Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
PENGELUARAN PEMELIHARAAN ASET TETAP PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR DIVISI JASA PELAYANAN PABRIK DI KOTA BONTANG Hasanah Susanti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Irwansyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Musviyanti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman
ABSTRACT Formulation of the problem in this riset is how the suitability of recognition, presentation and disclosure of accounting zakat, infak and sedekah at BAZNAS in Bontang with the statement of financial accounting standard number 109 in 2011. In accordance with the above formulation of the problem, then the purpose of this riset is to analyze the recognition, presentation and disclosure of accounting zakat, infak and sedekah that of the BAZNAS in Bontang and identify compliance with the statement of financial accounting standard number 109 in 2011. The analytical tool used in this study is of SFAS number 109 in 2011. This analysis is done with 2 stages, making receipt journal and distribution of zakat, infak and sedekah, and then make financial statements in the fund statement, cash flow statement and statement of financial position. The results showed that BAZNAS in Bontang didn’t make recognition for the transaction in 2013, do not include the (express) a written statement of the percentage of the distribution funds amil and funds nonamil and reason on zakat, infak and sedekah in the annual report and not presenting the financial statements in the form of statement of changes in funds. Cash flow statement and balance sheet (statement of financial position). Thus it is known that the recognition, presentation and disclosure of accounting zakat, infak and sedekah BAZNAS Bontang not in accordance with SFAS number 109 in 2011. Keywords: accounting zakat, infak and sedekah, SFAS number 109 in 2011
132
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Latar belakang
Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No. 109 (2011) zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (mustahik). Sedangkan infak atau sedekah menurut PSAK No. 109 tahun 2011 adalah harta yang diberikan secara sukarela oleh pemiliknya, baik yang peruntukannya dibatasi (ditentukan) maupun tidak dibatasi. Dalam mewujudkan pemerataan pendapatan ekonomi masyarakat serta terciptanya pengelolaan dana zakat dengan baik maka diperlukan keaktifan lembaga- lembaga pengelola zakat (amil) dengan tujuan meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dalam menunaikan zakat, meningkatkan fungsi dan peran pranata agama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial serta meningkatkan hasil dan daya guna zakat. Di Indonesia, pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Undang- Undang ini mengatur tentang Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) yang boleh beroperasi di Indonesia. OPZ yang disebutkan dalam Undang-Undang tersebut adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Menurut PSAK No. 109 (2011) penerimaan zakat, infak dan sedekah diakui pada saat kas dan aset nonkas diterima. Zakat, infak dan sedekah yang diterima dari muzakki diukur sebagai penambah dana sesuai jumlah yang diterima, jika dalam bentuk kas dan nilai wajar jika dalam bentuk nonkas. Penyajian dana zakat, infak, sedekah, amil dan dana nonhalal dilakukan secara terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan). Pencatatan transaksi hingga laporan dana zakat, infak dan sedekah yang ada pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Bontang dilakukan secara sederhana yakni dengan sistem Cash Basis membentuk pencatatan ketika kas diterima dan dikeluarkan. Badan Amil Zakat Nasional Kota Bontang tidak menyajikan laporan keuangan yang seharusnya disajikan, seperti laporan perubahan modal, laporan arus kas dan laporan posisi keuangan (neraca) selain itu juga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) belum mencantumkan presentase pembagian dana amil dan dana nonamil dalam laporan tahunan. Sehingga laporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional Kota Bontang belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK No. 109 tahun 2011. Akibat dari tidak maksimalnya perlakuan akuntansi zakat, infak dan sedekah adalah tidak mudahnya dipahami laporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional dan tidak diketahui aset dan saldo dana yang ada pada Badan Amil Zakat Nasional. Selain itu sebagai lembaga daerah yang mengelola zakat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang seharusnya melaporkan laporan keuangan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur dan laporan keuangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang seharusnya sesuai dengan PSAK No. 109 tahun 2011. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu mengkaji dan menganalisis lebih jauh lagi dengan mengadakan penelitian tentang ”Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No 109 Mengenai Perlakuan Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah Pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Bontang”.
Dasar Teori Pengertian Akuntansi
Weygant, Kieso dan Kimmel (2009:4) mendifinisikan akuntansi (accounting) sebagai suatu sistem informasi yang mengedintifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa- peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada pengguna yang berkepentingan. 133
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Pengertian Akuntansi Syariah
Triyuwono (2006:317) menyatakan bahwa akuntansi syariah adalah salah satu aliran pemikiran yang mencoba melakukan dekonstruksi secara mendasar terhadap akuntansi modern yang ada saat ini dengan merumuskan sendiri dasar dasar filosofi, epistemology, dan teori berdasarkan pada nilai nilai syariah
Pengertian Zakat, Infak dan Sedekah Arifin (2011:6) berpendapat bahwa zakat adalah hak yang berupa harta (tertentu) yang wajib ditunaikan untuk diberikan kepada kelompok tertentu dan dalam waktu tertentu pula. Menurut Hidayat (2010:3016) infak adalah pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang setiap kali memperoleh rezeki sebanyak yang dikehendakinya. Menurut Nurhayati dan Wasilah (2008:255) sedekah adalah segala pemberian/kegiatan untuk mengharap pahala dari Allah SWT.
Jenis Jenis Zakat
Menurut Nurhayati dan Wasilah (2008:260) ada dua jenis zakat, yaitu : 1. Zakat jiwa atau zakat fitrah Zakat jiwa atau zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan kepada setiap muslim setelah matahari terbenam akhir bulan ramadhan. Lebih utama jika dibayarkan sebelum shalat idul fitri, karena jika dibayarkan setelah sholat Ied, maka sifatnya seperti sedekah biasa bukan zakar fitrah. 2. Zakat harta Zakat harta adalah zakat yang boleh dibayarkan pada waktu yang tidak ditentukan, mencaku hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak serta hasil kerja (profesi) yang masingmasing memiliki perhitungan sendiri-sendiri.
