Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang
ABSTRAK Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku siswa, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri siswa antara lain : motivasi, minat, bakat, konsentrasi serta pemahaman. Faktor ekstern (dari luar) dari siswa adalah faktor yang datang dari luar diri siswa, antara alain : lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan teman bermain serta sarana prasarana, dan yang tidakkalah penting adalah metode mengajar guru. Beberapa alasan penulis untuk melakukan penelitian Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Pada Kelas X Di SMA Walisongo Pecangaan Jepara Tahun 2012/2013 adalah sebagai berikut : 1) masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, slah satunya adalah ketergantungan pada orang lain. 2) guru bertanggung jawab untuk membantu mengatasi siswa yang mengalami masalah belajar. 3) guru sudah berupaya membantu mengatasi kesulitan belajar siswa, tetapimasih ada beberapa siswa yang perlu mendapatkan perhatian, sehingga perlu bantuan bimbingan belajar yang lebih efektif. 4) pemberian tugas kepada siswa belum dilaksanakan secara terprogram sehingga hasilnyapun kurang maksimal. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : dokumentasi, wawancara dan angket. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data penggunaan metode pemberian tugas. Dokumentasi yang digunakan adalah daftar nilai dan data pribadi siswa. Teknik analisis Data dengan menggunakan r Product Moment sebagai berikut : rxy =
N XY X Y
N X
2
X
2
N Y
2
Y
2
Berdasarkan analisis product moment besarnya thitung 0,484% lebih besar daripada rtabel dengan taraf signifikan 5% N=30 yaitu 0,036, menunjukan bahwa hubungan itu signifikan. Sedangkan besarnya pengaruh dapat dihitung dengan R2x100%.atau 0,484x100%= 48,4% atau dapat dikatakan besarnya prestasi belajar siswa adalah 48,4%, sedangkan xiii yang 51,6% di pengaruhi oleh faktor lain. Maka Ha : (ada hubungan yang signifikan antara pemberian tugas dengan prestasi belajar kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara), diterima dan Ho : (tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian tugas dengan prestasi belajar siswa kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara). Saransaran : 1) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa salah satunya dengan menggunakan layanan bimbingan belajar dengan pemberian tugas, baik tugas di sekolah maupun tugas yang harus dikerjakan oleh siswa dirumah yang berhubungan materi pelajaran yang diajarkan. 2) siswa untuk dapat memperoleh prestasi yang baik harus latihan soal-soal, terutama mengerjakn tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. Dengan mengerjakan tugas tersebut maka siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan di sekolah. Kata Kunci : Pemberian Tugas Dengan Prestasi Belajar Siswa.
PENDAHULUAN Kurikulum pendidikan dasar diharapkan mampu menghasilkan manusia Indonesia yang memiliki bekal kemampuan dalam mewujudkan kualitas kehidupan yang layak serta mampu mengembangkannya. Dengan bekal ini diharapkan siswa mampu untuk mewujudkan dirinya sebagai pribadi, anggota masyarakat, mengembangkan kehidupan di sekitarnya mampun melanjutkan JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
41
pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kurikulum itu dilaksanakan oleh sekolah melalui kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan hasil belajar mengajar ditentukan dengan prestasi belajar. Secara umum pembelajaran yang dilakukan selama ini kurang mengkaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan juga belum optimal membuat hubungan antara pengetahuan yang di milikinya dengan penerapan dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Mengajar merupakan suatu perbuatan atau pekerjaan yang bersifat unik dan sederhana. Dikatakan unik karena ia berhubungan dengan manusia yang belajar dengan berbagai macam perbedaan yang biasa disebut dengan siswa. Guru dan siswa tersebut bertalian erat dengan manusia di dalam masyarakat yang kesemuanya menunjukkan keunikan. Dikatakan sederhana karena mengajar dilaksanakan dalam keadaan praktik dalam kehidupan sehari-hari yang mudah dihayati oleh siapa saja. Namun banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran Geografi adalah pelajaran yang membosankan dan kurang menarik. Ini disebabkan karena pelajaran Geografi yang mereka terima selama ini hanya sekedar teori dan tidak diimplementasikan secara riil di lapangan. Ditambah lagi cara mengajar guru yang masih cenderung monoton dan klasikal, yang mengakibatkan aktifitas anak kurang berkembang. Yang pada akhirnya membuat pengalaman belajar