Hariyanto, Pengaruh Soft Skill dan Komitmen terhadap Kinerja , Hal :1-9
PENGARUH SOFT SKILLS DAN KOMITMEN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DI WILAYAH KABUPATEN PASURUAN Oleh : Hariyanto *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Soft Skill dan Komitmen terhadap Kinerja. Analisis data dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu menggunakan deskriptif dan anilasis jalur (path analysis).Sampel penelitian ini adalah 90 karyawan perusahaan di Wilayah Kab. Pasuruan, dengan pengambilan sampel secara random Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peubah Soft Skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peubah Kinerja Peubah Soft Skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peubah Komitmen Peubah Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peubah Kinerja serta besarnya pengaruh total 72,5% Kata kunci: Soft Skill, Komitmen, dan Kinerja Abstract This study aims to determine the influence of soft skill and commitment to performance. The data analysis used in this study were descriptive and path analysis. The sampel this research were 90 employees in Subdistrict Pasururan with a random sample. The results showed that the variable soft skill positively and significantly affects on the variable commitment and the variable commitment significantly affects on the variable performance by 72.5%. Keywords: soft skill, commitment, and performance . .
karakteristik kunci yang dijunjung tinggi akan
1. Pendahuluan Kemampuan-kemampuan dasar yang ada
menjadi
kekuatan
bagi
perusahaan
dalam
dalam diri seseorang dan ketrampilan personal,
menggerakkan SDM dalam upaya meningkatkan
yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis,
kinerjanya. Penelitian
tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan
ditujukan
pada
lingkungan
kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar
perusahaan di wilayah Gununggangsir Kabupaten
(yang baik), negosiator, dan mediator konflik.,
Pasuruan, dengan soft skill yang ada sangat
perlu ditumbuhkan, agar dapat memotivasi diri dan
mempengaruhi terhadap kinerja karyawannya. Soft
orang lain, bertanggung jawab, membangun relasi,
Skill karyawan perusahaan harus menjiwai seluruh
berkomunikasi,
insan karyawan kedepannya dan juga memberikan
lingkungan,
negosiasi, berkreasi,
beradaptasi berinovasi
dengan dan
karakter khas pada perusahaan yang bersangkutan.
berwirausaha, memimpin, membangun kerjasama,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengelola sumber daya dan lain sebagainya, dalam
mengetahui : a.Untuk mengetahui apakah Soft
hal ini dimaksudkan dengan Soft Skills. Faktor Soft
Skill
Skills
Kinerja.b.Untuk mengetahui apakah Soft Skill
jika
digabung
dengan
sekumpulan
berpengaruh
_______________________________________________ *) Hariyanto adalah dosen STIE Malangkucecwara Malang
bermakna
terhadap
1
adbis Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume : 10, Nomor : 1, Juli 2016, ISSN 1978-726X berpengaruh c.Untuk
signifikan
terhadap
Komitmen.
persyaratan teknis dari suatu pekerjaan. Softskills
apakah
Komitmen
tersebut mencakup (a) kualitas pribadi - misalnya
terhadap Kinerja.d.Untuk
tanggung jawab, kepercayaan diri, kejujuran,
mengetahui
mempunyai pengaruh mengetahui
apakah
Komitmen
meningkatkan pengaruh
mampu
Soft Skill terhadap
Kinerja.
berlaku
adil,
kemampuan
bekerja
sama,
kemampuan berkomunikasi, kemampuan berso sialisasi, manajemen (pengendalian) diri, dan integritas atau kejujuran; dan (b) ketrampilan
2. Kajian Pustaka
interpersonal yaitu keterampilan seseorang dalam
2.1. Soft Skills
berhubungan dengan orang lain yang mampu kemampuan-
mengembangkan untuk kerja secara maksimal,
kemampuan dasar yang ada dalam diri seseorang
misalnya berpartisipasi sebagai anggota kelompok,
dan ketrampilan personal, yaitu ketrampilan
mengajar (berbagi pengetahuan) ke orang lain,
khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud,
melayani pelanggan, kepemimpinan, kemampuan
dan
negosiasi, dan bisa bekerja dalam keragaman.
