PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY Survei Pada Perusahaan IDX30 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015
DINI RIZQI RAHMATI
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tasikmalaya
ABSTRACT The aims of this research are to know: (1) Size of Company, Auditor’s Opinion, and Audit Delay on IDX30 companies in the year of 2015 at Indonesian Stock Exchange. (2) The Influence of Size of Company, Auditor’s Opinion partially to Audit Delay on IDX30 companies in the year of 2015 at Indonesian Stock Exchange. (3) The Influence of Size of Company, Auditor’s Opinion simultaneously to Audit Delay on IDX30 companies in the year of 2015 at Indonesian Stock Exchange. Objects of this research are financial statement and auditor’s independent report of IDX30 companies in the year of 2015 at Indonesian Stock Exchange by using purposive sampling method. There are 21 companies that are consistent with the criteria as researcher wants. To test the hypothesis, researcher use multiple regression analysis, and coefficient analysis of determination. The result of research showed that: (1) Size of Company belonged to medium and big company, not all company received unqualified opinion for their financial statement, and Audit Delay of all company in sampling data fit to applicable rules. (2) Partially, Size of company has a significant negative effect to Audit Delay, while Auditor’s Opinion doesn’t have one. (3) Simultaneously, Size of Company and Auditor’s Opinion don’t have a significant effect to Audit Delay
Keywords: Audit Delay, Size of Company and Auditor’s Opinion
ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Ukuran Perusahaan, Opini Auditor dan Audit Delay pada perusahaan IDX30 yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015. (2) Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Opini Auditor terhadap Audit Delay secara parsial pada perusahaan IDX30 yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015. (3) Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Opini Auditor terhadap Audit Delay secara simultan pada perusahaan IDX30 yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015. Objek penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan dan laporan auditor independen pada perusahaan IDX30 yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015. Terdapat 21 perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan sebagai sampel penelitian. Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah koefisien determinasi, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ukuran Perusahaan pada sampel penelitian termasuk dalam kategori menengah dan besar, Opini Auditor yang berupa wajar tanpa pengecualian tidak diperoleh oleh semua sampel perusahaan, Audit Delay yang dialami oleh perusahaan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Secara parsial, Ukuran Perusahaan memberikan pengaruh signifikan dan memiliki hubungan negatif terhadap Audit Delay, sementara Opini Auditor memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap Audit Delay. (3) Ukuran Perusahaan dan Opini Auditor memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap Audit Delay secara simultan.
Kata Kunci: Audit Delay, Ukuran Perusahaan, dan Opini Auditor
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Seiring dengan peningkatan kegiatan operasional perusahaan, kebutuhan dana akan semakin meningkat. Untuk itu, keberadaan pasar modal diperlukan sebagai suatu alternatif untuk menghimpun dana eksternal jangka panjang bagi perusahaan. Modal dapat diperoleh dari investor dan salah satu media investasinya adalah pasar modal. Para investor membutuhkan informasi yang andal untuk perencanaan dan pengambilan keputusan investasi yang tepat dalam mengukur kinerja perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi para investor tersebut, manajemen perusahaan yang mendaftarkan perusahaannya di pasar modal berkewajiban untuk menerbitkan laporan keuangan minimum setiap setahun sekali. Laporan keuangan yang wajib dipublikasikan harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar dalam Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK). Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga telah diatur dalam peraturan Pasar Modal Nomor: X.K.2, Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada Bapepam dan LK selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal tutup tahun buku perusahaan. Suwardjono (Widosari, 2012) berpendapat bahwa ketepatan waktu informasi mengandung pengertian bahwa informasi tersedia sebelum kehilangan kemampuannya untuk membuat perbedaan dalam keputusan. Dengan demikian, informasi yang bernilai tinggi dapat menjadi tidak relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan. Namun, seperti yang tercantum dalam peraturan, perusahaan hanya dapat menerbitkan laporan keuangan setelah diverifikasi oleh KAP. Oleh karena itu, ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan sangat ditentukan oleh ketepatan waktu kerja audit (Ahmed dan Hossain, 2010). Ketepatan waktu audit seringkali dihubungkan dengan efisiesi audit, yang mengukur seberapa kompeten auditor dalam melakukan tugasnya untuk menerbitkan opini auditor yang mewakili gambaran sebenarnya dari operasi perusahaan (Yacoob dan Ahmad, 2012).
