PENGARUH PENGGUNAAN AIR HASIL INDUKSI MAGNETIK TERHADAP CAMPURAN BETON NORMAL INFLUENCE OF MAGNETIC WATER INDUCTION TO USE IN THE NORMAL CONCRETE MIX
Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Program Studi Konstruksi Sipil Di Jurusan Teknik Sipil
Oleh : MULYADJI ABDUL BASITH WILLY AGUNG WIBOWO
NIM.101121053 NIM.101121063
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2013
ABSTRAK
Beton merupakan suatu campuran yang terdiri dari semen sebagai bahan pengikat dan
agregat halus, agregat kasar sebagai bahan pengisi kemudian dicampur dengan air sehingga
menjadi beton segar. Setelah mengeras maka disebut beton keras. Konstruksi beton telah
banyak digunakan pada bangunan-bangunan infrastruktur karena sifatnya yang memiliki kemampuan untuk menahan gaya tekan. Telah banyak penelitian dalam rekayasa beton, baik
dalam segi metode pelaksanaan pekerjaan beton maupun komposisi material bahan untuk campuran. Dalam rekayasa beton, air merupakan bahan penting yang berguna untuk proses
pencampuran beton. Pada penelitian ini, akan dilakukan penginduksian pada air secara
magnetik. Induksi magnetik air merupakan proses ketika air mengalir melewati medan magnet. Induksi magnetik pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengalirkan air melalui medan magnet dengan kuat medan magnet tertentu dengan variasi treatment time 15 d/l, 20 d/l, dan 25 d/l. Medan magnet pada penelitian ini dihasilkan dari batang magnet permanen jenis neodymium. Untuk mengetahui pengaruh air hasil induksi magnetik pada sifat-sifat beton maka dibuat benda uji dengan proporsi bahan pembentuk beton sama pada setiap campuran beton. Hasil dari pengujian induksi magnetik pada air dengan medan magnet 6000 Gauss atau 0,6 Tesla, Induksi magnetik merubah susunan molekul pada air. Pengaruh penggunaan air hasil induksi magnetik ditemukan pada uji slump beton segar dengan kenaikan sebesar 100% pada variasi treatment time 15 d/l, sedangkan pada uji tekan beton keras dihasilkan kenaikan sebesar 25% pada umur 21 hari, dan penurunan sebesar 1,43% yang dipengaruhi variasi treatment time pada saat proses induksi. Pada kuat lentur beton keras dihasilkan kenaikan pada umur 3, 7, dan 21 hari. Kenaikan nilai yang terjadi diuji setelah didapatkan grafik korelasi kemudian dibandingkan dengan benda uji campuran air normal. Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan proses induksi magnetik pada air terhadap pengaruhnya pada beton ini, memiliki variasi treatment time yang lebih banyak dengan magnet yang memiliki medan magnet lebih kuat. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi teknologi baru yang bermanfaat di bidang konstruksi beton. Kata kunci : konstruksi beton, induksi magnetik, treatment time, grafik korelasi, slump beton segar, kuat tekan, kuat lentur, pengembangan teknologi beton
ABSTRACT
Concrete is a mixture consisting of cement as a binder and fine aggregate, coarse
aggregate as filler material is then mixed with water to become fresh concrete. After the
concrete hardens, it is called hard. Concrete construction has been widely used in buildings because of its infrastructure that has the ability to withstand compressive force. Has been much
research in concrete engineering, both in terms of job execution methods and composition of concrete material to mix ingredients. In concrete engineering, water is an essential ingredient for the process of mixing
concrete. In this study, will be carried out on the water magnetically inducing. Magnetic water
induction is the process when water flows through a magnetic field. Magnetic induction in the study conducted by flowing water through a magnetic field with the magnetic field strength given by the variation of treatment time 15 d / l, 20 d / l, and 25 d / l. The magnetic field generated in this study of the permanent magnet type neodymium rods. To determine the effect of water on the results of the magnetic induction properties of the concrete specimens made with equal proportions of concrete forming material on each concrete mixture. Results of testing the water with a magnetic induction magnetic field 6000 gauss or 0.6 Tesla, magnetic induction changes the structure of water molecules on. Effect of magnetic water induction results found in fresh concrete slump test with an increase of 100% in the variation of treatment time 15 d / l, while the hard concrete compression test produced a rise of 25% at the age of 21 days, and a decrease of 1.43% which influenced by variations in treatment time during the process of induction. Hard on flexural strength of concrete produced an increase in the age of 3, 7, and 21 days. The increase in value that occurs after the tested correlation graphs obtained were then compared with normal water mixture specimen. For further development of the magnetic induction process is expected to influence water on the concrete, which has a variety of treatment time more with magnets that have a magnetic field is stronger. Expected results of this research into useful new technologies in the field of concrete construction.
