1
PENGARUH PEMBERIAN FILTRAT BATANG JARAK CINA (Jatropha multifida L.) TERHADAP WAKTU MORTALITAS KEONG MAS (Pomacea canaliculata)
ARTIKEL Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
OLEH
Muh. Noor A. Akuba NIM. 431 411 040
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI 2015
2
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Artikel Yang Berjudul: PENGARUH PEMBERIAN FILTRAT BATANG JARAK CINA (Jatropha multifida) TERHADAP WAKTU MORTALITAS KEONG MAS (Pomacea canaliculata) OLEH:
MUH. NOOR A. AKUBA NIM. 431 411 040
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Pembimbing I.
Pembimbing II.
Dra. Aryati Abdul, M.Kes NIP. 19590415 198602 2 001
Dr. Asep Suryana A. S.Pd, M.Kes NIP. 19690423 199403 1 003
Mengetahui, Ketua Jurusan Biologi
Dr. Elya Nusantari, M.Pd NIP. 1972091 7199903 2 001
1
PENGARUH PEMBERIAN FILTRAT BATANG JARAK CINA (Jatropha multifida L.) TERHADAP WAKTU MORTALITAS KEONG MAS (Pomacea canaliculata) Muh. Noor A. Akuba1, Aryati Abdul2, Asep Suryana Abdurrahmat3 NIM. 431 411 040 Prodi Pendidikan Biologi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Gorontalo Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo Telepon (0435) 827213 Fax. (0435) 827213 This study aims to determine the effect of Jatropha multifida stem filtrate against golden snail time mortality and mortality of the time difference of golden snails. Research conducted at the Laboratory of Botany and the Green House, Department of Biology, Faculty of Mathematics, University of Gorontalo, in June 2015. This study is a quantitative study using experimental methods and use posttest design, as well as using a completely randomized design (CRD). The object of this research is the snails lived 10 days after hatching. This study consisted of 7 treatments, ie control treatment, treatment Jatropha multifida stem filtrate concentration of 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%. Each treatment consisted of 10 replicates that used experimental units 70 units tail of golden snails. Results of analysis of variance using the F test revealed that there is the effect of the concentration of the filtrate Jatropha multifida stem against time mortality of golden snails. This is evidenced by the value sig (p) of 0.000 is below the alpha value of 0.05. LSD shows the result that there is a time difference of golden snails mortality at each concentration of the Jatropha multifida stem filtrate. Keywords: Jatropha multifida stem filtrate, Time Mortality of Golden Snails PENDAHULUAN Keong mas (P. canaliculata) merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman (OPT) yang menyerang tanaman padi di areal persawahan, hal ini disebabkan oleh perkembangan keong mas di persawahan yang tergolong cepat dan mampu merusak tanaman padi dalam kurun waktu yang singkat. Keong mas memakan bagian pangkal tanaman padi yang masih muda yaitu pada bagian persemaian padi pada umur 1-2 minggu. Nurlaeni (2006) menjelaskan bahwa serangan hama keong mas menyebabkan kerusakan pada persemaian padi pada 1
Muh. Noor A. Akuba, 431411040, Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Pembimbing 1 Dra. Aryati Abdul, M.Kes 3 Pembimbing 2 Dr. Asep Suryana Abdurrahmat 2
2
