perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PENANGANAN DISMENORE TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI DISMENORE
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
SHOLAIKHAH SULISTYONINGTYAS R1111034
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesusahan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Robbmu lah hendaknya kamu berharap. (Q.S. Al Insyiroh 6-8)
§
Apa yang kita kerjakan Apa yang kita pikirkan Apa yang kita usahakan Utuhkanlah dengan doa Dan lihat apa yang terjadi. (Mario Teguh)
Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tetapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses “ BOOKERT WASHINGTON”
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kupersembahkan untuk 1. Bapak dan ibuku tercinta yang selalu mendoakanku, mendukungku dan membantuku selalu. 2. Adikku wahyu yang selalu mendukung dan membantuku terima kasih. 3. Ibu Mujahidatul M dan Ibu Fresthy Astrika yang telah meluangkan waktunya untuk membimbingku dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. 4. Sahabat-sahabatku tersayang khususnya Mb tana, yang selalu membantuku 5. Teman-teman D-IV kebidanan Transfer UNS angkatan 2011/2012
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
SHOLAIKHAH S, R 1111034, PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PENANGANAN DISMENORE TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI DISMENORE, D-4 BIDAN PENDIDIK FK UNS Remaja putri sebanyak 61,76% di SMP N I Kedawung Sragen menunjukkan sikap kurang siap dalam menghadapi dismenore, ditunjukkan dengan kegelisahan,takut, serta bingung, pemberian informasi kesehatan khususnya tentang dismenore melalui penyuluhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan pre test- post test control group. Populasi dalam penelitian adalah remaja putri kelas VIII SMP N I Kedawung Sragen sejumlah 68 remaja putri, dimana kelompok perlakuan 34 remaja putri dan kelompok kontrol 34 diambil dengan tehnik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis menggunakan t-test independent. Hasil penelitian menunjukkan t hitung 21,880 dan nilai p = 0,000. Menunjukkan terdapat perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kesimpulan adalah ada pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore. Kata Kunci : Penyuluhan, Penanganan dismenore, Sikap
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
yang
berjudul
PENGARUH
PENYULUHAN
TENTANG
PENANGANAN DISMENORE TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI DISMENORE . KTI ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana saint terapan program studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain : 1.
Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr, Sp.PD-KR FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
2.
H. Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG (K) Selaku Ketua Program Studi DIV Kebidanan Universitas Sebelas Maret
3.
Erindra Budi C, S.Kep.Ns, M.Kes selaku Tim KTI DIV Kebidanan Universitas Sebelas Maret
4.
Mujahidatul Musfiroh, S.Kep.Ns, M.Kes selaku Pembimbing Utama yang selalu membimbing dan memberikan saran serta ilmunya
5.
Fresthy Astrika Y, S.ST, M.Kes selaku Pembimbing Pendamping yang selalu membimbing dan memberikan saran serta ilmunya
6.
Ramelan, M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Kedawung Sragen, yang telah memberikan ijin untuk mengadakan studi pendahuluan commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
7.
digilib.uns.ac.id
Seluruh dosen, karyawan, dan karyawati DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
8.
Kedua orang tua yang selalu memberi doa dan dukungannya
9.
Teman-teman mahasiswa DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Uiversitas Sebelas Maret
10. Berbagai pihak yang tidak dapat peenulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga dengan
rendah hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar dapat melanjutkan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 30 Juli 2012 Penulis
Sholaikhah Sulistyoningtyas
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL...............................................................................
i
HALAMAN VALIDASI ........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................
iii
MOTTO .................................................................................................
iv
PESEMBAHAN .....................................................................................
v
ABSTRAK .............................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ...........................................................................
vii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xiii
DAFTAR GRAFIK ................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................
1
A. Latar Belakang ................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................
2
C. Tujuan Penelitian ...........................................................
3
1. Tujuan Umum ...........................................................
3
2. Tujuan Khusus ..........................................................
3
D. Manfaat ...........................................................................
3
1. Manfaat Teoretis ....................................................... commit to user
3
vii
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
digilib.uns.ac.id
2. Manfaat Aplikatif ......................................................
3
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................
5
A. Teori Penyuluhan ............................................................
5
1. Pengertian Penyuluhan ..............................................
5
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyuluhan .....
5
3. Tujuan .......................................................................
5
B. Teori Dismenore .............................................................
6
1. Pengertian Dismenore ...............................................
6
2. Faktor resiko ............................................................
6
3. Penyebab ..................................................................
6
C. Penanganan dismenore ....................................................
7
D. Sikap Menghadapi Dismenore ........................................
9
E. Pengaruh Penyuluhan terhadap sikap menghadapi dismenore pada
BAB III
remaja putri......................................................................
15
F. Kerangka Konsep ............................................................
16
G. Hipotesis .........................................................................
16
METODE PENELITIAN.....................................................
17
A. Desain Penelitian ............................................................
17
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................
18
C. Populasi Penelitian .........................................................
18
D. Sampel ...........................................................................
18
E. Kriteria Retriksi .............................................................. commit to user
18
vii
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
digilib.uns.ac.id
F. Pengalokasian Subyek ....................................................
19
G. Definisi Operasional ......................................................
19
H. Intervensi dan Instrumentasi ..........................................
20
I. Uji Validitas dan Reliabilitas .........................................
21
J. Pengolahan dan Analisis Data ........................................
23
HASIL PENELITIAN ..........................................................
26
A. Rekapitulasi pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol .............................................................................
26
B. Rerata Nilai Pre test dan Post test Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ...........................................................
27
C. Rerata Perubahan Nilai Pre test dan Post test Kelompok
BAB V
BAB VI
Perlakuan dan Kelompok Kontrol ..................................
