PENGARUII STFAT KEPRIBADIAN WIRAUSAHA DA}{ PERIIATIAN ORAhIG TUA TERIIADAP INTENST SISWA SMA NEGERI MENJADI WIRAUSAHA
TESIS
Oleh : DWI YAIYUZAL 06.206.040
Pengaruh Sifat Kepribadian Wirausaha Dan Perhatian Orang Tua Terhadap
Intensi Siswa SMA Negeri Menjadi Wirausaha
Oleh: Dwi Yanuzal qDibauah bimbingan : Dr.H.Suhairi,SE,Msi,Akt dan Dr.Yurniwati,SE,Msi.Akt)
RINGKASAN Secara historis banyak masyarakat Minang yang berjiwa pedagang \\-irausaha), termasuk dalam hal ini siswa-siswa program ilmu pengetahuan sosial SMA Negeri yang ada dikabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : (1). Pengaruh sifat kepribadian u'irausaha terhadap intensi siswa menjadi wirausaha (2). Pengaruh perhatian orang tua terhadap intensi siswa menjadi wirausaha (3). pengaruh Sifat kepribadian wirausaha siswa dan perhatian orang tua terhadap intensi siswa menjadi wirausaha, siswa program ilmu-ilmu sosial SMA Negeri di kabupaten r
Padang Pariaman,
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XII Ilmu sosial SMA Negeri 1 Batang Anai, Enam Lingkung yang SMA Negeri I Nan Sabaris dan SMA Negeri 2 x berjumlah 378 orang sedangkan penentuan besarnya sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Cochran yaitu berjumlah 124 orang. Data diambil dengan teknik komunikasi tidak langsung dengan menggunakan kuisioner. Data yang diambil dengan alat kuisioner/angket adalah data primer terdiri atas persepsi siswa tentang sifat kepribadian wirausaha, perhatian orang fua dan intensi siswa
I
ll
SMA Negeri menjadi wirausaha. Data dianalisis dengan analisis deskriptif, Analisis Infrensial. Tekhnik pengujian hipotesis adalah Uji Test dan Uji F. Hasil penelitian adalah (1). Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Sifat kepribadian wirausaha SMA Negeri terhadap intensi siswa menjadi wirausaha, tingkat kepercayaan 95o/o dengan perbandingan t6isng 3,245 > t66e1 1,98 dengan a: 0,05 atau level sig 0,002 < d:0,05 (2). Terdapat pengaruh yang signifikan dan positii antara persepsi siswa tentang perhatian orang tua terhadap intensi siswa menjadi wirausaha SMA Negeri Padang Pariaman yang mempunyai tingkat kepercayaan sebesar 95% dengan perbandingan nilai t66n* 3,433 > ttuu"r 1,98 atau Sig 0,001 4 d:0,05. (3). Terdapat pengaruh yang signifikan antara Sifat kepribadian wirausaha SMA Negeri di Padang Pariaman dan perhatian orang tua terhadap intensi siswa menjadi wirausaha, tingkat kepercayaan 95Yo dengan niiaiF6l6g i7,288 )Ftub.13,1138 dengan a:SYoataulevel Sig0,000 < a:0,05. Fada penelitian ini
belajar. (3). kepada pihak pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan diharapkan adanya kurikulum pendidikan yang khusus mengacu pada kewirausahaan dan memfasilitasi potensi-potensi kewirausahaan yang ada pada diri siswa SMA di kabupaten Padang Pariaman.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kewirausahaan merupakan persoalan penting
di dalam perekonomian
suatu bangsa yang sedang membangun, karena kemajuan atau kemunduran ekonomi sangat ditentukan oleh keberadaan dan peran wirausaha (Rachbini, 2002). Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan bahwa peran wirausaha yang krusial dan kritis; suatu negara akan mampu membangun apabila memiliki wirausaha sebanyak
2o/o
dafi jumlah penduduknya (Alma, Z0A3).
Keterpurukan perekonomian Indonesia sejak tahun 1997, menyadarkan masyarakat pendidikan tinggi Indonesia akan ketidaklengkapan pendidikan yang
telah dilaksanakan selama ini. Selama ini pendidikan diperguruan tinggi, lebih
banyak menghasilkan lulusan pekerja yang walaupun berpengetahuan tinggi, bukan wirausahaan yang dengan penguasaan sains dan tekhnologi berusaha secara
mandiri mensejahteraan
diri dan masyarakatnya (Dikti,
2004). Kelompok
mahasiswa pada umumnya masih dianggap kurang memiliki etos kerja dan budaya kerja yang menggambarkan
jiwa dan
semangat kewirausahaan yang
tangguh (Turmudzi, 2003).
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 pendidikan ke'"virausahaan pada
tingkat sekolah l"'!enengah Atas (st",lA) pijn kurang
mendapat porsi materi yang berarti. Kewirausahaan hanya ditawarkan untuk
program Ilmu-ilmu Sosial pada mata pelajaran Ekonomi dengan jumlah jam sebanyak 5 jam/minggu yang hanya diberikan untuk kelas
ilmu Sosial.
