perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN PESERTA CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI)
Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh: ISTIQOMAH D. R. NIM F0305067
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2009
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN PESERTA CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI)
Surakarta, 27 Agustus 2009 Disetujui dan diterima oleh Pembimbing Skripsi,
(Drs. Eko Arief Sudaryono, Msi.,Ak.BKP) NIP. 196112311988031006 commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S-1 (Strata Satu) Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Surakarta, 7 September 2009
Tim Penguji Skripsi
1. Doddy Setiawan, SE, M.Si, Ak. IMRI NIP. 197502182000121001
(
)
2. Drs. Eko Arief Sudaryono, Msi., Ak., BKP NIP. 196112311988031006
(
)
3. Dra. Setianingtyas H.,MM.,Ak. NIP. 196004271986012001
(
)
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka bila telah selesai suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan lainnya. Dan hanya kepada Tuhanlah engkau berharap.” (As-Syarh: 6-8) “^_^ Usia itu pasti, tapi dewasa itu merupakan pilihan ^_^” Semua itu akan datang tepat pada waktunya (anonim) “Bersyukurlah tatkala ALLAH memberi ujian dan cobaan pada kita, karena ALLAH masih menyayangi dan memperhatikan kita melalui ujian dan cobaan itu” (anonim)
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan untuk:
ALLAH SWT Rasulullah SAW Bapak Ibuku tersayang, dan Adikku tercinta
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrahim. Alhamdulillahirrobbil’alamiin… Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan hidayah dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi
yang
berjudul
”PENGARUH
PENERAPAN
GOOD
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN PESERTA CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI)“ sebagai tugas akhir guna melengkapi syaratsyarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hambatan, rintangan, dan tantangan senantiasa mengiringi setiap aktivitas. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak, oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.. 2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, M.Si, Ak. selaku dosen Pemimbing Akademik yang telah memberikan dukungan dan pengarahan selama masa studi penulis di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Terima kasih untuk segala saran dan himbauan yang telah Bapak berikan. commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Bapak Drs. Eko Arief Sudaryono, M.Si., Ak. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan terbaik untuk kuliah dan juga hidup. Banyak hal yang bisa saya petik dari petuah Bapak. 5. Ibu Dra. Evi Gantyowati, M.Si, Ak. atas kepercayaan yang telah Ibu berikan untuk membantu sedikit pekerjaan jurusan, portifolio dan self evaluation. Terima kasih untuk semua pelajaran yang telah Ibu berikan. 6. Seluruh staf dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Menutup uraian ini, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. Dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada, semoga skripsi ini mampu menjadi salah satu alternatif solusi menghadapi fenomena dunia yang semakin hari semakin memberikan tantangan hidup. Kritik, saran serta masukan senantiasa penulis harapkan untuk kemajuan bersama. Terima kasih.
Surakarta, September 2009
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ALSO GREAT THANKS TO: • Ibu Bapak tersayang (my inspiration) yang selalu memberikan dorongan tanpa paksaan bagi anakmu untuk menyelesaikan skripsi ini dan lulus disaat Ibu Bapak mengharapkan Izty lulus. Maaf kalau Izty belum bisa sepenuhnya membahagiakan Ibu Bapak. Namun Izty akan selalu berusaha untuk membahagiakan Ibu Bapak di sisa hidup yang aku punya. Aku bisa jadi seperti sekarang karena kasih sayang tulus dan doa restumu. Mohon doa restu agar anakmu bisa melangkah lebih baik lagi di masa depan., amiin...;) • Adikku tercinta dan satu2nya, Vivi, makasih uda jadi adik yang baik buat Mbak selama ini. Teruskan perjuanganmu di Akuntansi FE UNS, hadapi semua yang ada dan InsyaALLAH kamu akan jadi lebih baik. • Keluarga besarku (Pakdhe–Budhe, Om-Bulik, Maz-Mbak-Adek) di Solo, Jakarta, dan Sidoharjo. Aku bener2 bersyukur punya keluarga yang kompak seperti kalian. We have a nice family. • Ustadz Maz Dhanu, walaupun aku tidak mengenalmu secara pribadi tapi aku bersyukur karena ALLAH SWT telah memberiku kesempatan untuk mengenal tausiyahmu tentang hidup dan akhlaq yang telah mengubah hidupku sedikit demi sedikit. • Maz Dhika, terima kasih untuk 3 tahun ini yang ikhlas menemaniku dalam suka dan duka. Tapi maaf jika aku hanya bisa menemanimu saat suka tanpa duka. Aku duluan ya, maz. Kamu tetap semangat ya.. Maaf untuk semua kesedihan yang engkau rasakan selama ini. • Sahabat-sahabatku: Nok (my twin sister) yang sering aku tumpahin sebagian besar isi hatiku; commit Rita (to myuser little sister) emang kamu yang
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
paling kecil, tapi hatimu paling gede, cay; Mbaqo (my fun sister) yang udah nyediain basecamp terbaik buat kita; Adjenk (my old sister) yang sering kasih petuah buat aku tentang hidup, agama dan cinta. Makasih ya sobat2ku, kalian uda kuatin aku waktu aku jatuh. Kalian masih mau nrima aku lagi sebagai sahabatmu setelah sekian lama aku hilang. Kalian uda buat aku ngerti dan berartinya sahabat dalam hidupku. Kalian gak akan tergantikan selamanya. Aku sedih, disaat aku menemukan lagi cinta kalian buat aku, kita harus berpisah. Tapi aku yakin, hati kita gak akan berpisah mpe kapanpun. ;) • ”Rie,,,” yang udah jadi oase dalam hidupku saat hatiku rapuh dan kekeringan. Terima kasih untuk segala bentuk perhatian yang telah diberikan untuk ibadah dan hidupku, dan juga untuk pelajaran hidup yang telah engkau tularkan padaku. Kamu buat aku lebih ngerti makna mencintai ALLAH ^_^ • Anak-anak Rezeh Community (Dhega, Shaka, Uwuh, Topenk, Jenggot, Bebek, Lehor, Poah, Fuad, Indra, DeCe, Adj, Umi, Dian, Gendhuk) makasih buat touring yang indah di masa kuliah. Kalian emang temen2 yang gak ada matinya... • Rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2005 (Prima, Anggi, Dina, Eria, Indah, Merry, Linda, Nelly,
Sari, Ratna, Sapto, Susilo, Tara, Tanti,
Pram, Doti, Poo, Saef, Ajeng Astri, Bebek, Andrias, Angga, Arief, Begug, Ulie, Ayu, Bintang, Aio’, Chaterine, Chuznul, Dindoel, Donny, Lina, Esti, Feby, Ferdy, Ferri, Gery, Manchu, Hendi, Profesor, Munawir, Ika Puspita, Ika Swasti, Pokil, Indrow, Intan, Istiqomah, Ita, Ardi, Laras, Laura, Andrek, Topenk, Mio, Mari, Mieke, Memed, Yayat, Novrian, Nugroho Ninghyol, Pentul, Ema, Manda, Iin, Ana, Putri, Vita, Sayid, Tika, Juned, Errik, Wilis, Yanno, Dita, Yoga, Fahmi, Moniqe ) kalian emang bener2 commit to user Gold Generation.
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
• Temen2 SMA-ku (Ike, Arif, Ndika, Iwan, Dhani, Gitra, Hiro, Yaning, Puti, Tria, dll) tanpa kalian mungkin sekarang aku gak akan jadi kayak gini. Mizz U all.. • Lek Timin, Mamah, dan Mb’ Mur yang udah mau dengerin curhatku dan bantuin aku untuk apapun. Lek Timin, ini Izty lho bukan Umi..;), maturnuwun nggih atas segala bantuannya waktu daftar kompre dan pendadaran. • Pak Man dan Pak Pur, yang selalu menyapaku dikala aku berangkat dan pulang kuliah, sejak pagi hingga sore hari. • Dan juga untuk semua orang yang ikut berpengaruh dalam hidupku. Thanks kalian udah masuk dalam hidupku.
JJJ
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………
i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….
iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….
v
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
vi
DAFTAR ISI …...…………………………………………………………
xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………
xiv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..
xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………
xvi
ABSTRAK………………………………………………………………..
xvii
ABSTRACT………………………………………………………………
xviii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………
1
B. Perumusan Masalah……………………………………
8
C. Tujuan Penelitian...…………………………………….
8
D. Manfaat Penelitian..……………………………………
8
E. Sistematika Penulisan…………………………………..
9
TELAAH PUSTAKA A. Good Corporate Governance (GCG)………………….
10
B. Corporate Governance Index (CGPI)…..… commit toPerception user
15
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Kinerja Keuangan Perusahaan………………………...
17
D. Nilai Pasar Perusahaan….……………………………..
18
E. Penelitian
BAB III
BAB IV
Terdahulu
dan
Pengembangan
Hipotesis……………………………………………….
19
F. Kerangka Teoritis………………………………………
27
METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ………..……………………………..
28
B. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel….
28
C. Variabel Penelitian dan Pengukuran …...………………
33
D. Sumber Data………………. …………………………...
36
E. Metode Analisis Data…………………………………..
37
1. Analisis Statistik Deskriptif...….....………………….
37
2. Pengujian Kualitas Data …...………………………..
37
3. Pengujian Hipotesis…………………………………..
42
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel Penelitian….…………...……….......
49
B. Statistik Deskriptif…………………………….………..
50
C. Pengujian Kualitas Data………………………………...
52
1.Uji Normalitas...............................................................
52
2.Uji Asumsi Klasik.........................................................
54
D. Pengujian Hipotesis……………………………………..
58
1. Pengujian Hipotesis 1………………………….
58
2. Pengujian Hipotesis 2…………………………
61
E. Pembahasan………………………………………. commit to user
63
xii
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
digilib.uns.ac.id
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……………………………………………..
67
B. Keterbatasan Penelitian…………………………………
68
C. Saran…………………………………………………….
69
D. Implikasi Penelitian……………………………………..
70
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..
71
LAMPIRAN………………………………………………………………
75
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
Halaman
1. Rerangka Teoritis I ………………………….......……...…............
commit to user
xiv
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
TABEL
Halaman
1
Corporate Governance Perception Index 2003……………….
29
2
Corporate Governance Perception Index 2004.………………
30
3
Corporate Governance Perception Index 2005…..…………..
30
4
Corporate Governance Perception Index 2006.......................
31
5
Corporate Governance Perception Index 2007..…………….
32
6
Kriteria Pengujian DW Test……………………………..........
41
7
Statistik Deskriptif……………………………………………
50
8.
Hasil Uji Normalitas………………………………………….
53
9.
Hasil Uji Multikolinearitas……………………………………
55
10.
Hasil Uji Autokorelasi………………………………………...
56
11.
Hasil Uji Heterokedastisitas………………………………….
57
12.
Hasil Regresi Persamaan 1…………………………………..
59
13.
Hasil Regresi Persamaan 2…………………………………..
61
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Halaman
1
Hasil Statistik Deskriptif.…………….……………………….
75
2
Hasil Uji Normalitas….……………………………………….
76
3
Hasil Uji Multikolinearitas...………………………………….
82
4
Hasil Uji Autokorelasi.......................………………………...
83
5
Hasil Uji Heterokedastisitas…………………..……………...
84
6
Hasil Pengujian Regresi Persamaan 1……………………….
86
7
Hasil Pengujian Regresi Persamaan 2..……………………...