27
D. Hasil Uji T -Test .............................................................
28
PEMBAHASAN ..................................................................
31
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..............................
31
B. Hasil Analisa Data ..........................................................
32
PENUTUP ............................................................................
36
A. Kesimpulan ....................................................................
36
B. Saran ...............................................................................
36
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Definisi Operasional.
Tabel 3.2.
Kisi-kisi kuesioner Sikap Menghadapi Dismenore
Tabel 4.1.
Rerata Nilai Pre test dan Post test Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol.
Tabel 4.2.
Rerata Perubahan Nilai Pre test dan Post test Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol.
Tabel 4.3.
Hasil Uji Kolmogrov smirnov test.
Tabel 4.4.
Hasil Uji Paired T-test Kelompok Perlakuan.
Tabel 4.5.
Hasil Uji Paired T- test Kelompok Kontrol
Tabel 4.6.
Hasil Uji Independent t- test
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Kerangka Konsep .................................................................................
commit to user vii
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GRAFIK
4.1 Grafik Rekapitulasi pretest-posttest kelompok perlakuan dan kontrol
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Lampiran 2.
Surat Permohonan ke Responden.
Lampiran 3.
Informed Consent.
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Uji Validitas kepada Kepala SMP IT Kosgoro Sragen.
Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data kepada Kepala SMP N I Kedawung Sragen. Lampiran 6.
Satuan Acara Penyuluhan dan Hand Out Penanganan Dismenore.
Lampiran 7.
Kuesioner Pengaruh Penyuluhan Tentang Penanganan Dismenore Terhadap Sikap dalam Menghadapi Dismenore.
Lampiran 8.
Uji Validitas.
Lampiran 9.
Uji Reliabilitas.
Lampiran 10. Tabulasi Hasil Penelitian Kelompok Perlakuan. Lampiran 11. Tabulasi Hasil Penelitian Kelompok Kontrol. Lampiran 12. Normalitas Data Lampiran 13. Uji t-Test Independent. Lampiran 14. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Menstruasi merupakan saat-saat yang dinantikan kehadirannya oleh para wanita dewasa (Anurogo, 2008 ). Menstruasi adalah suatu proses pembersihan rahim terhadap pembuluh darah, kelenjar dan sel-sel yang tidak terpakai karena tidak adanya pembuahan atau kehamilan(Pribakti, 2008). Menstruasi begitu wajar dialami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan mengalami proses itu. Walaupun begitu, pada kenyataannya banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, diantaranya adalah nyeri saat menstruasi (dismenore). Rasa nyeri saat menstruasi merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami oleh wanita. Rasa nyeri saat menstruasi tidak diketahui secara pasti kaitannya dengan penyebabnya, namun beberapa faktor dapat mempengaruhi yaitu ketidakseimbangan hormon dan faktor psikologis. Dismenore dibedakan menjadi 2 yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. ( Subijakto, 2011). Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder (Info sehat, 2008). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Februari tahun 2012 di SMP N 1 Kedawung, Sragen, pada siswi kelas VIII terdapat 68 siswi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang mengalami dismenore. Gejala yang dialami antara lain: mual-mual, rasa lemas, sakit daerah bawah pinggang, dan nyeri perut bagian bawah. Dari hasil studi pendahuluan dari 68 siswi terdapat 42 atau 61,76% siswi yang mempunyai sikap negatif, hal tersebut dapat diketahui dari respon maupun pemikiran mereka yang khawatir dan takut serta ada yang gelisah saat mengalami dismenore. Siswi saat mengalami dismenore ada yang datang ke UKS karena mengalami gangguan kenyamanan tetapi tidak ada yang sampai pingsan, bahkan ada juga yang izin pulang karena mengalami dismenore. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Penyuluhan Tentang Penanganan Dismenore terhadap Sikap Remaja Putri dalam Menghadapi Dismenore. Penelitian serupa yang menyangkut tentang dismenore pernah dilakukan oleh Dyah Pradnya Paramita (2010) tentang “hubungan tingkat pengetahuan tentang dismenore dengan perilaku penanganan dismenore Pada siswi SMA YPKK 1 Sleman,Yogyakarta. Dan hasil yang didapat adalah ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penanganan dismenore dengan perilaku penanganan dismenore pada siswi SMA YPKK 1 Sleman, Yogyakarta. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang yaitu pada judul, tempat penelitian. Peneliti sekarang mengambil judul “Pengaruh Penyuluhan Tentang Penanganan Dismenore Terhadap Sikap Remaja Putri Dalam Menghadapi Dismenore. Penelitian dilakukan di SMP N I Kedawung Sragen dan hasil yang diperoleh adalah ada pengaruh penyuluhan tentang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore. B. Rumusan Masalah Adakah pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore ?” C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Umum Untuk mengetahui adakah pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore .
2.
Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore sebelum diberi penyuluhan b. Untuk mengetahui adakah perbedaan sikap pada remaja putri setelah diberi penyuluhan. c. Untuk menganalisa pengaruh penyuluhan terhadap sikap siswa remaja putri dalam menghadapi dismenore
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan mengenai pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap dalam menghadapi dismenore. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Manfaat Aplikatif a. Bidan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi profesi bidan agar lebih meningkatkan perhatiannya terhadap program penyuluhan tentang dismenore pada remaja putri. b. Orang Tua Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wawasan tentang kesehatan reproduksi khususnya bagi orang tua yang menpunyai anak perempuan sehingga bisa diberi pendidikan lebih dini tentang dismenore saat menstruasi c. Individu (yang mengalami dismenore) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi individu yang mengalami dismenore agar dapat melakukan penanganan saat menghadapi gangguan dismenore,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Penyuluhan Penanganan Dismenore 1. Penyuluhan a. Pengertian Menurut septalia (2010), penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan atau menanamkan kenyakinan , sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan dalam bidang kesehatan biasanya dilakukan dengan cara promosi atau pendidikan kesehatan. Menurut Walgito (2005) penyuluhan adalah bantuan yang diberikan kepada kelompok dalam memecahkan masalah dengan cara yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan hidup. b. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan Menurut syarfudin (2010), faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah: 1) Tingkat pendidikan 2) Tingkat sosial ekonomi 3) Adat istiadat 4) Kepercayaan masyarakat 5) Ketersediaan waktu di masyarakat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Tujuan Penyuluhan Tujuan penyuluhan menurut Uripni (2003) antara lain : 1) Membantu klien memecahkan masalah. 2) Membantu pemenuhan kebutuhan klien meliputi menghilangkan perasaan yang menekan/ mengganggu dan mencapai kesehatan mental yang positif. 3) Mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif menjadi positif dan yang merugikan menjadi menguntungkan klien. d. Penyuluhan Remaja Penyuluhan yang diberikan pada masa remaja menurut Uripni (2003) bertujuan memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan emosi yang terjadi pada usia remaja. Pelaksanaan
penyuluhan
pada
remaja
menggunakan
pendekatan
kelompok 2. Dismenore a. Pengertian dismenore Menorea atau mens atau mensis adalah pelepasan lapisan uterus yang berlangsung setiap bulan berupa darah atau jaringan dan sering disebut dengan haid atau menstruasi (benson, 2008). Dismenore adalah kondisi medis yang terjadi sewaktu haid / menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit didaerah perut maupun panggul. (lusa, 2010) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Faktor resiko dismenore Menurut anurogo (2008)
faktor resiko terjadinya disminorea primer
adalah sebagai berikut: 1)
Usia menarche kurang dari 12 tahun,
2) Menstruasi panjang (heavy or prolonged menstrual flow), 3) Merokok, 4) Kegemukan. c. Penyebab Penyebab disminorea bermacam-macam, bisa karena penyakit (radang panggul), endometriosis, tumor atau kelainan uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, stres atau cemas yang berlebihan. Penyebab lain diduga terjadi ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi 3. Penanganan Dismenore Penanganan dismenore dapat dilakukan antara lain dengan : a.
Obat-obatan Obat-obatan yang digunakan membantu mengurangi nyeri haid adalah: Analgetik digunakan untuk mengurangi nyeri. Jenis analgetika untuk nyeri ringan antara lain : aspirin, asetaminofen, dll
b.
Rileksasi Stress timbul bila kita merasa dalam keadaan tegang dan tidak nyaman. Akan tetapi jika kita relaks maka kita menempatkan tubuh pada posisi yang sebaliknya. Rileksasi dapat dilakukan dengan : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1)
Tidur dan istirahat yang cukup
2)
olahraga yang teratur dapat mengurangi stres.
3)
Mendengarkan musik,dan menonton televisi
(Arifin, 2009).. c.
Alternatif Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri haid antara lain: 1) Suhu panas (bantal pemanas, kompres, minum minuman hangat, mandi air hangat). (Harapan, 2008: ). 2) Visualisasi konsentrasi. visualisasi konsentrasi pada warna sakit sampai mencapai penguasaan atasnya dapat membantu mengurangi nyeri haid. 3)
Melakukan posisi knee chest, yaitu menelungkupkan badan di tempat yang datar. Lutut ditekuk dan di dekatkan ke dada
4) Aroma terapi 5) Pijatan. Sebagai tambahan, aroma terapi dan pemijatan juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman. Pijatan yang ringan dan melingkar dengan menggunakan telunjuk pada perut bagian bawah akan membantu mengurangi nyeri haid. (Arifin,2008) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Konsumsi makanan yang sehat 1) Mengurangi konsumsi kopi. 2) Tidak merokok maupun minum alkohol. 3) Mengurangi konsumsi garam dan memperbanyak minum air putih 4) Mengkonsumsi makanan tinggi kalsium 5) Memperbanyak konsumsi buah dan sayuran. 6) Tumbuhan obat (daun sadewa, mawar, teki) (Warianto, 2008)
4. Penyuluhan Penanganan Dismenore Pendidikan kesehatan atau pemberian informasi tentang penanganan dismenore. Adapun cara yang dapat dilakukan dalam penanganan dismenore antara lain : dengan mengkonsumsi obat-obatan, rileksasi (istirahat yang cukup, olah raga yang cukup, mendengarkan musik), mengkonsumsi makan – makanan yang sehat, hipnoterapi, serta dengan alternatif pengobatan lain seperti : mengkompres air hangat, pijatan, visualisasi konsentrasi.
B. Sikap Menghadapi Dismenore 1. Sikap a.
Pengertian Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek (Notoatmodjo, 2007). Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri , orang lain, obyek atau issue. Selain itu juga sikap commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
adalah kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan perasaan, serta disposisi untuk bertindak secara tertentu. (Wawan dan Dewi, 2011). Sikap juga merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan yang dimaksud disini adalah kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang dikehendaki adanya respon (Azwar, 2007) Menurut allport (1954)dalam Notoatmojo (2007), sikap itu mempunyai 3 komponen pokok: 1) Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek 2) Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek 3) Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave) b.
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan : 1) Menerima (receiving) Menerima atau diartika bahwa orang(subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek) . misalnya, sikap orang terhadap gizi deapat dilihat dari kesediaan dan perhatian itu terhadap ceramah-cramah 2) Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengerjkan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut. 3) Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga 4) Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi (Notoatmodjo, 2007) c.