XII program Ilmu-
2
Sebagian besar pendidik
di SMA juga kurang memperhatikan sifat
dan
prilaku kewirausahaan pada siswanya. Walaupun tujuan atau sasaran SMA diarahkan pada jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi, tetapi hal ini
tidak menutup kemungkinan untuk bisa mengarahkan siswa me4iadi
seorang
wirausaha. Secara historis banyak masyarakat Minang yang berjiwa pedagang
(Wirausaha). Namun demikian, banyak pula anggota masyarakat Minang mengharapkan output pendidikan sebagai pekerja, karenao dalam pandangan mereka bahwa pekerja (terutama pegawai negeri) adalah priyayi yang memiliki status sosial cukup tinggi dan disegani oleh warga masyarakat.
Sampai saat
ini
belum banyak peneliti yang menjadikan pendidikan
kswirausahaan sebagai objek penelitian. Suhairi (2005) mencoba meneliti intensi
mahasiswa menjadi wirausaha,
dan
menyimpulkan bahwa pendidikan
kewirausahaan yang diberikan di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas belum
mampu mendorong mereka menjadi wirausaha. Bahkan, intensi menjadi wirausaha dari alumni Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (akan diwisuda) menurun dibandingkan sebelum mereka mendapatkan pendidikan Kewirausahaan.
Oleh sebab itu, Suhari (2005) menyarankan untuk mengevaluasi ulang terhadap materi ajar kewirausahaan yang diberikan di perguruan tinggi,
Kondisi lingkungan saat ini yang jauh berbeda dibandingkan dengan masa jayanya Mesin Cetak Wirausaha Minang; dimana laki-laki harus tidur di surau sehingga mendorong mereka merantau dan lebih gigih untuk mencapai kesuksesan, telah mengakibatkan kaum muda Minang saat sukses. (Diskusi pertemuan Wirausaha Minang 2007).
ini tidak banyak yang
3
Oleh sebab itu, menjadi menarik untuk diteliti sejauhmana siswa SMA memiliki sifat atau kpribadian wirausaha. Siswa SMA Negeri setelah tamat dikelas
XII
di
kabupaten Padang Pariaman banyak siswanya
melakukan keinginan untuk berwirausaha seperti
membuka usaha sepatu, usaha bordir mukena dan berdagang tetapi banyak juga yang melanjutkan keperguruan tinggi atau tidak melanjutkan sekolah sama sekali.
Perhatian orang tua siswa juga sangat mendukung dalam pencapaian
intensi siswa menjadi wirausaha. Hal
ini
sesuai dengan pendapat Suryabrata
(2005:15) yang menyatakan bahwa "semakain intensif perhatian yang menyertai suatu aktivitas maka akan makin sukseslah aktivitas itu". Berdasarkan wawancara
penulis dengan siswa, temyata orang tua siswa, cukup menghendaki cukup tamat
SMA saja dan selanjutnya berdagang dirantau atau bekerja bersama orang tua dan sebagian kecil saja orang tua menghendaki untuk melanjutkan keperguruan tinggi,
disamping itu perhatian orang tua tentang kepeduliannya untuk membelikan bukubuku tentang kewirausahaan juga rendah.
Berdasarkan penjelasan diatas, rnaka penelitian
ini ingin meneliti
keterkaitan antara sifat kepribadian wirausaha yang dimiliki oleh siswa SMA
dengan intensinya menjadi wirausaha. Disamping terhadap
itu, perhatian orang tua
si anak juga diduga mempunyai pengaruh terhadap intensi menjadi
wirausaha. Oleh sebab
itu, perhatian orang tua terhadap wirausaha akan
dimasukan sebagai variabel bebas yang selama ini belum pernah diteliti.
1.2. Perumusan masalah
Dari apa yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini membahas tentang pengaruh variabel bebas sifat kepribadian wirausaha siswa tentang intensi siswa
4
menjadi wirausha (X1) dan persepsi siswa tentang orang tua (X2) terhadap intensi siswa menjadi wirausaha, maka secara operasional dapat dirumuskan masalahmasalah yang akan diteliti, sebagai berikut
L
:
Bagaimana pengaruh sifat kepribadian wirausaha siswa SMA Negeri terhadap Intensi untuk jadi wirausaha.siswa
2.
Bagaimana pengaruh persepsi siswa tentang perhatian orang tua mengenai
wirausaha terhadap
intensi menjadi wirausaha siswa SMA Negeri
di
kabupaten Padang Pariaman
3.
Bagaimana pengaruh sifat keperibadian wirausaha dan Perhatian Orang Tua mengenai wirausaha secara bersamaan terhadap Intensi siswa SMA Negeri menjadi wirausaha.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan diatas tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui
:
1. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh sifat kepribadian
wirausaha
siswa terhadap intensi siswa menjadi wirausaha,
2.
untuk mengetahui
seberapa
jauh pengaruh perhatian orang
terhadap intensi siswa SMA Negeri menjadi wirausaha
3.
tua
siswa
,
Mengetahui pengaruh sifat keperibadian kewirausahaan dan perhatian crang tua secara bersama-sama terhadap intensi siswa SMA menjadi wirausaha.
