Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
PENGARUH PROGRAM LOYALITAS DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TB GRAMEDIA Yetty Dwi Astuti Supadmo
[email protected]
Suwitho Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Competition in the business world that increasingly stringent demands of business people to be able to formulate appropriate marketing strategies in maintaining its business . So it is with the Scholastic Bookstore implementing loyalty programs to entice consumers to keep making a purchase . In addition, product quality is also a factor that is not less important to be noticed by the company , given the current product quality is one of the factors that consumers consider to decide to buy. The purpose of this study was to determine the effect of loyalty programs and quality products to the purchasing decision. This type of research is the study of causality by using quantitative methods. The population in this study is a customer Members Gramedia Bookstore Tunjungan Plaza Surabaya consisting of 1235 people with samples taken as many as 124 people . Data analysis technique used in this study is the multiple linear regression analysis. The results showed that the Loyalty Program and Product Quality significant effect on purchase decision on TB Scholastic Tujungan Plaza Surabaya . Keywords : loyalty programs , product quality , purchasing decisions ABSTRAK Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat menuntut para pelaku bisnis untuk dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat dalam mempertahankan bisnisnya. Demikian halnya dengan Toko Buku Gramedia yang menerapkan program loyalitas untuk menarik perhatian konsumen agar tetap melakukan pembelian. Selain itu, kualitas produk juga merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan oleh perusahaan, mengingat kualitas produk saat ini merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan konsumen untuk memutuskan membeli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program loyalitas dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas dengan menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Member Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza Surabaya yang berjumlah 1235 orang dengan sampel yang diambil sebanyak 124 orang. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Loyalitas dan Kualitas Produk berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada TB Gramedia Tujungan Plaza Surabaya. Kata Kunci: program loyalitas, kualitas produk, keputusan pembelian
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
2
PENDAHULUAN Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat menuntut para pelaku bisnis untuk lebih cermat lagi dalam melakukan strategi pemasaran dalam mempertahankan bisnisnya. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi terdapat banyak dampak positif tetapi tidak menutup kemungkinan menimbulkan banyak masalah yang muncul. Dalam menghasilkan suatu produk yang sama atau sejenis dengan kualitas dan mutu yang baik pula, sehingga menyebabkan semakin sempitnya pasar. Hal inilah yang membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan dari konsumen. Toko Buku Gramedia adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang ritel yang bertahan dalam persaingan tersebut, namun terdapat kemungkinan juga Toko Buku Gramedia akan mengalami penurunan penjualan, karena semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang ritel buku yang mempunyai kualitas dan mutu yang hampir sama dengan Toko Buku Gramedia yang menawarkan berbagai macam produk dengan harga yang lebih terjangkau. Pada dasarnya, semakin banyaknya pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang menjadi harapannya. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya. Demikian halnya dengan Toko Buku Gramedia yang terus memunculkan ide-ide yang harus diambil dalam menentukan suatu langkah guna meningkatkan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Toko Buku Gramedia adalah dengan menerapkan program loyalitas, dimana program ini dimaksudkan untuk menarik perhatian konsumen untuk tetap melakukan pembelian pada Toko Buku Gramedia. Program loyalitas didefinisikan sebagai upaya struktural pemasok yang menyediakan pelanggan dengan insentif loyalitas seperti poin ditukarkan dengan hadiah atau diskon untuk meningkatkan komitmen pelanggan sikap dan perilaku untuk menawarkan pasar pemasok (Sharp dan Sharp, 1997). Menurut Liu (2007), program loyalitas merupakan program yang memungkinkan konsumen untuk mengumpulkan hadiah gratis ketika mereka melakukan pembelian berulang-ulang dengan perusahaan. Program loyalitas tersebut dapat berupa pemberian diskon untuk produk tertentu dan juga pada saat event-event tertentu. Misalnya pada saat hari Imlek maka potongan harga untuk buku-buku tertentu sebesar 20%. Pemberian hadiah langsung kepada produk tertentu, misal untuk novel tertentu mendapatkan pembatas buku yang unik. Launching buku dengan diadakanya temu pengarang buku secara langsung dengan penggemarnya. Kegiatan publisitas, yaitu menjadi sponsorship dalam kegiatan-kegiatan tertentu, seperti perayaan hari-hari besar nasional. Membantu dan menangani pelajar atau mahasiswa untuk melakukan PKL atau magang di Toko Buku Gramedia. Dalam melakukan program-program loyalitas Toko Buku Gramedia merupakan sarana bagi perusahaan untuk menginformasikan produk-produknya terutama produk baru kepada masyarakat, sehingga produknya dapat dikenal oleh masyarakat luas dan tertanam dibenak konsumen yang kemudian akan tertarik dan terbujuk untuk melakukan pembelian, yang pada akhirnya akan meningkatkan volume penjualan. Namun didalam penyampaian program untuk meningkatkan volume penjualan yang dilakukan Toko Buku Gramedia Asri Media tidak selalu mendapat tanggapan yang positif dari sebagian konsumen. Mereka mempunyai pola pikir sendiri untuk menentukan suatu keputusan itu baik atau tidak bagi konsumen, mereka ingin selalu hal yang terbaik yang bisa didapat.