PENGAWAS AKAN DIBEBASKAN DARI JABATANNYA ???? OLEH : HELMIATI SULAIMAN PENGAWAS MADRASAH KAB. SJUNJUNG Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggungjawab dan dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah,dasar dan menengah.( permendikbud no 21 th 2010 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional pengawas dan angka kriditnya.) Berdasarkan peraturan menteri pendidikan nasional no 12 th 2007 tentang standar pengawas sekolah / madrasah menegaskan bahwa seorang pengawas harus memiliki 6 kompetensi , yaitu, kompetensi kepribadian, kompetensi supervisi manejerial, kompetensi supervisi akademik,kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian dan pengembangan,juga kompetensi sosial. Untuk meningkatkan mutu pendidikan , pengawas dituntut keprofesinalannya untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan kompetensinya, karena tugas pengawas sangat erat kaitannya dengan penjaminan mutu pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Pengawas satuan pendidikan diangkat dengan tugas melakukan pembinaan dan pengawasan pendidikan pada satuan pendidikan yang menjadi binaannya.Pengawasan satuan pendidikan meliputi pengawasan akademik dan pengawasan manajerial. Pengawasan akademik bertujuan membantu atau membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran agar memperoleh hasil belajar siswa yang optimal. Sedangkan pengawasan manajerial bertujuan membantu atau membina kepala sekolah / madrasah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui optimalisasi kinerja sekolah / madrasah. Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pengawas diperlukan kemampuan-kemampuan dasar yan dipersyratkan sebagai pengawas profesional.Oleh sebab itu, kompetensi pengawas sekolah/ madrasah perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Tanpa memiliki kompetensi profesinal dalam kepengawasan, para pengawas akan sulit meningkatkan kinerjanya, sehingga langsung maupun tidak langsung tidak akan berdampak terhadap mutu kinerja sekolah /madrasah yang dibinanya. Untuk terus mengembangkan profesionalismenya dan meningkatkan kinerjanya mereka sangat berpengaruh pada peningkatan mutu pendidikan. Bagi kepala sekolah / madrasah pengawas adalah mitra tempat berbagi dan berkonsultasi, tempat meminta saran ,pendapat dalam pengelolaan sekolah/ madrasah. Sementara bagi guru pengawas adalah mitranya guru,inovator, konselor,dan motivator , memecahkan problema dalam meningkatkan pembelajaran.Dalam melakukan pembinaan pengawas dengan guru tidak lagi seperti atasan dan bawahan,yang hanya memberi perintah tanpa memberi petunjuk dan arahan dalam pembelajaran, yang bersifat membimbing,membina dan memperdayakan. Untuk dapat memberdayakan semua unsur yang ada di sekolah/ madrasah, seorang pengawas tentu harus memberdayakan dirinya sendiri terlebih dahulu, hal ini merupakan modal dalam upaya pemberdayaan yang efektif.Pengawas perlu mengintropeksi diri, apakah dirinya punya pengetahuan lebih dari guru , apakah dirinya telah dapat memenuhi,menjalankan tugas pokoknya
sebagai seorang pengawas, apakah dirinya telah dapat memenuhi harapan- harapan sekolah / madrasah. Apabila seorang pengawas tidak mampu mewujudkan hal di atas , maka ia telah melemahkan fungsinya sebagai supervisor. Oleh sebab itu pengawas harus meyakinkan dirinya bahwa ia memiliki pengetahuan yang lebih, sehingga dapat memberdayakan semua unsur yang ada di sekolah/madrasah, baik itu kepala sekolah/madrasah, guru,tata usaha dan komite sekolah/madrasah.Hal ini akan menjadi perekat,dan terciptanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah/madrasah.Sehingga seorang pengawas akan mudah menjlankan tugasnya, baik itu supervisi manajerial dan spervisi akademik. Supervisi manajerial meliputi pembinaan dan pemantauan pelaksanaan manajemen sekolah/madrasah yang merupakan kegiatan dimana terjadi interaksi langsung antara pengawas dengan kepala sekolah/madrasah dan tenaga kependidikan lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah/madrasah binaan. Pelaksanaan pembinaan dengan menggunakan format dan intrumen. Kegiatan supervisi pemantauan meliputi pemantauan dan pembinaan pelaksanaan SNP . Supervisi akademik adalah kegiatan dalam rangka membina guru untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam proses pembelajaran, yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus,rpp,pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran,menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu tujuan umum pengembangan Bahan Belajar Mandiri untuk kompetensi supervisi akademik ini adalah 1. Menerapkan teknik dan metode supervisi akademik di sekolah/ madrasah 2. Mengembangkan kemampuan dalam menilai 3. Membina guru untuk mempertinggi kualitas proses pembelajaran, agar berdampak terhadap kualitas hasil belajar siswa Kompetensi Supervisi Akademik Mengacu pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 th 2007 tanggal 28 maret 2007, tentang Standar Pengawas sekolah/ madrasah. Untuk Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik dinyatakan bahwa pengawas harus memiliki Kompetensi sebagai berikut: 1. Memahami konsep , prinsip,teori dasar, karakteristik, dan kecendrungan perkembangan tiap bidang pengembangan 2. .Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecendrungan perkembangan proses pembelajaran / bimbingan tiap bidang pengembangan. 3. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta prisipprinsip engembangan kurikulum 4. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi / metode / teknik pembelajaran / pembimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan di satuan pendidikan atau mata pelajaran. 5. Membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Untuk tiap bidang pengembangan di satuan pendidikan atau mata pelajaran.
6. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran / bimbingan ( di kelas, labor dan atau di lapangan ) untuk mengebangkan potensi siswa pada tiap Bidang pengembangan di satuan pendidikan atau mata pelajaran.
7. Membing guru dalam mengelola, merawat, mengebangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran / bimbingan tiap bidang pengembangan di satuan pendidikan atau mata pelajaran. 8. Memotivasi guru untuk memamfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran / Bimbingan tiap bidang pengembangan di satuan pendidikan atau mata pelajaran. Berdasarkan poin-poin di atas seorang pengawas itu dituntut agar benar-benar mengembangkan profesionalanya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/ madrasah. Pada permenpan no 21 tahun 2010 tentang jabatan fungsional pengawas sekolah/madrasah dikatakan bahwa pengembangan profesi adalah kegiatan yang dirancang dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, sikap dan keterampilan untuk peningkatan profesinalisme maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermamfaat bagi sekolah/madrasah. Kegiatan pengembagan profsi wajib dilakukan oleh semua pengawas sekolah/ madrasah. Mereka yang tidak mampu mengumpulkan angka kredit dalam waktu yang telah ditentukan, dapat diartikan bahwa ia tidak mampu dalam mengembangkan profesinya. AKIBATNYA, kelayakan mereka sebagai pejabat fungsional pengawas sekolah/madrasah disangsikan adanya , berdasarkan pasal 34 kepada yang bersangkutan dikenai sangsi pembebasan sementara dari jabatannya.Apabila ditahun keenam yang bersangkutan belum juga memenuhi angka kreditnya maka yang bersangkutan diberhentikan dari jabatannya. Untuk itu kepada para pengawas hendaklah waspada dan mempersiapkan diri sesuai dengan jabatan fungsional pengawas . Permenagpan nomor 21 menjelaskan salah satu tugas pokok pengawas adalah : Penilaian ,Pembmbingan, dan pelatihan profesional guru. Lebih rinci pada bab 3 pasal 7 kewajiban pengawas sekolah/ madrasah dalam melaksanakan tugas adalah : a. Menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan dan membimbing , melatih profesonal guru . b. Meningkatkan dan mengembangkan kulifikasi akademik dan kompetensi secara Berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan Seni,
Hal di atas menunjukkan bahwa membimbing dan melatih profesional guru serta melakukan kegiatan pengembangan profesi untuk diri mereka sendiri , merupakan tupoksi pengawas sekolah/ madrasah . Untuk itu, setiap kegiatan yang dilakukan berhak untuk dnilai angka kreditnya. Pada pasal 14 pemenagpan no 21 tahun 2010 kegiatan di atas diuraikan secara rinci , jenjang jabatan dan macam kegiatan membimbing dan melatih profesional guru 1 .pengawas muda: _ melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesinal guru _ mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru 2. Pengawas madya : _ melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesinal guru dan atau kepala Sekolah _ melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun Program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan se Kolah, dan sitem informasi dan manajemen . _ mengevaluasi hasi pembimbingan dan pelatihan profesinal guru dan atau kepala Sekolah _ membimbing pengawas muda dalam melaksanakan tugas pokok 3.Pengawas utama _ menyusun progam pembimbingan dan pelatihan profesinal guru dan kepala Sekolah di KKG /MGMP atau sejenisnya. _ melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesinal guru dan kepala sekolah _ melaksanakan pembimbingan dan pelatihan keala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen. _ mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesinal guru dan kepala Sekolah __membimbing pengawas muda dan pengwas madya dalam melaksanakan Tugas pokok
_ melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan kepala dalam pelaksanaan penelitian tindakan._____
Kegiatan- kegiatan di atas wajib dilaksanakan oleh seorang pengawas secara terencana, terprogram dan punya bukti fisik, apabila tidak maka seorang pengawas itu akan Terancam Atau bebas dari jabatan kepengawasannya.