Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
PENGARUH SISTEM HUKUM COMMON LAW TERHADAP HUKUM INVESTASI DAN PEMBIAYAAN DI INDONESIA Dhaniswara K. Harjono Pascasarjana FH UKI, Jakarta Jl. Mayjen Sutoyo 2, Cawang, Jakarta 13630
[email protected] ABSTRACT World jurisdictional system subdivided as Common Law's law system and Civil Law's law system that deep its oftentimes implement impinging and interplay. Globalization has begat pranata's input sentences investment and indigenous finances system sentences Common Law goes to Indonesia that follow Civil Law's system. Its attending is trusts's institute, housings secondary finances, capital market and sekuritisasi in forms EBA that its beginning just amends on State that follow Common Law's law system have regarded investment and finances law at Indonesian one bows the neck to Civil Law's law system, where for its implement require law update because is not easily to do law adoption. Keywords: Jurisdictional System Common Law Investment Law, Finances Law
aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan tak
Pendahuluan abad globalisasi
terkecuali bidang hukum. Globalisasi telah memba-
yang ditandai dengan keterbukaan dan kebebasan
wa pengaruh pada perubahan, baik ditingkat regio-
dalam berbagai bidang kehidupan. Globalisasai ada-
nal, nasional, maupun internasional yang secara ti-
lah suatu perubahan zaman yang membawa peru-
dak langsung berpengaruh terhadap perubahan hu-
bahan dalam segala aspek kehidupan manusia. De-
kum, dimana terhadap setiap perubahan tersebut,
ngan arus globalisasi maka akan terjadi pengha-
hukum harus mampu memberikan legalitas.
Abad 21 merupakan
pusan batas-batas Negara dalam bidang ekonomi
Sudah menjadi fenomena umum, bahwa
dan membiarkan segala persoalan yang berkaitan
dari sekian banyak bidang yang terkena arus peru-
dengan persoalan ekonomi tersebut bergerak secara
bahan globalisasi, bidang ekonomi merupakan bi-
bebas di dunia tanpa hambatan apapun yang meli-
dang yang paling besar terpengaruh oleh adanya
puti seluruh penjuru dunia, sebagaimana dikemu-
globalisasi, yang ditandai dengan masuknya bidang-
kakan oleh Abid Al- Jabiri yang mengatakan bah-
bidang ekonomi yang sebelumnya tidak dikenal da-
wa kata globalisasi berasal dari bahasa Perancis
lam sistem hukum Indonesia, seperti bidang inves-
“monodilisation” yang berarti menjadikan sesuatu
tasi dan bidang pembiayaan.
pada level dunia, atau perubahan dari posisi yang
Globalisasi dalam bidang ekonomi akan
terbatas dan terkontrol menjadi tidak terbatas (kon-
membawa pengaruh dalam perubahan paradigma
derless) dan tidak terkontrol. (Abdul Manan, 2005)
hukum karena setiap perubahan dalam bidang eko-
Indonesia sebagai negara yang turut aktif
nomi, pasti akan membawa perubahan dalam hukum
dalam kegiatan perdagangan dunia tidak terlepas
dan praktik hukum.(Gunawan Widjaya, 2008). Ka-
dari pengaruh globalisasi. Globalisasi merupakan
rena globalisasi
fenomena sosial yang masuk hampir pada semua
berbagai macam pranata ekonomi asing yang
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
telah mengakibatkan masuknya me180
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
nganut sistem hukum Common Law ke dalam
kan lembaga ekonomi yang berkembang di Negara
sistem hukum Indonesia yang menganut sistem hu-
yang menganut sistem hukum Common Law dan
kum Civil Law. Perubahan tersebut secara tidak
sebelumnya sama sekali tidak dikenal dalam sistem
langsung akan mengakibatkan konflik hukum yang
hukum
disebabkan oleh adanya perbedaan sistem hukum.
Civil Law.
Indonesia yang menganut sistem hukum
Pengaruh masuknya sistem hukum asing
Benturan tersebut terjadi karena perbedaan
dalam bidang ekonomi ke dalam sistem hukum
sistem hukum, dimana sistem hukum yang ada
Indonesia tidaklah dapat dihindari dan oleh ka-
(sistem hukum Indonesia) memiliki struktur, subs-
renanya kita tidak dapat menutup mata terhadap ma-
tansi dan budaya tersendiri yang berbeda dengan
suknya unsur atau lembaga yang tunduk pada pra-
sistem hukum yang lain (sistem hukum Common
nata hukum yang berbeda. Seminar Pembangunan
Law). Hukum sebagai suatu sistem merupakan re-
Hukum Nasional VIII yang diselenggarakan
di
fleksi atau cermin dari budaya masyarakat, sehing-
Bali, tanggal 14 s/d 18 Juli 2003, khusus mengenai
ga hukum tidaklah otonom dan dipengaruhi oleh
aspek masalah keuangan, mempertegas mengenai
budaya yang ada dan hidup di masyarakat. Oleh ka-
adanya pengaruh sistem hukum asing dalam bi-
renanya tidak semua pranata hukum cocok dengan
dang ekonomi, sebagaimana dinyatakan
dalam
tradisi dan nilai-nilai budaya yang ada dalam ma-
“Uraian Masalah Dan Rekomendasi Untuk Ran-
syarakat kita, yang itu memerlukan perubahan dan
cang Tindak Bidang Ekuin”, sebagai berikut :
pembaharuan hukum.
Kebijakan dalam bidang EKUIN pada umumnya mengambil ketentuan dari sistem hukum Common Law, yang kadangkala tidak cocok diterapkan di Negara kita yang menganut Civil Law terutama yang menyangkut prosedur yang dibentuk dari sejarah, budaya, tradisi hukum masing-masing Negara yang berbeda. (BPHN, 2003) Dengan
rekomendasi
tersebut,
maka
Indonesia yang menganut sistem hukum Civil Law mendapat pengaruh dan benturan dari sistem hukum Common Law, terutama dalam bidang ekonomi. Bidang hukum investasi dan pembiayaan merupakan salah satu
bidang ekonomi
yang
Makalah ini dibuat dengan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu dengan melakukan penelitian bahan kepustakaan, baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder. Penelitian juga dilakukan terhadap asas-asas hukum dan kaidah-kaidah hukum yang berkaitan sistem hukum, hukum investasi dan pembiayaan. Tujuan makalah ini adalah untuk membahas secara teoritis mengenai pengaruh sistem hukum Common Law terhadap bidang hukum investasi dan pembiayaan
di
Indonesia yang menganut sistem hukum Civil Law.