Keywords: concrete construction, magnetic induction, treatment time, correlation charts, slump of fresh concrete, compressive strength, flexural strength, the development of concrete technology
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
Laporan Tugas Akhir dengan judul “Pengaruh Induksi Magnetik Air Terhadap menyelesaikan
Penggunaannya Pada Campuran Beton” tepat pada waktunya. Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma III Jurusan Teknik Sipil Program Studi Konstruksi Sipil Politeknik Negeri Bandung.
Serta sebagai dasar evaluasi berdasarkan hasil-hasil kegiatan perkuliahan yang telah dijalani dan sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis sendiri. Laporan ini berisi penelitian berdasarkan kajian dari beberapa referensi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang konstruksi campuran beton.
Penyusunanan laporan ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bimbingan, arahan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, yaitu kepada : 1.
Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
2.
Kedua orang tua, yang senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, doa, arahan dan bimbingan, serta dukungan moril, materil, maupun spiritual.
3.
Bapak Ir. Taufik Hamzah, MSA., MBA. Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung.
4.
Bapak R. Andjar Prasetyo, ST.MT. Selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung.
5.
Ibu Enung ST. MT. Selaku koordinator pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
6.
Bapak Iskandar, ST.MT. Wali Kelas KS 3B yang banyak memberikan penulis informasi dan arahan mengenai Praktek Kerja Lapangan.
7.
Bapak Aceng Subagdja, ST, MT. Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis pada saat penyusunan laporan Tugas Akhir.
8.
Bapak Nursyafril,ST.,SP1 selaku dosen penguji, atas segala masukannya kepada penulis.
9.
Bapak Ahmad Zulpanani.ST.,MT selaku dosen penguji, atas segala masukannya kepada penulis.
Didi Supardi selaku Teknisi Laboratorium Uji Bahan yang telah membantu dan 10. Bapak
memberikan pengarahan pada kami selama melaksanakan pengujian di Laboratorium.
11. Seluruh staf administrasi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung yang telah membantu kami dalam proses pelaksanaan Tugas Akhir ini.
12. Teman-teman seperjuangan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 2010 yang telah membantu dan memberi masukan yang membangun. banyak
13. Pihak – pihak lain yang telah membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satu – satu.
Semoga Allah SWT berkenan memberikan balasannya yang setimpal atas segala amal baik
dan jasa-jasa yang telah mereka berikan pada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran-saran
bermanfaat dan membangun, agar menambah pengetahuan dan kemampuan penulis dimasa yang akan datang. Semoga penulisan laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.