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh Akuntan Publik (auditor independen) adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia. Selain itu, audit terhadap laporan keuangan yang telah dilakukan auditor independen akan memberikan manfaat-manfaat seperti menambah kredibilitas laporan keuangan, mengurangi kecurangan perusahaan, dan memberikan dasar yang lebih dipercaya untuk pelaporan pajak dan laporan keuangan lain yang harus diserahkan kepada pemerintah. Menurut Trianto (Widosari, 2012) standar pekerjaan lapangan memuat pernyataan bahwa audit harus dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan pengumpulan bukti-bukti yang cukup memadai. Hal ini yang kadang menyebabkan lamanya proses pengauditan dilakukan, sehingga publikasi laporan keuangan yang diharapkan secepat mungkin menjadi terlambat. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor, kondisi ini sering disebut sebagai audit delay. Mengingat keterlambatan publikasi laporan keuangan bisa mengindikasikan adanya masalah dalam laporan keuangan emiten sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi audit delay pada suatu perusahaan, salah satunya adalah ukuran perusahaan. Dyer dan McHugh (Laksono, 2014) menyatakan bahwa manajemen perusahaan besar memiliki dorongan untuk mengurangi audit delay dan penundaan laporan keuangan yang disebabkan karena perusahaan besar senantiasa diawasi secara ketat oleh para investor, asosiasi perdagangan dan agen regulator. Selain itu, ukuran perusahaan juga memiliki alokasi dana yang lebih besar untuk membayar audit fees. Hal ini menyebabkan perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki audit delay dan ketepatan waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Sementara menurut Carslaw dan Kaplan dalam Ahmed dan Hossain (2010), ukuran perusahaan yang besar memiliki kontrol internal yang lebih baik dibandingkan dengan ukuran perusahaan kecil. Semakin baik kontrol internal sebuah perusahaan maka akan semakin baik pula sistem operasional perusahaan. Teori ini sesuai dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh Subekti dan Widiyanti (2004), Petrolina (2007), dan Kartika (2009), bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay.
Adapun menurut penelitian Boynton dan Kell (Laksono, 2014), ukuran perusahaan dapat berpengaruh positif terhadap audit delay. Artinya, audit delay akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang diaudit semakin besar. Hal ini berkaitan dengan prosedur audit yang harus ditempuh. Hasil penelitian Alabbas (2006) menguatkan teori ini. Namun, hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian Ayoib Che-Ahmad dan S. Abidin (2008), Utami (2006), Parwati dan Suhardjo (2009), Lianto dan Kusuma (2010), dan Yuni (2011) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap audit delay. Faktor lain yang diperkirakan mempengaruhi audit delay adalah opini auditor. Hasil penelitian Whittred (Kurniawan, 2015) membuktikan bahwa audit delay yang lebih panjang dialami oleh perusahaan yang menerima pendapat qualified opinion. Hal ini sejalan dengan penelitian Carslaw dan Kaplan (Kurniawan, 2015). Sehingga perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion dari auditor cenderung akan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya karena merupakan good news dari auditor. Sementara perusahaan tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya apabila menerima opini selain unqualified opinion karena hal tersebut merupakan bad news. Hasil penelitian Yendrawati dan Rokhman (2008) serta Subekti dan Widiyanti (2004) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan negatif antara opini auditor dengan audit delay. Kedua hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian Hilmi dan Ali (2008), Trisnawati (2010), serta Supriyanti dan Rolinda (2007) menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan antara opini auditor dengan audit delay. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Ukuran perusahaan, opini auditor dan audit delay pada Perusahaan IDX30 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015. 2. Pengaruh ukuran perusahaan dan opini auditor terhadap audit delay secara parsial, pada Perusahaan IDX30 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015. 3. Pengaruh ukuran perusahaan dan opini auditor terhadap audit delay secara simultan, pada Perusahaan IDX30 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015.