mendapat pengaruh dari sistem hukum Common Law yang dalam pelaksanaanya seringkali menim-
Pembahasan
bulkan benturan. Bidang–bidang hukum investasi
Dalam suatu sistem, peraturan-peraturan hu-
dan pembiayaan tersebut antara lain adalah lem-
kum tidak berdiri sendiri, tetapi mempunyai hubu-
baga pasar modal, lembaga trusts,
ngan satu sama lain, sebagai konsekuensi adanya
dan lembaga Mortgage
keterkaitan antara aspek-aspek kehidupan dalam
Facility/SMF), dan securitisasi aset, yang merupa-
masyarakat. Malahan keseluruhan peraturan hu-
pembiayaan 181
perumahan
(Secondary
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
kum dalam masyarakat merupakan suatu sistem hu-
ma-norma dan pola perilaku setiap anggota masya-
kum.
rakat yang berada dalam sistem itu. Substansi ini
Bellefroid menyebutkan bahwa sistem hukum se-
berkaitan dengan produk hukum positif yang
bagai suatu rangkaian kesatuan peraturan hukum
berkaitan dengan produk legislatif. Substansi hukum
yang disusun
secara tertib menurut asasnya.
inilah yang mengisi sistem hukum, yang menen-
Sudikno Mertokusumo mengatakan, sistem hukum
tukan bagaimana suatu masyarakat dapat dan harus
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur
berjalan, mana yang boleh dilakukan mana yang
yang mempunyai interaksi satu sama lain dan be-
tidak boleh dilakukan. Unsur yang ketiga adalah bu-
kerja sama untuk mencapai tujuan kesatuan ter-
daya hukum, yaitu sikap-sikap dan nilai-nilai yang
sebut. (Titik Triwulan, 2006)
berhubungan dengan hukum, bersama-sama dengan
Dari pengertian-pengertian tersebut, maka sistem hukum adalah
sikap-sikap dan nilai-nilai yang terkait dengan ting-
merupakan suatu kesatuan
kah laku yang berhubungan dengan hukum dan lem-
peraturan-peraturan hukum, yang terdiri atas ba-
baga-lembaganya baik secara positif maupun ne-
gian-bagian (hukum) yang mempunyai kaitan inte-
gatif.(Friedman, 2002) Friedmann dalam bukunya
raksi antara satu dengan yang lainnya, tersusun se-
Legal Theory menyatakan bahwa budaya hukum
demikian rupa menurut asas-asasnya, yang ber-
merupakan orientasi, pandangan dan perasaan serta
fungsi untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga me-
perilaku seseorang dalam masyarakat terhadap hu-
nurut Scholten, sistem hukum merupakan kesatuan
kum dengan segala kongkretisasinya. Budaya hu-
dalam sistem hukum, tidak ada peraturan hukum
kum ini oleh Friedmann, disebut sebagai bensinnya
yang bertentangan dengan peraturan–peraturan hu-
motor keadilan (the legal culture provides fuel for
kum lain dari sistem itu.
motor of justice).
Menurut Lawrence M. Friedman (2002),
Seluruh peraturan-peraturan hukum dalam
sistem hukum merupakan satu sistem yang meliputi
suatu Negara dapat dikatakan sebagai sistem hu-
elemen-elemen struktur hukum, substansi hukum
kum. Sistem hukum Indonesia, terdapat berbagai
dan budaya hukum. Unsur pertama dari pandangan
macam bidang hukum yang masing-masing mem-
Friedman ini adalah struktur hukum. Struktur
punyai sistem sendiri-sendiri sehingga terdapat sis-
hukum
tem hukum perdata, pidana, sistem hukum tata Ne-
tersebut
merupakan kerangka dari sistem hukum secara
keseluruhan.
hukum
gara, sistem hukum ekonomi, dan sebagainya, yang
memberi bentuk pada sistem hukum, yang meno-
kemudian masing-masing terbagi menjadi beberapa
pang sistem hukum tersebut. Bagaimana selanjutnya
sistem hukum. Sehingga dalam suatu Negara ter-
pendelegasian
masing-masing
dapat tingkatan sistem hukum. Keseluruhan pera-
lembaga dalam negara, apa yang menjadi hak dan
turan posistif di Indonesia adalah merupakan sistem
wewenang masing-masing, termasuk sistem pera-
hukum Indonesia.
wewenang
Struktur
pada
dilan yang berjalan di suatu negara.
Sistem hukum merupakan sistem yang
Unsur kedua adalah substansi hukum yang
terbuka karena peraturan-peraturan hukum karena
merupakan aturan-aturan hukum yang berlaku, nor-
istilah-istilahnya yang bersifat umum, terbuka untuk
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
182
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
penafsiran yang berbeda dan untuk penafsiran yang
penyelenggaran Negara
luas. Hukum akan dapat disebut sebagai sistem hu-
didasarkan
kum
yang disebut dengan istilah “nomoi”. Satjipto,
apabila memenuhi
principles of legality,
yang baik ialah
yang
pada pengaturan (hukum) yang baik
yaitu:
1986). Konsep Negara hukum tersebut selanjutnya
1) Suatu sistem harus mengandung peraturan-pe-
berkembang dalam dua sistem hukum besar, yaitu
raturan yang tidak boleh mengandung sekedar
sistem hukum Eropa Kontinental (sistem hukum
keputusan ad hoc;
Civil Law) dengan istilah Rechtstaat dan sistem hu-
2) Peraturan-peraturan yang telah dibuat harus diumumkan;
kum Anglo-Saxon (sistem hukum Common Law) dengan istilah Rule of Law.
3) Peraturan-peraturan tidak boleh ada yang berlaku surut;
Sistem hukum Eropa Kontinental yang biasa disebut dengan Civil Law berkembang di Ne-
4) Peraturan-peraturan harus disusun dalam rumusan yang dapat dimengerti;
gara-negara Eropa daratan (Barat). Pertama kali di Perancis, kemudian diikuti
5) Suatu sistem tidak boleh mengandung pe-
Eropa Barat lainnya
oleh Negara-negara
seperti Belanda, Jerman,
raturan-peraturan yang bertentangan satu sama
Belgia, Swiss dan Italia, selanjutnya berkembang ke
lain;
Amerika Latin dan Asia (termasuk Indonesia pada
6) Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung
masa penjajahan pemerintah Hindia Belanda). Se-
tuntutan yang melebihi apa yang dapat dila-
dangkan sistem Anglo-Saxon yang biasa disebut
kukan;
Common Law berkembang di Negara-negara Anglo-
7) Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering mengubah-ubah peraturan sehingga
menyebab-
kan orang kehilangan konsentrasi;
Saxon, seperti Inggris dengan Negara-negara jajahannya, seperti Amerika, Australia, India, Pakistan, Malaysia, dan sebagainya.
