PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP BIAYA RESEARCH AND DEVELOPMENT DENGAN TEKANAN PENDAPATAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Ade Widiyanti Dosen FEB Universitas Lampung
Reni Oktavia Dosen FEB Universitas Lampung
ABSTRAK Corporate Governance telah menjadi isu penting di berbagai belahan dunia. Corporate Governance merupakan suatu bentuk yang meliputi seluruh ketetapan dan mekanisme penjaminan asset suatu perusahaan yang dikelola secara efisien dan efektif dalam menghasilkan keuntungan dan mengurangi adanya pengambilalihan sumberdaya dari manajer ataupun kelompok lain dalam suatu perusahaan (Shleifer dan Vishny, 1997). Disisi lain, masing-masing perusahaan berlomba untuk memberikan informasi yang baik bagi pihak-pihak di luar management. Informasi ini diberikan dalam bentuk suatu laporan keuangan. Agar terlihat lebih baik, manajer kadang melakukan manipulasi laporan keuangan agar terlihat lebih baik, sehingga informasi yang disampaikan kepada pemilik tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Keleluasaan manajer dalam mengambil keputusan dibatasi oleh pemegang saham dalam pengambilan keputusan dan pengawasan system. Pemegang saham tersebut diwakili oleh dewan direksi. Penelitian-penelitian terdahulu telah terbukti bahwa dewan direksi berpengaruh terhadap karakteristik dari suatu perusahaan dan independensi dewan direksi mempengaruhi pengambilan keputusan, sehingga dapat membatasi manajemen laba. Biaya Research and Development merupakan salah satu pos dimana manajer dapat melakukan manajemen laba. Biaya Research and Development merupakan pengeluaran yang hasilnya tidak dapat dirasakan secara langsung. Pemotongan biaya dapat menambah laba dan sering dilakukan oleh manajer karena aktivitas Research and Development merupakan informasi gap antara apa yang manajer ketahui mengenai kesempatan investasi di perusahaan dan apa yang diinginkan oleh pemegang saham. Pihak manajer dapat memberikan informasi yang minim kepada dewan direksi terutama dalam menentukan efisiensi dari pengeluaran biaya Research and Development perusahaan. Akibatnya manajer dapat mengatakan bahawa biaya yang dikeluarkan sudah optimal padahal kenyataannya belum. Kata Kunci: Corporate Governance, Biaya Research and Development, Manajemen Laba
I. PENDAHULUAN Beberapa peristiwa dalam beberapa tahun terakhir menjadikan Corporate governance sebagai isu penting di berbagai belahan dunia. Corporate governance meliputi seluruh ketetapan dan mekanisme penjaminan asset suatu perusahaan yang dikelola secara efisien dan efektif dalam menghasilkan keuntungan dan mengurangi adanya pengambilalihan sumberdaya dari manajer ataupun kelompok lain dalam suatu perusahaan (Shleifer and Vishny, 1997). Dalam memberikan informasi dalam hal ini laporan keuangan kepada pemilik, seorang manajer kadang memanipulasi laporan keuangan tersebut
agar terlihat baik, sehingga informasi yang disampaikan kepada pemilik tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya, yang disebut manajemen laba. Manajemen laba merupakan campur tangan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri dan atau perusahaanya sendiri (Saputro dan Setiawati, 2004). Keleluasaan manajer ini dibatasi oleh kewenangan pemegang saham dalam hal ini Dewan Direksi dalam pengambilan keputusan dan pengawasan system. Beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa Dewan Direksi berpengaruh pada karakteristik dari suatu perusahaan dan independensi dewan direksi mempengaruhi pengambilan keputusan. Independensi dewan direksi dapat membatasi manajemen laba. Salah satu cara manajer untuk membuat labanya terlihat tinggi adalah dengan mengurangi biaya, salah satunya adalah biaya RnD. Ketidak sesuaian antara manajer dan dewan direksi dalam memandang biaya RnD muncul karena : (1) keunikan dari proyek-proyek RnD, (ii) Keterbatasan informasi tentang proyek RnD yang mungkin diinvestasi oleh perusahaan, (iii) sedikitnya pertukaran informasi antara perusahaan yang satu dengan yang lain menengai proyek RnDnya (iv) tidak adanya efek secara langsung ketika perusahaan memilih satu proyek dan menghapus proyek yang lain. Ketidak sesuaian ini dapat mengurangi keefektifan dalam pengawasan oleh dewan direksi. Manajer dapat mengatakan bahwa biaya RnD yang dikeluarkan sudah optimal padahal pada kenyataanya belum. Berdasarkan latar belakang tersebutlah maka, penelitian ini diberi judul “ Pengaruh Corporate Governance Terhadap Biaya Research and Development Dengan Tekanan Pendapatan Sebagai Variabel Pemoderasi“ Berlandaskan pada hal yang telah peneliti uraikan diatas maka, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap penentuan anggaran Research and development? Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap penentuan anggaran RnD? Apakah Kepemilikan institusional berpengaruh terhadap penentuan anggaran RnD? Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap penentuan anggaran RnD? Apakah Corporate Governance berpengaruh terhadap penentuan anggaran RnD? Apakah tekanan pendapatan memoderasi hubungan antara corporate governance dengan penentuan anggaran RnD? Penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi literature akuntansi mengenai corporate governance dan pengaruhnya terhadap anggaran RnD, bagi pemakai laporan keuangan, dapat memberikan masukan dalam memahami pengaruh corporate governance terhadap anggaran RnD, Bagi Investor, kreditor dan stakeholder lainnya dapat menjadi acuan tambahan dalam menganalisis informasi keuangan perusahaan terkait dengan kinerja manajer, Bagi peneliti ini merupakan proses belajar dalam mengamplikasikan pengetahuan dan teori-teori yang telah diperoleh dan dipelajari
II. STUDI LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Corporate Governance Corporate governance y merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberi keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang mereka investasikan. Pada dasarnya perusahaan adalah lembaga ekonomi yang didirikan oleh pemilik untuk mendapatkan keuntungan. Salah satu kepentingan pokok pemegang saham (shareholder) adalah bahwa perusahaan harus memupuk keuntungan (profit motive). Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan melakukan interaksi secara kelembagaan dengan pihak-pihak yang lain yang terkait dengan perusahaan. Mereka adalah stakeholders yang mempunyai kepentingan dalam kemakmuran perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus mengupayakan keseimbangan dengan memperhatikan tidak hanya kepentingan shareholder saja tetapi juga stakeholder. Perilaku manipulasi oleh manajer yang berawal dari konflik kepentingan tersebut dapat diminimumkan melalui suatu mekanisme monitoring yang bertujuan untuk menyelaraskan (alignment) berbagai kepentingan tersebut. Dechow et al. (1996) dan Beasly (1996) menemukan hubungan yang signifikan antara peran dewan komisaris dengan pelaporan keuangan. Mereka menemukan bahwa ukuran dan independensi dewan komisaris mempengaruhi kemampuan mereka dalam memonitor
proses pelaporan keuangan. Dalam kerangka itulah corporate governance mengatur aspek-aspek yang terkait dengan: (a) Keseimbangan hubungan antara organ-organ perusahaan - RUPS, Komisaris dan Direksi - yang mencakup hal-hal yang berkaitan dengan struktur kelembagaan dan mekanisme operasional ketiga organ perusahaan tersebut (keseimbangan internal). (b) Pemenuhan tanggung jawab perusahaan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh stakeholder, yang mencakup hal-hal yang terkait dengan pengaturan hubungan antara perusahaan dengan seluruh stakeholder (keseimbangan eksternal) untuk