PENGELOLAAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 KLATEN
NASKAH PUBLIKASI
Oleh : ENY TARBIYATUN SAYIDAH NIM. Q 100120070
1
2
PENGELOLAAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 KLATEN Eny Tarbiyatun Sayidah R, Budi Sutrisno dan Sabar Narimo Magister Manajemen Pendidikan UMS
[email protected] ABSTRACT The purpose of this research there are 3 goals. 1) Knowing the management of extra-curricular activities at SMK Negeri 4 Klaten; 2) Knowing innovation extracurricular activities in the development of character in students of SMK Negeri 4 Klaten; 3) Knowing the shape of the character development of students in extracurricular activities at SMK Negeri 4 Klaten. This type of research in this study is descriptive qualitative approach using interpretative phenomenological models, which were analyzed by means of data reduction, data display, data and conclusion drawing/verification. Results of research on management extracurricular activities, can be delivered that extracurricular activities are managed in SMK Negeri 4 Klaten done through several stages through planning, organizing, controlling, and monitoring, so the purpose of this extracurricular activity managementcanbeachieved. Form of innovation in the development of character values held in extracurricular activities more emphasis on activities out, follow the events, and students can work directly in the field independently. besides other innovations in the form of Outbound, with the involvement of experienced and trained instructors cohesiveness and teamwork, so the character development of the innovation implementation extracurricular activities at SMK Negeri 4 Klaten will impact that, students who take extracurricular activities have the ability to express opinions more both in public; ability to build cooperation more mature and adult groups; more empathy, a sense of sacrifice, better ethics and have an innovative way of thinking and creative.
Keywords : character development, extracurricular, innovation, management
Pendahuluan Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang disediakan oleh satuan pendidikan untuk menyalurkan minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas peserta didik yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi talenta peserta didik dan 3
didesain secara profesional sehingga dapat menjadi wahana dalam melahirkan bakat terbesar dalam diri anak, membentuk karakter positif pada siswa, dan tempat aktualisasi diri pada siswa. Pendidikan karakter merupakan proses untuk menuntun peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang berkarakterdalam hati, raga, pikir, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Samani 2011 : 45). Di dalam Permendikbud RI Nomor 81 Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler, pada lampiran ke III, disebutkan bahwa didalam Kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikuler dibedakan menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa, kecuali siswa yang berkebutuhan khusus yang tidak memungkinkan untuk ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler (Lampiran Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013). Pada Kurikulum 2013, telah ditetapkan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari Sekolah Dasar (SD) sederajat sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.Selanjutnya, kegiatan ekstrakurikuler pilihan, antara lain OSIS, UKS, dan PMR. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan di bentuk berdasarkan kelompok-kelompok kegiatan 4
ekstrakurikuler pilihan yang ada, dan biasanya kegiatan tersebut merupakan pengembangan aplikatif dari suatu mata pelajaran, misal ekstrakurikuler bola volly merupakan aplikasi dari mata pelajaran Pendidikan Jasmani. Berdasarkan pengamatan peneliti, pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah
pada prinsipnya sudah terlaksana dengan baik, hanya saja
