PENGARUH PENDEKATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA SMP
ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Yutika Tessarani 12312241005
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
Pengaruh Pendekatan Science .... (Yutika Tessarani) 1
PENGARUH PENDEKATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN KETERAMPILAN PROSES IPA SISWA SMP THE INFLUENCE OF SETS APPROACH TOWARD PROBLEM SOLVING ABILITY AND SCIENCE PROCESS SKILLS OF JUNIOR HIGH SCHOOL CHILDREN Oleh: Yutika Tessarani, Ir. Ekosari Roektiningroem, M.P, Widodo Setiyo Wibowo, M.Pd FMIPA UNY Email:
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) pendekatan SETS terhadap kemampuan memecahkan masalah; (2) pendekatan SETS terhadap keterampilan proses IPA; (3) pendekatan SETS terhadap kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan proses IPA siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan jenis desain penelitian pretest-posttest non-equivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banguntapan tahun ajaran 2015/ 2016, yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Data kemampuan memecahkan masalah diperoleh dari pretest dan posttest, data keterampilan proses IPA diperoleh melalui lembar observasi keterampilan proses IPA. Analisis data yang digunakan adalah uji Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) pendekatan SETS berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah sebesar 15%; (2) pendekatan SETS berpengaruh terhadap keterampilan proses IPA sebesar 42,7%; dan (3) pendekatan SETS berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan proses IPA siswa SMP sebesar 57,7%. Kata kunci: kemampuan memecahkan masalah, keterampilan proses IPA, pendekatan SETS Abstract This research aimed to know: (1) the influence of SETS approach toward problem solving abilty; (2) the influence of SETS approach toward science process skills; (3) the influence of SETS approach toward problem solving ability and science process skills of Junior High School children. This research used quasy experiment research with pretest-posttest nonequivalent –control group design. The population of this research were all students of grade VIII of State Junior High School Banguntapan in the academic year of 2015/2016. Sampling technique used was cluster random sampling. Data of problem solving ability used is pretest and posttest result, while data of science process skills obtained through observation sheet. The results of the posttest analysed use Manova test. Result of this research shows that: (1) SETS approach influenced toward problem solving ability with effect value of 15%; and (2) SETS approach influenced toward science process skills with effect value of 42,7%. ; (3) SETS approach influenced toward problem solving ability and science process skills of Junior High School children with value effect of 57,7%. Keywords: problem solving ability, science process skills, SETS approach
yaitu: kemampuan berpikir kritis dan pemecahan
PENDAHULUAN Perkembangan pada abad 21 menuntut masyarakat
agar
memiliki
atau
sama, kemampuan mencipta dan membaharui,
keterampilan di bidang tertentu. menurut 21st
literasi teknologi informasi dan komunikasi,
Century
kemampuan belajar kontekstual serta kemampuan
Partnership
keahlian
masalah, kemampuan berkomunikasi dan bekerja
Learning
Framework
(BSNP, 2013: 3-4), terdapat enam kompetensi atau
keahlian
yang
harus
dimiliki
informasi dan literasi media.
oleh
masyarakat abad 21. Keenam kompetensi tersebut
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan
keenam
kompetensi
2 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi...Tahun 2016 ke...
tersebut yaitu melalui kegiatan pendidikan.
masalah menurut Sanjaya (2009: 216-218) yang
Berdasarkan Permendiknas No. 23 Tahun 2006
meliputi: (1) merumuskan masalah, dimana siswa
tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL-SP)
menggunakan
SMP/ MTs yang salah satunya menyebutkan
menganalisis masalah; (2) merumuskan hipotesis,
bahwa siswa dapat mencari dan menerapkan
yaitu
informasi yang berasal dari lingkungan dan
mengumpulkan
sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif, serta
pengumpulan dan penyajian data; (4) pengujian
siswa
kemampuan
hipotesis, berkaitan dengan menginterpretasi data
menganalisis dan memecahkan amsalah dalam
dan membuat kesimpulan; (5) menentukan
kehidupan sehri-hari.
