PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR Studi Empiris pada Perusahaan BUMN yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 Gantika Dwi Citra
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jln. Siliwangi 24 Tasikmalaya The purpose of this research is to analyze (1) the date of the earnings announcement on state-owned enterprise listed on the Indonesian Stock Exchange for 2011, (2) Market reaction before and after the earnings announcement on state-owned enterprises listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2011 companies with rising earnings and profits down , ( 3 ) the effect on the market reaction to earnings announcements . The method used in this research is descriptive method of analysis with empirical studies approach . Data analysis methods used are simple regression analysis and event study analysis techniques . Hypothesis testing using t-test . The data is taken from the financial statements for 2011 and the share price at the date of announcement of financial statements sekitara state-owned enterprises listed on the Indonesia Stock Exchange in Corner Stock Faculty of Economics, University of Siliwangi Tasikmalaya . The results showed that : ( 1 ) From the results of different test average abnormal stock returns during the period of observation at state-owned companies with rising earnings and profits are down on average but no significant abnormal returns before and after the earnings announcement , ( 2 ) the earnings announcement have a very strong relationship with the market reaction . Thus the Indonesian capital market has led to the semi-strong form of market efficiency , where the market is starting to show a reaction to the information , in this case information menganai earnings announcement Keywords : earnings announcement, market reaction, abnormal return. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tanggal pengumuman laba pada perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011, (2) Reaksi pasar sebelum dan setelah pengumuman laba pada perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011 pada perusahaan dengan laba naik dan laba turun, (3) pengaruh pengumuman laba terhadap reaksi pasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi empiris. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan teknik analisis event study. Pengujian hipotesis menggunakan uji t. Data diambil dari laporan keuangan periode 2011 dan harga saham di sekitara tanggal pengumuman laporan keuangan perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Dari hasil uji beda rata-rata abnormal return saham selama periode pengamatan pada perusahaan BUMN dengan laba naik dan laba turun terdapat rata-rata abnormal return tetapi tidak signifikan sebelum dan setelah pengumuman laba, (2) pengumuman laba memiliki hubungan sangat kuat dengan reaksi pasar. Dengan demikian pasar modal Indonesia sudah mengarah pada efisiensi pasar bentuk semi kuat, dimana pasar mulai menunjukkan reaksi terhadap suatu informasi, dalam hal ini informasi menganai pengumuman laba. Kata Kunci : pengumuman laba, reaksi pasar, abnormal return.
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal sebagai salah satu instrument ekonomi sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang memiliki kandungan informasi bagi investor. Semakin penting peran pasar modal dalam perekonomian suatu Negara, semakin sensitif pasar modal itu terhadap peristiwa di sekitarnya (Suryawijaya & Setiawan, 1998). Informasi merupakan kebutuhan utama para investor di pasar modal. Dari informasi yang relevan, investor dapat menilai prospek kinerja emiten sehingga investor memiliki gambaran mengenai risiko dan expected return atas dana yang telah atau akan diinvestasikan. Informasi yang diperlukan investor ini dapat berasal dari kondisi internal maupun eksternal emiten. Dalam pasar modal yang efisien, pasar akan bereaksi secara cepat terhadap semua informasi yang relevan. Pada umumnya, hal ini ditunjukkan oleh perubahan harga saham melebihi kondisi normal sehingga menimbulkan abnormal return. Event yang terjadi dalam lingkungan perusahaan emiten akan mempengaruhi harga saham dan dapat menghasilkan abnormal return, misalnya kebijakan merger dan divestasi, pengumuman dividen, insider trading, dan pengumuman laba. Selain itu event yang berkaitan dengan lingkungan ekonomi makro seperti pertumbuhan suku bunga tabungan dan seposito, kurs valuta asing, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah turut berpengaruh pada fluktuasi harga dan volume perdagangan pada pasar modal yang efisien (Manullang, 2004; Suryawijaya & Setiawan, 1998) Para investor secara cermat memberikan keputusan berinvestasi dengan melihat pengumuman laba pada perusahaan, karena secara teoretik besar kecilnya return saham sangat dipengaruhi oleh jumlah laba yang berhasil diperoleh perusahaan. Perusahaan hanya bisa
