ProsidingPertemuanllmiah lbnu Pengetahuandan TeknoLogiBahan 2002 Serpong,22 -23 Oktoher2002
ISSN1411-2213
PENGARUH PENAMDAHAN POLIETILENA, POLIPROPILENA DAN POLISTIRENA TERHADAP SIFAT MEKANIK AKRILONITRIL DUTADIENA STIRENA (ADS) lndra Gunawan, Sudirman dan Aloma KK. Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) -BATAN
KawasanPuspiptek,Serpong,Tangerang15314
ABSTRAK PENGARUH PENAMDAHAN POLIETILENA, POLIPROPILENA DAN POLISTIRENA TERHADAP SIFAT MEKANIK AKRILONITRIL DUTADIENA STIRENA (ADS). Telah dilakukan pembuatanpolyblend ABS-LDPE, ABS-PP clanABS-PS dengantujuan untuk memperolehbahan yang memiliki sifat-sifat lebih baik dibandingkan bahan polimer penyusunnya. Karakterisasi sifat mekanik yang dilakukan adalah pengukuran yield strength. tensile strength. elongation at break. Derajat kristalinitas bahanyang akan dihubungkan dengansifat mekanik bahan dihitung denganmetoda difraksi sinar-X (XRD). Pembuatan poiyblend ABS-LDPE dilakukan dengan terlebih dahulu mencampur ABS ditambah LDPE dengan perbandingan prosentase traksi berat 5, 15,25,40,50,60 clan70 % sebanyak40 gram kemudian dimasukkan ke dalam labo plastomill clandipanaskanpada suhu 130 .C selama 10 menit dengan rotasi blending 30 rpm. Dengan carRyang sarna,pembuatanpoiyblend ABS-PP clanABSPS dilakukan. Dari ketiga jenis polyblend yaitu ABS-LDPE, ABS-PP, clanABS-PS, yang memiliki sifat mekanik terbaik adalah ABS dengan bahan pengisi PS 5 % berat dengan karakteristik adalah: Kekuatan luluh (yield strength) = 32, 22 N/mm2, Kekuatan putus (tensile strength) = 21,48 N/mm2, Perpanjanganputus (elongation at break) = 228,57 %. Kala kunci ..Polipaduan, sifat mekanik, derajat kristaJinitas.
ABSTRACT THE EFFECT OF POLYETHYLENE, POLYPROPYLENE AND POLYSTYRENE ADDITION TO THE MECHANICAL PROPETIES OF ACRYLONYTRILE BUTADIENE STYRENE (ABS). The preparation of ABS-LDPE, ABS-PP and ABS-PS polyblend was commited to get the better properties of material in respect of the origins. The characterization of mechanical properties was measured. The degree of polymer crystallinity that is related to its mechanical properties was measured by using X-ray diffraction method (XRD). The preparation of ABS-LDPE was done by mixing the ABS and LDPE at various compositions of5, 15,25,40,50,60 and 70 % w/w ofLDPE. A total amountof40 grams the mixture was heated in the labo plastomill apparatus at 130.C for 10 minutes with the blending rotation was 30 rpm. The same procedure was done with the other polymers PP and PS. It was found that the polyblend of ABS with 5 % PS had the best mechanical properties, ie: yield strength = 32.22 N/mm2, tensile strength = 21.48 N/mm2, elongation at break = 228.57 %. Key words:
Polyblend, mechanical properties, deg!ee of crystallinity
PENDAHULUAN Polimer dalam peranalUlyasebagaiproduk bahan industri yang dapatmemenuhi keperluan hidup manusia, selaluteIjadi interaksi dengan faktor lingkungan, seperti : cuaca, radiasi, pemanasan dan kelembaban. Akibat interaksi tersebut diatas memungkinkan terjadi perubahan struktur yang dapat mengurangi daya tahan polimer tersebut, termasuk pacta sifat fisik dan mekaniknya. Disamping faktor lingkungan yang mempengaruhi sifat-sifat polimer juga faktor struktur molekul, seperti : stereoregularity dankristalinitas [1]. Untuk itu perlu dilakukan upaya mempetbaiki ketahanan bahan polimer terhadap interaksi dimaksud, dan mempertahankan sifat stereo regularity dan kristalinitasnya.