87
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Istiqomah D. R. NIM. F 0305067
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI PASAR PERUSAHAAN PESERTA CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan mencari bukti empiris mengenai pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan yang menjadi peserta pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI). Penerapan good corporate governance diproksikan dengan indeks persepsi penerapan corporate governance yang dikeluarkan oleh IICG. Kinerja keuangan diukur dengan Return on Equity (ROE) sedangkan nilai pasar diukur dengan rasio Market to Book Value (MBV). Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis yang diuji, yaitu (1) Penerapan good corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan (2) Penerapan good corporate governance berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan. Kedua hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Sampel penelitian ini terdiri dari 71 perusahaan yang menjadi peserta pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) selama tahun 20032007. Data sampel diperoleh melalui purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan good corporate governance berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Namun penerapan good corporate governance tidak berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan. Kata Kunci: good corporate governance, CGPI, kinerja keuangan, nilai pasar
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Istiqomah D. R. NIM. F 0305067
THE INFLUENCE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION TO FINANCIAL PERFORMANCE AND FIRM VALUE THE MEMBER OF CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI)
The aim of this research is to examine and find out empirical evidence about good corporate governance implementation on financial performance and firm value the member of Corporate Governance Perception Index (CGPI). Good corporate governance implementation is proxied by perception index of corporate governance implementation that issued by IICG. Financial performance is measured by Return on Equity (ROE) and firm value is measured by Market to Book Value ratio. This research consist of two hypothesis to be tested, (1) good corporate governance implementation have influence on financial performance, and (2) good corporate governance implementation have influence on firm value. These hypothesis are tested using multiple linier regression analysis. The sample of this research consist of 71 companies that being member of Corporate Governance Perception Index (CGPI) during 2003-2007. The data of the sample are collected trough purposive sampling. The result of this research shows that good corporate governance implementation have positive and significant influence on financial performance. But good corporate governance implementation have no influence on firm value. Keyword: good corporate governance, CGPI, financial performance, firm value
commit to user xviii
BAB I PENDAHULUAN
perpustakaan.uns.ac.id A. Latar Balakang Masalah
digilib.uns.ac.id
Dalam satu dekade ini, telah terjadi dua krisis finansial yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian dunia. Pertama terjadi pada tahun 1997 yang mengguncang negara-negara berkembang khususnya di Asia. Kemudian pada tahun 2008, krisis finansial global kembali melanda dunia yang berawal dari kasus subprime mortgage yang dialami oleh Amerika Serikat. Namun, untuk krisis finansial kali ini sangat berdampak pada kelesuan ekonomi dan pasar modal di berbagai negara maju dan negara berkembang. Dua krisis ini ditengarai karena kurangnya penerapan good corporate governance (GCG) di negaranegara tersebut (Swa, 2009). Saat ini, dunia sedang gencar mempromosikan penerapan GCG. Pada dasarnya, sistem ini menyediakan perlindungan yang efektif terhadap pemegang saham dan kreditur sehingga mereka dapat meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka akan mendapatkan pengembalian investasi yang tepat. Lebih jauh lagi, sistem ini juga membantu menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan efisiensi dari sektor perusahaan. Setelah terjadi krisis tersebut, perusahaan-perusahaan mulai dituntut untuk menerapkan GCG dan lebih melindungi kepentingan stakeholders. Begitu juga setelah muncul kasus runtuhnya perusahaan sekelas Enron dan WorldCom,
1
commit to user
2
yang disinyalir juga dikarenakan oleh lemahnya penerapan GCG, serta ambruknya Lehman Brothers dan Merrill Lynch baru-baru ini. Salah satu ciri utama lemahnya penerapan GCG adalah adanya tindakan mengutamakan kepentingan pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Jika para perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id manajer perusahaan melakukan tindakan untuk mementingkan diri sendiri serta mengabaikan kepentingan para investor, maka akan dapat menurunkan harapan investor mengenai pengembalian (return) atas investasi yang telah mereka tanamkan pada perusahaan sehingga hal tersebut akan membuat capital inflows (aliran modal masuk) suatu negara menjadi berkurang sedangkan capital outflows (aliran modal keluar) pada suatu negara akan mengalami peningkatan (Darmawati, 2004). Dengan meningkatnya aliran modal keluar dari suatu negara, maka akan mengakibatkan harga-harga saham di negara tersebut menurun. Harga saham yang rendah dapat berimbas pada keadaan pasar modal yang menjadi tidak berkembang dan juga berdampak pada nilai tukar mata uang negara tersebut. GCG merupakan suatu konsep yang diajukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui pengawasan kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholders berdasar pada peraturan. Konsep GCG diajukan untuk dapat mencapai pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Secara teoritis, penerapan GCG yang didukung dengan penegakan hukum yang baik diharapkan dapat mencegah berbagai bentuk kecurangan, ketidakjujuran ataupun salah saji material dalam pengungkapan laporan keuangan yang dapat merugikan para pemakai laporan keuangan tersebut, khususnya stakeholders, karena tidak mencerminkan kondisi
commit to user
3
perusahaan yang sesungguhnya. Sehingga, dengan menerapkan corporate governance yang baik, akan dapat meminimalkan risiko yang mungkin dilakukan oleh pihak manajemen atas keputusan yang dapat menguntungkan pihak-pihak tertentu dan mengabaikan kepentingan stakeholders. Dalam upaya menegakkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id GCG, beberapa negara menggunakan pendekatan regulasi untuk mendorong praktik GCG yang kemudian direspon oleh perusahaan dengan mematuhi peraturan tersebut (Harjapamekas, 2007). Masalah lain yang juga tidak bisa lepas dari lemahnya penerapan GCG adalah masalah keagenan, atau yang sering disebut dengan teori keagenan (agency theory). Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara satu pihak atau lebih (principal) yang melibatkan pihak lain (agent) untuk melaksanakan suatu jasa (service) atas nama mereka dan menyerahkan tanggung jawab serta pembuatan keputusan kepada agent (Jensen and Meckling, 1976). Agency Theory ini menyebabkan adanya pemisahan antara agent (manajemen) dan principal (pemilik). Pihak manajemen bekerja untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal begitu juga dengan pemilik yang mengharapkan keuntungan dari perusahaan. Adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan tersebut dapat menimbulkan konflik. Terjadinya konflik yang disebut agency conflict disebabkan karena principal dan agent mempunyai kepentingan yang berbeda dan saling bertentangan. Jika agent dan principal berupaya memaksimalkan kepentingan masing-masing, serta memiliki keinginan dan motivasi yang berbeda, maka ada alasan untuk percaya bahwa agent tidak selalu bertindak sesuai dengan keinginan principal (Jensen dan Meckling, 1976).
commit to user
4
Teori pemisahan antara agent dan principal menyatakan bahwa agent mengelola perusahaan dan bertindak untuk memaksimalkan keuntungan bagi principal. Namun pada praktiknya, adanya perbedaan kepentingan antara agent dan principal, yang disebut konflik keagenan, pada akhirnya dapat berpotensi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mempengaruhi nilai perusahaan yang dicerminkan oleh kinerja keuangan (fundamental) dan nilai pasar saham. Agency theory mengidentifikasi potensi konflik kepentingan antara pihak-pihak dalam perusahaan yang mempengaruhi perilaku perusahaan dalam berbagai cara yang berbeda (Jensen dan Warner, 1988 dalam Syakhroza, 2003). Akhir-akhir ini, pembahasan mengenai perlindungan investor merupakan hal yang sangat penting. Di beberapa negara, ekspropriasi yang dilakukan oleh para manajer dan para pemegang saham pengendali (controlling shareholders) terhadap para pemegang saham minoritas dan para kreditor sangat besar (La Porta, et. al, 2000). Corporate governance merupakan serangkaian mekanisme yang dapat melindungi pemegang saham minoritas dari ekspropriasi yang dilakukan oleh manajer dan pemegang saham pengendali dengan penekanan pada mekanisme legal (Shleiver dan Vishny, 1997). La Porta et. al (2000) berpendapat bahwa penerapan corporate governance yang rendah dalam bentuk law enforcement (penegakan hukum) yang rendah merupakan suatu faktor yang menyebabkan krisis finansial. Di Indonesia, isu mengenai corporate governance sudah didengungkan sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 yang berkembang menjadi krisis multidimensi yang berkepanjangan. Krisis tersebut antara lain terjadi karena
commit to user
5
banyak perusahaan yang belum menerapkan GCG secara konsisten, khususnya belum diterapkannya etika bisnis. Kemudian pada tahun 1999, dibentuk suatu Komite
Nasional
Kebijakan
Corporate
Governance
(KNKCG)
yang
mengeluarkan Pedoman Good Corporate Governance untuk mewujudkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan corporate governance yang baik di Indonesia. Dalam Pedoman Good Corporate Governance Indonesia terdapat lima asas penerapan GCG, antara lain: transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan. Masih banyak perusahaan publik yang menerapkan GCG pada tampilan luarnya saja dan pihak manajemen perusahaan sering memoles kinerja keuangan perusahaan sebaik mungkin (Gaman, 2007). Pada tahun 2001, dibentuk suatu badan yaitu IICG (The Indonesian Institute for Corporate Governance) untuk mensurvei penerapan GCG di perusahaan publik dan BUMN, yang bekerja sama dengan majalah Swa. IICG memeringkat perusahaan yang menerapkan corporate governance dengan baik yang dicerminkan dengan indeks persepsi atas penerapan corporate governance (CGPI). Namun, hal ini kurang mendapat respon dari perusahaan. Dari sekitar 300 perusahaan lebih yang terdaftar di BEI, tidak lebih dari 60 perusahaan yang bersedia disurvei oleh IICG. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan corporate governance di Indonesia masih sangat kurang. Pernyataan ini juga diperkuat oleh survei yang dilakukan CLSA (Credit Lyonnaise Securities Assets) pada tahun 2003 yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan skor GCG terendah di Asia Tenggara (Arland, 2005).
commit to user
6
Meskipun survei yang dilakukan oleh IICG ini kurang direspon oleh perusahaan, namun perusahaan yang mengikuti survei GCG ini mendapat kesan baik di mata para investor. Menurut penelitian yang dilakukan majalah Swa, mayoritas perusahaan yang menerapkan GCG memiliki kinerja perusahaan yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id semakin membaik. Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan yang menerapkan corporate governance dengan baik, maka kinerja perusahaan pun juga ikut meningkat. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan, investor akan lebih mempercayai perusahaan tersebut sehingga harga saham juga mengalami peningkatan, yang dapat digunakan sebagai indikator meningkatnya nilai perusahaan. Penelitian ini termotivasi untuk menguji secara empiris pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan. Hal ini didasarkan pada, pertama, pentingnya penerapan good corporate governance pada perusahaan dimana perusahaan yang menerapkan tata kelola yang baik mampu bertahan dari terpaan krisis ekonomi pada tahun 1998. Kedua, belum begitu banyak penelitian tentang corporate governance yang menggunakan Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebagai proksi untuk mengukur penerapan corporate governance. Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan corporate governance menggunakan proksi antara lain: komite audit, dewan
komisaris, kepemilikan institusional, kepemilikan
manajerial, dan komposisi dewan komisaris. Arland (2005) meneliti dampak GCG terhadap volume transaksi harian saham
dan
kinerja
keuangan
perusahaan
commit to user
publik
yang
masuk
dalam
7
pemeringkatan indeks persepsi corporate governance. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan corporate governance dengan baik, volume transaksi saham harian tinggi diikuti dengan kinerja keuangan yang baik pula. Sehingga jika perusahaan menerapkan GCG, maka fundamental perusahaan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id akan baik dan berimbas pada peningkatan volume transaksi saham. Penelitian ini mengembangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Darmawati, dkk (2004) yang menguji hubungan corporate governance terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan peserta CGPI tahun 2001 dan 2002, serta penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2006) yang menguji pengaruh penerapan GCG, ukuran perusahaan dan leverage terhadap market to book value pada perusahaan peserta CGPI tahun 2001 – 2004 dan 2006. Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain: a. Penelitian ini merupakan penggabungan dari dua penelitian tersebut, yakni menguji pengaruh penerapan good corporate governance terdahap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan. b. Kedua, penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan masuk dalam indeks persepsi corporate governance tahun 2003 – 2007. c. Ketiga, penelitian ini menambahkan variabel kontrol ukuran perusahaan, kesempatan
tumbuh
perusahaan,
dan
rasio
utang perusahaan
yang
mempengaruhi penerapan GCG agar hubungan kausalnya menjadi lebih baik.