Faktor yang mempengaruhi sikap 1)
Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu, hal ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek, individu mempunyai dorongan untuk mengerti, dengan pengalamannya memeperoleh pengetahuan. Sikap seseorang terhadap suatu objek menunjukkan pengetahuan orang tersebut terhadap objek yang bersangkutan. (walgito, 2003)
2)
Pengalaman Pribadi Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat, karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi pada situasi yang melibatkan faktor emosional (Azwar, 2009) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3)
digilib.uns.ac.id
Pengaruh orang lain yang dianggap penting Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap konformis atau searah dengna sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
4)
Pengaruh kebudayaan Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu – individu masyarakat asuhannya. Wawan dan Dewi (2011)
5)
Media Massa Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media kominikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya sehingga akan berakibat terhadap sikap konsumen.
6)
Lembaga pendidikan dan lembaga agama Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan, sehingga konsep tersebut memepengaruhi sikap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
7)
digilib.uns.ac.id
Faktor emosional Suatu bentuk sikap merupakan pernyataanyang didasari emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. (Azwar, 2009)
d.
Arah sikap Sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu apakah setuju atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung, apakah memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai objek. Orang yang setuju mendukung atau memihak terhadap suatu objek sikap berarti memiliki sikap yang positif sebaliknya mereka yang tidak setuju atau tidak mendukung dikatakan memiliki sikap yang arahnya negatif (Azwar, 2009).
e. Cara pengukuran sikap Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang menyatakan sesuatu mengenai obyek sikap yang hendak diungkap. Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersikap mendukung atau memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut dengan pernyataan favourable, sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal yang negatif mengenai objek sikap yang bersikap tidak mendukung maupun kontra terhadap objek sikap. Pernyataan ini disebut pernyataan unfavourable. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan melalui kuesioner (notoatmodjo, 2003) f.
Pandangan Tiga Komponen Tentang Sikap Sikap merupakan predisposisi untuk merespon sejumlah stimulus dengan sejumlah tetentu. Ketiga respon tersebut antara lain : afektif (perasaan evaluatif dan preferensi) kognitif (opini dan belief) dan behavioral
atau
konasi
(over
action
dan
pernyataan
tentang
kecenderungan) 2. Sikap Menghadapi dismenore Sikap menghadapi dismenore adalah kesiapan untuk menghadapi dismenore dengan cara – cara tertentu. Kesiapan yang dimaksud adalah kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki respon (Azwar, 2007) Sikap dalam menghadapi dismenore dapat bewujud positif maupun negatif, sikap positif ditunjukkan dengan keikhlasan, percaya diri, senang, tidak takut, dan tidak cemas terhadap apa yang dialaminya. Sikap negatif ditunjukan dengan kegelisahan,takut, kurang percaya diri, serta bingung dengan apa yang terjadi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Pengaruh penyuluhan tentang dismenore terhadap sikap menghadapi dismenore pada remaja putri. Penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan dan menanamkan kenyakinan sehingga masyarakat mau dan mampu melakukan anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan
(Septalia,2010).
Faktor
yang
mempengaruhi
sikap
yaitu
pengetahuan, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, budaya , media massa, lembaga pendidikan dan genetik (Azwar, 2007). Sikap dalam menghadapi dismenore merupakan reaksi atau tanggapan remaja putri tentang nyeri dismenore. Penyuluhan tentang dismenore akan membawa remaja putri untuk berfikir, mengevaluasi serta berusaha untuk melakukan penanganan saat menghadapi dismenore. Dalam konteks ini komponen kenyakinan melatarbelakangi pola berfikir remaja putri, sehingga remaja putri berniat akan mengatasi dismenore yang terjadi menjelang dan pada saat menstruasi, setiap siklus menstruasi yang dialaminya dan permasalahan yang mungkin muncul, dalam hal ini remaja putri mempunyai sikap positif dalam mengatasi dismenore (Notoadmodjo, 2007). Hal tersebut berupa remaja putri cenderung tenang dan tidak khawatir saat menghadapi dismenore dengan merasa relaks, istirahat cukup, menerima keadaan tersebut sebagai suatu hal yang fisiologis, mau meningkatkan kegiatan dan gairah diluar rumah (Jacoeb, 2006). Sebaliknya remaja yang kurang penyuluhan tentang dismenore akan merasa cemas dengan stress yang berlebihan dalam menghadapi gejala dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keluhan yang dialami, atau cenderung bersikap negatif (Benson,2008). Sikap negatif dalam menghadapi dismenore yaitu mereka tidak senang dan takut saat mengalami dismenore , tidak mampu menahan rasa sakit, merasa terganggu, tidak konsentrasi (Benso,2007:Arifin, 2009)
D. Kerangka Konsep Variabel Bebas Penyuluhan tentang penanganan dismenore
Tingkat pendidikan Keterangan Sosial ekonomi,adat istiadat, lingkungan = diteliti
Variabel Terikat 1. Mendapat informasi 2. Mengetahui materi 3. Memahami 4. Menganalis 5. Mengevaluasi
Sikap menghadapi dismenore Pengetahuan, pengalaman pribadi, media massa, emosional
Keterangan = diteliti = tidak diteliti Gambar 2.1 Kerangka Konsep Sumber : Azwar (2009)
E. Hipotesis Ada pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian jenis eksperimen semu (quasi experiment), yaitu jenis penelitian dimana peneliti melakukan intervensi/perlakuan pada subjek (Sulistyaningsih, 2011). Penelitian ini menggunakan model rancangan pretest-postest Control Group. Dalam rancangan ini, membagi subjek dalam 2 kelompok. Satu kelompok sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan yang berupa penyuluhan tentang penanganan dismenore dan satu kelompok lagi sebagai kelompok kontrol yang tanpa diberi perlakuan (Notoatmodjo, 2005). Model rancangan penelitian adalah sebagai berikut : O1
Kelompok perlakuan Kelompok kontrol
O3
X
O2 O4
Keterangan : O1: Pretest kelompok perlakuan O2: Postest kelompok perlakuan O3: Pretest kelompok kontrol O4: Postest kelompok kontrol X : eksperimen (penyuluhan tentang penanganan dismenore)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di SMP N 1 Kedawung, Sragen pada bulan Februari - Juni 2012