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
3
Selain itu, kualitas produk juga merupakan faktor terpenting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Dimana kualitas produk dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian, mengingat kualitas produk saat ini sangat diperhatikan oleh konsumen. Konsumen menginginkan kualitas produk yang terbaik dalam melakukan keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong (2012: 283) arti dari kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan, pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh permasalahan yang dihadapi adalah apakah terdapat pengaruh program loyalitas dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza Surabaya? Maka dari itu, tujuan utama yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh loyalitas dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Keputusan Pembelian Keputusan pembelian menunjukkan adanya konotasi rasional yaitu pertimbangan yang melibatkan pemikiran, manfaat dan fungsional. Sedangkan menurut Morissan (2010:111) keputusan pembelian (Purchase Intention) adalah tahap selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan membeli; namun keputusan pembelian adalah tidak sama dengan pembelian yang sebenarnya (Actual Purchase). Ketika konsumen memilih untuk membeli suatu merek, ia masih harus melaksanakan keputusan dan melakukan pembelian yang sebenarnya. Keputusan tambahan diperlukan dalam hal kapan membeli, dimana membeli, serta berapa banyak uang yang harus dikeluarkan, sering kali, terdapat penundaan antara keputusan membeli dengan pembelian yang sebenarnya, khususnya terhadap pembelian yang kompleks dan memerlukan keterlibatan tinggi seperti pembelian mobil, computer, serta produk konsumsi jangka panjang (consumer durable). Setiadi (2008) mendefinisikan keputusan membeli sebagai sebuah proses. Proses pemilihan diantara dua atau lebih alternatif dimana semua aspek perilaku dan kondisi dilibatkan dalam suatu pengambilan keputusan konsumen, termasuk pengetahuan, arti kepercayaan, perhatian dan pemahaman akan suatu produk yang ditawarkan. Proses keputusan pembelian adalah proses kognitif yang mengantarkan pemilihan dari alternatif pilihan yang tersedia. Setiap keputusan merupakan tindakan final. (Harjanto 2009:355). Simamora (2010:15) menyatakan bahwa suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Kotler dan Keller (2009:184) mengatakan bahwa dalam proses pengambilan keputusan terdapat lima tahap penting yang dilalui oleh seorang konsumen sebelum membeli produk. Kelima proses keputusan pembelian tersebut adalah: 1. Pengenalan masalah Konsumen akan mengalami proses pembelian ketika konsumen menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal. Rangsangan internal mucul dari kebutuhan normal seseorang seperti rasa haus dan lapar naik ke tingkat maksimum dan menjadi sebuah dorongan. Rangsangan eksternal muncul ketika kebutuhan yang timbul berasal dari eksternal kita seperti saat seseorang mengagumi mobil baru tetangga atau melihat iklan di televisi dan memicu kemungkinan untuk melakukan pembelian. 2. Pencarian informasi
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
4
Setelah konsumen menemukan kebutuhan yang diinginkan, maka mereka akan memulai mencari data atau informasi. Tingkat pencarian informasi ini dapat dibedakan menjadi dua tingkat. Keadaan pencarian informasi yang lebih rendah disebut perhatian tajam, dimana seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Tingkatan berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif, dimana seseorang cenderung mencari bahan bacaan, menelepon teman, melakukan kegiatan on line, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut. 3. Evaluasi alternatif Beberapa konsep dasar yang akan membantu dalam memahami proses evaluasi adalah pertama, konsumen yang berusaha memuaskan kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solus produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini. Konsumen akan memberikan perhatian besar pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan. Sehingga pasar suatu produk dapat disegmentasikan berdasarkan atribut yang penting bagi berbagai kelompok konsumen. 4. Keputusan pembelian Setelah ketiga tahap tersebut dilalui dan konsumen telah memberikan penilaian dan juga evaluasi suatu produk, maka konsumen akan menentukan suatu produk mana yang akan dibeli. Konsumen akan melakukan keputusan pembelian suatu produk dengan melihat sisi merk, harga, kualitas, dan juga metode pembayaran.