Objek Zakat Harta
Menurut Nurhayati dan Wasilah (2008:262) objek zakat terdiri dari : 1. emas, perak, dan uang (zakat nuqud) 2. Zakat binatang ternak (zakat an’am) 3. Zakat Zakat pertanian (zakat zira’ah) 4. Zakat barang tambang (al ma’adin) dan barang temuan (rikaz) serta hasil laut 5. Zakat perdagangan (tijarah) 6. Zakat produksi hewani 7. Zakat investasi 8. Zakat profesi dan penghasilan 9. Zakat atas uang 10. Zakat perusahaan atau institusi
Penerima zakat Selain telah menetapkan zakat sebagai kewajiban muslim yang telah memenuhi ketentuan, Allah pun telah menentukan kepada siapa zakat itu harus diberikan sebagaimana dalam firman Allah dalam (QS 9:60). Menurut Nurhayati dan Wasilah (2008 : 281) ada delapan golongan (asnaf) yang berhak menerima zakat, yaitu: 1) fakir 2) Miskin 3) Pihak yang mengurus zakat (amilin) 134
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
4) Golongan Mualaf 5) Orang yang belum merdeka (Riqab) 6) Orang yang berutang (gharimin) 7) Fii sabilillah 8) Orang yang melakukan perjalanan menuju Allah SWT (IbnuSabil)
Hikmah Zakat Menurut Nurhayati dan Wasilah (2008:282) zakat mengandung beberapa hikmah, baik bagi perseorangan maupun masyarakat. Di antara hikmah dan faedah zakat itu adalah : a. Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat- sifat kikir dan bakhil. b. Zakat mengandung arti rasa persamaan yang memikirkan nasib manusia dalam suasana persaudaraan. c. Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya sendiri, sifat mementingkan diri sendiri harus disingkirkan dari masyarakat Islam. d. Seorang Muslim harus mempunyai sifat-sifat baik dalam hidup perseorangan, yaitu murah hati dan penyayang. e. Zakat dapat menjaga timbulnya rasa dengki, iri hati, dan menghilangkan jurang pemisah antara si miskin dan si kaya. f. Zakat bersifat sosialitas, karena meringankan beban fakir miskin dan meratakan nikmat Allah SWT yang diberikan kepada manusia.
Pengertian Akuntansi Zakat
Menurut Mufraini (2006:34) akuntansi zakat mal dianggap sebagai salah satu cabang ilmu akuntansi yang dikhususkan untuk menentukan dan menilai aset wajib zakat, menimbang kadarnya (volume), dan mendistribusikan hasilnya kepada para mustahik dengan berdasarkan kepada kaidah-kaidah syariat Islam.
Laporan Keuangan Zakat , Infak dan Sedekah
Hiriayani (2005:49) sistem akuntansi dan pelaporan pada LAZ dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, untuk dana yang terbatas (restricted funds) yaitu zakat dan infak dan untuk dana yang tidak terbatas (unrestricted funds) yaitu dana sedekah. Meskipun demikian, sebagai satu kesatuan, organisasi ZIS harus menyiapkan satu laporan keuangan komprehensif (menyeluruh) yang menggabungkan aktivitas dan laporan keuangan kedua dana tersebut.
135
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Kerangka pikir
Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No 109 Mengenai Perlakuan Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah Pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Bontang
Menurut Teori :
Menurut BAZNAS:
Akuntansi zakat,infak dan sedekah berdasarkan PSAK nomor 109
Pencatatan transaksi zakat, infak dan sedekah
Rumusan Masalah: Bagaimana penerapan akuntansi zakat, infak dan sedekah pada BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Kota Bontang yang sesuai dengan PSAK 109 tentang akuntansi zakat, infak dan sedekah?
Alat analisis: PSAK Nomor 109 Tahun 2011
Hasil Penelitian
Gambar 2.1. kerangka Pikir 136
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Definisi Operasional
Untuk memperjelas indikator yang digunakan dalam penulisan ini akan diberikan suatu rumusan mengenai definisi operasional, yaitu penjelasan secara operasional dan variabel-variabel yang akan diteliti seperti pada uraian berikut : 1. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang merupakan lembaga yang bertujuan memberikan layanan kepada mustahiq dan muzakki untuk di Kota Bontang. 2. Muzakki adalah seorang muslim atau badan usaha yang menunaikan dan membayar zakat pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang. 3. Mustahiq adalah individu atau kelompok orang yang berhak menerima zakat pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang. 4. Zakat adalah zakat yang diterima oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang yang terdiri dari zakat fitrah dan zakat harta yang diperoleh dari para mustahiq zakat. 5. Infaq adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang di luar zakat untuk kemashalatan umum. 6. Sedekah adalah aset atau nonaset yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha diluar zakat pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang untuk kemashalatan umum. 7. Dana nonhalal merupakan dana yang diperoleh dari bank konvensional dimana tidak menjadi suatu kesengajaan untuk disimpan melainkan sebuah fasilitas yang disediakan bagi muzakki untuk mempermudah melakukan transaksi. 8. Pengelolaan zakat, infak dan sedekah adalah kegiatan pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengkooordinasian dalam pengumpulan, pengelolaan dan pendistribusian zakat, infak dan sedekah pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang. Gaji yang diberikan kepada amil sebesar 12,5% dari zakat yang dikumpulkan. 9. PSAK 109 adalah pernyataan standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang berkaitan dengan transaksi zakat, infak dan sedekah. 10. Penerapan akuntansi zakat, infak dan sedekah yang sesuai dengan PSAK 109 adalah penerapan akuntansi yang terdiri dari pengakuan awal, pengukuran, pencatatan transaksi penyaluran, hingga pada penyajian laporan keuangan.
Jangkauan Penelitian
Yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini yaitu pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang beralokasi di Jalan Awang Long No. 01 Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara. Penelitian ini membahas tentang bagaimana penerapan Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Bontang.
Rincian Data yang Diperlukan Dalam penulisan ini, penulis mengumpulkan data-data tertentu yang khususnya mempunyai kaitan dengan alat analisis dan pembahasan yang meliputi : 1. Gambaran umum sejarah berdirinya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang. 137
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
2. Daftar aset tahun 2013 pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang. 3. Daftar realisasi hasil pelaksanaan pengumpulan dana zakat, dana wakaf Al Quran, dana infak dan sedekah pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) tahun 2013 di Kota Bontang. 4. Daftar realisasi penyaluran dana zakat, dana wakaf Al Quran, dana infak dan sedekah pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) tahun 2013 di Kota Bontang.