C. Populasi Penelitian 1.
Populasi target
: Remaja putri kelas VIII Di SMP N I Kedawung, Sragen
2.
Populasi aktual
: Remaja putri kelas VIII Di SMP N I Kedawung, Sragen
Tahun ajaran 2011/2012 yang mengalami dismenore, jumlah 68 siswi
D. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2007). Jumlah populasi sebanyak 68 siswa. Penentuan besar sampel bila besar subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006). Sehingga dalam penelitian ini mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (total sampling). Selanjutnya sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 34 remaja putri sebagai kelompok perlakuan dan 34 remaja putri sebagai kelompok kontrol.
E. Kriteria Restriksi 1. Kriteria inklusi : a. Remaja putri kelas VIII yang mengalami dismenore b. Remaja Putri kelas VIII yang datang saat diadakan penelitian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Remaja putri kelas VIII yang sehat jasmani dan rohani 2. Kriteria Eksklusi : a. Remaja putri kelas VIII yang tidak bersedia menjadi responden b. Remaja putri kelas VIII yang belum menstruasi c. Remaja putri kelas VIII yang punya riwayat penyakit ginekologi
F. Pengalokasian Subyek Cara pengelompokan subjek yang mendapatkan perlakuan dan kontrol yaitu dengan membagi dua jumlah sampel menjadi dua kelompok (sebagai kelompok perlakuan dan sebagai kontrol). (Budiarto, 2003)
G. Definisi Operasional Tabel 3.1. Definisi Operasional Pengaruh Penyuluhan tentang Penanganan Dismenore terhadap Sikap Menghadapi Dismenore pada Siswa Remaja Putri Kelas VIII di SMP N I Kedawung Sragen. No Variabel Definisi Operasional Skala 1. Bebas : Pemberian informasi Nominal Penyuluhan tentang tentang penanganan penanganan dismenore dismenore yang meliputi obat-obatan, relaksasi dan konsumsi makanan a. Metode : ceramah b. Media : Handout c. Alat ukur : presensi 2. Terikat : Evaluasi diri terhadap Sikap remaja putri kesiapan remaja putri Interval dalam menghadapi dalam menghadapi dismenore dismenore a. Alat ukur : kuesioner
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H. Intervensi dan Instrumentasi 1. Intervensi Intervensi dalam penelitian pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore dilaksanakan dengan tahapan : No
Tahap
Waktu
1.
Pembukaan
5 menit
2.
Isi
5 menit 25 menit
3.
Evaluasi
10 menit
4.
Penutup
5 menit
Kegiatan Penyuluhan Pembukaan dari kepala sekolah Bpk Ramelan, S.Pd, MPd Memberi Salam Menjelaskan Maksud Penyampaian Materi Menanyakan pada remaja putri : a. Pengertian dismenore b. Penyebab dismenore c. Apa saja penanganan dismenore Mengucapkan terima kasih
Kegiatan Klien Mendengarkan
Menjawab Mendengarkan Mendengarkan Menjawab
Mendengarkan
2. Instrumentasi a. Alat Penelitian Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengukur sikap dalam menghadapi dismenore. Kuesioner sebelum digunakan akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Kuesioner
untuk
mengetahui
sikap
dalam
menghadapi
dismenore berjumlah 20 butir yang terdiri dari 11 butir pernyataan favourable dan
9 butir pernyataan unfavourable, dengan empat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
alternatif jawaban yaitu : SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak Sesuai). Skor yang diberikan untuk pernyataan positif (favorable) yaitu SS: 4, S: 3, TS: 2, STS: 1, sedangkan untuk pernyataan negatif (unfavorable) yaitu SS: 1, S: 2, TS: 3, STS: 4 (Hidayat, 2007). Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Menghadapi Dismenore sesudah validitas dan reliabilitas No Aspek Indikator Item Favourable Unfavourable 1 Afektif Ketenangan, 1,6, 4, 7, 16 5 kenyamanan 2 Kognitif Persepsi, 8,9, 10,18 2,17,20 7 kepercayaan, penerimaan informasi, proses berfikir 3 Konasi/ Cara 3,5,11,12,13 14, 15,19 8 Behavioral mengatasi dismenore Jumlah
11
9
20
b. Cara Pengambilan Data Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah secara langsung dari responden (data primer) dengan cara mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti.
I. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen atau alat ukur data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang akan di uji validitas dan reliabilitas di SMP IT Kosgoro, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Sragen.
digilib.uns.ac.id
Jumlah responden 30 siswi. Dan diolah menggunakan alat bantu
komputer dengan program SPSS versi 17. 1.
