PENGARUH PRIVATE LABEL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei Konsumen Produk Gula Private Label PT.Karsa Utama Gorontalo) Abd Karim Hasym Nim : 931 409 013 Program Studi S1 Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Busnis Universitas Negeri Gorontalo 2013
ABSTRAK Abd Karim Hasym, NIM 931 409 013. “Pengaruh Private Label Terhadap Kepuasan Konsumen”. Skripsi. Program Studi S1 Manajemen Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan Ibu Dra. Hj. Salma Boutha,M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Djoko Lesmana Radji,S.Pd.,M.Si selaku pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh private label terhadap kepuasan konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yakni menganalisis adanya pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan regresi linear sederhana. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan koesioner. Adapun hasil penelitian menunjukkan analisis ^
regresi linear sederhana yaitu, Y = a + bX+ ε = 28.592 + 0.374, yang berarti bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan dan peningkatan) sebesar satu satuan pada variabel private label maka akan di ikuti oleh perubahan rata-rata sebesar 0.374 pada kepuasan konsumen. Dalam hal ini hipotesis terdapat pengaruh antara variabel X (private label) terhadap variabel Y (kepuasan
konsumen) di PT. Karsa Utama Departement Store Gorontalo yaitu sebesar 8% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang berada diluar penelitian ini seperti pengetahuan konsumen terhadap private label, Brand, Image, dan lain sebagainya. Kata Kunci : Private Label dan Kepuasan Konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Realita yang terjadi di lapangan adalah konsumen mencari produk yang harganya murah tapi dengan kualitas yang tinggi untuk memuaskan kebutuhan mereka. untuk itu Karsa Utama mengeluarkan produk private labelnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam menghadapi persaingan pasar Karsa utama menerapkan beberapa strategi salah satunya adalah private label. Hal ini dilakukan agar Karsa Utama dapat bertahan ditengah kerasnya persaingan, serta dapat menguasai pasar yang ada di Gorontalo. Dalam menerapkan atau mengeluarkan private label karsa utama memilih beberapa produk dari ribuan item produk yang dijualnya, Karsa utama memilih salah satu produk yaitu gula sebagai produk private labelnya. Dilihat dari segi pemanfaatannya, gula merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga kualitas dari gula tersebut harus dipertahankan atau ditingkatkan guna untuk memenuhi kebutuhan dan pastinya untuk mendapatkan kepuasan dari konsumen itu sendiri. Akan tetapi Karsa utama belum begitu terfokus pada private label, hal ini dapat dilihat dari kurangnya item atau jenis
produk private label yang tawarkan oleh karsa utama kepada para konsumennya, serta pengetahuan konsumen akan produk Private label Karsa utama masih minim karena disebabkan oleh promosi produk private label karsa utama tidak dilakukan dan hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan konsumen akan produk gula private label karsa utama. 1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan dari latar belakang sebelumnya maka dapat diidentifikasi masalah yaitu : Peritel (pengecer) belum memperhatikan kualitas produk dalam memberikan private label, Karsa utama belum begitu fokus terhadap private label, minimnya produk private label yang ditawarkan oleh Karsa utama, konsumen belum mengenal private label atau belum membudayanya private label dibenak para konsumen. 1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh private label terhadap kepuasan konsumen ? 2. Seberapa besar tingkat kepuasan konsumen setelah menggunakan private label ? 1.4
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh private label terhadap kepuasan konsumen.