5. Perilaku pasca pembelian Setelah melakukan pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur-fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan mengenai merk lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Komunikasi pemasaran seharusnya memasok keyakinan dan evaluasi yang memperkuat pilihan konsumen dan membantunya merasa nyaman terhadap merk tersebut. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Menurut Utami (2010:46) terdapat beberapa faktor dalam mempengaruhi keputusan pembelian yang terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Faktor Internal a. Aspek Pribadi Aspek pribadi yang berkenaan dengan daya beli menyebabkan munculnya pertimbangan dalam diri konsumen yang bersangkutan dalam wujud pilihan, yaitu harga dibandingkan dengan kualitas, harga dibandingkan dengan ketersediaan, harga dibandingkan dengan kenyamanan, dan harga dibandingkan dengan pelayanan. b. Aspek Psikologi Faktor Psikologis yang mempengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu barang / jasa didasarkan pada motivasi, persepsi, kepercayaan, dan perilaku serta proses belajar yang dilalui konsumen 2. Faktor Eksternal a. Keluarga
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
5
Banyak keputusan belanja dibuat untuk produk yang dikonsumsi oleh keluarga secara keseluruhan. Proses pengambilan keputusan dipusatkan pada bagaimana seseorang membuat suatu keputusan. Anak-anak mempunyai peran penting dalam sebuah keputusan belanja keluarga b. Kelompok yang dijadikan acuan Kelompok yang dijadikan acuan (reference group) adalah satu atau lebih orangorang yang digunakan seseorang sebagai dasar perbandingan untuk kepercayaan, perasaan dan perilaku. Kelompok ini mempengaruhi keputusan belanja dengan (1) menawarkan informasi, (2) menyediakan pernghargaan untuk perilaku pembelian yang spesifik, (3) penambahan citra diri pelanggan. c. Budaya Budaya berarti nilai-nilai yang dimiliki oleh kebanyakan orang suatu masyarakat. Budaya adalah faktor yang mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong keinginan dan peilaku menjadi seorang konsumen. Budaya dalam hal ini meliputi hal-hal yang dapat dipelajari dari keluarga, tetangga, teman, guru, maupun tokoh masyarakat. Program Loyalitas Shoemaker dan Lewis (1998) mendefinisikan program loyalitas pelanggan (loyalty programs) sebagai program yang ditawarkan kepada pelanggan yang bertujuan untuk membangun ikatan emosional terdapat perusahaan atau merek perusahaan. Sedangkan Sharp dan Sharp (1997) mendefiniskan program loyalitas sebagai “supplier’s structural effort that provides customers with loyalty incentives such as points redeemable for prizes or discounts to increase customers’ attitudinal and behavioral commitment to the supplier’s market offering” yang dapat diartikan bahwa program loyalitas merupakan upaya bagi peritel untuk meningkakan sikap dan komitmen pelanggan dengan menyediakan pelanggan insentif loyalitas seperti menukarkan poin sebagai hadiah atau diskon. Liu (2007) menganggap bahwa program loyalitas sebagai program yang memungkinkan konsumen untuk mengumpulkan hadiah gratis ketika mereka melakukan pembelian berulang-ulang dengan perusahaan. Konsumen menganggap program loyalitas ini sebagai kegiatan pemasaran yang terorganisir yang menawarkan penghargaan atau manfaat tambahan bagi pelanggan (De Wulf et al., 2003). Rittippant, et al (2009: 1237): “Loyalty programs is introduced to the retail market as it tries to bond customers to a specific grocery store which can be built by offering the incentives that is interested from customers perspective.” Program loyalitas berusaha untuk menghargai pelanggan (dan bisnis) untuk mempertahankan hubungan tersebut dengan memberikan insentif yang jelas bagi perlindungan. Bahkan, program loyalitas yang sukses bahkan dapat mempercepat frekuensi kunjungan pelanggan dan volume pembelian (Capon dan Kivetz, 2008) Leman (2007) berpendapat bahwa setiap perusahaan menginginkan para pelanggan yang loyal karena merekalah sumber pendapatan bagi perusahaan. Dengan kompetisi yang semakin ketat memungkinkan pelanggan dengan berpindah merek atau produk lain. Loyalitas semakin sulit dipertahankan. Namun perusahaan harus berusaha keras menciptakan loyalitas itu, selain demi kelangsungan hidupnya juga karena biaya untuk merebut pelanggan baru semakin mahal. Beberapa bentuk program loyalitas (loyalty program) seperti point reward, direct gift, member get member, kartu diskon, voucher belanja, sampai kartu ucapan sering digunakan perusahaan untuk menjaga dan mempertahankan pelanggan mereka (Leman, 2007).