Teknik Pengumpulan Data
Sebagai upaya untuk memperoleh data yang dibutuhkan, berikut adalah beberapa metode pengumpulan data yang akan dilakukan : 1. Riset kepustakaan ( Library Research)Riset ini dilakukan dengan melakukan pencarian data dengan membaca buku-buku dari perpustakaan dan media lain sebagai bahan literatur yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. 2. Riset Lapangan (Field Work Research) Riset ini dilakukan untuk memperoleh data primer sebagai bahan penyusunan skripsi. Dari riset lapangan ini diperoleh data yang sangat penting dan objektif, karena dilakukan secara langsung pada objeknya. Untuk itu, metode pengumpulan datanya menggunakan metode : a. Wawancara langsung b. Pengamatan langsung di lapangan c. Dokumentasi
Alat Analisis
Untuk melakukan analisis terhadap permasalahan yang telah diungkapkan, maka penulis menggunakan analisis deskriptif dengan cara membandingkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 109 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan laporan keuangan pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang. Di bawah ini akan disajikan jurnal dan bentuk laporan keuangan menurut PSAK No. 109 tentang Akuntansi Zakat, Infak dan Sedekah. Komponen laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut : Akuntansi zakat, infak dan sedekah: A. Pengakuan akuntansi zakat, infak dan sedekah menurut PSAK No. 109 tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1. Penerimaan zakat maal Jurnal (Dr) Kas xxx (Dr) Aset nonkas (nilai wajar) xxx (Cr) Dana zakat xxx 2. Zakat maal yang diterima dari mustahik akan dikelompokkan menjadi dana zakat maal amil dana zakat maal nonamil : Jurna (Dr) dana zakat maal xxx (Cr) dana zakat maal – amil xxx (Cr) dana zakat maal – nonamil xxx
138
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
3. Penyaluran dana nonamil untuk mustahik Jurnal (Dr) dana zakat maal – mustahik (Cr) kas 4. Penerimaan dana zakat fitrah Jurnal (Dr) Kas (Dr) Aset nonkas (nilai wajar) (Cr) Dana zakat fitrah
xxx xxx
xxx xxx xxx
5. Dana zakat fitrah yang diterima disalurkan kepada mustahik Jurnal (Dr) dana zakat fitrah – mustahik xxx (Cr) kas
xxx
6. Penerimaan dana infak dan sedekah tidak terikat Jurnal (Dr) kas (Dr) aset nonkas (nilai perolehan)lancar (Cr) dana infak dan sedekah tidak terikat
xxx
7.
xxx xxx
Dana Infak dan sedekah tidak terikat yang diterima diakui sebagai dana amil untuk bagian amil serta dana infak dan sedekah nonamil untuk bagian penerima infak dan sedekah selain amil. Jurnal (Dr) dana infak dan sedekah tidak terikat xxx (Cr) dana infak dan sedekah – amil xxx (Cr) dana infak dan sedekah – nonamil xxx
8. Penyaluran dana infak dan sedekah tidak terikat kepada mustahik Jurnal (Dr) dana infak dan sedekah – nonamil xxx mustahik (Cr) kas xxx 9. Penerimaan dana infak dan sedekah terikat diakui pada saat kas diterima dan diakui sebagai penambahan dana infak dan sedekah terikat. Jurnal (Dr) Kas xxx (Cr) Dana infak dan sedekah terikat xxx 10. Dana infak dan sedekah terikat yang diterima disalurkan kepada mustahik Jurnal (Dr) dana infak dan sedekah terikat – xxx mustahik (Cr) kas xxx 139
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
11. Untuk mencatat pembelian perlengkapan pada amil adalah sebagai berikut Jurnal (Dr) perlengkapan xxx (Cr) kas xxx 12. Untuk mencatat biaya – biaya yang dikeluarkan dan dirasakan manfaatnya oleh amil pada tahun berjalan dibuat jurnal sebagai berikut Jurnal (Dr) dana amil – biaya biaya xxx (Cr) kas xxx 13. Menurut Baridwan (2008:291) jurnal untuk mencatat penyesuaian biaya penyusutan pada tahun berjalan maka dibuat jurnal sebagai berikut : Jurnal (Dr) biaya penyusutan aset tetap xxx (Cr) akumulasi penyusutan aset tetap xxx Sumber : Baridwan (2008 : 291), Modifikasi 14. Menurut Weygandt et al (2009:131) jurnal untuk mencatat penyesuaian biaya perlengkapan pada tahun berjalan maka dibuat jurnal sebagai berikut : Jurnal (Dr) dana amil – biaya perlengkapan xxx (Cr) perlengkapan xxx Sumber : Weygandt et al (2009:131), Modifikasi Menurut Weygandt et al (2009:273), berikut ini adalah contoh format buku besar yang disusun setelah jurnal jurnal di atas di buat : Saldo Dr Kr Dr Kr Keterangan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Sumber : Weygandt et al (2009:51), modifikasi A. Pengungkapan akuntansi zakat, infak dan sedekah menurut PSAK No. 109 tahun 2011 adalah sebagai berikut : a. Pengungkapan akuntansi zakat Amil harus mengungkapkan hal-hal berikut terkait dengan transaksi zakat, tetapi tidak terbatas pada : 1. Kebijakan penyaluran zakat, seperti penentuan skala prioritas penyaluran zakat untuk amil dan nonamil 2. Kebijakan penyaluran zakat untuk amil dan nonamil, seperti presentase pembagian, alas an dan konsistensi kebijakan. 140