berkaitan dengan pengelolaan masih diperlukan beberapa perbaikan, peneliti juga menemukan adanya ketidakseimbangan pengelolaannya antara ekstrakurikuler wajib dan pilihan, baik dari sisi pengelolaannya maupun pembina kegiatan ekstrakurikuler. Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler terkendala kurang dana, pemenuhan kebutuhan fasilitas dan sarana, serta beban pembina yang banyak, selain bertugas sebagai guru mata pelajaran juga membina kegiatan ekstrkurikuler, sehingga diperlukan tambahan pembina dari pihak luar. Dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler diperlukan suatu bentuk penyegaran kegiatan sehingga tujuan dari dilakukannya inovasi kegiatan ekstrakurikuler tersebut dapat tercapai dan membawa hasil yang lebih baik. Hasil dari inovasi manajemen ekstrakurikuler secara profesional dapat berdampak pada pengembangan karakter siswa dan dapat memberikan kontribusi positif agar siswa menjadi lebih berkualitas, baik secara intelektual, integritas, kreatifitas, dan inovatif didalam perannya berkehidupan bermasyarakat. Namun kenyataanya ekstrakurikuler yang dilaksanakan masih berjalan secara monoton, hal ini dikarenakan pengelolaan ekstrakurikuler belum dikelola dengan inovasi 5
manajemen yang baik dan kurang mendapatkan perhatian dari sekolahan terutama dalam rangka pengembangan karakter siswa. Disamping itu, tidak sedikit siswa yang enggan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, oleh karena menurut mereka kegiatan ekstrakurikuler akan menambah jam sekolah, sehingga waktu untuk kegiatan lain siswa berkurang. Dari penelitian terdahulu dampak siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memiliki nilai tes standar yang lebih tinggi dan pencapaian pendidikan yang lebih baik, datang ke sekolah lebih teratur, dan memiliki konsep diri yang lebih tinggi. Peserta dabelajar ketrampilan seperti kerjasama tim dan kepemimpinan sekaligus mengurangi kemungkinan penggunaan alcohol dan penggunaan narkoba dan masalah perilaku terkait. Mereka yang berpartisipasi dalam kegiatan luar sekolah sering memiliki titik rata-rata kelas yang lebih tinggi, penurunan ketidakhadiran, dan peningkatan hubungan dengan sekolah.(Nikki Wilson, 2009 : 12) Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler , mengetahui inovasi kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan karakter siswa dan mengetahui bentuk pengembangan karakter siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 4 Klaten. Jenis penelitian ini deskriptif yang bertujuan untuk mendiskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya (Sutama, 2012: 38). Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penggambaran keadaan secara naratif kualitatif. 6
Subyek penelitian adalah siswa peserta ekstra kurikuler pramuka yang merupakan ekstra wajib , siswa peserta ekstrabkurikuler bola volly yang merupakan ekstra pilihan dan pembina ekstra. Metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara, pengamatan atau observasi dan dokumentasi. Langkah-langkah dalam analisis data ini dilakukan dengan cara sebagai berikut : reduksi data yaitu data yang diperoleh sangat bervariasi sehingga peneliti melakukan reduksi data yakni degan memilih data yang diperlukan atau terfokus pada inovasi kegiatan ekstrakurikuler , penyajian data yaitu data disajikan dalam bentuk tabel atau yang sejenis, sehingga mempermudah peneliti untuk melakukan identifkasi masalah mengenai inovasi kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan karakter siswa dan kesimpulan, yaitu membuat kesimpulan jawaban atas rumusan masalah yang diangkat. (Sugiyono, 2009: 58) Keabsahan data dilakukan dengan proses triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Patton, dalam Sulistiany, dalam Moleong, 2009:330).
Hasil dan Pembahasan Berikut adalah gambaran umum subjek penelitian berdasarkan observasi, wawancara dan dokumentasi .
