sesuai aturan, normalisasi angka puluh ribuan sesuai data basis data. Penggunaan titik sesuai aturan, normalisasi angka puluh ribuan sesuai aturan. Penggunaan titik sesuai aturan, normalisasi angka ratus ribuan sesuai data basis data. Normalisasi angka ratus ribuan sesuai aturan. Penggunaan titik tidak sesuai aturan, bilangan dipecah, normalisasi angka sesuai aturan. Penggunaan titik sesuai aturan, normalisasi angka jutaan sesuai data basis data. Penggunaan titik sesuai aturan, normalisasi angka jutaan sesuai aturan. Penggunaan titik tidak sesuai aturan, bilangan dipecah,
228
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
No.
17.
Bilangan
65.000.010
Pengucapan
nem dasa lima yuta dasa
18.
254860000
satak sèket pat yuta domas nem dasa tali
19.
1.000.000.0 00
siu yuta
20.
21.
22.
23.
24.
25.
1.000.000.0 01
siki, bindu, bindu, bindu, bindu, bindu, bindu, bindu, bindu, siki
1234567890
siki, kalih, tiga, pat, lima, nem, pitu, kutus, sia, bindu
0915051080
Rp1.000,-
Rp4589
5.000-an
bindu, sia, siki, lima, bindu, lima, siki, bindu, kutus, bindu siu rupiah
petang tali limang atus wolung dasa sia
limang talian
Analisis normalisasi angka sesuai aturan. Penggunaan titik sesuai aturan, normalisasi angka puluh jutaan sesuai aturan. Normalisasi angka ratus jutaan sesuai aturan. Penggunaan titik sesuai aturan, normalisasi angka puluh jutaan sesuai data basis data. Bilangan lebih besar daripada 1.000.000.000 sehingga diucapkan perbilangan. Bilangan lebih besar daripada 1000000000 sehingga diucapkan perbilangan. Bilangan diawali dengan 0 sehingga diucapkan perbilangan. Normalisasi angka sesuai aturan penggunaan Rp yang serangkai dengan bilangan. Normalisasi angka sesuai aturan penggunaan Rp yang serangkai dengan bilangan. Normalisasi angka sesuai aturan penggunaan -an di akhir bilangan.
Hasil pengujian proses pengenalan kata tanpa awalan ditunjukkan oleh Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Pengujian Proses Pengenalan Kata Tanpa Awalan No
Kata Tersimpan Kata diawali ka1. kaon
Kata Uji
Pengucapan
kaon
kaon
2.
kandik
kandika
kandike
3.
katik
katikin
katikin
4.
kampih
kampihang
kampihan g
5.
kandik
kandikanga
kandikang e
marga
marge
malinga
malinge
palu
palu
papaga
papage
Kata diawali sa10. sagu
sagu
sagu
11.
sagrepa
sagrepe
Kata diawali pra12. prada
prada
prade
13.
pragatanga
pragatang e
Kata diawali upa14. upah
upah
upah
15.
upahin
upahin
Kata diawali ma6. marga 7.
maling
Kata diawali pa8. palu 9.
papag
sagrep
pragat
upah
Analisis Pengenalan kata dasar sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran 1 huruf sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran 2 huruf sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran 3 huruf sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran 4 huruf sesuai. Pengenalan kata dasar sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. Pengenalan kata dasar sesuai. Pengenalan kata dengan akhiran sesuai. Pengenalan kata dasar sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. Pengenalan kata dasar sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. Pengenalan kata dasar sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran
229
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
No
Kata Tersimpan
Kata Uji
Pengucapan
Analisis sesuai.
Kata diawali bra16. brangti
brangti
brangti
17.
brangtinin
brangtinin
brangti
kumara
kumaranan
Kata diawali maka20. kamben makamben
21.
kalung
makalunga ng
Kata diawali mapa22. papag mapapag
23.
pantig
mapantiga n
kumare kumarana n
mekambe n mekalung ang
mepapag
mepantiga n
Pengenalan kata dasar sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. Pengenalan kata dasar sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. Pengenalan kata tanpa akhiran sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. Pengenalan kata tanpa akhiran sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran sesuai.