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
3. Metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan zakat berupa aset nonkas. 4. Rincian jumlah penyaluran dana zakat untuk masing-masing mustahik 5. Penggunaan dana zakat dalam bentuk aset kelolaan yang masih dikendalikan oleh amil atau pihak lain yang dikendalikan pihak amil jika ada, diungkapkan jumlah dan presentase terhadap seluruh penyaluran dana zakat serta alasannya. 6. Hubungan pihak-pihak berelasi antara amil dan mustahik yang meliputi sifat hubungan istimewa, jumlah beserta jenis aset yang disalurkan, dan presentase dari setiap aset yang disalurkan tersebut dari total penyaluran selama periode. 7. Keberadaan dana nonhalal jika ada, diungkapkan mengenai kebijakan atas penerimaan dan penyaluran dana, alasan, dan jumlahnya. 8. Kinerja amil atas penerimaan dan penyaluran dana zakat. b. Pengungkapan akuntansi infak dan sedekah 1. Kebijakan penyaluran infak dan sedekah, seperti penentuan skala prioritas penyaluran infak dan sedekah untuk amil dan nonamil 2. Kebijakan penyaluran infak dan sedekah untuk amil dan nonamil, seperti presentase pembagian, alas an dan konsistensi kebijakan. 3. Metode penentuan nilai wajar yang digunakan utntuk penerimaan infak dan sedekah berupa aset nonkas. 4. Keberadaan dana infak dan sedekah yang tidak langsung disalurkan tetapi dikelola terlebih dahulu jika ada, maka harus diungkapkan jumlah dan presentase dari seluruh penerimaan infak dan sedekah selama periode pelaporan serta alasannya. 5. Hasil yang diperoleh dari pengelolaan yang dimaksud di nomor 5 diungkapkan secara terpisah. 6. Penggunaan dana infak dan sedekah berdasarkan peruntukkannya dibagi menjadi terikat dan tidak terikat. 7. Hubungan pihak-pihak berelasi antara amil dan mustahik yang meliputi sifat hubungan istimewa, jumlah beserta jenis aset yang disalurkan, dan presentase dari setiap aset yang disalurkan tersebut dari total penyaluran selama periode. 8. Keberadaan dana nonhalal jika ada, diungkapkan mengenai kebijakan atas penerimaan dan penyaluran dana, alasan, dan jumlahnya. 9. Kinerja amil atas penerimaan dan penyaluran dana infak dan sedekah. B. Penyajian akuntansi zakat, infak dan sedekah Penyajian akuntansi zakat, infak dan sedekah menurut PSAK No. 109 berupa laporan keuangan sebagai berikut : 1. Neraca 2. Laporan arus kas 3. Laporan perubahan dana 4. Laporan perubahan aset kelola 5. Catatan atas laporan keuangan
141
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Tabel 4.4. Rekapitulasi penerimaan dana tahun 2013
Zakat maal No
Bulan Zakat Entitas (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli (25-072013) Bontang Berzakat
71.562.924,00 70.005.844,00 82.307.911,00 80.455.118,00 83.601.471,00 76.229.136,00 96.698.968,00
Zakat Perorangan (Rp)
Infak dan Sedekah (Rp)
Zakat fitrah (Rp)
Fidyah (Rp)
Wakaf (Rp)
-
-
-
12.776.500,00 250.000,00 4.137.000,00 5.277.000,00 6.030.000,00 2.850.000,00 11.269.525,00
3.208.714,00 2.176.262,00 2.651.205,00 2.109.819,00 3.456.102,00 4.694.646,00 11.535.000,00
250.790.000,00
3.875.000,00
11.618.000,00
600.000,00
-
Agustus 79.140.830,00 2.945.000,00 September 78.622.261,00 2.745.000,00 Oktober 72.015.281,00 2.675.000,00 November 79.182.561,00 5.238.170,00 Desember 83.592.516,00 1.745.000,00 Jumlah 953.414.821,00 308.728.195,00 Sumber : BAZNAS Kota Bontang, 2013
1.441.860,00 4.372.700,00 3.412.800,00 2.938.750,00 1.774.000,00 47.646.858,00
11.618.000,00
600.000,00
40.873.500,00 40.873.500,00
142
Dana Nonhalal (Rp)
994,00 1.005,00 1.113,00 2.098,00 2.163,00 2.047,00 1.044,00
2.829,00 2.071,00 3.976,00 3.091,00 4.765,00 27.196,00
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Tabel 4.5. Rekapitulasi penyaluran dana tahun 2013
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Zakat Maal (Rp)
Januari 41.913.000,00 Februari 42.304.000,00 Maret 35.531.000,00 April 69.248.000,00 Mei 25.633.500,00 Juni 84.057.000,00 Juli 283.924.100,00 Agustus 46.575.000,00 September 41.364.500,00 Oktober 32.649.000,00 November 37.062.000,00 Desember 30.010.000,00 Jumlah 770.271.100,0 Sumber : BAZNAS Kota0Bontang, 2013
Infak dan Sedekah (Rp) 5.000.000,00 2.547.500,00 800.000,00 500.000,00 26.934.900,00 1.500.000,00 4.000.000,00 8.500.000,00 5.560.000,00 1.500.000,00 56.842.400,0 0
Zakat fitrah (Rp) 11.618.000,00 11.618.000,0 0
143
Fidyah (Rp) 600.000,00 600.000,0 0
Wakaf Al-Quran (Rp) 40.873.500,00 40.873.500,0 0
Jumlah (Rp) 41.913.000,00 42.304.000,00 40.531.000,00 71.795.500,00 26.433.500,00 84.557.000,00 323.077.000,00 48.075.000,00 45.364.500,00 82.022.500,00 42.622.000,00 31.510.000,00 880.205.000,0 0
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Analisis Untuk memudahkan proses penelitian maka penulis membuat alur penelitian sebaggai berikut : A.
