PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 CILEUNGSI SKRIPSI Diajukan untuk Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (S. Pd.)
Disusun oleh: Teguh Prayitno NIM : 1110015000069
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
LEi\{BAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul: *PENGARUH PENGGUNAAN
RUANGAN
MULTIMEDIA IPS TERIIADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS Ix-s SMPN 6 TANGERANG SELATAN". Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayahrllah Jakarta darr telah dinyatakan LULLIS pada ujian munaqasah pada tanggal l5 Januari 2015. Di haclapan clewan pengrrji, karena ihr penulis berhak mernperoleh gelar Sarjana Pendidikan SI (S.pd) pada junrsan llmu Pengetahuan Sosial. Jakarta, 15 Januari 2015
Panitia Ujian Munaqasah Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
Tuqg eqL
&/r
f)r. Iwan Purwanto. M,Pd
/J
NIP. 1973C424200801 1 0t2 Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS) Drs. Svaripulloh. M.Si
\\\ _\_ lb/i -Jo r!
'4"'.........--..-.
\,-
__.........'...
NlP. 19670909 200701 I 033 Penguji
r6/K
NIP. 19590715 198403 I 003
II
'(c
Andri Noor Ardiansyah,
\ -'--=)2'-
t,,
I
Drs. H. Nurochim. MM
Penguji
-.\ -\\
-4iltQl
-ot-?urr
IVX.Si
'
Mengetahui Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syari-f Hidayatullah Jakarta
Nu rlena-Kifa'i, IylA, Ph.D NrP. 19s91020 198603 2 001
,
ABSTRAK Teguh Prayitno, 110015000069. Jurusan Pendidikan Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Tehadap Hasil Belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Ciluengsi, dari bulan Juni sampai dengan bulan Desember 2014. Objek penelitian adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 106 siswa. Dalam menentukan jumlah sempel, peneliti menggukan rumus solvin, dimana jumlah sempel berjumlah 84 siswa. Data tentang persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru di peroleh berdasarkan angket. Sedangkan hasil belajar di peroleh dari rata-rata hasil ulangan harian dan nilai ujian tengah semester. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dengan taraf kesalahan 5%. Koefisien regresi diperoleh untuk harga komponen a = 80,087, dan harga komponen b = - 0,044. Maka dapat diperoleh persamaan regresi ̂= 80,087 + (- 0,044)X. Dari Persamaan regresi linier tersebut dapat disimpulkan nilai konstanta sebesar 80,087 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai trust maka nilai partisipasi sebesar 80,087. Koefisien regrei X sebesar – 0,044 menyatakan bahwa persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh secara signifikat terhadap hasil belajar siswa. Nilai uji signifikansi diperoleh nilai p value Sig sebesar -0,775 dan > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan Ha ditolak dan H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar siswa. Dari hasil uji t diperoleh nilai thitung untuk variabel X, yaitu variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru sebesar -1,307 dengan signifikansi 0.195. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka Ha ditolak. Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh yang signifikan anatara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa
Kata Kunci : Persepsi Siswa, Keterampilan Mengajar Guru, Hasil Belajar IPS Siswa.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT penulis persembahkan sebagai ungkapan rasa syukur sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi”. Sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dapat terselesaikan. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak menerima saran, petunjuk, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ibu Nurlena, P.hD. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah. 3. Bapak H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 4. Bapak Drs. H. Nurochim, MM dosen pembimbing akademik dan pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan motivasi untuk penulis dalam mengerjakan serta menyelesaikan skripsi. Semoga bimbingan dan motivasi yang di berikan kepada penulis menjadi amal kebaikan di hadapan Allah SWT. 5. Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan aku banggakan Bapak Kodir dan Ibu Wasiti yang telah membesarkan dengan penuh perjuangan, keikhlasan, mendidik dengan penuh kesabaran, mengasuh dengan kasih sayang yang tidak terhingga dan tak pernah terdengah di telinga penulis kata mengeluh meski
iv
dengan keterbatasan yang engkau miliki. Engkau juga menjadikan penulis sebagai teman dalam berbagi pengalan hidup dan inspirasi hidup yang tak pernah penulis temukan pada orang lain. Setiap senyumannya menjadikan motivasi untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi. Hanya kata maaf yang bisa penulis ucapkan karena belum bisa dan tak akan mampu berbalas budi. 6. Kakaku tersayang, Yuli Fatmawati dan suaminya Ali Imron yang selalu memberi motivasi dan dukungan untuk tetap semangat dalam menyelesaikan kuliah. 7. Adiku tersayang, Syafa Salsabila yang telah memberikan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi. 8. Keluarga besar dari Ibu dan Bapak, yang telah memberikan dukungan baik secara moril dan matrial selama penulis menyelesaikan jenjang S1 9. Bapak Drs. Sarfian Effendy selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi yang telah memberikan semangat dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi. 10. Bapak Taufik, S.Pd, selaku guru IPS SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi yang telah memberikan untuk bantuan selama penelitian. 11. Sahabat-sahabatku Yunika, Mulianingsih, Fela, Andri, Syarif, dan Aidil yang selalu mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi serta tempat untuk berbagi pengalaman. Kenangan yang kita lalui selama awal kuliah sampai saat ini tidak akan terlupakan. 12. Sahabat-sahabatku sewaktu SMA, Husen, Bowo, Mahmudin, dan Soleh yang masih setia berbagi pengalaman hidup meski dalam kesibukan masing-masing. Semoga persahabatan ini tidak akan terputus. 13. Dawan guru dan kariawan SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi, yang telah memberikan dukungan untuk segera menyelesaikan skripsi dan menerima penulis sebagai bagian dari keluarga. 14. Teman-teman di REAKSI yang telah mengukir kenangan selama penulis menempuh pendidikan.
v
15. Keluarga besar Pendidikan IPS terutama angkatan 2010, UIN syarif Hidayatulloh Jakarta yang telah memberikan ilmu serta pengalaman hidup bagi penulis 16. Seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi yang telah membantu dalam penelitian ini. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terimakasih. Akhirnya tiada kata yang lebih indah selain doa dan harapan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin
Jakarta, Januari 2015
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .....................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................
ii
ABSTRAK ..........................................................................................................
iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................
iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................................
5
C. Pembatasan Masalah .........................................................................
5
D. Perumusan Masalah...........................................................................
5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................
6
1. Tujuan Penelitian.........................................................................
6
2. Manfaat Penelitian.......................................................................
6
BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar IPS ...............................................................................
7
1. Hakikat Belajar ............................................................................
7
2. Hasil Belajar IPS .........................................................................
11
B. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru ..................
13
1. Definisi Persepsi ..........................................................................
13
2. Keterampilan Mengajar Guru ......................................................
17
3. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Guru ............................
31
C. Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................................
32
vii
D. Kerangka Berpikir .............................................................................
33
E. Rumusan Hipotesis ............................................................................
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................
37
B. Metode Penelitian ..............................................................................
37
C. Populasi Sampel ................................................................................
38
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................
39
E. Instrumen Penelitian ..........................................................................
40
1. Hasil Belajar ................................................................................
30
2. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru ............
41
F. Teknik Pengelolahan Data.................................................................
46
G. Teknik Analisi Data ..........................................................................
45
1. Uji Prasyarat analisis data ...........................................................
47
2. Analisis Regersi Linear Sederhana..............................................
48
3. Koefisien Determinasi .................................................................
48
4. Uji Hipotesis ................................................................................
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...................................................................................
50
1. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru ............
50
2. Hasil Belajar Siswa......................................................................
52
B. Hasil Penelitian .................................................................................
54
1. Uji Prasyarat Analisis Data .........................................................
54
2. Analisis Regresi Linear Sederhana..............................................
58
3. Koefisien Determinasi .................................................................
59
4. Uji Hipotesis ................................................................................
60
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................
61
D. Keterbatasan Penelitian .....................................................................
64
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan........................................................................................
63
B. Saran ..................................................................................................
63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Kisi-kisi Angket Penelitian ............................................................
Tabel 3.2
Validitas Variabel Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar
41
Guru ...............................................................................................
43
Tabel 3.3
Uji Reabilitas .................................................................................
46
Tabel 4.1
Distribusi Data Persepsi Siswa Menengenai Keterampilan Mengajar guru ................................................................................................
51
Tabel 4.2
Distribusi Frekuansi .......................................................................
52
Tabel 4.3
Distribusi Data Hasil Belajar Siswa...............................................
53
Tabel 4.4
Distribusi Frekensi .........................................................................
54
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas ......................................................................
55
Tabel 4.6
Hasil Uji Homogenitas...................................................................
57
Tabel 4.7
Hasil Uji Linearitas ........................................................................
58
Tabel 4.8
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ......................................
59
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi ...................................................................
60
Tabel 4.10
Hasil Uji t .......................................................................................
61
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Dinamika Persepsi .......................................................................
16
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir .......................................................................
35
Gambar 4.1
Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar guru .......................................................
52
Gambar 4.2
Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Hasil Belajar ......................
54
Gambar 4.3
P-Plot Uji Normalitas Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan
Gambar 4.4
Mengajar Guru.............................................................................
56
P-Plot Uji Normalitas Hasil Belajar IPS Siswa ...........................
56
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Profil SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi
Lampiran 2
: Kisi-kisi instrument penelitian
Lampiran 3
: Instrument penelitian
Lampiran 4
: Validitas angket penelitian
Lampiran 5
: Reabilitas angket penelitian
Lampiran 6
: Daftar responden penelitian
Lampiran 7
: Nilai Ulangan harian dan UTS
Lampiran 8
: Tabulasi Data Penelitian Variabel Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Lampiran 9
: Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Lampiran 10 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Lampiran 11 : Uji Normalitas Lampiran 12 : Uji Homogenitas Lampiran 13 : Uji Linearitas Lampiran 14 : Analisis Regresi Linear Sederhana Lampiran 15 : Uji Hipotesis Lampiran 16 : Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 17 : Uji Referensi Lampiran 18 : Surat Permohonan Observasi Lampiran 19 : Surat Pernyataan Pelaksanaan Observasi
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
mempunyai
peranan
penting
untuk
menjamin
perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Menurut Abdulah Idi “pendidikan telah menjadi sektor strategis dalam sistem dan program pembangunan suatu bangsa. Banyak negara telah menjadikan sektor pendidikan sebagai leading sector, sektor utama atau unggulan dalam program pembangunan”.1 Banyak negera berhasil menjadi negara maju karena menjadikan pendidikan sebagai leading sector. Jepang adalah salah satu contoh negara yang menjadikan pendidikan sebagai perhatian utama dalam pembangunan sejak tahun 1945 dan berhasil menjadi kekuatan besar perekonomian dunia. Pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara-negara lain. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, pemerintah terus berupaya memperbaiki, baik dari alokasi anggaran maupun mutu pendidikan. Dari segi anggaran, pemerintah mengalokasikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara untuk pendidikan. Dengan meningkatnya anggaran pendidikan, diharapkan dapat berimplikasi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Dari segi mutu, pemerintah juga terus berupaya memperbaiki sistem pendidikan nasional. Hal ini dapat dilihat dari dikeluarkanya beberapa peraturan baru untuk saling melengkapi dan menyempurnakan peraturanperaturan yang sudah ada. Dari rumusan tujuan pendidikan nasional, mengalami perubahan sesuai dengan tuntunan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara. Adapun tujuan pendidikan nasional dinyatakan dalam
1
Abdulah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 193
1
2
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) pasal 3 disebutkan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2 Ditinjau dari Undang-Undang tersebut, pendidikan nasional mempunyai fungsi untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik. Untuk mencapi tujuan tersebut, dalam konteks pendidikan formal, perhatian harus ditunjukkan pada penataan sistem persekolahan yang baik. Kegiatan utama dalam institusi persekolahan adalah kegiatan pembelajaran. Kualitas pendidikan akan sangat ditentukan sajauh mana pengelolahaan proses belajar mengajar yang dijalankan. Di sinilah peran guru dinilai sangat penting dalam proses pendidikan karena guru adalah komponen yang paling perpengaruh. Guru dengan segala macam kualifikasi dan kompetensinya diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Dalam undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.3 Ditinjau dari undang-undang tersebut, guru merupakan suatu jabatan profesional pada jenjang pendidikan usia dini sampai jenjang pendidikan menengah. Untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional, seorang guru harus melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan, yang diharapkan dapat 2
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, h. 3 3 Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 2
3
membantu
dalam
Keterampilan
menjalankan
mengajar,
tugasnya
merupakan
salah
dalam satu
interaksi komponen
edukatif. dalam
pembentukan kemampuan profesional seorang guru. Untuk itu, seorang guru wajib
menguasai
keterampilan
keterampilan
mengajar,
mengajar,
diharapkan
guru
karena
dengan
dapat
mengelola
memiliki proses
pembelajaran dengan baik dan pada akhirnya akan berimplikasi pada peningkatan hasil belajar. Keterampilan mengajar tersebut antara lain; keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar perseorangan. Guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Oemar Hamalik, “proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar mereka dan membimbing mereka”.4 Kemampuan guru dalam melaksanakan program pembelajaran yang baik dan menarik, menjadi barometer bagi keberhasilan siswa selama belajar di bangku sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang ilmu yang terintegrasi dari beberapa ilmu-ilmu sosial yang meliputi ilmu Sejarah, Geografi, Sosiologi, antropologi, dan Ekonomi serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Kajian IPS meliputi seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Dalam pencapaian hasil belajar, mata pelajaran IPS berbeda dengan mata pelajaran lain, karena mata pelajaran IPS mempunyai karakteristik hafalan, mengedepankan teori, menganalisis perilaku manusia yang selalu berubah-ubah. Sehingga mata pelajaran IPS cenderung menimbulkan efek bosan terhadap siswa. Untuk itu, dalam menyampaikan materi, diharapkan guru mengunakan keterampilan mengajar yang mengharuskan siswa menjadi 4
Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2003), h. 36
4
aktif,
kreatif,
dan
inovatif
sehingga
pembelajaran
menjadi
lebih
menyenangkan. Selama ini, penilaian terhadap keterampilan mengajar guru termasuk guru mata pelajaran IPS dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas melalui supervisi kelas atau program kunjungan kelas. Program supervisi kelas, biasanya sudah dijadwalkan waktu dan tempat dilaksanakannya supervisi. Oleh karena itu sebelum melaksanakan supervisi, guru sudah mempersiapkan dan berusaha menampilkan kinerja terbaiknya dalam proses pembelajaran. Sehingga hasil dari supervisi, sering tidak sesuai dengan kenyataan sehari-hari. Penilaian keterampilan mengajar guru sebenarnya tidak hanya dapat dilakukan oleh kepala sekolah maupun pengawas. Siswa pun juga dapat memberikan penilaian kepada guru yang mengajarnya, karena siswa merupakan elemen yang berhubungan secara langsung dengan guru. Dengan mengetahui persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar yang dimiliki oleh gurunya dapat menjadi salah satu parameter dalam menilai keterampilan mengajar guru yang selama ini hanya dilakukan oleh kepala sekolah maupun pengawas. Persepsi siswa yang positif pada keterampilan mengajar guru akan menciptakan interaksi belajar mengajar yang kondusif, sehingga dapat memberikan suatu hasil pembelajaran yang optimal. Demikian juga sebaliknya, persepsi yang negatif dari siswa pada keterampilan mengajar guru dapat menghambat keberhasilan proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian, apabila seorang guru memiliki keterampilan mengajar yang baik maka hasil belajar siswapun dapat meningkat. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi, Keadaan guru dan kualitas pembelajaran tergolong baik. Sedangkan ditinjau dari cara mengajar guru di dalam kelas, secara keseluruhan kemampuan mengajar guru termasuk dalam kategori baik. Guru sudah cukup jelas dalam menyampaikan materi, persiapan dan penguasaan materi oleh guru juga sudah cukup baik, namun beberapa hal mengenai
5
pengelolaan kelas belum maksimal dalam hal menjaga kedisiplinan siswa di dalam kelas. Hal ini dapat membuat proses belajar di dalam kelas kurang terkonsentrasi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian berkaitan dengan PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA I SMP MUHAMMADIYAH 1 CILEUNGSI
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang dapat di identifikasikan adalah sebagai berikut: 1. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang dapat di bedangkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal 2. Penilaian guru masih dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas melalui program suvervisi kelas 3. Siswa belum dilibatkan dalam penilaian guru dalam proses pembelajaran 4. Guru belum maksimal dalam hal menjaga kedisiplinan siswa di dalam kelas
C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang maka diperlukan pembatasan masalah. Dari identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka pembatasan masalah pada penelitian ini adalah: Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru pelajaran IPS di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi.