Bandung, Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
ABSTRACT ........................................................................................................... iv KATA PENGANTAR........................................................................................... v
vii DAFTAR ISI.......................................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR RUMUS ................................................................................................ xiii DAFTAR KONVERSI SATUAN ........................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv DAFTAR ISTILAH .............................................................................................. xvi BAB 1
BAB II
PENDAHULUAN............................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2
Maksud dan Tujuan .................................................................... 3
1.3
Ruang Lingkup ........................................................................... 3
1.4
Metode Penulisan........................................................................ 4
1.5
Sistematika Penulisan ................................................................. 6
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7 2.1
Deskripsi Umum Tentang Beton ................................................ 7 2.1.1 Spesifikasi Mutu Beton................................................... 8 2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Mutu Beton ....................... 9
2.2
Unsur Pembentuk Beton ............................................................. 11 2.2.1 Semen ............................................................................. 12 2.2.2 Air ................................................................................... 13 2.2.3 Agregat ........................................................................... 14
2.3
Perancangan Campuran Beton.................................................... 19
2.4
Penanganan Beton Segar ............................................................ 20
2.4.1 Pengadukan ..................................................................... 20
2.4.2 Penuangan Beton ke Cetakan ......................................... 20 2.4.3 Pemadatan Beton ............................................................ 21
2.4.4 Pengujian Beton Segar .................................................... 21
2.4.5 Perawatan Beton ............................................................. 22
2.5
Pengujian Beton Keras ............................................................... 23
2.6
Hasil Penelitian yang Mendukung.............................................. 26 2.6.1 Effect of Magnetic Water on Engineering
Properties of Concrete .................................................... 26
2.6.2 Efek Induksi Magnetik Pada Air .................................... 29
2.7
Komponen Pendukung Induksi Magnetik pada Air ................... 33 2.7.1 Magnet ............................................................................ 33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 35 3.1 Metode Pelaksanaan Penelitian ................................................... 35 3.2 Studi Pustaka ............................................................................... 37 3.3 Induksi Magnetik ......................................................................... 37 3.4 Uji Pendahuluan .......................................................................... 39 3.5 Persiapan Alat dan Bahan ............................................................ 40 3.6 Pengujian Bahan .......................................................................... 43 3.7 Perancangan Beton ...................................................................... 44 3.8 Pembuatan Agregat Kasar SSD ................................................... 45 3.9 Pemerikasaan Beton Segar .......................................................... 45 3.10 Pengujian Beton Keras ................................................................ 46 3.11 Evaluasi Data Hasil Pengujian Kekuatan Beton .......................... 46
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 48 4.1
Data Hasil Pemeriksaan Bahan................................................... 48 4.1.1 Data Hasil Pemeriksaan Bahan Campuran Beton .......... 48
4.2
Induksi Magnetik pada Air ......................................................... 52 4.2.1 Daya Magnet pada Batang Magnet Neodymium............ 52 4.2.2 Proses Induksi Magnetik pada Air .................................. 53
4.3
Data Perancangan Campuran Beton ........................................... 55 4.3.1 Kebutuhan Bahan Campuran Untuk Setiap 1 m3
Campuran Beton ............................................................. 56