7
Tabel 1 Jenis Ekstra Kurikuler, Bentuk Kegiatan Pengembangan Karakter, Inovasi Yang Dilakukan , Nilai Karakter dan Indikator. Jenis Ekstraku rikuler
1 Pramuka
Bentuk Kegiatan Pengembangan Karakter
Inovasi yang dilakukan
2
3
Kemah didalam lokasi sekolah
Kemah di luar lokasi sekolah dan diselengga rakan antar gudep
Nilai Karakter
4 Disiplin
Mandiri
Bertanggung jawab Kerja Keras
Bola Voly
Latihan kandang
Latihan tandang
Disiplin
Kerja keras Prestasi Peduli Lingkungan
Indikator
5 Selama berkemah para siswa melakukan semua kegiatan termasuk dilakukan tepat waktu Selama berkemah para siswa tidak ketergantungan dengan orang lain. Selama berkemah para siswa tidak melakukan hal-hal tercela Selama berkemah para siswa tidak menyerah menghadapi semua keterbatasan Dalam berlatih siswa sportif terhadap semua intruksi dan aturan yang berlaku Dalam berlatih siswa bersemangat tinggi. Dalam bertanding para siswa bisa masuk nominasi juara Selama dan setelah latihan para siswa tidak meninggalkan dampak yang dapat merusak lingkungan
Temuan dalam pengelolaan ekstrakurikuler pramuka yaitu adanya inovasi kegiatan kemah di luar lokasi sekolah yang di laksanakan antar gudep akan menumbuhkan karakter disiplin, mandiri, bertanggung jawab dan kerja keras. Kegiatan ekstrakurikuler dalam pelaksanaannya juga terkondisi untuk terciptanya menyenangkan, menggairahkan, dinamis, penuh semangat dan penuh tantangan. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler bola volley yaitu dengan latih tandang
yang melibatkan tim-tim dari klub professional dan 8
adanya kegiatan outbond menumbuhkan karakter disiplin, kerja keras, prestasi dan peduli lingkungan. Kegiatan kegiatan lain yang merupakan bentuk inovasi kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat
bagi
pengembangan
karakter
siswa,
seperti
misalnya
pemberian
reward/penghargaan agar siswa berlomba-lomba meraihnya dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut secara sungguh-sungguh. Penghargaan itu sendiri dapat dimaknai sebagai penghargaan dalam rangka pengkondisian peserta didisiswa semangat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Berdasarkan hasil penelitian yang perlu diperhatikan dalam inovasi kegiatan ekstrakurikuler hendaknya dalam menyusun program kerja serta jadwal kegiatan dikoordinasikan dengan bidang kurikulum agar dalam pelaksanaan kegiatan tidak tumpang tindih dengan pelaksanaan kegiatan yang lain. Agar kegiatan yang diikuti dan digelar semakin banyak, diharapkan pihak sekolah menyediakan dana yang cukup. Penyediaan sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam pengembangan minat dan bakat siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang menyimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler memberikan dampak positif dalam kehidupan para siswa dengan memperbaiki perilaku. Kegiatan ekstrakurikuler memberi keuntungan antara lain siswa yang berpartisipasi mempunyai nilai yang baik, mendapat kepuasan pendidikan yang lebih baik, disiplin dan memiliki konsep diri yang lebih tinggi. Mereka yang terlibat kegiatan ekstrakurikuler mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi (Singh Annu dan Mishra Sunita dari Babasaheb Bhimran Ambedkar University, 2013: 80)
9
Jadi dalam penelitian ini bermakna kegitan ekstra kurikuler dapat menanamkan karakter disiplin, mandiri, bertanggung jawab, kerja keras dan peduli lingkungan. Simpulan Pengelolaan ekstra kurikuler di SMKN 4 Klaten diawali dengan rapat koordinasi yang dipimpin oleh kepala sekolah . Kepala sekolah menyerahkan surat keputusan pembagian tugas tambahan sebagai pembina ekstra . Kepala Sekolah melakukan pemeriksaan kesiapan guru berupa program kerja, blangko jurnal pelaksaanaan, blangko presensi. Pelaksanaan ekstra kurikuler dalam pelaksanaan ditandai dengan adanya evaluasi . Program evaluasi dari faktor perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut dengan menekankan pada penggunaan metode yang menyenangkan bagi peserta didik. Tetapi dalam pelaksanaannya evaluasi program ekstra belum bisa dilaksanakan dengan terjadwal dan perlu ditingkatkan frekuensi rapat koordinasi . Bentuk inovasi dan kreasi dalam pengembangan nilai karakter di SMKN 4 Klaten, dalam kegiatan Pramuka di antaranya dengan mengadakan kemah seperti mengikuti jambore , bakti sosial dan melakukan aktifitas kepedulian terhadap lingkungan
inovasinya yaitu
mengadakan outbond dengan melibatkan instruktur yang berpengalaman. Sedangkan pada ekstrkurikuler Bola Volley, bentuk inovasi dalam pengembangan nilai karakter diantaranya adalah melakukan Latih/Lawan Tanding, dengan melibatkan tim-tim dari klub professional, mengadakan event antar sekolah, dan mengikuti berbagai pertandingan, kemudian bentuk inovasinya yaitu mengadakan Outbond, dengan melibatkan instruktur yang berpengalaman dan melatih kekompakan dan kerjasama tim.
