PENGARUH PENAMBAHAN ADSORBEN PADA ESTERIFIKASI MINYAK SAWIT MENTAH MENGGUNAKAN KATALIS ZSM-5 MESOPORI Muhajirah, Ratna Ediati *, Didik Prasetyoko Laboratorium Anorganik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya , Indonesia.
* korespondensi, tel/fax : 031-5943353, 031-5928314, email:
[email protected]
ABSTRAK Pengaruh penambahan adsorben pada reaksi esterifikasi asam lemak bebas dalam minyak sawit mentah dengan menggunakan katalis ZSM-5 mesopori telah dipelajari. Reaksi asam lemak bebas dan alkohol dengan katalis asam menghasilkan metil ester dan air. Zeolit A digunakan sebagai adsorben untuk mengadsorp air yang dihasilkan. Zeolit A ditempatkan secara terpisah dengan menggunakan sebuah reaktor yang digabungkan dengan kolom adsorpsi dan dibandingkan dengan metode batch yaitu dengan katalis tanpa adsorben dan campuran katalis dengan adsorben dalam reaktor dengan waktu reaksi 1 jam dan suhu 90 oC. Hasil penelitian menunjukkan reaksi esterifikasi dengan kolom adsorpsi lebih efektif dalam menyerap air yang dihasilkan selama reaksi dan meningkatkan konversi asam lemak mencapai 93,38 %. Kata Kunci : Esterifikasi, HZSM-5 mesopori, Adsorpsi, Asam lemak bebas,.
[1] dan [13] menyebutkan bahwa
PENDAHULUAN sebagai
minyak berkandungan asam lemak tinggi
monoalkil ester dari asam-asam lemak
(>2%-FFA) tidak sesuai digunakan untuk
rantai panjang yang terkandung dalam
bahan baku pada reaksi tranesterifikasi.
Biodiesel
didefinisikan
Asam
minyak nabati atau lemak hewani untuk
lemak
bebas (ALB) hadir
digunakan sebagai bahan bakar mesin
dalam minyak mentah yang merugikan
diesel. Biodiesel dapat diperoleh melalui
secara kualitas dan fungsionalitas. Asam
reaksi
transesterifikasi
atau
lemak bebas merupakan senyawa dasar
reaksi
esterifikasi
bebas
dari biodiesel. Kandungan asam lemak
tergantung dari kualitas minyak nabati yang
bebas yang tinggi dan jumlah air di dalam
digunakan sebagai bahan baku.
bhan baku mentah rendah, dimana pada
trigliserida
asam
lemak
proses
reaksi transesterifikasi dengan penggunaan
yang mereaksikan trigliserida dalam minyak
katalis basa homogen akan menyebabkan
nabati atau lemak hewani dengan alkohol
penyabunan, yang menciptakan masalah
rantai pendek seperti methanol atau etanol
serius
menghasilkan metil ester asam lemak
akhirnya akan
(Fatty Acid Methyl Esters/ FAME) atau
ester
biodiesel dan gliserol (gliserin) sebagai
menghindari reaksi ini, reaksi esterifikasi
produk samping.
penting dilakukan untuk mengurangi kadar
Transesterifikasi
adalah
untuk
[10].
pemisahan
produk
dan
menurunkan hasil metil
Oleh
karena
itu,
untuk
asam lemak bebas yaitu dengan mengubah
minyak nabati mengandung molekul seperti
asam lemak bebas menjadi alkil ester [3].
asam palmitat dan oleat yang mempunyai
Selain asam lemak bebas, air yang terbentuk
selama
mempengaruhi
ukuran molekul yang cukup besar sehingga
reaksi
dapat
sulit untuk masuk ke pori-pori zeolit. Untuk
metil
ester.
meningkatkan difusi reaktan pada katalis,
produksi
Berikut ini adalah reaksi esterifikasi antara
maka
FFA dan metanol:
ukuran pori-pori zeolit, pengurangan ukuran
FFA +
Metanol
FAME
+
air
diperlukan
untuk
meningkatkan
kristal zeolit, atau menyediakan sistem
Hasil metil ester dapat ditingkatkan jika air
mesopori
dihilangkan dari campuran reaksi pada
mikropori.
