Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena)
ISSN:2089-3205
Korelasi Antara Kemampuan Merespon Pelajaran Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VII SMP Negeri 2 Monta Tahun Pelajaran 2013/2014 Fahruddin
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara kemampuan merespon pelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP Negeri 2 Monta tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian korelasional Antara Kemampuan Merespon Pelajaran Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi IPA Terpadu Kelas VII SMP Negeri 2 Monta Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah Angket, dan lembar observasi. Hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan didapat bahwa rhitung yang diperoleh yaitu 0,6563 lebih besar dibanding rtabel pada taraf signifikan 5% yaitu 0,157 maka rhitung rtabel yang berarti bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: “Ada korelasi yang sedang antara kemampuan merespon pelajaran dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi IPA Terpadu kelas VII SMP Negeri 2 Monta tahun pelajaran 2013/2014. Kata Kunci:, Kemampuan Merespon, Prestasi Belajar
Belajar adalah proses interaksi antara
ditambahkan (positive reinforcement) maka
stimulus dan respon. Stimulus adalah apa
respon
akan
saja yang dapat merangsang terjadinya
mengakibatkan
kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan,
aktivitas belajar.
semakin terjadinya
kuat
yang
peningkatan
atau hal-hal lain yang dapat ditangkap
Respon merupakan salah satu aspek
melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu
yang timbul akibat adanya faktor tersebut,
reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika
baik oleh faktor internal maupun faktor
belajar, yang juga dapat berupa pikiran,
eksternal. Timbulnya respon tersebut akan
perasaan
memberi dampak pada prestasi belajar siswa.
dan
gerakan
atau
tindakan
(Budiningsih, 2005:21). Gestalt
(2002)
tinggi rendahnya respon yang dilakukan
menyatakan bahwa faktor yang terpenting
siswa akan memberi dampak pada tinggi
dalam belajar adalah penguatan yaitu apa
randahnya prestasi belajar yang dimilikinya.
saja yang dapat memperkuat timbulnya
Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil
respons atau tanggapan dalam mengikuti
atau nilai yang diperoleh akibat adanya
proses
dalam
Dengan demikian dapat diprediksi bahwa
pembelajaran.
Djamarah
Bila
penguatan
28 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena)
ISSN:2089-3205
interaksi antara stimulus dan respon dalam
diperlukan
situasi edukatif.
kemampuan dalam merespon pelajaran yang
Respon adalah “reaksi atau tanggapan” (Partanto,1994:396).
Sedangkan
Thorndike
Budiningsih
dalam
menurut (2005)
kamampuan
siswa,
terutama
disajikan. Gagne (1988) menyatakan bahwa penguat yang diberikan pada siswa haruslah bersifat
informasi
mengenai
apa
yang
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
sesungguhnya dicapai sehingga siswa dapat
respon adalah reaksi yang dimunculkan
menunjukkan keaslian, kreatifitas dan daya
peserta didik ketika belajar, yang berupa
ciptanya dalam kegiatan tertentu.
pikiran, perasaan dan gerakan atau tindakan. Jadi yang dimaksud dengan respon dalam hal
KAJIAN PUSTAKA
ini adalah reaksi atau tanggapan yang
Kemampuan Merespon Pelajaran
dimunculkan peserta didik (siswa) ketika
Kemampuan adalah kata kerja yang
belajar baik berupa pikiran, perasaan maupun
mempunyai arti: “Kesanggupan, keahlian
berupa gerakan atau tindakan terhadap materi
untuk melakukan sesuatu kekayaan yang
yang
dimiliki” (Partanto,1994:299). Kemampuan
diajarkan
mempengaruhi
oleh prestasi
guru,
sehingga
belajar
yang
dicapainya.
dalam penelitian ini adalah kesanggupan atau keahlian siswa dalam melakukan sesuatu
Dalam pengajaran IPA Terpadu di
yang
berhubungan
dengan
belajar.