penyelesaian masalah, yaitu menentukan solusi
dapat
menunjukkan
Piaget (Riyanto, 2009: 124) mengatakan
pengetahuannya
menentukan
penyebab data,
untuk
masalah;
berupa
(3)
kegiatan
yang mungkin bisa dilakukan.
bahwa siswa kelas VIII SMP (anak usia 11-15
Kemampuan memecahkan masalah dapat
tahun) berada pada tahap operasional formal,
dikembangkan melalui pembelajaran IPA. hal ini
dimana
untuk
diperkuat dengan pendapat Sumaji (1998: 35)
cara
yang menyatakan bahwa pembelajaran IPA
anak
memiliki
mengembangkan
kemampuan
hipotesis
mengenai
pemecahan masalah. Kemampuan memecahkan
hendaknya
masalah merupakan sesuatu yang sangat penting
siswa untuk mengembangkan keterampilan dalam
karena tujuan kahir dari suatu pembelajaran ialah
mengidentifikasi masalah sosial yang memiliki
mengahsilkan siswa yang memiliki pengetahuan
dasar IPA. Pembelajaran IPA tidak hanya
dan keterampilan dalam memecahkan masalah
menekankan pada aspek produk, tetapi juga aspek
yang
proses berupa keterampilan proses. Keterampilan
kelak
akan
dihadapi
di
lingkungan
masyarakat (Wena, 2010: 52).
pemecahan
masalah
kemampuan
berpikir
tingkat
kemampuan
analisis-sintesis,
kesempatan
kepada
proses sangat dibutuhkan oleh siswa untuk
Bloom (Riyanto, 2009: 285) menyatakan bahwa
memberikan
merupakan tinggi,
dan
mengembangkan
menerapkan
kemampuannya dalam memecahkan masalah.
yaitu
evaluasi.
dan
Keterampilan
proses
merupakan
keterampilan fisik dan mental yang berkaitan
Pemecahan masalah cocok dikembangkan karena
dengan
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
dimiliki, dikuasai, dan diaplikasikan dalam suatu
logis, kreatif, dan inovatif. Polya (Muh. Tawil &
kegiatan ilmiah untuk memperoleh sesuatu yang
Liliasari, 2013: 89) menyatakan kemampuan
baru (Semiawan, 1985: 17). Dimyati dan
memecahkan masalah kedalam empat aspek,
Mudjiono
yaitu:
merencanakan
keterampilan proses IPA terdiri dari keterampilan
pemecahan masalah, melaksanakan pemecahan
proses dasar (basic skills) dan keterampilan
masalah,
akhir
proses terintegrasi (integrated skills). Selanjutnya
pemecahan masalah. Selanjutnya diungkapkan
Hadiat (Bundu, 2006: 31) mengungkapkan 9
pula
aspek dalam keterampilan proses yang meliputi:
memahami
lima
dan
masalah,
mengevaluasi
aspek
kemampuan
hasil
memecahkan
kemampuan-kemampuan
(2013:
140)
dasar
menyatakan
yang
bahwa
Pengaruh Pendekatan Science .... (Yutika Tessarani) 3
observasi, klasifikasi, aplikasi konsep, prediksi,
untuk memanfaatkan konsep sains dalam bentuk
interpretasi,
teknologi bagi kepentingan masyarakat, dan
penggunaan
alat,
eksperimen,
komunikasi, dan bertanya.