reaksi esterifikasi. Penghilangan air dapat
dilakukan adalah dengan cara melebarkan
dicapai dengan menggunakan adsorben
ukuran pori menjadi mesopori, sehingga
selektif
penyerapan air, seperti
molekul yang memiliki ukuran besar dapat
zeolite 3A [12]. Zeolit A merupakan zeolit
masuk ke dalam sistem pori, untuk diproses
sintesis dengan kristal berbentuk kubik dan
dan untuk meninggalkan sistem pori-pori
mempunyai
kembali [15].
untuk
sifat
tukar
kation
tinggi
tambahan
di
Penelitian
dalam yang
kristal banyak
sehingga telah dimanfaatkan secara luas
ZSM-5 telah dikenal sebagai salah
dalam industri [4]. Penggunaan adsorben
satu katalisator golongan zeolit (material
pada produksi biodiesel telah dilakukan
mikropori)
oleh
telah
Brønsted dan Lewis. Untuk meningkatkan
melakukan reaksi transesterifikasi pada
pengaktifan dan memperbesar ukuran pori
minyak kedelai dengan etanol dimana
katalis, maka pada penelitian ini ZSM-5
dilakukan dengan dua tahap, pada tahap
dibuat dalam bentuk mesopori.
beberapa
peneliti.
[11]
yang
Pada
pertama reaksi dilakukan tanpa adsorben,
memiliki
makalah
ini,
ditambahkan magnesol sebagai adsorben
metanol menggunakan metode batch yaitu
untuk menyerap air yang menghasilkan
reaksi tanpa penambahan adsorben dan
konversi akhir 98%. [12] pada reaksi
dengan
esterifikasi asam oleat menjadi biodiesel
produksi biodiesel. Penghilangan air dapat
tanpa
dicapai dengan menggunakan adsorben
konversinya
88,2
%
adsorpsi,
tapi
dengan
penambahan
titik
reaksi
esterifikasi
kolom
diatas
asam
konversi mencapai 90% dan tahap kedua
menggunakan
dilakukan
sisi
adsorben
didih
untuk
selektif untuk penyerapan air yaitu zeolit A.
menggunakan kolom adsorpsi konversi
PROSEDUR KERJA
meningkat menjadi 99,7 %. Penggunaan merupakan
suatu
heterogen
alternatif
Dalam penelitian ini menggunakan
untuk
bahan utama yakni minyak sawit mentah
produksi metil ester,
(PSFA). Sedangkan bahan kimia yang
dipisahkan dari campuran reaksi
digunakan dalam penelitian ini adalah
mengurangi biaya mudah
katalis
dengan filtrasi, dapat digunakan kembali
metanol
(direcovery),
mesopori dan zeolit A sebagai adsorben.
dan memiliki
sedikit
sifat
korosif [2]. Sebagaimana diketahui bahwa
99%
(Merck),
katalis
ZSM-5
Sintesis Katalis ZSM-5 Mesopori Katalis ZSM-5 mesopori disintesis dengan menggunakan sumber silika dan alumina yang berbeda. Sodium aluminat sebagai sumber alumina ditambahkan ke dalam larutan 1 mol/L tetrapropilamonium hidroksida (TPAOH). Setelah tercampur sempurna, TEOS sebagai sumber silika ditambahkan dengan rasio SiO2/Al2O3 20 kemudian
diaduk
selama
15
mempunyai perbandingan mol 1 SiO2: 20 Al2O3: 0.2 TPAOH: 38 H2O. Campuran yang terbentuk dioven pada suhu 60oC 24
jam.
Sejumlah
setiltrimetil
Katalis
Katalis
ZSM-5
ZSM-5 mesopori
dikarakterisasi menggunakan teknik difraksi sinar-X (XRD) untuk identifikasi fase kristal dan kekristalan katalis dengan radiasi Cu K(= 1.5405 Å) pada 40 kV dan 30 mA, 2θ 1,5–40o dan kecepatan scan 0,02 o
/detik. Spektrum
menit,
sehingga 36 campuran yang diperoleh
selama
Karakterisasi Mesopori
menggunakan Transform
inframerah
spektrofotometer
Infrared
(FTIR),
direkam Fourier dengan
pemisahan spektrum 2 cm −1, pada suhu 20 o
C. Spektrum direkam pada daerah 1400-
400 cm−1.