2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan konsumen setelah menggunakan private label. 1.5
Manfaat 1. Manfaat teoritis Sebagai sarana untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan bidang manajemen pada khususnya. 2. Manfaat Praktis Memberikan informasi pada para riteler (pengecer) yang telah menggunakan atau ingin menggunakan private label untuk mewujudkan kepuasan konsumen. BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori 2.1.1 Private Label Chen,Ching-Liang (2009) bahwa private label merupakan strategi merek yang dikembangkan dan dikelola oleh distributor untuk mengembangkan usahanya. Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa private label merupakan strategi dalam usaha bisnis yaitu produk yang dibeli oleh para riteler (pengecer) dari tangan produsen atau yang memproduksi produk dan diberi merek pribadi oleh riteler (pengecer) tersebut serta hanya dijual ditoko riteler (pengecer) yang bersangkutan. 2.1.2 Faktor-foktor Yang Mempengaruhi Private Label Menurut Chen, Ching-Liang (2009). 1. Kualitas 2. Harga 3. Penyajian
4. Promosi 5. Kemasan 2.1.3 Klasifikasi Private Label Menurut Dick, Richard, Dan Koskinen (2000 (dalam Retno susanti, 2012). private label dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1) Store brands yaitu produk dengan merek nama toko, misalnya merek toko Tesko yang dimiliki oleh peritel “Tesco”. 2) Store sub-brands yaitu produk dengan merek nama toko ditambah dengan nama lain, misalnya Tesco Finest Range. 3) Generic brands yaitu produk dengan merek independen (tidak menyertakan nama toko), misalnya Value Plus produk dari Matahari supermarket. 4) Individual product brands yaitu produk yang dimiliki peritel tetapi dianggap sebagai merek individu, nama merek mungkin terlihat dibagian belakang, namun tidak terlalu mencolok. 5) Eksklusif product secara definisi bukan produk private label tetapi mempunyai beberapa kesamaan karakteristik, produk ini bukan murni produk peritel tetapi bekerja sama dengan supplier. 2.1.4 Kepuasan Konsumen Kottler (1997 (dalam Lupiyoadi, 2001) menjelaskan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk/jasa yang diterima dan yang diharapkan.
2.1.5 Perlunya Memperhatikan Kepuasan Konsumen Menurut Tjiptono (2002) setiap perusahaan yang memperhatikan kepuasan konsumennya akan memperoleh beberapa manfaat pokok yaitu : 1. Reputasi perusahaan akan semakin positif dimata masyarakat pada umumnya dan dimata konsumen pada khususnya. 2. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan. 3. Memungkin adanya rekomendasi dari mulut-kemulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan sehingga semakin banyak orang yang akan membeli dan menggunakan produk perusahaan. 4. Meningkatkan volume penjualan dan keuntungan. 5. Hubungan perusahaan dengan para konsumennya menjadi harmonis. 6. Mendorong setiap karyawan perusahaan untuk bekerja dengan tujuan serta kebanggaan yang lebih baik. 7. Menekan biaya melayani konsumen sebagai dampak faktor familiaritas dan relasi khusus dengan konsumen. 8. Terbukanya peluang melakukan penjualan silang (cross selling). 2.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Menurut Kottler (1997 (dalam Lupiyoadi 2001) kepuasan konsumen dipengaruhi oleh : 1. Kualitas Produk 2. Kualitas Pelayanan 3. Emosi 4. Harga 5. Biaya
2.1.7 Pengukuran Kepuasan Konsumen Menurut Tjiptono (2002) ada beberapa cara untuk mengukur kepuasan konsumen yaitu : 1) Sistem keluhan dan saran Misalnya menyediakan kotak saran dan keluhan, kartu komentar, customer hot lines, mempekerjakan petugas pengumpul pendapat/keluhan konsumen. 2) Survai kepuasan pelanggan Survai bisa dilakukan dengan kuesioner (dikirim lewat pos atau dibagikan pada saat konsumen berbelanja), lewat telepon, e-mail, faks, atau dengan wawancara langsung. 3) Lost customer analysis Perusahaan menghubungi para konsumen yang telah berhenti membeli dari perusahaan atau mereka telah beralih pemasok. 4) Ghost Shopping Perusahaan menggunakan ghost shopper untuk mengamati kekuatan dan kelemahan produk serta pelayanan perusahaan dan pesaing. 5) Sales-related methods Kepuasan konsumen diukur dengan kriteria pertumbuhan penjualan, pangsa pasar dan rasio pembelian ulang. Walaupun banyak digunakan, metode ini dapat bias dalam menyimpulkan kepuasan konsumen, terutama dalam situasi struktur pasar monopoli, kelebihan permintaan dan pada kasus konsumen yang enggan atau sulit pindah pemasok meskipun tidak puas.