mewujudkan perusahaan sebagai good corporate citizen. Prinsip-prinsip pokok Corporate Governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya praktik good corporate governance adalah transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), keadilan (fairness), dan responsibilitas (responsibility). Manajemen Laba dan Pengeluaran RnD Manajemen laba adalah campur tangan pihak manajemen dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan menguntungkan dirinya sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu factor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan. Salah satu cara manajer untuk membuat labanya terlihat tinggi adalah dengan mengurangi biaya. Biaya yang memungkinkan untuk dapat dipotong adalah biaya RnD. Pihak manajer dapat memberikan informasi yang minim terhadap dewan direksi terutama dalam menentukan efisiensi dari pengeluaran biaya RnD perusahaan. Informasi yang tidak sesuai ini dapat mengurangi keefektifan monitoring yang dilakukan oleh dewan direksi. Corporate Governance dan Pegeluaran RnD Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan pengaruh di antara pemegang saham atas kegiatan operasional perusahaan. Salah satu karakteristik struktur kepemilikan adalah konsentrasi kepemilikan yang terbagi dalam dua bentuk struktur kepemilikan: kepemilikan terkonsentrasi, dan kepemilikan menyebar. Perbedaan pola kepemilikan ini memberi implikasi yang berbeda dalam penelitian. Demsetz dan Villalonga (2001) melakukan penelitian dengan menggunakan sampel perusahaan di Amerika Serikat dan Inggris tidak menemukan hubungan yang signifikan antar struktur kepemilikan dengan kinerja perusahaan. Chen (2001) dengan mengambil sampel perusahaan di negara berkembang menemukan hubungan positif antar struktur kepemilikan dengan kinerja perusahaan. Sedangkan Morck dan Shivdasani (1988) menghasilkan kesimpulan bahwa hubungan konsentrasi kepemilikan dengan kinerja bersifat nonmonotonic. Konsentrasi kepemilikan dapat menjadi mekanisme internal pendisiplinan manajemen, sebagai salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas monitoring. Musnadi (2006) melakukan penelitian tentang struktur kepemilikan sebagai mekanisme corporate govenrnance, serta dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasilnya menunjukan bahwa kepemilikan terkonsentrasi terbesar memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Terkait manajemen laba, ukuran dewan komisaris dapat memberi efek yang berkebalikan dengan efek terhadap kinerja. Hal ini bisa dimengerti karena sesuai dengan pernyataan Scott (2000) bahwa melakukan manajemen laba dapat dilaksanakan dengan berbagi cara salah satunya menurunkan laba (income decreasing earnings management). Untuk itu hubungan yang terjadi antara ukuran dewan komisaris dan manajemen laba harusnya positif, makin banyak anggota dewan komisaris maka makin banyak manajemen laba yang terjadi. Kondisi ini tidak diikuti oleh beberapa penelitian. Yu (2006) menemukan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif secara signifikan terhadap manajemen laba, hal ini menandakan bahwa makin sedikit dewan komisaris maka tindak manajemen laba makin banyak. Zhou dan Chen (2004) menyimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris secara signifikan berpengaruh dalam menghalangi tindak manajemen laba untuk perusahaan yang melakukan manajemen laba tinggi. pembatasan atas tindak manajemen laba dapat dilakukan lebih efektif. Anggaran RnD merupakan pengeluaran jangka panjang guna meningkatkan dan mengembangkan teknologi perusahaan. Dewan direksi biasanya menanyakan kepada manajer hasil yang diperoleh dari pengeluaran RnD. Hal tersebut menjadi rumit karena dewan direksi independen biasanya memiliki pengetahuan yang minim tentang pengeluran RnD yang telah dilakukan perusahaan.
