SKRIPSI
PENGARUH POPULARITAS TERHADAP PILIHAN PEMILIH PEMULA (FENOMENA MASUKNYA ARTIS DALAM POLITIK) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU
DISUSUN O L E H
RIKA RUBYANTI 050906051
DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah Swt., sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ``Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Pilitik). Studi kasus : Mahasiswa departemen Ilmu Politik., guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Strata I (S-I), pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. ``Tak ada gading yang tak retak``. Tak ada manusia yang tak luput dari kesalahan. Begitu juga peneliti merasa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini. . dalam penulisan skripsi ini, penuilis mendapat banyak bantuan baik moril maupun materil, yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Maka atas kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada : 1. Ayahanda penulis Tonang Siregar dan ibunda Agun Pilihan Harahap, yang telah membesarkan penulis dari kecil hingga besar. Dan buat ibunda semoga kuliahnya cepat selesai, sehingga gelar S.Pd.-nya bias dipakai. 2. Bapak Prof. Arifin Nst. Selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Uatar. 3. Bapak Drs. Heri Kusmanto, MA., selaku ketua jurusan Departemen Ilmu Politik, FISIP, Universitas Sumatera Utara.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
4. Bapak Warjio S.S. MA., selaku dosen pembimbing penulis selama mengerjakan skrisi ini. 5. Bapak Indra Kesuma Nst. S.I.P., M.Si., selaku dosen pembaca penulis selama mengerjakan skripsi. 6. Bapak Tonny P. Situmorang, M.A., selaku dosen penguji dan juga supervisor penulis sewaktu melaksanakan PKL. 7. Ibu Dra. Evi Novida Ginting MSP., selaku dosen wali penulis selama menjalankan perkuliahan di depertemen Ilmu Politik FISIP, USU. 8. Seluruh staf administrasi departemen Ilmu Politik, terutamam buat ka` Uci yang telah memperbolehkan penulis melihat buku data-data dari mahasiswa Politik. 9. Adik-adik dari penulis, Nanda Gita Lestari Siregar mudah-mudahan kuliahnya lancar terus, biar nanti yang punya gelar S.Pd.. Buat ``ibotoku`` satu-satunya yang paling `gendut` dan `besar` Ali Rosul Siregar, baik-baik di sekolah, dan mudah-mudahan kelak cita-citanya tercapai bias nonton Word Cup secara langsung di luar negeri. 10. Teman-teman satu kost ku (para penghuni kost Pink), kunyet, ka` Afni, ka` Fatimah, ka` Ebda, mbak Juli, ka` Tetti, ka` Ade, Ina, yang menjadi teman penulis selama hampir empat tahun dalam suka dan duka. Begitu banyak kenangan yang tak terlupakan di kost Pink. Berantem, marah-marahan, ketawa-ketawa, jalan sama-sama, dan masih banyak kenangan yang buat
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
penulis merupakan bagian kehidupan yang indah dan tak terlupakan. I love you all !!!!! 11. Teman –teman penulis yang ada di politik. Teman seperjuangan Fransiska and Nisa. Dayat, Suhendra, Pak De`, Suhendra Cina, Jean Ari, Abdu, Heri, Robi, Tofik, Hendrik Manullang, Rolas, Febrina, Maria, Novi, Dina, Faddli, Wulan, Winda, Vina dan Fina, Sandra, Dame, Titin, dan temanku satu PKL : Ihsan, Rospita, Ayu dan Wulan, serta teman-teman satu stambuk di politik yang tidak bisa saya sebutkan secara keseluruhan di sisni. 12. Teman-teman pengurus IMADIP Periode 2007-2008, baik tataran presidium maupun departemen. Walaupun LPJ kita ditolak, namun kita telah memberikan yang terbaik dari kemampuan kita. Khusunya buat 13 orang anggota KPMJ. Dan buat pengurus IMAJIP kedepannya semoga tetap bersemangat. TETAP SETIA DI GARIS PERJUANGAN !!!!!!!! 13. Buat kawan-kawan pengurus IMATAPSEL USU, para kos Pink, Senina Foundation, Ketua, Khoiriah, ka` Masniari, dan semua jajaran pengurus, baik presidium maupun tataran departemen. 14. Buat kawan-kawan pengurus HMI Komisariat Sastra USU, yang telah menjadi tetangga kost terbaik selama hampir tiga tahun. Terima kasih atas tompangannya ngeprint, waktu lampu kami mati. 15. Sepupu-sepupu penulis, Kunyet, Risa, Indah, Ayang, Anggina, Tika, Murni, Rina, Ita, bang Uli.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
16. Kawan-kawan senior, `04, baik kawan sesama peserta PKL, kawan sesama SC (inisiasi 2008), dan juga kawan sesama mahluk yang lagi sibuk-sibuknya menulis skripsi. 17. Dan akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada para Fans Club dari Anima dan Manga dari komik Saiyuki, baik yang ada di Indonesia maupun di luar negeri, khususnya yang berada di negara asal yaitu Jepang. Tanks` buat infonya dari Triologi Saiyuki. Berkat kalian semua, saya bisa tau bagaimana caranya saya bisa baca manga dari Saiyuki secara gratis (muka-muka gratisan) di Internet ampe abis, kalo mau download animanya, susah banget. Dan khusus terimakasih kepada Minekura Kazuya, yang telah menciptakan cerita sebagus, sekeren, selucu dan seseru Trilogi Saiyuki. Baik Gensomden Saiyuki, Saiyuki Gaiden, Saiyuki Reload ( Reload Gunlock, Reload Burial OVA, and Reload Requemen), semua ceritanya. TOP BGT !!!!!!!!!! (bikin penasaran). Ceritanya bikin penulis rileks disela-sela kesibukan nulis skripsi ini. Penulis suka semua karakter yang ada di cerita ini (Genjyo Sanzo, Goku, Cho Hakkai and Sha Gojyo), karakternya kuatkuat, apalagi Genjho Sanzonya. Salute to Minekura Kazuya, komikus cewek, tapi gaya bercerita karangannya cowok banget. Penulis hampir tekecoh pertama kali, dikirain pengarangnya cowok, rupanya……… cewek !!!!!!!! Ampe desktop lap top penulis `ngak pernah lepas dari para karakter Saiyuki. Sangkin sukanya ama ni manga. Dan permintaan
dari penulis
moga-moga manga dan anima Saiyuki bisa diterbitin dan tayang di Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Indonesia secara keseluruhan (Triologi Saiyuki), jangan cuma Gensomaden Saiyuki ama Saiyuki Reload (itu pun Reload-nya cuma ampe Reload Gunlok).
Semoga kebaikan dan ketulusansemua orang-orang yang telah ditulis diatas mendapat balasan dari Tuhan Yang maha Esa. Amin.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul ``Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula
( Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik ), Studi Kasus : Mahasiswa
Departemen Ilmu Politik``. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah memang popularitas itu berpengaruh kepada pilihan dari pemilih pemula. Selain itu dalam penelitian ini juga dicari apakah lingkungan sekitar dari pemilih pemula dapat berpengaruh pada pola pikir mereka dalam menentukan pilihan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metode kuantitatif, dan dianalisis dengan menggunakan perhitungan satistik, sehingga diperoleh angka yang dapat membuktikan apakah adanya hubungan dari variabel bebas dan variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memang ada hubungan antara popularitas dengan pilihan. Artinya popularitas juga dapat mempengaruhi pilihan pemilih pemula. Selain itu lingkungan juga berpengaruh pada pilihan mereka juga. Namun hubungan lingkungn dengan pilihan menunjukkan hubungan negatif. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan, tingkat ekonomi serta pendidikan orang tua, maka pola pikir pemilih pemula akan semakin mandiri dalam menentukan pilihan.
Kata kunci : pengaruh, popularitas, dan pilihan pemilih pemula.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................i
DAFTAR TABEL ..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .............................................................................1 1.1.1. Artis Dalam Politik ............................................................1 1.1.2. Pemilih Pemula ...................................................................9 1.2. Rumusan Masalah ......................................................................13 1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................13 1.4. Manfaat Penelitian .....................................................................14 1.5. Tinjauan Pustaka 1.5.1. Perilaku Pemilih ...............................................................14 1.5.2. Perilaku Politik .................................................................18 1.5.3. Partisipasi Politik ..............................................................19 1.5.4. Budaya Popular ...............................................................21 1.6. Metode Penelitian 1.6.1. Hipotesa .............................................................................22 1.6.1. Lokasi Penelitian ...............................................................22 1.6.2. Populasi dan Sampel .........................................................23 1.7. Metode Analisis Data 1.7.1. Depenisi Operasional .........................................................25 1.7.2. Teknik Pengumpulan Data ...............................................27 1.7.3. Teknik Analisis Data .........................................................27 1.8. Sistematika Penulisan .................................................................29 Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1. Departemen Ilmu Politik ............................................................31 2.2. Keadaan Geografis ......................................................................32 2.3. Visi Dan Misi Departemen Ilmu Politik ...................................32 2.4. Mahasiswa ...................................................................................33 2.4.1. Mahasiswa Stambuk 2007 ............................................33 2.4.2. Mahaiswa Stambuk 2008 ..............................................35 2.5. Deskripsi Responden .................................................................37 2.5.1. Jumlah Responden .........................................................38 2.5.2. Keikut Sertaan Dalam Pemilu/Pilkada .........................39 2.5.3. Media Massa Yang Sering Diperhatikan .....................39
BAB III : ANALISIS DATA 3.1. Pengaruh Popularitas Terhadap Pilohan ................................41 3.1.1. Korelasi Produk Momend ..............................................44 3.1.2. Korelasi Korelasi Berganda ............................................50 3.1.3. Korelasi determinasi .......................................................51 3.1.3. Interpretasi ......................................................................52 3.1.3.1. Interpretasi Korelasi Produk Momend ............52 3.1.3.2. Interpretasi Korelasi Berganda .........................53 3.1.3.3. Interpretasi Determinasi ....................................53 3.2. Faktor Lain Yang Mempengaruhi Pilihan ..............................53 3.2.1. Alasan Utama Menjatuhkan Pilihan ..............................53 3.2.2. Hubungan Jumlah Partai dengan Waktu Penentuan Pilihan .............................................................................55 3.2.2.1. Jumlah Partai Di Lingkungan Responden ......56 3.2.2.2. Lama Waktu menentukan Pilihan ...................59 Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
3.2.2.3. Pengaruh Jumlah Partai Dengan Lama Waktu Menentukan Pilihan ..........................................60
BAB IV : PENUTUP 4.1. Kesimpulan .................................................................................65 4.1.1. Hubungan Popularitas dan Kondisi Lingkungan Terhadap Pilihan ............................................................65 4.1.2. Kesimpulan Lain Yang Dihasilkan .................................67 4.2. Kelemahan dari Penelitian ........................................................67 4.3. Saran ...........................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................70
LAMPIRAN ........................................................................................................71
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Tabel : 1.1. ( Data artis yang ikut serta dalam pemilu 2004).................................5 Tabel : 1.2.(Interpretasi nilai `r` ) .........................................................................28 Tabel : 2.1. (Presentase laki-laki dan perempuan mahasiswa 2007).....................34 Tabel : 2.2. (Presentase agama yang dianut mahasiswa 2007 ) ............................34 Tabel : 2.3. (Presentase jalur masuk mahasiswa 2007 ) .......................................34 Tabel : 2.4. ( Presentase berdasarkan tahun kelahiran mahasiswa 2007) .............35 Tabel : 2.5. (Presentase laki-laki dan perempuan mahasiswa 2008).....................35 Tabel : 2.6. (Presentase agama yang dianut mahasiswa 2008 ).............................36 Tabel : 2.7. (Presentase jalur masuk mahasiswa 2008 )........................................36 Tabel : 2.8. (Presentase berdasarkan tahun kelahiran mahasiswa 2008)...............36 Tabel : 2.9. ( Jumlah responden berdasarkan stambuk) .......................................38 Tabel : 2.10.(presentase responden berdasarkan jenis kelamin)............................38 Tabel : 2.11. ( Presentase keikut sertaan dalam pemilu).......................................39 Tabel : 2.12.( Jenis media massa yang sering diperhatikan oleh responden)........40 Tabel : 3.1. ( Tabel hasil perhitungan variabel X1,X2dan Y) ……………………41 Tabel : 3.2. ( Tabel hasil perhitungan variabel X1,X2dan Y)…………………….45 Tabel : 3.3. (Tabel presentase alasan menjatuhkan pilihan )…………………….54 Tabel : 3.4. (Tabel waktu penentuan pilihan ) …………………………………..59 Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Tabel : 3.5.(Tabel Perhitungan antara partai dengan waktu penentuan pilihan)…60