6)
Customer panels Perusahaan membentuk panel pelanggan yang nantinya dijadikan sampel secara berkala untuk mengetahui apa yang mereka rasakan dari perusahaan dan semua pelayanan perusahaan. Dalam hal ini, anggota panel dapat diambil dari sukarelawan yang dibayar untuk itu. 2.1.8 Hubungan antara Private Label dan Kepuasan Konsumen Private label dapat diposisikan sebagai produk yang kualitasnya hampir setara dengan produk yang bermerek nasional dengan tingkat harga dibawah harga produk nasional, Beneke (2010). Private label sebenarnya adalah pengembangan dari konsep merek dan merupakan suatu bentuk inovasi yang dilakukan oleh riteler (pengecer) dalam menghadapi persaingan pasar, dengan kata lain private label merupakan barang subtitusi dari barang atau produk yang bermerek nasional. Karena pada dasarnya konsumen selalu mencari barang atau produk dengan harga murah tapi kualitasnyapun tinggi untuk memuaskan atau untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari, maka riteler (pengecer) melakukan inovasi dengan mengeluarkan atau membuat produk private label. Tak hanya itu produk-produk yang bermerek privatepun tidak sulit untuk didapatkan di toko-toko riteler (pengecer) karena kebanyakan produk private label selalu dipajang sendiri ataupun dipajang dengan produk nasional, agar produk private label mudah dikenali oleh konsumen kebanyakan riteler (pengecer) memberikan merek produk privatenya dengan nama
usaha mereka serta harga dan kualitasnya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen untuk memenuhi serta memuaskan kebutuhan konsumen tersebut. Dari uraian ini dapat menunjukkan adanya hubungan antara private label dengan kepuasan konsumen. 2.2
Penelitian Terdahulu Berikut ini uraian rangkuman dari beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan private label : 1. Saor Mardongan Siahaan (2011) Penelitian oleh Saor Mardongan dilakukan pada studi di Carrefour Plaza Medan Fair, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah ada pengaruh antara persepsi nilai yang terdiri dari keterlibatan, loyalitas merek, persepsi harga, persepsi kualitas, pengenalan, dan persepsi resiko terhadap perilaku pembelian private label Carrefour Plaza Medan Fair. Metode yang digunakan adalah metode purposive random sampling. Metode analisis yang dipergunakan adalah analisis deskriktif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linear berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial serta pengujian koefisien determinasi. Pada pengujian secara simultan (uji F) diketahui bahwa variabel keterlibatan, loyalitas merek, persepsi harga, persepsi kualitas, pengenalan, dan persepsi resiko secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian private label. pada pengujian secara parsial (uji t) diketahui bahwa variabel keterlibatan, loyalitas merek, persepsi harga, persepsi kualitas, dan pengnalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian private label. melalui pengujian koefisien
determinasi (Adjust R square) diperoleh nilai 0,490, berarti 49% perilaku pembelian private label dapat dijelaskan oleh keterlibatan, loyalitas merek, persepsi harga, persepsi kualitas, pengenalan, dan persepsi resiko. Sedangkan sisanya 51% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. 2. Mumuh Muliana (2012) Penelitian oleh Mumuh Muliana dilakukan pada Giant Supermarket Sindarang Bogor, penelitian ini bertujuan untuk mengtahui apakah ada pengaruh antara private Brand/Private Label Strategi yang indikatornya terdiri dari kualitas produk, harga jual, presentasi atau penyajian, promosi, dan kemasan terhadap brand equity yang indikatornya kesetiaan merek, kesadaran merek, asosiasi merek, kualitas persepsi dan implikasinya pada shopping preference konsumen yang indikatornya pembelian dan pembelian kembali. Dalam penelitian ini analisis data yang menggunakan pendekatan partial least square dengan menggunakan soft ware SmartPLS. PLS adalah model persamaan struktural (SEM) yang berbasis komponen atau varian. Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu : 1. Private Brand atau Private Label terbukti berhubungan dan berpengaruh terhadap brand equity GIANT Loji sindangbarang Bogor dibenak konsumen. Strategi private label dapat digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan Brand Equity konsumen terhadap Giant Supermarket. 2. Brand Equty berhubungan dan berpengaruh terhadap shopping preference konsumen Giant
Supermarket. Untuk meningkatkan shopping preference konsumen Giant Supermarket, perusahaan bisa terlebih dahulu meningkatkan brand equity Giant Supermarket dibenak konsumen. 3. Private Brand atau Private Label tidak cukup berpengaruh terhadap Shopping preference konsumen Giant Supermarket. Sehingga jika perusahaan ingin meningkatkan shopping preference konsumen, hendaknya tidak menggunakan private brand atau private label sebagai salah satu strategi bisnisnya, perusahaan dapat menggunakan brand equity. 2.3