8) Harus ada kecocokan antara peraturan yang
Civil Law adalah sistem hukum Barat yang
diundangkan dengan pelaksanaannya sehari
merupakan sistem hukum modern yang diadopsi
hari.
hampir oleh mayoritas bangsa-bangsa di dunia. Prinsip utama yang mendasari sistem hukum Eropa
Mengenai sistem hukum, selain
sistem
Kontinental atau Civil Law adalah bahwa hukum
hukum asli yang dimiliki oleh setiap masyarakat
memperoleh kekuatan mengikat
hukum, sistem hukum dunia juga telah dipengaruhi
kan. Menurut Frederich Julius Stahl, konsep sistem
sistem hukum besar dunia yang saling berpengaruh
hukum ini ditandai oleh empat unsur pokok, yaitu :
sama kuatnya. Sehingga sistem hukum yang berlaku
1) Pengakuan dan perlindungan terhadap hak-
pada suatu Negara akan dipengaruhi oleh sistem hukum lainnya.
hak asasi manusia; 2) Negara di dasarkan pada teori trias politika;
Terbentuknya sistem hukum dunia bertitik tolak dari pemikiran mengenai Negara hukum di
3) Pemerintahan diselenggarakan berdasarkan undang-undang (wetmatig bertuur);
dunia barat dari Plato dengan konsepnya, “bahwa 183
karena diwujud-
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
4) ada peradilan adminitrasi Negara yang bertugas menangani kasus perbuatan melanggar hukum oleh pemerintah (onrechtmatige overheidsdaad).
vil Law dengan skala prioritas Civil Law diiringi Common Law. Sedangkan sistem hukum
Common Law,
merupakan sistem hukum yang berkembang
di
bawah pengaruh sistem yang bersifat adversarial Kekuatan mengikat karena diwujudkan artinya bahwa hukum
memperoleh kekuatan me-
dalam sejarah England berdasarkan keputusan pengadilan yang berdasarkan tradisi, custom, dan pre-
ngikat karena diwujudkan dalam peraturan yang
seden. Bentuk reasoning
berbentuk undang-undang dan tersusun secara sis-
Common Law dikenal dengan casuistry atau case
tematis di dalam kodifikasi dan kompilasi tertentu
based reasoning.
semata-mata untuk kepastian hukum. Kepastian
bentuk hukum tak tertulis ataupun hukum tertulis
hukum hanya dapat diwujudkan kalau pergaulan
seperti tertuang dalam statutes maupun codes.
atau hubungan dalam masyarakat di atur dalam
yang digunakan dalam
Common Law
Sistem Common Law
dapat juga ber-
merupakan sistem
peraturan-peraturan tertulis. Sehingga Hakim me-
hukum yang memakai logika berpikir induktif dan
nurut sistem hukum Civil Law tidak leluasa untuk
analogi. Sistem hukum Common Law memiliki
menciptakan hukum yang mengikat masyarakat,
konsep Rule of Law
putusan Hakim dalam suatu perkara, hanyalah me-
tolak ukur : 1) supremasi hukum (supremacy of
ngikat pihak yang berperkara saja (doctrins Rea
law); 2) persamaan di hadapan hukum (equality
Ajudicata).
before the law); 3) konstitusi yang didasarkan atas
Sumber hukum pada sistem Civil Law meliputi : 1) Undang-undang yang dibentuk pemegang kekuasaan legislatif; 2) Peraturan-peraturan yang
yang menekankan pada tiga
hak-hak perorangan (the constitution based on individual rights). Sumber hukum
sistem hukum Common
dibuat pegangan kekuasaan eksekutif berdasarkan
Law adalah : 1) putusan-putusan pengadilan atau
wewenang yang telah ditetapkan
oleh undang-
hakim (judicial decision), yaitu hakim tidak hanya
undang; 3) Kebiasaan-kebiasaan yang hidup dan
berfungsi sebagai pihak yang bertugas menetapkan
diterima sebagai hukum oleh masyarakat selama
dan menafsirkan peraturan-peraturan hukum, tetapi
tidak bertentangan dengan undang-undang.
tidak juga membentuk seluruh tata kehidupan dan
Berdasarkan sumber hukum tersebut, maka
menciptakan prinsip-prinsip baru (yurisprudensi);
kaidah hukum dalam sistem Civil Law adalah : 1)
2) kebiasaan-kebiasaan dan peraturan-peraturan ter-
hukum bersifat konservatif; 2) hakim hanya mene-
tulis undang-undang dan peraturan administrasi Ne-
rapkan isi rumusan hukum tertulis; 3) hakim hanya
gara. Dengan berdasarkan sumber hukum tersebut,
sebagai cerobong undang-undang; 4) jika terjadi
kaidah hukum dalam sistem Common Law adalah :
pertentangan antara undang-undang dengan yuris-
1) hukum merupakan lembaga kebudayaan yang te-
pruensi, maka dimenangkan undang-undangnya; 5)
rus mengalami perkembangan; 2) hukum merupakan
Indonesia menganut sistem Common Law dan Ci-
hasil daya cipta manusia; 3) hukum tidak memerlukan kodifikasi, karena hukum yang terkodifikasi
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
184
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
hanyalah sebagian saja dari hukum; 4) putusan pe-
Bidang Hukum Investasi dan Pembiayaan
ngadilan adalah hukum.(Kamil, 2004)
yang berasal dari sistem hukum Common
Dengan mengutip ulasan Friedmann, bahwa
Law
pada dasarnya perbedaan fundamental antara kedua
Masuknya sistem hukum asing dalam bi-
sistem hukum tersebut adalah dalam sistem hukum
dang ekonomi ke dalam sistem hukum Indonesia ti-
Civil Law
yang
daklah dapat dihindari dan kita tidak dapat menutup
perundang-undangan,
mata terhadap masuknya unsur atau lembaga yang
sehingga rigid dalam perubahan. Segi positifnya
tunduk pada pranata hukum yang berbeda. Bahkan
lebih menjamin kepastian hukum. Sedangkan sistem
kebijakan dalam bidang EKUIN pada umumnya
hukum Com-mon Law
kepada
mengambil ketentuan dari sistem hukum Common
hukum kebiasaan (customary law) yang cenderung
Law, yang kadangkala tidak cocok diterapkan di
tidak tertulis. Sehingga sumber hukum utama dari
Negara kita
Civil Law ada-lah peraturan perundang-undangan
yang menyangkut
walaupun terda-pat sumber hukum lain, seperti
sejarah, budaya, tradisi hukum masing-masing Ne-
kebiasaan, yuris-prudensi dan doktrin. Ahli hukum
gara yang berbeda.