membagikan dividen dalam jumlah yang besar apabila perusahaan mampu menghasilkan laba dalam jumlah yang besar pula. Pada sisi yang lain, harga saham perusahaan akan cenderung meningkat sehingga secara potensial menyebabkan capital gain apabila perusahaan mampu untuk meningkatkan laba yang diperoleh (Husnan, 2001) Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kinerja perusahaan yang akan mendapat perhatian utama investor dan kreditor dari laporan keuangan salah satunya adalah laba. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama tentang profitabilitas dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di masa depan. Informasi tersebut juga sering kali digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan asset yang disamakan dengan kas di masa depan. Mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman, maka penelitian ini menguji apakah pengumuman laba perusahaan mempunyai kandungan informasi yang cukup untuk membuat pasar bereaksi terhadap pengumuman tersebut, sehingga dapat terlihat efisiensi pasar modal di Indonesia pada perusahaan-perusahaan BUMN di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana sebuah informasi pada saat
sekitaran tanggal pengumuman laba dapat
mempengaruhi pasar dengan
memperlihatkan suatu reaksi pasar. Apabila pelaku pasar dapat merespon informasi dengan memperlihatkan reaksi positif terhadap sebuah informasi, maka pasar modal Indonesia pada perusahaan BUMN dapat dikatakan pasar yang efisien, sedangkan apabila reaksi yang diperlihatkan negatif, maka dapat diketahui bahwa pasar modal Indonesia pada perusahaan BUMN masih belum efisien. Data yang diperlukan adalah data sekunder yang meliputi harga pasar saham, pembayaran deviden tunai dan tanggal publikasi laporan keuangan dari perusahaan yang
membagikan dividen selama perioda Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 yang diperoleh dari Pojok Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Peneliti Binsar I.K. Telaumbanua (2007), meneliti mengenai Event Study: Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Study Empiris, Bursa Efek Indonesia 2004-2006), hasil penelitian menunjukkan bahwa investor merespon signifikan terhadap positif dan negatif pengumuman laba pada tanggal pengumuman. Peneliti Mochamad Zaqi (2003), meneliti mengenai Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Peristiwa-Peristiwa Ekonomi dan PeristiwaPeristiwa Sosial-Politik Dalam Negeri (Studi pada Saham LQ45 di BEJ Periode 1999-2003), hasil penelitian menunjukkan SRV yang signifikan di sepanjang event period menunjukkan bahwa pasar bereaksi pada peristiwa ekonomi maupun peristiwa social-politik. Peneliti Anonymous, meneliti mengenai Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Stock Split (Event Study) pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia), hasil penelitian menunjukkan tidak ada signifikan abnormal return sebelum dan sesudah pemecahan saham serta terdapat perbedaan yang signifikan trading volume activity sebelum dan sesudah pemecahan saham. Peneliti Anonymous, meneliti mengenai Kaitan Pengumuman Laba Akuntansi dengan Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham di Pasar Modal Indonesia, hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan antara perubahan harga dengan perubahan volume perdagangan. Peneliti Ngesti Wahyu Utami (1999), meneliti mengenai Reaksi Pasar terhadap Pengumuan Dividen : Kasus pada Dividend Initiation, Dividend Omission, dan Dividend Cut (Studi di Bursa Efek Jakarta periode 1995-1999),hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa dividen pada kasus dividend initiation memberikan abnormal return negatif dan tidak signifikan, pada kasus dividend omission membrikan abnormal return
positif tetapi
signifikan, dan pada kasus dividend cut memberikan abnormal return negative dan signifikan.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif analitis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Mohammad. Nazir, 1999). Menggunakan pendekatan Studi empiris yaitu studi yang dilakukan berdasarkan data-data eksperimental hasil pengamatan, pengalaman, trial and error (uji coba), juga menggunakan ke 5 panca indera manusia (penglihatan, perasa, penciuman, pendengaran, sentuhan) dan bukan secara teoritis & spekulasi, lebih untuk ilmu pengetahuan dan penelitian. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis event study. Analisis ini digunakan untuk menguji reaksi pasar. Dan Untuk mengetahui pengaruh pengumuman laba terhadap reaksi pasar digunakan penerapan analisis regresi sederhana Menurut Sugiyono (2010), sebagai berikut : “Analisis regresi linier digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua” Dalam penelitian ini, analisis regresi linier sederhana digunakan untuk membuktikan sejauh mana pengaruh pengumuman laba terhadap reaksi pasar pada perusahaan BUMN yang listing di BEI perioda 2011.