Dengan banyaknya kegiatan inovasi dan
10
kreativitas di kegiatan ekstrakurikuler yang ada perlu ada dukungan dari semua pihak di sekolah terutama anggaran. Mengenai bentuk pengembangan karakter siswa dari dilaksanakannya kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 4 Klaten memang relatif susah untuk didiskripsikan, karena karakter itu sendiri bersifat abstrak sehingga hampir tidak bisa diukur secara matematis (pasti). Namun demikian hal itu dapat dirasakan dan diamati dengan jelas bahwa siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler cenderung memiliki kemampuan menyampaikan pendapat yang lebih baik di depan umum, mampumembangun kerjasama kelompok lebih matang dan dewasa, lebih memiliki empati, rasa berkorban, etika yang lebih baik dan memiliki cara berpikir yang inovatif dan kreatif, serta lebih siap dalam menghadapi tantangan dan dari sisi akademispun mereka juga mampu mengikuti dengan baik dan bahkan malah meraih prestasi. Untuk meningkatkan Pengembangan Karakter Siswa Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler di SMKN 4 Klaten diperlukan kegiatan yang lebih beragam sebagai unjuk kerja misal pentas seni dan pekan kreatifitas siswa. DAFTAR PUSTAKA
Albertus, Doni Koesuma. 2010. Pendidikan Karaker: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.Jakarta: Grasindo. Amri, Sofan dkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran: Strategi analisis dan Pengembangan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Brown, R., 2009. “ Extracurricular Activity : How does participation encourage positive youth development”. University Of Nevada : 30-38.
11
Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.Yogyakarta: Diva Press Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Kemendiknas.2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. Kesuma, Dharma., Triatna, Cepi., Permana, Johar. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mamat Supriatna, 2010. Pendidikan karakter Via Ekstrakurikuler, Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan Marzuki. 2012. Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekola’.Dalam Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1.Hal.33-44. Massoni, E.. 2011. “Positive Effects of Extra Curricular Activities On Student”. Collage of DuPade. 9. 84-85 Moleong, Lexy, J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moriana, J. A., Alos F., Alcala R., Pino, M. J., Herruzo, J. “ Extra-curricular activities and academyc performance in secondary student”. Departement of Psychology, School of Educational Sciences, University of Cordova. 37-46 Munir, Abdullah. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Anak Sejak Dari Rumah. Yogyakarta: Pedagogia. Nana Karyana, 2013.Paparan Menteri Kemendikbud dalam Sosialissi Kurikulum dan Buku Pedoman Kurikulum 2013 dan Implikasi Kurikulum 2013 Bagi Guru, LPMP Jawa Barat. Sahlan, Asmaun dan Angga Teguh Prasetyo. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Jogjakarta: Arruz Media. Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif, dan R & D).Bandung: Alfabeta. Sunita, M.,”Impact of Extracurricular Activities on Students in Private School of lucknow District”. Babasaheb Bhimrao Ambedkar University Lucknown, India. 80-92.
12
Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairus Media. Sri Nanti, M.Pd., 2012. Inovasi Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Negeri 02 Bingin Kuning Kabupaten Lebong Bengkulu, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. Wilson, N. 2009. “ Impact of Extracurricular Activities On Students”. American psychological Association. 5. 27-35
.
13