Softskills
merupakan
kepribadian
yang
menentukan
kekuatan
seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang
Memiliki Softskills sangat penting dalam dunia
baik), negosiator, dan mediator konflik., perlu
pekerjaan karena harus dapat menumbuhkan sikap-
ditumbuhkan, agar dapat memotivasi diri dan
sikap yang merujuk pada sekumpulan karakteristik
orang lain, bertanggung jawab, membangun relasi,
kepribadian. Seperti memiliki sifat tanggung jawab
berkomunikasi,
dengan
yaitu; disiplin atau selalu datang tepat waktu dalam
dan
setiap pertemuan, bekerja sampai detik terakhir
berwirausaha, memimpin, membangun kerjasama,
untuk menyelesaikan tugas, berhati-hati dalam
mengelola sumber daya dan lain sebagainya.
melakukan pekerjaan, dan dapat menepati janji
Softskills
(Munandar, 2011).
lingkungan,
negosiasi,
beradaptasi
berkreasi,
menurut
berinovasi
adalah
kemampuan
atau
menyangkut
Softskills bersifat invisible sehingga orang lain
kehidupan sosialnya yang lebih menekankan pada
tidak dapat langsung melihat dengan segera
EQ (Emotional Intelligence Quotient) seseorang
Softskills
dibandingkan Intelegence Quotient (IQ)
seseorang dalam beradaptasi atau kemampuan
keterampilan
seseorang
yang
nya
seseorang.
Misalnya
kemampuan
(Munandar,2011).
seseorang dalam memimpin, sedangkan Hardskill
Wikipedia (Vitrie dkk.,2010) memaparkan bahwa
bersifat teknis dan biasanya sekedar tertulis pada
Softskills
yang
bio-data atau Curiculum Vitae seseorang yang
sekumpulan
karakteristik
mencakup pendidikan, pengalaman, dan tingkat
tarik
kemampuan
keahlian (teknis). Softskills bisa juga dikatakan
merupakan
merujuk kepribadian, berbahasa,
pada daya
istilah
kebiasaan
sosiologis
sosial,
pribadi,
kepekaan/kepe
sebagai
ketrampilan
interpersonal
seperti
dulian, serta optimisme. Softskills ini melengkapi
kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama
hard skills yang bisa dikatakan juga sebagai
dalam sebuah kelompok. 2
Hariyanto, Pengaruh Soft Skill dan Komitmen terhadap Kinerja , Hal :1-9 Berkomunikasi efektif juga merupakan salah satu
Mencapai tujuan yang realistis; keinginan sesuai
faktor
dengan kemampuan,
untuk
mencapai
kesuksesan
(Vitrie
dkk.,2010). Sangat berat jika hidup dalam dunia
Bekerja keras dan bekerja cerdas, Bersikap
yang tidak ada komunikasi. Pasti dunia ini akan
objektif; berdasarkan fakta dan rasional,
merasa sunyi. Tuhan memberikan panca indera
Dapat
agar manusia dapat saling berinteraksi dan
kepentingan organisasi,
berkomunikasi, seperti mulut untuk berbicara,
Kemampuan untuk komunikasi; mudah dimengerti
telinga untuk mendengar, mata untuk melihat, serta
oleh anak buah,
seuruh tubuhya untuk menyampaikan pesan melaui
Berorientasi ke masa depan, Mampu membimbing;
bahasa tubuh.
membantu anak buah untuk dapat melakukan
Keberhasilan dalam mensukseskan pekerjaan juga
pekerjaan lebih baik.
membutuhkan kerja sama tim (Muadz dkk.,2010).
Berlaku secara bijak dengan kekuasaan; tidak
Manusia sebagai makhluk sosial akan berada
sewenang-wenang, mempunyai kepribadian yang
dalam komunitas sosialnya dan akan selalu
kuat, jujur, dan kompeten.
melakukan interaksi antara satu individu dan
Organisasi sebagai suatu sistem terbuka berada
individu lain sehingga terbangun kesepahaman dan
dalam sebuah lingkungan. Perubahan-perubahan
keterikatan
prioritas;
urutan
mereka
yang terjadi di lingkungan organisasi memerlukan
akan
terasa
perhatian dari manajer karena bisa memberikan
menyenangkan apabila dalam suatu tim dapat
dampak yang besar bagi perkembangan organisasi.
membangun kebersamaan dan dapat membina
Kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan
hubungan dan kerja sama. Untuk membina hal
juga sebaliknya, lingkungan akan mendorong
tersebut, harus dapat mengenal lebih mendalam
perubahan pada organisasi. Oleh karena itu,
diri sendiri dan orang lain, memiliki kebajikan dan
manajer
punya rasa penghargaan yang tinggi kepada orang
mendalam terhadap lingkungan tempat mereka dan
lain; temukan sisi positif yang ada pada diri
organisasi mereka berkiprah.