PEMBAHASAN Pengumuman Laba pada Perusahaan BUMN yang Listing di BEI Pengumuman Laba pada perusahaan-perusahaan BUMN yang listing di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel 1 Tanggal Pengumuman Laba Perusahaan BUMN No Kode Nama Perusahaan PERBANKAN 1 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 2 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 3 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk 4 BMRI Bank MandiriTbk PERTAMBANGAN 5 PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 6 ANTM PT Aneka Tambang Tbk 7 TINS PT Timah Tbk SEMEN 8 SMGR PT Semen Indonesia Tbk
Tanggal Publikasi 1 Maret 2012 1 Maret 2012 1 Maret 2012 12 Maret 2012 18 April 2012 31 Mei 2012 29 Maret 2012 30 Maret 2012
Sumber : idx.co.id Berkaitan dengan perusahaaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, persyaratan ketepatan waktu merupakan suatu keharusan, karena perusahaan yang tidak tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya akan dikenakan sanksi administrasi dan denda sesuai dengan ketentuan pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011, hanya 8 perusahaan yang membagikan dividen tunai kepada investor. Dari 8 perusahaan tersebut diklasifikasikan kembali menjadi perusahaan dengan laba naik dan perusahaan dengan laba turun berdasarkan Earning Per Share (EPS). Kelompok pertama merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang mangalami kenaikan (EPS naik) dari periode sebelumnya dan kelompok kedua merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang mengalami penurunan laba (EPS turun) dari periode sebelumnya
Hasil
analisis
menunjukkan
bahwa
kategori
perusahaan BUMN
yang
telah
mengumumkan kenaikan laba dan penurunan laba adalah 8 perusahaan yang mengumumkan laporan keuangan dan membagikan dividen pada periode 2011, 6 perusahaan mengumumkan kenaikan laba (EPS naik) dan 2 perusahaan mengumumkan penurunan laba (EPS turun). Yang dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini : Tabel 2 Klasifikasi Perusahaan Laba Naik Bank Negara Indonesia Tbk Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank MandiriTbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PT Semen PT Aneka Tambang Tbk
Laba Turun Bank Tabungan Negara Tbk PT Timah Tbk
Sumber : data diolah 4.2.2 Reaksi Pasar Sebelum dan Setelah Pengumuman Laba Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis event study, data yang digunakan adalah rata-rata return saham, return pasar, rata-rata abnormal return pada saham BUMN sebelum dan setelah publikasi laporan keuangan masing-masing perusahaan. Berikut tabel 4.4 yang menunjukkan data dalam penelitian ini. Tabel 3 Rata-rata Return Saham, Return Pasar, Rata-rata Abnormal Return pada Saham perusahaan-perusahaan BUMN dengan Laba Naik Sebelum dan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Periode Rata-rata Rata-rata Rata-rata Abnormal Pengamatan Return Saham Return Pasar Return Saham -5 0,0142 0,0053 0,0089 -4 -0,0055 -0,0011 -0,0044 -3 -0,0032 -0,0032 0,0000 -2 -0,0010 0,0021 -0,0032 -1 0,0028 0,0067 -0,0039 0 0,0049 0,0024 0,0024 +1 0,0093 0,0002 0,0091 +2 0,0136 0,0037 0,0099 +3 0,0036 0,0007 0,0029 +4 -0,0046 0,0044 -0,0090 +5 0,0007 0,0037 -0,0030 Sumber : data diolah