mengambil bentuk tertulis
dikodifi-kasikan
dalam
lebih mengacu
di negara Eropa Kontinental lebih kuat dalam hal penafsiran
yang menganut Civil Law terutama prosedur
yang dibentuk dari
Pranata hukum Common Law di bidang
karena terbiasa mengacu kepada
hukum investasi dan pembiayaan yang masuk ke
peraturan perundang-un-dangan, disamping itu juga
dalam sistem hukum kita yang menganut sistem
membutuhkan penaf-siran
Civil Law adalah antara lain :
penafsiran
gramatikal,
hukum, antara lain historis,
otentik
dan
konstruksi hukum.
a. Trusts Lembaga trusts merupakan suatu lembaga yang
Hal ini berbeda dengan
sistem hukum
hubungannya berdasarkan kepercayaan (fiduciary
Common Law yang sumber hukum utamanya ada-
relationship) dimana didalamnya seseorang ada-
lah yurisprudensi (judge made by law/binding force
lah sebagai pemegang hak atas harta kekayaan
of precedent), dimana masalah-masalah hukum
yang tunduk pada kewajiban berdasarkan equity
diselesaikan kasus perkasus dan hasilnya tercermin
untuk memelihara atau menggunakan harta ke-
dalam
(yurisprudensi).
kayaan itu untuk kepentingan orang lain. Dengan
Oleh karenanya kemampuan analisis yang kuat dari
pranata trusts, kepemilikan dibagi kepada hak
para hakim negara-negara Anglo Saxon menjadi
berdasarkan hukum dan hak berdasarkan equity.
salah satu ciri positif, karena mereka sudah terbia-
Dalam pandangan sistem hukum Common Law,
sa memecahkan masalah dengan melihat kasus-
trusts is created where the absolute owner of
kasus terdahulu. Proses peradilan dengan sistem juri
property (the settlor) passes the legal title in
dikenal dalam sistem hukum Common Law tidak
that property to a person (the trustee) to hold
dikenal dalam sistem Civil Law.
that property on trusts for the benefit of another
putusan-putusan
hakim
person (the benificiary) in acordance with terms set out by the settlor. (Gunawan Widjaya, 2008) 185
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
Sebagai pranata yang berkembang dalam sistem
mon Law,
equity, yang melibatkan eksistensi 3 pihak yaitu
yang kedudukannya sejajar dengan hukum yang
settlor,
pada awalnya muncul akibat hukum tidak mam-
trustee
dan
benificiary,
trusts
merupakan suatu pranata yang unik. Dalam hal yang demi-kian, trusts merupakan suatu konsep dimana
settlor
menyerahkan hak milik
sejatinya (domi-nium) kepada
trusts dalam
equity
merupakan sumber hukum
pu menyelesaikan permasalahan. b. Pembiayaan Sekunder Perumahan (Secondary Mortgage Facilitiy/SMF) Lembaga Secondary Mortgage Facility (SMF)
bentuk kepemilikan terdaftar (legal owner) dan
merupakan
benificiary
sebagai Housing Finance System yang dikenal di
dalam
bentuk
kenikmatan
(equitable owner). Sehingga jelas
lembaga pembiayaan yang dikenal
dengan
negara Amerika dan Negara yang menganut sis-
diserahkannya benda dalam trusts oleh settlor
tem Common Law /Anglo Saxon dan disebut de-
kepada
ngan Mortgage Backed Securities.
trustee, settlor
tidak lagi memiliki
sesuatu kepentingan atau hak apapun lagi atas
Kegiatan SMF pada dasarnya adalah kegiatan
benda yang diserahkan dalam trusts (kecuali
membeli tagihan kredit pemilikan rumah (KPR)
dalam resulting trusts).
dari bank penerbit KPR (originator), kemudian
Sebagai pranata hukum yang unik, trusts tidak-
menerbitkan efek atau sekuritas untuk dijual ke-
lah berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian
pada investor dengan jaminan tagihan KPR yang
dari suatu sistem yang lebih besar yang disebut
didukung oleh jaminan kebendaan
sebagai equity. Sehingga dalam hal ini trusts
makan
lahir dari equity, trusts merupakan salah satu
yang dibeli melalui KPR. Sehingga jaminan se-
kontribusi terbesar dalam equity. Dalam tradisi
kunder (second mortgage) merupakan penja-
hukum anglo saxon, trustee selain sebagai pe-
minan dimana suatu benda dijaminkan kepada
milik juga merupakan pengurus dalam hukum
dua kreditor, kreditor awal dan kreditor akhir. Se-
dari trusts corpus.
condary Mortgage Facility is a mortgage that’s
Hukum Indonesia (Civil Law) tidak mengenal
a junior to first mortgage on the same property,
istilah trustee. Pranata hukum trusts yang berda-
but the senior to any later mortgage Dalam hal
sarkan pada adanya dual ownership, yaitu legal
ini objek jaminan yang sudah dijaminkan dalam
owner dan beneficial owner tidak dikenal dalam
perjanjian kredit dijaminkan kembali. Sehingga
sistem hukum Civil Law. Dalam sistem ini legal
tanah dan bangunan/rumah yang sudah dija-
dan beneficial owner berada dalam satu tangan,
minkan dalam pembiayaan rumah dijaminkan la-
dengan kata lain pemilik adalah mereka yang
gi untuk mendapatkan dana pembiayaan peru-
mempunyai hak milik terhadap sesuatu benda.
mahan tersebut.