Pengakuan
Tabel 4.1. Perhitungan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Nama Aset Tetap
Jumlah Waktu Perolehan Unit
Mobil 10 Februari 2009 Komputer Sony 05 Maret 2011 AC National 21 Juni 2009 AC LG 11 November 2011 Laptop SONY 09 Februari 2012 Printer Canon 10 September 2012 Printer Epson 07 April 2011 Lemari 20 Agustus 2009 Meja 11 Juli 2010 Kursi 11 Juli 2010 Total Sumber :Data diolah
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 6 unit 8 unit
Harga Perolehan (keseluruhan unit) (Rp) 121.000.000,00 3.250.000,00 5.400.000,00 6.500.000,00 6.000.000,00 612.000,00 900.000,00 1.200.000,00 900.000,00 2.400.000,00 148.162.000,0 0
Nilai Sisa (keseluruha n unit) (Rp) 25.000.000,00 400.000,00 600.000,00 800.000,00 300.000,00 -
144
Umur Ekonomis 10 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun 4 tahun 3 tahun 4 tahun 4 tahun 4 tahun 5 tahun
Akumulasi Penyusuta n s/d 2012 (Rp) 37.600.000,00 1.045.000,00 3.360.000,00 1.330.000,00 1.306.250,00 68.000,00 393.750,00 1.000.000,00 562.500,00 1.200.000,00 47.865.000,0 0
Penyusuta n 201 3 9.600.000,00 (Rp) 570.000,00
Akumulasi Penyusutan s/d 2013 47.200.000,00 (Rp) 1.615.000,00
960.000,00 1.140.000,00 1.425.000,00 204.000,00 225.000,00 300.000,00 225.000,00 480.000,00 15.129.000,0 0
4.320.000,00 2.470.000,00 2.731.250,00 272.000,00 618.750,00 1.300.000,00 787.500,00 1.680.000,00 59.294.500,0 0
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Berikut ini adalah penyelesaian dari data transaksi yang terjadi pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang tahun 2013 : 1. Penerimaan dana zakat maal selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penerimaan dana zakat maal selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Kas Rp 1.262.143.016,00 Dana zakat maal Rp 1.262.143.016,00 2. Pembagian untuk dana amil dan nonamil selama tahun 2013 Perhitungan : Bagian dana amil dari dana zakat maal = Rp 1.262.143.016,00 x 12,5% = Rp 157.767.877,00 Jurnal untuk mencatat pembagian dana amil dan nonamil selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dana zakat maal
Rp 1.262.143.016,00
Dana amil Rp 157.767.877,00 Dana zakat maal – nonamil Rp 1.104.375.139,00 3. Penyaluran dana zakat maal – nonamil selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penyaluran dana zakat maal nonamil selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : a) Penyaluran dana zakat maal untuk fakir Dana zakat maal nonamil Rp 156.595.500,00 Kas Rp 156.595.500,00 b) Penyaluran dana zakat maal untuk miskin Dana zakat maal nonamil Rp 237.356.500,00 Kas Rp 237.356.500,00 c) Penyaluran dana zakat maal untuk muallaf Dana zakat maal nonamil Rp 7.802.500,00 Kas Rp 7.802.500,00 d) Penyaluran dana zakat maal untuk gharim Dana zakat maal nonamil Rp 6.675.000,00 Kas Rp 6.675.000,00 e) Penyaluran dana zakat maal untuk fiisabilillah Dana zakat maal nonamil Rp 156.625.000,00 Kas Rp 156.625.000,00 f) Penyaluran dana zakat maal ibnu sabil Dana zakat maal nonamil Rp 3.100.000,00 Kas Rp 3.100.000,00 4. Penerimaan dana zakat fitrah selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penerimaan dana zakat fitrah selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Kas Rp 11.618.000,00 Dana zakat fitrah Rp 11.618.000,00
145
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
5. Penyaluran dana zakat fitrah selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penyaluran dana zakat fitrah selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : a)Penyaluran dana zakat fitrah untuk fakir Dana zakat fitrah Rp 5.187.000,00 Kas Rp 5.187.000,00 b) Penyaluran dana zakat fitrah untuk miskin Dana zakat fitrah Rp 6.431.000,00 Kas Rp 6.431.000,00 6. Penerimaan dana infak dan sedekah tidak terikat selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penerimaan dana infak dan sedekah tidak terikat selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Kas Rp 47.646.858,00 Dana infak dan sedekah tidak terikat Rp 47.646.858,00 7. Pembagian dana infak dan sedekah untuk dana amil dan nonamil selama tahun 2013 Perhitungan : Bagian dana amil dari dana infak dan sedekah = Rp 47.646.858,00 x 12,5% = Rp 5.955.857,00 Jurnal untuk mencatat pembagian untuk dana amil dan dana nonamil selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dana infak dan sedekah tidak terikat Rp 47.646.858,00 Dana amil Rp 5.955.857,00 Dana infak dan sedekah – nonamil Rp 41.691.001,00 8. Penerimaan dana nonhalal tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penerimaan dana nonhalal selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Kas Rp 27.196,00 Dana nonhalal Rp 27.196,00 9. Penyaluran dana infak dan sedekah tidak terikat – nonamil selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penyaluran dana infak dan sedekah tidak terikat – nonamil selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : a) Penyaluran dana infak dan sedekah untuk fakir Dana infak dan sedekah nonamil Rp 1.000.000,00 Kas Rp 1.000.000,00 b) Penyaluran dana infak dan sedekah untuk miskin Dana infak dan sedekah nonamil Rp 16.360.000,00 Kas Rp 16.360.000,00 c) Penyaluran dana infak dan sedekah untuk muaallaf Dana infak dan sedekah nonamil Rp 500.000,00 Kas Rp 500.000,00 d) Penyaluran dana infak dan sedekah untuk fiisabilillaah Dana infak dan sedekah nonamil Rp 28.547.500,00 Kas Rp 28.547.500,00 146
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
e) Pembagian dana infak daan sedekah untuk ibnu sabil Dana infak dan sedekah nonamil Rp 1.190.000,00 Kas Rp 1.190.000,00 10. Penerimaan dana infak dan sedekah terikat (fidyah) selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penerimaan dana infak dan sedekah terikat selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Kas
Rp 600.000,000 Dana infak dan sedekah terikat Rp 600.000,00
11. Penyaluran dana infak dan sedekah terikat (fidyah) selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penyaluran dana infak dan sedekah terikat yang disalurkan untuk fakir selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dana infak dan sedekah terikat Rp 600.000,00 Kas Rp 600.000,00 12. Penerimaan dana wakaf Al Quran selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penerimaan dana wakaf Al Quran selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Al Quran Rp 40.873.500,00 Dana wakaf Al Quran Rp 40.873.500,00 13. Penyaluran dana wakaf Al Quran selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penyaluran dana wakaf Al Quran selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : a)Penyaluran dana wakaf Al Quran untuk fakir Dana wakaf Al Quran Rp 31.063.850,00 Al Quran Rp 31.063.85000 b) Penyaluran dana wakaf Al Quran untuk miskin Dana wakaf Al Quran Rp 9.809.650,00 Al Quran Rp 9.809.650,00 14. Penggunaan dana amil selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penggunaan dana amil selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dana amil – beban listrik Rp 2.413.940,00 Dana amil – beban air Rp 1.793.000,00 Dana amil – beban telepon Rp 2.623.900,00 Dana amil – beban perjalanan dinas Rp 32.230.000,00 Dana amil – beban administrasi Rp 1.805.250,00 Dana amil – beban gaji pegawai Rp 103.800.000,00 Kas Rp 146.566.940,00 15. Pembelian perlengkapan selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat pembelian perlengkapan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Perlengkapan Rp 2.200.000,00 Kas Rp 2.200.000,00
147
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
16. Penyesuaian untuk perlengkapan yang telah terpakai selama tahun 2013 Jurnal penyesuaian untuk perlengkapan yang terpakai selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dana amil - Beban perlengkapan Rp 1.900.850,00 Perlengkapan Rp 1.900.850,00 17. Penyesuaian penyusutan aset tetap (kendaraan) selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penyesuaian penyusutan aset tetap (kendaraan) selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Beban penyusutan aset tetap Rp 9.600.000,00 Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 9.600.000,00 18. Penyesuaian penyusutan aset tetap (peralatan) selama tahun 2013 Jurnal untuk mencatat penyesuaian penyusutan aset tetap (peralatan) selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Beban penyusutan aset tetap Rp 5.529.000,00 Akumulasi penyusutan peralatan Rp 5.529.000,00
148
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
B.