4.3.2 Kebutuhan Bahan Untuk Setiap Pengadukan ................. 56
4.4
Pemeriksaan Beton Segar ........................................................... 58 4.4.1 Slump Test ...................................................................... 58
4.5
Pemeriksaan Beton Keras ........................................................... 59
4.5.1 Kuat Tekan Beton ........................................................... 59 4.5.2 Kuat Lentur Beton .......................................................... 63
4.6
Evaluasi Pengaruh Air Induksi Magnetik pada Campuran Beton ................................................................ 66
4.6.1 Pengaruh Penggunaan Air dengan Induksi
Magnetik pada Sifat-Sifat Beton Segar .......................... 66 4.6.2 Pengaruh Penggunaan Air dengan Induksi
Magnetik pada Sifat-Sifat Beton Keras .......................... 67 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 69 5.1
Kesimpulan ................................................................................. 69
5.2
Saran ........................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Beton dan Penggunaannya ................................................. 9
Tabel 2.2 Susunan Butir Agregat Halus Menurut ASTM C.33 ........................... 17 Konversi Uji Kuat Tekan Beton PBI 1971 ............................... 24 Tabel 2.3 Angka Tabel 2.4 Sifat Fisik Air Normal.......................................................................... 31
Tabel 3.1 Uji Pendahuluan ................................................................................... 40 Tabel 3.2 Gambar Peralatan ................................................................................. 41
Tabel 3.3 Syarat Pengujian Bahan ....................................................................... 44
Tabel 3.4 Jenis Pemeriksaan Beton Segar............................................................ 45 Tabel 3.5 Jumlah Benda Uji untuk pengujian kekuatan beton............................. 46
Tabel 4.1 Data Hasil Pemeriksaan Bahan Campuran Beton ................................ 49 Tabel 4.2 Hasil Analisa Ayak Agregat Halus ...................................................... 49 Tabel 4.3 Hasil Analisa Ayak Agregat Kasar ...................................................... 50 Tabel 4.4 Hasil Pengujian Konsistensi Pasta Semen ........................................... 55 Tabel 4.5 Hasil Pengujian Viskositas Air Metode Oswald .................................. 55 Tabel 4.6 Proporsi Campuran Beton untuk 1 m3 ................................................. 56 Tabel 4.7 Tabel jumlah volume beton yang dibutuhkan ...................................... 56 Tabel 4.8 Tabel kebutuhan bahan untuk setiap pengadukan................................ 57 Tabel 4.9 Hasil pengujian slump .......................................................................... 58 Tabel 4.10 Data hasil uji kuat tekan beton dengan variasi Treatment Time air magnetik pada umur 3, 7, dan 21 hari dalam KN ............................ 60 Tabel 4.11 Data hasil uji kuat tekan beton dengan variasi Treatment Time air magnetik pada umur 3, 7, dan 21 hari dalam MPA ............................. 61 Tabel 4.12 Data hasil uji kuat lentur beton dengan variasi Treatment Time air magnetik pada umur 3, 7, dan 21 hari dalam MPA ............................. 64 Tabel 4.13 Pengaruh penggunaan air dengan induksi magnetik pada sifat beton segar ........................................................................... 66 Tabel 4.14 Evaluasi pengaruh penggunaan air dengan induksi magnetik pada sifat-sifat beton keras ................................................... 67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2 Gambar 2.3
Konstruksi Beton Bangunan Transportasi .......................................
8
Transformasi alat induksi elektromagnetik pada air ........................
27
Berbagai macam formasi alat induksi magnetik.............................. 27
Gambar 2.4 Penempatan Medan Magnet Permanen ........................................... 28 Gambar 2.5
Perbandingan Pengaruh Posisi Penempatan Medan Magnet ........... 29
Gambar 2.6
Hasil penggunaan air magnetik pada campuran beton .................... 30
Gambar 2.7 Gambar 2.8
Struktur Air Pentagonal dan Hexagonal .......................................... 31
Kelompok Molekul Air pada Proses Magnetisasi ........................... 32
Gambar 2.9 Perubahan Molekul Air pada Induksi Magnetik .............................. 32 Gambar 3.1
Diagram alir Pelaksanaan Penelitian................................................ 36
Gambar 3.2
Mekanisme Proses Induksi Magnetik Pada Air ............................... 38
Gambar 3.3
Pesawat Induksi magnetik ................................................................ 38
Gambar 3.4