BAB I PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Artis Dalam Politik Pemilu 2009 diwarnai dengan kemunculan beberapa orang yang memiliki latar belakang sebagai artis. Sejumlah partai menyisipkan nama-nama artis sebagai calon wakil rakyat. Diantaranya adalah, PAN, misalnyan mengusung Wulan Guritno,Marini Zumarnis, Eko Patrio, Ikang Fauzi, Derry Drajat, Adrian Maulana, Raslina Rasyidin, Tito Sumarsono, Maylaffayza, Mandra, Mara Karma, Cahyono, Krisna Mukti, Henindar Amroe, Eka Sapta, Lucky Artadipraja, Intan Sevilla, Poppy Maretha, dan Irena Librawati. PDIP mengusung Rieke Diah Pitaloka, Sonny Tulung, Mi`ing, dan penyanyi Edo Kondologit. Di partai Demokrat, terdapat Adjie Masaid, Angelina Sondakh, Oomar, Tere, Vena Melinda, Virnie Ismail, dan Macica Mochtar. Partai Golkar mengusung Nurul Arifin dan Tantowi Yahya. PPP, mengusung Emilia Contessa, Ratih Sanggarwati, Okki Asokawati, Akri Patrio,
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Denada dan Marissa Haque. 1Tak ketinggalan pula partai Gerindra mengusung, Rachel Maryam, Tessa Mariska, Steve Imanuel dan Djaja Miharja. 2 Memang pada dua pemilu terakhir ini, para artis di Indonesia mulai merambah dunia politik. Sejumlah dalil disampaikan oleh petinggi partai, mengenai alasan mereka merekrut para artis sebagai caleg maupun calon kepala daerah dalam pilkada. Sutrisno Bachir secara terang-terangan menyatakan bahwa prakarsa melibatkan para pesohor sebagai calon legislatif (caleg) salah satunya untuk meningkatkan perolehan suara, artis diyakini dapat mendulang suara lebih banyak dari pada kader biasa. 3 Namun apapun alasan yang diutarakan oleh para petinggi partai, beberapa artis yang ikut dalam pilkada memperoleh keberhasilan. Sebut saja Rano Karno, dan Dede Yusup. Namun fenomena ini juga mengancam keberadaan kader yang murni dari partai tersebut, dan hal ini menimbulkan protes dari para kader murni. Misalnya seperti protes yang dilakukan oleh para kader PAN yang merasa posisi nomor urutnya tergeserkan oleh para artis pendatang baru di partai PAN. Pada harian Koran Tempo edisi 26 Agustus misalnya, Khairul Razak seorang pengurus pada jajaran DPP PAN protess karena posisinya sebagai caleg nomor satu dari daerah pemilihan Banten I diserobot oleh Ikang Fauzi. Sekjen Barisan Muda PAN,
1
www.hupelita.com//edisi rabu 12 November 2008 www.berpolitik.com 3 Alfito Deannova Gintings. Selebritis Mendadak Politisi. Yogyakarta : Arti Bumi Intara. 2008. hal. xiii. 2
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Sulistyowati, yang mestinya ada diurutan nomor kecil digeser oleh bintang iklan dan sinetron Marini Zumarnis, yang terhitung masih seumur jagung di PAN. 4 Dalam sejarah, masuknya artis dalam kancah politik diawali sejak masa orde baru, Rhoma Irama di PPP, Rano Karno di PDI, dan beberapa artis seperti Camelia Malik dan Titik Puspa di Golkar. Kapasitas artis pada awalnya untuk menarik massa dan untuk menduduki posisi legislatif, namun sekarang para artis sudah mulai merambah posisi eksekutif. 5 Dalam konteks masyarakat Indonesia, figuritas kandidat masih sangat berpengaruh terhadap pilihan pemilih. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Indonesia masih mengunakan pilihannya berdasarkan ikatan primordial, yaitu berkaitan dengan suku, kedaerahan agama dan sebagainya. Selain itu masyarakat Indonesia masih cenderung bersifat parokhial dan kaul, dimana masyarakat memposisikan dirinya sebagai masyarakat yang pasif dalam politik. Dalam kondisi yang seperti ini, banyak dimanfaatkan oleh oknum yang menjual isu kedaerahan, agama dan popularitas kandidat. Pada kondisi tersebut, isu program merupakan ``kebutuhan skunder``, dan kepopuleran seseorang menjadi kebutuhan utama. Maka banyak partai yang jeli melihat fenomena ini, dengan mengusung para artis, penyanyi dan entertain untuk dijadikan voter gate. Sehingga dalam penetapan caleg, terkesan lebih mempertimbangkan popularitas calon anggota legislatif ketimbang kompetensi. Alhasil, politisi yang secara kualitatif lebih berpengalaman dan kompeten diperkirakan tidak akan menang kalau harus 4 5
Ibid. www.kendariposonline.com//Tajuk artis dan kebangkrutan partai//Juma`at 18 Agustus 2008//Oleh Admin
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
bersaing dengan calon yang lebih dikenanl. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia yang terbaru, caleg PAN, Eko Patrio, misalnya menempati urutan teratas caleg dari kalangan artis yang dipilih masyarakat. 6 Disinilah
kemudian
setiap
partai
memanfaatkan
konsep``Budaya
Penggemar``, sebagai cabang dari Budaya Popular. Jenson Story (1996), menyebutkan
bahwa kelompok penggemar
selalu dicirikan dengan citra
penyimpangan yang ditunjukkan dengan sikap fanatisme yang potensial. 7 Berangkat dari asumsi itu, kemudian partai berbondong-bondong merangkul selebritis untuk menjadi kandidat anggota parlemen, walaupun tetap ada dalil untuk itu. Apabila ditetapkannya artis sebagai caleg dalam pemilu hanya sebagai voter gate dan alasan konsep budaya popular, tanpa mempertimbangkan kapabilitas dari mereka, maka inilah awal kehancuran partai politik Indonesia. Karena hal ini memperlihatkan kemerosotan partai yang mencalonkan. Pada hakekatnya partai seperti ini merupakan partai bangkrut, yang tidak mempunyai apalagi untuk dijual untuk rakyat.8 Jadi untuk mendapat simpatik rakyat, mereka memanfaatkan popularitas dari artis. Namun yang jadi pertanyaan adalah apakah memang cukup berhasilkah penyertaan artis untuk menarik suara para pemilih ? Karena, kemunculan artis dalam kancah politik sudah mulai timbul sejak pemilu tahun 2004 dan alasan diikutkannya artis juga pada saat itu adalah untuk menarik suara para pemilih. Namun fakta yang terjadi dilapangan, justru hanya tujuh (7) orang artis yang 6
www.lsi.or.id Alfito Deannova Gintings. Op. cit., hal.16 8 Kendari Pos Online. Op.cit 7
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
berhasil duduk di Senayan, dan jumlah perolehan suara yang diperoleh oleh mereka tidak satupun setara dengan Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Dan masyarakat terlihat lebih suka hanya mencoblos partai, daripada ikut mencoblos caleg yang berlatar belakang sebagai artis. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1. 9
Tabel 1.1. Data Hasil Pemilu 2004 Para Caleg Selebritis
No.
Nama
Partai
Daerah
Nomor
Peringk
Peringkat
Pemilihan
Urut
at
Perolehan Dalam
Peroleh
Dapil
an Dalam Partai 1
Guruh
PDI-P
Jatim 6
1
1
1
Nurul
P.
Jabar 6
3
1
1
Arifin
Golkar
Puput
P.
Jabar 8
3
2
2
Novel
Golkar
Ruhut
P.
Jabar 1
2
1
3
Soekar no 2
3
4
9
Alfito Deannova Gintings. Op. cit., hal. 104
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Sitomp
Golkar
ul 5
Angelin
P.
Jateng 6
1
1
3
a
Demokr
Sondak
at
PDIP
Jeteng 2
1
1
4
PDIP
Jabar 2
2
1
4
PBR
DKI 2
1
1
4
Renny
P.
Jeteng 1
2
2
5
Djajus
Golkar
Jatim 2
1
1
5
PKS
Jabar 5
5
2
5
Nurul
P.
Jabar 7
1
1
6
Qomar
Demokr
PAN
Jabar 9
1
1
9
Anna
P.
Jatim 4
2
1
12
Tairas
Demokr
h 6
Dedi Sutomo
7
Marissa Haque
8
KH. Zanudi n MZ.
9
man 10
Adji
P.
Masaid
Demokr at
11
Neno Warism an
12
at 13
Dede Yusuf
14
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
at 15
Nia
PKPB
Jambi
2
1
17
Kaharu
P.
Sumut 3
2
2
23
ddin
Demokr
Sjah
at
Dien
P.
Yogya
4
4
24
Novita
Golkar
Leysus
PKPB
Jatim 5
2
1
28
PKS
Jatim 10
1
1
28
PAN
DKI 1
3
3
30
PKB
Jabar 4
1
1
32
PKB
Jabar 5
2
2
32
PPP
Jatim 7
2
2
36
PKS
DKI 2
7
6
39
PKB
Sulsel 2
1
1
40
Daniati 16
17
18
Winars o 19
Pepeng Subardi
20
Ratna Paguita Wijaya
21
Rieke Diyah Pitalok a
22
Gusti Randa
23
Emilia Contesa
24
Anneke Putri
25
Ray Sahetap i
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
26
Marini
PPP
Jateng 4
1
1
43
27
Nindy
PDS
Jabar 7
1
1
46
PBR
Jateng 6
1
1
52
Rae
P.
Jabar 5
11
9
53
Sita
Golkar
Sulut
2
1
56
PNBK
Jabar 2
1
1
58
PKPB
Jatim 1
3
2
64
Dana
Partai
Jateng 5
4
1
85
Iswara
PIB
Hengki
PPP
Jateng 6
2
1
85
PDK
DKI 2
3
2
103
Elise Karyae ati 28
Mark Sungka r
29
Supit 30
Usi
Partai
Karund
PIB
eng 31
Slamet Rahard jo Djarot
32
Mus Mulyad i
33
34
Tornan do 35
Muchsi n Alatas
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
36
37
Tutie
Partai
Kirana
PIB
Asrul
Partai
Zulmi
PIB
Jatim 1
1
1
106
DKI 1
8
9
203
Dari tabel 1.1. tersebut terlihat bahwa kaum selebritis yang dalam tujuan awal dijadikan sebgai voter gate, dalam wujud nyata dalam surat-surat suara, seakan terbantahkan. Keputusan pemilih hanya untuk menjatuhkan pilihan pada partai saja,
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
juga perlu dicermati. Ini seakan menjungkirbalikkan ekspektasi para pihak yang meyakini kemampuan magnet selebriti sebelumnya. 10 Dan sejarah kembali terulang lagi. Pada pemilu 2009 mendatang, kemunculan artis tetap terlihat, malah semakin ``menjadi-jadi``. Seperti misalnya Partai Amanat Nasional (PAN), yang mencalonkan artis sampai dengan sembilan belas (19) orang, dan akhir-akhir ini terdenganr bahwa wulan Guritno tidak diikutkan karena bermasalah dengan ijazah. Dan partai ini tidak segan-segan menggeser posisi kader murni yang sudah sejak dulu meniti karier bersama PAN, dan menggantinya dengan para artis yang masih seumur jagung dalam partai. Maka tidak heran muncul ungkapan sisnis terhadap partai ini dengan menyebutkan PAN = Partai Artis Nasional. 11 Anggapan artis yang memiliki popularitas dapat menarik minat pemilih untuk memberikan suaranya, merupakan sesuatu fenomena yang menarik bagi peneliti. Peneliti mencoba menguji anggapan dari para petinggi partai yang menyatakan bahwa popularitas dari seseorang dapat dijadikan sebagai vooter gate. Maka peneliti mencoba untuk mencari kebenaran, apakah memang popularitas itu dapat mempengaruhi pilihan dari seorang pemilih ? sejauh mana popularitas itu mempengaruhi pilihan dari seorang pemilih. Disini yang menjadi fokus penelitian ditekankan pada pemilih pemula, dengan beberapa alasan sebagai berikut. I.1.2. Pemilih Pemula 10 11
Ibid. hal. 109 Ibid. hal. xiii
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Sedangkan dipilihnya pemilih pemula oleh penulis disebabakan oleh beberapa alasan, yaitu potensi suara yang patut dipertimbangkan oleh para partai politik (parpol) pada pemilu 2009. Kelompok pemilih yang rentang usianya antara 17-20 tahun ini adalah mereka yang berstatus pelajar, mahasiswa, serta pekerja muda. Kelompok ini jelas memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan pemilih yang sudah beberapa kali mencoblos dalam beberapa pemilu sebelumnya. Berdasarkan proyeksi dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2005, jumlah penduduk muda (usia di bawah 40 tahun) sekitar 95,7 juta jiwa pada tahun 2009, jumlah tersebut setara 61,5 % dari 189 juta penduduk usia pemilih. 12 Maka dari itu, jumlah pemilih pemula di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Diperkirakan jumlah pemilih pemula yang akan ikut dalam pemilu 2009, berkisar 36 juta orang atau setara dengan 19-20 % dari jumlah pemilih keseluruhan. 13 Jumlah ini sangat signifikan, karena setara dengan 20 % dari total kekuatan suara nasional. Menurut Muhammad Qodri MA. (peneliti Lembaga Survey Indonesia) potensi yang dimiliki pemilih pemula dapat dicontohkan sebagai berikut :14 1. Dengan 20% suara akan membuat sebuah partai baru bisa lolos electoral treshold pada pemilu 2004 yang lalu, sehingga bisa lolos pada pemilu 2009. Begitu juga dengan pemilu 2009, potensi 20% suara akan membawa sebuah partai ke pemilu berikutnya; 12
www.bps.go.id Kompas. Edisi: Senin, 1 Desember 2008 14 Harian Umum Pelita. Edisi : Rabu, 4 Desember 2008 13
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
2. Dengan angka 20 % itu juga bisa mencalonkan Capres dan Cawapres, karena persyaratan mencalonkan capres dan cawapres itu hanya mendapatkan lima persen total suara DPRD nasional atau tiga persen kursi DPR secara nasional; 3. Dengan jumlah 20% suara, partai bisa menjadi kekuatan politik terbesar ketiga di Indonesia.