amonium bromida (CTABr) ditambahkan ke dalam campuran hingga diperoleh rasio
Reaksi Esterifikasi
molar SiO2/CTAB = 3,85, kemudian diaduk
Metode dengan Kolom Adsorbsi
sampai tercampur sempurna. Selanjutnya
Reaksi
Esterifikasi
dilakukan
dioven pada suhu 150 C selama 48 jam.
menggunakan labu leher tiga 250 mL yang
Padatan
yang
dilengkapi dengan termokopel, pengaduk
disaring,
dicuci
o
terbentuk,
kemudian
dengan aquadest
dan
dikeringkan pada suhu 60 oC selama 24
dan kolom adsopsi dengan jaket pemanas untuk mengendalikan suhu.
jam, selanjutnya pada suhu 110 oC selama
Kolom adsopsi terdiri dari bagian
24 jam. Surfaktan (CTA+) dan templat
riser dan downer. Bagian downer dipenuhi
dengan
zeolit A digunakan untuk menyerap air yang
kalsinasi pada 550 C selama 10 jam. ZSM-
dihasilkan selama reaksi esterifikasi. Riser
5 mesopori yang telah dibuat, dilakukan
tidak diisi dengan zeolit, sehingga metanol
tukar ion dengan amonium asetat (>98 %,
dan uap air dapat mengalir melalui riser
Merck) 0.5 N. Amonium asetat 7,708 gram
karena adanya penurunan tekanan dalam
dilarutkan ke dalam aquadest 100 ml,
bagian ini [12].
organik
(TPA+)
dihilangkan o
kemudian ditambahkan 10 gram ZSM-5
Minyak sawit mentah ditambahkan
yang
ke dalam metanol dalam gelas reaktor
terbentuk di refluk pada suhu 60 C selama
dengan komposisi molar 1:30 dievaluasi
3 jam. Padatan dalam larutan kemudian
dalam penelitian ini. Pada suhu 60 0C dan
disaring, dikeringkan pada suhu 110 oC dan
waktu 1 jam, 0,5 gram katalis ditambahkan.
kedalam
campuran.
Campuran o
dikalsinasi pada suhu 550 C selama 10
kemudian Kemudian analisa kandungan
jam, sehingga diperoleh H-ZSM-5 [8].
asam lemak bebas pada bahan baku dan
o
sampel reaksi esterifikasi dilakukan dengan
tanda batas menggunakan aquades (NaOH
metode titrasi dengan NaOH.
0,1 N). Langkah berikutnya yaitu mentitrasi
Metode Bacth dilakukan
10 mL larutan asam oksalat 0,01 N yang
menggunakan labu alas bulat 250 mL yang
terdapat di dalam erlenmeyer yang mana
dilengkapi dengan pengaduk dan refluks
sebelumnya telah ditambahkan indikator
kondenser untuk menghindari penguapan
phenolptalein sebanyak 2 tetes, titrasi ini
alkohol. Pengaduk magnet digunakan untuk
dilakukan
mengontrol laju gerakan campuran reaksi.
berhentinya titrasi terjadi perubahan warna
Untuk mengeliminasi efek transfer massa
awal bening menjadi merah muda bening
eksternal, kecepatan pengadukan 300 rpm.
pada larutan asam oksalat.
Reaksi
esterifikasi
secara
Langkah
Reaktor diletakkan diatas (didalam) air
duplo.
terakhir
menentukan
suhu konstan yang dilengkapi dengan
jumlah
pengontrol suhu. Minyak sawit mentah
menggunakan titrasi alkalimetri, sebagai
ditambahkan ke dalam metanol dalam
berikut sampel ditimbang seberat 1 gram
gelas reaktor dengan komposisi molar 1:30,
kemudian ditambah dengan isopropanol
kemudian ditambahkan 0,5 gram katalis
sebanyak 25 mL yang sudah dinetralkan
ZSM-5 mesopori. Campuran dipanaskan
dengan menggunakan NaOH 0.001 N
o
keasaman
Indikasi
FFA
dengan
C selama 1 jam [5].
setelah itu ditambah 5 tetes indikator pp
Kemudian analisa kandungan asam lemak
lalu dititrasi dengan menggunakan NaOH
bebas pada bahan baku dan sampel reaksi
0.001 N sampai warna berubah menjadi
esterifikasi dilakukan dengan metode titrasi
warna merah muda bening.
pada suhu 60
dengan NaOH. Jml FFA(%) =
Analisa pada Sampel Prosentase asam
lemak bebas
(FFA) ditentukan menggunakan metode titrasi
asam
dilakukan primer,
basa.