Sebaliknya dalam sistem hukum Common Law,
Jaminan mortgage tersebut dikumpulkan oleh
trusts merupakan pranata hukum yang di dasar-
bank dan diserahkan pada suatu lembaga trusts
kan pada equity atau kepatutan. Konsep trusts
untuk penerbitan sekuritas untuk dijual kepada
ini banyak digunakan dalam bisnis. Dalam Com-
investor. Sedangkan originator
yang dina-
mortgage yang dibebankan atas tanah
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
sebagai bank 186
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
pemberi kredit akan melakukan fungsinya seba-
kuponnya tidak tetap dan jadwal pembayarannya
gai pemberi kredit dengan memantau kelang-
pun tidak jelas.
sungan pembayaran kredit dan apabila terjadi kemacetan, sebagai originator, bank akan mena-
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Ter-
langi pembayaran kewajiban debitor.
hadap Hukum Investasi dan Pembiayaan Berlakunya pranata hukum yang berasal
c. Sekuritisasi Aset dalam bentuk Efek Beragun
dari sistem hukum Common Law di Indonesia yang
Aset (EBA)
menganut sistem hukum Civil Law menunjukkan
Sekuritisasi sebagai konsep yang lahir dan per-
adanya situasi percampuran sistem hukum (mixed
tama berkembang di Amerika Serikat, diartikan
jurisdiction), dimana di Indonesia berlaku kaidah
sebagai transformasi aset yang tidak liquid (ta-
hukum
gihan-tagihan yang semula sulit diperjualbelikan)
tamakan sistem hukum Civil Law. Hal ini menun-
menjadi liquid (mudah diperjualbelikan) dengan
jukkan
cara pembelian Aset Keuangan dari kreditor asal
Indonesia.
dan penerbitan EBA berupa : a) Surat Utang (mi-
sistem Common Law walaupun mengu-
tren perkembangan
hukum positif di
Kecenderungan eksistensi
sistem hukum
salnya obligasi) yang dijamin pembayarannya
Common Law dalam sistem hukum Indonesia me-
dengan portofolio tagihan-tagihan terhadap de-
rupakan konsekuensi dari peran Amerika sebagai
bitor yang di dalamnya melekat jaminan Hak
adidaya ekonomi. Sejumlah pencangkokan dan
Tanggungan; dan b) Sertifikat partisipasi yang
pengenalan hukum Amerika telah berjalan secara
dijual kepada/ dimiliki investor sebagai bukti
sistematis, disamping kenyataan bahwa para elit le-
kepemilikan secara proporsional atas portofolio
gal expert dan ahli ekonomi Indonesia pada umum-
tagihan-tagihan
nya merupakan alumni Universitas
portofolio adalah
kumpulan
tagihan-tagihan terpilih dari bank pemberi kredit
Inggris dan Australia. (Ade Manan, 2004)
(origionator) terhadap debitor/pembeli rumah. Suatu sekuritisasi
di Amerika,
Kebijakan Amerika dalam pembangunan
akan menghasilkan Asset
hukum di Negara-negara berkembang, sebagaimana
Backed Securities atau disebut Efek Beragun
diulas oleh Thomas Franck dalam tulisan “ Dapat-
Aset (EBA), karena
setiap pemenuhan kewa-
kah Hukum Amerika dan Insitusi Hukumnya Mem-
jiban yang ada dalam sekuritas atau efek ter-
bantu Negara Berkembang” yang merujuk pada
sebut dijamin dengan aset. Oleh karenanya pro-
Foreign Assistance Act 1966, bahwa kongres me-
duk dari sekuritisasi aset dinamakan Asset
nyetujui
Backed Securities
(AID) :
(ABS) atau Efek Beragun
Aset. EBA terdiri dari dua bentuk, yakni : 1) Fixed income securities yang menerbitkan/ memberikan kupon dalam jumlah tetap dan disebutkan pula jadwal pembayaran yang jelas; dan
Lembaga Pembangunan Internasional
To emphasize the assurance of Maximum Participaton in the task of economic development on the part of the people of the developing countries through the encourage went of democratic private and local governmental institution.
2) Floating income securities yang pembayaran 187
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
Sebagai implikasinya telah dikirim peneliti, khususnya
para pakar hukum ke Negara-negara
berkembang di Asia dan Afrika.
satuan berbeda dengan konsep hak kebendaan yang duplikasi dan dapat dibagi-bagi, konsep pelengkap (suplementary nation). Konsep yang
Pengaruh sistem hukum Common Law ke
dikembangkan di Jerman ini menyatakan bahwa
dalam sistem hukum Indonesia yang menganut sis-
registrasi publik atas hak kebendaan termasuk
tem hukum Civil Law ditandai dengan masuknya
juga
pranata ekonomi dan pranata hukum asing sebagai
perpajakan. Ini disebut dengan
akibat pergaulan perdagangan
dunia. Sehingga
Clausus, dan perkembangan beberapa instru-
mengakibatkan benturan tradisi hukum Indonesia
men hukum yang mempunyai tujuan yang sa-
dengan tradisi hukum Anglo Saxon.
ma dengan konsep.
Pengaruh
sistem hukum
kodifikasi
hak
tersebut
dari
segi
numerus
Common Law
Penghalang pertama yang merupakan peng-
dengan sistem hukum Civil Law yang dianut
halang utama terhadap adopsi konsep trusts
Indonesia dalam bidang hukum investasi dan pem-
ke dalam Civil Law adalah adalah konsep kepe-
biayaan juga masih menimbulkan benturan, karena
milikan yang mandiri tidak dapat dibagi. Yang
bidang hukum dimaksud tidak dikenal dalam sistem
merupakan konsep kepemilikan
hukum Civil Law, yaitu :
pertama kali diperkenalkan oleh Code Justian,
a. Persoalan Hukum Penggunaan Lembaga
kemudian diperkenalkan kembali oleh Code
seperti yang
Napoleon Pasal 544. Kemudian terdapat per-
Trusts Lembaga trusts
merupakan
lembaga yang
kembangan terhadap
struktur sosial. Per-
dipercayakan oleh seseorang atas harta keka-
kembangan tersebut termasuk juga perubahan
yaannya demi kepentingan benificiery.
formulasi
Lem-
kepemilikan
yang
otonom
dan
baga ini dalam tradisi hukum Common Law
eksklusif menjadikan konsep kepemilikan yang
adalah legal relationship created under the laws
lebih luas yang lebih dapat beradaptasi dan lu-
of equity whereby property (the corpus) is held
wes. Akibat dari proses liberalisasi bahwa hak
by one party (the trustee) for the benefit of other
untuk hidup, hak untuk bekerja, atau hak atas
(cestui que trust or beneficiaries. Dari rumusan
pendidikan yang dipandang sebagai hak milik
tersebut memperlihatkan bahwa trusts adalah
komersial, kultural atau hak koletif pekerja di
produk dari equity yang berada di luar court of
industri-industri.