D. Perumusan Masalah Dari latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Seberapa besar pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi?
6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi. b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi. 2. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Dilihat dari segi teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas secara khusus bagi perkembangan dunia pendidikan Indonesia berkaitan dengan pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di sekolah. b. Dilihat dari segi praktis Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dari segi praktis antara lain: 1) Memberikan informasi kepada siswa bahwa persepsi siswa tentang
keterampilan
mengajar
guru
dapat
membantu
mempengarui hasil belajar. 2) Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis sebagai calon pendidik dan orang tua. 3) Memberi gambaran kepada peneliti selanjutnya yang meneliti permasalahan
yang
sama.
7
BAB II KAJIAN TEORI A. Hasil Belajar IPS 1. Hakikat Belajar a. Pengertian Belajar Selama manusia masih hidup, maka dia akan terus belajar dan terus belajar, karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk pembelajar. Belajar tidak dibatasi oleh waktu dan tempat, di mana dan kapan pun manusia berada, dia akan terus belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Ramayulis yang memberikan definisi belajar sebagai “suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik sebagai hasil dari pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungan”.1 Sedangkan Slameto berpendapat bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
indvidu
itu
sendiri
dalam
berinteraksi
dengan
lingkungannya”.2 Sudjana mendefinisikan belajar sebagai suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspekaspek yang ada pada individu yang belajar.3 Tidak semua perupahan pada individu dapat dikatakan dalam belajar, misalnya peruban-perubahan tingkat laku akibat pernyakit, 1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 235. Abdul Hadis, Psikologi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 60. 3 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2010), Cet. III, h. 2. 2
7
8
kecelakaan yang mengakibatkan catat tubuh atau minum-minuman keras. Howowoard L. Kingskey sebagi tokoh barat mengatakan bahwa “learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originetal or changend through practice or traning”. belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.4 Sedangkan Harold Spears mengatakan bahwa “Learning is to observe, to read, to imitate, to try something, themselves, to listen, to follow direction.” (bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu).5 Dari beberapa definisi menganai belajar di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar pada dasarnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu dengan memanfaatkan alat indra yang dimilikinya untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang lebih baik, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam Al-Quran surat an Nahl ayat 78 Allah berfirman:
ُوَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِهْ بُطُىنِ أُمَّهَبتِكُمْ ال تَعْلَمُىنَ شَيْئًب وَجَعَلَ لَكُم .َالسَّمْ َع وَاألبْصَبرَ وَاألفْئِدَ َة لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُون “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (QS. an Nahl ayat 78)
4 5
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta Asdi mahastya, 2011), h. 13. Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), Cet. I, h. 2.
9
Ayat ini menjelaskan tentang penciptaan manusia pertama kali yang tidak mengetahui apapun, kemudian Allah SWT memberikan kepada manusia potensi pembelajaran melalui kemampuan fisik yakni pendengaran dan juga penglihatan serta memberikan juga kepada manusia kemampuan psikis, yakni akal. Semua kemampuan tersebut harus dikembangkan dan dibina melalui pendidikan dan potensi tersebut digunakan untuk kebaikan dan beribadah kepad-Nya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. b. Hasil Belajar Telah dijelaskan di atas bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungan dengan tujuan untuk mendapatkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Proses
pembelajaran
akan
dikatakan
berhasil
jika
pembelajaran tersebut mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan. Menurut Gagne “hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu katagori yang di berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisir untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan diantara katagori-katagori”.6 Sedangkan Benjamin S. Bloom tiga ranah hasil belajar yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotorik: 1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2) Ranah afektif, yang berkenaan dengan aspek yang terdiri dari lima aspek yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. 3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yakni: gerakan refleks, keterampilan6
Purwanto, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), cet. III, h. 42.
10
keterampilan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerekan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif. 7 Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang dialami oleh individu akibat dari proses interaksi dengan lingkungan. Perubahan dalam belajar mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar tidak akan terjadi pada individu yang tidak belajar, melainkan terjadi pada individu yang belajar. c. Faktor-faktor yang Mempengarui Hasil Belajar Pada dasarnya belajar adalah suatu proses dimana individu mengelami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut tidak dapat terjadi dengan sendirinya tanpa dipengarui oleh faktor-faktor lain. Menurut Munandi ada dua faktor yang mempengarui hasil belajar yang meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu: 1) Faktor internal a) Faktor fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran. b) Faktor psikologis Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki kondsi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi, intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa. 2) Faktor eksternal a) Faktor lingkungan Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban, dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara yang kurang 7
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosfdakarya, 2010, Cet. XV, h. 3.
11
tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan yang belajar di pagi hari yang udaranya masih segar dan di ruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega. b) Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktorfaktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru. 8 Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dimana faktor internal bersumber dari dalam diri individu itu sendiri yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal dari luar individu. Faktor yang sangat berpengaruh besar dalam belajar adalah faktor internal, karena sebaik apapun faktor eksternal yang ada jika dalam diri individu tidak ada keinginan yang kuat untuk belajar maka pembelajaran menjadi tidak efektif.
2. Hakikat Belajar IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang ilmu yang terintegrasi dari beberapa ilmu-ilmu sosial yang meliputi ilmu Sejarah, Geografi, Sosiologi, antropologi, dan Ekonomi serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Sebagai suatu mata pelajaran yang terintergarasi dengan mata pelajaran lain, Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki objek kajian material yang sama, yaitu manusia sebagai makhluk sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), di ajarkan pada pendidikan dasar dan menengah serta sekolah menengah kejuruan. Sedangkan di tingkat menengah atas (SMA), IPS dipelajari pada jurusan ilmu Sosial dan di ajarkan sebagai disiplin ilmu yang terpisah-pisah. Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial meliputi seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan 8
h. 124.
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, ( Bandung: Alfabeta,2008 ),
12
generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Dalam pencapaian prestasi belajar, mata pelajaran IPS berbeda dengan mata pelajaran lain, karena
mata
pelajaran
IPS
mempunyai
karakteristik
hafalan,
mengedepankan teori, menganalisis perilaku manusia yang selalu berubah-ubah. Menurut Trianto konsep pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meliputi; “(1) interaksi, (2) saling ketergantungan, (3) kesinambungan dan perubahan, (4) keragaman/kesamaan/perbedaan, (5) konflik dan consensus, (6) pola (patron), (7) tempat, (8) kekuasaan (power), (9) nilai kepercayaan, (10) keadilan dan pemerataan, (11) kelangkaan (scarcity), (12) kekhususan, (13) budaya (culture), dan (14) nasionalisme”.9 Proses pembelajaran IPS, tidak hanya menekankan pada aspek teoritis keilmuannya,
melainkan
lebih
menekankan
pada
segi
praktis
mempelajari, menelaah, serta mengkaji gejala dan masalah sosial. Tujuan
mata
pembelajaran
IPS
pada
umumnya
adalah
mencerdaskan kehidupan masyarakat dengan dasar nilai-nilai moral etik yang tinggi dan menjunjung tinggi nilai budaya bangsa serta membentuk peserta didik yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan, wawasan kebangsaan, dan etika sosial, berakhlak sosial yang tinggi. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi, dan Permendikbud Nomer 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, mengemukakan sejumlah prinsip pembelajaran sebagai berikut: a.
Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu; b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; c. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
9
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 2, h.173.
13
d. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi; e. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; f. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; g. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills), dan keterampilan mental (softskills); h. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.10 Seperti yang di jelaskan di atas, bahwa pelajaran IPS mempunyai karakteristik hafalan, mengedepankan teori, menganalisis perilaku ekonomi manusia yang selalu berubah-ubah. Untuk itu, dalam menyampaikan materi, diharapkan guru mengunakan keterampilan mengajar yang mengharuskan siswa menjadi aktif, kreatif, dan inovatif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
B. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru 1. Definisi Persepsi a. Pengertian Persepsi Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia “persepsi diartikan sebagai proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra”.11 Ikhwan
Luthfi
memberikan
definisi
persepsi
sebagai
“pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi memberikan makna pada stimulus indrawi (sensory stimuli)”.12
10
Kemdikbud, Buku Guru, Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: Kemdikbud, 2014 ), h. 6. Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), Cet. Keempat, h. 1061. 12 Ikwan Luthfi, dkk, Psikologi Sosial , (Jakarta: lembaga penelitian uin, 2009), h. 25. 11
14
Robins mendefinisikan “persepsi sebagai suatu proses cara masing-masing individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indra mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka”.13 Davidoff menyatakan bahwa “persepsi adalah proses yang terintegrasi mengenai perasaan, pengalaman, kemampuan berfikir dan kerangka acuan yang dimiliki oleh seseorang terhadap objek”.14 Sedangkan menurut Slameto “persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu
indera
penglihatan,
pendengaran,
peraba,
perasa,
dan
penciuman”.15 Dari beberapa pengertian tentang persepsi di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses bagaimana seseorang memilih, mengatur dan mengartikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menyimpulkan untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti terhadap suatu objek. Setiap individu dalam memandang suatu objek akan menghasikan kesimpulan yang berbeda-beda, ini disebabkan karena persepsi mereka terhadap benda tersebut berbedabeda. Gregorc mengatakan persepsi yang dimiliki oleh setiap pikiran/pribadi ada dua macam, yaitu persepsi konkret dan persepsi abstrak: 1) Persepsi Konkret Persepsi konkret, membuat anak lebih cepat menangkap informasi yang nyata dan jelas, secara langsung melalui kelima indranya, yaitu penglihatan, penciuman, peraba, perasa dan pendengaran. Anak tidak mencari arti yang tersembunyi atau mencoba menghubungkan gagasan atau 13
Rafi Sapuri, Psikologi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafido, 2009), h. 294. Ikwan Luthfi, dkk, op.cit., h. 26. 15 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 102. 14
15
konsep. Kanci untuk jenis persepsi ini adalah “sesuatu adalah seperti apa adanya”. 2. Persepsi Abstrak Persepsi abstrak memungkinkan anak lebih cepat dalam menangkap sesuatu yang abstrak/kasata mata, dan mengerti atau percaya pada apa yang tidak bisa dilihat sesungguhnya. Sewaktu anak mengunakan persepsi abstrak ini, mereka mengunkan kemampuan intuisi, intelektual dan imajinasi. Kunci untuk jenis persepsi ini adalah ”sesuatu tidak selalu seperti apa yang terlihat”. 16 Ada dua bentuk persepsi yang dimiliki oleh seseorang yaitu persepsi konkret dan persepsi abstrak. Persepsi konkret dapat dipahami sebagai sesuatu yang nyata sesuai dengan apa yang diketahui melalui panca indra, sedangkan persepsi abstrak sesuatu tidak seperti apa terlihat/dirasakan oleh panca indra b. Faktor yang Mempengarui Persepsi Menurut
David
Kreach
dan
Richard
S
Crukchfield
menyebutkan ada 2 faktor yang mempengarui persepsi, yaitu faktor fungsional dan faktor struktural. 1) Faktor fungsional, berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor personal. Kreach dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi pertama “persepsi bersifat selektif secara fungsional” 2) Faktor stuktural berasal semata-mata dari sifat stimulus dan efek-efek syaraf yang ditimbulkannya pada sistem syaraf individu. Prinsif-prinsip ini kemudian dikenal dengan teori Gestalt. Dari prinsip ini, Krech dan Crutchfield melahirkan dalil persepsi yang kedua “medan perpectual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti”. 17 Persepsi seseorang atau individu dalam menyimpulkan objeknya dipengaruhi faktor fungsional dan faktor struktural yang dirasakan berbeda-beda oleh tiap individu. Oleh karena itu persepsi dari 16 17
h. 54-57.
tiap-tiap
individu
dalam
memandang
objeknya
Rafi Sapuri, op. cit., h. 294-296. Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
akan
16
menghasilkan persepsi yang berbeda-beda, tergantung dari faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi tersebut. c. Proses Terbentuknya Persepsi Menurut Brehm dan Kassim, pembentukan persepsi dapat timbul melalui dua cara, yaitu: 1) Stimulus yang diterima melalui observasi memperoleh penilaian (atribusi), pengelolaan (dipsosisi), dan interprestasi secara integrasi dengan seluruh aspek yang mempengarui persepsi serta pribadi person yang terlibat dalam proses interaksi 2) Stimulus yang diterima menimbulkan kesan secara langsung melalui penilaian sesaat tanpa proses atribusi, diposisi, dan integrasi.18
Penilaian sesaat
Elemen Person Subjek
Obsevasi
Atribusi
Disposisi
Situasi Prilaku Integrasi
Bias konfirmasi Impressi
Gambar 2.1 : Dinamika Persepsi
Proses terbentunya persepsi berasal dari obsevasi terhadap objek yang dipersepsikan. Observasi tersebut menghasilkan stimulus yang kemudian memperoleh penilaian, pengelolaan dan kemudian di interpretasikan objek tersebut. Namun, ada juga yang
18
Syamsul Bachri Thalib, Psikologi Pendidikan Berbasisi Analisis Empiris Aplikatif, (Jakarta, Prenada Media Grup, 2010), h. 175.
17
langsung meginterprestasikan stimulus yang diterimanya dari proses observasi.
2. Keterampilan Mengajar Guru Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Dalam undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik
profesional
dengan
tugas
utama
mendidik,
mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.19 Dari undang-undang tersebut dapat dijelaskan bahwa guru merupakan suatu profesi yang
membutuhkan profesionalitas. Untuk
menjadi tenaga pendidik yang profesional, seorang guru harus melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif. Menurut Ikwan Luthfi “keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru pada hakekatnya terkait dengan tafsiran tentang sejauh mana kemampuan seorang guru mampu di dalam menerapkan berbagai variasi metode mengajar”.20 Keterampilan mengajar seorang guru tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Keterampilan Bertanya Menurut Saidiman, “bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenali. Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang
19 20
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, h. 2 Ikhwan Luthfi, op.cit., h. 212
18
merupakan hasil pertimbangan. Bertanya merupakan stimulasi yang mendorong kemampuan berpikir”. 21 Sedangkan Brown menyatakan bahwa “bertanya adalah setiap pertanyaan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada siswa”.22 Dalam proses pembelajaran, seseorang guru diharapkan memberikan pertanyaan yang tersusun dengan baik agar peserta didik memahami dan memberikan respons yang baik pula. Adapun dasar-dasar dalam memberikan pertanyaan yang baik, adalah sebagai berikut: 1) Jelas dan mudah dimengerti siswa 2) Berikan informasi yang cukup untuk memnjawab pertanyaan 3) Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu 4) Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan 5) Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata 6) Berikan respon yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan 7) Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar. 23 Dalam menyajikan pertanyaan, dasar-dasar pertanyaan yang baik harus diperhatikan dengan tujuan agar pertanyaan yang diajukan benar-benar efektif. Keterampilan bertanya sangat penting bagi seorang guru dalam proses belajar-mengajar. Keterampilan bertanya yang dilaksankan guru mempunyai tujuan antara lain; (a) Merangsang kemampuan berpikir siswa, (b) Membantu siswa dalam belajar, (c) Mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri, (d) Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dari kemampuan berpikir tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi, dan 21
Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), Cet. I, h. 170. 22 Udin Syaefudin Su’ud, Pengembngan Profesi Keguruan, ( Bansung: Alfebeta, 2009), h. 61-62. 23 Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 75.
19
(e) Membantu siswa dalam mencapai tujuan pelajaran yang dirumuskan. 24 Guru yang profesional harus mengetahui apa saja komponenkomponen yang ada dalam keterampilan bertanya. Ada dua jenis keterampilan bertanya, yaitu; keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut. 1) Keterampilan Bertanya Dasar Komponen-komponen yang termasuk dalam keterampilan bertanya dasar meliputi: a) Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat. b) Pemberian acuan. c) Pemindahan giliran. d) Penyebaran. e) Pemberian waktu berpikir. f) Pemberian tuntunan. 2) Keterampilan Bertanya Lanjutan Komponen-komponen yang termasuk dalam keterampilan bertanya lanjut meliputi: a) Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan b) Pengaturan urutan pertanyaan. c) Penggunaan pertanyaan pelacak. d) Peningkatan terjadinya interaksi. 25 Komponen-komponen keterampilan bertanya merupakan hal yang penting yang harus dipahami oleh guru. Seorang guru profesional wajib memiliki dan menguasai keterampilan bertanya, sehingga dalam proses pembelajaran guru dapat memberikan pertanyaan yang jelas, tepat dan efektif sehingga akan meningkatan hasil belajar siswa.
b. Keterampilan Memberi Penguatan Menurut Mulyasa “penguatan (reinforcement) merupakan respon terhadap suatu prilaku yang dapat meningkatan kemungkinan
24 25
Hamzah B. Uno, op. cit., h. 170. Moch Uzer Usman, op. cit., h. 77-78.