commit to user
8
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan dicoba untuk dijawab dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan? perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2. Apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk membuktikan secara empiris apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan; 2. Untuk membuktikan secara empiris apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain: 1. Bagi peneliti dan akademisi, dapat memberi manfaat secara empiris dengan mengetahui seberapa besar penerapan Good Corporate Governance mampu mempengaruhi kinerja keuangan dan nilai pasar suatu perusahaan. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menerapkan Good Corporate Governance pada perusahaan sebagai salah satu sarana meningkatkan kinerja keuangan serta nilai pasar perusahaan.
commit to user
9
3. Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk mengetahui perusahaan apa dan bagaimana yang akan dijadikan sebagai tujuan investasinya.
perpustakaan.uns.ac.id E. Sistematika Penulisan
digilib.uns.ac.id
Penelitian ini akan disajikan dengan sistematika sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab ini merupakan bagian awal dari pembahasan penelitian yang menyajikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
Bab II
Telaah Pustaka Bab ini menjelaskan akan telaah pustaka mengenai teori yang melandasi penelitian ini, serta menyajikan telaah penelitian yang telah dilakukan dan pengembangan hipotesis
Bab III
Metode Penelitian Bab ini menjelaskan populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian dan penegukurannya, sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data dalam bentuk analisis regresi linear berganda dan uji asumsi klasik yang dilakukan sebelum analisis regresi, dan pengujian hipotesis.
Bab IV
Analisis Data dan Pembahasan
commit to user
10
Pada bab ini akan membahas deskripsi variabel penelitian, uji asumsi klasik sebelum menganalisis regresi, pengujian hipotesis, dan pembahasan hipotesis beserta studi literatur dan penelitian terdahulu yang sesuai dengan hasil analisis regresi. perpustakaan.uns.ac.id Bab V Penutup
digilib.uns.ac.id
Bab ini adalah bagian akhir dari penelitian yang berisi kesimpulan yang didapat setelah penelitian dilakukan, keterbatasan penelitian yang ada, serta saran yang diajukan penulis untuk perusahaan dan peneliti lain yang berminat untuk melaksanakan penelitian dengan topik dan isu mengenai corporate governance.
commit to user
11
BAB II TELAAH PUSTAKA perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A. GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Menurut Forum for Corporate Governance Indonesia (FCGI), corporate governance didefinisikan sebagai ‘seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajibannya, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan
dan
mengandalikan
perusahaan’.
Tujuan
dari
corporate
governance ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Shleiver dan Vishny (1997) mendefinisikan corporate governance sebagai serangkaian mekanisme yang dapat melindungi pihak-pihak minoritas (outside investor/minority shareholders) dari ekspropriasi yang dilakukan oleh para manajer dan pemegang saham pengendali (controller) dengan penekanan pada mekanisme legal. Sedangkan Good Corporate Governance (GCG) didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan guna memberikan nilai tambah perusahaan yang berkesinambungan dalam jangka panjang (FCGI, 2006). GCG merupakan sistem yang dapat memberikan
commit to user
12
perlindungan dan menjamin hak stakeholders. Menurut Pedoman Umum GCG Indonesia (2006), good corporate governance diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan, dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan. Salah satu ciri perusahaan yang corporate governance-nya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id baik adalah melaporkan informasi dengan lebih cepat, akurat, dan lengkap (Arifin, 2003). Isu mengenai corporate governance muncul karena adanya teori keagenan yang menyatakan adanya pemisahan kepentingan antara agent (manajemen) dan principal (pemilik). Manajer menginginkan laba yang tinggi bagi perusahaan, namun kadang mereka tidak memperhatikan kepentingan pemegang saham sebagai pemilik perusahaan. Manajer akan bertindak secara oportunistik dengan mengambil keuntungan pribadi sebelum memenuhi kepentingan pemegang saham (Syakhroza, 2003). Hal tersebut sering dinamakan sebagai konflik keagenan (agency conflict). Konflik keagenan timbul akibat ketidakyakinan pemilik modal dalam memperoleh return atas investasinya pada perusahaan dengan benar. Masalah keagenan yang menimbulkan terjadinya pemisahan fungsi antara pemilik dan manajemen memiliki pengaruh negatif yaitu manajemen (pengelola) perusahaan sangat leluasa dalam memaksimalkan laba, yang cenderung mengarah pada proses memaksimalkan kepentingan manajemen sendiri dengan biaya yang ditanggung oleh pemilik (pemegang saham) perusahaan. Kondisi ini terjadi karena adanya informasi asimetri antara manajemen dan pemilik perusahaan yang tidak memiliki sumber dan akses yang memadai untuk
commit to user
13
memperoleh informasi yang digunakan untuk memonitor kinerja manajemen (Richardson, 1998). Isu mengenai corporate governance di Indonesia muncul setelah terjadi krisis moneter pada tahun 1997. Faktor utama penyebab krisis tersebut adalah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id lemahnya penerapan corporate governance pada perusahaan-perusahaan Indonesia (FCGI, 2004). Kehadiran good corporate governance dalam memulihkan krisis yang terjadi di Indonesia menjadi mutlak diperlukan mengingat GCG mensyaratkan suatu pengelolaan yang baik di dalam sebuah organisasi. GCG mampu memberikan perlindungan dan jaminan hak terhadap stakeholders,
termasuk
didalamnya
shareholders,
kreditur,
karyawan,
pemerintah, konsumen, dan stakeholders lainnya (Naim, 2000 dalam Hastuti, 2005). Secara umum, tujuan perusahaan menerapkan prinsip good corporate governance antara lain adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing 2. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah 3. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan 4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari stakeholders terhadap perusahaan 5. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum. Forum for Corporate Governance Indonesia (FCGI) pada tahun 2001 merumuskan lima prinsip penerapan GCG, yaitu:
commit to user
14
a. Transparency
(Transparansi),
yaitu
mengelola
perusahaan
secara
transparan dengan semua stakeholders. Di sini para pengelola perusahaan harus berbuat secara transparan kepada investor, jujur apa adanya dalam membuat laporan keuangan, tidak manipulatif. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id b. Independency (Kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola
secara
professional
tanpa
benturan
kepentingan
dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat. c. Accountability (Akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban dalam perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. d. Responsibility (Pertanggungjawaban), yaitu kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi. e. Fairness (Kewajaran), yaitu kesetaraan atau perlakuan yang adil dalam memenuhi hak dan kewajiban terhadap stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangan yang berlaku. Dengan adanya penerapan corporate governance dalam suatu perusahaan maka menghasilkan suatu manfaat yang diperoleh, yaitu: 1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional serta lebih meningkatkan pelayanan kepada shareholders.
commit to user
15
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah (karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value. 3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Indonesia. 4. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen.
B. CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) Berbagai riset mengenai penerapan good corporate governance yang dilakukan oleh lembaga independen menyatakan bahwa penerapan GCG di Indonesia masih sangat kurang. Riset yang dilakukan oleh CLSA (Credit Lyonnaise Securities Assets) pada tahun 2003 yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan skor GCG terendah di Asia Tenggara (Arland, 2005). Begitu juga riset yang dilakukan oleh McKinsey & Company yang melakukan survei mengenai penerapan GCG di negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Taiwan, dan Indonesia, menempatkan Di Indonesia, telah dilakukan pemeringkatan perusahaan yang telah menerapkan good corporate governance. Pemeringkatan tersebut dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) melalui survei yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar di BEI serta BUMN yang ada di Indonesia, yang diinterpretasikan ke dalam indeks persepsi yang disebut Corporate Governance Perception Index (CGPI). IICG merupakan
commit to user
16
lembaga independen yang melakukan diseminasi dan pengembangan corporate governance di Indonesia. Hasil survei indeks ini telah dipublikasikan dalam bentuk CGPI 2001 sampai dengan tahun 2008 pada majalah Swa Sembada dan website IICG. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hasil indeks persepsi ini diperoleh melalui tiga pendekatan, yaitu: (1) kepemilikan saham minoritas, (2) wawancara dengan wakil perseroan, dan (3) analisis informasi publik yang mencakup laporan keuangan, situs korporat, dan berita media massa. Indeks persepsi ini disusun berdasarkan 7 kriteria, antara lain: 1. Komitmen perseroan terhadap corporate governance, 2. Pelaksanaan RUPS dan perlakuan terhadap pemegang saham minoritas, 3. Dewan komisaris, 4. Struktur direksi, 5. Hubungan dengan stakeholders, 6. Transparansi dan akuntabilitas, dan 7. Tanggapan perusahaan terhadap riset IICG. Riset yang telah dilakukan oleh majalah SWA Sembada pada tahun 2006 menyatakan bahwa 97% perusahaan, kinerja perusahaannya menjadi lebih baik setelah menerapkan GCG. Banyak perusahaan yang mengaku memperoleh manfaat setalah menerapkan corporate governance dengan baik. Perusahaan tersebut antara lain Bank Mandiri yang menjadi lebih sehat setelah menerapkan GCG, mengingat perusahaan tersebut pernah terganjal kasus revaluasi aktiva pada tahun 2002. Bagi PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk, yang baru
commit to user
17
menerapkan GCG selama dua tahun, penerapan GCG tersebut mampu menghilangkan kecurigaan dari para investor. Riset dan pemeringkatan penerapan good corporate governance yang dilakukan oleh IICG terhadap perusahaan publik yang terdaftar pada BEI telah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dilakukan sejak tahun 2001 sampai sekarang, untuk mengatahui sejauh mana GCG telah diterapkan dalam perusahaan. Pada tahun 2001, CGPI diikuti oleh 52 perusahaan publik, tahun 2002 diikuti olehh 33 perusahaan, tahun 2004 diikuti oleh 22 perusahaan, tahun 2005 diikuti oleh 26 perusahaan, tahun 2006 diikuti oleh 26 perusahaan, dan tahun 2007 diikuti oleh 25 perusahaan. Sejak tahun 2006, pemeringkatan tersebut tidak hanya diikuti oleh perusahaan publik yang terdaftar di BEI, namun perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga mulai ikut berpartisipasi dalam survei ini.
C. Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja keuangan suatu perusahaan menunjukkan kinerja fundamental perusahaan tersebut, atau juga sering disebut sebagai kinerja operasional perusahaan. Kinerja merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. Dalam hubungannya dengan kinerja, investor menjadikan laporan keuangan sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan secara fundamental. Salah satu laporan keuangan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan pada suatu periode tertentu adalah laporan laba rugi. Namun, angka laba yang
commit to user
18
dihasilkan dalam laporan laba rugi seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan (Weygandt dan Kieso, 1996). Disclosure laporan keuangan akan memberikan informasi yang berguna bagi pemakai laporan keuangan. Disclosure sebagai salah satu aspek good corporate governance diharapkan dapat menjadi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dasar untuk melihat baik tidaknya kinerja perusahaan. Laporan keuangan sebagai produk informasi yang dihasilkan oleh perusahaan, tidak terlepas dari penyusunannya. Kebijakan dan keputusan yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Manajemen akan memilih metode tertentu dalam melaporkan laba yang sesuai dengan motivasinya, yang mana hal ini akan mempengaruhi kinerja yang dilaporkan oleh manajemen (Gideon, 2005). Laba yang dilaporkan oleh perusahaan telah direkayasa (di-manage) dan tidak mencerminkan kinerja perusahaan yang sebenarnya. Tindakan tersebut sering disebut dengan manajemen laba. Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam indikator atau variabel untuk mengukur keberhasilan perusahaan, yang pada umumnya berfokus pada informasi kinerja yang berasal dari laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut bermanfaat untuk membantu investor, kreditor, calon investor dan para pengguna lainnya dalam rangka membuat keputusan investasi, keputusan kredit, analisis saham serta menentukan prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang.
commit to user
19
D. Nilai Pasar Perusahaan Nilai pasar perusahaan menunjukkan nilai perusahaan yang dilihat dari sisi investor, sebagai pihak yang menginvestasikan dananya kepada perusahaan. Secara umum, investor sering menilai perusahaan dari harga saham yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diperdagangkan dalam pasar saham. Jika harga saham perusahaan tersebut tinggi, maka penilaian investor terhadap perusahaan tersebut akan meningkat. Sebaliknya, jika harga saham perusahaan yang diperdagangkan dalam pasar saham rendah, maka penilaian investor terhadap perusahaan tersebut akan ikut menurun. Selain dilihat dari harga saham, nilai perusahaan juga dapat dilihat melalui analisis rasio keuangan. Rasio nilai pasar yang sering digunakan antara lain yaitu Price Earnings, Price Cash Flow, dan Market to Book (Hapsari, 2006). Rasiorasio tersebut mencoba memberikan gambaran pada investor mengenai kinerja perusahaan di masa lalu, serta memberikan prospek perusahaan di masa depan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memberikan kemakmuran sebesr-besarnya terhadap pemegang saham. Kemakmuran pemegang saham tersebut dapat dimaksimalkan dengan cara meningkatkan selisih antara nilai pasar saham perusahaan terhadap nilai ekuitas yang disetorkan oleh pemegang saham. Oleh karena itu, dalam rangka memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham, perusahaan lebih mengarahkan pada peningkatan harga saham yang dapat dijadikan sebagai indikator nilai perusahaan (Indira, 2007).
commit to user
20
E. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis Berikut dijelaskan mengenai beberapa penelitian yang terkait dengan pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan, beserta pengembangan hipotesis yang diajukan dalam perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penelitian ini: 1. GOOD CORPORATE GOVERNANCE dan Kinerja Keuangan Good corporate governance (GCG) merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervise atau pengawasan kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholders dengan mendasarkan pada kerangka peraturan (Nasution dan Setiawan, 2007). Implementasi corporate governance yang baik disinyalir mampu membuat kinerja perusahaan meningkat. Kinerja perusahaan ditentukan oleh sejauh mana keseriusannya dalam menerapkan good corporate governance. Perusahaan yang terdaftar dalam skor pemeringkatan corporate governance yang dilakukan oleh IICG telah menerapkan good corporate governance dengan baik dan secara langsung dapat menaikkan nilai sahamnya. Semakin tinggi penerapan corporate governance yang diukur dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI), semakin tinggi pula tingkat ketaatan perusahaan dan menghasilkan kinerja perusahaan yang baik. Secara
teoritis
praktik
good
corporate
governance
dapat
meningkatkan kinerja perusahaan, mengurangi resiko yang mungkin
commit to user
21
dilakukan oleh dewan dengan keputusan yang menguntungkan sendiri dan umumnya good corporate governance dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya yang berdampak terhadap kinerjanya. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Mitton (2000) yang melakukan penelitian pada 398 perusahaan yang berada di kawasan Asia Timur dan Tenggara, seperti Indonesia, Korea, Malaysia, Philipina, dan Thailand, menemukan bahwa variabelvariabel yang berkaitan dengan corporate governance mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja perusahaan selama periode krisis di Asia Timur (tahun 1997-1998). Perusahaan yang memiliki kualitas pengungkapan lebih baik, kepemilikan oleh pihak eksternal yang lebih terkonsentrasi, dan perusahaan yang lebih terfokus memiliki kinerja yang lebih baik. Selain itu, Klapper dan Love (2002) menemukan adanya hubungan positif antara corporate governance dengan kinerja perusahaan yang diukur dengan return on assets (ROA) dan Tobin’s Q. Dalam penelitiannya, Darmawati, dkk (2004) menguji pengaruh penerapan
corporate
governance
pada
kinerja
perusahaan
yang
diproksikan oleh return on equity (ROE) dan Tobin’s Q. Untuk variabel corporate governance, mereka menggunakan Corporate Governance Perception Index (CGPI), indeks corporate governance yang telah disurvei oleh IICG. Hasilnya menunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh terhadap kinerja operasional perusahaan yang diproksikan oleh return on equity (ROE).
commit to user
22
Bhagat dan Bolton (2007) meneliti tentang hubungan antara corporate governance, kinerja perusahaan, struktur modal perusahaan dan struktur kepemilikan. Mereka menemukan bahwa pengelolaan yang lebih baik yang diukur dengan indeks Gompers, Ishii, dan Metrick (GIM, 2003) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan indeks Bebchuk, Cohen, dan Ferrell (BCF, 2004), kepemilikan saham oleh anggota dewan, dan pergantian CEO berhubungan positif signifikan dengan kinerja operasi perusahaan. Sehingga semakin tinggi indeks suatu perusahaan maka kinerja operasional perusahaan juga semakin baik. Hastuti (2005) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa untuk dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang baik dalam pengelolaan, perusahaan harus menerapkan pilar-pilar GCG yang salah satu pilarnya adalah transparansi, yang dalam penelitian tersebut diproksikan oleh pengungkapan laporan keuangan sebagai salah satu implementasi dari good corporate governance. Arland (2005) menyatakan jika GCG diterapkan, maka fundamental perusahaan akan baik dan sebagai imbasnya volume transaksi saham meningkat. Hubungan tersebut merupakan suatu hubungan yang tak terpisahkan. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan antara corporate governance dengan kinerja perusahaan, maka hipotesis pertama yang diajukan adalah: H1: Penerapan GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan (firm performance)
commit to user
23
2. GOOD CORPORATE GOVERNANCE dan Nilai Pasar Perusahaan yang telah menerapkan good corporate governance untuk semua aktivitas dalam perusahaan tersebut, cenderung mendapat penilaian yang lebih tinggi dari para investor bila dibandingkan dengan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perusahaan yang tidak menerapkannya. Karena bagaimanapun juga, tujuan dari corporate governance adalah untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholders perusahaan. Hiraki, et. al. (2003) telah melakukan penelitian mengenai penerapan GCG di Jepang. Mereka berpendapat shareholding perusahaan internasional menunjukkan bahwa shareholding satu arah cenderung berhubungan secara positif dengan nilai perusahaan. Namun, shareholding lintas arah cenderung berhubungan negatif dengan nilai perusahaan ketika pengaruhnya secara positif signifikan. Akhirnya, mereka menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial secara positif berhubungan dengan nilai perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan di Hong Kong, Lei and Song (2004) menyatakan bahwa corporate governance secara signifikan mempengaruhi nilai perusahaan dan investor Hong Kong bersedia untuk membayar premium substansial untuk standar pengelolaan yang lebih baik. Mereka mengukur variabel corporate governance dengan menggunakan lima mekanisme pengelolaan, yaitu: struktur dewan, kompensasi eksekutif, struktur
kepemilikan,
konflik
kepentingan
eksekutif
dan
standar
transparansi. Lei dan Song juga menciptakan indeks corporate governance
commit to user
24
untuk menunjukkan standar corporate governance Hong Kong dan merangking perusahaan yang terdaftar sesuai dengan indeks tersebut. Di Rusia juga dilakukan penelitian oleh Black, Love dan Rachinsky pada tahun 2005. Mereka menemukan korelasi yang penting secara perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ekonomi dan kuat secara statistik antara pengelolaan dan nilai pasar perusahaan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang juga dilakukan di Rusia pada tahun 2001 oleh Black, yang menyimpulkan bahwa perilaku corporate governance mempunyai pengaruh yang kuat pada nilai pasar perusahaan di negara dengan batasan budaya dan undangundang pada perilaku perusahaan lemah. Selanjutnya, Leal dan Carvalhal-da-Silva (2005) melakukan penelitian di Brazil dan Chili dan menyatakan bahwa indeks corporate governance yang dipelihara menghasilkan hasil yang positif, signifikan dan mempunyai hubungan yang sempurna dengan nilai perusahaan. Mereka membuat seperangkat indeks penerapan corporate governance dari
24
pertanyaan
objektif.