METODE PENELITIAN Metode Penelitian 1. Ukuran Perusahaan (X1) diukur dengan menggunakan logaritma total aset dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Ukuran perusahaan= ln 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 2. Opini Auditor (X2) diukur dengan menggunakan variabel dummy, dimana opini wajar tanpa pengecualian diberi kode dummy 1 dan opini selain wajar tanpa pengecualian dengan kode dummy 0. 3. Audit Delay (Y) diukur dengan menghitung selisih tanggal laporan audit sampai dengan tan Operasionalisasi Variabel Tabel Operasionalisasi Variabel Variabel Audit delay (Y)
Ukuran Perusahaan (X1)
Opini (X2)
Auditor
Definisi Variabel Audit delay adalah perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan yang mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. (Subekti dan Widiyanti dalam Muhammad, 2014: 33) Ukuran perusahaan sebagai suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. (Agnes Sawir dalam Muhammad, 2014: 5) Opini auditor adalah pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan dari entitas yang telah diaudit. Auditor independen bebas untuk memilih pendapat yang mana saja tergantung dari keadaan sebenarnya dari perusahaan yang diaudit tersebut. (Andrian, 2014: 23).
Indikator Selisih antara waktu yang tertera pada laporan keuangan perusahaan dan laporan auditor independen
Skala Rasio
Logaritma total aset
Rasio
Opini Audit (1 untuk perusahaan yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian dan 0 untuk perusahaan yang mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian)
Nominal
Sampel Penelitian Sampel penelitian dipilih menjadi 21 perusahaan dari total populasi sasaran yang berjumlah 30 perusahaan dengan menggunakan metode non probability-purposive
sampling. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pengujian Data Pengujian data menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakan model regresi yang digunakan tidak terdapat masalah dalam pengujian diatas. Kemudian di analisis dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui nilai koefisien determinasi, koefisien korelasi, dan penetapan signifikansi 𝛼 0,05 dan penetapan hipotesis dengan menggunakan uji F dan uji t. Hipotesis Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay Opini Auditor berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay Ukuran Perusahaan dan Opini Auditor berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay
PEMBAHASAN Ukuran Perusahaan Pada Perusahaan IDX30 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 Berdasarkan data yang ada, ukuran perusahaan pada Perusahaan IDX30 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 sangat bervariatif. Dimana Bank Mandiri (Persero), Tbk. memiliki total aset tertinggi dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Dan perusahaan dengan total aset terendah adalah Matahari Department Store, Tbk. Berdasarkan pengelompokan ukuran perusahaan menurut Machfoedz (Yulianti, 2010) maka PT Matahari Department Store, Tbk dan PT Perusahaan Perkebunan London
Sumatra Indonesia, Tbk. termasuk ke dalam kategori ukuran perusahaan menengah, dan sisanya termasuk ke dalam kategori ukuran perusahaan besar. Opini Auditor Pada Perusahaan IDX30 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 Dari keseluruhan perusahaan yang berjumlah 21 perusahaan, hanya 11 perusahaan yang memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Hal ini berarti hanya 52,4% perusahaan yang laporan keuangannya sesuai dengan standar auditing yang telah ditetapkan, yaitu tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit, penerapan PABU dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penerapan PABU, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan. Audit Delay Pada Perusahaan IDX30 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 Berdasarkan data yang telah diperoleh, terlihat bahwa audit delay terpendek dialami oleh Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. yaitu dengan rentang waktu 25 hari. Sementara audit delay terlama dialami oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. dengan rentang waktu 90 hari. Sesuai dengan tabel di atas, perusahaan IDX30 yang terdaftar di BEI Tahun 2015 tidak terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan dan laporan auditor independen kepada Bapepam dan LK dan telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Bapepam dan LK. Karena peraturan Bapepam dan LK mewajibkan perusahaan publik untuk melaporkan maksimal 90 hari setelah tanggal yang tercantum dalam laporan keuangan. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Secara Parsial Pada Perusahaan IDX30 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 Berdasarkan hasil output, dapat diketahui bahwa Ukuran Perusahaan mempunyai nilai thitung sebesar −2,310 dan ttabel sebesar 2,101. Sedangkan nilai signifikan sebesar 0,033. Dengan demikian, thitung −2,310 > 2,101 ttabel maka terima H0 dan tolak Ha. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap audit delay. Dimana pengaruh ini ditunjukkan dengan semakin besar nilai aset suatu perusahaan maka semakin pendek audit delay. Penyebabnya adalah pertama, perusahaan
besar mempunyai system pengendalian internal yang baik sehingga dapat mengurangi tingkat
kesalahan dalam penyajian laporan keuangan perusahaan. Sehingga,