Sedangkan di Sumatera Utara sendiri, pada pilkada gubernur 2008 yang lalu, diperkirakan jumlah pemilih pemula berjumlah 335.000 orang, dan 200.000 orang diantaranya berada di kota Medan. 15 Maka dari potensi jumlah pemilih pemula ini, banyak partai yang berusaha menjaring suara dari pemilih pemula. Selain itu, antusias dari pemilih pemula dalam menghadapi pemilu 2009, juga menjadi daya tarik. Karena dari jajak pendapata yang dilakukan oleh Kompas, terbukti bahwa jumlah persentase dari pemilih pemula menduduki urutan pertama yang akan memberikan suara. Jumlah pemilih pemula yang akan memberikan suara berkisar 84,4 %, diikuti oleh kelompok usia 22-29 mencapai 81,3 %, kelompok usia 30-40 tahun mencapai 81,6 %, dan kelompok usia 41 tahun ke atas mencapai 79,3 %. 16 Tingkat partisispasi yang tinggi ini merupakan potensi tersendiri yang dapat mendongkrak perolehan suara. Sedangkan yang menjadi motivasi mereka untuk ikut serta dalam pemilu 2009 nanti bermacam-macam. Sebagian besar menyatakan untuk menunaikan hak 15 16
www.kpusumut.org Kompas. Op.cit.,
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
dan kewajiban sebagai warga negara (67,4 %), kemudian untuk memenangkan salah satu parpol atau capres (11,8 %), dan hanya sebagian kecil menyatakan hanya untuk ikut-ikutan. 17 Tingginya persentase partisipasi yang akan mengikuti pemilu, merupakan hal positif. Seperti yang diutarakan oleh Direktur Eksekutif Center for Electoral Reform (Cetro), Hadar Gumay. Tingginya persentase yang menyatakan akan ikut memilih dalam pemilu 2009, merupakan hal positif yang bisa menjadi dasar pemikiran bahawa pemilu adalah hal penting. 18 Selain itu, menurut penulis sendiri, merupakan sebuah awal baik dalam hal pendidikan politik terhadap pemilih pemula agar tidak terjadi generasi yang apatis terhadap perkembangan politik, yang mautidak mau, berpengaruh langsung dalam kehidupan mereka. Akan tetapi, para pemilih pemula ini masih masuk dalam kategori swing voter. Karena sejumlah besar pemilih pemula atau sekitar 33,9 %, masih belum memutuskan partai mana yang akan dipilih. 19 Hal ini dikarenakan, mayoritas dari mereka belum begitu kenal terhadap partai-partai baru. Pada umumnya mereka lebih mengenal partai-partai besar yang sudah ada sejak dulu. Tidak heran, hanya 1,5 % dari total responden yang mengetahui hampir semua parpol. 20 Hal ini merupakan pekerjaan berat bagi partai baru dan keuntungan bagi partai besar yang sudah sedari dulu ada. Para partai baru ini harus bekerja keras memperkenalkan partainya, apabila ingin dipilih oleh pemilih pemula. Namun, hal
17
Ibid. Ibid. 19 Ibid. 20 Ibid. 18
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
ini merupakan keuntungan bagi partai besar yang sudah lama berkiprah, pekerjaan mereka akan lebih mudah. Kenyataan ini terbukti dalam penelitian yang dilakukan oleh CSIS. Menurut penelitian yang dilakukan oleh CSIS, partai paforit dikalangan pemilih pemula masih dipegang oleh parati Golkar, disusul oleh PDIP, dan kemudian oleh PKS. 21 Pada dasarnya, dalam hal mejatuhkan pilihan terahadap parpol, pemilih pemula belum dipengaruhi oleh motivasi idiologi tertentu. Faktor lingkungan keluarga, seperti doktrin orang tua, pengaruh teman sepermainan dan lingkungan sekitar masih memiliki peranan yang kuat. Selama ini perilaku pemilih pemula masih cenderung dipengaruhi oleh doktrin dari orang tua. Dari hasil jajak pendapat, pengaruh dokrin dari orang tua masih menduduki posisi utama dalam menentukan pilihan pemilih pemula, yaitu sekitar 60-78 %. 22 Namun, seiring dengan, perkembangan zaman, meluasnya pengaruh televisi, banyaknya majalah-majalah keartisan, dan berkembangnya ``budaya pop`` dikalangan kaula muda, dan banyaknya dari kalangan artis yang ikut mencalonkan diri dalam pilkada maupun pemilu, ditakutkan perilaku pemilih pemula cenderung bergeser, berorientasi pada faktor identifikasi. Faktor identifikasi ini juga dapat mempengaruhi pilihan pemilih. Identifikasi diartikan sebagai peniruan atau mengidentitaskan diri terhadap seseorang yang menjadi idolanya. 23 Dalam kaitannya dengan pilihan, maka pemilih berdasarkan identifikasi merupakan pilihan yang mempertimbangkan apakah calon kepala 21
www.csis.or.id Kompas. Op.cit. 23 Sitorus, M. Berkenalan Dengan Sosiologi 1: Untuk SMU Kelas 2. Jakarta: Erlangga. 2000. hal.18 22
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
daerah memiliki identitas yang sama dengan pemilih. 24 Dari fakta di atas, terlihat sebagian besar pemilih pemula belum kenal dengan partai-partai peserta pemilu 2009, jadi bagaimana mereka juga kenal dengan caleg-caleg yang diusung oleh para partai politik. Maka ada beberapa partai yang jeli melihat hal ini. Dengan mengusung artis sebagai caleg, maka diperkirakan akan memperoleh simpati dari pemilih pemula. Maka dari keseluruhan alasan di atas, perlu adanya penelitian tentang perilaku pemilih pemula tersebut, karena tidak bisa dipungkiri, para pemilih pemula adalah orang-orang yang pemikiran politiknya masih bisa dikatakan cenderung labil dalam menganalisis fenomena-fenomena politik. Oleh karena itu, ditakutkan para pemilih pemula ini terjebak dalam kepopuleran figur semata. Hal ini perlu diwaspadai, karena kelak merekalah yang melanjutkan estapet kepemimpinan di negara ini.
I.2. RUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah popularitas berpengaruh terhadap pilihan pemilih pemula ? 2. Faktor – faktor lain apakah yang mempengaruhi pilihan dari pemilih pemula ?
24
www.google.com//Adnan Mursal//Political Marketing
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
I.3. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui tingkat pengaruh popularitas terhadapa pilihan pemilih pemula; 2. Untuk mengetahui dan mengidentifikasi maslah pilihan pemilih pemula di kalangan mahasiswa Departemen Ilmu politik; 3. Sebagai kegiatan awal dalam mendalami maslah perilaku pemilih pemula. I. 4. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Secara akademis berfungsi sebagai referensi tambahan bagi mahasiswa Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara; 2. Memahami perilaku pemilih sangat penting bagi semua stakeholders. Hal ini bukan hanya sekedar menjadi referensi memenangkan pilkada, tetapi juga sebagai bahan pendidikan politik pemilih dan mendorong pilkada ataupun pemilu yang demokratis serta rasional. Rasionalitas menjadi penting dewasa ini. Karena sikap rasional ini sangat dibutuhkan dalam hal memilih kepala daerah ataupun wakil rakyat. Dengan rasionalitas, maka dalam menentukan pilihan, tidak hanya melihat dari kepopuleran seorang caolon kandidat. Namun lebih berpikir kritis terhadap kemampuan calon kandiadat tersebut.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
1.5. TINJAUAN PUSTAKA
1.5.1. Perilaku Pemilih. Bagaimana sesungguhnya melihat perilakuk pemilih dalam menentukan pilihan politik mereka terhadap parpol maupun caleg, dapat dipahami dengan beberapa pendekatan. Di AS pada dekade 1950-an, penjelasan tentang voting behavioral ini cenderung didasarkan oleh dua model, yakni lewat pendekatan sosiologis dan psikologis. Di lingkungan ilmuan sosial di AS pendekatan sosiologis awalnya dikembangkan mahzab Coloumbia, yaitu the Columbia Schoolof Electoral Behavioral. Sementara itu pendekatan psikologis lebih banyak dikembangkan oleh mahzab Michigan, The Michigan Survey Center. Pendekatan sosiologis ini melihat perilaku pemilih dipengaruhi oleh segala kegiatan yang berkonteks soial. Menurut Afan Gaffar, 25 pendekatan sosiologis ini melihat tingkah laku pemilih akan dipengaruhi oleh jenis kelamin, status sosial, dan juga kepercayaan seseorang. Namun menurutnya juga analisis mengenai oraganisasi formal yang diikuti oleh pemilih juga perlu diperhatikan, misalnya serikat buruh, kelompok pengajian, dan lain sebagainya, karena semua kelompok tersebut mempunyai kepentingan masing-masing, manajemen, aktivitas rutin, komunikasi internal.
25
Afan Gafar. Javanese Voter, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press . 1992, hal. 5
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Selain itu lingkungan keluarga, teman sepermainan, kelompok belajar, kesemuanya ini,
baik
lingkunagan
formal
maupun tidak
formal sangat
mempengaruhi perilaku pemilih. Intinya, pendekatan sosiologis ini berasumsi bahwa perilaku pemilih dipengaruhi oleh, status ekonomi, class sosial, agama dan idiologi. Sedangkan pendekatan psikologis lahir akibat adanya kelemahan yang dihasilkan oleh pendekatan sosiologis. Misalnya kita tidak bisa meneliti dua objek menurut tingkat pendidikan, dimana kedua objek tersebut berada di dua lingkungan yang sistem dan kemajuan pendidikannya sama. Menurut pendekatan ini, attitude seseorang juga berpengaruh dalam melihat perilaku pemilih. 26 Selain itu, ada juga yang membagi pendekatan perilaku pemilih ini menjadi lima pendekatan, yang pendekatan ini diprakarsai oleh Dennis Kanvanagh. Menurut, yang menurutnya ada lima model untuk menganalisis perilaku pemilih, yakni pendekatan struktural, sosiologis, ekologis, psikologis sosial, dan pilihan rasional.
27
Dalam pendekatan ini kita dapat melihat pemilih dalam menentukan pilihannnya di dasarkan oleh struktur yang dibangun. Artinya, pemilih melihat partai politik tersebut merupakan produk dari konteks struktur yang luas, baik itu struktur sosial masyarakat, sistem kepartaian, proggram partai yang ditonjolkan. Dalam model ini, tingkah laku politik seseorang termasuk dalam penentuan pilihan ditentukan oleh pengelompokan sosial, agama, bahasa dan etnis/suku.
