JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (BONEKA TANGAN) TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK DARUT TAQWA Dsn. GLATIK Kec. NGORO Kab. MOJOKERTO
MAFTUHATUM MUBAROKAH 201001024
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO 2014
PERNYATAAN Dengan ini kami selaku Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto:
Nama
: MAFTUHATUM MUBAROKAH
NIM
: 201001024
Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan
Setuju/tidak setuju*) naskah jurnal ilmiah yang disusun oleh yang bersangkutan setelah arahan dari Pembimbing, dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama tim pembimbing sebagai co-author.
Demikian harap maklum.
Mojokerto,
Juli 2015
MAFTUHATUM MUBAROKAH NIM. 201001024
Pembimbing I
Iis Fatimawati, S.Kep.Ns., M.Kes
Pembimbing II
Ika Suhartanti, S.Kep.Ns
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (BONEKA TANGAN) TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK DARUT TAQWA Dsn. GLATIK Kec. NGORO Kab. MOJOKERTO
MAFTUHATUM MUBAROKAH 201001024
Pembimbing I
Iis Fatimawati, S.Kep.Ns., M.Kes
Pembimbing II
Ika Suhartanti, S.Kep.Ns
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (BONEKA TANGAN) TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK DARUT TAQWA Dsn. GLATIK Kec. NGORO Kab. MOJOKERTO MAFTUHATUM MUBAROKAH Program Studi S1 Keperawatan
[email protected] ABSTRAK Bahasa merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh manusia terutama bagi anak. Anak yang mengalami keterlambatan bahasa beresiko mengalami kesulitan belajar, membaca dan menulis, dan akan menyebabkan pencapaian akademik yang kurang serta menyeluruh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh APE (boneka tangan) terhadap perkembangan bahasa anak prasekolah. Desain penelitian ini adalah quasy experiment dengan rancang bangun non equivalent control group. Penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan jumlah populasi sebanyak 80 anak dan sampel sebanyak 32 anak. Dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Instrumen yang digunakan boneka tangan, alphabetic puzzle, lembar kuesioner data siswa dan mainstone language development. Penelitian dilakukan bulan maret 2014. Hasil penelitian bahwa hampir seluruh responden pada kelompok perlakuan perkembangan bahasanya tinggi sebanyak 15 anak (93,75%), sedangkan pada kelompok kontrol perkembangan bahasanya sedang sebanyak 15 anak (93,75%). Berdasarkan penghitungan uji statistik Wilcoxon man – whitney, ada Pengaruh Penggunaan Alat Permainan Edukatif (boneka tangan) Terhadap perkembangan Bahasa Anak Prasekolah di TK Darut Taqwa Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto. Dengan bermain boneka tangan, memungkinkan anak bereksperimen dengan kata-kata yang sudah dikenal dan sering digunakan serta kata-kata baru yang belum tentu dipahami arti sebenarnya tanpa merasa takut salah. Oleh karena itu pihak sekolah hendaknya mengaplikasikan permainan boneka tangan sebagai media untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak prasekolah. Kata Kunci : APE, boneka tangan, Perkembangan Bahasa, Prasekolah ABSTRACT Language is very important thing that should be had by people especially for children, the children that has slowness experience language has effect difficultres to study/learn. Reading difficultres and writing and will have effect academic achievement less and global, the children developing can be supported .Any the effect of APE (hang doll) to language developing for preschool student in DarutTaqwa kinder garten (TkDarutTaqwa) Ngoro Mojokerto. This experiment design is quasy experiment by arrange non equivalent control group shape. This experiment using simple random sampling technique, with number of population as many as 80 children. And as many as 32 children. By primer and sekunder collected technique instrument that is used is hand doll,
1
alphabetic puzzle, student data questioner paper, mainstone language language development. The experiment was done march 2014. for developing experiment group of their language high as many as 15 children (93,75%), on the other hand. For control group the developing language is medium as many as 15 children (93,75%). Based on calculating staristic test wilcoxon man-whitney.Any effect using educational (hand doll) for developing student language.For preschool in DarutTaqwa kinder garten Ngoro Mojokerto. By playing hand doll, it’s possible the children can make experiment by words that is know and often in use and new words that is understood surely the real meaning. That’s why, the school side should apply hand doll game as media for improve developing students language for preschool. Keyword: APE, Hand doll, language development, preschool PENDAHULUAN Bahasa merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh manusia terutama bagi anak, karena bahasa adalah alat komunikasi antara satu dengan yang lain. Masa anak usia dini merupakan masa emas (golden age) yang harus mendapatkan pendidikan yang tepat (Mulyani, 2013). Keterlambatan bahasa dapat menimbulkan berbagai masalah dalam proses belajar diusia sekolah. Anak yang mengalami keterlambatan bahasa beresiko mengalami kesulitan belajar, kesulitan membaca dan menulis, dan akan menyebabkan pencapaian akademik yang kurang serta menyeluruh. Cara yang terbaik untuk mengatasi perkembangan bahasa dengan memberikan rangsangan atau stimulus, misalnya penyediaan permainan, sosialisasi anak serta keterlibatan ibu dan anggota keluarga lainnya (Andriana, 2011). Studi Cocharane (2009), telah melaporkan data keterlambatan bicara, bahasa dan gabungan keduanya pada anak usia prasekolah dan usia sekolah. Prevalensi keterlambatan perkembangan bahasa dan bicara pada anak usia 2 sampai 4,5 tahun adalah 5-8%, prevalensi keterlambatan bahasa adalah 2,319%. National Institute of health di Amerika memperkirakan 7,6 persen menderita
SLI
keterlambatan
(Specific bahasa
Language
(Indriani,
Impairmaent)
2011).