Mereka
juga
menemukan
bahwa
pengungkapan mempunyai pengaruh yang besar pada nilai perusahaan daripada praktik corporate governance yang lainnya, seperti komposisi dewan dan prosedur pemungutan. Black, et al (2005) melakukan penelitian terhadap pelaksanaan corporate governance perusahaan-perusahan publik di Korea selama periode waktu 1998-2004. Mereka menggunakan Korea Corporate Governance Index (KCGI) yang mengukur penerapan corporate
commit to user
25
governance pada perusahaan. Mereka menyimpulkan bahwa perusahaan dengan skor (indeks) yang tinggi diantara keseluruhan perusahaan yang masuk dalam KCGI, memiliki nilai Tobin’s Q yang tinggi pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan corporate governance yang baik, yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ditunjukkan dengan tingginya skor KCGI, mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan di Venezuela oleh Garay dan Gonzalez, 2007, juga mengindikasikan hasil yang hampir sama. Mereka menyatakan bahwa penemuannya konsisten dengan bukti empiris pada hubungan positif antara praktik corporate governance dan penilaian perusahaan. Mereka juga menciptakan indeks praktik corporate governance untuk 46 perusahaan
yang terdaftar di Caracas Stock Exchange. Setelah
menciptakan indeks tersebut, mereka kemudian menguji apakah praktik good corporate governance bagaimanapun juga dihargai oleh pasar. Hasilnya, mereka menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara indeks corporate governance (CGI) yang telah dihitung dengan kinerja perusahaan dan variabel penilaian pasar yang digunakan adalah dividend payout ratio, price to book multiple, dan Tobin’s Q. Di Korea, pada tahun 2007, Baek, Bae dan Kang meneliti pada periode sepanjang krisis finansial. Untuk meningkatkan insentif yang mengendalikan pemegang saham untuk mengambil alih pemegang saham minoritas naik (turun) pada periode sepanjang krisis (kenaikan harga tibatiba) meningkatkan return investasi yang diharapkan. Hasil mereka
commit to user
26
konsisten dengan pandangan bahwa insentif ekspropriasi pemegang saham pengendali mengimplikasikan hubungan antara corporate governance dan nilai perusahaan. Kusumawati dan Riyanto (2005) berpendapat bahwa tingkat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id compliance terhadap praktek GCG berhubungan positif dengan nilai pasar perusahaan pada tingkat signifikansi 10%. Selain itu, jumlah anggota dewan komisaris terbukti berhubungan positif dengan tingkat GCG. Siallagan dan Machfoedz (2006) menemukan bahwa proporsi jumlah anggota dewan komisaris dan keberadaan komite audit sebagai proksi corporate governance secara positif berpengaruh dengan nilai perusahaan. Sedangkan Rachmawati dan Triatmoko (2007) menyimpulkan bahwa corporate governance yang diproksikan dengan Investment Opportunity Set (IOS), keberadaan komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan ukuran KAP, hanya kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial yang mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dengan menggunakan rasio Market to Book Value sebagai proksi nilai perusahaan, Hapsari (2007) menyimpulkan bahwa penerapan good corporate governance, ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, maka hipotesis penelitian kedua yang diajukan untuk menjawab rumusan masalah yang diuraikan di atas, yaitu:
commit to user
27
H2: Penerapan GCG berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan (firm value)
perpustakaan.uns.ac.id F. Kerangka Teoritis
digilib.uns.ac.id
Kerangka teoritis merupakan bagan skematik yang menyarikan hubungan antar variabel penelitian. Berdasarkan uraian tentang telaah pustaka dan pengembangan hipotesis, maka dapat dibuat kerangka teoritis sebagai berikut:
GAMBAR II.1 KERANGKA TEORITIS
· · ·
Variabel Independen
Variabel Dependen 1
Good Corporate Governance (GCG)
Kinerja Keuangan Perusahaan (Firm Performance)
Variabel Kontrol
Variabel Dependen 2
Kesempatan Tumbuh (Growth) Ukuran Perusahaan (Size) Rasio Utang (Leverage)
Nilai Pasar Perusahaan (Firm Value)
commit to user
28
BAB III METODE PENELITIAN
perpustakaan.uns.ac.id A. Desain Penelitian
digilib.uns.ac.id
Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory, untuk memperoleh kejelasan fenomena yang terjadi di dunia nyata (real world) dan berusaha untuk mendapatkan jawaban (verificative), yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. Penelitian ini menguji mangenai pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan.
B. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah menerapkan GCG dan bersedia disurvei oleh IICG (The Indonesian Institute of Corporate Governance). Pemilihan data dilakukan dengan purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan peserta Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang disurvei oleh IICG
commit to user
29
2. Mempublikasikan laporan keuangan perusahaan lengkap yang diperlukan dalam variabel penelitian ini 3. Memiliki data pasar yang lengkap yang diperlukan dalam penelitian ini Daftar perusahaan sampel peserta CGPI tahun 2003-2007 yang digunakan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel III.1 Corporate Governance Perception Index 2003 No.
Nama Perusahaan
Kode
Skor CGPI
1
PT. Astra Internasional, Tbk
ASII
81.20
2
PT. Unilever Indonesia, Tbk
UNVR
76.86
3
PT. Astra Graphia, Tbk
ASGR
76.76
4
PT. Medco Energi Internasional, Tbk
MEDC
74.86
5
PT. Bank Niaga, Tbk
BNGA
74.16
6
PT. Kalbe Farma, Tbk
KLBF
72.86
7
PT. Dankos Laboratories, Tbk
DNKS
72.46
8
PT. Bank Bumiputera, Tbk
BABP
70.70
9
PT. BFI Finance Indonesia, Tbk
BFIN
68.60
10
PT. Bimantara Citra, Tbk
BMTR
68.56
Sumber: Laporan CGPI oleh IICG
commit to user
30
Tabel III.2 Corporate Governance Perception Index 2004 No. 1
Nama Perusahaan
Kode
Skor CGPI
PT. Astra Internasional, Tbk
ASII
85.86
2 PT. Bank BCA, Tbk perpustakaan.uns.ac.id 3 PT. Bank Niaga, Tbk
BBCA BNGA
85.13 digilib.uns.ac.id 84.23
4
PT. Dankos Laboratories, Tbk
DNKS
83.72
5
PT. Bank Permata, Tbk
BNLI
83.33
6
PT. BFI Finance Indonesia, Tbk
BFIN
82.54
7
PT. Astra Agro Lestari, Tbk
AALI
82.32
8
PT. Bank Bumiputera, Tbk
BABP
81.29
9
PT. Astra Graphia, Tbk
ASGR
80.52
10
PT. Kalbe Farma, Tbk
KLBF
80.24
Sumber: Laporan CGPI oleh IICG
Tabel III.3 Corporate Governance Perception Index 2005 No.
Nama Perusahaan
Kode
Skor CGPI
1
PT. Bank Niaga, Tbk
BNGA
89.27
2
PT. Medco Energi Internasional, Tbk
MEDC
87.40
3
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
BMRI
83.66
4
PT. Astra Internasional, Tbk
ASII
83.01
5
PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk
ANTM
81.92
6
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk
TLKM
81.30
7
PT. Bank BNI (Persero), Tbk
BBNI
79.39
8
PT. Kalbe Farma, Tbk
KLBF
78.70
9
PT. Astra Graphia, Tbk
ASGR
78.33
10
PT. Apexindo Pratama Duta, Tbk
APEX
77.58
commit to user
31
11
PT. Bank Permata, Tbk
BNLI
77.50
12
PT. United Tractors, Tbk
UNTR
75.56
13
PT. Indosat, Tbk
ISAT
74.62
14
PT. Bank Bumiputera, Tbk
BABP
74.62
15 PT. Bakrie & Brothers, Tbk perpustakaan.uns.ac.id 16 PT. BFI Finance Indonesia, Tbk
BNBR 72.32 digilib.uns.ac.id BFIN 69.23
17
PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero), Tbk
PTBA
67.46
18
PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk
UNSP
65.98
19
PT. Trimegah Sekuritas,Tbk
TRIM
59.16
20
PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk
PJAA
56.38
Sumber: Laporan CGPI oleh IICG
Tabel III.4 Corporate Governance Perception Index 2006 No.
Nama Perusahaan
Kode
Skor CGPI
1
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
BMRI
88.66
2
PT. Bank Niaga, Tbk
BNGA
87.90
3
PT. Aneka Tambang, Tbk
ANTM
82.07
4
PT. Adhi Karya (Persero), Tbk
ADHI
81.79
5
PT. United Tractors, Tbk
UNTR
81.53
6
PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero), Tbk
PTBA
80.87
7
PT. Astra Graphia, Tbk
ASGR
80.30
8
PT. Kalbe Farma, Tbk
KLBF
79.70
9
PT. Bank BNI (Persero), Tbk
BBNI
79.46
10
PT. Bank Permata, Tbk
BNLI
78.85
11
PT. Apexindo Pratama Duta, Tbk
APEX
77.61
12
PT. Indosat, Tbk
ISAT
77.42
13
PT. Bakrie & Brothers, Tbk
BNBR
76.31
commit to user
32
14
PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk
CMNP
69.78
15
PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk
PJAA
67.50
16
PT. Panorama Transportasi, Tbk
WEHA
57.08
Sumber: Majalah SWA 01/XXIV/9-23 Januari 2008 perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Tabel III.5 Corporate Governance Perception Index 2007
No.
Nama Perusahaan
Kode
Skor CGPI
1
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
BMRI
89.86
2
PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
BNGA
88.30
3
PT. United Tractors, Tbk
UNTR
83.42
4
PT. Aneka Tambang, Tbk
ANTM
83.41
5
PT. Adhi Karya (Persero), Tbk
ADHI
82.07
6
PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero), Tbk
PTBA
81.23
7
PT. Indosat, Tbk
ISAT
80.24
8
PT. Bank NISP, Tbk
NISP
79.83
9
PT. Wijaya Karya, Tbk
WIKA
78.55
10
PT. Elnusa, Tbk
ELSA
78.28
11
PT. BFI Finance Indonesia, Tbk
BFIN
74.49
12
PT. Citra Marga Nusaphala Persada, Tbk
CMNP
69.66
13
PT. Bakrieland Development, Tbk
BNBR
69.17
14
PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk
PJAA
68.82
15
PT. Panorama Transportasi, Tbk
WEHA
60.55
Sumber: Majalah SWA 27/XXIV/18 Desember 2008 – 7 Januari 2009
commit to user
33
C. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel dependen, satu variabel independen, dan tiga variabel kontrol. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: perpustakaan.uns.ac.id 1. Variabel dependen
digilib.uns.ac.id
a) Kinerja keuangan perusahaan (firm performance) Variabel dependen pertama dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan. Dalam penelitian ini, variabel kinerja keuangan perusahaan diukur dengan menggunakan return on equity (ROE) yang menunjukkan kinerja operasional suatu perusahaan (Klapper dan Love, 2002). Return on equity (ROE) merupakan indikator kinerja yang lebih ditekankan dari sisi shareholders (Mahadwartha, 2007). ROE dihitung dari perbandingan antara laba bersih dengan total ekuitas, yang ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut: ROE =
b) Nilai pasar perusahaan (firm value) Variabel dependen kedua dalam penelitian ini adalah nilai pasar perusahaan (firm value). Nilai pasar perusahaan diproksi dengan menggunakan Market to Book Value (Brigham, 2004). Variabel ini merupakan rasio yang diperoleh dari perbandingan antara nilai pasar dengan nilai buku perusahaan. Nilai pasar
commit to user
34
diperoleh dari kapitalisasi pasar (market capitalization), yaitu harga saham penutupan dikali dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun, sedangkan nilai buku dihitung dari nilai akuntansi perusahaan berupa aktiva dikurangi dengan kewajiban, atau nilai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ekuitas pemegang saham. Rasio Market to Book Value ditunjukkan dengan rumus sebagai berikut: MBV =
2. Variabel independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah corporate governance yang menggunakan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dikeluarkan oleh IICG. CGPI merupakan gambaran dari pencapaian implementasi corporate governance pada perusahaan publik yang terdaftar di BEI, berdasarkan ketentuan dan indikator yang telah ditetapkan oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). Indeks tersebut juga dipublikasikan dalam majalah SWA. Skor CGPI memiliki skala 0 – 100, yang menggambarkan bahwa semakin tinggi skor CGPI suatu perusahaan, maka penerapan prinsip corporate governance perusahaan tersebut juga semakin baik.
commit to user
35
3. Variabel kontrol Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol yang secara teori menentukan penerapan GCG, antara lain: a) Kesempatan tumbuh (Growth) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Perusahaan yang mempunyai kesempatan tumbuh yang besar, umumnya
memerlukan
dana
dari
pihak
eksternal
untuk
melakukan ekspansi, sehingga mendorong perusahaan untuk lebih baik dalam menerapkan corporate governance dengan tujuan menurunkan biaya modal (Klapper dan Love, 2002). Kesempatan tumbuh diukur dengan menggunakan rata-rata pertumbuhan penjualan perusahaan selama tiga tahun, GROWTH =
b) Ukuran perusahaan (Size) Perusahaan yang besar sering dianggap mempunyai harga saham yang tinggi dan kinerja yang baik bila dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Namun di sisi lain, tidak semua perusahaan besar menerapkan corporate governance dengan baik. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan variabel ukuran perusahaan untuk mengontrol hubungan antara GCG dengan kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural asset (Black, et al, 2003),
commit to user
36
SIZE = ln Assets
c) Rasio utang perusahaan (Leverage) Leverage menggambarkan proporsi utang yang digunakan oleh perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perusahaan untuk membiayai aktivitas perusahaan dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk membayar utang kepada pihak ketiga. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan rasio utang perusahaan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi utangnya. Leverage dihitung dari perbandingan antara nilai buku total utang terhadap nilai buku total aktiva (Black, et al, 2003), atau: LEVERAGE =
D. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berasal dari berbagai sumber yaitu: 1) Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dikeluarkan oleh IICG dan dipublikasikan pada Majalah SWA, 2) Data kapitalisasi pasar dan ROE yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan dan ICMD (Indonesian Capital Market Directory),
commit to user
37
3) Data total penjualan atau pendapatan, total ekuitas, total aktiva, kewajiban, dan laba bersih diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Data yang dikumpulkan adalah data historis pada tahun 2003 - 2007.