26 27
Ibid. hal. 7 www.suaramerdeka.com// Wacana. Oleh FS. Suwantoro
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Dalam pendekatan struktural, mobilitas seseorang yang ingin keluar dari kelompok untuk bergabung dengan kelompok lain masih dimungkinkan. Karena itu, pilihan seseorang akan dipengaruhi oleh latar belakang sosial-ekonomi, demografi, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan dan sebagainya. lewat pendekatan ini dapat dibuat peta masyarakat. Hal ini kemudian dimanfaatkan sebagai basisi dukungan terhadap parpol atau kandidat presiden. Pendekatan ekologis relevan bila dalam daerah pemilihan terdapat perbedaan karakteristik pemilih yang didasarkan pada unit teritorial. Kelompok masyarakat penganut agama, buruh, kelas menengah, suku-bangsa (etnis) yang bertempat tinggal di daerah tertentu dapat mempengaruhi perubahan komposisi pemilih terhadapperubahan pilihan mereka. Dalam pemilu 1999, kita dapat melihat peta di kawasan Barat Indonesia didominasi PDI-P. Kawasan Timur Indonesia didominasi oleh Golkar. Terakhir adalah pendekatan pilihan rasional (rational choice). Pendekatan ini melihat adanya perhitungan untung rugi dalam melihat perilaku pemilih. Yang dilihat bukanlah ongkos memilih, melainkan suara yang terkumpul dapat mempengaruhi hasilnya. Hal ini banyak dilakukan oleh mereka yang mencalonkan diri dalam pemilu. Bagi masyarakat banyak perhitungan untung rugi berkaitan dengan partai apa yang akan dipilih, dan termasuk memutuskan bagaimana seseorang harus memilih atau tidak memilih. Di sini faktor pendidikan dan kesadaran pemilih sangat berpengaruh. Dalam melihat perilaku pemilih, pendekatan
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
ini sering melihat berdasrakan asumsi sederhana yaitu, setiap orang selalu mengutamakan self-intrest Pendekatan ini dipelopori oleh Anthoni Down (1957).28 Menurutnya, asumsi yang dibangun dalam pendekatan rasional choice bahwa pemilih bukannya wayang yang tidak memiliki kehendak bebas dari dalangnya. Selain itu menurut pendekatan ini, melihat orientasi pemilih dalam menentukan sikapnya dipengaruhi oleh dua hal, yakni orientasi isu dan kandidat (figur). Orientasi isu berpusat pada pertanyaan apa yang seharusnya dan sebaiknya dilakukan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Sedang orientasi kandidat mengacu pada sikap seseorang terhadap pribadi kandidat (figur) tanpa memperdulikan label partainya. Disinilah pemilih menentukan pilihan berdasarkan pertimbangan rasional.
1.5.2. Perilaku Politik
Perilaku politik dapat dirumuskan sebagai kegiatan yang berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. 29 Interaksi anatara masyarakat dengan pemerintah, antara lembaga pemerintah dan antar kelompok masyarakat, dalam rangka proses pembuatan keputusan, kebijakan dalam bidang politik, pada dasarnya disebut dengan perilaku politik. Yang selalau melakukan kegiatan politik adalah pemerintah dan partai politik, karena fungsi mereka dalam bidang politik.
28
www.radarsultengonline.com//wacana, oleh: As Rifai//Teori Dasar Pilkada dan Kekalahan Incumbent 29 Sujiono Sastroatmodjo, Drs. Perilaku Politik, Semarang : IKIP Semarang Press, 1995, hal. 2 Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Keluaraga, sebagai suatu kelompok melakukan kegiatan, termasuk di dalamnya adalah kegiatan politik. Dalam hal anggota keluarga secara bersamaan memeberikan dukungan pada organisasi politik tertentu, memberikan iuran, ikut berkampanye menghadapi pemilu, maka dapat dikatakan keluarga tersebut telah melakukan kegiatan politik. 30 Perilaku politik bukanlah merupakan sesuatu hal yang berdiri sendiri. Namun perilaku politik seseorang itu dipengaruhi faktor-faktor internal dan eksternal yang berasal dari lingkungan sekitarnya. Faktor-faktor tersebut dapat berupa keadaan alam, kebudayaan masyarakat setempat, tingkat pendidikan dan lain-lain. Berkaitan dengan perilaku politik, sesuatu yang perlu dibahas adalah sikap politik. Sikap mengandung tiga komponen yaitu, kognisi berkenaan dengan ide dan konsep, afeksi menyangkut kehidupan emosional, sedangkan konasi merupakan kecendrungan bertingkah laku. Maka sikap politik dapat diartikan sebagai kesipan untuk bereaksi terhadap objek tertentuyang bersifat politik , sebagai hasil penghayatan terhadap obyek tersebut, dengan munculnya sikap tersebut, maka dapat diperkirakan perilaku politik akan muncul juga. 31 Yang berhak melakukan kegiatan politik adalah warga negara yang mempunyai jabatan di pemerintahan dan warga negara biasa. Dan yang berhak membuat dan melaksanakan keputusan politik adalah pemerintah. Namun masyarakat dapat dan berhak ikut mepengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan
30 31
Ibid. Hal.21 Ibid . hal.23
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
keputusan tersebut, dan dengan adanya sikap tersebut maka masyarakat telah malakukan perilaku politik tersebut.
1.5.3. Partisispasi Politik
Partisipasi politik dapat diartikan sebagai kegiatan sekolompok orang untuk ikut dalam kegiatan politik. Kegiatan ini dapat berupa memilih kepala daerah atau mempengaruhi kebijakan pemerintah. Menurut Ramlan Surbakti : 32 Partisipasi politik adalah keikut sertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi kehidupannya. Partisipasi politik dapat diartikan sebagai kegiatan sekolompok orang untuk ikut dalam kegiatan politik. Kegiatan ini dapat berupa memilih kepala daerah atau mempengaruhi kebijakan pemerintah. Menurut Hantington dan Nelson, (Dalam Partisipasi Politik Di Negara Berkembang), partisipasi politik adalah kegiatan warga negara preman (private citizen), yang bertujuan mempengaruhi keputusan pemerintah. Sedang Miriam Budiardjo mengartikan partisipasi poltitik sebagai kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta untuk ikut aktif dalam kegiatan politik, yaitu dengan jalan memilih kepala daerah secara langsung maupun tidak, serta mempengaruhi kebujakan pemerintah. Herbert Mc.Klosky, menyatakan bahwa, partisipasi politik adalah kegiatankegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian
32
Ibid. hal. 24
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
dalam proses pemilihan penguasa, secara langsung, maupun tidak langsung, dan dalam proses pembentukan kebijakan umum. Norman H. Nie dan Sidney Verba, menyatakan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi para pejabat-pejabat negara dan/ atau tindakan yang dilakukan oleh mereka. Dilihat dari kegiatannya, partisipasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Partisipasi aktif. Partisipasi aktif dapat dilakukan dengan pengajuan alternatif terhadap kebijakan, mengajukan kritik, mengajukan petisi, dan sebagainya. 2. Sedangkan partisipasi pasif ditunjukkan dengan ketaatan dalam menerima segala sesuatu yang menjadi keputusan pemerintah. 3. Selain itu ada masyarakat yang tidak menunjukkan sikap partisipasinya apakah secara pasif atau aktif. Biasanya mereka beranggapan, bahwa sistem politik yanng ada tidak memenuhi harapan mereka. Kelompok ini sering disebut sebagai golongan putih (golput). Selain itu, partisipasi juga digolongkan sesuai dengan tingkatannya, yaitu : 1. Apatis, artinya tidak menaruh perhatian sama sekali terhadap kegiatan politik, atau dengan kata lain masa bodoh dengan yang namanya politik. 2. Spektator artinya, individu atau kelompok tersebut masih menaruh sikap perduli dengan kegiatan politik, setidak-tidaknya masih ikut serta dalam menggunakan hak pilihnya, dalam kegiatan pemilihan umum.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
3. Sedangkan galdiator artinya, tingkatan parisipasi politik sampai pada tingkatan ikut serta dalam proses politik.
1.5.4. Budaya Popular
Budaya popular adalah mata kajian kontemporer dari Kajian Budaya. Menurut Littlejhon, Cultural Stadies merupakan bagian dari ilmu sosial yang terlibat dalam penelitian bagaimana budaya terbentuk melalui sebuah pergulatan diantara ideologi. Studi terhadap komunikasi massa menjadi fokus dari bidang ini, sebab media dianggap sebagai alat utama dari ideologi yang dominan di masyarakat. Budaya popular menjadi fenomena era informasi, di mana studi tentang hal ini mengkritisi bahwa budaya massa terbentuk melalui komunikasi yang disiarkan media massa dalam dominasi kapitalisme pemilik media. Budaya popular sendiri menurut Storey, diterjemahkan sebagai budaya komersial dari produksi massal, yang diproduksi massa, dan dikonsumsi oleh massa sendiri. Buday ini dikonsumsi oleh massa tanpa pikir panjang. 33 Budaya pop banyak dikritisi sebagai industri yang dirancang untuk tujuan profit yang menciptakan produk homogen dan terstandarisasi untuk menarik minat audiens. Menurut Gans, dalam hal ini audiens ditempatkan sebagai konsumen yang
33
Alfito Deannova Ginting. Op. Cit., hal. 66
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
bersifat pasif, dimana partisipasi mereka dibatasi pada pilihan membeli atau tidak membeli. Jika Political Marketing adalah alat untuk mencapai kemenangan politik, maka Budaya Pop adalah referensi yang digunakan dalam menjalankan alat tersebut oleh caleg selebritis. Aktifitas komunikasi politik, sepenuhnya adalah tentang mengubah para politisi menjadi selebritis dalam rangka membangkitkan sentimen yang diinginkan dari masyarakat dari sosok yang hendak dipresentasekan. 34
1.6. METODE PENELITIAN 1.6.1. Hipotesa Hipotesa dapat diartikan sebagai jawaban sementara atau tentative answer yang hendak dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. 35 Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah :``popularitas mempengaruhi pilihan pemilih pemula``.
1.6.2. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada mahasiswa Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Alasan dipilihnya lokasi ini, adalah :
34 35
Ibid. hal. 67 Tonny P. Situmorang. Drs. Penelitian: Pengaruh Tingkat ekonomi Masyarakat Terhadap Partisipasi Politik: Studi Kasusu: Masyarakat Nelayan di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Deli Serdang. Medan: FISIP USU Press, 1992
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
1. Dipilihnya mahasiswa Departemen Ilmu Politik, dikarenakan bahwa mahasiswa politiklah yang berhubungan secara langsung dengan politik itu sendiri, karena basic ilmu yang diajarkan dikampus adalah yang berkaitan dengan politik. Sehingga, dengan dasar ilmu itu, diharapkan analisis mahasiswa politik terhadap fenomena politik, lebih tajam dari mahasiswa depertemen yang lainnya; 2. Dianggap mahasiswa Tingkat II sudah mulai faham akan perkembangan politik. Karena dalam mata kuliah di departemen ilmu politik, pada jenjang tingkat II, mahasiswa sudah mulai dikenalkan dengan mata kuliah yang berkaitan dengan politik. 3. Sedang dipilihnya mahasiswa Tingkat I, karena peneliti beranggapan mereka adalah sosok transisi dari kehidupan sekolah menuju kehidupan kampus. Dan dianggap, pemikiran mereka masih sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor di luar diri mereka sendiri.
1.6.3. Populasi dan Sampel
1.6.3.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
terbatas. Populasi yang digunakan adalah pemilih pemula, yaitu pemilih yang berusia 17 – 21 tahun. Yang memenuhi kriteria ini adalah stambuk 2007 dan 2008.