Pemotongan anggaran RnD biasanya didasari oleh tujuan jangka pendek dan penghindaran kerugian ataupun penurunan laba. Manajer dapat menggunakan pengetahuannya untuk melakukan dan mengambil keputusan tersebut dan meyakinkan dewan bahwa pemotongan tersebut telah dilakukan secara maksimal. Harapannya dewan direksi independen memiliki efek yang cukup dalam kaitannya dengan manajemen laba dan anggaran RnD. Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut : H1 : terdapat hubungan antara corporate governance dengan anggaran Research and development H1a : terdapat hubungan antara komisaris independen dengan anggaran Research and development. H1b : terdapat hubungan antara kepemilikan manajerial dengan anggaran Research and development. H1c : terdapat hubungan antara Kepemilikan institusional dengan anggaran Research and development. H1d : terdapat hubungan antara kualitas audit dengan anggaran Research and development. Tekanan Pendapatan Tekanan pendapatan muncul ketika menghadapi target (expectation) jangka pendek. Hal tersebut memunculkan kemungkinan untuk memotong pengeluaran RnD, dimana beberapa rupiah dari RnD telah ditabung melalui transaksi RnD dimana pada akhirnya mempengaruhi pajak pendapatan di periode tersebut. RnD membutuhkan waktu yang tidak pendek, yang nantinya akan menghasilkan laba dimasa yang akan datang, namun disini manajerial menghadapi suatu target dan lebih memilih hasil jangka pendek melalui manajemen laba ketimbang hasil jangka panjang dengan RnD. Perusahaan dengan target yang ditetapkan oleh dewan direksi tentunya mengalami tekanan tersendiri secara psykologis untuk mampu memenuhi target tersebut. Corporate governance, Tekanan pendapatan dan pengeluaran RnD Manajer dalam melaporakan laporan keuangan dihadapkan dengan harapan bahwa perusahaan mengalami keuntungan atau laba. Terutama dalam jangka pendek, manajemen berusaha untuk membuktikan kepada dewan direksi bahwa perusahaannya mengalami keuntungan. Hal tersebut yang mungkin menyebabkan manajer mengambil keputusan untuk memotong anggaran RnD pada periode berikutnya.Bagi manajer berinvestasi dalam RnD merupakan suatu pertaruhan dimana biaya RnD dikeluarkan tiap tahunnya sedangkan hasilnya baru dapat diperoleh dalam beberapa tahun yang akan datang. Berdasarkan hal diatas, beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa manajer mengurangi anggaran RnD untuk menghindari kerugian ataupun penurunan laba pada periode tahun selanjutnya. Dalam mengurangi anggaran RnD manajer melakukan pengamatan jangka pendek yang objektif. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis kedua dalam penelitian ini : H2 : Perusahaan dengan tekanan pendapatan, tingkat independensi dewan direksi berpengaruh negative terhadap penurunan anggaran RnD
III. METODA PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian ini mengambil populasi dari seluruh perusahaan manufaktur yang sudah go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari populasi tersebut dipilih sampel penelitian dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan criteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran, 2006b: 136). Adapun kriteria pemilihan sampel dalam penelitian adalah sebagai berikut : a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2005 - 2008 b. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember, c. Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada publikasi periode 31 Desember 2005 – 2008) yang di dalamnya terdapat data mengenai konsentrasi kepemilikan, ukuran perusahaan, biaya RnD dan data yang diperlukan untuk mengukur manajemen laba.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengeluaran belanja RnD sebagai variabel terikat (Y), sedangkan corporate governance sebagai variable bebas (X1), dengan tambahan tekanan pendapatan (X2) muncul sebagai variabel moderasi. Selain itu peneliti menggunakan variable control yang digunakan untuk mengontrol variable terikat, variable bebas dan moderasi sehingga penelitian dapat terbebas dari bias. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pengeluaran Belanja RnD yang merupakan proksi dari manajemen laba (earning management). Anggaran RnD dalam suatu periode mengalami pemotongan dibandingkan periode sebelumnya, (Cut) = 1 ketika perusahaan memotong RnD nya pada periode tersebut (RDt < RDt-1) dan 0 untuk sebaliknya. Variabel bebas Variable independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corporate Governance yang diukur melalui komisaris independen. BDIND menunjukkan proporsi dari komisaris yang independen. INDOM = 1 ketika komisaris yang independen ada 1 atau tidak ada komisaris yang independen sama sekali. 