Uji Validitas Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi product moment (Arikunto, 2006). Suatu item pernyataan dikatakan valid apabila memiliki nilai korelasi product moment yang positif dan memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat ketelitian 0,05. Apabila nilai p hitung < 0,05 dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian tersebut valid. Apabila nilai p hitung > 0.05 dinyatakan tidak valid, pernyataan yang tidak valid dihilangkan. Pernyataan yang salah satu indikator hilang maka diganti. Pada uji validitas instrumen penelitian ini dilakukan di SMP IT Kosgoro Sragen didapatkan hasil bahwa dari 28 pernyataan terdapat 20 pernyataan dinyatakan valid karena mempunyai nilai p < 0,05. Pernyataan yang tidak valid atau yang dihilangkan adalah nomor 5,10,12,14,15,17,18,23.
2.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas kuesioner sikap menghadapi dismenore pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik analisa dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha (Arikunto, 2006). Suatu item pernyataan dikatakan reliabel apabila memiliki nilai alpha > 0,7 , jika ada pernyataan yang nilai alpha < 0,7 dikatakan tidak reliabel, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pernyataan yang tidak reliabel dihilangkan. Pada uji reliabilitas yang dilakukan diperoleh hasil 0,805 (nilai alpha > 0,7) atau dinyatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel dengan total 20 pernyataan.
J.
Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data a. Editing Memeriksa
data,
memeriksa
jawaban,
mamperjelas
serta
melakukan pengolahan terhadap data yang dikumpulkan dan memeriksa kelengkapan dan kesalahan. b. Coding Memberi kode jawaban responden sesuai dengan indikator pada kuesioner. Kode pada kuesioner sikap dalam menghadapi dismenore untuk pernyataan positif (favorable) yaitu SS: 4, S: 3, TS: 2, STS: 1, sedangkan untuk pernyataan negatif (unfavorable) yaitu SS: 1, S: 2, TS: 3, STS: 4. c. Tabulating Dari data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Entry Data yang sudah dilakukan pengecekan dan dinyatakan benar dimasukkan ke dalam program komputer SPSS 17.0 for windows untuk dianalisa. 2. Analisa Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program SPSS versi 17 dan langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan adalah Analisis Bivariat : Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan pada kedua variabel, antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji yang digunakan pada analisis bivariat ini menggunakan t-test, dengan rumus paired t-test dan independent t -test Syarat dilakukan uji t-test adalah data sudah berdistribusi normal. Uji normalitas data dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Keluaran hasil uji adalah dengan melihat z hitung yang dibandingkan dengan z tabel, bila z hitung < z tabel artinya z hitung masih diantara nilai – 1,96 samapi dengan 1,96 maka dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Atau cara yang paling praktis adalah dengan melihat besarnya nilai signifikasi (Asym.sig) apabila nilai signifikasi > 0,05(α : 5%) maka data dalam distribusi normal ( karena Ho dari pengujian adalah data berdistribusi normal, dan signifikasi / p > 0,05, maka Ho diterima ) Rumus paired test digunakan untuk mengetahui signifikansi nilai pretest-postest masing-masing kelompok yaitu antara pretes-postet commit to user kelompok kontrol dan eksperimen, sedangkan rumus t-test independen
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara satu kelompok dengan kelompok lain, dimana antara satu kelompok dengan kelompok lain tidak saling berhubungan. Taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05, selanjutnya hasil t hitung dibandingkan dengan t tabel, tabel t yang digunakan dengan derajat bebas yaitu (df), apabila t hitung > t tabel atau nilai p < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan secara signifikan antara kelompok penyuluhan dengan kelompok kontrol. (Riwidikdo, 2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Data Hasil Penelitian Hasil Penelitian Pengaruh Penyuluhan tentang Penanganan Dismenore terhadap Sikap Remaja Putri dalam Menghadapi Dismenore di SMP N I Kedawung Sragen dapat dilihat pada grafik grafik 4.1.
Grafik Garis :4.1 Rekapitulasi pretest dan posttest eksperimen dan kontrol.
pada kelompok
Grafik diatas menampilkan perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok eksperimen dan kontrol berupa penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi dismenore di SMP N I Kedawung Sragen. Grafik tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara pretest dan posttest commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Rerata Nilai Pretest dan Postest Kelompok Perlakukan dan Kelompok Kontrol Tabel 4.1 Rerata Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Pretest Postest Kelompok Mean Standart Mean Standart deviasi deviasi Perlakuan 45,82 3,270 63,91 4,129 Kontrol
47,65
1,574
50,41
1,925
Sumber : Data Primer, 2012 Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok perlakuan pada pretest adalah 45,82 dengan standart deviasi 3,270 dan postest adalah 63,91 dengan standart deviasi 4,129. Nilai rerata kelompok kontrol pada pretest adalah 47,65 dengan standart deviasi 1,574 dan postest adalah 50,41 dengan standart deviasi 1,925. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada posttest lebih tinggi dari pada nilai rerata pada pretest. C. Rerata Perubahan Nilai Pretest
dan posttest kelompok perlakuan dan
kelompok kontrol Tabel 4.2 Rerata Perubahan Nilai Pretest dan Posttest Kelompok perlakuan dan kelompok kontrol Kelompok Rerata Perubahan Nilai Standart Deviasi Perlakuan
17,68
3,674
Kontrol
2,88
1,431
Sumber : Data Primer, 2012 Pada tabel diatas didapatkan rerata nilai perubahan pretest dan posttest pada kelompok perlakuan 17,68 dengan standart deviasi 3,674. Sedangkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pada kelompok kontrol 2,88 dengan standart deviasi 1,431, jadi nilai rerata perubahan nilai pada kelompok perlakuan lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. D. Hasil Uji T-test Uji t – test digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata - rata antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Sebelum dilakukan uji ttest dari seluruh data di uji normalitasnya dengan uji Shapiro-wilk. Adapun hasil uji Shapiro-wilk dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 : Hasil uji Kolmogorov smirnov test perubahan nilai kelompok perlakuan dan kontrol Kelompok Shapiro-Wilk Statistik
Df
Sign
Perlakuan
0,973
34
0,555
Kontrol
0,954
34
0,164
Sumber : Data Primer, 2012 Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan data homogen (Sig Perlakuan dan kontrol lebih besar dari 0,05). Hasil uji Shapirowilk menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji t-test dengan hasil sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.4 : Hasil Uji Paired T-test kelompok perlakuan Paired T-Test Mean Std. deviasi - 18,088 3,911