Suryawan
dengan dalam
karakteristik Dewi,
2012
mengemukakan bahwa 190 anak mengalami perkembangan bahasa. Sedangkan, berdasarkan study pendahuluan di TK Darut Taqwa pada tanggal 23 oktober 2013. Dari 41 anak yang berusi 4-5 tahun, 5 anak yang dites dengan menggunakan lembar observasi Milestones language development yang berkaitan
2
dengan pengukuran tingkat perkembangan bahasa anak prasekolah didapatkan 2 anak kategori (40%) perkembangan bahasa tinggi, dan 3 anak kategori (60%) perkembangan bahasa rendah. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan atau stimulus yang berguna agar potensi anak berkembang. Stimulus sangat dibutuhkan dalam mengoptimalkan perkembangan bahasa anak, salah satunya penyediaan APE (Andriana, 2011). Alat permainan yang dimaksud diantaranya Tape recorder, televisi, komputer, vidio, Alphabetic puzzle dan boneka. Bermain Alphabetic puzzle dapat melatih pebendaharaan kata, dengan cara menghubungkan antara huruf mati dengan huruf mati yang diulang seperti: da-da, ku-ku, de-de dan lain-lainnya. Dimana anak akan dapat mengenal suku kata dan mulai menangkap symbol verbal khususnya huruf (Ismail, 2006). Namun dengan bermain boneka tangan, anak cenderung bercakap-cakap, berargumentasi atau menjelaskan sesuatu. Boneka tangan bukan hanya menjadi sekedar teman, meskipun tidak bisa balas bicara, mereka menjadi teman yang baik bagi anak untuk berlatih bicara dan menjadi pendengar setia saat anak mencoba keterampilan verbalnya (Nilandari, 2006). Melihat besarnya dampak yang timbul akibat keterlambatan bahasa anak usia prasekolah maka perlu deteksi dini dengan menggunakan lembar observasi milestones language development yang berkaitan dengan pengukuran tingkat kecakapan bahasa anak prasekolah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Dan penyuluhan kepada orang tua. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Penggunaan Alat Permainan Edukatif (boneka tangan) Terhadap perkembangan Bahasa Anak Prasekolah di TK Darut Taqwa Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto.
METODE Desain penelitian ini adalah quasy experiment dengan rancang bangun non equivalent control group. Penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan jumlah populasi sebanyak 80 anak dan sampel sebanyak 32 anak. Dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Instrumen yang digunakan boneka tangan, alphabetic puzzle, lembar kuesioner data siswa dan
3
mainstone language development. Penelitian dilakukan bulan maret 2014. Teknik pengolahan data pada penelitian ini meliputi: editing, coding, scoring, dan entry data.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Tabulasi Silang Pengaruh Penggunaan Alat Permainan Edukatif (boneka tangan) Terhadap perkembangan Bahasa Anak Prasekolah di TK Darut Taqwa Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto. Perkembangan Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol Bahasa Post Test Post Test Pre Test T S R Total T S R Total T 0 0 0 0 0 0 0 0 S 11 1 0 12 1 11 0 12 R 4 0 0 4 0 4 0 4 Total 15 1 0 16 1 15 0 16 value = 0,000 Hasil penelitian menunjukkan tabel 1 dapat dilihat bahwa pada kelompok perlakuan, perkembangan bahasa sebelum diberikan APE (boneka) diantaranya 4 responden kategori rendah menjadi kategori tinggi, 12 responden kategori sedang menjadi 11 responden kategori tinggi dan 1 responden tetap. Sedangkan pada kelompok kontrol, perkembangan bahasa sebelum diberikan Alphabetic puzzle diantaranya 4 responden kategori rendah kategori sedang, 12 responden kategori sedang menjadi 1 responden menjadi kategori tinggi dan 11 responden tetap. Dari hasil uji statistik yang peneliti lakukan pada kelompok perlakuan, untuk mengetahui pengaruh penggunaan APE (Tangan Boneka) terhadap perkembangan bahasa anak prasekolah pada tanggal 19 maret 2014 yang dianalisa menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS dengan uji Wilcoxon man - whitney diperoleh nilai pre test
value = 1,00 < 0,05. Sedangkan nilai post test
0,000 < 0,05, dengan demikian H1 diterima atau
value =
ditolak yang artinya ada
Pengaruh Penggunaan Alat Permainan Edukatif (boneka tangan) Terhadap perkembangan Bahasa Anak Prasekolah di TK Darut Taqwa Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto.