Common Law.
Syarat kedua adalah prinsip terbuka untuk u-
Terdapat beberapa karakteristik Civil Law mo-
mum yang mensyaratkan numerus clausus atau
dern yang yang menjadi penghalang terhadap
perhitungan pajak atas hak kepemilikan. Menu-
resepsi/ adopsi konsep trusts yang merupakan
rut doktrin ini : a) semua transaksi yang me-
bagian elemen dari pranata hukum, dimana
nimbulkan iura in rem
konsep
trusts merupakan bagian esensi dari
resmi; b) bentuk-bentuk transaksi in rem di
pranata hukum investasi dan pembiayaan yang
perinci dalam kodifikasi; c) transaksi yang tidak
meliputi, konsep kepemilikan dalam satu ke-
disebut dalam kodifikasi tidak dapat dilakukan;
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
mesti dicatat dengan
188
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
d) jumlah transaksi ius in rem tidak dapat di-
diberikan oleh masing-masing Debitor
ubah-ubah.
harus melalui proses balik nama secara
Dasar dari konsep publisitas kepemilikan adalah
bertahap, yaitu balik nama ke Secon-
pemisahan antara
dan aura in
dary Mortgage Company (Tahap I), ba-
personam, yakni pemisahan antara hukum ke-
ru kemudian dibalik nama atas nama
bendaan dengan hukum tentang obligasi. Se-
Wali Amanat yang mewakili para in-
hingga otonomi para pihak
vestor/pemegang
aura in rem
diperkenankan
EBA
II).
dalam bidang ini dengan konsep trusts, karena
Mengingat transaksi sekuritisasi hanya
sebenarnya setiap transaksi tentang trusts akan
menguntungkan bilamana
melibatkan kepemilikan
yang akan
debitor-debitor dan tagihan-tagihan da-
memperluas konsep kepemilikan kepada klaim
lam jumlah besar agar dapat menutup
dan future interst dan beneficiaries, tetapi
biaya-biaya
yang cukup tinggi untuk
transaksi seperti ini dalam konsep Civil Law
melakukan
sekuritisasi, maka porto-
pada prinsipnya dianggap tidak mempunyai
folio tagihan KPR yang terdiri dari ra-
akibat in rem.
tusan atau bahkan ribuan tagihan akan
in rem
b. Persoalan Hukum pembiyaan
sekunder
mencakup
menjadi kendala besar dalam efisiensi
perumahan (secondary mortgage facilitiy/
waktu dan biaya dalam proses
SMF)
nama yang sekarang dilakukan secara
Sebagai
suatu
manual (satu persatu dan tidak secara
akibat
kontinyu/global). Untuk itu harus di-
perbeda-an sistem hukum yang terkait dengan
mungkinkan Tahap I dan Tahap II di-
jaminan kredit berupa tanah
lakukan secara serentak dan kolektif
ketentuan
bentuk
yang
hambatan
hukum
baru,
balik
SMF
menghadapi
sebagai
dan rumitnya
pertanahan
khususnya
(balik nama) dapat langsung terjadi dari
masalah Hak Tanggungan yang ternyata tidak
bank pemberi KPR (originator) kepada
cukup adaptif terhadap pelaksanaan SMF ini
Wali Amanat.
merupakan ken-dala utama. Atas dasar hal tersebut, maka
b. Tidak ditentukannya pendaftaran Hak
per-masalahan hukum yang
Tanggungan atas nama Wali Amanat
menjadi kendala tran-saksi sekuritisasi SMF
dalam Undang Undang Hak Tang-
saat ini adalah sebagai berikut :
gungan. Dalam Hipotik yang didasarkan
1. Hak Tanggungan, terdapat 2 permasalahan,
pada
Ordonansi
op de Vergadering
van Hounders van Schuldbrieeven aan
yaitu:
Toonder (Ordonansi a. Syarat balik nama jaminan Hak Tanggungan. Jaminan Hak Tanggungan yang semula terdaftar atas nama bank pemberi kredit KPR (originator) yang 189
(Tahap
Rapat Para Pe-
megang Surat Utang Atas Tunjuk), Stb 1937 – 545 tanggal 25 September 1937, berlaku sejak 4 November 1937 yang masih berlaku hingga saat ini, Hipotik
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
dapat didaftarkan atas nama Wali Ama-
takan bahwa hukum merupakan sarana pembaha-
nat. Sementara dalam Undang Undang
ruan dan pembangunan masyarakat.
Hak Tanggungan tidak ada pengaturan seperti Ordonansi
itu.
Padahal
pranata hukum asing yang mempunyai sistem hu-
tidak
dapat
kum yang berbeda merujuk pada perpindahan nor-
dan di-hentikan
dalam
ma-norma hukum atau ketentuan hukum tertentu
perkembangan peratu-ran perundang-
dari suatu Negara tertentu ke Negara lain selama
undangan.
suatu proses pembuatan hukum (undang-undang).
diabaikan
tersebut
ketentuan
Adopsi hukum sebagai akibat masuknya
c. Permasalahan yang berkaitan dengan
Oleh karenanya adopsi hukum menunjuk pada pro-
perpindahan hak milik yang terjadi.
ses pembuatan
Dikaitkan dengan Pasal 613 KUH
dimana legislatif mempunyai 2 (dua) opsi pilihan,
Perdata, penyerahan hak-hak atas piu-
yaitu meminjam atau mengambil alih hukum atau
tang tersebut harus melalui proses pem-
undang-undang yang telah ada dan berlaku pada
beritahuan kepada debitor KPR atau se-
Negara lain, atau karena tiap-tiap Negara memiliki
cara tertulis disetujui dan diakuinya.
tradisi, budaya, sejarah, dan identitas yang berbeda
Hal ini akan relatif sulit dalam pelaksa-
antara satu dengan yang lainnya, maka tiap-tiap
naanya mengingat portofolio yang akan
Negara melakukan sendiri proses pencarian nor-
dijual adalah milik ribuan debitor.