0 untuk keadaan sebaliknya. Variable Moderasi Variable moderasi merupakan variable yang fungsi serta keberadaanya tidak harus selalu ada, namun ketika hal tersebut dimunculkan dapat mempengaruhi hubungan antara variable dependen dan variable independennya. Variable moderasi yang digunakana dalam penelitian ini adalah tekanan pendapatan, yaitu Miss(Zero) = 1 ketika perusahaan melaporkan rugi pada periode sebelumnya dan 0 untuk sebaliknya. Miss(growth) = 1 ketika perusahaan melaporkan laba lebih kecil dari periode sebelumnya dan 0 untuk sebaliknya. Variable control Selain variable independen, peneliti juga memasukkan beberapa variable control pada model pengukuran. Variable control yang digunakan oleh peneliti antara lain: - Leverage Financial leverage diukur dengan ratio total hutang terhadap total asset pada nilai buku. - Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan diprosikan dengan kapitalisasi pasar, yaitu dengan menghitung jumlah saham yang beredar dikalikan dengan harga saham. - Capital expenditure Yang dihitung dalam penelitian ini adalah perubahan Capital expenditure periode tersebut dibandingkan dengan periode sebelumnya. - Market to book ratio Market to book ratio merupakan ratio antara harga pasar saham perusahaan tersebut dengan nilai buku perusahaan. MKTB juga menjadi proksi dari Tobin’s Q,.i.e., margin benefit pada biaya sebagai usaha investasi baru. Data dan Metoda Pengumpulan Data Pengujian data dilakukan dengan regresi berganda setelah melakukan uji asumsi klasik berupa uji multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi yang dilakukan sebelum pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Pengujian asumsi klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya efisien. Pengujian asumsi klasik terdiri dari beberapa macam pengujian yaitu uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas Setelah beberapa uji statistik umum terpenuhi, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji persamaan regresi berganda. Terdapat tiga model persamaan yang akan diuji, yaitu :
Persamaan 1 untuk menguji pengaruh Leverage, ukuran perusahaan, capital expenditure, market to book ratio dan anggaran RnD tahun sebelumnya terhadap pemotongan anggaran RnD. Persamaan 2 dilakukan untuk menguji variable utama, yaitu corporate governance terhadap pomotongan angggaran RnD Persamaan 3 dilakukan untuk melihat efek interaksi antara tekanan pendapatan terhadap hubungan antara Corporate governance dan pemotongan anggaran RnD. Jika terdapat pengaruh yang sifnifikan dalam efek interaksi antara Corporate governance dengan tekanan pendapatan maka terdapat efek moderating.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan dikumpulkan berdasarkan teknik dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data dari laporan-laporan, catatan-catatan dan arsip-arsip yang ada dibeberapa sumber seperti perpustakaan FE dan MM Unila, internet dan sumber-sumber lain yang relevan dengan data yang dibutuhkan. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diperoleh penelitian sebagai berikut : Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel Jumlah perusahaan go publik yang terdaftar selama periode 2004 – 2008 yang memiliki laporan keuangan tahunan 31 Desember Perusahaan yang melaporkan biaya research and development Jumlah perusahaan yang menjadi sampel
( ) (15) (15)
Sumber : Indonesia Capital Market Directory (ICMD) Setelah memperoleh data perusahaan dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan laporan keuangan dari masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel selama 5 tahun dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, dengan jumlah keseluruhan yaitu 51 sampel. Laporan keuangan tahun 2003 digunakan untuk mengetahui selisih biaya research and development tahun ditahun 2004.
Pengujian Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas Tabel 4.3 Persamaan Regresi I Collinearity Statistics
Variabel Independen Brd_size Brd_Exp
Tolerance .072 .070
VIF 13.849 14.306
.201 .935 .427 .347 .775 .931
4.973 1.070 2.341 2.885 1.290 1.074
Variabel Control Size ΔRnD ΔCapX ΔSale Lev MKTB Variabel dependen : cut Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinearitas adalah dengan melihat VIF dan tolerance value, bila nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance value mendekati 1 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas. Dari tabel model persamaan regresi diatas (penurunan biaya research and development) diatas diperoleh bahwa tidak ada masalah multikolinearitas. Tabel 4.4 Persamaan Regresi II Collinearity Statistics Variabel Independen Brd_size*Variabel Moderasi Brd_Exp*Variabel Moderasi
Tolerance .034 .031
VIF 29.225 32.478
.462 .929 .449 .352 .653 .968
2.166 1.077 2.229 2.842 1.532 1.033
Variabel Control Size ΔRnD ΔCapX ΔSale Lev MKTB
Dari tabel model persamaan regresi 2 (moderasi) diatas diperoleh bahwa tidak ada masalah multikolinearitas Uji Autokorelasi Untuk mengetahui apakah dalam persamaan regresi terjadi autokorelasi atau tidak, maka dilakukan pengujian Durbin Watson. Kriteria yang bebas dari autokorelasi adalah bila nilai D-W berada diantara nilai du dan 4-du. Dengan melihat nilai du dengan signifikansi 0.05 maka untuk regresi 1 diperoleh nilai du sebesar 1.585 dan 4-du sebesar 2.415. Dari tabel model persamaan regresi 1 diatas bebas dari autokorelasi.
