E-Jurnal EP Unud, 3 [11] : 540-548
ISSN: 2303-0178
Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi, dan Pendapatan Nasional Terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Tahun 1997-2012 Putu Dewi Mahayanti Wayan Sudirman
∗
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ABSTRAK
3uy654rew
Tuj uan dar i peneli tian ini adal ah unt uk menge tahui pen garuh sukunbunga bank In dones ia, inflasi dannpendapatan nasional terhadappnilai tukar rupiah di Indonesia tahun 1997-2012. D ata yang digu nakan dalam pe nelitian ini adalah data sekunderr, yanggselanjutnya dianalisissdengan met od e regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkannsukubunga bank Indonesia, inflasi dan pendapatan nasional terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 1997-2012, memiliki pengaruh secara simultan. Namun secara parsial, terdapat salah satu variabel yang tidak signifikan yaitu, variabel suku bunga Bank Indonesia. Pemerintah daerah disarankan agar mengendalikan tingkat Inflasi agar tidak terlalu tinggi. Perlu ada standar nilai BI rate yang berimbang bagi pelaku ekonomi domestikkdan pemerintah harus lebih memaksimalkannpemerataan dalam mendistribusikan pendapatan, agar tidak terjadi gap (kesenjangan) di dalammtingkat kehidupan masyarakat yang berakibat munculnyaasuatu ketegangan. Kata kunci : suku bunga bank Indonesia, Inflasi, pendapatan nasional, nilai tukar rupiah di Indonesia 1
89
3
76
6
53
6
76
31
75
w
4
21
231
42
2
44
9
432
23
321
1`
23
34
ABSTRACTT The purposeeof this research is to knowwaboutinfluenceeofIndonesianninterest rate, inflation, and also national income toward Indonesian exchange rate between 1997-2012. This research is using secondary data that analized used linear regression method. The result is showing how Indonesian Interest rate, inflation, and national income have influence toward the exchange rate between 1997 - 2012 have a simultaneous influence. However, in partialside, there was insifnificant influence which is toward interest rate of Indonesia. Local Goverment is suggested to control the inflation degree to keep it stay on low-level, meanwhileeequilibrate standardization value of BIIRate also needed for domestic economic actors, and government has to give more maximization in income even distribution to prevent the gap which able to make the strain issue among societies Key words :Indonesian Interest Rate, Inflation, National Income, Exchange Rate
PENDAHULUAN Stabilitas mata uang m erupakan pe rsoa lan yang penting untuk mendorong kegi atan ekonom i dan mencipt akan pert umbuhan ekon omi suatuunegara. Kurs yang ada di suatu negara akan menyebabkan perdagangannantar negara dan mengakibatkannterjadinyaapertukaran m ata uang antar negara yang digambarkan pa da kurs mata uang. Pentingnya per anan kurs mata uang baik bagi negara maju maupun neg ara sedang ber kembang mendoro ng dilakuk annya berbagai upaya untuk menjaga pos isi ku rs ma ta u ang suatuunegara. Stabilitas kurs mata uanggjuga dipengaruhiioolehssistem kurs yang dianuttoleh suatu negara. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat saat ini mengakibatkan adanya kesinambungan antarnegara yang nantinya salinggmempengaruhi satu sama lain dan nantinya diharapkan akan meningkatkan stabilitas ekonomi di Indonesia. Tentunya nilai kurs ini dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar, inflasi dan suku bunga BI. Chirchir (2012:4) menyatakan bahwa, suku bungaaadalah harga yanggharus dibayarkanndari peminjaman uanggyanggberubah ke dalam bentuk investasi dalam kegiatan ekonomi. Suku bunga di semua negara ditentukan oleh beberapa faktor. Tingkat bungaadapat dipandanggsebagai pendapatan yanggdapat diperolehhdari melakukanntabungan. Orang akan 32
54
65
5
`43
e
4
312
432
54
42
4
545
123
32
2
2
32
8`
2
13
`3
∗
e-mail:
[email protected] / telp: +62 81 797 786 845
321
Pengaruh Suka Bunga Bank Indonesia, Inflasi, dan Penda… [Putu Dewi Mahayanti, Wayan Sudirman]
membuattlebih banya k un tuk di tabung apabila ting kat bunganya l ebih tinggi, hal ini ikarena lebih banyakkpen dapatan bunga yanggakan diperoleh. Seba liknya, pada tin gkat bungaayang leb ih ke cil oranggtidak begitu sukaamembuat tabunganndi bank karena mereka merasaalebih baik melakukannpembelanjaan konsumsiidari padaamenabung. Perubahan tingkat bunga mempunyai duaaefek yaitu efekksubsitusii( Substitution Effect ) dan efek pendapatann ( Income effect ). Efekksubsitusi bagi kenaikan tingkat bunga adalah rumah tangga cenderung menurunkan pengeluaran konsumsi dan menambah tabungan, sedangkan efek pendapatan bagi kenaikan tingkat bunga adalah meningkatnya pengeluaran konsumsi dan mengurangi tabungan. Efek totalnya tergantung dari mana efek yang lebih kuat (dominan). Jadi, secara teoritis tidaklah mudah membuktikan kenaikan tingkat bunga menyeb abkan seseorang le bih memili h untuk me lakukan konsumsi lebih ban yak at au lebih s edikit. Perubahan tingk at bunga juga dapat mempengaruhi tingkat inflasi melalui jumlah uang yang beredar. Jika tingkat bunga mengalami penurunan maka terdapat kecenderungan peningkatan jumlah uang beredar, permintaan akan barang dan jasa meningkat sehingga hargaharga cenderung mengalami kenaikan. Apabila inflasi semakin meningkat maka daya beli masyarakat mengalami penurunan sehingga masyarakat akan menyesuaikan tingkat pendapatannya dengan mengurangi konsumsi. Artinya patut diduga bahwa hubungan antara konsumsi masyarakat dengan inflasi mempunyai korelasi yang negatif. Hubungan antara tingkat suku bunga dan inflasi adalah karena tinggi rendahnya tingkat inflasi tergantung pada system nilai tukar yang dianut (Wijaryodan Mulyawan, 2007). Pada saat terjadi inflasi deng an mempert imbangkan p ula faktor -faktor d alam perek onomian, Ba nk Ind onesia pad a umum nya ak an mena ikkan suku bunga B I ap abila infla si ke depan diper kirakan aka n melampaui sasa ran yang tel ah dite tapkan, sebal iknya Ba nk Indo nesia akan menur unkan suku bunga B I apabi la inflasi kedepan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan. Selain tingkat inflasi yang berfluktuasi, pendapat nasional juga berfluktuasi dari tahun ketahun. Penda patan nas ional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh Ru mah Tangga Keluarga (RTK) di suatu Negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun. Arus pembayaran atas faktor produksi oleh sector perusahaan, pemerintah, ataupun luar negeri merupakan pendapatan bagi para pemilik fak tor pro duksi. Setiap orang akan memperoleh pendapatan karena membantu proses produksi. Sedangkan menurut Gregory N, (2003), pendapata n nas ional dapat diartikan sebagai produk nasional kotor atau GNP (Gro ss National Product) atau da pat juga berarti produk nasional be r sih at au NNP (Net National Product). Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa pendapatan nasional mengalami peningkatan dari tahun ketahun. 3`
6
4
3
32
56
5
3
67
53
3
4
54
32
2
4
3
w`
2
54
342
32
3
96
32
e
3
3
4
2
3
3
7
23
8`
3
3
2
2`
1`
2
3
1`
3
3
45
3
1`
34
2
2
e
2
3
3
1
5
1
12
1
541
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 3, No. 11, November 2014
