PENGARUH PERSPEKTIF KEBERMANFAATAN DAN TEKANAN KETAATAN TERHADAP PENCIPTAAN SLACK ANGGARAN DENGAN POSISI ETIKA INDIVIDU SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Yulia Tri Kusumawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT The purpose of this study is to examine how the tendency of individuals as an accountant management in creating budget slack, which resulted in a higher budget recommendation compared with the initial budget estimates when they are faced with the perspective of utilitarian and pressure obedience from the supervisor. In addition, this study also want to examine how the tendency of individuals who relativist or idealistic in generating budget recommendations when they are faced with the perspective of utilitarian and pressure obedience of the immediate supervisor. The study was conducted using an experimental method with 2x1 between subject design. Participants consisted of 59 students of Accounting Education Program and Master of Accounting, Faculty of Economics and Business, University of Gadjah Mada. Hypothesis testing is done using one sample t-test statistics. The results of this study indicate several things. First, individuals who have a higher perspective of utilitarian will have a higher tendency to perform budgetary slack. Second, participants under pressure obedience from the supervisor also demonstrated to have a high tendency to make budgetary slack. Third, individuals belonging to the idealist will tend to reduce the slack, while individuals who relativist would tend to increase the budgetary slack when faced with the pressure obedience from the supervisor and the perspective of utilitarian of an action. Keywords: Budgetary slack, Perspective of Utilitarian, Obedience Pressure, Individual Ethical Position dapat mengatur anggaran dengan baik
PENDAHULUAN Salah satu cara manajemen untuk menjalankan
fungsi
pengendaliannya
karena anggaran merupakan komponen yang
berurusan
dengan
keseluruhan
adalah dengan melakukan penganggaran.
operasi perusahaan. Anggaran selain dapat
Anggaran harus dapat dikelola dengan
digunakan
baik agar proses perencanaan perusahaan
keuangan, juga berfungsi sebagai alat
dapat berjalan dengan baik pula. Hal ini
koordinasi, komunikasi, motivasi, dan
sesuai dengan yang dinyatakan oleh Siegel
evaluasi kinerja (Kennis, 1979; Chow et
et al. (1989) bahwa seorang manajer harus
al., 1988).
sebagai
alat
perencanaan
Budgetary slack menurut Anthony dan
Govindarajan
(2001)
merupakan
dalam melakukan slack pada proses penganggaran. Milgram (1963) melakukan
selisih antara jumlah anggaran yang
eksperimen
direkomendasikan
oleh
ketaatan individu ketika dihadapkan pada
bawahan dengan jumlah estimasi optimal
otorisasi pihak lain. Hasil penelitian
dari perusahaan. Manajemen perusahaan
menunjukkan bahwa perilaku seseorang
biasanya membuat sebuah mekanisme
ternyata dapat dikendalikan oleh pihak
penganggaran yang sering disebut dengan
lain yang memiliki otoritas yang lebih
partisipatif
(budgetary
tinggi, bahkan individu tersebut dapat
untuk
mengatasi
berperilaku berlawanan dengan nalar atau
permasalahan budget slack ini. Magner et
akal sehat ketika dihadapkan pada tekanan
al. (1995) meyatakan bahwa partisipasi
ketaatan dari pihak otoritatif.
anggaran
TINJAUAN PUSTAKA
anggaran participative)
dapat
atau
diajukan
berinteraksi
dengan
untuk
variabel dari berbagai aspek lingkungan
Kesenjangan
dalam mempengaruhi sikap dan perilaku
Slack)
bawahan.