Tabel 4 Rata-rata Return Saham, Return Pasar, Rata-rata Abnormal Return pada Saham perusahaan-perusahaan BUMN dengan Laba Turun Sebelum dan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Periode Rata-rata Return Rata-rata Rata-rata Abnormal Pengamatan Saham Return Pasar Return Saham -5 0,0015 0,0089 -0,0074 -4 0,0176 0,0027 0,0150 -3 0,0085 0,0000 0,0085 -2 -0,0168 0,032 -0,0201 -1 0,0338 0,0045 0,0293 0 0,0106 0,0031 0,0074 +1 0,0406 0,0064 0,0342 +2 0,0057 0,0108 -0,0051 +3 -0,0170 0,0017 -0,0187 +4 0,0093 0,0006 0,0087 +5 -0,0067 0,0082 -0,0149 Sumber : data diolah Return saham dan Return Pasar Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata return saham perusahaan BUMN dengan laba naik pada -4 sampai -2 bernilai negatif yaitu dari -1,42% menjadi -0,1%. Hal ini menunjukkan reaksi pasar dari investor yang memperlihatkan perubahan harga saham menuju ke arah positif, hingga pada -1 sampai +2 meskipun mengalami naik turun namun masih bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa reaksi pasar pada sekitaran tanggal pengumuman laba berlangsung cepat. Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa rata-rata return saham perusahaan BUMN dengan laba menurun pada -5 sampai +5 mengalami fluktuasi harga saham, namun pada saat -1 menuju ke 0 harga saham mengalami penurunan meskipun masih bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa reaksi pasar pada perusahaan BUMN dengan laba menurun mengalami reaksi pasar yang lambat. Abnormal Return Peristiwa publikasi laporan keuangan yang terjadi dapat mempengaruhi reaksi pasar yang dapat ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang berarti bahwa suatu peristiwa
mengandung informasi. Abnormal return yang positif berarti menunjukkan bahwa suatu peristiwa memberikan berita baik (good news)
bagi pelaku pasar (investor), sebaliknya
abnormal return yang negative menunjukkan bahwa suatu peristiwa mengindikasikan berita buruk (bad news) bagi pelaku pasar (investor). Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa perusahaan BUMN dengan laba naik pada -4, -2, -1, +4 dan +5, rata-rata abnormal return saham menunjukkan nilai negatif. Hal ini berarti bahwa return yang sesungguhnya terjadi tidak sesuai dengan return yang diharapkan, namun setelah peristiwa publikasi laporan keuangan pada hari ke 0 sampai +3 menunjukkan nilai positif yang berarti pasar kembali bergairah dengan harga saham yang kembali meningkat, hal ini berarti bahwa pasar bereaksi atas informasi yang sedang dipublikasikan. Pada tabel 4 di atas menunjukkan rata-rata abnormal return saham terjadi pada -4,-3,-1,0, dan +4. Pola pergerakan abnormal return perusahaan BUMN dengan laba naik dan laba turun dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 Gambar 1 Grafik Average Abnormal Return pada Perusahaan dengan Laba Naik 0,0150
AAR & CAAR
0,0100 0,0050 AAR 0,0000 1 -0,0050 -0,0100
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Gambar 2 Grafik Average Abnormal Return pada Perusahaan dengan Laba Menurun 0,0400 0,0300
AAR & CAAR
0,0200 0,0100 AAR 0,0000 -0,0100
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
-0,0200 -0,0300
Sumber : Data diolah Pada gambar 1 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return saham perusahan BUMN dengan laba naik menunjukkan bahwa pasar merespon informasi mengenai publikasi laporan keuangan karena pada sekitaran periode peristiwa terlihat pada grafik dengan nilai positif, itu menunjukkan bahwa adanya berita baik (good news). Sedangkan pada gambar 2 menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return
cenderung
berfluktuasi sebelum dan setelah publikasi laporan keuangan pada perusahaan BUMN dengan laba menurun. Informasi mengenai laporan keuangan direspon positif oleh pasar hanya pada kelompok perusahaan dengan laba naik, membuktikan bahwa pasar menerima informasi tersebut sebagai kabar baik (good news), sedangkan pada perusahaan dengan laba turun, pergerakan cukup fluktuatif. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah publikasi pengumuman laba pada masing-masing kelompok perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011.