SMP, khusus di SMP Negeri 2 Monta, guru
Sedangkan “merespon” berasal dari kata
sering mengeluh karena masih terdapat siswa
respon yang berarti jawab, reaksi atau
yang kurang bergairah dalam mengikuti
tanggap
pembelajaran
ini
dalam
menunjukkan bahwa respon siswa terhadap
bahwa
materi
kurang,
dimunculkan peserta didik ketika belajar,
sehingga hasil belajar yang dicapai oleh
yang berupa pikiran, perasaan dan gerakan
siswa kurang optimal. Minimnya hasil
atau tindakan. Nasution (2005) menyatakan
belajar yang diperoleh disebabkan kurangnya
bahwa salah satu kondisi belajar berdasarkan
reaksi siswa dalam menanggapi informasi
stimulus-respon adalah ulangan, dimana
yang disampaikan guru. Untuk meningkatkan
ulangan merupakan kondisi yang dapat
keaktifan siswa dalam belajar sehingga
mempercepat terjadinya hubungan antara
menimbulkan
stimulus-respon. Respon yang tepat adalah
yang
IPA
Terpadu,
diajarkan
reaksi
hal
masih
dalam
menanggapi
(Partanto:1994:369). Thorndike Budiningsih respon
(2005)
adalah
menyatakan reaksi
yang
informasi yang di sampaikan oleh guru 34 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) respon yang terbentuk secara berangsurangsur dalam kegiatan belajar.
dimaksud
dengan
8. Memberikan penguatan (renforcemen) (penguat positif maupun negatif) ataupun
Berdasarkan definisi di atas, Maka yang
ISSN:2089-3205
kemampuan
merespon pelajaran dalam penelitian ini
hukuman. 9. Memberi
baru
(Budiningsih,2005:29). Dalam setiap proses belajar mengajar
adalah kesanggupan atau keahlian siswa dalam memberikan reaksi, tanggapan atau
stimulus
selalu menghasilkan prestasi belajar. Tinggi
jawaban baik berupa pikiran, perasaan,
rendahnya prestasi yang dicapai dalam
gerakan maupun tindakan terhadap pelajaran
belajar sangat tergantung pada bagaimana
yang diberikan oleh guru dalam kegiatan
cara siswa dalam merespon materi pelajaran
pembelajaran
yang disampaikan guru dalam proses belajar
melalui interaksi edukatif
mengajar. Bentuk-bentuk respon yang dapat
dalam kelas.
merangsang Secara
umum,
langkah-langkah
pembelajaran yang menunjang terjadinya stimulus-respons
menurut
Budiningsih
adalah sebagai berikut:
siswa
dalam
meningkatkan
keberhasilan dalam belajar yaitu: ”Persiapan prabelajar, dorongan motivasi, perbedaan perorangan, kondisi pengajaran, partisipasi aktif,
prestasi
yang
berhasil,
praktik,
1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran
mengetahui hasilnya, kecepatan menyajikan
2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada
materi
saat
itu
termasuk
mengidentifikasi
dan
sikap
guru”(Djamarah,
2002:119).
pengetahuan awal (entry behavior) siswa. 3. Menentukan materi pembelajaran
Pengertian Prestasi Belajar
4. Memecah materi pembelajaran menjadi bagian-bagian
kecil,
meliputi
pokok
bahasan, sub pokok bahasan, topik dan sebagainya.
yang terdiri dari dua kata yaitu “prestasi dan belajar”.
Djamarah menjelaskan bahwa
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang
5. Menyajikan materi. 6. Memberikan
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat
stimulus,
telah dapat
berupa
pertanyaan baik lisan maupun tertulis. 7. Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa.
dikerjakan,
diciptakan,
yang
menyenangkan hati yang diperoleh dari jalan keuletan kerja, baik secara individu maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
35 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena)
ISSN:2089-3205
memperoleh suatu perubahan tingkah laku
1994:188). Lebih lanjut dikatakan bahwa
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
dengan ilmu yang dimilikinya guru dapat
interaksi
menjadikan anak didik menjadi orang
dengan
menyangkut
lingkungannya
kognitif,
afektif
yang dan
yang cerdas.
psikomotorik (Djamarah, 2002, 21). Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-
Dengan demikian maka guru diakui sebagai
aspek
yang
dikesampingkan
tidak
dari
bisa
kerangka
kesan yang mengakibatkan perubahan dalam
keberhasilan
diri individu sebagai hasil aktivitas dalam
mengantarkan anak didik menjadi orang
belajar.