Pair pre_eksperimen 1 Post_eksperimen Sumber : Data Primer, 2012
T -26,969
Df 33
Sig (2tailed) ,000
Dari tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari hasil out put SPSS diketahui bahwa t hitung – 26,969, menunjukkan bahwa nilai sebelum diberi penyuluhan lebih kecil dibandingkan nilai setelah pemberian penyuluhan, dimana nilai p = 0,000 dimana nilai p tersebut ( p<0,05 ) maka Ho ditolak, artinya ada beda rerata antara nilai sebelum penyuluhan dengan setelah penyuluhan. Tabel 4.5 : Hasil Uji Paired T-test kelompok kontrol Paired T-Test Mean Std. T Deviasi Pair pre_kontrol - 2,765 1,415 -11,389 1 Post_kontrol Sumber : Data Primer, 2012
Df 33
Sig (2tailed) ,000
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari hasil out put SPSS diketahui bahwa t hitung – 11,389, menunjukkan bahwa nilai pre test lebih kecil dari nilai postest, dimana nilai p = 0,000 dimana nilai p tersebut ( p<0,05 ) maka Ho ditolak, artinya ada beda rerata antara nilai pretest dengan nilai postest.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.6 : Hasil Uji Independent t-test Levene’s test for equality of variance F Sig 17,8910.,000 Sikap Equal variance assumed Equal variances not assumed Sumber : Data Primer, 2012
t-test for equality of means
T
Df
21,880
66
Sig (to tailed) ,000
21,880
42,781
,000
Tabel diatas menunjukkan nilai p sebesar ,000 < 0,05 atau nilai t hitung sebesar 21,880 > t tabel sebesar 1,980. Dengan demikian menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya ada perbedaan rata-rata yang signifikan perubahan nilai sikap antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PEMBAHASAN
A. Diskripsi Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian Pengaruh Penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap dalam menghadapi dismenore pada Remaja Putri yang dilakukan di SMP N I Kedawung Sragen. SMP N I Kedawung Sragen ini berada di Desa Celep Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen. Sekolah ini merupakan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mempunyai NIS : 20327481 dan NSS : 20.103.14.04.008.P. dan kode wilayah 0271. Bangunan sekolah merupakan bangunan milik sendiri yang terdiri dari 29 ruangan yang terdiri dari ruangan kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang BK, ruang guru, perpustakaan , ruang kelas siswa, laboratorium, koperasi, UKS, mushola, kantin, dan tempat satpam, dan sarana olah raga. SMP N I Kedawung Sragen kelas VIII terdapat 120 Remaja putri. Dari 120 terdapat 68 remaja putri yang mengalami dismenore. Dari 68 siswi remaja putri yang mengalami dismenore terdapat 61,76% siswi mempunyai sikap negatif saat menghadapi dismenore. Sehingga penelitian ini dilakukan di SMP N I Kedawung Sragen. SMP N I Kedawung Sragen merupakan SMP yang terletak di desa yang jarang dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi khususnya dismenore.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Hasil Analisa Data Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata nilai perubahan pretest - postest kelompok kontrol lebih rendah dibandingkan perubahan nilai pretest - postest kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol, nilai rata-rata perubahan sikap dalam menghadapi dismenore adalah 2,88 , sedangkan pada kelompok eskperimen rata-rata nilai perubahan sikap dalam menghadapi dismenore adalah 17,68. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sikap
pada kelompok
eksperimen setelah mendapatkan informasi kesehatan berupa penyuluhan. Menurut
walgito
(2003)
menjelaskan
beberapa
faktor
yang
dapat
mempengaruhi sikap seseorang dimana salah satunya adalah pengetahuan, pengetahuan dapat diperoleh melalui penyuluhan. Penyuluhan ini dilakukan kepada remaja putri di SMP N I Kedawung Sragen, sehingga remaja putri tahu dan mampu menghadapi dismenore dengan melakukan penanganan yang tepat. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap dalam menghadapi dismenore. Pada rumus paired t –test
didapatkan hasil bahwa pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sama – sama mengalami perubahan/ beda rerata antara pretest dan post test. Hal ini disebabkan karena pada kelompok eksperimen dilakukan perlakuan yang berupa pemberian penyuluhan. Sehingga dapat mempengaruhi perubahan
nilai rerata pada kelompok
eksperimen tersebut. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak dilakukan commit to user perlakuan yang berupa penyuluhan tetapi juga mengalami perubahan nilai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
rerata. Hal ini terjadi kemungkinan dikarenakan adanya faktor lain yang mempengaruhi perubahan sikap menghadapi dismenore antara lain : faktor emosional, media massa, dan informasi yang didapat oleh orang tua. Uji statistik dengan t - test Independen mendapatkan hasil yaitu nilai p = 0,000 (nilai p < 0,05) atau t hitung > t tabel (21,880 > 1,980), hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna/ signifikan antara sikap kelompok remaja putri yang diberi penyuluhan (kelompok perlakuan) dengan kelompok remaja putri yang tidak diberi penyuluhan (kelompok kontrol). Menurut septalia (2010), penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan
yang
dilakukan
dengan
cara
menyebarkan
pesan
atau
menanamkan kenyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Menurut Walgito (2005) penyuluhan adalah bantuan yang diberikan kepada kelompok dalam memecahkan masalah dengan cara yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan hidup. Penyuluhan yang diberikan pada masa remaja bertujuan memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan emosi yang terjadi pada usia remaja (Uripni, 2003). Maka dalam penelitian ini penyuluhan kesehatan yang diberikan pada masa remaja dapat merubah sikap remaja putri dari belum siap menjadi siap. Pengertian dari sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri , orang lain, obyek atau issue. Selain itu juga sikap adalah commit to user kondisi mental yang kompleks yang melibatkan keyakinan dan perasaan,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
serta disposisi untuk bertindak secara tertentu. (Wawan dan Dewi, 2011). Dan dengan adanya penyuluhan yang dilakukan pada remaja putri sikap yang awalnya bersifat negatif yaitu terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai dismenore bisa berubah menjadi sikap yang bersifat positif yaitu berupa kecenderungan untuk bertindak seperti menyenangi dan menerima dismenore dengan lebih merasa tenang dan nyaman serta dapat melakukan penanganan yang tepat saat mengalami dismenore. Penyuluhan tentang dismenore akan membawa remaja putri untuk berfikir, mengevaluasi serta berusaha untuk melakukan penanganan saat menghadapi
dismenore.
