Modul ke:
Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif
Subandi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses
Motivasi Menjadi Wirausaha Sukses
Pengantar Kewirausahaan dapat didorong oleh guru atau seorang dosen yang mengajar kewirausahaan dengan memberikan inspirasi dan minat untuk berwirausaha. Pemicu lainnya datang dari teman sepergaulan, lingkungan keluarga, sahabat yang selalu mendiskusikan ide dan gagasan. Mungkin juga karena pengalaman bisnis kecil-kecilan yang berhasil, sehingga termotivasi untuk membesarkannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kewirausahan bukan dilahirkan, melainkan dibangun (entrepreneur are not born - they develop).
Kisah Sukses Prestasi Mendunia •
Anne Ahira (25), di dunia online, selalu mengaku ‘orang kampung’: – ia terkenal sebagai internet marketer sukses kelas dunia. – ia adalah salah satu pengarang buku 30 Days To Internet Marketing Success. Buku yang ditulis oleh 60 orang pengarang yang merupakan internet marketer pilihan dari berbagai belahan dunia yang terkenal sebagai buku internet marketing terbaik sepanjang tahun 2003. Omzet penjualan buku ini mencapai lebih dari 340.000 dollar AS hanya dalam kurun waktu kurang dari empat bulan. – penghasilannya sudah ribuan dollar AS, dan bercita-cita akan ‘pensiun’ sebelum umur 30 tahun. – keberhasilannya meraup ribuan dollar tidaklah datang begitu saja. Ia mempelajari bisnis secara autodidak serta tentu saja melalui proses trial and error yang cukup melelahkan. – sejak SD ia sudah mandiri dan membantu orangtua. – ia selalu bilang, kalau ia sudah besar nanti, ia tidak ingin kerja cape-cape, ia mau kerja di rumah, liburan kapan saja boleh, ingin keliling dunia, ke mana aja boleh, dan punya banyak duit.
Kisah Sukses Melalui Motivasi •
Husni Hasan (39), alumni S1 dan S2 UMB: – sejak masih kuliah sudah melayani jasa pengurusan surat-surat perusahaan, seperti NPWP, dan lain-lain. – ia menambah bisnisnya dengan profesi sebagai kurir khusus pengantaran uang di sebuah perusahaan, berjualan madu bersama Maman teman kostnya, dan berjualan celana “Jean’s” untuk mahasiswa. – saat duduk di semester tujuh, ia menjadi karyawan sebuah perusahaan importir dan supplier produk-produk yang memasok ke supermarket. – setelah mengakhiri masa lajangnya, ia makin bersemangat untuk menjadi wirausaha dibandingkan hanya sebagai karyawan. – berbekal pengalaman dan kemandirian, ia mendirikan PT Senayan Abadi, menghasilkan buku-buku dan memasarkannya. Seperti buku “Kesaksian Raja Jin: Meluruskan Pemahaman Aqidah dengan Syariat”, buku-buku seri Harun Yahya, Novel dan Kumpulan Cerpen Islami. – Sejak 2006 sampai sekarang, usahanya terus berkembang dan selalu mengikuti beberapa event pameran buku di beberapa kota besar.
Mengalahkan Mitos •
Jangan percaya terhadap mitos seputar wirausaha, semua itu sebenarnya hanyalah kurangnya pemahaman kita tentang kewirausahaan.
•
Seperti mitos berikut ini: – Mitos: Wirausaha muncul karena bakat dan keturunan – Mitos: Wirausaha adalah para pelaku, bukan para pemikir – Mitos: Wirausaha tidak bisa diajarkan atau dibentuk – Mitos: Wirausaha adalah selalu sebagai investor – Mitos: Wirausaha membutuhkan keberuntungan – Mitos: Wirausaha harus selalu sukses dan tidak gagal – Mitos: Wirausaha adalah sama seperti penjudi
Mengubah Pola Pikir •
Sejak terlahir, kita senantiasa dalam comfort zone (daerah aman dan nyaman). Secara alamiah, sadar atau tidak kita selalu keluar masuk dari comfort zone satu ke comfort zone berikutnya.
•
Para wirausaha jangan terjebak hanya dengan menjalankan bisnis kecil dengan pola manajemen tradisional dan tidak pernah bisa berkembang.
•
Langkah awal adalah mengubah cara pandang dan mulai membangun entrepreneurial-mindset.
•
Kita akan tahu telah memiliki kerangka berpikir wirausaha ketika mulai berpikir dan bertindak sesuai kebiasaan wirausaha pada umumnya.
•
Dimana wirausaha akan lebih memilih: – memperhitungkan ketidakpastian daripada menghindarinya, – mereka melihat secara simpel ketika orang lain melihat kompleksitas, dan – mereka mengambil pembelajaran dari resiko yang telah diperhitungkan.