Kata diawali saka24. kanca sakancan
sekancan
Pegenalan kata dengan akhiran sesuai.
Kata dengan anusuaram25. bapang mapang
mapang
26.
maosin
Pengenalan kata tanpa akhiran sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. Pengenalan kata tanpa akhiran sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran sesuai.
baos
maosin
27.
panteg
manteg
manteg
28.
panjus
manjusin
manjusin
Kata dengan anusuara ng29. kanji nganji
30.
kanten
ngantenin
nganji
ngantenin
Pengenalan kata tanpa akhiran sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran
Kata Tersimpan
Kata Uji
Pengucapan
Analisis
sesuai. Pengenalan kata tanpa akhiran sesuai. 32. gatra ngatrayang ngatrayan Pegenalan g kata dengan akhiran sesuai. Kata dengan awalan nga- yang vokal awalannya luluh 33. ater ngater ngater Pengenalan kata tanpa akhiran sesuai. 34. atep ngatepang ngatepang Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. Kata dengan awalan ka- yang vokal awalannya luluh 35. atur katur katur Pengenalan kata tanpa akhiran sesuai. 36. aud kaudang kaudang Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. Kata dengan awalan ma- yang vokal awalannya luluh 37. asil masil masil Pengenalan kata tanpa akhiran sesuai. 38. ateh matehang matehang Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. Kata dengan awalan pa- yang vokal awalannya luluh 39. anak panak panak Pengenalan kata tanpa akhiran sesuai. 40. anteng pantengin pantengin Pegenalan kata dengan akhiran sesuai. 31.
Kata diawali kuma18. kumara kumara 19.
No
garis
ngaris
ngaris
Hasil pengujian proses pengenalan kata pengecualian ditunjukkan oleh Tabel 8. Tabel 8. Hasil Pengujian Proses Pengenalan Kata Pengecualian No Kata Ter. simpan Kata dasar 1. wenten 2. sengkot
Kata Uji
Pengucapan
Analisis
wenten sengkot
wènten sèngkot
Pengenalan dasar sesuai.
Kata dengan akhiran 3. angget anggeta
anggèta
Pegenalan kata dengan akhiran 1 huruf sesuai. Pegenalan
4.
ngenges
ngengesan
ngèngèsan
230
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
No .
5.
6.
Kata Tersimpan
amben
bet
Kata Uji
ambenina
betanga
Kata dengan awalan a7. keteng aketeng
Kata dengan awalan n8. amben ngamben 9.
adeng
ngadengan g
Pengucapan
ambènina
bètange
akètèng
ngambèn ngadènga ng
10.
lambes
nglambes
nglambès
11.
lepeh
nglepehang
nglepèhan g
12.
rante
ngrante
ngrantè
13.
rante
ngrantein
ngrantèin
14.
wedang
ngwedang
ngwèdang
15.
weci
ngwecinin
ngwècinin
16.
nges
ngangesang
ngengèsan g
17.
melmel
ngamelmel
ngamèlmè l
18.
nyengnye ng
nganyengn yeng
nganyèng nyèng
19.
centel
nyentel
nyèntèl
Analisis kata dengan akhiran 2 huruf sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran 3 huruf sesuai. Pegenalan kata dengan akhiran 4 huruf sesuai. Pengenalan kata dengan awalan asesuai. Pengenalan kata dengan awalan nga- yang vokalnya luluh sesuai. Pengenalan kata dengan awalan ng+ kata dasar lsesuai. Pengenalan kata dengan awalan ng+ kata dasar rsesuai. Pengenalan kata dengan awalan ng+ kata dasar wsesuai. Pengenalan kata dengan awalan nga- + kata dasar nsesuai. Pengenalan kata dengan awalan nga- + kata dasar msesuai. Pengenalan kata dengan awalan nga- + kata dasar nysesuai. Pengenalan kata dengan
No . 20.