umur 10 hari hingga mencapai 96,5%, dan pada pertumbuhan padi umur 10 hari mencapai 13,16%. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman padi muda mengalami kerusakan atau terhenti dan menyebabkan produktifitas tanaman padi mengalami penurunan. Berbagai macam usaha penanggulangan telah diupayakan oleh para petani dalam menanggulangi hama keong mas tersebut, diantaranya adalah dengan menggunakan pestisida kimia, tetapi upaya penanggulangan ini memiliki banyak dampak negatif, diantaranya adalah kerusakan lingkungan dan organisme bukan sasaran. Dari segi lingkungan pestisida kimia dapat menyebabkan pencemaran air, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, dan ketidakseimbangan ekosistem, dari segi kesehatan manusia pestisida kimia dapat meracuni melalui mulut, kulit, dan organ pernafasan. Oleh karena itu, diperlukan alternatif yang tepat dan ramah lingkungan dalam menanggulangi hama keong mas, salah satu diantaranya dengan menggunakan pestisida nabati. Pestisida nabati adalah produk alam yang berasal dari tanaman dan mempunyai kelompok metabolit sekunder yang mengandung beribu-ribu senyawa bioaktif (Setiawati, dkk 2008). Salah satu tumbuhan yang memiliki potensi sebagai pestisida nabati adalah jarak cina (J. multifida). Bagian tumbuhan jarak cina yang dapat dimanfaatkan sebagai agen pestisida nabati adalah bagian batang tumbuhan. Berdasarkan pada uji fitokimia yang dilakukan oleh Pasaribu, dkk (2008) diperoleh hasil bahwa pada batang jarak cina terkandung senyawasenyawa metabolit sekunder seperti Flavonoid, Alkaloid, dan Phenolik. Kandungan senyawa Flavonoid, Alkaloid dan Phenolik memiliki efek moluskisida yang cukup tinggi. Hal ini berdasarkan pada penelitian Sulistyaningsih (2014), bahwa pada uji toksisitas ekstrak biji kluwak yang mengandung senyawa Flavonoid dan Alkaloid terbukti dapat meningkatkan mortalitas keong mas hingga mencapai mortalitas 100%. Pada penelitian lainnya yang dilakukan oleh Gassa (2011), juga dijelaskan bahwa pada pemberian ekstrak buah pinang yang mengandung senyawa Phenolik (Senyawa kristal beracun) dapat meningkatkan mortalitas keong mas. Hal ini disebabkan oleh radikal bebas yang terbentuk dari senyawa Phenolik yang masuk ke dalam tubuh organisme dan mengakibatkan terjadinya kerusakan sel ephitelial (lapisan yang menutupi bagian dalam dan luar tubuh organisme). Berdasarkan pada permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :“Pengaruh Pemberian Filtrat Batang Jarak Cina (Jatropha multifida L.) terhadap Waktu Mortalitas Keong Mas (Pomacea canaliculata)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filtrat batang Jarak cina terhadap waktu mortalitas keong mas, dan perbedaan waktu mortalitas keong mas pada setiap perlakuan konsentrasi filtrat batang jarak cina. METODOLOGI Penelitian dilaksanakan pada Laboratorium Botani dan Green House Jurusan Pendidikan Biologi, pada bulan Mei-Juni 2015. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen dan menggunakan desain Postest. Objek penelitian adalah keong mas berumur 10 hari setelah menetas, perlakuan pada penelitian ini terdiri dari 7 perlakuan beda
3