memudahkan auditor dalam melakukan pengauditan laporan keuangan dan mendorong auditor agar dapat menyelesaikan pekerjaan auditnya dengan tepat waktu. Lemahnya pengendalian internal klien memberikan dampak audit delay yang semakin panjang karena auditor membutuhkan sejumlah waktu untuk mencari evidential matter yang lebih lengkap dan kompleks untuk mendukung opininya. Kedua, perusahaan-perusahaan besar memiliki sumber daya keuangan untuk membayar audit fee yang lebih besar guna mendapatkan pelayanan audit yang lebih cepat dan segera dilakukan setelah tahun buku berakhir. Ketiga, perusahaan-perusahaan besar cenderung mendapat tekanan dari pihak ekstenal yang tinggi terhadap kinerja keuangan perusahaan, sehingga manajemen akan berusaha mempublikasikan laporan audit dan laporan keuangan auditan lebih tepat waktu. (Ahmad dan Kamarudin dalam Ardianti, 2013). Selain itu, Dyer dan McHugh juga berpendapat bahwa manajemen perusahaan besar memiliki dorongan untuk mengurangi penundaan audit (audit delay) dan publikasi laporan keuangan senantiasa diawasi secara ketat oleh para pihak yang berkepentingan (para investor, regulator). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Muhammad (2014) dan Andrian (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Pengaruh Opini Auditor Terhadap Audit Delay Secara Parsial Pada Perusahaan IDX30 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 Berdasarkan hasil output, dapat dilihat bahwa Opini Auditor mempunyai nilai thitung sebesar 0,662 dan ttabel sebesar 2,101. Sedangkan nilai signifikan sebesar 0,516 > 0,05 sig. α. Dengan demikian, thitung 0,662 < 2,101 ttabel maka terima H0 dan tolak Ha. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial Opini Auditor berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay. Opini auditor berpengaruh tidak signifikan terhadap rentang waktu penyampaian laporan keuangan karena lamanya proses audit belum menjamin akan dikeluarkannya pendapat wajar tanpa pengecualian (Yuliyanti, 2011). Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Wiyantari dan Made (2012), Ciptaria (2012), Kartika (2011) yang menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay.
Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay Secara Simultan Pada Perusahaan IDX30 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 Dari hasil output SPSS, diperoleh nilai F hitung sebesar 3,168 dengan signifikansi sebesar 0,066. Sementara F tabel sebesar 3,52 dengan signifikansi sebesar 0,05. Dengan demikian, maka terima H0 dan tolak Ha. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ukuran perusahaan dan opini auditor secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay. Lestari (2010) menjelaskan alasan ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan karena semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diawasi oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Oleh sebab itu, perusahaan dengan total aset besar maupun kecil menghadapi tekanan yang sama dalam atas penyampaian laporan keuangan. Di sisi lain, auditor juga menganggap bahwa dalam proses pengauditan berapapun jumlah aset yang dimiliki perusahaan akan diperiksa dengan cara yang sama, sesuai dengan prosedur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Sementara, opini auditor Sementara opini auditor berpengaruh tidak signifikan karena jenis pendapat auditor merupakan bad news atau good news atas kinerja manajerial perusahaan dalam setahun dan bukan merupakan faktor penentu dalam ketepatan waktu pelaporan audit (Yuliyanti, 2011).
PENUTUP Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ukuran perusahaan yang dijadikan sampel termasuk dalam kategori menengah dan besar. Dimana Bank Mandiri (Persero), Tbk. Memiliki total aset tertinggi dan total aset yang terendah adalah Matahari Department Store, Tbk. Dari keseluruhan perusahaan yang dijadikan sampel penelitian, hanya sebagian perusahaan yang memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Audit delay perusahaan IDX30
yang dijadikan sampel telah sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Peraturan Bapepam dan LK serta Bank Indonesia. Dimana audit delay terpendek dialami oleh Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Sementara audit delay terlama dialami oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. 2. Dari hasil pengujian yang dilakukan secara parsial, menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay dan opini auditor berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay. 3. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan opini auditor berpengaruh tidak signifikan secara simultan terhadap audit delay.
Saran Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Perluasan
lingkup
perusahaan
yang
dijadikan
sampel,
misalnya
dengan
menambahkan kategori perusahaan sampel. 2. Memperbanyak variansi faktor-faktor yang diprediksi dapat mempengaruh audit delay, misalnya; a. Umur perusahaan yang dapat mengakibatkan kompleksitas perusahaan semakin rumit. Hal ini menyebabkan ruang lingkup audit yang semakin luas sehingga audit delay semakin lama. b. Laba atau rugi. Kerugian yang dialami perusahaan merupakan berita buruk sehingga perusahaan mempunyai kecenderungan untuk menunda berita atas kerugian yang dialami oleh perusahaan kepada publik. Hal ini dikarenakan kerugian yang dialami perusahaan bisa dikarenakan kegagalan keuangan perusahaan atau kecurangan manajemen.