20
terulangnya kembali perilaku tersebut”.26 Jadi pengutan adalah penghargaan terhadap perilaku tertentu agar perilaku tersebut dapat terulang kembali. Menurut Hamzah B. Uno, “Keterampilan memberi penguatan merupakan keterampilan yang arahnya untuk memberikan dorongan, tanggapan, atau hadiah bagi siswa agar dalam mengikuti pelajaran siswa merasa dihormati dan diperhatikan”.27 Sedangkan menurut Moch Uzer Usman, “keterampilan memberi penguatan adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi”.28 Keterampilan
pemberian
penguatan
merupakan
suatu
keterampilan yang dilakukan oleh guru kepada siswa dalam proses belajar mengajar, agar dalam mengikuti pelajaran siswa merasa dihormati dan diperhatikan, sehingga muncul rasa senang pada diri siswa dan menjadikan mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar. Penguatan mempunyai pengaruh yang positif bagi siswa terhadap proses belajarnya dan bertujuan sebagai berikut: 1) Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran. 2) Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar. 3) Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif.29
26
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),
h. 77-78. 27
Hamzah B. Uno, op.ci.t, h. 168. Moch Uzer Usman, op. cit., h. 80. 29 Ibid., h. 81. 28
21
Pemberian penguatan dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung sehingga siswa menjadi lebih aktif dan produktif. Untuk mencapai suatu keterampilan memberi penguatan yang baik dan utuh maka seorang guru harus menguasai dan menggunakan beberapa jenis penguatan. Jenis-jenis penguatan tersebut adalah: 1) Penguatan Verbal. Penguatan verbal dilakukan dengan menggunakan kata-kata atau kalimat pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Miasalnya: “kamu pintar sekali”, “betul”, “seratus buat Nani”. 2) Penguatan Non-Verbal. Penguatan non-verbal meliputi beberapa hal: a) Pengutan berupa gerakan mimik penguatan yang diungkapkan melalui bahasa isyarat. Misalnya dengan anggukan kepala, geleng kepala, dan sebagainya. b) Pengutan dengan cara mendekati, misalnya: guru duduk dengan siswa, berdiri disamping siswa, berjalan di sisi siswa. c) Pengutan dengan kegiatan menyenangkan. Dalam hal ini guru dapat menggunkan kegiatan-kegiatan yang disenangi oleh siswa sebagai penguatan. Misalnya, apabila siswa dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka dia dapat diminta membantu teman yang lainnya. d) Pengutan berupa simbol dan tanda, misalnya kartu gambar lencana, bintang dari plastik. e) Penguatan tak penuh, yang diberikan apabila siswa memberi jawabannya sebagian yang benar. Misalnya “ya, jawabanmu sudah baik, tetepi masih bisa disempurnakan”. Hal ini dilakukan agar siswa tersebut mengetahui bahwa jawaban tidak seluruhnya salah, dan ia mendapat dorongan untuk menyempurnakannya. 30 Pengutan atau penghargaan tidak diberikan hanya kepada siswa yang menjawab pertanyaan atau pernyataan dengan benar, tetapi siswa yang memberikan jawaban atau pernyataan yang kurang tepat juga harus diberikan penghargaan. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak takut untuk mengungkapkan pendapatnya. 30
Udin Syaefudin Su’ud, op.cit., h. 63-64.
22
c. Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi diadakan karena faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang monoton akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran, guru, dan sekolah menurun.31 Untuk menghilangkan kebosan dalam proses pembelajan diperlukan variasi atau metode lain yang lebih menarik, seperti penggunaan permaianan, pembelajaran di alam terbuka. Menurut E. Mulyasa, “ variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan”.32 Sedangkan menurut Wingkel keterampilan menggunakan variasi diartikan “sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam proses belajarnya, siswa senantiasa menunjukan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif”.33 Dari pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa keterampilan mengadakan variasi adalah suatu proses pengubahan kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan dan kejenuhan siswa, sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan minat dan perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Keterampilan
mengadakan
variasi
memiliki
beberapa
komponen, jika seorang guru telah memiliki komponen-komponen ini, maka guru tersebut telah menguasai secara penuh tentang keterampilan mengadakan variasi. Keterampilan mengadakan variasi
31
Hamzah B. Uno, op.cit., h. 168. E. Mulyasa, op.cit., h. 78. 33 Hamzah B. Uno, loc. cit. 32
23
meliputi; variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam penggunaan media pembelajaran, variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. 1) Variasi dalam gaya mengajar guru. Komponen dari variasi ini meliputi; variasi suara, pemusatan perhatian siswa, kesenyapan guru, mengadakan kontak pandang dan gerak, gerakan badan dan mimik, serta pergantian posisi guru di dalam kelas. 2) Variasi dalam penggunaan media dan bahan pengajaran. Ada beberapa variasi penggunaan media yakni, media yang dapat dilihat, media yang dapat didengar, media yang dapat diraba, dan media yang dapat didengar, dilahat, dan diraba. 3) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Mulai dari kegiatan yang di dominasi guru sampai kegiatan mandiri yang dilakukan oleh siswa.34 Penggunaan variasi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Agar keterampilan mengadakan variasi berjalan sesuai dengan harapan dan tidak melenceng dari tujuan pembelajaran, maka perlu diperhatikan beberpa hal berikut ini: 1) Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relavan dengan tujuan yang hendak dicapai. Penggunaan variasi yang wajar dan beragam sangat dianjurkan. Sedangkan pemakaian yang berlebihan akan menimbulkan kebingungan dan menggangu proses belajar mengajar. 2) Variasi harus digunakan dengan lancar dan berkesinambungan sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menggangu pelajaran. 3) Variasi harus direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pembelajaran atau satu kesatuan.35 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengadakan variasi pada dasarnya bertujuan untuk menghilangkan kebosanan akibat proses pembelajaran yang monoton. Keterampilan mengadakan variasi akan berhasil jika guru memperhatikan prinsip34 35
Udin Syaefudin Su’ud, op. cit., h. 71. Ibid., h. 72.
24
prinsip dalam mengadakan variasi. Jika guru tidak memperhatikan prinsip tersebut variasi dalam pembelajaran akan tidak bermakna dan tujuan pembelajaran yang direncanakan tidak akan berhasil.
d. Keterampilan Menjelaskan Menurut Mulyasa “menjaleskan adalah mendskripsikan secara lisan tentang suatu benda, keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku”.36 Dalam kaitanya dengan proses belajar mengajar, Moch. Uzer Usman mengungkapkan bahwa, “keterampilan menjelaskan ialah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui”.37 Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan yang sangat penting dan harus dimiliki oleh seorang guru, karena dalam proses
pembelajaran
guru
merupakan
aktor
yang
bertugas
memberikan informasi kepada siswa berupa konsep, fakta, hukum dan sebaginya yang memperlukan penjelasan. Guru
yang
profesional
harus
menguasai
keterampilan
menjelaskan, karena secara umum metode pengajaran yang banyak dilakukan oleh guru adalah metode ceramah. Hal yang paling penting dalam metode ceramah adalah guru harus profesional dalam menjelaskan mengenai hukum, dalil, fakta, definisi, dan prinsip tentang materi yang diajarkan. Moch. Uzer Usman menjelaskan beberapa tujuan dari keterampilan menjelaskan, yaitu: 1) Membimbing siswa untuk mendapat dan memahami hukum, dalil, fakta, definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar. 2) Melibatkan siswa untuk berpikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan. 36 37
E. Mulyasa, op.cit., h. 80. Moch Uzer Usman, op. cit., h. 88-89.
25
3) Untuk mendapatkan unpan balik dari siswa mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalah pahaman mereka. 4) Membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah. 38 e. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Membuka dan menutup pelajaran merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh seorang guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran. Kegiatan ini merupakan suatu rangkaian yang termasuk ke dalam proses belajar mengajar. Biasanya kegiatan membuka pelajaran diawali dengan membaca doa, absensi, meminta siswa mempersiapkan alat-alat pembelajaran. Sedangkan diakhir pembelajaran kegiatan yang dilakukan adalah menutup pelajaran dengan doa. Wingkel memberikan penjelasan tentang membuka dan menutup pelajaran sebagai berikut: Membuka pelajaran adalah perbuatan guru untuk menciptkan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari. Menutup pelajaranan adalah kegiatan guru dalam mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian, dan tingkat keberasilan guru dalam proses pembelajaran.39 Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa, membuka dan menutup pelajaran tidak hanya kegiatan seremonial rutin yang dilakukan oleh guru yang tidak memiliki makna bagi siswa. Membuka dan menutup pelajaran merupakan kegiatan yang didalamnya
memberikan
motivasi
kepada
siswa
sebelum
pembelajaran dan diakhir pembelajaran guru mengetahui tingkat keberasilan siswa. 38 39
Ibid., h. 89. Hamzah B. Uno, op.cit., h. 174.
26
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional. Agar kegiatan membuka dan menutup pelajaran dapat dilakukan secara efektif dan berhasil perlu diperhatikan komponen-komponen didalamnya. Mulyasa memberikan gambaran tentang komponen dalam membuka dan menutup pelajaran, antara lain; “(a) Menarik perhatian peserta didik, (b) Membangkitkan motivasi, (c) Memberikan acuan, (d) Membuka kaitan dengan matari yang sudah diajarkan. Komponen dalam menutup pelajaran meliputi; (a) Meninjau kembali pelajaran yang sudah sampaikan, (b) Mengevaluasi, (c) Tindak lanjut”.40 Dalam membuka dan menutup pelajaran, seorang guru harus memperhatikan komponen-komponen tersebut sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Adapaun tujuan dari kegiatan membuka dan menutup pelajaran adalah sebagai berikut: 1) Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugastugas yang dihadapi. 2) Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan. 3) Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam mempelajari bagian-bagian pelajaran. Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dia pelajari. 4) Memberikan kemungkinan kepada siswa untuk menggabungkan fakta-fakta, keterampilan, konsep-konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa. 5) Memungkinkan siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam pelajaran. 41 Dengan menguasai dan mengimplementasikan komponenkomponen membuka dan menutup pelajaran dengan baik, seorang guru akan lebih mampu menyampaikan bahan pelajaran kepada
40 41
E. Mulyasa, op.cit., h. 85-89 Hamzah B. Uno, loc. cit.
27
siswa secara lebih efektif dan efisien, sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa.
f. Keterampilan Mengelola Kelas Menurut Hamid Darmadi “pengelolaan kelas merupakan seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan, mengulang atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, dengan hubungan-hubungan interpesonal dan iklim sosio
emosional
yang
positif
serta
mengembangkan
dan
mempermudah organisasi kelas yang efektif”.42 Kerja sama yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam hubungan intrerpersonal merupakan syarat teciptanya kondisi kelas yang kondusif, proses belajar mengajar yang efektif dan lebih optimal. Guru yang profesional harus mamiliki keterampilan dalam mengelola kelas. Adapun tujuan dari keterampilan mengelola kelas adalah sebagai berikut: 1) Mendorong siswa mengembangkan tingkah lakunya sesuai tujuan pembelajaran 2) Membantu siswa menghentikan tingkah lakunya yang menyimpang dari tujuan pembelajaran 3) Mengendalikan siswa dan sarana pembelajaran dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 4) Membina hubungan interpersonal yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi efektif. 43 Keterampilan mengelola kelas memiliki komponen-komponen yang harus diperhatikan oleh seorang guru, agar tujuan pengelolaan kelas dapat tercapai. Komponen-komponen keterampilan mengelola kelas, yaitu:
42 43
Hamid Darmadi, kemampuan Dasar Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 6 Udin Syaefudin Su’ud, op.cit., h. 69
28
1) Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif), yaitu: a) Menunjukkan sikap tanggap. b) Membagi perhatian baik dikerjakan secara visual maupun verbal. c) Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan peserta didik dalam pembelajaran. d) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas. e) Memberi teguran secara bijaksana f) Memberi penguatan, baik kepada siswa yang mengganggu, maupun kepada siswa yang bertingkah laku baik, sebagai contoh bagi siswa yang bertingkah laku kurang baik. 2) Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal, yaitu: a) Memodifikasi tingkah laku, yang kurang baik dan menimbulkan gangguan. b) Pengelolaan kelompok, dengan cara memperlancar tugas, dan memelihara kegiatan kelompok. c) Menemukan dan mengatsi tingkah laku yang menimbulkan masalah. 44
g. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Menurut Mulyasa “pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.”45 Pengajaran ini memungkinkan siswa untuk belajar lebih aktif, berkembangnya daya kreatif, memunculkan sikap kepemimpinan pada siswa, dapat memenuhi kebutuhan siswa untuk berinteraksi dengan teman satu kelompok, serta memberikan rasa tanggung jawab yang lebih besar. Peran guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai organisator kegiatan belajar mengajar, sumber informasi (narasumber) bagi siswa, motivator bagi siswa untuk 44 45
E. Mulyasa, op. cit., h. 91-92. Ibid., h. 92.
29
belajar, penyedia materi dan kesempatan belajar (fasilitator) bagi siswa, pembimbing kegiatan belajar siswa (konselor), dan sebagai peserta kegiatan belajar.46 Dari keterangan di atas, dapat dijelaskan bahwa kombinasi pengajaran klasikal, kelompok kecil dan perorangan memberikan peluang yang besar bagi tercapainya tujuan pengajaran. Dengan demikian, penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu kebutuhan yang esensial bagi setiap guru yang profesional. Seperti halnya dengan keterampilan mengajar yang telah diungkapkan di atas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan juga memiliki komponen-komponennya, menurut Udin Syaefudin Su’ud komponen itu meliputi: “(1) Keterampilan merencanakan Keterampilan
dan
melakukan
mengorganisasi,
kegiatan (3)
pembelajaran,
Keterampilan
(2)
mengadakan
pendekatan secara pribadi, (4) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar”.47 Hakekat dari sistem pengajaran ini adalah terjadinya hubungan interpersonal antara guru dengan siswa dan juga siswa dengan siswa, siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan kemampuan masingmasing, siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya, dan siswa dilibatkan dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar.
h. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Menurut Udin Syaefudin Su’ud “diskusi kelompok kecil adalah suatu proses percakapan yang teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan sebagai informasi atau pengalaman, 46 47
Moch Uzer Usman, op. cit., h. 103. Udin Syaefudin Su’ud, op.cit., h. 72-73.
30
mengambil keputusan memecahkan suatu permasalahan”.48 Yang dimaksud dengan membimbing kelompok kecil adalah pembuatan kelompok dalam pembelajaran yang terdiri dari 3-7 siswa dalam setiap kelompoknya. Kelompok merupakan kegiatan yang harus ada dalam kegiatan belajar
mengajar.
Akan
tetapi,
tidak
setiap
guru
mampu
membimbing siswa untuk berdiskusi tanpa mengalami latihan. Oleh karena itu, keterampilan ini perlu diperhatikan agar para guru mampu melaksanakan tugas ini dengan baik. Untuk itu seorang guru harus mengetahui komponen dan prinsip dalam membimbing diskusi kelompok kecil. Komponen dalam membimbing kelompok kecil mencakup (1) memusatkan perhatian siswa, (2) memperjelas pendapat siswa, (3) menganalisis pandangan
siswa,
(4)
meningkatkan
kontribusi
siswa,
(5)
mendistribusikan pandangan siswa, (6) menutup diskusi. Dalam penerapan diskusi kelompok kecil, guru harus memperhatikan hal-hal berikut ini: 1) Harus ada kesamaan latar belakang pengetahuan diantara para anggota kelompok 2) Semua anggota kelompok harus mempu mengungkapkan pendapatnya secara lisan, 3) Topik yang dibahas harus bersifat terbuka untuk menampung banyak pertanyaan, 4) Diskusi harus berjalan dalam suasan keterbukaan, 5) pelaksanaan diskusi harus mengingat keunggulan dan kelemahan-kelemahannya, 6) Diskusi memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang, dan 7) Hurus mampu mencegah timbulnya hal-hal yang dapat menghambat jalannya diskusi.49 Diskusi kelompok kecil dimaksudkan agar siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran diskusi diharapkan
48 49
Ibid., h. 69. Hamid Darmadi, op.cit., h. 5-6.