Penyajian akuntansi zakat, infak dan sedekah
1. Laporan perubahan dana Tabel 4.2. Laporan perubahan dana Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang
LAPORAN PERUBAHAN DANA Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang Untuk periode tahun yang berakhir 31 Desember 2013 Keterangan DANA ZAKAT Penerimaan dana zakat nonamil : Dana zakat maal Dana zakat fitrah Total penerimaan dana zakat nonamil
Jumlah (Rupiah)
1.104.375.139,0 0 11.618.000,00 1.115.993.139, 00
Penyaluran dana zakat nonamil : Fakir Miskin Ma’allaf Gharim Fii Sabilillah Ibnu Sabil Jumlah penyaluran
( 161.782.500,00) ( 243.787.500,00) ( 7.802.500,00) ( 6.675.000,00) ( 156.625.000,00) ( 3.100.000,00) ( 579.772.500,00)
Surplus (defisit) Saldo awal Saldo akhir DANA INFAK DAN SEDEKAH Penerimaan dana infak dan sedekah nonamil : Infak dan sedekah terikat Infak dan sedekah tidak terikat Jumlah penerimaan
Penyaluran dana infak dan sedekah nonamil : Fakir Miskin Mu’allaf Gharim Fii Sabilillah Ibnu Sabil Jumlah penyaluran Surplus (defisit) Saldo awal Saldo akhir
536.220.639,0 0 354.789.590,0 0 891.010.229,0 0
600.000,00 41.691.001,0 0 42.291.001,0 0
DANA WAKAF AL-QURAN Penerimaan dana wakaf Al-Quran : Wakaf Al-Quran Jumlah penerimaan 149
( 1.600.000,00) ( 16.360.000,00) ( 500.000,00) ( 28.547.500,00) ( 1.190.000,00) ( 48.197.500,00) ( 5.906.499,00) 26.312.591,0 0 20.406.092,0 0
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Penyaluran : Fakir Miskin Amil Muallaf Gharim Fii Sabilillah Ibnu Sabil Jumlah penyaluran
31.063.850,00 9.809.650,00 40.873.500,00 0,00 0,00
Surplus (defisit) Saldo awal Saldo akhir DANA NONHALAL Penerimaan dana nonhalal : bunga bank jumlah penerimaan dana nonhalal penggunaan dana nonhalal
27.196,00 27.196,00 27.196,00 94.833,00 122.029,0 0
surplus (defisit) saldo awal saldo akhir DANA AMIL Penerimaan dana amil : Dana amil dari penerimaan zakat Dana amil dari penerimaan infak/sedekah Jumlah penerimaan dana amil
157.767.877,00 5.955.857,00 163.723.734,0 0
Pengeluaran : Beban listrik Beban air Beban telepon Beban perlengkapan Beban perjalanan dinas Beban administrasi Beban gaji pegawai Beban penyusutan aset tetap Total pengeluaran surplus (defisit) saldo awal saldo akhir jumlah saldo dana zakat,infak dan sedekah,wakaf dana amil dan Sumber : Data diolah
150
2.413.940,00 1.793.000,00 2.623.900,00 1.900.850,00 32.230.000,00 1.805.250,00 103.800.000,00 15.129.000,00 161.695.940,0 0 2.027.794,0 0 7.765.900,00 9.793.694,0 921.332.044,0 0 0
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Laporan Arus Kas Table 4.28. Laporan Arus Kas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang LAPORAN ARUS KAS Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang Untuk periode yang berakhir 31 Desember 2013 Keterangan ARUS KAS DAN AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dana zakat fitrah Penerimaan dana zakat maal Penerimaan dana infak dan sedekah terikat Penerimaan dana infak dan sedekah tidak terikat Penerimaan dana wakaf Al Quran Penerimaan dana nonhalal Jumlah arus kas penerimaan
Jumlah (Rupiah) 11.618.000,00 1.262.143.016,00 600.000,00 47.646.858,00 40.873.500,00 27.196,00 1.362.908.570,00
Penyaluran dana zakat : Fakir Miskin Muallaf Gharim Fii Sabilillah Ibnu Sabil Jumlah penyaluran dana zakat
(161.782.500,00 ) (243.787.500,00 ) (7.802.500,00) (6.675.000,00) (156.625.000,00 ) (3.100.000,00) (579.772.500,0 0)
Penyaluran dana infak dan sedekah Fakir Miskin Muallaf Gharim Fii Sabilillah Ibnu Sabil Jumlah penyaluran dana infak dan sedekah
(1.600.000,00 ) (16.360.000,00 ) (500.000,00) (28.547.500,00 ) (1.190.000,00) (48.197.500,00)
Penyaluran dana wakaf Al Quran Fakir Miskin Amil Muallaf Gharim Fii Sabilillah Ibnu Sabil Jumlah penyaluran dana
31.063.850,00 9.809.650,00 40.873.500,00
Total beban operasional Perlengkapan Kas bersih dari aktivitas operasi Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun
(144.666.090,00) (2.200.000,00) 547.198.980,00 283.466.414,00 830.665.394,00
Sumber : data diolah
151
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Laporan Posisi Keuangan Tabel 4.29. Laporan posisi keuangan (neraca) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang Laporan Posisi Keuangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang Per 31 Desember 2013 ASET (Rp) DANA (Rp) Aset lancar : Saldo dana Kas 830.665.394,00 Dana zakat maal nonamil 891.010.229,00 Perlengkapan 5.499.150,00 Dana zakat fitrah Jumlah aset lancar 836.164.544,00 Dana infak dan sedekah tidak terikat nonamil 20.406.092,00 Aset tetap : Kendaraan 121.000.000,00 Dana infak dan sedekah terikat (Akum. penyusutan kendaraan) - Dana wakaf Al Quran (47.200.000,00) Peralatan Dana nonhalal 122.029,00 27.162.000,00 Dana amil 9.793.694,00 (akumu penyusutan peralatan) (15.794.500,00) Jumlah aset tetap 85.167.500,00
Jumlah dana
921.332.044,00
Sumber : data iolah 921.332.044,00 Jumlah aset
Pembahasan A.