Tabel 4.5 Model Summary(b) Persamaan Regresi 1 Model
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
.42581
2.306
1
a Predictors: (Constant), Brd_size, Brd_Exp, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB b Dependent Variabel: cut
Dan dengan melihat nilai du dengan signifikansi 0.05 maka untuk regresi 2 diperoleh nilai 1.585 dan 4-du sebesar 2.415. Dari tabel model persamaan regresi 2 diatas diperoleh bahwa tidak ada masalah multikolinearitas. Tabel 4.6 Model Summary(b) Persamaan Regresi 2 Model
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
.40909
2.378
Predictors: (Constant), Brd_size*ErnGoal, Brd_Exp*ErnGoal, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB b. Dependent Variabel: cut a.
Uji Heterokedastisitas Pengujian heteroskedastitas dalam penelitian ini menggunakan uji White dilakukan dengan membandingkan probabilitas Obs*R-Square hasil regresi residual yang dikuadatkan dengan variabel independen dengan α nya. Jika probabilitas Obs*R-Square > α, maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.7 Model Summary(b) Model
R
R Square
1
.626(a)
.392
a Predictors: (Constant), Brd_size, Brd_Exp, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB b Dependent Variabel: cut
Dari table diatas, dapat diketahui bahwa nilai Obs*R-Square nya sebesar 0.3921 yang menunjukkan lebih besar dari α (0.16). Tabel 4.8 Model Summary(b) Model
R
R Square
1
. 662(a)
.438
a. Predictors: (Constant), Brd_size*ErnGoal, Brd_Exp* ErnGoal, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB b. Dependent Variabel: cut
Dari table diatas, dapat diketahui bahwa nilai Obs*R-Square nya sebesar 0.4381 yang menunjukkan lebih besar dari α (0.005). Hasil uji heterokedastisitas persamaan 1 dan persamaan 2 tidak terdapat heteroskedastisitas. Uji Normalitas Untuk mengetahui normalitas nilai residual, penelitian ini menggunakan Kolmogorof-Smirnov. Agar terdistribusi normal maka variabel residual harus mempunyai nilai signifikansi > 0.05. Dapat dilihat tabel dibawah maka hasil uji Kolmogorof-Smirnov untuk persamaan 1 dan 2 berdistribusi normal. Tabel 4.9 Persamaan Regresi 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual 51
N Normal Parametersa,,b
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.89442719 .138 .138 -.112 .986 .285
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel 4.10 Persamaan Regresi 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N Normal Parameters
a,,b
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
51 .0000000 .89442719 .161 .161 -.085 1.151 .142
Pengujian Hipotesis Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R2) Tabel 4.11 Model Summary(b) Model
R
1
.626(a)
R Square .392
Adjusted R Square .240
a. Predictors: (Constant), Brd_size, Brd_Exp, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB b. Dependent Variabel: cut
Pada persamaan regresi 1 diperoleh hasil dari tampilan SPSS model sumary besarnya adjusted R2 adalah 0.240, hal ini berarti 24% variasi CUT dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel Brd_size, INSIDE, INST, Brd_Exp, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB. Sedangkan sisanya (100% - 24% = 76%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Tabel 4.12 Model Summary(b) Model 1
R . 662(a)
R Square
Adjusted R Square
.438
.298
a. Predictors: (Constant), Brd_size*ErnGoal, Brd_Exp*ErnGoal, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB b Dependent Variabel: cut
Pada persamaan regresi 2 diperoleh hasil dari tampilan SPSS model sumary besarnya adjusted R2 adalah 0.298, hal ini berarti 29.8% variasi CUT dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel Brd_size*ErnGoal, INSIDE*ErnGoal, INST*ErnGoal, Brd_Exp*ErnGoal, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB. Sedangkan sisanya (100% - 29.8% = 70.2%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F) Pada persamaan regresi 1 diperoleh hasil dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 2.575 dengan probabilitas 0.016. Karena probabilitasnya lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi CUT atau dapat dikatakan bahwa Brd_size, INSIDE, INST, Brd_Exp, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB secara bersama-sama berpengaruh pada CUT. Pada persamaan regresi 2 diperoleh hasil dari uji ANOVA atau F test didapat nilai Fhitung sebesar 3.124 dengan probabilitas 0.005. Karena probabilitasnya lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi MBV atau dapat dikatakan bahwa Brd_size*ErnGoal, INSIDE*ErnGoal, INST*ErnGoal, Brd_Exp*ErnGoal, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB secara bersama-sama berpengaruh pada CUT.