Kerangka Berpikir Private label merupakan produk yang diberi merek pribadi dengan harga yang relatif lebih rendah dari harga jual produk yang bermerek umum dengan kualitas produk yang setara dengan kualitas produk bermerek nasional, dan juga private label dapat berupa barang subtitusi terhadap produk merek nasional. Untuk menghadapi persaingan pasar maka peritel (pengecer) mengeluarkan produk private label dan tanpa mengabaikan costumer satisfaction atau kepuasan konsumen, karena dewasa ini perhatian terhadap kepuasan konsumen semakin diperhatikan. Konsumen merupakan aset yang tidak ternilai bagi sebuah usaha produk atau jasa. Hal ini disebabkan adanya konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh jenis usaha produk atau jasa tersebut. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, perusahaan khususnya riteler (pengecer) harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh konsumen
yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pelanggannya. Agar produknya disenangi oleh konsumen maka produk yang dihasilkan harus maksimal dalam proses produksinya dan dibuat semenarik mungkin dalam pengemasannya. Memberikan kepuasan kepada konsumen memang sangat bermanfaat dalam meningkatkan daya saing perusahaan untuk menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis karena dipengaruhi oleh perkembangan zaman. Tak juga hanya sebatas itu tetapi kepuasan konsumen juga berperan penting bagi perbaikan berkesinambungan dan juga penataan ulang proses bisnis suatu perusahaan, karena konsumen merupakan aset yang paling berharga bagi suatu perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang ritel (eceran). Dengan konsumen merasa puas atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan maka akan mengurangi bahkan menghilangkan dissatisfactions dari konsumen tersebut serta konsumen tidak akan merasa kecewa dengan biaya yang dikeluarkan atau pengorbanan dari konsumen tersebut untuk memiliki sebuah produk dalam usahanya untuk memuaskan kebutuhan, bahkan tidak menutup kemungkinan konsumen tersebut akan melakukan pembelian kembali atau merekomendasikan kepada orang-orang disekitarnya untuk berbelanja pada perusahaan tersebut.
Dari uraian diatas maka dapat dibentuk paradigma penelitian yaitu : X Y Private label
Kepuasan Konsumen
Kualitas Harga Penyajian Promosi Kemasan
Kualitas Produk Kualitas Pelayanan Emosi Harga Biaya
2.4
Hipotesis Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengajukan hipotesis yaitu diduga private label berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada usaha ritel (eceran) khususnya pada Karsa utama departement store. BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah para konsumen yang menggunakan produk produk private label pada Karsa Utama Departemen Store. Dari objek penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, maka lamanya waktu yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini terhitung dari bulan Januari-Mei 2013. 3.2
Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan prosedurprosedur yang memungkinkan peneliti dapat menguji hipotesis penelitian untuk mencapai kesimpulan yang valid mengenai hubungan atau saling mempengaruhi antara variabel independen (bebas) dan variabel dependen
(terikat)serta menggunakan penelitian deskriptif.
metode
3.3
Populasi dan Sampel Peneliti menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan produk private label pada Karsa Utama Departemen Store dengan sampel penelitian sebanyak 67 responden yang didapatkan dengan menggunakan rumus Louis M dan Richard A. Parker (Erianto, 2007).
Ket : n = Jumlah sampel Z2 = Nilai Z yang tergantung pada tingkat kepercayaan E = Kesalahan sampling yang dikehendaki
P(1-p) = Variasi Populasi (Jika tidak diketahui maka nilai p diasumsikan sebesar 0.5, Jika tingkat kepercayaan 90% dan sampling error yang dikehendaki sebesar 10% adalah sebesar :
67.24 atau 67 responden
Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Non Probability Sampling, dimana semua elemen dalam populasi tidak memiliki peluang/kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel Ferdinand (2006), dan metode yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan langkah yang
digunakan dalam teknik pengambilan sampel sebagai berikut : 1) Konsumen/pelanggan yang menggunakan atau baru membeli produk private label Karsa utama. 2) Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi orang yang baru membeli atau konsumen yang sudah pernah menggunakan produk private label Karsa utama. Hal ini dilakukan agar hasil yang didapatkan dari kuesioner dalam pengujian instrumen bersifat valid atau sah dan bisa digunakan dalam pengujian regresi. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Observasi Dalam memperoleh data akurat, peneliti mengadakan observasi langsung ke tempat penelitian, guna untuk mendapatkan data yang valid. 2) Kuesioner (Daftar Pertanyaan) Dalam pengujian ini dilakukan dengan menggunakan skala Likert yaitu mengajukan daftar pertanyaan tertulis kepada responden. Kuisioner ini menggunakan sistem tertutup, dimana bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Data yang dikumpulkan peneliti meliputi : 1. Identitas responden. 2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel yang mempengaruhi kapuasan konsumen.
Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mengenai data yang dikumpulkan dengan cara memberikan nilai skor masing-masing adalah sebagai berikut : a) Diberi skor 5, dengan kategori Sangat Setuju(SS) b) Diberi skor 4, dengan kategori Setuju (S) c) Diberi skor 3, dengan kategori Biasa Saja (BS) d) Diberi skor 2, dengan kategori Tidak Setuju (TS) e) Diberi skor 1, dengan kategori Sangat Tidak Setuju (STS)
3.4
3.5 Pengujian Instrumen 3.5.1 Pengujian Validitas Dalam pengujian validitas menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product moment, Umar (2003). 1. Rumus Korelasi Product Moment Pearson r =
Dimana : r = Koefisien korelasi n = Jumlah observasi X = Skor pertanyaan Y = Skor total 2. Kriteria pengujian Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95 % dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0.05 3. Kriteria pengujian
< α atau
>
:
mempunyai hubungan signifikan bersifat valid > α atau
dan <
Variabel
: tidak mempunyai hubungansignifikan dan tidak valid Dimana : = tingkat signifikan
bersifat
α = batas kelonggaran/error 5% atau 0,05 = nilai hitung (corerlation pearson/product momen) = nilai tabel (buku statistik) 4. Cara Pengujian Pengujian validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masingmasing item dalam kuesioner dan total skor yang ingin dikur yaitu menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Apabila tingkat PValue lebih besar dari α maka tidak mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika tingkat PValue lebih kecil dari α maka mempunyai hubungan yang signifikan. Perhitungan lain membandingkan dan , apabila nilai
kurang dari nilai
maka tidak mempunyai hubugan yang signifikan sebaliknya jika dari signifikan.
lebih kecil
maka mempunyai hubungan yang
X
Hasil Pengujian Validitas Variabel Private Label (Variabel X) Nilai rPertanyaan Nilai r kritis 0.504 1
Kesimpulan Valid
2
0.361
Valid
3
0.824
Valid
4
0.700
Valid
5
0.566
Valid
6
0.504
Valid
7
0.361
Valid
8
0.824
9
0.700
Valid
10
0.566
Valid
11
0.504
Valid
12
0.361
Valid
13
0.824
Valid
14
0.700
Valid
15
0.566
Valid
0.3
Valid
Sumber data: kuesioner diolah
Dari tabel diatas terlihat bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai koefisien yang lebih besar dari nilai r kritisnya sebesar 0,3 sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut valid dalam artian pernyataanpernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel Private label di PT. Karsa Utama Departement Store akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian. Demikian halnya dengan uji validitas yang dilakukan pada variabel Kepuasan konsumen (Variabel Y), yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepuasan Konsumen (Variabel Y) Variabel Pertanyaan Nilai r Nilai r-kritis Kesimpulan Y
1
0.674
Valid
2
0.374
Valid
3
0.760
Valid
4
0.732
Valid
5
0.836
Valid
6
0.674
Valid
7
0.374
Valid
8
0.760
9
0.732
Valid
10
0.839
Valid
11
0.674
Valid
12
0.374
Valid
13
0.760
Valid
14
0.732
Valid
15
0.839
Valid
0.3
Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach, yaitu:
] Keterangan : k : Jumlah instrumen pertanyaan : Jumlah varians dari tiap instrumen
: Varians keseluruhan instrumen
Valid
Sumber data: kuesioner diolah
Dari tabel tersebut terlihat bahwa semua item pertanyaan memiliki nilai koefisien yang lebih besar dari nilai r kritisnya sebesar 0,3 sehingga dapat diketahui bahwa pernyataan-pernyataan tersebut valid dalam artian pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel kepuasan konsumen private label PT. Karsa Utama Departement Store Gorontalo akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian. 3.5.2 Pengujian Reliabilitas Uji Reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaanya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) apabila memiliki koefisien kehandalan atau α sebesar 0.5 atau lebih.