yang
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
prestasi belajar tersebut adalah sebagai
belajar
berilmu
mengajar
untuk
pengetahuan
dan
berkepribadian. 3. Anak Didik
berikut:
Anak didik adalah “orang yang
1. Tujuan
sengaja datang di sekolah untuk di didik
Tujuan adalah “pedoman sekaligus
agar
menjadi
orang
yang
berilmu
dan
berkepribadian”
sebagai sasaran yang akan dicapai dalam
pengetahuan
kegiatan belajar mengajar” (Djamarah,
(Djamarah, 2002:128). Anak-anak dengan
2002:126).
ciri-ciri
Kepastian
dari
perjalanan
mereka
masing-masing
itu
proses belajar mengajar berpangkal tolak
dikumpulkan di dalam kelas, banyak
dari jelas tidaknya perumusan tujuan
sedikitnya anak jumlah anak di dalam
pengajaran.
sama
kelas akan mempengruhi pengelolaan
dalam
kelas. Hal ini akan berpengaruh terhadap
halnya
Tercapainya
keberhasilan
tujuan
(prestasi)
proses belajar mengajar.
keberhasilan belajar mengajar.
2. Guru
Dengan demikian, dapat diyakini Guru adalah “tenaga pendidik yang
bahwa anak didik adalah unsur manusiawi
memberikan sejumlah ilmu pengetahuan
yang
kepada
berikut hasil dari kegiatan itu, yaitu
anak
didik
disekolah
sesuai
dengan bidang profesinya” (Djamarah, 2002:126).
Sedangkan
mempengaruhi
kegiatan
belajar
keberhasilan belajar anak didik (siswa).
Partanto
menyatakan bahwa guru adalah “orang
4. Kegiatan Pengajaran
yang pekerjaannya mengajar (Partanto, 36 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Djamarah menyatakan bahwa Pola umum
kegiatan
pengajaran
adalah
terjadinya interaksi antara guru dengan anak
didik
matang. 5. Evaluasi. Evaluasi adalah “kegiatan terencana
perantaranya. Guru yang mengajar dan
dan dilakukan secara berkesinambungan”
anak didik yang belajar, maka guru adalah
(Purwanto, 2004:3). Sedangkan untuk
yang
bahan
menghasilkan belajar yang lebih baik dan
sebagai
orang
dengan
ISSN:2089-3205
menciptakan
lingkungan
bahan evaluasi Djamarah menyatakan
belajar bagi kepentingan belajar anak
bahwa bahan evaluasi adalah suatu bahan
didik, sedangkan anak didik adalah orang
yang terdapat didalam kurikulum yang
yang digiring kedalam lingkungan belajar
sudah dipelajari oleh anak didik guna
yang
telah
diciptakan
oleh
guru”
(Djamarah, 2002:129).
kepentingan
ulangan
(Djamarah,
2002:131). Disamping itu, fungsi evaluasi
Selanjutnya Ali menyatakan bahwa
menurut Ali adalah untuk mengetahui
program kegiatan pengajaran terdiri dari:
apakah tujuan yang dirumuskan dapat
(1) bahan yang akan dipelajari, (2) metode
tercapai
yang digunakan, (3) Alat pelajaran dan (4)
Dengan mengetahui hasil pekerjaanya,
Alokasi waktu yang digunakan (Ali,
apalagi kalau terjadi kemajuan sangat
2000:32).
mendorong
Dalam kegiatan belajar mengajar, diperlukan
penyusunan
bahan
secara
sistematis untuk dapat mencerminkan target yang jelas dari perilaku siswa setelah
proses
tidak
(Ali,
siswa
2000:113).
untuk
lebih
meningkatkan frekuensi belajarnya dengan harapan hasilnya terus meningkat. 6. Suasana Kelas Selain faktor tujuan, guru, anak
mengajar.
didik, kegiatan pengajaran serta evaluasi,
Disamping itu metode mengajar yang
faktor suasana kelas juga merupakan
diambil guru harus mengacu pada tujuan
faktor yang mempengruhi keberhasilan
dan bahan serta dengan menggunakan alat
belajar. Pelaksanaan evaluasi biasanya
pelajaran yang tepat. Selanjut perencanaan
dilaksanakan
alokasi waktu harus berpedoman pada
kecilnya
tujuan, sehingga waktu yang tersedia
dikumpulkan
dapat dimanfaatkan dengan baik. Dengan
mempengaruhi
proses
sekaligus mempengaruhi suasana evaluasi
tersebut
belajar
atau
maka
akan
37 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
dapat
didalam jumlah di
kelas.