Frezatti
meneliti
Anggaran
(2007)
perilaku
(Budgetary
mengemukakan
Terdapat beberapa faktor yang
bahwa berdasarkan kombinasi rencana
mungkin dapat mempengaruhi seseorang
keuangan organisasi, anggaran berasal dari
untuk
tetap
slack
pada
perencanaan strategis, berkaitan dengan
kepatuhan
Balanced Scorecard (BSC) yang ada
adanya
dalam organisasi dan kemudian diikuti
perspektif kebermanfaatan (perspective of
dengan kontrol anggaran. Hansen dan Van
utilitarian). Menurut Lord and DeZoort
der Stede (2004) juga menyatakan bahwa
(2001), tekanan kepatuhan (obedience
proses penganggaran merupakan sebuah
pressure)
tekanan
rencana operasional, elemen penilaian
pengaruh sosial yang dihasilkan ketika
kinerja, alat untuk mengkomunikasikan
individu
tujuan, dan pembentukan strategi.
anggaran,
melakukan
yaitu
(obedience
tekanan
pressure)
merupakan
dihadapkan
dan
jenis
dengan
perintah
otoritas dari perilaku orang lain. Adanya
Berdasarkan semua pendapat di
tekanan sosial ini akan sangat mungkin
atas, dapat disimpulkan bahwa anggaran
meningkatkan penalaran moral individu
merupakan
sebuah
alat
pengendalian
penting dalam sebuah organisasi dalam hal
menjelaskan
mengkomunikasikan
diciptakan
strategi
dan
bahwa
budgetary
slack
subordinate
ketika
perencanaan keuangan, memotivasi, dan
mengecilkan kemampuan mereka atau
mengevaluasi kinerja karyawan. Adanya
kemampuan unit bisnis mereka dalam
peran krusial anggaran ini membuat
anggaran yang mereka buat.
manajer harus mengerahkan perhatian
Tekanan Ketaatan (Obedience Pressure)
untuk melakukan pengendalian terhadap
Penelitian terkait tekanan ketaatan
proses penganggaran dalam perusahaan.
(obedience
Hal ini dikarenakan adanya kerentanan
dilakukan sebelumnya oleh Davis et al.
penyimpangan
(2006) yang meneliti tentang pengaruh
karyawan
yang sering
untuk
dilakukan
menaikkan
pressure)
ini
juga
telah
atau
tekanan kepatuhan terhadap penciptaan
menurunkan jumlah anggaran yang tidak
budgetary slack oleh akuntan manajemen
mencerminkan jumlah optimalnya dalam
yang melanggar kebijakan perusahaan.
mencapai tujuan organisasi. Hal inilah
Hasil penelitian tersebut menunjukkan
yang sering disebut dengan budgetary
bahwa hampir setengah dari peserta
slack.
melanggar Anthony dan Govindarajan (2001)
kebijakan
menciptakan
budgetary
eksplisit slack
dan ketika
menyatakan bahwa budgetary slack adalah
dihadapkan pada tekanan kepatuhan dari
selisih antara jumlah anggaran yang
atasan secara langsung.
direkomendasikan
atau
oleh
Hartanto dan Indra (2001)
bawahan dengan jumlah estimasi optimal
menyatakan bahwa dalam sebuah teori
dari perusahaan. Hal serupa juga diperkuat
kepatuhan,
oleh penyataan Kilfoyle dan Richardson
kekuasaan
(2011) yang mendefinisikan budgetary
perilaku orang lain dengan perintah yang
slack sebagai selisih antara sumberdaya
diberikannya. Kekuasaan atau otoritas
yang dianggarkan dan sumberdaya yang
yang merupakan bentuk legitimate power
dibutuhkan
atau
untuk
diajukan
mengefisiensikan
individu
yang
memiliki
akan dapat mempengaruhi
kemampuan
atasan
untuk
pencapaian tujuan organisasi. Pendapat
mempengaruhi bawahan dapat muncul
lain juga dikemukakan oleh Hobson,
karena
Mellon,
struktur
dan
Stevens
(2011)
yang
adanya hierarki
posisi
khusus
organisasi.
dalam Tekanan
inilah
yang
kemudian
memunculkan
sebagian ekonom disebut dengan positive-
kecenderungan individu, terutama yang
sum game (McGee,2009).
bertindak
sebagai
Posisi Etika (Ethical Position)
kemudian
melakukan
bawahan tindakan
untuk yang
Pada
dasarnya,
posisi
etika
dinilai tidak etis dan melanggar peraturan
individu dalam menentukan suatu tindakan
atau kebijakan perusahaan.