diminta
Hasil observasi yang dilakukan pada bulan
Oktober
2015
SMP
tentang
berbagai
kemungkinan yang terjadi akibat transfer sains tersebut dalam bentuk teknologi, menjelaskan
bahwa
ketekaitan antara unsur sains yang dibahas
pembelajaran IPA terutama di kelas VIII belum
dengan unsur-unsur lain dalam SETS. Pendekatan
mengembangkan
memecahkan
SETS memungkinkan siswa supaya lebih aktif
masalah dan keterampilan proses IPA. Fakta-
dalam memecahkan masalah-masalah lingkungan
fakta tersebut diantaranya: (1) rendahnya minat
dengan menerapkan konsep-konsep IPA yang
siswa untuk mengajukan pertanyaan; (2) sebagian
telah
besar siswa kesulitan dalam mengerjakan soal
Binadja, 2010: 553).
menunjukkan
Negeri
berpikir
1
Banguntapan
di
untuk
fakta
kemampuan
dipelajari
penalaran; (3) rata-rata nilai UAS IPA kelas VIII
sebelumnya
(Nuryanto
dan
Karakteristik pendekatan SETS menurut
semester 1 masih di bawah KKM; (4) sebagian
Yager
besar siswa kesulitan saat percobaan; (5) tidak
identifikasi masalah-masalah, keterlibatan siswa
semua siswa aktif dalam kegiatan percobaan.
secara aktif dalam mencari informasi yang
Penggunaan
2015:
275)
diantaranya:
pembelajaran
digunakan untuk memecahkan masalah, serta
mengakibatkan
menekankan pada keterampilan proses untuk
pembelajaran menjadi kurang melibatkan proses
memecahkan masalah. Enam ranah pendekatan
ilmiah, sehingga kemampuan berpikir tingkat
SETS yang diungkapkan oleh Poedjiadi (2010:
tinggi pada siswa masih rendah. Setiap materi
131-132)
dalam IPA memiliki karakteristik yang berbeda
kreativitas, aplikasi konsep, sikap, dan cenderung
sehingga diperlukan model, pendekatan, metode,
untuk melakukan tindakan nyata. Dalam ranah
dan strategi belajar yang tepat dan sesuai dengan
proses
karakteristik
satu
digunakan untuk memecahkan masalah. Tahapan
dalam
pembelajaran berbasis SETS menurut Poedjiadi
pembelajaran IPA ialah pendekatan Science,
(2010: 126-129) meliputi: (1) invitasi, berupa
Environment, Technology, and Society (SETS)
penyajian isu atau masalah agar siswa mampu
atau
pendekatan
menganalisis suatu masalah. (2) pembentukan
dengan
konsep, bertujuan agar siswa memiliki konsep
yang
kurang
pendekatan
biasa
pendekatan
(Khasanah,
tepat
dapat
materi yang
tersebut.
dapat
disebut
SALINGTEMAS.
Salah
diterapkan
dengan
Pembelajaran
yang
tersirat
konsep,
keterampilan
proses
peristiwa nyata yang sering terjadi dalam
masalah.
kehidupan
menyelesaikan masalah dengan berbekal konsep
dan
komprehensif. Sejumlah karakteristik pendekatan SETS
(3)
untuk
yang
yang
(kontekstual)
digunakan
proses,
pendekatan SETS selalu dihubungkan dengan
sehari-hari
akan
meliputi:
aplikasi
memecahkan
konsep,
siswa
yang diperoleh pada tahap pembentukan konsep. (4)
pemantapan untuk
konsep,
guru
melakukan
menghindari
terjadinya
bertujuan untuk memberikan pembelajaran sains
konfirmasi
secara kontekstual, siswa dibawa ke dalam situasi
miskonsepsi pada siswa. (5) evaluasi, bertujuan
4 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi...Tahun 2016 ke...
untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
Didik
dengan pendekatan SETS.
keterlaksanaan
Tinjauan tentang beberapa karakteristik pendekatan
SETS
lembar
pembelajaran.
observasi Instrumen
pengumpulan data berupa lembar soal uraian dan lembar observasi keterampilan proses IPA. Soal
kemampuan
uraian diberikan pada saat pretest dan posttest.
memecahkan masalah dan keterampilan proses
Observasi keterampilan proses dilakukan oleh
IPA, sehingga peneliti ingin mengatahui ada
satu
tidaknya pengaruh pendekatan SETS terhadap
percobaan.