31
siswa mampu berkomunikasi dengan teman, berani mengungkapkan pendapatnya, dan berkerja sama dalam menyelesaikan masalah. Agar diskusi
berjalan
dengan
baik,
seorang
guru
hendangnya
memperhatikan komponen-komponen dalam diskusi.
3. Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Mengajar Guru Syaiful Bahri Djamarah, mengakatakan bahwa “Siswa atau peserta didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan”.50 Siswa sebagai salah satu indikator tercapainya tujuan pendidikan merupakan objek yang paling berkepentingan di dalam interaksi belajar mengajar. Bagaimanapun juga tindakan-tindakan guru harus berorientasi pada kemampuan dan kebutuhan siswa. Dengan mengetahui persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar yang dimiliki oleh gurunya dapat menjadi salah satu parameter dalam menilai keterampilan mengajar guru yang selama ini hanya dilakukan oleh kepala sekolah maupun pengawas. Semua proses belajar selalu dimulai dengan persepsi, yaitu setelah siswa menerima stimulus atau suatu pola stimuli dari lingkungannya. Karenanya, persepsi dianggap sebagai tingkat awal struktur kognitif seseorang. Apabila
siswa
mempunyai
persepsi
yang
positif
terhadap
keterampilan mengajar yang dimiliki oleh gurunya, maka besar kemungkinan siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran di kelas, yang kemudian akan meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pandangan atau penginderaan siswa terhadap keterampilan mengajar guru dapat mempengaruhi persepsi siswa terhadap guru yang mengajar tersebut. Adakalanya persepsi tersebut baik dan adakalanya persepsi tersebut buruk. Bila rangsangan yang diterima baik menurut siswa maka siswa akan mempersepsi keterampilan mengajar guru tersebut baik 50
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 51
32
dan akan berakibat mendorong motivasi belajarnya, sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. Dan sebaliknya jika siswa mempersepsikan keterampilan mengajar guru tidak baik maka motivasi belajar mereka akan rendah yang berakibat menurunya hasil belajar.
C. Hasil Penelitian yang Relavan. Penelitian oleh Muhammad Feriady, Harnanik, St. Sunarto (2012), tentang “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Siswa Terhadap Minat Belajar IPS kelas VIII SMP N 3 Purbalingga”. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan fasilitas belajar siswa berpengaruh terhadap minat belajar IPS kelas VIII SMP N 3 Purbalingga.51 Penelitian oleh Ahimsa Agung Satmoko (2013) Dengan Judul “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Purworejo”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh antara persepsi siswa dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IPS SMA Negeri 3 Purworejo secara parsial.52 Penelitian oleh Chairunnisa (2011) dengan judul “Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat”. hasil penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara pesepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat.53
51
Feriady, Harnanik, St. Sunarto, “Pengaruh Persepsi Siwa Tentang Keterampilan Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Siswa Terhadap Minat Belajar IPS Kelas VIII SMP N 3 Purbalingga”, Economic Education Analysis Journal, eeaj 1 (2). 52 Ahimsa Agung Satmoko, “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Purworejo”, Semarang, Skripsi pada UNNES, 2013, tidak dipublikasikan 53 Chairunnisa, “Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat”. Skripsi pada UIN syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, tidak dipublikasikan
33
D. Kerangka Berpikir Hasil belajar dikatakan tercapai apabila siswa mengalami perubahan dalam bentuk perkembangan ke arah yang positif. Hasil belajar siswa dikatakan baik apabila dibuktikan dengan nilai rata-rata ulangan harian, nilai ulangan semester yang baik juga. Untuk itu nilai dijadikan suatu indikator tingkat keberhasilan belajar siswa. Proses pembelajaran selalu diarahkan agar lebih meningkat dari waktu ke waktu serta mencapai hasil yang optimal. Untuk itu perlu adanya kajian mengenai komponen-komponen dalam pendidikan yang meliputi kondisi belajar siswa dan juga guru sebagai pengelola kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas. Dalam pembelajaran di sekolah, kemponen-komponen yang ada seperti siswa, guru dan perangkat pembelajarannya, saling mempengarui satu sama lain. Beberapa komponen tersebut kemudian saling bersinergi dan membuat suatu alur yaitu input, proses, dan output. Input berarti masukan yang berupa kondisi siswa itu sendiri, proses berarti langkah-langkah selama pembelajaran berlangsung di sekolah. Kemudian output berarti keluaran atau hasil yang dicapai setelah melalui proses pembelajaran yang dalam hal ini dibuktikan dalam nilai yang diperoleh siswa setelah diadakan evaluasi. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang ilmu yang terintegrasi dari beberapa ilmu-ilmu sosial yang meliputi ilmu Sejarah, Geografi, Sosiologi, antropologi, dan Ekonomi serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Mata pelajaran Ilmu pengetahuan Sosial mengkaji tentang seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial akan terus berkembang dan semakin kompleks sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diikuti juga dengan beberapa konsep yang memerlukan daya nalar dan ingatan siswa, maka diperlukan kemampuan guru dalam hal ini adalah keterampilan mengajar guru untuk mencapai proses pembelajaran yang ideal.
34
Keterampilan mengajar guru terdiri dari keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengelola kelompok kecil dan perorangan. Baik tidaknya keterampilan mengajar guru juga mempengaruhi kondisi psikologis siswa itu sendiri. Informasi pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru, menimbulkan persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru. Dengan mengetahui persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar yang dimiliki oleh gurunya dapat menjadi salah satu parameter dalam menilai keterampilan mengajar guru yang selama ini hanya dilakukan oleh kepala sekolah maupun pengawas. Karenanya, persepsi dianggap sebagai tingkat awal struktur kognitif seseorang. Apabila siswa mempunyai persepsi yang positif terhadap keterampilan mengajar yang dimiliki oleh gurunya, maka besar kemungkinan siswa akan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran di kelas, yang kemudian akan meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pandangan atau penginderaan siswa terhadap keterampilan mengajar guru dapat mempengaruhi persepsi siswa terhadap guru yang mengajar tersebut. Adakalanya persepsi tersebut baik dan adakalanya persepsi tersebut buruk. Namun bila rangsangan yang diterima siswa itu baik menurut siswa maka siswa akan mempersepsi keterampilan mengajar guru tersebut baik dan akan berakibat mendorong motivasi belajarnya, sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. Berikut alur hubungan persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan motivasi berprestasi siswa terhadap hasil belajar siswa.
35
Gambar 2.2
: Kerangka Berpikir
Persepsi siswa mengenai Keterampilan mengajar guru: keterampilan bertanya keterampilan memberikan penguatan keterampilan mengadakan variasi keterampilan menjelaskan
Hasil Belajar
keterampilan membuka dan menutup pelajaran
siswa
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil keterampilan mengelola kelas keterampilan mengelola kelompok kecil dan
perorangan.
E. Rumusan Hipotesis Hipotesis penelitian sangat diperlukan untuk memberikan arahan kepada peneliti. Melalui hipotesis, penelitian dapat memperoleh gambaran sementara tentang kemungkinan jawaban dari permasalahan yang sedang dihadapi. Hipotesis bukan merupakan kesimpulan akhir yang telah pasti benar, tetapi hal ini perlu dibuktikan kebenarannya terlebih dahulu melalui penelitian. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi. H0 : tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa menegenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi.
36
Jika terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi, maka berarti Ha diterima sedangkan H0 ditolak.
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi. Pada siswa kelas VIII semester I (ganjil) tahun pelajaran 2014/2015. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Desember 2014.
B. Metode Penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunan tertentu”.1 Suatu penelitian akan dikatakan berhasil jika metode yang digunakan tepat dengan apa yang akan diteliti, sehingga akan menghasilkan hasil penelitian yang maksimal. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Menurut Zainal Arifin penelitin kuantitatif adalah “penelitian yang digununakan untuk menjawab permasalahan melalui taknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan penelitian yang dapat digeneralisasikan”.2 Dalam penelitian kuantitatif data yang dikumpulkan berupa bilangan (angka). Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data yang bersifat statistik. Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi. Menurut zainal teknik analisis regresi adalah “metode statistika yang digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk hubungan antar variabel”.3 Bentuk hubungan dalam
1
Sugiyono. Metoda Penelitian Pendidikan : Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 3. 2 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 29. 3 Ibid., h. 265
37
38
analisi regresi adalah hubungan sebab akibat. Dimana variabel bebas (X) dan terikat (X) tidak dapat dipertukarkan posisinya.
C. Populasi dan sempel 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono populasi adalah “wilayah yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya”.4 Dapat dikatakan pupulasi adalah objek/subjek tertentu yang dipelajari oleh peneliti untuk menarik kesimpulan tentang apa yang ditelitinya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi semester I (ganjil) tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 3 kelas. Kelas VIII-1 terdiri dari 36 siswa, kelas VIII-2 terdiri dari 34 siswa, dan kelas VIII-3 terdiri dari 36 siswa. Jumlah keseluruhan populasi adalah 106 siswa. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan di tarik kesimpulan dari padanya.5 Adapun teknik dalam menentukan sempel adalah dengan teknik sempel acak (random sampling). Peneliti menggunkan teknik ini karena populasi yang diambil sempelnya adalah pupulasi homogen yang mengandung satu ciri. Dalam menentukan jumlah sempel, peneliti menggunakan rumus Slovin, yaitu:
n= keterangan :
n = Jumlah sempel N = Populasi e = eror (5% (0,05)
4
Sugiyono, op.cit., h.117. Nana Syaodih S, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 250. 5
39
Dengan menggunkan rumus Slovin, besarnya sempel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 83,79 atau dibulatkan menjadi 84.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunkan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunkan dokumentasi, angket atau kuesioner.
1. Dokementasi Menurut Nana Syaodin Sukmadinata, “dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”.6 Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data berupa daftar namanama siswa kelas VIII-1, VIII-2, VIII-3 dan nilai ulangan harian serta nilai Ujian Tengah Semester ganjil pada mata pelajaran IPS.
2. Angket atau kuesioner Menurut Sugiyono “angket atau kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakuhkan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawab”.7 Teknik ini digunakan untuk mengetahui tentang data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, dan pendapat dari responden. Adapun jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket tertutup. Menurut Suharsimi Arikunto, angket tertutup “disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (√) pada kolom atau tempat yang sesuai.”8
6
Nana Syaodih S, Ibid., h. 221 Sugiyono, op. cit., h. 199 8 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 101. 7
40
Jenis angket ini dipilih untuk membatasi jawaban responden dengan memilih jawaban-jawan yang sudah disediakan. Dalam penelitian ini yang akan diukur menggunakan angket adalah persepsi siswa kelas VIII tentang keterampilan mengajar guru IPS di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi. Data diperoleh dengan cara menghimpun informasi yang didapat melalui pernyataan dan pertanyaan tertulis yang diisi dengan check list dengan skala likert, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau dialami oleh responden. Jika data telah diperoleh, maka jawaban diberi skor.
E. Instrumen Penilitian Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul penelitian ini, perlu ditegaskan beberapa istilah berkaitan dengan variabel penelitian: 1. Hasil Belajar a. Definisi Konseptual Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada peserta didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor akibat dari interaksinya dengan lingkungan. b. Definisi Operasional Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada peserta didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor akibat dari interaksinya dengan lingkungan. Variabel ini merupakan variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini hasil belajar dilihat dari aspek kognitif, dimana hasil belajar di peroleh dari rata-rata nilai ulangan harian, dan ujian tengah semester siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan variabel hasil belajar adalah dukumentasi.
41
2. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru a. Definisi Konseptual Persepsi adalah suatu proses bagaimana seseorang memilih, mengatur dan mengartikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menyimpulkan untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti terhadap suatu objek. b. Definisi Operasional Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru merupakan anggapan siswa mengenai keterampilan guru dalam interaksi edukatif yang terjadi dalam pembelajaran. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan,
keterampilan
mengadakan
variasi,
keterampilan
menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengelola kelompok kecil dan perorangan. c. Kisi-kisi Intrumen Tabel: 3.1 Kisi-Kisi Angket Penelitian Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Variabel
Instrumen Penelitian
Nomer
Penelitian
Soal
Persepsi Siswa a. Keterampilan menjelaskan
1, 2, 3,
Mengenai
4
keterampilan mengajar guru
b. Keterampilan bertanya
5, 6, 7, 8
c. Keterampilan memberi penguatan
9, 11
10,
42
d. Keterampila mengadakan variasi
13, 14, 15
e. Keterampilan
membuka
menutup pelajaran
dan 16, 17, 18, 19,
f. Keterampilan mengelola kelas
20, 21, 22
g. Keterampilan mengajar kelompok 23, 24, kecil dan perorangan h. Keterampilan
25 membimbing 26, 27,
kelompok kecil
28
Sebelum disebarkan kepada responden, instrumen penelitian terlebih dahulu di uji validitas dan rehabilitanya: 1) Uji Validitas Menurut Sugiyono, “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur”.9
Valididatas dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat memenuhi syarat validitas atau tidak. Rumus untuk pengujian validitas adalah:
Keterangan :
9
Sugiyono. op. cit., h.173
rXY n X Y
= Koefien korelasi = Banyaknya data = Skor variabel (jawaban responden) = Skor total dari variabel untuk reponden k-n
43
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan valid atau tidak, yaitu dengan membandingkan antara nilai rhitung dan rtabel, dengan taraf signifikansi 5%. Apabila rhitung ≤ rtabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid dan apabila rhitung > rtabel, maka instrumen dinyatakan valid. rtabel dapat dilihat pada tabel nilai kritis untuk korelasi r product – moment, dimana N = 28 dengan
demikian nilai rtabel adalah 0,374 maka rhitung dikatakan tidak valid jika nilainya kurang dari 0,374, dan sebaiknya dibuang untuk hasil penelitian yang lebih baik Perhitungan validitas pada penelitian ini mengunakan bantuan program SPSS For Windows Ver. 20. Adapun tahapantahapannya adalah; (1) menginput data validitas ke lembar data editor SPSS, (2) kemudian klik Analyze, Correlate, Bivariat, (3) Blok semua label (Item X ke 1, dst), klik ikon panah, sehingga seluruhnya akan berpindah ke kotak Variables, lalu klik OK. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan hasil validitas instrumen penelitian dapat dilihat sebagai berikut: Tabel. 3.2 Validitas Variabel Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru No
t hitung
t tabel
Keterangan
1
0,398
0,374
Valid
2
-0,08
0,374
Tidak Valid
3
0,634
0,374
Valid
4
0,334
0,374
Tidak Valid
5
0,355
0,374
Tidak Valid
6
0,162
0,374
Tidak Valid
7
0,501
0,374
Valid
44
8
0,51
0,374
Valid
9
0,545
0,374
Valid
10
0,558
0,374
Valid
11
0,687
0,374
Valid
12
0,395
0,374
Valid
13
0,545
0,374
Valid
14
0,654
0,374
Valid
15
0,604
0,374
Valid
16
0,31
0,374
Tidak Valid
17
0,578
0,374
Valid
18
0,592
0,374
Valid
19
0,679
0,374
Valid
20
0,651
0,374
Valid
21
0,555
0,374
Valid
22
0,514
0,374
Valid
23
0,65
0,374
Valid
24
0,522
0,374
Valid
25
0,391
0,374
Valid
26
0,486
0,374
Valid
27
0,419
0,374
Valid
28
0,427
0,374
Valid
29
0,087
0,374
Tidak Valid
30
0,438
0,374
Valid
45
2) Uji Reabilitas Uji reabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan dan konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala-gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakuhkan pada waktu yang berbeda. Uji reabilitas dilakuhkan dengan membandingkan antara
dan
melalui tahapan analisis Cronbach’s Alpha ( ). Rumus pengujian reabilitas penelitian ini adalah:
Keterangan:
n k
= Jumlah sampel = Jumlah butir pertanyaan = Varians total = Jumlah varians butir
Perhitungan reabilitas dalam penelitian ini, mengunakan bantuan program SPSS For Windows ver. 20. Adapun cara yang dilakukan adalah; (1) buka lembar data editor SPSS yang sudah tersedia datanya, (2) Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis, Blok semua label, kecuali total X, pindahkan ke kotak Items dengan mengklik tanda panah, lalu pada menu Model, pilih Alpha, lalu klik OK. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, hasil reabelitas instrumen penelitian dapat dilihat sebagai berikut
46
Tabel 3.3 Uji Reabilitas Variabel
Crobach
Crobach
alpha
alpha yang
Keterangan
disyaratkan Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan
0,883
0.600
Reliabel
Mengajar Guru
F. Teknik Pengolahan Data Setelah semua data selesai dikumpulkan dengan lengkap, maka tahap selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Editing, semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. 2. Skoring, setelah melalui tahap editing, maka selanjutnya adalah memberikan skor terhadap item-item pernyataan yang terdapat pada angket dalam bentuk pilihan ganda. Untuk memudahkan perhitungan masing-masing diberi bobot nilai yang bergerak dari 5 sampai 1 sesuai dengan kualitas jawabannya yang disusun sebagai berikut: a. Alternatif jawaban SB, dengan bobot nilai 4 b. Alternatif jawaban B, dengan bobot nilai 3 c. Alternatif jawaban KB, dengan bobot nilai 2 d. Alternatif jawaban TB, dengan bobot nilai 1 3. Tabulating, yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan ke dalam bentuk tabel selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan prosentase.