:
Standar deviasi pada test untuk semua orang Hasil uji Reliabilitas
Variabel X Y
Koef. Reliabilitas 0. .907 0.931
Titik Kritis
Kesimpulan
0,5
Reliabel
0,5
Reliabel
Sumber data : Koesioner diolah
Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan SPSS 15.0, nilai alpha cronbach yang diperoleh untuk variabel private label adalah 0,907 sedangkan untuk variabel kepuasan konsumen adalah 0,931. Koefisian relibilitas yang direkomendasikan tidak kurang dari 0,5. Dari tabel 3.5 diatas terlihat bahwa nilai r hitung lebih besar dari r kritis 0,5 berarti instrumen penelitian untuk variabel private label dan kepuasan konsumen adalah reliable.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a
Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
4.1
Gambaran Umum Perusahaan PT. Karsa Utama Gorontalo Karsa utama departement store yang terletak di Jln. S.Parman No.77 Kel. Biawao Kec. Kota Selatan merupakan salah satu usaha ritel (eceran) dan juga salah satu mall yang terbesar di Gorontalo. Karsa utama department store mulai beroperasi pada Tgl 24 Novermber tahun 2000, pada awalnya bergerak di bidang konveksi lalu mengalami perkembangan hingga sekarang telah menjadi super market. Perkembangan Karsa Utama menjadi super market didukung oleh letaknya yang strategis berada dipusat kota dan pusat perbelanjaan sehingga banyak masyarakat yang berkunjung menjadi konsumen bahkan telah menjadi pelanggan. 4.2
Analisis Regresi Sederhana Regresi linear sederhana digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh “Private Label” (Variabel X)” terhadap “Kepuasan Konsumen (Variabel Y)”, dengan model persamaan sebagai berikut : ^
Y = a + bX+ ε
Dimana : Y : Kepuasan konsumen X : Private Label a : Konstanta. b : Koefisien variabel X. ε : Error (kekeliruan pengukuran dan pengaruh faktor lain).
B 1
(Constant) X
Std. Error
28.592
7.275
.374
.157
Beta
.283
a. Dependent Variable: Y
Sumber : data primer (data ordinal-data interval, MSI) dan diolah statistic SPSS 17, 2013.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi yang diperoleh seperti di atas maka dapat dibentuk suatu persamaan regresi dengan model taksiran sebagai berikut : Y = 28.592 + 0.374X Dari model diatas dapat diketahui bahwa nilai dari a adalah 28.592, nilai ini menunjukkan bahwa pada saat private label (X) bernilai nol, maka kepuasan konsumen ^
( Y ) sebesar 28.592. Sedangkan nilai dari b yaitu sebesar 0.374, nilai ini menunjukkan bahwa ketika terjadi kenaikan private label sebesar satu satuan, maka kepuasan konsumen akan naik sebesar 0.374. 4.3
Uji Normalitas Data Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Kita dapat melihat dari normal probability plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada histogram maka menunjukkan pola distribusi normal, sebaliknya data jauh dari garis diagonal atau
tidak mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan pola distribusi tidak normal, Ghozali (2001).
Pada gambar diatas menunjukkan hasil pengujian tersebut bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis diagonal, hal ini berarti bahwa model regresi tersebut dapat disimpulkan berdistribusi normal. 4.4
Koefisien Korelasi dan Determinasi Untuk menentukan keeratan pengaruh antara variabel yang sedang diteliti, yaitu private label dengan kepuasan konsumen digunakan analisis korelasi. Jenis korelasi yang digunakan adalah korelasi setelah data skala ordinal dirubah menjadi skala interval. b
Model Summary
Change Statistics R Model
Adjusted R Std. Error of
R Square
Square
the Estimate
DurbinR Square
Sig. F F Change df1 df2
Change 1
a
.283
.080
.066
8.705
.080
label semakin baik, maka akan lebih memperbaiki Kepuasan konsumen. Melalui perhitungan koefisien determinasi, diperoleh private label sebesar 8%. Hal ini menunjukan bahwa kepuasan konsumen dipengaruhi oleh private label sebesar 8% sedangkan 92% sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti, contohnya seperti pengetahuan konsumen terhadap private label, Brand, Image, dan lain sebagainya. 4.5
Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan apakah variabel private label berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di PT. Karsa Utama Gorontalo dilakukan pengujian hipotesis berikut : H0 : = 0 private label tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di PT. Karsa Utama Gorontalo. Ha : 0 private label berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di PT. Karsa Utama Gorontalo.