ma-norma dan kaidah-kaidah hukum yang dianggap cocok dan sesuai
peraturan perundang-undangan,
dengan identitas bangsa
dan
negara tersebut yang sejalan dengan tradisi, budaya,
Pembaharuan Hukum Dengan masuknya sistem hukum Common Law dalam pranata ekonomi Indonesia, hukum me-
dan sejarahnya. Masuknya
pranata hukum
yang berasal
merlukan penyesuaian karena hukum harus mem-
dari tradisi hukum Anglo Saxon dengan sistem
berikan legalitas terhadap segala perubahan yang
hukumnya Common Law ke seluruh dunia mem-
terjadi, agar lalu lintas pergaulan manusia akibat
berikan alasan dilakukannya adopsi pranata hukum
masuknya pranata hukum asing tersebut tidak ter-
asing karena : 1) Transplantasi hukum dilakukan
ganggu dan saling bertabrakan. Untuk itu reformasi
dengan mudah, cepat, dan merupakan sumber hu-
di bidang hukum sebagai akibat masuknya pranata
kum baru yang potensial; 2) Transplantasi hukum
hukum asing di Indonesia merupakan hal yang sa-
seringkali mengikuti suatu masa pejajahan (kolo-
ngat penting dan mendesak untuk dilakukan. Peru-
nialisme); dan 3) Transplantasi hukum tidak lepas
bahan hukum tersebut mencakup pembaharuan da-
dari peran serta kalangan ahli hukum, yang cende-
lam cara berpikir, tingkah laku, pola hidup yang se-
rung mencontoh hukum-hukum yang bagi mereka
suai dengan tuntutan perkembangan. Perbedaan
diangap baik dan bagus.
sistem hukum ini harus dapat diatasi dengan cara sebagaimana konsep dan
tem adalah refleksi atau cermin dari budaya ma-
Mochtar Kusumaatmaja, yang menya-
syarakat, bahwa hukum tidaklah otonom, bahwa hu-
pembaharuan hukum pendapat
Pada prinsipnya, hukum sebagai suatu sis-
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
190
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
kum ada dan dipengaruhi oleh budaya yang hidup
rumahan dan sekuritisasi aset dapat diterapkan
dalam masyarakat, bahwa substansi hukum yang
dalam sistem hukum Indonesia yang menganut sis-
dibuat tidak berdasarkan norma-norma atau kai-
tem hukum Civil Law, maka harus diadakan pem-
dah-kaidah yang cocok yang sesuai dengan nilai-ni-
baharuan hukum melalui sarana pembangunan yang
lai budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat
memenuhi syarat-syarat kerangka pemba-ngunan
tidaklah dapat hidup dan bertahan dalam masya-
hukum menurut Mochtar Kusumaatmadja,
rakat tersebut. Dengan dasar ini seolah-olah pranata
meliputi :
hukum asing sulit untuk diadopsi.
1) Hukum tidak merupakan aturan-aturan yang
Namun demikian
yang
sesungguhnya, adopsi
bersifat ad hoc, akan tetapi merupakan aturan-
ter-hadap pranata hukum asing dapat dilakukan
aturan umum dan tetap. Dalam hal ini aturan
dengan bergantung pada kuat lemahnya hubungan
dalam mekanisme hukum harus
antara hukum atau undang-undang yang hendak
peraturan yang sifatnya tetap bukan bersifat
diadopsi
insidentil sesaat.
dengan keadaan politik, sosial, budaya
dari masya-rakat suatu negara dimana hukum atau
2) Hukum tadi harus diketahui
merupakan
dan jelas bagi
undang-un-dang tersebut hendak diadopsi. Dalam
warga masyarakat yang kepentingan-kepen-
hal de-mikian, maka pelaksanaan dari hukum yang
tingannya diatur oleh hukum. Hukum menge-
diadopsi dari suatu sistem hukum ke sistem hukum
nai mekanisme investasi dan pembiayaan
lain pasti berbeda dengan hukum negara asalnya.
tersebut
Mengenai masuknya pranata hukum asing di bidang investasi dan pembiayaan seperti pasar modal, lembaga trusts, pembiayaan sekunder perumahan dan sekuritisasi aset memerlukan adanya
harus
disosialisasikan
pemberla-
kuannya sehingga dapat efektif dalam pelaksanaannya. 3) Dihindari penterapan
peraturan-peraturan
yang bersifat retroaktif (berlaku surut);
pembaruan hukum yang memungkinkan dilakukan
4) Hukum tersebut harus dimengerti oleh umum;
adopsi dan penerapannya yang sesuai dengan sistem
5) Tidak ada peraturan-peraturan yang saling
hukum kita yang menganut sistem Civil Law.
bertentangan, baik mengenai satu bidang kehi-
Sehingga Indonesia tidak lagi mengalami benturan
dupan tertentu, maupun untuk pelbagai bidang
dengan tradisi hukum Anglo Saxon atau Common
kehidupan (konsisten);
Law.
Apalagi kebijakan dalam bidang EKUIN
umumnya
mengambil ketentuan dari sistem hu-
kum Common Law yang kadang kala tidak cocok
6) Pembentukan hukum harus memperhatikan kemampuan para warga masyarakat untuk mematuhi hukum tersebut;
diterapkan di negara kita yang menganut Civil Law,
7) Perlu dihindari terlalu banyak dan seringnya
terutama yang berkaitan dengan prosedur yang
frekwensi perubahan-perubahan pada hukum,
dibentuk dari sejarah, budaya masing-masing ne-
oleh karena warga-warga masyarakat dapat
gara yang berbeda.
kehilangan ukuran dan pedoman bagi kegiatan-
Oleh karenanya agar konsep pranata hu-
kegiatannya;
kum pasar modal, trusts, pembiayaan sekunder pe191
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
8) Adanya korelasi antara hukum dengan pelaksanaan atau penerapan hukum tersebut; 9) Hukum mempunyai landasan yuridis, filosofis maupun sosiologis;
tem hukum Anglo Saxon dapat dilakukan. Namun demikian pembentukan hukum
tersebut dengan
menggunakan sarana peraturan perundang-undangan harus dilakukan dengan memperhatikan kon-
10) Perlu diusahakan agar hukum tersebut diberi bentuk tertulis.