kemampuan
Teknik Analisis Data
yang
ada,
sesuai
dan
dengan
permasalahan
tersebut
(LKPD),
yaitu
memecahkan
masalah
dan
keterampilan proses IPA siswa SMP.
orang
pengamat
untuk
2
kelompok
Data pretest digunakan untuk melihat
METODE PENELITIAN
kemampuan memecahkan masalah pada siswa
Jenis Penelitian
kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
diberi perlakuan. Data posttest digunakan untuk
quasy experiment. Desain yang digunakan dalam
melihat kemampuan memecahkan masalah pada
penelitian
siswa setelah diberi perlakuan. Skor perolehan
ini
adalah
pretest-posttest
nonequivalent-control group design.
pretest dan posstest dikonversi ke dalam skala 0-
Waktu dan Tempat Penelitian
100. Besar peningkatan kemampuan memecahkan
Penelitian dilakukan pada Oktober 2015 – Februari 2016 di SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
masalah pada siswa dapat ditinjau dari hasil uji gain ternormalisasi. Peningkatan keterampilan proses IPA siswa juga dilihat dari peningkatan persentase
Subjek Penelitian
keterampilan proses IPA pada setiap pertemuan Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banguntapan tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari enam kelas, yaitu kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE,
dan
VIIIF.
Teknik
sampling
yang
digunakan pada penelitian ini yaitu cluster random sampling dan diperoleh 2 kelas sampel, yaitu kelas VIIIC (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIIIF (sebagai kelas kontrol).
menghitung rata-rata persentase keterampilan proses IPA pada siswa. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pendekatan
SETS
terhadap
kemampuan
memecahkan masalah dan keterampilan proses IPA dilakukan dengan uji manova, dengan
nilai sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 dietrima
Instrumen penelitian dibedakan manjadi dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen
meliputi
proses IPA. Analisis data dilakukan dengan
melihat nilai Sig. pada Hotelling’s trace. Jika
Teknik dan Instrumen Penelitian
pengambilan
yang dilihat dari lembar observasi keterampilan
data.
Instrumen
pembelajaran
silabus,
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Peserta
yang berarti pendekatan SETS berpengaruh terhadap kemampuan memcahkan masalah dan keterampilan proses IPA. Besarnya pendekatan SETS terhadap masing-masing variabel terikat
Pengaruh Pendekatan Science .... (Yutika Tessarani) 5
dapat dilihat dari nilai Sig. dan adjusted R
ternormalisasi pada kelas eksperimen lebih tinggi
squared pada tabel Test of Between-Subjects
daripada kelas kontrol. Nilai rata-rata posttest
Effects (Ghozali, 2005: 91).
pada kelas eksperimen sebesar 80,9 sedangkan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pada kelas kontrol sebesar 73,9. Begitu juga
Pengaruh Pendekatan SETS terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Pengaruh pendekatan SETS terhadap
dengan skor gain ternormalisasi pada kelas
kemampuan memecahkan masalah dapat dilihat dari hasil uji manova pada nilai Sig. dan adjusted R squared pada tabel Test of Between-Subjects
eksperimen mencapai 0,61 sedangkan pada kelas konterol mencapai 0,5. Perbedaan hasil tersebut dikarenakan
pendekatan
karakteristik
yang
SETS
dapat
memiliki
mengembangkan
kemampuan memcahkan masalah pada siswa.
Effect. Tabel 1. Pengaruh Pendekatan SETS terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Variabel Terikat Kemampuan Memecahkan Masalah
df
Mean Square
F
Sig.
Adjusted R squared
1
0,177
10,384
0,002
0,150
Berdasarkan
Tabel
1,
dapat
dilihat
besarnya nilai Sig. < 0,05 dengan nilai adjusted R squared sebesar 0,150. Hal ini berarti pendekatan SETS memiliki pengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah sebesar 15%. Selanjutnya untuk melihat perbedaan peningkatan kemampuan memecahkan masalah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dari hasil uji gain ternormalisasi.