4
Pembahasan 1.
Perkembangan Bahasa Anak Prasekolah Sebelum Penggunaan APE pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bahasa pada kelompok perlakuan adalah sebagian besar sedang sebanyak 12 responden dan rendah sebanyak 4 responden. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah sebagian besar sedang sebanyak 12 responden dan rendah sebanyak 4 responden. Pada kelompok perlakuan baik perkembangan sedang maupun rendah mengalami peningkatan pada indikator memprediksi cerita pada sampul. Sedangkan pada kelompok kontrol mengalami peningkatan pada indikator menggunakan kata mengapa dan bagaimana. Hal tersebut sesuai dengan teori Andriana (2011) bahwa anak yang berusia 4-5 tahun sudah bisa menggunakan suku kata dan kalimat dengan benar, menyebutkan nama benda atau cerita yang dilihat dari buku atau majalah, dapat menggunakan kata deskriptif, dapat menanggapi orang lain berbicara dan bisa mengulang kalimat-kalimat sepanjang sembilan kata. Stimulus yang berasal dari luar memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak. Karena semakin dini ditemukan penyimpangan semakin mudah dilakukan intervensi untuk perbaikan.
2.
Perkembangan Bahasa Anak Prasekolah Sesudah menggunakan APE pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkenbangan bahasa pada kelompok perlakuan mengalami peningkatan perkembangan bahasa. Dimana dari 12 responden dari perkembangan sedang menjadi 11 responden tinggi dan 4 responden yang rendah menjadi tinggi. Sedangakan pada kelompok kontrol dari 12 responden sedang menjadi 1 responden tinggi. Dan 4 responden yang rendah menjadi sedang. Menurut Maulina (2009), proses penguasaan bahasa tergantung stimulus dari lingkungan luar. Dari data yang diperoleh pada kelompok perlakuan, responden yang perkembangan bahasanya tinggi dan sedang mengalami peningkatan pada indikator mengingat fakta dari cerita,
5
menggunakan kata ya/tidak. Pada kelompok kontrol, responden yang perkembangan bahasanya sedang dan tinggi mengalami peningkatan pada indikator menggunakan kata mengapa dan bagaimana, serta tahu nama hari dalam seminggu setelah diberi media APE (Alphabetic puzzle). Oleh karena itu, dalam menstimulasi perkembangan bahasa hendaknya menggunakan APE sesuai dengan tahap perkembangan dan berfungsi dengan benar. Sehingga anak senang dalam menggunakannya. 3.