yang
Teori
Kebermanfaatan
(Utilitarian
etis
maupun
didasarkan
pada
yang
dua
tidak
faktor,
etis yaitu
relativism dan idealism. Forsyth (1980)
Theory) Suatu hal akan terus menerus dilakukan
dan
digunakan
ketika
ia
berpendapat bahwa variasi individu dalam pendekatan
pertimbangan
moral
dan
memiliki kegunaan dan mendatangkan
perilaku dapat dikonseptualisasikan dalam
manfaat bagi si pengguna. Manfaat inilah
dua dimensi dasar, yaitu relativisme dan
yang kemudian menjadi dasar munculnya
idealisme. Lebih lanjut, Forsyth (1980)
teori kebermanfaatan (utility theory). Teori
menerangkan bahwa idealisme merupakan
ini juga kerap diterapkan ketika individu
moral individu yang menekankan pada
melakukan suatu tindakan kriminal atau
pentingnya aturan etika universal dan
tindakan yang tidak etis dan mereka
menganggap bahwa tindakan yang dapat
mengharapkan komisi dari kejahatan yang
merugikan orang lain harus dihindari.
dilakukan untuk meningkatkan utility yang
Adapun relativisme menekankan pada
ada (Beams et al., 2003). Intinya, suatu
sikap skeptis yang menolak prinsip-prinsip
tindakan akan dikatakan positif ketika
universal
manfaat
jika
tindakan yang berbahaya dan merugikan
keburukannya
terkadang diperlukan untuk menghasilkan
melebihi
kebaikannya
biaya
melebihi
atau
(McGee, 2009). Pendekatan utilitarianism
dan
menganggap
bahwa
sesuatu yang baik (Forsyth, 1980).
yang
Adapun ethical position individu
menganggap bahwa suatu tindakan akan
ini diukur dengan menggunakan Ethics
dianggap baik jika menghasilkan manfaat
Position Questionnaire (EPQ) yang juga
yang lebih besar dibanding biaya atau jika
dikembangkan
kebaikan melebihi keburukan, yang oleh
Kuisioner ini berisi item-item yang akan
merupakan
sebuah
pandangan
menunjukkan
oleh
Forsyth
kecederungan
(1980).
mereka
sebagai
subjek
yang
idealis
atau
relativistik. Ethical position (relativism dan
idealism)
pada
penelitian
slack. Secara singkat, model penelitian ini diilustrasikan pada gambar 2 berikut:
ini
perspective
Pandangan
of
digunakan sebagai variabel pemoderasi.
utilitarian
Adanya perbedaan prinsip moral sesorang
transaksi
akan mempengaruhi cara mereka untuk
transaksi tersebut memberikan keuntungan
membuat keputusan etis. Mereka yang
melebihi
kerugian
tergolong idealis, kemungkinan tidak akan
Berkaca
dari
melakukan budgetary slack dan akan
dihubungkan dengan proses pembuatan
patuh terhadap aturan – aturan yang
anggaran
berlaku, ada atau tidak adanya manfaat
memiliki keuntungan tersendiri. Budgetary
dari tindakan, serta ada atau tidak adanya
slack dianggap dapat berfungsi melindungi
usaha preventif yang dilakukan, seperti
bawahan dari kondisi ketidakpastian dan
pembekalan
pendidikan
bisnis.
meningkatkan kemungkinan mendapatkan
Sebaliknya,
mereka
tergolong
target APBN (Oktorina dan Soenarno,
relativistik mengabaikan
etika
yang
kemungkinan peraturan
akan
dan
masih
mungkin memiliki kecenderungan untuk
menyatakan akan
maka
bahwa
dianggap
etis
(McGee,
hal
ini
ketika
2009).
tersebut,
slack
setiap
jika
dianggap
2013). METODE PENELITIAN Partisipan
melakukan budgetary slack, terlebih jika
Penelitian ini menggunakan sampel
individu tersebut memiliki perspective
sebanyak 60 mahasiswa dari Program
utilitarian dan dihadapkan dengan adanya
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) dan
tekanan dari atasan.
Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika
Model Penelitian
dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada,
Penelitian
untuk
Yogyakarta. Namun, dikarenakan terdapat
menguji efek moderasi dari posisi etika
satu orang partisipan yang tidak mengisi
individu (relativism, idealism) terhadap
kuisioner dan data demografis secara
hubungan antara perspective utilitarian
lengkap,
dan
ini
obedience
kecenderungan
dilakukan
pressure
melakukan
maka
sampel
yang
dapat
pada
digunakan dalam penelitian ini hanya 59
budgetary
mahasiswa. Alasan peneliti menggunakan sampel mahasiswa PPAK dan Magister
Akuntansi FEB UGM adalah karena di
Potrait Values Questionaire (PVQ), yang
antara mereka banyak yang telah bekerja
di dalamnya terdapat rangkaian item
dan setidaknya pernah terjun langsung
pertanyaan
dalam dunia kerja, sehingga diasumsikan
kesesuaian diri subjek dengan pernyataan
responden akan dapat lebih memahami
yang diberikan. Item pertanyaan yang
kasus eskperimen yang ditugaskan pada
digunakan dalam penelitian ini hanya yang
mereka. Pemilihan sampel mahasiswa ini
berhubungan
juga didasarkan pada pertimbangan asumsi
Utilitarian mengekspresikan nilai yang
literatur
menyatakan
berhubungan dengan keterbukaan terhadap
bahwa perilaku subjek mahasiswa tidak
perubahan dan dimensi perbaikan diri
berbeda dengan perilaku subjek yang
seperti pencapaian (achievement), self-
berasal dari latar belakang berbeda karena
direction,
adanya penekanan pada aspek bagaimana
stimulation
manusia
dan
diberikan dalam bentuk enam poin skala
umum
Likert (1 = sangat tidak setuju, 6 = sangat
psikologi
mengambil
yang
memproses
informasi
keputusan
secara
untuk
mengindikasikan
dengan
hedonism, (Ehala,
nilai
utilitarian.
power, 2009).
dan Respon
(Nahartyo, 2012).
setuju).
Pengukuran Variabel
Budgetary Slack
Perspektif Kebermanfaatan (Perspective
Budgetary slack adalah selisih antara
of Utilitarian)
jumlah anggaran yang direkomendasikan
Perspektif merupakan
sebuah
kebermafaatan pandangan
yang
atau diajukan oleh bawahan dengan jumlah estimasi optimal dari perusahaan
menganggap bahwa suatu tindakan akan
(Anthony
dianggap baik jika menghasilkan manfaat
Kecenderungan individu dalam melakukan
yang lebih besar dibanding biaya atau jika
tindakan budgetary slack diukur dengan
kebaikan melebihi keburukannya (McGee,
menggunakan hasil eksperimen setelah
2009). Tinggi atau rendahnya perspective
peserta
of utilitarian individu diukur dengan
pengukuran budgetary slack ini sesuai
menggunakan instrument yang diadaptasi
dengan skenario dalam tahap eksperimen
dari Ehala (2009), yang terinspirasi dari
yaitu apakah rekomendasi anggaran yang
kuisioner Schwartz, et al. (2001), yaitu
dan
Govindarajan,
diberikan
treatment.
2001).
Adapun
dibuat melebihi estimasi anggaran awal
setuju, 6 = sangat setuju). Skor yang lebih
sebesar Rp 4 milyar.
tinggi
Posisi Etika (Ethical Position)
mencerminkan keyakinan bahwa terdapat
Posisi
idealisme
moral untuk mengambil dan melakukan
dan
tindakan yang benar dalam situasi tertentu.
relativism. Idealisme merupakan moral
Skor yang lebih tinggi pada relativisme
individu
mencerminkan
dua,
individu
pendekatan
dibagi
menjadi
etika
pada
idealism
yaitu
yang
menekankan
pada
kurangnya
pentingnya aturan etika universal dan
terhadap
menganggap bahwa tindakan yang dapat
membuat keputusan etis, tetapi lebih
merugikan orang lain harus dihindari.