Kegiatan menggunakan
pembelajaran pendekatan
dengan
SETS
dapat
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pada siswa karena kegiatan pembelajaran diawali dengan penyajian isu atau masalah. Kemudian siswa dituntun untuk menyelesaikan masalah yang ada di lingkungannya. Pada tahap akhir pembelajaran, diharapkan siswa memiliki konsep yang matang dan mampu menyelesaikan masalah terkait dengan materi yang telah dipelajari. Hal (2015: 271) yang mengatakan bahwa pendekatan SETS merupakan satu kesatuan yang dalam konsep pendidikan mempunyai implementasi agar siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat
Kelas eksperimen 0.61
Kelas kontrol
tinggi.
Begitu
mengungkapkan 0.5
juga bahwa
Sumaji
(1998:
pendekatan
34) SETS
difokuskan pada kerjasama untuk menghadapi masalah
nyata
yang
ditujukan
pada
cara
pemecahan masalah. Kelas eksperimen
Kelas kontrol
Gambar 1. Perbandingan Skor Gain Ternormalisasi
Pendekatan SETS berpengaruh terhadap
Tahapan-tahapan dalam pendekatan SETS mampu
mengembangkan
kemampuan
memecahkan masalah pada siswa. Penjelasan
kemampuan memecahkan masalah, dengan besar
mengenai
pengaruh 15%. Pendekatan SETS memberikan
masalah yang muncul pada tahapan dalam
pengaruh yang lebih baik pada hasil kemampuan
pendekatan SETS adalah sebagai berikut. (1)
memecahkan masalah pada siswa. Hal ini terlihat
Tahap invitasi, merupakan penyajian isu atau
dari rata-rata nilai posttest dan skor gain
masalah sehingga dapat melatih siswa untuk
aspek
kemampuan
memecahkan
6 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi...Tahun 2016 ke...
menganalisis masalah. (2) Tahap pembentukan
kelas eksperimen
kelas kontrol
konsep, berupa kegiatan yang dilakukan siswa untuk memperoleh konsep yang dapat melatih
95.49 90.38
97.62 98.39
90.82 52.24
73.92 65.06
siswa supaya dapat menganalisis dan menentukan penyebab masalah. (3) Tahap aplikasi konsep dan pemantapan konsep melatih siswa supaya dapat menentukan solusi dari suatu masalah. (4) Tahap
Gambar 2.Diagram Batang Rata-rata Ketercapaian Keterampilan Proses IPA
evaluasi yang dilakukan pada setiap pertemuan, menjadikan siswa pada kelas eksperimen menjadi terbiasa
mengerjakan
soal-soal
kemampuan
tingkat tinggi. Pengaruh
Pendekatan SETS berpengaruh terhadap keterampilan
proses
IPA
sebesar
42,7%.
Pendekatan SETS memberikan pengaruh yang Pendekatan
SETS
terhadap
Keterampilan Proses IPA
lebih baik dalam mengembangkan keterampilan proses IPA. Hal ini terlihat dari persentase
Pengaruh pendekatan SETS terhadap
ketercapaian keterampilan proses pada setiap
keterampilan proses IPA dapat dilihat dari hasil
pertemuan, dimana persentase ketercapaian pada
uji manova pada nilai Sig. dan adjusted R
kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.
squared pada tabel Test of Between-Subjects
Dilihat dari setiap aspek keterampilan proses IPA,
Effect.
secara umum pendekatan SETS memberikan
Tabel 2. Pengaruh Pendekatan SETS terhadap Keterampilan Proses IPA
pengaruh yang lebih baik.
Variabel Terikat Keterampilan Proses IPA
df
Mean Square
F
Sig.