konsentrasi, yang diperoleh berdasarkan pada uji pra laboratorium., sehingga unit percobaan yang dibutuhkan adalah sebanyak 70 ekor keong mas. Teknik Pengumpulan Data Data didapatkan melalui pengamatan langsung waktu kematian/mortalitas keong mas pada wadah plastik setiap jam selama 24 jam. Penentuan lama waktu pengamatan ini diperoleh dari uji toksisitas akut oleh Mott (dalam Yuningsih dkk, 2005) bahwa pengamatan waktu mortalitas keong mas dilakukan setiap jam selama 24 jam. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh diuji dengan uji prasyarat dengan parameter normalitas dan homogenitas. yang kemudian dianalisis dengan uji analisis varians (ANAVA) dengan menggunakan uji F dengan taraf signifikan α=0,05, untuk melihat apakah terdapat pengaruh filtrat batang jarak cina (Jatropha multifida) terhadap waktu mortalitas keong mas (Pomacea canaliculata). Jika hasil uji analisis varians (ANAVA) menunjukkan adanya pengaruh, maka analisis data dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (LSD) untuk melihat perbedaan dari setiap perlakuan konsentrasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan pengaruh filtrat batang jarak cina terhadap waktu mortalitas keong mas yang dilakukan setiap jam selama 24 jam, menunjukkan hasil adanya toksisitas senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam filtrat batang jarak cina. Hal ini dapat dilihat dengan terjadinya mortalitas keong mas pada setiap konsentrasi filtrat. Waktu mortalitas keong mas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Waktu Mortalitas Keong Mas oleh Filtrat Batang Jarak Cina Konsentrasi (%) Rata-rata waktu mortalitas keong mas 5% 13,20 JSA 10% 12,70 JSA 15% 9,60 JSA 20% 8,20 JSA 25% 6,31 JSA 30% 5,80 JSA Keterangan: JSA (Jam Setelah Aplikasi) Tabel 4.1 menunjukan bahwa konsentrasi filtrat batang jarak cina berbanding lurus dengan waktu mortalitas keong mas, hal ini dilihat berdasarkan pada perbedaan selisih waktu mortalitas pada setiap perlakuan konsentrasi filtrat, pada konsentrasi 5% dengan 10% selisih waktu mortalitasnya adalah 30 menit, pada konsentrasi 10% dengan 15% selisih waktu mortalitasnya adalah 3 Jam 6 menit, pada konsentrasi 15% dengan 20% selisih waktu mortalitasnya adalah 1 jam 24 menit, pada konsentrasi 20% dengan 25% selisih waktu mortalitasnya adalah 1 Jam 53 menit, sedangkan pada konsentrasi 25% dengan 30% selisih waktu mortalitasnya adalah 30,6 menit.
4
Uji Prasyarat Parametrik Pada hasil analisis data statistik untuk uji normalitas, diperoleh hasil bahwa masing-masing nilai signifikansi pada setiap konsentrasi filtrat batang jarak cina memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari taraf signifikansi α dengan demikian, data berasal dari populasi yang berdistribusi normal pada taraf signifikansi α = 0.05. Sedangkan untuk uji homogenitas data dengan pengujian statistik Based on Mean menunjukan bahwa, nilai signifikansi (Sig) = 0.090 > taraf signifikansi α = 0.05. Dengan demikian, data hasil penelitian menunjukan angka di atas 0,05 yang berarti bahwa variansi data penelitian bersifat homogen. Uji ANOVA (Analisis of Varians) Berdasarkan pada hasil analisis varians untuk uji F dengan taraf kepercayaan α = 0.05 menunjukan bahwa terdapat pengaruh waktu kematian keong mas akibat perbedaan pemberian konsentrasi filtrat batang jarak cina. Hal ini ditunjukan dengan nilai sig (p) sebesar 0,000 yaitu di bawah nilai alfa 0,05. Jika dibandingkan dengan nilai Fhitung = 129,378 dan nilai Ftabel = 2,25 maka terlihat bahwa nilai F hitung > nilai F tabel, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian filtrat batang jarak cina terhadap waktu mortalitas keong mas. Uji LSD (Least Significants Differents) Perbedaan pengaruh antara setiap perlakuan dilihat dengan melakukan uji pembeda lanjut yang menggunakan uji Least Significants Differents (LSD) sehingga diperoleh hasil pada Tabel 4.2: Tabel 4.2 Hasil Uji LSD Hubungan Antar Perlakuan Nilai (P) Pengaruh Perlakuan 5 % Perlakuan 10 % 0,211 NS Perlakuan 5 % Perlakuan 15 % 0,000 * Perlakuan 5 % Perlakuan 20 % 0,000 * Perlakuan 5 % Perlakuan 25 % 0,000 * Perlakuan 5 % Perlakuan 30 % 0,000 * Perlakuan 10 % Perlakuan 10 % Perlakuan 10 % Perlakuan 10 %