Besar
anak
didik
yang
dalam
kelas
akan
kelas
yang
suasana
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) yang
dilaksanakan.
memberikan
Hal
inilah
dampak
ISSN:2089-3205
yang
pembelajaran, d) Berpatisipasi aktif dalam
terhadap
kegiatan pembelajaran, e) Variasi metode
keberhasilan belajar.
pembelajaran, f) Sikap dan perilaku guru dalam kegiatan pembelajaran, g) Evaluasi
METODE
pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional.
Penelitian
ini
bertujuan
kategori
Dalam
mengacu
menentukan
pada
pendapat
Purwanto, (2004) sebagai berikut:
untuk mengetahui pengaruh kemampuan
Monta tahun pelajaran 2013/2014 yang
Tabel. 1. Kategori Skor Angket Kemampuan Merespon Pelajaran. Kategori Skor / Nilai Tinggi X Mi + 0.75 Sdi Sedang Mi X Mi + 0.75 Sdi Rendah X Mi
terdiri dari 5 kelas dengan jumlah 120
Keterangan:
orang siswa. Tehnik pengambilan sampel
a. Mi = Rata-rata ideal
siswa dalam merespon pelajaran (X) terhadap
prestasi
belajar
siswa
(Y).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2
menggunakan Cluster Random Sampling,
Rata-rata ideal dapat dicari dengan rumus
sampel dalam penelitian sebanyak 24
:
orang siswa. Mi = Adapun instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah Lembar
1 x SMI ( Skor Maksimal Idela). 2
b. Sdi = Standar deviasi ideal
Angket, yang berisi 20 butir pertanyaan
Standar deviasi ideal dapat dicari dengan
dengan 3 alternatif
rumus:
jawaban mengikuti
skala Likert (Summated Rating Scales)
Sdi =
dalam Nurhasan (2001) yaitu, untuk
1 x Mi. 3 Instrumen kedua adalah Pedoman
jawaban a, b dan c adalah 3, 2 dan 1. Variabel yang akan digali datanya melalui
Observasi,
angket yaitu variabel x (kemampuan siswa
untuk mendapatkan data tentang aktivitas
merespon pelajaran IPA Terpadu), dengan
guru dan siswa dalam pembelajaran IPA
indikator sebagai berikut: a) Tujuan
Terpadu. Data yang diperoleh ditabulasi
pembelajaran
dan
yang
dilakukan,
b)
yaitu
dianalisa
Kemampuan dasar materi yang dibahas, c)
analisis
Motivasi atau minat dalam mengikuti
(Sugiyono, 2005).
38 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
pedoman
dengan
korelasi
penelitian
menggunakan
product
moment.
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena)
Dari
data
ISSN:2089-3205
tentang
kemampuan
merespon pelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu kelas
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data
kemampuan
merespon
VII SMP Negeri 2 Monta, dapat dikategori siswa
dalam pembelajaran Mata Pelajaran IPA Terpadu dan prestasi belajar siswa kelas VII SMPN 2 Monta Tahun Pelajaran 2013/2014 disajikan sebagai berikut. Tabel 2 Data tentang Kemampuan Merespon Pelajaran dan Prestasi Belajar. Kemampuan Prestasi No. Merespon Pelajaran Belajar (Y) (X) 1 2 4 1. 80 55 2. 53 80 3. 36 70 4. 53 80 5. 47 70 6. 47 70 7. 52 70 8. 36 70 9. 53 70 10. 55 70 11. 50 90 12. 53 70 13. 36 70 14. 50 70 15. 51 70 16. 52 80 17. 35 70 18. 35 70 19. 37 70 20. 37 70 21. 51 70 22. 51 80 23. 37 70 24. 55 80 1111 1760 39 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
menjadi: kategori tinggi, sedang dan rendah. Tabel.
3.