Adjusted R squared
1
2299,7
40,45
0,000
0,427
Penyajian isu atau masalah pada kelas dengan pendekatan SETS mampu memancing siswa untuk melakukan percobaan, sehingga
Berdasarkan
Tabel
2,
dapat
dilihat
besarnya nilai Sig. < 0,05 dengan nilai adjusted R squared sebesar 0,427. Hal ini berarti pendekatan SETS memiliki pengaruh terhadap kemampuan memecahkan Secara
masalah
sebesar
42,7%.
umum,
pendekatan
SETS
memberikan pengaruh yang lebih besar pada setiap aspek keterampilan proses IPA seperti disajikan pada diagram berikut.
mampu meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tahapan-tahapan dalam pendekatan aspek-aspek
SETS
mampu
keterampilan
mengembangkan proses.
Berikut
merupakan penjelasan aspek-aspek keterampilan proses yang dapat muncul pada setiap tahapan SETS. Tahap invitasi, siswa diberikan isu-isu yang menarik sehingga siswa terpancing untuk melakukan percobaan. Pada tahap pembentukan konsep, kegiatan pengamatan dan menjawab pertanyan diskusi mampu melatih keterampilan mengamati dan menginterpretasi data pada siswa. Tahap aplikasi konsep, siswa dituntut untuk menyelesaikan masalah berdasarkan konsep yang
Pengaruh Pendekatan Science .... (Yutika Tessarani) 7
telah diperoleh pada tahap pembentukan konsep
memecahkan masalah dan keterampilan proses
melalui diskusi kelompok, sehingga melatih
IPA dibandingkan dengan pendekatan CTL.
keterampilan aplikasi konsep dan komunikasi Kelas Kontrol
pada siswa. Kemudian tahap pemantapan konsep, melatih keterampilan berkomunikasi karena pada
73.92
tahapan ini siswa menyampaikan hasil percobaan dan diskusi yang telah dilakukan. Pembelajaran dengan pendekatan SETS lebih mampu meningkatkan keterampilan proses
Kelas Eksperimen 89,46
80.93
76.52
Kemampuan Memecahkan Masalah
Keterampilan Proses IPA
Gambar 3. Diagram Batang Skor Kemampuan Memecahkan Masalah dan Keterampilan Proses IPA
IPA pada siswa. Sejalan dengan pendapat Poedjiadi (2010: 131) yang mengatakan bahwa
Diagram tersebut menunjukkan bahwa
pendekatan SETS menekankan pada enam ranah,
pendekatan SETS memberikan hasil yang lebih
dimana salah satunya ialah ranah proses. Ranah
baik pada kemampuan memecahkan masalah dan
proses berarti penggunaan proses ilmiah untuk
keterampilan proses IPA siswa SMP. Hal ini
memperoleh konsep. Kegiatan tersebut mampu
didukung pula dengan hasil uji dimana nilai sig.
mengembangkan keterampilan proses IPA pada
pada bagian Hotelling’s trace sebesar 0,00 (<
siswa. Pendapat ini didukung pula oleh Yager
0,005). Nilai rata-rata kemampuan memecahkan
(Khasanah, 2015: 275) yang menyatakan bahwa
masalah pada kelas eksperimen sebesar 80,93,
salah satu karakteristik pendekatan SETS ialah
sedangkan pada kelas kontrol sebesar 73,92.
menekankan pada keterampilan proses sebagai
Ketercapaian keterampilan proses rata-rata pada
upaya untuk memecahkan masalah.
kelas eksperimen sebesar 89,64%, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 76,52%.
Pengaruh Pendekatan SETS terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah dan Keterampilan Proses IPA Siswa SMP
Effect
Value
F
Hypothesis df
Error df
Sig.
Hotelling’s Trace
0,495
2,4947
2
51
0,000
memecahkan masalah memberikan pengaruh sebesar 15%. Ada enam ranah dalam pendekatan SETS, salah satu diantaranya ialah ranah proses,
Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa nilai Sig. pada Hotelling’s trace < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal menunjukkan
bahwa
pendekatan
SETS
berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan proses IPA siswa
dimana di dalamnya memuat keterampilanketerampilan proses yang akan digunakan untuk memecahkan
masalah.