Langkah
pertama
larutan
standard
pembuatan
yaitu
asam
oksalat
(standard
primer) ditimbang seberat 0.063035 gram
HASIL DAN PEMBAHASAN Sintesis Katalis ZSM-5 Mesopori
kemudian ditambah dengan aqua DM sampai tanda batas yag dicampur di dalam labu ukur 100 mL ( H2C2O4 0,01 N). Setelah itu,dilanjutkan standarisasi NaOH
dengan
cara
padatan NaOH
diambil kemudian ditimbang seberat 2 gram lalu dimasukkan ke dalam
labu ukur
500 mL setelah itu diencerkan sampai
x100%
FFA(%)=
Katalis ZSM-5 mesopori disintesis secara hidrotermal sesuai dengan metode [8]. Bahan-bahan utama yang digunakan antara
lain Sodium
sumber
alumina
aluminat
sebagai
yang
memiliki
kereaktifan tinggi, sehingga lebih mudah untuk digunakan dalam [9],
Tetraetilortosilikat
sintesis ZSM-5 (TEOS)
sebagai
sumbersilika,tertrapropilamoniumhidroksida
agar
disaring dan dikeringkan pada suhu 100oC,
terbentuk struktur MFI dengan ukuran
kemudian dikalsinasi untuk menghilangkan
partikel kecil, yaitu memiliki diameter 0,3
NH3,
μm
mesopori.
(TPAOH)
sebagai
[17].
template
Template
1
2
digunakan
cetyltrimethylammoniumbromide
sehingga
H+ZSM-5
terbentuk
(CTABr)
sebagai bahan pengarah mesostruktur dan
Difraksi Sinar X (XRD)
untuk mengasilkan sampel yang memiliki
Teknik
XRD
digunakan
untuk
stabilitas asam dan hidrotermal yang baik
identifikasi fase kristal dan kekristalan
[8].
katalis Pada
awal
percampuran larutan
sintesis
natrium
TPAOH,
dilakukan
aluminat
dengan
disertai
dari
sampel
ZSM-5
mesopori.
Difraktogram yang dihasilkan dari sampel ZSM-5 mesopori.
dengan
Pola difraksi sinar-X sampel ZSM-5
pengadukan. Sintesis dilanjutkan dengan
mesopori ditunjukkan pada Gambar 1.
penambahan
tetes,
Semua sampel memiliki intensitas puncak
kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf
yang cukup tinggi di 2θ = 7.8º; 8.7º; 9.0º;
pada suhu 60ºC selama 24 jam untuk
22.9º; 23.2o. Puncak-puncak ini sesuai
terjadinya proses hidrotermal. Gel yang
dengan
dihasilkan ditambahkan CTABr sebagai
berstruktur
pengarah
kemuadian
mengindikasikan bahwa semua katalis hasil
dimasukkan kembali ke dalam autoklaf
sintesis termasuk dalam tipe struktur MFI.
TEOS
tetes demi
mesostruktur, o
pada suhu 150 C selama 48 jam untuk proses
kristalisasi
hirotermal.
Selama
puncak-puncak
Struktur
MFI
MFI
penggunaan
[16].
ini TPA
ZSM-5
+
yang
Hal
didapatkan sebagai
ini
dari
templat.
proses kristalisasi hidrotermal, jaringan Si-
Menurut [7], penggunaan TPAOH sebagai
O-Al
templat merupakan pengarah struktur MFI
amorf
mengandung
air
dan
membentuk struktur ZSM-5. Padatan
putih
yang baik dan memberikan hasil kristal
yang
dihasilkan
dengan ukuran partikel kecil, yaitu 0,3 μm.
o
dikeringkan dalam oven pada suhu 60 C o
Pola
difraksi
sinar-X
pada
selama 24 jam, kemudian pada suhu 110 C
Gambar 1 menunujukkan bahwa sampel
selama
menghilangkan
terdiri dari fasa MFI dengan kristalinitas
kandungan air. Sebagian padatan putih
tinggi dan tidak ditemukan fase kristalin
yang dihasilkan kemudian dikalsinasi pada
yang lain.
suhu
24
jam
o
550 C
untuk
selama
10
jam
untuk
menghilangkan templat-templat organik dan untuk
pembentukan
struktur
ZSM-5
mesopori.
dilakukan
mesopori
mengandung penukar
yang
telah
kation
Na ,
ion
+
dengan
CH3COONH4 (amonium asetat) sehingga menjadi
Spektra Inframerah dari sampel ditunjukkan pada Gambar 2. Pita absorpsi
ZSM-5 terbentuk
Spektroskopi IR (FTIR)
+ NH4 ZSM-5.