sep pemikiran sistem hukum Indonesia. Pembaharuan dan pembinaan hukum melalui pembentukan perundang-undangan baru sangatlah memegang pe-
Menurut Mochtar Kusumaatmadja, ukuran dapat dilakukan pengembangan/pembaharuan bidang hukum adalah : 1) Ukuran keperluan yang
ranan yang terpenting. Namun demikian tidaklah mengecilkan pembentukan hukum melalui sarana putusan pengadilan. Atas dasar teori
mendesak.; 2) Feasibility, bidang hukum yang mengandung terlalu banyak halangan ditangguhkan; 3) Perubahan yang pokok, dimana perubahan diperlukan karena pertimbangan politik, ekonomi dan sosial; 4) Penggunaan model asing, walaupun adakalanya menguntungkan juga harus memperhatikan hambatan terhadap penggunaan model asing tersebut. (Mochtar Kusumaatmadja, 2002) Untuk itu sesuai dengan teori Mochtar Kusumaatmadja, perubahan pembangunan hukum berkaitan dengan adopsi pranata hukum trusts, lembaga pembiayaan sekunder perumahan, sekuritisasi dan Pasar Modal harus dilakukan dengan pembangunan secara menyeluruh melalui pembentukan hukum positif atau peraturan perundang-undangan yang disesuaikan dengan nilai-nilai dan kenyataan yang hidup di dalam masyarakat. Menurut Mochtar
Mochtar Kusumaatmdja
tersebut, maka pembaharuan terhadap hukum investasi dan pembiayaan nata hukum asing
yang berasal dari pra-
dengan sistem hukumnya
Common Law, dalam penerapan tetaplah dimungkinkan dan dapat dilakukan, karena lembaga ini masuk dalam bidang hukum netral yang memungkinkan diadakan pembaharuan hukum sebagaimana konsep
pembangunan
hukum
dari
Mochtar
Kusumaatmadja yang menyatakan, bahwa hukum dapat dipilah antar bidang hukum netral dan bidang hukum tidak netral. Sehingga untuk pembaharuan hukum harus ditentukan bidang hukum mana yang dapat diperbaharui dan bidang hukum mana yang sebaiknya dibiarkan dulu. Bidang hukum yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan budaya dan spiritual masyarakat (bidang hukum tidak ne-tral)
Kusumaatmadja, “Di Indonesia, undang- undang
sementara harus dibiarkan, seperti bidang-bidang
merupakan cara pengaturan hukum yang utama”.
hukum kekeluargaan, perkawinan, perce-raian serta
Sejalan dengan teori Mochtar Kususmaatmadja tersebut, dengan sarana hukum melalui legalisasi Pemerintah dengan cara pembentukan peraturan perundang-undangan, adopsi terhadap lembaga hukum investasi dan pembiayaan seperti pasar modal, trusts, pembiayaan sekunder perumahan dan seku-
waris. Sebaliknya bidang-bidang lain, seperti hukum perjanjian, perseroan, dan hukum perniagaan pada umumnya merupakan bidang hu-kum yang tepat untuk usaha pembaharuan (bidang hukum netral). terhadap bidang hukum netral dapat digunakan hukum negara lain. Sedangkan bidang hukum tidak
ritisasi aset yang merupakan lembaga dalam sisLex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
192
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
netral harus selalu memperhatikan
asas hukum
dalam sistem hukum Indonesia.
hukum, yang memungkinkan
lembaga
eko-
nomi yang berasal dari sistem hukum Common
Pranata hukum investasi dan pembiayaan
Law tersebut diberlakukan di Indonesia yang
merupakan bidang hukum perikatan dan harta
tentunya disesuaikan dengan budaya, tradisi dan
kekayaan
hukum yang berlaku di Indonesia.
yang
menganut
asas
kebebasan
berkontrak dan sistem terbuka serta merupakan
5. Lembaga-lembaga hukum investasi dan pem-
hukum peleng-kap yang memungkinkan untuk
biayaan yang berasal dari sistem hukum Com-
dilakukan peru-bahan.
mon Law
dimungkinkan untuk dilakukan
adopsi dengan diikuti perubahan dan pembaharuan karena lembaga investasi dan pem-
Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, dapat diperoleh
biayaan tersebut merupakan bidang hukum
kesimpulan yang merupakan sebagai berikut:
netral yang masuk dalam hukum perikatan dan
1. Globalisasi sebagai fenomena pembaharuan
hukum kekayaan yang bersifat terbuka.
membawa pengaruh cukup besar terhadap bidang ekonomi yang harus diikuti dengan perubahan dan pembaharuan hukum karena hukum harus selalu memberikan kepastian. 2. Globalisasi telah mengakibatkan masuknya pranata ekonomi dan hukum asing ke dalam suatu negara yang memiliki sistem hukum yang berbeda, yaitu masuknya lembaga ekonomi yang hanya ada pada sistem
Common Law
ke
Indonesia yang menganut sistem hukum Civil Law yang pelaksanaannya seringkali menimbulkan benturan. 3. Lembaga trusts, pembiayaan sekunder perumahan, sekuritisasi aset dengan EBA dan Pasar Modal merupakan pranata ekonomi yang berasal dari Negara dengan sistem hukum yang semula tidak dikenal dalam sistem hukum Indonesia yang menganut sistem hukum Civil Law, dimana pada kenyataan keberadaan lembaga-lembaga
ekonomi
tersebut
tidak
mungkin dihindari keberadaannya. 4. Agar tidak terjadi benturan dalam pelaksa-
Daftar Pustaka Abdul Manan, “Aspek-Aspek Pengubah Hukum”, Ed. 1. Cet. 1, Kencana, Jakarta, 2005. Ahmad Kamil dan M. Fauzan, “Kaidah-Kaidah Hukum Yurisprudensi”, Ed. 1. Kencana, Jakarta, 2004. AR. Fullarton. The Common Law and Taxation of Trusts in Australia in The Twenty-First Century. BPHN. Seminar Pembangunan Nasional VIII Buku 1, BPHN, Jakarta, 2003. Gunawan Widjaya”, “Transplantasi Trusts Dalam KUH Perdata, KUHD dan Undang Undang Pasar Modal”, Ed. 1. Cet.1, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2008. Lawrence M. Friedman, “American Law : as an Introduction”, Jurnal Keadilan Vol. 2 No. 1 Tahun 2002. Lawrence M. Friedmann, “American Law”, Norton Company, New York, 1984. Lawrence M. Friedmann Wolfgang, “Legal Theory”, Steven & Son, London, 1953.
naannya, maka perlu dilakukan pembaharuan 193
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
Pengaruh Sistem Hukum Common Law Terhadap Hukum Investasi dan Pembiayaan di Indonesia
Mochtar Kusumaatmadja, ”Hukum Masyarakat dan perkembangan Hukum Nasional”, Binacipta, Bandung, 1976.
Munir Fuady, ”Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktik”, Buku Ketiga, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996.
Mochtar Kusumaatmadja, “Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan”, Alumni, Jakarta, 2002.
Satjipto Raharjo, “Ilmu Hukum”, Alumni, Bandung, 1986. Titik Triwulan Tutik, “Pengantar Ilmu Hukum”, Cet. Pertama, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2006.
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
194