siswa juga ikut turun. Sehingga tidak heran kalau prestasi siswa juga kurang memuaskan. Metode pemberian tugas merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada siswa yang harus dilaksanakan dengan baik. Tugas itu diberikan kepada siswa untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk menyelesaikan tugas yang didasarkan pada petunjuk langsung dari guru yang sudah dipersiapkan sehingga anak dapat menjalani secara nyata dan melaksanakan dari awal sampai tuntas. Tugas yang diberikan kepada anak dapat diberikan secara perseorangan atau kelompok. Guru merupakan komponen dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensi dibidang pembangunan. Oleh karena itu guru yang merupakan salah satu unsur dibidang pendidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntunan masyarakat yang semakin berkembang. Guru harus bertanggungjawab terhadap keberhasilan siswa tersebut berupa prestasi belajar siswa. Apabila siswa sudah mencapai prestasi belajar yang baik maka dapat dikatakan guru telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Keberhasilan guru dalam pembelajaran ditentukan olah pretasi belajar siswa. Tidak semua siswa melakukan belajar dengan baik. Hal ini di buktikan dengan prestasi belajar yang didapat siswa, ada yang nilainya baik dan ada pula yang nilainya jelek atau rendah. Ada beberapa hal yang menyebabkan prestasi belajar rendah. Misalnya materi yang diberikan guru tidak dipahami siswa, JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
42
siswa mengalami kesulitan dalam belajarnya, siswa tidak termotivasi untuk belajar dengan baik bahkan siswa tidak belajar sama sekali. Hal ini berarti bahwa materi mata pelajaran geografi sebenarnya mudah bagi siswa karena terbiasa berhubungan dengan lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Tetapi Karena siswa tidak belajar dengan baik, maka prestasi belajarnya rendah. Upaya guru untuk membangkitkan motivasi siswa untuk belajar salah satunya adalah dengan pemberian tugas. Baik tugas belajar di sekolah maupun tugas belajar di rumah. Tugas belajar itu untuk merubah kebiasaan siswa dari yang tidak belajar dengan sungguh-sungguh atau tidak pernah belajar sama sekali menjadi terbiasa untuk melakukan kegiatan belajar. Dengan belajar diharapkan siswa dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal dan baik. Geografi merupakan ilmu yang menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan tempat. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan dimensi alam fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan kehidupan manusia di tempat dan lingkungannya. Mata pelajaran geografi dapat membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi. Peserta didik didorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis di permukaan bumi. Selain itu peserta didik dimotivasi secara aktif dan kreatif untuk menelaah bahwa kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepsi manusia tentang tempat dan wilayah. : 1. Masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan/hambatan dalam belajar, salah satunya adalah ketergantungan pada orang lain. 2. Guru bertanggung jawab untuk mengatasi siswa yang mengalami masalah belajar. 3. Guru sudah berupaya untuk membantu mengatasi masalah/kesulitan belajar siswa, tetapi masih ada beberapa siswa yang perlu mendapat perhatian, sehingga perlu bantuan bimbingan belajar efktif. 4. Pemberian tugas pada siswa belum dilaksanakan secara terprogram sehingga hasilnyapun kurang maksimal. Pemberian tugas merupakan metode mengajar yang diberikan guru kepada siswanya dengan tujuan membiasakan dan merangsang siswa tekun, rajin dan giat belajar terutama belajar di rumah. Dalam mata pelajaran Geografi, pemberian tugas kepada siswa memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang lebih banyak agar kepribadian dan penalarannya berkembang. Pemberian tugas merupakan sarana untuk menggairahkan siswa dalam belajar karena didalamnya terdapat tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu yang kemudian harus dipertanggungjawabkan oleh siswa kepada gurunya. Dengan pemberian tugas berarti pula menganggap siswa bukan hanya sebagai JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
43
objek pendidikan tetapi juga sebagai subjek pendidikan yang harus mencari dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dibawah bimbingan dan pengarahan guru. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk membuat penelitian tentang upaya guru dalam meningkatkan prestasi balajar siswa melalui pemberian tugas dengan judul, ‘’Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Pada Kelas X Di Sma Walisongo Pecangaan Jepara Tahun Pelajaran 2012/2013’’.