Tabel 1 Perkembangan Pendapatan Nasional (atas dasar harga Berlaku) tahun 1997-2012 (miliar rupiah) Tahun Pendapatan Nasional Pertumbuhan (%) 1997 540.126,90 56,92 1998 847.591,60 1999 943.030,70 11,26 2000 1.147.331,30 21,66 2001 1.301.794,90 13,46 2002 1.605.042,30 23,29 2003 1.7503.04,80 9,05 2004 2.018.536,50 15,32 2005 2.446.847,20 21,22 2006 2.931.844,30 19,82 2007 3.478.675,00 18,65 2008 4.421.343,70 27,10 2009 4.914.840,50 11,16 2010 5.718.346,90 16,35 2011 6.660.227,60 16,47 2012 7.544.148,20 13,27 Sumber: bps.go.id Pendapatan nasional tertinggi diraih pada tahun 2012 dengan jumlah 32,371,459.18 juta rupiah. Walaupun pada tahun 2012 merupakan peringkat tertinggi, tetapi pertumbuhan tertinggi adalah pada tahun 2001 yaitu sekitar 1.20 persen. Kes empatan kerja, stabi litas harga, dan pertumbuhan ekonomi sering direncanakan sebagai tuju an pembangunan nasional untuk mencegah terjadinya inflasi dan berusaha mendorong pertumbuhan perekonomian. Keberhasilan perekonomian dari suatu bangsa pun dapat dilihat dari hasil perhitungan pendapatan nasional dan produk nasionalnya. Pendapatan nasional merupakan ukuran penting kine rja ekonomi baik jangka pen dek maupun jang ka panjang. Produk nas ional yang contohnya seperti banya knya penelit ian dan ino vasi baru yang ditemukan dan dikembangkan. Inovasi – inovasi ini memungkinkan untuk munculnya industri – industri baru yang dapat mempe ngaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangk a pendek maupun jangka panjang (Arsyad,1991). Berd as arkan urai an yang telah dijela skan dia tas, maka penelitian ini bertujuan untuk menge tahui bagaimana pen garuhnya suku bunga bank Indonesia, inflasi dan pendapatan nasional dan nilai tukar rupiah di Indonesia. 2
1
1
12
1
12
1`
12
1`
2
2
87
2
1
1
1
1`
`
1
11
1
`
`
1
KAJIAN PUSTAKA Pembangunan Ekonomi Sum itro (1994) mendefinisikan suatu pembangunan sebagai “suatu transformasi dalam arti per ubahan struktur ekonomi. Perubahan pad a su atu struktur ekonomi diartikan sebagai perubahan dalam struktur ekonomi masyarakat yang meliputi perubahan pada perimbangan keadaan yang mele kat pada landasan kegiatan ekon omi dan bentuk susunan ekonomi. Menurut sumitro, pemahaman d ari hal ini terkait dengan panda ngan Arthur (19 54) tentang pentingnya transformasi stru ktur ekonomi pe rta nian ke struktur ekonomi industry dalam up aya menuju pertumbuhan (dala m aspek ini pengertian pertum b uhan aso siatif dengan pembangunan) ekonomi. `1
`
1
1`
1`
1`
1`
1`
1`
1`
1`
1`
1`
1
1`
1`
1`
1`
1`
542
Pengaruh Suka Bunga Bank Indonesia, Inflasi, dan Penda… [Putu Dewi Mahayanti, Wayan Sudirman]
Konsep Suku Bu nga Ba nk Indones ia Tingkat su ku bung a acuan ban k sentral (B I ra te) dapat diart ikan sebag ai suatu suku bun ga kebijaka n yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan di umumkan kepada publik. Fungsi dari ditetapkannya BI Rate adalah dengan di umumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewa n Gubernur (RDG) bulanan dan di implementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia mela lui pengelo laan likuiditas (liqu idity mana gement) di p asar uang untuk mencapai sasaran operasi onal kebijakan mone ter. Hubungan sempurna antara suku bunga relatif dan nilai tukar di antara dua negara diterangkan oleh Te ori Damp ak Fish er In ternasional (intern ational Fis her effect- IFE). Berlianta (2005:20) mengemukakan bahwa teori International Fis her Ef fect menunjukkan suatu per gerakan nila i mata uang satu negara dib anding negara lain disebabkan oleh perbedaan suku bunga no minal yang ada di kedua negara te rsebut. Implikasi dari Intern ational Fisher Effect terse but adalah orang tidak bisa menikmati keuntungan yang lebih tinggi hanya deng an menanam kan da na ke negara yang mem punyai suku bunga nominal tinggi ka rena nilai mata uang negara yang suku bun g anya tin ggi akan terdepre siasi sebesar selisih bunga nominal dengan neg ara yang memiliki suku bunga nomin al lebih renda h . 1`
1`
1`
1`
1`
1`
1213345
1`
1`
1`
1`
1`
1`
1`
1`
1`
12
1`
12
1`
12
21
12
12
12
12
2
12
12
12
1
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
1
21213