Pengaruh
Penggunaan
Alat
Permainan
Edukatif
Terhadap
perkembangan Bahasa Anak Prasekolah Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol. Hasil penelitian menunjukkan setelah diberikan APE (Boneka) pada kelompok perlakuan dan APE (Alphabetic puzzle) pada kelompok kontrol selama 60 menit dalam kurung waktu 2 minggu didapatkan hasil ada perbedaan perkembangan bahasa. Diperkuat dengan uji statistik Wilcoxon man - whitney pada kelompok pre test diperoleh nilai diperoleh nilai
= 1,000 > 0,05. Sedangkan pada kelompok post test
= 0,000 < 0,05 dengan standarisasi
demikian H1 diterima atau Penggunaan
Alat
Permainan
= 0,05, dengan
ditolak yang artinya ada Pengaruh Edukatif
(Boneka
Tangan)
Terhadap
perkembangan Bahasa Anak Prasekolah di TK Darut Taqwa Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto, diperoleh nilai standarisasi
= 0,025 < 0,05 dengan
= 0,05 dengan demikian H1 diterima atau H0 ditolak yang
artinya ada Pengaruh Penggunaan Alat Permainan Edukatif (Boneka Tangan) Terhadap perkembangan Bahasa Anak Prasekolah di TK Darut Taqwa Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto. Menurut Santrock (2007), bahwa jenis bahasa yang dipelajari dan konteks dimana pembelajaran terjadi dapat menimbulkan pengaruh yang kuat terhadap penguasaan bahasa. Pada pre test kelompok perlakuan, baik perkembangan sedang maupun tinggi mengalami peningkatan pada indikator memprediksi cerita pada sampul. Dan mengalami penurunan pada indikator menggunakan kata sebelum dan sesudah. Sedangkan pada kelompok kontrol mengalami peningkatan pada indikator mengungkapkan kalimat yang 6
kompleks, menggunakan kata mengapa dan bagaimana. Menurut Susanto (2011), bahwa pada usia 4-5 tahun dapat menyebutkan nama benda, cerita yang dilihat dibuku atau majalah, menggunakan kalimat sepanjang Sembilan kata dan mengulanh kata, frase dan suku kata serta bicara sangat jelas. Sedangkan pada pos test kelompok perlakuan mengalami peningkatan pada indikator mengingat fakta dari cerita, menggunakan kata ya/tidak, dan tahu nama hari dalam seminggu. Sedangkan pada kelompok kontrol mengalami peningkatan pada indikator mengungkapkan mengapa dan bagaimana, serta mengetahui nama hari dalam seminggu dan mengalami penurunan pada indikator mengungkapkan percakapan yang tepat. Sedangkan responden yang mengalami penurunan, saat pengamatan memang responden tersebut kurang aktif, tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dengan baik, dan lambat dalam menangkap apa yang diajarkan padanya. Menurut andriana (2011) faktor lingkungan berpengaruh terhadap perkembangan bahasa, misalnya penyediaan APE dan sosialisasi anak. Bermain Alphabetic Puzzle dapat melatih perbendaharaan kata, dengan cara menghubungkan huruf. Namun menurut (Nilandary, 2007), melalui boneka tangan memungkinkan anak berekperimen dengan kata-kata yang sudah dikenal dan sering digunakan serta kata-kata baru yang belum tentu dipahami arti sebenarnya tanpa merasa takut salah. Dalam menstimulasi perkembangan bahasa pada anak, hendaknya dengan menggunakan boneka tangan agar anak dapat berinteraksi, berkomunikasi dan menambah pembendaharaan kata dan suku kata. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian bahwa, pada kelompok perlakuan sesudah diberi APE (boneka tangan) didapat 3 indikator mengalami peningkatan baik pada perkembangan bahasa sedang dan tinggi. Cerita dalam permainan ini sederhana, mudah dimengerti, mudah ditirukan dan dihafalkan anak. Sedangkan pada kelompok kontrol baik perkembangan sedang dan tinggi, sesudah diberi APE (alphabetic puzzle) juga mengalami peningkatan namun hanya 2 indikator, dikarenakan dalam permainan ini kurang memperhatikan aspek untuk latihan verbalnya.
7
Dari kedua jenis APE diatas, setelah diobservasi pada kelompok perlakuan yang memiliki perkembangan bahasa tinggi maupun sedang mengalami peningkatan perkembangan bahasa tinggi. Akan tetapi 1 responden
tetap perkembangan bahasanya sedang, setelah diamati anak
tersebut pasif dalam kegiatan dan menolak beberapa tugas yang diperintahkan. Sedangkan, 15 responden yang mengalami peningkatan perkembangan bahasa tinggi, memang anak-anak tersebut aktif, cepat menangkap apa yang diajarkan dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Pada kelompok kontrol, 1 responden yang mengalami peningkatan perkembangan bahasa tinggi, dari hasil pengamatan memang anak tersebut aktif dalam kegiatan dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan serta mudah menangkap apa yang diajarkan dan cepat dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Sedangkan 4 responden yang perkembangan bahasanya sedang kurang mampu menjawab beberapa pertanyaan sesuai dengan tugas perkembangan yang diberikan. Sedangkan 11 responden yang perkembangan bahasanya tetap sedang, mereka pasif dalam kegiatan, kurang bisa menirukan kalimat yang sudah diajarkan dengan cepat dan tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh APE (boneka tangan) terhadap perkembangan bahasa anak prasekolah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan APE (Boneka Tangan) dengan stimulasi cerita – cerita fabel dapat meningkatkan perkembangan bahasa dan salah satu media komunikasi bagi anak, oleh karena itu boneka tangan perlu diberikan pada anak prasekolah. Maka hendaknya guru dan orang tua dapat menerapkan penggunaan APE (Boneka Tangan) dalam meningkatkan perkembangan bahasa, karena pendidikan sekolah dasar menuntut anak-anak agar sudah bisa membaca dan TK pun banyak menjanjikan lulusannya sudah pandai membaca.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini perkembangan bahasa anak usia prasekolah sebelum diberikan APE pada kelompok perlakuan maupun kontrol yaitu sebagian
8
besar sedang, perkembangan bahasa anak usia prasekolah sesudah diberikan APE pada kelompok perlakuan yaitu hampir seluruhnya tinggi dan pada kelompok kontrol hampir seluruhnya sedang dan ada pengaruh penggunaan terhadap perkembangan bahasa anak usia prasekolah di TK Darut Taqwa Mojokerto pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol. Saran bagi peneliti selanjutnya penelitian ini hendaknya dilanjutkan dengan menggunakan desain time series untuk melihat perkembangan bahasa prasekolah tiap sesudah diberikan permainan boneka tangan, bagi TK Darut Taqwa hendaknya di tambahkan dalam kurikulum untuk mengembangkan perkembangan bahasa pada anak dapat menggunakan permainan boneka tangan dan bagi Stikes Majapahit hendaknya mendalami permainan boneka tangan untuk menggali perkembangan bahasa pada anak prasekolah.