POT A-A Pesawat Induksi magnetik ............................................... 39
Gambar 4.1
Grafik Gradasi Agregat Halus.......................................................... 50
Gambar 4.2
Grafik Gradasi Agregat Kasar ......................................................... 51
Gambar 4.3
Magnet Neodymium pada Penelitian ............................................... 52
Gambar 4.4
Nilai medan magnet yang diuji dengan Teslameter ......................... 53
Gambar 4.5
Pesawat Induksi Magnetik ............................................................... 53
Gambar 4.6
Trial and Error Treatment Time Air ................................................. 54
Gambar 4.7
Grafik Perbandingan Nilai Slump Test Beton Segar ....................... 59
Gambar 4.8 Kurva Hubungan Treatment Time Air Magnetik Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Umur 3, 7 dan 21 Hari (KN) .................................................... 61 Gambar 4.9
Kurva Hubungan Treatment Time Air Magnetik Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Umur 3, 7 dan 21 Hari (MPA) ............................................. 62
Gambar 4.10
Diagram perbandingan nilai rata-rata kuat tekan pada variasi Treatment Time air magnetik .................................... 63
Gambar 4.11
Gambar 4.12
Terhadap Kuat Lentur Beton Pada Umur 3, 7 dan 21 Hari.......................................................... 64
Kurva Hubungan Treatment Time Air Magnetik
Grafik perbandingan nilai rata-rata kuat lentur pada variasi Treatment Time air magnetik .................................... 65
DAFTAR RUMUS
w *d Rumus 2.1 Berat Jenis Semen Portland = V2 V1 gr/ml ............................ 13 W1
Rumus 2.2 BJ Kering Kasar = W 1 W 2 ................................................................... 15
Bj Rumus 2.3 BJ Kering Halus = Bj Bp Bpj ...................................................... 15 Rumus 2.4 Penyerapan Air (agregat halus) =
Rumus 2.5 Penyerapan Air (agregat kasar) = Rumus 2.6
Kadar Lumpur
Bj Bk Bk x 100 %....................... 15 𝑊1−𝑊3 𝑊3
× 100%..... ..................... 15
W1 - W2 100% ................................................. 18 W1
Wcal - Wc Vc Rumus 2.7 Bobot Isi Agregat = ........................................................ 18 Rumus 2.8 Bobot Isi Beton = 𝐷 =
W1−W2 V
.......................................................... 22
Rumus 2.9 Rumus Perhitungan Tegangan 𝜎
=
𝑃 𝐴
............................................. 23
P
Rumus 2.10 Kuat Tekan Beton (fc) =
A
............................................................... 23 n
1 fci Rumus 2.11 Kuat Tekan Beton Rata-rata (fcr) =
n
.......................................... 24
PL 6 M bh2 PL 6 = bh 2 ...................................................... 25 Rumus 2.12 Kuat Lentur W
DAFTAR KONVERSI SATUAN
1kN
= 101,9716 kgf
1 kN
= 1000 N
1 kgf/cm2
= 0,0980665 Mpa
1 kg
= 1000 gram
1 inch
= 25,4 mm
1 km
= 1000000 mm
1 cm
= 10 mm
1 liter
= 1 dm3
1 dm3
= 1000 cm3
1 m3
= 1000 dm3
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I I-I
UJI VISKOSITAS AIR
I-II
UJI KONSISTENSI PASTA SEMEN
LAMPIRAN II II-I
PENGUJIAN SEMEN
II-II
PENGUJIAN AGREGAT HALUS
II-III
PENGUJIAN AGREGAT KASAR
LAMPIRAN III III-I
DATA PERANCANGAN (MIX DESIGN) CAMPURAN BETON
LAMPIRAN IV IV-I
PENGUJIAN SLUMP BETON
LAMPIRAN V
V-I
UJI KUAT TEKAN BETON
V-II
UJI KUAT LENTUR BETON
DAFTAR ISTILAH
A
Agregat
: material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak
tungku besi, yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau
adukan
Agregat Halus
Agregat Kasar
: pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm. : kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5-40 mm
Agregat Campuran
: bahan batu-batuan yang netral (tidak bereaksi) dan merupakan bentuk sebagian besar beton (misalnya: pasir, kerikil, batupecah, basalt)
Adukan
: campuran antara agregat halus dan semen portland atau sembarang semen hidrolik yang lain dan air.
Additive
: bahan tambah untuk campuran beton
ASTM
: singkatan dari American Society of Testing and Materials
B Bahan Tambahan
: suatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang dibubuhkan kedalam campuran beton selama pengadukan dalam jumlah tertentu untuk merubah beberapa sifatnya
Beton
: campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat.
Beton Bertulang
: beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua
material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja
Beton Normal
: beton yang mempunyai berat isi 2200- 2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang
tidak menggunakan bahan tambahan.
: beton bertulang yang telah diberikan tegangan dalam untuk
Beton Pratekan
mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja
Beton Pracetak
: elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang
dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.