Selanjutnya padatan
-1
sekitar 1090 cm , 790 cm
-1
dan 450 cm
-1
menunjukkan adanya ikatan internal dalam tetrahedral puncak
ini
SiO4
(atau
tidak
AlO4),
sensitif
dimana terhadap
perubahan struktur. Dan juga menunjukkan
intensitas pita yang tinggi tinggi. Hal ini
mampu menghilangkan air dari kondensat,
menunjukkan
sehingga terjadi penurunan jumlah air
terbentuknya
Si-O-Si
tetrahedral. Pita serapan pada bilangan gelombang sekitar 1103 cm
-1
merupakan
dalam
campuran
reaksi
sehingga
menghasilkan metil ester lebih tinggi.
mode vibrasi asimetris Si-O-Si, dan pita serapan pada bilangan gelombang sekitar 800
cm
-1
vibrasi
Sistem adsorpsi lebih efektif dalam
simetrinya. Sementara itu, pita absorpsi
menyerap air yang dihasilkan selama reaksi
pada
merupakan
daerah
dan meningkatkan pembentukan metil ester
merupakan puncak karakteristik
dari asam lemak bebas. Jumlah asam
untuk zeolit dengan struktur MFI, yang
lemak bebas yang terkonversi menjadi metil
berhubungan dengan struktur pembangun
ester sebanyak 93,38 %.
547 cm
1222 cm
-1
dan
-1
sekitar
mode
KESIMPULAN
sekunder zeolit MFI dan sensitif terhadap
Penurunan
%FFA
pada
reaksi
perubahan struktur. Pada umumnya, pita ini
esterifikasi meningkatkan perolehan yield
akan bergeser dengan perubahan rasio
FAME
silikon terhadap alumunium. Oleh karena itu,
puncak ini dijadikan dasar untuk
UCAPAN TERIMA KASIH
mengetahui pembentukan ZSM-5. Pada
Penulis mengucapkan terima kasih
pita absorpsi sekitar 547 cm-1 menunjukkan
kepada
adanya gugus pentasil yang merupakan
mendukung selesainya penelitian ini.
Departemen Agama yang telah
karakteristik dari ZSM-5.
DAFTAR RUJUKAN Reaksi Esterifikasi Reaksi
esterifikasi
minyak
sawit
mentah dengan metanol dan penambahan katalis ZSM-5 mesopori dan zeolit A sebagai adsorben dengan menggunakan sebuah reaktor yang digabungkan dengan kolom adsorpsi dan metode batch akan dibandingkan. Berdasarkan gambar konversi
3 menunjukkan pada
metode
adsorpsi lebih tinggi daripada
hasil
metode
penelitian,
bahwa
harga
dengan
kolom
yaitu 93,38 % batch
dengan
penambahan dan tanpa adsorben yaitu masing-masing
91,66% dan 87,07%, hal
ini dikarenakan bahwa sistem adsorpsi efektif dalam mengubah kesetimbangan terhadap produk
dimana kolom adsorpsi
[1] Canacki, M., Van Gerpen, J. 2001. ”Biodiesel Production From Oils and Fats with High Free Fatty Acids”. Trans ASAE 44(6) : pp.1429-1436. [2] Carmo, A. C., Luiz, K.C., Carlos, E.F., Longo, E., Jose, R.Z., Geraldo, N., (2009), “Production of biodiesel by esterification of palmitic acid over mesopori aluminosilicate Al-MCM-41”, Fuel, Vol. 88, hal. 461-468. [3] Chongkhong, S., tongurai, Chetpattananondh, (2009),“Continuous esterification for biodiesel production from palm fatty acid distillate using economical process”, Renewable Energy, Vol. 34, hal. 1059 – 1063. [4] Chandrasekhar, S dan Pramada, P.N., (2008), “Microwave Assisted Synthesis of zeolit A A from Metakaolin, Microporous and Mesoporous Materials 108, 152 – 161. [5] Chung, K. H., Duck, R.C., Byung, G.P., (2008), “removal of free fatty acid in waste frying oil by esterification with methanol on zeolite catalyst”, Bioresource Technology, Vol. 99, hal. 7483 – 7443.