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
6
Potensi program loyalitas untuk menarik konsumen tidak hanya bergantung pada nilai keuntungannya, tetapi juga pada imbalan yang tersedia. O’Brien and Jones (1995) menunjukkan bahwa ada 5 unsur program loyalitas untuk menentukan nilai suatu program loyalitas tersebut, yaitu : 1. Nilai tunai dari imbalan penukaran 2. Berbagai pilihan dari penghargaan 3. Nilai aspirasional penghargaan 4. Kemungkinan dirasakan mencapai penghargaan 5. Skema kemudahan penggunaan Kualitas Produk Menurut (Kotler dan Armstrong, 2008), kualitas produk adalah sekumpulan ciri-ciri karakteristik dari barang dan jasa yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang merupakan suatu pengertian dari gabungan daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan serta atribut-atribut lainnya dari suatu produk. Suatu produk yang memiliki kualitas adalah produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan sesuai harapan konsumen bahkan dapat melebihi apa yang diharapkan oleh konsumen. Iwarere dan Fakokunde (2011) mengidentifikasikan tiga tingkatan dari kualitas produk berdasarkan pada persepsi konsumen, yaitu: expected quality or compulsory quality, selective quality, dan unexpected or elective quality. Di samping itu, Tjiptono dan Chandra (2011) menguraikan faktor - faktor dalm mengevaluasi kepuasan terhadap produk antara lain: Performance Features Reliability Comformance to specifications Durability Serviceability Estetika perceived quality : Penelitian Sebelumnya Penelitian yang berkaitan dengan program loyalitas dan kualitas produk yang dilakukan oleh Getrycia dan Djatikusuma (2013), menganalisis seberapa besar pengaruh harga, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk minuman isotonik Pocari Sweat baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini dilaksanakan dengan sampel yang diambil berdasarkan teknik nonprobability sampling kepada 100 responden yang pernah membeli atau mengkonsumsi Pocari Sweat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa harga, kualitas produk, dan promosi dapat mempengaruhi keputusan pembelian produk. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Babaliaris (2013), yang dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis seberapa besar hubungan kepuasan pelanggan, retensi konsumen dan program loyalitas. Penelitian ini dilaksanakan dengan sampel yang diambil berdasarkan teknik nonprobability sampling kepada 404 responden pemegang kartu supermarket di Yunani. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis faktor dan analisis tabulasi Gross Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa ada hubungan yang kuat antara frekuensi kunjungan dan penggunaan kartu loyalitas. Penelitian lain oleh Meyer dan Waarden (2008), yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan teoritis dan empiris tentang dampak program loyalitas ritel terhadap
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
7
keputusan pembelian di supermarket. Sampel dalam penelitian ini ialah efek dari dua program loyalitas pada perilaku pelanggan yang dipelajari melalui data panel pada pembelian di pasar maupun supermarket. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi liniear. Hasil penelitian menunjukan bahwa program loyalitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di pasar maupun di supermarket.