Konsep Inflasi Menurut penel itian yang dilaku kan oleh Maksum dan Early anti (200 4) inflasi adal ah suatu proses meningk a tnya harga-harga secara umum ataupun keselur uhan se cara terus mene rus. Dengan kata lain, inflasi juga meru pakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus menerus. I nfla si adalah proses dari suatu peri stiwa, buk an tinggi rendahnya tingkat harga artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu m enunjukka n inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berla ngsung secara terus menerus dan Sali ng mempengaruhi. Is tilah Inflsi juga digun akan untuk mengartikan peningkatan persedi aan uang yang kadangkala dilihat se bagai penyeba b meningkatnya har ga . Teori yang menerangkan hubungan antara nilai tukar dan tingkat inflasi di antara dua negara dengan kurs kedua negara tersebut a dalah teor i parit as daya beli (purchasin g po wer parity -PPP). Teo ri parita s da ya b eli yang diungkapkan oleh Madur a (2006 :3 22) menyat akan bahwa kesei mbangan kurs akan menye suaikan deng an besar an perbe daan tingka t inflasi di anta ra dua neg ar a. Hal ini akan ber akibat daya beli konsu men untuk membeli produk- produk do mestik akan sama dengan daya beli me reka untuk memb eli produk-pro duk lua r negeri. 12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
1
1
1
12
1
1
12
1
1
1
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
1
1
1
1
1
Konsep Pendapatan Nasional. Menurut Man kiw, Gregor y N, (20 03), pe ndap atan nasion al da pat diartikan seba gai pro d uk nasional ko tor atau G NP (Gross Nati onal Product) atau dapat juga bera rti produk nasional ber sih atau NNP (Net Natio nal Produ ct). Pendapatan Nasional dapat dibagi menjadi 2 yaitu : 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
12
1
1
1
1
1
1
12
1. GNP (Gross National Bruto) atau Produk Nasio nal Bruto ad alah nilai barang atau jasa yang te lah dipro duksi oleh suatu negara dalam sua tu periode tertentu (satu tah un) yang diukur dengan satuan uang. 2. P roduk Domestik Bruto (Gross Domestic Product atau GDP) adalah nilai barang dan j asa yang diproduksi oleh suatu ne g ara dal am suatu periode t ertentu yang dih itung 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
543
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 3, No. 11, November 2014
dengan cara menju mlahkan semua has il dari warga n eg ara yang bersangkutan ditambah warga negara asing yang bekerja di negara yang ber sangkutan. Hubungan antara pendapatan nasional terhadap nilai tukar rupiah adalah apabila pendapatan nasional mengalami peningkatan maka ekspor akan mengalami peningkatan juga sedangkan impor mengalami penurunan. Disaat ekspor tersebut mengalami peningkatan maka akan berdampak pada jumlah devisa yang diterima semakin tinggi. Setelah devisa tersebut meningkat maka nilai tukar rupiahpun akan meningkat pula. 1
1
1
1
1
1
1212
METODE PENELITIAN Penel iti an ini dilak ukan dengan meng gu nakan d ata-data suku bunga Bank Indonesia, inflasi, pendapatan nasional dan fluktuasi nilai tukar rupiah di Indonesia ya ng men jadi sa mpel pada penel itian ini berda sarkan data di Ban k Indone sia atau B PS selama periode 1997-2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang da ta ya ng digunaka n adalah peneli tian ini ada lah data sek under yaitu data yang diperoleh dari pihak l ain yang berkaitan dengan penelitian, Data Provi nsi Bal i ber upa d ata nilai tukar rupiah tahun 1997-2012 dan pendapatan nasional, data BI berupa data tingkat inflsi dan suku bunga Bank Indonesia. ncjvn1211dskj
cjjsxcd21212
12
xn
cdscs122121212
12
xss
21
dd
12
shxh
12
1
1
1
1
1
1
12
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Teknik Analisi s Data Da lam penelitian ini digu nakan teknik analisis Reg resi Linier Berga nda deng an dat a time series yang telah diolah meng gunakan prog ram SPSS for windows 16.0. Menurut Ut ama (2 009), adapun persa maan regresi dapat dinya takan seb agai berik ut : LnY =β0+β1 Ln X1 + β2 Ln X2 + β3 Ln X3 + µi………………….…….……………..(1) Keterangan: Y = Nilai Tukar Rupiah β = Konstanta `1