1.6.3.2. Sampel Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang diteliti. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus Tarayamane, yaitu: 36
n =
N Nd 2 + 1
n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat kesalahan ( disini tingkat kesalahan yang digunakan adalah sebesar 10%, dan tingkat kepercayaannya sebesar 90 % )
Sedangkan teknik sampling atau cara penarikan sampel adalah dengan Probability Sampling (random), yaitu dengan stratified random sampling (pengambilan sampel dengan secara acak berumpun). Teknik ini digunakan karena, populasi yang akan diteliti terdiri dari dua stambuk atau dengan kata lain dua rumpun yaitu stambuk 2008 dan 2007. Kesemua jumlah populasi di atas dibagi menjadi dua rumpun yaitu, stambuk 2007 dan 2008 yang mememnuhi kriteria sebanyak 119 orang. 36
Ibid. Hal. 8
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Maka dari jumlah populasi yang tertera di atas, akan diperoleh sampel sebanyak :
n =
119 (119. 0,01) + 1
n =
119 2,19
n = 54,3 atau dibulatkan menjadi 54 orang Dari jumlah tersebut, maka akan diperoleh jumlah responden untuk masing-masing stambuk sebanyak : 1. Stambuk 2007 sebanyak :
n =
49 X 54 = 22,3 atau 22 orang 119
2. Stambuk 2008 sebanyak :
n =
70 X 54 = 31,7 atau 31 orang 119
1.7. METODE ANALISIS DATA 1.7.1. Depenisi Operasional
1.7.1.1. Popularitas
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 37 populer diartikan sebagai dikenal dan disukai atau dikagumi orang banyak. Sedangkan arti dari popularitas, berkaitan dengan perihal populer. Dalam penelitian ini adalah variabel `X 1 `, yang berkaitan dengan popularitas dan media kampanye. Dalam penelitian ini, variabel ini melihat calon kandidat sebagai objek. Dalam variabel ini, coba dilihat tanggapan yang akan diberikan oleh responden terhadap sesuatu yang berkaitan dengan kepopuleran itu sendiri. Disini nantinya responden akan coba dihadapkan pada suatu keadaan bagaimana ia menentukan sikap apabila dihadapkan pada objek yang berbaukepopuleran, misalnya media massa, calon kandidat, latar belakang caleg, latar belakang apa yang dilihat mengapa ia menjatuhkan pilihan terhadap objek yang dipilihkan terhadapnya. Sedangkan nantinya yang menjadi variabel X2 adalah variable lain yang mempengaruhi selain popularitas (X1). Variabel ini nantinya dikaitkan kepada keadaan lingkungan si responden. Nantinya akan dilihat apakah responden hidup dilingkungan yang kondisi yang bagaimana. Apakah itu berkaitan dengan rata-rata tingkat pendidikan masyarakatnya, pekerjaan, pendidikan terakhir dari orang tua, dan juga seberapa besarkah pengaruh partai-partai politik di lingkungannya, hal ini bias dilihat dari jumlah lambing/gambar partai yang sudah ada di lingkungan sekitarnya. Dan ini nantinya akan diketahuai apakah kondisi lingkungan berpengaruh terhadap penentuan pilihan dari responden
37
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Hal 889
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
1.7.1.2. Pilihan Pilihan diartikan sebagai yang dipilih atau hasil memilih, ataupun yang terpilih. 38 Dalam penelitian ini, pilihan diartikan sebagai keputusan untuk memilih calon kandiadat dalam waktu pelaksanaan pemilu ataupun pilkada. Pilihan dalam penelitian ini adalah variabel `y`, dimana di khususkan lebih kepada pribadi dari pemilih. Dalam penelitian ini, yang dilihat adalah, seberapa konsisten mereka dalam menjatuhkan pilihan terhadap satu calon kandidat. Selain itu juga akan dilihat apakah faktor di luar pribadi pemilih lebih dominan mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihannya. 1.7.1.3. Pemilih Pemula Sedang pemilih pemula, adalah pemilih yang baru pertama kali memilih. Jika dikaitkan dengan umur, maka pemilih pemula ini diartika sebagai pemilih yang ketika penyelenggaraan pemilu atau pilkada, berusia 17s/d 20 tahun. Pemilih pemula dicirikan antara lain :berusia 17-20tahun, baik itu yang masih duduk di bangku SMU, perguruan tinggi ( mahasiswa tingkat I dan II ), serta orang yang sudah bekerja maupun tidak yang berusia sekitar 17-20 tahun. Dan dalam penelitian ini, pemilih pemula yang diambil adalah mahasiswa tingkat I dan II.
1.7.2. Teknik Pengumpulan Data.
38
Ibid. hal. 873
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Dalam penelitian ini, data yang diperlukan oleh peneliti dapat terpenuhi dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Penelitian lapangan, yaitu pengumpulan data dengan menyebarkan angket secara tertutup. 2. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu mempelajari buku-buku, laporan penelitian, serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
1.7.3. Teknik Analisis Data Data tersebut dianalisis dengan mempergunakan Korelasi Product Moment. Rumus yang digunakan adalah rumus angka kasas koefisian Korelasi Product Moment, yaitu : 39
rxy
=
N xy − ( x)( y ) N x − ( x) 2 . N y 2 − ( y ) 2 2
Selanjutnya, koefisien determinasi yakni untuk mengetahui berapa persen (%) variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas, maka digunakan rumus : 40
R21.2.3 = 1
= variabel terikat ( Y )
2
= variabel bebas 1 ( X1 )
3
=
39 40
r1.2. + r1.3. − 2r1.2. . r1.3. . r2.3 2
2
1 − r2.3
2
variabel bebas 2 ( X2 )
Tonny P.Situmorang. Op.cit., hal. 11 Ibid. Hal. 12
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Dari hasil perhitungan tersebut, maka akan diperoleh tiga kemungkinana nilai r, yaitu : •
Jika r bernilai positif , maka kenaikan nilai variable satu akan diikuti oleh kenaikan nilai variabel yang lainnya, begitu juga apabila nilai variabel satu menurun, maka akan diikuti penurunan nilai variabel yang lain;
•
Jika r bernilai negatif, maka kenaikan nilai variabel satu akan diikuti penurunan nilai variabel yang lainnya;
•
Jika nilai r sama dengan nol ( 0 ), maka ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara kedua variabeL.
Tabel 1.2 Interpretasi nilai r, yaitu :41 Besarnya nilai
41
r
Interpretasi
Anatar : 0,8 - 1
Tinggi
Antara : 0,6 - 0,8
Cukup
Antara : 0,4 - 0,6
Agak rendah
Ibid.hal. 13
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Anatar : 0,2 - 0,4
Rendah
Antara : 0,0 - 0,2
Sangat rendah ( tidak berkorelasi )
1.8. SITEMATIKA PENULISAN
Untuk mendapatkan gambaran yang terperinsi, dan untuk mempermudah isi dari skripsi ini, maka penulis membagi ke dalam empat (4) bab. Untuk itu disusun sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodelogi penelitian, metodologi analisis data, dan sistematika penulisan.
BAB II : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini akan diuraikan mengenai keadaan daerah lokasi penelitian. Bab ini berisi deskripsi dari jurusan ilmu politik, mahasiswa yang berstatus pemilih pemula ( stambuk 2007 dan 2008 ), dan juga para mahasiswa yang terpilih secara acak sebagai responden.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
BAB III : ANALISIS DATA Pada bab ini akan memuat perhitungan mengenai data-data yang diperolehdari penyebaran anket terhadap responden. . Dan dalam bab inilah akan diperoleh hasil perhitungannya berdasarkan penghitungan statistik.dalam bab ini juga coba dicari factor-faktor lain yang kemungkingan dapat mempengaruhi pilihan dari pemilih pemula. Juga dalam bab ini, akan dicantumkan tabel atau grafik yang berkaitan dengan hasil data yang diperoleh.
BAB IV : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan tentang penelitian. Dalam bab ini akan diperoleh jawaban mengenai hipotesis yang digunakan, diterima atau tidakkah hipoitesis tersebut. Dan dalam bab ini akan terjawab factor lain apa saja sebenarnya yang juga dapat mempengaruhi pilihan dari seorang pemilih pemula khususnya pemilih pemula di kalangan mahasiswa Politik FISIP USU.
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
II. 1. DEPARTEMEN ILMU POLITIK
Program Studi Ilmu Politik adalah Program Studi termuda yang ada di lingkungan FISIP USU, yang dibuka pada tahun 2001. Proses belajar mengajar terdiri dari proses belajar mengajar dan evaluasi kegiatan belajar. Proses kegiatan mengajar meliputi kuliah, seminar, dan praktek kerja lapangan (PKL). Kegiatan ini ditentukan oleh pengajar yang bersangkutan. Sedangkan evaluasi kegiatan belajar ditujukan untuk memperoleh nilai SKS, yang dilakukan melaluai ujian tengah semester dan ujian semester. Sarana pendukung akademik yang ada di lingkungan departemen ilmu politik terdiri dari Laboratorium Ilmu Politik, Perpustakaan Mini, dan Jurnal Ilmu politik. Laboratorium ilmu politik ditujukan untuk melakukan kajian menyangkut ilmu politik guna memperkenalkan ilmu tersebut kepada khayalak dan khususnya mehasiswa agar dapat mengikuti kativitas laboratorium yang mengkaji perpolitikan dari lokal, nasional, dan regional (ASEAN). Selain perpustakaan yang disediakan oleh Fakultas, departemen ilmu politik juga mempunyai perpustakaan mini sendiri. Sarana pendukung lainnya adalah jurnal ilmu politik yang diberi nama Politea. Jurnal tersebut akan berisi mengenai topiktopik yang menyangkut : Administrasi Negara, Politik Internasional, Pemerintahan, dan Ilmu Politik.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Sedangkan jumlah dosen sampai dengan tahun 2009 awal mencapai 13 orang. Dimana Drs. Heri Kusmanto, M.A., sebagai ketua proggram studi, dan Dra. Rosmeri Sabri, M.A., sebagai sekretaris program studi.
II. 2. KEADAAN GEOGRAFIS Departemen Ilmu Politik berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Sehingga alamat dari kantor sekretariatnya sama dengan alamat dari Fakultas ISIP, yaitu di jalan Dr. A. Sofian, No. 1, Telp. (061) 8220760, dan Fax. (061) 8211965. Sedangkan perkuliahan dari mahasiswa departemen ilmu politik dilakukan di gedung A dan gedung D, yang beralamat di Jl. Dr. A. Sofian tersebut. Selain itu perkuliahan juga dilakukan di gedung B dan merupakan gedung perkuliahan dari program Megister Studi Pembangunan ( Program S2 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), yang berada di Jl. Dr. T.M. Hanafiah.
II. 3. VISI DAN MISI DEPARTEMEN ILMU POLITIK
Sebagai suatu lembaga pendidikan, departemen Ilmu Politik mempunyai visi dan misi yang berkaitan langsung dengan pendidikan dan perkembangan ilmu politik itu sendiri. Yang menjadi visi dan misi dari dari departemen Ilmu Politik adalah sebagai berikut :
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Visi : Menjadai pusat studi unggulan di bidang ilmu politik dalam upaya menghasilkan sumbedaya manusia yang berkualitas dan profesional melalui proses belajar mengajar yang sesuai dengan perkembangan Misi : 1. Mengembangkan studi ilmu politik berdasarkan metodologi ilmiah dalam menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan kenegaraan; 2. Meningkatkan pengabdian terhadap masyarakat berdasarkan analisis politik yang dimiliki guna membantu masyarakat dalam mengatasi kehidupan politiknya; 3. Meningkatkan penelitian di bidang ilmu politik untuk membantu perkembangan ilmu politik itu sendiri dan untuk tujuan praktis bagi kehidupan masyarakat ; 4. Menghasilkan sarjana ilmu politik yang berwawasan ilmiah dan dapat menganalisis permasalahn politik secara baik.
II. 4. MAHASISWA
Mahasiswa departemen ilmu politik sampai pada tahun 2008 terdiri dari delapan (8) stambuk. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel adalah mahasiswa dari stambuk 2007 dan stambuk 2008. Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
II. 4. 1. Mahasiswa Stambuk 2007 Mahasiswa stambuk 2007 adalah mahasiswa yang masuk pada tahun 2007. Jumlah mahasiswa stambuk 2007 terdiri dari 76 mahasiswa 42 dengan 61 % laki – laki dan 39 % perempuan, seperti yang tertera dalam tabel II. 1. berikut:
Tabel II. 1 No.
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
1
Laki-laki
47 orang
61,8 %
2
Perempuan
29 orang
38,2 %
3
Jumlah
76 orang
100 %
Data tahun : 2009
Agama yang dianut oleh mahasiswa stambuk 2007 terdiri dari agama Islam sebanyak 52 % dan Kristen sebanyak 48 %. Hal ini dapat dilihat dari tabel II. 2. berikut : Tabel II. 2. No.