Model Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori maka disusunlah model penelitian dan hubungan antar variable sebagai berikut : Program Loyalitas (X1) Kualitas Produk (X2)
H1 Keputusan Pembelian (Y)
H2 Gambar 1 Model Penelitian
Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut : H1 : Program loyalitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza Surabaya. H2 : Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza Surabaya. METODE PENELITIAN Deskripsi Penelitian Penelitian kausalitas untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar variabel melalui uji hipotesis (Sugiyono, 2010:224). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif menggunakan sejumlah sampel dan data-data numerikal atau berbentuk angka (Sugiyono, 2010:13).. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Member Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza Surabaya yang berjumlah 1235 orang tiap bulannya. Sampel yang diambil dari penelitian ini berdasarkan ukuran sampel ditentukan 10 -15 %, jika populasi penelitian subjeknya besar (Arikunto, 2002). Jumlah sampel yang ditetapkan 10 % x 1235 =123.5 = 124 responden pelanggan Toko Buku Gramedia TP.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
8
Definisi Operasional Variabel Variabel Independen 1. Program Loyalitas (X1) Merupakan program yang memungkinkan konsumen untuk mengumpulkan hadiah gratis ketika mereka melakukan pembelian dengan perusahaan (Liu, 2007). Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini mengacu pada teori yang disampaikan oleh Hu et al (2010) yaitu : a) Progam member card gramedia atau KGVC (Kompas Gramedia Value Card); dan b) Progam belanja berhadiah langsung; dan c) Program launcing buku atau produk dengan diadakannya temu langsung dengan pengarang buku. 2. Kualitas Produk (X2) Merupakan nilai yang dimiliki oleh suatu produk untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Indikator kualitas produk pada penelitian ini mengacu pada Tjiptono dan Chandra (2011), yaitu : a) Performance; b) Features; c) Reliability; d) Conformance; dan e) Durability. Variabel Dependen 1. Keputusan Pembelian (Y) Merupakan tindakan yang diambil oleh seseorang untuk membeli atau menggunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang telah diyakini akan memuaskan dirinya. Variabel keputusan pembelian diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut (Engel et al, 2009:130): a) Melakukan pembelian karena sesuai dengan yang dibutuhkan; b) Melakukan pembelian karena adanya informasi berkaitan dengan lamanya waktu dan jumlah uang yang tersedia untuk membeli; c) Melakukan pembelian karena mendapat informasi dari orang lain bahwa produk tersebut berkualitas; d) Memutuskan untuk membeli karena memiliki produk yang berkualitas; dan e) Melakukan pembelian kembali pada produk yang sama Metode Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2009). Data ini diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan alat berupa kuesioner. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa data internal yang berasal dari data Toko Buku Gramedia dan data eksternal yang didapat dari buku, internet, dan jurnal. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala pengukuran disebut valid apabila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur (Kuncoro, 2009:168). Dalam penelitian ini, uji validitas dihitung dengan menghitung korelasi antar skor tiap butir pernyataan dengan total skor atau disebut uji korelasi Pearson dengan tingkat toleransi kesalahan sebesar 0,05. Bila tingkat dari nilai signifikansi yang diperoleh dari tiap pernyataan variabel < 0,05, maka dianggap valid. Namun bila tingkat dari nilai signifikansi yang diperoleh dari tiap pernyataan variabel > 0,05, maka dianggap tidak valid. Reliabilitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan perkataan lain,
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
9
hasil pengukuran tetap konsistensi bila dilakukan pengukuran yang sama. (Sugiyono, 2010 : 34). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2010 : 48). Teknik Analisis data Dari model analisis yang digunakan. menunjukkan adanya hubungan yang linier, oleh karena itu untuk membuktikan hipotesis yang diajukan digunakan tekhnik analisis regresi linier berganda (Sugiyono, 2010) : Y = α + β1 X1 + β2 X2 + ε Keterangan : Y : Variabel Terikat β1 : Koefisien regresi X1 β2 : Koefisien regresi X2
α : Konstanta X1 : Variabel bebas 1 X2 : Variabel bebas 2
ε
: Residual