44
Salah satu cara untuk mendapatkan polimer dengan sifat lebih baik dapat dilakukan dengan pencampuran antara dua atau lebih bahim polimer sehingga terbentuk polipaduan (polyblend). Polyblend yang terbentuk setelah melalui proses pencampuran berupa mi.5cible blend dan immi.5cible blend. Secara umum campuran polimer cenderungtidak saling terlarut (totally immi.5cible), dengan pengecualian pacta beberapa campuran polimer seperti PVC dengan ABS. Dengan menggunakan parameter kelarutan, dapat diperkirakan kelarutan (miscibility) daTi campuran polimer tergantung berat molekulnya, semakin tinggi berat molekul semakin berkurang kelarutannya. Sifat mekanik juga dipengaruhi oleh rasa kristalin alan amort
Pengaruh PenamhahanPolietilena,Polipropilena dan Polistirena TerhadapSifat Mekanik Akrilonitril Butadiena Stirena (ABS) (lndra Gunawan) daTi suatu polimer, penurunan derajat kristalinitas akan menurunkan sifat mekaniknya. Polipaduan basil proses blending antara polikarbonat (PC) dengan akrilonitril butadiena stirena (ABS), poliamida (PA) dengan ABS, polistirena denganpolibutadiena dan antara poly etilen tereptalat (PET) dengan poli vinil alkohol (PVA) yang dikenal dengan nama komersial high impact poly.\'tyrene. Keempat jenis polyblend tersebut termasuk immi.~cibleblend,sedangkanantarapolivinilklorida (PVC) dengan ABS termasuk miscible blend [2,3]. Perubahan immiscible blend menjadi miscible blend dapat dilakukan dengan cara menambahkan bahan copolymer, seperti p-(hexafluoro-2-hydroxyisopropyl} styrene [4]. Tujuan pembuatanpolyblend agar diperoleh bahan yang lebih unggul dibandingkan bahan polimer penyusunnya, seperti polyblend antara polipropilena oksida (PPO) dengan polistirena (PS) diperoleh bahan polyblendyang mempunyai sifat ketahananpanasyang tinggi dan tangguh [4]. Polyblend antara poliuretan dengan ABS akan didapatkan bahan yang mempunyai ketahanan abrasi dan tahan tumbukan, begitu juga antara polibutilena tereptalat (PBT) dengan ABS akan didapatkan bahanpolyblendyangtahan sifatkimia dan tahan tumbukan [5]. Polimer ABS yang selama ini perkembangannya sangat pesat, masih mempunyai sifat kurang kuat terhadap gaya yang diterima, perpanjangan putus yang masih rendah, bersifat getas, dan harganya yang masih mahal [4]. Dengan pembuatan polipaduan diharapkan sifat-sifat polimer ABS akan lebih baik. Bahan polipaduan (polyblend) adalah pencampuransecarafisik dari bahanpolimer yang berstruktur molekul tidak sarna, dimana kekuatan kedua bahan polimer tersebut akan saling mempengaruhi dengan atau tanpa reaksi [5]. Kualitas basil campuran polipaduan sangatdipengaruhi oleh kompatibilitas, bentuk sistemrasa,ukuran sertacara pencampurannya [6]. Pada makalah ini akan dilaporkan studi awal untuk mendapatkan bahan polimer dengan sifat -sifat yang baru yaitu dengan mempelajari pengaruh penambahanLDPE,PP, PS didalam ABS terhadap sifat mekanik (yield strength. ten.\'ile strength dan perpanjangan putus) dan analisis derajat kristalinitas denganXRD (X-ray Diffraction). Sintesisdan pengujian sifat mekanik polyblend ABS-LDPE, ABS-PP dan ABSPS ABS dilakukan di P3TIR, Pasar Jumat, sedangkan karakterisasi kristalinitas bahan dilakukan di P3IB,