1,.4.
Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini antara lain adalah :
l.
Sebagai salah satu sumber informasi dalam mengetahui intensi (keinginan)
siswa SMA kabupaten Padang Pariaman pada program Ilmu
(IS) 2.
-
ilmu Sosial
dan perhatian orang tua untuk jadi wirausaha.
Memberikan sumbangan pemikiran dari penulis untuk pemerintah daerah
kabupaten Padang Pariaman untuk menyusun perencanaan pendidikan khususnya pendidikan yang beorientasi pada penciptaan kewirausahaan. J.
Sebagai sumbang wacana dalam ilmu pengetahuan dibidang kewirausahaan dan dapat dijadikan acuan bagi peneliti terkait selanjutnya.
4.
Sebagai bahan masukan bagi siswa SMA untuk lebih dalam menggali potensi
kewirausahaan yang pada hakekatnya sudah ada pada dirinya
/
jiwanya
(QS.el:7-e).
1..5. Ruang
Lingkup
Seperti kita ketahui bahwa banyak yang mempengaruhi intensi siswa ilmu sosial SMA negeri di kabupaten Padang Pariaman menjadi wirausaha seperti jalur pendidikan, kemiskina4 visi rumah tangga,lingkungan rumah tangga dan 'nasib'
di dalam penelitian ini dibatasi hanya kepada sifat kepribadian wirausaha dengan indikatornya adalah percaya diri, keberanian berwirausaha, menanggung resiko
bisnis, disiplin, berjiwa pemimpin, keorisinilan penciptaan, bekerja keras, inovatif.dan perhatian orang tua dengan indikator tentang pengadaan fasilitas fisik dan non fisik.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian pada Bab
kesimpulan sebagai berikut
1. Terdapat
IV, maka dapat ditarik
:
pengaruh yang positif dan signifikan sifat kepribadian wirausha
siswa program llmu-ilmu Sosial SMA Negeri kabupaten Padang Pariaman
terhadap intensi siswa menjadi wirausah4 tingkat kepercayaan/capaian responden sebesar 78,550 . Pengaruh variabel adalah positif. Semakin baik
sifat kepribadian wirausaha sislva maka intensi untuk menjadi wirausaha
juga akan meningkat. Kontribusi variabel sifat kepribadian siswa program Ilmu-ilmu Sosial SMA Negeri kabupaten Padang Pariaman terhadap intensi siswa menjadi wirausaha adalah sebesar 0,283. 2.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang perhatian orang tua terhadap intensi siswa menjadi wirausaha siswa program
Ilmu-ilmu Sosial SMA Negeri kabupaten Padang pariaman dengan tingkat kepercayaan sebesar 76,720 . Pengaruh variabel adalah positif; semakin baik
persepsi siswa tentang perhatian orang tua maka intensi siswa menjadi
wirausaha akan meningkat. Kontribusi variabel persepsi siswa
tentang
perhatian orang tua terhadap intensi siswa menjadi wirausaha siswa program
Ilmu-ilmu Sosial sMA Negeri Kabupaten Padang Pariaman sebesar 0,298. J.
Terdapat pengaruh yang signifikan sifat kepribadian wirausaha siswa SMA
Negeri dan perhatian orang tua terhadap intensi siswa menjadi wirausaha dengan tingkat capaian responden lkepercayaan sebesar 78,66yo.
76
DAFTAR PUSTAKA Alma, 8., (20 0 3 ), Kew irau s aha an, B andung : Alfabeta
Al-Qur'an : Surat As-Syam ayatT sld 9 Arikunto, Suharsimi, 2000. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praklek, Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitran : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Edesi revisi
Aztrat, Saifuddin. 20A2. Sifat Manusia
:
Teori dan
Pengukurannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiono. 1996. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE. Baygrave.WD. 2002. Global Entrepreneurship Monitor .' Executive Report, Babson College London Business School, Erwing Marion Kauffinan Foundation, London
Daldjoerri, 1981. Pemenuhan Kebutuhan, Kekuasaan, Keadilan dan Jaminqn Keamanan, J akart4 Erlangga
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki 2002. Quantum Learning. Bandung Kaifa.
:
Depotrter,Bobbi, 2000. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa.
Dikti (2004), Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Jakarta Diskusi pertemuan Wirausaha Minang, 2007,Pangeran Beach Hotel, Padang Drucker, Peter F, 1996. Inovasi dan Kewiraswastaan: Praktek dan DasarDasar. Jakarta : Erlangga. Fisbein, 1975. Psikologi Pendidikan Anak. Bandung : Kaifa. Franz Magnis-Suseno, 1987. Etika Dasar : Masalah-masalah Pokok Etika Moral. Yogyakarta : Kanisius Gerungan, WA., 2000. Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama
Hidayat, Wah1u, 2006,Ekonomi XII. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Kendler, Howard
H., 1974. Basic Psychologt
Philipines
:
Benyamin/Cummings. Krech, David, Richard S. Crutfield, dan Egerton L. Ballachey, 1962. Individual in Society. Tokyo : McGraw-Hill Kogasuka Ltd.