Pengujian Signifikansi Parameter Individu (Uji T) Tabel 4.13 Persamaan Regresi 1 Variabel (Constant) Brd_size Brd_Exp Size ΔRnD ΔCapX ΔSale Lev MKTB
Koefisien
Std.Error
.795 .013 .004 -.030 -8.405 4.614 -3.040 -.082 .007
.839 .095 2.032 .067 .000 .000 .000 .075 .005
t Statistik
p-value
.947 .139 .002 -.457 -4.183 .943 -.680 -1.100 1.301
.349 .890 .998 .650 .000 .352 .500 .278 .201
a Dependent Variable: cut Keterangan * : Signifikan pada level alpha 5% Variabel independen yaitu Corporate Governance yang diproksikan menjadi 4 dimensi, yang pertama adalah BRD_SIZE yang merupakan proksi ukuran dewan memiliki nilai probabilitas signifikansi 0.890 Dengan menggunakan level alpha 5%, nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikansinya (0.890 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and development. Kedua yaitu BRD_EXP yang merupakan proksi kompetensi anggota dewan, pada tabel tampak bahwa nilai probabilitasnya adalah 0, 998 lebih besar dari tingkat signifikansinya (0.05). Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi dewan tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and development. Tabel 4.14 Persamaan Regresi 2 Variabel
Koefisien
Std.Error
t Statistik
p-value
(Constant) Brd_size* ErnGoal Brd_Exp* ErnGoal
.524 -.138 1.382
.674 .130 3.182
.778 -1.058 .434
.441 .296 .666
Size ΔRnD ΔCapX ΔSale Lev MKTB
.014 -8.396 3.545 -4.416 -.107 .007
.042 .000 .000 .000 .078 .005
.323 -4.335 .773 -1.036 -1.364 1.403
.748 .000 .444 .306 .180 .168
a Dependent Variable: cut Keterangan * : Signifikan pada level alpha 5% Persamaan dua ini mencoba untuk memoderasikan earn goal atau tekanan pendapatan dengan variabel independen yaitu Corporate Governance yang diproksikan menjadi 2 dimensi, yang pertama adalah BRD_SIZE*EarnGoal memiliki nilai probabilitas signifikansi 0. 296. Dengan menggunakan level alpha 5%, nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikansinya (0. 296 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris yang telah dimoderasi dengan tekanan pendapatan tidak
berpengaruh terhadap biaya reserach and development. Kedua yaitu BRD_EXP*EarnGoal yang merupakan proksi kompetensi anggota dewan, pada tabel tampak bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,666 hal ini menunjukkan bahwa kompetensi dewan yang telah dimoderasi dengan tekanan pendapatan tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and development. Variabel kontrol terdiri dari 6 variabel, yang pertama adalah SIZE, pada tabel tampak bahwa nilai probabilitasnya adalah 0. 748 lebih besar dari tingkat signifikansinya (0.05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and development. Variabel kontrol yang kedua yaitu ΔRnD pada tabel tampak bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansinya (0.05). Hal ini menunjukkan bahwa selisih biaya research and development pada suatu periode dengan periode sebelumnya berpengaruh terhadap biaya reserach and development. Variabel kontrol ketiga yaitu ΔCapX, nilai probabilitasnya adalah 0. 444 hal ini menunjukkan bahwa selisih capital expenditure suatu periode dengan periode sebelumnya tidak berpengaruh terhadap terhadap biaya reserach and development. Variabel kontrol yang keempat, yaitu ΔSales pada tabel tampak bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,306 hal ini menunjukkan bahwa selisih penjualan suatu periode dengan periode sebelumnya tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and development. Variabel kontrol kelima yaitu Leverage, nilai probabilitasnya adalah 0.180 menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap terhadap biaya reserach and development. Variabel kontrol yang keenam adalah market to book ratio. Pada tabel tampak bahwa nilai probabilitasnya adalah 0.168 hal ini menunjukkan bahwa MKTB tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and development.
V. SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance terhadap biaya research and development. Dari hasil pengujian regresi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ; komisaris independen tidak berpengaruh terhadap penentuan biaya Research and development. Corporate Governance berpengaruh terhadap penentuan biaya Research and Development. Tekanan pendapatan memoderasi hubungan antara corporate governance dengan penentuan biaya Research and Development. Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut ini: sampel penelitian ini hanya perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2005 – 2008. Hal ini menyebabkan hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi untuk jenis perusahaan lain. Penelitian ini tidak mempertimbangkan kejadian-kejadian lain yang memiliki konsekuensi ekonomi. Pengukuran Good Corporate Governance hanya didasarkan pada ada tidaknya komisaris independen dan jumlahnya. Bertitik tolak pada keterbatasan yang dihadapi peneliti dalam melakukan penelitian ini, maka dapat diberikan saran dengan maksud untuk meningkatkan mutu penelitian selanjutnya, yaitu sebagai berikut :Mengembangkan penelitian mengenai pengaruh Good Corporate Governance terhadap biaya research and development dengan menambah variabel penelitian. Menggunakan metode pengukuran yang lain dalam penelitian tentang pengaruh Corporate Governance terhadap biaya research and development.
DAFTAR PUSTAKA Osma, Beatriz Garcia, 2008, Board Independence and Real Earning Management : The Case of R&D Expenditure. Iturriaga, Felix J Lopez dan Paolo Saona Hoffman. 2005. Earning Management and Internal Mechanism of Corporate Governance: Empirical Evidence from Chilean Firms. Corporate Ownership and Control, vol 3 Issue 1:17-29 Henry. Darren. 2004. Corporate Governance and ownership structure of target companies and the outcome of takeovers. Pacific-Basin Finance Jurnal 12. 2004.
Gul, Ferdinand A and Sidney Leung. 2004. Board leadership, outside directors’ expertise and voluntary corporate disclosures. Journal of Accounting and Public policy 23. 2004 O’Sullivan, Noel. 2000. The Impact of Board Composition and Ownership on audit quality:Evidance from Large UK Companies. British accounting Review.2000. Simpson, W.Garry and Anne E.Gleason. 1999. Board structure, ownership, and financial distress in banking firm.International review of Economic and Finance. 1999 Aryati, Titik. 2008. Pengaruh Kinerja perusahaan terhadap Corporate Governance Reporting dengan variable Moderating CEO Tenure. 2nd Accounting Conference, 1st Doctoral Colloquium, and Accounting Workshop. Vol : 12. 1-25 Ujiyantho, Muh. Arif dan Bambang Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Management Laba dan kinerja keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X. Herawaty, Vinola. Peran praktek Corporate Governance sebagai moderating variable dari pengaruh earnings management terhadap nilai perusahaan. Wardhani, Ratna. 2006. mekanisme corporate governance dalam perusahaan yang mengalami permasalahan keuangan (financially distressed firms). Simposium Nasional Akutansi IX Ashbaugh-Skaife, H., D. Collins, and R. LaFond, 2006. The Effects of Corporate Governance on Firms’ Credit Ratings. www.ssrn.com Perry, Susan and Robert Grinaker. 1994. Earnings Expectations and Discretionary Research and Development Spending. American Accounting Association Accounting Horuzons. Kiryanto dan Edy Suprianto, 2006. Pengaruh moderasi Size terhadap hubungan laba konservatisma dengan neraca konservatisma. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi, Agustus 2006. Sekaran, Uma.2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Wahyudi, Untung dan Hartini Prasetyaning Pawestri. 2007. Implikasi Struktur Kepemilikan terhadap nilai perusahaan : dengan keputusan Keuangan sebagai variable intervening.SNA IX.