Agama
Jumlah
Persentase
1
Islam
40 orang
52,6 %
2
Kristen
36 orang
47,4 %
3
Jumlah
76 orang
100 %
42
Data tahun 2009
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Data tahun : 2009
Sedang jalur masuknya terdiri dari PMP sebanyak 27 % dan UMPTN sebanyak 73 %, seperti yang tertera dari tabel II.3 :
Tabel II. 3 No. Jalur Masuk
Jumlah
Persentase
1
UMPTN
55 orang
72,4 %
2
PMP
21 orang
27,6 %
3
Jumlah
76 orang
100 %
Data tahun : 2009
Tahun kelahiran dari stambuk 2007 terdiri dari kelahiran 1987 sebanyak 6,5 %, tahun 1988 sebanyak 28,6 %, tahun 1989 sebanyak 57,1 % dan tahun 1990 sebanyak 7,8 %. Hal ini dapat dilihat dari tabel II. 4 :
Tabel II. 4 No Jenis Kelamin
1987
1988
1989
1990
1
Laki-laki
4 orang
17 orang
23 orang
3 orang
2
Perempuan
2 orang
4 orang
20 orang
3 orang
3
Jumlah
6 orang
21 orang
43 orang
6 orang
4
Persentase
7,9 %
27,6 %
56,6 %
7,9 %
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Data tahun : 2009
II. 3. 2. Mahasiswa Stambuk 2008
Mahsiswa stambuk 2008 adalah mahasiswa yang masuk pada tahun 2008. Jumlah mahasiswa tahun 2008 sebanyak 86 orang 43, dengan persentase laki-laki sebanyak 66,3 % dan perempuan 33,7 %, seperti yang tertera pada tabel II. 5 :
Tabel II. 5 No
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
1
Laki-laki
57 orang
66,3 %
2
Perempuan
29 orang
33,7 %
3
Jumlah
86 orang
100 %
Data tahun 2009
Sedangkan agama yang dianut oleh mahasiswa stambuk 2008 terdiri dari agama Islam sebanyak 40,7 %, dan Kristen sebanyak 59,3 %. Hal ini dapat dilihat dari tabel II. 6 : Tabel II. 6 No
43
Agama
Jumlah
Persentase
Data tahun 2009
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
1
Islam
35 orang
40,7 %
2
Kristen
51 orang
59,3 %
3
Jumlah
86 orang
100 %
Data tahun 2009
Jalur masuk dari mahasiswa stambuk 2008 terdiri dari empat macam, yang pertama melalui jalur UMB sebanyak 46,5 %, PMP sebanyak 22,1 %, SPNMPTN sebanyak 22,1 %, dan jalur SPMPRM sebanyak 9,3 %. Hal ini dapat terlihat dari tabel II. 7 : Tabel II. 7 No
Jalur Masuk
Jumlah
Persentase
1
PMP
19 orang
22,1 %
2
UMB
40 orang
46,5 %
3
SPNMPTN
19 orang
22,1
4
SPMPRM
8 orang
9,3 %
Tahun kelahiran dari mahasiswa stambuk 2008, terdiri dari tahun 1988 sebanyak 7 %, tahun 1989 sebanyak 30,2 %, tahun 1990 sebanyak 50 %, dan tahun 1991 sebanyak 12,8 %. Hal ini dapat dilihat dari tabel II. 8 :
Tabel II. 8 No
Jenis Kelamin
1988
1989
1990
1991
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
1
Laki-laki
4 orang
21 orang
25 orang
8 orang
2
Perempuan
2 orang
5 orang
18 orang
3 orang
3
Jumlah
6 orang
26 orang
43 orang
11 orang
4
Persentase
7%
30,2 %
50 %
12,8 %
II. 5. DESKRIPSI RESPONDEN
Mahasiswa yangmemenuhi kriteria sebagai pemilih pemula adalah mahasiwa yang berstatus sebagai mahasiswa stambuk 2007 dan 2008. namun tidak semua mahasiswa tersebut memenuhi kriteria sebagai pemilih pemula. Dari keseluruhan jumlah mahasiswa stambuk 2007 dan 2008, yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 53 orang.
II. 5.1. Jumlah Responden. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penleitian adalah mahasiswa yang berstatus sebagai pemilih pemula. Mereka yang memenuhi kriteria ini adalah mahasiswa 2007 dan 2008. jumlah keseluruhan dari kedua stambuk ini adalah sebanyak 162 orang. Namun yang memenuhi kriteria sebagai pemilih pemula adalah sebanyak 119 orang, dengan rincian seperti yang tertera pada tabel II. 9.:
Tabel II. 9 No
Mahasiswa
Jumlah
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
1
Stambuk 2007
22 orang
2
Stambuk 2008
31 orang
3
Jumlah
53 orang
Sumber : Buku data mahasiswa ilmu politik tahun 2008 Sedangkan apbila dikategorikan berdasarkan jenis kelamin dari keseluruhan responden, maka akan diperoleh data seperti yang tertera pada tabel II. 10: Tabel II. 10 No
Jenis Kelamin
Jumlah
Presentase
1
Laki-laki
32 orang
60,4 %
2
Perempuan
21 orang
39,6 %
3
Jumlah
53 orang
100 %
II. 5. 2. Keikut Sertaan Dalam Pemilu /Pilkada Sebagai seorang pemilih pemula, sangat berbeda keadaannya dengan pemilih lainnya. Terutama dalam hal pengalaman dalam mengikuti pemilu atau pilkada. Para pemilih pemula ini diperkirakan paling banyak telah mengikuti dua (2) masa pemilu atau pilkada yaitu pemilihan gubernur dan bupati/wali kota. Jadi dalam penelitian ini coba dilihat sudah berapa kalikah mereka mengikuti pemilu atau pilkada yang berlangsung selama ini. Maka hasil yang diperoleh menunjukkan seperti yang tertera dalam tebel II. 11. sebagai berikut : Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Tabel II. 11 No
Keikut Setaan Dalam Memberikan Suara
Jumlah
Persentase
1
Belum pernah
15 orang
28,3 %
2
Satu kali
14 orang
26,4 %
3
Dua kali
24 orang
45,3 %
4
Jumlah
53 orang
100 %
Sumber : Data dari angket yang disebar Februari 2009
II. 5. 3. Media Massa Yang Sering Diperhatikan
Media massa sangat erat kaitannya dengan popularitas. Karena melalui media massalah popularitas itu bisa dibangun dengan cepat. Ada beberapa macam media massa yaitu televisi, majalah/tabloid, radio dan koran. Maka oleh sebab itu, peneliti coba mendeskripsikan media massa apa yang palin banyak diperhatikan dikalangan pemilih pemula ilmu politik. Maka deskripsi itu coba dijelaskan melalui tabel hasil sesuai dengan tabel II. 12.:
Tabel II. 12 No 1
Jenis Media Massa Televisi
Jumlah 46 orang
Persentase 86,8 %
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
2
Majalah / tabloid
1 orang
1,9 %
3
Radio
2 orang
3,8 %
4
Koran
4 orang
7,5 %
5
Jumlah
53 orang
100 %
BAB III ANALISIS DATA Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
III. 1. PENGARUH POPULARITAS TERHADAP PILIHAN
Analisis data ini tujuannya adalah untuk mendapat jawaban dari pertanyaan atau hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan analisis data ini, diharapkan pertanyaan yang menjadi rumusan masalah penelitian ini akan terjawab. Dan hipotesa yang digunakan akan terlihat, dapat diterima atau tidak. Setelah mengadakan penelitian di lapangan, maka akan diperoleh hasil perhitungan kumulatif dari X1, X2, dan Y. untuk melihat perhitungan nilai atau skor variable X1, X2, dan Y, keseluruhan responden dapat dilihat pada table berikut : Keterangan : X1 X2 Y
= Variabel bebas 1 ( mengenai popularitas = Variabel bebas 2 (mengenai lingkungan sekitar responden ) =
Variabel terikat
Tabel Hasil Tabel III. 1 No Responden
Jumlah Skor X1
Jumlah Skor X2
Jumlah Skor Y
1
11
18
7
2
8
18
10
3
8
19
5
4
11
17
14
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
5
10
14
6
6
14
14
12
7
8
11
9
8
11
15
8
9
11
10
14
10
9
15
15
11
8
19
11
12
11
16
9
13
10
19
14
14
7
17
11
15
11
17
9
16
10
17
9
17
10
15
7
18
8
13
12
19
14
14
8
20
10
15
13
21
9
12
8
22
15
16
15
23
12
14
9
24
10
20
12
252
7
19
7
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
62
16
16
14
7
5
17
8
28
11
17
13
29
11
17
6
30
10
17
8
31
12
16
11
32
12
18
9
33
11
15
7
34
11
18
10
35
12
19
6
36
10
17
11
37
11
17
11
38
10
17
8
39
9
17
11
40
9
15
11
41
12
16
12
42
17
13
13
43
14
14
10
44
8
17
14
45
13
13
12
46
9
13
8
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
47
11
16
8
48
13
15
8
49
16
16
13
50
12
18
9
51
12
13
15
52
11
17
11
53
13
15
8
Jumlah
574
843
539
Sumber : Data primer dari angket Februari 2009
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh popularita dan keadaan lingkungan terhadap penentuan pilihan, maka digunakan alat tatistik sebagai berikut
Korelasi Produck Momen :
rxy
=
N xy − ( x)( y ) N x − ( x) 2 . N y 2 − ( y ) 2 2
keterangan : Y = variable terikat X = variable bebas
III. 1. 1. Korelasi Produck Momen Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Alat statistic yang digunakan untuk menghitung nilai kumulatif dari setiap variable digunakan Korelasi Produck Momen :
rxy
=
N xy − ( x)( y ) N x − ( x) 2 . N y 2 − ( y ) 2 2
Untuk mengetahui koefisien korelasi antar variable dengan menggunakan rumus di atas, maka table III. 1. diubah menjadi seperti table III. 2. berikut :
Table III. 2 No
X12
X12
Y2
X1X2
X1Y
X2Y
1
121
324
49
198
77
126
2
64
324
100
144
80
180
3
64
361
25
152
40
95
4
121
289
196
187
154
238
5
100
196
36
140
60
84
6
196
196
144
196
168
168
7
64
121
81
88
72
99
8
121
225
64
165
88
120
9
121
100
196
110
154
140
10
81
225
255
135
135
225
11
64
361
121
152
88
209
12
121
256
81
176
99
144
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
13
100
361
196
190
140
266
14
49
289
121
119
77
187
15
121
289
81
187
99
153
16
100
289
81
170
90
153
17
100
225
49
150
170
105
18
64
169
144
104
96
156
19
196
196
64
196
112
112
20
100
225
169
150
130
195
21
81
144
64
108
72
96
22
225
256
225
90
225
90
23
144
196
81
168
108
126
24
100
400
144
200
120
240
25
49
361
49
133
49
133
26
256
256
196
256
224
224
27
25
289
81
85
40
136
28
121
289
169
187
143
221
29
121
289
36
187
102
66
30
100
289
64
170
80
136
31
144
256
121
192
132
176
32
144
324
81
216
108
162
33
121
225
49
165
77
105
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
34
121
324
100
198
110
180
35
144
361
36
228
72
114
36
100
289
121
170
110
187
37
121
289
121
187
121
187
38
100
289
64
170
80
136
39
81
289
121
153
99
187
40
81
225
121
135
165
121
41
144
256
144
192
144
192
42
289
169
169
221
221
169
43
196
196
100
196
140
140
44
64
289
196
136
112
238
45
169
169
144
169
156
156
46
81
169
64
117
72
104
47
121
169
64
176
88
128
48
169
225
64
195
104
120
49
256
256
169
256
208
208
50
144
324
81
216
108
162
51
144
169
255
156
180
195
52
121
289
121
187
121
187
53
169
225
64
195
104
120
Jumlah
6514
13566
5962
8919
6124
8297
Sumber : Data primer dari angket Februari 2009 Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Dari table III. 2, maka akan diperoleh nilai-nilai yang dibutuhkan untuk mengerjakan rumus Produck Moment tersebut, yaitu :
X1
= 574
X2
= 843
Y
= 539
X12
= 6514
X22
= 13566
Y2
= 5962
X1 X2 = 8919 X1 Y = 6124 X2 Y = 8297
Kemudian nilai-nilai tersebut digunakan untuk menghitung nilai-nilai `r` yaitu sebagai berikut :
r X1X2
=
N X 1 X 2 − ( X 1 )( X 2 ) N X1 − (X1)2 . N X 2 − (X 2 )2 2
=
2
53. 8919 − (574)(843) 53. 6514 − (574) 2 . 53. 13566 − (843) 2
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
=
=
472707 − 48388 (345242 − 329476 ) . (718998 − 710649) 424319 15766 . 8349
=
424319 131630334
=
15186 11473
= 1,32
r X1Y
=
N xy − ( x)( y ) N x − ( x) 2 . N y 2 − ( y ) 2 2
=
=
53.6124 − (574)(539) (53 . 6514) − (574)) 2 . (53. 5962) − (539) 2 324572 − 309386 (345242 − 329476) . (315986 − 290521) 15186
=
15766 . 25465
=
15186 401481190
=
15186 20036
= 0,75 Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
rX2Y
N xy − ( x)( y )
=
N x − ( x) 2 . N y 2 − ( y ) 2 2
53.8297 − (843)(539)
=
=
((53 . 13566) − (843)) 2 . (53. 5962) − (539) 2
439741 − 454377 (718998 − 710649) . (315986 − 290521) −14636
=
8349 . 25465
−14636
=
212607285 = − 14636 14581 =
-1
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variable yang satu dengan yang lain, maka digunakan test signifikasi, yaitu dengan membandingkan hasil perhitungan terhadap harga `r` tabel dengan taraf signifikan 5 % atas dasar kepercayaan 90 %. Jika `r` hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan `r` tabel, maka nilai `r` hasil perhitungan itu signifikan (berarti). Hal ini berartivariabel yang satu mempengaruhi variable lainnya. Sebaliknya, apabila hasil perhitungan lebih kecil dari nilai `r` tabel, maka hasil perhitungan itu tidak signifikan (tidak berarti).