perpustakaan.uns.ac.id E. Metode Analisis Data
digilib.uns.ac.id
1. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif dilakukan terhadap masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata, nilai minimun, nilai maksimum dan deviasi standar dari variabel-variabel yang diteliti. 2. Pengujian Kualitas Data Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, data-data yang diperoleh untuk penelitian ini akan diuji dahulu untuk memenuhi asumsi klasik agar data tersebut dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik dan tidak bias (Ghozali, 2005). Adapun pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas Tujuan dilakukannya uji normalitas data adalah untuk menguji apakah variabel dependen dan independen dalam model regresi memiliki distribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis statistik dan analisis grafik. Untuk menguji normalitas, peneliti menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov (K-S). Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah (two
commit to user
38
tailed test), yaitu dengan membandingkan p-value yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang digunakan. Dalam penelitian ini dipergunakan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai p-value > 0,05 maka data terdistribusi normal. Namun jika p-value signifikan pada level perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 0,05, maka data tidak terdistribusi normal. Sedangkan untuk analisis grafik dapat dilihat dari histogram maupun grafik normal plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran titik-titik pada sumbu diagonal pada grafik atau dengan melihat histogram dari residual-nya. Dasar pengambilan keputusan untuk analisis grafik adalah sebagai berikut: 1) Jika titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi dikatakan normal. 2) Jika titik-titik menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi dikatakan tidak berdistribusi secara normal. 2. Uji Asumsi Klasik Untuk menggunakan model regresi linear perlu dipenuhi beberapa asumsi yaitu (a) tidak terjadi multikolinearitas, (b) tidak terjadi autokorelasi, dan (c) memiliki variansi yang sama. Dengan
commit to user
39
demikian, penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik sebagai berikut: 1) Uji Multikolinearitas
perpustakaan.uns.ac.id
Multikolinearitas artinya ada hubungan yang kuat antara digilib.uns.ac.id semua atau beberapa variabel penjelas dalam model regresi yang digunakan. Tujuan dilakukan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah dalam model ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2005). Dalam regresi linear berganda, tidak boleh terjadi multikolinearitas. Adanya multikolinearitas yang kuat akan mengakibatkan ketidaktepatan estimasi. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan nilai Varians Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang mampu dijelaskan oleh variabel
independen
lainnya.
Tolerance
mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi. Jika nilai VIF<10 dan nilai Tolerance > 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa model tersebut tidak mengalami multikolinearitas.
commit to user
40
2) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam model linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
perpustakaan.uns.ac.id
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 digilib.uns.ac.id (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah tersebut timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2005). Model yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi, peneliti akan menggunakan uji Durbin-Watson (DW-test). Kemudian nilai Durbin-Watson hitung (d) yang diperoleh dari hasil pengujian akan dibandingkan dengan nilai Durbin-Watson tabel, yaitu batas lebih tinggi (upper bond atau du) dan batas lebih rendah (lower bond atau dl). Hasil perbandingan tersebut dapat mengikuti kriteria pengujian DW test yang dikemukakan oleh Ghozali (2005) berikut:
Tabel III.6 Kriteria Pengujian DW-test (Ghozali, 2005) Hipotesis nol Keputusan Kriteria Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl < d < du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-du < d < 4-dl Tidak ada autokorelasi positif atau Diterima du < d < 4- du negatif
commit to user
41
Atau dapat juga menggunakan kriteria pengujian autokorelasi yang dikemukakan oleh Santoso (2000), yaitu sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id
1) Angka Durbin – Watson di bawah -2, berarti terjadi digilib.uns.ac.id autokorelasi positif; 2) Angka Durbin – Watson antara -2 dan +2, berarti tidak terjadi autokorelasi; 3) Angka Durbin – Watson di atas +2, berarti terjadi autokorelasi negatif. 3) Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas
dan
jika
berbeda
disebut
Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas
atau
tidak
terjadi
Heterokedastisitas
(Ghozali, 2005). Salah satu metode dalam mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
residualnya
SRESID.
Deteksi
ada
tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
commit to user
42
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)
perpustakaan.uns.ac.id
yang telah di studentized. Tidak adanya heteroskedastisitas digilib.uns.ac.id dilihat dengan dasar analisis tidak ada pola yang jelas dalam grafik serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2005). Pengujian heterokedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser, yang cara meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen-nya (Ghozali, 2005).
3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen good corporate governance (GCG) terhadap variabel dependen kinerja keuangan (firm performance) dan nilai pasar perusahaan (firm value). a. Pengujian Hipotesis 1 Pengujian hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh mekanisme GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan. Untuk menguji hipotesis I ini, digunakan alat analisis regresi linear berganda. Model persamaan regresi tersebut sebagai berikut:
commit to user
43
ROE = β0 + β1 CGPI + β2 GROWTH + β3 SIZE + β4 LEV + ε … (1) Keterangan ROE
: Return on Equity
CGPI perpustakaan.uns.ac.id GROWTH
: Penerapan Good Corporate Governance (CGPI) digilib.uns.ac.id : Pertumbuhan perusahaan
SIZE
: Ukuran perusahaan
LEV
: Leverage
β0
: Konstanta regresi
β1
: Koefisien regresi variabel Penerapan GCG
β2
: Koefisien regresi variabel Pertumbuhan Perusahaan
β3
: Koefisien regresi variabel Ukuran Perusahaan
β4
: Koefisien regresi variabel Leverage
ε
: Error Persamaan regresi linear tersebut digunakan untuk menguji
hipotesis dengan tingkat keyakinan 95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis tersebut adalah jika hasil regresi p-value < α (0,05), maka H0 tidak dapat diterima dan Ha1 diterima; namun jika p-value ≥ α (0,05), maka Ha1 tidak dapat diterima yang berarti H0 diterima. b. Pengujian Hipotesis 2 Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah mengenai
pengaruh
mekanisme
GCG
terhadap
nilai
pasar
perusahaan. Untuk menguji hipotesis 2 ini, digunakan alat analisis
commit to user
44
regresi linear berganda, dengan model persamaan regresi sebagai berikut: MBV = β0 + β1 CGPI + β2 GROWTH + β3 SIZE + β4 LEV + ε … (2) Keterangan perpustakaan.uns.ac.id MBV : Rasio Market to Book Value
digilib.uns.ac.id
CGPI
: Penerapan Good Corporate Governance (CGPI)
GROWTH
: Pertumbuhan perusahaan
SIZE
: Ukuran perusahaan
LEV
: Leverage
β0
: Konstanta regresi
β1
: Koefisien regresi variabel Penerapan GCG
β2
: Koefisien regresi variabel Pertumbuhan Perusahaan
β3
: Koefisien regresi variabel Ukuran Perusahaan
β4
: Koefisien regresi variabel Leverage
ε
: Error Persamaan regresi linear tersebut digunakan untuk menguji
hipotesis dengan tingkat keyakinan 95%. Kriteria yang digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis tersebut adalah jika hasil regresi pvalue < α (0,05), maka H0 tidak dapat diterima dan Ha1 diterima; namun jika p-value ≥ α (0,05), maka Ha1 tidak dapat diterima yang berarti H0 diterima. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari Goodness of Fit-nya. Secara statistik, setidaknya Goodness
commit to user
45
of Fit dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F, dan nilai statistik t (Ghozali, 2005). Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Begitu juga sebaliknya, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah dimana H0 diterima. 1. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2. Dalam kenyataannya, nilai Adjusted R2 dapat bernilaai negatif walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2 dianggap bernilai nol.
commit to user
46
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap variabel perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dependen/terikatnya. Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah apakah semua parameter dalam model adalah sama dengan nol, atau H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, hal ini berarti bahwa semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ 0, yang berarti bahwa semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan dari uji statistik F ini adalah sebagai berikut: a. H0 diterima dan Ha ditolak jika probabilitas nilai F atau signifikansi F lebih dari nilai α (0,05), yang berarti bahwa variabel
independen
secara
bersama-sama
tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen dan dapat dikatakan bahwa model regresi tidak signifikan. b. H0 ditolak dan Ha diterima jika probabilitas nilai F atau signifikansi F kurang dari nilai α (0,05), yang berarti bahwa
variabel
independen
commit to user
secara
bersama-sama
47
berpengaruh terhadap variabel dependen dan dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut signifikan.
3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh satu variabel independen secara individual atau parsial dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah apakah suatu parameter (β1) sama dengan nol, atau H0 : β1 = 0, hal ini berarti bahwa suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) parameter suatu variabel sama dengan nol, atau Ha : β1 ≠ 0, yang berarti bahwa variabel independen tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan dari uji statistik t adalah sebagai berikut: a. H0 diterima dan Ha ditolak jika probabilitas nilai t atau signifikansi t lebih dari nilai α (0,05), yang berarti bahwa suatu variabel independen secara individu atau parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b. H0 ditolak dan Ha diterima jika probabilitas nilai t atau signifikansi t kurang dari nilai α (0,05), yang berarti
commit to user
48
bahwa variabel independen berpengaruh secara individu atau parsial terhadap variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
perpustakaan.uns.ac.id A. Deskripsi Variabel Penelitian
digilib.uns.ac.id
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai karakteristik data untuk tiap variabel. Deskripsi terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi deskripsi terhadap ROE (return on equity), MBV (Market to Book Value), indeks GCG (CGPI), kesempatan pertumbuhan perusahaan (GROWTH), ukuran perusahaan (SIZE), dan leverage perusahaan (LEV). Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data (pooling data) dengan jumlah sampel data sebanyak 71 perusahaan, karena terdapat data yang menyimpang dari sebagian besar data (outlier), maka jumlah data menjadi 70 perusahaan. Perusahaan tersebut adalah PT. Bank Bumiputera, Tbk pada tahun 2004 yang memiliki data Market to Book Value yang jauh menyimpang. Data yang digunakan untuk menghitung variabel dependen Return on Equity (ROE) diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan, yang meliputi laba bersih dan total ekuitas. Untuk menghitung rasio Market to Book Value, data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang meliputi total aktiva dan total kewajiban. Sedangkan untuk data kapitalisasi pasar diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data yang digunakan untuk variabel independen penerapan GCG adalah Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diperoleh dari publikasi
commit to user
50
majalah Swa dan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). Untuk variabel independen lainnya, yaitu kesempatan tubuh, ukuran perusahaan, dan rasio utang perusahaan, data diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang meliputi data penjualan, total aktiva, total kewajiban, dan total perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ekuitas.