Pengakuan akuntansi zakat, infak dan sedekah Selama tahun 2013 dana amil digunakan untuk pembayaran beban operasional sehingga perlu di buatkan jurnal pencatatan dengan mendebit dana amil – beban operasional (beban listrik, beban air, beban telepon, beban perjalanan dinas, beban administrasi, dan beban gaji pegawai) dan mengkredit kas. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang memiliki aset tetap berupa peralatan dan kendaraan, selama ini BAZNAS Kota Bontang belum melakukan pencatatan terhadap penyusutan tetap yang dimiliki, sehingga dalam hal ini perlu dibuat perhitungan akumulasi penyusutan aset tetap selama tahun 2013, dalam analisis di atas penulis menggunakan metode garis lurus. Total penyusutan kendaraan yang diperoleh selama tahun 2013 sebesar Rp 9.600.000,00 dan total penyusutan peralatan sebesar Rp 5.529.000,00. Dari perhitungan tersebut maka perlu dibuatkan jurnal pencatatan terhadap penysutan aset tetap dengan mendebit dana amil - beban penyusutan aset tetap dan mengkredit akumulasi penyusutan aset tetap. Total penerimaan dana zakat pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.273.761.016,00. Penerimaan dana zakat tersebut terdiri dari penerimaan dana zakat maal sebesar Rp 1.262.143.016,00 dan dana zakat fitrah sebesar Rp 11.618.000,00. Adapun penerimaan dana infak dan sedekah pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 48.246.858,00. Penerimaan dana infak dan sedekah tersebut 152
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
terdiri dari penerimaan dana infak dan sedekah terikat sebesar Rp 600.000,00 dan penerimaan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 47.646.858,00. Total penerimaan dana wakaf Al-Quran pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 40.873.500,00. Total penambahan dana nonhalal pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 27.196,00. Dan total penerimaan dana amil pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 163.723.734,00. Total penyaluran dana zakat nonamil pada tahun 2013 adalah sebesar (Rp 579.772.500,00). Pengeluaran tersebut di salurkan kepada fakir sebesar Rp 161.787.500,00, miskin sebesa Rp 243.787.500,00, muallaf sebesar Rp 7.802.500,00, gharim sebesar Rp 6.675.000,00, fii sabilillah sebesar Rp 156.625.000,00 dan ibnu sabil sebesar Rp 3.100.000,00. Total penyaluran dana infak dan sedekah nonamil pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 48.197.500,00. Penyaluran tersebut disalurkan kepada fakir sebesar Rp 1.600.000,00, miskin sebesar Rp 16.360.000,00, muallaf sebesar Rp 500.000,00, dan ibnu sabil sebesar Rp 1.190.000,00. Total penyaluran dana wakaf Al Quran pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 40.873.500,00. Pengeluaran tersebut disalurkan kepada fakir sebesar Rp 31.063.850,00 dan miskin sebesar Rp 9.809.650,00. Total pembagian dana amil pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 163.723.734,00. Dana tersebut digunakan untuk pembayaran beban listrik sebesar Rp 2.413.940,00, pembayaran beban air adalah sebesar Rp 1.793.000,00, pembayaran beban telepon sebesar Rp 2.623.900,00, pencatatan beban perlengkapan sebesar Rp 1.900.850,00, pembayaran beban perjalanan dinas sebesar Rp 32.230.000,00, pembayaran beban administrasi sebesar Rp 1.805.250,00, pembayaran beban gaji sebesar Rp 103.800.000,00 dan pencatatan beban penyusutan aset tetap sebesar Rp 15.129.000,00. B.
Pengungkapan akuntansi zakat, infak dan sedekah Dari analisis pengungkapan akuntansi zakat, infak dan sedekah pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang penyaluran dana amil pada tahun 2013 berasal dari penerimaan dana zakat maal per bulan dikalikan dengan 12,5% dan dari penerimaan dana infak dan sedekah tidak terikat per bulan dikalikan dengan 12,5%. Sehingga dapat diketahui dana amil bulan Januari sebesar Rp 10.943.517,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesar Rp 10.542.428,00 dan dari dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 401.089,00, bulan Februari sebesar Rp 9.054.014,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesar Rp 8.781.981,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 272.033,00, bulan Maret sebesar Rp 11.137.015,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesa Rp 10.805.614,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 331.401,00, bulan April sebesar Rp 10.980.241,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesar Rp 10.716.514,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 263.727,00, bulan Mei sebesar Rp 11.635.946,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesar Rp 11.203.933,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 432.013,00, bulan Juni sebesar Rp 10.471.723,00 yang bersal dari dana zakat maal sebesar Rp 9.884.892,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 586.831,00, bulan Juli sebesar Rp 46.771.062,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesar Rp 44.844.812,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 1.926.250,00, bulan Agustus sebesar Rp 10.440.961,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesar Rp 10.260.729,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 180.232,00, bulan September sebesar Rp10.717.495,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesar Rp 10.170.908,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 546.587,00, bulan Oktober sebesar Rp 9.762.885,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesar Rp 9.336.285,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar 153
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
Rp 426.600,00, bulan November sebesar Rp 10.919.935,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesar Rp 10.552.591,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 367.344,00, dan bulan Desember sebesar Rp 10.888.940,00 yang berasal dari dana zakat maal sebesar Rp 10.667.190,00 dan dana infak dan sedekah tidak terikat sebesar Rp 221.750,00. Sehingga total pembagian dana amil selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 163.723.734,00. C.