Kategori skor kemampuan merespon pelajaran
Kemampuan merespon 20 – 29,9
Kategori
Rendah 30 – 37,5 Sedang 37,6 – 60,0 Tinggi Jumlah
Frekuensi 0 8 16 24
Dari tabel 3. dapat diketahui bahwa dari 24 responden yang diamati, terdapat 16 orang atau 66,67% siswa memiliki kemampuan merespon pelajaran tinggi dan 8 orang atau 33,34%
siswa
memiliki
kemampuan
merespon sedang serta 0% siswa yang memiliki kemampuan merespon rendah. Sedangkan untuk mengetahui kategori nilai prestasi belajar mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP Negeri 2 Monta tahun pelajaran 2013/2014 dalam kaitannya dengan kemampuan merespon siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu dapat dilihat pada tabel 4. Menurut Depdiknas (2003) bahwa Secara umum skor maksimal ideal untuk prestasi belajar mata pelajaran IPA Terpadu yaitu 100 dan skor minimal idealnya adalah 0. berdasarkan hasil yang diperoleh melalui dokumentasi
menunjukkan
bahwa
nilai
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena)
ISSN:2089-3205
tertinggi 90 dan terendah adalah 70. Untuk
yang menjawab dengan skor tertinggi yang
lebih
berarti
jelas
persentase
prestasi
belajar
bahwa
sebagian
besar
siswa
berdasarkan kemampuan merespon dapat
mendukung terlaksananya semua indikator
dilihat pada tabel berikut:
yang diajukan dalam rangka menjaring
Tabel. 4. Persentasi prestasi belajar siswa dalam kaitan dengan kemampuan merspon siswa kelas VII SMP Negeri 2 Monta tahun pelajaran 2013/2014. Kemampuan Persentase No merespon Prestasi Belajar 1 20 – 29,9 0,0 2 30 – 37,5 33,3% 3 37,6 – 60,0 66,7%
kemampuan
hasil
perhitungan
koefisien
korelasi (r) diperoleh nilai rhitung = 0,6563. Kemudian
harga
rhitung
dikonsultasikan
dengan rtabel = 0,157 pada taraf signifikan 5%. Hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini yang berbunyi “Ada korelasi antara kemampuan merespon pelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP Negeri 2 Monta tahun pelajaran
meresepon
Disamping itu, bukti lain dapat dilihat dari hasil observasi yang dilakukan yaitu dari 5 indikator kemampuan merespon pelajaran dan 4 indikator prestasi belajar yang diajukan masing-masing memiliki rata-rata skor 4,2 dan 4,0 yang termasuk dalam kategori baik, artinya
bahwa
kemampuan merespon
ke-5
indikator
dan 4 indikator
prestasi belajar yang diajukan sama-sama tercapai dengan baik. Kondisi seperti ini menggambarkan bahwa siswa kelas VII SMP Negeri
2
kemampuan
Monta yang
rata-rata cukup
memiliki
tinggi
dalam
merespon pelajaran pada mata pelajaran IPA Terpadu. Disamping itu, dari data persentase prestasi
belajar siswa
dalam kaitannya
dengan kemampuan siswa dalam merespon pelajaran
2013/2014, diterima.
dalam
pelajaran pada mata pelajaran IPA Terpadu.
yang Dari
siswa
yang
diperoleh
melalui
dokumentasi menunjukkan bahwa semakin Pembahasan
tinggi kemampuan siswa dalam merespon
Berdasarkan
hasil
penelitian
pelajaran maka persentasi-prestasi belajarnya
siswa
semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari
dalam
nilai yang peroleh siswa rata-rata lebih besar
merespon pada mata pelajaran IPA Terpadu
dari 70. Kondisi seperti ini menggambarkan
cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari data
bahwa rata-rata siswa kelas VII SMP Negeri
menunjukkan mengenai
bahwa
tingkat
dari
data
kemampuan
yang diperoleh yaitu lebih dari 50% siswa 40 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013
Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena)
ISSN:2089-3205
2 Monta memiliki persentase prestasi belajar
pelajaran dan prestasi belajar siswa terdapat
yang cukup tinggi.
hubungan yang sedang. Disamping itu dapat
Berdasarkan uraian tersebut di atas, menunjukkan
bahwa
tinggi
kemampuan
dilihat dari nilai koefisisen determinasi (r2) yang diperoleh yaitu 0,1575, yang berarti
siswa dalam merespon pelajaran dapat
bahwa
berpengaruh terhadap meningkatnya prestasi
ditentukan
oleh
belajarnya. Dengan demikian, maka antara
pelajaran.