B. Statistik Deskriptif Hasil statistik deskriptif dari variabel-variabel penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis disajikan pada tabel 4.1 berikut,
Tabel IV.1 Statistik Deskriptif Variabel ROE MBV CGPI GROWTH SIZE LEV
N 70 70 70 70 70 70
Min Max Mean Std. Deviation -23.57 61.88 18.1750 13.11942 0.345 13.198 2.57820 1.982936 56.38 89.86 77.3287 7.47724 23967.667 46056166 6526923.89 9636891.31 11.150 19.581 15.72119 1.836288 0.234 0.953 0.57610 0.229080
Sumber: data yang diolah Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui gambaran tentang distribusi data sebagai berikut: 1. Variabel dependen ROE sebagai proksi kinerja keuangan memiliki nilai minimum -23,57 dan nilai maksimum 61,88 dengan nilai rata-rata 18,175 dan standar deviasi sebesar 13,11942. Nilai rata-rata yang lebih mendekati nilai
commit to user
51
minimum berarti sebagian besar perusahaan sampel memiliki ROE yang rendah. 2. Variabel dependen MBV sebagai proksi kinerja keuangan memiliki nilai minimum 0,345 dan nilai maksimum 13,198 dengan nilai rata-rata 2,57820 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan standar deviasi sebesar 1,982936. Nilai rata-rata yang lebih mendekati nilai minimum berarti sebagian besar perusahaan sampel memiliki rasio MBV yang rendah. 3. Variabel independen CGPI sebagai proksi penerapan GCG memiliki nilai minimum 56,38 dan nilai maksimum 89,86 dengan nilai rata-rata 77, 3287 dan standar deviasi sebesar 7,47724. Nilai rata-rata yang lebih mendekati nilai maksimum berarti penerapan corporate governance pada perusahaanperusahaan di Indonesia yang diwakili oleh sampel penelitian ini sudah cukup bagus, dengan nilai rata-rata 77 pada skala 100. 4. Variabel independen GROWTH sebagai proksi kesempatan tumbuh perusahaan memiliki nilai minimum 23.967,667 dan nilai maksimum 46.056.166 dengan nilai rata-rata 6.526.923,89 dan standar deviasi sebesar 9.636.891,31. Nilai rata-rata yang lebih mendekati nilai maksimum berarti sebagian besar perusahaan sampel memiliki kesempatan tumbuh yang cukup besar. 5. Variabel independen SIZE sebagai proksi ukuran perusahaan memiliki nilai minimum 11,150 dan nilai maksimum 19,581 dengan nilai rata-rata 15,72119 dan standar deviasi sebesar 1,836288. Nilai rata-rata yang lebih mendekati nilai minimum.
commit to user
52
6. Variabel independen LEV sebagai proksi rasio utang perusahaan memiliki nilai minimum 0,234 dan nilai maksimum 0,953 dengan nilai rata-rata 0, 5761 dan standar deviasi sebesar 0, 22908. Nilai rata-rata yang lebih mendekati nilai maksimum berarti sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sampel didanai oleh utang dari pihak luar.
C. Pengujian Kualitas Data Sebelum regresi digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian kualitas data antara lain uji normalitas dan uji asumsi klasik. Adapun uji normalitas dan uji asumsi klasik yang telah dilakukan sebagai berikut: 1. Uji Normalitas Untuk menguji normalitas, dilakukan dengan
menggunakan uji
Kolmogrov-Smirnov (K-S). Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah (two tailed test), yaitu dengan membandingkan p-value yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang digunakan. Dalam penelitian ini dipergunakan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai p-value > 0,05 maka data terdistribusi normal. Namun jika p-value signifikan pada level 0,05, maka data tidak terdistribusi normal. Tabel 4.2 berikut menunjukkan bahwa hanya data yang digunakan dalam model regresi 1 saja yang terdistribusi normal, dimana signifikansi unstandardized residual (sig. p-value) menunjukkan nilai 0,809. Sedangkan data yang digunakan untuk model regresi 2 tidak terdistribusi secara normal,
commit to user
53
dengan signifikansi unstandardized residual (sig. p-value) menunjukkan nilai 0,007 (Sig. < 0,05). Oleh karena itu perlu dilakukan pengobatan agar model regresi terdistribusi secara normal. Pengobatan tersebut dilakukan dengan cara semua data dilogaritma natural (di-transform ke bentuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id logaritma natural). Sehingga model regresi 2 akan menjadi seperti berikut ini: MBV = β0 + β1 LNCGPI + β2 LNGROWTH + β3 LNSIZE + β4 LNLEV + ε Setelah model regresi 2 diobati, hasilnya menunjukkan bahwa model tersebut terdistribusi secara normal dengan signifikansi unstandardized residual (sig. p-value) menunjukkan nilai 0,865 (Sig. < 0,05).
Tabel IV.2 Hasil Uji Normalitas (Sebelum Pengobatan Regresi 2) Sig. (pvalue) Model regresi 1 0,809 Model regresi 2 0,007 Sumber: data yang diolah
Kriteria Pengujian Sig. > 0,05 Sig. < 0,05
Keterangan Terdistribusi normal Tidak terdistribusi normal
Hasil Uji Normalitas (Setelah Pengobatan Regresi 2) Sig. (pvalue) Model regresi 1 0,809 Model regresi 2 0,865 Sumber: data yang diolah
Kriteria Pengujian Sig. > 0,05 Sig. > 0,05
commit to user
Keterangan Terdistribusi normal Terdistribusi normal
54
Selain menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S), distribusi data dalam model regresi dapat juga dilihat dari grafik histogram dan normal P-Plot (Lampiran 2). Dari grafik histogram dan normal P-Plot, dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id arah garis diagonal serta grafik histogramnya. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam kedua model regresi tersebut terdistribusi secara normal. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas antar variabel independen dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF (variance inflation factor). Nilai VIF dan Tolerance dari masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini, disajikan dalam tabel berikut:
Tabel IV.3 Nilai Tolerance dan VIF masing-masing variabel independen (Model Regresi 1) Variabel
Tol.
VIF
CGPI 0,569 1,757 GROWTH 0,525 1,906 SIZE 0,279 3,581 LEV 0,571 1,751 Sumber: data yang diolah
commit to user
Keterangan Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas
55
(Model Regresi 2)
Variabel
Tol.
VIF
CGPI 0,479 2,087 GROWTH 0,197 5,086 SIZE 0,180 5,543 perpustakaan.uns.ac.id LEV 0,611 1,635 Sumber: data yang diolah
Keterangan Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas Tidak terjadi multikolinearitas digilib.uns.ac.id Tidak terjadi multikolinearitas
Berdasarkan nilai Tolerance dan VIF dari masing-masing variabel independen dalam Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa masing-masing variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF<10. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua model regresi tersebut tidak mengalami masalah multikolinearitas. Dengan demikian, berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa diantara variabel bebas yang terdapat dalam model regresi tidak menunjukkan
adanya
interkorelasi
yang
signifikan,
sehingga
memenuhi uji asumsi klasik multikolinearitas. b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (D-W test). Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson (DW) untuk model regresi 1 sebesar 1,516 dan model regresi 2 sebesar 1,979. Berdasarkan kriteria pengujian Durbin-Watson yang dikemukakan oleh Santoso (2000), dapat disimpulkan bahwa kedua model regresi tidak terjadi autokorelasi, dimana nilai DW berada diantara -2 dan +2.
commit to user
56
Tabel IV.4 Hasil Uji Autokorelasi Nilai Kriteria DW Pengujian Model regresi 1 1,516 -2 < DW < +2 perpustakaan.uns.ac.id Model regresi 2 1,979 -2 < DW < +2 Sumber: data yang diolah
Keterangan Tidak terjadi autokorelasi digilib.uns.ac.id Tidak terjadi autokorelasi
c. Uji Heterokedastisitas Untuk mengetahui apakah terjadi heterokedastisitas dalam model regresi, dapat dilihat dari grafik scatterplot dan dengan menggunakan Uji Glejser. Untuk Uji Glejser dilakukan dengan meng-absolutkan nilai unstandardized residual-nya. Kemudian nilai tersebut diposisikan sebagai variabel dependen dan diregresi dengan variabel independennya. Apabila nilai signifikansi dibawah 0,05, berarti variabel independen secara satatistik signifikan mempengaruhi variabel dependen, maka terdapat indikasi terjadi heterokedastisitas. Pada Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai sig. (p-value) dari hasil Uji Glejser, tidak ada satu pun variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen untuk kedua model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Hal tersebut terlihat dari probabilitas diatas tingkat signifikansi 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi 1 dan 2 tidak terjadi heterokedastisitas.
commit to user
57
Tabel IV.5 Hasil Uji Heterokedastisitas (Model Regresi 1) Variabel Sig. (pperpustakaan.uns.ac.id Independen value) CGPI 0,449 GROWTH 0,543 SIZE 0,786 LEV 0,558 Sumber: data yang diolah
Kriteria Pengujian Sig. > 0,05 Sig. > 0,05 Sig. > 0,05 Sig. > 0,05
Keterangan digilib.uns.ac.id Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas
(Model Regresi 2) Variabel Sig. (pIndependen value) CGPI 0,214 GROWTH 0,152 SIZE 0,075 LEV 0,153 Sumber: data yang diolah Hasil
Uji
Glejser
Kriteria Pengujian Sig. > 0,05 Sig. > 0,05 Sig. > 0,05 Sig. > 0,05
yang
Keterangan Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas Tidak terjadi heterokedastisitas
menyatakan
bahwa
tidak
terjadi
heterokedastisitas pada kedua model regresi tersebut didukung dengan grafik scatterplot. Dapat dilihat pada grafik scatterplot (Lampiran 5) bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang taratur. Hal ini memperkuat hasil dari Uji Glejser yang menyatakan bahwa kedua model regresi yang
digunakan
dalam
penelitian
heterokedastisitas.