47
G. Teknik Analisi Data Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi ke dalam beberapa tahap yaitu sebagai berikut: 1. Uji Prasyarat Analisis Data Uji prasyarat anlisis data digunkan untuk menentukan jenis statistik yang digunakan apakah menggunakan statistik parametik atau nonparametik. Uji prasyarat meliputi uji normalitas, linearitas dan homegenitas. Dalam penelitian ini perhitungan uji prasyarat analisis data menggunakan bantuan program SPSS For Windows ver. 20. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model linear yang diambil sudah betul-betul sesuai dengan keadaan atau tidak. Untuk menguji normalitas data salah satu cara yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan
data
sesungguhnya
akan
mengikuti
garis
diagonalnya. Deteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan melihat histogram residualnya. b. Uji Homogenitas Uji Homogenitas dibuat untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel tersebut berasal dari kelompok yang sama atau tidak10. Uji homogenitas bertujuan untuk membuktikan data yang di analisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. c. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk menentukan jenis regresi yang digunakan apakah menggunakan regresi linier atau regresi nonlinier. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel 10
Budi Susetyo, Statistika untuk analisis data penelitian, (Bandung: Rafika Aditama, 2010), h.161
48
mempenyai hubungan yang linear atau tidak11. Pengujian linearitas diperlukan beberapa kelompok data X dan data Y.
2. Analisis Regresi Linear Sederhana Analisis regresi digunakan untuk menguji bagaimana variabel dependen (Y) dapat di prediksi melalui variabel independen (X). Perhitungan lineritas regresi sederhana menggunakan persamaan: = a + b.X Keterangan : = Linearitas regresi a = Nilai linearitas regresi apabila harga X di manipulasi b = Nilai keofidien regresi X = Nilai variabel X Jika ada satu variabel tak bebas atau variabel terikat (dependent variable) tergantung pada satu atau lebih variabel bebas atau peubah bebas (independent variable) hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dicirikan melalui model matematik (statistik) yang disebut sebagai model regresi.
3. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari korelasi pada persamaan regresi12. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap variabel dependen. Sedangkan nilai yang mendekati 0 berarti variabel independen tidak memberikan informasi yang pengaruh terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur kemampuan model
11
Kasmadi, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, (Bandung, Alfabeta, 2013), h. 120 Bambang Suharjo, Statistik Terapan, Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013), h. 93 12
49
dalam menerangkan variasi variabel dependen yaitu nilai adjusted R square.
4. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji t-test dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendirisendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan thitung dengan ttabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing thitung, Untuk menguji pengaruh secara individual persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa digunakan kreteria, apabila dari perhitungan dengan bantuan SPSS Windows ver. 20 diperoleh probabilitas (p value ) < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Begitu juga sebaliknya apabila diperoleh probabilitas (p value ) > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian hipotesis statistik dalam penelitian ini dapat dirumuskan: Ha = diterima jika p value < 0,05 H0 = ditolak jika p value < 0,05
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi pada bulan oktober sampai dengan desember tahun 2014. Adapun sebagai objek penelitian adalah kelas VIII, yang terdiri dari tiga kelas. Variabel dalam penelitian ini, yaitu pesepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar IPS sebagai variabel terikat (Y). Deskripsi data yang disajikan, untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan. Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan teknik statistik deskripsi. Dalam penelitian penulis menggunakan program SPSS for Windows ver. 20. Adapun hasil deskripsi data yang diperoleh dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Hasil deskriptif persentase untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Distribusi Data Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan mengajar Guru Variabel
N
Mean
84
70,82
Median Modus Min Max
Range
Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar
50
70,50
68
32
93
61
51
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai maksimum pada variabel bebas (X), yaitu tentang persepsi siswa menganai keterampilan mengajar guru adalah 93, sedangkan nilai minimum 32 dengan jumlah sempel 84. Dari data tersebut dapat dihitung panjang kelas interval dan banyaknya kelas. Dari hasil perhitungan dapat diketahui, panjang interval adalah 9 dan banyaknya kelas adalah 7. Selanjutnya dapat dihitung distribusi frekuensi variabel X, yaitu sebagai berikut;
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan mengajar Guru No 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Frekuensi Frekuensi Persentase Interval Kumulatif 32-40 1 1,2 1,2 41-49 1 1,2 2,4 50-58 5 6,0 8,3 59-67 24 28,6 36,9 68-76 28 33,3 70,2 77-85 16 19,0 89,3 86-94 9 10,7 100,0 Total 84 100,0
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui frekuensi skor terbanyak adalah 28, berada pada kelas interval 66-76, dengan skor rata-rata (mean) sebesar 70,82. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan skor untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru (X), maka jumlah skor yang lebih besar dari rata-rata adalah 42 atau sekitar 50%. Dengan mambandingakan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru adalah cukup. Berikut disajikan persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dalam bentuk histrogram.
52
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan mengajar Guru
2. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa merupakan hasil dari proses pembelajaran. Banyak hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi siswa baik dari faktor intern dan faktor ekstren. Deskripsi data hasil belajar siswa dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 4. 3 Distribusi Data Hasil Belajar IPS siswa Variabel
N
Mean
Median
Modus
Hasil Belajar
84
76,94
76,88
83
Min Max range 55
95
40
53
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui nilai maksimum pada variabel terikat (Y), yaitu tentang hasil belajar siswa adalah 95, sedangkan nilai minimum 55 dengan jumlah sempel 84. Dari data tersebut dapat dihitung panjang kelas interval dan banyaknya kelas. Dari hasil perhitungan dapat diketahui panjang interval adalah 6 dan banyaknya kelas 7. Selanjutnya dapat dihitung distribusi frekuensi variabel X, yaitu sebagai berikut;
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa NO
Kelas Interval
Frekuensi Persentase
persentase kumulatif
1
55-59
2
2,4
2,4
2
65-69
10
11,9
14,3
3
70-74
19
22,6
36,9
4
75-79
23
27,4
64,3
5
80-84
24
28,6
92,9
6
85-89
6
7,1
100
Total
84
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui frekuensi skor terbanyak adalah 24, berada pada kelas interval 80-84, sedangkan frekuensi skor terkecil adalah 2 yaitu pada kelas interval 55-59. Dengan skor rata-rata (mean) sebesar 76,94. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan skor untuk variabel Y, maka skor yang lebih besar dari rata-rata adalah 38 responden atau sekitar 45,2%. Sedangkan perolehan skor yang lebih kecil dari rata-rata adalah 62 responden atau sekitar 54,8%. Dengan mambandingakan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar
54
mata pelajaran IPS siswa dalam keadaan kurang. Berikut disajikan persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dalam bentuk histrogram. Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa
B. Hasil Penelitian 1. Uji Prasyarat Analisi Data Uji prasyarat analisi data digunakan untuk menentukan jenis statistik yang digunakan apakah menggunakan statistik parametik atau nonparametik. Pengujian ini meliputi ujian normalitas, linieritas dan homegenitas. Perhitungan uji prasyarat pada penelitian ini mengunakan bantuan program SPSS For Windows ver. 20.
a. Uji normalitas Uji
normalitas
dalam
penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam
55
penelitian ini, penulis menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov. Taraf signifikansi yang digunakan adalah α = 0,05. Dengan demikian, data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikasi >0,05. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Variabel Persepsi Siswa mengenai keterampilan mengajar guru
Hasil belajar siswa
N
Sig.
Keterangan
84
0,200
0,05
84
0,200
0,05
Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal
Berdasarkan data hasil uji Kolmogorov Smirnov di atas, diperoleh harga signifikai variabel X (persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru) sebesar 0,200 dan harga signifikasi varabel Y (Hasil Belajar) sebesar 0,200. Jadi dapat diambil kesimpulan, seluruh data (variabel X dan Y) berada pada signifikasi > 0,05 sehingga seluruh variabel intrumen berdistribusi normal. Berikut ini disajikan P-plot uji normalitas data.
56
Gambar 4.3 P-Plot Uji Normalitas Data Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Dari gambar P-Plot tentang persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru di atas, terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.4 P-Plot Uji Normalitas Data Hasil Belajar IPS Siswa
57
Dari gambar P-Plot tentang hasil belajar IPS Siswa di atas, terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk membuktikan data yang di analisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji normalitas adalah Kreteria homegenitas varians yaitu apabila p value Signifikansi > 0,05. Berdasrkan hasil perhitungan uji homogenitas dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Uji Homogenitas Variabel Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru
Sig.
0,211
Keterangan
0,05
Homogen
Dari hasil perhitungan data di atas, dapat diperoleh nilai p value sig adalah 0,211. Sehingga dapat disimpulkan nilai p value sig > 0,05, dengan demikian seluruh variabel bersifat homogen. c. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji lineritas digunakan untuk menentukan regresi yang digunakan apakah menggunkan regresi linear atau nonlinear. Kreteria linearitas antara variabel X dengan Y bersifat linear apabila nilai p vaulue sig. > 0,05. Hasil uji linearitas dapat dilihat sebagai berikut:
58
Tabel 4.7 Uji Linearitas
Deviation from Linearity
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
2723,621
34
80,107
0,685
0,664
Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji linearitas di atas, diperoleh nilai p value sig sebesar 0,876. Dengan demikian nilai p value sig. 0,664 > 0,05 menujukan bahwa hubungan pesepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru tehadap hasil belajar bersifat linear. 2. Analisi Regresi Linear Sederhana Analisis regresi digunakan untuk menguji bagaimana variabel bebas (X) dapat mempengarui variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini analisi regresi yang digunakan adalah anlisis regresi sederhana, karena variabel penelitian hanya terdiri dari satu variabel terikat yaitu tentang persepsi siswa menganai keterampilan mengajar guru (X) dan satu Variabel terikat, yaitu hasil belajar siswa. Perhitungan analisis regresi linier yangm dilakukan melalui analisa statistik dengan mengunakan program SPSS for windows ver. 20. Hasil perhitungan dapat dilihat sebgai berikut:
59
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Model
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error 4,087 5,355
(Constant) Persepsi sisiwa 1 mengenai keterampilan -,044 mengajar guru a. Dependent Variable: Hasil Belajar
,075
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta 14,956 ,000 -,065
-,594 ,554
Dari tabel di atas, koefisien regresi diperoleh harga komponen a = 80,087 dan harga komponen b = -0,088. Maka dapat diperoleh persamaan regresi linier sebagai berikut : = 80,087 + (- 0,044)X Dari Persamaan regresi linier tersebut dapat disimpulkan nilai konstanta sebesar 80,087 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai trust maka nilai partisipasi sebesar 80,087. Koefisien regrei X sebesar – 0,044 menyatakan bahwa persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru tidak berpengaruh secara signifikat terhadap hasil belajar siswa. Nilai uji signifikansi diperoleh nilai p value Sig sebesar -0,594 dan > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan Ha ditolak dan H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar siswa. 3. Koefisien Determinasi Besarnya pengaruh antara variabel X terhadap Y secara simultan dapat diketahui dari besarnya korelasi antara variable persepsi siswa
60
mengenai keterampilan mengajar guru dan variable hasil belajar yang dikuadratkan (R square). Berikut hasil perhitungan koefisen determinasi:
Tabel 4. 9 Koefisien Determinasi Model Summary Model
R
1
,087a
R Square
Adjusted R Square
,004
Std. Error of the Estimate
-,005
1,248
a. Predictors: (Constant), Persepsi sisiwa mengenai keterampilan mengajar guru
Berdasarkan hasil perhitungan, nialai R square model sebesar 0,004. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel bebas sama sekali tidak mampu menjelaskan varians dari variabel terikatnya.
4. Uji Hipotesis Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka Ha diterima yang menyatakan ada pengaruh
yang
signifikan
anatara
persepsi
siswa
menengenai
keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar siswa. Berikut hasil perhitungan uji t.
61
Tabel 4.10 Hasil Uji t Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std. Deviati on
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Persepsi Siswa Mengenai Pair Keterampilan 1 Mengajar Guru - Hasil Belajar Siswa
-6,122 13,590
t
1,483 -9,071
df Sig. (2taile d)
Upper
-3,173 -4,129 83 ,000
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui thitung untuk variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru sebesar -4,129 dengan signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan anatara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa atau Ha ditolak. C. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberi gambaran dan kejelasan serta pemahaman yang diperoleh dari hasil penelitian. Berdasarkan hasil analisis data tentang penelitian pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Muhammadiya 1 Cileungsi, diperoleh data mengenai persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru dan hasil belajar siswa.
62
Dari hasil analisis angket yang disebarkan kepada responden tentang persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru, dapat diketahui frekuensi skor terbanyak adalah 28, berada pada kelas interval 66-76 dengan rata-rata 74, 82. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan skor untuk variabel X, maka jumlah skor yang lebih besar dari rata-rata adalah 42 responden atau sekitar 50%. Dengan mambandingakan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru adalah cukup. Sedangkan data hasil belajar siswa, dapat diketahui frekuensi skor terbanyak adalah 24, berada pada kelas interval 80-84 dengan skor rata-rata 76,94. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan skor untuk variabel Y, maka skor yang lebih besar dari rata-rata adalah 38 atau sekitar 45,2%. Dengan mambandingakan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar mata pelajaran IPS siswa dalam keadaan kurang. Koefisien regresi diperoleh untuk harga komponen a = 80,087 dan harga komponen b = - 0,044. Maka dapat diperoleh persamaan regresi
=
80,087 + (- 0,044)X. Dari Persamaan regresi linier tersebut dapat disimpulkan nilai konstanta sebesar 80,087 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai trust maka nilai partisipasi sebesar 80,087. Koefisien regrei X sebesar – 0,044 menyatakan bahwa persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru berpengaruh secara negatif terhadap prestasi belajar siswa. Nilai uji signifikansi diperoleh nilai p value Sig sebesar -0,594 dan > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan Ha ditolak dan H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dengan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil perhitungan, nialai R square model sebesar - 0,004. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel bebas sama sekali tidak mampu menjelaskan varians dari variabel terikatnya atau persepsi mengenai keterampilan mengar guru tidak berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa. Banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal sangat mempengaruhi hasil
63
belajar seorang siswa walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa faktor eksternal mempunyai andil dalam menentukan hasil belajar. Karena hasil belajar merupakan hasil dari usaha belajar yang dilakukan oleh siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ditegaskan oleh Munandi ada dua faktor yang mempengarui hasil belajar yang meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi, faktor fisiologis seperti kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Dan faktor psikologis, meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor lingkungan yang meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Dan faktor instrumental berupa kurikulum, sarana, dan guru. 1 Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Aris Valentino, yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi jurusan akuntansi di SMK Panca Bhakti, hasil penelitian diperoleh nilai Fhitung 39,767 dengan signifikansi (Sig) sebesar 0,000. Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa Fhitung (39,767) > Ftabel (3,23) dan nilai F(Sig) lebih kecil dari derajat signifikansi yang digunakan (0,000 < 0,05). Dari data tersebut maka dapat ditarik Ha diterima yang berarti secara bersama-sama variabel faktor intern dan faktor ekstern secara positif dan signifikansi mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi jurusan Akuntansi di SMK Panca Bhakti Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya2. Dari hasil uji t diperoleh nilai thitung untuk variabel X, yaitu variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru sebesar -4,129 dengan signifikansi 0,00. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05), maka Ha ditolak. Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh yang signifikan 1
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, ( Bandung: Alfabeta,2008 ),
h. 124. 2
Aris Valentino, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Jurusan Akuntansi Di SMK Panca Bhakti Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya”, Skripsi pada Universitas Tanjungpura Pontianak, 2013, tidak dipublikasikan
64
anatara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Chairunnisa (2011) dengan judul “Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat”. Hasil penelitian ini menunjukan nilai thitung lebih kecil dari ttabel maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pesepsi siswa terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat.3
D. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang telah terlaksana tentunya
mempunyai banyak
keterbatasan. Keterbatasan yang dimaksud antara lain: 1. Keterbatasan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama penyusunan skripsi, waktu yang singkat ini menjadi kendala bagi penulis untuk segera melakukan penelitian. Sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian yang dilaksanakan oleh penulis. 2. Keterbatasan Biaya Biaya merupakan faktor yang menunjang keberhasilan penelitian. Karena kurangnya biaya yang dimiliki penulis sehingga menghambat penyelesaian penelitian ini dengan waktu yang lebih lama. 3. Keterbatasan Tempat Penelitian yang terlaksana hanya terbatas pada satu tempat saja, yaitu SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi, sehingga dimungkinkan hasil yang berbeda jika dilakukan penelitian yang sama di tempat yang berbeda.