Perlakuan 15 % Perlakuan 20 % Perlakuan 25 % Perlakuan 30 %
0,000 0,000 0,000 0,000
* * * *
Perlakuan 15 % Perlakuan 15 % Perlakuan 15 %
Perlakuan 20 % Perlakuan 25 % Perlakuan 30 %
0,000 0,000 0,000
* * *
Perlakuan 20 % Perlakuan 20 %
Perlakuan 25 % Perlakuan 30 %
0,000 0,000
* *
Perlakuan 25 %
Perlakuan 30 %
0,451
NS
Keterangan: * = Signifikan/berbeda nyata, NS = Non Signifikan
5
Tabel 4.2 hasil uji LSD, menunjukan bahwa pada perlakuan kontrol memiliki perbedaan nyata dengan semua perlakuan, pada perlakuan filtrat batang jarak cina dengan konsentrasi 5% tidak berbeda nyata dengan perlakuan konsentrasi 10% tetapi keduanya berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, pada konsentrasi 15% dan 20% memiliki perbedaan yang nyata dengan semua perlakuan lainnya, dan untuk perlakuan filtrat batang jarak cina dengan konsentrasi 25% tidak memiliki perbedaan yang nyata dengan konsentrasi 30% tetapi keduanya memiliki perbedaan yang nyata dengan perlakuan lainnya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada hasil penelitian dan hasil analisis data statistik, dapat disimpulkan bahwa: 1. Filtrat batang jarak cina (J. multifida) berpengaruh terhadap waktu mortalitas keong mas (P. canaliculata) dilihat berdasarkan pada hasil uji ANAVA. 2. Terdapat perbedaan waktu mortalitas keong mas pada setiap konsentrasi filtrat batang jarak cina dilihat berdasarkan pada hasil uji LSD. Berdasarkan kesimpulan adapun saran yang dapat disampaikan peneliti adalah: Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai komposisi kandungan senyawa metabolit sekunder pada filtrat batang jarak cina yang memiliki potensi sebagai agen moluskisida nabati. DAFTAR PUSTAKA Budiyono, Suharto. 2006. Teknik Mengendalikan Keong Mas Pada Tanaman Padi. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. Vol. 2, No. 2. Hal. 128-133. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang. Yogyakarta. Gassa, Ahdin. 2011. Pengaruh Buah Pinang (Areca catechu) terhadap Mortalitas Keong Mas (Pomacea canaliculata) pada Berbagai Stadia. Jurnal Fitomedika. Vol. 7, No. 3, Hal. 171-174. Universitas Hasanudin. Makassar. Hariana, Arief. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Hal. 138-139 (Online) Tersedia di : https://books.google.co.id./books/about/Tumbuhan_Obat_dan _Khasiatnya.html?hl=id&id=DjcEreT_NTgC. Diakses, 16 Februari 2015. Kumaladewi, Pungki. 2009. Tingkat Konsumsi Pada Dua Populasi Keong Murbei (Pomacea canaliculata) Sebagai Alternatif Penanganan Gulma Air. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Kuntoro, H. 2010. Metode Sampling dan Penentuan Besar Sampel, edisi 2. Pustaka Melati. Surabaya. Maruni, Mulyadi. 2014. Uji Toksisitas Filtrat Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Terhadap Mortalitas Keong Mas (Pomacea canaliculata). Skripsi. UNG. Gorontalo. Nurlaeni, Yati. 2006. Aktivitas Moluskisida Ekstrak Biji Teh (Camelia sinensis) (Theaceae) Terhadap Keong Mas (Pomacea canaliculata) (Mesogastropoda: Ampulariidae). Skripsi. Universitas Padjadjaran. Jawa Barat.