9
DAFTAR PUSTAKA Alimul Hidayat, Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Penelisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Alimul Hidayat, Aziz. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika. Andriana, Dian. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta: Salemba Medika. Bahiyatun. 2011. Psikologi Inu dan Anak. Jakarta : EGC. Candra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC. Dhieni, Nurbiana, dkk. 2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Deslidel, dan Hasan, Zuchrah, dkk. 2011. Buku Ajar Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: EGC. Dewi, Listyowati, dan Natalia, dkk. 2012. Hubungan Tingkat Penetahuan dan Sikap Ibu Tentang Stimulasi Bahasa dan Perkembangan Bahasa Anak, diakses dari http://farizadityap.blogspot.com pada tanggal 19 Oktober 2013. Fajar, Ibnu dan Isnaeni, DTN dkk. 2009. Statistik Untuk Praktisi Kesehatan. Yogjakarta: Graha Ilmu. Hidayat, Alimul. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, Alimul.2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Hari, Kristiana. 2012. Perkembangan anak Sejak Pertumbuhan Sampai dengan Kanak-Kanak Akhir. Jakarta: Prenada Media Group. Hernani, Dwi. 2013. Upaya Meningkatkan Kemampun Membaca Pada Anak Kelompok B, diakses dari www.library.ikippgrismg.ac.id pada tanggal 10 April 2013. Ika, Febrianti. 2008. Mengelola Kelas Untuk Guru TK. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. Indriani, Etty. 2011. Kesulitan Berbahasa dan Bicara pada Anak. Jakarta: Prenada Media Group. Ismail, Andang. 2006. Education Games Menjadi Cerdas dan Ceria. Yogyakarta: Pilar Media. Mariyana, Rita, dan Nugra, Ali, dkk. 2010. Pengelolahan Lingkungan Belajar. Jakarta: Prenada Media Group. Mulyati, Yeti. 2012. Penggunaan Alat Permainan Edukatif, diakses dari http://file.upi.edu pada tanggal 19 Oktober 2013. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC. Nilandari, Aryi. 2006. Learning Early. Jakarta: Dian Rakyat.
10
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Metodoligi
Penelitian
Ilmu
Riyadi Sujono, dan Sukarmin.2009. Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu. Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang. Setiadi. 2007. Konsep Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha ilmu Sulistyo, Dwi. 2011. Pertumbuhan Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: CV.Trans Infomedia. Siswanti, Ari, dan Suwarno. 2012. Upaya Meningkatkan Berbicara dengan Menggunakan Media Tangan, diakases dari http://eprints.uns.ac.id pada tanggal 19 Oktober 2013. Sumantri, Mulyani, dan Syaodih, Nana. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sumiyati, dewi. 2011. Alat Permainan Edukatif Untuk Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suyanto, Salamah Ummi. 2009. Riset kebidanan. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press Young, Caroline. 2008. Menghibur dan Mendidik Anak. Jakarta: Erlangga. Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zaman, Badru. 2006. Pengembangan Alat Permainan Edukatif untuk Taman Kanak- Kanak, diakses dari http://badruzaman.staf.upi.edu pada tanggal 19 Oktober 2013. Zaman, Badru. 2006. Pengembangan Alat Edukatif dilembanga Anak Ussia Dini, diakses dari http://file.upi.edu pada tanggal 19 Oktober 2013. Zinal, Aqib. 2009. Belajar dan Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Bandung: Ytrama Widy
11