Co. Ltd. Korea. Polipropilena (PP), diproduksi PT Try Polita Indonesia Tbk., Cilegon. Polistyrena (PS),berjenis Polyron-SIII445-85 GP-710E. Alat uji sifat mekanik yang dipakai adalah Strograph-Rl Toyaseiki,denganpencetakU-228 Pantos. Alat uji derajatkristalinitas adalah Difractometer SinarX,XD-610 Shimadzu. Pembuatan polyblend ABS-LDPE dilakukan denganterlebih dahulu mencampurABS ditambahLDPE dengan perbandingan prosentase fraksi berat 5, 15.25, 40, 50, 60 daD 70 % sebanyak 40 gram kemudian dimasukkan ke dalam labo plastornill dan dipanaskan pada suhu 130°C selama 10 menit dengan rotasiblending 30 rpm. Dengan cara yang sarna,pembuatanpolyblend ABS-PP dan ABS-PS dilakukan. Hasil yang diperoleh berupa bahan polyblend yang terdiri dari ABS-LDPE, ABS-PP dan ABS-PS ABS dengan berbagai komposisi prosentase berat. Selanjutnya dicetak dengan hot press daD cold press menjadi bentuk lembaran film. Kemudian dilakukan karakterisasi meliputi : sifat mekanik (yield strength. tensile strength daD perpanjangan putus) dan analisis struktur denganmetoda XRD (X-ray Diffraction)/ difraksi sinal-X.
PengujianSifat Mekanik Lembaran film bahan polyblend dipotong berbentuk dumb bell (ASTM D-1822-L), dan selurnh permukaan sampel hams bebas cacat seperti : goresan, retak dan rongga, selanjutnya potongan sampel dijepitkan pada penjepit mesin Toyoseki denganjarak yang terlebih dahulu ditandai dengan dua garis sejajar. Alat uji kekuatan tarik Strograph RI kemudian dihubungkan dengan kompresor daD sampel disiapkan sedemikianrnpa sehinggateganganyang diberikan akan terbagi merata pada penampang sampel, dengan crosshead speed 100 mm/min daD recorder disiapkan dengan kecepatan 20 mm/men. Pengukuran dilakukan pada suhu kamar. Kondisi alat untuk menentukan perpanjangan putus sarna seperti yang digunakan untuk menentukan kuat tarik. Penentuanperpanjanganputus dapatdihitung dengan menggunakan persamaan : AL
EB=
x 100% Lo
Serpong.
BAHAN DAN TATA KERJA Bahan-bahanyang digunakan didalam penelitian ini adalah : Akriionitril Butadiena Styrena (ABS) berjenis ABS Graft TypeHRG-I40, diproduksi PT Risjad Brasali Industries, Cilegon. PoIietiIena (PE) berjenis densitas rendah (LDPE), diproduksi SarnsungGeneralChemicals
dengan: EB = perpanjanganputus(%) L\L = pertambahanpanjangpadasaat putus (cm) Lo = panjangpotongansampelmula-mula(cm)
Analisis Derajat Kristalinitas Penentuanderajat kristalinitas dilakukan dengan
45
Prosiding Perlemuan llmiah llmu Pengetahuan dun Teknologi Bahan 2002 Serpong, 22 -23 Oktober 2002
menggunakan metoda difraksi sinaI-X. Perhitungan derajatkristalinitas dilakukan denganmembandingkan luasan puncak kristalin yang mempunyai intensitas menajamclan tinggi, terhadapluasanpuncak amorfyang ditunjukkan oleh pola difraksi yang melebar clanlandai. Alat yang digunakan adalah Difraktometer sinar-X (XRD) ShimadzuXD 610,target CuKa., tegangan60 KV; arus 20 mA, sudut hamburan 28 = 5 ° -60 °, kecepatan
ISSN1411-2213
strength. tensile strength, perpanjangan putus daTi polyblend ABS-LDPE, ABS-PPdan ABS-PS terterapada Tabell, Tabel2, dan Tabel 3, dan lebihjelas terlihat pada Gambar l, Ganlbar2 dan Gambar 3. Yield strength (kekuatan luluh) adalah ketahan suatu bahan terhadap deformasi plastis yang terjadi. Dari Gambar1 yang menyatakanhubunganantaravariasi komposisi bahan pengisi di dalam matriks ABS terhadap yield strength terlihat bahwayield strength polyblend ABS-LDPE cenderung turun dan mencapai harga not pada penambahan15 % -70 % beratLDPE sebagaibahan pengisi. Fenomena penurunan yield strength dan mencapai harga nol pada penambahan bahan pengisi
sapuan 4 o/meDit.