Statistik Deskriptif Rata-rata Abnormal Return Tabel 4.6 mengenai deskriptif rata-rata abnormal return perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2011. Tabel 5 Statistik Deskriptif Abnormal Return Descriptive Statistics N t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 Valid N (listwise)
Minimum 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
-.0307 -.0164 -.0149 -.3010 -.0272 -.0136 -.0118 -.0169 -.0254 -.0270 -.0184
Maximum .0539 .1008 .0106 .0211 .0556 .0286 .0569 .0203 .0298 .0227 .0061
Mean .004819 .011746 .002119 -.041244 .004434 .004241 .015350 .006145 -.002480 -.004562 -.005974
Std. Deviation .0250951 .0392476 .0089447 .1059358 .0277330 .0177818 .0232538 .0111229 .0166634 .0155997 .0087680
8
Sumber : Output SPSS 16 (data diolah) Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa pada t-5 rata-rata abnormal return saham sebesar 0.0048 atau expected return lebih besar 0,48% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,025. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0202 dan 0,0298. abnormal return terendah sebesar -0.0307 atau -3,07% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,539 atau 5,39% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen. Pada t-4 rata-rata abnormal return saham sebesar 0.0117 atau expected return lebih besar 1,17% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,039. Rata-rata abnormal return
saham lebih besar dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar 0,0273 dan 0,0507. abnormal return terendah sebesar -0.0164 atau -1,64% pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,1008 atau 10,08% pada Bank Negara Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t-3 rata-rata abnormal return saham sebesar 0.0021 atau expected return lebih besar 0,21% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,089. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar 0,0869 dan 0,0911. abnormal return terendah sebesar -0.0149 atau -1,49% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0106 atau 1,06% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. pada t-2 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0412 atau expected return lebih besar -4,12% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,1059. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,1471 dan 0,0647. abnormal return terendah sebesar -0.0310 atau -3,10% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0211 atau 2,11% pada Bank Negara Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t-1 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0044 atau expected return lebih besar -0,44% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0277. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0321 dan 0,00233. abnormal return terendah sebesar -0.0272 atau -2,72% pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0556 atau 5,56% pada Bank Tabungan Negara, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t-0 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0042 atau expected return lebih besar -0,42% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0177. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0219 dan 0,0135. abnormal return terendah sebesar -0.136 atau -1,36% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0286 atau 2,86% pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t+1 rata-rata abnormal return saham sebesar 0.0153 atau expected return lebih besar 1,53% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0232. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar 0,0079 dan 0,0385. abnormal return terendah sebesar -0.118 atau -1,18% pada Bank Mandiri, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0569 atau 5,69% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. pada t+2 rata-rata abnormal return saham sebesar 0.0061 atau expected return lebih besar 0,61% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0111. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -
0,0050 dan 0,0172. abnormal return terendah sebesar -0.0169 atau -1,69% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0203 atau 2,03% pada Bank Negara Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t+3 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0024 atau expected return lebih besar -0,24% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0166. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,019 dan 0,0142. abnormal return terendah sebesar -0.0254 atau -2,54% pada PT. Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0298 atau 2,98% pada Bank Rakyat Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan. pada t+4 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0045 atau expected return lebih besar -0,45% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0156. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0201 dan 0,0111. abnormal return terendah sebesar -0.0270 atau -2,70% pada PT. Semen Indonesia, Tbk yang bergerak pada sektor semen, sedangkan abnormal return yang tertinggi sebesar 0,0227 atau 2,27% pada Timah, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. pada t+5 rata-rata abnormal return saham sebesar -0.0059 atau expected return lebih besar -0,59% dari actual return, dengan standar deviasi sebesar 0,0087. Rata-rata abnormal return saham lebih kecil dari standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar penyimpangan nilai abnormal return saham perusahaan BUMN terhadap nilai rata-ratanya yaitu berkisar -0,0146 dan 0,0028. abnormal return terendah sebesar -0.0184 atau -1,84% pada Bank Tabungan Negara, Tbk yang bergerak pada sektor perbankan, sedangkan abnormal return yang
tertinggi sebesar 0,0061 atau 0,61% pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk yang bergerak pada sektor pertambangan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa abnormal return yang terendah mayoritas terjadi pada perusahaan dengan laba turun, sedangkan abnormal return tertinggi mayoritas terjadi pada perusahaan dengan laba naik. Hal ini membuktikan bahwa informasi mengenai publikasi laporan keuangan mempengaruhi reaksi pasar dengan adanya abnormal return yang tinggi pada kelompok perusahaan dengan laba naik dan adanya abnormal return yang rendah pada kelompok perusahaan dengan laba turun . Pengujian Reaksi Pasar Dilakukan pengujian terhadap reaksi pasar. Berikut ini hasil pengolahan data rata-rata abnormal return saham perusahaan BUMN sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada masing-masing kelompok perusahaan dengan menggunakan paired sample T-Test. Tabel 7 Uji beda Rata-rata Abnormal Return 5 hari sebelum dan 5 hari setelah Pengumuman Laba pada Perusahan dengan Laba Naik Rata-rata Abnormal Return Rata-rata Abnormal Return Saham Perusahaan BUMN Saham Perusahaan BUMN sebelum Pengumuman Laba setelah Pengumuman Laba Mean -0,0005 0,0019 Standar Deviasi 0,0055 0.0080 thitung -0,760 Sig. (2 tailed) 0,429 Sumber: data sekunder yang diolah Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return selama 5 hari sebelum pengumuman laba diperoleh sebesar 0,05% atau terjadi reaksi pasar yang negatif, sedangkan 5 hari setelah peristiwa pengumuman laba diperoleh rata-rata abnormal return sebear 0,19% atau terjadi reaksi pasar yang positif. Secara matematis rata-rata abnormal return setelah lebih besar dibandingkan sebelum pengumuman laba. Hal tersebut menunjukkan bahwa pasar bereaksi secara postif terhadap pengumuman laba naik. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan rata-rata
abnormal return sebelum dan setelah pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba naik secara statistik diperoleh nilai t=-0,760 dengan signifikansi sebesar 0,489 atau berada di atas 0,05. Hal ini berarti, terdapat perbedaan yang tidak signifikan secara statistik antara rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba naik. Selanjutnya hasil pengolahan data rata-rata abnormal return saham perusahaan BUMN sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada perusahaan laba turun
dengan
menggunakan paired sample T-Test. Tabel 8 Uji beda Rata-rata Abnormal Return 5 hari sebelum dan 5 hari setelah Pengumuman Laba pada Perusahan dengan Laba Turun Rata-rata Abnormal Return Rata-rata Abnormal Return Saham Perusahaan BUMN Saham Perusahaan BUMN sebelum Pengumuman Laba setelah Pengumuman Laba Mean 0,0055 0,0008 Standar Deviasi 0,0192 0.0214 thitung 0,253 Sig. (2 tailed) 0,813 Sumber: data sekunder yang diolah Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return selama 5 hari sebelum pengumuman laba diperoleh sebesar 0,55% atau terjadi reaksi pasar yang positif, sedangkan 5 hari setelah peristiwa pengumuman laba diperoleh rata-rata abnormal return sebear 0,08% atau terjadi reaksi pasar yang positif. Secara matematis rata-rata abnormal return sebelum lebih besar dibandingkan setelah pengumuman laba. Hal ini menunjukkan pasar bereaksi setelah adanya pengumuman laba menurun dengan memperlihatkan harga saham yang menurun. Dengan demikian, hasil pengujian perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba turun secara statistik diperoleh nilai t=0,253 dengan signifikansi sebesar 0,813 atau berada di atas 0,05. Hal ini berarti, terdapat