zsxd
1
jbjjbb
sddx
1
vccd
1
ghgn
ddfd
11
1
1
gfgf
vfv
1
1
1
1
1
1
1
1
1
nm,jm
1212
vg
0
X1 = Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia X2 = Tingkat Inflasi X3 = Tingkat Pendapatan Nasional β1,2,3 = Koefisien regresi µi = error HASIL DAN PEMBAHASAN Regresi Linier Berganda Pengaruh Suk u Bu nga B ank Indones ia, Inf lasi da n PendapatanNasional Terhadap N ilai Tuka r Rupiah di Indonesia Tahun 1997-2012 yang dianalisis dengan regre si lin ear berganda denga n menggunakan soft ware SP SS ver si 16.0 for Windows, maka dipe ro leh persamaan regresi linear berga nda sebagai ber ikut: Ln Ŷ = 5.242 – 0,025L nX1 + 0,015LnX2 + 0,269LnX3 SE = (1.546)(0,019) (0,007) (0,098) t = (3.390) (-1.315) (2.119) (2.729) Sig. (0,005) (0,213) (0,048) (0,018) R2 = 0,619Adjust R- Square = 0,523 F-hitung = 6,493 Asymp. Sig. (2-tailed) = 0, 070 1
1
1
1
1
1
1
1
a1
1
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
544
Pengaruh Suka Bunga Bank Indonesia, Inflasi, dan Penda… [Putu Dewi Mahayanti, Wayan Sudirman]
Pengaruh Simultan Suka Bunga Bank Indonesia, Inflasi dan Pendapatan Nasional Terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Pengujian variable beb as secara si multan terh adap va riabel terik at dila ku kan de ngan melihat ni lai F hitu ng, dim ana F hitu ng d ari mo del regresi ini adalah 6,493 leb ih besar dari F tabel = 3,59 dengan sign ifikansi sebesar 0,005 < 0,05. Berdasarkan angk a-angka tersebut mak a variable independ en yaitu suku bu nga bank Indonesia, inflasi dan pe n dapatan nasional mem iliki pengaruh sim u ltan da n signi f i kan terhada p nilai tu kar rupiah di Ind onesia. Bes a rnya koefisien det erminasi, atau R2 = 0,619 memi liki arti ba hwa 61,9 per sen vari asi Ni lai Tu kar Rupiah di Indone sia dipengaruhi oleh variasi suku bunga bank Indonesia ( X1), inflasi ( X2), pendapatan nasional ( X3). Sed angkan si sany a dipe ngaruhi o leh fak tor lain yang tidak di masu kkan dal am mo del penelit ian. 1
1
1
1
1
1
1
1
q
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
budsu
111
1
1
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
vhghjh
121
1) Pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. P a da hasil analisi s data yang telah dilaku kan sebelu mnya, didap atkan has il bah wa suku bunga bank Indonesia tidak memiliki berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia. Dikarenakan t tabel lebih kecil daripada t hitung yaitu -1,315 <1,796. Dan dilihat dari tingkat signifikannya lebih besar dari taraf nyata y ang digun akan y ai tu 0,213 >0, 05. Penelit ian i ni sej alan deng an penelitian yang dilakukan ole h Atmadja (2002) yang meneliti mengenai analisa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika setelah diterapkannya kebijakan sistem nilai tukar mengambang bebas di Indonesia. Penelitian tersebut mengatakan bahwa kebija kan peru bahan suku bunga Indon esia yang ker ap ka li digun akan oleh bank sen tral den gan maksud mengen d alikan nilai tukar r upiah terha dap dol lar Am er ika ternyata ti dak mampu sec ara signifi k an memp engaruhi perubahan nilai tukar rupiah. Hal ini se cara ekon omi antara lain diseb abkan karena adanya kebijak an sentral Am erika yang kada ng kala juga mengguna an instr umen yang sam a dalam mempertah ankan nil ai tu kar doll ar A merika terhadap mata uang asing lainnya, dan karena tinggi nya tingkat infla si yang terjadi di Indon esia. Selain itu jug a karena tingkat bun ga di pasar uang domes tik yang tinggi yang tercipta karena pengaruh dari tingginya suku bunga bank Indon esia terny ata tidak mampi secara signi f ikan mena rik aliran d ana ma su k dari luar nege ri. 1
ak
1
hsxsh
mzkm
sjsk
1
jzjaasjimsxm
1
jaj
1
1
12
1
1
zm1
1
1
q
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
zkak
1
1
1
1
1
aisj
oleh12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