Dalam
kemampuan merespon pelajaran
menyatakan
dengan
prestasi
belajar
kemampuan hal
bahwa
ini
15,75% merespon Sugiyono
hubungan
signifikan
signifikan, yang berarti bahwa ada korelasi
merespon pelajaran sebagai prediktor dan
yang positif antara kemampuan merespon
prestasi belajar siswa sebagai kriterium
pelajaran dengan prestasi belajar siswa pada
mempunyai hubungan positif dan kuat.
mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP
Kenaikan atau penurunan prediktor selalu
Negeri 2 Monta tahun pelajaran 2013/2014”.
diikuti
Semakin baik kemampuan siswa dalam
kriterium (Sugiyono 2005:215). Jadi dalam
memberikan respon terhadap pelajaran yang
hal ini kenaikan atau penurunan kemampuan
diberikan, maka prestasi belajarnya juga akan
siswa merespon pelajaran selalu diikuti oleh
semakin baik, demikian pula sebaliknya
kanaikan dan penurunan prestasi belajar
(Sardiman 2001:40). menyatakan bahwa
siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu.
kecepatan jiwa seseorang dalam memberikan
Berkaitan dengan hal tersebut, (Nasution
respon pada suatu pelajaran merupakan
2005:149) menyatakan bahwa dalam rangka
faktor penting dalam meningkatkan aktivitas
meningkatkan prestasi belajar siswa secara
dan prestasi belajarnya, sehingga materi
optimal, diperlukan kondisi belajar
pelajaran dapat dikuasai sepenuhnya.
mendukung terjadinya stimulus dan respon
kemampuan merespon
oleh
antara
yang
prestasi belajar memiliki hubungan yang
Disamping itu adanya korelasi antara
berarti
siswa
kenaikan
dan
kemampuan
penurunan
yang
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
pelajaran dengan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu dapat pula dilihat dari hasil
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
analisis korelasi yang diperoleh yaitu rxy =
analisis data yang dilakukan secara statistik
0,6563 yang lebih besar dari r
pada taraf
bahwa rhitung yang diperoleh yaitu 0,6563 dan
5% yaitu 0,157, yang berarti
dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf
signifikan bahwa
antara
tabel
kemampuan
merespon
41 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
signifikan 5% yaitu 0,157 maka rhitung rtabel Volume 2 Nomor 1 April 2013
Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) yang berarti bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: “Ada korelasi yang sedang antara kemampuan merespon pelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP Negeri 2 Monta tahun pelajaran 2013/2014”.
DAFTAR RUJUKAN Ali Muhamad, 2000. Guru Dalam Proses Belajar mengajar. PT Sinar Baru Algesindo. Bandung. Aqib Zainal, 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Penerbit Insan Cendekia. Surabaya Arikunto
Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit, Rineka Cipta, Jakarta.
Budiningsih Asri, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Runeka Cipta. Jakarta. Djamarah Bahri Syaiful , 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Siswa, Usaha Nasional, Surabaya. _____________, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
ISSN:2089-3205
Nasution, 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Nurhasan, 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Penerbit Direktorat Jenderal Olah Raga. Jakarta Partanto, 1994. Kamus Kecil Bahasa Indonesia. Penerbit Arkola, Surabaya Purwanto Ngalim, 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, PT Remaja Rosdakarya. Bandung Prasetya Tri Joko, 2005. Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah. Penerbit Pustaka Setia Bandung Riyanto Yatim, 2001. Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit SIC anggota IKAPI, Surabaya. Russefendi, 1988. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensi Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Penerbit Tarsito. Bandung. Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada Jakarta. Sugiyono, 2005. Statistik untuk Penelitian, CV. Alfabeta, Bandung. Syah Muhibbin, 2005. Psikologi Pendidikan. Penerbit Remaja Rosdakarya Bandung. Nazir, 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta
Gagne Robert, 1988. Prinsip-prinsip Belajar untuk Pengajaran. Penerbit Usaha Nasional. Surabaya Hamalik Oemar, 2002. Pendekatan Baru Strategi Belajar mengajar Berdasarkan CBSA. Penerbit Sinar Baru. Bandung Husein, 1999. Matematika Seibu Pena Kelas 2 SMA. Penerbit Erlangga. Jakarta 42 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 2 Nomor 1 April 2013