BASIL DAN PEMBABASAN Data-datauji sifatmekanikyangmeliputiyield
Tabell. Yield .vtrengthpolyblend ABS denganpenambahanpolimer LDPE, PP dan PS pada berbagaikomposisi. -
Jenispolimeryang ditambahkan
Yield strength pada variasi komposisi bahan pengisi (0/0)
0
0
~_I~.~
~~PS
Tabel 2. Tensilestrengthpolyblend ABS denganpenambahanpolimer LDPE, PP dan PS berbagai komposisi Jenisvollmeryang ditambahkan
Tensile .rtrength pada variasi komposisi bahan pengisi (%)
0
5
15
25
40
SO
60
70
100
LOPE
21,0
21,1
15,8
14,0
8,7
7,4
6,9
6,6
12,6
pp
21,0
20,5
15,2
12,4
11,7
11,0
14,0
15,9
43,0
PS
21,0
21,5
27,2
27,4
29,6
27,0
28,6
29,6
33,8
Tabel 3. Perpanjanganputuspolyblend ABS denganpenambaJlan polimer LDPE, PP dan PS berbagai komposisi
Tabel 4. Oerajat kristalinitas
polyblend
ABS dengan penambahan polimer LOPE, PP daD PS berbagai
komposisi
Jenispolimeryang ditambahkan
46
Derajat kristalinitas pada variagi komposisi bahan pengisi (%) 0
~
IS
25
40
50
LDPE
16,6
18,31
18,71
18,75
20,42
21,35
pp
16,6
18,88
19,78
24,29
28,16
28,33
PS
16,6
16,9
18,18
70
100
27.34
27,43
39,39
32.49
39,89
46,31
18,34
19,77
60
Pengaruh PenambahanPolietikna, Polipropikna dan Pomt;rena TerhadapSifat Mekanik Akrilonitril Butadiena Stirena (ABS) (Indra Gunawan)
0
20
40
60
80
100
Komposisi bahan pengisi (% be rat) Gambar 1. Yield strengthpolyblend ABS dengan penambahan
polimer
LDPE, PP daD PS pada
berbagaikomposisi.
0
20
40
60
80
120
100
Komposlsl bahan penglsl (% berat)
Gambar 2. en.sitestrengthpotybtend ABS dengan penambahan
polimer
LDPE,
PP daD PS pada
berbagai komposisi.