Mengubah Pola Pikir •
Menurut McGrath dan MacMillan (2000) dalam Rambat (2004) pada umumnya wirausaha memiliki lima karateristik mindset, yaitu: 1. Mereka sangat bersemangat dalam melihat atau mencari peluang-peluang baru 2. Mereka mengejar peluang dengan disiplin yang ketat 3. Mereka hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang lain yang belum jelas 4. Mereka fokus pada pelaksanaan 5. Mereka mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka
Motivasi Berprestasi •
•
Pribadi wirausaha yang berhasil dapat dicirikan oleh hal-hal berikut: – Berorientasi kepada tindakan dan memiliki motif yang tinggi dalam mengambil resiko untuk mengejar tujuan. – Dapat mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki dan mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada. – Mempunyai perilaku yang agresif dalam mengejar tujuan atau berorientasi kepada tujuan atau hasil. – Mau belajar dari pengalaman dalam menjalankan perusahaan dari waktu kewaktu. – Memupuk dan mengembangkan pribadi unggul secara terus menerus. Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif berprestasi.
Motivasi Berprestasi •
David C. McClelland bersama dengan kawan-kawannya, melakukan penelitian dengan menggunakan Thematic Appreciation Test (TAT) meminta karyawan untuk melihat gambar dan menulis cerita tentang apa yang mereka lihat, mereka mengelompokkan kebutuhan menjadi tiga yang dikenal dengan Tiga Motif Sosial, yaitu:
•
Kebutuhan berprestasi (n-Ach) merupakan keinginan untuk melakukan dengan lebih baik atau lebih efisien untuk memecahkan masalah.
•
Kebutuhan kekuasaan (n-Pow) adalah keinginan untuk mengendalikan dan mempengaruhi perilaku orang lain.
•
Kebutuhan berafiliasi (n-Aff) adalah keinginan untuk membentuk dan mempertahankan hubungan yang hangat dan bersahabat dengan orang lain.
Motivasi Berprestasi (McClelland) • • • • • • • • • • • •
Pertama, kebutuhan akan berprestasi (n-Ach), memiliki ciri-ciri sebagai berikut: senang menetapkan sasaran kerja yang menantang (moderate risk) mereka selalu merasa bahwa apapun yang terjadi maka sebagian besar menjadi tanggung jawabnya (personal responsibility). dalam bekerja mereka selalu ingin memperoleh umpan balik (using feedback). Kedua, kebutuhan akan kekuasaan (n-Pow), memiliki ciri-ciri sebagai berikut: berusaha untuk selalu mempegaruhi orang lain. bagi mereka hasil akhir lebih penting dari pada proses. Mempunyai dorongan kuat untuk dilihat sebagai penyelamat, pembantu, penolong atau ‘pahlawan’. Ketiga, kebutuhan untuk berafiliasi (n-Aff), memiliki ciri-ciri sebagai berikut: lebih mementingkan suasana kebersamaan dibandingkan dengan pekerjaannya sendiri. lebih memperhatikan reaksi atau sikap orang lain terhadapnya. dalam pemilihan karir, mereka sangat dipengaruhi oleh siapa yang akan menjadi rekan kerja.
Memanfaatkan Kekuatan Pikiran Bawah Sadar • • •
• • •
Proses mental bawah sadar dapat membantu kita melaksanakan kegiatan seharihari. Banyak ide berasal dari proses pikiran bawah sadar, namun tidak semua orang bisa memanfaatkannya. Kerugian bagi orang yang mengabaikan pikiran bawah sadar tersebut, karena pikiran/ide yang muncul sekarang, jika tidak dimanfaatkan, maka dikemudian hari ia tidak akan muncul lagi. Pikiran manusia dapat dikelompokkan menjadi dua: – pikiran sadar (conscious mind) dan – pikiran bawah sadar (sub-conscious mind). Pikiran bawah sadar memiliki kekuatan yang sangat besar. Dr. Brian Tracy, seorang ahli psikologi dan motivator terkenal, sebagaimana dikutip Andrew How dalam buku Highway to success mengatakan bahwa pikiran bawah sadar memiliki kekuatan 30 ribu kali lipat pikiran sadar. Tapi sayangnya, kebanyakan manusia hanya menggunakan kira-kira 10 % dari pikiran bawah sadar itu.
Daftar Pustaka 1)
Kewirausahaan, Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Purwanto S.K., Maman Faturohman, Salemba Empat, 2007. Kewirausahaan Indonesia Dengan Semangat 17-8-45, Puslatkop dan PK, Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil, Jakarta, 1995. 2) Kewirausahaan (Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses), Dr. Suryana, Salemba Empat, 2003. 3) Kewirausahaan Teori dan Praktek, Seri Manajemen 77 PPM, Geoffrey. Meredith 4) Pengantar Kewirausahaan, Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis, Edisi Pertma, Drs. Masykur Wiratmo, Msc, BPFE, Jogyakarta 5) Dasar-dasar Kewirausahaan, Drs. Astim Riyanto, SH, MH, Yapemdo, Bandung 6) Pedoman Perencanaan Usaha, Edisi keenam, Devid H. Bangs, Jr, Erlangga, 7) Entepreneurship Creativity & Organisasi, Te+t, Case, & Reading, John Kao, Prentice Hall, Englewood, New Jersey 8) Bygrave, William D. The Portable MBA in ENTREPRENEURSHIP. Binarupa Aksara Jakarta 1996. 9) Longenecker, Justin G et al. KEWIRAUSAHAAN Manajemen Usaha Kecil. Salemba Empat, Jakarta 2001. 10) Suryana. KEWIRAUSAHAAN Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta 2009. 11) Renal Kasali dkk, Modul Kewirausahaan, PT Mizan Publika, Bandung 12) Pedoman PKM dikti
Terima Kasih