Kata Tersimpan jegeg
Kata Uji nyegegang
21.
selep
nyelepin
Pengucapan nyegègan g nyelèpin
22.
glenteng
nglenteng
nglèntèng
23.
kotek
ngotekang
ngotèkang
24.
tembok
nembok
nèmbok
25.
dengdeng
nengdengin
nèngdèngi n Kata dengan awalan ma- dan anusuara m26. bedet mabedet mebèdèt
27.
amben
mamben
mambèn
28.
adeng
madengan
madèngan
29.
penjor
menjor
mènjor
30.
bea
meanin
mèanin
31.
bedo
mamedo
memèdo
Kata dengan awalan pa32. jlempoh pajlempoh
pejlèmpoh
33.
crekcek
pacrekcek
pecrèkcèk
34.
adeng
padengin
padèngin
Kata dengan awalan ka35. seser kaseser
kesèsèr
36.
bedeg
kabedegin
kebedègin
37.
bebas
kabebasang
kebèbasan g
Analisis anusuara ny- sesuai. Pengenalan kata dengan anusuara ng- sesuai. Pengenalan kata dengan anusuara n- sesuai. Pengenalan kata dengan awalan masesuai. Pengenalan kata dengan awalan mayang vokalnya luluhsesuai. Pengenalan kata dengan anusuara m- sesuai. Pengenalan kata dengan awalan madan anusuara m- sesuai. Pengenalan kata dengan awalan pasesuai. Pengenalan kata dengan awalan payang vokalnya luluhsesuai. Pengenalan kata dengan awalan kasesuai.
Kata dengan awalan nis38. teja nisteja
nistèje
Pengenalan kata dengan awalan nissesuai.
Kata dengan awalan nir39. upeksa nirupeksa
nirupèksa
Pengenalan kata dengan awalan nirsesuai.
bebatèlan sesèronga n
Pengenalan kata dwi purwa
Kata dwi purwa 40. batel 41. serong
bebatelan seserongan
231
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
No .
Kata Tersimpan
Kata Uji
Pengucapan
yang digunakan 100% selama data kata yang tersimpan sesuai dengan kebutuhan teks.
Analisis sesuai.
Kata dwi wesana 42. ketel
paketeltel
peketèltèl
Pengenalan kata dwi wesana sesuai.
Hasil pengucapan teks singkat ditunjukkan oleh Tabel 9. Tabel 9. Pengucapan Teks oleh Aplikasi BaliTTS
Teks I Md. Belog meli bebek aji Rp5.000 di peken
Pengucapan i madè belog meli bèbèk aji limang tali rupiah di peken
Analisis Pengucapan teks sesuai
3) Evaluasi Hasil Pengujian Perangkat Lunak Berdasarkan hasil pengujian melalui instrumen pengujian fungsionalitas diketahui bahwa semua fungsionalitas aplikasi BaliTTS telah berfungsi dengan baik. Berdasarkan hasil pengujian melalui instrumen pengujian proses nnormalisasi kata dapat diketahui bahwa aplikasi BaliTTS telah dapat melakukan proses normalisasi kata dengan baik. Normalisasi kata telah bersifat case sensitive dan proses pengejaan kata per huruf juga telah berlangsung dengan baik untuk setiap kata yang diawali dengan tanda asterik (*). Berdasarkan hasil pengujian melalui instrumen pengujian proses normalisasi angka diketahui bahwa proses normalisasi angka telah berlangsung dengan baik sesuai dengan aturan-aturan yang diberlakukan peneliti.Berdasarkan hasil pengujian melalui instrumen pengujian pengenalan kata tanpa awalan dan instrumen pengujian pengenalan kata pengecualian diketahui bahwa implementasi algoritma pengenalan kata tanpa awalan dan pengenalan kata pengecualian sudahsesuai dengan rancangan peneliti. Berdasarkan hasil pengujian melalui angket uji penggunaan aplikasi BaliTTS bersama empat orang penutur asli diketahui bahwa kualitas ucapan yang dihasilkan oleh aplikasi BaliTTS dari segi kejelasan ucapan sudah bagus. Hal itu terlihat dari pengenalan ucapan 10 teks berbahasa Bali yanag dapat dilakukan dengan mudah dan tepat oleh masyarakat penguji coba tersebut. Keakuratan dan ketelitian dari algoritma