nzxkm
1
1
1
1
1
1
1
1
lazlm
cvkdc
1
1
1
1
1
1
1
e
1
2) Pengaruh Inflasi terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Pada h asil analis is d ata yan g tela h dilak ukan, didapatkan has il bah wa tingkat inflasi berp eng aruh p osi tif da n sig nif ikan terha d ap nilai tukar rupiah di Indonesia. Nilai koefisien regresi inflasi sebesar 2,119 hal ini berarti apabila inflasi mengalami peningkatan sebesar 1 persen, maka nilai tukar rupiah akan meningkat juga sebesar 2,119 rupiah per tahun dengan asumsi variabel lainnya konstan. Peneliti an in i se jalan de ngan peneliti an yang dila kukan ole h Syafri (2013:2) yang meneliti mengenai nilai tukar berdasarkan harga domestik di Indonesia sal ah sa tu da ri se kian b anyak faktor yang menye babkan inflasi dari sisi penyaluran adalah perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Peneliti an ini se jalan denga n peneli tian yang dil akukan oleh Go elto m (2008 :265 ) ya ng meneliti tentang arus modal dinyatakan bahwa Lebih dari 3 dekade, bersama dengan pembukaan tingkat yang lebih besar dari keterbukaan ekonomi, ekonomi indonesia telah secara mengagumkan tumbuh meluas. menyangkal latar belakang yang menguntungkan ini, ratarata pertumbuhan ekonomi tahunan indonesia dari tahun 1981 – 2007 mencapai angka 5.5%. Angka pertumbuhan ini merupakan kegagalan pertumbuhan selama periode pre-krisis yang mana rata-rata 6.7%. Pengurangan subsidi BBM di tahun 1997-1998 dan 2005 diharapkan dapat mengendalikan inflasi selama masa krisis. sementara itu beberapa sektor eksternal diindikasi 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
asa1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
545
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 3, No. 11, November 2014
mendemonstrasikan kecenderungan yang sama seperti : pertumbuhan transaksi berjalan. Dan ju ga sej alan den gan peneliti an yang dilaku kan ol eh Praptini ngsih Maria (201 0) mengenai kebijakan moneter y ang ada di di Indonesia bahwa dibawah rezim penargetan inflasi, Bank Indoneisa secara signifikan mempengaruhi stabilitas ekonomi makro. melalui mekanisme transimsis kebijakan moneter, Bank Indonesia memanfaatkan dengan efektif semua instrumental moneter dengan tujuan mencapai tujuan mereka yang dapat mengatur kestabilan harga dan pertumbuhan ekonomi. 1
1
1
1
1
1
1
1
212
3) Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia. Pa da has il ana lisis dat a yang telah dil akukan, didapatkan has il bahw a pendapatan nasional di Indonesia berpengaruh secara posit if dan sig nifikan te rhadap nil ai tu kar rupi ah di Indonesia. Ni lai koefisien regresi pendapatan nasional adalah sebesar 2,729 ini berarti apabila pendapatan nasional sebesar 1 juta, maka nilai tukar rupiah akan meningkat sebesar 2,729 rupiah dengan asumsi variabel lainnya konstan. Menurut Krongkaew dan Mat Zin (2007), menyat akan bah wa Ind onesia merup akan salah satu ne gara ya ng mungkin paling merasakan dampak dari krisis ekonomi Asia Timur. Tidak dapat disangkal bahwa ekonomi Indonesia dibawah kepemimpian Soerharto berjalan dengan baik hingga krisis di akhir 1997.Akan tetapi ekonomi Indonesia secara perlahan namun pasti terus tumbuh setelah periode 2000-2004. Pertumbuhan tersebut ditandai dengan menurunnya angka kemiskinan Indonesia. H al in i juga diper kuat dengan pene litian yang dil akukan oleh Ra hayu (2 009) y ang men yatakan bah wa pendapatan nasional berpenga ruh posi tif dan sign ifikan terh adap kurs rupiah, serta secara bersama-sama pendapatan nasional dan faktor lainnya mempengaruhi kurs rupiah. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa koefisien regresi parsial pendapatan nasional terhadap kurs rupiah 0,202835, dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,976617 atau 97,661%, selenihnya 2,3383% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model yang digunakan. Dap at dis impulkan bahwa sec ara parsi al ada pengaruh po sitif dan signifik an pendapatan nasional terhadap kurs rupiah. Peneli tian yang tela h dilaku kan oleh Dauda (2011) yang menyatakan bah wa pendapatan nasional mempunyai pen garuh y ang p ositif dan signi fikan terha dap pergerakan n ilai tuk ar USD/IDR , yang berarti bahwa jika pendapatan nasional mengalami kenaikan maka arah nilai tukar USD/IDR akan naik. Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa tingkat pendapatan nasional menjadi salah satu acuan investor luar negeri untuk melakukan hubungan ekonomi dengan Indonesia seperti dalam kegiatan ekspor-impor dan penanaman modal di Indonesia. Oleh karena itu tingkat pertumbuhan yang baik (tercermin dalam PDB) harus menggambarkan ekonomi Indonesia uang merupakan prospek penting bagi kegiatan ekonomi. 21
ew2e
12
121
212
21
21
12
d4
21
112
12
1
1
1
1
12
2
21
2
213
132
34
21
12
12
1
23
21
dw
21
12
sf
21
edfe
212
22
2
df
2
12
dc
sc
2ec
ssq
wq
d
wd
d
12
d
dswx
w
1
12
4) Variabel paling dominan. Berdasarkan hasil uji t (uji parsial), variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 1997-2012 dalam penelitian ini adalah pendapatan nasional. Dilihat dari t hitung pendapatan nasional sebesar 2,729 ini berarti apabila pendapatan nasional sebesar 1 juta, maka nilai tukar rupiah akan meningkat sebesar 2,729 rupiah. Hal ini menunjukkan variabel pendapatan nasional memberikan kontribusi yang paling besar terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia, dibandingkan dengan variabel lainnya.
546
Pengaruh Suka Bunga Bank Indonesia, Inflasi, dan Penda… [Putu Dewi Mahayanti, Wayan Sudirman]
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Berda sarkan ola han data dengan mengg unakan S PSS dik etahui bahwa A symp. Sig. (2ta iled) lebih besar dari taraf signifik asi y aitu 0,726 > 0,05. Ha l in i berarti resi dual berdist ribusi n ormal, sehing ga data menjadi lay ak untuk diguna kan le bih lan jut. U ji Autoko relasi Berdasarkan output Model Summary diketahui bah wa nilai Asy mp. Si g = 0,07 0. Jika nilai As ymp. Sig lebih besar dari alpha (α = 0,05) m aka mod el uji terbebas dari autokolerasi. Dikarenakan Asymp. Sig model ini lebih dari 0,05 maka data terbebas dari autokolerasi. Uji Multikolinearitas Ber dasarkan olah an data denga n menggu nakan SPSS dike tahui bah wa suku bunga bank Indonesia, inflasi dan pend apatan nasi onal mem iliki nilai Tole rance lebih be sar d ari 1 0 p ers en dan VIF le bih ke cil dari , sehi ngga mo del regr e si te rb ebas dari g ejala m ultikolin earitas dan layak digu nakan untuk mem prediksi. 12
12
21e
dc
dxd
ds
sd
2
1
wqsd
es
scx
dd
dcsd
ds
cs
d
cs
dsd
csxdf
cs
sq
sd
1qw
s
1
dfdw
wds
qws
12
frs
d
1sx0
sx
sw
ws
s
w2
s
q
xs
sa
qw
1
1
dcfd
sxd
xs
sd
1
s
scxs
d
s
s
34
zx
asx
sx
qs
ewd
U ji Heterosk edastisitas Berdasa rkan olahan data deng an menggun akan S PSS diketa hui bah wa sign ifi kansi suku bunga bank Indone sia, infla si, dan pendap atan na sional lebi h besar dari tin gkat signifi kan 5 persen, sehi n gga m odel ya ng dib uat tidak meng an dung ge ja la heterosk eda stisitas, seh ingga model re gresi i ni lay ak digun akan unt uk mela kukan pre diksi. s
12
wd
xsxs
w21
12
3e3
2w2
12
w2
sw
w2
22s
12
s
w
12
12
2
ssx
12
1w
2
s
32
s
12
2
ww
s
23
sx
we
12
12
3
hjgjghuhvgvhghuhdcswdwdweddewggtgiuicwe
SIMPU L AN DA N SA R AN Simpu lan Berdas arkan rumusan masalah da n has il pembahasan yan g tel ah diur aikan pada bab -bab seb elumnya, adapun simpulan d ari peneliti an i ni ada lah seba gai beriku t : y
s
ss1
7sx
sx
31
12w1
s
21
23
s
2
s
12
2
23
1
2
2
s
122
s
asa
1. Secar a serempak atau simu ltan, suku bunga bank Indonesia, Inflasi, pendapatan Nasional memberikan pengaruh signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Tahun 19972012. qs
2.