berfokus pada perbedaan dalam situasi
Berbeda dengan idealisme, relativisme
atau individu yang terlibat (Forsyth,
lebih menekankan pada sikap skeptis yang
1980).
menolak prinsip-prinsip universal dan
Teknik Analisis Data
menganggap
bahwa
tindakan
yang
aturan
Hipotesis
dan
kepatuhan
norma
penelitian
ketika
ini
diuji
terkadang
dengan menggunakan one sample statistic
diperlukan untuk menghasilkan sesuatu
t test dengan menggunakan SPSS 20.
yang baik (Forsyth, 1980).
Pengujian one sample statistic t test ini
berbahaya
dan
Pertimbangan
merugikan
etis
menggunakan
diukur
Ethics
dengan
digunakan untuk menguji apakah nilai
Position
tertentu berbeda secara signifikan atau
Questionnaire yang dikembangkan oleh
tidak
Forsyth (1980). Kuisioner ini menilai dua
Pengujian ini memiliki nilai test value
pendekatan untuk pertimbangan etis, yaitu
untuk melihat signifikansi dengan rata-rata
idealisme dan relativisme. Masing-masing
sampel. Nilai test value pada eksperimen
pendekatan diukur dengan menggunakan
ini adalah Rp 4 Milyar. Jika nilai rata-rata
10
yang
kelompok sampel secara signifikan lebih
Pada
besar dari Rp 4 Milyar, maka dapat
item,
digunakan
sehingga adalah
total 20
EPQ item.
dengan
nilai
bahwa
rata-rata
sampel.
instrument asli, item 1-10 mengukur
dikatakan
idealism, sedangkan item 11-20 mengukur
melakukan
relativism. Respon diberikan dalam bentuk
kesenjangan anggaran yang besar dari
enam poin skala Likert (1 = sangat tidak
estimasi anggaran awal. Sebaliknya, jika
slack
kecenderungan tinggi
atau
ada
nilai rata-rata kelompok sampel secara
Jumlah
partisipan
dalam
signifikan tidak lebih besar dari Rp 4
kelompok kontrol sebanyak 25 orang,
Milyar, maka dapat dikatakan bahwa slack
terdiri dari partisipan pria sebanyak 11
rendah atau kesenjangan anggaran kecil
orang
jika
sebanyak 14 orang (56%). Rata-rata usia
dibandingkan
dengan
estimasi
(44%)
dan
partisipan
wanita
anggaran awal.
partisipan adalah 23,44 tahun (berkisar
ANALISIS DAN PEBAHASAN
antara 21-26 tahun dan deviasi standar
Demografi Responden
1,003). Rata-rata pengalaman kerja 1,17
Tabel
1
menunjukkan
tahun (berkisar antara 0,5-2 tahun dan
gambaran demografi responden kelompok
deviasi standar 0,764).
treatmen dan kelompok kontrol. Jumlah
Pengujian Instrumen Penelitian
partisipan
dalam
kelompok
treatment
sebanyak 34 orang, terdiri dari partisipan pria sebanyak 17 orang (50%) dan wanita sebanyak 17 orang (50%). Rata-rata usia partisipan adalah 24,12 tahun (berkisar antara 20-28 tahun dan deviasi standar 1,343). Rata-rata pengalaman kerja 2,67 tahun (berkisar antara 1-5 tahun dan deviasi standar 1,472).
Tabel 2 berisi hasil uji reliabilitas instrumen penelitian yang menunjukkan bahwa instrumen terkait Posisi Etika Individu (Idealism, Relativism) dan Perspektif Kebermanfaatan dapat dikatakan reliable atau handal karena memiliki nilai Cronbach’s coefficient alpha lebih besar dari 0,60. Hasil uji validitas juga menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini valid karena tiap butir pertanyaannya memiliki nilai Pearson Correlation di atas taraf signifikansi 0,05.
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian No.