3
Chairunnisa, “Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat”. Skripsi pada UIN syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, tidak dipublikasikan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru tehadap hasil belajar siswa dapat disimpulkan: 1. Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru termasuk dalam kualifikasi cukup. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru, yaitu 70,82. Adapun skor yang lebih besar dari rata-rata adalah 42 atau sekitar 50%. 2. Hasil belajar siswa termasuk dalam kualifikasi cukup. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa, yaitu 76,94. Siswa yang memperoleh nilai lebih besar dari rata-rata adalah 38 atau sekitar 45,2%. 3. Dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai thitung untuk variabel X, yaitu variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru sebesar 4,129 dengan signifikansi 0,00. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,00 < 0,05) maka Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi.
B. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian di atas, maka penulis dapat menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Bagi guru, meskipun dalam penelitian ini, persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar siswa tidak mempunyai pengaruh yang signifikan tetapi hendaknya seorang guru terus berupaya memperbaiki keterampilan mengajarnya
63
64
2. Bagi Sekolah hendaknya lebih meningkatkan kedisiplinan sekolah, menyediakan sarana pendukung yang memadai agar siswa lebih terangsang untuk belajar IPS lebih lanjut sehingga pencapaian hasil belajar IPS akan lebih optimal. 3. Bagi peneliti lain, meneliti lebih lanjut tentang pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS
65
Daftar Pustaka Ahimsa Agung Satmoko, “Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Purworejo”, Semarang, Skripsi pada UNNES, 2013, tidak dipublikasikan Ahimsa Agung Satmoko, Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Purworejo, Skripsi Pada Universitas Negeri Semarang, 2013. Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru), Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 Aris Valentino, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Jurusan Akuntansi Di SMK Panca Bhakti Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya”, Skripsi pada Universitas Tanjungpura
Pontianak,
2013,
tidak
dipublikasikan
(www.jurnal.untan.ac.id) Chairunnisa, “Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat”. Skripsi pada UIN syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, tidak dipublikasikan Darmadi, Hamid. kemampuan Dasar Mengajar, Bandung: Alfabeta, 2009. Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, Jakarta Asdi mahastya, 2011 ------------. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 Feriady, Harnanik, St. Sunarto, “Pengaruh Persepsi Siwa Tentang Keterampilan Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Siswa Terhadap Minat Belajar IPS Kelas VIII SMP N 3 Purbalingga”,
Economic Education Analysis
Journal, eeaj 1 (2). Hadis, Abdul. Psikologi dalam Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2006.
65
66
Hamalik. Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2003 Idi, Abdulah Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali press, 2011 Jihad, Asep., dan
Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi
Pressindo, 2010. Kasmadi, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, Bandung, Alfabeta, 2013 Kemdigbud, Buku Guru, Ilmu Pengetahuan Sosial,Jakarta: Kemdigbud, 2014. Luthfi, Ikwan dkk, Psikologi Sosial , Jakarta: lembaga penelitian uin, 2009 Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011 Purwanto, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009. Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008. Rahmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011 . Ramayuli. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002. Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, Bandung: Alfabeta,2008 Sapuri, Rafi. Psikologi Islam, Jakarta: PT Raja Grafido, 2009. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosfdakarya, 2010.. Sugiyono. Metoda Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012 Suharjo, Bambang. Statistik Terapan, Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2013. Suprijono, Agus. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009. Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: Rafika Aditama, 2010 Syaefudin Su’ud, Udin Pengembngan Profesi Keguruan, Bansung: Alfebeta, 2009 Syaodih S, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010. Thalib, Syamsul Bachri. Psikologi Pendidikan Berbasisi Analisis Empiris Aplikatif, Jakarta, Prenada Media Grup, 2010.
67
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14
tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Uno, Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara Cet. I, 2006. Usman, Moch. Uzer. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011.
68
66
Lampiran 1
PROFIL SMP MUHAMMADIYAH 1 CILEUNGSI
A. Data Sekolah Nama Sekolah Alamat
: SMPS Muhammadiyah Terpadu Cileungsi : Jl. Anggrek No. 25 Perum. PT. Semen Cibinong Cileungsi-Bogor 16820 Jawa Barat
No. Telp
: 021 – 82498662
Nama Kepala Sekolah
: Drs. Sarfian Effendy
No Telp. / Hp
: 08129098295
Kategori Sekolah
: Reguler
Tahun didirikan / beroperasi
: 2002 / 2003
Luas tanah / status
: 4156 M2
Luas Bangunan
: 726 M2
B. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi 1. Visi Unggul dalam prestasi, Berakhlakul Karimah yang dilandasi Iman dan Takwa 2. Misi a. Melakukan pembelajaran dan bimbingan efektif sesuai dengan karakteristik tiap mata pelajaran b. Mendorong dan membantu siswa dalam memahami dan mengenali potensinya, agar dapat dikembangkan sesuai bakat, minat dan kemampuan secara optimal c. Menumbuh kembangkan semangat keungulan, kebersamaan dan kepekeaan social dan mengembangkan budaya mutu secara intensif kepada segenap warga sekolah
67
d. Mendorong, membantu dan memfasilitasi terbentuknya Insan yang berakhlakul karimah dan berkepribadian kuat yang didasari oleh penghayatan terhadap Dinul Islam e. Menerapkan manajemen partispatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah stakeholder sekolah sesuai dengan tugas fungsi dan kedudukannya
C. Data Siswa Jml Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
( Kls I + II + III)
Tahun Ajaran
Jml. Siswa
Jumla Rombel
h
Rombel
Siswa
Jumlah
Rombel
Siswa
Jumlah
Rom
Siswa
bel
2009/2010
93 org
3 rbl
65 org
2 rbl
80 org
3 rbl
238 org
8 rbl
2010/2011
94 org
3 rbl
88 org
3 rbl
65 org
2 rbl
247 org
8 rbl
2011/2012
91 org
3 rbl
92 org
3 rbl
86 org
3 rbl
269 org
9 rbl
4 rbl
93 org
3 rbl
86 org
3 rbl
297 org
4 rbl
90 org
3 rbl
310 org
4 rbl
116 org
4 rbl
348 org
119
2012/2013
org 101
2013/2014
org 126
2014/2015
org
4 rbl
4 rbl
119 org 106 org
10 rbl 11 rbl 12 rbl
D. Data ruang 1. Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas Asli (d) Ruang Kelas
Ukuran Ukuran
Ukuran
7x9 m2
>63m2
<63m2
(a)
(b)
(c)
-
12
-
Jumlah
-
Jumlah
Jumlah ruang
ruang ruang
untuk ruang
kelas (e)
kelas f=d+e
-
12
68
2. Data Ruang lainnya Jenis Ruang
Jumlah
Ukuran
Jenis Ruang
Jumlah
Ukuran (m2 )
1
7x8
-
-
-
-
(m2 ) 1. Perpustakaan 2. Lab. IPA 3. Lab. Bahasa
1
8x8
1
8x8
1
8x8
4. Lab. Komputer 5. Keterampilan 6. Kesenian
3. Kondisi Ruangan Kondisi Ruang Jenis Ruang
1. Ruang kelas
Baik
Rusak
Rusak
Rusak
Ringan
Sedang
Berat
√
Jumlah Ruang
9 Ruang
2. Perpustakaan
√
1 Ruang (bersama)
3. Lab. IPA
√
1 Ruang (bersama)
-
1 Ruang (bersama)
4. Lab. Bahasa
√
5. Leb. Komputer
√
1 Ruang (bersama)
6. Ruang Keterampilan
-
-
-
-
-
E. Data Guru
Jumlah Guru / Staf
Bagi SMP
Bagi SMP
Negeri
Swasta
Keterangan
6
Guru Tetap Yayasan
Guru tetap (PNS/Yayasan) Guru Tidak Tetap/Guru Bantu
8
Guru PNS
-
69
Dipekerjakan (DPK)
Data Guru Sertifikasi NO NAMA
BIDANG STUDY
TAHUN SERTIFIKASI
1
Drs. Sarfian Effendy
PKn
2009
2
Dra. Aprilina Yekti
IPA
2011
Arini 3
Sulastin Dwi W, S.Pd
B. Inggris
2011
4
Dian Ekawati S.Pd
Matematika
2012
5
Dedi Albar, S.Pd.I
Agama Islam
2011
6
Muharyati, M.Pd,I
Agama Islam
2012
F. Prestasi Juara 2 Tingkat Provinsi Lomba Seni Lukis( FLS2N) Tahun 2012 Juara 1 Tingkat Provinsi Lomba Desaign Motif Batik ( FLS2N) Tahun 2013 Juara 2 Tingkat Nasional Lomba Desaign Motif Batik ( FLS2N) Tahun 2013
70
Lampiran 2 Kisi-Kisi Angket Penelitian Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Variabel Penelitian
Nomer Soal
Instrumen Penelitian
Persepsi Siswa Mengenai a. Keterampilan menjelaskan keterampilan guru
mengajar
1, 2, 3, 4
b.
Keterampilan bertanya
5, 6, 7, 8
c.
Keterampilan memberi penguatan
9, 10, 11
d.
Keterampila mengadakan variasi
13, 14, 15
e.
Keterampilan
membuka
dan 16, 17, 18, 19,
menutup pelajaran f. g.
Keterampilan mengelola kelas
20, 21, 22
Keterampilan mengajar kelompok 23, 24, 25 kecil dan perorangan
h.
Keterampilan kelompok kecil
membimbing 26, 27, 28
71
Lampiran 3
ANGKET PENELITIAN PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS SMP MUHAMMADIYAH 1 CILEUNGSI NAMA
:
JENIS KELAMIN
:L/P
KELAS
:
Petunjuk Pengisian 1.
Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama, kemudian pilihlah jawaban yang sesuai dengan pilihan anda. Berilah tanda cheklish (√) pada jawaban anda.
2.
Pilihlah jawaban yang sesuai dengan apa yang ada pada diri anda dengan sejujur-jujurnya, sebab tidak ada jawaban yang salah.
3.
Atas kesediaannya dalam mengisi angket ini, saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
Kriteria jawaban SB
= Sangat Baik
B
= Baik
KB
= Kurang Baik KR
TB
= Tidak Baik Kreterian
No
Jawaban
Pertanyaan SB
A
Keterampilan Menjelaskan
B
KB TB
72
1
2
3
4 B
Kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran dengan sejelas-jelasnya Kemampuan guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami dalam menjelaskan materi pelajaran Kemampuan guru dalam memberikan contoh untuk memperjelas materi Keterampilan guru dalam memberikan penekanan terhadap materi agar siswa lebih mudah mengingat Ketrampilan bertanya Keterampilan guru dalam memberikan kesempatan
5 bertanya siswa Keterampilan guru dalam memberikan kesempatan 6 siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan Kemampuan guru dalam memberikan pertanyaan 7 secara acak kepada seluruh siswa Keterampilan guru menuntun siswa dalam menjawab 8 pertanyaan yang diajukan oleh guru C
Keterampilan memberikan penguatan Keterampilan guru memberikan pujian/rewed atas kegiatan terpuji yang dilakukan oleh siswa di dalam 9 kelas Keterampilan guru memberikan peringatan kepada 10 siswa ketika melakukan perbuatan yang tidak terpuji Keterampilan guru memberikan aspirasi atau penghargaan kepada siswa dengan hadiah 11 (nilai/pujian/lain-lain)
D
Keterampilan mengadakan variasi Keterampilan guru dalam memanfaatkan teknologi 12 informasi untuk menunjang belajar siswa 13 Kemampuan guru menggunakan gambar, tulisan atau
73
visualisasi peta konsep dalam menjelaskan materi agar siswa mudah memahami Kemampuan guru dalam menempatkan posisi dalam mengajar (misal selalu berpindah tempat atau selalu 14 diam dimeja guru) Kemampuan guru dalam menggunakan gerak badan (misal gerak tangan) untuk memperjelas dalam 15 menyajikan materi Kemampuan guru dalam mengadakan variasi suara, 16 dan kecepatan bicara E
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran Keterampilan guru mengadakan pre test (pertanyaan) 17 sebelum memulai pelajaran Keterampilan guru menjelaskan tujuan pembelajaran 18 materi yang akan diajarkan diawal pelajaran Kemampuan guru dalam memotivasi siswa sebelum 19 pelajaran dimulai Kemampuan guru dalam mereview atau mengingatkan kembali materi yang diajarkan secara ringkas dalam di 20 akhir pelajaran Keterampilan guru dalam memberikan tugas atau 21 pekerjaan rumah
F
Keterampilan mengelola kelas Kemampuan guru dalam menangani siswa yang 22 membuat gaduh di kelas saat pelajaran Guru selalu memandang ke arah seluruh siswa ketika 23 menjelaskan materi Kemampuan guru dalam membangkitkan semangat 24 belajar selama pembelajaran belangsung
G
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan
74
perorangan Kemampuan guru dalam memberikan bimbingan kepada salah satu siswa yang merasa kesulitan dalam 25 memahami pelajaran Keterampilan guru dalam membuat diskusi (misal dengan membagi siswa kedalam beberapa kelompok 26 untuk mendiskusikan materi pelajaran) Keterampilan guru dalam memberikan arahan kepada siswa ke dalam beberapa kelompok yang telah 27 dibentuk secara bergantian H
Keterampilan membimbing kelompok kecil Keterampilan guru mengutarakan tujuan diadakan diskusi dan menguraikan dengan jelas materi yang aka 28 didikusikan bersama Memberikan kesempatan kepada siswa untuk 29 mengutarakan pendapat dalam diskusi keompok Kemampuan guru dalam memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah didikusikan di akhi 30 pelajaran
75
Lampiran 4 Hasil Validitas Instrumen Angket Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Correlations
ItemSoa l1
ItemSoa l2
ItemSoa l3
Item Soal 4
Item Soal 5
Item Soal 6
Item Soal 7
Item Soal 8
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
Item Soal 1 1
Item Soal 2 ,419 *
Item Soal 3 ,125
,027
,525
Ite m Soa l4 ,434
Item Soal 5 ,125
Ite m Soa l6 ,242
Item Soal 7 ,020
*
,021
,527
Item Soal 8 ,062
Item Soal 9 ,304
,215
,918
,756
,115
Item Soal 10 ,170
Item Soal 11 ,205
Item Soal 11 ,131
Item Soal 13 ,096
Item Soal 14 ,398 *