Uji F Uji F digunakan untuk menguji kelayakan model penelitian. Model dikatakan layak, jika hasil pengolahan dari SPSS, nilai signifikansi uji F lebih kecil dari 0,05 (Ferdinand, 2006). Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah dalam t adalah (Widjarjono, 2010: 26): a. Merumuskan hipotesis. Dalam uji t ini akan digunakan hipotesis sebagai berikut: H0: βi = 0, artinya Program loyalitas atau kualitas produk tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian H1: βi ≠ 0, artinya Program loyalitas atau kualitas produk memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian b. Menetapkan besarnya level of significance (α) sebesar 0,05. c. Mengambil Keputusan (dengan nilai signifikansi) 1) Jika nilai signifikansi lebih besar dari pada level of significance (α) 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak (Program loyalitas atau kualitas produk tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian). 2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari pada level of significance (α) 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima (Program loyalitas atau kualitas produk tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian). Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) Koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan adanya hasil dari koefisien korelasi dapat diketahui erat tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Y). Sedangkan koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. dimana R 2 terletak diantara 0 < R2 < 1 , yang memiliki arti yaitu bila R2 = 1, maka Program Loyalitas dan Kualitas Produk mampu menjelaskan 100% terhadap keputusan pembelian, tetapi bila R 2 = 0, Program Loyalitas dan Kualitas Produk tidak mampu menjelaskan keputusan pembelian. Korelasi Parsial Korelasi parsial digunakan untuk menguji signifikan hubungan. Interpretasi koefisen korelasi kuat atau lemah dapat dilihat pada table 1 di bawah ini.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
10
Tabel 1 Pedoman Untuk Memberkan Interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Sumber : Sugiyono (2008)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner cukup representatif. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori pada masing-masing variabel bebas yaitu Program Loyalitas (X1) dan Kualitas Produk (X2) Tabel 2 Hasil Uji Validitas
Variabel Program Loyalitas (X1) Kualitas Produk (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
Pernyataan X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
Koefisien Korelasi 0.944 0.832 0.935 0.745 0.831 0.715 0.847 0.612
Sig 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5
0.826 0.790 0.826 0.821 0.851
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data diolah SPSS
Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian validitas indikator dari semua variabel bebas maupun terikat menunjukan valid, karena nilai sig lebih kecil dari 0.05 sehingga dinyatakan bahwa semua variabel penelitian telah valid. Uji Reliabilitas Program Loyalitas (X1) dan Kualitas Produk (X2) sebagai variabel bebas dan Keputusan Pembelian (Y) sebagai variabel tak bebas. Hasil uji reliabilitas terhadap kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 3.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
11
Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Koefisien alpha Cronbach alpha (α) 0,890 0.6 0,795 0,6 0,871 0,6
Variabel Program Loyalitas (X1) Kualitas Produk (X2) Keputusan Pembelian (Y)
Kesimpulan Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Data diolah SPSS
Berdasarkan hasil penelitian reliabilitas dapat dilihat bahwa variabel Program Loyalitas (X1) dan Kualitas Produk (X2) sebagai variabel bebas dan Keputusan Pembelian (Y) sebagai variabel tak bebas. Karena semua nilai alpha (rhitung) lebih besar dari 0.6, maka seluruh variabel tersebut dinyatakan reliabel. Uji Kelayakan Model
Uji Kelayakan Model untuk menguji kelayakan model penelitian digunakan Uji F. Model dikatakan layak, jika hasil pengolahan SPSS pada nilai signifikansi Uji F lebih kecil dari 0,05 (Ferdinand, 2006:294-295). Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: Tabel 4 Uji Kelayakan Model Model Regression 1
Sum of Squares
21.054
Df
Mean Square
F
Sig.
4
5.264
43.004
0.000
0.122
Residual
11.627
95
Total
32.681
99
Sumber : Data diolah SPSS
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat dikatakan model dalam penelitian ini adalah layak sebab nilai signifikan dari program loyalitas dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian lebih kecil dari 0,05. Pengujian Regresi Linier Berganda Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Program Loyalitas (X1) dan Kualitas Produk (X2) sebagai variabel bebas dan Keputusan Pembelian (Y) sebagai variabel tak bebas. Berdasarkan dari hasil perhitungan pengolahan data dengan bantuan komputer program SPSS for windows maka diperoleh persamaan regresi linier berganda pada
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
12
Tabel 5 Hasil Regresi Linier Berganda