Beton Polos
: beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan minimum
Bleeding
: beton yang kelebihan air, sehingga air semen naik ke permukaan
Batching Plant
: lokasi/tempat pengadukan campuran beton
Berat Jenis
: perbandingan antara berat dan volume suatu material
Bekisting
: suatu sarana pembantu struktur beton untuk pencetak beton sesuai Dengan ukuran, bentuk, rupa atau pun posisi yang direncanakan
Bounding Water
: air dengan formasi rangkaian molekul H20 yang cenderung Membentuk kelompok besardan tidak stabil
C Cast in Situ
: pelaksanaan pracetak beton di lapangan
Clustered Water
: air dengan susunan molekul H2O membentuk kelompok kecil/stabil
F Faktor Air Semen
: perbandingan antara jumlah semen dan air pada beton
K
Konstruksi Beton
: beton yang berfungsi sebagai elemen konstruksi
M Mix Design
: disain campuran beton berdasarkan berat atau volume
Modulus Kehalusan : jumlah presentase tertahan kumulatif untuk satu seri ukuran ayakan
Yang kelipatan dua, dimulai dari ukuran terkecil 0,15 mm dibagi 18
Molen/Mixer
: alat pengaduk campuran beton
S Segregasi
: pengelompokan agregat yang homogen pada adukan beton, dimana Agregat kasar terpisah dengan agregat halus
Slump
: alat uji konsistensi/kekentalanbetonsegar
Setting Time
: pengaturan atau penentuan waktu ikat pada beton
SSD
: singkatan dari Saturated Surface Dry (jenuh permukaan kering)
T Treatment Time
: lamanya air mengalir melewati medan magnet per satuan liter
V Velocity
: kekentalan suatu unsur material
W Workability
: kemudahan didalam pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi beton
DAFTAR PUSTAKA
1.
1)
Wibawa,Tatang.2008.”Beton”.8Oktober.psdg.bgl.esdm.go.id/.../mineral/Mak
alah%20Pasirbesi_Ende.pdf tatang-wibawa.blogspot.com/
2. Mulyono, Tri. Teknologi Beton.Yogyakarta : ANDI, 2004 3.
2)
SNI Bahan Bangunann SIB2GP
4. ________.nodate.”Kuliah Ranglaian Magnet”.Intstitut Teknologi Bandung.
5.
3)
Subagja, Aceng. 2004. Rancangan Campuran Beton Normal Metode ACI dan
DoE (Revised). Bandung: Laboratorium Uji Bahan Politeknik Negeri Bandung. 6.
4)
Departemen Pekerjaan Umum.2005.”Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan
Jembatan”. Pusat litbang prasarana transportasi Badan penelitian dan pengembangan. 7. ________.2010.”Pengertian dan Sifat-sifat Magnet”. 2 Agustus. http://www.gexcess.com/1805/pengertian-magnet-dan-sifat-sifat-magned/ 8. ________.2010.”Magnet”. 2 Agustus. http://id.wikipedia.org/wiki/Magnet 9. ________.2010.”Kemagnetan”.2Agustus.http://umum.kompasiana.com/2009/ 03/15/kemagnetan/ 10. 5)Subagdja, Aceng. 2009. Praktikum Pengujian Bahan Perekat dan Agregat Untuk Campuran Beton. Bandung : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung 11. 6)Saddam M. Ahmed. 2009. Effect of Magnetic Water on Engineering Properties of Concrete, Iraq : University of Mosul
7)McMahon, Craig Andrew. 2009. Investigation of the quality of water treated 12.
by magnetic fields, England : University of Southern Queensland
13. 8)Akbar, Ahmad. Sawitri, Dyah dan Fauzan, Ahmad. 2011. Analisis Energi Magnetik Pada Magnet Permanen Akibat Perlakuan Meka-Magnetik, Surabaya : Intsitut Teknologi Sepuluh Nopember
14. 9)Dr. Jhon, Shik Mu. Hexagonal Water