Item Soal 15 ,017
Item Soal 16 ,240
,218
,890
,934
,512
,588
,740
,388
,294
,505
,628
,036
,931
Item Soal 17 ,027
Item Soal 18 ,016
Item Soal 19 ,129
Item Soal 20 ,107
Item Soal 21 ,066
Item Soal 22 ,493
Item Soal 23 ,279
Item Soal 24 ,192
Item Soal 25 ,058
Item Soal 26 ,344
,328
,769
,073
**
,008
,151
Ite m Soa l 27 ,392
Item Soal 28 ,044
Item Soal 29 ,047
*
,039
,822
,814
Item Soal 30 ,443
Tota l Soal ,398
*
*
,018
,036
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,419
1
,349
,341
,196
,190
,096
,575
,096
,056
,360
,206
,300
,100
,108
,050
,129
,168
,183
,357
,269
,167
,073
,055
,259
,081
,413
,037
,348
*
,128
,080
,629
,779
,060
,292
,120
,612
,584
,802
,512
,393
,352
,062
,167
,394
,712
,782
,183
,682
,029
,516
,853
,070
,688
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,125
,349
1
,525
,069
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,434
,341
,039
1
,021
,076
,843
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,125
,196
,384
,191
,527
,318
,044
,330
,032
,075
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,242
,190
,050
,278
,407
1
,177
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N Pearson Correlatio
*
**
,027
,069
,076
,318
,333
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,039
,384
,520
,656
,229
,341
,446
,337
,540
,096
,609
,214
,408
,540
,562
,632
,295
,157
,191
,349
,388
,238
,634
**
*
**
**
**
,060
,087
**
,074
,342
*
,050
,044
,802
,005
,000
,274
,031
,003
,002
,000
,710
,074
,763
,660
28
28
28
28
28
,191
,278
,031
,223
,186
,330
,152
,875
,255
,342
28
28
28
28
28
1
,407
,342
,614
,843
*
*
,629
*
,001
*
,241
,017
,079
,003
28
28
28
,081
,236
,050
,681
,227
28
28
,228
,159
,001
,244
28
28
,015
,177
**
*
,076
**
**
*
,127
,424
,331
,626
,001
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,110
,296
,204
,208
,042
,063
,149
,195
,114
,281
,142
,314
,141
,165
,245
,108
,134
,264
,334
,799
,578
,126
,297
,288
,832
,750
,451
,321
,562
,148
,470
,104
,474
,402
,208
,585
,498
,174
,082
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,266
,211
,230
,253
,097
,142
0,00 0
,370
,194
,225
,163
0,00 0
,149
0,00 0
0,00 0
,193
,322
0,00 0
0,00 0
0,00 0
,355
,420
,171
,282
,239
,195
,625
,471
,324
,249
,406
28
28
28
28
28
28
28
28
1,00 0 28
1,00 0 28
1,00 0 28
,064
28
1,00 0 28
,095
28
1,00 0 28
,325
28
1,00 0 28
,449
28
1,00 0 28
,053
28 ,139
,138
,143
,104
,261
,019
,413
,030
,018
,075
,087
,016
,029
,101
,057
,359
,244
,354
,161
,405
,162
*
,113
,658
,936
,773
,061
,212
,412
,032
,566
,412
28
,069
,041
,222
**
,000
28
*
,215
,333
,802
,152
28 ,020
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,096
,520
,342
,177
1
,200
,481
,232
,433
,120
,262
,329
,361
,208
,564
,180
,315
,318
,346
,292
,339
,319
,106
,079
,017
,014
,085
,024
,501
**
,031
,918
,629
,005
,875
,075
,369
,691
,930
,667
,904
28
28
28
28
28
28
28
,062
,575
,656
,223
,614
,015
,200
**
,032
,369
,940
,369
,482
**
**
,308
,485
,468
,598
,925
,029
*
,021
,234
28
28
28
28
28
28
1
,375
,004
,423
,364
,442
*
,880
,928
,704
,883
,609
**
,009
*
,179
,543
,178
*
,088
,002
,358
,103
,099
,072
,131
,077
,099
,590
,065
,945
**
,059
,289
,007
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,215
,238
,058
,211
,446
,401
,536
,347
,004
,229
,199
,221
,164
,132
,023
,107
,068
,510
*
*
**
**
76
**
n
Item Soal 9
Item Soal 10
Item Soal 11
Item Soal 11
Item Soal 13
Item Soal 14
Item Soal 15
Item Soal 16
Item Soal 17
Item
Sig. (2tailed) N
,756
,001
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,304
,096
,229
,186
,228
,177
,481
,375
1
,323
,332
,120
,087
**
*
,629
,241
,009
,050
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,170
,056
,115
,000
,255
,001
,940
,308
,050
,982
,025
,057
,019
,273
,222
,768
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,520
,361
,115
,388
,075
,315
,061
,532
,463
**
*
**
,559
,041
,004
,013
,006
**
,342
,244
,369
,094
28
28
28
28
28
28
28
,341
,081
,159
,139
,232
,004
,323
,659
,005
,059
,281
,017
,035
,003
*
,704
,103
,983
,241
,311
,258
,404
28
28
28
,509
,207
,142 ,472
,290
,502
,908
,586
,730
,006
28
28
28
28
28
28
,079
,384
,361
,273
,545
*
,081
,691
,044
,681
,059
**
,085
,543
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
1
,382
,183
,310
,340
,217
,437
,115
,368
,452
,394
,603
,414
,100
,371
,416
,018
,312
,015
,315
,558
*
,167
*
*
**
*
*
,757
,070
,159
*
,003
**
,388
,779
,076
,681
,420
,482
,234
,982
,094
,045
,394
,352
,108
,077
,267
,020
,559
,054
,016
,038
,001
,028
,613
,052
,027
,926
,106
,940
,102
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,205
,360
,446
,236
,266
,138
,433
,423
,332
,382
1
,187
,340
,528
,318
,530
,449
,351
,484
,619
,492
,237
,397
,447
,400
,233
,129
,359
,111
,687
*
*
**
*
**
**
**
*
*
*
,281
,294
,060
,017
,227
,171
,485
,021
,025
,085
,045
,341
,077
,004
,099
,004
,017
,067
,009
,000
,008
,225
,037
,017
,035
,234
,512
,061
,147
,573
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,131
,206
,337
,050
,211
,143
,120
,364
,120
,167
,187
1
,323
,222
,509
,075
,162
,390
,357
,238
,129
0,00 0
0,00 0
,413
,115
,306
,283
,088
,275
,077
,395
,505
,292
,079
,799
,282
,468
,394
,341
,697
,038
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
1,00 0 28
,029
28
1,00 0 28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,096
,300
,540
,230
,104
,262
,442
,087
,183
,340
,323
1
,355
,445
,272
,236
,567
,631
,519
,094
,300
,501
,296
**
**
**
,057
,114
**
,110
,628
,120
,003
,578
,239
,598
,178
,002
,000
,005
,772
,562
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,398
,096
,296
,253
,261
,329
,215
,520
,310
,528
,222
,355
1
,168
,218
,185
,189
,608
,280
,494
,401
,565
,430
,203
,087
,410
,125
,039
,189
,654
*
,100
**
*
**
*
,036
,612
,626
,126
,195
,179
,008
,035
,002
,022
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,017
,108
,609
,097
,019
,361
,238
,361
,340
,318
,509
,445
,168
1
,166
,563
,472
,528
,311
,378
,114
,360
,392
,120
,253
,244
,471
,198
,121
,604
**
,204
**
*
**
*
**
,931
,584
,001
,297
,625
,925
,059
,222
,059
,077
,099
,006
,018
,391
,397
,002
,011
,004
,107
,047
,565
,060
,039
,542
,193
,210
,011
,312
,539
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,240
,050
,214
,208
,142
,413
,208
,058
,115
,217
,530
,075
,272
,218
,166
1
,172
,169
,260
,244
,004
,114
,106
,506
,563
,029
,160
,310
**
,543
,126
**
,136
,108
*
,543
,057
*
,543
**
**
,093
,256
*
,019
,273
,705
,409
*
,659
,352
**
,088
,006
*
,005
,077
,093
,064
,018
,161
,226
,040
**
,108
,004
,062
,223
**
,256
,064
,391
,266
,345
,336
,001
,149
,512
,634
*
,561
,114
,145
*
,007
,126
,659
*
28
28
28
28
28
,123
,383
,112
,545
*
,100
,044
,612
,570
,531
**
*
,300
,000
,156
,030
*
**
**
,657
**
,120
,002
,003
**
,526
,843
,335
*
*
,000
**
,001
**
,218
,802
,274
,288
,471
,029
,289
,768
,559
,267
,004
,705
,161
,266
,397
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,027
,129
,408
0,00 0
,030
,564
,211
,388
,437
,449
,162
,236
,185
,563
*
,042
*
*
*
,890
,512
,031
,832
,880
,041
,020
,017
28
28
28
28
1,00 0 28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson
,016
-
,540
,063
,370
,018
,180
,446
,075
,115
,351
,390
,567
,189
,472
,169
,457
1
,434
,397
,129
,030
,207
,259
,388
,293
,312
,319
,052
,289
,592
**
,002
,281
,382
,391
,182
,211
,983
,564
,592
,006
,002
,882
,490
,415
,003
,523
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,172
1
,457
,277
,488
,342
,280
,402
,205
,144
,117
,106
,147
,187
,201
,578
**
,409
,226
,345
,002
*
,382
,014
**
,154
,008
*
,075
,149
,034
**
,296
,465
,553
,590
,457
,341
,305
,001
77
Soal 18
Item Soal 19
Item Soal 20
Item Soal 21
Item Soal 22
Item Soal 23
Item Soal 24
Item Soal 25
Item Soal 26
Item Soal 27
Correlatio n Sig. (2tailed) N
,168
**
,934
,393
,003
*
,750
,053
,928
,358
,017
,704
,559
,067
*
**
,040
,002
*
,336
,011
,391
*
*
*
,014
,021
,037
*
,511
,881
,292
,184
,041
**
,130
,106
,098
,794
,135
,001
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,129
,183
,562
,149
,194
,075
,315
,401
,315
,368
,484
,357
,631
,608
,528
,260
,277
,434
1
,571
,246
,016
,216
,467
,414
,341
,241
,247
,116
,679
**
**
**
*
*
,099
,512
,352
,002
,451
,324
,704
,103
,035
,103
,054
,009
,062
,000
,001
,004
,182
,154
,021
,001
,207
,938
,269
,012
,028
,076
,216
,204
,615
,556
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,107
,357
,632
,195
,225
,087
,318
,536
,061
,452
,619
,238
,519
,280
,311
,244
,488
,397
,571
1
,290
,193
,224
,284
,561
,529
,259
,651
**
**
*
**
**
**
,154
,126
*
,150
,588
,062
,000
,321
,249
,658
,099
,003
,757
,016
,000
,223
,005
,149
,107
,211
,008
,037
,001
,135
,326
,252
,143
,002
,004
,447
,183
,433
,524
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,066
,269
,295
,114
,163
,016
,346
,347
,532
,394
,492
,129
,094
,494
,378
,004
,342
,129
,246
,290
1
,485
,731
,032
,062
,166
,248
,555
*
**
**
*
**
**
,008
,166
**
,051
,167
,127
,004
,038
,008
,008
,047
,009
,000
,795
,872
,969
,397
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,493
,167
,157
,281
0,00 0
,029
,292
,004
,463
,603
*
**
,883
,013
,001
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,101
,339
,229
,509
,414
,397
**
*
*
,740
**
*
**
,562
**
,424
,148
,406
,936
**
**
,072
,075
,511
,207
,135
**
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
0,00 0
,057
,401
,114
,114
,280
,030
,016
,193
,485
1
,558
,126
,058
,114
,063
,142
,084
,524
,514
**
**
1,00 0 28
,772
,035
,004
,005
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
0,00 0
,114
,565
,360
,106
,402
,207
,216
,224
,731
,558
1
,219
,162
,144
,320
,372
,097
,381
,650
**
**
*
**
,000
28
28
28
,073
,191
,142
,149
,151
,712
,331
,470
,449
,609
,077
,241
,006
,028
,037
,002
,060
,592
,034
,292
,269
,252
,000
,002
,263
,409
,465
,097
,051
,622
,045
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
1,00 0 28
,562
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,192
,055
,349
,314
0,00 0
,057
,319
,199
,207
,100
,447
,413
,300
,430
,392
,506
,205
,259
,467
,284
,126
,219
1
,366
,108
,218
,128
,522
*
*
*
**
,037
,225
*
,051
1,00 0 28
,773
,099
,311
,290
,613
,017
,029
,120
,022
,039
,006
,296
,184
,012
,143
,795
,524
,263
,056
,584
,266
,516
,853
,250
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
0,00 0
,359
,106
,221
,142
,371
,400
,115
,501
,203
,120
,563
,144
,388
,414
,561
,032
,058
,162
,366
1
,331
,233
*
**
,325
,068
,391
*
,225
,061
,590
,258
,472
,052
,041
,028
,002
,249
,232
,091
,730
,040
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,244
,079
,164
,079
,416
,233
,306
,296
,087
,253
,029
,117
,293
,341
,529
,062
,114
,144
,108
,331
1
,244
,471
,072
,192
,486
,691
,404
,691
,027
,069
,104
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,058
,259
,388
,141
,769
,183
,041
28
28
28
28
1,00 0 28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,344
,081
,238
,165
,193
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
*
,073
*
,474
,402
,325
,212
*
,035
,007
,326
*
**
,300
,938
*
**
,561
,881
,002
28
**
,149
,009
,279
28
,564
,542
,002
,465
*
,872
,769
,409
,524
,769
,056
,565
,086
,750
**
,682
,222
,234
,114
,126
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,392
,413
,245
,322
,354
,017
,132
,384
,018
,129
,283
,123
*
,074
,039
,029
,710
,208
,095
,065
,930
,502
,044
,926
,512
,145
,531
,030
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
*
,659
,193
,882
28
28
28
28
,410
,244
,136
,106
,210
,490
,590
,106
28
28
28
28
*
,553
,130
,470
,672
,002
1,00 0 28
,782
,565
**
,203
,000
,237
**
,398
**
,634
*
,754
,000
,512
,225
,983
**
,394
28
,983
**
**
,008
,328
,131
,070
*
**
*
,076
,004
,754
,565
,465
28
28
28
28
28
,312
,241
,150
,166
,063
,216
,447
,398
,750
,097
28
28
28
28
28
,210
,011
,004
*
**
,584
,086
,715
,328
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,320
,218
,225
,244
1
,083
,391
,263
,419
,266
,249
,210
28
28
28
*
28
,009
*
,675
,040
,176
,026
28
28
28
28
78
Item Soal 28
Item Soal 29
Item Soal 30
Total Soal
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,044
,128
,342
,108
0,00 0
,161
,822
,516
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,047
,037
,074
,585
,945
28
1,00 0 28
,412
28
28
28
,060
,134
0,00 0
,405
,085
28
28
28
28
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
,443
,348
,087
,264
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
*
,014
,023
,081
,312
,359
,088
,383
,125
,908
,681
,106
,061
,657
,044
,526
,011
,415
,457
,098
,204
,183
,203
,470
,051
,516
,232
,011
,675
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,107
,361
,015
,281
,275
,100
,039
,198
,543
,187
,052
,099
,154
,008
,084
,097
,037
,325
,072
,391 *
,078
,615
,433
,969
,672
,853
,091
,715
,040
,694
*
,471
,160
,147
,319
,247
,259
,248
,142
,372
,128
,233
*
,471
,083
1
*
,078
,113
,427
,694
,567
28
28
28
1
,055
,087
,783
,661
*
,023
**
,814
,853
,763
,498
*
,660
,174
1,00 0 28
,032
,667
,586
28
28
28
28
0,00 0
,113
,024
,068
,273
,566
,904
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,162
,501
,510
,545
,558
,687
,395
,545
,654
,604
,310
,578
,592
,679
,651
,555
,514
,650
,522
,391
,486
,419
,427
,087
,438
1
**
**
**
**
**
*
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
*
**
*
*
,147
,156
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
,315
,111
,077
,112
,189
,121
,126
,201
,289
,116
,126
,166
,524
,381
,225
,192
,263
,113
,055
1
,438
**
*
,068
,697
,570
,004
,045
,730
,328
,573
,843
,335
,312
,539
,003
,523
,341
,305
,794
,135
,556