Unstandardized Coefficients t hitung Sig B Std. Error Constant 0.385 0.290 1.329 0.186 Program Loyalitas (X1) 0.342 0.091 3.773 0.000 Kualitas Produk (X2) 0.618 0.106 5.839 0.000 R = 0.719 R Square = 0.518 FHitung = 64.925 Sig. = 0,000 Ftabel = (df: 2/121; α = 5%) = 3.07 t tabel = (df:121;α=0.025=1.9797) Model
Sumber : Data diolah SPSS
Hasil Pengujian Analisis Berganda (a) Persamaan Regresi, Berdasarkan tabel di atas menunjukkan persamaan regresi yang didapat adalah:
Y = 0,385 + 0,342X1 + 0,618X2
(b) Koefisien Regresi Nilai koefisien regresi pada variabel Program Loyalitas (X1) memiliki nilai koefisien regresi yang berarti apabila pernyataan responden tentang variabel Program Loyalitas (X1) meningkat satu satuan skala Likert, maka akan meningkatkan variabel Keputusan Pembelian (Y) dengan asumsi Kualitas Produk (X2) konstan. Nilai koefisien regresi pada variabel Kualitas Produk (X2) memiliki nilai koefisien regresi yang berarti apabila pernyataan responden tentang variabel Kualitas Produk (X2) meningkat satu satuan skala Likert, maka akan meningkatkan variabel Keputusan Pembelian (Y) dengan asumsi variabel Program Loyalitas (X1) konstan. Analisis Koefisien Determinasi (R2). Hasil analisis koefisien determinasi disajikan pada tabel 6 Tabel 6 Koefisien Korelasi Dan Koefisien Determinasi Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
0.719
0.518
0.510
0.43792
Sumber : Data diolah SPSS
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa erat hubungan antara variabel bebas (variabel Program Loyalitas (X1) dan Kualitas Produk (X2)) dengan variabel terikat Keputusan Pembelian (Y), besarnya nilai koefisien korelasi adalah 0.719. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan variabel Program Loyalitas (X1) dan Kualitas Produk (X2) dengan variabel Keputusan Pembelian (Y) adalah kuat karena nilai korelasi 0.719 terletak antara 0,60 sampai 0,799. Nilai koefisien determinasi atau R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel tak bebas atau variabel terikat yaitu variabel Keputusan Pembelian. Hasil dari perhitungan SPSS diperoleh nilai R2 = 0.518 yang berarti bahwa sebesar 51.8% Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh variabel Program
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
13
Loyalitas (X1) dan Kualitas Produk (X2). Sedangkan sisanya 48.2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti. Hasil Uji t (Parsial)
Untuk menguji hipotesis digunakan uji t yang menunjukkan pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (tak bebas). Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap pengaruh variabel bebas yang terdapat pada model yang terbentuk untuk mengetahui apakah variabel bebas yang ada dalam model secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Tabel 7 Hasil Perhitungan Uji t
Model Anova
thitung
t Sig.
Program Loyalitas (X1)
3.773
0,000
Kualitas Produk (X2)
5.839
0,000
Sumber : Data diolah SPSS
a) Berdasarkan output diperoleh thitung sebesar 3.773 dengan nilai signifikansi 0.000 yang berarti < 0,05 maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 5% sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Program Loyalitas (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). b) Berdasarkan output diperoleh thitung sebesar 5.839 dengan nilai signifikansi 0.000 yang berarti < 0,05 maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 5% sehingga kesimpulannya secara parsial variabel Kualitas Produk (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Koefisien Korelasi Parsial Nilai korelasi parsial (r) menunjukkan berapa erat hubungan antara variabel bebas yang meliputi variabel Program Loyalitas (X1) dan Kualitas Produk (X2) secara parsial terhadap variabel terikat Keputusan Pembelian (Y). Tabel 8 Nilai Koefisien Korelasi Parsial Variable
r
r2
Dalam Persentase
Program Loyalitas (X1) Kualitas Produk (X2)
0.324 0.469
0.105 0.220
10.5% 22.0%
Sumber : Data diolah SPSS
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diperoleh koefisien determinasi parsial dan pengertiannya sebagai berikut : a. Nilai r Program Loyalitas(X1) adalah sebesar 0.105, hal ini berarti sekitar 10.5% yang menunjukkan besarnya kontribusi variable Program Loyalitas terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
14
b.
Nilai r Kualitas Produk (X2) adalah sebesar 0.220, hal ini berarti sekitar 22% yang menunjukkan besarnya kontribusi variable Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian (Y). Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan adalah variabel Kualitas Produk (X2) adalah sebesar 0.220 lebih besar dari variabel Program Loyalitas (X1). Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas Produk (X2) adalah variabel dominan yang berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y).