V. SIMPULAN Implementasi rancangan aplikasi Text to Speech untuk bahasa Bali menghasilkan aplikasi yang dapat mengonversi teks dalam format bahasa Bali dengan huruf latin, menjadi ucapan sesuai dengan pembacaan teks dalam bahasa Bali dan menyimpan ucapan yang dihasilkan ke dalam bentuk file keluaran berupa audio file berekstensi *.wav dan phoneme file berekstensi *.pho, yang diberi nama “Bali Text to Speech” atau disingkat sebagai “BaliTTS”. Aplikasi BaliTTS telah dapat melakukan fungsinya dengan baik berdasarkan hasil pengujian, namun masih memiliki keterbatasan seperti pemberian intonasi, pengucapan kata bilangan dan pengenalan homograf. Keakuratan dan ketelitian dari algoritma yang digunakan 100% selama data kata yang tersimpan sesuai dengan kebutuhan teks. Pengembangan tahap lanjut dari aplikasi BaliTTS diharapkan dapat mengatasi keterbatasanketerbatasan tersebut, sehingga nantinya dapat dihasilkan aplikasi Text to Speech untuk bahasa Bali yang dapat membedakan intonasi antara kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan dan kalimat perintah, serta mampu melakukan pengucapan bilangan sesuai dengan tingkatan bahasa Bali yang digunakan dalam teks masukan dan dapat mengucapkan homograf dengan tepat sesuai dengan konteks kalimat. REFERENSI [1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
Aida-Zade, K.R., C. Ardil dan A.M. Sharifova. 2010. The Main Principles of Text-to-Speech Synthesis System. International Journal of Signal Processing 6.1. Tersedia pada http://go.galegroup.com/ps/i.do?id=GALE%7CA2 21093192&v=2.1&u=ptn002 &it=r&p =GPS&sw=w (diakses tanggal 29 Desember 2012). Arman, A.A. 2004. Teknologi Pemrosesan Bahasa Alami sebagai Teknologi Kunci untuk Meningkatkan Cara Interaksi antara Manusia dengan Mesin. Tersedia pada http://www.itb.ac.id/focus/focus_file/Pidato%20Ilm iah%20pada%20Sidang%20Terbuka%20PMB%202004. pdf (diakses tanggal 29 November 2012). Yadnya, I.B.P. 2003. Revitalisasi Bahasa Daerah (Bali) di Tengah Persaingan Bahasa Nasional, Bahasa Daerah dan Asing untuk Memperkukuh Ketahanan Budaya. Makalah disajikan dalam Kongres Bahasa Indonesia VIII, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta 14-17 Oktober 2003. Arman, A.A. 2008. Konversi dari Teks ke Ucapan. Tersedia pada http://indotts.melsa.net.id/Konve rsi%20dari%20Teks%20ke%20Ucapan.pdf (diakses tanggal 2 Agustus 2012). Rommel, E. 2008. Aplikasi SMS dengan Text To Speech Bahasa Indonesia pada Sistem Operasi Symbian. Tersedia pada http://blog.umy.ac.id/ghea/files/2012/01/ Aplikasi-SMS-dgn-Text-To-Speech-bhs-Indonesia-pdSistem-Operasi-Symbian-ITB.pdf (diakses tanggal 12 Desember 2012). Kuspono, L., R. Kalianda, J. Jerrico. 2007. Analisis dan Desain Aplikasi Text-To-Speech Converter Berbahasa
232
ISSN 2089-8673 Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Volume 2, Nomor 3, Desember 2013
Indonesia dengan Pendekatan Backpropagation dan NGram. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Teknik Informatika, Universitas Bina Nusantara. [7] Duddington, J. 2006. eSpeak Text to Speech . Tersedia pada http://espeak.sourceforge.net/ (diakses tanggal 15 Desember 2012). [8] Anom, I G.K, I G.K. Gede, I.B.U Naryana, I W. Jendra, I W. Bawa, I N. Medra, I.W.O. Grenoka. 1993. Tata Bahasa Bali. Cetakan II. Denpasar: Upada Sastra. [9] Gautama, W.B. 2006. Tata Sukerta Bahasa Bali. Denpasar: CV Kayumas Agung. [10] Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin. Denpasar: Balai Bahasa Denpasar.
233