Suatu
kelompok
skala
tempat
berhimpun.
dalam
menentukan
pekerjaan
harus
memiliki
pemahaman
yang
sendiri, mampu mengembangkan sikap saling menghargai dan mampu mengembangkan rasa humor yang positif.
2.2.Komitmen Menurut Robbins (1998) : “Komitmen
Sikap kepemimpinan juga perlu dikembangkan
organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang
dalam menyukseskan pekerjaan (Masri Muadz
karyawan memihak pada suatu organisasi
dkk.,2010). Berikut ini adalah sifat-sifat yang
tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat
berguna bagi pemimpin:
memelihara keanggotaan dalam organisasi itu.”
Keinginan untuk menerima tanggung jawab.
Definisi lain dikemukakan oleh Crewson dalam
Mengetahui apa yang harus dilakukan,
Moon (2000), bahwa komitmen organisasi dilaksanakan
melalui
tiga
faktor
yaitu : 3
adbis Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume : 10, Nomor : 1, Juli 2016, ISSN 1978-726X a.Keyakinan
yang
kuat
terhadap
tujuan
dan
penerimaan
dan
nilai-nilai
tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi komitmen tersebut.
organisasi.b.Keinginan untuk bekerja keras bagi
Faktor-faktor komitmen pada organisasi
organisasi.c.Keinginan untuk bertahan menjadi
menurut Tanajaya dan Nugroho dalam
anggota suatu organisasi.
Sularso (2004:22) adalah:
Sedangkan Steers dalam Kuntjoro (2002)
Pendapatan finansial individu, jaminan
mendefinisikan komitmen organisasi sebagai
kesejahteraan
rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-
sistem-sistem dan besaran gaji serta fasilitas-
nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk
fasilitas lain yang diberikan perusahaan,
berusaha sebaik mungkin demi kepentingan
biasanya
besaran
organisasi), dan loyalitas (keinginan untuk tetap
individu
ini
menjadi anggota organisasi yang bersangkutan)
sumbangan
yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap
pencapaian sasaran organisasi.
organisasinya.
karyawan
yang
pendapatan
ditentukan individu
meliputi
finansial
oleh
besaran
dalam
rangka
Pendapatan finansial dari kelompok kerja,
Berdasarkan beberapa pengertian di atas
yaitu uang yang diperoleh karyawan sebagai
dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi
imbalan untuk kerja mereka tiap bulannya
adalah proses pada individu (pegawai) dalam
dalam suatu kelompok kerja (team work)
mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai,
Syarat-syarat
fisik
pekerjaan
yang
aturan-aturan dan tujuan organisasi. Dengan
diinginkan, faktor fisik lingkungan kerja atau
kata lain, komitmen organisasi menyiratkan
segala sesuatu yang ada di sekitar para
hubungan pegawai dengan perusahaan atau
pekerja dan yang dapat mempengaruhi
organisasi secara aktif. Karena pegawai yang
dirinya dalam menjalan tugas, misalnya:
menunjukkan
ruang kerja yang berish dan rapi, suasana
keinginan
komitmen
untuk
tinggi
memberikan
memiliki
tenaga
dan
tanggung jawab yang lebih dalam menyokong kesejahteraan
dan
keberhasilan
organisasi
tempatnya bekerja.
tenang,
penerangan
yang
cukup
dan
sebagainya. Kesempatan
untuk
berafiliasi,
yaitu
kesempatan untuk berinteraksi sosial baik antar karyawan, karyawan dengan pimpinan
2.3.Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Komitmen Organisasional
atau karyawan dengan orang lain secara luas. Status simbol yaitu segala hal yang ada
Komitmen anggota organisasi menjadi
pada perusahaan tempat karyawan bekerja
hal penting dalam sebuah organisasi dalam
yang sifatnya nyata dan khusus, yang
upaya mempertahankan kelangsungan hidup
sekaligus juga dapat mencerminkan status
organisasi. Oleh karena itu, perlu diketahui
dari karyawan yang bekerja di dalamnya sehingga
dapat
menciptakan
perasaan 4
Hariyanto, Pengaruh Soft Skill dan Komitmen terhadap Kinerja , Hal :1-9 bangga pada diri karyawan, misalnya:
pekerjaan pada pekerjanya yang akan dapat
gedung/kantor yang besar, mewah dan
mengangkat harkat serta harga diri yang
bergengsi, nama besar perusahaan, ruang
bersangkutan.
kantor pribadi, tempat parkir umum.