SIMPULAN DAN SARAN Sesuai dengan rumusan masalah penelitian dan didasarkan pada hasil pembahasan, maka simpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Program Loyalitas memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian pelanggan Member Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza Surabaya. Hal ini berarti hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh program loyalitas terhadap keputusan pembelian” dinyatakan diterima. 2. Kualitas Produk memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian pelanggan Member Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza Surabaya. Hal ini berarti hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian” dinyatakan diterima. Saran Saran-saran yang dapat diambil dalam penelitian ini meliputi : 1. Diharapkan Toko Buku Gramedia Tunjungan Plaza Surabaya agar dapat tetap mempertahankan kualitas produk dan lebih meningkatkan kualitas produk meningkatkan penyediaan produk-produk yang lengkap dan berkualitas bagi setiap pengunjung, sehingga keputusan pembelian pengunjung akan semakin meningkat. 2. Bagi penelitian selanjutnya agar penelitian dapat lebih beragam maka diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambahkan ataupun memasukan variabel bebas lain yang telah ada sebelumnya yang lebih mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Babaliaris, G.D. 2013. The Consumer Choices and The Privileges of Loyalty Cards. A Case of Greek Customers of Supermarkets. Journal of Business School, Scotland : University of Paisley, UK Panayotis Kyriazopoulos. Capon, N., dan Ryan Kivetz. 2008. Customer Loyalty Programs. Journal Of Marketing, Vol. 70, pp. 75-82. DeWulf, K., G. O. Schroder., M. H. De Canniere., dan C. Van Oppen. 2003. What Drives Consumer Participation To Loyalty Programs? A Conjoint Analytical Approach. Journal of Relationship Marketing, Vol. 2, No.1/2, pp. 69–83. Engel, J. F., R. D. Blackwell., dan P. W. Miniard. 2009. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa F. X. Budiyanto, Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
15
Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro. Getrycia, W., dan E. S. Djatikusuma. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Minuman Berisotonik Pocari Sweat. Jurnal STIE MDP. Ghozali, I. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Harjanto, R. 2009. Prinsip–Prinsip Periklanan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Hu, H. H. S., C. T. Huang., dan P. T. Chen. 2010. Do Reward Programs Truly Build Loyalty For Lodging Industry, International Journal of Hospitality Management, Vol.29, pp.128– 135. Indriantoro, N., dan B. Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Iwarere, H.T., dan T.O. Fakokunde. 2011. Consumers Perception of Product and Service Quality and Price in the Nigerian Fast Food Industry: A Case of Selected Outlets in Ekiti State, Nigeria”. European Journal of Social Sciences, 19 (2), 198-207. Kotler, P., dan G. Armstrong. 2008. Principle of Marketing. New Jersey: Prentice Hall. . 2012. Principles of Marketing, 12th Edition. New Jersey: PrenticeHall, Inc Kotler, P., dan K. L. Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ke-13 Jilid1. Jakarta: Erlangga. Kuncoro, M. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Edisi 3. Jakarta: Erlangga. Lars, M., dan Waarden. 2008. The Influence Of Loyalty Programme Membership On Customer Purchase Behavior. European Journal of Marketing, Vol. 42 No. 1/2, pp.87-114 Leman. 2007. Program Loyalitas. Yogyakarta : STIE YKPN. Liu, Y. 2007. The Long-Term Impact of Loyalty Programs on Consumer Purchase Behavior and Loyalty. Journal of Marketing, Vol. 71, pp. 19–35 Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenada Media Group. O’Brien, L., dan C. Jones. 1995. Do Rewards Really Create Loyalty?. Harvard Business Review, Vol. 73 (May–June), pp. 75–82. Rittippant, N., S. Supradit., P. Viriyasirimongkol., dan K. Skulareemit. 2009. Evaluation of the Customer Relationship Management Programs of Grocery Chains in Thailand, World Academy of Science, Engineering and Technology, Vol.53.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 7 (2014)
16
Setiadi, J. N. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana. Sharp, B., dan, A. Sharp, 1997. Loyalty Programs and Their Impact On Repeat Purchase Loyalty Patterns. International Journal of Research in Marketing, Vol. 14 No.5, pp. 473– 487. Shoemaker, S., dan R. C. Lewis. 1998. Customer Loyalty: The Future of Hospitality Marketing. Journal of Hospitality Management, Vol. 18, pp. 345-370. Simamora, B. 2010. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono, 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. . 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta. Tjiptono, F., dan G. Chandra. 2011. Service, Quality & Satisfaction, Edisi III. Yogyakarta: Andi Offset Utami, C. W. 2010. Manajemen Ritel. Jakarta: Salemba Empat. Widarjono, A. 2010. Analisa Statistika Multivariat Terapan, Cetakan. Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.