Penyajian akuntansi zakat, infak dan sedekah Dari analisis penyajian akuntansi zakat, infak dan sedekah diketahui bahwa dari perhitungan laporan perubahan dana per 31 Desember 2013diketahui total saldo dana akhir sebesar Rp 921.332.044,00. Saldo dana tersebut terdiri dari saldo dana akhir zakat Rp 891.010.229,00, saldo dana akhir infak dan sedekah sebesar Rp 20.406.092,00, saldo dana akhir nonhalal sebesar Rp 122.029,00 dan saldo akhir dana amil sebesar Rp 9.793.694,00 Dari perhitungan laporan arus kas per 31 Desember 2013 diketahui total kas dan setara kas akhir tahun sebesar Rp 830.665.394,00
PENUTUP Simpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengakuan akuntansi zakat, infak dan sedekah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang belum sesuai dengan PSAK No. 109 tahun 2011, hal ini terlihat karena BAZNAS kota bontang tidak membuat pencatatan jurnal transaksi penerimaan dan penyaluran dana. 2. Pengungkapan akuntansi zakat, infak dan sedekah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang belum sesuai dengan psak no. 109 tahun 2011, hal ini terlihat karena BAZNAS kota bontang belum mencantumkan pernyataan tertulis mengenai presentase pembagian dan alasan pembagian dana amil dan dana nonamil atas penerimaan zakat, infak dan sedekah dalam laporan tahunan. 3. Penyajian akuntansi zakat, infak dan sedekah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang belum sesuai dengan PSAK No. 109 tahun 2011, hal ini terlihat karena BAZNAS Kota Bontang belum menyajikan laporan keuangan berupa laporan perubahan dana, laporan arus kas dan laporan posisi keuangan (neraca).
Saran
Saran yang dapat diberikan kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang dalam melakukan pengakuan akuntansi zakat, infak dan sedekah membuat pencatatan jurnal dari setiap transaksi penerimaan dan penyaluran dana. 2. Sebaiknya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang dalam melakukan pengungkapan akuntansi zakat, infak dan sedekah mencantumkan kebijakan akuntansi mengenai dana amil dari penerimaan dana zakat, infak dan sedekah seperti presentase pembagian dana amil dan alasannya. 3. Sebaiknya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bontang dalam melakukan penyajian akuntansi zakat, infak dan sedekah membuat laporan keuangan berupa laporan perubahan dana, laporan arus kas dan laporan posisi keuangan (neraca). 154
Akuntabel; Volume 12 No 2 Tahun 2015
DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntansi Oleh Akuntan Publik, Edisi Empat. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Aminullah. 2012. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Zakat, Infaq dan Shodaqoh pada Baitul Ma’al Hidayatullah Samarinda. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Mulawarman. Samarinda. Arifin, Gus. 2011. Dalil-Dalil dan Keutamaan Zakat, infak, Sedekah. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Aspiyanti, Nurul. 2014. Analisis Penerapan Zakat, Infaq dan Shodaqoh pada Badan Amil Zakat Kutai Kartanegara. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Mulawarman. Samarinda. Baridwan, zaki. 2008. Intermediate Accounting, Edisi Delapan. Penerbit BPFEYogyakarta. Yogyakarta. Halim, Abdul. Bambang Supomo dan Muhammad Syam Kusufi. 2011. Akuntansi Manajemen (Akuntansi Manajerial), Edisi Kedua. Penerbit Bpfe-Yogyakarta. Yogyakarta. Harahap, Sofyan dan Syahri. 2004. Ekonomi Islam. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Harrison, Walter. Charles Horngren. William Thomas dan Themin Suwardy. 2012. Akuntansi Keuangan International Financial Reporting Standar- IFRS Jilid Satu, Edisi Kedelapan. Gina Gania (Terjemahan) Penerbit Erlangga. Jakarta. Hermayani, Aldila Agus. 2012. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah pada Badan Amil Zakata Samarinda. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Mulawarman. Samarinda. Hidayat, Mohamad. 2010. An Introduction to The Sharia Economic. Luthfi Yansyah. (Terjemahan). Penerbit. Zikrul hakim (Anggota IKAPI). Jakarta Timur. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. PSAK Syari’ah nomor 109. Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta. Jusup, Al Haryono. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1. Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Eknomi YKPN. Yogyakarta. Mufraini, M. Arif. 2006. Akuntansi dan Manajemen Zakat Mengomunikasikan Kesadaran dan Membangun Jaringan. Penerbit Kencana. Jakarta. Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2008. Akuntansi Syariah di Indonesia. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Santoso, Adi. 2014. Analisis Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 109 pada Lembaga Amil Zakat Dana Peduli Umat KALTIM. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Mulawarman. Samarinda. Triyuwono, Iwan. 2006. Perspektif, Metodologi, dan Teori Akuntansi Syariah. Penerbit PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. Ubaedy. 2009. Hikmah bersedekah. Bee Media Indonesia. Jakarta. Undang-undang No 23 tahun 2011, tentang pengelolaan zakat http://www.google.co.id/ diakses 14 Juni 2014. Weygandt, Jerry J. Donald E Kieso dan Weygandt. 2009. Accounting Principle Buku Satu. Edisi Ketujuh. Ali Akbar Yulianto. Wasilah. Rangga Handikat. (Terjemahan). Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Yadiati , Wiwin.2006.Pengantar Akuntansi.Kencana.Jakarta.
155