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Untuk jumlah responden 53 orang, dan taraf signifiksi sebesar 5 %, maka harga `r` tabel adalah 0,207. Dari perhitungan sttistik, maka dapat diambil suatu hasil, yaitu : 1.
rX X
= 1 lebih besar dari `r` tabel
2.
rX Y
= 0,75 lebih besar dari `r` tabel 0,207
3.
rX Y
= 1 lebih besar dari `r` tabel 0,207, dimana nilai `r`
1
2
1
2
0,207
perhitungan
bernilai negatif.
III. 1. 2. Koefisien Korelasi Berganda Koefisien korelasi berganda digunakan untuk mengetahui apakah hubungan anatar ketiga variabel adalah signifikan. Untuk mengetahuinya, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut :
R21.2.3 = R21.2.3 =
r1.2. + r1.3. − 2r1.2. . r1.3. . r2.3 2
2
1 − r2.3
2
(0,75) 2 + (1) 2 − 2 (0,75 . (1) . (1,32) 1 − (1,32) 2
=
1,5625 −1,98 1 − 1,7424
=
− 0,4175 − 0,7424
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
R
=
0,562
=
0,74
III. 1. 3. Korelasi Determinasi Koefisien determinan dipergunakan untuk mengetahui berapa persen (%), variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Maka digunakan rumus determinasi sebagi berikut :
R 2
R
1.2.3
r1.2. + r1.3. − 2r1.2. . r1.3. . r2.3 2
2 1.2.3
=
2
1 − r2.3
=
(0,75) 2 + (1) 2 − 2 (0,75 . (1) . (1,32) 1 − (1,32) 2
=
1,5625 −1,98 1 − 1,7424
=
− 0,4175 − 0,7424
=
2
0,562
Maka korelasi determinasinya adalah sebesar 0,562 atau setara dengan 56,2 %, atau dibulatkan sebesar 56 % III. 1. 3. Interpretasi III. 1.3.1. Interpretasi Korelasi Produck Momend
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Dari hasil perhitungan korelasi produk momend, maka didapat hasilnya adalah semua variabel diterima. Dan untuk tingkat penerimaan terhadap variabel, maka disesuaikan dengan Tabel I.2., maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : •
Pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y adalah diterima, karena nilai `r` lebih besar dari nilai `r` tabel. Dan jika disesuaikan dengan Tabel II. 2., maka pengaruh variabel X1 berpengaruh pada posisi `cukup` berpengaruh (berada posisi 0,6 – 0,8 ). Sedangkan nilainya adalah positif, artinya kenaikan variabel satu akan mempengaruhi kenaikan variabel lainnya. Maka kenaikan variabel X1 akan diikuti kenaikan variabel Y.
•
Pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y adalah diterima, karena nilai `r` lebih besar dari nilai `r` tabel. Dan jika disesuaikan dengan Tabel II. 2., maka pengaruh variabel X2 berada pada posisi `tinggi` berpengaruh (berada pada posisi 0,8 – 1 ). Sedangkan nilainya adalah negatif, artinya kenaikan variabel satu akan diikuti penurunan variabel lainnya. Maka kenaikan nilai variabel X2, akan diikuti penurunan nilai variabel Y.
•
Sedangkan pengaruh kedua variabel bebas (X1dan X2 ) adalah diterima, karena nilai `r` lebih besar dari nilai `r` tabel. Dan jika disesuaikan dengan Tabel II. 2, maka posisi variabel bebas mempengaruhi variabel terikat adalah berada posisi tinggi. Artinya kedua variabel bebas ini sangat mempengaruhi pilihan dari pemilih pemula. Sedangkan nilainya adalah posistif, artinya
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
kenaikan nilai pengaruh dari variabel bebas, maka akan naik pula pengaruhnya terhadap variabel terikat.
III.1.3.2. Koefisien Korelasi Berganda Dari hasil perhitungan, terlihat bahwa hubungan ketiga variabel adalah 0,74. dengan menggunakan taraf signifikan 5 %, maka nilai `r` tabel sebesar 0, 207. sehingga hubungan ketiga variabel adalah signifikan, karena nilai `R` lebih besar dari nilai `r` tabel. III. 1.3.3. Korelasi Determinasi Hasil perhitungan mennunjukkan hubungan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, sebanyak 56 %. Selebihnya, seperti yang diutarakan pada tinjauan pustaka sebelumnya, bahwa banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih. Cara pandang yang dilakukan pun bermacam-macam.
III. 2. FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI PILIHAN III. 2.1. Alasan Utama Menjatuhkan Pilihan Dalam anket yang disebarkan dalam penelitian ini, ada satu pertanyaan yang menyangkut alasan mengapa pemilih menjatuhkan pilihannya terhadap seorang kandidat kepala daerah/calon legislatif. Pada pertanyaan ini, diberikan empat jawaban, yaitu : a. Visi dan misi b. Partai politik yang mengusung Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
c. Hubungan kekerabatan/kesamaan daerah asal d. Paksaan orang tua Maka dari hasil penyebaran angket tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut, yang tertera pada tabel III. 3. :
Tabel III. 3 No
Jawaban yang dipilih
Jumlah
Persentase
1
Visi dan misi
46 orang
86,8 %
2
Partai politik yang mengusung
4 orang
7,5 %
3
Hubungan kekerabatan / kesamaan daerah asal
1 orang
1,9 %
4
Paksaan orang tua
2 orang
3,8 %
5
Jumlah
53 orang
100 %
Sumber : Data primer (Hasil penelitian dari angket Februari 2009)
Maka mayoritas dari responden, menjatuhkan pilihannya pada seorang calon kepala daerah / calon legislative, berdasarkan visi dan misi yang dimiliki oleh calon kandidat tersebut, yaitu sebanyak 86,8 %. Sedangkan jumlah terkecil adalah pilihan berdasarkan hubungan kekerabatan atau kesamaan daerah asal dengan calon kandidat, yaitu hanya sebanyak 1,9 %, atau dengan kata lain hanya satu orang yang menjatuhkan pilihannya berdasarkan alasan ini.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
III. 2. 2. Hubungan Jumlah Partai Dengan Waktu Penentuan pilihan Salah satu tujuan kampanye adalah untuk memperkenalkan partai atau calon kandidat yang diusung oleh parati tersebut. Pada pemilu 2009 ini, merupakan suatu momen pemilu yang memiliki rentang waktu masa kampanye yang cukup panjang. Masa kampanye dimulai dari bulan September 2009 sampai dengan beberapa minggu sebelum masa pencoblosan nanti pada bulan April 2009. Masa kampanye yang cukup panjang ini tidak disia-siakan oleh para pemenangan partai. Di kota-kota besar, sapai dengan di tingkat pedesaan, benderabendera partai sudah banyak yang terpasang.
Tujuannya jelas, yaitu untuk
memperkenalkan diri dan agar nantinya dapat dipilih oleh pemilih. Karena dianggap, semakin banyak dan semakin cepat sutu partai melakukan kampanye, maka popularitas partai tersebut akan meningkat dan akan diingat oleh para pemilih. Namun yang jadi pertanyaan, apakah banyaknya bendera partai yang memang jelas-jelas berkampanye, sehingga meningkatkan popularitasnya, memang berpengaruh pada penetapan pilihan dari pemilih, khususnya pemilih pemula. Dalam angket yang disebarkan dari penelitian ini, terdapat satu pertanyaan yang berkaitan dengan variable X2, berkaitan dengan lingkungan sekitar responden, yang menanyakan berapa jumlah bendera atau lambing partai yang ada di lingkungan tempat tinggalnya. Sedangkan pada variable Y, berkaitan dengan pilihan responden, terdapat pertanyaan berkaitan dengan lama waktu pemilih menetukan pilihannya dalam pemilu.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
III.2.2.1. Jumlah Partai Di Lingkungan Responden Maka dari hasil penyebaran angket dari penelitian ini, maka diperoleh hasil yang bervariasi. Ada yang memang jumlah bendera partai / lambang partai di lingkungannya banyak, sudah menentapkan pilihannya jauh-jauh hari. Namun, ada pula yang walaupun jumlah bendera/lambing partai sudah banyak, namun ia belum mempunyai suatu pilihan. Hal ini terbukti dari diagram III. 1. Di situ terlihat hubungan natara jumlah lambang/gambar partai yang ada di lingkungan pemilih dengan kapan ia menentukan pilihannya nanti dalam pemilu.
Jumlah partai dengan penentuan pilihan beberapa bulan sebelum hari `H`.