DAFTAR PUSTAKA Ahmed, Alim Al Ayub dan Hossain, Md. S. 2010. Audit Report Lag: A Study of The Bangladesh Listed Companies. ASA University Review, Vol.4, No. 2.
Andrian, R. A. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012. Universitas Siliwangi. Anggraini, V. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay. Studi Empiris Pada Perusahaan Indeks LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Universitas Pendidikan Indonesia. Apriliane, M. D. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2013. Universitas Negeri Yogyakarta Arens, Alvin A. et al. 2012. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. New Jersey: Pearson Education. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aryaningsih, N. N. D. dkk. 2014. Pengaruh Total Aset, Tingkat Solvabilitas, Dan Opini Audit Pada Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.3, Hal: 747760. Dyer, J. C., & A.J. McHugh. 1975. The Timeliness of The Australian Annual Report. Journal of Accounting Research, Vol. 13. No. 2. Hlm. 204 – 219. Indra, N. S. dan Arisudhana, D. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Go Public di Indonesia: Studi Empiris Pada Perusahaan Property di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 – 2010. Jurnal Fakultas Ekonomi Budi Luhur, Vol. 1, No. 2. Innayati, C. D. dan Susilowati, E. 2015. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Auditor Terhadap Audit Delay, Jurnal Akuntansi Vol. 19. No. 3. Hlm. 449-461. Kurniawan, A. I. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay. Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Universitas Diponegoro. Kurniawan, Y. 2014. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2013. Universitas Diponegoro.
Laksono, F. D. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay dan Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan. Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Consumer Good yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012. Universitas Diponegoro. Lestari, D. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro. Mareta, S. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timeliness Publikasi Laporan Keuangan Periode 2009-2010, Jurnal Akuntansi, Vol. 19, No. 1. Hal. 93108. Muhammad, D. S. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Audit Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013. Universitas Siliwangi. Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Peraturan Nomor IX.C.7. Lampiran Keputusan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-11/PM/1997 Tanggal 30 April 1997. Tentang Pedoman Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum oleh Perusahaan Menengah atau Kecil. Peraturan Nomor X.K.1. Lampiran Ketua Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP86/PM/1996 Tanggal 24 Januari 1996. Tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumukan Kepada Publik. Peraturan Nomor X.K.2. Lampiran Keputusan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Tanggal 5 Juli 2011. Tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan Nomor X.K.6. Lampiran Keputusan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-431/BL/2012 Tanggal 1 Agustus 2012. Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik. Peraturan Nomor X.K.7. Lampiran Keputusan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-40/BL/2007 Tanggal 30 Maret 2007. Tentang Jangka Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan Berkala Dan Laporan Tahunan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik Yang Efeknya Tercatat Di Bursa Efek Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2004. Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995.
Tentang
Penyelenggaraan Kegiatan Di Bidang Pasar Modal. Pramaharjan, B. 2015. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur. Universitas Diponegoro. Ridwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Negara. Yogyakarta: BPFE. Sekaran, Uma et al. 2010. Research Methods For Business: A Skill Building Approach. Great Britain: Scotprint. Subekti, I. 2005. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Di Indonesia, Jurnal Eknomi dan Manajemen, Vol. 6. No.1. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Prakteknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, N. S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sunaningsih, S.N. 2014. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay. Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Jasa Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011 dan 2012. Universitas Diponegoro. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008. Tentang Ukuran Perusahaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995. Tentang Pasar Modal. Widosari, S. A. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Universitas Diponegoro.
Witjaksono,
A.
dan
Silvia,
M.
2014.
Analisis
Faktor-faktor
yang
Berpengaruh Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia
Periode
2010-2013.
Universitas Bina Nusantara. Yacoob, Najihah Marha and Ayoib Che-Ahmad. 2012. Adoption of IFRS 138 And Audit Delay in Malaysia. International Journal of Economics and Finance Vol.4, No.1. www.ccsenet.org/ijef. Yulianti, A. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2008. Universitas Negeri Yogyakarta.