15 %- 70 %beratjuga nampakpadapolyblend ABS-Pp, hal ini mungkin dikarenakan pada penambahanballaD pengisi LDPE dan PP lebih daTi 15 % menyebabkan terbentuknya butiran-butiran kristal LDPE ataupun PP di dalam matriks karet ABS daD menyebabkan peningkatan rasagelas daTi polimer ABS yang kaku dan getas (mudah patall). Dispersi butiran-butiran kristal LDPE ataupun PP di dalam matriks karet ABS yang cenderung tidak tercampur (immi.~cible)menyebabkan peningkatan luas interface, seperti diketahui interface adalahdaerahyang relatiflemah terhadapteganganpada
~ 1000r-.-LDPE[ 1/1
~,
800
~
Co 600 c
~
CI C
~
---
saatpemberianbeban.Pads polyblend ABS-PS terdapat nilai maksimum yield strength pads penambahan 5 % PS. hal ini dikarenakan pada penambahan PS dengan komposisi relatif rendah, susunan rasa karet daD rasa gelas dati ABS yang terikat silang tidak terganggu oleh polimer PS yang cenderung amorj, dengan kalimat lain terjadi pencampuran yang relatifhomogen antara ABS denganPS. Akan tetapi pada penambahanbahan pengisi 1S % -100 % berat PS kedalam matriks ABS fenomena penguatan sifat mekanik ABS tidak terjadi, sebaliknya menyebabkan penurunan nilai yield strength daD mencapaiharga Dol. Tensile Strength adalah kekuatan putus suatu bahan yang dihitung dari pembagian antara gaya maksimumyang mampuditanggung bahan terhadapluas penampang bahan mula-mula. Dari Gambar 2 yang menyatakan hubungan antara variasi komposisi bahan pengisi di dalam matriks ABS terhadap tensile strength terlihat bahwa ten.rile strength polyblend ABS-LDPE cenderung turun daD mencapai harga minimum pada penamba.ltan50 % berat LDPE sebagaibahan pengisi. Demikian juga tensile .rtrength polyblend ABS-PP cenderung turun daD mencapai harga minimum pads penalnbahan 70 % berat LDPE sebagaibahan pengisi. Padapolyblend ABS-PS terlihat bahwa kekuatan tarik (tensile strength) cenderung mengalami peningkatan dengan bertambahnya komposisi bahan pengisi. Dari ketiga polyblend yaitu ABS-LDPE, ABS-PP daD ABS-PS, terlihat bahwa jenis daDjumlah bahanpengisi sangat mempengaruhi kekuatan mekanik dari bahan polyblend. Penambahan bahan pengisi dengan derajat kristalinitas relatifbesar yaitu lebih dari 40 % seperti LDPE, daDPP menyebabkan sifat mekanik tensile strength polyblend cenderung berkurang. Penambahanbahan pengisi dengan derajat kristalinitas rendah seperti PS menyebabkan sifat mekanik tensile .rtrength polyblend cenderung meningkat. Elongation at break (perpanjangan putus) adalah persentase perubahan panjang bahan setelah
I
'
'
pp -6-PS
I ,
i
'
200 400,;.".;.,.,.,,1
"co
~
Co..
GI
0
.Ii
,~.li"
..-
Q.
0
20
40
60
80
100
Komposisi bahan pengisi (% berat) (;I""hll'
1. P.:rp:lllj;llIg;'"
lIulu!' l'IIiJ"'/~nd
11':11:111111:111:111 11mi111.:rLI>PI':. k(llIIp"sjsj
..\IIS d':lIg:l1l
PP d;11I I'S lI:ld:l
lI.:rll:lg:li
(;t""bllr
4, IJl:ra,ial kriNI'llillilaN r..1)111':1I0,\liS J':lIg:III
"';1\'1111",.11'111 ""Iilll"r
11)1'1':.1'1'.1;111 I'S ""l!" ""r""g"i
k"III""Ni,,i
47
1\
Prosiding Pertemuan lbniah llmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan 2002 Serpong, 22 -23 Oktober 2002
dikenai gaya tarik. Adapaun data-data perpanjangan putus daTi polyblend ABS-LDPE, ABS-PP, daD ABSPS tertera pacta Tabel 3 daD Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwaLD PEmernpunyaitx:rpalljangan putus lebih besar dibanding polimer ABS, hal ini dikarenakan LDPE adalah suatu polimer termoplastik yang memiliki elastisitas relatiftinggi, sehingga LDPE memiliki sifat mulur lebih book dibanding ABS. Pacta bahan polyblend ABS-LDPE terlihat bahwa pembahan perpanjangan putus tidak terlihat pacta penambahan LDPE25%-60%. Pactapenarnbahan LDPE dengan komposisi 5 % berat terjadi peningkatan perpanjangan putus dibanding yang dimiliki oleh ABS, dikarenakan pacta komposisi bahan pengisi relatif rendah terjadi pencampuran relatifbaik daD menyebabkanrasa karet daDrasagelas daTiABS yang terikat silang masih saling menguatkan. Fenomena sarna terlihat pactapolyblend ABS-PP. Sedangkan untuk polyblend ABS-PS terlihat bahwa PS tidak memiliki nilai perpanjangan putus, karenaPS termasukpolimer termoplastik,tidak elastomer bersifatfracture (getas) daD kaku. Didalam polyblend ABS-PS dengan komposisi bahan pengisi PS sebesar 25 0/0,40 %, 50 %, 60 % dan 70 % memiliki sifatkaku dan getas yang ditunjukkan dengan tidak adanya perpanjangan putus bahan polyblend ABS-PS, hal ini dikarenakan pacta penambahan bahan pengisi dengan komposisi relatifbesar tidak menyebabkanhomogenitas bahanmenjadi lebihbaik. Jadi untuk mendapatkanbahan polipaduan dengan perpanjangan putus yang baik
adalahdengankomposisibahanpengisirelatif rendah yaitu50/0.