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah merupakan hasil evaluasi belajar yang diperoleh atau yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu. Bentuk konkrit dari prestasi belajar adalah dalam bentuk skor akhir dari evaluasi yang dimasukan dalam nilai raport. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan gabungan dari hasil dan belajar. Hasil adalah sesuatu yang diperoleh dari sebuah usaha/proses. Sedangkan belajar adalah sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari sebuah proses perubahan tingkah laku melalui sebuah pengalaman yang tercermin dari segi afektif dan kognitif. Dari segi afektif, kemampuan siswa dalam belajar mandiri, mengembangkan kreatifitas, mengungkapkan konsep, bekerjasama dengan orang lain, dan menyampaikan pendapatnya. Sedangkan dari segi kognitif yaitu dari tes formatif (ulangan) Pengertian Mata Pelajaran Geografi Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut padang kelingkungan atas atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Geografi merupakan ilmu yang menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya, hubungan kausal dan spasial manusia dengan lingkungan, serta interaksi manusia dengan tempat. Sebagai suatu disiplin integratif, geografi memadukan dimensi alam fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan kehidupan manusia di tempat dan lingkungannya METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Walisongo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilaksanakan di SMA tersebut dengan alasan bahwa di SMA Walisongo masih terdapat siswa yang belum melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
44
baik. Selain itu penulis sangat mengenal kondisi siswa tersebut, sehingga akan mempermudah dalam pelaksanaan penelitian. 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan ini tepatnya dilakukan bulan mei sampai juli semester dua tahun pelajaran 2012/2013. Dipilihnya waktu penelitian tersebut karena disesuaikan dengan waktu belajar siswa, dimana pada semester dua siswa akan menghadapi kenaikan kelas dapat dijadikan tolak ukur dalam keberhasilan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa melalui pemberian tugas. Bentuk dan Strategi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian tugas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Walisongo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Dari tujuan penelitian tersebut, maka metode penelitian yang dipilih adalah penelitian eksperimen. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah keseluruhan dari subjek penelitian baik berupa manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda yang mempunyai sifat sama dan dapat menggenerasikan hasil penelitian yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 siswa, 13 siswa laki-laki 17 siswa perempuan Kelas X SMA Walisongo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Subjek penelitiannya adalah siswa yang prestasi belajarnya rendah. Sampel adalah sejumlah individu yang merupakan bagian dari populasi. Sampel yang baik adalah Sampel yang artinya yang menggambarkan keadaan populasi atau mencerminkan populasi secara maksiamal. Mengingat jumlah populasi yang kecil yaitu hanya 1 (satu) kelas dengan jumlah 30 siswa.Maka penelitiannya menjadi penelitian populasi. Dari jumlah 30 siswa Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data Jenis data penelitian ini adalah data kemandirian belajar siswa. 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah diperolah dari siswa kelas X SMA Walisongo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Yang menjadi objek penelitian berjumlah 30 siswa. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket. a. Pengertian Angket b. Dokumentasi