Pernyataan
tersebut
menyiratkan bahwa kemampuan memecahkan dapat berkembang jika keterampilan proses IPA juga berkembang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendekatan SETS akan memberikan
SMP. Pendekatan SETS memberikan pengaruh yang
yang lebih besar pada keterampilan proses IPA sebesar 42,7%, sedangkan pada kemampuan
Tabel 3. Hasil Uji Manova
ini
Pendekatan SETS memberikan pengaruh
lebih
besar
terhadap
kemampuan
pengaruh yang lebih besar pada keterampilan proses IPA daripada kemampuan memecahkan
8 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi...Tahun 2016 ke...
masalah.
4. Sebaiknya ada instrumen selain lembar
Secara keseluruhan pendekatan SETS
observasi keterampilan proses IPA untuk
berpengaruh sebesar 57,7% terhadap kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan proses
memperoleh data yang lebih valid. 5. Kegiatan
pembelajaran
hendaknya
IPA, sedangkan 42,3% lainnya dipengaruhi oleh
mengurutkan rantai kognitif siswa, supaya
faktor lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemahaman siswa akan materi lebih runtut.
hasil belajar siswa menurut Slameto (2003: 54)
DAFTAR PUSTAKA
meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Penerapan pembelajaran
keterampilan
berbasis
proses
SETS
pada
memberikan
pengalaman belajar yang bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa. Selain itu, siswa juga mampu mengenali masalah dan isu-isu di
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan penelitian
yang
telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) pendekatan
SETS
berpengaruh
terhadap
kemampuan memecahkan masalah pada siswa SMP sebesar 15%;
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2013). Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI. Jakarta: BSNP.
Depdiknas. (2006). Permendiknas No. 23 Tahun 2006: Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Depdiknas. Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Imam
(2) pendekatan SETS
berpengaruh terhadap keterampilan proses IPA siswa SMP sebesar 42,7%; dan (3) pendekatan SETS
berpengaruh
terhadap
Poedjiadi. (2010). Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Conny Semiawan, dkk. (1985). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.
lingkungan sekitar (Yager, 1996: 66).
Berdasarkan
Anna
kemampuan
memecahkan masalah dan keterampilan proses IPA siswa SMP sebesar 57,7%. Saran 1. Perbaikan manajemen waktu pada saat kegiatan pembelajaran. 2. Sebaiknya yang melakukan pembelajaran adalah guru bukan peneliti. 3. Perlu adanya pengenalan pendekatan SETS
Ghozali. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan penerbit UNDIP.
Made Wena. (2010). Strategi Pembelajarn Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara. Muh.Tawil & Liliasari. (2013). Berpikir Kompleks dan Implementasinya dalam Pembelajaran IPA. Makassar: Badan Penerbit UNM. Nur
Khasanah. (2015). SETS (Science, Environment, Technology, and Society) sebagai Pendekatan Pembelajaran IPA Modern pada Kurikulum 2013. Diakses dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id pada 4 Oktober 2015.
kepada siswa agar proses pembelejaran berlangsung dengan baik.
Nuryanto & Achmad Binadja. (2010). Efektivitas Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan SALINGTEMAS Ditinjau dari Minat dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Inovasi
Pengaruh Pendekatan Science .... (Yutika Tessarani) 9
Pendidikan Kimia (Vol. 4 No. 1 Tahun 2010). Hlm. 552-553.
Sumaji, dkk. (1998). Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogayakarta: Kanisius.
Patta Bundu. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajarn Sains – SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Direktorat Ketenagaan.
Yager, Robert E. (1996). Science Technology Society As Reform in Science Education. Albany: State University New York Press.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Yatim
Riyanto. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: PT. Kencana.