Nama Variabel
Cronbach's Alpha
Nunnally
Status
1
Idealism
0,942
0,600
Reliabel
2
Relativism
0,960
0,600
Reliabel
3
Perspektif Kebermanfaatan
0,806
0,600
Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Hasil pengujian hipotesis 1 disajikan dalam tabel 2 berikut: Pengujian Hipotesis Perspektif
Kebermanfaatan
dan
Budgetary Slack Tabel 2. Hasil Uji One-Sample Statistics Perspektif Kebermanfaatan Pengajuan Anggaran pada Kelompok UT Tinggi Pengajuan Anggaran pada Kelompok UT Rendah
N
Mean
Deviasi Standar
t
Sig
30
Rp 4.266.666.667
Rp267.722.265
5,559
0.00
29
Rp 4.237.931.034
Rp279.558.061
4,583
0.00
Hasil pengujian yang tersaji dalam tabel
tinggi untuk melakukan budgetary slack,
4.9 di atas menunjukkan bahwa terdapat
yaitu menghasilkan rekomendasi anggaran
30
yang lebih tinggi dibanding estimasi awal
orang
individu
yang
memiliki
utilitarianisme tinggi dengan rata-rata
mereka.
rekomendasi
Tekanan Ketaatan dari Atasan dan
anggaran
sebesar
Rp
4.266.666.667. Rekomendasi anggaran ini
Budgetary Slack
secara signifikan lebih tinggi daripada
Hasil pengujian hipotesis yang
estimasi anggaran awal mereka yaitu Rp
tersaji
4.000.000.000 (p<0.01). Dapat dilihat pula
menunjukkan bahwa rata-rata rekomendasi
bahwa
memiliki
anggaran
utilitarianisme tinggi mengajukan nilai
partisipan
rata-rata rekomendasi anggaran yang juga
4.273.529.412.
lebih tinggi dibanding dengan rata-rata
secara signifikan lebih tinggi daripada
rekomendasi anggaran yang diajukan oleh
estimasi anggaran awal mereka yaitu Rp
individu yang memiliki utilitarianisme
4.000.000.000
rendah, yaitu sebesar Rp 4.237.931.034.
mendukung hipotesis 2 yang menyatakan
Hal ini mendukung hipotesis 1 yang
bahwa individu yang dihadapkan pada
menyatakan
tekanan
individu
bahwa
yang
individu
yang
dalam
Tabel
yang
4
dihasilkan
adalah
(p<0.01).
dari
oleh
sebesar
Rekomendasi
ketaatan
Panel
A
34 Rp
anggaran
Hasil
atasan
ini
secara
memiliki perspective of utilitarian yang
langsung akan memiliki kecenderungan
tinggi akan memiliki kecenderungan yang
yang tinggi untuk melakukan budgetary
slack, yaitu menghasilkan rekomendasi
anggaran
anggaran yang lebih tinggi dibanding
partisipan
estimasi awal mereka.
4.224.000.000.
Hasil uji one-sample t test untuk kelompok
kontrol
dalam
Tabel
yang
dihasilkan
adalah
dari
sebesar
Rekomendasi
25 Rp
anggaran
yang diajukan secara signifikan lebih
5
tinggi daripada estimasi anggaran awal
menunjukkan bahwa rata-rata rekomendasi
mereka yaitu Rp 4.000.000.000 (p<0.01).
Tabel 3. Hasil Uji One-Sample Statistics Kelompok Treatmen Panel A: Pengaruh Tekanan Ketaatan Mean
Deviasi Standar
T
p-value
Rp 4.273.529.412
Rp 297.523.947
5,361
< 0.01
Keseluruhan
Kelompok tekanan ketaatan (n=34) Panel B: Kelompok Respon N
%
16 3 13 2
47,1 8,8 38,2 5,9
Mean
Deviasi Standar
Median
Rp 4.266.666.667
Rp 28.867.513
Rp4.250.000.000
Klasifikasi Respon Tidak ada ketaatan (Rp 4 milyar) Zone of compromise (>Rp4M dan