Dalam
konteks
ini
komponen
kenyakinan
melatarbelakangi pola berfikir remaja putri, sehingga remaja putri berniat akan mengatasi dismenore yang terjadi menjelang dan pada saat menstruasi, setiap siklus menstruasi yang dialaminya dan permasalahan yang mungkin muncul, dalam hal ini remaja putri mempunyai sikap positif dalam mengatasi dismenore (Notoadmodjo, 2007). Hal tersebut berupa remaja putri cenderung tenang dan tidak khawatir saat menghadapi dismenore dengan merasa relaks, istirahat cukup, menerima keadaan tersebut sebagai suatu hal yang fisiologis, mau meningkatkan kegiatan dan gairah diluar rumah (Jacoeb, 2006). Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa setelah diberikan penyuluhan tentang
penanganan
dismenore,
sebagian
remaja
putri
mengalami
peningkatan nilai sikap yang memihak atau positif. Hal ini didukung oleh metode yang digunakan yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Metode commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ceramah dapat digunakan untuk sasaran dengan pendidikan tinggi maupun rendah sedangkan tanya jawab digunakan untuk mengetahui seberapa dalam teori yang dimengerti oleh responden. (Notoatmodjo, 2007). Sehingga remaja putri di SMP N I Kedawung Sragen mudah untuk mempelajari dan lebih memahami tentang penanganan dismenore yang tepat dan hal ini dapat merubah sikap remaja putri dari yang negatif menjadi positif. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anita (2009) dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenore dengan Cara Mengatasi Dismenore pada Remaja Putri Kelas I SMA N Ngemplak Boyolali. Dan didapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang dismenore dengan cara mengatasi dismenore. Dalam melakukan penelitian, penulis menemui hambatan yang dialami yaitu responden awalnya malas untuk menerima penyuluhan karena waktu yang mendekati jam pelajaran selesai kebanyakan dari responden belum pernah diberi penyuluhan tentang penanganan dismenore oleh sekolah yang bersangkutan dan tenaga kesehatan. Sehingga responden merasa asing dengan beberapa materi yang disampaikan. Namun pada saat penyuluhan dapat berlangsung dengan baik, dengan adanya komunikasi dua arah dan memaksimalkan media yang digunakan dalam proses penyuluhan sehingga responden menjadi antusias dan dapat mengikuti pendidikan kesehatan dengan baik hingga selesai. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan : 1. Sikap remaja putri kelompok perlakuan sebelum diberikan penyuluhan dapat dilihat dari nilai rerata yaitu sebesar 45,82 dengan standart deviasi 3,270. 2. Setelah dilakukan penyuluhan sikap remaja putri mengalami perbedaan / perubahan yaitu sebesar 17,68 dengan standart deviasi 3,674. 3. Sikap dalam menghadapi dismenore pada remaja putri kelas VIII SMP N I Kedawung Sragen terdapat pengaruh antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol yang ditunjukkan dengan hasil t = 21,880 dengan df = 66, t tabel = 1,980 dan p value = 0,000, dimana nilai p < 0,05 atau t hitung > t tabel. 4. Ada pengaruh penyuluhan tentang penanganan dismenore terhadap sikap menghadapi dismenore pada remaja putri kelas VIII di SMP N I Kedawung Sragen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh yang terjadi antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Remaja putri Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan tentang penanganan dismenore diharapkan dapat menghadapi dismenore dengan tenang dan dengan sikap positif. 2. Bidan dan Tenaga kesehatan Diharapkan dapat membantu mengatasi dismenore pada para remaja putri dengan cara memberikan pendidikan kesehatan / penyuluhan 3. Institusi SMP N I Kedawung Sragen Diharapkan dapat memberikan informasi secara dini tentang kesehatan reproduksi khusunya dismenore pada remaja putri melalui pengarahan dari guru dengan menyisipkan materi yang terkait pada mata pelajaran dan mengadakan kerjasama dengan tenaga kesehatan (bidan di wilayah kerja setempat). 4. Untuk Peneliti Selanjutnya Diharapkan lebih teliti dalam melakukan penelitian dan lebih memperhatikan faktor-faktor luar yang mempengaruhi seperti media massa, pengalaman pribadi dan orang yang dipercaya.
commit to user