commit to user
ini
tidak
mengandung
58
D. Pengujian Hipotesis Penelitian ini menguji pengaruh penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan serta nilai pasar perusahaan. Penelitian ini mengajukan dua hipotesis, yaitu: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Ha1 : Penerapan GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan (firm performance) Ha2 : Penerapan GCG berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan (firm value) 1. Pengujian Hipotesis 1 Model regresi 1 menunjukkan pengaruh variabel independen penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang diproksikan dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI) terhadap variabel dependen kinerja keuangan yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE). Hasil pengujian model regresi 1 disajikan dalam Tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel IV.6 Hasil Regresi Persamaan 1 Variabel Koefisien Independen Regresi Penerapan GCG (CGPI) 0,308 Kesempatan Tumbuh (GROWTH) 0,220 Ukuran Perusahaan (SIZE) -0,077 Rasio Utang (LEV) -0,355 Variabel Dependen Kinerja keuangan R2 0,436 Adjusted R2 0,141 F 3,822 (Sig. 0,007) Sumber: data yang diolah
commit to user
t 2,081 1,427 -0,365 -2,404
Sig. (pvalue) 0,041 0,158 0,716 0,019
59
Analisis hasil regresi persamaan 1: a) Pada Tabel 4.6, variabel independen penerapan GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan tingkat signifikansi 0,041 (signifikan pada level 5%). Semakin tinggi indeks corporate perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id governance menunjukkan kinerja keuangan yang tinggi. Dari Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa koefisien penerapan GCG bernilai positif. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi indeks corporate governance perusahaan, maka kinerja keuangan akan baik pula. b) Variabel kontrol kesempatan tumbuh memiliki tingkat signifikansi 0,158. Nilai tersebut jauh diatas level signifikan 0,05 (5%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kesempatan tumbuh tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan peserta CGPI. c) Variabel kontrol ukuran perusahaan memiliki tingkat signifikansi 0,716. Nilai tersebut jauh diatas level signifikan 0,05 (5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan peserta CGPI. d) Variabel kontrol rasio utang perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, yang memiliki nilai signifikansi sebesar 0,019. Nilai tersebut berada dibawah level signifikansi 0,05 (5%). Dari Tabel 4.6, koefisien rasio utang perusahaan bernilai negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio utang
commit to user
60
perusahaan, secara signifikan akan menurunkan kinerja keuangan suatu perusahaan. e) Dari Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa nilai F menunjukkan tingkat signifikansi 0,007. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id independen penerapan GCG serta variabel kontrol kesempatan tumbuh,
ukuran
perusahaan,
dan
rasio
utang
perusahaan
berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap kinerja keuangan perusahaan. f) Nilai Adjusted R2 menunjukkan angka 0,141. Hal ini berarti bahwa variabel independen dan variabel kontrol mempengaruhi variabel dependen sebesar 14,1%. Sisanya sebesar 85,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
2. Pengujian Hipotesis 2 Model regresi 2 digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang diproksikan dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI) terhadap variabel dependen nilai pasar perusahaan yang diproksikan dengan rasio Market to Book Value. Hasil pengujian model regresi 2 (setelah pengobatan) disajikan dalam Tabel 4.7 sebagai berikut:
commit to user
61
Tabel IV.7 Hasil Regresi Persamaan 2 Variabel Koefisien t Sig. (pIndependen Regresi value) Penerapan GCG (CGPI) -0,029 -0,181 0,857 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Kesempatan Tumbuh (GROWTH) 0,858 3,371 0,001* Ukuran Perusahaan (SIZE) -0,772 -2,904 0,005* Rasio Utang (LEV) 0,047 0,323 0,748 Variabel Dependen Nilai pasar perusahaan R2 0,415 Adjusted R2 0,121 F 3,378 (Sig. 0,014) Sumber: data yang diolah Keterangan: * Signifikan pada level 1% Analisis hasil regresi persamaan 2: a) Dari Tabel 4.7, variabel independen penerapan GCG yang diproksikan dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI) tidak berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan yang diproksikan dengan rasio Market to Book Value. Variabel tersebut memiliki nilai signifikansi 0,857, yang mana nilai tersebut jauh diatas level signifikansi 5%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan GCG tidak mempengaruhi nilai pasar perusahaan. b) Variabel kontrol kesempatan tumbuh berpengaruh terhadap penerapan GCG. Variabel tersebut memiliki tingkat signifikansi 0,001. Nilai tersebut berada dibawah level signifikan 0,01 (1%). Dari Tabel 4.7 juga dapat dilihat bahwa koefisien kesempatan tumbuh bernilai positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
commit to user
62
semakin besar kesempatan tumbuh suatu perusahaan, maka nilai pasar perusahaan tersebut juga akan semakin tinggi. c) Variabel
kontrol
ukuran
perusahaan
berpengaruh
terhadap
penerapan GCG. Variabel tersebut memiliki tingkat signifikansi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 0,005. Nilai tersebut berada dibawah level signifikan 0,01 (1%). Koefisien kesempatan tumbuh yang ditunjukkan pada Tabel 4.7 bernilai negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berasosiasi dengan nilai pasar perusahaan yang rendah. d) Variabel
kontrol
rasio
utang
perusahaan
memiliki
tingkat
signifikansi 0,748. Nilai tersebut jauh diatas level signifikan 0,05 (5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel rasio utang perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan peserta CGPI. e) Dari Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa nilai F menunjukkan tingkat signifikansi 0,014. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel independen penerapan GCG serta variabel kontrol kesempatan tumbuh,
ukuran
perusahaan,
dan
rasio
utang
perusahaan
berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap nilai pasar perusahaan. f) Nilai Adjusted R2 menunjukkan angka 0,121. Hal ini berarti bahwa variabel independen dan variabel kontrol mempengaruhi variabel dependen sebesar 12,1%. Sisanya sebesar 87,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
commit to user
63
E. Pembahasan 1) Pengujian Hipotesis 1 Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah penerapan GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan hasil perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id analisis regresi linear berganda yang telah disajikan dalam Tabel 4.6, tampak bahwa nilai statistik t = 2,081 dengan Sig. (p-value) = 0,041. Jika dalam pengujian hipotesis ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%), maka nilai Sig. p-value (0,041) < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil hipotesis ini tidak berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmawati (2004) pada perusahaan peserta CGPI 2001-2002. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penerapan GCG yang diproksikan dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI), mempunyai pengaruh terhadap kinerja operasional perusahaan. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Bhagat dan Bolton (2007) yang meneliti tentang hubungan antara corporate governance, kinerja perusahaan, struktur modal perusahaan dan struktur kepemilikan. Mereka menyimpulkan
bahwa
penerapan
corporate
governance
yang
diproksikan dengan indeks Gompers, Ishii, dan Metrick (2003) dan indeks Bebhuck, Cohen, dan Ferrel (2004), berhubungan positif signifikan terhadap kinerja operasional perusahaan.
commit to user
64
Temuan penelitian tersebut juga tidak berbeda dengan hasil penelitian Arland (2005), yang menyatakan jika GCG diterapkan, maka fundamental perusahaan akan baik dan sebagai imbasnya volume transaksi saham meningkat. Hubungan tersebut merupakan suatu perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hubungan yang tak terpisahkan Sedangkan untuk variabel kontrol, hanya variabel rasio utang perusahaan yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Variabel kontrol kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Dari hasil ini dapat diambil kesimpulan bahwa semakin banyak kegiatan perusahaan yang dibiayai oleh dana pihak ketiga (utang), maka kinerja keuangan perusahaan tersebut rendah.
2) Pengujian Hipotesis 2 Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah penerapan GCG berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan. Dari hasil analisis regresi linear berganda yang disajikan dalam Tabel 4.7 di muka, terlihat bahwa nilai statistik t = -0,181 dengan Sig. (p-value) = 0,857. Jika dalam pengujian hipotesis ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 (5%), maka nilai Sig. p-value (0,041) > α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 2 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Good Corporate
Governance
tidak
berpengaruh
perusahaan.
commit to user
terhadap
nilai
pasar
65
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2007), yang menyimpulkan bahwa penerapan Good Corporate Governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio Market to Book Value, pada perusahaan peserta CGPI 2001-2006. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hasil ini juga berbeda dengan penemuan Black, et al (2005), yang menyatakan bahwa perusahaan dengan skor (indeks) yang tinggi diantara keseluruhan
perusahaan
yang
masuk
dalam
Korea
Corporate
Governance Index (KCGI), memiliki nilai Tobin’s Q yang tinggi pula. Hasil dari penelitian ini yang tidak konsisten dengan penelitianpenelitian sebelumnya dapat disebabkan karena pertama, para pelaku pasar modal tidak begitu menghiraukan penerapan corporate governance pada perusahaan publik. Sebagian besar pelaku pasar modal hanya memperhatikan harga saham dan jumlah dividen yang dibagikan. Kedua, perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan CGPI yang dilakukan oleh IICG, bukan semua perusahaan yang terdaftar di BEI. Perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan CGPI hanya perusahaan yang terdaftar di BEI dan bersedia di-survei oleh IICG. Sehingga belum tentu perusahaan yang harga sahamnya tinggi juga menerapkan corporate governance yang baik. Dari hasil pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan yang telah menerapkan corporate governance dengan baik versi IICG dengan indikator mempunyai indeks persepsi yang tinggi, belum pasti mempunyai nilai pasar yang tinggi bagi
commit to user
66
investor. Bahkan investor kadang tidak memperhatikan penerapan corporate governance sebagai salah satu kriteria memutuskan membeli saham suatu perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
67
BAB V PENUTUP
perpustakaan.uns.ac.id A. Kesimpulan
digilib.uns.ac.id
Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan. Untuk variabel independen penerapan good corporate governance diproksikan dengan indeks persepsi yang dikeluarkan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), yaitu Corporate Governance Perception Index (CGPI). Variabel dependen kinerja keuangan perusahaan diproksikan dengan Return on Equity (ROE), sedangkan variabel dependen nilai pasar perusahaan diproksikan dengan rasio Market to Book Value. Penelitian ini juga menggunakan variabel kontrol berupa kesempatan tumbuh, ukuran perusahaan, dan rasio utang perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 71 perusahaan peserta pemeringkatan CGPI tahun 2003-2007. Namun karena ada satu perusahaan yang memiliki rasio Market to Book Value yang sangat tinggi dan jauh menyimpang dari keseluruhan rasio Market to Book Value, maka sampel penelitian ini menjadi 70 perusahaan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Hasil dari pengujian hipotesis pertama membuktikan bahwa penerapan good corporate governance memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja
commit to user
68
keuangan perusahaan. Sehingga, semakin baik penerapan corporate governance pada suatu perusahaan maka kinerja keuangan (fundamental) perusahaan juga semakin baik. Hasil pengujian hipotesis kedua tidak membuktikan adanya pengaruh perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan good corporate governance terhadap nilai pasar perusahaan. Dari hasil ini, dapat dikatakan bahwa penerapan good corporate governance yang diproksikan dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI) tidak secara langsung mempengaruhi nilai pasar perusahaan.
B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini juga memiliki keterbatasan yang menjadi kendala, antara lain sebagai berikut: 1. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan peserta pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI). Sedangkan peserta CGPI tersebut hanya perusahaan yang bersedia disurvei oleh IICG, yang dapat dilihat dari jumlah peserta dari tahun ke tahun yang tidak lebih dari separuh perusahaan yang terdaftar di BEI. Untuk itu, hasil penelitian ini kurang mencerminkan keadaan yang sesungguhnya di pasar modal. 2. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, sehingga
peneliti
tidak
dapat
mengendalikan
dan
mengawasi
kemungkinan terjadinya kesalahan pencatatan maupun perhitungan.
commit to user
69
3. Penelitian ini hanya menggunakan 1 (satu) variabel independen sehingga kurang mampu menjelaskan hubungan penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan maupun nilai pasar perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id C. Saran
digilib.uns.ac.id
Peneliti juga mengajukan saran-saran yang diperlukan dalam pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya, antara lain: 1. Penelitian selanjutnya hendaknya menambah variabel independen untuk membantu menjelaskan hubungan antara penerapan good corporate governance terhadap kinerja keuangan maupun nilai pasar perusahaan. 2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi yang lain untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan, seperti Return on Assets (ROA) dan Cash Flow Return on Assets, dan Price Book Value untuk mengukur nilai pasar perusahaan. 3. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel kontrol lainnya seperti komposisi aktiva dan likuiditas.
D. Implikasi Penelitian Beberapa implikasi yang dapat diterapkan dari hasil penelitian ini antara lain: 1. Bagi investor Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan yang menerapkan corporate governance dengan baik, akan memiliki kinerja
commit to user
70
yang baik pula. Namun hal tersebut belum bisa digunakan untuk memprediksi apakah perusahaan yang mempunyai nilai pasar yang tinggi juga menerapkan tata kelola yang baik pula pada perusahaannya. 2. Bagi perusahaan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membuat perusahaan untuk menerapkan good corporate governance. Karena dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan corporate governance
commit to user