6
Pasaribu, Subur. Marliana, Eva. Napitupulu, Sulistiyo, Boby. 2008. Uji Fitokimia, Toksisitas dan Aktifitas Antibakteri Ekstrak Etanol Batang Jarak Cina (Jatropha multifida L). Jurnal Kimia Mulawarman. Volume 5, Nomor 2. Universitas Mulawarman. Rusdy, Alfian. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Putih Terhadap Mortalitas Keong Mas. Jurnal Floratek. No. 5. Hal: 172-180. Unsyiah Banda Aceh. Sari, Puspita, Fahriya. Sari, Mukhtiana, Shofi. 2012. Ekstraksi Zat Aktif Antimikroba dari Tanaman Yodium (Jatropha multifida Linn) sebagai Bahan Baku Alternatif Antibiotik Alami. Artikel. Universitas Diponegoro. Sary, Voesvita, Vovy. 2013. Isolasi Lektin Buah Jatropha multifida L. dan Uji Aktivitas Terhadap Proliferasi Sel Limfosit Mencit Serta Implementasinya pada Pembelajaran Kelompok Sains dengan Menggunakan Modul. Tesis. Universitas Bengkulu. Bengkulu. Setiawati, Wiwin. Murtiningsih, Rini. Gunaeni, Neni. Rubiati, Tati. 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati dan Cara Pembuatannya untuk Pengendalian Organisasi Pengganggu Tanaman (OPT). Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung Barat. Suharto, Hendarsih. Nia Kurniati. 2009. Keong Mas, Dari Hewan Peliharaan Menjadi Hama Utama Padi Sawah. Hal. 387-405. (Online) Tersedia di http://www.litbang.deptan.go.id/special/padi/bbpadi_2009_itp_14.pdf. Diakses, 15November 2014. Sulistianingsih, Marisda. Wibowo Nugroho Jati. Zahida Felicia. 2014. Uji Toksisitas Ekstrak Biji Kluwak (pangium edule reinw.) Sebagai Moluskisida Keong Mas (pomacea caniculata lamarck, 1804.) Pada Tanaman Padi. Fakultas Teknobiologi Universitas Atmajaya. Yogyakarta. Sundaryono, Agus. 2011. Penggunaan Batang Tanaman Betadin (Jatropha multifida Linn) untuk Meningkatkan Jumlah Trombosit pada Mus musculus. Artikel. Universitas Diponegoro. Jawa Tengah. Syarfati, Kartini. Eriani, A. Damhoeri. 2011. The Potential of Jarak Cina (Jatropha multifida L.) Secretion in Healing New-Wounded Mice. Jurnal Natural. Vol. 11, No. 1. Banda Aceh. Wibowo, L., Indriyati., dan Solikhin. 2008. Uji Aplikasi Ekstrak Kasar Buah Pinang, Akar Tuba, Patah Tulang, dan Daun Nimba Terhadap Keong Mas (Pomacea sp.) di Rumah Kaca. Jurnal H. Proteksi Tanaman Tropika. Vol.8. No. 1. Hal: 17-22. Bandar Lampung. Windarwati, Sri. 2011. Pemanfaatan Fraksi Aktif Ekstrak Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sebagai Zat Antimikroba dan Antioksidan dalam Sediaan Kosmetik. Tesis. IPB. Bogor. Wiratno., M, Rizal., dan I Wayan Laba. 2011. Potensi Ekstrak Tanaman Obat Dan Aromatik Sebagai Pengendali Keong Mas. Jurnal Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Vol. 22. No. 1, 2011. Hal: 54 - 64. Bogor. Yenie, Elvi. Elystia, Shinta. Kalvin, Anggi. Irfhan, Muhammad. 2013. Pembuatan Pestisida Organik Menggunakan Metode Ekstraksi dari Sampah Daun Pepaya dan Umbi Bawang Putih. Jurnal Teknik Lingkungan. UNAND 10 (1) : 46-59. Pekan Baru.
7
Yuningsih., R, Damayanti., dan R. Firmansyah. 2005. Efektivitas Ekstrak Biji Tanaman Kemalakian (Croton tiglium) terhadap Keong Mas (Pomacea canaliculata) Sebagai Moluskisida Botani Pengganti Moluskisida Sintetik. Balai Penelitian Veteriner. Hal : 979-984. Bogor.