Variasi ketrampilan, yaitu tuntutan atau
Waktu kerja, yaitu pengaturan jam dan
keragaman aktivitas dalam menyelesaikan
hari kerja yang baik dan sesuai dengan
pekerjaan
keinginan
ketrampilan dan bakat dari pekerja.
karyawan
sehingga
menimbulkan
kelelahan
mental,
serta
memungkinkan
untuk
melakukan
memenuhi
fisik
dan
berbagai
Keamanan kerja, yaitu rasa kepastian atau
karyawan
keyakinan seseorang akan kemampuannya
ataupun
menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi.
kepentingan
Jika keamanan kerja yang dimaksud disini
pribadi di luar kerja. Kesempatan
memerlukan
maupun
rekreasi
kewajiban
tidak
yang
lebih berorientasi pada keamanan psikologi untuk
mendapatkan
yang diperlukan bagi pengembangan prestasi
kehormatan
atau
pengakuan
yaitu:
kerjanya dan dapat diperoleh lewat jaminan
kesempatan
untuk
memperoleh
segala
dukungan
terhadap
pelaksanaan
bentuk penghargaan yang diberikan secara
tugasnya.Pertumbuhan dan pengembangan
khusus oleh perusahaan sebagai pernyataan
pribadi yaitu kesempatan untuk melakukan
atau pengakuan atas prestasi kerja atau masa
aktualisasi diri dan potensi lewat pekerjaan
kerja yang lama.
yang dilakukan.
Pekerjaan yang menantang dan besar tanggung jawabnya yaitu jenis pekerjaan
2.4.Kinerja Karyawan
yang mempunyai sasaran yang cukup sulit
Kinerja menunjuk pada hasil kerja yang
dicapai, yang membutuhkan berbagai macam
dicapai seseorang. Kinerja merupakan salah
aktivitas dan penggunaan dari berbagai
satu kebutuhan manusia yang terkuat dan
macam ketrampilan dan kreativitas dalam
selalu
pelaksanaan.
(achievement)
Otonomi yaitu tingkat dimana suatu pekerjaan
memberikan
ingin
pentingnya
dicapai. ditafsirkan suatu
Istilah
prestasi
sebagai
pekerjaan,
arti
tingkat
kebebasan,
keterampilan yang diperlukan, kemajuan, dan
kemandirian, serta keluasaan substansial
tingkat penyelesaian suatu pekerjaan. Dharma
bagi
menjadwalkan
(1991:1), mendefinisikannya sebagai yang
menentukan
dikerjakan atau produk/jasa yang dihasilkan
pekerja
pekerjaannya prosedur
dalam dan
yang
dalam
digunakan
dalam
menyelesaikan pekerjaan.
atau
diberikan
oleh
seseorang
atau
sekelompok orang.
Prestise pekerjaan, yaitu posisi status
Menurut Soeprihanto (2004:1), kinerja
sosial ekonomi yang disajikan oleh suatu jenis
pegawai adalah hasil kerja seseorang pegawai 5
adbis Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume : 10, Nomor : 1, Juli 2016, ISSN 1978-726X selama periode waktu tertentu dibandingkan
diambil antara 10%-15%. Arikunto (2004)
dengan berbagai kemungkinan, misalnya
mengatakan bahwa: ”sampel adalah bagian
standar, target atau sasaran atau kriteria yang
dari populasi,” dan jika subjeknya besar (lebih
telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
dari 100), dapat diambil antara 10%-15% atau
disepakati bersama.
20%-25 atau lebih. sampel penelitian dalam
Hasibuan (1991:105), menyatakan kinerja adalah
suatu
hasil
kerja
yang
dicapai
penelitian ini sebesar 90 karyawan. 3.3 Metoda Pengumpulan Data
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
a. Wawancara
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
Wawancara
atas
informasi-informasi lain yang tidak dapat
kecakapan,
pengalaman,
dan
kesungguhan serta waktu. Dengan
demikian
digunakan
untuk
menggali
diperoleh melalui angket.
kinerja
merupakan
b. Penyebaran Kuesioner
keadaan dimana seseorang atau sekelompok
Kuesioner
orang
menyelesaikan
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
bahwa
memperoleh informasi dari responden, yang
yang
pekerjannya
telah dan
dapat merasa
hasil
adalah
sejumlah
pertanyaan-
pekerjaannya itu dibutuhkan oleh pihak lain.
berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
Dengan kata lain bahwa pekerjaannya itu
Karena merupakan alat, maka angket harus
berharga atau penting.
diuji terlebih dahulu tingkat validitas (tingkat ketepatan penggunaan alat ukur terhadap suatu
3. Metodologi Penelitian
gejala)
3.1 Rancangan Penelitian
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
karena
menjelaskan
hubungan
reliabilitasnya
(alat
yang
dapat di percaya atau tidak dapat diandalkan
Penelitian ini menggunakan jenis metode eksplanatori
dan
bertujuan
untuk
atau konsisten jika diulang dalam waktu yang
antara
Skill,
berbeda).
Soft
menguji
validitas
dan
reliabilitas digunakan formula sebagai berikut:
Komitmen dan Kinerja Karyawan .Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai tersebut, yaitu
Untuk
a. UJi Validitas
menjelaskan pengaruh variabel yang satu
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui
terhadap
ketetapan suatu alat tukar sehingga dapat
yang
lain,
maka
penelitian
ini
mengukur apa yang ingin diukur.
termasuk dalam jenis penelitian eksplanatori b.
(hubungan kausal) (Bungin, 2005).
Dalam melaksanakan pengujian terhadap
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
adalah
semua
Uji Reliabilitas
karyawan
item-item
yang
digunakan
untuk
perusahaan di wilayah Kabupaten Pasuruan
mendapatkan jawaban dari kondisi yang
yang berjumlah tidak kurang dari 1000 orang
diharapkan pada bagian sebelumnya, maka
karyawan
dilakukan uji reliabilitas.
sedangkan
penetapan
sampel
6
Hariyanto, Pengaruh Soft Skill dan Komitmen terhadap Kinerja , Hal :1-9 3.4 Definisi Operasional Variabel Berikut ini
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
disajikan jabaran peubah,
indikator, dan item dalam bentuk maping, sebagai bekirut: Variabel
4.1.Uji Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan hasil out put dapat kita simpulkan
Indikator
Soft Skills Tingkat Life Skills
Item 1.Tingkat
bahwa
semua
item
:
hasil
perhitungannya > nilai kritis sehingga dapat perhatian
terhadap peraturan
dikatakan valid
dan data dapat diproses lebih
lanjut, sedangkan variabel-variabel konstruk X, , Y dan Z ≥0,6, yang berarti bahwa kuesioner yang
2.Frekuensi mendapatkan teguran
dipergunakan ini adalah reliabel sehingga dapat diproses lebih lanjut.
3.Tingginya improvisasi diri Komitmen Tingkat Loyalitas
1.Besarnya
afiliasi
dalam kebersamaan 2.Besarnya
variasi
4.2. Uji Goodness Of Fit Untuk Uji Goodness Of Fit dapat dilihat pada diagram: 1, berikut: Diagram 1 Uji Goodness Of Fit
tanggungjawab 3.Frekuensi pemberian penghargaan Kinerja
Besarnya
1.Besarnya keterlibatan
tanggung-
pengambilan
jawab
keputusan 2.Frekuensi improvisasi pelaksanaan 3.Besarnya
peluang
mendapatkan reward
3.5.Metode Analisis
Untuk Uji Goodness Of Fit menunjukkan:
Untuk mengetahui pengaruh secara
nilai Chi-Square=19,47, df=24, P-Value=0,72637
langsung dan tidak langsung peubah bebas
yang berarti bahwa model yang dipergunakan
terhadap peubah terikat digunakan analisis
adalah bagus.
jalur (path analysis). Model yang diperguna
4.3.Pembahasan
kan, diukur Ketepatan Model nya (goodness of
Karena kuesioner telah lolos uji validitas
fit), untuk menguji konsep teori tersebut bagus
artinya item-item pertanyaan mampu dengan baik
ataukah tidak, maka diperguna kanlah uji
mengukur indikatornya dan lolos uji reiabilitas
goodness of fit
yang berarti variabel telah memilki nilai kosistensi 7
adbis Jurnal Administrasi dan Bisnis, Volume : 10, Nomor : 1, Juli 2016, ISSN 1978-726X serta dengan uji kelayakan model atau Goodness
(0,7X 0,66) + 0,29 = 0,462* 0,29 =75,2%, Yang
Of Fit dengan hasil yang bagus, maka dapat
berarti bahwa, 24,8 % yang lainya dipengaruhi
disajikan bagaimana bentuk konsep diagram path
oleh variabel lain, selain dalam model. Fenomena
yang sebenarnya.