0,05 Untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik uji-t, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Watson
thitung rxy
n2 2 1 rxy
t hitung 0.283
67 2 2 1 0.283
Change 5.651
1
65
.020
1.714
a. Predictors: (Constant), X b. Dependent Variable: Y
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi antara variabel private label di PT. Karsa Utama Gorontalo dengan Kepuasan konsumen sebesar 0.283. Nilai ini menunjukkan terdapat pengaruh positif yang kuat antara variabel private label dengan Kepuasan konsumen yang artinya bila private
t hitung 2.27
Tabel 4.39 Pengujian Hipotesis
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) X
Std. Error
Beta
t
Sig.
28.592
7.275
3.930
.000
.374
.157
.283 2.277
.020
Dari tabel distribusi t-student untuk tingkat signifikansi 5% ( = 0.05) dan derajat bebas n-2 atau 67-2 = 65 diperoleh nilai t -tabel = 1,669, dengan kriteria pengujian jika t hitung lebih besar dari t -tabel maka hipotesis diterima begitupun sebaliknya dan hasil pengujian terbukti bahwa t hitung lebih besar dari t -tabel dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat signifikansi 5% terdapat pengaruh dari private label terhadap kepuasan konsumen di PT. Karsa Utama Gorontalo. 4.6
Pembahasan Adapun penelitian ini berusaha menganalisis pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian menunjukkkan bahwa secara empirik terbukti variabel bebas yang diteliti ikut menentukkan variabel terikat. Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah private label dan variabel terikat yaitu kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa hipotesis (Ho) yang diuji ditolak dengan signifikan, dan sebaliknya hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari T hitung sebesar 2.27 lebih besar dari Ttabel sebesar 1.669 pada taraf signifikan α = 0.05. Maka dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima, adapun hipotesis penelitian yang diajukan adalah terdapat pengaruh
private label terhadap kepuasan konsumen di PT. Karsa Utama Gorontalo. Hasil pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa persamaan , yang telah teruji keberartiannya pada α = 0,05. Persamaan tersebut mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan dan peningkatan) sebesar satu satuan pada variable private label maka akan di ikuti oleh perubahan rata-rata sebesar 0.374 pada kepuasan konsumen. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya private label bila dilaksanakan dengan baik dan tepat maka dapat memberikan kontribusi yang baik juga terhadap peningkatan kepuasan konsumen. Mengingat perusahaan ini bergerak pada bidang retailer, jadi pelayanan penjualan serta banyaknya pilihan produk menjadi hal yang wajib dilakukan untuk bertahan atau survive dalam persaingan. Sementara itu tidak semua konsumen akan memahami fungsi ini sehingga private label juga hendaklah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen nantinya. Namun disamping itu, mengingat pengaruh private label ini yang ditampilkan pada table model summary hanya sebesar R2: 0.080. Artinya variable private label dapat menerangkan variable kepuasan konsumen sebesar 8% saja sementara sisanya masih ada faktor-faktor yang turut mempengaruhi kepuasan konsumen pada PT. Karsa Utama Gorontalo. Hal ini akan menimbulkan masalah baru yang masih perlu diteliti lebih lanjut tentang faktorfaktor tersebut, antara lain: pengetahuan konsumen terhadap private label, Brand, Image, dan lain sebagainya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1
Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Private Label terhadap Kepuasan Konsumen PT. Karsa Utama Gorontalo dimana dapat disimpulkan sebagai berikut : 5.1.1 Private Label berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. Karsa Utama Gorontalo. 5.1.2 Berdasarkan hasil dari analisa diperoleh private label sebesar 8%. Dimana hal ini menunjukan bahwa kepuasan konsumen dipengaruhi oleh private label sebesar 8% sedangkan 92% sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti, contohnya seperti pengetahuan konsumen terhadap private label, Brand, Image, dan lain sebagainya. Saran Dari analisis yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran yang mungkin bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk PT. Karsa Utama Gorontalo kedepannya dalam menjalankan usaha ritel (pengecer). Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Dalam mengoptimalisasikan kepuasan konsumen peritel khususnya Karsa Utama Gorontalo perlu memberikan alternatif kepada konsumen untuk mendapatkan harga barang yang lebih kompetitif serta subtitutional bagi produk yang berlabel lainnya dengan tingkat kualitas yang terjamin 2. Item ataupun jenis dari produk private label harus ditambah demi untuk
menghasilkan satisfaction (kepuasan) konsumen dalam berbelanja di Karsa Utama Gorontalo. Selain itu juga promosi produk yang bermerek private harus dilakukan mengingat kurangnya pengetahuan konsumen akan produk private label. 3. Kualitas dari produk private label harus terjaga agar tidak kalah dibandingkan dengan produk nasional yang sejenis lainnya. mengingat private label merupakan keunggulan tersendiri dari PT. Karsa Utama Gorontalo. 4. Diharapkan pada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti kembali tentang private label agar dapat mengembangkan hasil penelitian ini mengingat masih ada faktor lain yang perlu diteliti lebih lanjut seperti pengetahuan konsumen terhadap private label, Brand, Image, dan lain sebagainya.