Hubungan Derajat Kristalinitas dengan Sifat Mekanik ABS adalah polimer yang terbentuk daTi tiga monomer yaitu akrilonitril, butadiena dan stirena. Akrilonitril butadiena stirena adalah resin yang mengandungdua rasayaitu rasa karet (rubber) terbentuk dari kopolimer stirena-akrilonitril di dalam matrik gelas terbentuk olehkopolimer stirena-butadiena.Struktur dan derajatkristalinitas ABS dengan sendirinya dipengaruhi oleh komposisi kedua rasa dan bagaiman kedua rasa ini saling berikatan silang (grafting). Pola difraksi sinar-X polimer ABS, LDPE, PP dan PS tertera pada gambar 5a, 5b, 5c dan 5d. Dari pola difraksi sinar-X untuk polimer ABS, LDPE, PP dan PS terlihat bahwa rasa amorfIebih banyak terdapatpada polimer ABS dan PS yang ditandai denganadanyapuncak difraksi yang melebar dan landai yaitu Gambar5a dan 5d. Sedan~ untuk bahan polimer LD PE dan PP didominasi fasakristalin yang ditunjukkan olehpola difraksi yangmenajam dan tinggi yaitu Gambar 5b dan Gambar 5c. Pola difraksi sinar-X polyblend ABS-PP pada komposisi PP 5 %, 25 %, 40 % dan 70 % ditunjukkan dengan Gambar 6a-6d. Dari hubungan antara sifat mekanik bahan terhadap komposisi bahan pengisi daD hubungan antara derajat kristalinitas bahan dengan komposisi bahan pengisi maka dapat dibuat suatu hubungan antara derajat kristalinitas terhadap sifat
om
(a)
20-;
,.",
=, Z
Jan=
~ "",.
\!
-
,&j);
,." ."" -f .".:
:~ /
\
': l"!"'TT1':I;"nTTn:r::::::::~ ; ,
.."
3) "
3) jJ OJ ..))
~. co..j..)
" .,
Gambar 5. Pola difraksi sinar-x untuk polimer (c) PP, daD (d) PS
48
ISSN1411-2213
(a) ABS, (b) LDPE
Pengaruh PenamhahanPolietilena. Polipropilena dan Polistirena TerhadapSifat Mekanik Akrilonitril Butadiena Stirena (ABS) (Indra Gunawan)
DJ).
~ ..-'
:!
3"',
(a)
~J
(b)
~; lAJ!.
,..,~ =,
3%».
,~
lSDIQ~
"";
in
IDi ..
"", I»i
~ ~j
..1 ...'""-.~ ..'
~ / """"~"-"""""". "."""""""""""".""""""""""""""""1
«D,
"', D'
..~
.1...,..,:,.., ,--" , , ".""","';;' ., " " ~ u » " ~ " ~ " D
.,
.."";":
,. " "
n YI " .~
II J! ..
act (dIt.,."