,524
,397
,622
,250
*
28
28
28
28
1,00 0 28
,398
,634
,334
,355
*
,080
,036
,688
,000
,082
,064
,412
,007
,006
,003
,002
,000
,038
,003
,000
,001
,108
,001
,001
,000
,000
,002
,005
,000
,004
,040
,009
,026
,023
,661
,020
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,102
,612
,070
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
,159
,940
,018
**
,730
,059
,176
,567
,783
,020
*
28
79
Lampiran 5
Hasil Reabilitas Intrumen Persepsi Siswa Mengenai Ketrampilan Mengajar Guru Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda
% 28 0
Total 28 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,883 30
100,0 0,0 100,0
80
Lampiran 6
Data Responden Penelitian No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
R001 R002 R003 R004 R005 R006 R007 R008 R009 R010 R011 R012 R013 R014 R015 R016 R017 R018 R019 R020 R021 R022 R023 R024 R025 R026 R027 R028 R029 R030 R031 R032
NAMA RESPONDEN ADITHYA YUDHA PRAWIRA AINNI DEWI YOFITASARI ANGGI AURRORA G. ANNISA SARAH SALSABILA TRIZANA ARDIANSYAH ARIEF BAYU N. BALQIS AZANI NOOR RAHMAH BINA PUTRA SATRIA BOBBY HASAN FAUZAN CHIKA MAULANI AZIZAH DINDA AMAYPUSPITA EDDO PRATAMA FARAH AZZAH AMANY FATURAHMAN RASYID FAUZIAH YUSRINARTI GABRIEL AMARTIA K. RAMADHAN HANA FALAH SAJIDAH HANIFAH SYAYIDAH LUTFIYAH IMAM FATCHURROHMAN INDAH NUR ALFIANI INDIANA DHIYA NABIGHAH KEVIN MAHENDRA SETYAWAN MUHAMMAD AUZAN ANSHAR BAYU RAHMAT SN NAUFAL SANI PUTRI MALIDA RASMA DEWI PUTRI NABILA INDRIANINGRUM RAHMA DITA PUTRI SALBILA RAHMAYANI SEKAR JANATI RIANI RIZKI RICKY SYAHRIL AFANDI SAFIRA PUTRI APRILIANA
81
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
R033 R034 R035 R036 R037 R038 R039 R040 R041 R042 R043 R044 R045 R046 R047 R048 R049 R050 R051 R052 R053 R054 R055 R056 R057 R058 R059 R060 R061 R062 R063 R064 R065 R066 R067 R068 R069 R070 R071 R072 R073 R074 R075 R076 R077
SENDY ELGI SYAM HAMZAH SITI FARAH AZZAHRA SRI RAHAYU SYAHRUL SYOFARI ADITYA GUSTI NUGRAHA AFIFAH NUR SUSANTI ALEANDRA ACHMAD RIZKY ANANDA RIZKY RAIHANSYAH ANNISA PUSPITA R ARYA FIKRYHUDA NURPATRIA AVRIA HARDIYANTI DAMAR SOGA TRI PRAYOGA DANDY DWI ANUGRAH DIAN MEISYA DEWI ELGIVA FLORETTA NABILA GHAZY PRASANNA HAZMAN MUHAMMAD IMAM MUZAKKI JEDER MUHAMMAD PRATINGKAS LINGGA YOGA KURNIAWAN MELINDA WULAN SARI MUHAMMAD ICHSAN SETIAWAN MUHAMMAD MUTTAQIENAL FAHRY S NANDA PUTRI SETIAWAN NAUFALUDIN HIDAYAT NAZWA AULIA RACHMAN RAHMALYA FADHILA PALUPI RAIHAN RAMADHAN RANIA INDAH SYAFITRI RIZKA NUR AMALINA SARAH SALSABILA AZZAHRA SITI FAIDA MULYANI TRI YUNI KURNIASIH ADITYA NUGROHO AINI TRIWARDANI ANANDA PUTRA APRIANDI ANNISA FRISKA R. ARI NUR RAMADHAN ARYASUTA ARVIN DANISWARA ASAD MUZAHID BAGAS DWI PAMUNGKAS BISMA BARA MUHAMAD DESTIANA FITRIA AMALIA DIANGGA DZIKRI A. DIMAS ARDIANSYAH
82
78 79 80 81 82 83 84
R078 R079 R080 R081 R082 R083 R084
ENGGAR REGITA ERINA LUTHANIA P. FERDY KURNIAWAN FIKRI RAMDANI GIANT REINAL DITO HANA PRASAWARDANI IBNU FAJAR IRFANZA
83
Lampiran 7
Nilai Ulangan harian dan UTS No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
R001 R002 R003 R004 R005 R006 R007 R008 R009 R010 R011 R012 R013 R014 R015 R016 R017 R018 R019 R020 R021 R022 R023 R024 R025 R026 R027 R028 R029
Nama Responden Adithya Yudha Prawira Ainni Dewi Yofitasari Anggi Aurrora G. Annisa Sarah Salsabila Trizana Ardiansyah Arief Bayu N. Balqis Azani Noor Rahmah Bina Putra Satria Bobby Hasan Fauzan Chika Maulani Azizah Dinda Amaypuspita Eddo Pratama Farah Azzah Amany Faturahman Rasyid Fauziah Yusrinarti Gabriel Amartia K. Ramadhan Hana Falah Sajidah Hanifah Syayidah Lutfiyah Imam Fatchurrohman Indah Nur Alfiani Indiana Dhiya Nabighah Kevin Mahendra Setyawan Muhammad Auzan Anshar Bayu Rahmat SN Naufal Sani Putri Malida Rasma Dewi Putri Nabila Indrianingrum Rahma Dita Putri Salbila Rahmayani Sekar Janati
Nilai Ulangan 75 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 86 80 80 80 80 80 80 87 80 80 80 80 80 80
Nilai UTS 57 70 74 84 54 62 64 56 59 55 67 29 29 74,5 67,5 80,5 56,5 83,5 90 89,5 88,5 77 82 58,5 62,5 72,5 86,5 63 85,5
RataRata 66 75 77 82 67 71 72 68 69,5 67,5 73,5 54,5 54,5 77,25 73,75 83,25 68,25 81,75 85 84,75 84,25 78,5 84,5 69,25 71,25 76,25 83,25 71,5 82,75
84
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
R030 R031 R032 R033 R034 R035 R036 R037 R038 R039 R040 R041 R042 R043 R044 R045 R046 R047 R048 R049 R050 R051 R052 R053 R054 R055 R056 R057 R058 R059 R060 R061 R062 R063 R064 R065 R066 R067 R068
Riani Rizki Ricky Syahril Afandi Safira Putri Apriliana Sendy Elgi Syam Hamzah Siti Farah Azzahra Sri Rahayu Syahrul Syofari Aditya Gusti Nugraha Afifah Nur Susanti Aleandra Achmad Rizky Ananda Rizky Raihansyah Annisa Puspita R Arya Fikryhuda Nurpatria Avria Hardiyanti Damar Soga Tri Prayoga Dandy Dwi Anugrah Dian Meisya Dewi Elgiva Floretta Nabila Ghazy Prasanna Hazman Muhammad Imam Muzakki Jeder Muhammad Pratingkas Lingga Yoga Kurniawan Melinda Wulan Sari Muhammad Ichsan Setiawan Muhammad Muttaqienal Fahry S Nanda Putri Setiawan Naufaludin Hidayat Nazwa Aulia Rachman Rahmalya Fadhila Palupi Raihan Ramadhan Rania Indah Syafitri Rizka Nur Amalina Sarah Salsabila Azzahra Siti Faida Mulyani Tri Yuni Kurniasih Aditya Nugroho Aini Triwardani Ananda Putra Apriandi
80 80 85 80 80 80 80 75 80 80 90 80 80 80 80 80 80 80 80 83 80 80 75 80 80 80 85 80 80 80 80 80 80 90 85 80 80 80 80
62,5 55,5 91,5 73,5 73 85,5 57,5 56,5 78,5 85,5 92 71,5 81 83,5 66 69 81,5 82,5 72,5 75 65 68 63,5 79 71,5 75 94 57,5 98 86 83 81,5 93,5 100 97 77 86 63 77,5
71,25 67,75 88,25 76,75 76,5 82,75 68,75 65,75 79,25 82,75 91 75,75 80,5 81,75 73 74,5 80,75 81,25 76,25 79 72,5 74 69,25 79,5 75,75 77,5 89,5 68,75 89 83 81,5 80,75 86,75 95 91 78,5 83 71,5 78,75
85
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
R069 R070 R071 R072 R073 R074 R075 R076 R077 R078 R079 R080 R081 R082 R083 R084
Annisa Friska R. Ari Nur Ramadhan Aryasuta Arvin Daniswara Asad Muzahid Bagas Dwi Pamungkas Bisma Bara Muhamad Destiana Fitria Amalia Diangga Dzikri A. Dimas Ardiansyah Enggar Regita Erina Luthania P. Ferdy Kurniawan Fikri Ramdani Giant Reinal Dito Hana Prasawardani Ibnu Fajar Irfanza
80 80 80 83 80 75 80 80 80 85 80 80 80 80 80 80
86 68 70 79,5 73,5 66,5 67,5 73 55,5 87 88,5 72 71 59 86,5 68
83 74 75 81,25 76,75 70,75 73,75 76,5 67,75 86 84,25 76 75,5 69,5 83,25 74
86
Lampiran 8
Tabulasi Data Variabel X dan Y
No
Kode
X
Y
XY
X2
Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
R001 R002 R003 R004 R005 R006 R007 R008 R009 R010 R011 R012 R013 R014 R015 R016 R017 R018 R019 R020 R021 R022 R023 R024 R025 R026 R027 R028 R029 R030 R031 R032
80 89 79 73 80 74 64 87 73 64 66 80 67 76 80 86 78 93 73 72 68 91 71 90 75 61 86 76 76 78 80 75
66 75 77 82 67 71 72 68 69,5 67,5 73,5 54,5 54,5 77,25 73,75 83,25 68,25 81,75 85 84,75 84,25 78,5 84,5 69,25 71,25 76,25 83,25 71,5 82,75 71,25 67,75 88,25
5280 6675 6083 5986 5360 5254 4608 5916 5073,5 4320 4851 4360 3651,5 5871 5900 7159,5 5323,5 7602,75 6205 6102 5729 7143,5 5999,5 6232,5 5343,75 4651,25 7159,5 5434 6289 5557,5 5420 6618,75
6400 7921 6241 5329 6400 5476 4096 7569 5329 4096 4356 6400 4489 5776 6400 7396 6084 8649 5329 5184 4624 8281 5041 8100 5625 3721 7396 5776 5776 6084 6400 5625
4356 5625 5929 6724 4489 5041 5184 4624 4830,25 4556,25 5402,25 2970,25 2970,25 5967,563 5439,063 6930,563 4658,063 6683,063 7225 7182,563 7098,063 6162,25 7140,25 4795,563 5076,563 5814,063 6930,563 5112,25 6847,563 5076,563 4590,063 7788,063
87
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
R033 R034 R035 R036 R037 R038 R039 R040 R041 R042 R043 R044 R045 R046 R047 R048 R049 R050 R051 R052 R053 R054 R055 R056 R057 R058 R059 R060 R061 R062 R063 R064 R065 R066 R067 R068 R069 R070 R071
79 82 64 61 78 65 59 56 67 68 76 53 63 73 70 52 63 68 62 32 71 79 62 63 63 64 44 77 53 68 68 67 60 80 68 69 76 68 67
76,75 76,5 82,75 68,75 65,75 79,25 82,75 91 75,75 80,5 81,75 73 74,5 80,75 81,25 76,25 79 72,5 74 69,25 79,5 75,75 77,5 89,5 68,75 89 83 81,5 80,75 86,75 95 91 78,5 83 71,5 78,75 83 74 75
6063,25 6273 5296 4193,75 5128,5 5151,25 4882,25 5096 5075,25 5474 6213 3869 4693,5 5894,75 5687,5 3965 4977 4930 4588 2216 5644,5 5984,25 4805 5638,5 4331,25 5696 3652 6275,5 4279,75 5899 6460 6097 4710 6640 4862 5433,75 6308 5032 5025
6241 6724 4096 3721 6084 4225 3481 3136 4489 4624 5776 2809 3969 5329 4900 2704 3969 4624 3844 1024 5041 6241 3844 3969 3969 4096 1936 5929 2809 4624 4624 4489 3600 6400 4624 4761 5776 4624 4489
5890,563 5852,25 6847,563 4726,563 4323,063 6280,563 6847,563 8281 5738,063 6480,25 6683,063 5329 5550,25 6520,563 6601,563 5814,063 6241 5256,25 5476 4795,563 6320,25 5738,063 6006,25 8010,25 4726,563 7921 6889 6642,25 6520,563 7525,563 9025 8281 6162,25 6889 5112,25 6201,563 6889 5476 5625
88
72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
R072 R073 R074 R075 R076 R077 R078 R079 R080 R081 R082 R083 R084
62 74 51 68 63 67 85 68 59 72 87 89 85
81,25 76,75 70,75 73,75 76,5 67,75 86 84,25 76 75,5 69,5 83,25 74
5037,5 5679,5 3608,25 5015 4819,5 4539,25 7310 5729 4484 5436 6046,5 7409,25 6290
3844 5476 2601 4624 3969 4489 7225 4624 3481 5184 7569 7921 7225
6601,563 5890,563 5005,563 5439,063 5852,25 4590,063 7396 7098,063 5776 5700,25 4830,25 6930,563 5476
89
Lampiran 9
Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Statistics Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Valid 84 N Missing 0 Mean 70,82 Median 70,50 Mode 68 Std. Deviation 10,920 Variance 119,257 Range 61 Minimum 32 Maximum 93 Sum 5949
Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Frequency Percent 32-40
1
1,2
41-49 50-58 59-67 Valid 68-76 77-85 86-94 Total
1 5 24 28 16 9 84
1,2 6,0 28,6 33,3 19,0 10,7 100,0
Valid Cumulative Percent Percent 1,2 1,2 1,2 6,0 28,6 33,3 19,0 10,7 100,0
2,4 8,3 36,9 70,2 89,3 100,0
90
Histrogram Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
91
Lampiran 10
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa Statistics Hasil Belajar Siswa Valid 84 N Missing 0 Mean 76,94 Median 76,88 Mode 83 Std. Deviation 7,406 Variance 54,856 Range 40 Minimum 55 Maximum 95 Sum 6463 Hasil Belajar Frequency Percent 55-60 61-66 67-72 73-78 79-84 85-90 91-96 Total Missing System Total Valid
2 2 19
2,4 2,4 22,6
23 23 8 3 80 4 84
27,4 27,4 9,5 3,6 95,2 4,8 100,0
Valid Percent 2,5 2,5 23,8
Cumulative Percent 2,5 5,0 28,8
28,8 28,8 10,0 3,8 100,0
57,5 86,3 96,3 100,0
92
93
Lampiran 11
Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic df Sig. Persepsi Siswa Mengenai ,078 84 ,200* Keterampilan Mengajar Guru Hasil Belajar Siswa ,054 84 ,200* *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Shapiro-Wilk Statistic df Sig.
,974
84
,089
,980
84
,219
94
95
Lampiran 12
Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Hasil Belajar Siswa Levene df1 df2 Sig. Statistic 1,323 20 48 ,211
ANOVA Hasil Belajar Siswa Sum of Squares Between Groups Within Groups Total
df
Mean Square
1745,355
35
49,867
2807,689 4553,044
48 83
58,494
F
,853
Sig.
,686
96
Lampiran 13
Uji Linearitas
Hasil Belajar Siswa * Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
ANOVA Table Sum of Squares (Combined) 1745,355 Between Groups
df
Mean F Sig. Square 35 49,867 ,853 ,686
Linearity Deviation from Linearity Within Groups
19,501
1 19,501 ,333
,566
1725,854
34 50,760 ,868
,664
2807,689
48 58,494
Total
4553,044
83
97
Lampiran 14
Uji Regresi Linear Sederhana Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of l Square the Estimate a 1 ,065 ,004 -,008 7,436 a. Predictors: (Constant), Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru b. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa
Model
1
Regression Residual Total
Sum of Squares 19,501 4533,543 4553,044
ANOVAa df 1 82 83
Mean Square 19,501 55,287
F
Sig. ,554b
,353
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa b. Predictors: (Constant), Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru
Model
Coefficientsa Standardi Unstandardized zed Coefficients Coefficie nts B
Std. Error
(Constant) 80,087 5,355 Persepsi Siswa 1 Mengenai -,044 ,075 Keterampilan Mengajar Guru a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa
t
Beta 14,956
-,065
-,594
Sig.
95,0% Confidence Interval for B
Lower Upper Bound Bound ,000 69,435 90,739
,554
-,193
,104
98
Residuals Statisticsa Minimum Maximum Mean Predicted Value Residual Std. Predicted Value Std. Residual
75,96 -22,113
78,67 17,931
76,94 ,000
Std. Deviation ,485 7,391
-2,031
3,555
,000
1,000
84
-2,974
2,412
,000
,994
84
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Siswa
N 84 84
99
Lampiran 15
Uji Hipotesis (Uji t) Paired Samples Statistics Mean N Persepsi Siswa Mengenai Pair 1 Keterampilan Mengajar Guru Hasil Belajar Siswa
Persepsi Siswa Mengenai Pair 1 Keterampilan Mengajar Guru - Hasil Belajar Siswa
-6,122
84
10,920
1,192
76,94
84
7,406
,808
Sig.
,554
Paired Samples Test Paired Differences Std. Std. 95% Confidence Deviation Error Interval of the Mean Difference Lower Upper
13,590
Std. Error Mean
70,82
Paired Samples Correlations N Correlatio n Persepsi Siswa Mengenai Pair 1 Keterampilan Mengajar 84 -,065 Guru & Hasil Belajar Siswa
Mean
Std. Deviation
1,483 -9,071
-3,173
t
df
Sig. (2tailed)
-4,129
83
,000
100
Lampiran 15
Dokumentasi Foto Penelitian
Gambar 1.1 Peneliti Menjelaskan Cara Pengisian Angket
Gambar 1.2 Peneliti Membagikan Angket Penelitian
101
Gambar 1.3 Responden Mengisi Angket Penelitian
Gambar 1. 4 Peneliti Mengambil Hasil Pengisian Angket Oleh Responden