c. Wawancara
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
45
HASIL PENELITIAN Pada hasil penelitian ini akan diterangkan mengenai pengaruh pemberian tugas terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran geografi kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara dan deskriptif masing-masing. 1. Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara (X) Pada variabel deskriptif pengaruh pemberian tugas terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran geografi kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara. Dapat di lihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi (X) Rata rata Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase klasikal 81,26% - 100% 2 7% Sangat Tinggi 62,51% - 81,25% Tinggi 10 33% 59,2% 43,76% - 62,50% 7 23% Rendah 25% - 43,75% 11 37% Sangat rendah 30 100% R Jumlah Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil prestasi belajar siswa sangat rendah hal ini dapat dilihat pada tabel diatas sebanyak 11 siswa (37%), yang termasuk dalam katagori tinggi sebanyak 10 siswa (33%), yang termasuk dalam katagori rendah sebanyak 7 siswa (23%) dan yang termasuk dalam katagori sangat tinggi sebanyak 2 siswa (7%). Untuk lebih jelasnya berikut diagram batang tentang peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran geografi kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara. Gambar 1. Diagram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI (X)
80% 60% 40% 20% 0%
64% 4% Sangat Tinggi
25% Tinggi
7% Rendah
Sangat Rendah
2. Pemberian Tugas Pada Kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara (Y) Pada variabel deskriptif hasil pemberian tugas pada kelas X SMA Walisongo pecangaan Jepara.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
46
Tabel 2. Pemberian Tugas Pada Kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara Rata rata Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentase klasikal 81,26% - 100% 2 7% Sangat Tinggi 62,51% - 81,25% Tinggi 10 33% 59,2% 43,76% - 62,50% 7 23% Rendah 25% - 43,75% Sangat Rendah 11 37% 30 100% R Jumlah Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh hasil pemberian tugas pada kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara 11 siswa (37%) termasuk dalam katagori sangat rendah, 10 siswa (33%) termasuk dalam katagori tinggi,7 siswa (23%) termasuk dalam katagori rendah dan 2 siswa (7%) termasuk dalam katagori sangat tinggi.. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pemberian tugas siswa kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara termasuk dalam katagori rendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini: Gambar 2. Diagram Pemberian Tugas Kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara
PEMBERIAN TUGAS PADA KELAS X 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
54% 25%
18% Sangat Tinggi
4% Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Pada Kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara Tahun 2012/2013. Dapat dibuktikan dari hasil perhitungan yaitu terhadap taraf signifikan prestasi belajar dengan pemberian tugas, dapat dikatakan bahwa metode pemberian tugas ini efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara. Pengaruh pemberian tugas terhadap peningkatan prestasi belajar siswa berpengaruh dengan prestasi belajar siswa besarnya pengaruh adalah 0,484%. Dari rumusan permasalahan di atas penulis mengajukan hipotesis Ha : (ada hubungan yang signifikan antara pemberian tugas dengan prestasi belajar kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara) diterima. Ho : (tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian tugas dengan prestasi belajar siswa kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara), ditolak.
JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
47
Permasalahan dari penelitian ini adalah pengaruh pemberian tugas terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran geografi pada kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara antara lain : 1. Mengklasifikasikan siswa yang memiliki prestasi belajar geografi rendah. Dari semua siswa yang
mendapatkan nilai kurang dari 6 yaitu 0 – 6, Klasifikasi ini
dimaksudkan agar diketahui siswa yang belum mampu dan siswa yang sudah mampu dalam pelajaran geografi, sehingga mudah untuk memberikan tindakan selanjutnya. 2. Memberikan tugas secara individu maupun kelompok. Setelah diklasifikasikan upaya selanjutnya adalah dengan memberikan tindakan yaitu dengan pemberian tugas. Tugas ini diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 6. Tugas yang diberikan berupa pekerjaan rumah secara individu berupa soal tes/latihan soal-soal. Tugas ini dikumpulkan keesokan harinya, jadi siswa diberikan kesempatan mengerjakan tugas tersebut sehari. Hari berikutnya tugas individu tersebut dikumpulkan atau dibahas bersama-sama didalam kelas. Tugas tersebut diberikan secara berulang-ulang kali, sehingga siswa menjadi lebih memahami soal atau pertanyaan tersebut. Pada tindakan pertama siswa belum memahami betul tugas yang diberikan sehingga belum banyak siswa yang mengetahui maksud dari materi yang diajarkan, namun setelah beberapa kali siswa lebih memahami materi tersebut. 3. Menilai tugas-tugas yang diberikan. Tugas yang dikumpulkan siswa tersebut kemudian dinilai, untuk mengetahui perkembangan pemahaman siswa. Pemahaman siswa terhadap materi tertentu ini sangat penting, agar tujuan belajar siswa tercapai. Dalam proses belajar siswa metode pemberian tugas dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dirumah. Siswa yang biasanya tidak belajar karena harus mengumpulkan tugas akhirnya mau belajar. Dalam pelaksanaan tindakan dengan pemberian tugas ini diberikan secara terus menerus dengan tugas yang berbeda-beda. Hasil wawancara siswa juga menunjukan bahwa pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan keterangan siswa yang mempunyai nilai rendah, karena pemberian tugas dapat meningkatkan nilai belajar siswa. Hasil tersebut menujukan bahwa pemberian tugas dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan dengan adanya pemberian tugas maka siswa akan memiliki pemahaman diri sehingga mempunyai kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri serta memiliki pemahaman terdapat cara-cara belajar dan kemampuan menimbulkan minat belajar sehingga siswa memiliki pandangan yang cukup baik ke masa depan, serta ber-inisiatif untuk mengembangkan potensinya JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
48
KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian dan wawancara dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Layanan bimbingan dengan pemberian tugas adalah suatu teknik untuk membantu siswa dapat meningkatkan prestasi belajar. Dengan meningkatkan kemandirian belajar siswa, siswa akan meningkat pula prestasi belajarnya. Setelah diberi tugas hasil prestasi belajar siswa meningkat yang awalnya rata-rata mendapat nilai 6 setelah diberi tugas rata-rata mendapat nilai 7. 2. Berdasarkan analisis product moment besarnya thitung 0,484% lebih besar daripada rtabel dengan taraf signifikan 5% N=30 yaitu 0,036, menunjukan bahwa hubungan itu signifikan. Sedangkan besarnya pengaruh dapat dihitung dengan R2x100%.atau 0,484x100%= 48,4% atau dapat dikatakan besarnya prestasi belajar siswa adalah 48,4%, sedangkan yang 51,6% di pengaruhi oleh faktor lain. Maka Ha : (ada hubungan yang signifikan antara pemberian tugas dengan prestasi belajar kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara), diterima dan Ho : (tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian tugas dengan prestasi belajar siswa kelas X SMA Walisongo Pecangaan Jepara), ditolak.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, 2001. Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Susharsimi, 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur penelitian, jakarta : PT Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hadi, Sutrisno, 2000. Metedologi Research 3, Yogyakarta : UGM Hamalik, Oemar, 2007. Dasar-Dasar Pengembangan kurikulum, Bandung : PT Remaja Rosdakarya John, W 1993. Membantu Anak Mengerjakan Pekerjaan Rumah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cet. II. Munandar, Utami SC. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Gramedia Nasution, 1995, Dikdatik Azas-Azas Mengajar, Bandung : Bumi Aksara Poewadarminta, 1994. Kamus umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Sardiman, 2001, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Grafindo Suryabrata, Sumadi, 2000. Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Press Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta Sumaatmadja, Nursid, 1997. Metodologi pengajaran geografi, Jakarta : Bumi Aksara Syah, Muhibbin, 1999. Psiologi Belajar, Jakarta : Logos Wacana Ilmu Wlodkowski, Raymond J. dan Judith H. Jaynes.2004. Motivasi Belajar. Jakarta: Cerdas Pustaka. JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GEOGRAFI |
49