[6] Gervasini, A., (1999), “Characterization of the textural properties of metal loaded ZSM-5 zeolites”, Appl. Catal. A: GeneralI, Vol. 180, hal. 71 – 82. [7] Gontier, S. dan Tuel, A. (1996), “Synthesis of Titanium Silicalite-1 UsingAmorphous SiO2 as Silicon Source”, Zeolites, Vol. 16, hal. 184195. [8] Goncalves, Marli Lansoni, Ljubomir D. Dimitrov, Maura Hebling Jorda˜o, Martin Wallau, Ernesto A. UrquietaGonza´lez, (2008), “Synthesis of Mesoporous ZSM-5 by Crystallisation of Aged Gels in The Presence ofCetyltrimethylammonium Cations”, Catalysis Today, Vol. 133–135, hal. 69–79 [9] Ismail, A.A., Mohaned, R.M., Fouad, O.A., Ibrahim, I.A., (2006). “Synthesis of Nanosized ZSM-5 Using Different Alumina Sources”. Crystal Research Technology, 41:145. [10] J.F. Wang., B.X. Peng., Qing Shu., G.R. Wang., D.Z. Wang., M.H. Han., (2008), “Biodiesel production from waste oil feedstocks by solid acid catalysis”, Process Safety and Environment Protection, Vol. 86, hal. 441–447 [11] Kucek, K. T.; Oliveira, M. A. F. C.; Wilhelm, H. M.; Ramos, L. P.Ethanolysis of refined soybean oil assisted by sodium and potassium hydroxides. J. Am. Oil Chem. Soc. 2007, 84, 385. [12] Lucena.IL, Silva G F, Fernandes FAN.,(2008), Biodiesel production by esterification of oleic acid with methanol using a water adsorption
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
apparatus. Industrial and Engineering Chemistry,47,6885-6889. esterification with ethanol: the effect of water removal by adsorption”, Renewable Energy, Vol. 35, hal. 2581 – 2583. Ramadhas, A.S., Jayaraj, S., Muraleedharan, C., 2005. “Biodiesel production from high FFA rubber seedoil”, Fuel 84 : pp.335-340. Sharma, Y.C ., Singh, S., Korstad, J.,(2011). “Latest developments on application of heterogenous basic catalysts for an efficient and ecofriendly synthesis of biodiesel: A review”, Fuel, Vol. 90, hal. 1309–1324. Taguchi, A., Ferdi, S., (2004), “Ordered Mesoporous Materials In Catalysis”, Microporous and Mesoporous Materials, Vol. 77, hal.1 – 45. Treacy, M.M.J., Higgins, J.B., (2001), Collection of Simulated XRD Powder Patterns forZeolites 4th edition, Structure Commission of the International Zeolite Association, Elsevier. Wang, X.-S., Guo, X.-W., dan Li, G. (2002), “Synthesis of Titanium Silicalite (TS-1) from the TPABr System and Its Catalytic Properties for Epoxidation of Propylene”, Catalysis Today, Vol. 74, hal. 65–75.
LAMPIRAN
1200
1000
600
400
200
0
0
10
20
30
40
50
2
Gambar 1. Difraktogram X-Ray dari ZSM-5 Mesopori
80 70
Si - O - Si
60
T-O
50
20 10
T-O
30
Si - O - Si
40
Si - O - Si
T (%)
Intensitas
800
0 1400
1200
1000
800
600 -1
Bilangan Gelombang (cm )
Gambar 2. Transmitran analisis FTIR ZSM-5 Mesopori
400
Konversi Asam Lemak Bebas (%)
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
87,07
91,66
93,38
B-ZSM-A
K-ZSM-A
4,13 B-ZSM
B-A
Metode reaksi Gambar 3. Pengaruh Metode Reaksi terhadap Konversi Asam Lemak bebas (%), (B-ZSM) ZSM-5 metode Batch, (B-A) Zeolit A metode Batch, (B-ZSM-A) ZSM-5 dan Zeolit A metode Batch, dan (K-ZSM-A) ZSM-5 dan Zeolit A pada metode Kolom.