perbedaan tetapi tidak signifikan secara statistik antara rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa pengumuman laba pada perusahaan BUMN dengan laba naik. Pengaruh Pengumuman Laba terhadap Reaksi Pasar pada Perusahaan-perusahaan BUMN yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16 diperoleh R yang menunjukkan keeratan antara pengumuman laba dan reaksi pasar sebesar 0,900 berarti tingkat keeratan hubungan sangat kuat dan besarnya pengaruh dari pengumuman laba dan reaksi pasar adalah sebesar 0,810 atau 81,0%. Artinya jika pengumuman laba dapat dikendalikan dengan baik maka reaksi pasar dapat dikatakan cukup baik. Dengan kaidah keputusan terima H0 diterima bila –t ½ α ≤ thitung ≤ t ½ α dan H0 diterima bila –t ½ α > thitung > t ½ α maka dengan koefisien beta (β) = 0,900 diperoleh nilai t hitung 5,061 dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka nilai t tabel 1,895, sehingga t hitung > ttabel maka tolak H0 dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05 maka pengumuman laba berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar. Dengan demikian, hipotesis diterima. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, Binsar. I.K Telaumbanua, 2007, Yogyakarta yang menyatakan bahwa investor merespon signifikan terhadap positif dan negatif pengumuman laba pada tanggal pengumuman. Begitu pula dengan penelitian Mochamad Zaqi, 2003, Semarang yang menyatakan bahwa SRV yang signifikan di sepanjang event period menunjukkan bahwa pasar bereaksi pada peristiwa ekonomi maupun peristiwa social-politik. Dengan demikian, pasar modal Indonesia mulai merespon terhadap peristiwa, baik peristiwa ekonomi, sosial, politik, dll, dengan kata lain pasar modal Indonesia dapat disebut sebagai pasar bentuk setengah kuat (semi-strong form), Pasar dikatakan demikian jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi tersebut dapat berupa : 1) Informasi yang dipublikasikan
yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebu, contohnya dalam bentuk pengumuman. 2) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan, contohnya : peraturan pemerintah atau peraturan dari rebulator yang berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan yang terkena regulasi. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. Kaitan Pengumuman Laba Akuntansi dengan Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham di Pasar Modal Indonesia. Skripsi Universitas Indonesia. Anonymous. Reaksi Pasar Modal terhadap Peristiwa Stock Split (Event Study pada Perusahaan yang Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesi) Darmadji, Tjiptono dan Fachruddin, 2006. Pasar Modal di Indonesia., Pendekatan Tanya Jawab, Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Fakhruddin, Hendy M. 2008. Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo. Husnan, Suad. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. Jogiyanto. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta. UPP AMP YKPN. ____________. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta. ____________. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Andi. Yogyakarta. ____________.2009. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dana Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Andi.
Mohammad, Nazir. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta Rizto
Salia Z. 2012. Profil Perusahaan PT. Aneka Tambang. http://minerpadang.blogspot.com/2012/01/profil-perusahaan-ptaneka-tambang.html (diakses tanggal 20 April 2013)
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sekaran, U. 2003. Research Methods for Business:A Skill Building Approach 2nd Edition, John Wiley and Son. New York.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta ____________. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta
Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta ______________. 2003. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta : BPFE. Telaumbanua, Binsar. 2007. Evevn Study: Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Studi Empiris, Bursa Efek Indonesia 2004-2006. Skripsi Universita Gajah Mada Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama. Utami, Ngesti Wahyu. 1999. Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Dividen : Kasus pada Dividend Initiation, Dividend Omission, dan Dividend Cut (Studi di Bursa Efek Jakarta periode 1995-1999. Skripsi Universitas Diponegoro. Zakki, Baridwan. 1997. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. Zaqi, Mochamad. 2003. Reaksi Pasar Modal Indonesia terhadap Peristiwa-peristiwa Ekonomi dan Peristiwa-peristiwa Sosial-Politik Dalam Negeri (Studi pada Saham di BEJ Periode 1999-2003). Skripsi Universitas Diponegoro