~
,... IS)'
(d)
'VJ
_. mI;
i
,0»
~
~-
I
,
""; In/
~
D)
l
~", -)''jml""T'"'ItjmIJ""I""I""I""I""""",,""l J~~ , ~
"
J)
J$ .,
OJ ~
"
8)
1. (',,&jol)
Gambar 6. Pola difraksi sinar-x polyblend ABS-PP dengan komposisi PP (a) 5%, (b) 250/.. (c) 40% dan (d) 70%
mekanikbahan. Garnbar7 menlUljukkanhublUlganantara derajatkristalinitas bahan terhadaptensilestrength.Dari Gambar 7 tersebut terlihat pada penambahan LDPE sebagai bahan pengisi menaikkan derajat kristalinitas bahan, tetapi tidak menaikkan nilai tensile strength dari bahanpaduanoFenomenayang samajuga tampak untuk bahan pengisi PP.Fenomena ini dicoba dijelaskan daTi struktur bahan polimer ABS daD LDPE. ABS adalah po Ii mer yang terbentuk daTi tiga monomer yaitu akrilonitril, butadienadan stirena,sertamengandlUlgdua rasa yaitu rasa karet (rubber) yang kontinum daDelastis, terbentuk daTi kopolimer stirena-akrilonitril di dalam matrik gelasyang mudahpecah,tetrentuk oleh kopolimer stirena-butadiena. Penambahan LDPE yang memiliki derajat kristalinitas sekitar 40 % menyebabkan ten.\'iIe .~.trengthpolyblend ABS-LDPE didominasi oleh sifat gelas ABS yangfracture (mudah pecah), kristal LDPE mungkin mengisi rasa karet (rubber) daTi polimer ABS daD kristal LDPE ini menyebabkan rasa karet yang kontinum dari ABS terputus secaradiskrit, dan elastisitas bahan menjadi hilang dengan kalimat lain polyblend ABS-LDPE adalah paduan yang tidak saling bercampur (imi.scible blend) . Dapat disimpulkan penambahanLDPE daD PP dengan derajat kristalinitas relatiftinggi yaitu sekitar 40 % pacta matriks ABS tidak memperbaiki sifat mekanik polyblend, dikarenakan terjadi inhomogenity alan imi.\'cible blend pacta pencampuran dua po Ii mer dimaksud. Akan tetapi pacta pencampuran dengan PS sebagaibahan pengisi sifat mekanik yang ditlUljukkan
dengan tensile strength semakin meningkat dengan metungkatnyaderajatkristalinitasbahan.Jadidengan menjagaderajatkristalinitas bahankurang daTi20 % diperkirakanakanmeningkatkansifatmekanikbahan.
KESIMPULAN 1. Pada penambahan LDPE sebagai bahan pengisi dengan komposisi 5 % berat memper1ihatkan sifat kekuatan putus dan perpanjangan putus 1ebih baik dibanding po1imerABS tanpa bahanpengisi. 2. PengaruhpenambahanPP pada po1imerABS dalam bentuk polyblend menurunkan sifat kekuatan 1u1uh, kekuatan putus dan perpanjangan putus po1imer ABS, kecua1i pada penambahan PP 5% berat memperlihatkan nilai perpanjangan putus lebih baik dibanding po1imerABS tanpa bahan pengisi. 3. Pengaruh penambahan PS terhadap polimer ABS akan cenderung meningkatkan nilai kekuatan putus polimer ABS dikarenakan derajat kristalinitas PS relatif rendah menyebabkan susunanrasa karet dan rasa ge1asdari polimer ABS saling terikat sehingga meningkatkan kekuatan putus ABS. 4. Dari ketigajenispolyblendyaituABS-LDPE, ABSPP,dan ABS-PS, yang memiliki sifat mekanik lebih baik dibanding ABS adalah ABS dengan bahan pengisi PS 5 % berat dengan karakteristik adalah : kekuatan 1uluh = 32, 22 N/mm2, kekuatan putus = 21,48 N/mm2,Perpanjanganputus = 228,57 %
49
Pro.siding Pertemuan llmiah llmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan 2002 .\'erpong, 22 -23 Oktober 2002
ISSN 1411-2213
DAFTAR PUSTAKA
Ke Daftar Isi 50