Diagram III. 1
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
18 15 10 Series1 Series2
6 6 2 1
4
0 2
S2 S1 3
4
Sumber : Data primer (Hasil angket yang disebar Februari 2009)
Keterangan series : Series 1 = jumlah partai Series 2 = jumlah responden terhadap waktu menentukan pilihan
Jumlah partai dengan penentuan pilihan beberapa minggu sebelum hari `H`. Diagram III. 2
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
18
10 Series1 Series2
6 1
6
0
3 0 2
1
S2 S1
3
4
Sumber : Data dari angket februari 2009 Jumlah partai dengan penentuan pilihan beberapa hari sebelum hari `H`. Diagram III. 3
18
10 Series1 Series2
6 0 0 1
6
3
S2 S1
1 2
3
4
Sumber : Data dari angket februari 2009 Jumlah partai dengan penentuan pilihan sewaktu hari `H`. Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Diagram III. 4
18
10 Series1 Series2
6 1 1
0 1 2
1 3
3
S2 S1
4
Sumber : Data dari angket Februari 2009
III. 2.2.2. Lama Waktu Untuk Menentukan Pilihan Dari waktu seseorang menentukan pilihan, dapat dilihat bahwa orang tersebut sudah mengenal betul atau tidak terhadap calon yang akan dia pilih. Dalam angket yang disebarkan, yang berkaitan dengan variable terikat ( Y ), yaitu berkaitan langsung dengan pribadi dari pemilih, sudah menetukan pilihannya jauh-jauh hari sebelum hari `H` atau tidak. Keterangan ini dapat dilihat dari pertanyaan yang berisi pilihan jawaban sebagai berikut : Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
a. Pas hari `H` b. Beberapa hari sebelum hari `H` c. Beberapa minggu sebelum hari `H` d. Beberapa bulan sebelum hari `H`
Maka dari hasil angket yang disebarkan, diperoleh data hasil seperti yang tertera pada tabel III. 4. berikut :
Tabel III. 4 No
Lama waktu menentukan pilihan
Jumlah
Persentase
1
Pas hari `H`
6 orang
11,2 %
2
Beberapa hari sebelum hari `H`
11 orang
20,8%
3
Beberapa minggu sebelum hari `H`
11 orang
20,8%
4
Beberapa bulan sebelum hari `H`
25 orang
47,2 %
5
Jumlah
53 orang
Sumber : Data primer (Hasil angket yang disebar Februari 2009)
III.2.2.3. Pengaruh Jumlah Partai Dengan Lama Waktu Menentukan Pilihan
Setelah diperoleh jumlah responden yang menentukan lama waktu ia menentukan pilihan dan juga jumlah bendera partai atau lambang partai yang ada Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
dilingkungannnya, maka peneliti mencoba meneliti hubungan dari keduanya secara sttistik. Di sini peneliti mencoba mencari apakan ada hubungan antara jumlah partai dengan waktu penentuan pilihan. Artinya pakah memang kampanye yang dilakukan oleh para partai sekarang telah berhasil dalam mempengaruhi para pemilih untuk menentukan pilihannya. Dengan kampanye yang dilakukan (menyebarkan bendera / lambing partai ), telah membuat para pemilih pemula telah bisa menentukan pilihannya nantinya. Ataukah kegiatan para partai ini sebenarnya sia-sia, dimana para pemilih pemula sebenarnya belum tau siapa yang mereka akan pilih pada pemilu mendatang. Maka oleh karena itu disini peneliti akan mencoba menguji keberhasilan dari kegiatan para partai politik tersebut. Sehingga nantinya akan diketahui, apakah selain popularitas dan lingkungan sekitar, partai politik juga berpengaruh pada pilihan (menyengkut lama waktu penentuan pilihan) dari para pemilih pemula. Dari angket yang disebar, diperoleh hasil seperti tabel III. 5. berikut :
Tabel III. 5 No
X
Y
X2
Y2
XY
1
2
4
4
16
8
2
4
1
16
1
4
3
4
4
16
16
16
4
4
2
16
4
8
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
5
4
4
16
16
16
6
3
2
9
4
6
7
3
3
9
9
9
8
4
4
16
16
16
9
4
3
16
9
12
10
2
1
4
1
2
11
2
2
4
4
4
12
4
4
16
16
16
13
3
1
9
1
3
14
4
4
16
16
16
15
4
3
16
9
12
16
3
2
9
4
6
17
4
4
16
16
16
18
4
1
16
1
4
19
4
4
16
16
16
20
4
1
16
1
4
21
4
2
16
4
8
22
4
2
16
4
8
23
2
4
4
16
8
24
2
4
4
16
8
25
4
4
16
16
16
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
26
2
4
4
16
8
27
4
2
16
4
8
28
4
3
16
9
12
29
4
4
16
16
16
30
4
3
16
9
12
31
4
4
16
16
16
32
4
4
16
16
16
33
3
4
9
16
12
34
2
3
4
9
6
35
4
4
16
16
16
36
3
4
9
16
12
37
1
4
1
16
4
38
1
3
1
9
3
39
4
4
16
16
16
40
2
4
4
16
8
41
4
3
16
9
12
42
4
2
16
4
8
43
3
4
9
16
12
44
2
3
4
9
6
45
3
2
9
4
6
46
4
4
16
16
16
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
47
2
4
4
16
8
48
3
2
9
4
6
49
2
1
4
1
2
50
4
3
16
9
12
51
1
2
1
4
2
52
4
4
16
16
16
53
3
3
9
Jumlah
166
161
601
9 549
522
Sumber : Data primer dari angket Februari 2009
Maka hasil tabel Tabel III. 5, akan dihitung menggunakan rumus produck momen, yaitu :
r X1Y
=
=
=
=
N xy − ( x)( y ) N x 2 − ( x) 2 . N y 2 − ( y ) 2 (53.522 − (166)(161)
(53 . 601) − (166)) 2 . (53. 549) − (161) 2
27666 − 26726 (31853 − 27556) . (29097 − 25921) 940 4297 . 3176
=
940 13647272
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
=
135 3694
= 0,04
Selanjutnya hasil tersebut digunakan untuk menghitung nilai uji `t`, dengan menggunakan rumus :
t
r
=
1− r2 n−2
0,04
=
=
1 − (0,04) 2 53 − 2 0,04 1 − 0,0016 51
0.04
=
0,01957647
=
0,04 0,13
= 0,31
Selanjutnya dengan menggunakan taraf nyata sebesar 5 %, maka tarafnyatanya adalah : Taraf nyata
= 1- 0,025 = 0,975
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Maka dalam tabel tertera sebesar 2,26 Maka kesimpulannya adalah penolakan Ho , jadi variable (X) bebas tidak mempengaruhi variable terikat (Y).
BAB IV PENUTUP
IV. 1. KESIMPULAN
IV. 1. 1. Hubungan Popularitas dan Kondisi Lingkungan Terhadap Pilihan •
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini mendapatkan suatu kesimpulan bahwa popularitas memang dapat mempengaruhi pilihan dari pemilih pemula. Dengan nilainya yang positif, maka semakin tinggi popularitas suatu objek maka kecendrungan pemilih pemula untuk memilihnya akan semakin tinggi pula. Namun tingkat pengaruhnya disini adalah pada tataran cukup, artinya tidaklah telalu berpengaruh. Karena masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku dari seorang pemilih.
•
Sedangkan pengaruh lingkungan juga berpengaruh dalam hal mempengaruhi pola pikir pemilih pemula dalam menentukan/menjatuhkan suatu pilihan. Dari hasil penelitian, terlihat penerimaan terhadap variable bebas ini (kondisi lingkungan). Namun disini nilai kondisi lingkungan adalah bernilai negative.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Artinya kenaikan satu variable akan mempengaruhi penurunan nilai variable lainnya. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh lingkungan adalah bertolak belakang terhadap pola pikir pemilih pemula dalam menentukan pilihan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan dan perekonomian masyarakat, semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka semakin mandirilah pemilih pemula tersebut dalam menentukan pilihan. Artinya semakin terbentuk pribadi pemilih yang mandiri dalam menentukan pilihannya. Dan disini tingkat pengaruhnya berada pada posisi tinggi, maka bisa dikatakan pengaruh lingkungan sangat berpengaruh kuat dalam menentukan pribadi dari seorang pemilih pemula dalam menentukan pilihan. Sepertinya yang ditulis dalam studi pustaka, pendekatan dalam melihat perilaku pemilih dapat dilihat berdasarkan pendekatan sosiologis. Artinya lingkungan keluarga, lingkungan sekitar dapat berperan dalam menentukan bagaimana suatu perilkau pemilih pemula. •
Sedangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah signifikan. Artinya variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Disini terlihat bahwa `r` sebesar 0,74, artinya berada pada tataran cukup
(antara
6-8). Sehingga pengaruh variabel bebas terhadapa variabel terikay bisa dikatakan cukup berpengaruh. •
Sedangkan jumlah persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah hanya sebesar 56 %. Selebihnya perilaku pemilih pemula dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang diluar jangkauan dari penelitian ini.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Seperti halnya yang diutarakan oleh Affan Gaffar dalam pembahasan tinjauan pustaka, banya pendekatan atau faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilih. Tidak hanya lingkungan sekitar dan popularitas seorang calon kandidat, namun masih banyak hal-hal lain yang mungkin mempengaruhi perilaku dari para pemilih.
IV. 1. 2. Kesimpulan Lain Yang Dihasilkan •
Jika dilihat mengenai alasan utama seseorang dalam menjatuhkan pilihan terhadap suatu calon kandidat, maka visi dan misi lebih mendapat perhatian daripada partai politik yang mengusung. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan, dalam menjatuhkan pilihan pemilih pemula merupakan pemilih yang melohat sosok dari pada partai. Dengan kata lain, mereka tidak melihat perlu melihat partai apa yang mengusung kandidat tersebut, yang lebih perlu adalah latar belakang dari pribadi yang mencalonkan diri tersebut. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa, partai politik tidak begitu berperan dalam pemenangan suatu calon dimata seorang pemilih pemula, namun sebenarnya yang menentukan kemengan dari calon kandidat itu adalah pribadi dirinya sendiri.
•
Sedangkan upaya partai untuk memperkenalkan diri ataupun calonnya dalam menghadapi pemilu 2009 mendatang, ternyata belumlah berhasil. Terlihat dari penelitian, bahwa banyaknya partai yang ada di lingkungan pemilih pemula, belum bisa memberikan gambaran siapa yang akan dipilih para
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
pemilih pemula pada pemilu 2009. terlihat dari hasil perhitungan bahwa variabel X tidak mempengaruhi variabel Y. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa, lamanya seorang pemilih pemula dalam menentukan pilihannya, bukanlah ditentukan oleh partai politik.
IV. 2. Kelemahan Dari Penelitian ``Tak ada gading yang tak retak``. Pepatah tersebut sangat cocok dalam melihat suatu penelitian, artinya setiap penelitian memiliki kelebihan dan kelemahan. Begitu juga halnya dengan penelitian saya ini. Disini saya tidak akan menuliskan apa kelebihan dari penelitian saya. Maka oleh karena itu saya mencoba
menyebutkan beberapa kelemahan-kelemahan dari penelitian saya ini.
•
Salah satu kelemahan dari penelitian yang memakai metode angket adalah tingkat kejujuran dari responden. Artinya peneliti tidak dapat menilai apakah responden jujur atau tidak dalam menuliskan jawabannya. Begitu juga dengan penelitian saya ini, hasil yang saya dapat adalah hasil yang memang dituliskan/dipilih oleh reponden. Mengenai kejujuran dari responden merupakan di luar tanggung jawab dari peneliti.
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
•
Kondisi lingkungan penelitian juga menjadi kerumitan dalam menjalankan penelitian ini. Perbedaan stambuk antara anak 2007 dan 2008, memerlukan perlakuan yang berbeda anatara keduanya. Mahasiswa 2008 yang sekarang merupakan orang yang masih berada di masa transisi antara kehidupan kampus dan sekolah, memerlukan perlakuan yang lebih khusus dari pada anak 2007.
•
Objek yang diteliti dalam ilmu-ilmu sosial adalah manusia, begitu juga halnya dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang bersifat elastis atau dapat berubah-ubah. Artinya selain faktor lingkungan, ada juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang manusia. Jadi faktor-faktor yang tertulis dalam penelitian ini, kemungkingan tidak selamanya terbukti. Karena bisa saja ada faktor lain yang mengubah perilaku seorang pemilih. Kondisi kejiwaan, kondisi alam atau bahkan tekanan darai pihak-pihak tertentu, dapat juga mempengaruhi perilaku seorang pemilih, apalagi ia masih berstatus seorang pemilih pemula, yang bisa dikatakan masih berstatus remaja. Dan mungkin masih banyak lagi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam
penelitian ini, yang disengaja maupun tidak.
IV. 3. Saran
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Sifat objek penelitian yaitu manusia yang bersifat elastis atau berubah-ubah, maka penelitian mengenai perilaku pemilih, terutama pemilih pemula semestinya tidak sampai di sini. Artinya penelitian mengenai perilaku pemilih haruslah berkelanjutan. Karena setiap waktu, lingkungan dan kondisi psikis masyarakat tidaklah selalu tetap. Maka penelitian seperti ini haruslah selalu diteliti atau di uji kebenarannya secara berkala dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
A. PENELITIAN Situmorang, Tonny P. Drs., Penelitian : Pengaruh Tingkat Ekonomi Masyarakat Terhadap Partisipasi Politik. Studi Kasus : Masyarakat Nelayan Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Deli Serdang. Medan: FISIP USU Press. 1992
B. BUKU Bugis, Burhanudin, Prof., Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta :Prenada Media. 2005 Gaffar, Afan, Javaneses Voters, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. 1992
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
Gintings, Alfito Deannova. Selebritis Mendadak Politisi. Yogyakarta : Arti Bumi Intara. 2008. Hantington dan Nelson, Partisipasi Politik di Negara Berkembang , Jakarta : Rineka Cipta. 1990 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Nawawi, Hadawi. Metodologi Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University. 1991. Sastroadmodjo, Sudijono, Drs., Perilaku Politik, Semarang : IKIP Semarang Press. 1995 Sitorus, M. Berkenalan Dengan Sosiologi I:Untuk SMU Kelas 2. Jakarta: Erlangga.2000 Soehartono, Irwana. Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004
C. WEB SITE http//www.antara.com//tajuk artis dan kebangkrutan partai//jum`at 18 agustus 2008//oleh admin. http//www.berpolitik.com http://www.bps.go.id http://www.csis.or.id http//www.hupelita.com http//www.kendariposonline.com//opini. Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009
http//www.kpusumut.org//jumlah pemilih pada pilkada gubernur sumut 2008. http//www.lsi.or.id http//www.suaramerdeka.com//wacana. Oleh: FS. Swantoro http//www.usu.ac.id.
D. SURAT KABAR Harian Umum Pelita. Edisi : Rabu, 4 Desember 2008 Kompas . Edisi : Senin, 1 Desember 2008
E. SUMBER YANG TIDAK DIPUBLIKASIKAN Buku Data Mahasiswa departemen Ilmu Politik
Rika Rubyanti : Pengaruh Popularitas Terhadap Pilihan Pemilih Pemula (Fenomena Masuknya Artis Dalam Politik) Study Kasus : Mahasiswa Departemen Ilmu Politik, FISIP, USU, 2009. USU Repository © 2009