tersebut menunjukkan bahwa komitmen karyawan
Diagram 2 Fungsi Path Estimasi
perusahaan di Wilayah Kabupaten Pasuruan khususnya di bidang mengamankan kebijakan managemen, berupaya tidak mendapatkan teguran karena melakukan kesalahan, serta berupaya untuk meningkatkan improvisasi
diri
pelaksanaan
memengaruhi memengaruhi aktivitas
dengan
kegiatan
Komitmen Kinerja
yang
melakukakan
sekaligus dalam
terprogram
kerja, mampu
melaksanakan
bagi
karyawan
perusahaan di Wilayah Kabupaten Pasuruan.
5.Simpulan dan Saran 5.1.Simpulan Berdasarkan pembahasan diatas maka Fungsi pathnya adalah:
dapat ditarik beberapa kesimpulan:
Pertama : Z (Z) = 0,70 (X1)
a. Semakin baik Soft Skill , semakin kuat
Kedua
: Z (Y) = 0,65Z (Z) + 0,29 (X1)
Fungsi pertama memberikan arti bahwa bila variabel X naik maka variabel Z akan naik
Komitmen
Kayawan
dengan
tingkat
kesalahan kecil. b. Semakin kuat Kominten Karyawan
dan
pula, atau dengan kata lain semakin baik Soft Skill
semakin tinggi Soft Skill, maka semakin
(X1), semakin kuat pula Komitmen Kayawan (Z)
tinggi Kinerja Karyawan dengan tingkat
dengan tingkat kesalahan tertentu
kesalahan kecil.
Fungsi kedua memberikan arti bahwa bila variabel Z naikdan variable X naik, maka variabel Y akan naik pula, atau dengan kata lain, semakin
c. Pengaruh antara variabel yang diteliti sangat besar 5.2.Saran
kuat Kominten Karyawan (Z) dan semakin tinggi
Adapun saran yang dapat diajukan penulis
Soft Skill (X), maka semakin tinggi pula Kinerja
sebagai berikut :
Karyawan (Y) dengan tingkat kesalahan tertentu.
a. Dari hasil
penelitian, peubah Soft Skill
Sedangkan pengaruh antara variabel yang diteliti
memengaruhi peubah Kinerja Karyawan
besarnya merupakan jumlah antara pengaruh
Perusahaan
langsung dengan pengaruh tidak langsung, yaitu=
Pasuruan maka hendaknya Perusahaan di
di
Wilayah
Kabupaten
8
Hariyanto, Pengaruh Soft Skill dan Komitmen terhadap Kinerja , Hal :1-9 Wilayah
Kabupaten
Pasuruan
lebih
manfaat jika variabel/peubah ditambah,
memerhatikan kualitas dari Soft Skill dan
misalnya lingkungan, gaya kepemimpinan,
memberikan
untuk
yang hasilnya akan bisa lebih cermat dan
dalam
memberikan kontribusi yang lebih nyata.
kesempatan
mengembangkan
diri,
baik
pengetahuan maupun ketrampilan yang mengarah dalam
untuk
lebih
bermanfaatnya
melaksanakan
karyawan
yang
bermanfaat
aktivitas
kerja
bene
sangat
nota
bagi
kelangsungan
hidup
perusahaan dan kesejahteraan karyawan. Sebagaimana
semboyan
yang
selalu
didengungkannya:mendapatkan kesejahte raan
bersama
perusahaan
antara
dan
manajemen
karyawan,
serta
berkepribadian Indonesia yang spesifik dalam bentuk gotong royong. b. Bagi peneliti yang akan melanjutkan penelitian
ini,
saya
.6. Daftar Rujukan
yakinkan
akan
mendapatkan hasil yang lebih memberikan
Angelia, Velly M. (2011).Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Regional VII Makassar..Laporan Penelitian.tidak dipublikasikan. Arikunto, Suharsimi (2004), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi V, Cetakan Keduabelas, PT. Rineka Cipta, Jakarta Bungin,Burhan, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Prenada Media, Jakarta. Hasibuan, S.P. Malayu, 1991, Organisasi dan Motivasi, Bumi Aksara, Jakarta. Robbins, P. Stephen dan Neui Barnwell, 1999, Organization Theory, 4th, Pearson Education Australia, Sydney.
9