qs
23
Secara parsial variaabel Inflasi dan Pendapatan Nasional mempu nyai pe ngaruh ya ng pos itif da n si gnifikan kep ada Nilai Tukar Rupiah d i Indonesia tah un 1997-20 12. Dan variabel yang tidak mempunyai pengaruh adalah suku bunga bank Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kar ena ada ny a kebijak an sentral Amerika yang ka dang kala juga menggu nakan inst rumen ya ng sama dalam memper tahankan nilai tukar dolar Am erika terha dap mata uang asing lainnya, dan juga ka rena tingg inya tingkat inflasi yang terja di di Indo nesia. 12
3r34
``2
2
42
562
12
54
ws
as
66543
33
65
2
543
65
12
42
4534
6754
Sar an
qw
32
sd12
65
7645
1
7865432
huyhuhmknkasdfgh
Berdas arkan pembah asan dan simpulan, adap un saran ya ng dap at dia jukan ada lah seb agai beri kut : Perlu ada pengendalian inflasi oleh pemerintah agar tingkat inflasi tidak terlalu tinggi (rendah) yang dapat memengaruhi naiknya (turunnya) nilai tukar sehingga akan memberi dampak terhadap pelaku ekonomi dalam negeri maupun yang melakukan perdagangan internasional dan perlu ada standar nilai BI rate yang berimbang bagi pelaku ekonomi domestic sehingga akibat dari BI rate yang terlalu tinggi/rendah yang berdampak pada nilai tukar rupiah tidak menjadi risiko yang bisa merugikan pelaku ekonomi domestik. w
675
564
sw
23
d
12
7654
i7
72
rtyujythg
w1
547
E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 3, No. 11, November 2014
DAFTAR RUJUKAN Arsyad, Lincolin. Ekonomi Mikro. Ed.1. Yogyakarta : BPEE, 1991. Berlianta, Heli Chrisma. 2005. Mengenal Valuta Asing. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Chirchir Dan, 2012, The Re lationship Bet ween Sh are Prices and Interest Rates : Evidence From Kenya, Nairobi:Kenya. 12
1
21
21
13
Goeltom M.S, 2005, Capital Flows in Indonesia : Challenges and policy responses. Krongkaew M. & Mat Zn R.H., 2007, Income Distribution and Sus tainable Economic Development In East Asia : A Comparative Analisys, Malaysia. s
Madura, Jeff. 2006. International Corporate Finance. Keuangan Perusahaan Internasional.Edisi 8.Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Mankiw, Gregory. 2003. Makroekonomi. Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga. Pra ptiningsih Mari a, 2010, The Impact Of Monet ary Policy Tow ard Indonesian S tock Market Under Inf lation Targetin g Regi me. Sumitro, Djoyohadikusumo. 1994.Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Cetakan pertama.Jakarta : PT. Pustaka LP3ES. 1
2
s
1
1
1
1
1
Syafri, 2013, Exchane Rate Pass-Through to Domestic Price in Indonesia, Bangkok-Thailand.
548