5.2
DAFTAR PUSTAKA Asnawi R.A. 2009. Analisis Literatur Hubungan Private label, Kesadaran Merek Dan Citra Merek dan Penerapannya Pada Industri Hipermarket. Jurnal Bisnis dan manajemen. http://dandry.files.wordpress.com/2010/06/b 100030179.pdf di akses pada 29 Maret 2013 pukul 15.30 Berman, Bary & Evans, Joel R. 2004 .Retailing Management: A strategic Appoarch. New York : Mc-Graw Hill. Barnes G.James. 2001. Secrets of customer relationship management. The McGraw-Hill (Edisi Bahasa Indonesia, Andi Yogyakarta 2003)
Benny B. Tjandrasa. 2006. Potensi Keuntungan Private Label Serta Proses Pemilihan Produk Dan Pemasoknya Pada Bisnis Ritel. http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal manajemen/article/view/183/pdf diakses pada 1 januari 2013 pukul 17.18 Beneke, Justin. 2010. Consumer perceptions of private label brands within the retai grocery sector of South Africa. Chen-Cing-Liang. 2009. Jurnal Strategic thingking Leading to private brand strategy that caters for customer’s shooping preference in retail marketing. Eriyanto. 2007. Tehnik Sampling Analisis Opini Publik. LKIS . Yogyakarta. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gerson Richard.F. 2004. Mengukur Kepuasan Pelanggan. PPM. Jakarta. Ghozali iman.2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Lincoln,K, & Thomassen, L. 2008. Private Label : Turning The Retail Brand Treat Ito Your Biggest Opportunity. Kogan Page Lupiyoadi, Rambat. 2001. Edisi Pertama. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba Empat. Mardongan, Saor. 2011. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678 9/25935/7/Cover.pdf di akses pada 18 januari 2013 pukul 23.30
Muliana, Mumuh. 2012. Pengaruh Private Brand Strategy Terhadap Brand Equity dan Implikasinya Pada Shopping Preference Konsumen (Giant Supermarket Sindangbarang Bogor). http://jurnal.stiekesatuan.ac.id/index.php/jir/ article/download/258/282 diakses 18 februari 2013 pukul 23.18 Prahastuti, Lina. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Indosat. Skripsi Tidak dipublikasikan FE, Universitas Diponegoro Semarang Purwanto, Asih. 2008. Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Desain Terhadap keputusan Pembelian kendaraan Bermotor Yamaha Mio. Skripsi: FE, UMS. Susanti, Retno. 2012. Produk Private Label Brands Sebagai Alternatif Meraih Konsumen Pada Usaha Ritel. http://ejournal.unisridigilib.ac.id/index.php/ Ekonomi/article/download/343/33 Diakses pada 14 Februari 2013 pukul 01.58 Sunarto dan Riduwan. 2010. Pengantar Statistik. Jakarta : Alpabeta. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta. Tjiptono Fandy & Gregorius Chandra. 2004. Service, Quality satisfaction. ANDI OFFSET. Yogyakarta. Tjiptono Fandy. 2002. Strategi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta juni.
Umar, Husein. 2003. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Weitz, Barton A and Levy, Michael. 2007. Retailing Management. 6th ed. McGraw Hill, New York.